SlideShare a Scribd company logo
1 of 18
PENDAHULUAN 
Latar Belakang 
Dalam kehidupan sehari-hari kita sering bahkan selalu menggunakan bahan-bahan kimia, 
seperti sabun, minyak wangi, pasta gigi, dan lain-lain. Bahan-bahan kimia tersebut tidak 
dalam bentuk padatan maupun larutan, tetapi dalam bentuk antara padatan dan larutan yang 
disebut koloid. Sistem koloid perlu kita pelajari karena berkaitan erat dengan hidup dan 
kehidupan kita sehari – hari. Cairan tubuh, seperti darah adalah sistem koloid; bahan 
makanan, seperti susu, keju, nasi dan roti adalah sistem koloid; cat, berbagai jenis obat, bahan 
kosmetik, tanah pertanian juga merupakan sistem koloid. 
Rumusan Masalah 
a. Apa yang dimaksud dengan system koloid? 
b. Jelaskan macam-macam system koloid? 
c. Bagaimana sifat-sifat koloid? 
d. Bagaimana proses pembuatan sistem koloid? 
e. Apa saja komponen system koloid, bentuk partikel dan kegunaannya dalam kehidupan 
sehari-hari? 
Tujuan 
a. Agar pembaca dapat mengetahui system koloid. 
b. Agar pembaca mengetahui macam-macam system koloid. 
c. Agar pembaca mengetahui sifat-sifat koloid. 
d. Agar pembaca mengetahui proses pembuatan sistem koloid. 
e. Agar pembaca mengetahui komponen sistem koloid, bentuk partikel dan kegunaannya dalam 
kehidupan sehari-hari. 
Manfaat 
a. Pembaca dapat mengetahui system koloid. 
b. Pembaca mengetahui macam-macam system koloid.
c. Pembaca mengetahui sifat-sifat koloid. 
d. Pembaca mengetahui proses pembuatan sistem koloid. 
e. Pembaca mengetahui komponen sistem koloid, bentuk partikel dan kegunaannya dalam 
kehidupan sehari-hari. 
PEMBAHASAN 
A. Sistem koloid 
Sistem koloid (selanjutnya disingkat "koloid" saja) merupakan suatu bentuk campuran 
(sistem dispersi) dua atau lebih zat yang bersifat homogen namun memiliki ukuran partikel 
terdispersi yang cukup besar (1 - 100 nm), sehingga terkena efek Tyndall. Bersifat homogen 
berarti partikel terdispersi tidak terpengaruh oleh gaya gravitasiatau gaya lain yang dikenakan 
kepadanya; sehingga tidak terjadi pengendapan, misalnya. Sifat homogen ini juga dimiliki 
oleh larutan, namun tidak dimiliki oleh campuran biasa (suspensi). 
Koloid mudah dijumpai di mana-mana: susu, agar-agar,tinta, sampo, serta awan merupakan 
contoh-contoh koloid yang dapat dijumpai sehari-hari. Sitoplasma dalam sel juga merupakan 
sistem koloid. Kimia koloid menjadi kajian tersendiri dalam kimia industri karena 
kepentingannya. 
Di da lam la rutan koloid se c a ra umum, ada 2 za t sebaga i be r ikut : 
- Za t te rdispe r s i, yakni za t yang te r la rut di da lam la rutan koloid 
- Za t pendispe r s i, yakni za t pe la rut di da lam la rutan koloid 
Be rda sa rkan fa se te rdispe r s i maupun fa se pendispe r s i sua tu 
koloid dibagi sebaga i be r ikut : 
Fa se 
Te rdispe r s i 
Pendispe r s i Nama koloid Contoh 
Ga s Ga s Bukan koloid, ka rena ga s be rc ampur 
se c a ra homogeny 
Ga s Ca ir Busa Buih, sabun, 
ombak, kr im kocok 
Ga s Pada t Busa pada t Ba tu apung, ka sur
busa 
Ca ir Ga s Ae rosol c a ir Oba t semprot , 
kabut , ha ir spray 
di uda ra 
Ca ir Ca ir Emuls i Air santan, a ir 
susu, mayone s 
Ca ir Pada t Ge l Mentega , aga r - aga r 
Pada t Ga s Ae rosol pada t Debu, ga s kna lpot , 
a sap 
Pada t Ca ir Sol Ca t , t inta 
Pada t Pada t Sol Pada t Tanah, ka c a , 
lumpur 
B. Macam-macam koloid 
Koloid memiliki bentuk bermacam-macam, tergantung darifase zat pendispersi dan zat 
terdispersinya. Beberapa jenis koloid: 
§ Aerosol 
Aerosol yang memiliki zat pendispersi berupa gas. Aerosol yang memiliki zat 
terdispersi cair disebut aerosol cair (contoh: kabut dan awan) sedangkan yang memiliki zat 
terdispersi padat disebut aerosol padat (contoh: asap dan debu dalam udara). 
§ Sol 
Sistem koloid dari partikel padat yang terdispersi dalam zat cair. (Contoh: Air sungai, 
sol sabun, sol detergen dan tinta). 
No. Hidrofob Hidrofi l 
a . Tidak mena r ik molekul a ir 
te tapi mengadsorbs i ion 
Mena r ik molekul a ir hingga 
menye lubungi pa r t ike l 
te rdispe r s i
b . Tidak reve r s ible , apabila 
menga lami koagula s i suka r 
menjadi sol lagi 
Reve r s ibe l, bila menga lami 
koagula s i akan dapa t 
membentuk sol lagi j ika 
ditambah lagi medium 
pendispe r s inya 
c . Bia sanya te rdir i a ta s za t 
anorganik 
Bia sanya te rdir i a ta s za t 
organic 
d . Kekenta lannya rendah Kekenta lannya t inggi 
e . Ge rak Brown te r liha t je la s Ge rak Brown t idak je la s 
f. Mudah dikoagula s ikan oleh 
e lekt roli t 
Suka r dikoagula s ikan oleh 
e lekt roli t 
g. Umumnya dibua t dengan c a ra 
kondensa s i 
Umumnya dibua t dengan c a ra 
dispe r se 
h. Efek Tynda l l je la s Efek Tynda l l kurang je la s 
i. Contoh: sol logam, sol 
be le rang, sol Fe (OH) 3 , sol 
As2 S3 , sol sulf ide 
Contoh: sol kanj i, sol 
prote in, sol sabun, sol 
ge la t in 
§ Emulsi 
Emulsi ada lah s is tem koloid di mana za t te rdispe r s i dan pendispe r s i 
ada lah za t c a ir yang t idak dapa t be rc ampur . Misa lnya : Emuls i minyak 
da lam a ir : santan, susu, la teks , minyak ikan. Emuls i a ir da lam minyak: 
mentega , minyak rambut , minyak bumi. 
Untuk membentuk emuls i digunakan za t pengemuls i a tau emulga tor 
ya itu za t yang dapa t te r ta r ik oleh kedua za t c a ir te r sebut . 
Contoh: sabun untuk mengemuls ikan minyak dan a ir ;ka se in sebaga i 
emulga tor pada susu. 
§ Buih
Sistem Koloid dari gas yang terdispersi dalam zat cair. (Contoh: pada pengolahan 
bijih logam, alat pemadam kebakaran, kosmetik dan lainnya). 
1. Buih Cair (Buih) 
Buih cair adalah sistem koloid dengan fase terdisperasi gas dan dengan medium 
pendisperasi zat cair. Fase terdisperasi gas pada umumnya berupa udara atao karbondioksida 
yang terbetuk dari fermentasi. Kestabilan buih dapat diperoleh dari adanya zat pembuih 
(surfaktan). Zat ini teradsorbsi ke daerah antar-fase dan mengikat gelembung-gelembung gas 
sehingga diperoleh suatu kestabilan. 
Ukuran kolid buih bukanlah ukuran gelembung gas seperti pada sistem kolid umumnya, 
tetapi adalah ketebalan film (lapisan tipis) pada daerah antar-fase dimana zat pembuih 
teradsorbsi, ukuran kolid berkisar 0,0000010 cm. Buih cair memiliki struktur yang tidak 
beraturan. Strukturnya ditentukan oleh kandungan zat cairnya, bukan oleh komposisi kimia 
atau ukuran buih rata-rata. Jika fraksi zat cair lebih dari 5%, gelembung gas akan mempunyai 
bentuk hamper seperti bola. Jika kurang dari 5%, maka bentuk gelembung gas adalah 
polihedral. 
Beberapa sifat buih cair yang penting: 
o Struktur buih cair dapat berubah dengan waktu, karena: pemisahan medium pendispersi (zat 
cair) atau drainase, karena kerapatan gas dan zat cair yang jauh berbeda, 
o terjadinya difusi gelembung gas yang kecil ke gelembung gas yang besar akibat tegangan 
permukaan, sehingga ukuran gelembung gas menjadi lebih besar, 
o rusaknya film antara dua gelembung gas. 
Struktur buih cair dapat berubah jika diberi gaya dari luar. Bila gaya yang diberikan 
kecil, maka struktur buih akan kembali ke bentuk awal setelah gaya tersebut ditiadakan. Jika 
gaya yang diberikan cukup besar, maka akan terjadi deformasi. 
Contoh buih cair: 
o Buih hasil kocokan putih telur 
Karena audara di sekitar putih telur akan teraduk dan menggunakan zat pembuih, 
yaitu protein dan glikoprotein yang berasal dari putih telur itu sendiri untukmembentuk buih 
yang relative stabil. Sehingga putih telur yang dikocok akan mengembang.
o Buih hasil akibat pemadam kebakaran 
Alat pemadam kebakaran mengandung campuran air, natrium bikarbonat, aluminium 
sulfat, serta suatu zat pembuih. Karbondioksida yang dilepas akan membentuk buih dengan 
bamtuam zat pembuih tersebut. 
2. Buih Padat 
Buih padat adalah sistem kolid dengan fase terdisperasi gas dan denganmedium 
pendisperasi zat padat. Kestabilan buih ini dapat diperoleh dari zat pembuih juga (surfaktan). 
Contoh-contoh buih padatyang mungkin kita ketahui: 
o Roti 
Proses peragian yang melepas gas karbondioksida terlibat dalam proses pembuatan 
roti. Zat pembuih protein gluten dari tepung kemudian akan membentuk lapisan tipis 
mengelilimgi gelembung-gelembung karbondioksida untuk membentuk buih padat. 
o Batu apung 
Dari proses solidifikasi gelas vulkanik, maka terbentuklah batu apung 
o Styrofoam 
Styrofoam memiliki fase terdisperasi karbondioksida dan udara, serta medium pendisperasi 
polistirena. 
§ Gel 
Gel merupakan sistem koloid kaku atau setengah padat dan setengah cair. (Contoh: agar-agar, 
Lem). 
C. Sifat-sifat Koloid 
§ Efek Tyndall 
Efek Tyndall ialah gejala penghamburan berkas sinar (cahaya) oleh partikel-partikel 
koloid. Hal ini disebabkan karena ukuran molekul koloid yang cukup besar. Efek tyndall ini 
ditemukan oleh John Tyndall (1820-1893), seorang ahli fisika Inggris. Oleh karena itu sifat 
itu disebut efek tyndall. 
Efek tyndall adalah efek yang terjadi jika suatu larutan terkena sinar. Pada saat larutan 
sejati disinari dengan cahaya, maka larutan tersebut tidak akan menghamburkan cahaya, 
sedangkan pada sistem koloid, cahaya akan dihamburkan. hal itu terjadi karena partikel-
partikel koloid mempunyai partikel-partikel yang relatif besar untuk dapat menghamburkan 
sinar tersebut. Sebaliknya, pada larutan sejati, partikel-partikelnya relatif kecil sehingga 
hamburan yang terjadi hanya sedikit dan sangat sulit diamati. 
§ Gerak Brown 
Gerak Brown ialah gerakan partikel-partikel koloid yang senantiasa bergerak lurus tapi 
tidak menentu (gerak acak/tidak beraturan). Jika kita amati koloid dibawah mikroskop ultra, 
maka kita akan melihat bahwa partikel-partikel tersebut akan bergerak membentuk zigzag. 
Pergerakan zigzag ini dinamakan gerak Brown. Partikel-partikel suatu zat senantiasa 
bergerak. Gerakan tersebut dapat bersifat acak seperti pada zat cair dan gas( dinamakan gerak 
brown), sedangkan pada zat padat hanya beroszillasi di tempat ( tidak termasuk gerak brown 
). Untuk koloid dengan medium pendispersi zat cair atau gas, pergerakan partikel-partikel 
akan menghasilkan tumbukan dengan partikel-partikel koloid itu sendiri. Tumbukan tersebut 
berlangsung dari segala arah. Oleh karena ukuran partikel cukup kecil, maka tumbukan yang 
terjadi cenderung tidak seimbang. Sehingga terdapat suatu resultan tumbukan yang 
menyebabkan perubahan arah gerak partikel sehingga terjadi gerak zigzag atau gerak Brown. 
Semakin kecil ukuran partikel koloid, semakin cepat gerak Brown yang terjadi. Demikian 
pula, semakin besar ukuran partikel koloid, semakin lambat gerak Brown yang terjadi. Hal ini 
menjelaskan mengapa gerak Brown sulit diamati dalam larutan dan tidak ditemukan dalam 
campuran heterogen zat cair dengan zat padat (suspensi). Gerak Brown juga dipengaruhi oleh 
suhu. Semakin tinggi suhu sistem koloid, maka semakin besar energi kinetik yang 
dimiliki partikel-partikel medium pendispersinya. Akibatnya, gerak Brown dari 
partikel-partikel fase terdispersinya semakin cepat. Demikian pula sebaliknya, semakin 
rendah suhu sistem koloid, maka gerak Brown semakin lambat. 
§ Adsorpsi 
Adsorpsi ialah peristiwa penyerapan partikel atau ion atau senyawa lain pada permukaan 
partikel koloid yang disebabkan oleh luasnya permukaan partikel. (Catatan : Adsorpsi harus 
dibedakan dengan absorpsi yang artinya penyerapan yang terjadi di dalam suatu partikel). 
Sifa t adsorbs i digunakan da lam prose s : 
1 . Pemut iha n gula tebu. 
2 . Nor it . 
3 . Penje rniha n a ir .
Contoh: 
ü koloid antara obat diare dan cairan dalam usus yang akan menyerap kuman penyebab diare. 
ü Koloid Fe(OH)3 akan mengadsorbsi ion H+ sehingga menjadi bermuatan +. Adanya muatan 
senama maka koloid Fe(OH), akan tolak-menolak sesamanya sehingga partikel-partikel 
koloid tidak akan saling menggerombol. 
ü Koloid As2S3 akan mengadsorbsi ion OH- dalam larutan sehingga akan bermuatan - dan tolak-menolak 
dengan sesamanya, maka koloid As2S3 tidak akan menggerombol. 
§ Muatan Koloid dan Ele ktrofore s is 
Mua tan Koloid ditentukan oleh mua tan ion yang te r se rap 
pe rmuka an koloid. Elekt rofore s is ada lah ge rakan pa r t ike l koloid ka rena 
penga ruh medan lis t r ik. 
Ka rena pa r t ike l koloid mempunya i mua tan maka dapa t be rge rak 
da lam medan lis t r ik. J ika ke da lam koloid dima sukkan a rus se a rah 
me la lui e lekt roda , maka koloid be rmua tan pos it if akan be rge rak menuju 
e lekt roda nega t if dan se sampa i di e lekt roda nega t if akan te r jadi 
pene t ra lan mua tan dan koloid akan menggumpa l (koagula s i ) . 
Contoh: c e robong pabr ik yang dipa sangi lempeng logam yang 
be rmua tan lis t r ik dengan tujuan untuk menggumpa lka n debuny a . 
§ Koagulasi koloid 
Koagulasi adalah penggumpalan partikel koloid dan membentuk endapan. Dengan 
terjadinya koagulasi, berarti zat terdispersi tidak lagi membentuk koloid. Koagulasi dapat 
terjadi secara fisik seperti pemanasan, pendinginan dan pengadukan atau secara kimia seperti 
penambahan elektrolit, pencampuran koloid yang berbeda muatan. 
Koagula s i koloid me rupakan penggumpa lan koloid ka rena e lekt rolit 
yang mua tannya be r lawanan. 
Contoh: kotoran pada air yang digumpalkan oleh tawas sehingga air menjadi jernih. 
Faktor - faktor yang menyebabkan koagula s i : 
§ Perubahan suhu.
§ Pengadukan. 
§ Penambahan ion dengan muatan besar (contoh: tawas). 
§ Pencampuran koloid positif dan koloid negatif. 
Koloid akan mengalami koagulasi dengan cara: 
1. Mekanik 
Cara mekanik dilakukan dengan pemanasan, pendinginan atau pengadukan cepat. 
2. Kimia 
Dengan penambahan elektrolit (asam, basa, atau garam). 
Contoh: 
§ susu + sirup masam —> menggumpal 
§ lumpur + tawas —> menggumpal 
Dengan mencampurkan 2 macam koloid dengan muatan yang berlawanan. 
Contoh: Fe(OH)3 yang bermuatan positif akan menggumpal jika dicampur As2S3 yang 
bermuatan negatif. 
§ Koloid Liof i l dan Koloid Liofob 
- Koloid Liofi l 
Koloid Liofil ada lah koloid yang mengadsorbs i c a iran, sehingga 
te rbentuk se lubung d i seke lil ing koloid. 
Contoh: aga r - aga r . 
- Koloid Liofob 
Koloid Liofob adalah kolid yang tidak mengadsorbsi cairan. Agar muatan koloid stabil, 
cairan pendispersi harus bebas dari elektrolit dengan cara dialisis, yakni pemurnian medium 
pendispersi dari elektrolit. 
§ Emulas i
Emulas i adalah kol id cairan dalam me dium cair. Agar larutan 
kol id s tabi l , ke dalam koloid bias anya ditambahkan emuls ifie r , ya itu 
za t penye tabil aga r koloid s tabil. 
Contoh: susu me rupakan emuls i lemak di da lam a ir dengan ka se in 
sebaga i emuls i f ie r . 
§ Ke s tabi lan Koloid 
a . Banyak koloid yang ha rus dipe r tahankan da lam bentuk koloid untuk 
pengguna a nnya . 
Contoh: e s kr im, t inta , c a t . 
Untuk itu digunakan koloid lain yang dapat membentuk lapisan di sekeliling koloid tersebut. 
Koloid lain ini disebut koloid pelindung. 
Contoh: ge la t in pada sol Fe (OH) 3 . 
b . Untuk koloid yang be rupa emuls i dapa t digunakan emulga tor ya itu 
za t yang dapa t te r ta r ik pada kedua c a iran yang membe nt uk emuls i 
Contoh: sabun de te r jen sebaga i emulga tor da r i emuls i minyak dan a ir . 
§ Pemurnian Koloid 
Untuk memurnikan koloid ya itu menghilangkan ion- ion yang 
mengganggu ke s tabilan koloid, dapa t dilakukan c a ra dia lis is . Koloid 
yang akan dimurnikan dima sukk an ke kantong yang te rbua t da r i se laput 
semipe rme abe l ya itu se laput yang hanya dapa t dilewa t i pa r t ike l ion 
sa ja dan t idak dapa t dilewa t i molekul koloid.Contoh: ke r ta s pe rkamen, 
se lopan a tau kolodion. 
Kantong koloid dima sukkan ke da lam be jana yang be r is i a i r 
menga lir , maka ion- ion da lam koloid akan ke lua r da r i kantong dan 
ke lua r da r i be jana dan koloid te r t ingga l da lam kantong. Prose s dia lis is 
akan di pe rc epa t j ika di da lam be jana dibe r ikan a rus lis t r ik yang 
disebut e lekt ro dia lis is . 
Prose s pemisahan kotoran ha s il me tabolisme da r i da rah oleh 
ginja l te rma suk prose s dia lis is . Maka apabila se seorang mende r ita
ga ga l ginj a l, o r a ng t e r s e b ut ha r us me nj a la ni “c uc i d a r a h” d e nga n me s in 
dia lisa tor di rumah sakit . Koloid juga dapa t dimurnikan dengan 
penya r ing ult ra . 
§ Koloid pelindung 
Koloid pelindung ialah koloid yang mempunyai sifat dapat melindungi koloid lain dari 
proses koagulasi. 
§ Dialisis 
Dialisis ialah pemisahan koloid dari ion-ion pengganggu dengan cara ini disebut proses 
dialisis. Yaitu dengan mengalirkan cairan yang tercampur dengan koloid melalui membran 
semi permeable yang berfungsi sebagai penyaring. Membran semi permeable ini dapat 
dilewati cairan tetapi tidak dapat dilewati koloid, sehingga koloid dan cairan akan berpisah. 
§ Koloid liofol dan liofob 
Berdasarkan sifat adsorpsi dari partikel koloid terhadap medium pendispersinya, kita 
mengenal dua macam koloid : 
Koloid liofil yaitu koloid yang ”senang cairan” (bahasa Yunani : liyo = cairan; philia = 
senang). Partikel koloid akan mengadsorpsi molekul cairan, sehingga terbentuk selubung di 
sekeliling partikel koloid itu. Contoh koloid liofil adalah kanji, protein, dan agar-agar. 
Koloid liofob yaitu koloid yang ”benci cairan” (phobia = benci). Partikel koloid tidak 
mengadsorpsi molekul cairan. Contoh koloid liofob adalah sol sulfida dan sol logam. 
Ciri – cirinya: 
1. Sol Liofil 
· Dapat dibuat langsung dengan mencampurkan fase terdispersi dengan medium terdispersinya 
· Mempunyai muatan yang kecil atau tidak bermuatan 
· Partikel-partikel sol liofil mengadsorpsi medium pendispersinya. Terdapat proses solvasi/ 
hidrasi, yaitu terbentuknya lapisan medium pendispersi yang teradsorpsi di sekeliling partikel 
sehingga menyebabkan partikel sol liofil tidak saling bergabung 
· Viskositas sol liofil > viskositas medium pendispersi 
· Tidak mudah menggumpal dengan penambahan elektrolit
· Reversibel, artinya fase terdispersi sol liofil dapat dipisahkan dengan koagulasi, kemudian 
dapat diubah kembali menjadi sol dengan penambahan medium pendispersinya. 
· Memberikan efek Tyndall yang lemah 
· Dapat bermigrasi ke anode, katode, atau tidak bermigrasi sama sekali 
2. Sol Liofob 
· Tidak dapat dibuat hanya dengan mencampur fase terdispersi dan medium pendisperinya 
· Memiliki muatan positif atau negative 
· Partikel-partikel sol liofob tidak mengadsorpsi medium pendispersinya. Muatan partikel 
diperoleh dari adsorpsi partikel-partikel ion yang bermuatan listrik 
· Viskositas sol hidrofob hampir sama dengan viskositas medium pendispersi 
· Mudah menggumpal dengan penambahan elektrolit karena mempunyai muatan 
· Irreversibel artinya sol liofob yang telah menggumpal tidak dapat diubah menjadi sol 
· Memberikan efek Tyndall yang jelas 
· Akan bergerak ke anode atau katode, tergantung jenis muatan partikel 
§ Elektroforesis 
Elektroferesis ialah peristiwa pemisahan partikel koloid yang bermuatan dengan 
menggunakan arus listrik. 
D.Pembuatan Sis tem Koloid 
1. Cara Konde ns as i 
Pembua tan s is tem koloid dengan c a ra kondensa s i dilakukan dengan 
c a ra penggumpa lan pa r t ike l yang sanga t ke c il. Penggumpa lan pa r t ike l 
ini dapa t dilakukan dengan c a ra sebaga i be r ikut : 
a . Re aks i Pengendapan
Pembuatan sistem koloid dengan cara ini dilakukan dengan mencampurkan larutan 
elektrolit sehingga menghasilkan endapan. 
Contoh: AgNO3 + NaCl —> AgCl( s ) + NaNO3 
b . Re aks i Hidrolis is 
Re aks i hidrolis is ada lah re aks i sua tu za t dengan a ir . Sis tem 
koloid dapa t dibua t dengan me re aks ikan sua tu za t dengan a ir . 
Conto h: AlCl3 +H2O —> Al(OH) 3 ( s ) + HCl 
c . Re aks i Redoks 
Pembuatan koloid dapat terbentuk dari hasil reaksi redoks. 
Contoh: pada la rutan ema s 
Re aks i: AuCl3 + HCOH —> Au + HCl + HCOOH 
Ema s forma ldehid 
d . Re aks i Pe rge se ran 
Contoh: pembua tan sol As 2 S3 dengan c a ra menga lirkan ga s H2 S ke 
da lam la rua tn H3AsO3 enc e r pada suhu te r tentu. 
Re aks i: 2 H3AsO3 + 3 H2 S —> 6 H2O + As 2 S3 
e . Re aks i Pe rgant ian Pe la rut 
Contoh: pembua tan ge l ka ls ium a se ta t dengan c a ra menambahkan 
a lkohol 96% ke da lam la rutan ka ls ium a se ta t jenuh. 
2.Cara Dis pe rs i 
Pembua tan s is tem koloid dengan c a ra dispe r s i dilakukan dengan 
mempe rke c il pa r t ike l suspens i yang te r la lu be sa r menjadi pa r t ike l 
koloid, peme c ahan pa r t ike l- pa r t ik e l ka sa r menjadi koloid. 
a. Ca ra Mekanik
Ukuran pa r t ike l suspens i dipe rke c il dengan c a ra penggilingan za t 
pada t , dengan mengha luskan but iran be sa r kemudian diaduk da lam 
medium pendispe r s i. 
Contoh: Gumpa lan tawa s digiling, dic ampurkan ke da lam a ir akan 
membent uk koloid dengan kotoran a ir . 
Membua t t inta dengan mengha luskan ka rbon pada penggiling 
koloid kemudian didispe r s ika n da lam a ir . 
Membua t sol be le rang dengan mengha luskan be le rang be r sama 
gulapada penggiling koloid, kemudian dila rutkan da lam a ir , gula akan 
la rut dan be le rang menjadi sol. 
b. Ca ra Pept isa s i 
Pembua tan koloid dengan c a ra pept isa s i ada lah pembua tan koloid 
dengan menambahkan ion se jenis , sehingga pa r t ike l endapan akan 
dipe c ah. 
Contoh: 1. Sol Fe (OH) 3 dengan menambahka n FeCl3 . 
2. Sol NiS dengan menambahka n H2 S. 
3. ka re t dipept isa s i oleh bens in. 
4. aga r - aga r dipept isa s i oleh a ir . 
5. endapan Al(OH) 3 dipept isa s i oleh AlCl3 . 
c. Ca ra Busur Bredia /Bredig 
Pembua tan koloid dengan c a ra busur Bredia /Bredig dilakukan 
dengan menc e lupkan 2 kawa t logam (e lekt ro da ) yang dia lir i lis t r ik ke 
da lam a ir , sehingga kawa t logam akan membentuk pa r t ike l koloid 
be rupa debu di da lam a ir . 
d. Ca ra Ult ra sonik 
Ya itu penghancuran but iran be sa r dengan ult ra sonik ( frekuens i > 
20.000 Hz)
Campuran he te rogen 
Campuran homogen disebut la rutan, contoh: la rutan gula da lam a ir . 
Campuran he te rogen dapa t dibedakan menjadi 2 ma c am, ya itu: Sis tem 
koloid te rma suk da lam bentuk c ampuran. Campuran te rbagi menjadi 2, 
ya itu: 
1 . Suspens i, contoh: pa s ir da lam a ir . 
2 . Koloid, contoh: susu denga n a ir . 
E. Kompone n Pe nyus un Koloid 
1 . Fa se kont inyu : medium pendispe r s i jumla hnya lebih banyak. 
2 . Fa se diskont inyu : medium te rdispe r s i jumlahnya labih banyak. 
F. Be ntuk Part ike l Koloid 
1 . Bula tan : misa lnya virus , s ilika . 
2 . Ba tang : misa lnya virus . 
3 . Pir inga n : misa lnya globul in da lam da rah. 
4 . Se ra t : misa lnya se lulosa . 
G. Pe nggunaan Sis tem Koloid 
Sistem koloid banyak digunakan pada kehidupan sehari-hari, terutama dalam kehidupan 
sehari-hari. Hal ini disebabkan sifat karakteristik koloid yang penting, yaitu dapat digunakan 
untuk mencampur zat-zat yang tidak dapat saling melarutkan secara homogen dan bersifat 
stabil untuk produksi dalam skala besar. 
1 . Oba t - oba tan : sa lep, kr im, minyak ikan. 
2 . Makanan : e s kr im, je lly dan aga r - aga r . 
3 . Kosme t ik : ha ir c re am, skin spray, body lot ion. 
4 . Indus t r i : t inta , c a t . 
§ Pemutihan Gula 
Dengan melarutkan gula ke dalam air, kemudian larutan dialirkan melalui sistem 
koloid tanah diatomae atau karbon, partikel-partikel koloid kemudian akan mengadsorbsi zat 
warna tersebut. Sehingga gula tebu yang masih berwarna dapat diputihkan. 
§ Penggumpalan Darah 
Darah mengandung sejumlah kolid protein yangbermuatan negative. Jika terdapat luka 
kecil, maka luka tersebut dapat doibati dengan pensil stiptik atau tawas yang mengandung
ion-ion Al+3 dan Fe+3, dimana ion-ion tersebut akan membantu menetralkan muatan-muatan 
partikel koloid protein danmembnatu penggumpalan darah. 
§ Pembentukan Delta di Muara Sungai 
Air sungai mengandung partikel-partikel koloid pasir dan tanah liat yang bermuatan 
negatif. Sedangkan air laut mengandung ion-ion Na+, Mg+2, dan Ca+2 yang bermuatan 
positif. Ketika air sungai bertemu di laut, maka ion-ion positif dari air laut akanmenetralkan 
muatan pasir dan tanah liat. Sehingga, terjadi koagulasi yang akan membentuk suatu delta. 
§ Pengambilan Endapan Pengotor 
Gas atau udara yang dialirkan ke dalam suatu proses industri seringkali mangandung 
zat-zat pengotor berupa partikel-partikel koloid. Untukmemisahkan pengotor ini, digunakan 
alat pengendap elektrostatik yang pelat logamnya yang bermuatan akan digunakan untuk 
menarik partikel-partikel koloid. 
§ Penjernihan Air 
Air keran (PDAM) yang ada saat ini mengandung partikel-partikel koloid tanah 
liat,lumpur, dan berbagai partikel lainnya yang bermuatan negatif. Oleh karena itu, untuk 
menjadikannya layak untuk diminum, harus dilakukan beberapa langkah agar partikel koloid 
tersebut dapat dipisahkan. Hal itu dilakukan dengan cara menambahkan tawas (Al2SO4)3.Ion 
Al3+ yang terdapat pada tawas tersebut akan terhidroslisis membentuk partikel koloid 
Al(OH)3 yang bermuatan positif melalui reaksi: 
Al3+ + 3H2O Al(OH)3 + 3H+ 
Setelah itu, Al(OH)3 menghilangkan muatan-muatan negatif dari partikel koloid tanah 
liat/lumpur dan terjadi koagulasi pada lumpur. Lumpur tersebut kemudian mengendap 
bersama tawas yang juga mengendap karena pengaruh gravitasi.
PENUTUP 
Kesimpulan 
Sistem koloid adalah merupakan suatu bentuk campuran (sistem dispersi) dua atau 
lebih zat yang bersifat homogen namun memiliki ukuran partikel terdispersi yang cukup 
besar. Macam-macam sistem koloid : Aerosol, sol, buih, emulsi dan gel. Sifat-sifat sistem 
koloid : Efek Tyndall, Gerak Brown, muatan listrik, kestabilan koloid, koloid liofil dan 
liofod. Pembuatan sistem koloid dibedakan menjadi 2 yaitu dengan cara kondensi dan 
dispepersi. Komponen penyusun koloid dibedakan menjadi 2 yaitu fase kontinyu dan fase 
diskontinyu. Bentuk- bentuk sistem koloid antara lain bulatan, batang, serat dam piringan. 
Kegunaan sistem koloid dalam kehidupan sehari-hari seperti dalam bidang industri, makanan, 
kosmetik, obat-obatan dan sebagainya. 
Saran 
Dalam kehidupan sehari-hari koloid sangat bermanfaat bagi kita. Khususnya dalam bidang 
kosmetik. Akan tetapi banyak jenis kosmetik yang berbahaya bagi kesehatan karena 
mengandung zat kimia yang berbahaya. Oleh karena itu, kita harus berhati-hati dalam 
memilih dan menggunakan kosmetik.
DAFTAR PUSTAKA 
www.google.com 
http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_koloid 
http://verliany.wordpress.com/2008/03/16/27/ 
http://nuranimahabbah.wordpress.com/2009/05/16/koloid-suspensi-larutan-kimia/ 
Parning, dkk. 2006. Kimia SMA Kelas XI Semester Kedua. Jakarta : Yudhistira. Suharsini, 
Maria. 2005. Kimia dan Kecakapan Hidup. Jakarta : Ganesa Exact.

More Related Content

What's hot (17)

SISTEM KOLOID SMA
SISTEM KOLOID SMASISTEM KOLOID SMA
SISTEM KOLOID SMA
 
Makalah kimia
Makalah kimiaMakalah kimia
Makalah kimia
 
Makalah koloid sma negeri 2 raha
Makalah koloid sma negeri 2 rahaMakalah koloid sma negeri 2 raha
Makalah koloid sma negeri 2 raha
 
Makalah tentang koloid
Makalah tentang koloidMakalah tentang koloid
Makalah tentang koloid
 
KELAS XI SISTEM KOLOID
KELAS XI SISTEM KOLOIDKELAS XI SISTEM KOLOID
KELAS XI SISTEM KOLOID
 
Sistem koloid okho
Sistem koloid okhoSistem koloid okho
Sistem koloid okho
 
Makalah koloid lengkap
Makalah koloid lengkapMakalah koloid lengkap
Makalah koloid lengkap
 
Sistem koloid
Sistem koloidSistem koloid
Sistem koloid
 
Koloid (kimia) wafa' mufidah xii ipa 2
Koloid (kimia) wafa' mufidah xii ipa 2Koloid (kimia) wafa' mufidah xii ipa 2
Koloid (kimia) wafa' mufidah xii ipa 2
 
Sistem koloid (presentasi)
Sistem koloid (presentasi)Sistem koloid (presentasi)
Sistem koloid (presentasi)
 
Makalah sistem koloid
Makalah sistem koloidMakalah sistem koloid
Makalah sistem koloid
 
Ppt koloid(dewi,ain,miftah)
Ppt koloid(dewi,ain,miftah)Ppt koloid(dewi,ain,miftah)
Ppt koloid(dewi,ain,miftah)
 
koloid
 koloid koloid
koloid
 
Sistem Koloid
Sistem KoloidSistem Koloid
Sistem Koloid
 
Koloid
KoloidKoloid
Koloid
 
Koloid
KoloidKoloid
Koloid
 
Koloid
KoloidKoloid
Koloid
 

Similar to Makalah koloid,,,, (20)

Makalah koloid,,,,
Makalah koloid,,,,Makalah koloid,,,,
Makalah koloid,,,,
 
Koloid
KoloidKoloid
Koloid
 
Jumran
JumranJumran
Jumran
 
Makalah koloid sma negeri 2 raha
Makalah koloid sma negeri 2 rahaMakalah koloid sma negeri 2 raha
Makalah koloid sma negeri 2 raha
 
Makalah koloid sma 1 raha
Makalah koloid sma 1 rahaMakalah koloid sma 1 raha
Makalah koloid sma 1 raha
 
Sistem koloid
Sistem koloidSistem koloid
Sistem koloid
 
Makalah koloid sma 1 raha
Makalah koloid sma 1 rahaMakalah koloid sma 1 raha
Makalah koloid sma 1 raha
 
Makalah koloid sma 1 raha
Makalah koloid sma 1 rahaMakalah koloid sma 1 raha
Makalah koloid sma 1 raha
 
Makalah koloid3
Makalah koloid3Makalah koloid3
Makalah koloid3
 
Tugas ulfaaaa
Tugas ulfaaaaTugas ulfaaaa
Tugas ulfaaaa
 
Makalah sistem koloid
Makalah sistem koloidMakalah sistem koloid
Makalah sistem koloid
 
Koloid (kimia) wafa' mufidah xii ipa 2
Koloid (kimia) wafa' mufidah xii ipa 2Koloid (kimia) wafa' mufidah xii ipa 2
Koloid (kimia) wafa' mufidah xii ipa 2
 
Kimia Kelas 11 - 17. KOLOID.pdf
Kimia Kelas 11 - 17. KOLOID.pdfKimia Kelas 11 - 17. KOLOID.pdf
Kimia Kelas 11 - 17. KOLOID.pdf
 
Koloid
KoloidKoloid
Koloid
 
Makalah koloid3
Makalah koloid3Makalah koloid3
Makalah koloid3
 
Sistem Koloid SMAN 81 Jakarta
Sistem Koloid SMAN 81 JakartaSistem Koloid SMAN 81 Jakarta
Sistem Koloid SMAN 81 Jakarta
 
Makalah koloid3
Makalah koloid3Makalah koloid3
Makalah koloid3
 
Kimia Sistem Koloid
Kimia Sistem KoloidKimia Sistem Koloid
Kimia Sistem Koloid
 
47013922 makalah-koloid
47013922 makalah-koloid47013922 makalah-koloid
47013922 makalah-koloid
 
Makalah koloid4
Makalah koloid4Makalah koloid4
Makalah koloid4
 

More from Septian Muna Barakati (20)

Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Kti eni safitri AKBID YKN RAHA Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
 
Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Kti hikmat AKBID YKN RAHA Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Kti hikmat AKBID YKN RAHA
 
Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Kti niski astria AKBID YKN RAHA Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Kti niski astria AKBID YKN RAHA
 
Kti ikra AKBID YKN RAHA
Kti ikra AKBID YKN RAHA Kti ikra AKBID YKN RAHA
Kti ikra AKBID YKN RAHA
 
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
 
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
 
Dokomen polisi
Dokomen polisiDokomen polisi
Dokomen polisi
 
Dokumen perusahaan
Dokumen perusahaanDokumen perusahaan
Dokumen perusahaan
 
Dokumen polisi 3
Dokumen polisi 3Dokumen polisi 3
Dokumen polisi 3
 
Dosa besar
Dosa besarDosa besar
Dosa besar
 
Ekosistem padang lamun
Ekosistem padang lamunEkosistem padang lamun
Ekosistem padang lamun
 
Faktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi pendudukFaktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi penduduk
 
E
EE
E
 
Faktor
FaktorFaktor
Faktor
 
Fho...................
Fho...................Fho...................
Fho...................
 
555555555555555 (2)
555555555555555 (2)555555555555555 (2)
555555555555555 (2)
 
99 nama allah swt beserta artinya
99 nama allah swt beserta artinya99 nama allah swt beserta artinya
99 nama allah swt beserta artinya
 
10 impact of global warming
10 impact of global warming10 impact of global warming
10 impact of global warming
 
10 dampak pemanasan global
10 dampak pemanasan global10 dampak pemanasan global
10 dampak pemanasan global
 
5 w 1h penyakit hiv
5 w 1h  penyakit hiv5 w 1h  penyakit hiv
5 w 1h penyakit hiv
 

Recently uploaded

emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptxemka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptxAmandaJesica
 
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1RomaDoni5
 
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024DEDI45443
 
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptxSOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptxwansyahrahman77
 
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdfRUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdfNezaPurna
 
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdfINDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdfNetraHartana
 
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.pptmata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.pptMuhammadNorman9
 
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...citraislamiah02
 
Administrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah PemerintahAdministrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah PemerintahAnthonyThony5
 
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxMateri Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxBudyHermawan3
 
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administratorevaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administratorDi Prihantony
 
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...mayfanalf
 

Recently uploaded (12)

emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptxemka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
 
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
 
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024
 
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptxSOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
 
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdfRUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
 
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdfINDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
 
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.pptmata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
 
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
 
Administrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah PemerintahAdministrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
 
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxMateri Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
 
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administratorevaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
 
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...
 

Makalah koloid,,,,

  • 1. PENDAHULUAN Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari kita sering bahkan selalu menggunakan bahan-bahan kimia, seperti sabun, minyak wangi, pasta gigi, dan lain-lain. Bahan-bahan kimia tersebut tidak dalam bentuk padatan maupun larutan, tetapi dalam bentuk antara padatan dan larutan yang disebut koloid. Sistem koloid perlu kita pelajari karena berkaitan erat dengan hidup dan kehidupan kita sehari – hari. Cairan tubuh, seperti darah adalah sistem koloid; bahan makanan, seperti susu, keju, nasi dan roti adalah sistem koloid; cat, berbagai jenis obat, bahan kosmetik, tanah pertanian juga merupakan sistem koloid. Rumusan Masalah a. Apa yang dimaksud dengan system koloid? b. Jelaskan macam-macam system koloid? c. Bagaimana sifat-sifat koloid? d. Bagaimana proses pembuatan sistem koloid? e. Apa saja komponen system koloid, bentuk partikel dan kegunaannya dalam kehidupan sehari-hari? Tujuan a. Agar pembaca dapat mengetahui system koloid. b. Agar pembaca mengetahui macam-macam system koloid. c. Agar pembaca mengetahui sifat-sifat koloid. d. Agar pembaca mengetahui proses pembuatan sistem koloid. e. Agar pembaca mengetahui komponen sistem koloid, bentuk partikel dan kegunaannya dalam kehidupan sehari-hari. Manfaat a. Pembaca dapat mengetahui system koloid. b. Pembaca mengetahui macam-macam system koloid.
  • 2. c. Pembaca mengetahui sifat-sifat koloid. d. Pembaca mengetahui proses pembuatan sistem koloid. e. Pembaca mengetahui komponen sistem koloid, bentuk partikel dan kegunaannya dalam kehidupan sehari-hari. PEMBAHASAN A. Sistem koloid Sistem koloid (selanjutnya disingkat "koloid" saja) merupakan suatu bentuk campuran (sistem dispersi) dua atau lebih zat yang bersifat homogen namun memiliki ukuran partikel terdispersi yang cukup besar (1 - 100 nm), sehingga terkena efek Tyndall. Bersifat homogen berarti partikel terdispersi tidak terpengaruh oleh gaya gravitasiatau gaya lain yang dikenakan kepadanya; sehingga tidak terjadi pengendapan, misalnya. Sifat homogen ini juga dimiliki oleh larutan, namun tidak dimiliki oleh campuran biasa (suspensi). Koloid mudah dijumpai di mana-mana: susu, agar-agar,tinta, sampo, serta awan merupakan contoh-contoh koloid yang dapat dijumpai sehari-hari. Sitoplasma dalam sel juga merupakan sistem koloid. Kimia koloid menjadi kajian tersendiri dalam kimia industri karena kepentingannya. Di da lam la rutan koloid se c a ra umum, ada 2 za t sebaga i be r ikut : - Za t te rdispe r s i, yakni za t yang te r la rut di da lam la rutan koloid - Za t pendispe r s i, yakni za t pe la rut di da lam la rutan koloid Be rda sa rkan fa se te rdispe r s i maupun fa se pendispe r s i sua tu koloid dibagi sebaga i be r ikut : Fa se Te rdispe r s i Pendispe r s i Nama koloid Contoh Ga s Ga s Bukan koloid, ka rena ga s be rc ampur se c a ra homogeny Ga s Ca ir Busa Buih, sabun, ombak, kr im kocok Ga s Pada t Busa pada t Ba tu apung, ka sur
  • 3. busa Ca ir Ga s Ae rosol c a ir Oba t semprot , kabut , ha ir spray di uda ra Ca ir Ca ir Emuls i Air santan, a ir susu, mayone s Ca ir Pada t Ge l Mentega , aga r - aga r Pada t Ga s Ae rosol pada t Debu, ga s kna lpot , a sap Pada t Ca ir Sol Ca t , t inta Pada t Pada t Sol Pada t Tanah, ka c a , lumpur B. Macam-macam koloid Koloid memiliki bentuk bermacam-macam, tergantung darifase zat pendispersi dan zat terdispersinya. Beberapa jenis koloid: § Aerosol Aerosol yang memiliki zat pendispersi berupa gas. Aerosol yang memiliki zat terdispersi cair disebut aerosol cair (contoh: kabut dan awan) sedangkan yang memiliki zat terdispersi padat disebut aerosol padat (contoh: asap dan debu dalam udara). § Sol Sistem koloid dari partikel padat yang terdispersi dalam zat cair. (Contoh: Air sungai, sol sabun, sol detergen dan tinta). No. Hidrofob Hidrofi l a . Tidak mena r ik molekul a ir te tapi mengadsorbs i ion Mena r ik molekul a ir hingga menye lubungi pa r t ike l te rdispe r s i
  • 4. b . Tidak reve r s ible , apabila menga lami koagula s i suka r menjadi sol lagi Reve r s ibe l, bila menga lami koagula s i akan dapa t membentuk sol lagi j ika ditambah lagi medium pendispe r s inya c . Bia sanya te rdir i a ta s za t anorganik Bia sanya te rdir i a ta s za t organic d . Kekenta lannya rendah Kekenta lannya t inggi e . Ge rak Brown te r liha t je la s Ge rak Brown t idak je la s f. Mudah dikoagula s ikan oleh e lekt roli t Suka r dikoagula s ikan oleh e lekt roli t g. Umumnya dibua t dengan c a ra kondensa s i Umumnya dibua t dengan c a ra dispe r se h. Efek Tynda l l je la s Efek Tynda l l kurang je la s i. Contoh: sol logam, sol be le rang, sol Fe (OH) 3 , sol As2 S3 , sol sulf ide Contoh: sol kanj i, sol prote in, sol sabun, sol ge la t in § Emulsi Emulsi ada lah s is tem koloid di mana za t te rdispe r s i dan pendispe r s i ada lah za t c a ir yang t idak dapa t be rc ampur . Misa lnya : Emuls i minyak da lam a ir : santan, susu, la teks , minyak ikan. Emuls i a ir da lam minyak: mentega , minyak rambut , minyak bumi. Untuk membentuk emuls i digunakan za t pengemuls i a tau emulga tor ya itu za t yang dapa t te r ta r ik oleh kedua za t c a ir te r sebut . Contoh: sabun untuk mengemuls ikan minyak dan a ir ;ka se in sebaga i emulga tor pada susu. § Buih
  • 5. Sistem Koloid dari gas yang terdispersi dalam zat cair. (Contoh: pada pengolahan bijih logam, alat pemadam kebakaran, kosmetik dan lainnya). 1. Buih Cair (Buih) Buih cair adalah sistem koloid dengan fase terdisperasi gas dan dengan medium pendisperasi zat cair. Fase terdisperasi gas pada umumnya berupa udara atao karbondioksida yang terbetuk dari fermentasi. Kestabilan buih dapat diperoleh dari adanya zat pembuih (surfaktan). Zat ini teradsorbsi ke daerah antar-fase dan mengikat gelembung-gelembung gas sehingga diperoleh suatu kestabilan. Ukuran kolid buih bukanlah ukuran gelembung gas seperti pada sistem kolid umumnya, tetapi adalah ketebalan film (lapisan tipis) pada daerah antar-fase dimana zat pembuih teradsorbsi, ukuran kolid berkisar 0,0000010 cm. Buih cair memiliki struktur yang tidak beraturan. Strukturnya ditentukan oleh kandungan zat cairnya, bukan oleh komposisi kimia atau ukuran buih rata-rata. Jika fraksi zat cair lebih dari 5%, gelembung gas akan mempunyai bentuk hamper seperti bola. Jika kurang dari 5%, maka bentuk gelembung gas adalah polihedral. Beberapa sifat buih cair yang penting: o Struktur buih cair dapat berubah dengan waktu, karena: pemisahan medium pendispersi (zat cair) atau drainase, karena kerapatan gas dan zat cair yang jauh berbeda, o terjadinya difusi gelembung gas yang kecil ke gelembung gas yang besar akibat tegangan permukaan, sehingga ukuran gelembung gas menjadi lebih besar, o rusaknya film antara dua gelembung gas. Struktur buih cair dapat berubah jika diberi gaya dari luar. Bila gaya yang diberikan kecil, maka struktur buih akan kembali ke bentuk awal setelah gaya tersebut ditiadakan. Jika gaya yang diberikan cukup besar, maka akan terjadi deformasi. Contoh buih cair: o Buih hasil kocokan putih telur Karena audara di sekitar putih telur akan teraduk dan menggunakan zat pembuih, yaitu protein dan glikoprotein yang berasal dari putih telur itu sendiri untukmembentuk buih yang relative stabil. Sehingga putih telur yang dikocok akan mengembang.
  • 6. o Buih hasil akibat pemadam kebakaran Alat pemadam kebakaran mengandung campuran air, natrium bikarbonat, aluminium sulfat, serta suatu zat pembuih. Karbondioksida yang dilepas akan membentuk buih dengan bamtuam zat pembuih tersebut. 2. Buih Padat Buih padat adalah sistem kolid dengan fase terdisperasi gas dan denganmedium pendisperasi zat padat. Kestabilan buih ini dapat diperoleh dari zat pembuih juga (surfaktan). Contoh-contoh buih padatyang mungkin kita ketahui: o Roti Proses peragian yang melepas gas karbondioksida terlibat dalam proses pembuatan roti. Zat pembuih protein gluten dari tepung kemudian akan membentuk lapisan tipis mengelilimgi gelembung-gelembung karbondioksida untuk membentuk buih padat. o Batu apung Dari proses solidifikasi gelas vulkanik, maka terbentuklah batu apung o Styrofoam Styrofoam memiliki fase terdisperasi karbondioksida dan udara, serta medium pendisperasi polistirena. § Gel Gel merupakan sistem koloid kaku atau setengah padat dan setengah cair. (Contoh: agar-agar, Lem). C. Sifat-sifat Koloid § Efek Tyndall Efek Tyndall ialah gejala penghamburan berkas sinar (cahaya) oleh partikel-partikel koloid. Hal ini disebabkan karena ukuran molekul koloid yang cukup besar. Efek tyndall ini ditemukan oleh John Tyndall (1820-1893), seorang ahli fisika Inggris. Oleh karena itu sifat itu disebut efek tyndall. Efek tyndall adalah efek yang terjadi jika suatu larutan terkena sinar. Pada saat larutan sejati disinari dengan cahaya, maka larutan tersebut tidak akan menghamburkan cahaya, sedangkan pada sistem koloid, cahaya akan dihamburkan. hal itu terjadi karena partikel-
  • 7. partikel koloid mempunyai partikel-partikel yang relatif besar untuk dapat menghamburkan sinar tersebut. Sebaliknya, pada larutan sejati, partikel-partikelnya relatif kecil sehingga hamburan yang terjadi hanya sedikit dan sangat sulit diamati. § Gerak Brown Gerak Brown ialah gerakan partikel-partikel koloid yang senantiasa bergerak lurus tapi tidak menentu (gerak acak/tidak beraturan). Jika kita amati koloid dibawah mikroskop ultra, maka kita akan melihat bahwa partikel-partikel tersebut akan bergerak membentuk zigzag. Pergerakan zigzag ini dinamakan gerak Brown. Partikel-partikel suatu zat senantiasa bergerak. Gerakan tersebut dapat bersifat acak seperti pada zat cair dan gas( dinamakan gerak brown), sedangkan pada zat padat hanya beroszillasi di tempat ( tidak termasuk gerak brown ). Untuk koloid dengan medium pendispersi zat cair atau gas, pergerakan partikel-partikel akan menghasilkan tumbukan dengan partikel-partikel koloid itu sendiri. Tumbukan tersebut berlangsung dari segala arah. Oleh karena ukuran partikel cukup kecil, maka tumbukan yang terjadi cenderung tidak seimbang. Sehingga terdapat suatu resultan tumbukan yang menyebabkan perubahan arah gerak partikel sehingga terjadi gerak zigzag atau gerak Brown. Semakin kecil ukuran partikel koloid, semakin cepat gerak Brown yang terjadi. Demikian pula, semakin besar ukuran partikel koloid, semakin lambat gerak Brown yang terjadi. Hal ini menjelaskan mengapa gerak Brown sulit diamati dalam larutan dan tidak ditemukan dalam campuran heterogen zat cair dengan zat padat (suspensi). Gerak Brown juga dipengaruhi oleh suhu. Semakin tinggi suhu sistem koloid, maka semakin besar energi kinetik yang dimiliki partikel-partikel medium pendispersinya. Akibatnya, gerak Brown dari partikel-partikel fase terdispersinya semakin cepat. Demikian pula sebaliknya, semakin rendah suhu sistem koloid, maka gerak Brown semakin lambat. § Adsorpsi Adsorpsi ialah peristiwa penyerapan partikel atau ion atau senyawa lain pada permukaan partikel koloid yang disebabkan oleh luasnya permukaan partikel. (Catatan : Adsorpsi harus dibedakan dengan absorpsi yang artinya penyerapan yang terjadi di dalam suatu partikel). Sifa t adsorbs i digunakan da lam prose s : 1 . Pemut iha n gula tebu. 2 . Nor it . 3 . Penje rniha n a ir .
  • 8. Contoh: ü koloid antara obat diare dan cairan dalam usus yang akan menyerap kuman penyebab diare. ü Koloid Fe(OH)3 akan mengadsorbsi ion H+ sehingga menjadi bermuatan +. Adanya muatan senama maka koloid Fe(OH), akan tolak-menolak sesamanya sehingga partikel-partikel koloid tidak akan saling menggerombol. ü Koloid As2S3 akan mengadsorbsi ion OH- dalam larutan sehingga akan bermuatan - dan tolak-menolak dengan sesamanya, maka koloid As2S3 tidak akan menggerombol. § Muatan Koloid dan Ele ktrofore s is Mua tan Koloid ditentukan oleh mua tan ion yang te r se rap pe rmuka an koloid. Elekt rofore s is ada lah ge rakan pa r t ike l koloid ka rena penga ruh medan lis t r ik. Ka rena pa r t ike l koloid mempunya i mua tan maka dapa t be rge rak da lam medan lis t r ik. J ika ke da lam koloid dima sukkan a rus se a rah me la lui e lekt roda , maka koloid be rmua tan pos it if akan be rge rak menuju e lekt roda nega t if dan se sampa i di e lekt roda nega t if akan te r jadi pene t ra lan mua tan dan koloid akan menggumpa l (koagula s i ) . Contoh: c e robong pabr ik yang dipa sangi lempeng logam yang be rmua tan lis t r ik dengan tujuan untuk menggumpa lka n debuny a . § Koagulasi koloid Koagulasi adalah penggumpalan partikel koloid dan membentuk endapan. Dengan terjadinya koagulasi, berarti zat terdispersi tidak lagi membentuk koloid. Koagulasi dapat terjadi secara fisik seperti pemanasan, pendinginan dan pengadukan atau secara kimia seperti penambahan elektrolit, pencampuran koloid yang berbeda muatan. Koagula s i koloid me rupakan penggumpa lan koloid ka rena e lekt rolit yang mua tannya be r lawanan. Contoh: kotoran pada air yang digumpalkan oleh tawas sehingga air menjadi jernih. Faktor - faktor yang menyebabkan koagula s i : § Perubahan suhu.
  • 9. § Pengadukan. § Penambahan ion dengan muatan besar (contoh: tawas). § Pencampuran koloid positif dan koloid negatif. Koloid akan mengalami koagulasi dengan cara: 1. Mekanik Cara mekanik dilakukan dengan pemanasan, pendinginan atau pengadukan cepat. 2. Kimia Dengan penambahan elektrolit (asam, basa, atau garam). Contoh: § susu + sirup masam —> menggumpal § lumpur + tawas —> menggumpal Dengan mencampurkan 2 macam koloid dengan muatan yang berlawanan. Contoh: Fe(OH)3 yang bermuatan positif akan menggumpal jika dicampur As2S3 yang bermuatan negatif. § Koloid Liof i l dan Koloid Liofob - Koloid Liofi l Koloid Liofil ada lah koloid yang mengadsorbs i c a iran, sehingga te rbentuk se lubung d i seke lil ing koloid. Contoh: aga r - aga r . - Koloid Liofob Koloid Liofob adalah kolid yang tidak mengadsorbsi cairan. Agar muatan koloid stabil, cairan pendispersi harus bebas dari elektrolit dengan cara dialisis, yakni pemurnian medium pendispersi dari elektrolit. § Emulas i
  • 10. Emulas i adalah kol id cairan dalam me dium cair. Agar larutan kol id s tabi l , ke dalam koloid bias anya ditambahkan emuls ifie r , ya itu za t penye tabil aga r koloid s tabil. Contoh: susu me rupakan emuls i lemak di da lam a ir dengan ka se in sebaga i emuls i f ie r . § Ke s tabi lan Koloid a . Banyak koloid yang ha rus dipe r tahankan da lam bentuk koloid untuk pengguna a nnya . Contoh: e s kr im, t inta , c a t . Untuk itu digunakan koloid lain yang dapat membentuk lapisan di sekeliling koloid tersebut. Koloid lain ini disebut koloid pelindung. Contoh: ge la t in pada sol Fe (OH) 3 . b . Untuk koloid yang be rupa emuls i dapa t digunakan emulga tor ya itu za t yang dapa t te r ta r ik pada kedua c a iran yang membe nt uk emuls i Contoh: sabun de te r jen sebaga i emulga tor da r i emuls i minyak dan a ir . § Pemurnian Koloid Untuk memurnikan koloid ya itu menghilangkan ion- ion yang mengganggu ke s tabilan koloid, dapa t dilakukan c a ra dia lis is . Koloid yang akan dimurnikan dima sukk an ke kantong yang te rbua t da r i se laput semipe rme abe l ya itu se laput yang hanya dapa t dilewa t i pa r t ike l ion sa ja dan t idak dapa t dilewa t i molekul koloid.Contoh: ke r ta s pe rkamen, se lopan a tau kolodion. Kantong koloid dima sukkan ke da lam be jana yang be r is i a i r menga lir , maka ion- ion da lam koloid akan ke lua r da r i kantong dan ke lua r da r i be jana dan koloid te r t ingga l da lam kantong. Prose s dia lis is akan di pe rc epa t j ika di da lam be jana dibe r ikan a rus lis t r ik yang disebut e lekt ro dia lis is . Prose s pemisahan kotoran ha s il me tabolisme da r i da rah oleh ginja l te rma suk prose s dia lis is . Maka apabila se seorang mende r ita
  • 11. ga ga l ginj a l, o r a ng t e r s e b ut ha r us me nj a la ni “c uc i d a r a h” d e nga n me s in dia lisa tor di rumah sakit . Koloid juga dapa t dimurnikan dengan penya r ing ult ra . § Koloid pelindung Koloid pelindung ialah koloid yang mempunyai sifat dapat melindungi koloid lain dari proses koagulasi. § Dialisis Dialisis ialah pemisahan koloid dari ion-ion pengganggu dengan cara ini disebut proses dialisis. Yaitu dengan mengalirkan cairan yang tercampur dengan koloid melalui membran semi permeable yang berfungsi sebagai penyaring. Membran semi permeable ini dapat dilewati cairan tetapi tidak dapat dilewati koloid, sehingga koloid dan cairan akan berpisah. § Koloid liofol dan liofob Berdasarkan sifat adsorpsi dari partikel koloid terhadap medium pendispersinya, kita mengenal dua macam koloid : Koloid liofil yaitu koloid yang ”senang cairan” (bahasa Yunani : liyo = cairan; philia = senang). Partikel koloid akan mengadsorpsi molekul cairan, sehingga terbentuk selubung di sekeliling partikel koloid itu. Contoh koloid liofil adalah kanji, protein, dan agar-agar. Koloid liofob yaitu koloid yang ”benci cairan” (phobia = benci). Partikel koloid tidak mengadsorpsi molekul cairan. Contoh koloid liofob adalah sol sulfida dan sol logam. Ciri – cirinya: 1. Sol Liofil · Dapat dibuat langsung dengan mencampurkan fase terdispersi dengan medium terdispersinya · Mempunyai muatan yang kecil atau tidak bermuatan · Partikel-partikel sol liofil mengadsorpsi medium pendispersinya. Terdapat proses solvasi/ hidrasi, yaitu terbentuknya lapisan medium pendispersi yang teradsorpsi di sekeliling partikel sehingga menyebabkan partikel sol liofil tidak saling bergabung · Viskositas sol liofil > viskositas medium pendispersi · Tidak mudah menggumpal dengan penambahan elektrolit
  • 12. · Reversibel, artinya fase terdispersi sol liofil dapat dipisahkan dengan koagulasi, kemudian dapat diubah kembali menjadi sol dengan penambahan medium pendispersinya. · Memberikan efek Tyndall yang lemah · Dapat bermigrasi ke anode, katode, atau tidak bermigrasi sama sekali 2. Sol Liofob · Tidak dapat dibuat hanya dengan mencampur fase terdispersi dan medium pendisperinya · Memiliki muatan positif atau negative · Partikel-partikel sol liofob tidak mengadsorpsi medium pendispersinya. Muatan partikel diperoleh dari adsorpsi partikel-partikel ion yang bermuatan listrik · Viskositas sol hidrofob hampir sama dengan viskositas medium pendispersi · Mudah menggumpal dengan penambahan elektrolit karena mempunyai muatan · Irreversibel artinya sol liofob yang telah menggumpal tidak dapat diubah menjadi sol · Memberikan efek Tyndall yang jelas · Akan bergerak ke anode atau katode, tergantung jenis muatan partikel § Elektroforesis Elektroferesis ialah peristiwa pemisahan partikel koloid yang bermuatan dengan menggunakan arus listrik. D.Pembuatan Sis tem Koloid 1. Cara Konde ns as i Pembua tan s is tem koloid dengan c a ra kondensa s i dilakukan dengan c a ra penggumpa lan pa r t ike l yang sanga t ke c il. Penggumpa lan pa r t ike l ini dapa t dilakukan dengan c a ra sebaga i be r ikut : a . Re aks i Pengendapan
  • 13. Pembuatan sistem koloid dengan cara ini dilakukan dengan mencampurkan larutan elektrolit sehingga menghasilkan endapan. Contoh: AgNO3 + NaCl —> AgCl( s ) + NaNO3 b . Re aks i Hidrolis is Re aks i hidrolis is ada lah re aks i sua tu za t dengan a ir . Sis tem koloid dapa t dibua t dengan me re aks ikan sua tu za t dengan a ir . Conto h: AlCl3 +H2O —> Al(OH) 3 ( s ) + HCl c . Re aks i Redoks Pembuatan koloid dapat terbentuk dari hasil reaksi redoks. Contoh: pada la rutan ema s Re aks i: AuCl3 + HCOH —> Au + HCl + HCOOH Ema s forma ldehid d . Re aks i Pe rge se ran Contoh: pembua tan sol As 2 S3 dengan c a ra menga lirkan ga s H2 S ke da lam la rua tn H3AsO3 enc e r pada suhu te r tentu. Re aks i: 2 H3AsO3 + 3 H2 S —> 6 H2O + As 2 S3 e . Re aks i Pe rgant ian Pe la rut Contoh: pembua tan ge l ka ls ium a se ta t dengan c a ra menambahkan a lkohol 96% ke da lam la rutan ka ls ium a se ta t jenuh. 2.Cara Dis pe rs i Pembua tan s is tem koloid dengan c a ra dispe r s i dilakukan dengan mempe rke c il pa r t ike l suspens i yang te r la lu be sa r menjadi pa r t ike l koloid, peme c ahan pa r t ike l- pa r t ik e l ka sa r menjadi koloid. a. Ca ra Mekanik
  • 14. Ukuran pa r t ike l suspens i dipe rke c il dengan c a ra penggilingan za t pada t , dengan mengha luskan but iran be sa r kemudian diaduk da lam medium pendispe r s i. Contoh: Gumpa lan tawa s digiling, dic ampurkan ke da lam a ir akan membent uk koloid dengan kotoran a ir . Membua t t inta dengan mengha luskan ka rbon pada penggiling koloid kemudian didispe r s ika n da lam a ir . Membua t sol be le rang dengan mengha luskan be le rang be r sama gulapada penggiling koloid, kemudian dila rutkan da lam a ir , gula akan la rut dan be le rang menjadi sol. b. Ca ra Pept isa s i Pembua tan koloid dengan c a ra pept isa s i ada lah pembua tan koloid dengan menambahkan ion se jenis , sehingga pa r t ike l endapan akan dipe c ah. Contoh: 1. Sol Fe (OH) 3 dengan menambahka n FeCl3 . 2. Sol NiS dengan menambahka n H2 S. 3. ka re t dipept isa s i oleh bens in. 4. aga r - aga r dipept isa s i oleh a ir . 5. endapan Al(OH) 3 dipept isa s i oleh AlCl3 . c. Ca ra Busur Bredia /Bredig Pembua tan koloid dengan c a ra busur Bredia /Bredig dilakukan dengan menc e lupkan 2 kawa t logam (e lekt ro da ) yang dia lir i lis t r ik ke da lam a ir , sehingga kawa t logam akan membentuk pa r t ike l koloid be rupa debu di da lam a ir . d. Ca ra Ult ra sonik Ya itu penghancuran but iran be sa r dengan ult ra sonik ( frekuens i > 20.000 Hz)
  • 15. Campuran he te rogen Campuran homogen disebut la rutan, contoh: la rutan gula da lam a ir . Campuran he te rogen dapa t dibedakan menjadi 2 ma c am, ya itu: Sis tem koloid te rma suk da lam bentuk c ampuran. Campuran te rbagi menjadi 2, ya itu: 1 . Suspens i, contoh: pa s ir da lam a ir . 2 . Koloid, contoh: susu denga n a ir . E. Kompone n Pe nyus un Koloid 1 . Fa se kont inyu : medium pendispe r s i jumla hnya lebih banyak. 2 . Fa se diskont inyu : medium te rdispe r s i jumlahnya labih banyak. F. Be ntuk Part ike l Koloid 1 . Bula tan : misa lnya virus , s ilika . 2 . Ba tang : misa lnya virus . 3 . Pir inga n : misa lnya globul in da lam da rah. 4 . Se ra t : misa lnya se lulosa . G. Pe nggunaan Sis tem Koloid Sistem koloid banyak digunakan pada kehidupan sehari-hari, terutama dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini disebabkan sifat karakteristik koloid yang penting, yaitu dapat digunakan untuk mencampur zat-zat yang tidak dapat saling melarutkan secara homogen dan bersifat stabil untuk produksi dalam skala besar. 1 . Oba t - oba tan : sa lep, kr im, minyak ikan. 2 . Makanan : e s kr im, je lly dan aga r - aga r . 3 . Kosme t ik : ha ir c re am, skin spray, body lot ion. 4 . Indus t r i : t inta , c a t . § Pemutihan Gula Dengan melarutkan gula ke dalam air, kemudian larutan dialirkan melalui sistem koloid tanah diatomae atau karbon, partikel-partikel koloid kemudian akan mengadsorbsi zat warna tersebut. Sehingga gula tebu yang masih berwarna dapat diputihkan. § Penggumpalan Darah Darah mengandung sejumlah kolid protein yangbermuatan negative. Jika terdapat luka kecil, maka luka tersebut dapat doibati dengan pensil stiptik atau tawas yang mengandung
  • 16. ion-ion Al+3 dan Fe+3, dimana ion-ion tersebut akan membantu menetralkan muatan-muatan partikel koloid protein danmembnatu penggumpalan darah. § Pembentukan Delta di Muara Sungai Air sungai mengandung partikel-partikel koloid pasir dan tanah liat yang bermuatan negatif. Sedangkan air laut mengandung ion-ion Na+, Mg+2, dan Ca+2 yang bermuatan positif. Ketika air sungai bertemu di laut, maka ion-ion positif dari air laut akanmenetralkan muatan pasir dan tanah liat. Sehingga, terjadi koagulasi yang akan membentuk suatu delta. § Pengambilan Endapan Pengotor Gas atau udara yang dialirkan ke dalam suatu proses industri seringkali mangandung zat-zat pengotor berupa partikel-partikel koloid. Untukmemisahkan pengotor ini, digunakan alat pengendap elektrostatik yang pelat logamnya yang bermuatan akan digunakan untuk menarik partikel-partikel koloid. § Penjernihan Air Air keran (PDAM) yang ada saat ini mengandung partikel-partikel koloid tanah liat,lumpur, dan berbagai partikel lainnya yang bermuatan negatif. Oleh karena itu, untuk menjadikannya layak untuk diminum, harus dilakukan beberapa langkah agar partikel koloid tersebut dapat dipisahkan. Hal itu dilakukan dengan cara menambahkan tawas (Al2SO4)3.Ion Al3+ yang terdapat pada tawas tersebut akan terhidroslisis membentuk partikel koloid Al(OH)3 yang bermuatan positif melalui reaksi: Al3+ + 3H2O Al(OH)3 + 3H+ Setelah itu, Al(OH)3 menghilangkan muatan-muatan negatif dari partikel koloid tanah liat/lumpur dan terjadi koagulasi pada lumpur. Lumpur tersebut kemudian mengendap bersama tawas yang juga mengendap karena pengaruh gravitasi.
  • 17. PENUTUP Kesimpulan Sistem koloid adalah merupakan suatu bentuk campuran (sistem dispersi) dua atau lebih zat yang bersifat homogen namun memiliki ukuran partikel terdispersi yang cukup besar. Macam-macam sistem koloid : Aerosol, sol, buih, emulsi dan gel. Sifat-sifat sistem koloid : Efek Tyndall, Gerak Brown, muatan listrik, kestabilan koloid, koloid liofil dan liofod. Pembuatan sistem koloid dibedakan menjadi 2 yaitu dengan cara kondensi dan dispepersi. Komponen penyusun koloid dibedakan menjadi 2 yaitu fase kontinyu dan fase diskontinyu. Bentuk- bentuk sistem koloid antara lain bulatan, batang, serat dam piringan. Kegunaan sistem koloid dalam kehidupan sehari-hari seperti dalam bidang industri, makanan, kosmetik, obat-obatan dan sebagainya. Saran Dalam kehidupan sehari-hari koloid sangat bermanfaat bagi kita. Khususnya dalam bidang kosmetik. Akan tetapi banyak jenis kosmetik yang berbahaya bagi kesehatan karena mengandung zat kimia yang berbahaya. Oleh karena itu, kita harus berhati-hati dalam memilih dan menggunakan kosmetik.
  • 18. DAFTAR PUSTAKA www.google.com http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_koloid http://verliany.wordpress.com/2008/03/16/27/ http://nuranimahabbah.wordpress.com/2009/05/16/koloid-suspensi-larutan-kimia/ Parning, dkk. 2006. Kimia SMA Kelas XI Semester Kedua. Jakarta : Yudhistira. Suharsini, Maria. 2005. Kimia dan Kecakapan Hidup. Jakarta : Ganesa Exact.