3. SIFAT – SIFAT KOLOID
1. Efek Tyndall
2. Gerak Brown
3. Muatan Koloid (a. Elektroforesis b. Adsorpsi)
4. Koagulasi
5. Koloid pelindung
6. Dialisis
7. Koloid
4. EFEK TYNDALL
• Efek Tyndall adalah efek yang terjadi jika suatu
larutan terkena sinar. Pada saat larutan sejati
disinari dengan cahaya, maka larutan tersebut
tidak akan menghamburkan cahaya, sedangkan
pada sistem koloid, cahaya akan dihamburkan. hal
itu terjadi karena partikel-partikel koloid mempunyai
partikel-partikel yang relatif besar untuk dapat
menghamburkan sinar tersebut. Sebaliknya, pada
larutan sejati, partikel-partikelnya relatif kecil
sehingga hamburan yang terjadi hanya sedikit dan
sangat sulit diamati.
5. CONTOH EFEK TYNDALL
1. Sorot lampu mobil pada malam yang
berkabut.
2. Sorot lampu proyektor dalam gedung
bioskop yang berasap atau berdebu.
3. Berkas sinar matahari melalui celah daun
pohon-pohon pada pagi hari yang
berkabut.
6. Gerak Brown
• Gerak Brown ialah gerakan partikel-partikel koloid yang
senantiasa bergerak lurus tapi tidak menentu (gerak
acak/tidak beraturan). Jika diamati koloid dibawah mikroskop
ultra, maka kita akan melihat bahwa partikel-partikel tersebut
akan bergerak membentuk zigzag. Pergerakan zigzag ini
dinamakan gerak Brown.
7.
8. Muatan koloid
elektroforesis
Elektroforesis adalah pergerakan
partikel koloid di bawah pengaruh
medan listrik. Partikel-partikel koloid
dapat bermuatan listrik karena terjadi
penyerapan ion pada permukaan koloid.
Kestabilan sistem koloid disebabkan
adanya muatan listrik pada permukaan
partikel koloid, selain karena adanya
gerak Brown. Pada peristiwa
elektroforesis, partikel koloid akan
dinetralkan muatannya dan digumpalkan
pada elektroda.
10. Partikel koloid memiliki
kemampuan menyerap ion atau
muatan listrik pada
permukaannya. Oleh karena itu,
partikel koloid menjadi bermuatan
listrik. Penyerapan pada
permukaan ini disebut adsorpsi
(jika penyerapan sampai ke bawah
permukaan disebut absorpsi).
Sebagai contoh, penyerapan air
oleh
kapur tulis)
11. koagulasi
• Apabila muatan suatu koloid dilucuti, maka
kestabilan koloid tersebut akan berkurang dan
dapat menyebabkan koagulasi
atau penggumpalan.
• Pelucutan muatan koloid dapat terjadi pada sel
elektroforesis atau jika elektrolit ditambahkan ke
dalam sistem koloid.
12. Contoh koagulasi
Pembentukan delta di muara sungai terjadi karena
koloid tanah liat (lempung) dalam air sungai
mengalami koagulasi ketika bercampur dengan
elektrolit dalam air laut.
Karet dalam lateks digumpalkan dengan
menambahkan asam format.
Lumpur koloidal dalam sungai dapat digumpalkan
dengan menambahkan tawas. Sol tanah liat dalam
air sungai biasanya bermuatan negatif, sehingga
akan digumpalkan oleh ion Al3+ dari tawas
(aluminium sulfat).
Asap atau debu dari pabrik dan industri dapat
digumpalkan dengan alat koagulasi listrik dari
13. KOLOID PERLINDUNG
• Suatu koloid dapat distabilkan dengan
menambahkan koloid lain yang disebut koloid
pelindung. Koloid pelindung ini akan membungkus
partikel zat terdispersi, sehingga tidak dapat lagi
mengelompok.
14. CONTOH
Pada pembuatan es krim digunakan gelatin untuk
mencegah pembentukan kristal besar es atau gula.
Cat dan tinta dapat bertahan lama karena
menggunakan suatu koloid pelindung.
Zat-zat pengemulsi, seperti sabun dan detergen,
juga tergolong koloid pelindung.
15. Dialisis
Dialisis ialah pemisahan koloid dari ion-ion
pengganggu dengan cara mengalirkan cairan
yang tercampur dengan koloid melalui membran
semi permeable yang berfungsi sebagai
penyaring. Membran semi permeable ini dapat
dilewati cairan tetapi tidak dapat dilewati koloid,
sehingga koloid dan cairan akan berpisah.
16. Koloid Liofol
Suatu koloid disebut koloid liofil apabila terdapat
gaya tarik-menarik yang cukup besar antara zat
terdispersi dengan mediumnya. Liofil berarti suka
cairan (Yunani: lio = cairan, philia = suka).
17. Koloid Liofob
Sebaliknya, suatu koloid disebut
koloid liofob jika gaya tarik-menarik
tersebut tidak ada atau sangat
lemah. Liofob
berarti tidak suka cairan (Yunani: lio =
cairan, phobia = takut atau benci).
18.
19. • Koloid hidrofil: sabun, detergen, agar-agar,
kanji, dan gelatin.
• Koloid hidrofob: sol belerang, sol Fe(OH)3,
sol-sol sulfida, dan sol-sol logam.