SlideShare a Scribd company logo
1 of 67
Fiqih
SEMESTER GANJIL
Oleh : - M. Yusuf Arifin
- Faisal Rachmad A.
BAB I
Prinsip – prinsip ibadah
dan syariah dalam islam
• Pengertian ibadah
Ibadah secara bahasa berarti ketaatan,
penghambaan, dan penyambahan. Dalam pengertian
istilah, ibadah adalah segala sesuatu yang diridhai
Allah baik niat, perkataan, perbuatan, yang lahir dan
batin serta membebaskan diri dari segalahal yang
bertentangan dan menyalahinya.
• Sumber dan dasar Ibadah
Ibadah adalah amalan pokok dalam kehidupan
manusia, sebab manusia diciptakan oleh Allah dalam
rangka untuk mengabdi (beribadah). Allah berfirman
di dalam QS Adz-dzariyat : 56.
• Tujuan Ibadah
A. Taat kepada Allah
Umat islam harus menunjukkan sikap atau kepribadian yang
mencerminkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah swt.
B. Berbudi luhur
Setiap umat islam diperintahkan berperilaku terpuji (memiliki
kepribadian yang luhur), seperti hormat kepada orang tua, tetangga,
tamu, guru dan memiliki kepekaan sosial yang tinggi.
C. Selalu menjaga kesucian diri
Agar senantiasa ingat (beribadah) kepada Allah swt, kita hendaknya
menjaga kesucian diri dari kotoran, baik hadast kecil maupun hadast
besar.
D. Menghindari sifat munafik
Allah swt memerintahkan kepada umat islam untuk menunaikan
amanah kepada orang yang berhak menerimanya.
• Prinsip – prinsipp Ibadah
A. Ihlas
Ihlas merupakan niat hati yang murni dan suci
hanya untuk memperoleh keridhoan Allah semata.
B. Ibadah sesuai tuntunan Allah dan rasul-Nya
Ibadah seseorang hamba Allah sudah ditetapkan
tuntunannya dan dia harus menunaikan sesuai dengan
cara – cara yang telah ditetapkan syara’.
C. Memilahara keseimbangan dalam beribadah
Islam memberikan pedoman kepada manusia
dalam mengarungi kehidupan dan menjamin
kesejahteraan di dunia dan di akhirat, jasmani dan
rohani.
• Macam – macam Ibadah
A. Ibadah khusus adalah ibadah yang telah
ditetapkan syarat, waktu dan tatacaranya
oleh Allah.
B. Ibadah umum, yaitu suatu ibadah yang tata
cara, waktu, jumlah, tidak ditetapkan.
• Bentuk – bentuk ibadah
A. Ibadah dalam bentuk perkataan atau lisan,
seperti berzikir, berdoa, dan membaca
Al-Qur’an
B. Ibadah dalam bentuk perbuatan yang tidak
ditentukan bentuknya, seperti membantu
meringankan beban orang lain dan
berpartisipasi dalam mengurus jenazah
C. Ibadah dalam bentuk pekerjaan yang telah
ditentukan wujudnya, seperti solat, puasa, zakat
dan haji
D. Ibadah yang tata dan pelaksanaanya berbentuk
menahan diri, seperi puasa, iktikaf dan ihram.
E. Ibadah yang sifatnya menggugurkan hak, seperti
memaafkan orang lain yang telah melakukan
kesalahan terhadap dirinya dan membebaskan
orang yang berhutang dari kewajiban membayar.
• Pengertian syariah
Dari segi bahasa syariah berarti jalan yakni jalan.
Menurut pengertian istilah, syariah adalah hukum
hukum dan tata aturan Allah yang ditetapkan bagi
hambanya untuk diikuti.
• Sumber dan dasar syariah
A. Al-Qur’an
Al-Qur’an adalah firman Allah SWT yang berbahasa Arab yang
diturunkan kepada nabi Muhammad SAW, untuk difahami dan
selalu diingat, disampaikan secara mutawattir (bersambung),
ditulis dalam satu mushaf yang diawali dengan surat Al-Fatiha
dan diakhiri dengan surat An-Nas
B. Sunnah
Sunnah adalah segala hal yang datang dari Nabi Muhammad
SAW, baik ucapan, perbuatan, ketetapan dan cita – cita Nabi
SAW.
C. Ijmak
Ijmak adalah kesepakatan semua para mujtahid dari kaum
muslimin dalam suatu masa setelah waafat Rasul SAW atas
hukum syara’ yang tidak dimukakan dasar hukumnya dalam al-
Qur’an dan hadist
D. Qiyas
Qiyas adalah manetapkan hukum suatu kejadian atau
peristiwa yang tidak ada dasar nashnya dengan cara
membandingkanya kepada suatu kejadian atau peristiwa yang
lain yang telah ditetapkan hukumnya berdasarkan nashnya.
• Prinsip-prinsip Syariah
A. Tidak Mempersulit
Dalam menetapkan hukum syariah islam, Al-Quran senantiasa
memperhitungkan kemampuan manusia dalam
melaksanakannya.
B. Menyedikitkan Beban
Dengan dasar ini kita dapat rukhsah dalam beberapa jenis
ibadah, seperti: menjamak dan mengqashar dalam salat
apabila dalam perjalanan dengan syara’ yang telah ditentukan.
C. Penetapan Hukum secara berangsur-angsur
Dalam menetapkan hukum, Al-Quran selalu mempertimbangkan,
apakah mental spiritual manusia telah siap untuk menerima
ketentuan yang akan dibebankan kepadanya.
D. Persamaan dan Keadilan
Persamaan hhak di muka bumi dalah salah satu prinsip utama
syariat islam, baik yang berkaitan dengan ibadah atau
muamalah.
BAB II
Zakat dan Hikmahnya
• Pengertian Zakat
Zakat menurut bahasa berarti, kasih, berkah,
berkembang dan baik. Dinamakan zakat karena,
dapat mengembangkan dan menjauhkan harta yang
telah diambil zakatnya dari bahaya. Zakat menurut
istilah berarti, sejumlah harta tertentu yang
diwajibkan oleh Allah untuk diberikan kepada yang
berhak menerima zakat (mustahik).
• Dasar Hukum Zakat
Zakat merupakan salah satu dari rukun islam. Setiap
muslim wajib mengeluarkan zakatbagi yang telah
memenuhi persyaratan, yang telah disebutkan dalam
QS Al-Baqarah : 43
• Tujuan Penerapan Zakat
1. Berkaitan dengan orang yang mengeluarkan
zakat.
a. Zakat membersihkan muzakki dari
penyakit kikirdan membebaskan dari
penyembahan harta
b. Zakat adalah latihan berinfak baik dalam
keadaan sempit dan lapang sebagai
wujud ketaatan kepada Allah.
c. Zakat adalah aktualisasi mensyukuti nikmat
yang Allah berikan, terapi hati dan
membersihkannya dari cinta dunia.
2. Berkaitan dengan penerima zakat
a. Zakat akan membebaskan penerimanya
dari tekanan kebutuhan, baik materi (seperti
makan, pakaian, dan papan), kebutuhan psikis
(seperti pernikahan), atau kebutuhan
maknawiyah fikriyah (seperti buku-buku ilmiah).
b. Zakat membersihkan jiwa penerimanya
dari penyakit hasad (iri) dan beci.
• Syarat Wajib Zakat
1. Merdeka
Maka tidak diwajibkan zakat kepada hamba sahaya, karena hamba itu tidak memiliki harta
secara sempurna.
2. Islam
Bagi non muslim tidak wajib berzakat, karena zakat itu adalah suatu ibadah yang
mensucikan atau membersihkan harta.
3. Baligh
Menurut Abu Hanifah anak-anak dan orang gila tidak wajib berzakat karena mereka keluar
dari kategori kewajiban seperti kewajiban ibadah shalat dan puasa.
4. Milik Penuh
Adalah kekayaan yang berada dibawah kekuasaan pemilik dan tidak tersangkut didalamnya
hak orang lain.
5. Berkembang
Adalah kekayaan yang dikembangkan atau mempunyai potensi untuk berkembang produktif
dan memberikan keuntungan atau pendapatan.
6. Mencapai Satu Nisab
Nisab adalah jumlah minimal harta kekayaan yang harus dikeluarkan zakatnya dalam waktu
tertentu.
7. Lebih Dari Kebutuhan Biasa
Kebutuhan biasa adalah sesuatu yang harus ada untuk ketahanan hidup, sepeti makanan,
minuman, pakaian, perumahan, dan alat-alat kerja
8. Bebas dari utang
Bila mempunyai hutang yang menghabiskan atau mengurangi jumlah satu nisab, maka
pemilik tidak wajib mengeluarkan zakat.
9. Berlaku satu tahun
Persyaratan satu tahun hanya untuk ternak, uang, dan harta perdagangan. Sedangkan dari
hasil pertanian batas nisabnya adalah pada saat panen.
• Macam-macam dan Ketentuan Zakat
1. Zakat fitrah
Zakat fitrah adalah zakat diri yang diwajibkan
atas diri setiap individu lelaki dan perempuan muslim
yang berkemampuan dengan syarat-syarat yang
ditetapkan dan harus dikeluarkan maksimal sebelum
shalat hari raya idul fitri dilaksanakan.
2. Zakat Harta (Zakat Mal)
Zakat mal adalah bagian dari harta kekayaan
yang wajib diberikan kepada yang berhak menerima
(mustahik) setelah mencapai jumlah minimal
tertentu dan setelah dimiliki selama jangka waktu
tertentu pula.
• Macam-macam Zakat Mal
A. Zakat Emas dan Perak
Semua ulama sepakat bahwa emas dan perak
wajib dikeluarkan zakatnya. Nisab emas adalah 20
dinar atau kurang lebih sama dengan 96 gram emas
dengan kadar zakat emas adalah 2,5% dan haulnya
satu tahun.
B. Zakat Hewan Ternak
Sebagian ulama berpendapat bahwa jenis hewan
yang wajib dikeluarkan zakatnya adalah unta, sapi,
kerbau dan kambing. Haul dari hewan ternak
tersebut adalah 1 tahun dengan nisab sebagai
berikut :
1) Unta
Jumlah Unta Besar zakat
5-9 1 ekor kambing
10-14 2 ekor kambing
15-19 3 ekor kambing
20-24 4 ekor kambing
25-35
1 ekor bintu makhdad betina (unta genap 1-2
tahun)
36-45
1 ekor bintu labun (genap 2 tahun masuk 3
tahun)
46-60 1 ekor hiqqoh (genap 3 tahun masuk 4 tahun)
61-75 1 ekor jadz’ah (genap 4 tahun masuk 5 tahun)
76-90 2 ekor bintu labun
91-120 2 ekor hiqqoh
121-129 3 ekor bintu labun
2) Sapi, Kerbau
Jumlah Sapi Besar zakat
30-39 1 ekor sapi jantan/ betina tabi’
40-59 1 ekor sapi jantan/ betina musinnah’
60-69 2 ekor sapi jantan/ betina tabi’
70-79 1 ekor sapi musinnah dan 1 ekor tabi’
80-89 2 ekor sapi musinnah
90-99 3 ekor tabi’ (sapi berumur 1 tahun atau
memasuki tahun kedua)
100-109 2 ekor tabi’ dan satu ekor musinnah (sapi
berumur 1 tahun atau memasuki tahun ketiga)
110-119 2 ekor musinnah dan 1 ekor tabi’ / sapi berumur
1 tahun (masuk tahun ke-2)
120-129 3 ekor musinnah atau 4 ekor tabi’/ sapi berumur
1 tahun (masuk tahun ke-2)
130-160 Setiap 30 ekor, 1 tabi’ dan setiap 40 ekor, 1
musinnah / sapi berumur 2 tahun (masuk tahun
ke-3)
3) Kambing
Jumlah Kambing Besar Zakat
40-120 1 ekor kambing (2th) atau domba (1th)
121-200 2 ekor kambing/domba
201-399 3 ekor kambing/domba
400-499 4 ekor kambing/domba
500-599 5 ekor kambing/domba
4) Unggas
Nisab ternak unggas dan perikanan adalah setara
dengan 20 dinar (1 dinar = 4,25 gram emas murni)
atau sama dengan 85 gram emas. Artinya bila
seseorang beternak unggas atau perikanan, dan pada
akhir tahun (tutup buku) ia memiliki kekayaan yang
berupa modal keja dan keuntungan lebih besar atau
setara dengan 85 gram emas murni, maka ia terkena
kewajiban zakat sebesar 2,5%.
 Contoh :
Harga emas 1 gram = 100.000, nisab = 85 gram X 100.000 =
8.500.000
Seorang peternak bebek memlihara 100 ekor bebek
perminggu, pada akhir tahun (tutup buku) terdapat laporan
keuangan sebagai berikut :
a) Bebek 5600 ekor seharga : Rp 15.000.000
b) Uang kas/Bank setelah pajak : Rp 10.000.000
c) Stok pakan dan obat-obatan : Rp 2.000.000
d) Piutang (dapat ditagih) : Rp 4.000.000
Rp 31.000.000
e) Utang jatuh tempo : Rp 5.000.000
Saldo : Rp 26.000.000
Karena saldo lebih besar dari nisab (26.000.000 > 8.500.000)
maka peternak wajib membayar zakat.
Besar zakat = 2,5% X Rp 26.000.000 = Rp 650.000
C. Zakat hasil pertanian dan buah-buahan
“Rasulullah mengutus mereka ke yamantuk mengajari
manusia soal agama. Maka mereka di perselisihkan untuk
tidak memungut zakat kecuali dari yang empat macam ini :
sya’ir (gandum), kurma, dan aggur kering.” (HR Daruqutni,
Hakim, Tabrani, dan Baihaqi).
Adapun nisab hasil tanaman adalah lima wasaq
(652,8/653 Kg), sedangkan kadar pungutan zakatnya adalah
10% apabila tanaman itu disiram air hujan dan 5% jika
tanaman itu disiram dengan mempergunakan alat. Mengenai
hasil pertanian ini zakatnya dikeluarkan di saat memanen hasil
tanaman atau buah-buahan.
D. Zakat perdagangan
Para ulama sepakat bahwa harta perdagangan
wajib dikeluarkan zakatnya apabila telah mencapai
nisab dan haulnya. Nisab harta perdagangan sama
dengan nisab emas dan perak. Adapun haulnya
adalah satu tahun dan kadar zakatnya 2,5% atau 1/40
dari harga barang dagangannya.
E. Zakat harta rikaz
Harta rikaz adalah harta-harta yang terpendam atau
tersimpan. Yang termasukk harta rikaz yakni benda-benda yang
disimpan oleh orang terdahulu di dalam tanah, seperti emas, perak,
tembaga, dan pundi-pundi berharga. Adapun ma’din adalah
pemberian bumi yang terbentuk dari benda lain tetapi berharga,
seperti emas, perak, timah, besi, intan, batu pernata, aakik, batu
bara, dan minyak bumi. Orang yang menemukan benda-benda ini
diwajibkan mengeluarkan zakatnya 1/5 bagian.
zakat rikaz wajib tanpa syarat nisab (ukuran jumlah) dan tanpa
haul (ukuran waktu). Dalam harta ma’din, meskipun satu tahun
penuh (haul) tidak diperhitungkan, tetapi zakatnya wajib
dikeluarkan pada saat barang-barang atau benda-benda itu
ditemukan. Nilai barang tambang tersebut harus mencapai satu
nisab uang, yaitu 20 misqal (96 gram) untuk emas dan 200 dirham
(672 gram) untuk perak. Adapun kadar zakatnya 2,5% sementara itu
dijelaskan bahwa harta ma’din tidak ada nisabnya dan kadar
zakatnya 1/5.
F. Zakat profesi
Nisab zakat pendapatan/profesi mengambil rujukan kepada nisab
zakat tanaman dan buah-buahan sebesar 5 wasaq atau 652,8 Kg gabah
setara dengan 520 dikalikan 4000 menjadi sebesar Rp 2.080.000 namun
mesti diperhatikan bahwa karena rujukannya pada zakat hasil pertanian
yang dengan frekuensi panen sekali dalam setahun, maka pendapatan
yang dibandingkan dengan nisab tersebut adalah pendapatan selama
setahun.
Menurut Yusuf Qardhawi perhitungan zakat profesi dibedakan menurut
dua cara :
1) Secara langsung, zakat dihitung dari 2,5% dari penghasilan kotor secara
langsung, baik dibayarkan bulanan atau tahunan. Metode ini lebih tepat
dan adil bagi mereka yang diluaskan rezekinya oleh Allah. Contoh :
seseorang dengan penghasilan Rp 3.000.000 tiap bulannya, maka wajib
membayar zakat sebesar: 2,5% X 3.000.000 =Rp 75.000/bulan atau Rp
900.000/tahun.
2) Setelah dipotong dengan kebutuhan pokok, zakat dihitung 2,5% dari gaji
setelah dipotong dengan kebutuhan pokok. Metode ini lebih adil
diterapkan oleh mereka yang penghasilannya pas-pasan. Contoh :
seseorang dengan penghasilan Rp 1.500.000,- dengan pengeluaran untuk
kebutuhan pokok Rp 1.000.000 tiap bulannya, maka ia wajib membayar
zakat sebesar: 2,5% X (1.500.000-1.000.000) = Rp 12.500/bulan atau Rp
150.000/tahun.
• Golongan Penerima Zakat (mustahik)
1. Orang fakir adalah orang yang amat sengsara hidupnya, tidak
mempunyai harta dan tenaga untuk memenuhi
penghidupannya.
2. Orang miskin adalah orang yang tidak cukup
penghidupannya dan dalam keadaan kekurangan.
3. Pengurus zakat adalah orang yang diberi tugas untuk
mengumpulkan dan membagi zakat.
4. Muallaf adalah orang kafir yang ada harapan masuk islam dan
orang imannya masih lemah.
5. Memerdekakan budak adalah mencakup juga untuk melepasskan
muslim yang ditawan oleh orang-orang kafir.
6. Orang berhutang (gharim) adalah orang yang berhutang karena
untuk kepentingan yang bukan maksiat dan tidak sanggup
membayarnya.
7. fi sabilillah adalah untuk keperluan pertahanan islam dan kaum
muslimin.
8. Ibnu Sabil adalah orang yang sedang dalam perjalanan yang
bukan maksiat mengalami kesengsaraan dalam perjalanannya.
• Hikmah Penerapan Zakat
1. Menolong, membina dan membangun kaum dhuafa yang lemah dengan
materi sekedar untuk memenuhi kebutuhan pokok hidupnya.
2. Memberantas penyakit iri hati, rasa benci dan dengki dari diri orang-
orang disekitarnya berkehidupan cukup, apalagi mewah.
3. Dapat mensucikan diri (pribadi) dari kotoran dosa, memurnikan jiwa
(menumbuhkan akhlak mulia menjadi murah hati, peka terhadap
rasa kemanusiaan) dan mengikis sifat kikir serta serakah.
4. Dapat menunjang terwujudnya sistem kemasyarakatan islam yang
berdiri atas prinsip-prinsip: ummatan wahidan (umat yang satu),
musawah (persamaan derajat, dan kewajiban), ukhuwah islamiyah
(persaudaraan islam), dan takaful ijtima’ (tanggung jawab bersama).
5. Menjadi unsur penting dalam mewujudkan keseimbangan dalam
distribusi harta dan keseimbangan tanggung jawab individu dalam
masyarakat.
6. Zakat adalah ibadah maaliyah (masalah harta) yang mempunyai dimensi
dan fungsi sosial ekonomi atau pemerataan karunia Allah dan juga
merupakan perwujudan solidaritas sosial.
7. Mewujudkan tatanan masyarakat yang sejahtera dimana hubungan
seseorang dengan yang lainnya menjadi rukun, damai dan harmonis
yang akhirnya dapat menciptakan situasi yang tentram, aman lahir
batin.
BAB III
HAJI DAN HIKMAHYA
• Pengertian Haji
Menurut etimologi, kata hhaji mempunyai arti qashd,
yakni tujuan, maksud, dan menyengaja. Menurut
istilah, haji adalah menuju ke baitullah pada waktu
dan tempat-tempat tertentu untuk melaksanakan
amalan-amalan ibadah yang telah ditentukan syari’at
islam. Waktu yang ditentukan adalah pada bulan-
bulan haji yang dimulai dari syawal sampai sepuluh
hari pertama bulan Dzulhijjah. Tempat-tempat
tertentu adalah Makkah yakni dilingkungan Masjidil
Haram, Arafah, muzdalifah, dan Mina. Dan amalan
tertentu adalah Tawaf, sa’I, wukuf, mabit di
Muzdalifah, melontar jumrah, mabit di Mina, dan
lain-lain.
• Dasar Pelaksanaan Haji
QS Al-Baqarah ayat 197
QS Ali-Imran ayat 97
Hadist riwayat Bukhari dan Muslim
Hadist riwayat Ahmad
Hadist riwayat Muslim
• Syarat Haji
1. Islam
2. Baligh/Dewasa
3. Berakal
4. Merdeka (bukan budak)
5. Mampu melaksanakan ibadah haji
a. Sehat Jasmani dan rohani
b. Memiliki uang yang cukup untuk ongkos
haji pukang pergi serta mempunyai bekal
selama menjalankan ibadah haji.
c. Keamanan yang cukup selama perjalanan
dan melakukan ibadah haji serta keluarga dan
harta yang ditinggalnya selama berhaji.
• Rukun Haji
Rukun haji adalah hal-hal yang wajib dilakukan dalam
berhaji yang apabila ada yang tidak dilaksanakan,
maka dinyatakan tidak sah dan harus mengulang di
kesempatan berikutnya
A. Ihram
Menurut bahasa: berasal dari kata ‫أحرم‬
‫يحرم‬
‫إحراما‬ yaitu
terlarang atau tercegah.
Menurut istilah: Niat untuk mengerjakan haji atau
umroh untuk kaum muslimin yang hendak menunaikan
"Ibadah Haji ataupun Umroh" ke Tanah suci
Mekkah. Dengan menggunakan pakaian Ihram yaitu
pakaian putih yang disebut juga pakaian suci. Ihram untuk
pria adalah pakaian yang bersifat unik dan spesifik karena
tidak bisa dijahit. Cara memakainya dililitkan ke sekeliling
tubuh. Mengenkan pakaian ihram merupakan pertanda
ibadah haji mulai dilakukan.
Dinamakan " ihram "karena dengan berniat masuk ke
dalam pelaksanaan ibadah haji atau umrah, seseorang
dilarang berkata dan beramal dengan hal-hal tertentu,
seperti jima ' , menikah, melontarkan ucapan kotor, dan
lain-sebagainya jika dilanggar membayar fidyah.
B. Wukuf
Menurut bahasa: berhenti atau berdiam diri
Menurut istilah: berhenti di Arafah (nama tempat yang
letaknya kurang lebih 20 km dari kota Mekkah) sejak
tergelincirnya matahari pada tanggal 9 Dzulhijah sampai
terbit fajar pada tanggal 10 Dzulhijah.
Arafah berasal dari kata ' A-ra-fa , yang berarti
mengerti dan paham pada sesuatu.
C. Tawaf
Menurut bahasa Kata tawaf adalah bentuk jamak dari
kata Taif , artinya orang yang bertawaf di sekitar Baitul
Haram (Ka'bah)
Menurut istilah: mengelilingi Ka'bah sebanyak 7 kali
putaran, di mana tiga kali pertama dengan lari-lari kecil (jika
mungkin) dan selanjutnya dengan berjalan biasa. Tawaf
dimulai dan berkir di Hajar Aswad (tempat batu hitam)
dengan menjadikan Baitullah di sebelah kiri
 Macam-Macam Tawaf
1. Tawaf Ifadah
Tawaf Ifadah adalah salah satu dari beberapa rukun haji, yang harus
dilaksanakan sendiri jika tidak hajinya batal. Tawaf inii dilaksanakan
setelah semua rangkaian ibadah haji telah diselesaikan.
2. Tawaf Qudum
Tawaf qudum yaitu, Tawaf pembukaan atau tawaf selamat datang
yang dilakukan pada waktu jamaah baru tiba di Mekkah. Hukum untuk
tawaf qudum adalah sunnah, maka jika tidak dilaksanakan tawaf qudum
tidak membatalkan ibadah haji ataupun umrah.
3. Tawaf Wada
Tawaf Wada atau Tawaf perpisahan adalah salah satu ibadah wajib
untuk dilaksanakan sebagai pernyataan perpisahan dan penghormatan
kepada baitullah dan Masjidil Haram. Tawaf ini cukup dikerjakan dengan
berjalan biasa.
4. Tawaf Sunnat
Tawaf Sunnat adalah tawaf yang bisa dilakukan kapan saja kalau
dilakukan saat baru memasuki Masjidil Haram, tawaf ini berfungsi sebagai
pengganti shalat tahiyatul masjid.
D. Sa’I
Menurut bahasa: lari-lari kecil / jalan cepat
Menurut istilah: aktivitas ibadah haji (rukun haji /
umrah) yang dilakukan dengan lari-lari kecil / jalan
cepat sebanyak tujuh kali dimulai dari Shofa dan
diakhiri di Marwah.
Shofa adalah gunung kecil tempat orang memulai
sa'i. Marwah adalah gunung kecil tempat orang
mengakhiri Sa'i. Tapi saat ini keduanya sudah
menjadi bagian dari komplek Masjid Haram dan
sudah tidak tampak sebagai gunung.
E. Tahallul
Menurut bahasa tahallul berarti menjadi boleh atau
diperbolehkan. Denga demikian tahallul ialah
diperbolehkan atau disebabkannya seseorang dari
larangan atau pantangan ihram. Pembebasan
tersebut ditandai dengan tahallul yaitu dengan
mencukur atau memotong rambut sedikitnya 3 helai
rambut.
F. Tertib
Dalam melaksanakan ibadah haji harus dilakukan
berdasarkan urutan yang telah ditentukan oleh Nabi
SAW.
• Wajib Haji
1. Ihram dari miqat
2. Bermalam di Muzdalifah pada 10 Dzulhijjah
3. Bermalam di Mina selama 2 atau 3 malam pada hari
tasyrik
4. Melempar jumrah aqabah sebanyak tujuh kali
5. Melempar jumrah ula, wustha, dan aqabah sebanya
masing-masing tujuh kali pada hari tasyrik
6. Meninggalkan segala sesuatu yang di haramkan
karena Ihram
• Sunnah Haji
 Mandi ketika akan memulai ihram
 Memakai wangi-wangian pada tubuhnya sebelum
mengucapkan talbiyah ihram
 Berihram dengan mengenakan dua helai kain putih
 Mengeraskan suara ketika bertalbiyah
 Bertahmid, bertasbih dan bertakbir
 Berihram menghadap kiblat
 Mengusap hajar aswad
 Bertakbir setiap melewati hajar aswad
 Shalat dua rakaat di belakang makam Ibrahin setelah
tawaf
• Miqat Haji
Miqat ialah batas dimulainya ibadah haji.
1. Miqat zamani
Miqat zamani ialahbatasan waktu
melakukan ibadah haji. Yaitu pada bulan-
bulan haji.
2. Miqat Makani
Miqat makani ialah batasan tempat
dimulainya ibadah haji.
Macam-Macam Miqat Makani
 Dzul Hulaifah , miqat bagi orang-orang di sekitar
Madinah
 Juhfah , miqat bagi penduduk Saudi Arabia bagian
utara dan negara-negara Afrika Utara dan Barat,serta
penduduk negeri Syam
 Qarnul Manazil , miqat bagi penduduk Najd dan yang
setelahnya dari negara-negara Teluk, Irak,Iran,
penduduk bagian selatan Saudi Arabia yang berada di
seputar pegunungan Sarat
 Yalamlam , miqat penduduk negara Yaman,
Indonesia, Malaysia, dan sekitarnya
 Dzatu Irqin , penduduk negara-negara Irak dan yang
melewatinya
• Umrah
Umrah sering juga disebut haji kecil. Umrah
dapat dilaksanakan kapan saja.
Untuk tatacara pelaksanaan umrah, maka perlu
di perhatikan hal-hal berikut :
o Disunnahkan mandi besar sebelum ihram
o Memakai pakaian ihram
o Niat umrah kemudian bertalbiyah
o Tawaf sebanyak 7 kali putaran
o Shalat 2 rakaat dibelakang makam Ibrahim
o Sa’i
o Tahallul
• Pelaksanaan haji dan umrah
1. Haji Ifrad
Haji Ifrad berarti melakukan ibadah haji
terlebih dahulu , kemudian mengenakan ihram
kembali dengan niat untuk umrah.
2. Haji Tamattu
Haji Tamattu berarti melakukan umrah
terlebih dahulu, kemudian melaksanakan ibadah
haji ditahun yang sama.
3. Haji Qiran
Maksudnya menyatukan berihram untk
melaksanakan ibadah haji dan umroh.
• Larangan Haji
1. Melakukan hubungan seksual.
2. Melakukan perbuatan maksiat dan terela.
3. Bertengkar dengan orang lain.
4. Memakai pakaian yang berjahit bagi laki-laki.
5. Memakaiwangi-wangian.
6. Memakai khuff.
7. Melakukan akad nikah.
8. Memotong kuku.
9 Mencukur ataumencabut rambut.
10. Memakai pakaian yang berbau harum.
11. Membunuh binatang buruan.
12. Memakan daging binatang buruan.
• Hikmah Ibadah Haji
a. Melepaskan diri dari hawa nafsu
b. Memperteguh iman dan taqwa kepada Allah
c. Menambahkan jiwa tauhid yang tinggi
d. Sebagai tindak lanjut dalam pembentukan sikap mental
dan akhlak yang mulia
e. Ibadah haji merupakan pernyataan umat islam sedunia
menjadi umat yang satu
f. Ibadah haji merupakan muktamar akbar umat islam
sedunia
g. Memperkuat fisik dan mental
h. Menumbuhkan semangat berkorban
i. Dengan melaksanakan ibadah haji bisa dimanfaatkan
untuk membina persatuan dan kesatuan umat islam
sedunia
BAB IV
HIKMAH KURBAN DAN AKIKAH
A. Kurban
1. Pengertian kurban
Kurban (udhhiyyah) adalah nama bgi sesuatu
yang disembelih dari jenis hewan ternak seperti :
Kambing, unta, kerbau, sapi, kibas dan domba pada
hari raya Idul ‘Adha dan hari tasyrik, yaitu tanggal 11,
12, 13 Dzulhijjah, dalam rangka mendekatkan diri
pada Allah.
2. Dasar Hukum Pelaksanaan Kurban
Sebagian ulama berpendapat bahwa kurban itu
wajib, Allah ‘Azza wa Jalla berfirman,
ْ‫ر‬َ‫ح‬ْ‫ن‬‫ا‬ َ‫و‬ َ‫ِّك‬ِ‫ب‬ َ‫ر‬ِ‫ل‬ ِِّ‫ل‬َ‫ص‬َ‫ف‬
“Maka dirikanlah shalat karena Rabb-mu, dan berqurbanlah.”
[Al-Kautsar: 2]
sedangkan sebagian lain berpendapat sunnah
Allah ‘Azza wa Jalla juga menjelaskan bahwa ibadah agung ini adalah salah satu simbol syariat-Nya
sebagaimana dalam firman-Nya,
َ‫ع‬ ِ ‫ه‬
‫َّللا‬ َ‫ْم‬‫س‬‫ا‬ ‫وا‬ُ‫ر‬ُ‫ك‬ْ‫ذ‬‫ا‬َ‫ف‬ ٌ‫ْر‬‫ي‬َ‫خ‬ ‫ا‬َ‫ه‬‫ي‬ِ‫ف‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬َ‫ل‬ ِ ‫ه‬
‫َّللا‬ ِ
‫ر‬ِ‫ئ‬‫ا‬َ‫ع‬َ‫ش‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬َ‫ل‬ ‫َا‬‫ه‬‫َا‬‫ن‬ْ‫ل‬َ‫ع‬َ‫ج‬ َ‫ن‬ْ‫د‬ُ‫ب‬ْ‫ال‬ َ‫و‬
‫ا‬َ‫ذ‬ِ‫إ‬َ‫ف‬ ‫ه‬‫اف‬ َ‫و‬َ‫ص‬ ‫ا‬َ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬
ِ‫ع‬ْ‫ط‬َ‫أ‬ َ‫و‬ ‫ا‬َ‫ه‬ْ‫ن‬ِ‫م‬ ‫وا‬ُ‫ل‬ُ‫ك‬َ‫ف‬ ‫ا‬َ‫ه‬ُ‫ب‬‫و‬ُ‫ن‬ُ‫ج‬ ْ‫ت‬َ‫ب‬َ‫ج‬ َ‫و‬
َ‫ع‬ِ‫ن‬‫ا‬َ‫ق‬ْ‫ال‬ ‫وا‬ُ‫م‬
َ‫ون‬ُ‫ر‬ُ‫ك‬ْ‫ش‬َ‫ت‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬‫ه‬‫ل‬َ‫ع‬َ‫ل‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬َ‫ل‬ ‫َا‬‫ه‬‫َا‬‫ن‬ ْ‫ر‬‫ه‬‫خ‬َ‫س‬ َ‫ك‬ِ‫ل‬َ‫ذ‬َ‫ك‬ ‫ه‬‫ر‬َ‫ت‬ْ‫ع‬ُ‫م‬ْ‫ال‬ َ‫و‬
.
َ‫ه‬ُ‫م‬‫و‬ُ‫ح‬ُ‫ل‬ َ ‫ه‬
‫َّللا‬ َ‫ل‬‫َا‬‫ن‬َ‫ي‬ ْ‫ن‬َ‫ل‬
َ‫ر‬‫ه‬‫خ‬َ‫س‬ َ‫ك‬ِ‫ل‬َ‫ذ‬َ‫ك‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ْ‫ن‬ِ‫م‬ ‫ى‬ َ‫و‬ْ‫ق‬‫ه‬‫ت‬‫ال‬ ُ‫ه‬ُ‫ل‬‫َا‬‫ن‬َ‫ي‬ ْ‫ن‬ِ‫ك‬َ‫ل‬ َ‫و‬ ‫َا‬‫ه‬ُ‫ؤ‬‫ا‬َ‫م‬ِ‫د‬ َ
‫َل‬ َ‫و‬ ‫ا‬
‫وا‬ُ‫ِّر‬ِ‫ب‬َ‫ك‬ُ‫ت‬ِ‫ل‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬َ‫ل‬ ‫َا‬‫ه‬
َ ‫ه‬
‫َّللا‬
َ‫ِين‬‫ن‬ِ‫س‬ْ‫ح‬ُ‫م‬ْ‫ال‬ ِ
‫ر‬ِِّ‫ش‬َ‫ب‬ َ‫و‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬‫ا‬َ‫د‬َ‫ه‬ ‫ا‬َ‫م‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬
“Dan telah Kami jadikan unta-unta itu untuk kalian sebagai bagian dari syiar Allah, yang kalian
memperoleh kebaikan yang banyak padanya, maka sebutlah oleh kalian nama Allah ketika kalian
menyembelihnya dalam keadaan berdiri (dan telah terikat). Kemudian, apabila (unta-unta itu)
telah roboh (mati), makanlah sebagiannya serta beri makanlah orang yang rela dengan sesuatu
yang ada padanya (yang tidak meminta-minta) dan orang yang meminta. Demikianlah Kami telah
menundukkan unta-unta itu untuk kalian, mudah-mudahan kalian bersyukur. Daging-daging unta
dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah, tetapi ketakwaan dari
kalianlah yang dapat mencapainya. Demikianlah Allah telah menundukkannya untuk kalian supaya
kalian mengagungkan Allah terhadap hidayah-Nya kepada kalian. Dan berilah kabar gembira
kepada orang-orang yang berbuat baik.” [Al-Hajj: 36-37]
Syarat - syaratnya sebagai berikut :
a. Islam
b. Merdeka
c. Baligh lagi berakal
d. Mampu untuk berkurban
3. Tata cara pelaksanaannya
a. Binatang yang dikurbankan adalah jenis unta, lembu
atau kerbau, kambing biasa yang berumur dua tahun
atau telah berumur satu tahun atau telah gugur giginya
sesudah enam bulan meskipun belum cukup satu
tahun
b. Binatang itu disyaratkan tudak cacat, tidak buta
sebelah atau kedua-duanya, tidak pincang, tidak terlalu
kurus, tidak terpotong lidahnya, tidak mengandung
atau baru melahirkan anak, tidak berpenyakit atau
berkudis.
c. Waktu menyembelihnya sesudah terbit matahari
setelah shalat idul adha dan pada hari tasyrik tanggal
11, 12, 13 Dzulhijjah
d. Orang yang melaksanakan qurban disunnahkan
makan 1/3 dari daging kurban dan sisanya
disedekahkan pada fakir miskin dan dihadiahkan pada
yang mampu
4. Hikmah pelaksanaan qurban
a. Menghidupkan sunnah Nabi Ibrahim AS.
b. Mendidik jiwa kearah taqwa
c. Mengikis sifat tamak dan mewujudkan sifat
murah hati
d. Menghapuskan dosa dan mengkarapkan
keridaan Allah SWT
e. Menjalin hubungan kasih sayang antar
manusia
B. Akikah
1. Pengertian akikah
Akikah berasal dari bahasa arab aqqa yang artinya
memotong atau mambelah, rambut yang tumbuh
diatas kepala bayi sejak lahir nama kambing yang
disembelih untuk kepentingan bayi dan lain-lain.
Menurut istilah akikah berarti binatang yang
disembelih sebagai kurban atas anak yang baru lahir
sebagai bentuk syukur kepada Allah SWT.
2. Dasar hukum pelaksanaan akikah
Pelaksanaan Aqiqah hendaknya dilakukan pada hari ketujuh. Dalam
pelaksanaan itu, orang tua diperintahkan menggunduli rambut bayi dan
memberi nama yang baik, sebagaimana disabdakan Rasulullah saw.,
َ‫و‬ ِ‫ه‬‫ـ‬ِ‫ع‬‫ـ‬ِ‫ب‬‫ا‬َ‫س‬ َ‫م‬ ْ‫ـو‬َ‫ي‬ ُ‫ه‬‫ـ‬ْ‫ن‬‫ـ‬َ‫ع‬ ُ‫ح‬َ‫ب‬ْ‫ذ‬ُ‫ت‬ ِ‫ه‬ِ‫ت‬َ‫ق‬ْ‫ي‬‫ـ‬ِ‫ق‬‫ـ‬َ‫ع‬‫ـ‬ِ‫ب‬ ٌ‫َـة‬‫ن‬‫ْـ‬‫ي‬ِ‫ه‬َ‫ر‬ ٍ‫م‬َ‫ال‬ُ‫غ‬ ُّ‫ل‬ُ‫ك‬
ُ‫ه‬‫ـ‬ُ‫س‬ْ‫أ‬ َ‫ر‬ ُُ‫ـ‬َ‫ل‬ْ‫ـح‬ُ‫ي‬ َ‫و‬ ِ‫ه‬‫ْـ‬‫ي‬ِ‫ف‬ ‫ى‬‫ه‬‫م‬‫ـ‬َ‫س‬‫ـ‬ُ‫ي‬
“Setiap anak yang lahir tergadai aqiqahnya yang disembelih pada hari ketujuh,
dan pada hari itu ia diberi nama dan digunduli rambutnya.” (Hadits Sahih
Riwayat Ahmad, Abu Daud, Tirmidzi, Nasa’I, Ibnu Majah, Baihaqi dan Hakim).
Hadits lain tentang Aqiqah adalah:
ُ‫ة‬َ‫ش‬‫ـ‬ِ‫ئ‬‫ا‬َ‫ع‬ ْ‫ت‬َ‫ل‬َ‫ق‬
:
ْ‫ال‬ ِ‫ن‬َ‫ع‬ َ‫م‬‫ه‬‫ل‬َ‫س‬ َ‫و‬ ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ُ‫هللا‬ ‫ى‬‫ه‬‫ل‬َ‫ص‬ ِ‫هللا‬ ُ‫ل‬ ْ‫و‬ُ‫س‬ َ‫ر‬ ‫ه‬َُ‫ع‬
ِ‫ـع‬ِ‫ب‬‫ا‬َ‫س‬‫ال‬ َ‫م‬ ْ‫و‬َ‫ي‬ ِ‫ْن‬‫ي‬َ‫س‬ُ‫ح‬‫ـ‬ْ‫ال‬ َ‫و‬ ِ‫ـن‬َ‫س‬‫ـ‬َ‫ح‬
Aisyah berkata, “Rasulullah Saw pernah beraqiqah untuk Hasan dan Husein
pada hari ketujuh…” (HR. Ibnu Hibban, Hakim dan Baihaqi)
ada beberapa perbedaan pendapat diantara para ulama Secara ringakas bisa
saya uraikan sebagai berikut :
a. Pelaksanaan akikah hukumnya wajib. Pendapat ini merupakan
pendapat Mazhab Zhahiriyah
b. Hukumnya sunnah. Pendapat ini merupakan pendapat sebagian
besar ulama
3. Tata cara pelaksanaan akikah
a. Hendaknya binatang itu berumur satu
tahun lebih atau memasuki dua tahun,
jika binatang itu biri-biri atau kambing
b. Hendaknya binatang sembelihan itu tidak
cacat
c. Waktu yang dianjurkan melaksanakan
akikah adalah tujuh hari setelah
kelahiran
d. Dianjurkan agar akikah itu disembelih
atas nama anak yang dilahirkan
e. Diperbolehkan mengadakan acara
walimah akikah
4. perbedaan antara ‘aqiqah dengan qurban:
• ‘Aqiqah tidak terikat pada masa tertentu, sedangkan
qurban dilakukan pada masa-masa tertentu, iaitu
selepas sembahyang dan khutbah Hari Raya ‘Aidil Adha
hingga 13 Zulhijjah.
• Daging ‘aqiqah boleh diberi milik kepada orang kaya
manakala daging qurban hanya boleh diberi kepada
fakir miskin.
• ‘Aqiqah dilakukan sempena menyambut kelahiran anak
sebagai tanda kesyukuran kepada Allah, manakala
qurban dilakukan kerana memperingati peristiwa
pengorbanan Nabi Ibrahim dan anaknya, Isma‘il.
• Daging qurban sunat disedekahkan secara mentah,
sedangkan daging ‘aqiqah sunat disedekahkan setelah
dimasak
5. HIKMAH ‘AQIQAH
‘Aqiqah mengandungi beberapa hikmah,
antaranya:
• Sebagai tanda kesyukuran kita kepada Allah kerana
telah mengurniakan anak.
• Untuk mengisytiharkan kepada masyarakat umum
tentang anugerah yang dikurniakan oleh Allah.
• Untuk memulakan kehidupan anak dengan perkara-
perkara kebaikan.
• Mengeratkan hubungan silaturrahim antara ahli-ahli
masyarakat dengan keluarga yang dikurniakan anak.
• Melahirkan rasa kegembiraan kerana mendapat zuriat
yang menepati sunnah Rasulullah.
BAB V
Ketentuan hukum islam tentang pengurusan
jenazah
A. Pengertian Pengurusan Jenazah
Dalam pengertian bahasa, kata jenazah diartikan
sebagai seseorang yang telah meninggal dunia dan
diletakkan dalam usungan. Pengurusan jenazah adalah
perbuatan-perbuatan seorang muslim terhadap
seorang muslim lain yang meninggal yang meliputi
memandikan, mengafani, menyalati dan menguburkan.
Hukum pelaksanaan pengurusan jenazah adalah fardu
kifayah.
• Dasar Hukum Jenazah
Dari Abu Hurairah, ia berkata bahwa Rasulullah
shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
َ‫ل‬َ‫ف‬ ‫ا‬َ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ َ‫ى‬ِِّ‫ل‬َ‫ص‬ُ‫ي‬ ‫ى‬‫ه‬‫ت‬َ‫ح‬ َ‫ة‬ َ‫َاز‬‫ن‬َ‫ج‬ْ‫ال‬ َ‫د‬ِ‫ه‬َ‫ش‬ ْ‫ن‬َ‫م‬
َ‫ف‬ْ‫د‬ُ‫ت‬ ‫ى‬‫ه‬‫ت‬َ‫ح‬ َ‫د‬ِ‫ه‬َ‫ش‬ ْ‫ن‬َ‫م‬ َ‫و‬ ، ٌ‫ط‬‫ا‬ َ‫ير‬ِ‫ق‬ ُ‫ه‬
َ‫ن‬
ِ‫ان‬َ‫ط‬‫ا‬ َ‫ير‬ِ‫ق‬ ُ‫ه‬َ‫ل‬ َ‫ان‬َ‫ك‬
.
َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ ِ‫ان‬َ‫ط‬‫ا‬ َ‫ير‬ِ‫ق‬ْ‫ال‬ ‫ا‬َ‫م‬ َ‫و‬ َ‫ل‬‫ي‬ِ‫ق‬
ْ‫ث‬ِ‫م‬
ِ‫ْن‬‫ي‬َ‫م‬‫ي‬َِِ‫ع‬ْ‫ال‬ ِ‫ْن‬‫ي‬َ‫ل‬َ‫ب‬َ‫ج‬ْ‫ال‬ ُ‫ل‬
"Barangsiapa yang menyaksikan jenazah sampai ia
menyolatkannya, maka baginya satu qiroth. Lalu
barangsiapa yang menyaksikan jenazah hingga
dimakamkan, maka baginya dua qiroth." Ada yang
bertanya, "Apa yang dimaksud dua qiroth?" Rasulullah
shallallahu 'alaihi wa sallam lantas menjawab, "Dua
qiroth itu semisal dua gunung yang besar." (HR.
Bukhari no. 1325 dan Muslim no. 945)
C. Tata cara pengurusan jenazah
1. Memandikan
Tata cara memandikan jenazah adalah melaksanakanya di
tempat tertutup yang tidak dilihat orang lain, tidak ada yang
hadir selain yang ikut memandikan atau yang membantunya.
Terhadap jenazah yang dinilai syahid keadaanya tidak
dianjurkan dimandikan.
2. Mengafani
Mengafani jenazah adalah kegiatan membungkus seluruh
tubuh mayat dengan kain dengan tatacara tertentu.
Perlengkapan yang diperlukan untuk mengafani jenazah adalah
sebagai berikut :
a. Kain untuk mengafani secukupnya, diutamakan berwarna
putih
b. Kain kafan untuk jenazah laki-laki 3 lembar, sedangkan untuk
perempuan 5 lembar kain
c. Meletakkan kain memanjang searah tubuhnya, diatas tali-
tali yang disediakan
setelah semua perlengkapan sudah disiapkan, maka dimulailah
mengkafani jenazah dengan urutan sebagai berikut :
a. Jenazah diletakkan membujur diatas kain kafan
b. Lepaskan kain selubung dalam keadaan aurat
tertutup
c. Tutuplah dengan kapas lubang-lubang yang
mengeluarkan cairan
d. Bagi jenazah laki-laki ditutup dengan 3 lembar kain
dengan sampul sebelah kiri
e. Bagi jenazah yang berambut panjang hendaknya
dikepang
f. Bagi jenazah perempuan, kenakan 5 lapis kain, yaitu
kerudung, baju kurung, kain basahan untuk aurat, dan 2
lembar kain penutup, sampul sebalah kiri
3. Menyalatkan
Salat jenazah adalah salat yang dikerjakan sebagai
rangkaian ibadah yang dikerjakan sebelum jenazah
dikuburkan. Hukum pelaksanaan shalat jenazah adalah
fardhu kifayah.
Dalam pelaksanaan shalat jenazah, posisi imam
berbeda-beda sesuai dengan keadaan jenazah.
Perbedaan tersebut adalah :
a. Apabila jenazah laki-laki maka posisi imam tepat
didekat kepala jenazah
b. Apabila perempuan, imam berada di tengah badan
jenazah
c. Pembagian shaf dalam shalat jenazah hendaknya
dibariskan menjadi tiga baris
Shalat jenazah tidak dilakukan dengan ruku’, sujud
maupun iqamah, melainkan dalamposisi berdiri
sejak takbiratul ihram hinga salam.shalat jenazah
dilaksanakan dengan 4 kali takbir kemudian diakhiri
dengan salam
a. Takbir pertama membaca Al-Fatihah
b. Takbir kedua membaca shalawat nabi
c. Takbir ketiga membaca doa untuk yang
meninggal
d. Takbir yang keempat membaca doa dan salam
4. Menguburkan
Liang kubur hendaknya dibuat yang dalam, pada
tanah yang kuat. Dua atau tiga orang dari keluarga
dekat jenazah masuk kedalam liang kubur untuk
menerima dengan menghadap kiblat untuk meletakkan
jenazah, kemudian memiringkan jenazah ke sisi kanan,
menghadap kiblat. Setelah membuka sejumlah ikatan
pada kain kafan jenazah ditutup dengan papan, bambu
atau batu lempeng kemudian menutup seluruh bagian
liang kubur.
D. Kewajiban terhadap harta peninggalan
1. Mengurus dan membiayai pengurusan jenazah
2. Melunaci hutang hutangnya
3. Memenuhi dan melaksanakan wasiat
4. Membagi harta waris kepada ahli waris yang berhak
E. Hikmah penyelenggaraan jenazah
1. Merupakan manifestasi dari perasaan ukhwah
islamiyah
2. Mewujudkan ketinggian agama islam
3. Lebih mempertegas ajaran islam tentang persamaan
kedudukan manusia dihadapan Allah
4. Menyadarkan diri akan kenyataan bahwa setiap
manusia akan mengalami kematian

More Related Content

Similar to Fiqih-Semester-Ganjil

Similar to Fiqih-Semester-Ganjil (20)

Materi zakat dan ketentuannya
Materi zakat dan ketentuannyaMateri zakat dan ketentuannya
Materi zakat dan ketentuannya
 
zakat dan ketentuannya
zakat dan ketentuannyazakat dan ketentuannya
zakat dan ketentuannya
 
zakat dan ketentuannya
zakat dan ketentuannyazakat dan ketentuannya
zakat dan ketentuannya
 
Zakat
ZakatZakat
Zakat
 
Materi bab viii zakat dan ketentuannya
Materi bab viii zakat dan ketentuannyaMateri bab viii zakat dan ketentuannya
Materi bab viii zakat dan ketentuannya
 
Zakat dan ketentuannya
Zakat dan ketentuannyaZakat dan ketentuannya
Zakat dan ketentuannya
 
Zakat dan ketentuannya
Zakat dan ketentuannyaZakat dan ketentuannya
Zakat dan ketentuannya
 
Bab iii
Bab iiiBab iii
Bab iii
 
Bab 3
Bab 3Bab 3
Bab 3
 
macam macam zakat
macam macam zakatmacam macam zakat
macam macam zakat
 
Materi
MateriMateri
Materi
 
Bab viii
Bab viiiBab viii
Bab viii
 
Bab 3
Bab 3Bab 3
Bab 3
 
Ppt Zakat, Haji, Wakaf
Ppt Zakat, Haji, WakafPpt Zakat, Haji, Wakaf
Ppt Zakat, Haji, Wakaf
 
082213314097 zakat fitrah, zakat maal, zakat emas
082213314097 zakat fitrah, zakat maal, zakat emas082213314097 zakat fitrah, zakat maal, zakat emas
082213314097 zakat fitrah, zakat maal, zakat emas
 
fiqih
fiqihfiqih
fiqih
 
Fiqih Zakat
Fiqih ZakatFiqih Zakat
Fiqih Zakat
 
Makalah hukum zakat di indonesia,,,
Makalah hukum zakat di indonesia,,,Makalah hukum zakat di indonesia,,,
Makalah hukum zakat di indonesia,,,
 
082213314097 zakat fitrah, h ukum zakat, hak zakat
082213314097 zakat fitrah, h ukum zakat, hak zakat082213314097 zakat fitrah, h ukum zakat, hak zakat
082213314097 zakat fitrah, h ukum zakat, hak zakat
 
Fiqih kelas 10 smtr.1
Fiqih kelas 10 smtr.1Fiqih kelas 10 smtr.1
Fiqih kelas 10 smtr.1
 

Recently uploaded

PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfIndri117648
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 

Recently uploaded (20)

PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 

Fiqih-Semester-Ganjil

  • 1. Fiqih SEMESTER GANJIL Oleh : - M. Yusuf Arifin - Faisal Rachmad A.
  • 2. BAB I Prinsip – prinsip ibadah dan syariah dalam islam
  • 3. • Pengertian ibadah Ibadah secara bahasa berarti ketaatan, penghambaan, dan penyambahan. Dalam pengertian istilah, ibadah adalah segala sesuatu yang diridhai Allah baik niat, perkataan, perbuatan, yang lahir dan batin serta membebaskan diri dari segalahal yang bertentangan dan menyalahinya.
  • 4. • Sumber dan dasar Ibadah Ibadah adalah amalan pokok dalam kehidupan manusia, sebab manusia diciptakan oleh Allah dalam rangka untuk mengabdi (beribadah). Allah berfirman di dalam QS Adz-dzariyat : 56.
  • 5. • Tujuan Ibadah A. Taat kepada Allah Umat islam harus menunjukkan sikap atau kepribadian yang mencerminkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah swt. B. Berbudi luhur Setiap umat islam diperintahkan berperilaku terpuji (memiliki kepribadian yang luhur), seperti hormat kepada orang tua, tetangga, tamu, guru dan memiliki kepekaan sosial yang tinggi. C. Selalu menjaga kesucian diri Agar senantiasa ingat (beribadah) kepada Allah swt, kita hendaknya menjaga kesucian diri dari kotoran, baik hadast kecil maupun hadast besar. D. Menghindari sifat munafik Allah swt memerintahkan kepada umat islam untuk menunaikan amanah kepada orang yang berhak menerimanya.
  • 6. • Prinsip – prinsipp Ibadah A. Ihlas Ihlas merupakan niat hati yang murni dan suci hanya untuk memperoleh keridhoan Allah semata. B. Ibadah sesuai tuntunan Allah dan rasul-Nya Ibadah seseorang hamba Allah sudah ditetapkan tuntunannya dan dia harus menunaikan sesuai dengan cara – cara yang telah ditetapkan syara’. C. Memilahara keseimbangan dalam beribadah Islam memberikan pedoman kepada manusia dalam mengarungi kehidupan dan menjamin kesejahteraan di dunia dan di akhirat, jasmani dan rohani.
  • 7. • Macam – macam Ibadah A. Ibadah khusus adalah ibadah yang telah ditetapkan syarat, waktu dan tatacaranya oleh Allah. B. Ibadah umum, yaitu suatu ibadah yang tata cara, waktu, jumlah, tidak ditetapkan.
  • 8. • Bentuk – bentuk ibadah A. Ibadah dalam bentuk perkataan atau lisan, seperti berzikir, berdoa, dan membaca Al-Qur’an B. Ibadah dalam bentuk perbuatan yang tidak ditentukan bentuknya, seperti membantu meringankan beban orang lain dan berpartisipasi dalam mengurus jenazah C. Ibadah dalam bentuk pekerjaan yang telah ditentukan wujudnya, seperti solat, puasa, zakat dan haji D. Ibadah yang tata dan pelaksanaanya berbentuk menahan diri, seperi puasa, iktikaf dan ihram. E. Ibadah yang sifatnya menggugurkan hak, seperti memaafkan orang lain yang telah melakukan kesalahan terhadap dirinya dan membebaskan orang yang berhutang dari kewajiban membayar.
  • 9. • Pengertian syariah Dari segi bahasa syariah berarti jalan yakni jalan. Menurut pengertian istilah, syariah adalah hukum hukum dan tata aturan Allah yang ditetapkan bagi hambanya untuk diikuti.
  • 10. • Sumber dan dasar syariah A. Al-Qur’an Al-Qur’an adalah firman Allah SWT yang berbahasa Arab yang diturunkan kepada nabi Muhammad SAW, untuk difahami dan selalu diingat, disampaikan secara mutawattir (bersambung), ditulis dalam satu mushaf yang diawali dengan surat Al-Fatiha dan diakhiri dengan surat An-Nas B. Sunnah Sunnah adalah segala hal yang datang dari Nabi Muhammad SAW, baik ucapan, perbuatan, ketetapan dan cita – cita Nabi SAW. C. Ijmak Ijmak adalah kesepakatan semua para mujtahid dari kaum muslimin dalam suatu masa setelah waafat Rasul SAW atas hukum syara’ yang tidak dimukakan dasar hukumnya dalam al- Qur’an dan hadist D. Qiyas Qiyas adalah manetapkan hukum suatu kejadian atau peristiwa yang tidak ada dasar nashnya dengan cara membandingkanya kepada suatu kejadian atau peristiwa yang lain yang telah ditetapkan hukumnya berdasarkan nashnya.
  • 11. • Prinsip-prinsip Syariah A. Tidak Mempersulit Dalam menetapkan hukum syariah islam, Al-Quran senantiasa memperhitungkan kemampuan manusia dalam melaksanakannya. B. Menyedikitkan Beban Dengan dasar ini kita dapat rukhsah dalam beberapa jenis ibadah, seperti: menjamak dan mengqashar dalam salat apabila dalam perjalanan dengan syara’ yang telah ditentukan. C. Penetapan Hukum secara berangsur-angsur Dalam menetapkan hukum, Al-Quran selalu mempertimbangkan, apakah mental spiritual manusia telah siap untuk menerima ketentuan yang akan dibebankan kepadanya. D. Persamaan dan Keadilan Persamaan hhak di muka bumi dalah salah satu prinsip utama syariat islam, baik yang berkaitan dengan ibadah atau muamalah.
  • 12. BAB II Zakat dan Hikmahnya
  • 13. • Pengertian Zakat Zakat menurut bahasa berarti, kasih, berkah, berkembang dan baik. Dinamakan zakat karena, dapat mengembangkan dan menjauhkan harta yang telah diambil zakatnya dari bahaya. Zakat menurut istilah berarti, sejumlah harta tertentu yang diwajibkan oleh Allah untuk diberikan kepada yang berhak menerima zakat (mustahik).
  • 14. • Dasar Hukum Zakat Zakat merupakan salah satu dari rukun islam. Setiap muslim wajib mengeluarkan zakatbagi yang telah memenuhi persyaratan, yang telah disebutkan dalam QS Al-Baqarah : 43
  • 15. • Tujuan Penerapan Zakat 1. Berkaitan dengan orang yang mengeluarkan zakat. a. Zakat membersihkan muzakki dari penyakit kikirdan membebaskan dari penyembahan harta b. Zakat adalah latihan berinfak baik dalam keadaan sempit dan lapang sebagai wujud ketaatan kepada Allah. c. Zakat adalah aktualisasi mensyukuti nikmat yang Allah berikan, terapi hati dan membersihkannya dari cinta dunia.
  • 16. 2. Berkaitan dengan penerima zakat a. Zakat akan membebaskan penerimanya dari tekanan kebutuhan, baik materi (seperti makan, pakaian, dan papan), kebutuhan psikis (seperti pernikahan), atau kebutuhan maknawiyah fikriyah (seperti buku-buku ilmiah). b. Zakat membersihkan jiwa penerimanya dari penyakit hasad (iri) dan beci.
  • 17. • Syarat Wajib Zakat 1. Merdeka Maka tidak diwajibkan zakat kepada hamba sahaya, karena hamba itu tidak memiliki harta secara sempurna. 2. Islam Bagi non muslim tidak wajib berzakat, karena zakat itu adalah suatu ibadah yang mensucikan atau membersihkan harta. 3. Baligh Menurut Abu Hanifah anak-anak dan orang gila tidak wajib berzakat karena mereka keluar dari kategori kewajiban seperti kewajiban ibadah shalat dan puasa. 4. Milik Penuh Adalah kekayaan yang berada dibawah kekuasaan pemilik dan tidak tersangkut didalamnya hak orang lain. 5. Berkembang Adalah kekayaan yang dikembangkan atau mempunyai potensi untuk berkembang produktif dan memberikan keuntungan atau pendapatan. 6. Mencapai Satu Nisab Nisab adalah jumlah minimal harta kekayaan yang harus dikeluarkan zakatnya dalam waktu tertentu. 7. Lebih Dari Kebutuhan Biasa Kebutuhan biasa adalah sesuatu yang harus ada untuk ketahanan hidup, sepeti makanan, minuman, pakaian, perumahan, dan alat-alat kerja 8. Bebas dari utang Bila mempunyai hutang yang menghabiskan atau mengurangi jumlah satu nisab, maka pemilik tidak wajib mengeluarkan zakat. 9. Berlaku satu tahun Persyaratan satu tahun hanya untuk ternak, uang, dan harta perdagangan. Sedangkan dari hasil pertanian batas nisabnya adalah pada saat panen.
  • 18. • Macam-macam dan Ketentuan Zakat 1. Zakat fitrah Zakat fitrah adalah zakat diri yang diwajibkan atas diri setiap individu lelaki dan perempuan muslim yang berkemampuan dengan syarat-syarat yang ditetapkan dan harus dikeluarkan maksimal sebelum shalat hari raya idul fitri dilaksanakan. 2. Zakat Harta (Zakat Mal) Zakat mal adalah bagian dari harta kekayaan yang wajib diberikan kepada yang berhak menerima (mustahik) setelah mencapai jumlah minimal tertentu dan setelah dimiliki selama jangka waktu tertentu pula.
  • 19. • Macam-macam Zakat Mal A. Zakat Emas dan Perak Semua ulama sepakat bahwa emas dan perak wajib dikeluarkan zakatnya. Nisab emas adalah 20 dinar atau kurang lebih sama dengan 96 gram emas dengan kadar zakat emas adalah 2,5% dan haulnya satu tahun. B. Zakat Hewan Ternak Sebagian ulama berpendapat bahwa jenis hewan yang wajib dikeluarkan zakatnya adalah unta, sapi, kerbau dan kambing. Haul dari hewan ternak tersebut adalah 1 tahun dengan nisab sebagai berikut :
  • 20. 1) Unta Jumlah Unta Besar zakat 5-9 1 ekor kambing 10-14 2 ekor kambing 15-19 3 ekor kambing 20-24 4 ekor kambing 25-35 1 ekor bintu makhdad betina (unta genap 1-2 tahun) 36-45 1 ekor bintu labun (genap 2 tahun masuk 3 tahun) 46-60 1 ekor hiqqoh (genap 3 tahun masuk 4 tahun) 61-75 1 ekor jadz’ah (genap 4 tahun masuk 5 tahun) 76-90 2 ekor bintu labun 91-120 2 ekor hiqqoh 121-129 3 ekor bintu labun
  • 21. 2) Sapi, Kerbau Jumlah Sapi Besar zakat 30-39 1 ekor sapi jantan/ betina tabi’ 40-59 1 ekor sapi jantan/ betina musinnah’ 60-69 2 ekor sapi jantan/ betina tabi’ 70-79 1 ekor sapi musinnah dan 1 ekor tabi’ 80-89 2 ekor sapi musinnah 90-99 3 ekor tabi’ (sapi berumur 1 tahun atau memasuki tahun kedua) 100-109 2 ekor tabi’ dan satu ekor musinnah (sapi berumur 1 tahun atau memasuki tahun ketiga) 110-119 2 ekor musinnah dan 1 ekor tabi’ / sapi berumur 1 tahun (masuk tahun ke-2) 120-129 3 ekor musinnah atau 4 ekor tabi’/ sapi berumur 1 tahun (masuk tahun ke-2) 130-160 Setiap 30 ekor, 1 tabi’ dan setiap 40 ekor, 1 musinnah / sapi berumur 2 tahun (masuk tahun ke-3)
  • 22. 3) Kambing Jumlah Kambing Besar Zakat 40-120 1 ekor kambing (2th) atau domba (1th) 121-200 2 ekor kambing/domba 201-399 3 ekor kambing/domba 400-499 4 ekor kambing/domba 500-599 5 ekor kambing/domba
  • 23. 4) Unggas Nisab ternak unggas dan perikanan adalah setara dengan 20 dinar (1 dinar = 4,25 gram emas murni) atau sama dengan 85 gram emas. Artinya bila seseorang beternak unggas atau perikanan, dan pada akhir tahun (tutup buku) ia memiliki kekayaan yang berupa modal keja dan keuntungan lebih besar atau setara dengan 85 gram emas murni, maka ia terkena kewajiban zakat sebesar 2,5%.
  • 24.  Contoh : Harga emas 1 gram = 100.000, nisab = 85 gram X 100.000 = 8.500.000 Seorang peternak bebek memlihara 100 ekor bebek perminggu, pada akhir tahun (tutup buku) terdapat laporan keuangan sebagai berikut : a) Bebek 5600 ekor seharga : Rp 15.000.000 b) Uang kas/Bank setelah pajak : Rp 10.000.000 c) Stok pakan dan obat-obatan : Rp 2.000.000 d) Piutang (dapat ditagih) : Rp 4.000.000 Rp 31.000.000 e) Utang jatuh tempo : Rp 5.000.000 Saldo : Rp 26.000.000 Karena saldo lebih besar dari nisab (26.000.000 > 8.500.000) maka peternak wajib membayar zakat. Besar zakat = 2,5% X Rp 26.000.000 = Rp 650.000
  • 25. C. Zakat hasil pertanian dan buah-buahan “Rasulullah mengutus mereka ke yamantuk mengajari manusia soal agama. Maka mereka di perselisihkan untuk tidak memungut zakat kecuali dari yang empat macam ini : sya’ir (gandum), kurma, dan aggur kering.” (HR Daruqutni, Hakim, Tabrani, dan Baihaqi). Adapun nisab hasil tanaman adalah lima wasaq (652,8/653 Kg), sedangkan kadar pungutan zakatnya adalah 10% apabila tanaman itu disiram air hujan dan 5% jika tanaman itu disiram dengan mempergunakan alat. Mengenai hasil pertanian ini zakatnya dikeluarkan di saat memanen hasil tanaman atau buah-buahan.
  • 26. D. Zakat perdagangan Para ulama sepakat bahwa harta perdagangan wajib dikeluarkan zakatnya apabila telah mencapai nisab dan haulnya. Nisab harta perdagangan sama dengan nisab emas dan perak. Adapun haulnya adalah satu tahun dan kadar zakatnya 2,5% atau 1/40 dari harga barang dagangannya.
  • 27. E. Zakat harta rikaz Harta rikaz adalah harta-harta yang terpendam atau tersimpan. Yang termasukk harta rikaz yakni benda-benda yang disimpan oleh orang terdahulu di dalam tanah, seperti emas, perak, tembaga, dan pundi-pundi berharga. Adapun ma’din adalah pemberian bumi yang terbentuk dari benda lain tetapi berharga, seperti emas, perak, timah, besi, intan, batu pernata, aakik, batu bara, dan minyak bumi. Orang yang menemukan benda-benda ini diwajibkan mengeluarkan zakatnya 1/5 bagian. zakat rikaz wajib tanpa syarat nisab (ukuran jumlah) dan tanpa haul (ukuran waktu). Dalam harta ma’din, meskipun satu tahun penuh (haul) tidak diperhitungkan, tetapi zakatnya wajib dikeluarkan pada saat barang-barang atau benda-benda itu ditemukan. Nilai barang tambang tersebut harus mencapai satu nisab uang, yaitu 20 misqal (96 gram) untuk emas dan 200 dirham (672 gram) untuk perak. Adapun kadar zakatnya 2,5% sementara itu dijelaskan bahwa harta ma’din tidak ada nisabnya dan kadar zakatnya 1/5.
  • 28. F. Zakat profesi Nisab zakat pendapatan/profesi mengambil rujukan kepada nisab zakat tanaman dan buah-buahan sebesar 5 wasaq atau 652,8 Kg gabah setara dengan 520 dikalikan 4000 menjadi sebesar Rp 2.080.000 namun mesti diperhatikan bahwa karena rujukannya pada zakat hasil pertanian yang dengan frekuensi panen sekali dalam setahun, maka pendapatan yang dibandingkan dengan nisab tersebut adalah pendapatan selama setahun. Menurut Yusuf Qardhawi perhitungan zakat profesi dibedakan menurut dua cara : 1) Secara langsung, zakat dihitung dari 2,5% dari penghasilan kotor secara langsung, baik dibayarkan bulanan atau tahunan. Metode ini lebih tepat dan adil bagi mereka yang diluaskan rezekinya oleh Allah. Contoh : seseorang dengan penghasilan Rp 3.000.000 tiap bulannya, maka wajib membayar zakat sebesar: 2,5% X 3.000.000 =Rp 75.000/bulan atau Rp 900.000/tahun. 2) Setelah dipotong dengan kebutuhan pokok, zakat dihitung 2,5% dari gaji setelah dipotong dengan kebutuhan pokok. Metode ini lebih adil diterapkan oleh mereka yang penghasilannya pas-pasan. Contoh : seseorang dengan penghasilan Rp 1.500.000,- dengan pengeluaran untuk kebutuhan pokok Rp 1.000.000 tiap bulannya, maka ia wajib membayar zakat sebesar: 2,5% X (1.500.000-1.000.000) = Rp 12.500/bulan atau Rp 150.000/tahun.
  • 29. • Golongan Penerima Zakat (mustahik) 1. Orang fakir adalah orang yang amat sengsara hidupnya, tidak mempunyai harta dan tenaga untuk memenuhi penghidupannya. 2. Orang miskin adalah orang yang tidak cukup penghidupannya dan dalam keadaan kekurangan. 3. Pengurus zakat adalah orang yang diberi tugas untuk mengumpulkan dan membagi zakat. 4. Muallaf adalah orang kafir yang ada harapan masuk islam dan orang imannya masih lemah. 5. Memerdekakan budak adalah mencakup juga untuk melepasskan muslim yang ditawan oleh orang-orang kafir. 6. Orang berhutang (gharim) adalah orang yang berhutang karena untuk kepentingan yang bukan maksiat dan tidak sanggup membayarnya. 7. fi sabilillah adalah untuk keperluan pertahanan islam dan kaum muslimin. 8. Ibnu Sabil adalah orang yang sedang dalam perjalanan yang bukan maksiat mengalami kesengsaraan dalam perjalanannya.
  • 30. • Hikmah Penerapan Zakat 1. Menolong, membina dan membangun kaum dhuafa yang lemah dengan materi sekedar untuk memenuhi kebutuhan pokok hidupnya. 2. Memberantas penyakit iri hati, rasa benci dan dengki dari diri orang- orang disekitarnya berkehidupan cukup, apalagi mewah. 3. Dapat mensucikan diri (pribadi) dari kotoran dosa, memurnikan jiwa (menumbuhkan akhlak mulia menjadi murah hati, peka terhadap rasa kemanusiaan) dan mengikis sifat kikir serta serakah. 4. Dapat menunjang terwujudnya sistem kemasyarakatan islam yang berdiri atas prinsip-prinsip: ummatan wahidan (umat yang satu), musawah (persamaan derajat, dan kewajiban), ukhuwah islamiyah (persaudaraan islam), dan takaful ijtima’ (tanggung jawab bersama). 5. Menjadi unsur penting dalam mewujudkan keseimbangan dalam distribusi harta dan keseimbangan tanggung jawab individu dalam masyarakat. 6. Zakat adalah ibadah maaliyah (masalah harta) yang mempunyai dimensi dan fungsi sosial ekonomi atau pemerataan karunia Allah dan juga merupakan perwujudan solidaritas sosial. 7. Mewujudkan tatanan masyarakat yang sejahtera dimana hubungan seseorang dengan yang lainnya menjadi rukun, damai dan harmonis yang akhirnya dapat menciptakan situasi yang tentram, aman lahir batin.
  • 31. BAB III HAJI DAN HIKMAHYA
  • 32. • Pengertian Haji Menurut etimologi, kata hhaji mempunyai arti qashd, yakni tujuan, maksud, dan menyengaja. Menurut istilah, haji adalah menuju ke baitullah pada waktu dan tempat-tempat tertentu untuk melaksanakan amalan-amalan ibadah yang telah ditentukan syari’at islam. Waktu yang ditentukan adalah pada bulan- bulan haji yang dimulai dari syawal sampai sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah. Tempat-tempat tertentu adalah Makkah yakni dilingkungan Masjidil Haram, Arafah, muzdalifah, dan Mina. Dan amalan tertentu adalah Tawaf, sa’I, wukuf, mabit di Muzdalifah, melontar jumrah, mabit di Mina, dan lain-lain.
  • 33. • Dasar Pelaksanaan Haji QS Al-Baqarah ayat 197 QS Ali-Imran ayat 97 Hadist riwayat Bukhari dan Muslim Hadist riwayat Ahmad Hadist riwayat Muslim
  • 34. • Syarat Haji 1. Islam 2. Baligh/Dewasa 3. Berakal 4. Merdeka (bukan budak) 5. Mampu melaksanakan ibadah haji a. Sehat Jasmani dan rohani b. Memiliki uang yang cukup untuk ongkos haji pukang pergi serta mempunyai bekal selama menjalankan ibadah haji. c. Keamanan yang cukup selama perjalanan dan melakukan ibadah haji serta keluarga dan harta yang ditinggalnya selama berhaji.
  • 35. • Rukun Haji Rukun haji adalah hal-hal yang wajib dilakukan dalam berhaji yang apabila ada yang tidak dilaksanakan, maka dinyatakan tidak sah dan harus mengulang di kesempatan berikutnya
  • 36. A. Ihram Menurut bahasa: berasal dari kata ‫أحرم‬ ‫يحرم‬ ‫إحراما‬ yaitu terlarang atau tercegah. Menurut istilah: Niat untuk mengerjakan haji atau umroh untuk kaum muslimin yang hendak menunaikan "Ibadah Haji ataupun Umroh" ke Tanah suci Mekkah. Dengan menggunakan pakaian Ihram yaitu pakaian putih yang disebut juga pakaian suci. Ihram untuk pria adalah pakaian yang bersifat unik dan spesifik karena tidak bisa dijahit. Cara memakainya dililitkan ke sekeliling tubuh. Mengenkan pakaian ihram merupakan pertanda ibadah haji mulai dilakukan. Dinamakan " ihram "karena dengan berniat masuk ke dalam pelaksanaan ibadah haji atau umrah, seseorang dilarang berkata dan beramal dengan hal-hal tertentu, seperti jima ' , menikah, melontarkan ucapan kotor, dan lain-sebagainya jika dilanggar membayar fidyah.
  • 37. B. Wukuf Menurut bahasa: berhenti atau berdiam diri Menurut istilah: berhenti di Arafah (nama tempat yang letaknya kurang lebih 20 km dari kota Mekkah) sejak tergelincirnya matahari pada tanggal 9 Dzulhijah sampai terbit fajar pada tanggal 10 Dzulhijah. Arafah berasal dari kata ' A-ra-fa , yang berarti mengerti dan paham pada sesuatu. C. Tawaf Menurut bahasa Kata tawaf adalah bentuk jamak dari kata Taif , artinya orang yang bertawaf di sekitar Baitul Haram (Ka'bah) Menurut istilah: mengelilingi Ka'bah sebanyak 7 kali putaran, di mana tiga kali pertama dengan lari-lari kecil (jika mungkin) dan selanjutnya dengan berjalan biasa. Tawaf dimulai dan berkir di Hajar Aswad (tempat batu hitam) dengan menjadikan Baitullah di sebelah kiri
  • 38.  Macam-Macam Tawaf 1. Tawaf Ifadah Tawaf Ifadah adalah salah satu dari beberapa rukun haji, yang harus dilaksanakan sendiri jika tidak hajinya batal. Tawaf inii dilaksanakan setelah semua rangkaian ibadah haji telah diselesaikan. 2. Tawaf Qudum Tawaf qudum yaitu, Tawaf pembukaan atau tawaf selamat datang yang dilakukan pada waktu jamaah baru tiba di Mekkah. Hukum untuk tawaf qudum adalah sunnah, maka jika tidak dilaksanakan tawaf qudum tidak membatalkan ibadah haji ataupun umrah. 3. Tawaf Wada Tawaf Wada atau Tawaf perpisahan adalah salah satu ibadah wajib untuk dilaksanakan sebagai pernyataan perpisahan dan penghormatan kepada baitullah dan Masjidil Haram. Tawaf ini cukup dikerjakan dengan berjalan biasa. 4. Tawaf Sunnat Tawaf Sunnat adalah tawaf yang bisa dilakukan kapan saja kalau dilakukan saat baru memasuki Masjidil Haram, tawaf ini berfungsi sebagai pengganti shalat tahiyatul masjid.
  • 39. D. Sa’I Menurut bahasa: lari-lari kecil / jalan cepat Menurut istilah: aktivitas ibadah haji (rukun haji / umrah) yang dilakukan dengan lari-lari kecil / jalan cepat sebanyak tujuh kali dimulai dari Shofa dan diakhiri di Marwah. Shofa adalah gunung kecil tempat orang memulai sa'i. Marwah adalah gunung kecil tempat orang mengakhiri Sa'i. Tapi saat ini keduanya sudah menjadi bagian dari komplek Masjid Haram dan sudah tidak tampak sebagai gunung.
  • 40. E. Tahallul Menurut bahasa tahallul berarti menjadi boleh atau diperbolehkan. Denga demikian tahallul ialah diperbolehkan atau disebabkannya seseorang dari larangan atau pantangan ihram. Pembebasan tersebut ditandai dengan tahallul yaitu dengan mencukur atau memotong rambut sedikitnya 3 helai rambut. F. Tertib Dalam melaksanakan ibadah haji harus dilakukan berdasarkan urutan yang telah ditentukan oleh Nabi SAW.
  • 41. • Wajib Haji 1. Ihram dari miqat 2. Bermalam di Muzdalifah pada 10 Dzulhijjah 3. Bermalam di Mina selama 2 atau 3 malam pada hari tasyrik 4. Melempar jumrah aqabah sebanyak tujuh kali 5. Melempar jumrah ula, wustha, dan aqabah sebanya masing-masing tujuh kali pada hari tasyrik 6. Meninggalkan segala sesuatu yang di haramkan karena Ihram
  • 42. • Sunnah Haji  Mandi ketika akan memulai ihram  Memakai wangi-wangian pada tubuhnya sebelum mengucapkan talbiyah ihram  Berihram dengan mengenakan dua helai kain putih  Mengeraskan suara ketika bertalbiyah  Bertahmid, bertasbih dan bertakbir  Berihram menghadap kiblat  Mengusap hajar aswad  Bertakbir setiap melewati hajar aswad  Shalat dua rakaat di belakang makam Ibrahin setelah tawaf
  • 43. • Miqat Haji Miqat ialah batas dimulainya ibadah haji. 1. Miqat zamani Miqat zamani ialahbatasan waktu melakukan ibadah haji. Yaitu pada bulan- bulan haji. 2. Miqat Makani Miqat makani ialah batasan tempat dimulainya ibadah haji.
  • 44. Macam-Macam Miqat Makani  Dzul Hulaifah , miqat bagi orang-orang di sekitar Madinah  Juhfah , miqat bagi penduduk Saudi Arabia bagian utara dan negara-negara Afrika Utara dan Barat,serta penduduk negeri Syam  Qarnul Manazil , miqat bagi penduduk Najd dan yang setelahnya dari negara-negara Teluk, Irak,Iran, penduduk bagian selatan Saudi Arabia yang berada di seputar pegunungan Sarat  Yalamlam , miqat penduduk negara Yaman, Indonesia, Malaysia, dan sekitarnya  Dzatu Irqin , penduduk negara-negara Irak dan yang melewatinya
  • 45. • Umrah Umrah sering juga disebut haji kecil. Umrah dapat dilaksanakan kapan saja. Untuk tatacara pelaksanaan umrah, maka perlu di perhatikan hal-hal berikut : o Disunnahkan mandi besar sebelum ihram o Memakai pakaian ihram o Niat umrah kemudian bertalbiyah o Tawaf sebanyak 7 kali putaran o Shalat 2 rakaat dibelakang makam Ibrahim o Sa’i o Tahallul
  • 46. • Pelaksanaan haji dan umrah 1. Haji Ifrad Haji Ifrad berarti melakukan ibadah haji terlebih dahulu , kemudian mengenakan ihram kembali dengan niat untuk umrah. 2. Haji Tamattu Haji Tamattu berarti melakukan umrah terlebih dahulu, kemudian melaksanakan ibadah haji ditahun yang sama. 3. Haji Qiran Maksudnya menyatukan berihram untk melaksanakan ibadah haji dan umroh.
  • 47. • Larangan Haji 1. Melakukan hubungan seksual. 2. Melakukan perbuatan maksiat dan terela. 3. Bertengkar dengan orang lain. 4. Memakai pakaian yang berjahit bagi laki-laki. 5. Memakaiwangi-wangian. 6. Memakai khuff. 7. Melakukan akad nikah. 8. Memotong kuku. 9 Mencukur ataumencabut rambut. 10. Memakai pakaian yang berbau harum. 11. Membunuh binatang buruan. 12. Memakan daging binatang buruan.
  • 48. • Hikmah Ibadah Haji a. Melepaskan diri dari hawa nafsu b. Memperteguh iman dan taqwa kepada Allah c. Menambahkan jiwa tauhid yang tinggi d. Sebagai tindak lanjut dalam pembentukan sikap mental dan akhlak yang mulia e. Ibadah haji merupakan pernyataan umat islam sedunia menjadi umat yang satu f. Ibadah haji merupakan muktamar akbar umat islam sedunia g. Memperkuat fisik dan mental h. Menumbuhkan semangat berkorban i. Dengan melaksanakan ibadah haji bisa dimanfaatkan untuk membina persatuan dan kesatuan umat islam sedunia
  • 49. BAB IV HIKMAH KURBAN DAN AKIKAH
  • 50. A. Kurban 1. Pengertian kurban Kurban (udhhiyyah) adalah nama bgi sesuatu yang disembelih dari jenis hewan ternak seperti : Kambing, unta, kerbau, sapi, kibas dan domba pada hari raya Idul ‘Adha dan hari tasyrik, yaitu tanggal 11, 12, 13 Dzulhijjah, dalam rangka mendekatkan diri pada Allah. 2. Dasar Hukum Pelaksanaan Kurban Sebagian ulama berpendapat bahwa kurban itu wajib, Allah ‘Azza wa Jalla berfirman, ْ‫ر‬َ‫ح‬ْ‫ن‬‫ا‬ َ‫و‬ َ‫ِّك‬ِ‫ب‬ َ‫ر‬ِ‫ل‬ ِِّ‫ل‬َ‫ص‬َ‫ف‬ “Maka dirikanlah shalat karena Rabb-mu, dan berqurbanlah.” [Al-Kautsar: 2]
  • 51. sedangkan sebagian lain berpendapat sunnah Allah ‘Azza wa Jalla juga menjelaskan bahwa ibadah agung ini adalah salah satu simbol syariat-Nya sebagaimana dalam firman-Nya, َ‫ع‬ ِ ‫ه‬ ‫َّللا‬ َ‫ْم‬‫س‬‫ا‬ ‫وا‬ُ‫ر‬ُ‫ك‬ْ‫ذ‬‫ا‬َ‫ف‬ ٌ‫ْر‬‫ي‬َ‫خ‬ ‫ا‬َ‫ه‬‫ي‬ِ‫ف‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬َ‫ل‬ ِ ‫ه‬ ‫َّللا‬ ِ ‫ر‬ِ‫ئ‬‫ا‬َ‫ع‬َ‫ش‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬َ‫ل‬ ‫َا‬‫ه‬‫َا‬‫ن‬ْ‫ل‬َ‫ع‬َ‫ج‬ َ‫ن‬ْ‫د‬ُ‫ب‬ْ‫ال‬ َ‫و‬ ‫ا‬َ‫ذ‬ِ‫إ‬َ‫ف‬ ‫ه‬‫اف‬ َ‫و‬َ‫ص‬ ‫ا‬َ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬ ِ‫ع‬ْ‫ط‬َ‫أ‬ َ‫و‬ ‫ا‬َ‫ه‬ْ‫ن‬ِ‫م‬ ‫وا‬ُ‫ل‬ُ‫ك‬َ‫ف‬ ‫ا‬َ‫ه‬ُ‫ب‬‫و‬ُ‫ن‬ُ‫ج‬ ْ‫ت‬َ‫ب‬َ‫ج‬ َ‫و‬ َ‫ع‬ِ‫ن‬‫ا‬َ‫ق‬ْ‫ال‬ ‫وا‬ُ‫م‬ َ‫ون‬ُ‫ر‬ُ‫ك‬ْ‫ش‬َ‫ت‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬‫ه‬‫ل‬َ‫ع‬َ‫ل‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬َ‫ل‬ ‫َا‬‫ه‬‫َا‬‫ن‬ ْ‫ر‬‫ه‬‫خ‬َ‫س‬ َ‫ك‬ِ‫ل‬َ‫ذ‬َ‫ك‬ ‫ه‬‫ر‬َ‫ت‬ْ‫ع‬ُ‫م‬ْ‫ال‬ َ‫و‬ . َ‫ه‬ُ‫م‬‫و‬ُ‫ح‬ُ‫ل‬ َ ‫ه‬ ‫َّللا‬ َ‫ل‬‫َا‬‫ن‬َ‫ي‬ ْ‫ن‬َ‫ل‬ َ‫ر‬‫ه‬‫خ‬َ‫س‬ َ‫ك‬ِ‫ل‬َ‫ذ‬َ‫ك‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ْ‫ن‬ِ‫م‬ ‫ى‬ َ‫و‬ْ‫ق‬‫ه‬‫ت‬‫ال‬ ُ‫ه‬ُ‫ل‬‫َا‬‫ن‬َ‫ي‬ ْ‫ن‬ِ‫ك‬َ‫ل‬ َ‫و‬ ‫َا‬‫ه‬ُ‫ؤ‬‫ا‬َ‫م‬ِ‫د‬ َ ‫َل‬ َ‫و‬ ‫ا‬ ‫وا‬ُ‫ِّر‬ِ‫ب‬َ‫ك‬ُ‫ت‬ِ‫ل‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬َ‫ل‬ ‫َا‬‫ه‬ َ ‫ه‬ ‫َّللا‬ َ‫ِين‬‫ن‬ِ‫س‬ْ‫ح‬ُ‫م‬ْ‫ال‬ ِ ‫ر‬ِِّ‫ش‬َ‫ب‬ َ‫و‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬‫ا‬َ‫د‬َ‫ه‬ ‫ا‬َ‫م‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ “Dan telah Kami jadikan unta-unta itu untuk kalian sebagai bagian dari syiar Allah, yang kalian memperoleh kebaikan yang banyak padanya, maka sebutlah oleh kalian nama Allah ketika kalian menyembelihnya dalam keadaan berdiri (dan telah terikat). Kemudian, apabila (unta-unta itu) telah roboh (mati), makanlah sebagiannya serta beri makanlah orang yang rela dengan sesuatu yang ada padanya (yang tidak meminta-minta) dan orang yang meminta. Demikianlah Kami telah menundukkan unta-unta itu untuk kalian, mudah-mudahan kalian bersyukur. Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah, tetapi ketakwaan dari kalianlah yang dapat mencapainya. Demikianlah Allah telah menundukkannya untuk kalian supaya kalian mengagungkan Allah terhadap hidayah-Nya kepada kalian. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang berbuat baik.” [Al-Hajj: 36-37] Syarat - syaratnya sebagai berikut : a. Islam b. Merdeka c. Baligh lagi berakal d. Mampu untuk berkurban
  • 52. 3. Tata cara pelaksanaannya a. Binatang yang dikurbankan adalah jenis unta, lembu atau kerbau, kambing biasa yang berumur dua tahun atau telah berumur satu tahun atau telah gugur giginya sesudah enam bulan meskipun belum cukup satu tahun b. Binatang itu disyaratkan tudak cacat, tidak buta sebelah atau kedua-duanya, tidak pincang, tidak terlalu kurus, tidak terpotong lidahnya, tidak mengandung atau baru melahirkan anak, tidak berpenyakit atau berkudis. c. Waktu menyembelihnya sesudah terbit matahari setelah shalat idul adha dan pada hari tasyrik tanggal 11, 12, 13 Dzulhijjah d. Orang yang melaksanakan qurban disunnahkan makan 1/3 dari daging kurban dan sisanya disedekahkan pada fakir miskin dan dihadiahkan pada yang mampu
  • 53. 4. Hikmah pelaksanaan qurban a. Menghidupkan sunnah Nabi Ibrahim AS. b. Mendidik jiwa kearah taqwa c. Mengikis sifat tamak dan mewujudkan sifat murah hati d. Menghapuskan dosa dan mengkarapkan keridaan Allah SWT e. Menjalin hubungan kasih sayang antar manusia
  • 54. B. Akikah 1. Pengertian akikah Akikah berasal dari bahasa arab aqqa yang artinya memotong atau mambelah, rambut yang tumbuh diatas kepala bayi sejak lahir nama kambing yang disembelih untuk kepentingan bayi dan lain-lain. Menurut istilah akikah berarti binatang yang disembelih sebagai kurban atas anak yang baru lahir sebagai bentuk syukur kepada Allah SWT.
  • 55. 2. Dasar hukum pelaksanaan akikah Pelaksanaan Aqiqah hendaknya dilakukan pada hari ketujuh. Dalam pelaksanaan itu, orang tua diperintahkan menggunduli rambut bayi dan memberi nama yang baik, sebagaimana disabdakan Rasulullah saw., َ‫و‬ ِ‫ه‬‫ـ‬ِ‫ع‬‫ـ‬ِ‫ب‬‫ا‬َ‫س‬ َ‫م‬ ْ‫ـو‬َ‫ي‬ ُ‫ه‬‫ـ‬ْ‫ن‬‫ـ‬َ‫ع‬ ُ‫ح‬َ‫ب‬ْ‫ذ‬ُ‫ت‬ ِ‫ه‬ِ‫ت‬َ‫ق‬ْ‫ي‬‫ـ‬ِ‫ق‬‫ـ‬َ‫ع‬‫ـ‬ِ‫ب‬ ٌ‫َـة‬‫ن‬‫ْـ‬‫ي‬ِ‫ه‬َ‫ر‬ ٍ‫م‬َ‫ال‬ُ‫غ‬ ُّ‫ل‬ُ‫ك‬ ُ‫ه‬‫ـ‬ُ‫س‬ْ‫أ‬ َ‫ر‬ ُُ‫ـ‬َ‫ل‬ْ‫ـح‬ُ‫ي‬ َ‫و‬ ِ‫ه‬‫ْـ‬‫ي‬ِ‫ف‬ ‫ى‬‫ه‬‫م‬‫ـ‬َ‫س‬‫ـ‬ُ‫ي‬ “Setiap anak yang lahir tergadai aqiqahnya yang disembelih pada hari ketujuh, dan pada hari itu ia diberi nama dan digunduli rambutnya.” (Hadits Sahih Riwayat Ahmad, Abu Daud, Tirmidzi, Nasa’I, Ibnu Majah, Baihaqi dan Hakim). Hadits lain tentang Aqiqah adalah: ُ‫ة‬َ‫ش‬‫ـ‬ِ‫ئ‬‫ا‬َ‫ع‬ ْ‫ت‬َ‫ل‬َ‫ق‬ : ْ‫ال‬ ِ‫ن‬َ‫ع‬ َ‫م‬‫ه‬‫ل‬َ‫س‬ َ‫و‬ ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ُ‫هللا‬ ‫ى‬‫ه‬‫ل‬َ‫ص‬ ِ‫هللا‬ ُ‫ل‬ ْ‫و‬ُ‫س‬ َ‫ر‬ ‫ه‬َُ‫ع‬ ِ‫ـع‬ِ‫ب‬‫ا‬َ‫س‬‫ال‬ َ‫م‬ ْ‫و‬َ‫ي‬ ِ‫ْن‬‫ي‬َ‫س‬ُ‫ح‬‫ـ‬ْ‫ال‬ َ‫و‬ ِ‫ـن‬َ‫س‬‫ـ‬َ‫ح‬ Aisyah berkata, “Rasulullah Saw pernah beraqiqah untuk Hasan dan Husein pada hari ketujuh…” (HR. Ibnu Hibban, Hakim dan Baihaqi) ada beberapa perbedaan pendapat diantara para ulama Secara ringakas bisa saya uraikan sebagai berikut : a. Pelaksanaan akikah hukumnya wajib. Pendapat ini merupakan pendapat Mazhab Zhahiriyah b. Hukumnya sunnah. Pendapat ini merupakan pendapat sebagian besar ulama
  • 56. 3. Tata cara pelaksanaan akikah a. Hendaknya binatang itu berumur satu tahun lebih atau memasuki dua tahun, jika binatang itu biri-biri atau kambing b. Hendaknya binatang sembelihan itu tidak cacat c. Waktu yang dianjurkan melaksanakan akikah adalah tujuh hari setelah kelahiran d. Dianjurkan agar akikah itu disembelih atas nama anak yang dilahirkan e. Diperbolehkan mengadakan acara walimah akikah
  • 57. 4. perbedaan antara ‘aqiqah dengan qurban: • ‘Aqiqah tidak terikat pada masa tertentu, sedangkan qurban dilakukan pada masa-masa tertentu, iaitu selepas sembahyang dan khutbah Hari Raya ‘Aidil Adha hingga 13 Zulhijjah. • Daging ‘aqiqah boleh diberi milik kepada orang kaya manakala daging qurban hanya boleh diberi kepada fakir miskin. • ‘Aqiqah dilakukan sempena menyambut kelahiran anak sebagai tanda kesyukuran kepada Allah, manakala qurban dilakukan kerana memperingati peristiwa pengorbanan Nabi Ibrahim dan anaknya, Isma‘il. • Daging qurban sunat disedekahkan secara mentah, sedangkan daging ‘aqiqah sunat disedekahkan setelah dimasak
  • 58. 5. HIKMAH ‘AQIQAH ‘Aqiqah mengandungi beberapa hikmah, antaranya: • Sebagai tanda kesyukuran kita kepada Allah kerana telah mengurniakan anak. • Untuk mengisytiharkan kepada masyarakat umum tentang anugerah yang dikurniakan oleh Allah. • Untuk memulakan kehidupan anak dengan perkara- perkara kebaikan. • Mengeratkan hubungan silaturrahim antara ahli-ahli masyarakat dengan keluarga yang dikurniakan anak. • Melahirkan rasa kegembiraan kerana mendapat zuriat yang menepati sunnah Rasulullah.
  • 59. BAB V Ketentuan hukum islam tentang pengurusan jenazah
  • 60. A. Pengertian Pengurusan Jenazah Dalam pengertian bahasa, kata jenazah diartikan sebagai seseorang yang telah meninggal dunia dan diletakkan dalam usungan. Pengurusan jenazah adalah perbuatan-perbuatan seorang muslim terhadap seorang muslim lain yang meninggal yang meliputi memandikan, mengafani, menyalati dan menguburkan. Hukum pelaksanaan pengurusan jenazah adalah fardu kifayah.
  • 61. • Dasar Hukum Jenazah Dari Abu Hurairah, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, َ‫ل‬َ‫ف‬ ‫ا‬َ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ َ‫ى‬ِِّ‫ل‬َ‫ص‬ُ‫ي‬ ‫ى‬‫ه‬‫ت‬َ‫ح‬ َ‫ة‬ َ‫َاز‬‫ن‬َ‫ج‬ْ‫ال‬ َ‫د‬ِ‫ه‬َ‫ش‬ ْ‫ن‬َ‫م‬ َ‫ف‬ْ‫د‬ُ‫ت‬ ‫ى‬‫ه‬‫ت‬َ‫ح‬ َ‫د‬ِ‫ه‬َ‫ش‬ ْ‫ن‬َ‫م‬ َ‫و‬ ، ٌ‫ط‬‫ا‬ َ‫ير‬ِ‫ق‬ ُ‫ه‬ َ‫ن‬ ِ‫ان‬َ‫ط‬‫ا‬ َ‫ير‬ِ‫ق‬ ُ‫ه‬َ‫ل‬ َ‫ان‬َ‫ك‬ . َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ ِ‫ان‬َ‫ط‬‫ا‬ َ‫ير‬ِ‫ق‬ْ‫ال‬ ‫ا‬َ‫م‬ َ‫و‬ َ‫ل‬‫ي‬ِ‫ق‬ ْ‫ث‬ِ‫م‬ ِ‫ْن‬‫ي‬َ‫م‬‫ي‬َِِ‫ع‬ْ‫ال‬ ِ‫ْن‬‫ي‬َ‫ل‬َ‫ب‬َ‫ج‬ْ‫ال‬ ُ‫ل‬ "Barangsiapa yang menyaksikan jenazah sampai ia menyolatkannya, maka baginya satu qiroth. Lalu barangsiapa yang menyaksikan jenazah hingga dimakamkan, maka baginya dua qiroth." Ada yang bertanya, "Apa yang dimaksud dua qiroth?" Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam lantas menjawab, "Dua qiroth itu semisal dua gunung yang besar." (HR. Bukhari no. 1325 dan Muslim no. 945)
  • 62. C. Tata cara pengurusan jenazah 1. Memandikan Tata cara memandikan jenazah adalah melaksanakanya di tempat tertutup yang tidak dilihat orang lain, tidak ada yang hadir selain yang ikut memandikan atau yang membantunya. Terhadap jenazah yang dinilai syahid keadaanya tidak dianjurkan dimandikan. 2. Mengafani Mengafani jenazah adalah kegiatan membungkus seluruh tubuh mayat dengan kain dengan tatacara tertentu. Perlengkapan yang diperlukan untuk mengafani jenazah adalah sebagai berikut : a. Kain untuk mengafani secukupnya, diutamakan berwarna putih b. Kain kafan untuk jenazah laki-laki 3 lembar, sedangkan untuk perempuan 5 lembar kain c. Meletakkan kain memanjang searah tubuhnya, diatas tali- tali yang disediakan
  • 63. setelah semua perlengkapan sudah disiapkan, maka dimulailah mengkafani jenazah dengan urutan sebagai berikut : a. Jenazah diletakkan membujur diatas kain kafan b. Lepaskan kain selubung dalam keadaan aurat tertutup c. Tutuplah dengan kapas lubang-lubang yang mengeluarkan cairan d. Bagi jenazah laki-laki ditutup dengan 3 lembar kain dengan sampul sebelah kiri e. Bagi jenazah yang berambut panjang hendaknya dikepang f. Bagi jenazah perempuan, kenakan 5 lapis kain, yaitu kerudung, baju kurung, kain basahan untuk aurat, dan 2 lembar kain penutup, sampul sebalah kiri
  • 64. 3. Menyalatkan Salat jenazah adalah salat yang dikerjakan sebagai rangkaian ibadah yang dikerjakan sebelum jenazah dikuburkan. Hukum pelaksanaan shalat jenazah adalah fardhu kifayah. Dalam pelaksanaan shalat jenazah, posisi imam berbeda-beda sesuai dengan keadaan jenazah. Perbedaan tersebut adalah : a. Apabila jenazah laki-laki maka posisi imam tepat didekat kepala jenazah b. Apabila perempuan, imam berada di tengah badan jenazah c. Pembagian shaf dalam shalat jenazah hendaknya dibariskan menjadi tiga baris
  • 65. Shalat jenazah tidak dilakukan dengan ruku’, sujud maupun iqamah, melainkan dalamposisi berdiri sejak takbiratul ihram hinga salam.shalat jenazah dilaksanakan dengan 4 kali takbir kemudian diakhiri dengan salam a. Takbir pertama membaca Al-Fatihah b. Takbir kedua membaca shalawat nabi c. Takbir ketiga membaca doa untuk yang meninggal d. Takbir yang keempat membaca doa dan salam
  • 66. 4. Menguburkan Liang kubur hendaknya dibuat yang dalam, pada tanah yang kuat. Dua atau tiga orang dari keluarga dekat jenazah masuk kedalam liang kubur untuk menerima dengan menghadap kiblat untuk meletakkan jenazah, kemudian memiringkan jenazah ke sisi kanan, menghadap kiblat. Setelah membuka sejumlah ikatan pada kain kafan jenazah ditutup dengan papan, bambu atau batu lempeng kemudian menutup seluruh bagian liang kubur.
  • 67. D. Kewajiban terhadap harta peninggalan 1. Mengurus dan membiayai pengurusan jenazah 2. Melunaci hutang hutangnya 3. Memenuhi dan melaksanakan wasiat 4. Membagi harta waris kepada ahli waris yang berhak E. Hikmah penyelenggaraan jenazah 1. Merupakan manifestasi dari perasaan ukhwah islamiyah 2. Mewujudkan ketinggian agama islam 3. Lebih mempertegas ajaran islam tentang persamaan kedudukan manusia dihadapan Allah 4. Menyadarkan diri akan kenyataan bahwa setiap manusia akan mengalami kematian