Nila88 : Situs Slot Gacor Scatter Hitam Mahjong & Link Slot Resmi Hari Ini
Jenis kamera dan alat bantu fotografi.docx
1. 1
[Date]
KAMERA DAN ALAT BANTU FOTOGRAFI
1. Jenis-Jenis Kamera
a. Berdasarkan sistem bidiknya
❖ Kamera Saku (Pocket Camera)
Jenis yang paling populer digunakan masyarakat umum. Lensa utama tak bisa
diganti, umumnya otomatis cahaya yang
melewati lensa langsung membakar medium.
Kelemahan film ini adalah gambar yang
ditangkap oleh mata akan berbeda dengan yang
akan dihasilkan film, karena ada perbedaan sudut pandang jendela pembidik
dengan lensa.Kamera yg paling pasaran dipakai, orang menyebut “kamera pasti
jadi” karena penggunaannya tinggal jepret dan pasti jadi. Memiliki jendela bidik
yang mudah dipakai (Simple Viewfinder) dan menggunakan film 35 mm.
keunggulannya adalah ukuran yg relatif kecil, harga terjangkau dan auto fokus.
❖ Kamera 35 mm
Ada dua macam yaitu kamera RF (range finder) dan SLR (Single Lens Reflex).
a) RF (range finder)
Memiliki jendela bidik langsung (direct optical viewfinder) sama dengan
kamera saku (lihat gambar). Yang membedakan
adalah sistem fokusnya. Ketika membidik
objek, lensa harus kita atur sedemikian rupa
agar menemukan jarak yang tepat agar objek
fokus (fokus ditandai oleh objek yang tidak
berbayang) karena itulah disebut sebagai
kamera penemu jarak.
b) SLR (Single Lens Reflex)
Mempunyai fasilitas yang lebih lengkap daripada RF. Menggunakan sistem
bidik pantulan yang dipantulkan melalui prisma (lihat gambar).
Kemampuannya selain lensa bida diatur untuk menemukan jarak yang tepat
agar objek fokus yaitu pemotret dapat mengendalikan kecepatan rana dan
diafragma. Memungkinkan fotografer untuk menciptakan gambar yang
2. 2
[Date]
diinginkan. Prinsip kamera ini adalah “man behind the gun” karena
pemotretlah yang menentukan kualitas hasil foto, dan dengan fasilitas yang
ada pemrotet dapat berkreasi lebih jauh dalam bidang fotografi.
Perbedaan antara
kamera RF dan SLR,
perhatikan arah
pengambilan
gambarnya:
❖ Kamera Twin Lens
Dari namanya kamera ini mempunyai 2 lensa pada tubuhnya. Prinsip kerjanya
hampir sama dengan kamera RF dimana memiliki jendela bidik yang terpisah.
Pembidikan dilakukan secara vertikal pada lensa bagian atas dan tidak langsung
ke lensa utama/lensa bagian bawah.Lensa atas berfungsi menangkap objek yang
dipantulkan oleh cermin ke pembidik, sedang lensa bagian bawah berfungsi
untuk menangkap objek untuk diteruskan ke film. Kedua lensa tersebut bergerak
bersama-sama sampai objek yang akan dipotret tampak menyatu.
❖ Kamera Medium Format
Merupakan kamera SLR tetapi menggunakan film format 120 mm atau 220 mm.
Memiliki sistem yang hampir sama dengan SLR. Karena ukuran filmnya besar
maka kamera ini lebih cocok digunakan untuk yang menginginkan perbesaran
3. 3
[Date]
gambar dengan kualitas maksimal, misal membuat foto di billboard dll. Selain
itu kamera ini memungkinkan untuk memotret objek lebih mendetail sehingga
lebih banyak dipakai untuk memotret benda diam yang tidak membutuhkan
banyak mobilitas/pergerakan, misalnya foto produk, iklan, model, benda2 mati
atau still life.
❖ Kamera Format Besar
Dari namanya, karena menggunakan ukuran film yang relatif besar (4x5 inci
atau 8x10 inci). Kelebihannya adalah kemampuan untuk melakukan tilt dan
swing. Keduanya digunakan untuk mengoreksi perspektif, seperti dalam foto
arsitektur dan pemandangan alam. Kualitas reproduksi gambar dari kamera ini
adalah yang terbaik, hanya saja akan kesulitan untuk memotret objek yang
bergerak cepat, karena kamera ini cukup besar.
b. Berdasarkan penggunaan dalam dunia fotografi
❖ Kamera Udara
Digunakan untuk pemetaan bumi, terpasang pada dasar pesawat,
film yang digunakan berukuran besar.
❖ Kamera percetakan (Lithography Camera)
Digunakan untuk membuat pelat cetak, kameranya sangat besar, film yang
digunakan berukuran dalam orde puluhan centimeter sampai meter, film yang
digunakan jenis ortho film.
4. 4
[Date]
❖ View Camera Plaubel
Digunakan untuk pemotretan arsitektur, kelebihannya terletak pada posisi lensa
dan filmyang dapat diubah-ubah sudutnya ( antara film dan lensa tidak sejajar),
sehingga perspektif dapat diubah-ubah
❖ Kamera studio
Digunakan untuk membuat hasil cetak berukuran besar sehingga
film harus berukuran cukup besar (6 x 6 cm) untuk menjamin
mutu cetak secara maksimal
❖ Kamera Dalam air
Digunakan para penyelam atau petualang untuk memotet kegiatan atau objek
mereka.
❖ Kamera 3-D
objek 3 dimensi
Mempunyai 2 lensa, yang membuat sekaligus 2 gambar tiap
kali pemotretan, untuk mengamati fotonya harus menggunakan
pengamat stereo, sehingga pengamat mendapat kesan melihat
❖ Kamera Polaroid (Instan Camera)
Kamera Polaroid atau lebih dikenal dengan kamera langsung
jadi adalah model kamera yang dapat memproses foto sendiri
di dalam badan kamera setelah dilakukan pemotretan. Kamera
polaroid ini menggunakan film khusus yang dinamakan film
polaroid. Film polaroid yang dapat menghasilkan gambar berwarna
dinamakanfilm polacolor. Menurut sejarahnya, kamera polaroid atau kamera
gambar seketika jadi ini dirancang untuk pertama kalinya oleh Dr. Edwin Land
dari perusahaan Polaroid dan dipasarkan sejak tahun 1947. Nama Polaroid itu
sebetulnya adalah merek dagang, seperti orang menyebut semua pasta gigi
dengan nama Pepsodent, atau orang menyebut sepeda motor dengan nama
Honda.
5. 5
[Date]
Pada perkembangan akhir-akhir ini telah ada kamera yang sistem kerja dan
reproduksinya tidak lagi konvensional (berdasarkan media simpannya), yaitu seperti :
❖ Kamera disk
Sarana penyimpanan gambarnya memakai film yang berbentuk cakram (disk),
sementara proses pencucian dan pencetakan masih seperti film biasa.
❖ Kamera digital
Kamera ini tidak lagi memakai film sebagai pengambil gambar tetapi diganti dengan
alat sensor peka cahaya. Pada kamera digital cahaya diterima oleh sensor tersebut
kemudian diubah ke data digital. Data tersebut kemudian disimpan pada media
penyimpan seperti SD card, CF, MMC, dll.
Pada beberapa sumber, jenis-jenis kamera yaitu:
❖ Compact digital
Kamera jenis ini merupakan kamera digital paling simpel. Dengan ukurannya yang
tidak telalu besar dan pas di kantong atau biasa
disebut kamera saku, menjadikan kamera ini
banyak dipilih untuk pengguna yang
membutuhkan kamera yang hanya sekedar
mendapat foto saja. Dengan fitur standar namun
memiliki mobilitas tinggi. Kamera ini juga tidak
mempunyai shoot mode dialer. Biasanya untuk
menekan harga kamera ini memiliki dua jenis input bateri, batre AAA atau pun bateri
bawaan yang bisa di charge. Yang menggunakan bateri AAA harganya jauh lebih
murah.Cocok digunakan pada Event indoor, Event outdoor yang tidak terlalu
mengandalkan zoom, dokumentasi standar, Anda yg memiliki mobilitas tinggi &
tidak mau repot.
Ciri-cirinya yaitu ada mode exposure manual, berukuran sensor besar, dapat memilih
format foto RAW, punya hotshoe untuk dudukan flash external/aksesoris, bodi kamera
biasanya lebih besar dari biasanya.
Kelebihannya yaitu sensor yang lebih kecil, ukuran lebih kecil dan mudah dibawa
kemana-mana, harga terjangkau. Sedangkan kekurangannya yaitu auto focus yang
6. 6
[Date]
lambat, kualitas gambar yang kurang bersih, kualitas rentang dinamis yang kurang
baik.
❖ Prosumer
Kata “prosumer “ diambil dari PROfesional
dan conSUMER. Kamera yang berjenis “point
and shoot” ini mempunyai fitur lebih lengkap
dibandingkan dengan kamera saku, antara lain
pengaturan exposure dan iso secara manual. Ada
beberapa orang yang menggunakan kamera
jenis ini untuk memulai belajar
fotografi karena dirasa lebih praktis dan fungsional daripada kamera DSLR. Ciri-ciri
nya yaitu kamera prosumer terdiri dari dua jenis, yaitu Kamera prosumer berbentuk
Kamera digital SLR (DSLR-like) yang juga disebut Bridge Cameradengan lensa
tetap yang tak dapat dilepas, sedangkan MILC walaupun lensanya dapat dilepas,
tetapi tidak memiliki Cermin Reflex dan tentunya juga tidak memiliki Optical
Viewfinder dan sebagai gantinya dipakai Electronical Viewfinder atau layar LCD
saja. Kelebihannya yaitu kamera digital prosumer memiliki bodi mirip kamera DSLR
dan berlensa panjang namun tidak bisa dilepas-pasang layaknya lensa pada kamera
DSLR. Untuk ukuran lingkaran lensa, prosumer cenderung lebih kecil dari pada
DSLR dan lebih besar dari compact.Untuk fitur, kamera prosumer menyerupai
DSLR. Setingan programnnya bisa diatur secara manual. Aperture/diafraghma, ISO
dan Shutter Speed bisa diatur secara manual.Dengan kemampuan dan tekhnologi
yang ada, prosumer dianggap lebih praktis untuk fotografi sehari-hari. Sedangkan
kekurangannya yaitu sensor prosumer yang lebih kecil disbanding DSLR berakibat
kualitas hasil foto tidak bisa sebaik kamera DSLR, kecepatan auto focus dan jeda antar
satu foto dengan foto selanjutnya jugamerupakan kendala bagi yang membutuhkan
moment penting dan cepat.
7. 7
[Date]
❖ Bridge Camera
Jenis kamera digital prosumer atau disebut
juga Bridge CDC (Compact Digital Camera).
Jenis kamera ini disebut bridge karena
menjembatani pengguna kamera pocket untuk
mendapatkan fitur dan kualitas yang lebih
baik. Kualitas jenis kamera ini berada diantara
kamera pocket dan kamera profesional
(DSLR). Ciri-cirinya yaitu kemampuan zoomnya yang saat ini sudah melampaui 50x
bahkan 60x dan untuk itu diperlukan sistem stabilisasi yang mumpuni, sehingga ada
Bridge Camera yang dilengkapi dengan 5-axis Image Stabilization (Pitch, Yaw, Roll,
Vertical Shift and Horizontal Shift), sehingga lebih unggul dari pada Sistem Stabilisasi
yang dimiliki oleh Kamera digital SLR.Image Stabilization yang unggul juga berguna
untuk pengambilan gambar video sambil berjalan dan tentunya juga dapat mengambil
foto dengan Kecepatan yang lebih lambat.Kelebihannya yaitu punya lensa yang
bisa zoom sangat jauh (ideal untuk foto subjek yang jauh seperti burung, atau
pemandangan seperti detail gunung dll. Sebagai perbandingannya, lensa kamera
superzoom dapat mencapai lebih dari 500mm. Beberapa diantavranya mencapai
1000mm. Sedangkan untuk kamera DSLR kebanyakan 200-300mm dan itu pun perlu
membeli lensa zoom telefoto terlebih dahulu.Ukuran dan beratnya lebih ringan dan
sedikit lebih kecil. Beberapa kamera memiliki kecepatan foto berturut- turut melebihi
10 foto per detik. Relatif murah dibandingkan kamera DSLR. Sedangkan
kekurangannya yaitu kualitas foto masih jauh dibandingkan hasil kamera DSLR karena
pemakaian sensor foto yang sangat kecil. Kualitas foto yang dihasilkan lebih
menyerupai kualitas kamera saku atau ponsel canggih.Karena bukaan lensa biasanya
makin kecil saat zooming, maka kita perlu cahaya lingkungan yang terang. Jika cahaya
agak gelap, seperti sore hari atau di dalam ruangan, kualitas foto akan sangat menurun.
Mengunakan tripod akan sangat membantu di dalam ruangan.Tidak bisa ganti-ganti
lensa seperti kamera DSLR.
8. 8
[Date]
❖ Consumer DSLR
DSLR bisa ganti lensa, harga relatif
kompetitif 4 juta sampe 6 jutaan. Dengan
Lensa Kit 18-55, kualitas gambar yang
bagus menjadi pilihan anak muda sekarang.
Ciri-cirinya yaitu bisa ganti lensa, memiliki
jenis body warna lebih dari 1, harga relatif
murah 4 – 6 Juta, menggunakan lensa Kit 18-55mm. Kelebihannya yaitu lebih
fleksibilitas, gampang upgradable, kinerja yang lebih baik, kualitas gambar lebih
baik, sedangkan kekurangannya yaitu harganya yang terbilang relatif mahal jika
pengguna masih tergolong di dalam kelas pemula di dunia fotografilebih besar dan
lebih berat dari camdigorang akan merasa sulit untuk mengubah lensa atau terus
mengoperasikan banyak tombol.
❖ Microless camera / tlr
Hybrid atau Mirorrless ini adalah kamera mirip DSLR
tanpa mirror dengan bentuk yg kompak. Biasanya
memiliki kemampuan yang sama dengan DSLR
dengan sensor 4/3 dan APSC memberikan kualitas
gambar yang sama dan bisa ganti lensa memberikan
nilai + sendiri. Bentuk kompak + kualitas bagus.Ciri-
cirinya yaitu ukurannya yang relatif kecil, beratnya
yang ringan,lensa yang dapat diganti-ganti,hasil bidikan yang dihasilkan juga tidak
jauh beda dengan DSLR, sedangkan kelebihannya yaitu memiliki kemampuan yang
sama dengan DSLR dengan sensor 4/3 dan APSC memberikan kualitas gambar yang
sama dan bisa ganti lensa memberikan nilai + sendiri. Kekurangannya yaitu gambar
dalam jendela bidik dibalik secara horizontal (dari kiri ke kanan) yang
mengakibatkan pembingkaian foto yang sulit, terutama bagi pengguna yang belum
berpengalaman atau dengan subjek yang bergerak.
9. 9
[Date]
❖ Semi Pro DSLR
Fullframe atau APSH kualitas tidak perlu di ragukan
dengan harga 20 ~ 50 jutaan. Biasanya sih di
gunakan di Studio Foto.Yang membedakan antara
Pro dan Semi Pro adalah kemampuan sensor(CCD)
dalam menangkap gambar. Pada DSLR –Pro , CCD
sudah mengadopsi 1/1 (terbuka penuh).Kemudian
pada memori DSLR-Pro sudah menggunakan High
Speed Memory. Disamping itu fasilitas fitur-fitur pada kedua jenis ini hampir sama,
bisa dioperasikan dengan berbagai pilihan program maupun manual. Ciri-cirinya
yaitu lensa yang dapat dibuka/diganti, sehingga fotografer dapat memilih lensa sesuai
yang diinginkan.
❖ Boutique Camera
Kamera Butik, Stylish dan Powerfull dengan
rata rata menggunakan sensor fullframe (
Leica M9 ) atau APS C ( X100 ) dengan
kualitas gambar yg tak perlu di ragukan.
Menurut Kai W seorang Fotografer dari
Hongkong, Kualitas Kamera Butik lebih
bagus dari pada Fullframe DSLR seperti D3S, dan Butik APSC seperti X100
mengalahkan EOS7D dari segi Image Quality menurut DXO Mark dengan bentuk
yang Compact. Dengan 69 Juta mau beli ( Leica M9 ) dan X100 13 Juta dan Harga
Lensa Kamera Butik juga mahal. Ciri-cirinya yaitu rata rata menggunakan
Sensor Fullframe ( Leica M9 ) atau APS C ( X100 ) dengan kualitas gambar yg tak
perlu di ragukan, harganya cukup mahal. Kelebihannya yaitu stylish dan powerfull,
kualitas lebih bagus dari pada Fullframe DSLR. Sedangkan kekurangannya yaitu harga
lensa yang mahal.
10. 10
[Date]
❖ Medium format DSLR
Kamera Medium Format merupakan
kamera yang biasanya menggunakan
rollfilm. Besarnya format film pada kamera
ini ditentukan oleh panjang foto yang
direkam diatas kamera.Kelebihannya yaitu
kualitas hasil foto yang bisa dicetak dengan
ukuran besar, sehingga kebanyakan kamera
ini dipakai untuk tujuan komersial atau reproduksi, sedangkan kekurangannya yaitu
harga peralatan yang relatif mahal, adanya keterbatasan dalam depth of field (DOF)
pada lensa dengan sudut gambar yang sama.
2. Alat Bantu Fotografi (Albatorf)
Dalam pemotretan, selain menggunakan kamera dengan segala fasilitasnya, ada
kalanya kita memerlukan alat pendukung untuk memaksimalkan hasil pemotretan kita. Alat
pendukung ini sangat berguna untuk membantu kita dalam setiap pemotretan dan
penggunaan alat bantu fotografi tergantung pada kebutuhan kita. Penggunaan alat bantu
dapat mempengaruhi hasil pemotretan yang akan kita peroleh. Semuanya tergantung pada
sejauh mana kreatifitas kita dalam menciptakan karya fotografi dan seperti apa foto yang
kita inginkan. Ada 2 jenis alat bantu fotografi yang harus kita kenali, yaitu:
1) Alat Bantu Pemotretan
a. Filter
Sesuai dengan namanya alat ini cara kerjanya sama seperti filter pada umumnya
yaitu sebagai penyaring, jika di dalam rokok berguna menyaring asaptapi disini
filter berfungsi menyaring cahaya yang masuk sehingga menimbulkan efek-efek
yang kita inginkan. Penggunaannya dengan cara dipasang diujung lensa.
Bentuk filter ada dua yaitu square (kotak) dan circle (bulat). Jika menggunakan
filter square, kita harus menambahkan ring khusus di depan lensa. Untuk
penggunaan filter yang bentuknya bulat, kita harus memperhatikan diameter dari
lensa kamera yang kita gunakan.
11. 11
[Date]
b. Tudung Lensa
Alat yang dipasang pada lensa ini berfungsi menghilangkan cahaya/sinar yang
tidak diinginkan masuk kedalam lensa karena cahaya tersebut biasanya dapat
menyebabkan flare pada hasil pemotretan. Flare dapat merusak hasil foto karena
menurunkan kontras dan mengurangi saturasi warna. Alat ini sangat berguna
terutama pada pemotretan yang berhadapan langsung dengan arah datangnya
cahaya.
c. Tripod
Tripod atau biasa disebut kaki tiga berfungsi sebagai peyangga kamera saat
pemotretan agar kamera tidak mengalami guncangan (shaking). Biasanya
digunakan pada pemotretan yang menggunakan kecepatan (speed )
rendah/lambat dan untuk menopang lensa-lensa panjang.
12. 12
[Date]
d. Monopod
Mempunyai fungsi yang sama dengan tripod tetapi hanya bentuknya yang berbeda
yaitu hanya satu kaki sehingga lebih praktis.
e. Kabel Release
Bentuknya hampir seperti injeksi yang lentur berfungsi untuk menghindari
goncangan saat shutter ditekan karena saat memakai alat ini kita tidak perlu
menekan shutter secara langsung. Penggunaannya dipasang pada soket kabel
release yang biasanya terdapat pada tombol shutter. Biasanya ini soulmate-nya
tripod dan biar penggunaan tripod leih afdol.
13. 13
[Date]
f. Background
Kain atau latar belakang yang digunakan untuk pemotretan studio dengan
berbagai macam gambar, pola dan warna.
g. Stand Background
Alat penyangga background, dan dalam penggunaannya paling tidak ada 2 stand.
Alat ini bisa dinaik – turunkan sesuai kebutuhan.
14. 14
[Date]
2) Alat Bantu Pencahayaan
a. Flash atau Blitz
Diperlukan dalam pemotretan apabila cahaya yang ada dirasa kurang/ minim,
misalnya pemotretan pada malam hari. Meskipun demikian, tidak diharamkan bagi
kita untuk menggunakan flash pada siang hari, saat cahaya yang ada sudah cukup
banyak/terang. Penggunaan flash pada siang hari biasanya untuk fill in. Sumber
tenaga flash berasal dari baterai. Flash dapat digunakan sesuai dengan
kekuatannya, jaraknya, hingga fasilitas lebih yang dimilikinya.
b. Slave Unit
15. 15
[Date]
Dapat disebut sebagai alat sensor. Cara kerja slave unit adalah menangkap
cahaya dari main light (sumber cahaya utama) untuk kemudian menyalakan
sumber cahaya lainnya yang terhubung dengan slave unit tersebut.
c. Sincro Cable/Kabel Sinkro
Kabel yang digunakan untuk membantu menyalakan flash
tambahan atau sumber cahaya pemotretan yang lain. Cara
penggunaan kabel sinkro yaitu dengan cara
menghubungkannya dari sumber cahaya tambahan ke body
kamera.
d. Holder atau Braket
Alat ini digunakan jika kita merasa perlu menggunakan flash tambahan. Holder
berfungsi sebagai penyangga flash tambahan dan slave unit. Penggunaannya
dengan cara dipasang pada body kamera.
e. Strobo atau Strobe
Alat ini hampir mirip dengan flash, tapi
bentuknya lebih besar dan cahaya yang
dihasilkan jugalebih besar. Strobo dapat
menyimpan cahaya dengan sumber tenaga
yang berasal daritenaga listrik AC atau
baterai kering. Strobo memiliki sensor
yang dapat menangkap main light sumber
cahaya utama. Jadi strobo akan menyala
16. 16
[Date]
secara otomatis ketika ada main light yang dinyalakan. Jika tidak menggunakan
main light, strobo dapat diaktifkan dengan cara menghubungkan kabel sinkro
langsung dari strobo ke kamera. Ukuran kekuatan cahaya yang dihasilkan strobo
dapat kita atur sesuai selera kita. Alat ini lebih banyak digunakan untuk pemotretan
studio/indoor.
f. AC Slave
Hampir mirip dengan strobo cara kerja dan penggunaannya. Tetapi sifat arah
cahaya dari AC Slave lebih melebar atau menyebar ke segala arah.
g. Snoot
Alat ini berfungsi mengarahkan cahaya pada satu titik agar tidak
menyebar/terpusat. Bentuk snoot menyerupai corong dan juga lebih banyak
digunakan untuk pemotretan studio/indoor. Biasanya juga digunakan untuk
pemotretan double dan multi expose.
17. h. Payung Reflektor
Sifat cahaya yang dihasilkan lebih luas sehingga bayangan dan cahaya keseluruhan
menjadi lebih lembut. Payung reflektor memiliki bermacam-macam warna. Warna
standardnya putih, tapi ada juga yang berwarna perak (menghasilkan cahaya yang
lebih kuat) dan emas(menghasilkan cahaya yang hangat) . Sumber cahaya alat ini
berasal dari strobo.
i. Reflektor
Digunakan untuk memberi cahaya tambahan yang merupakan pantulan cahaya
dari main light. Biasanya berbentuk bundar dan kotak. Pada umumnya memiliki
3 warna yaitu putih, perak dan emas. Kita juga dapat menggunakan sehelai kain
putih, styrofoam dan kertas mengkilap sebagai reflektor yang berguna pada saat
18. 18
[Date]
pemotretan.
j. Soft Box
Sebuah kotak yang terbuat dari kain dengan kedudukan atau rangka yang
berbentuk seperti pyramid. Cahaya yang dihasilkan softbox lebih lembut
daripada cahaya yang dihasilkan payung reflektor maupun reflektor. Softbox
memiliki bermacam-macam ukuran(semakin besar ukurannya semakin lembut
cahaya yang dihasilkan). Sumber cahaya Soft Box juga berasal dari strobo.
k. Barndoors
Berbentuk segi empat dan bewarna gelap. Biasanya dipasang pada soft box.
Kegunaan dari barndoors adalah untuk mengarahkan cahaya yang keluar dari
sumber cahaya.
19. 19
[Date]
l. Honeycomb/Sarang Tawon
Alat ini sejenis dengan filter dan bentuknya bundar seperti sarang tawon, tapi
dipasang pada lampu/sumber cahaya. Berfungsi untuk menghaluskan cahaya
yang jatuh ke arah obyek.
m. Light Stand
Alat yang digunakan untuk menyangga lampu studio.
n. Flash Meter
Berfungsi sebagai pengukur kekuatan sumber cahaya dalam pemotretan indoor
atau outdoor. Alat ini lebih akurat daripada light meter yang ada pada kamera.
20. 20
[Date]
o. Infrared Sender
Mengirimkan sinar infrared untuk memancing nyala flash atau lampu studio
p. Trigger
Menyalakan flash/lampu studio dengan gelombang elektro