2. TUJUAN PEMBELAJARAN
Menguasai konsep besaran dan
satuannya.
Menggunakan alat ukur yang tepat untuk
mengukur suatu besaran fisis.
Memahami konsep pengukuran yang
benar untuk meminimalisasi kesalahan
pengukuran.
3. OUTLINE
Pengertian Dasar
Besaran dan Satuan Sistem
Satuan Internasional (SI)
Awalan Satuan
Konversi Satuan
Pengukuran
5. 1.1 Besaran Fisis
Untuk mengungkap hukum-hukum
di dalam fisika digunakan besaran-
besaran fisis.
Besaran fisis tersebut adalah
panjang, massa, waktu, jumlah mol
zat, gaya, kecepatan, daya, usaha,
resistivitas, temperatur, massa jenis,
intensitas cahaya, dan lain-lain.
6. 1.2 Besaran Pokok
Dari beberapa besaran fisis, dipilih 7
besaran fisis yang menjadi besaran pokok.
Besaran-besaran pokok ini dapat
memberikan gambaran yang lengkap dan
sederhana tentang fisika.
Secara internasional ada tujuh besaran fisis
yang ditunjuk sebagai besaran pokok bagi
sistem Satuan Internasional atau “Le
Sy s te m e I rna tio na l d ’Unite s ”.
nte
7. 1.2 Besaran Pokok
No Besaran Satuan Simbol Satuan Simbol Dimensi
1 Panjang meter M L
2 Massa kilogram Kg M
3 Waktu sekon/detik S T
4 Arus listrik ampere A I
5 Temperatur kelvin K q
6 Intensitas cahaya candella Cd J
7 Jumlah zat mole Mol N
8. 1.3 Besaran Turunan
Di luar besaran pokok, besaran fisis
lainnya disebut sebagai besaran
turunan yang dapat diperoleh dari
hasil turunan beberapa besaran
pokok.
9. 1.3 Besaran Turunan
No. Besaran Satuan Simbol Satuan Simbol Dimensi
1. Luas meter persegi m2 L2
2. Volume meter kubik m3 L3
Massa kilogram
3. kg/m3 ML−3
jenis per meter kubik
4. Kecepatan meter per detik m/s LT−1
5. Percepatan meter per detik kuadrat m/s2 LT−2
10. 2. Besaran dan Satuan Berdasarkan
SI
Selain besaran turunan terdapat juga
dua besaran tambahan dalam sistem SI,
yaitu untuk menyatakan sudut bidang
datar dan sudut ruang.
Karena kedua besaran ini tidak
mempunyai dimensi, maka kehadirannya
dalam suatu rumus dapat diabaikan agar
tidak mengakibatkan kekeliruan dimensi.
11. 2.1 Besaran Tambahan dalam
SI
Simbol Simbol
No. Besaran Satuan
Satuan Dimensi
1. Sudut bidang datar radian Rad -
2. Sudut ruang steradian Sr -
12. 3. Awalan Satuan
Faktor Kelipatan Nama Simbol Contoh
1018 eksa E -
1015 peta P -
1012 tera T terahertz (Thz)
109 giga G gigawatt (GW)
106 mega M megawatt (MW)
103 kilo k kilowatt (kW)
102 hekto h hektaare (ha)
10-1 deci d desimeter (dm)
10-2 centi c centimeter (cm)
10-3 mili m milimeter (mm)
10-6 mikro m mikrometer (mm)
10-9 nano n nanometer (nm)
10-12 piko p pikofarad (pf)
10-15 femto f femtosekon (fs)
10-18 atto a attosteradian (asr)
14. 4. Faktor Konversi
Tabel Perbandingan Satuan Panjang
Nilai cm meter km inch ft mil
1 cm 1 10−2 10−5 0,3937 3,281 × 10−2 6,214 × 10−6
1 meter 100 1 10−3 39,3 3,281 6,214 × 10−4
1 kilometer 105 1000 1 3,937 × 104 3281 0,6214
1 inci 2,540 2,540 × 10−2 2,540 × 10−3 1 8,333 × 10−2 1,578 × 10−5
1 kaki 30,48 0,3048 3,048 × 10−4 12 1 1,894 × 10−4
1 mil 1,609 × 105 1609 1,609 6,336 × 104 5280 1
15. 4. Faktor Konversi
Dan masih banyak faktor konversi dari
besaran - besaran pokok dan besaran
turunan lainnya.
Faktor konversi ini disesuaikan dari buku
karangan G. Shortley dan D. Williams,
Ele m e nts o f Phy s ic s , Prentice Hall.
17. 5. Pengukuran
Berapa waktu rata-rata yang
dibutuhkan oleh penerjun untuk
mencapai tanah?
Pengukuran itu
sangat penting dan
berkaitan erat
dengan besaran
dan satuan.
18. 5.1 Alat ukur panjang
Penggaris Jangka Mikrometer
Sorong Sekrup
21. b. Jangka Sorong
Garis nonius
0,05cm
kelima tepat
2,1cm
berimpit dengan
Skala Nonius atau 2 3 garis skala
Utama Vernier utama
5
Jadi X = 2,15 cm
Ketelitian Jangka Sorong adalah
BENDA 0,1mm;
yaitu 1mm pada skala utama dibagi 10
Rahang skala oleh skala nonius
Sorong
22. JANGKA SORONG
Jangka sorong adalah alat ukur yang memiliki tingkat ketelitian sampai
dengan 0,1 mm atau 0,01 cm.
Jangka sorong digunakan untuk mengukur:
1.Ketebalan atau garis tengah bagian luar suatu pipa,
2.Garis tengah bagian dalam
3.Kedalaman suatu lubang
Bagian-bagian Jangka Sorong
Bagian-bagian Jangka Sorong
Klik!
Klik!
1. Skala utama Klik!
2. Rahang tetap
3. Nonius
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
4. Rahang sorong 10 mm
5. Mengukur ketebalan
6. Diameter dalam
7.Mengukur
kedalaman
23. JANGKA SORONG
Cara mengukur diamater luar lingkaran:
1.Geser rahang sorong (klik gambar rahang sorong)
2.Masukkan benda diantara rahang sorong dengan rahang
tetap (klik gambar benda)
3.Geser kembali rahang sorong sehingga benda tertahan
diantara rahang tetap dengan rahang sorong (klik gambar rahang
sorong)
4.Lalu amatilah hasil pengukuran
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
mm
Benda
24. JANGKA SORONG
1 2 3
0 5 10
Catatan :
Selisih satu skala utama dengan skala
nonius : 1 mm – 0,9 mm = 0,1 mm
Hasil
Hasil
Hasil pengukuran pada :
Skala utama = 1,8 cm
= 1,8 cm
== 0,01
0,01
Skala Nonius (skala nonius berimpit dengan skala utama = skala 1)
cm
cm
Hasil pengukuran = 1,81 cm
Hasil pengukuran = 1,81 cm
(diameter luar benda yang diukur)
(diameter luar benda yang diukur)
26. c. Mikrometer Sekrup
Selubung
Skala Selubung Roda
Landasan Ulir
Utama Luar Bergerigi
Benda
Benda
Skala Nonius
Skala terkecil = 0,5 mm dan dibagi 50
skala oleh skala nonius yang terdapat
pada selubung luar (teromol putar)
sehinga, tingkat ketelitian alat adalah
0,01 mm
28. Cara Penggunaan Mikrometer Sekrup:
Contoh Soal 1. Klik bagian hulu mikrometer sekrup
2. Klik benda yang ingin diukur
3. Klik kembali bagian hulu untuk menahan benda
4. Tekan recet untuk mengunci micrometer sekrup
5. Tekan preview untuk membaca hasil pengukuran
benda
35
15
0 30
10
25
5 hulu
20
0 racet
PREVIEW
CARA MEMBACA
SKALA
35
0 1.0 2.0 3.0 4.0 ● Skala utama = 4,5 mm
30
27.
● Skala putar = 0,275 mm
0.5 1.5 2.5 3.5 4.5 255
20 Hasil = 4,775 mm
30. 5.3 Aspek - Aspek Pengukuran
Presisi
Kemampuan proses pengukuran untuk
mendapatkan hasil yang sama, khususnya pada
pengukuran yang dilakukan secara berulang-
ulang dengan cara yang sama.
Akurasi (Ketepatan)
Kesesuaian antara hasil pengukuran dan nilai
yang sebenarnya
31. 5.3 Aspek - Aspek Pengukuran
Kalibrasi
Pengembalian nilai fungsi awal suatu alat ukur.
Sensitivitas
Kemampuan alat ukur untuk mendapatkan suatu
perbedaan yang relatif kecil dari harga hasil
pengukuran.
Kesalahan Pengukuran
Kesalahan - kesalahan pada proses pembacaan
dan pengambilan data saat pengukuran.
32. a. Presisi
Presisi berkaitan dengan pembagian skala
terkecil pada sebuah alat ukur
Alat ukur yang presisi berkaitan dengan
penunjukan yang konsisten
Misal : penggaris
Skala mm Skala cm
Lebih presisi
33. b. Akurasi
Akurasi parameter penting dalam
pengukuran.
Misalkan termometer yang akurat
Menunjukkan nilai yang
sama/dekat dengan
nilai yang sebenarnya
Sensitif dan berespon terhadap
perubahan kecil pada temperatur
34. c. Kalibrasi
Belum ada yang diukur, tapi kok
angkanya tidak nol ???