SlideShare a Scribd company logo
1 of 37
BESARAN DAN
SATUAN
OUTLINE
 Pengertian Dasar
 Besaran dan Satuan Sistem
Satuan Internasional (SI)
 Awalan Satuan
 Konversi Satuan
 Pengukuran
1. Pengertian Dasar
Besaran
Fisis
Besaran
Pokok
Besaran
Turunan
• Panjang
• Massa
• Waktu
• Panjang
• Massa
• Waktu
• Luas
• Volum
• Kecepatan
1.1 Besaran Fisis
 Untuk mengungkap hukum-hukum di
dalam fisika digunakan besaran-
besaran fisis.
 Besaran fisis tersebut adalah
panjang, massa, waktu, jumlah mol
zat, gaya, kecepatan, daya, usaha,
resistivitas, temperatur, massa jenis,
intensitas cahaya, dan lain-lain.
1.2 Besaran Pokok
 Dari beberapa besaran fisis, dipilih 7
besaran fisis yang menjadi besaran
pokok.
 Besaran-besaran pokok ini dapat
memberikan gambaran yang lengkap dan
sederhana tentang fisika.
 Secara internasional ada tujuh besaran
fisis yang ditunjuk sebagai besaran pokok
bagi sistem Satuan Internasional atau “Le
Systeme International d’Unites”.
1.2 Besaran Pokok
No Besaran Satuan Simbol Satuan Simbol Dimensi
1 Panjang meter M L
2 Massa kilogram Kg M
3 Waktu sekon/detik S T
4 Arus listrik ampere A I
5 Temperatur kelvin K q
6 Intensitas cahaya candella Cd J
7 Jumlah zat mole Mol N
1.3 Besaran Turunan
Di luar besaran pokok,
besaran fisis lainnya disebut
sebagai besaran turunan yang
dapat diperoleh dari hasil
turunan beberapa besaran
pokok.
1.3 Besaran Turunan
No Besaran Satuan Simbol Satuan Simbol Dimensi
1 Luas meter persegi m
2
L
2
2 Volume meter kubik m
3
L
3
3
Massa
jenis
kilogram
per meter kubik
kg/m
3
ML
−3
4 Kecepatan meter per detik m/s LT
−1
5 Percepatan meter per detik kuadrat m/s
2
LT
−2
2. Besaran dan Satuan
Berdasarkan SI
 Selain besaran turunan terdapat juga dua
besaran tambahan dalam sistem SI,
yaitu untuk menyatakan sudut bidang
datar dan sudut ruang.
 Karena kedua besaran ini tidak
mempunyai dimensi, maka kehadirannya
dalam suatu rumus dapat diabaikan agar
tidak mengakibatkan kekeliruan dimensi.
2.1 Besaran Tambahan dalam
SI
No Besaran Satuan
Simbol
Satuan
Simbol
Dimensi
1 Sudut bidang datar radian Rad -
2 Sudut ruang steradian Sr -
3. Awalan Satuan
Faktor Kelipatan Nama Simbol Contoh
1018 eksa E -
1015 peta P -
1012 tera T terahertz (Thz)
109 giga G gigawatt (GW)
106 mega M megawatt (MW)
103 kilo k kilowatt (kW)
102 hekto h hektaare (ha)
10-1 deci d desimeter (dm)
10-2 centi c centimeter (cm)
10-3 mili m milimeter (mm)
10-6 mikro m mikrometer (mm)
10-9 nano n nanometer (nm)
10-12 piko p pikofarad (pf)
10-15 femto f femtosekon (fs)
10-18 atto a attosteradian (asr)
4. Faktor Konversi
 Tabel Perbandingan Sudut Bidang
Nilai Derajat Menit Detik Radian Putaran
1 derajat 1 60 3600 1,745  10−2 2,778  10−3
1 menit 1,667  10−2 1 60 2,909  10−4 4,630  10−5
1 detik 2,778  10−4 1,667  10−2 1 4,848  10−6 7,716  10−7
1 radian 57,30 3438 2,063  105 1 0,1592
1 putaran 360 2,16  104 1,296  106 6,283 1
4. Faktor Konversi
 Tabel Perbandingan Satuan Panjang
Nilai cm meter km inch ft mil
1 cm 1 10−2 10−5 0,3937 3,281  10−2 6,214  10−6
1 meter 100 1 10−3 39,3 3,281 6,214  10−4
1 kilometer 105 1000 1 3,937  104 3281 0,6214
1 inci 2,540 2,540  10−2 2,540  10−3 1 8,333  10−2 1,578  10−5
1 kaki 30,48 0,3048 3,048  10−4 12 1 1,894  10−4
1 mil 1,609  105 1609 1,609 6,336  104 5280 1
4. Faktor Konversi
 Dan masih banyak faktor konversi dari
besaran - besaran pokok dan besaran
turunan lainnya.
 Faktor konversi ini disesuaikan dari buku
karangan G. Shortley dan D. Williams,
Elements of Physics, Prentice Hall.
5. Pengukuran
Berapa waktu rata-rata yang
dibutuhkan oleh penerjun untuk
mencapai tanah?
Pengukuran itu
sangat penting dan
berkaitan erat
dengan besaran
dan satuan.
5. Pengukuran
5.1 Alat ukur panjang
Penggaris Jangka
Sorong
Mikrometer
Sekrup
a. Penggaris
b. Jangka Sorong
Nonius atau
Vernier
Garis nonius
kelima tepat
berimpit dengan
garis skala
utama
Rahang
Jadi X = 2,15 cm
2 3
5
2,1cm
0,05cm
Skala
Utama
Ketelitian Jangka Sorong adalah
0,1mm;
yaitu 1mm pada skala utama dibagi 10
skala oleh skala nonius
BENDA
b. Jangka Sorong
JANGKA SORONG
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
mm
Jangka sorong adalah alat ukur yang memiliki tingkat ketelitian sampai
dengan 0,1 mm atau 0,01 cm.
Jangka sorong digunakan untuk mengukur :
1. Ketebalan atau garis tengah bagian luar suatu pipa,
2. Garis tengah bagian dalam
3. Kedalaman suatu lubang
Bagian-bagian Jangka
Sorong
Klik!
JANGKA SORONG
Cara mengukur diamater luar lingkaran :
1. Geser rahang sorong (klik gambar rahang sorong)
2. Masukkan benda diantara rahang sorong dengan rahang
tetap (klik gambar benda)
3. Geser kembali rahang sorong sehingga benda tertahan
diantara rahang tetap dengan rahang sorong (klik gambar
rahang sorong)
4. Lalu amatilah hasil pengukuran
Benda
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
mm
JANGKA SORONG
1
0 5 10
2 3
Hasil pengukuran pada :
Skala utama
Skala Nonius
Catatan :
Selisih satu skala utama dengan skala
nonius : 1 mm – 0,9 mm = 0,1 mm
= 1,8 cm
= 0,01
cm
(skala nonius berimpit dengan skala utama = skala 1)
Hasil
Hasil pengukuran = 1,81 cm
(diameter luar benda yang diukur)
c. Mikrometer Sekrup
Selubung
Ulir Skala
Utama
Selubung
Luar
Roda
Bergerigi
Benda
Skala Nonius
Landasan
Skala terkecil = 0,5 mm dan dibagi 50
skala oleh skala nonius yang terdapat
pada selubung luar (teromol putar)
sehinga, tingkat ketelitian alat adalah
0,01 mm
c. Mikrometer Sekrup
0
0
15
10
5
Keterangan gambar
:
klik disini
1. Landasan
2. Benda
Tipis
4. Nonius
3. Sumbu 6. Racet
5. Hulu
MIKROMETER
SEKRUP www.bugishq.blogspot.c
om
Animasi
0
0
15
10
5 hulu
benda
20
35
30
25
racet
0
20
35
25
30
0.5 1.5 2.5 3.5 4.5
1.0 2.0 3.0 4.0 ● Skala utama = 4,5 mm
● Skala putar = 0,275 mm
27.
5
Hasil = 4,775 mm
Contoh
Soal
Cara Penggunaan Mikrometer Sekrup :
1. Klik bagian hulu mikrometer sekrup
2. Klik benda yang ingin diukur
3. Klik kembali bagian hulu untuk menahan benda
4. Tekan recet untuk mengunci micrometer sekrup
5. Tekan preview untuk membaca hasil pengukuran
5.2 Alat Ukur Waktu
5.3 Aspek - Aspek Pengukuran
 Presisi
Kemampuan proses pengukuran untuk
mendapatkan hasil yang sama, khususnya pada
pengukuran yang dilakukan secara berulang-
ulang dengan cara yang sama.
 Akurasi (Ketepatan)
Kesesuaian antara hasil pengukuran dan nilai
yang sebenarnya
5.3 Aspek - Aspek Pengukuran
 Kalibrasi
Pengembalian nilai fungsi awal suatu alat ukur.
 Sensitivitas
Kemampuan alat ukur untuk mendapatkan suatu
perbedaan yang relatif kecil dari harga hasil
pengukuran.
 Kesalahan Pengukuran
Kesalahan - kesalahan pada proses pembacaan
dan pengambilan data saat pengukuran.
Presisi  berkaitan dengan pembagian skala
terkecil pada sebuah alat ukur
Alat ukur yang presisi  berkaitan dengan
penunjukan yang konsisten
Misal : penggaris
Lebih presisi
Skala mm Skala cm
a. Presisi
Akurasi  parameter penting dalam
pengukuran.
Misalkan termometer yang akurat
b. Akurasi
Menunjukkan nilai
yang sama/dekat
dengan nilai yang
sebenarnya
Sensitif dan berespon terhadap
perubahan kecil pada temperatur
Belum ada yang diukur, tapi kok
angkanya tidak nol ???
c. Kalibrasi
Sebutkan kesalahan yang dilakukan oleh orang ini
ketika mengukur panjang kayu yang dipegangnya.
d. Kesalahan Pengukuran
Kesalahan pembacaan alat ukur karena
posisi mata yang tidak tepat.
d.1 Kesalahan Paralaks
x
x
x
x
x
x
Cara mengidentifikasi hasil yang menyimpang:
dengan menggambar grafik.
Hasil yang
menyimpang
d.2 Grafik Hasil Pengukuran
Terima Kasih

More Related Content

Similar to BESARAN DAN SATUAN

Master mr.mawie
Master mr.mawieMaster mr.mawie
Master mr.mawiesu Herman
 
Besaran, satuan, dan pengukuran
Besaran, satuan,  dan pengukuran   Besaran, satuan,  dan pengukuran
Besaran, satuan, dan pengukuran Nadia Santosa
 
Bab 1 Besaran dan Satuan.ppt
Bab 1 Besaran dan Satuan.pptBab 1 Besaran dan Satuan.ppt
Bab 1 Besaran dan Satuan.pptmarlina sihombing
 
50439294 metrologi-industri
50439294 metrologi-industri50439294 metrologi-industri
50439294 metrologi-industriS Hanov D Sinaga
 
BESARAN & SATUAN
BESARAN & SATUANBESARAN & SATUAN
BESARAN & SATUANMAFIA '11
 
Laporan hasil pengamatan bab besaran dan satuan
Laporan hasil pengamatan bab besaran dan satuanLaporan hasil pengamatan bab besaran dan satuan
Laporan hasil pengamatan bab besaran dan satuanNurqanaah M
 
Besaran dan satuan (ipa)
Besaran dan satuan (ipa)Besaran dan satuan (ipa)
Besaran dan satuan (ipa)rana anyndya
 
Besaran dan satuan (ipa)
Besaran dan satuan (ipa)Besaran dan satuan (ipa)
Besaran dan satuan (ipa)rana anyndya
 
Bab 1 fisika sistem satuan
Bab 1 fisika sistem satuanBab 1 fisika sistem satuan
Bab 1 fisika sistem satuanAndy Muson
 
rpp besaran dan satuan.pdf
rpp besaran dan satuan.pdfrpp besaran dan satuan.pdf
rpp besaran dan satuan.pdfNurMahmudah14
 
Pengukuran Dasar Pada Benda Padat (M1)
Pengukuran Dasar Pada Benda Padat (M1)Pengukuran Dasar Pada Benda Padat (M1)
Pengukuran Dasar Pada Benda Padat (M1)GGM Spektafest
 
Materi skl 1 (besaran dan pengukuran)
Materi skl 1 (besaran dan pengukuran)Materi skl 1 (besaran dan pengukuran)
Materi skl 1 (besaran dan pengukuran)Yanto Abdulah
 
BESARAN POKOK DAN BESARAN TURUNAN MATERI SMP
BESARAN POKOK DAN BESARAN TURUNAN MATERI SMP BESARAN POKOK DAN BESARAN TURUNAN MATERI SMP
BESARAN POKOK DAN BESARAN TURUNAN MATERI SMP Nazlaa
 

Similar to BESARAN DAN SATUAN (20)

Master mr.mawie
Master mr.mawieMaster mr.mawie
Master mr.mawie
 
Besaran dan Satuan.pptx
Besaran dan Satuan.pptxBesaran dan Satuan.pptx
Besaran dan Satuan.pptx
 
Besaran dan Satuan.pptx
Besaran dan Satuan.pptxBesaran dan Satuan.pptx
Besaran dan Satuan.pptx
 
Besaran, satuan, dan pengukuran
Besaran, satuan,  dan pengukuran   Besaran, satuan,  dan pengukuran
Besaran, satuan, dan pengukuran
 
Bab 1 Besaran dan Satuan.ppt
Bab 1 Besaran dan Satuan.pptBab 1 Besaran dan Satuan.ppt
Bab 1 Besaran dan Satuan.ppt
 
50439294 metrologi-industri
50439294 metrologi-industri50439294 metrologi-industri
50439294 metrologi-industri
 
Besaran Satuan dan Pengukuran
Besaran Satuan dan PengukuranBesaran Satuan dan Pengukuran
Besaran Satuan dan Pengukuran
 
BESARAN & SATUAN
BESARAN & SATUANBESARAN & SATUAN
BESARAN & SATUAN
 
Laporan hasil pengamatan bab besaran dan satuan
Laporan hasil pengamatan bab besaran dan satuanLaporan hasil pengamatan bab besaran dan satuan
Laporan hasil pengamatan bab besaran dan satuan
 
PENGUKURAN LINIER
PENGUKURAN LINIERPENGUKURAN LINIER
PENGUKURAN LINIER
 
Besaran dan satuan (ipa)
Besaran dan satuan (ipa)Besaran dan satuan (ipa)
Besaran dan satuan (ipa)
 
Besaran dan satuan (ipa)
Besaran dan satuan (ipa)Besaran dan satuan (ipa)
Besaran dan satuan (ipa)
 
Satuan dan pengukuran
Satuan dan pengukuranSatuan dan pengukuran
Satuan dan pengukuran
 
Bab 1 fisika sistem satuan
Bab 1 fisika sistem satuanBab 1 fisika sistem satuan
Bab 1 fisika sistem satuan
 
rpp besaran dan satuan.pdf
rpp besaran dan satuan.pdfrpp besaran dan satuan.pdf
rpp besaran dan satuan.pdf
 
Pengukuran Dasar Pada Benda Padat (M1)
Pengukuran Dasar Pada Benda Padat (M1)Pengukuran Dasar Pada Benda Padat (M1)
Pengukuran Dasar Pada Benda Padat (M1)
 
BESARAN DAN SATUAN
BESARAN DAN SATUANBESARAN DAN SATUAN
BESARAN DAN SATUAN
 
Materi fisika kelas 7 semester 1
Materi fisika kelas 7 semester 1Materi fisika kelas 7 semester 1
Materi fisika kelas 7 semester 1
 
Materi skl 1 (besaran dan pengukuran)
Materi skl 1 (besaran dan pengukuran)Materi skl 1 (besaran dan pengukuran)
Materi skl 1 (besaran dan pengukuran)
 
BESARAN POKOK DAN BESARAN TURUNAN MATERI SMP
BESARAN POKOK DAN BESARAN TURUNAN MATERI SMP BESARAN POKOK DAN BESARAN TURUNAN MATERI SMP
BESARAN POKOK DAN BESARAN TURUNAN MATERI SMP
 

Recently uploaded

LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipaLKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipaBtsDaily
 
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxSyabilAfandi
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfkaramitha
 
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...laila16682
 
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptxR6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptxmagfira271100
 
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxCASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxresidentcardio13usk
 
Materi Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas Terbuka
Materi Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas TerbukaMateri Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas Terbuka
Materi Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas TerbukaNikmah Suryandari
 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfssuser4743df
 
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)ratnawijayanti31
 
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratpriumkekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratpriumfebrie2
 

Recently uploaded (10)

LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipaLKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
 
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
 
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
 
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptxR6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
 
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxCASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
 
Materi Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas Terbuka
Materi Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas TerbukaMateri Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas Terbuka
Materi Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas Terbuka
 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
 
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
 
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratpriumkekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
 

BESARAN DAN SATUAN

  • 2. OUTLINE  Pengertian Dasar  Besaran dan Satuan Sistem Satuan Internasional (SI)  Awalan Satuan  Konversi Satuan  Pengukuran
  • 3. 1. Pengertian Dasar Besaran Fisis Besaran Pokok Besaran Turunan • Panjang • Massa • Waktu • Panjang • Massa • Waktu • Luas • Volum • Kecepatan
  • 4. 1.1 Besaran Fisis  Untuk mengungkap hukum-hukum di dalam fisika digunakan besaran- besaran fisis.  Besaran fisis tersebut adalah panjang, massa, waktu, jumlah mol zat, gaya, kecepatan, daya, usaha, resistivitas, temperatur, massa jenis, intensitas cahaya, dan lain-lain.
  • 5. 1.2 Besaran Pokok  Dari beberapa besaran fisis, dipilih 7 besaran fisis yang menjadi besaran pokok.  Besaran-besaran pokok ini dapat memberikan gambaran yang lengkap dan sederhana tentang fisika.  Secara internasional ada tujuh besaran fisis yang ditunjuk sebagai besaran pokok bagi sistem Satuan Internasional atau “Le Systeme International d’Unites”.
  • 6. 1.2 Besaran Pokok No Besaran Satuan Simbol Satuan Simbol Dimensi 1 Panjang meter M L 2 Massa kilogram Kg M 3 Waktu sekon/detik S T 4 Arus listrik ampere A I 5 Temperatur kelvin K q 6 Intensitas cahaya candella Cd J 7 Jumlah zat mole Mol N
  • 7. 1.3 Besaran Turunan Di luar besaran pokok, besaran fisis lainnya disebut sebagai besaran turunan yang dapat diperoleh dari hasil turunan beberapa besaran pokok.
  • 8. 1.3 Besaran Turunan No Besaran Satuan Simbol Satuan Simbol Dimensi 1 Luas meter persegi m 2 L 2 2 Volume meter kubik m 3 L 3 3 Massa jenis kilogram per meter kubik kg/m 3 ML −3 4 Kecepatan meter per detik m/s LT −1 5 Percepatan meter per detik kuadrat m/s 2 LT −2
  • 9. 2. Besaran dan Satuan Berdasarkan SI  Selain besaran turunan terdapat juga dua besaran tambahan dalam sistem SI, yaitu untuk menyatakan sudut bidang datar dan sudut ruang.  Karena kedua besaran ini tidak mempunyai dimensi, maka kehadirannya dalam suatu rumus dapat diabaikan agar tidak mengakibatkan kekeliruan dimensi.
  • 10. 2.1 Besaran Tambahan dalam SI No Besaran Satuan Simbol Satuan Simbol Dimensi 1 Sudut bidang datar radian Rad - 2 Sudut ruang steradian Sr -
  • 11. 3. Awalan Satuan Faktor Kelipatan Nama Simbol Contoh 1018 eksa E - 1015 peta P - 1012 tera T terahertz (Thz) 109 giga G gigawatt (GW) 106 mega M megawatt (MW) 103 kilo k kilowatt (kW) 102 hekto h hektaare (ha) 10-1 deci d desimeter (dm) 10-2 centi c centimeter (cm) 10-3 mili m milimeter (mm) 10-6 mikro m mikrometer (mm) 10-9 nano n nanometer (nm) 10-12 piko p pikofarad (pf) 10-15 femto f femtosekon (fs) 10-18 atto a attosteradian (asr)
  • 12. 4. Faktor Konversi  Tabel Perbandingan Sudut Bidang Nilai Derajat Menit Detik Radian Putaran 1 derajat 1 60 3600 1,745  10−2 2,778  10−3 1 menit 1,667  10−2 1 60 2,909  10−4 4,630  10−5 1 detik 2,778  10−4 1,667  10−2 1 4,848  10−6 7,716  10−7 1 radian 57,30 3438 2,063  105 1 0,1592 1 putaran 360 2,16  104 1,296  106 6,283 1
  • 13. 4. Faktor Konversi  Tabel Perbandingan Satuan Panjang Nilai cm meter km inch ft mil 1 cm 1 10−2 10−5 0,3937 3,281  10−2 6,214  10−6 1 meter 100 1 10−3 39,3 3,281 6,214  10−4 1 kilometer 105 1000 1 3,937  104 3281 0,6214 1 inci 2,540 2,540  10−2 2,540  10−3 1 8,333  10−2 1,578  10−5 1 kaki 30,48 0,3048 3,048  10−4 12 1 1,894  10−4 1 mil 1,609  105 1609 1,609 6,336  104 5280 1
  • 14. 4. Faktor Konversi  Dan masih banyak faktor konversi dari besaran - besaran pokok dan besaran turunan lainnya.  Faktor konversi ini disesuaikan dari buku karangan G. Shortley dan D. Williams, Elements of Physics, Prentice Hall.
  • 16. Berapa waktu rata-rata yang dibutuhkan oleh penerjun untuk mencapai tanah? Pengukuran itu sangat penting dan berkaitan erat dengan besaran dan satuan. 5. Pengukuran
  • 17. 5.1 Alat ukur panjang Penggaris Jangka Sorong Mikrometer Sekrup
  • 20. Nonius atau Vernier Garis nonius kelima tepat berimpit dengan garis skala utama Rahang Jadi X = 2,15 cm 2 3 5 2,1cm 0,05cm Skala Utama Ketelitian Jangka Sorong adalah 0,1mm; yaitu 1mm pada skala utama dibagi 10 skala oleh skala nonius BENDA b. Jangka Sorong
  • 21. JANGKA SORONG 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 mm Jangka sorong adalah alat ukur yang memiliki tingkat ketelitian sampai dengan 0,1 mm atau 0,01 cm. Jangka sorong digunakan untuk mengukur : 1. Ketebalan atau garis tengah bagian luar suatu pipa, 2. Garis tengah bagian dalam 3. Kedalaman suatu lubang Bagian-bagian Jangka Sorong Klik!
  • 22. JANGKA SORONG Cara mengukur diamater luar lingkaran : 1. Geser rahang sorong (klik gambar rahang sorong) 2. Masukkan benda diantara rahang sorong dengan rahang tetap (klik gambar benda) 3. Geser kembali rahang sorong sehingga benda tertahan diantara rahang tetap dengan rahang sorong (klik gambar rahang sorong) 4. Lalu amatilah hasil pengukuran Benda 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 mm
  • 23. JANGKA SORONG 1 0 5 10 2 3 Hasil pengukuran pada : Skala utama Skala Nonius Catatan : Selisih satu skala utama dengan skala nonius : 1 mm – 0,9 mm = 0,1 mm = 1,8 cm = 0,01 cm (skala nonius berimpit dengan skala utama = skala 1) Hasil Hasil pengukuran = 1,81 cm (diameter luar benda yang diukur)
  • 25. Selubung Ulir Skala Utama Selubung Luar Roda Bergerigi Benda Skala Nonius Landasan Skala terkecil = 0,5 mm dan dibagi 50 skala oleh skala nonius yang terdapat pada selubung luar (teromol putar) sehinga, tingkat ketelitian alat adalah 0,01 mm c. Mikrometer Sekrup
  • 26. 0 0 15 10 5 Keterangan gambar : klik disini 1. Landasan 2. Benda Tipis 4. Nonius 3. Sumbu 6. Racet 5. Hulu MIKROMETER SEKRUP www.bugishq.blogspot.c om Animasi
  • 27. 0 0 15 10 5 hulu benda 20 35 30 25 racet 0 20 35 25 30 0.5 1.5 2.5 3.5 4.5 1.0 2.0 3.0 4.0 ● Skala utama = 4,5 mm ● Skala putar = 0,275 mm 27. 5 Hasil = 4,775 mm Contoh Soal Cara Penggunaan Mikrometer Sekrup : 1. Klik bagian hulu mikrometer sekrup 2. Klik benda yang ingin diukur 3. Klik kembali bagian hulu untuk menahan benda 4. Tekan recet untuk mengunci micrometer sekrup 5. Tekan preview untuk membaca hasil pengukuran
  • 28. 5.2 Alat Ukur Waktu
  • 29. 5.3 Aspek - Aspek Pengukuran  Presisi Kemampuan proses pengukuran untuk mendapatkan hasil yang sama, khususnya pada pengukuran yang dilakukan secara berulang- ulang dengan cara yang sama.  Akurasi (Ketepatan) Kesesuaian antara hasil pengukuran dan nilai yang sebenarnya
  • 30. 5.3 Aspek - Aspek Pengukuran  Kalibrasi Pengembalian nilai fungsi awal suatu alat ukur.  Sensitivitas Kemampuan alat ukur untuk mendapatkan suatu perbedaan yang relatif kecil dari harga hasil pengukuran.  Kesalahan Pengukuran Kesalahan - kesalahan pada proses pembacaan dan pengambilan data saat pengukuran.
  • 31. Presisi  berkaitan dengan pembagian skala terkecil pada sebuah alat ukur Alat ukur yang presisi  berkaitan dengan penunjukan yang konsisten Misal : penggaris Lebih presisi Skala mm Skala cm a. Presisi
  • 32. Akurasi  parameter penting dalam pengukuran. Misalkan termometer yang akurat b. Akurasi Menunjukkan nilai yang sama/dekat dengan nilai yang sebenarnya Sensitif dan berespon terhadap perubahan kecil pada temperatur
  • 33. Belum ada yang diukur, tapi kok angkanya tidak nol ??? c. Kalibrasi
  • 34. Sebutkan kesalahan yang dilakukan oleh orang ini ketika mengukur panjang kayu yang dipegangnya. d. Kesalahan Pengukuran
  • 35. Kesalahan pembacaan alat ukur karena posisi mata yang tidak tepat. d.1 Kesalahan Paralaks
  • 36. x x x x x x Cara mengidentifikasi hasil yang menyimpang: dengan menggambar grafik. Hasil yang menyimpang d.2 Grafik Hasil Pengukuran

Editor's Notes

  1. 16
  2. 32
  3. 34
  4. 35