Kurangnya pengetahuan atas teknologi produksi dan quality control yang disebabkan oleh minimnya kesempatan untuk mengikuti perkembangan teknologi serta kurangnya pendidikan dan pelatihan.
Kurangnya pengetahuan akses pemasaran, yang disebabkan oleb terbatasnya informasi yang dapat dijangkau oleh UKM mengenai pasar, selain karena keterbatasan kemampuan UKM untuk menyediakan produk/ jasa yang sesuai dengan keinginan pasar.
Keterbatasan sumber daya manusia (SDM) serta kurangnya sumber daya untuk mengembangkan SDM.
Kurangnya pemahaman mengenai keuangan dan akuntansi.
2. Kontrak Perkuliahan
Penilaian :
10 % : Kehadiran
20 % : Tugas
30 % : Ujian Mid Semester
40 % : Ujian Akhir Semester
Skor penilaian (Berdasarkan buku pedoman akademik mahasiswa).
Referensi / Literatur :
1. Sari, E. 2002. Buku Ajar Ekonomi Pertanian. Universitas Medan Area.
Medan.
2. Rahim dan Hastuti, 2002. Pengantar, Teori dan Kasus Ekonomika
Pertanian. Penebar Swadaya. Depok.
3. Hanafie, R. 2002. Pengantar Ekonomi Pertanian. Penerbit Andi.
Yogyakarta.
4. Simanjuntak, J.P. 2000. Pengantar Ekonomi Pertanian. UI Press. Jakarta
5. Mubyarto. 1987. Pengantar Ekonomi Pertanian. LP3ES. Jakarta.
6. Rahmanta, G. 2000. Pengantar Ekonomi Pertanian. Fakultas Pertanian
Universitas Medan Area. Medan
3. Kontrak Perkuliahan
Referensi / Literatur :
6. Downey, David W, dan Erickson P. 1989. Manajemen Agribisnis. Penerbit
Gahlia. Jakarta.
7. Soekartawi. 1992. Agribisnis Teori dan Aplikasinya. UI Press. Jakarta
8. Suratiyah, K. 2009. Ilmu Usahatani. Penebar Swadaya. Jakarta.
9. Reijntjes, C, Haverkort, B and Bayer, A. 1992. Pertanian Masa Depan.
Pengantar untuk Pertanian Berkelanjutan dengan Input Luar Rendah. Edisi
Indonesia. Penerbit Kanisius.
10.Haritz Intan.2002. Kelembagaan Penunjang Agribisnis. IPB Press. Bogor.
11. E. Gumbira Said dan Haritz Intan. 2000. Manajemen Agribisnis. IPB
Press. Bogor
12. Hernanto, F. 1994. Ilmu Usahatani. Penebar Swadaya. Jakarta.
13. Prawirokusumo. 1990. Ilmu Usahatani. Edisi Pertama. BPFE.
Yogyakarta.
14. Rahmanta, G. 2000. Pengantar Ekonomi Pertanian. Fakultas Pertanian
Universitas Medan Area. Medan.
15. Jurnal-Jurnal Ilmiah “Ekonomi Pertanian” (PSE Bogor).
4. Pertemuan 1 : Pendahuluan
A. Definisi Ilmu Ekonomi Pertanian
B. Sejarah Ekonomi Pertanian
C. Karakteristik Komoditas Pertanian
D. Prospek Ekonomi Pertanian
E. Masalah Ekonomi Pertanian & Solusi
F. Model Ekonomi Pertanian
Diuraikan
Selanjutnya
5. A. Definisi Ilmu Ekonomi Pertanian
Ilmu Ekonomi
Ilmu yang mempelajari perilaku manusia dengan kelangkaan
sumberdaya untuk mencapai kesejahteraan.
Ilmu Pertanian
Pertanian : Kegiatan mengembangkan tumbuhan & hewan untuk
memenuhi kebutuhan hidup makhluk hidup.
Sektor Pertanian terdiri dari :
Sub sektor tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, perikanan,
peternakan dan kehutanan.
6. Menurut Hadisapoetro (1975), Pertanian diartikan sebagai setiap
campur tangan tenaga manusia dalam perkembangan tanam-
tanaman maupun hewan agar diperoleh manfaat yang lebih baik
daripada tanpa campur tangan tenaga manusia. Secara alami,
tanaman dan hewan telah berkembang biak dengan sendirinya di
hutan.
Sebelum Pertanian
A. Defenisi Ilmu Ekonomi PertPnian
Manusia
Tumbuhan Hewan
Tahap Ini : Belum dikenal Pertanian
7. Kemudian manusia mulai mencoba menanam tanaman dan menangkap
hewan untuk dipelihara di rumahnya.
Adanya campur tangan manusia ini akan meningkatkan manfaat kepada
manusia. Perkembangan inilah yang kemudian disebut dengan pertanian.
Mosher (1966) memberi definisi pertanian sebagai sejenis proses
produksi yang khas yang didasarkan proses pertumbuhan tanaman dan
hewan yang dilakukan oleh petani dalam suatu usahatani sebagai suatu
perusahaan. Dengan demikian unsur pertanian terdiri dari proses
produksi, petani, usahatani, dan usahatani sebagai perusahaan.
Proses Produksi : tumbuhan mengambil zat hara yang ada di dalam
tanah melalui akar-akarnya. Zat ini dibawa ke daun dan dengan bantuan
sinar matahari, zat tersebut diubah menjadi buah-buahan, biji-bijia dan
hasil lain dalam proses yang disebut photosinthesa. Hasil tumbuhan ini
kemudian dimakan oleh hewan dan manusia.
8. Bahan makan dari tanaman ini disebut bahan makan primer, karena itu
tanaman juga disebut pabrik makanan primer. Hewan dan ternak
dengan makan tumbuh-tumbuhan dapat menghasilkan daging, telor,
susu dan hasil ternak lain yang dikonsumsi oleh manusia. Karena itu
hewan disebut bahan makan sekunder.
Petani: Manusia yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman dan hewan
tersebut disebut petani.
Usahatani: Proses produksi tanaman dan hewan yang dikelola oleh
petani tersebut dapat berlangsung apabila terdapat lahan yang luas.
Lahan tersebut dinamakan usahatani.
9. Pertanian dalam arti sempit meliputi tanaman pangan dan
hortikultura serta perkebunan. Sedang pertanian dalam arti luas
meliputi selain pertanian dalam arti sempit juga termasuk perikanan,
peternakan, dan kehutanan. Pertanian rakyat adalah usaha
pertanian yang dilakukan oleh keluarga petani.
Ciri pertanian rakyat adalah
1) tidak jelas pemisahan kegiatan keluarga dengan kegiatan
perusahaan
2) tenaga keluarga tidak diperhitungkan sebagai biaya
3) skala usaha relatif kecil. Pertanian perusahaan besar biasanya
dilakukan pengelolaaan secara lebih profesional, jelas struktur
organisasinya,bentuk badan usahanya formal misalnya PT, CV,
Firma, UD, dan Koperasi.
.
Contoh
10. A. Definisi Ilmu Ekonomi Pertanian
Ilmu Ekonomi Pertanian
Bagian ilmu pertanian yg menjelaskan
fenomena pertanian dari sudut ekonomi atau
bagian ilmu ekonomi yang diterapkan pada
cabangpertanian(Rahmanta, 2000).
Ilmu yang mendasari keputusan ekonomi
pelaku pertanian agar memperoleh keuntungan
(Widodo, 1993).
Bagian ilmu ekonomi yang mempelajari
fenomena pertanian (Mubyarto, 1995).
11. B. Sejarah Ekonomi Pertanian
Eropa : 1702-1771 tentang tanah dan kerja rodi.
Jerman : 1806 tentang Sekolah Tinggi Pertanian
AS : 1903 tentang Agricultural Economics
Indonesia : 1950 tentang buku pengantar ekonomi pertanian,
pengajaran mata kuliah ekonomi pertanian. Pembentukan
Perhimpunan Ekonomi Pertanian Indonesia (PERHEPI).
(E-Journal-2012-Perhepi.pdf)
12. C. Karakteristik Komoditas Pertanian
Musiman
Segar & mudah rusak
Volume besar tetapi nilainya kecil
Tidak dapat ditanam pada semua daerah
Harga berfluktuasi
13. C. Karakteristik Komoditas Pertanian
Lebih mudah terserang hama & penyakit
Kegunaan beragam
Memerlukan ketrampilan khusus
Dapat dipakai sebagai bahan baku produk lain
Berfungsi sebagai produk sosial
14. D. Prospek Ekonomi Pertanian
Kontribusi Sektor Pertanian
1. Menghasilkan pangan dan bahan baku untuk sektor industri dan
jasa.
2. Menghasilkan devisa dan menghemat produk subsitusi impor.
3. Pasar yang potensial bagi produk-produk sektor industri.
4. Transfer surplus TK dari sektor pertanian ke industri
5. Penyedia modal bagi pengembangan sektor-sektor lain
Dampak Krisis Ekonomi Asia Terhadap Sektor Pertanian
1. Katub pengaman
2. Kinerja sektor pertanian > sektor industri
3. Stabilisasi harga pangan
15. E. Masalah Ekonomi Pertanian & Solusi
Pengabaian Sektor Pertanian di Negara Berkembang :
1. Tidak memahami perbedaan sifat dan karakteristik antara sektor
pertanian dan sektor jasa.
2. Memprioritaskan akumulasi kapital yg identik dgn pembangunan
industri.
3. Biaya transfer TK yang nol antara sektor pertanian dan sektor
industri
4. Pelaku pertanian tidak responsif terhadap pasar
16. E. Masalah Ekonomi Pertanian & Solusi
Petani :
1. Pendapatan rendah
2. Lahan yang sempit
3. Pengeluaran yang besar
4. Keperluan besar
17. E. Masalah Ekonomi Pertanian & Solusi
1. Ketergantungan yang
tinggi terhadap
tengkulak
2. Kurang berperannya
TPI (Tempat
Pelelangan Ikan)
3. Kesenjangan buruh
nelayan
4. Ancaman eksploitasi
nelayan
Nelayan :
18. E. Masalah Ekonomi Pertanian & Solusi
Solusi :
Intervensi Pemerintah
Peran Swasta
Kemampuan Pelaku Pertanian ditingkatkan
19. F. Model Ekonomi Pertanian
Komoditas Pertanian
(Agriculture Commodity)
Proses Produksi Komoditas Pertanian
(Agriculture Commodity Production)
Permintaan (Demand) Pasar (Market) Penawaran
Pendapatan Rumahtangga Petani
Pendapatan Luar Usahatani Pendapatan Usahatani
Pengeluaran Rumah Tangga Petani Pengeluaran Usahatani
On Farm
Off Farm
Gambar 1. Model Alur Ekonomi Pertanian