Job design bertujuan meningkatkan produktivitas dengan memperluas atau memfokuskan deskripsi pekerjaan. Tekniknya meliputi job rotation, job enlargement, dan job enrichment untuk meningkatkan keterampilan dan tanggung jawab pekerja. Brainstorming digunakan untuk mengumpulkan ide kreatif secara kelompok dengan prosedur tertentu. Diagram tulang ikan membantu mengidentifikasi penyebab masalah hingga akar permasalahan untuk menemukan sol
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Soal manajemen kinerja
1. SOAL
1. Jelaskan apa yang maksud Job Design serta uraikan cakupan dan teknik
dalam Job Design?
Jawab:
Job Design adalah suatu usaha pengelolaan sumber daya manusia untuk
mengurangi ketidakpuasan dan keluhan dari pekerja karena pengelolaan
pekerjaan yang kurang baik dengan melakukan pelebaran atau pemfokusan
deskripsi pekerjaan sehingga produktivitas bisa lebih meningkat..
Cakupan dalam Job Design yaitu:
• Job Specialization yaitu melakukan pembagian – pembagian pekerjaan
menjadi suatu bagian kecil yang dikhususkan bagi para ahli dibidangnya
dengan tujuan agar pekerjaan bisa lebih fokus dan efektif.
• Job Expansion yaitu melakukan penambahan suatu variasi pada pekerjaan
agar pekerjaan lebih variatif sehingga tidak kaku dan membosankan.
Teknik – teknik di dalam job design yaitu:
• Job Rotation adalah metode perancangan kerja dengan meningkatkan
motivasi dan tanggungjawab pekerja dengan melakukan pertukaran posisi
pekerjaan sehingga diharapkan pekerja bisa lebih meningkatkan kemampuan
dan pengalaman kerjanya.
• Job Enlargement adalah metode perancangan kerja dengan memperluas isi
dari pekerjaan tersebut namun tetap dalam tingkat yang sama, sehingga
diharapkan hal ini dapat meningkatkan kemampuan dan tanggungjawab
pekerja.
• Job Enrichment adalah metode perancangan kerja dengan memperkaya
pekerjaan dengan meningkatkan perencanaan dan eksekusi dari pekerjaan
mereka.
2. 2. Apa yang dimaksud dengan Brainstroming dan bagaimana Brainstroming
dilakukan?
Jawab:
Brainstorming adalah sebuah perencanaan atau piranti yang digunakan
untuk menampung kreatifitas kelompok dan biasanya digunakan untuk
menjadikan alat konsensus maupun untuk menjaring ide-ide yang diperlukan.
Adanya brainstorming dimaksudkan untuk mengumpulkan ide-ide
kreatif sebanyak mungkin di dalam suatu kelompok. Ada beberapa macam
model brainstorming yang diterapkan untuk menjaring ide sebanyak mungkin.
Brainstorming itu sendiri adalah proses yang cukup sederhana, namun
itu memerlukan fasilitasi terlatih dan perencanaan yang hati-hati untuk hasil
optimal. Individual tentu saja dapat melakukan brainstorming kapan pun di
lokasi mana pun. Namun bagaimana pun juga untuk kelompok, ada banyak
"variasi" brainstorming. Semuanya mengikuti prosedur dasar yang sama:
a. Rencanakan Sesi Brainstormingmu
Jelaskan fokus sesi brainstorming dengan merumuskan pertanyaan-
pertanyaan terbuka yang akan mengundang solusi. Sebagai contoh,
"Bagaimana kita akan meningkatkan layanan pelanggan" adalah
pertanyaan brainstorming yang lebih baik daripada "Apa yang salah
dengan layanan pelanggan kita".
Pilih kelompok yang sesuai untuk brainstorming. Kelompok ini mungkin
berjumlah besar atau kecil namun hendaklah mencakup individu yang
akan, dalam jangka panjang, terlibat dalam penerapan perubahan atau
project baru.
Pilih waktu dan tempat yang sesuai untuk brainstorming. Dalam
beberapa kasus, sesi brainstorming dilaksanakan di luar tempat kerja
untuk menghindari konflik terkait kerja. Brainstorming mungkin
dilaksanakan selama hari kerja, atau selama weekend atau malam hari.
Pilih fasilitator terlatih yang mampu merumuskan pertanyaan, mengelola
kepribadian, mencatat ide, mendukung proses evaluasi, dan membuat
3. sebuah rencana tindakan yang layak dan sesuai dengan input
kelompok.
Rencanakan proses brainstorming sehingga jadwal yang jelas dapat
disediakan ke kelompok sebelumnya. Rencana ini hendaklah mencakup
konsumsi, transportasi, dan item kritis lainnya.
b. Pilih Sebuah Proses Brainstorming
Brainstorming dapat berupa hal sederhana seperti mengajukan
pertanyaan, mengumpulkan jawaban, dan kemudian mengevaluasinya.
Dalam beberapa kasus, ini menghasilkan kumpulan kemungkinan solusi
yang bagus dan cukup. Namun sering kali, diperlukan dorongan yang
lebih kreatif.
Berdasarkan pada pengetahuan anggota dan dinamika kelompok, oleh
karena itu fasilitator dan perencana mungkin memilih untuk menerapkan
satu jenis prosedur brainstorming. Sebagai contoh:
Brainwriting - Proses brainstorming ini mengijinkan anggota kelompok
untuk menuliskan, membagikan, dan mengomentari ide anggota lainnya
tanpa diminta untuk berdiri atau berbicara. Ketika individu tertentu
cenderung mendominasi kelompok (atau memilih untuk tidak terlibat di
dalam kelompok) pendekatan ini mungkin berguna.
Role Storming - Merupakan proses sangat kreatif yang melibatkan
anggota kelompok dalam tindakan improvisasi berdasarkan peran yang
mereka pilih atau ditunjuk. Peran ini dapat berubah dari realistis
(misalnya sebagai pelanggan yang marah) hingga yang fantastis
(Superman, atau Jin Aladdin).
Brainstorming Terbalik - Pendekatan brainstorming ini meminta anggota
kelompok untuk mencari ide yang tepat berkebalikan dengan apa yang
diajukan. Sebagai contoh, alih-alih bertanya "bagaimana kita dapat
menarik lebih banyak pengguna aplikasi", fasilitator mungkin bertanya
"bagaimana kita dapat memastikan sesedikit mungkin orang yang
menggunakan aplikasi kita?" Pendekatan ini berguna untuk situasi
4. dimana kreatifitas tampaknya mengering; itu seringkali menghasilkan
respon yang lucu namun penuh makna yang membimbing pada solusi
yang positif dan berguna.
Round Robin Brainstorming - Melibatkan fasilitator untuk bertanya
kepada tiap individu, sesuai urutan, terhadap ide mereka. Ini
membuatnya lebih sulit untuk tiap anggota kelompok untuk
mendominasi diskusi atau "menghilang" ke dalam background.
3. Menurut anda apa manfaaat dari diagram Tulang Ikan (diagram Fish Bond)?
Jawab:
Diagram Tulang Ikan (diagram Fish Bond) dapat membantu dan
memampukan setiap orang atau organisasi/perusahaan dalam menyelesaikan
masalah dengan tuntas sampai ke akarnya. Kebiasaan untuk mengumpulkan
beberapa orang yang mempunyai pengalaman dan keahlian memadai
menyangkut problem yang dihadapi oleh perusahaan Semua anggota tim
memberikan pandangan dan pendapat dalam mengidentifikasi semua
pertimbangan mengapa masalah tersebut terjadi. Kebersamaan sangat
diperlukan di sini, juga kebebasan memberikan pendapat dan pandangan setiap
individu. Jadi sebenarnya dengan adanya diagram ini sangatlah bermanfaat
bagi perusahaan, tidak hanya dapat menyelesaikan masalah sampai akarnya
namun bisa mengasah kemampuan berpendapat bagi orang – orang yang
masuk dalam tim identifikasi masalah perusahaan yang dalam mencari sebab
masalah menggunakan diagram tulang ikan.
Fungsi dasar diagram Fishbone (Tulang Ikan)/ Cause and Effect (Sebab
dan Akibat)/ Ishikawa adalah untuk mengidentifikasi dan mengorganisasi
penyebab-penyebab yang mungkin timbul dari suatu efek spesifik dan kemudian
memisahkan akar penyebabnya . Sering dijumpai orang mengatakan “penyebab
yang mungkin” dan dalam kebanyakan kasus harus menguji apakah penyebab
untuk hipotesa adalah nyata, dan apakah memperbesar atau menguranginya
akan memberikan hasil yang diinginkan.
5. Dengan adanya diagram Fishbone (Tulang Ikan)/ Cause and Effect
(Sebab dan Akibat)/ Ishikawa ini sebenarnya memberi banyak sekali
keuntungan bagi dunia bisnis. Selain memecahkan masalah kualitas yang
menjadi perhatian penting perusahaan. Masalah-masalah klasik lainnya juga
terselesaikan. Masalah-masalah klasik yang ada di industri manufaktur
khusunya antara lain adalah :
a. keterlambatan proses produksi
b. tingkat defect (cacat) produk yang tinggi
c. mesin produksi yang sering mengalami trouble
d. output lini produksi yang tidak stabil yang berakibat kacaunya plan produksi
e. produktivitas yang tidak mencapai target
f. complain pelanggan yang terus berulang
Pada dasarnya diagram Fishbone (Tulang Ikan)/ Cause and Effect
(Sebab dan Akibat)/Ishikawa dapat dipergunakan untuk kebutuhan-kebutuhan
berikut :
a. Membantu mengidentifikasi akar penyebab dari suatu masalah
b. Membantu membangkitkan ide-ide untuk solusi suatu masalah
c. Membantu dalam penyelidikan atau pencarian fakta lebih lanjut
d. Mengidentifikasi tindakan (bagaimana) untuk menciptakan hasil yang
diinginkan
e. Membahas issue secara lengkap dan rapi
f. Menghasilkan pemikiran baru
Jadi ditemukannya diagram Fishbone (Tulang Ikan)/ Cause and Effect
(Sebab dan Akibat)/ Ishikawa ini memberikan kemudahan dan menjadi bagian
penting bagi penyelesaian masalah yang mucul bagi perusahaan.
Penerapan diagram Fishbone (Tulang Ikan)/ Cause and Effect (Sebab
dan Akibat)/ Ishikawa ini dapat menolong kita untuk dapat menemukan akar
“penyebab” terjadinya masalah khususnya di industri manufaktur dimana
prosesnya terkenal dengan banyaknya ragam variabel yang berpotensi
menyebabkan munculnya permasalahan. Apabila “masalah” dan “penyebab”
6. sudah diketahui secara pasti, maka tindakan dan langkah perbaikan akan lebih
mudah dilakukan. Dengan diagram ini, semuanya menjadi lebih jelas dan
memungkinkan kita untuk dapat melihat semua kemungkinan “penyebab” dan
mencari “akar” permasalahan sebenarnya.
Apabila ingin menggunakan Diagram Fishbone (Tulang Ikan)/ Cause and
Effect (Sebab dan Akibat)/ Ishikawa, kita terlebih dahulu harus melihat, di
departemen, divisi dan jenis usaha apa diagram ini digunakan. Perbedaan
departemen, divisi dan jenis usaha juga akan mempengaruhi sebab – sebab
yang berpengaruh signifikan terhadap masalah yang mempengaruhi kualitas
yang nantinya akan digunakan.