SlideShare a Scribd company logo
1 of 11
3. Cara Menemukan Sumber Konflik
a. Membuat prosedur penyelesaian konflik (grievance procedure)
Dengan adanya “grievance procedure” ini memberanikan karyawan untuk mengadu
kalau, dirasakan adanya ketidakadilan. Keberanian untuk segera memberitahukan
masalah, merupakan suatu keuntungan bagi perusahaan.
b. Observasi langsung
Tidak semua konflik disuarakan oleh para karyawan. Karena itu ketajaman observasi
dari pimpinan akan bisa mengetahui ada tidaknya suatu (sumber) konflik.
c. Kotak saran
Cara semacam ini banyak digunakan oleh perusahaan atau lembaga-lembaga lain.
Cara ini efektif karena para pengadu tidak perlu bertatap muka dengan pimpinan.
Bahkan bisa merahasiakan identitasnya. Tapi perusahaan juga harus hati-hati karena
adanya kemungkinan “fitnah” dari kotak saran ini.
d. Politik pintu terbuka
Politik pintu terbuka memang sering diumumkan, tetapi hasilnya sering tidak
memuaskan. Hal ini sering disebabkan karena pihak manajemen tidak bersungguh-
sungguh dalam “membuka” pintunya. Pali tidak ini sering dirasakan oleh para
karyawan. Juga adanya kesenganan dari pihak karyawan sering menjadi penghalang
terhadap kerberhasilan cara ini.
e. Mengangkat konsultan personalia
Konsultan personalia pada umumnya adalah seorang ahli psikologi dan biasanya
merupakan sifat dari bagian personalia. Kadang-kadang karyawan segan pergi
menemui atasannya tetapi bisa menceritakan kesulitannya pada konsultan psikologi
ini.
f. Mengangkat “ombudsman”
Ombudsman adalah orang yang bertugas membantu “mendengarkan” kesulitan-
kesulitan yang ada/dialami oleh karyawan untuk diberitahukan kepada pimpinan.
Ombudsman biasanya adalah orang yang disegani karena terkenal kejujuran dan
keadilannya.
4. Metode-metode untuk Menangani Konflik
a. Metode Pengurangan Konflik
1) Dengan demikian persoalan terlebih dahulu (cooling things down). Meskipun
demikian cara semacam ini sebenarnya belum menyentuh persoalan yang
sebenarnya.
2) Dengan demikian “musuh bersama” , sehingga para anggota dalam kelompok
tersebut bersatu untuk menghadapi “musuh”tersebut. Cara semacam ini
sebenarnya juga hanya mengalihkan perhatian dari para anggota kelompok
b. Metode Penyelesaian Konflik
1) Dominan atau Menekan Dominasi dan penekanan mempunyai dua persamaan;
yaitu keduanya menekan konflik dan bukannya memecahkannya, dengan
memaksanya “tenggelam” ke bawah permukaan dan mereka menciptakan
situasi pemenang dan yang kalah, dimana pihak yang kalah biasanya terpaksa
memberikan jalan kepada pihak yang lebih tinggi kekuasaanya, menjadi kecewa
dan dendam. Penekanan dan dominasi bisa dinyatakan dalam bentuk
pemaksaan sampai dengan pengambilan suara terbanyak.
2) Kompromi
Kompromi mencoba menyelesaikan konflik dengan menemukan dasar yang
ditengah dari dua pihak beroposisi. Cara ini lebih memperkecil kemungkinan
untuk timbulnya permusuhan yang terpendam dari dua pihak yang bermusuhan.
Meskipun demikian, dipandang dsri pertimbangan organisai, pemecahan ini
bukannlah cara yang terbaik, karena tidak mempunyai penyelesaian yang terbaik
pula bagi organisasi, hanya untuk menyenangkan kedua pihak yang
bertentangan.
3) Intergratif
Penyelesaian persoalan secara intergratif, konflik antar kelompok diubah
menjadi situasi pemecahan persoalan bersama yang bisa dipecahkan dengan
bantuan teknik-teknik pemecahan persoalan. Pihak-pihak yang bertentangan
bersama-sama mencoba memecahkan masalahnya dan bukan hanya mencoba
menekan konflik atau berkompromi. Meskipun hal ini adalah yang terbaik bagi
organisasi, dalam praterknya sering sulit tercapai secara memuasakan. Karena
kurang adanya kemauan yang sungguh-sungguh dan jujur untuk memecahkan
persoalan yang menimbulkan perselisihan.
5. Penyelesaian Konflik/Perselisihan dengan prosedur “Grievace”
Sebenarnya konflik haruslah diselesaikan pada saat seawal mungkin. Pada tahap yang
masih awal kemungkinan terselesaikannya konflik adalah lebih besar . Satu cara yang
sering dipakai di Negara Barat adalah dengan menggunakan apa yang disebut
“Grievance machinery”.
Gambar : Prosedur “Griovance”
Pada tahap pertama buruh yang sakit hati mengadu kepada wakil serikat buruh yang
ada dalam perusahaan tersebut. Oleh wakil SB (Serikat buruh) masalah itu dicoba
diselesaikan dengan mandornya . Apabila tidak berhasil maka masalahnya berhenti
sampai disini. Tetapi apabila tidak,dilanjutkan pada tahap kedua, yaitu masalah kepada
wakil SB dalam industri tersebut di daerah itu, yang akan berunding dengan
“manajemen tengah”. Apabila masih tidak bisa terselesaikan, masalah diajukan ke
pimpinan SB yang akan berunding dengan pimpinan tertinggi dari perusahaan. Apabila
tetap tidak bisa terselesaikan akan diajukan kepada Dewan Arbitrase atau Dewan
Pemisah .
ARBITRASI
PIMPINAN SB
WAKIL SB DLM
INDUSTRI
WAKIL SB DLM
PERUSAHAAN
BURUH SAKIT
HATI
MANDOR
MANAJEMEN
TENGAH
PIMP.PERUSAHAAN
Kedisiplinan
1. Indikator –indikator kedisiplinan
Indikator yang mempengaruhi tingkat kedisiplinan karyawan suatu organisasi, diantaranya :
(Hasibuan,2005:194)
1) Tujuan dan kemampuan
Tujuan dan kemampuan ikut mempengaruhi tingkat kedisiplinan karyawan.
Tujuan (pekerjaan) yang dibebankan kepada karyawan harus sesuai dengan
kemampuan karyawan bersangkutan, agar dia bekerja sungguh-sungguh dan
disiplin dalam mengerjakannya.
2) Teladan pimpinan
Teladan pimpiman sangat berperan dalam menentukan kedisiplinan
karyawan karena pimpinan dijadikan teladan dan panutan oleh para bawahannya.
Jika teladan pimpinan kurang baik(kurang berdisiplin), para bawahan pun akan
kurang disiplin.
3) Balas jasa
Balas jasa (gaji dan kesejahteraan) ikut mempengaruhi kedisiplinan karyawan
karena balas jasa akan memberikan kepuasan dan kecintaan karyawan terhadap
perusahaan/pekerjaanya. Jika kecintaan karyawan semakin baik terhadap
pekerjaan , kedisiplinan mereka akan semakin baik pula. Jadi , balas jasa berperan
penting untuk menciptakan kedisiplinan karyawan. Artinya semakin besar balas
jasa semakin baik kedisiplinan karyawan. Sebaliknya,apabila balas jasa kecil
kedisiplinan karyawan menjadi rendah.
4) Keadilan
Keadilan ikut mendorong terwujudnya kedisiplinan karyawan, karena ego dan
sifat manusia yang selalu merasa dirinya penting dan minta diperlakukan sama
dengan manusia lainnya. Keadilan yang dijadikan dasar kebijaksanaan dalam
pemberian balas jasa (pengakuan) atau hukuman akan merangsang terciptanya
kedisiplinan karyawan yang biak. Jadi, keadilan harus diterapkan dengan baik pada
setiap perusahaan supaya kedisiplinan karyawan perusahaan baik pula.
5) Waskat
Waskat (pengawasan melekat) adalah tindakan nyata dan paling efektif
dalam mewujudkan kedisiplinan karyawan perusahaan. Dengan waskat berarti
atasan harus aktif dan langsung mengawasi perilaku,moral,sikap,gairah kerja dan
prestasi kerja bawahannya.
6) Saksi/hukuman
Dengan sanksi hukuman yang semakin berat, karyawan akan semakin takut
melanggar peraturan-peraturan perusahaan ,sikap dan perilaku indisipliner
karyawan akan berkurang. Berat/ringannya sanksi hukuman yang akan diterapkan
ikut mempengaruhi baik/buruknya kedisiplinan karyawan. Sanksi hukuman
hendaknya cukup wajar untuk setiap tingkatan indisipliner, bersifat mendidik dan
menjadi alat motivasi untuk memelihara kedisiplinan dalam perusahaan.
7) Ketegasan
Ketegasan pimpinan dalam melakukan tindakan akan mempengaruhi
kedisiplinan karyawan perusahaan. Pimpinan harus berani dan tegas, bertindak
untuk menghukum setiap karyawan yang indisipliner sesuai dengan sanksi
hukuman yang telah ditetapkan. Pimpinan yang berani bertindak tegas
menerapkan hukuman bagi karyawan yang indisipliner akan disegani dan diakui
kepemimpinannya oleh bawahannya.
8) Hubungan kemanusiaan
Hubungan kemanusiaan yang harmonis antara sesama karyawan ikut
menciptakan kedisiplinan yang baik pada suatu perusahaan. Manajer harus
berusaha menciptakan suasana hubungan kemanusiaan yang serasi serta mengikat,
vertikal maupun horizontal diantara semua karyawannya. Terciptannya human
relationship yang serasi akan mewujudkan lingkungan dan suasana kerja yang
nyaman,serta memotivasi kedisiplinan yang baik pada perusahaan.
Faktor- faktor yang mempengaruhi keputusan untuk mendisplisikan seorang karyawan
dan tingkat hukuman yang diberikan
a. Keputusan apakah akan menjatuhkan tindakan displin atau tidak tergantung pada :
(Simamora, 2004:65)
 Kejelasan dan kewajaran peraturan yang dianggar
 Apakah bukti yang disajikan adalah tidak langsung atau demonstratif
 Kredibilitas,karakteristik, dan status yang memberikan bukti
 Kredibilitas, karakteristik, dan status yang tertuduh
 Karakteristik kepribadian dan manajer yang mengambil keputusan
 Kemungkinan konsekuensi keputusan
b. Keputusan seberapa berat tindakan disiplin tergantungpada:
 Apakah perilaku karyawan berhubungan dengan sebab internal ataupun sebab
eksternal
 Beratnya kesalahan dari segi tingkat pelanggaran peraturan dan konsekkuensi
tindakan
 Apakah ada keadaan yang meringankan atau memberatkan individu tersangka?
 Adanya kemungkinan bahwa perilaku yang keliru dapat dikoreksi (hal ini meliputi
riwayat masa lalu karyawan)
 Apakah aada situasi yang meringankan atau memberatkan
 Biaya atau faedah yang dirasakan displiner tertentu.
Jenis Pelanggaran yang membutuhkan tindakan disipliner
a. Pelanggaran-pelanggaran yang membutukan:
a) Sebuah peringatan lisan
b) sebuah peringatan tertulis
c) Terminasi:
 Kelalaian dalam menunaikan tugas
 Ketidakhadiran kerja tanpa izin
 Inefisiensi dalam pelaksanaan pekerjaan
b. Pelanggaran-pelanggaran yang membutukan sebuah peringatan tertulis dan selanjutnya
terminasi:
 Tidak berada di tempat kerja
 Kegagalan melapor kerja satu atau dua hari berturut-turut tanpa adanya
pemberitahuan
 Kecerobohan dalam pemakaian property perusahaan
c. Pelanggaran-pelanggaran yang langsung membutukan pemecatan
 Pencurian di tempat kerja
 Perkelahian ditempat kerja
 Pemalsuan kartu jam hadir
 Kegagalan melapor kerja tiga hari berturut-berturut tanpa adanya
pemberitahuan
Macam-macam Tindakan Pendisiplinan
Beberapa tindakan pendisplinan bisa dibagi dua yaitu yang positif dan negatif .
(Heidracman,2002:241)
a. Cara positif
Adalah dengan diberi nasihat untuk kebaikan dimasa yang akan datang
b. Cara Negatif
 Memberikan peringatan lisan
 Memberikan peringatan tertulis
 Dihilangkan sebagian haknya
 Didenda
 Dirumahakan sementara
 Diturunkan pangkatnya
 Dipecat
Urutan-urutan tindakan pendisiplinan yang negatif disusun berdasarkan tingkat
kekerasannya. Dari yang lunak sampai yang keras kepala.
5. Pedoman dalam Pendisiplinan
a) Penelitian telah menunjukkan bahwa dalam pendisiplinan perlu dijalankan dengan
memperhatikan bebera[a pedoman seperti:
b) Pendisiplimam hendaknya dilakukan secara pribadi
c) Tidak seharusnya memberikan teguran kepada bawahan dihadapan orang banyak.
Hal ini memalukan bawahan yang di tegur (meskipun mungkin memang benar
bersalah). Sehingga bisa menimbulkan rasa dendam.
d) Pendisplinan seharusnya bersifat membangun
e) Memberikan teguran hendaknya dengan saran tentang bagaimana seharusnya
berbuat untuk tidak mengulangi kesalahan yang lama.
f) Pendisiplinan haruslah dilakukan oleh atasan lansung dengan segera
g) Jangan menunda-nunda pemberian pendisplinan sampai masalahnya “terlupakan”.
Sewaktu kesalahan masih “segar “ teguran akan lebih efektif dari pada di berikan
selang waktu.
h) Keadilan dalam pendisiplinan sangat diperlukan
i) Suatu kesalahan yang sama hendaknya diberikan hukuman yang sama pula. Jangan
melakukan pendisplinan dengan “pilih kasih”
j) Pimpunan tidak seharusnya memberikan pendisiplinan pada waktu bawahan
sedang absen
k) Setelah pendisiplinan sikap dari pimpinan seharusnya wajar kembali
l) Tidak dibenarkan apabila setelah melakukan pendisiplinan pimpinan tetap bersikap
“membenci” bawahan yang telah melakukan kesalahan. Yang sudah terjadi biarlah
dianggap telah selesai. Rasa membenci hanya akan menimbulkan perilaku yang
tidak adil.

More Related Content

What's hot

Peran, Fungsi, dan Tugas Manajer
Peran, Fungsi, dan Tugas ManajerPeran, Fungsi, dan Tugas Manajer
Peran, Fungsi, dan Tugas ManajerElita Yuliana
 
PPT SOSIOLOGI Permasalahan sosial
PPT SOSIOLOGI Permasalahan sosial PPT SOSIOLOGI Permasalahan sosial
PPT SOSIOLOGI Permasalahan sosial Zulfira Farah Nubua
 
Komunikasi dalam organisasi
Komunikasi dalam organisasiKomunikasi dalam organisasi
Komunikasi dalam organisasiasusatya
 
sosiologi "konflik, kekerasan, dan upaya penyelesaian"
sosiologi "konflik, kekerasan, dan upaya penyelesaian"sosiologi "konflik, kekerasan, dan upaya penyelesaian"
sosiologi "konflik, kekerasan, dan upaya penyelesaian"Dedi Saputra
 
Manajemen Konflik
Manajemen KonflikManajemen Konflik
Manajemen Konflikdmaiia
 
Faktor faktor yang mempengaruhi perilaku
Faktor faktor yang mempengaruhi perilakuFaktor faktor yang mempengaruhi perilaku
Faktor faktor yang mempengaruhi perilakuhanafieminence
 
PPT Materi Sosiologi Kelas XII Bab 4. Pemberdayaan Komunitas (Kurikulum 2013 ...
PPT Materi Sosiologi Kelas XII Bab 4. Pemberdayaan Komunitas (Kurikulum 2013 ...PPT Materi Sosiologi Kelas XII Bab 4. Pemberdayaan Komunitas (Kurikulum 2013 ...
PPT Materi Sosiologi Kelas XII Bab 4. Pemberdayaan Komunitas (Kurikulum 2013 ...tian973918
 
Komunikasi inter personal -ppt-
Komunikasi inter personal -ppt-Komunikasi inter personal -ppt-
Komunikasi inter personal -ppt-Salma Van Licht
 
Ppt perubahan sosial
Ppt perubahan sosialPpt perubahan sosial
Ppt perubahan sosialAchmady1
 
Makalah Masyarakat Madani
Makalah Masyarakat MadaniMakalah Masyarakat Madani
Makalah Masyarakat MadaniWahyuni Jrs
 
Kekuasaan, Kwewnangan, Tanggung Jawab dan Delegasi
Kekuasaan, Kwewnangan, Tanggung Jawab dan DelegasiKekuasaan, Kwewnangan, Tanggung Jawab dan Delegasi
Kekuasaan, Kwewnangan, Tanggung Jawab dan DelegasiSatya Pranata
 
Konflik dalam kepempimpinan
Konflik dalam kepempimpinanKonflik dalam kepempimpinan
Konflik dalam kepempimpinanHafiza .h
 
Otonomi daerah dan demokrasi
Otonomi daerah dan demokrasiOtonomi daerah dan demokrasi
Otonomi daerah dan demokrasimaneicon22
 
Kelebihan dan Kelemahan Sistem Pemerintahan di Indonesia
Kelebihan dan Kelemahan Sistem Pemerintahan di IndonesiaKelebihan dan Kelemahan Sistem Pemerintahan di Indonesia
Kelebihan dan Kelemahan Sistem Pemerintahan di IndonesiaEddy Mahendra
 
Interaksi sosial
Interaksi sosialInteraksi sosial
Interaksi sosialEl Ibrahimy
 
Sejarah perkembangan sosiologi
Sejarah perkembangan sosiologiSejarah perkembangan sosiologi
Sejarah perkembangan sosiologiWijining Putri
 

What's hot (20)

Materi Kepemimpinan
Materi KepemimpinanMateri Kepemimpinan
Materi Kepemimpinan
 
Peran, Fungsi, dan Tugas Manajer
Peran, Fungsi, dan Tugas ManajerPeran, Fungsi, dan Tugas Manajer
Peran, Fungsi, dan Tugas Manajer
 
PPT SOSIOLOGI Permasalahan sosial
PPT SOSIOLOGI Permasalahan sosial PPT SOSIOLOGI Permasalahan sosial
PPT SOSIOLOGI Permasalahan sosial
 
Komunikasi dalam organisasi
Komunikasi dalam organisasiKomunikasi dalam organisasi
Komunikasi dalam organisasi
 
sosiologi "konflik, kekerasan, dan upaya penyelesaian"
sosiologi "konflik, kekerasan, dan upaya penyelesaian"sosiologi "konflik, kekerasan, dan upaya penyelesaian"
sosiologi "konflik, kekerasan, dan upaya penyelesaian"
 
Manajemen Konflik
Manajemen KonflikManajemen Konflik
Manajemen Konflik
 
Faktor faktor yang mempengaruhi perilaku
Faktor faktor yang mempengaruhi perilakuFaktor faktor yang mempengaruhi perilaku
Faktor faktor yang mempengaruhi perilaku
 
PPT Materi Sosiologi Kelas XII Bab 4. Pemberdayaan Komunitas (Kurikulum 2013 ...
PPT Materi Sosiologi Kelas XII Bab 4. Pemberdayaan Komunitas (Kurikulum 2013 ...PPT Materi Sosiologi Kelas XII Bab 4. Pemberdayaan Komunitas (Kurikulum 2013 ...
PPT Materi Sosiologi Kelas XII Bab 4. Pemberdayaan Komunitas (Kurikulum 2013 ...
 
Komunikasi inter personal -ppt-
Komunikasi inter personal -ppt-Komunikasi inter personal -ppt-
Komunikasi inter personal -ppt-
 
Ppt perubahan sosial
Ppt perubahan sosialPpt perubahan sosial
Ppt perubahan sosial
 
Makalah Masyarakat Madani
Makalah Masyarakat MadaniMakalah Masyarakat Madani
Makalah Masyarakat Madani
 
Struktur sosial
Struktur sosialStruktur sosial
Struktur sosial
 
Kekuasaan, Kwewnangan, Tanggung Jawab dan Delegasi
Kekuasaan, Kwewnangan, Tanggung Jawab dan DelegasiKekuasaan, Kwewnangan, Tanggung Jawab dan Delegasi
Kekuasaan, Kwewnangan, Tanggung Jawab dan Delegasi
 
Konflik dalam kepempimpinan
Konflik dalam kepempimpinanKonflik dalam kepempimpinan
Konflik dalam kepempimpinan
 
Otonomi daerah dan demokrasi
Otonomi daerah dan demokrasiOtonomi daerah dan demokrasi
Otonomi daerah dan demokrasi
 
Makalah "Kesetaraan Gender"
Makalah "Kesetaraan Gender"Makalah "Kesetaraan Gender"
Makalah "Kesetaraan Gender"
 
Kelebihan dan Kelemahan Sistem Pemerintahan di Indonesia
Kelebihan dan Kelemahan Sistem Pemerintahan di IndonesiaKelebihan dan Kelemahan Sistem Pemerintahan di Indonesia
Kelebihan dan Kelemahan Sistem Pemerintahan di Indonesia
 
Interaksi sosial
Interaksi sosialInteraksi sosial
Interaksi sosial
 
Manajemen konflik
Manajemen konflikManajemen konflik
Manajemen konflik
 
Sejarah perkembangan sosiologi
Sejarah perkembangan sosiologiSejarah perkembangan sosiologi
Sejarah perkembangan sosiologi
 

Viewers also liked

Stres, distress, dan depresi fix copy
Stres, distress, dan depresi fix   copyStres, distress, dan depresi fix   copy
Stres, distress, dan depresi fix copymus lihah
 
Indonesian movie eng
Indonesian movie engIndonesian movie eng
Indonesian movie engDwi Anita
 
Manajemen Bank Syariah
Manajemen Bank SyariahManajemen Bank Syariah
Manajemen Bank SyariahDwi Anita
 
Lembaga keuangan bank
Lembaga keuangan bankLembaga keuangan bank
Lembaga keuangan bankDwi Anita
 
Hak Asasi Manusia
Hak Asasi ManusiaHak Asasi Manusia
Hak Asasi ManusiaDwi Anita
 
Kunci jawaban Soal MSDM
Kunci jawaban Soal MSDMKunci jawaban Soal MSDM
Kunci jawaban Soal MSDMDwi Anita
 
Materi identitas nasional
Materi identitas nasionalMateri identitas nasional
Materi identitas nasionalDwi Anita
 
Ppt juve (after)
Ppt juve (after)Ppt juve (after)
Ppt juve (after)Dwi Anita
 
Utang Indonesia
Utang IndonesiaUtang Indonesia
Utang IndonesiaDwi Anita
 
Jasa-Jasa Perbankan
Jasa-Jasa PerbankanJasa-Jasa Perbankan
Jasa-Jasa PerbankanDwi Anita
 
Seminar Depresi dan Resiliensi
Seminar Depresi dan ResiliensiSeminar Depresi dan Resiliensi
Seminar Depresi dan ResiliensiNiken Widyaningrum
 
Pegadaian Syariah
Pegadaian SyariahPegadaian Syariah
Pegadaian SyariahDwi Anita
 
Bab i kewirausahaan
Bab i kewirausahaanBab i kewirausahaan
Bab i kewirausahaanDwi Anita
 
Kunci jawaban soal msdm
Kunci jawaban soal msdmKunci jawaban soal msdm
Kunci jawaban soal msdmDwi Anita
 
Bab ii ciri ciri pribadi wirausaha
Bab ii ciri ciri pribadi wirausahaBab ii ciri ciri pribadi wirausaha
Bab ii ciri ciri pribadi wirausahaDwi Anita
 
Ppt Bahasa indonesia materi akuntansi
Ppt Bahasa indonesia materi akuntansiPpt Bahasa indonesia materi akuntansi
Ppt Bahasa indonesia materi akuntansiDwi Anita
 
L0.1 5. programa l01 comunicación y lenguaje 1
L0.1 5. programa l01 comunicación y lenguaje 1L0.1 5. programa l01 comunicación y lenguaje 1
L0.1 5. programa l01 comunicación y lenguaje 1ludimagister
 

Viewers also liked (20)

Stres, distress, dan depresi fix copy
Stres, distress, dan depresi fix   copyStres, distress, dan depresi fix   copy
Stres, distress, dan depresi fix copy
 
Ketidakdisiplinan
KetidakdisiplinanKetidakdisiplinan
Ketidakdisiplinan
 
Indonesian movie eng
Indonesian movie engIndonesian movie eng
Indonesian movie eng
 
Manajemen Bank Syariah
Manajemen Bank SyariahManajemen Bank Syariah
Manajemen Bank Syariah
 
Lembaga keuangan bank
Lembaga keuangan bankLembaga keuangan bank
Lembaga keuangan bank
 
Hak Asasi Manusia
Hak Asasi ManusiaHak Asasi Manusia
Hak Asasi Manusia
 
Kunci jawaban Soal MSDM
Kunci jawaban Soal MSDMKunci jawaban Soal MSDM
Kunci jawaban Soal MSDM
 
Materi identitas nasional
Materi identitas nasionalMateri identitas nasional
Materi identitas nasional
 
Ppt juve (after)
Ppt juve (after)Ppt juve (after)
Ppt juve (after)
 
Utang Indonesia
Utang IndonesiaUtang Indonesia
Utang Indonesia
 
Jasa-Jasa Perbankan
Jasa-Jasa PerbankanJasa-Jasa Perbankan
Jasa-Jasa Perbankan
 
Seminar Depresi dan Resiliensi
Seminar Depresi dan ResiliensiSeminar Depresi dan Resiliensi
Seminar Depresi dan Resiliensi
 
Pegadaian Syariah
Pegadaian SyariahPegadaian Syariah
Pegadaian Syariah
 
Bab i kewirausahaan
Bab i kewirausahaanBab i kewirausahaan
Bab i kewirausahaan
 
Kunci jawaban soal msdm
Kunci jawaban soal msdmKunci jawaban soal msdm
Kunci jawaban soal msdm
 
IDEOLOGI
IDEOLOGIIDEOLOGI
IDEOLOGI
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Bab ii ciri ciri pribadi wirausaha
Bab ii ciri ciri pribadi wirausahaBab ii ciri ciri pribadi wirausaha
Bab ii ciri ciri pribadi wirausaha
 
Ppt Bahasa indonesia materi akuntansi
Ppt Bahasa indonesia materi akuntansiPpt Bahasa indonesia materi akuntansi
Ppt Bahasa indonesia materi akuntansi
 
L0.1 5. programa l01 comunicación y lenguaje 1
L0.1 5. programa l01 comunicación y lenguaje 1L0.1 5. programa l01 comunicación y lenguaje 1
L0.1 5. programa l01 comunicación y lenguaje 1
 

Similar to Persaingan, Konflik dan kedisiplinan

Konflik dalam Organisasi
Konflik dalam OrganisasiKonflik dalam Organisasi
Konflik dalam Organisasizakiah yoan
 
6.kedisiplinan by warizen
6.kedisiplinan by warizen6.kedisiplinan by warizen
6.kedisiplinan by warizenAl-waris Suarez
 
KWU BAB 3 S/D BAB 6 KELAS 10 SEMESTER 1
KWU BAB 3 S/D BAB 6 KELAS 10 SEMESTER 1KWU BAB 3 S/D BAB 6 KELAS 10 SEMESTER 1
KWU BAB 3 S/D BAB 6 KELAS 10 SEMESTER 1Rangga Skatepunkers
 
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...FIkri Aulawi Rusmahafi
 
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...FIkri Aulawi Rusmahafi
 
Manajemen 120923171745-phpapp02
Manajemen 120923171745-phpapp02Manajemen 120923171745-phpapp02
Manajemen 120923171745-phpapp02Putra Meunafa
 
Manajemen 120923171745-phpapp02
Manajemen 120923171745-phpapp02Manajemen 120923171745-phpapp02
Manajemen 120923171745-phpapp02Putra Meunafa
 
Manajemen 120923171745-phpapp02
Manajemen 120923171745-phpapp02Manajemen 120923171745-phpapp02
Manajemen 120923171745-phpapp02Putra Meunafa
 
Ayuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu nengsih
Ayuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu nengsihAyuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu nengsih
Ayuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu nengsihraninainggolan97
 
Hubungan manajemen konflik dan kinerja
Hubungan manajemen konflik dan kinerjaHubungan manajemen konflik dan kinerja
Hubungan manajemen konflik dan kinerjaFerianWibisono
 
Materi Kewirausahaan Bisnis
Materi Kewirausahaan BisnisMateri Kewirausahaan Bisnis
Materi Kewirausahaan BisnisNurikaWulandari
 
23,be & gg,ratih dewi sumantri,prof,dr,ir,hapzi ali, mm,cma,corporate governa...
23,be & gg,ratih dewi sumantri,prof,dr,ir,hapzi ali, mm,cma,corporate governa...23,be & gg,ratih dewi sumantri,prof,dr,ir,hapzi ali, mm,cma,corporate governa...
23,be & gg,ratih dewi sumantri,prof,dr,ir,hapzi ali, mm,cma,corporate governa...Ratihdewi1183
 
Materi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan KONFLIK.ppt
Materi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan KONFLIK.pptMateri Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan KONFLIK.ppt
Materi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan KONFLIK.pptNurulEfiningsih2
 
bab3-131011023438-phpapp01 (3) (1).pptx
bab3-131011023438-phpapp01 (3) (1).pptxbab3-131011023438-phpapp01 (3) (1).pptx
bab3-131011023438-phpapp01 (3) (1).pptxRiniRatnaNafitaSari1
 
Motivasi Kerja Mury KKB.pdf
Motivasi Kerja Mury KKB.pdfMotivasi Kerja Mury KKB.pdf
Motivasi Kerja Mury KKB.pdfMuryRirianty
 
Teori perkembangan
Teori perkembanganTeori perkembangan
Teori perkembanganRohandi Aziz
 

Similar to Persaingan, Konflik dan kedisiplinan (20)

Konflik dalam Organisasi
Konflik dalam OrganisasiKonflik dalam Organisasi
Konflik dalam Organisasi
 
6.kedisiplinan by warizen
6.kedisiplinan by warizen6.kedisiplinan by warizen
6.kedisiplinan by warizen
 
KWU BAB 3 S/D BAB 6 KELAS 10 SEMESTER 1
KWU BAB 3 S/D BAB 6 KELAS 10 SEMESTER 1KWU BAB 3 S/D BAB 6 KELAS 10 SEMESTER 1
KWU BAB 3 S/D BAB 6 KELAS 10 SEMESTER 1
 
Manajemen
ManajemenManajemen
Manajemen
 
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
 
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
 
Manajemen 120923171745-phpapp02
Manajemen 120923171745-phpapp02Manajemen 120923171745-phpapp02
Manajemen 120923171745-phpapp02
 
Manajemen 120923171745-phpapp02
Manajemen 120923171745-phpapp02Manajemen 120923171745-phpapp02
Manajemen 120923171745-phpapp02
 
Manajemen 120923171745-phpapp02
Manajemen 120923171745-phpapp02Manajemen 120923171745-phpapp02
Manajemen 120923171745-phpapp02
 
Ayuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu nengsih
Ayuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu nengsihAyuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu nengsih
Ayuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu nengsih
 
Hubungan manajemen konflik dan kinerja
Hubungan manajemen konflik dan kinerjaHubungan manajemen konflik dan kinerja
Hubungan manajemen konflik dan kinerja
 
Materi Kewirausahaan Bisnis
Materi Kewirausahaan BisnisMateri Kewirausahaan Bisnis
Materi Kewirausahaan Bisnis
 
23,be & gg,ratih dewi sumantri,prof,dr,ir,hapzi ali, mm,cma,corporate governa...
23,be & gg,ratih dewi sumantri,prof,dr,ir,hapzi ali, mm,cma,corporate governa...23,be & gg,ratih dewi sumantri,prof,dr,ir,hapzi ali, mm,cma,corporate governa...
23,be & gg,ratih dewi sumantri,prof,dr,ir,hapzi ali, mm,cma,corporate governa...
 
Materi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan KONFLIK.ppt
Materi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan KONFLIK.pptMateri Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan KONFLIK.ppt
Materi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan KONFLIK.ppt
 
bab3-131011023438-phpapp01 (3) (1).pptx
bab3-131011023438-phpapp01 (3) (1).pptxbab3-131011023438-phpapp01 (3) (1).pptx
bab3-131011023438-phpapp01 (3) (1).pptx
 
Motivasi Kerja Mury KKB.pdf
Motivasi Kerja Mury KKB.pdfMotivasi Kerja Mury KKB.pdf
Motivasi Kerja Mury KKB.pdf
 
Memahami pola pikir orang
Memahami pola pikir orangMemahami pola pikir orang
Memahami pola pikir orang
 
Bab 9
Bab 9Bab 9
Bab 9
 
Teori perkembangan
Teori perkembanganTeori perkembangan
Teori perkembangan
 
Etika bisnis
Etika bisnisEtika bisnis
Etika bisnis
 

More from Dwi Anita

Karya Tulis Ilmiah
Karya Tulis IlmiahKarya Tulis Ilmiah
Karya Tulis IlmiahDwi Anita
 
Manajemen Kredit
Manajemen KreditManajemen Kredit
Manajemen KreditDwi Anita
 
Indonesian version
Indonesian versionIndonesian version
Indonesian versionDwi Anita
 
Format penulisan proposal PMW 2015
Format penulisan proposal PMW 2015Format penulisan proposal PMW 2015
Format penulisan proposal PMW 2015Dwi Anita
 
Quesioner Statistik
Quesioner StatistikQuesioner Statistik
Quesioner StatistikDwi Anita
 
Quality Management System
Quality Management SystemQuality Management System
Quality Management SystemDwi Anita
 
Tugas Membuat Soal MSDM
Tugas Membuat Soal MSDMTugas Membuat Soal MSDM
Tugas Membuat Soal MSDMDwi Anita
 
Video games and violence ind
Video games and violence indVideo games and violence ind
Video games and violence indDwi Anita
 
Indonesian movie ind
Indonesian movie indIndonesian movie ind
Indonesian movie indDwi Anita
 
Text messaging ind
Text messaging indText messaging ind
Text messaging indDwi Anita
 
Text messaging
Text messagingText messaging
Text messagingDwi Anita
 
Friends and money
Friends and moneyFriends and money
Friends and moneyDwi Anita
 
Friends and money ind
Friends and money indFriends and money ind
Friends and money indDwi Anita
 
PETA MATERI KELAS XII IPS
PETA MATERI KELAS XII IPSPETA MATERI KELAS XII IPS
PETA MATERI KELAS XII IPSDwi Anita
 

More from Dwi Anita (20)

Karya Tulis Ilmiah
Karya Tulis IlmiahKarya Tulis Ilmiah
Karya Tulis Ilmiah
 
Manajemen Kredit
Manajemen KreditManajemen Kredit
Manajemen Kredit
 
Indonesian version
Indonesian versionIndonesian version
Indonesian version
 
Men cry eng
Men cry engMen cry eng
Men cry eng
 
Soal MSDM
Soal MSDMSoal MSDM
Soal MSDM
 
Format penulisan proposal PMW 2015
Format penulisan proposal PMW 2015Format penulisan proposal PMW 2015
Format penulisan proposal PMW 2015
 
Beckham
BeckhamBeckham
Beckham
 
Beckham ind
Beckham indBeckham ind
Beckham ind
 
Quesioner Statistik
Quesioner StatistikQuesioner Statistik
Quesioner Statistik
 
Quality Management System
Quality Management SystemQuality Management System
Quality Management System
 
Tugas Membuat Soal MSDM
Tugas Membuat Soal MSDMTugas Membuat Soal MSDM
Tugas Membuat Soal MSDM
 
Hijab
HijabHijab
Hijab
 
Hijab
HijabHijab
Hijab
 
Video games and violence ind
Video games and violence indVideo games and violence ind
Video games and violence ind
 
Indonesian movie ind
Indonesian movie indIndonesian movie ind
Indonesian movie ind
 
Text messaging ind
Text messaging indText messaging ind
Text messaging ind
 
Text messaging
Text messagingText messaging
Text messaging
 
Friends and money
Friends and moneyFriends and money
Friends and money
 
Friends and money ind
Friends and money indFriends and money ind
Friends and money ind
 
PETA MATERI KELAS XII IPS
PETA MATERI KELAS XII IPSPETA MATERI KELAS XII IPS
PETA MATERI KELAS XII IPS
 

Recently uploaded

Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaharnosuharno5
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxriscacriswanda
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptnovibernadina
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxIvvatulAini
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024ssuser0bf64e
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANwawan479953
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...nuraji51
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanAdePutraTunggali
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxDEAAYUANGGREANI
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxrizalhabib4
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXIksanSaputra6
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"baimmuhammad71
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...pipinafindraputri1
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxnursariheldaseptiana
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYNovitaDewi98
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxMaskuratulMunawaroh
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaAndreRangga1
 

Recently uploaded (20)

Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 

Persaingan, Konflik dan kedisiplinan

  • 1. 3. Cara Menemukan Sumber Konflik a. Membuat prosedur penyelesaian konflik (grievance procedure) Dengan adanya “grievance procedure” ini memberanikan karyawan untuk mengadu kalau, dirasakan adanya ketidakadilan. Keberanian untuk segera memberitahukan masalah, merupakan suatu keuntungan bagi perusahaan. b. Observasi langsung Tidak semua konflik disuarakan oleh para karyawan. Karena itu ketajaman observasi dari pimpinan akan bisa mengetahui ada tidaknya suatu (sumber) konflik. c. Kotak saran Cara semacam ini banyak digunakan oleh perusahaan atau lembaga-lembaga lain. Cara ini efektif karena para pengadu tidak perlu bertatap muka dengan pimpinan. Bahkan bisa merahasiakan identitasnya. Tapi perusahaan juga harus hati-hati karena adanya kemungkinan “fitnah” dari kotak saran ini. d. Politik pintu terbuka Politik pintu terbuka memang sering diumumkan, tetapi hasilnya sering tidak memuaskan. Hal ini sering disebabkan karena pihak manajemen tidak bersungguh- sungguh dalam “membuka” pintunya. Pali tidak ini sering dirasakan oleh para karyawan. Juga adanya kesenganan dari pihak karyawan sering menjadi penghalang terhadap kerberhasilan cara ini. e. Mengangkat konsultan personalia Konsultan personalia pada umumnya adalah seorang ahli psikologi dan biasanya merupakan sifat dari bagian personalia. Kadang-kadang karyawan segan pergi menemui atasannya tetapi bisa menceritakan kesulitannya pada konsultan psikologi ini.
  • 2. f. Mengangkat “ombudsman” Ombudsman adalah orang yang bertugas membantu “mendengarkan” kesulitan- kesulitan yang ada/dialami oleh karyawan untuk diberitahukan kepada pimpinan. Ombudsman biasanya adalah orang yang disegani karena terkenal kejujuran dan keadilannya. 4. Metode-metode untuk Menangani Konflik a. Metode Pengurangan Konflik 1) Dengan demikian persoalan terlebih dahulu (cooling things down). Meskipun demikian cara semacam ini sebenarnya belum menyentuh persoalan yang sebenarnya. 2) Dengan demikian “musuh bersama” , sehingga para anggota dalam kelompok tersebut bersatu untuk menghadapi “musuh”tersebut. Cara semacam ini sebenarnya juga hanya mengalihkan perhatian dari para anggota kelompok b. Metode Penyelesaian Konflik 1) Dominan atau Menekan Dominasi dan penekanan mempunyai dua persamaan; yaitu keduanya menekan konflik dan bukannya memecahkannya, dengan memaksanya “tenggelam” ke bawah permukaan dan mereka menciptakan situasi pemenang dan yang kalah, dimana pihak yang kalah biasanya terpaksa memberikan jalan kepada pihak yang lebih tinggi kekuasaanya, menjadi kecewa dan dendam. Penekanan dan dominasi bisa dinyatakan dalam bentuk pemaksaan sampai dengan pengambilan suara terbanyak. 2) Kompromi Kompromi mencoba menyelesaikan konflik dengan menemukan dasar yang
  • 3. ditengah dari dua pihak beroposisi. Cara ini lebih memperkecil kemungkinan untuk timbulnya permusuhan yang terpendam dari dua pihak yang bermusuhan. Meskipun demikian, dipandang dsri pertimbangan organisai, pemecahan ini bukannlah cara yang terbaik, karena tidak mempunyai penyelesaian yang terbaik pula bagi organisasi, hanya untuk menyenangkan kedua pihak yang bertentangan. 3) Intergratif Penyelesaian persoalan secara intergratif, konflik antar kelompok diubah menjadi situasi pemecahan persoalan bersama yang bisa dipecahkan dengan bantuan teknik-teknik pemecahan persoalan. Pihak-pihak yang bertentangan bersama-sama mencoba memecahkan masalahnya dan bukan hanya mencoba menekan konflik atau berkompromi. Meskipun hal ini adalah yang terbaik bagi organisasi, dalam praterknya sering sulit tercapai secara memuasakan. Karena kurang adanya kemauan yang sungguh-sungguh dan jujur untuk memecahkan persoalan yang menimbulkan perselisihan. 5. Penyelesaian Konflik/Perselisihan dengan prosedur “Grievace” Sebenarnya konflik haruslah diselesaikan pada saat seawal mungkin. Pada tahap yang masih awal kemungkinan terselesaikannya konflik adalah lebih besar . Satu cara yang sering dipakai di Negara Barat adalah dengan menggunakan apa yang disebut “Grievance machinery”.
  • 4. Gambar : Prosedur “Griovance” Pada tahap pertama buruh yang sakit hati mengadu kepada wakil serikat buruh yang ada dalam perusahaan tersebut. Oleh wakil SB (Serikat buruh) masalah itu dicoba diselesaikan dengan mandornya . Apabila tidak berhasil maka masalahnya berhenti sampai disini. Tetapi apabila tidak,dilanjutkan pada tahap kedua, yaitu masalah kepada wakil SB dalam industri tersebut di daerah itu, yang akan berunding dengan “manajemen tengah”. Apabila masih tidak bisa terselesaikan, masalah diajukan ke pimpinan SB yang akan berunding dengan pimpinan tertinggi dari perusahaan. Apabila tetap tidak bisa terselesaikan akan diajukan kepada Dewan Arbitrase atau Dewan Pemisah . ARBITRASI PIMPINAN SB WAKIL SB DLM INDUSTRI WAKIL SB DLM PERUSAHAAN BURUH SAKIT HATI MANDOR MANAJEMEN TENGAH PIMP.PERUSAHAAN
  • 5. Kedisiplinan 1. Indikator –indikator kedisiplinan Indikator yang mempengaruhi tingkat kedisiplinan karyawan suatu organisasi, diantaranya : (Hasibuan,2005:194) 1) Tujuan dan kemampuan Tujuan dan kemampuan ikut mempengaruhi tingkat kedisiplinan karyawan. Tujuan (pekerjaan) yang dibebankan kepada karyawan harus sesuai dengan kemampuan karyawan bersangkutan, agar dia bekerja sungguh-sungguh dan disiplin dalam mengerjakannya. 2) Teladan pimpinan Teladan pimpiman sangat berperan dalam menentukan kedisiplinan karyawan karena pimpinan dijadikan teladan dan panutan oleh para bawahannya. Jika teladan pimpinan kurang baik(kurang berdisiplin), para bawahan pun akan kurang disiplin. 3) Balas jasa Balas jasa (gaji dan kesejahteraan) ikut mempengaruhi kedisiplinan karyawan karena balas jasa akan memberikan kepuasan dan kecintaan karyawan terhadap perusahaan/pekerjaanya. Jika kecintaan karyawan semakin baik terhadap pekerjaan , kedisiplinan mereka akan semakin baik pula. Jadi , balas jasa berperan penting untuk menciptakan kedisiplinan karyawan. Artinya semakin besar balas
  • 6. jasa semakin baik kedisiplinan karyawan. Sebaliknya,apabila balas jasa kecil kedisiplinan karyawan menjadi rendah. 4) Keadilan Keadilan ikut mendorong terwujudnya kedisiplinan karyawan, karena ego dan sifat manusia yang selalu merasa dirinya penting dan minta diperlakukan sama dengan manusia lainnya. Keadilan yang dijadikan dasar kebijaksanaan dalam pemberian balas jasa (pengakuan) atau hukuman akan merangsang terciptanya kedisiplinan karyawan yang biak. Jadi, keadilan harus diterapkan dengan baik pada setiap perusahaan supaya kedisiplinan karyawan perusahaan baik pula. 5) Waskat Waskat (pengawasan melekat) adalah tindakan nyata dan paling efektif dalam mewujudkan kedisiplinan karyawan perusahaan. Dengan waskat berarti atasan harus aktif dan langsung mengawasi perilaku,moral,sikap,gairah kerja dan prestasi kerja bawahannya. 6) Saksi/hukuman Dengan sanksi hukuman yang semakin berat, karyawan akan semakin takut melanggar peraturan-peraturan perusahaan ,sikap dan perilaku indisipliner karyawan akan berkurang. Berat/ringannya sanksi hukuman yang akan diterapkan ikut mempengaruhi baik/buruknya kedisiplinan karyawan. Sanksi hukuman hendaknya cukup wajar untuk setiap tingkatan indisipliner, bersifat mendidik dan menjadi alat motivasi untuk memelihara kedisiplinan dalam perusahaan. 7) Ketegasan Ketegasan pimpinan dalam melakukan tindakan akan mempengaruhi kedisiplinan karyawan perusahaan. Pimpinan harus berani dan tegas, bertindak
  • 7. untuk menghukum setiap karyawan yang indisipliner sesuai dengan sanksi hukuman yang telah ditetapkan. Pimpinan yang berani bertindak tegas menerapkan hukuman bagi karyawan yang indisipliner akan disegani dan diakui kepemimpinannya oleh bawahannya. 8) Hubungan kemanusiaan Hubungan kemanusiaan yang harmonis antara sesama karyawan ikut menciptakan kedisiplinan yang baik pada suatu perusahaan. Manajer harus berusaha menciptakan suasana hubungan kemanusiaan yang serasi serta mengikat, vertikal maupun horizontal diantara semua karyawannya. Terciptannya human relationship yang serasi akan mewujudkan lingkungan dan suasana kerja yang nyaman,serta memotivasi kedisiplinan yang baik pada perusahaan. Faktor- faktor yang mempengaruhi keputusan untuk mendisplisikan seorang karyawan dan tingkat hukuman yang diberikan a. Keputusan apakah akan menjatuhkan tindakan displin atau tidak tergantung pada : (Simamora, 2004:65)  Kejelasan dan kewajaran peraturan yang dianggar  Apakah bukti yang disajikan adalah tidak langsung atau demonstratif  Kredibilitas,karakteristik, dan status yang memberikan bukti  Kredibilitas, karakteristik, dan status yang tertuduh  Karakteristik kepribadian dan manajer yang mengambil keputusan  Kemungkinan konsekuensi keputusan b. Keputusan seberapa berat tindakan disiplin tergantungpada:
  • 8.  Apakah perilaku karyawan berhubungan dengan sebab internal ataupun sebab eksternal  Beratnya kesalahan dari segi tingkat pelanggaran peraturan dan konsekkuensi tindakan  Apakah ada keadaan yang meringankan atau memberatkan individu tersangka?  Adanya kemungkinan bahwa perilaku yang keliru dapat dikoreksi (hal ini meliputi riwayat masa lalu karyawan)  Apakah aada situasi yang meringankan atau memberatkan  Biaya atau faedah yang dirasakan displiner tertentu. Jenis Pelanggaran yang membutuhkan tindakan disipliner a. Pelanggaran-pelanggaran yang membutukan: a) Sebuah peringatan lisan b) sebuah peringatan tertulis c) Terminasi:  Kelalaian dalam menunaikan tugas  Ketidakhadiran kerja tanpa izin  Inefisiensi dalam pelaksanaan pekerjaan b. Pelanggaran-pelanggaran yang membutukan sebuah peringatan tertulis dan selanjutnya terminasi:  Tidak berada di tempat kerja  Kegagalan melapor kerja satu atau dua hari berturut-turut tanpa adanya pemberitahuan  Kecerobohan dalam pemakaian property perusahaan
  • 9. c. Pelanggaran-pelanggaran yang langsung membutukan pemecatan  Pencurian di tempat kerja  Perkelahian ditempat kerja  Pemalsuan kartu jam hadir  Kegagalan melapor kerja tiga hari berturut-berturut tanpa adanya pemberitahuan Macam-macam Tindakan Pendisiplinan Beberapa tindakan pendisplinan bisa dibagi dua yaitu yang positif dan negatif . (Heidracman,2002:241) a. Cara positif Adalah dengan diberi nasihat untuk kebaikan dimasa yang akan datang b. Cara Negatif  Memberikan peringatan lisan  Memberikan peringatan tertulis  Dihilangkan sebagian haknya  Didenda  Dirumahakan sementara  Diturunkan pangkatnya  Dipecat
  • 10. Urutan-urutan tindakan pendisiplinan yang negatif disusun berdasarkan tingkat kekerasannya. Dari yang lunak sampai yang keras kepala. 5. Pedoman dalam Pendisiplinan a) Penelitian telah menunjukkan bahwa dalam pendisiplinan perlu dijalankan dengan memperhatikan bebera[a pedoman seperti: b) Pendisiplimam hendaknya dilakukan secara pribadi c) Tidak seharusnya memberikan teguran kepada bawahan dihadapan orang banyak. Hal ini memalukan bawahan yang di tegur (meskipun mungkin memang benar bersalah). Sehingga bisa menimbulkan rasa dendam. d) Pendisplinan seharusnya bersifat membangun e) Memberikan teguran hendaknya dengan saran tentang bagaimana seharusnya berbuat untuk tidak mengulangi kesalahan yang lama. f) Pendisiplinan haruslah dilakukan oleh atasan lansung dengan segera g) Jangan menunda-nunda pemberian pendisplinan sampai masalahnya “terlupakan”. Sewaktu kesalahan masih “segar “ teguran akan lebih efektif dari pada di berikan selang waktu. h) Keadilan dalam pendisiplinan sangat diperlukan i) Suatu kesalahan yang sama hendaknya diberikan hukuman yang sama pula. Jangan melakukan pendisplinan dengan “pilih kasih” j) Pimpunan tidak seharusnya memberikan pendisiplinan pada waktu bawahan sedang absen k) Setelah pendisiplinan sikap dari pimpinan seharusnya wajar kembali
  • 11. l) Tidak dibenarkan apabila setelah melakukan pendisiplinan pimpinan tetap bersikap “membenci” bawahan yang telah melakukan kesalahan. Yang sudah terjadi biarlah dianggap telah selesai. Rasa membenci hanya akan menimbulkan perilaku yang tidak adil.