SlideShare a Scribd company logo
1 of 38
L/O/G/O
ASUHAN KEPERAWATAN ANAK
DENGAN SYNDROMA NEFROTIK
PRESENTED BY : NENY TRIANA, SP.d, S.Kep.Ns
www.themegallery.com
Monday, November 13, 2017 1
www.themegallery.com
A. Pengertian
• Sindrom nefrotik Is penyakit dgn gjl edema,
proteinuria, hipoalbuminemia dan hiperkolesterolemia.
Kadang-kadang terdapat hematuria, hipertensi dan
penurunan fungsi ginjal ( Ngastiyah, 1997).
• Penyakit ini tjd tiba-tiba, terutama pd anak-anak.
Biasanya berupa oliguria dan urin b’warna gelap, atau
urin yg kental akibat proteinuria berat ( Mansjoer Arif,
dkk. 1999).
• Nephrotic Syndrome merupakan kumpulan gejala
yang disebabkan oleh adanya injury glomerular yang
terjadi pada anak dengan karakteristik : proteinuria,
hypoproteinuria, hypoalbuminemia, hyperlipidemia
dan edema (Suryadi, 2001).
Monday, November 13, 2017 2
www.themegallery.com
Sindrom nefrotik merupakan gangguan klinis ditandai
oleh:
• Peningkatan protein dalam urin secara bermakna
(proteinuria)
• Penurunan albumin dalam darah
• Edema
• Serum cholesterol yang tinggi (hiperlipidemia)
• Tanda – tanda tersebut dijumpai disetiap kondisi yang
sangat merusak membran kapiler glomerulus dan
menyebabkan peningkatan permiabilitas glomerulus
(Sukiane, 2002).
Monday, November 13, 2017 3
www.themegallery.com
B. Etiologi
Penyebab sindrom nefrotik yang pasti belum
diketahui, akhir-akhir ini dianggap sebagai suatu
penyakit autoimun, yaitu suatu reaksi antigen –
antibodi. Umumnya etiologi dibagi menjadi :
1. Sindrom nefrotik bawaan
• Diturunkan sebagai resesif autosomal atau karena
reaksi maternofetal. Resisten terhadap semua
pengobatan. Prognosis buruk dan biasanya pasien
meninggal dalam bulan-bulan pertama kehidupannya.
Monday, November 13, 2017 4
www.themegallery.com
2. Sindrom nefrotik sekunder disebabkan oleh :
 Malaria kuartana atau parasit lainnya.
 Penyakit kolagen seperti lupus eritematosus
diseminata, purpura anafilaktoid.
 Glumerulonefritis akut atau kronik,
 Trombosis vena renalis.
 Bahan kimia seperti trimetadion, paradion,
penisilamin, garam emas, air raksa.
 Amiloidosis, penyakit sel sabit, hiperprolinemia,
nefritis membranoproliferatif hipokomplementemik.
Monday, November 13, 2017 5
www.themegallery.com
3. Sindrom nefrotik idiopatik
Tidak diketahui sebabnya atau disebut sindroma
nefrotik primer. Berdasarkan histopatologis yang
tampak pada biopsi ginjal dgn pemeriksaan mikroskop
biasa dan mikroskop elektron, Churk dkk membaginya
menjadi :
a. Kelainan minimal
Pada mikroskop elektron akan tampak foot
prosessus sel epitel berpadu. Dengan cara
imunofluoresensi ternyata tidak terdapat IgG pada
dinding kapiler glomerulus
Monday, November 13, 2017 6
www.themegallery.com
b. Nefropati membranosa
Semua glomerulus menunjukan penebalan dinding
kapiler yang tersebar tanpa proliferasi sel. Prognosis
kurang baik
c. Glomerulonefritis proliferatif
• Glomerulonefritis proliferatif esudatif difus. Terdapat
proliferasi sel mesangial dan infiltrasi sel
polimorfonukleus. Pembengkanan sitoplasma endotel
yang menyebabkan kapiler tersumbat.
• Dengan penebalan batang lobular
Monday, November 13, 2017 7
www.themegallery.com
Terdapat prolefirasi sel mesangial yang tersebar dan
penebalan batang lobular.
• Dengan bulan sabit ( crescent)
Didapatkan proliferasi sel mesangial dan proliferasi
sel epitel sampai kapsular dan viseral. Prognosis
buruk.
• Glomerulonefritis membranoproliferatif
Proliferasi sel mesangial dan penempatan fibrin yang
menyerupai membran basalis di mesangium. Titer
globulin beta-IC atau beta-IA rendah. Prognosis buruk.
• Lain-lain perubahan proliferasi yang tidak khas.
Monday, November 13, 2017 8
www.themegallery.com
• . Glomerulosklerosis fokal segmental
Pada kelainan ini yang mencolok sklerosis
glomerulus. Sering disertai atrofi tubulus. Prognosis
buruk.
C. Patofisiologi
• Terjadi proteinuria akibat peningkatan permiabilitas
membran glomerulus. Sebagian besar protein dalam
urin adalah albumin sehingga jika laju sintesis hepar
dilampui, meski telah berusaha ditingkatkan, terjadi
hipoalbuminemia. Hal ini menyebabkan retensi garam
dan air.
Monday, November 13, 2017 9
www.themegallery.com
• Menurunnya tekanan osmotik menyebabkan edema
generalisata akibat cairan yang berpindah dari sistem
vaskuler kedalam ruang cairan ekstra seluler.
Penurunan sirkulasi volume darah mengaktifkan
sistem imun angiotensin, menyebabkan retensi
natrium dan edema lebih lanjut.
• Hilangnya protein dalam serum menstimulasi sintesis
lipoprotein di hati dan peningkatan konsentrasi lemak
dalam darah (hiperlipidemia).
Monday, November 13, 2017 10
www.themegallery.com
• Menurunnya respon imun karena sel imun tertekan,
kemungkinan disebabkan karena hypoalbuminemia,
hyperlipidemia atau defisiensi seng.
• Sindrom nefrotik dapat terjadi dihampir setiap penyakit
renal intrinsik atau sistemik yang mempengaruhi
glomerulus. Meskipun secara umum penyakit ini
dianggap menyerang anak-anak, namun sindrom
nefrotik juga terjadi pada orang dewasa termasuk
lansia.
Monday, November 13, 2017 11
www.themegallery.com
D. Manifestasi Klinik
• Gejala utama yang ditemukan adalah :
• Proteinuria > 3,5 g/hari pada dewasa atau 0,05
g/kg BB/hari pada anak-anak.
• Hipoalbuminemia < 30 g/l.
– Edema generalisata. Edema terutama jelas pada
kaki, namun dapat ditemukan edema muka,
ascxites dan efusi pleura.
– Anorexia
– Fatique
– Nyeri abdomen
Monday, November 13, 2017 12
www.themegallery.com
– Berat badan meningkat
– Hiperlipidemia, umumnya ditemukan
hiperkolesterolemia.
– Hiperkoagualabilitas, yang akan meningkatkan
resiko trombosis vena dan arteri.
E. Komplikasi
• Infeksi (akibat defisiensi respon imun)
• Tromboembolisme (terutama vena renal)
• Emboli pulmo
• Peningkatan terjadinya aterosklerosisMonday, November 13, 2017 13
www.themegallery.com
• Hypovolemia
• Hilangnya protein dalam urin
• Dehidrasi
F. Pemeriksaan Diagnostik
• Adanya tanda klinis pada anak
• Riwayat infeksi saluran nafas atas
• Analisa urin : meningkatnya protein dalam urin
• Menurunnya serum protein
• Biopsi ginjal
Monday, November 13, 2017 14
www.themegallery.com
Penatalaksanaan Terapeutik
• Diit tinggi protein, diit rendah natrium jika edema berat
• Pembatasan sodium jika anak hipertensi
• Antibiotik untuk mencegah infeksi
• Terapi diuretik sesuai program
• Terapi albumin jika intake anak dan output urin kurang
• Terapi prednison dgn dosis 2 mg/kg/hari sesuai
program
Monday, November 13, 2017 15
www.themegallery.com
• Web Of Caution : Terlampir
• Konsep Dasar Keperawatan
Asuhan Keperawatan dilakukan dgn menggunakan
pendekatan proses keperawatan u/ meningkatkan,
mencegah dan memulihkan kesehatan.
Proses Keperawatan merupakan susunan metode
pemecahan masalah yang meliputi pengkajian
keperawatan, identifikasi/analisa maslah (diagnosa
Keperawatan), perencanaan, implementasi dan
evaluasi yang masing-masing berkesinambungan
serta memerlukan kecakapan keterampilan
profesional tenaga keperawatan (Hidayat,2004)
Monday, November 13, 2017 16
www.themegallery.com
1.Pengkajian.
Pengkajian merupakan langkah awal dari tahapan
proses keperawatan. Dalam mengkaji, harus
memperhatikan data dasar pasien. Keberhasilan
proses keperawatan sangat tergantung pada
kecermatan dan ketelitian dalam tahap pengkajian.
Pengkajian yang perlu dilakukan pada klien anak
dengan sindrom nefrotik (Donna L. Wong,200 : 550)
sebagai berikut :
a.Lakukan pengkajian fisik termasuk pengkajian
luasnya edema
b.Dapatkan riwayat kesehatan dgn cermat, t’tama yg
b’hubungan dgn penambahan BB saat ini, disfungsi
ginjal.
Monday, November 13, 2017 17
www.themegallery.com
c.Observasi adanya manifestasi sindrom nefrotik :
1) Penambahan berat badan
2) Edema
3) Wajah sembab :
a)Khususnya di sekitar mata
b)Timbul pada saat bangun pagi
c)Berkurang di siang hari
4) Pembengkakan abdomen (asites)
5) Kesulitan pernafasan (efusi pleura)
6) Pembengkakan labial (scrotal)
Monday, November 13, 2017 18
www.themegallery.com
7) Edema mukosa usus yang menyebabkan :
a)Diare
b)Anoreksia
c)Absorbsi usus buruk
8) Pucat kulit ekstrim (sering)
9) Peka rangsang
10) Mudah lelah
11) Letargi
12) Tekanan darah normal atau sedikit menurun
13) Kerentanan terhadap infeksi
Monday, November 13, 2017 19
www.themegallery.com
14) Perubahan urin :
a)Penurunan volume
b)Gelap
c)Berbau buah
d.Bantu dengan prosedur diagnostik dan pengujian,
misalnya analisa urine akan adanya protein, silinder
dan sel darah merah; analisa darah untuk protein
serum (total, perbandingan albumin/globulin,
kolesterol), jumlah darah merah, natrium serum.
Monday, November 13, 2017 20
www.themegallery.com
3.Diagnosa keperawatan berdasarkan prioritas
a.Kelebihan volume cairan (total tubuh) berhubungan
dengan akumulasi cairan dalam jaringan
Tujuan
Pasien tidak menunjukkan bukti-bukti akumulasi
cairan (pasien mendapatkan volume cairan yang
tepat)
Intervensi
1. Kaji masukan yang relatif terhadap keluaran secara
akurat.
Rasional : perlu u/ menentukan fungsi ginjal, keb
penggantian cairan dan penurunan resiko kelebihan
cairan. Monday, November 13, 2017 21
www.themegallery.com
2. Timbang BB setiap hari (atau lebih sering jika
diindikasikan).
Rasional : mengkaji retensi cairan
3. Kaji perubahan edema : ukur lingkar abdomen pada
umbilicus serta pantau edema sekitar mata.
Rasional : u/ mengkaji ascites & krn mrp sisi umum
edema.
4. Atur masukan cairan dengan cermat.
Rasional : agar tdk m’dapatkan lebih dr jumlah yg
dibutuhkan
5. Pantau infus intra vena
Rasional : u/ mempertahankan masukan yg
diresepkan Monday, November 13, 2017 22
www.themegallery.com
6. Berikan kortikosteroid sesuai ketentuan.
Rasional : untuk menurunkan ekskresi proteinuria
7. Berikan diuretik bila diinstruksikan.
Rasional : u/ m’berikan penghilangan sementara dari
edema.
b.Resiko tinggi kekurangan volume cairan (IV) R/ T
kehilangan protein dan cairan, edema
Tujuan
Klien tdk menunjukkan kehilangan cairan IV / shock
hipovolemik yg ditunjukkan pasien minimum / tidak
ada
Monday, November 13, 2017 23
www.themegallery.com
Intervensi
1. Pantau tanda vital
Rasional : untuk mendeteksi bukti fisik penipisan
cairan
2. Kaji kualitas dan frekwensi nadi
Rasional : untuk tanda shock hipovolemik
3. Ukur tekanan darah
Rasional : untuk mendeteksi shock hipovolemik
4. Laporkan adanya penyimpangan dari normal
Rasional : agar pengobatan segera dapat dilakukan
Monday, November 13, 2017 24
www.themegallery.com
c.Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan pertahanan
tubuh yang menurun, kelebihan beban cairan cairan,
kelebihan cairan.
Tujuan
Tdk menunjukkan adanya bukti infeksi
Intervensi
1. Lindungi anak dari kontak individu terinfeksi
Rasional : u/ meminimalkan pajanan pd organisme
infektif
2. Gunakan teknik mencuci tangan yang baik
Rasional : u/ memutus mata rantai penyebaran infeksi
Monday, November 13, 2017 25
www.themegallery.com
3. Jaga agar anak tetap hangat dan kering
Rasiona;l : karena kerentanan terhadap infeksi
pernafasan
4. Pantau suhu.
Rasional : indikasi awal adanya tanda infeksi
5. Ajari orang tua tentang tanda dan gejala infeksi
Rasional : memberi pengetahuan dasar tentang tanda
dan gejala infeksi
d.Resiko tinggi kerusakan integritas kulit berhubungan
dengan edema, penurunan pertahanan tubuh
Monday, November 13, 2017 26
www.themegallery.com
Tujuan
Kulit anak tidak menunjukkan adanya kerusakan
integritas : kemerahan atau iritasi
Intervensi
1. Berikan perawatan kulit
Rasional : memberikan kenyamanan pada anak dan
mencegah kerusakan kulit
2. Hindari pakaian ketat
Rasional : dapat mengakibatkan area yang menonjol
tertekan
3. Bersihkan dan bedaki permukaan kulit beberapa kali
sehari
Monday, November 13, 2017 27
www.themegallery.com
Rasional : untuk mencegah terjadinya iritasi pada kulit
karena gesekan dengan alat tenun
4. Topang organ edema, seperti skrotum
Rasional : untuk menghilangkan area tekanan
5. Ubah posisi dgn sering, p’tahankan kesejajaran tubuh
dengan baik
Rasional : karena anak dengan edema massif selalu
letargis, mudah lelah dan diam saja
6. Gunakan penghilang tekanan atau matras atau
tempat tidur penurun tekanan sesuai kebutuhan
Rasional : untuk mencegah terjadinya ulkus
Monday, November 13, 2017 28
www.themegallery.com
e.Perubahan nutrisi ; kurang dr keb tubuh R/T dengan
kehilangan nafsu makan
Tujuan
Pasien mendapatkan nutrisi yang optimal
Intervensi
1. Beri diet yang bergizi
Rasional : membantu pemenuhan nutrisi anak dan
meningkatkan daya tahan tubuh anak
2. Batasi natrium selama edema & trerapi kortikosteroid
Rasional : asupan natrium dpt m’perberat edema usus
yg menyebabkan hilangnya nafsu makan anak
Monday, November 13, 2017 29
www.themegallery.com
3. Beri lingkungan yang menyenangkan, bersih, dan
rileks pada saat makan
Rasional : agar anak lebih mungkin untuk makan
4. Beri makanan dalam porsi sedikit pada awalnya
Rasional : untuk merangsang nafsu makan anak
5. Beri makanan spesial dan disukai anak
Rasional : untuk mendorong agar anak mau makan
6. Beri makanan dengan cara yang menarik
Rasional : untuk menrangsang nafsu makan anak
Monday, November 13, 2017 30
www.themegallery.com
f.Gangguan citra tubuh R/T perubahan penampilan
Tujuan
Agar dapat mengespresikan perasaan dan masalah
dengan mengikutin aktivitas yang sesuai dengan
minat dan kemampuan anak.
Intervensi
1. Gali masalah dan perasaan mengenai penampilan
Rasional : untuk memudahkan koping
2. Tunjukkan aspek positif dari penampilan dan bukti
penurunan edema
Rasional : meningkatkan harga diri klien & m’dorong
penerimaan terhadap kondisinya
3. Dorong sosialisasi dengan individu tanpa infeksi aktifMonday, November 13, 2017 31
www.themegallery.com
3. Dorong sosialisasi dgn individu tanpa infeksi aktif
Rasional : agar anak tidak merasa sendirian dan
terisolasi
4. Beri umpan balik posisitf
Rasional : agar anak merasa diterima
g.Intoleransi aktifitas R/T kelelahan
Tujuan
Anak dpt melakukan aktifitas sesuai dgn kemampuan
dan mendapatkan istirahat dan tidur yang adekuat
Intervensi
1. Pertahankan tirah baring awal bl trjd edema hebat
Monday, November 13, 2017 32
www.themegallery.com
Rasional : tirah baring yg sesuai gaya gravitasi dat
menurunkan edema
2. Seimbangkan istirahat dan aktifitas bila ambulasi
Rasional : ambulasi menyebabkan kelelahan
3. Rencanakan dan berikan aktivitas tenang
Rasional : aktivitas yang tenang mengurangi
penggunaan energi yang dapat menyebabkan
kelelahan
4. Instruksikan istirahat bila anak mulai merasa lelah
Rasional : mengadekuatkan fase istirahat anak
5. Berikan periode istirahat tanpa gangguan
Rasional : anak dapat menikmati masa istirahatnya
Monday, November 13, 2017 33
www.themegallery.com
h.Perubahan proses keluarga berhubungan R/T anak
yang menderita penyakit serius
Tujuan
Pasien (keluarga) m’dapat dukungan yg adekuat
Intervensi
1. Kenali masalah keluarga dan kebutuhan akan
informasi, dukungan
Rasional : mengidentifikasi kebuutuhan yang
dibutuhkan keluarga
2. Kaji pemahaman keluarga tentang diagnosa dan
rencana perawatan
Monday, November 13, 2017 34
www.themegallery.com
Rasional : keluarga akan beradaptasi terhadap segala
tindakan keperawatan yang dilakukan
3. Tekankan dan jelaskan profesional kesehatan tentang
kondisi anak, prosedur dan terapi yang dianjurkan,
serta prognosanya
Rasional : agar keluarga juga mengetahui masalah
kesehatan anaknya
4. Gunakan setiap kesempatan untuk meningkatkan
pemahaman keluarga Keluarga tentang penyakit dan
terapinya
Rasional : mengoptimalisasi pendidikan kesehatan
terhadap
Monday, November 13, 2017 35
www.themegallery.com
5. Ulangi informasi sesering mungkin
Rasional : untuk memfasilitasi pemahaman
6. Bantu keluarga mengintrepetasikan perilaku anak
serta responnya
Rasional : keluarga dapat mengidentifikasi perilaku
anak sebagai orang yang terdekat dengan anak
7. Jangan tampak terburu-buru, bl waktunya tdk tepat
Rasional : mempermantap rencana yang telah
disusun sebelumnya. (Donna L Wong,2004 : 550-
552).
Monday, November 13, 2017 36
www.themegallery.com
Daftar Pustaka :
1. Smeltzer, Suzanne C, 2001, Keperawatan Medikal
Bedah Brunner & Suddarth, edisi 8, Volume 2, EGC :
Jakarta
2. Suriadi & Rita Yuliani, 2001, Asuhan Keperawatan
Anak, Edisi 1, Fajar Interpratama : Jakarta
3. Wong,L. Donna, 2004, Pedoman Klinis Keperawatan
Pediatrik, Edisi 4, EGC : Jakarta
Monday, November 13, 2017 37
L/O/G/O
www.themegallery.com
Thank You!
Monday, November 13, 2017 38

More Related Content

What's hot (20)

Laporan pendahuluan hipertensi
Laporan pendahuluan hipertensiLaporan pendahuluan hipertensi
Laporan pendahuluan hipertensi
 
Huknah tinggi & rendah
Huknah tinggi & rendahHuknah tinggi & rendah
Huknah tinggi & rendah
 
Kebutuhan Rasa Aman (ASKEP NYERI)
Kebutuhan Rasa Aman (ASKEP NYERI)Kebutuhan Rasa Aman (ASKEP NYERI)
Kebutuhan Rasa Aman (ASKEP NYERI)
 
Askep hipertensi
Askep hipertensiAskep hipertensi
Askep hipertensi
 
faktor faktor yang mempengaruhi eliminasi urine
 faktor faktor yang mempengaruhi eliminasi urine faktor faktor yang mempengaruhi eliminasi urine
faktor faktor yang mempengaruhi eliminasi urine
 
Sop vulva hygiene
Sop vulva hygieneSop vulva hygiene
Sop vulva hygiene
 
Sp rpk
Sp rpkSp rpk
Sp rpk
 
Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdf
Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdfImplementasi,evaluasi,pembahasan.pdf
Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdf
 
5. proses skoring kep. keluarga
5. proses skoring kep. keluarga5. proses skoring kep. keluarga
5. proses skoring kep. keluarga
 
Colic abdomen
Colic abdomenColic abdomen
Colic abdomen
 
Sp isolasi sosial
Sp isolasi sosialSp isolasi sosial
Sp isolasi sosial
 
ASKEP HIPERTENSI
ASKEP HIPERTENSIASKEP HIPERTENSI
ASKEP HIPERTENSI
 
ASKEP DISPEPSIA
ASKEP DISPEPSIAASKEP DISPEPSIA
ASKEP DISPEPSIA
 
Asuhan keperawatan intranatal
Asuhan keperawatan intranatalAsuhan keperawatan intranatal
Asuhan keperawatan intranatal
 
3. asuhan keperawatan pada batu ginjal
3. asuhan keperawatan pada batu ginjal3. asuhan keperawatan pada batu ginjal
3. asuhan keperawatan pada batu ginjal
 
Askep gout (asam urat)
Askep gout (asam urat)Askep gout (asam urat)
Askep gout (asam urat)
 
Analisa data batu saluran kemih ella
Analisa data batu saluran kemih ellaAnalisa data batu saluran kemih ella
Analisa data batu saluran kemih ella
 
Askep retensio urine
Askep retensio urineAskep retensio urine
Askep retensio urine
 
pathway dhfPathway dhf
pathway dhfPathway dhfpathway dhfPathway dhf
pathway dhfPathway dhf
 
Asuhan keperawatan apendisitis
Asuhan keperawatan apendisitisAsuhan keperawatan apendisitis
Asuhan keperawatan apendisitis
 

Similar to ASUHAN NEFROTIK

Similar to ASUHAN NEFROTIK (20)

Nefrotik sindrom kecil
Nefrotik sindrom kecilNefrotik sindrom kecil
Nefrotik sindrom kecil
 
Askep sindrom nefrotik AKPER PEMKAB MUNA
Askep sindrom nefrotik AKPER PEMKAB MUNA Askep sindrom nefrotik AKPER PEMKAB MUNA
Askep sindrom nefrotik AKPER PEMKAB MUNA
 
Askep sindrom nefrotik
Askep sindrom nefrotikAskep sindrom nefrotik
Askep sindrom nefrotik
 
Sindrom nefrotik AKPER PEMKAB MUNA
Sindrom nefrotik AKPER PEMKAB MUNA Sindrom nefrotik AKPER PEMKAB MUNA
Sindrom nefrotik AKPER PEMKAB MUNA
 
Sindrom nefrotik
Sindrom nefrotikSindrom nefrotik
Sindrom nefrotik
 
SN PRESENTASI.pptx
SN PRESENTASI.pptxSN PRESENTASI.pptx
SN PRESENTASI.pptx
 
NEFROTIK SINDROME.pptx
NEFROTIK SINDROME.pptxNEFROTIK SINDROME.pptx
NEFROTIK SINDROME.pptx
 
1.-Materi-Prof.-Bambang-1.ppt
1.-Materi-Prof.-Bambang-1.ppt1.-Materi-Prof.-Bambang-1.ppt
1.-Materi-Prof.-Bambang-1.ppt
 
1.-Materi-Prof.-Bambang-1.ppt PENYEBAB GAGAL GINJAL AKUT
1.-Materi-Prof.-Bambang-1.ppt PENYEBAB GAGAL GINJAL AKUT1.-Materi-Prof.-Bambang-1.ppt PENYEBAB GAGAL GINJAL AKUT
1.-Materi-Prof.-Bambang-1.ppt PENYEBAB GAGAL GINJAL AKUT
 
1.-Materi-Prof.-Bambang-1.ppt
1.-Materi-Prof.-Bambang-1.ppt1.-Materi-Prof.-Bambang-1.ppt
1.-Materi-Prof.-Bambang-1.ppt
 
PILONEFRITIS
PILONEFRITISPILONEFRITIS
PILONEFRITIS
 
Glomerulonephritis aldo
Glomerulonephritis aldoGlomerulonephritis aldo
Glomerulonephritis aldo
 
ANEMIA-INTRODUCTION.pptx
ANEMIA-INTRODUCTION.pptxANEMIA-INTRODUCTION.pptx
ANEMIA-INTRODUCTION.pptx
 
anemia.pptx
anemia.pptxanemia.pptx
anemia.pptx
 
askep intususepsi
askep intususepsiaskep intususepsi
askep intususepsi
 
153075631 case-sn
153075631 case-sn153075631 case-sn
153075631 case-sn
 
dr. Nani PPT (Kasus) Embolisasi pada Infantil Hemangioma (1).pptx
dr. Nani PPT (Kasus) Embolisasi pada Infantil Hemangioma (1).pptxdr. Nani PPT (Kasus) Embolisasi pada Infantil Hemangioma (1).pptx
dr. Nani PPT (Kasus) Embolisasi pada Infantil Hemangioma (1).pptx
 
Ppt sindrom nefrotik
Ppt sindrom nefrotikPpt sindrom nefrotik
Ppt sindrom nefrotik
 
Ikterus neonatorum (1)
Ikterus neonatorum (1)Ikterus neonatorum (1)
Ikterus neonatorum (1)
 
Askep Glomerulonefritis
Askep GlomerulonefritisAskep Glomerulonefritis
Askep Glomerulonefritis
 

More from Dnr Creatives

Pemograman WEB (CSS Lanjutan)
Pemograman WEB (CSS Lanjutan)Pemograman WEB (CSS Lanjutan)
Pemograman WEB (CSS Lanjutan)Dnr Creatives
 
Pemograman WEB (CSS)
Pemograman WEB (CSS)Pemograman WEB (CSS)
Pemograman WEB (CSS)Dnr Creatives
 
Pemuda dan industri 4.0
Pemuda dan industri 4.0Pemuda dan industri 4.0
Pemuda dan industri 4.0Dnr Creatives
 
English for electrical engineering
English for electrical engineeringEnglish for electrical engineering
English for electrical engineeringDnr Creatives
 
volume dan lpt benda
volume dan lpt bendavolume dan lpt benda
volume dan lpt bendaDnr Creatives
 
operasi dasar bilangan (aritmetika)
operasi dasar bilangan (aritmetika)operasi dasar bilangan (aritmetika)
operasi dasar bilangan (aritmetika)Dnr Creatives
 
PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLERS
PROGRAMMABLELOGIC CONTROLLERSPROGRAMMABLELOGIC CONTROLLERS
PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLERSDnr Creatives
 
Modul 5 Array (Visual Basic)
Modul 5 Array (Visual Basic)Modul 5 Array (Visual Basic)
Modul 5 Array (Visual Basic)Dnr Creatives
 
Modul 3 Visual Basic (Kondisional)
Modul 3 Visual Basic (Kondisional)Modul 3 Visual Basic (Kondisional)
Modul 3 Visual Basic (Kondisional)Dnr Creatives
 
Sistem persamaan linear (spl)
Sistem persamaan linear (spl)Sistem persamaan linear (spl)
Sistem persamaan linear (spl)Dnr Creatives
 
Ilmu ukur bidang (geometri)
Ilmu ukur bidang (geometri)Ilmu ukur bidang (geometri)
Ilmu ukur bidang (geometri)Dnr Creatives
 
Modul 4 Visual Basic (Pengulangan)
Modul 4 Visual Basic (Pengulangan)Modul 4 Visual Basic (Pengulangan)
Modul 4 Visual Basic (Pengulangan)Dnr Creatives
 
Modul 2 (Variabel,Operator,Ekspresi) Visual Basic
Modul 2 (Variabel,Operator,Ekspresi) Visual BasicModul 2 (Variabel,Operator,Ekspresi) Visual Basic
Modul 2 (Variabel,Operator,Ekspresi) Visual BasicDnr Creatives
 
Modul 1 Visual Perkenalan
Modul 1 Visual PerkenalanModul 1 Visual Perkenalan
Modul 1 Visual PerkenalanDnr Creatives
 
Farmakoterapi pendahuluan
Farmakoterapi pendahuluanFarmakoterapi pendahuluan
Farmakoterapi pendahuluanDnr Creatives
 
Materi Hukum Tata Negara
Materi Hukum Tata NegaraMateri Hukum Tata Negara
Materi Hukum Tata NegaraDnr Creatives
 
Perdarahan Post Partum dan Syok
Perdarahan Post Partum dan SyokPerdarahan Post Partum dan Syok
Perdarahan Post Partum dan SyokDnr Creatives
 

More from Dnr Creatives (20)

Pemograman WEB (CSS Lanjutan)
Pemograman WEB (CSS Lanjutan)Pemograman WEB (CSS Lanjutan)
Pemograman WEB (CSS Lanjutan)
 
Pemograman WEB (CSS)
Pemograman WEB (CSS)Pemograman WEB (CSS)
Pemograman WEB (CSS)
 
Analisis Vektor
Analisis VektorAnalisis Vektor
Analisis Vektor
 
Pemuda dan industri 4.0
Pemuda dan industri 4.0Pemuda dan industri 4.0
Pemuda dan industri 4.0
 
English for electrical engineering
English for electrical engineeringEnglish for electrical engineering
English for electrical engineering
 
volume dan lpt benda
volume dan lpt bendavolume dan lpt benda
volume dan lpt benda
 
Biaya produksi
Biaya produksiBiaya produksi
Biaya produksi
 
operasi dasar bilangan (aritmetika)
operasi dasar bilangan (aritmetika)operasi dasar bilangan (aritmetika)
operasi dasar bilangan (aritmetika)
 
PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLERS
PROGRAMMABLELOGIC CONTROLLERSPROGRAMMABLELOGIC CONTROLLERS
PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLERS
 
Modul 5 Array (Visual Basic)
Modul 5 Array (Visual Basic)Modul 5 Array (Visual Basic)
Modul 5 Array (Visual Basic)
 
Modul 3 Visual Basic (Kondisional)
Modul 3 Visual Basic (Kondisional)Modul 3 Visual Basic (Kondisional)
Modul 3 Visual Basic (Kondisional)
 
Sistem persamaan linear (spl)
Sistem persamaan linear (spl)Sistem persamaan linear (spl)
Sistem persamaan linear (spl)
 
Ilmu ukur bidang (geometri)
Ilmu ukur bidang (geometri)Ilmu ukur bidang (geometri)
Ilmu ukur bidang (geometri)
 
Modul 4 Visual Basic (Pengulangan)
Modul 4 Visual Basic (Pengulangan)Modul 4 Visual Basic (Pengulangan)
Modul 4 Visual Basic (Pengulangan)
 
Modul 2 (Variabel,Operator,Ekspresi) Visual Basic
Modul 2 (Variabel,Operator,Ekspresi) Visual BasicModul 2 (Variabel,Operator,Ekspresi) Visual Basic
Modul 2 (Variabel,Operator,Ekspresi) Visual Basic
 
Modul 1 Visual Perkenalan
Modul 1 Visual PerkenalanModul 1 Visual Perkenalan
Modul 1 Visual Perkenalan
 
Farmakoterapi pendahuluan
Farmakoterapi pendahuluanFarmakoterapi pendahuluan
Farmakoterapi pendahuluan
 
Materi bioteknologi
Materi bioteknologiMateri bioteknologi
Materi bioteknologi
 
Materi Hukum Tata Negara
Materi Hukum Tata NegaraMateri Hukum Tata Negara
Materi Hukum Tata Negara
 
Perdarahan Post Partum dan Syok
Perdarahan Post Partum dan SyokPerdarahan Post Partum dan Syok
Perdarahan Post Partum dan Syok
 

Recently uploaded

METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptxMETODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptxika291990
 
implementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docx
implementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docximplementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docx
implementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docxhurufd86
 
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdfPROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdfMeiRianitaElfridaSin
 
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptxDASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptxNadiraShafa1
 
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdf
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdfMATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdf
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdfestidiyah35
 
PPT TUGAS PEMBIAYAAN RS DI ERA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL.pptx
PPT TUGAS PEMBIAYAAN RS DI ERA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL.pptxPPT TUGAS PEMBIAYAAN RS DI ERA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL.pptx
PPT TUGAS PEMBIAYAAN RS DI ERA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL.pptxnoviariansari
 
Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdf
Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdfDiagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdf
Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdfAlanRahmat
 
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.ppt
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.pptPENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.ppt
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.pptssuser940815
 
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptxPENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptxandibtv
 
mater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUAR
mater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUARmater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUAR
mater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUARGregoryStevanusGulto
 
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRBimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRJessieArini1
 
KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.ppt
KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.pptKEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.ppt
KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.pptmutupkmbulu
 

Recently uploaded (12)

METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptxMETODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
 
implementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docx
implementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docximplementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docx
implementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docx
 
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdfPROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
 
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptxDASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
 
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdf
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdfMATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdf
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdf
 
PPT TUGAS PEMBIAYAAN RS DI ERA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL.pptx
PPT TUGAS PEMBIAYAAN RS DI ERA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL.pptxPPT TUGAS PEMBIAYAAN RS DI ERA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL.pptx
PPT TUGAS PEMBIAYAAN RS DI ERA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL.pptx
 
Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdf
Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdfDiagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdf
Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdf
 
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.ppt
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.pptPENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.ppt
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.ppt
 
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptxPENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
 
mater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUAR
mater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUARmater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUAR
mater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUAR
 
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRBimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR
 
KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.ppt
KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.pptKEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.ppt
KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.ppt
 

ASUHAN NEFROTIK

  • 1. L/O/G/O ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN SYNDROMA NEFROTIK PRESENTED BY : NENY TRIANA, SP.d, S.Kep.Ns www.themegallery.com Monday, November 13, 2017 1
  • 2. www.themegallery.com A. Pengertian • Sindrom nefrotik Is penyakit dgn gjl edema, proteinuria, hipoalbuminemia dan hiperkolesterolemia. Kadang-kadang terdapat hematuria, hipertensi dan penurunan fungsi ginjal ( Ngastiyah, 1997). • Penyakit ini tjd tiba-tiba, terutama pd anak-anak. Biasanya berupa oliguria dan urin b’warna gelap, atau urin yg kental akibat proteinuria berat ( Mansjoer Arif, dkk. 1999). • Nephrotic Syndrome merupakan kumpulan gejala yang disebabkan oleh adanya injury glomerular yang terjadi pada anak dengan karakteristik : proteinuria, hypoproteinuria, hypoalbuminemia, hyperlipidemia dan edema (Suryadi, 2001). Monday, November 13, 2017 2
  • 3. www.themegallery.com Sindrom nefrotik merupakan gangguan klinis ditandai oleh: • Peningkatan protein dalam urin secara bermakna (proteinuria) • Penurunan albumin dalam darah • Edema • Serum cholesterol yang tinggi (hiperlipidemia) • Tanda – tanda tersebut dijumpai disetiap kondisi yang sangat merusak membran kapiler glomerulus dan menyebabkan peningkatan permiabilitas glomerulus (Sukiane, 2002). Monday, November 13, 2017 3
  • 4. www.themegallery.com B. Etiologi Penyebab sindrom nefrotik yang pasti belum diketahui, akhir-akhir ini dianggap sebagai suatu penyakit autoimun, yaitu suatu reaksi antigen – antibodi. Umumnya etiologi dibagi menjadi : 1. Sindrom nefrotik bawaan • Diturunkan sebagai resesif autosomal atau karena reaksi maternofetal. Resisten terhadap semua pengobatan. Prognosis buruk dan biasanya pasien meninggal dalam bulan-bulan pertama kehidupannya. Monday, November 13, 2017 4
  • 5. www.themegallery.com 2. Sindrom nefrotik sekunder disebabkan oleh :  Malaria kuartana atau parasit lainnya.  Penyakit kolagen seperti lupus eritematosus diseminata, purpura anafilaktoid.  Glumerulonefritis akut atau kronik,  Trombosis vena renalis.  Bahan kimia seperti trimetadion, paradion, penisilamin, garam emas, air raksa.  Amiloidosis, penyakit sel sabit, hiperprolinemia, nefritis membranoproliferatif hipokomplementemik. Monday, November 13, 2017 5
  • 6. www.themegallery.com 3. Sindrom nefrotik idiopatik Tidak diketahui sebabnya atau disebut sindroma nefrotik primer. Berdasarkan histopatologis yang tampak pada biopsi ginjal dgn pemeriksaan mikroskop biasa dan mikroskop elektron, Churk dkk membaginya menjadi : a. Kelainan minimal Pada mikroskop elektron akan tampak foot prosessus sel epitel berpadu. Dengan cara imunofluoresensi ternyata tidak terdapat IgG pada dinding kapiler glomerulus Monday, November 13, 2017 6
  • 7. www.themegallery.com b. Nefropati membranosa Semua glomerulus menunjukan penebalan dinding kapiler yang tersebar tanpa proliferasi sel. Prognosis kurang baik c. Glomerulonefritis proliferatif • Glomerulonefritis proliferatif esudatif difus. Terdapat proliferasi sel mesangial dan infiltrasi sel polimorfonukleus. Pembengkanan sitoplasma endotel yang menyebabkan kapiler tersumbat. • Dengan penebalan batang lobular Monday, November 13, 2017 7
  • 8. www.themegallery.com Terdapat prolefirasi sel mesangial yang tersebar dan penebalan batang lobular. • Dengan bulan sabit ( crescent) Didapatkan proliferasi sel mesangial dan proliferasi sel epitel sampai kapsular dan viseral. Prognosis buruk. • Glomerulonefritis membranoproliferatif Proliferasi sel mesangial dan penempatan fibrin yang menyerupai membran basalis di mesangium. Titer globulin beta-IC atau beta-IA rendah. Prognosis buruk. • Lain-lain perubahan proliferasi yang tidak khas. Monday, November 13, 2017 8
  • 9. www.themegallery.com • . Glomerulosklerosis fokal segmental Pada kelainan ini yang mencolok sklerosis glomerulus. Sering disertai atrofi tubulus. Prognosis buruk. C. Patofisiologi • Terjadi proteinuria akibat peningkatan permiabilitas membran glomerulus. Sebagian besar protein dalam urin adalah albumin sehingga jika laju sintesis hepar dilampui, meski telah berusaha ditingkatkan, terjadi hipoalbuminemia. Hal ini menyebabkan retensi garam dan air. Monday, November 13, 2017 9
  • 10. www.themegallery.com • Menurunnya tekanan osmotik menyebabkan edema generalisata akibat cairan yang berpindah dari sistem vaskuler kedalam ruang cairan ekstra seluler. Penurunan sirkulasi volume darah mengaktifkan sistem imun angiotensin, menyebabkan retensi natrium dan edema lebih lanjut. • Hilangnya protein dalam serum menstimulasi sintesis lipoprotein di hati dan peningkatan konsentrasi lemak dalam darah (hiperlipidemia). Monday, November 13, 2017 10
  • 11. www.themegallery.com • Menurunnya respon imun karena sel imun tertekan, kemungkinan disebabkan karena hypoalbuminemia, hyperlipidemia atau defisiensi seng. • Sindrom nefrotik dapat terjadi dihampir setiap penyakit renal intrinsik atau sistemik yang mempengaruhi glomerulus. Meskipun secara umum penyakit ini dianggap menyerang anak-anak, namun sindrom nefrotik juga terjadi pada orang dewasa termasuk lansia. Monday, November 13, 2017 11
  • 12. www.themegallery.com D. Manifestasi Klinik • Gejala utama yang ditemukan adalah : • Proteinuria > 3,5 g/hari pada dewasa atau 0,05 g/kg BB/hari pada anak-anak. • Hipoalbuminemia < 30 g/l. – Edema generalisata. Edema terutama jelas pada kaki, namun dapat ditemukan edema muka, ascxites dan efusi pleura. – Anorexia – Fatique – Nyeri abdomen Monday, November 13, 2017 12
  • 13. www.themegallery.com – Berat badan meningkat – Hiperlipidemia, umumnya ditemukan hiperkolesterolemia. – Hiperkoagualabilitas, yang akan meningkatkan resiko trombosis vena dan arteri. E. Komplikasi • Infeksi (akibat defisiensi respon imun) • Tromboembolisme (terutama vena renal) • Emboli pulmo • Peningkatan terjadinya aterosklerosisMonday, November 13, 2017 13
  • 14. www.themegallery.com • Hypovolemia • Hilangnya protein dalam urin • Dehidrasi F. Pemeriksaan Diagnostik • Adanya tanda klinis pada anak • Riwayat infeksi saluran nafas atas • Analisa urin : meningkatnya protein dalam urin • Menurunnya serum protein • Biopsi ginjal Monday, November 13, 2017 14
  • 15. www.themegallery.com Penatalaksanaan Terapeutik • Diit tinggi protein, diit rendah natrium jika edema berat • Pembatasan sodium jika anak hipertensi • Antibiotik untuk mencegah infeksi • Terapi diuretik sesuai program • Terapi albumin jika intake anak dan output urin kurang • Terapi prednison dgn dosis 2 mg/kg/hari sesuai program Monday, November 13, 2017 15
  • 16. www.themegallery.com • Web Of Caution : Terlampir • Konsep Dasar Keperawatan Asuhan Keperawatan dilakukan dgn menggunakan pendekatan proses keperawatan u/ meningkatkan, mencegah dan memulihkan kesehatan. Proses Keperawatan merupakan susunan metode pemecahan masalah yang meliputi pengkajian keperawatan, identifikasi/analisa maslah (diagnosa Keperawatan), perencanaan, implementasi dan evaluasi yang masing-masing berkesinambungan serta memerlukan kecakapan keterampilan profesional tenaga keperawatan (Hidayat,2004) Monday, November 13, 2017 16
  • 17. www.themegallery.com 1.Pengkajian. Pengkajian merupakan langkah awal dari tahapan proses keperawatan. Dalam mengkaji, harus memperhatikan data dasar pasien. Keberhasilan proses keperawatan sangat tergantung pada kecermatan dan ketelitian dalam tahap pengkajian. Pengkajian yang perlu dilakukan pada klien anak dengan sindrom nefrotik (Donna L. Wong,200 : 550) sebagai berikut : a.Lakukan pengkajian fisik termasuk pengkajian luasnya edema b.Dapatkan riwayat kesehatan dgn cermat, t’tama yg b’hubungan dgn penambahan BB saat ini, disfungsi ginjal. Monday, November 13, 2017 17
  • 18. www.themegallery.com c.Observasi adanya manifestasi sindrom nefrotik : 1) Penambahan berat badan 2) Edema 3) Wajah sembab : a)Khususnya di sekitar mata b)Timbul pada saat bangun pagi c)Berkurang di siang hari 4) Pembengkakan abdomen (asites) 5) Kesulitan pernafasan (efusi pleura) 6) Pembengkakan labial (scrotal) Monday, November 13, 2017 18
  • 19. www.themegallery.com 7) Edema mukosa usus yang menyebabkan : a)Diare b)Anoreksia c)Absorbsi usus buruk 8) Pucat kulit ekstrim (sering) 9) Peka rangsang 10) Mudah lelah 11) Letargi 12) Tekanan darah normal atau sedikit menurun 13) Kerentanan terhadap infeksi Monday, November 13, 2017 19
  • 20. www.themegallery.com 14) Perubahan urin : a)Penurunan volume b)Gelap c)Berbau buah d.Bantu dengan prosedur diagnostik dan pengujian, misalnya analisa urine akan adanya protein, silinder dan sel darah merah; analisa darah untuk protein serum (total, perbandingan albumin/globulin, kolesterol), jumlah darah merah, natrium serum. Monday, November 13, 2017 20
  • 21. www.themegallery.com 3.Diagnosa keperawatan berdasarkan prioritas a.Kelebihan volume cairan (total tubuh) berhubungan dengan akumulasi cairan dalam jaringan Tujuan Pasien tidak menunjukkan bukti-bukti akumulasi cairan (pasien mendapatkan volume cairan yang tepat) Intervensi 1. Kaji masukan yang relatif terhadap keluaran secara akurat. Rasional : perlu u/ menentukan fungsi ginjal, keb penggantian cairan dan penurunan resiko kelebihan cairan. Monday, November 13, 2017 21
  • 22. www.themegallery.com 2. Timbang BB setiap hari (atau lebih sering jika diindikasikan). Rasional : mengkaji retensi cairan 3. Kaji perubahan edema : ukur lingkar abdomen pada umbilicus serta pantau edema sekitar mata. Rasional : u/ mengkaji ascites & krn mrp sisi umum edema. 4. Atur masukan cairan dengan cermat. Rasional : agar tdk m’dapatkan lebih dr jumlah yg dibutuhkan 5. Pantau infus intra vena Rasional : u/ mempertahankan masukan yg diresepkan Monday, November 13, 2017 22
  • 23. www.themegallery.com 6. Berikan kortikosteroid sesuai ketentuan. Rasional : untuk menurunkan ekskresi proteinuria 7. Berikan diuretik bila diinstruksikan. Rasional : u/ m’berikan penghilangan sementara dari edema. b.Resiko tinggi kekurangan volume cairan (IV) R/ T kehilangan protein dan cairan, edema Tujuan Klien tdk menunjukkan kehilangan cairan IV / shock hipovolemik yg ditunjukkan pasien minimum / tidak ada Monday, November 13, 2017 23
  • 24. www.themegallery.com Intervensi 1. Pantau tanda vital Rasional : untuk mendeteksi bukti fisik penipisan cairan 2. Kaji kualitas dan frekwensi nadi Rasional : untuk tanda shock hipovolemik 3. Ukur tekanan darah Rasional : untuk mendeteksi shock hipovolemik 4. Laporkan adanya penyimpangan dari normal Rasional : agar pengobatan segera dapat dilakukan Monday, November 13, 2017 24
  • 25. www.themegallery.com c.Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan pertahanan tubuh yang menurun, kelebihan beban cairan cairan, kelebihan cairan. Tujuan Tdk menunjukkan adanya bukti infeksi Intervensi 1. Lindungi anak dari kontak individu terinfeksi Rasional : u/ meminimalkan pajanan pd organisme infektif 2. Gunakan teknik mencuci tangan yang baik Rasional : u/ memutus mata rantai penyebaran infeksi Monday, November 13, 2017 25
  • 26. www.themegallery.com 3. Jaga agar anak tetap hangat dan kering Rasiona;l : karena kerentanan terhadap infeksi pernafasan 4. Pantau suhu. Rasional : indikasi awal adanya tanda infeksi 5. Ajari orang tua tentang tanda dan gejala infeksi Rasional : memberi pengetahuan dasar tentang tanda dan gejala infeksi d.Resiko tinggi kerusakan integritas kulit berhubungan dengan edema, penurunan pertahanan tubuh Monday, November 13, 2017 26
  • 27. www.themegallery.com Tujuan Kulit anak tidak menunjukkan adanya kerusakan integritas : kemerahan atau iritasi Intervensi 1. Berikan perawatan kulit Rasional : memberikan kenyamanan pada anak dan mencegah kerusakan kulit 2. Hindari pakaian ketat Rasional : dapat mengakibatkan area yang menonjol tertekan 3. Bersihkan dan bedaki permukaan kulit beberapa kali sehari Monday, November 13, 2017 27
  • 28. www.themegallery.com Rasional : untuk mencegah terjadinya iritasi pada kulit karena gesekan dengan alat tenun 4. Topang organ edema, seperti skrotum Rasional : untuk menghilangkan area tekanan 5. Ubah posisi dgn sering, p’tahankan kesejajaran tubuh dengan baik Rasional : karena anak dengan edema massif selalu letargis, mudah lelah dan diam saja 6. Gunakan penghilang tekanan atau matras atau tempat tidur penurun tekanan sesuai kebutuhan Rasional : untuk mencegah terjadinya ulkus Monday, November 13, 2017 28
  • 29. www.themegallery.com e.Perubahan nutrisi ; kurang dr keb tubuh R/T dengan kehilangan nafsu makan Tujuan Pasien mendapatkan nutrisi yang optimal Intervensi 1. Beri diet yang bergizi Rasional : membantu pemenuhan nutrisi anak dan meningkatkan daya tahan tubuh anak 2. Batasi natrium selama edema & trerapi kortikosteroid Rasional : asupan natrium dpt m’perberat edema usus yg menyebabkan hilangnya nafsu makan anak Monday, November 13, 2017 29
  • 30. www.themegallery.com 3. Beri lingkungan yang menyenangkan, bersih, dan rileks pada saat makan Rasional : agar anak lebih mungkin untuk makan 4. Beri makanan dalam porsi sedikit pada awalnya Rasional : untuk merangsang nafsu makan anak 5. Beri makanan spesial dan disukai anak Rasional : untuk mendorong agar anak mau makan 6. Beri makanan dengan cara yang menarik Rasional : untuk menrangsang nafsu makan anak Monday, November 13, 2017 30
  • 31. www.themegallery.com f.Gangguan citra tubuh R/T perubahan penampilan Tujuan Agar dapat mengespresikan perasaan dan masalah dengan mengikutin aktivitas yang sesuai dengan minat dan kemampuan anak. Intervensi 1. Gali masalah dan perasaan mengenai penampilan Rasional : untuk memudahkan koping 2. Tunjukkan aspek positif dari penampilan dan bukti penurunan edema Rasional : meningkatkan harga diri klien & m’dorong penerimaan terhadap kondisinya 3. Dorong sosialisasi dengan individu tanpa infeksi aktifMonday, November 13, 2017 31
  • 32. www.themegallery.com 3. Dorong sosialisasi dgn individu tanpa infeksi aktif Rasional : agar anak tidak merasa sendirian dan terisolasi 4. Beri umpan balik posisitf Rasional : agar anak merasa diterima g.Intoleransi aktifitas R/T kelelahan Tujuan Anak dpt melakukan aktifitas sesuai dgn kemampuan dan mendapatkan istirahat dan tidur yang adekuat Intervensi 1. Pertahankan tirah baring awal bl trjd edema hebat Monday, November 13, 2017 32
  • 33. www.themegallery.com Rasional : tirah baring yg sesuai gaya gravitasi dat menurunkan edema 2. Seimbangkan istirahat dan aktifitas bila ambulasi Rasional : ambulasi menyebabkan kelelahan 3. Rencanakan dan berikan aktivitas tenang Rasional : aktivitas yang tenang mengurangi penggunaan energi yang dapat menyebabkan kelelahan 4. Instruksikan istirahat bila anak mulai merasa lelah Rasional : mengadekuatkan fase istirahat anak 5. Berikan periode istirahat tanpa gangguan Rasional : anak dapat menikmati masa istirahatnya Monday, November 13, 2017 33
  • 34. www.themegallery.com h.Perubahan proses keluarga berhubungan R/T anak yang menderita penyakit serius Tujuan Pasien (keluarga) m’dapat dukungan yg adekuat Intervensi 1. Kenali masalah keluarga dan kebutuhan akan informasi, dukungan Rasional : mengidentifikasi kebuutuhan yang dibutuhkan keluarga 2. Kaji pemahaman keluarga tentang diagnosa dan rencana perawatan Monday, November 13, 2017 34
  • 35. www.themegallery.com Rasional : keluarga akan beradaptasi terhadap segala tindakan keperawatan yang dilakukan 3. Tekankan dan jelaskan profesional kesehatan tentang kondisi anak, prosedur dan terapi yang dianjurkan, serta prognosanya Rasional : agar keluarga juga mengetahui masalah kesehatan anaknya 4. Gunakan setiap kesempatan untuk meningkatkan pemahaman keluarga Keluarga tentang penyakit dan terapinya Rasional : mengoptimalisasi pendidikan kesehatan terhadap Monday, November 13, 2017 35
  • 36. www.themegallery.com 5. Ulangi informasi sesering mungkin Rasional : untuk memfasilitasi pemahaman 6. Bantu keluarga mengintrepetasikan perilaku anak serta responnya Rasional : keluarga dapat mengidentifikasi perilaku anak sebagai orang yang terdekat dengan anak 7. Jangan tampak terburu-buru, bl waktunya tdk tepat Rasional : mempermantap rencana yang telah disusun sebelumnya. (Donna L Wong,2004 : 550- 552). Monday, November 13, 2017 36
  • 37. www.themegallery.com Daftar Pustaka : 1. Smeltzer, Suzanne C, 2001, Keperawatan Medikal Bedah Brunner & Suddarth, edisi 8, Volume 2, EGC : Jakarta 2. Suriadi & Rita Yuliani, 2001, Asuhan Keperawatan Anak, Edisi 1, Fajar Interpratama : Jakarta 3. Wong,L. Donna, 2004, Pedoman Klinis Keperawatan Pediatrik, Edisi 4, EGC : Jakarta Monday, November 13, 2017 37