1. Penyakit Darah
Ada berbagai penyakit darah yang dapat dialami oleh manusia. Penyakit darah bisa
dimiliki seseorang yang disebabkan karna banyak faktor, misalnya faktor keturunan, kekurangan
gizi, kurang tidur, terlalu banyak minum-minuman energi dan merokok. Penyakit darah adalah
salah satu penyakit yang bisa menghantarkan manusia kepada kematian, penyakit ini termasuk
yang berbahaya. Banyak berbagai jenis penyakit darah, penyakit darah paling populer di
masyarakat yaitu tekanan darah tinggi, anemia dan kolestrol darah. Beberapa contoh macammacam penyakit darah lainnya yaitu hemophilia, sepsis dan leukemia.
1. Anemia
Menurut bahasa Yunani, anemia adalah tanpa darah. Anemia merupakan suatu kondisi saat
jumlah sel darah merah atau jumlah hemoglobin (protein pembawa oksigen) dalam sel darah
merah berada di bawah normal. Sel darah merah atau hemoglobin yang bertugas sebagai
media yang membawa oksigen dari paru-paru dan menghantarkan ke seluruh bagian jaringan
tubuh.
Anemia atau yang lebih dikenal di masyarakat sebagai berkurangnya jumlah sel darah
merah atau jumlah hemoglobin dalam sel darah merah yang mengakibatkan darah tidak
mampu membawa oksigen dalam jumlah yang cukup sesuai dengan kebutuhan tubuh.
Anemia yang merupakan suatu kondisi dimana kadar hemoglobin atau berkurangnya
jumlah eritrosit (sel darah merah) dalam 1 mm3 darah atau kurangnya volume sel darah
merah yang memadati 100 ml darah (darah kurang dari ukuran normal).
Seseorang yang terkena anemia mudah mengalami penurunan kondisi secara fisik seperti
cepat lelah, kurang bergairah, konsentrasi menjadi lemah, menurunnya selera makan, sering
mengalami pusing di kepala, sesak nafas, mudah kesemutan, detak jantung yang berdebardebar atau jantung dengan cepat memompa darah, dan gejala lainnya yang mudah sekali
terlihat secara fisik oleh mata. Terkadang beberapa diantaranya mereka yang memiliki
anemia mengalami kesulitan untuk melakukan aktivitas sehari-hari.
Anemia memiliki kaitan erat dengan tekanan darah rendah, bagi mereka yang memiliki
tekanan darah rendah cenderung sering mengalami anemia, karena tekanan darah yang
rendah sekitar 90/80 mmHg membuat seseorang sering mengalami gejala anemia. Tubuh
2. seseorang yang mengalami anemia, disebabkan karena produksi sel darah merah dengan
jumlah yang minimal atau produksi sel darah merah yang rendah.
skema tubuh penderita anemia dan sel darah merah
Gambar 1
Gambar 2
Sel darah merah (eritrosit) memiliki fungsi yang sangat penting di dalam tubuh yakni
sebagai media atau alat pengantar zat gizi terutama oksigen. Oksigen sangat dibutuhkan
tubuh untuk proses fisiologis dan biokimia pada seluruh jaringan tubuh. Pasokan oksigen dan
sel darah merah yang kurang akan membuat seseorang mengalami anemia dan timbul
gangguan fisiologis pada tubuh.
3. Timbulnya anemia juga dapat disebabkan oleh asuhan pola makan yang salah, tidak
teratur dan tidak menyeimbangkan kecukupan sumber gizi yang dibutuhkan tubuh, terutama
kurangnya sumber makanan yang mengandung zat besi. Zat besi mudah diperoleh dari
macam-macam sayuran hijau, buah, dari nasi sekitar 1% yang mudah diserap oleh tubuh dan
dari ikan sebanyak 11%. Zat besi merupakan senyawa penting sebagai penyusun
hemoglobin, tubuh membuutuhkan zat besi sekitar 3,2 mg per hari. Penyakit anemia
memiliki beberapa jenis dan tipe anemia yang diantaranya:
1. Anemia Gizi
Anemia gizi umunya terjadi akibat adanya defisiensi zat gizi yang dibutuhkan tubuh
untuk membentuk dan memproduksi sel darah merah. Anemia gizi ini dikenal dengan
kekurangan sel darah merah atau kurang darah yang diakibatkan kurangnya pemenuhan
zat gizi dalam tubuh seperti zat besi, vitamin E, asam folat, vitamin B12 dan vitamin B6.
Kekurangan sumber zat gizi inilah yang membuat seseorang mudah mengalami anemia.
2. Anemia Non Gizi
Anemia non gizi merupakan penyakit anemia atau kurang darah yang diakibatkan karena
adanya perdarahan seperti luka, menstruasi yang mengeluarkan darah menstruasi secara
berlebihan. Adapula penyebab lainnya dari anemia non gizi yang juga mempengaruhi
seseorang mengalami anemia dalam kategori tersebut seperti terdapat atau memiliki
riwayat penyakit darah bersifat genetik seperti hemophilia, thalassemia yang merupakan
penyakit genetik yang dapat memperburuk keadaan atau kondisi anemia.
Jenis-Jenis Anemia:
1. Anemia Mikrositik, hipokrom misalnya: anemia defesiensi besi dan talasemia, sel-sel
darah merah kecil mengandung Hemoglobin dalam jumlah yang kurang dari normal.
Anemia Defisiensi, karena kekurangan faktor pematangan erotrosit (besi, asam folat,
vitamin B12, protein, piridoksin, eritropoetin dan sebagainya).
2. Anemia Normositik, normokrom misalnya: setelah kehilangan darah akut, adalah ukuran
dan bentuk sel-sel darah merah normal serta mengandung hemoglobin dalam jumlah
normal.
3. Anemia Makrositik, megaloblastik misalnya: ukuran sel-sel darah merah lebih besar dari
normal tetapi konsentrasi hemoglobin normal.
4. Anemia Hemolitik, terjadi akibat penghancuran (hemolisis) eritrosit yang berlebihan.
4. 5. Anemia Aplastik, disebabkan terhentinya pembuatan sel darah oleh sumsum tulang.
2. Tekanan Darah Tinggi (Hipertensi)
Tekanan darah orang dewasa digolongkan sebagai normal jika tekanan darah sistolik
(tekanan darah saat jantung berkontraksi) kurang dari 120 mmHg dan tekanan darah diastolic
(tekanan saat jantung berkontraksi) kurang dari 80 mmHg, berapapun usia atau jenis kelamin
mereka. Tekanan darah ini sering ditulis sebagai 120/80 mmHg.
Tekanan darah tinggi disebut hipertensi. Meningkatnya resiko stroke dan penyakit
kardiovaskular lain berawal pada 115/75 mmHg. Orang yang jelas menderita hipertensi
memiliki resiko stroke tujuh kali lebih besar dibandingkan dengan mereka yang tekanan
darahnya normal atau rendah. Untuk orang berusia diatas 50 tahun, tekanan darah sistolik
yang tinggi (140 mmHg atau lebih) dianggap sebagai faktor resiko untuk stroke atau penyakit
kardiovaskular lain yang lebih besar dibandingkan dengan tekanan darah diastolik yang
tinggi. Namun, tekanan darah normal pada usia 55 tahun mempunyai resiko stroke hampir
dua kali lipat dibandingkan orang berusia muda.
Tekanan darah yang meningkat secara perlahan merusk dinding pembuluh darah dengan
memperkeras arteri dan mendorong terbentuknya bekuan darah. Penyakit darah ini memiliki
nama lain yaitu silent killer, karena penyakit ini sulit dideteksi karena tidak menunjukkan
gejala awal. Cara terbaik untuk mengetahui penyakit tekanan darah tinggi adalah dengan
melakukan pemeriksaan tekanan darah secara rutin. Seseorang yang mengidap tekanan darah
tinggi dengan jangka waktu lama akan memiliki resiko penyakit stroke, penyakit ginjal, dan
penyakit jantung. Langkah pencegahan terbaik adalah dengan melakukan olahraga secara
rutin setiap hari dan mengatur pola makan.
3. Kolestrol Darah
Kolestrol merupakan salah satu komponen lemah yang ada dalam tubuh. Senyawa ini sering
dikaitkan dengan pola makan tinggi lemak. Sebenarnya jika ditelaah lebih lanjut kolestrol
merupakan zat gizi yang diperlukan tubuh. Berikut ini sejumlah manfaat kolestrol:
1. Penyumbang energy yang lebih tinggi daripada protein
2. Pembungkus jaringan saraf
3. Pelapis selaput sel
5. 4. Bahan dasar pembentukan hormone-hormon steroid
5. Pembuat garam empedu yang penting untuk mencerna lemak
6. Pembuat garam empedu yang penting untuk mencerna lemak
7. Pelarut vitamin A, D, E dan K
8. Berperan dalam membantu perkembangan jaringan otak anak
Skema pembuluh darah yang tersumbat
Gambar 3
Namun, kolestrol berubah menjadi “jahat” jika kadarnya dalam tubuh melebihi batas normal.
Kelebihan kolestrol akan disimpan dan menempel di dinding pembuluh darah hingga
menimbulkan pengapuran (arteriosklerosis). Ia bagaikan karat yang kian menebal dalam alur
pipa.
Kolestrol melekat lapis demi lapis, perlahan-lahan tanpa disadari penderitanya.
Akibatnya, aliran darah yang melewati pembuluh darah menjadi tidak lancer. Oksigen yang
dibawa darah untuk mensuplai jantung dan otak otomatis menjadi lebih sedikit. Ada
6. ketidakseimbangan antara oksigen supply dan oksigen demand. Inilah ikal-bakal terjadinya
penyakit jantung koroner. Jika penyakit kolestrol darah ini tidak segera diobati, maka dapat
menyebabkan serangan jantung.
4. Hemofilia
Menurut bahasa Yunani Kuno, Hemofilia terdiri dari dua kata yaitu haima yang berarti darah
dan philia yang berarti cinta atau kasih sayang. Hemofilia adalah suatu penyakit yang
diturunkan, diturunkan dari ibu kepada anaknya pada saat anak tersebut dilahirkan. Darah
pada seorang penderita hemofilia tidak dapat membeku dengan sendirinya secara normal.
Proses pembekuan darah pada seorang penderita hemofilia tidak secepat dan sebanyak orang
lain yang normal. Ia akan lebih banyak membutuhkan waktu untuk proses pembekuan
darahnya.Penderita hemofilia kebanyakan mengalami gangguan perdarahan di bawah kulit,
seperti:
a. luka memar jika sedikit mengalami benturan, atau luka memar timbul dengan sendirinya
jika penderita telah melakukan aktifitas yang berat
b. pembengkakan pada persendian, seperti lulut, pergelangan kaki atau siku tangan.
Penderitaan para penderita hemofilia dapat membahayakan jiwanya jika perdarahan
terjadi pada bagian organ tubuh yang vital seperti perdarahan pada otak. Hemofilia terbagi
atas dua jenis, yaitu:
a. Hemofilia A, dikenal juga dengan nama:
- Hemofilia Klasik, karena jenis hemophilia ini adalah yang paling banyak kekurangan
faktor pembekuan darah.
- Hemofilia kekurangan Faktor VIII, terjadi karena kekurangan faktor 8 (Factor VIII)
protein pada darah yang menyebabkan masalah pada proses pembekuan darah.
b. Hemofilia B, dikenal juga dengan nama:
- Christmas Disease, karena ditemukan untuk pertama kalinya pada seseorang bernama
Steven Christmas asal Kanada.
- Hemofilia kekurangan Factor IX, terjadi karena kekurangan faktor 9 (Factor IX) protein
pada darah yang menyebabkan masalah pada proses pembekuan darah.
7. Gangguan pembekuan darah dapat terjadi karena jumlah pembeku darah jenis tertentu kurang
dari jumlah normal, bahkan hampir tidak ada. Perbedaan proses pembekuan darah yang
terjadi antara orang normal (Gambar 4) dengan penderita hemofilia (Gambar 5).
Gambar 4 dan Gambar 5 menunjukkan pembuluh darah yang terluka di dalam darah tersebut
terdapat faktor-faktor pembeku yaitu zat yang berperan dalam menghentukan perdarahan.
a. Ketika mengalami perdarahan berarti terjadi
pembuluh darah (yaitu saluran tempat darah
keseluruh tubuh), lalu darah keluar dari pemb
b. Pembuluh darah mengerut/ mengecil.
c. Keping darah (trombosit) akan menutup luka
pembuluh.
d. Faktor-faktor pembeku da-rah bekerja memb
(benang - benang fibrin) yang akan menutup
darah berhenti mengalir keluar pembuluh.
Gambar 4
a. Ketika mengalami perdarahan berarti terjadi luka
pada pembuluh darah (yaitu saluran tempat darah
mengalir keseluruh tubuh), lalu darah keluar dari
pembuluh.
b. Pembuluh darah mengerut/ mengecil.
c. Keping darah (trombosit) akan menutup luka pada
pembuluh.
d. Kekurangan jumlah faktor pembeku darah tertentu,
mengakibatkan anyaman penutup luka tidak
terbentuk sempurna, sehingga darah tidak berhenti
mengalir keluar pembuluh.
Gambar 5
8. Hemofilia A atau B adalah suatu penyakit yang jarang ditemukan. Hemofilia A terjadi
sekurang - kurangnya 1 di antara 10.000 orang. Hemofilia B lebih jarang ditemukan, yaitu 1
di antara 50.000 orang. Hemofilia tidak mengenal ras, perbedaan warna kulit atau suku
bangsa. Hemofilia paling banyak di derita hanya pada pria. Wanita akan benar-benar
mengalami hemofilia jika ayahnya adalah seorang hemofilia dan ibunya adalah pembawa
sifat (carrier). Dan ini sangat jarang terjadi. Sebagai penyakit yang di turunkan, orang akan
terkena hemofilia sejak ia dilahirkan, akan tetapi pada kenyataannya hemofilia selalu
terditeksi di tahun pertama kelahirannya.
Penderita hemofilia parah/berat yang hanya memiliki kadar faktor VIII atau faktor IX
kurang dari 1% dari jumlah normal di dalam darahnya, dapat mengalami beberapa kali
perdarahan dalam sebulan. Kadang - kadang perdarahan terjadi begitu saja tanpa sebab yang
jelas. Penderita hemofilia sedang lebih jarang mengalami perdarahan dibandingkan hemofilia
berat. Perdarahan kadang terjadi akibat aktivitas tubuh yang terlalu berat, seperti olah raga
yang berlebihan. Penderita hemofilia ringan lebih jarang mengalami perdarahan. Mereka
mengalami masalah perdarahan hanya dalam situasi tertentu, seperti operasi, cabut gigi atau
mangalami luka yang serius. Wanita hemofilia ringan mungkin akan pengalami perdarahan
lebih pada saat mengalami menstruasi.
5. Leukimia
Leukimia atau kanker darah dapat menyerang segala usia, tetapi paling sering terjadi pada
usia dewasa. Kegagalan penanganan dalam pengobatan leukemia dapat menyebabkan
kematian. Sel-sel leukemia adalah sel tidak normal yang tertimbun di dalam sumsum tulang,
bekerja menghancurkan dan menggantikan sel-sel yang menghasilkan sel darah normal. Sel
kanker yang sifatnya ganas ini mengalir didalam aliran dan berpindah ke organ lainnya, yang
kemudian berkembang dan membelah diri. Sel yang tidak normal dan ganas ini apabila
menyerang orang yang keadaan fisiknya lemah dapat merusak organ penting lainnya dan
menyebabkan gagal ginjal, anemia, gagal hati, tumor kecil yang muncul di bawah kulit.
Leukimia bukanlah penyakit yang tidak bisa diobati, namun untuk menyembuhkannya
menuntut kesabaran, ketabahan, dan kerja sama dari pasien, orangtua, dan dokter yang
menanganinya. Hal inilah yang bisa menyelamatkan anak. Leukimia atau kanker darah
adalah sekelompok penyakit neoplastik yang beragam, ditandai oleh perbanyakan secara tak
9. normal atau transformasi maligna dari sel-sel pembentuk darah disumsum tulang dan
jaringan limfoid. Sel-sel normal didalam sumsum tulang digantikan oleh sel tak normal atau
abnormal. Sel abnormal ini keluar dari sumsum dan dapat ditemukan di dalam darah perifer
atau darah tepi. Sel leukemia memengaruhi hematopoiesis atau proses pembentukan sel darah
normal dan imunitas tubuh penderita. Kata leukemia berarti darah putih, Karena pada
penderita ditemukan banyak sel darah putih sebelum diberi terapi atau pengobatan. Sel darah
putih yang tampak banyak merupakan sel yang muda, misalnya promielosit. Jumlah yang
makin banyak ini dapat menggangu fungsi normal sel-sel lainnya.
Salah satu tanda seseorang mengidap leukemia adalah kerap mengalami perdarahan atau
luka yang berlebihan. Ciri-ciri leukemia lainnya adalah saat seseorang mudah terkena infeksi.
Hal ini disebabkan karena sel darah putih tidak bisa berfungsi secara normal sehingga infeksi
mudah terjadi. Oleh karena itu, pada umumnya penderita leukemia sering terserang infeksi
seperti radang amandel, luka di mulut, radang paru-paru, diare, dan berbagai jenis infeksi
lainnya. Penderita leukemia juga rentan mengalami kekurangan darah (anemia), sesak nafas,
nyeri pada tulang dan sendi terjadi infeksi pada pendarahan, gelisah atau takut, sulit tidur dan
pucat di wajah. Gejala leukemia juga kadang mirip orang yang terserang flu, seperti
mengalami sakit kepala, demam dalam waktu lama, menggigil kedinginan, dan penurunan
berat badan secara tiba-tiba. Jika indikasi ini terjadi, sangat diharapkan bisa langsung dirujuk
ke dokter spesialis, bidang onkologi atau hematologi. Biasanya pada diagnosis dini dilakukan
cek darah dan pengambilan sumsum tulang belakang.
Leukemia dapat disebabkan oleh faktor keturunan. Orang tua yang sakit leukemia bisa
menurun pada anaknya. Sejumlah penelitian menyebutkan bahwa munculnya leukemia bisa
jadi disebabkan juga oleh pengobatan yang menggunakan radiasi atau kemoterapi yang
digunakan untuk membunuh kanker lain yang sebelumnya diderita. Namun tanpa disadari
justru hal itu menimbulkan leukemia. Radiasi merupakan salah satu faktor yang juga banyak
dituding sebagai penyebab leukemia. Tudingan ini beralasan karena sejumlah fakta
mendukung hal ini. Para pegawai yang bekerja di lingkungan penuh radiasi kerap terserang
leukemia.
Demikian juga para korban yang terkena radiasi seperti pada kasus bom atom Hiroshima
dan Nagasaki yang juga menderita leukemia. Virus seperti HTLV-1, retrovirus, virus
10. leukemia felin juga dapat menyebabkan leukemia. Faktor penyebab leukemia karena virus
pada umumnya menyerang orang dewasa.
Secara medis, langkah pengobatan leukemia yaitu dengan menggunakan kemoterapi.
Kadang juga dilakukan dengan cara radiasi. Tapi umumnya kemoterapi lebih sering dipilih
dibandingkan radiasi (penyinaran) untuk mengobati leukemia. Upaya medis lainnya untuk
mengobati leukemia yaitu dengan melakukan transplantasi sumsum tulang. Akan tetapi,
pengobatan leukemia menggunakan kemoterapi, radiasi, atau transplatasi jelas tidak murah.
Pengobatan ini membutuhkan biaya yang sangat besar. Selain itu juga sangat mungkin terjadi
efek samping dari pengobatan tersebut terhadap tubuh pasien.
11. Sumber
http://www.bimbingan.org/berbagai-macam-penyakit-darah.htm. 28 agustus 2013. pkl
15.21 wib
http://penyakitanemia.com/jenis-jenis-anemia/. 28 agustus 2013. pkl 15. 30 wib
http://penyakithipertensi.org/hipertensi/. 28 agustus 2013. pkl 15.48 wib
http://penyakitkolesterol.org/penyakit-kolesterol-dalam-darah/.28 agustus 2013. pkl 16.10
wib
http://www.hemofilia.or.id/hemofilia.php.28 agustus 2013 wib. pkl 16.30 wib
http://penyakitleukemia.com/penyakit-leukimia/28 agustus 2013. pkl 16.45 wib
http://www.deherba.com/mengenal-leukemia-lebih-dekat.html .28 agustus 2013. pkl
17.30 wib
Sumber Gambar
Gambar1
http://www.google.com/imgres?imgurl=http://penyakitanemia.com/wpcontent/uploads/2012/03/anemia.jpg&imgrefurl=http://penyakitanemia.com/anemia-ataukurang-darah/&h=335&w=432&sz=32&tbnid=1Qrdw_zqAJaYM:&tbnh=83&tbnw=107&zoom=1&usg=__p_KIiNI1R1zO5EUMqsOcQYQ
7axc=&docid=MXNiiv_nuIMVnM&sa=X&ei=WL8dUvL7MoaCrAeQ2oC4DQ&ved=0CC
4Q9QEwAA&dur=73.28 agustus2013. pkl. 15.35 wib
Gambar 2
http://www.google.com/imgres?imgurl=http://penyakitanemia.com/wpcontent/uploads/2012/03/sel-darah-merah.jpg&imgrefurl=http://penyakitanemia.com/anemiaatau-kurangdarah/&h=184&w=300&sz=21&tbnid=_AX6eHpE9WuIUM:&tbnh=66&tbnw=107&zoom=
1&usg=__y9U6WUpjI4x8xmK_jTqpXMvty0Y=&docid=MXNiiv_nuIMVnM&sa=X&ei=W
L8dUvL7MoaCrAeQ2oC4DQ&ved=0CDEQ9QEwAQ&dur=521. 28 agustus 2013. pkl
15.37 wib