Dokumen tersebut membahas tentang proses belajar dan komunikasi. Secara garis besar, dibahas mengenai pengertian komunikasi dan unsur-unsurnya, bentuk komunikasi, hambatan komunikasi, serta peran komunikasi dalam proses pembelajaran. Proses belajar aktif juga dibahas, meliputi pengertian, teknik, dan hal-hal pentingnya.
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Psikologi pendidikan
1. KELOMPOK 3 :
1. Farid Akbar A510150061
2. Yeti Dwi Pratiwi A510150062
3. Ratih Septia A510150064
4. Agus Suranto A510150065
5. Dini Rahmawati A510150066
6. Amrih Setyo N A A510150068
7. Aulia Fajar K A510150069
2. PROSES BELAJAR
A. KOMUNIKASI
Komunikasi merupakan keterampilan yang sangat penting dalam kehidupan
manusia. Satu-satunya alat untuk dapat berhubungan dengan orang lain di
lingkungan adalah komunikasi, baik secara verbal maupun nonverbal (bahasa
tubuh dan isyarat yang banyak dimengerti oleh suku bangsa).
1. Pengertian Komunikasi
Istilah komunikasi berasal dari kata Latin “Communicare” atau “Comunis”
yang berarti sama atau menjadikan milik bersama.
Definisi Komunikasi ;
Komunikasi adalah kegiatan perilaku atau kegiatan penyampaian pesn
atau informasi tentang pikiran atau perasaan
Komunikasi adalah sebagai pemindahan informasi dan pengertian dari
satu orang ke orang lain.
Komunikasi adalah beruasaha untuk mengadakan persamaan dengan
orang lain.
3. 2. Unsur-Unsur dalam Komunikasi
a. Pengiriman pesan (sender) dan isi pesan atau materi
Pengiriman pesan adalah orang yang mempunyai ide untuk
disampaikan kepada seseorang dengan harapan dapat dipahami oleh
orang yang menerima pesan sesuai dengan yang dimaksud.
b. Simbol atau isyarat
Pada tahap ini, pengirim pesan membuat kode atau simbol sehingga
pesannya dapat dipahami oleh orang lain.
c. Media atau penghubung
Media merupakan alat untuk penyampaian pesan.
d. Pesan Mengartikan kode atau isyarat
Si penerima pesan harus dapat mengartikan simbol atau kode dari pesan
tersebut sehingga dapat dimengerti.
e. Penerima pesan
Penerima pesan adalah orang yang dapat memahami pesan dari si
pengirim meskipun dalam bentuk kode atau isyarat tanpa mengurangi
arti pesan yang dimaksud oleh pengirim.
4. f. Balikan (feedback)
Balikan adalah isyarat atau tanggapan yang berisi kesan dari penerima
pesan dalam bentuk verbal maupun nonverbal. Balikan atau feedback
bermanfaat untuk memberikan informasi, saran yang dapat menjadi
bahan pertimbangan dan membuat untui menumbuhkan kepercayaan
serta kete.rbukaan diantara komunikan.
g. Gangguan
Gangguan bukan merupakan bagian dari proses kmunikasi, tapi
mempunyai pengaruh dalam proses kmunikasi. Gangguan adalah hal
yang merintangi atau menghambat komunikasi sehingga penerima
salah menafsirkan pesan yang diterimanya.
3. Bentuk-bentuk Komunikasi
a. Bentuk komunikasi berdasarkan langsung atau tidak langsung
• Komunikasi langsung
Komunikasi langsung tanpa menggunkana alat. Komunikasi ini berbentuk
kata-kata, gerakan-gerakan yang berarti khusus dan penggunaan isyarat.
• Komunikasi tidak langsung
Komunikasi tidak langsung menggunakan alat dan mekanisme untuk
melipat gandakan jumlah penerima-penerima pesan (sasaran) atau
untuk mengahadapi hambatan geografi dan waktu.
5. b. Bentuk komunikasi berdasarkan besarnya sasaran
Komunikasi massa
Komunikasi massa adalah komunikasi dengan sasaran kelompok
orang dalam jumlah yang besar yang umumnya tidak dikenal.
Komunikasi kelompok
Komunikasi kelompok adalah komunikasi yang sasarannya
sekelompok orang yang umumnyan dapat dihitung dan dikenal dan
merupakan komunikasi langsung dan timbal balik.
Komunikasi perorangan
Komunikasi perorangan adalah komunikasi dengan tatap muka atau
dapat juga melalui telepon.
c. Bentuk kmunikasi berdasarkan arah pesan
Komunikasi satu arah
Pesan disampaikan oleh satu sumber pada sasaran dan sasaran
tidak dapat atau tidak mempunyai kesempatan untuk memberikan
umpan balik atau bertanya.
Komunikasi timbal balik
Pesan disampaikan pada sasaran dan sasaran memberikan umpan
balik.
4. Hambatan dari proses komunikasi
a. Hambatan dari pengirim pesan
Pesan yang akan disampaikan belum jelas bagi dirinya atau pengirim
pesan.
6. b. Hambatan dalam penyandian atau simbol
Hal ini dapat terjadi karena bahasa yan dipergunakan tidak jelas
sehingga mempunyai arti lebih dan satu simbol yang dipergunakan
antara si pengirim dan penerima tidak sama atau bahasa yang
dipergunakan terlalu sulit.
c. Hambatan media
Hambatan ini terjadi dalam penggunaan media komunikasi.
d. Hambatan dalam bahasa sandi
Hambatan ini terjadi dalam menafsirkan sandi oleh si penerima.
e. Hambatan dari penerima pesan
Kurangnya perhatian pada saat menerima atau mendengarkan
pesan, sikap prasangka tanggapan yang keliru dan tidak mencari
informasi lebih lanjut.
f. Hambatan dalam memberikan balikan atau feedback
Balikan atau feedback yang diberikan tidak menggambarkan apa
adanya, tapi memberikan interpretatif, tidak tepat waktu, atau tidak
jelas, dan sebagainya.
Bentuk-bentuk hambatan dalam komunikasi
a. Hambatan fisik
b. Hambatan semantik
c. Hambatan psikologis
7. 5. Komunikasi dalam Proses Belajar Mengajar
Komunikasi merupakan suatu proses yang melibatkan dua orang atau lebih dan
didalamnya terjadi petukaran informasi dalam rangka mencapai suatu tujuan tertentu.
Dalam komunikasi, terdapat 5 elemen yang terlibat, yaitu sender (pengirim
informasi), receiver (penerima informasi), informasi, feedback, dan media. Syarat
utama dalam komunikasi efektif adalah karakter yang kokoh yang dibangun dari
integritas pribadi menghasilkan kepercayaan dan merupakan dasar jenis deposito
yang berat. Integritas merupakan fondasi utama dalam membangun komunikasi yang
efektif karena tidak ada persahabatan yang lebih dari sekedar kejujuran (honesty).
Sementra itu, integritas adalah menyesuaikan realitas dengan kata-kata kita. Integritas
bersifat aktif, sedangkan kejujuran bersifat pasif.
Hal berikut yang harus kita perhatikan adalah 5hukum komunikasi yang efektif ( The
5 Inevitable Laws of Effective Communication), yang disingkat REACH yang berarti
merengkuh atau meraih.
Hukum 1: Respect
Hukum pertama dalam mengembangkan komunikasi yang efektif adalah sikap
menghargai setiap inndividu yng menjdi sasaran pesan yang kita sampaikan. Rasa
hormat dan saling menghargai merupakan hukum yang pertama dalam berkomunikasi
dengan rang lain. Charles Schwaab, salah satu orang pertama dalam sejarah
perusahaan Amerika yang mendapat gaji lebih dari satu juta dolar setahun,
mengatakan bahwa aset paling besar yang dia miiki adalah kemampuan dalam
membangkitkan antusiasme pada orang lain.
8. Hukum 2: Empathy
Empati adalah kemampuan kita untuk menempatkan diri kita pada situasi atau kondisi
yang dihadapi oleh orang lain. Salah satu pesyarat utama dalam memiliki sikap empati
adalah kemampuan kita mendengarkan atau mengerti terebih dulu sebelum didengarkan
atau dimengerti oleh orang lain. Rasa empati akan memampukan kita untuk dapat
menyampaikan pesan (message) dengan cara dan sikap yang akan memudahkan
penerima pesan (receiver) menerimanya.
Hukum 3: Audible
Makna dari audible antara lain dapat didengarkan atau dimengeri dengan baik. Hukum
ini mengatakan bahwa pesan harus disampaikan melalui media atau delivry channel
hingga dapat diterima dengan baik oleh penerima pesan.
Hukum 4: Clarity
Hukum keempat yang terkait dengan itu adalah kejelasan dari pesan itu sendiri
sehingga tidak menimbulkan multiinterprestasi atau berbagai penafsiran yang lainnya.
Hukum 5: Humble
Hukum kelima dalam membangun kmunikasi efektif adalah sikap rendah hati atau
humble. Hal terakhir yang harus ada di dalam diri para pendidik adalah sikap mental
yang dipenuhi semangat dan kesungguhan.
9. B. PEMBELAJARAN AKTIF
Proses pembelajaran lebih sering diartikan sebagai pengajar menjelaskan materi
pembelajaran dan peserta didik mendengarkan secara pasif. Dengan cara ini,
diketahui pula bahwa pengetahuan baru tersebut cenderung untuk dapat dipahami
dan dikuasai secara lebih baik.
Pengunaan cara-cara pembelajaran aktif baik sepenuhnya atau sebagai pelengkap
cara-cara belajar tradisional akan meningkatkan kualitas pembelajaran.
1. Pengertian dan Karakteristik Pembelajaran Aktif
Pembelajaran aktif adalah segala bentuk pembelajaran yang memungkinkan
peserta didik berperan secara aktif dalam proses pembelajaran itu sendiri baik
dalam bentuk interaksi antar mahasiswa maupun mahasiswa dngan pengajar
dalam proses pembelajaran tersebut.
2. Teknik Pembelajaran Aktif
a. Think-Phair-Share
b. Collaborative Learning Groups
c. Student-led Review Session
d. Student Debate
e. Exam Questions Writing
f. Class Research Symposium
g. Analyze Case Studies
10. 3. Hal-hal penting dalam Teknik Pembelajaran Aktif
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar tujuan pemblajaran
dapat dicapai sebagai mana mestinya;
a. Tujuan pembelajaran aktif harus ditegaskan dengan jelas.
b. Peserta didik harus diberi tahu apa yang akan dilakukan.
c. Memberikan pengarahan yang jelas dalam diskusi.
d. Pertimbangkan teknik pembelajaran aktif yang dipergunakan.
e. Penciptaan iklim pembelajaran aktif.
11. -Materi Pembanding-
PENGERTIAN PROSES BELAJAR
Dalam proses belajar aktivitas tertentu ataupun aktivitasnya adalah sebagai berikut:
Proses dari bahasa latin “processus" yang berarti “berjalan ke depan” menurut Chaplin
(1972) proses adalah suatu perubahan yang menyangkut tingkah laku atau kejiwaan.
Dalam psikologi belajar proses berarti cara-cara/langkah-langkah khusus yang
dengannya beberapa perubahan ditimbulkan hingga tercapainya hail-hasil tertentu
(Reber, 1988). Jadi proses belajar dapat diartikan sebagai tahapan perubahan perilaku
kognitif, efektif dan psikomotor yang terjadi dalam diri siswa. Perubahan itu bersifat
positif yang berarti berorientasi ke arah yang lebih baik.
Fase - Fase dalam Proses Belajar
• Mendengarkan
adalah salah satu aktivitas belajar, setiap orang belajar di sesekolah pasti ada
aktivitas mendengarkan. Ketika seorang guru menggunakan metode cerama, maka
setiap siswa atau mahasiswa di haruskan m,endengarkan apa yang guru (dosen)
sampaikan.
• Memandang
Yang di maKsud di sini adalah mengarahkan suatu penglihatan ke suatu objek. Di
kelas, seorang pelajar memandang papan tumlis yang berisikan tulisan yang baru
saja di guru tulis, tulisan yang pelajar pandang itu menimbulkan kesan dan
selamnjutnyatersimpan dalam otak.
12. • Meraba, Membau, dan Mencicipi / Mencecap
Adalah indra manusia yang dapat di jadikan sebagai alat untuk kepentingan belajr,
artinya aktivitas meraba, membau. Dan mencecap dapat memberikan kesempatan
bagi orang untuik belajar. Tentu saja aktivitasnya harus di sadari oleh suatu tujuan.
• Menulis atau mencatat
Catatan sangat berguna untuk menampung sejumlah informasi, yang tidahanya
bersifat fakta-fakta, melainkan juga terdiri atas materi hasil dari bahan bacaan.
• Membaca
Aktivitas membaca adalah aktivitas yang paling banyak di mlakukan selama belajar
di sekolah atau di perguruan tinggi. Kalau belajar adalah untuk mendapatkan ilmu
pengetahuan, maka membaca salah jalan menuju pintu ilmu pengetahuan, maka
membaca adalah jalan menuju pinti ilmu pengetahuan ini berarti untuk
mendapatkan ilmu pengetahuan tidak ada cara lain yang harus di lakukan kecuali
memperbanyak membaca. Kalau begitu membaca identik dengan mencari ilmu
pengetahuan agar menjadi cerdas dan mengabaikan berarti kebodohan.
• Mencari ikhtisar atau ringkasan dan menggaris bawahi
• Mengamati table-table, diagram- diagram dan bagan-bagan
• Menyusun paper atau kertas kerja
• Mengingat
• Berfikir
• Latihan atau praktek
13. Adapun menurut para ahli fase-fase dalam proses belajar yaitu sebagai berikut;
• Menurut Jerome S. Bruner, salah seorang penentang teori S.R Bond dalam proses
pembelajaran siswa menempuh tiga episode atau fase, antara lain :
Fase informasi (tahap penerimaan materi)
Fase transformasi (tahap pengubahan materi)
Fase evaluasi (tahap penilaian materi)
• Menurut Wittig (1981) dalam bukunya psychology of learning, setiap proses belajar
selalu berlangsung dalam 3 tahapan, antara lain :
Actuation (tahap perolehan/penerimaan informasi)
Storage (tahap penyimpanan informasi)
Retrieval (tahap mendapatkan kembali informasi)
Contoh Belajar;
Seorang anak balita memperoleh mobil-mobilan dari ayahnya. Lalu ia mencoba
memainkan ini dengan cara memutar kuncinya dan meletakannya pada suatu
permukaan atau dataran. Perilaku “memutar” dan “meletakan” tersebut merupakan
respon atau reaksi atas rangsangan yang timbul pada mainan itu. Pada tahap
permulaan, respon anak terhadap stimulus yang ada pada mainan tadi biasanya
tidak tepat atau setidak-tidaknya tidak teratur. Namun, berkat latihan dan
pengalaman berulang-ulang lambat laun ia menguasai dan akhirnya dapat
memainkan mobil-mobilan dengan baik dan sempurna. Sehubungan dengan contoh
itu belajar dapat dipahami sebagai proses yang dengan proses itu sebuah tingkah
laku ditimbulkan atau diperbaiki serentetan reaksi atas situasi atau rangsangan yang
ada.