Dokumen tersebut membahas tentang Decision Support System (DSS) dan implementasinya pada PT Telkom. Secara singkat, DSS adalah sistem informasi yang dapat membantu pengambilan keputusan manajemen dengan memproses data menjadi informasi. PT Telkom mengimplementasikan DSS melalui aplikasi Telkom e-service untuk memudahkan pengambilan keputusan cepat dan akurat serta menanggapi saran pelanggan.
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Decision Support System (DSS)
1. Decision Support System (DSS)
(SISTEM INFORMASI MANAJEMEN)
Disusun Oleh :
Nama : Siti FarahDhibah
NIM : 41818010009
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
FAKULTAS ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS MERCU BUANA
JAKARTA
2019
2. Pengertian DSS
DSS (Decision Support System) adalah bagian dari sistem informasi berbasis komputer
(termasuk sistem berbasis pengetahuan atau manajemen pengetahuan) yang dipakai untuk
mendukung pengambilan keputusan dalam suatu organisasi atau perusahaan. Hal yang perlu
ditekankan disini adalah bahwa keberadaan DSS bukan untuk menggantikan tugas-tugas
manajer, tetapi untuk menjadi sarana penunjang (tool) bagi mereka. DSS sebenarnya merupakan
implementasi teori-teori pengambil keputusan yang telah diperkenalkan oleh ilmu-ilmu seperti
operation research dan management science. DSS dapat juga dikatakan sebagai sistem komputer
yang mengolah data menjadi informasi untuk mengambil keputusan dari masalah semi-
terstruktur yang spesifik. DSS merupakan problem solveryang dilengkapi dengan kemampuan
untuk menghasilkan laporan-laporanyang periodik dan output dari model matematika. Model
matematika dan kecerdasan buatan memungkinkan suatu sistem dapat mengambil keputusannya
menentukan alternatif-alternatif solusi (bisa dalam presentasi).
DSS digunakan manajer untuk memecahkan masalah semi struktur, dimana manajer dan
komputer harus bekerja sama sebagai tim pemecah masalah dalam memecahkan masalah yang
berada di area semi struktur.
DSS ini merupakan suatu sistem informasi yang diharapkan dapat membantu manajemen
dalam proses pengambilan keputusan. Hal yang perlu ditekankan di sini adalah bahwa
keberadaan DSS bukan untuk menggantikan tugas-tugas manajer, tetapi untuk menjadi sarana
penunjang (tools) bagi mereka.
3. IMPLEMENTASI DSS PADA TELKOM E-SERVICE DI DALAM PT.TELKOM
Di dalam era persaingan yang ketat, rencana dalam jangka menengah dan panjang tidak lagi
menarik karena tuntutan supply dan demand selalu bergeser dalam periode yang cepat. Decision
Support System (DSS) sebagai metode pengambilan keputusan yang taktis untuk
pengembangan fasilitas telekomunikasi diperlukan karena perubahan kriteria dan asumsi
pendukung yang juga berubah dengan sangat cepat.
Di dalam hal ini PT. TELKOM membuat suatu aplikasi yang dapat dipergunakan untuk
mempermudah PT. Telkom dalam pengambilan keputusan yang cepat dan akurat yang diambil
berdasarkan data dan fakta yang berada di lapangan. Aplikasi yang menggunakan Telkom e-
service akan membantu pengambilan keputusan karena hasilnya yang bersifat matematis.
Sebagai kesimpulan, aplikasi ini akan dapat membantu evaluasi pemilihan pengembangan suatu
jaringan akses yang tepat yang akan dikembangkan PT. Telkom, karena Telkom e-service
berfungsi juga agar hubungan antara PT.Telkom dan customer terjalin. Dengan adanya Telkom
e-service PT.Telkom dapat mengetahui saran-saran yang diberikan oleh customer untuk
mengembangkan bisnisnya, apa saja yang harus dilakukan oleh system management PT.Telkom
itu sendiri. Terutama saran tentang Telkom Speedy apakah itu melalui saluran wireless (Flexi)
ataukah wireline (Direct Line Cable) . Dengan adanya DSS akhirnya PT.Telkom dapat cepat
menanggapi keluhan-keluhan pelanggan dan pengambilan perusahaan pun akan lebih efektif dan
efisien.
Sehingga dengan menggunakan DSS memberikan keuntungan bagi 2 pihak, baik dari segi PT.
Telkom maupun dari segi customer. DSS memberikan keuntungan dari segi customer, karena
dengan menggunakan DSS konsumen dapat menyampaikan keluhan-keluhan kepada PT.Telkom
secara langsung. Sedangkan dari segi PT. Telkom DSS memberikan keuntungan yaitu, membuat
konsumen lebih dengan PT. Telkom (RCM). Dan saran-saran serta keluhan yang diberikan oleh
konsumendapat langsung ditanggapi secara tepat. Sehingga PT. Telkom dapat mengevaluasi
kekurangan-kekurangan yang ada pada PT.Telkom.
4. Metode Pengumpulan Data : Makalah ini dapat tersusun dengan cara mengumpulkan data-data
atau Informasi-informasi baru (update) pada internet dan Buku Pengetahuan Komputer & TI 2B.
Daftar Pustaka
Rafi, 2012. http://rafix88.blogspot.com/2012/12/kendala-apakah-yang-dihadapi-dalam.html (15
Mei 2019 Jam 10.21)
5. Kendala yang dihadapi Dalam Proses Implementasi Sistem
Permasalahan
Dalam membangun sistem informasi Web terdapat beberapa kendala yang harus
diperhatikan dalam membangun system informasi Web :
1. Scalibility
2. Visual Desain
3. Comprehensive
4. Interactivity
5. Change Management.
Scalibility, berhubungan dengan jumlah user yang tersebar luas dam karateristik dari masing–
masing user, dapat berupa dari sisi bahasa, skill dan teknologi yang digunakan.
Visual Desain, selain dari tampilan Web, berhubungan pula dengan bagaimana user dapat
memahami tampilan yang telah dibuat dan mengerti atau dapat menggunakan sistem yang telah
dirancang.
Comprhensive (pemahaman), bagaimana membuat user tertarik dan memahami dengan
informasi dari produk yang ditampilkan dengan kendala tingkat pemahaman user yang beragam.
Interactivity, membuat user memahami dan terbiasa dengan sistem yang terdapat di aplikasi
Web, seperti link,pull down menu, dimana di aplikasi sistem informasi traditional pada
umumnya, sistem yang ditampilkan seperti memasukan data, mengurutkan data, laporan.
Sedangkan dalam sistem informasi Web terdapat menu interaktif seperti link dan undo.
Change Management, dalam hal ini merubah tampilan desain atau sistem dalam Web. User
yang sudah terbiasa dengan tampilan lama akan kesulitan dengan tampilan baru, tanpa adanya
petunjuk ataupun training yang dilakukan. Dalam sistem informasi Web yang menjadi kendala
adalah bagaimana membuat user yang tidak mengerti atau user yang baru dapat memahami
dengan sistem yang telah dibuat dan dirancang.
6. 1. Faktor – Faktor Kendala dan Suskesnya Membangun Sistem Informasi
Sebelum membangun sistem informasi terdapat beberapa faktor yang menentukan sukses dan
gagal dalam pengembangkan system informasi.
1.1 Kendala atau Tantangan Dalam Membangun Sistem Informasi, diantaranya :
1. Kurangnya informasi dari user
2. Tidak lengkapnya kebutuhan dan spesifikasi yang diperlukan
3. Terdapatnya perubahan kebutuhan dan spesifikasi ketika project berjalan
4. Kurangnya dukungan dari pihak eksekutif
5. Kurangnya kemampuan skill dari user.
1.2 Faktor yang Menyebabkan Gagalnya Dalam Membangun Sistem Informasi :
1. Requirement atau kebutuhan yang kurang lengkap
2. Kurangnya keterlibatan user
3. Kurangya Resource / sumber daya
4. Hasil yang ingin dicapai tidak realistis
5. Perubahan Kebutuhan dan spesifikasi
6. Kurangnya perencanaan
7. Sistem tidak akan digunakan lagi
8. Kurangnya Managemen IT .
1.3 Faktor yang Menentukan Dalam Suksesnya Sistem Informasi :
- Keikutsertaan user dalam membangun sistem
- Dukungan dari manajemen eksekutif
- Kebutuhan sistem terpenuhi dan jelas
- Perencanaan yang tepat
-Tujuan yang akan dicapai memang suatu hal yang realities
Daftar Pustaka