SlideShare a Scribd company logo
1 of 20
SKENARIO A BLOK   Kelompok L1

             14   Tutor: dr. Alwi Shahab
Anggota Kelompok

    Fitri Maya A.         Ferdi Sugianto
    Suci Fahlevi          Melinda Rachmadianti
    Kardiyus Saputra      Denis Puja Sakti
    Kadek Martha          Mary Gisca
    Febri Wijaya          Siti Dwinindya P.
    Nuraidah
    Rizki Febrina
    Ganda Putra T.
    Bhisma S.
SKENARIO
Tn. B, 35 tahun, mempunyai BB 95 kg dan TB 165 cm, datang ke Poliklinik
Khusus Endokrin & Metabolisme RSMH Palembang dengan keluhan utama
merasa mudah lelah sejak 3 bulan yang lalu. Dia juga mengeluh merasa
cepat haus dan lapar sejak 2 bulan yang lalu disertai sering buang air kecil
dimalam hari. Disamping itu ia juga mengeluh kesemutan dan gatal-gatal
seluruh tubuh sejak 6 bulan yang lalu. Dari anamnesis juga diketahui bahwa
Tn B mempunyai riwayat keluarga menderita hipertensi (ayah) dan
diabetes (ibu dan kakek).
Pemeriksaan fisik :
Tekanan darah 160/95 mmHg, acanthosis nigricans, obesitas sentral dengan
lingkar perut 120 cm.
Pemeriksaan laboratorium
Rutin : Hb 14g%, Ht 42 %, leukosit 7600 mm3, trombosit 165.000/ mm3 , Gula
darah puasa 277 mg/dL, HbA1C 8,6%, OGTT (puasa) 146mg/dL; (2 jam post
prandial) 246 mg/dL, Total protein 7,7 g/dL, , Albumin 4,8 g/dL, Globulin 2,9
g/dL, Ureum 22mg/dL, Kreatinin 0,6 mg/dL, Sodium 138 mmol/l, Potasium 3,6
mmol/l, Total Cholesterol 270 mg/dL, Cholesterol LDL 210 mg/dL, Cholesterol
HDL 38 mg/dL, Trigliserida 337 mg/dL
Urinalisis : Urin reduksi + 2, mikroalbuminuria (+)
BMI
 Tn. B dengan Berat Badan 95 kg dan Tinggi Badan 165 cm,
 maka diketahui BMI nya adalah sebagai berikut:

 BMI = 95/(1,65 x 1,65) = 34,89
 WHO: Obese I
 Depkes RI: Kelebihan berat badan tingkat berat
 Penelitian:
               IMT            KATEGORI
               < 18,5         Berat badan kurang
               18,5 – 22,9    Berat badan normal
               ≥ 23,0         Kelebihan berat badan
               23,0 – 24,9    Beresiko menjadi obes
               25,0 – 29.9    Obes I
               ≥ 30,0         Obes II

 Sumber: Centre for Obesity Research and Education 2007
The Awesome Two
Glukosa                               Insulin

                                    Receptor Insulin




           GLUT - 4
                                                              Auto phosphorilation
                           Prot                             Tyrosine
            GLUT 4       Kinase B                           phosphorilation
                                         Phosphoinositide
                                         Dependent-Kinase   p110 p85 IRS
              GLUT - 4   Atypical                     Phosphoisnositide-3
                          PK C                              Kinase
                                                            PPARg + RXR


           GLUT - 4           GLUT - 4
                                                       mRNA
                                                                    PPRE

                                                    transcription
Sel Otot                                                                             Dinding sel
Glucose
                  Insulin


                Insulin receptor




                                      Auto phosphorilation
                                   Serine phosphorilation




                              PPARg           + RXR


                               mRNA
                                            PPRE

                            transcription
Muscle cell                                                  Cell wall
Hiperinsulinemia –
Acanthosis Nigricans
    Hiperglikemia  Menstimulasi pancreas untuk terus
     mengeluarkan insulin agar terjadi normoglikemia 
     Hiperinsulinemia.
    Hiperinsulinemia  Acanthosis Nigricans
Hipertensi

    Genetik    dan    gaya   hidup       obesitas   
     hypercholestrolamia dan hyperglycaemia  viskositas
     darah meningkat  blood flow menurun dan tahanan
     perifer meningkat  tekanan darah meningkat


    Genetik dan gaya hidup  obesitas banyak
     jaringan adipose        renin-angiotensin dan PAI-1
     (Plasminogen activator inhibitor – 1)  vasokonstriksi 
     peningkatan tekanan darah.
Kesemutan

    Obesitas  Hypercholesterolemia dan Hyperglikemia
      Jejas endotel dan dinding vascular  Penyempitan
     arteriol dan arteri atau mikroangiopati  Iskemik
     Perifer  Suplai darah ke Neurilema dan Sel Schwan
     menurun  Parashtesia
    Hiperglikemia  Jalur Poliol Meningkat  Sorbitol dan
     fruktosa meningkat  Sorbitol dan fruktosa bersifat
     osmotic, sehingga banyak menarik air  Edema pada
     Sel Schwan dan rusaknya akson  Penghantaran
     impuls saraf terganggu  Kesemutan
Gatal-Gatal di Seluruh
Tubuh
    Hiperglikemia dapat menyebabkan gangguan pada
     system imun (imunocompromise). Misalnya terjadi
     gangguan fungsi pada neutrophil dan monosit.
     Akibatnya infeksi oportunis meningkat dan timbullah
     jamur. Jamur ini bisa menyebabkan terjadinya gatal-
     gatal.
3P Pada Penderita DM

    Poliphagia
         Resistensi Insulin  Glukosa Intra sel menurun  Tidak
          ada Intake Glukosa  Poliphagia
         Leptin meningkat melebihi ambang batas  defek
          pada jalur transduksi sinyal leptin  resistensi leptin 
          Nafsu makan tidak terhambat  Poliphagia
    Poliuria
     Hiperglikemia  Glukosuria  Diuresis Osmotik 
     Poliuria
    Polidipsi
     Poliuria  Dehidrasi  Polidipsi
Pemeriksaan Laboratorium
                                           Analisis Darah
 Pemeriksaan                 Hasil         Nilai Normal        Interpretasi
 Hemoglobin                  14 g%         13-18 g %           Normal
 Hematokrit                  42 g %        40-48 %             Normal
 Leukosit                    7.600 mm3     5.000-10.0000       Normal
 Trombosit                   165.000 mm3   150.000-450.000     Normal
 Blood glucose               277 mg/Dl     < 110 mg/dL         Meningkat
 HbA1C                       8,6 %         4,5 – 6,3 %         Meningkat
 OGTT fasting glucose        146 mg/dL     70 – 110 mg/dL      Meningkat
 OGTT 2 hour post prandial   246 mg/dL     < 140 mg/dL         Meningkat


 Total protein               7,7 g/dL      6,7 -8,7 g/dL       Normal
 Albumin                     4,8 g/dL      3,8 – 5,1 g/dL      Normal
 Globulin                    2,9 g/dL      1,5 -3,0 g/dL       Normal
 Ureum                       22 mg/dL      20 – 40 mg/dL       Normal
 Kreatinin                   0,6 mg/dL     0,5-1,5 mg/dL (P)   Normal
 Sodium                      138 mmol/l    135-155 mmol/l      Normal
 Potassium                   3,6 mmol/l    3,6-5,5 mmol/dl     Normal
 Total cholesterol           270 mg/dL     <200 mg/dL          Meningkat
 Cholesterol LDL             210 mg/dL     <130 md/dL          Meningkat
 Cholesterol HDL             38 mg/dL      > 40 mg/dL          Menurun
 Trigliserida                337 mg/dL     < 200 mg/dL         Meningkat
Urinalisis
    Urin Reduksi +2
        Pada orang normal hasil tes urin menghasilkan urin reduksi
         (-). Nilai +2 pada urin Tn. B menunjukkan bahwa ia
         mengalami glukosuria dimana terdapat glukosa di dalam
         urin. +2 juga menunjukkan filtrate kekuningan dengan
         endapan kuning pada urin dengan kadar 1-1,5% glukosa
         dalm urin.
        Interpretasi hasil Reduksi urine
         (-)         : Tetap Biru, biru kehijauan
         (+1)        : hijau (0,5 – 1 % glukosa)
         (+2)        : kuning keruh (1 – 1,5 % glukosa)
         (+3)      : jingga atau warna lumpur keruh (2 – 3,5 %
         glukosa).
         (+4)        : merah bata(lebih dari 3,5 % glukosa).
    Mikroalbuminuria +
Mikroalbuminuria
    Prediktor kuat terjadinya Diabetes Nefrophati
    Di dalam ginjal terdapat enzim aldose reduktase,
     enzim ini berperan dalam mengubah glukosa darah
     menjadi sorbitol melalui jalur poliol. Ketika glukosa
     darah tinggi, maka sorbitol pun akan tinggi, akibatnya
     mio-inositol   akan    berkurang,      yang      dapat
     mengganggu osmoregulasi sel sehingga sel tersebut
     akan rusak. Akibatnya albumin dapat melewati renal
     glomerulus.
    Reaksi antar Glukosa dengan protein dapat
     menghasilkan AGE’s. Terbentuknya AGE’s dapat
     merusak sel karena mengganggu struktur protein
     intrasel dan ekstrasel seperti kolagen. Adanya
     penimbunan ini dalam jangka panjang, akan merusak
     membrane basalis dan mesangium yang akhirnya
     akan merusak seluruh glomerulus.
Diagnosis

    Berdasarkan IDF:
    Bila terdapat Obesitas sentral + 2 Kriteria dari 4 kriteria
     yang tersedia, maka digolongkan sebagai sindrom
     metabolik.
    Tn. B mengalami Obesitas sentral yang ditandai
     dengan lingkar perut yang melebihi 90 cm. Ia juga
     mengalami hipertensi, penurunan kolesterol HDL,
     Trigliseride yang meningkat, serta peninggian gula
     darah puasa, jadi dapat disimpulkan Tn. B mengalami
     Sindrom Metabolik.
Penatalaksanaan

    Pola hidup :
        Diet (rendah kolesterol)
        Olahraga
    Farmakoterapi
        Biguanid atau Thiazolidinedione untuk sensitifitas insulin
        Obat Golongan Statin untuk menurunkan kolesterol
        Alfa blocker, beta blocker, Ca channel blocker untuk
         menurunkan tekanan darah
Pencegahan

    Intervensi gaya hidup
    Menerapkan kebiasaan hidup sehat
Kesimpulan

 Tuan B, berumur 35 tahun, dengan BB 95 kg dan TB 165
 cm mengalami sindrom metabolik. Yang ditandai
 dengan adanya obesitas sentral (lingkaran perut 120
 cm) disertai dengan adanya hipertensi, penurunan
 kolesterol HDL, Trigliseride yang meningkat, peninggian
 gula darah puasa, dan Diabetes Melitus Tipe 2.
Terima Kasih

More Related Content

What's hot

Endokrin &amp; metabolik prof armen
Endokrin &amp; metabolik prof armenEndokrin &amp; metabolik prof armen
Endokrin &amp; metabolik prof armenrinanurbani
 
Pemeriksaan Asam urat kolesterol dan gula darah
Pemeriksaan Asam urat kolesterol dan gula darahPemeriksaan Asam urat kolesterol dan gula darah
Pemeriksaan Asam urat kolesterol dan gula darahZakiah dr
 
Farmakologi kuliah 11 12. h pankreas - antidiabet
Farmakologi kuliah 11 12. h pankreas - antidiabetFarmakologi kuliah 11 12. h pankreas - antidiabet
Farmakologi kuliah 11 12. h pankreas - antidiabetsnowman Saputra
 
Pertemuan VII_ Dietetik Penyakit Tidak Menular_ Dislipidemia
Pertemuan VII_ Dietetik Penyakit Tidak Menular_ DislipidemiaPertemuan VII_ Dietetik Penyakit Tidak Menular_ Dislipidemia
Pertemuan VII_ Dietetik Penyakit Tidak Menular_ DislipidemiaTsiompahGREG
 
Diit ginjal dan saluran kemih
Diit ginjal dan saluran kemihDiit ginjal dan saluran kemih
Diit ginjal dan saluran kemihCahya
 
Ilmu Gizi Dasar_ Pertemuan III
Ilmu Gizi Dasar_ Pertemuan IIIIlmu Gizi Dasar_ Pertemuan III
Ilmu Gizi Dasar_ Pertemuan IIITsiompahGREG
 
Hiperparatiroid, cushing’s disease dan krisis adrenal
Hiperparatiroid, cushing’s disease dan krisis adrenalHiperparatiroid, cushing’s disease dan krisis adrenal
Hiperparatiroid, cushing’s disease dan krisis adrenalfikri asyura
 
farmakoterapi pada pasien gangguan hati
farmakoterapi pada pasien gangguan hatifarmakoterapi pada pasien gangguan hati
farmakoterapi pada pasien gangguan hatiwitanurma
 
Diet penyakit kantung empedu
Diet penyakit kantung empeduDiet penyakit kantung empedu
Diet penyakit kantung empeduwokwok
 
Diabetes mellitus (Kuliah drRon)
Diabetes mellitus (Kuliah drRon)Diabetes mellitus (Kuliah drRon)
Diabetes mellitus (Kuliah drRon)doctorronz7
 
Penatalaksanaan Dislipidemia
Penatalaksanaan DislipidemiaPenatalaksanaan Dislipidemia
Penatalaksanaan DislipidemiaOng Giok Hong
 
Tijauan pustaka hipoglikemi
Tijauan pustaka hipoglikemiTijauan pustaka hipoglikemi
Tijauan pustaka hipoglikemiariefyats
 

What's hot (20)

Diabetes skpa 6
Diabetes skpa 6Diabetes skpa 6
Diabetes skpa 6
 
Endokrin &amp; metabolik prof armen
Endokrin &amp; metabolik prof armenEndokrin &amp; metabolik prof armen
Endokrin &amp; metabolik prof armen
 
Pemeriksaan Asam urat kolesterol dan gula darah
Pemeriksaan Asam urat kolesterol dan gula darahPemeriksaan Asam urat kolesterol dan gula darah
Pemeriksaan Asam urat kolesterol dan gula darah
 
tea polisacharide
tea polisacharidetea polisacharide
tea polisacharide
 
Farmakologi kuliah 11 12. h pankreas - antidiabet
Farmakologi kuliah 11 12. h pankreas - antidiabetFarmakologi kuliah 11 12. h pankreas - antidiabet
Farmakologi kuliah 11 12. h pankreas - antidiabet
 
Pertemuan VII_ Dietetik Penyakit Tidak Menular_ Dislipidemia
Pertemuan VII_ Dietetik Penyakit Tidak Menular_ DislipidemiaPertemuan VII_ Dietetik Penyakit Tidak Menular_ Dislipidemia
Pertemuan VII_ Dietetik Penyakit Tidak Menular_ Dislipidemia
 
Diit ginjal dan saluran kemih
Diit ginjal dan saluran kemihDiit ginjal dan saluran kemih
Diit ginjal dan saluran kemih
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Sindrom metabolik dr anjang
Sindrom metabolik dr anjangSindrom metabolik dr anjang
Sindrom metabolik dr anjang
 
CASE STUDY SOFIA
CASE STUDY SOFIACASE STUDY SOFIA
CASE STUDY SOFIA
 
Ilmu Gizi Dasar_ Pertemuan III
Ilmu Gizi Dasar_ Pertemuan IIIIlmu Gizi Dasar_ Pertemuan III
Ilmu Gizi Dasar_ Pertemuan III
 
Hiperparatiroid, cushing’s disease dan krisis adrenal
Hiperparatiroid, cushing’s disease dan krisis adrenalHiperparatiroid, cushing’s disease dan krisis adrenal
Hiperparatiroid, cushing’s disease dan krisis adrenal
 
farmakoterapi pada pasien gangguan hati
farmakoterapi pada pasien gangguan hatifarmakoterapi pada pasien gangguan hati
farmakoterapi pada pasien gangguan hati
 
Diet penyakit kantung empedu
Diet penyakit kantung empeduDiet penyakit kantung empedu
Diet penyakit kantung empedu
 
Diabetes mellitus (Kuliah drRon)
Diabetes mellitus (Kuliah drRon)Diabetes mellitus (Kuliah drRon)
Diabetes mellitus (Kuliah drRon)
 
Kegemukan
Kegemukan Kegemukan
Kegemukan
 
Diet pada penyakit ginjal
Diet pada penyakit ginjalDiet pada penyakit ginjal
Diet pada penyakit ginjal
 
Tkik3
Tkik3Tkik3
Tkik3
 
Penatalaksanaan Dislipidemia
Penatalaksanaan DislipidemiaPenatalaksanaan Dislipidemia
Penatalaksanaan Dislipidemia
 
Tijauan pustaka hipoglikemi
Tijauan pustaka hipoglikemiTijauan pustaka hipoglikemi
Tijauan pustaka hipoglikemi
 

Similar to MENGOBATI SINDROM METABOLIK

study kasus rahmi.pptx
study kasus rahmi.pptxstudy kasus rahmi.pptx
study kasus rahmi.pptxRAHMIWARDHANI1
 
Peran Apoteker dalam Interpretasi Data Klinik dan Laboratorium.pptx
Peran Apoteker dalam Interpretasi Data Klinik dan Laboratorium.pptxPeran Apoteker dalam Interpretasi Data Klinik dan Laboratorium.pptx
Peran Apoteker dalam Interpretasi Data Klinik dan Laboratorium.pptxUDAYANA UNIVERSITY
 
Diet lanjut hipertensi dislipidemia
Diet lanjut hipertensi dislipidemiaDiet lanjut hipertensi dislipidemia
Diet lanjut hipertensi dislipidemiatasyakhae2016
 
Diagnosis dan Tatalaksana Diabetes Mellitus pada Anak
Diagnosis dan Tatalaksana Diabetes Mellitus pada AnakDiagnosis dan Tatalaksana Diabetes Mellitus pada Anak
Diagnosis dan Tatalaksana Diabetes Mellitus pada AnakLisa Wiramas
 
[MANTAP] SLIDE MATERI INTERNA-1 BATCH 3 2018.pdf
[MANTAP] SLIDE MATERI INTERNA-1 BATCH 3 2018.pdf[MANTAP] SLIDE MATERI INTERNA-1 BATCH 3 2018.pdf
[MANTAP] SLIDE MATERI INTERNA-1 BATCH 3 2018.pdfAlfonsusCiptaRaya
 
VARIABEL TERKENDALI PREANALITIK LABORATORIUM
VARIABEL TERKENDALI PREANALITIK LABORATORIUMVARIABEL TERKENDALI PREANALITIK LABORATORIUM
VARIABEL TERKENDALI PREANALITIK LABORATORIUMIkaYasmaYanti1
 
kuliah-dm-blok-endokrin-2010.pdf
kuliah-dm-blok-endokrin-2010.pdfkuliah-dm-blok-endokrin-2010.pdf
kuliah-dm-blok-endokrin-2010.pdfMumpuniPebriani
 
DIABETES MELITUS.pptx
DIABETES MELITUS.pptxDIABETES MELITUS.pptx
DIABETES MELITUS.pptxCordisSternum
 
Obesitas .pptx
Obesitas .pptxObesitas .pptx
Obesitas .pptxWawaBisnis
 
Fosfatase dan ggt (gamma glutamil transpeptidase)
Fosfatase dan ggt (gamma glutamil transpeptidase)Fosfatase dan ggt (gamma glutamil transpeptidase)
Fosfatase dan ggt (gamma glutamil transpeptidase)Betari Wanda Saskia
 
dokumen.tips 2 ppt-sindroma nefrotik.ppt
dokumen.tips 2 ppt-sindroma nefrotik.pptdokumen.tips 2 ppt-sindroma nefrotik.ppt
dokumen.tips 2 ppt-sindroma nefrotik.pptAjengAyuGandasari
 
Tugas diet pada gagal ginjal.pptx
Tugas diet pada gagal ginjal.pptxTugas diet pada gagal ginjal.pptx
Tugas diet pada gagal ginjal.pptxssuser44b408
 
Kelainan kelainan metabolise tubuh
Kelainan kelainan metabolise tubuhKelainan kelainan metabolise tubuh
Kelainan kelainan metabolise tubuhAyu Sekarini
 
Hyperphosphatemia in a 56 year-old man with hypochondrial pain
Hyperphosphatemia in a 56 year-old man with hypochondrial pain Hyperphosphatemia in a 56 year-old man with hypochondrial pain
Hyperphosphatemia in a 56 year-old man with hypochondrial pain Diana Arwati
 

Similar to MENGOBATI SINDROM METABOLIK (20)

study kasus rahmi.pptx
study kasus rahmi.pptxstudy kasus rahmi.pptx
study kasus rahmi.pptx
 
Peran Apoteker dalam Interpretasi Data Klinik dan Laboratorium.pptx
Peran Apoteker dalam Interpretasi Data Klinik dan Laboratorium.pptxPeran Apoteker dalam Interpretasi Data Klinik dan Laboratorium.pptx
Peran Apoteker dalam Interpretasi Data Klinik dan Laboratorium.pptx
 
Diet lanjut hipertensi dislipidemia
Diet lanjut hipertensi dislipidemiaDiet lanjut hipertensi dislipidemia
Diet lanjut hipertensi dislipidemia
 
Diagnosis dan Tatalaksana Diabetes Mellitus pada Anak
Diagnosis dan Tatalaksana Diabetes Mellitus pada AnakDiagnosis dan Tatalaksana Diabetes Mellitus pada Anak
Diagnosis dan Tatalaksana Diabetes Mellitus pada Anak
 
Kimia klinik jurnal 2
Kimia klinik jurnal 2Kimia klinik jurnal 2
Kimia klinik jurnal 2
 
[MANTAP] SLIDE MATERI INTERNA-1 BATCH 3 2018.pdf
[MANTAP] SLIDE MATERI INTERNA-1 BATCH 3 2018.pdf[MANTAP] SLIDE MATERI INTERNA-1 BATCH 3 2018.pdf
[MANTAP] SLIDE MATERI INTERNA-1 BATCH 3 2018.pdf
 
Cushing Syndrome
Cushing SyndromeCushing Syndrome
Cushing Syndrome
 
VARIABEL TERKENDALI PREANALITIK LABORATORIUM
VARIABEL TERKENDALI PREANALITIK LABORATORIUMVARIABEL TERKENDALI PREANALITIK LABORATORIUM
VARIABEL TERKENDALI PREANALITIK LABORATORIUM
 
kuliah-dm-blok-endokrin-2010.pdf
kuliah-dm-blok-endokrin-2010.pdfkuliah-dm-blok-endokrin-2010.pdf
kuliah-dm-blok-endokrin-2010.pdf
 
DIABETES MELITUS.pptx
DIABETES MELITUS.pptxDIABETES MELITUS.pptx
DIABETES MELITUS.pptx
 
Obesitas .pptx
Obesitas .pptxObesitas .pptx
Obesitas .pptx
 
Ppt trigger 4
Ppt trigger 4Ppt trigger 4
Ppt trigger 4
 
Kelompok 12(1)
Kelompok 12(1)Kelompok 12(1)
Kelompok 12(1)
 
Fosfatase dan ggt (gamma glutamil transpeptidase)
Fosfatase dan ggt (gamma glutamil transpeptidase)Fosfatase dan ggt (gamma glutamil transpeptidase)
Fosfatase dan ggt (gamma glutamil transpeptidase)
 
Resistensi insulin
Resistensi insulinResistensi insulin
Resistensi insulin
 
dokumen.tips 2 ppt-sindroma nefrotik.ppt
dokumen.tips 2 ppt-sindroma nefrotik.pptdokumen.tips 2 ppt-sindroma nefrotik.ppt
dokumen.tips 2 ppt-sindroma nefrotik.ppt
 
1.ppt
1.ppt1.ppt
1.ppt
 
Tugas diet pada gagal ginjal.pptx
Tugas diet pada gagal ginjal.pptxTugas diet pada gagal ginjal.pptx
Tugas diet pada gagal ginjal.pptx
 
Kelainan kelainan metabolise tubuh
Kelainan kelainan metabolise tubuhKelainan kelainan metabolise tubuh
Kelainan kelainan metabolise tubuh
 
Hyperphosphatemia in a 56 year-old man with hypochondrial pain
Hyperphosphatemia in a 56 year-old man with hypochondrial pain Hyperphosphatemia in a 56 year-old man with hypochondrial pain
Hyperphosphatemia in a 56 year-old man with hypochondrial pain
 

MENGOBATI SINDROM METABOLIK

  • 1. SKENARIO A BLOK Kelompok L1 14 Tutor: dr. Alwi Shahab
  • 2. Anggota Kelompok  Fitri Maya A.  Ferdi Sugianto  Suci Fahlevi  Melinda Rachmadianti  Kardiyus Saputra  Denis Puja Sakti  Kadek Martha  Mary Gisca  Febri Wijaya  Siti Dwinindya P.  Nuraidah  Rizki Febrina  Ganda Putra T.  Bhisma S.
  • 3. SKENARIO Tn. B, 35 tahun, mempunyai BB 95 kg dan TB 165 cm, datang ke Poliklinik Khusus Endokrin & Metabolisme RSMH Palembang dengan keluhan utama merasa mudah lelah sejak 3 bulan yang lalu. Dia juga mengeluh merasa cepat haus dan lapar sejak 2 bulan yang lalu disertai sering buang air kecil dimalam hari. Disamping itu ia juga mengeluh kesemutan dan gatal-gatal seluruh tubuh sejak 6 bulan yang lalu. Dari anamnesis juga diketahui bahwa Tn B mempunyai riwayat keluarga menderita hipertensi (ayah) dan diabetes (ibu dan kakek). Pemeriksaan fisik : Tekanan darah 160/95 mmHg, acanthosis nigricans, obesitas sentral dengan lingkar perut 120 cm. Pemeriksaan laboratorium Rutin : Hb 14g%, Ht 42 %, leukosit 7600 mm3, trombosit 165.000/ mm3 , Gula darah puasa 277 mg/dL, HbA1C 8,6%, OGTT (puasa) 146mg/dL; (2 jam post prandial) 246 mg/dL, Total protein 7,7 g/dL, , Albumin 4,8 g/dL, Globulin 2,9 g/dL, Ureum 22mg/dL, Kreatinin 0,6 mg/dL, Sodium 138 mmol/l, Potasium 3,6 mmol/l, Total Cholesterol 270 mg/dL, Cholesterol LDL 210 mg/dL, Cholesterol HDL 38 mg/dL, Trigliserida 337 mg/dL Urinalisis : Urin reduksi + 2, mikroalbuminuria (+)
  • 4. BMI Tn. B dengan Berat Badan 95 kg dan Tinggi Badan 165 cm, maka diketahui BMI nya adalah sebagai berikut: BMI = 95/(1,65 x 1,65) = 34,89 WHO: Obese I Depkes RI: Kelebihan berat badan tingkat berat Penelitian: IMT KATEGORI < 18,5 Berat badan kurang 18,5 – 22,9 Berat badan normal ≥ 23,0 Kelebihan berat badan 23,0 – 24,9 Beresiko menjadi obes 25,0 – 29.9 Obes I ≥ 30,0 Obes II Sumber: Centre for Obesity Research and Education 2007
  • 6. Glukosa Insulin Receptor Insulin GLUT - 4 Auto phosphorilation Prot Tyrosine GLUT 4 Kinase B phosphorilation Phosphoinositide Dependent-Kinase p110 p85 IRS GLUT - 4 Atypical Phosphoisnositide-3 PK C Kinase PPARg + RXR GLUT - 4 GLUT - 4 mRNA PPRE transcription Sel Otot Dinding sel
  • 7. Glucose Insulin Insulin receptor Auto phosphorilation Serine phosphorilation PPARg + RXR mRNA PPRE transcription Muscle cell Cell wall
  • 8. Hiperinsulinemia – Acanthosis Nigricans  Hiperglikemia  Menstimulasi pancreas untuk terus mengeluarkan insulin agar terjadi normoglikemia  Hiperinsulinemia.  Hiperinsulinemia  Acanthosis Nigricans
  • 9. Hipertensi  Genetik dan gaya hidup  obesitas  hypercholestrolamia dan hyperglycaemia  viskositas darah meningkat  blood flow menurun dan tahanan perifer meningkat  tekanan darah meningkat  Genetik dan gaya hidup  obesitas banyak jaringan adipose  renin-angiotensin dan PAI-1 (Plasminogen activator inhibitor – 1)  vasokonstriksi  peningkatan tekanan darah.
  • 10. Kesemutan  Obesitas  Hypercholesterolemia dan Hyperglikemia  Jejas endotel dan dinding vascular  Penyempitan arteriol dan arteri atau mikroangiopati  Iskemik Perifer  Suplai darah ke Neurilema dan Sel Schwan menurun  Parashtesia  Hiperglikemia  Jalur Poliol Meningkat  Sorbitol dan fruktosa meningkat  Sorbitol dan fruktosa bersifat osmotic, sehingga banyak menarik air  Edema pada Sel Schwan dan rusaknya akson  Penghantaran impuls saraf terganggu  Kesemutan
  • 11. Gatal-Gatal di Seluruh Tubuh  Hiperglikemia dapat menyebabkan gangguan pada system imun (imunocompromise). Misalnya terjadi gangguan fungsi pada neutrophil dan monosit. Akibatnya infeksi oportunis meningkat dan timbullah jamur. Jamur ini bisa menyebabkan terjadinya gatal- gatal.
  • 12. 3P Pada Penderita DM  Poliphagia  Resistensi Insulin  Glukosa Intra sel menurun  Tidak ada Intake Glukosa  Poliphagia  Leptin meningkat melebihi ambang batas  defek pada jalur transduksi sinyal leptin  resistensi leptin  Nafsu makan tidak terhambat  Poliphagia  Poliuria Hiperglikemia  Glukosuria  Diuresis Osmotik  Poliuria  Polidipsi Poliuria  Dehidrasi  Polidipsi
  • 13. Pemeriksaan Laboratorium Analisis Darah Pemeriksaan Hasil Nilai Normal Interpretasi Hemoglobin 14 g% 13-18 g % Normal Hematokrit 42 g % 40-48 % Normal Leukosit 7.600 mm3 5.000-10.0000 Normal Trombosit 165.000 mm3 150.000-450.000 Normal Blood glucose 277 mg/Dl < 110 mg/dL Meningkat HbA1C 8,6 % 4,5 – 6,3 % Meningkat OGTT fasting glucose 146 mg/dL 70 – 110 mg/dL Meningkat OGTT 2 hour post prandial 246 mg/dL < 140 mg/dL Meningkat Total protein 7,7 g/dL 6,7 -8,7 g/dL Normal Albumin 4,8 g/dL 3,8 – 5,1 g/dL Normal Globulin 2,9 g/dL 1,5 -3,0 g/dL Normal Ureum 22 mg/dL 20 – 40 mg/dL Normal Kreatinin 0,6 mg/dL 0,5-1,5 mg/dL (P) Normal Sodium 138 mmol/l 135-155 mmol/l Normal Potassium 3,6 mmol/l 3,6-5,5 mmol/dl Normal Total cholesterol 270 mg/dL <200 mg/dL Meningkat Cholesterol LDL 210 mg/dL <130 md/dL Meningkat Cholesterol HDL 38 mg/dL > 40 mg/dL Menurun Trigliserida 337 mg/dL < 200 mg/dL Meningkat
  • 14. Urinalisis  Urin Reduksi +2  Pada orang normal hasil tes urin menghasilkan urin reduksi (-). Nilai +2 pada urin Tn. B menunjukkan bahwa ia mengalami glukosuria dimana terdapat glukosa di dalam urin. +2 juga menunjukkan filtrate kekuningan dengan endapan kuning pada urin dengan kadar 1-1,5% glukosa dalm urin.  Interpretasi hasil Reduksi urine (-) : Tetap Biru, biru kehijauan (+1) : hijau (0,5 – 1 % glukosa) (+2) : kuning keruh (1 – 1,5 % glukosa) (+3) : jingga atau warna lumpur keruh (2 – 3,5 % glukosa). (+4) : merah bata(lebih dari 3,5 % glukosa).  Mikroalbuminuria +
  • 15. Mikroalbuminuria  Prediktor kuat terjadinya Diabetes Nefrophati  Di dalam ginjal terdapat enzim aldose reduktase, enzim ini berperan dalam mengubah glukosa darah menjadi sorbitol melalui jalur poliol. Ketika glukosa darah tinggi, maka sorbitol pun akan tinggi, akibatnya mio-inositol akan berkurang, yang dapat mengganggu osmoregulasi sel sehingga sel tersebut akan rusak. Akibatnya albumin dapat melewati renal glomerulus.  Reaksi antar Glukosa dengan protein dapat menghasilkan AGE’s. Terbentuknya AGE’s dapat merusak sel karena mengganggu struktur protein intrasel dan ekstrasel seperti kolagen. Adanya penimbunan ini dalam jangka panjang, akan merusak membrane basalis dan mesangium yang akhirnya akan merusak seluruh glomerulus.
  • 16. Diagnosis  Berdasarkan IDF:  Bila terdapat Obesitas sentral + 2 Kriteria dari 4 kriteria yang tersedia, maka digolongkan sebagai sindrom metabolik.  Tn. B mengalami Obesitas sentral yang ditandai dengan lingkar perut yang melebihi 90 cm. Ia juga mengalami hipertensi, penurunan kolesterol HDL, Trigliseride yang meningkat, serta peninggian gula darah puasa, jadi dapat disimpulkan Tn. B mengalami Sindrom Metabolik.
  • 17. Penatalaksanaan  Pola hidup :  Diet (rendah kolesterol)  Olahraga  Farmakoterapi  Biguanid atau Thiazolidinedione untuk sensitifitas insulin  Obat Golongan Statin untuk menurunkan kolesterol  Alfa blocker, beta blocker, Ca channel blocker untuk menurunkan tekanan darah
  • 18. Pencegahan  Intervensi gaya hidup  Menerapkan kebiasaan hidup sehat
  • 19. Kesimpulan Tuan B, berumur 35 tahun, dengan BB 95 kg dan TB 165 cm mengalami sindrom metabolik. Yang ditandai dengan adanya obesitas sentral (lingkaran perut 120 cm) disertai dengan adanya hipertensi, penurunan kolesterol HDL, Trigliseride yang meningkat, peninggian gula darah puasa, dan Diabetes Melitus Tipe 2.

Editor's Notes

  1. MengapaPolifagimuncul?Glukosajikamasukkedalamtubuhakandiubahmenjadiglikogendenganbantuan insulin dandisimpandalamhatisebagaicadanganenergi. Padapenderita diabetes, glukosatidakdapatmasukkedalamsel target danberubahmenjadiglikogenuntukdisimpan di dalamhatisebagaicadanganenergikarena, insulin yang dihasilkan pancreas tidakdapatbekerjaatau insulin dapatbekerjatetapibekerjanyalambat. Olehkarenaitu, tidakada intake glukosa yang masuksehinggapenderita DM merasacepatlapardanlemas (Polifagi).MengapaPoliurimuncul?Padapenderita DM, akibat insulin yang tidakmampumengubahglukosamenjadiglikogen, kadarglukosadalamdarahmenjaditinggi. Keadaaninidapatmenyebabkanhiperfiltrasipadaginjalsehinggakecepatanfiltrasiginjaljugameningkat. Akibatnya, glukosadanNatrium yang diserapginjalmenjadiberlebihansehingga urine yang dihasilkanbanyakdanmembuatpenderitamenjadicepatpipis (Poliuri).MengapaPolidipsimuncul?Proses filtrasipadaginjal normal merupakan proses difusiyaitufiltrasizatdaritekanan yang rendahketekanan yang tinggi. Padapenderita DM, glukosadalamdarah yang tinggimenyebabkankepekatanglukosadalampembuluhdarahsehingga proses filtrasiginjalberubahmenjadi osmosis (filtrasizatdaritekanantinggiketekananrendah). Akibatnya, air yang ada di pembuluhdarahterambilolehginjalsehinggapembuluhdarahmenjadikekurangan air yang menyebabkanpenderitamenjadicepathaus (Polidipsi).
  2. HbA1c adalah zat yang terbentukdarireaksikimiaantaraglukosadan hemoglobin (bagiandari sel. darahmerah)