SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
Makalah
INDUKSI MATEMATIKA
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Ujian Akhir
Mata Kuliah : Bahasa Indonesia
Dosen Pengampu : Indriya Mulyaningsih, M.Pd
Oleh :
Elsa OvalianitaAnshori
Fakultas /Jurusan/Kelas :Tarbiyah /Matematika C/II
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SYEKH
NURJATI CIREBON 2013
Jl.PerjuanganBy Pass (0231) 480242
BAB I
PENDAHULUAN
A. LatarBelakang
Suatuhalakanmenjadifaktaapabilahaltersebutdapatdipertanggungjawabkan
kebenarannyamelaluipembuktian.
Membuktikanmerupakanaktivitastingkattinggi,
karenamembuktikanmemerlukanpemahamanterhadapmateri,
kemampuanmemilihkonsepdasar, kreativitas, tatabahasadankekonsistenan.
Dalamkehidupansehari-hariterkadangterdapatsuatupertanyaan yang
menggunakan kata
“apakah”.Menjawabpertanyaantersebuttidakhanyadenganmenjawab “ya” atau
“tidak”, akantetapidiperlukanbukti-bukti yang
membawapadakesimpulanjawaban “ya” atau “tidak”.
Dalammatematikaseringdituntutuntukmembuktikansuatupernyataan,
baikberupateorema, konjekturdan lain-lain.Logika matematika sangat
memegang peranan penting dalam menentukan langkah pembuktian yang
valid. Di dalamnya terdapat beberapa metode yang dapat digunakan untuk
membuktikan suatu pernyataan. Diantaranya metode pembuktian langsung,
metode pembuktian tidak langsung, metode maju mundur, metode coba-coba,
dan induksi matematika.
Dalammakalahiniakanmembahasmengenaiinduksimatematika.
B. RumusanMasalah
1. Apakah yang dimaksud dengan induksi matematika ?
2. Bagaimanaprinsip-prinsipinduksimatematika ?
3. Bagaimanatahapan-tahapandalaminduksimatematika ?
C. ManfaatPenulisan
1. Mengetahui pembuktian dengan metode induksi matematika
2. Memahamiprinsip-prinsipinduksimatematika
3. Mengetahui tahapan-tahapan dalam induksi matematika
BAB II
PEMBAHASAN
A. PengertianInduksiMatematika
Induksimatematikamerupakansalahsatudaripembuktian yang
digunakandalammatematikaselainpembuktianlangsungmaupunpembuktiantid
aklangsung.Menurut A. Saepul
(2008),induksimatematikamerupakanmetodepembuktian yang sangatpenting
yangdigunakanuntukmenetapkankebenaranpernyataan yang
diberikandalambentuk yang berhubungandenganbilanganasli.Adapula yang
menyebutkanbahwa“Induksimatematikaadalah proses
pembuktianteoremaumumataurumusdarikasus-kasuskhusus.” (Murray, 1984:
163).SedangkanmenurutSoemartojo (1983: 18)
”Induksimatematikaadalahsuatumetode yang
digunakanuntukmemeriksavalidasisuatupernyataan yang
diberikandalamsuku-
sukubilanganasli“.MenurutErmandanTurmudi(1993)induksimatematikamerup
akansalahsatuaksiomamatematika yang sangatpenting.
Dari berbagaipengertian di
atasdapatdisimpulkanbahwainduksimatematikamerupakansalahsatupembuktia
ndalammatematika yang di dalamnyamembahaspembuktian yang
berkaitandenganbilanganbulat.
B. PrinsipInduksiMatematika
Untukmembuktikanbahwasuatuhubunganberlakuuntuksetiapbilanganasli
n, digunakan “DalilInduksiLengkap” yang berbunyi1
:
“ Jikasuatuhubunganberlakuuntuk n=1,
danjikasetelahdimisalkanberlakuuntuk n=k, dapatdibuktikanberlaku pula
untuk n=k+1, makahubunganituberlakuuntuksetiapbilanganasli n”.
Prinsipinduksisederhanaberbunyi2
:
Misalkanp(n)
adalahproporsiperihalbilanganbulatpositifdankitainginmembuktikanbahwa
p(n) benaruntuksemuabilanganbulatpositif n. Untukmembuktikanproporsiini,
kitahanyaperlumenunjukkanbahwa :
1. p(1) benar, dan
2. jika p(n) benar, maka p(n+1) juga benar untuk setiap n ≥ 1.
3. jika p(n) benar, maka p(n+1) juga benar untuk setiap n Sehingga p(n)
benar untuk semua bilangan bulat positif n.
Langkah pertama dinamakan basis induksi, sedangkan langkah kedua
dinamakan langkah induksi. Langkah induksi berisi asumsi (pengandaian)
1
Soemartojo, Kalkulus (Jakarta: Erlangga 1983), hal 18.
2
Munir,Rinaldi,Matematika Diskrit Revisi ke-5(Bandung : Informatika), hal. 151.
yang menyatakan bahwa p(n) benar. Asumsi tersebut dinamakan hipotesis
induksi. Apabila sudah melaksanakan dua langkah tersebut maka suatu
pernyataan sudah dapat dibuktikan kebenarannya.
Basis induksi digunakan untuk memperlihatkan bahwa pernyataan tersebut
benar bila n diganti dengan 1, yang merupakan bilangan bulat positif terkecil.
Kemudian memperlihatkan bahwa implikasi p(n) p(n+1) benar untuk setiap
bilangan bulat positif. Untuk membuktikan implikasi tersebut benar untuk
setiap bilangan bulat n, maka perlu menunjukkan bahwa p(n+1) tidak
mungkin salah bila p(n) benar. Hal ini diselesaikan dengan cara
memperlihatkan bahwa berdasarkan hipotesis p(n) benar maka p(n+1) juga
benar.
Fakta bahwa langkah pertama dan kedua bersama-sama memperlihatkan
p(n) benar untuk semua bilangan bulat positif adalah jelas intuitif. Dari
langkah pertama dapat diketahui bahwa p(n) benar. Dari langkah kedua dapat
diketahui bahwa jika p(1) benar maka p(2) juga benar. Akan tetapi, p(n)
sudah ditunjukkan benar dan di sini p(2) benar maka p(3) juga benar. Karena
sudah ditunjukkan bahwa p(2) benar, maka p(3) juga benar, dan seterusnya.
Secara intuitif dapat dilihat bahwa langkah pertama dan langkah kedua
bersama-sama memperllihatkan bahwa p(1),p(2), ……p(n) semuanya benar.
Pembuktian dengan menggunakan induksi matematika memiliki kemiripan
dengan efek domino. Sejumlah batu domino diletakkan berdiri dengan jarak
ruang yang sama satu sama lain. Untukmerebahkansemuabatu domino,
hanyadiperlukanmendorong domino satukekanan.Jika domino 1
didorongkekanan, iaakanmendorong domino 2, domino 2 mendorong domino
3, begituseterusnyasehinggasemuabatu domino rebahkekanan.
Contoh :
Gunakaninduksimatematikauntukmembuktikanbahwajumlahn
buahbilanganganjilpositifn pertamaadalah n2
.
Penyelesaian :
Misalkanp(n) adalahproposisi yang menyatakanbahwajumlahn
buahbilanganganjilpositifpertamaadalahganjilpositifpertamaadalah n2
.
(i)
Basis induksi : p(1)benar,
karenajumlahsatubuahbilanganganjilpositifpertamaadalah12
=1.
(ii)
Langkahinduksi:Misalkanp(n) benar, yaituasumsikanbahwa
1+2+3+5+.......+(2n-1) = n2
Adalahbenar (hipotesisinduksi)
Kita harusmemperlihatkanbahwap(n+1) jugabenar, yaitu
1 + 3 + 5 +............+ (2n-1) +(2n+1)= (n+1)2
Hal ini dapat kita tunjukkan sebagai berikut :
1 + 3 + 5 +............+ (2n-1) +(2n+1)= [1+3+5+........+(2n-1)] + (2n+1)
= n2
+ (2n+1)
= n2
+ 2n+1
= (n+1)2
PrinsipInduksi yang Dirampatkan3
Terkadangdalampembuktianpernyataanp(n)benaruntuksemuabilanganbulat
≥ n0, tidakhanyabilanganbulat yang dimulaidari 1 saja.
Prinsipinduksisederhanadapatdirampatkan(generalized)untukmenunujukkanh
alinisebagaiberikut :
Misalkanp(n)
adalahpernyataanperihalbilanganbulatdankitainginmembuktikanbahwa p(n)
benaruntuksemuabilanganbulatn ≥ n0. Untukmembuktikanini,
kitahanyaperlumenunjukkanbahwa :
1. p(n0) benar, dan
2. jika p(n) benar maka p(n+1) benar untuk setiap n ≥ n0
Contoh :
Buktikan pernyataan “Untuk membayar biaya pos sebesar n sen ( n≥8) selalu
dapat digunakan hanya perangko 3 sen dan perangko 5 sen” benar.
Penyelesaian:
Misalkan p(n) adalah proposisi bahwa untuk membayar biaya pos sebesar n
sen ( n≥8) selalu dapat digunakan hanya perangko 3 sen dan perangko 5 sen
saja.
3
Ibid, hal. 156.
(i) Basis induksi : p(8) benar, karena untuk membayar biaya pos 8 sen
dapat digunakan 1 buah perangko 3 sen dan 1 buah perangko 5 sen
saja.
(ii) Langkah induksi : Andaikan bahwa p(n) benar, yaitu asumsikan
bahwa untuk membayar biaya pos sebesar n sen dapat digunakan
perangko 3 sen dan 5 sen (hipotesis induksi). Kita harus menunjukkan
bahwa p(n+1) benar, yaitu untuk membayar biaya pos sebesar n+1 sen
juga dapat menggunakan perangko 3 sen dan perangko 5 sen. Ada dua
kemungkinan yang perlu diperiksa. Kemungkinan pertama, misalkan
kita membayar biaya pos senilai n sen dengan sedikitnya satu
perangko 5 sen. Dengan mengganti satu buah perangko 5 sen dengan
dua buah perangko 3 sen, akan diperoleh susunan perangko senilai
n+1 sen. Kemungkinan kedua, jika tidak ada perangko 5 sen yang
digunakan, biaya pos senilai n sen menggunakan perangko 3 sen
semuanya. Karena n 8, setidaknya harus digunakan tiga buah
perangko 3 sen. Dengan mengganti tiga buah perangko 3 sen dengan 2
buah perangko sen, akan diahsilkan nilai perangko n+1 sen.
Karena langkah (i) dan (ii) sudah ditunjukkan benar, maka pernyataan “Untuk
membayar biaya pos sebesar n( n≥8) sen selalu dapat digunakan hanya
perangko 3 sen dan perangko 5 sen” terbukti benar.
Prinsip Induksi Kuat4
4
Ibid, hal160.
Terkadang versi induksi yang lebih kuat diperlukan untuk membuktikan
pernyataan mengenai bilangan bulat. Versi induksi yang lebih kuat adalah
sebagai berikut :
Misalkan p(n) adalah pernyataan perihal bilangan bulat dan kita ingin
membuktikan bahwa p(n) benar untuk semua bilangan bulat n ≥ n0.
Untukmembuktikanini, kitahanyaperlumenunjukkanbahwa :
1. p(n0) benar, dan
2. p(n0), p(n0+1),.......,p(n) benar, maka p(n+1) juga benar untuk setiap
bilangan bulat
sehingga p(n) benar untuk semua bilangan bulat n ≥ n0
Contoh :
Bilangan bulat positif disebut juga prima jika dan hanya jika bilangan bulat
tersebut habis dibagi dengan 1 dan dirinya sendiri. Kits ingin membuktikan
bahwa setiap bilangan bulat positif n(n≥2) dapat dinyatakan sebagai perkalian
dari (suatu atau lebih) bilangan prima. Buktikan dengan prinsip induksi kuat.
Penyelesaian :
Misalkan p(n) adalah proposisi bahwa setiap bilangan bulat positif n(n≥2)
dapat dinyatakan sebagai perkalian dari (satu atau lebih) bilangan prima.
i. Basis Induksi : p(2) benar, karena 2 sendiri adalah bilangan prima dan
di sini 2 dapat dinyatakan sebagai perkalian dari datu buah bilangan
prima, yaitu dirinya sendiri.
ii. Langkah Induksi. Misalkan p(n) benar, yaitu asumsikan bahwa bilangan
2,3,...,n dapat dinyatakan sebagai perkalian (satu atau lebih) bilangan
prima (hipotesis induksi). Kita perlu menunjukkan bahwa p(n+1) benar,
yaitu n+1 juga dapat dinyatakan sebagai perkalian bilangan prima. Hal
ini ditunjukkan sebagai berikkut: jika n+1 sendiri bilangan prima, maka
jelas ia dapat dinyatakan sebagai perkalian satu atau lebih bilangan
prima. Jika n+1 bukan bilangan prima, maka terdapat bilangan bulat
positif a yang membagi habis n+1 tanpa sisa. Dengan kata lain,
(n+1)/a=b atau (n+1)=ab. Yang dalam hal ini, 2 ≤ a≤ b≤ n. Menurut
hipotesis induksi, a dan b dapat dinyatakan sebagai perkalian satu atau
lebih bilangan prima. Ini berarti, n+1 jelas dapat dinyatakan sebagai
perkalian bilangan prima, karena n+1 =ab
Karena langkah (i) dan (ii) sudah ditunjukkan benar, maka terbukti bahwa
setiap bilangan bulat positif n (n≤2) dapat dinyatakan sebagai perkalian dari
(satu atau lebih) bilangan prima.
C. Tahapan-tahapandalaminduksimatematika
1. Basis Step : Tunjukkanbahwa S(1) benar
2. Inductive Step : Asumsikan S(k) benar
Akan dibuktikan S(k) S(k+1) benar
3. Conclusion : S(n) adalahbenaruntuksetiap n bilangan integer
positif
D. BentukInduksiSecaraUmum5
5
Ibid, hal. 163.
Bentuk umum dari induksi matematika dibuat dimaksudkan agar
penerapan induksi matematika tersebut tidak hanya untuk pembuktian
proposisi yang menyangkut himpunan bilangan positif, tetapi juga
pembuktian yang menyangkut himpunan objek yang lebih umum. Syaratnya,
himpunan objek tersebut harus mempunyai keterurutan dan mempunyai
elemen terkecil.
Bentuk induksi secara umum dapat dituliskan sebagai berikut :
Misalkan X terurut dengan baik oleh “ Misalkan X terurut dengan baik oleh
“< “, dan p(x) adalah pernyataan perihal elemen x dari X. Kita ingin
membuktikan bahwa p(x) benar untuk semua xЄX . untuk membuktikan ini,
kita hanya perlu menunjukkan bahwa:
1. P( x0) benar, yang dalam hal ini x0 adalah elemen terkecil di dalam X,
dan
2. jika p(x) benar untuk y <x, maka p(x) juga benar untuk setiap x > x0 di
dalam X,
sehingga p(x) benar untuk semua x X.
sehingga p(x) benar untuk semua x Є X
Contoh :
Tinjau barisan bilangan yang didefinisikan sebagai berikut:
0 jika m=0 dan n=0
Sm,n Sm-1,n +1 jika n=0
Sm,n-1 +1 jika n≠0
Sebagaicontoh,
S0,0= 0 S1,0=S0,0+ 1=0+1= 1
S0,1= S0,0+ 1 = 1 S1,1= S1,0+ 1= 1+1= 2
S0,2= S1,0+ 1 = 2 S2,1= S2,0+ 1=3,.......
Buktikan dengan induksi matematik bahwa untuk pasangan tidak negatif m
dan n, Sm,n = m+n.
Penyelesaian
i) Basis Induksi :karena (0,0) adalahelementerkecil di dalam X, maka
S0,0= 0+0=). Inibenardefinisi S0,0
ii) Langkahinduksi. Buktikanuntuksemua (m,n) > (0,0) di dalam X
bahwajikaSm,n= m+njugabenar. AndaikanbahwaSm’,n’= m’+n’
benaruntuksemua (m’,n’)<(m,n). Iniadalahhipotesisinduksi. Kita
perlumenunjukkanbahwaSm,n=m+n, baikuntuk n=0 atau n≠0.
Kasus 1 : jika n=0, maka dari definisi Sm,n= Sm-1,n+ 1. Karena (m-1, n) <(m,n),
maka dari hipotesis induksi,
Sm-1,n= (m-1)+n sehingga Sm,n= Sm-1,n+ 1 = (m-1) + n+ 1= m+n
Kasus 2 : jika n≠0, maka dari definisi Sm,n= Sm-1,n+ 1. Karena (m,n-1)<(m,n),
maka dari hipotesis induksi,
Sm-1,n= m+ (n-1) sehingga Sm,n = Sm,n-1 +1= m+(n-1) +1=m+n
Karena langkah (i) dan (ii) sudah diperlihatkan benar, maka terbukti bahwa
untuk pasangan tidak negatif m dan n, Sm,n= m+n.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Dari pembahasan yang telah dipaparkan dapat disimpulkan :
1. Induksi matematika merupakan salah satu pembuktian dalam matematika yang
hubungannya dengan bilangan bulat.
2. Prinsip-prinsipdalaminduksimatematika :
a. Menunjukkandengansubstitusi yang sebenarnyabahwateoremaataurumus
yang dinyatakanadalahbenaruntuksatuhargan yang bulatpositif, misalnya
n=1
b. Andaikanteoremaataurumusadalahbenaruntukn=k.
Kemudianbuktikanbahwateoremaataurumusadalahbenaruntukn=k+1
3.Tahapan-tahapandalaminduksi :
a. Basis Step : menunjukkanbahwap(n)benaruntuk n=1
b. Inductive Step : mengasumsikanp(n) benaruntuk n=k
Akan dibuktikan p(n) benar untuk n = k+1
c. Conclusion : p(n) adalah benar untuk setiap n bilangan integer
DAFTAR PUSTAKA
Antonius. 2013. “Induksi
Matematika“.http://antoniuscp.files.wordpress.com/2013/02/1-
induksi_matematika.pdf. Diakses pada 29 Mei 2013.
Erman dan Turmudi. 1993. Perkenalan dengan Teori Bilangan. Bandung :
Wijayakusuma.
Kusnadi. “Handout Teori
Bilangan“.http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND.
MATEMATIKA/196903301993031-KUSNANDI/Handout_TeoBil.pdf. Diakses pada
29Mei 2013.
Purcell, Edwin J. dan Dale Varberg. 2004. Kalkulus dan Geometri Analisis.
Jakarta : Erlangga.
Rinaldi, Munir. 2012.Matematika Diskrit Revisi ke-5.Bandung : Informatika.
Saepul, A dkk. 2008. MatematikaEdisi I Paket 1-7. Surabaya: NidyaPustaka.
Soemartojo. 1983. Kalkulus. Jakarta : Erlangga.
Spiegel, Murray R. dan Kasir Iskandar. 1984. Teori dan Soal-soal Matematika
Dasar Scrischaum. Jakarta : Erlangga.

More Related Content

What's hot

Aturan Inferensi dan Metode Pembuktian
Aturan Inferensi dan Metode PembuktianAturan Inferensi dan Metode Pembuktian
Aturan Inferensi dan Metode PembuktianFahrul Usman
 
BAB 2 : KALIMAT BERKUANTOR
BAB 2 : KALIMAT BERKUANTORBAB 2 : KALIMAT BERKUANTOR
BAB 2 : KALIMAT BERKUANTORMustahal SSi
 
Matdis-logika matematika
Matdis-logika matematikaMatdis-logika matematika
Matdis-logika matematikaCeria Agnantria
 
Logika matematika
Logika matematikaLogika matematika
Logika matematikakusnadiyoan
 
1. logika matematika_Konvers, Invers & Kontraposisi
1. logika matematika_Konvers, Invers & Kontraposisi1. logika matematika_Konvers, Invers & Kontraposisi
1. logika matematika_Konvers, Invers & KontraposisiAnha Anha
 
Bab 2 logika predikat ta 2019
Bab 2 logika predikat ta 2019Bab 2 logika predikat ta 2019
Bab 2 logika predikat ta 2019Sukma Puspitorini
 
Logika matematika pertemuan 2 (inferensi)
Logika matematika pertemuan 2 (inferensi)Logika matematika pertemuan 2 (inferensi)
Logika matematika pertemuan 2 (inferensi)Meycelino A. T
 
1728 Bilqis If Pertemuan 3 Mat Disk 2010
1728 Bilqis If Pertemuan 3 Mat Disk 20101728 Bilqis If Pertemuan 3 Mat Disk 2010
1728 Bilqis If Pertemuan 3 Mat Disk 2010guestdf5a09
 
Bab 3 resolusi logika ta 2019
Bab 3 resolusi logika ta 2019Bab 3 resolusi logika ta 2019
Bab 3 resolusi logika ta 2019Sukma Puspitorini
 
Review Mathematical Reasoning
Review Mathematical ReasoningReview Mathematical Reasoning
Review Mathematical ReasoningHeni Widayani
 
Metode dan Strategi Pembuktian
Metode dan Strategi PembuktianMetode dan Strategi Pembuktian
Metode dan Strategi PembuktianHeni Widayani
 
Bab v-probabilitas
Bab v-probabilitasBab v-probabilitas
Bab v-probabilitasAndina Titra
 
Modul logika matematika
Modul logika matematikaModul logika matematika
Modul logika matematikaarif_baehaqi
 
Bab 01 logika mtk diskrit
Bab 01 logika mtk diskritBab 01 logika mtk diskrit
Bab 01 logika mtk diskritKarlFykr
 
02 a -kuliah math diskrit
02 a -kuliah math diskrit02 a -kuliah math diskrit
02 a -kuliah math diskritRiana Rahmawati
 

What's hot (19)

Aturan Inferensi dan Metode Pembuktian
Aturan Inferensi dan Metode PembuktianAturan Inferensi dan Metode Pembuktian
Aturan Inferensi dan Metode Pembuktian
 
Kelas x bab 7
Kelas x bab 7Kelas x bab 7
Kelas x bab 7
 
BAB 2 : KALIMAT BERKUANTOR
BAB 2 : KALIMAT BERKUANTORBAB 2 : KALIMAT BERKUANTOR
BAB 2 : KALIMAT BERKUANTOR
 
Matematika Diskrit
Matematika DiskritMatematika Diskrit
Matematika Diskrit
 
Matdis-logika matematika
Matdis-logika matematikaMatdis-logika matematika
Matdis-logika matematika
 
Logika matematika
Logika matematikaLogika matematika
Logika matematika
 
1. logika matematika_Konvers, Invers & Kontraposisi
1. logika matematika_Konvers, Invers & Kontraposisi1. logika matematika_Konvers, Invers & Kontraposisi
1. logika matematika_Konvers, Invers & Kontraposisi
 
Bab 2 logika predikat ta 2019
Bab 2 logika predikat ta 2019Bab 2 logika predikat ta 2019
Bab 2 logika predikat ta 2019
 
Logika matematika pertemuan 2 (inferensi)
Logika matematika pertemuan 2 (inferensi)Logika matematika pertemuan 2 (inferensi)
Logika matematika pertemuan 2 (inferensi)
 
Logika matematika
Logika matematikaLogika matematika
Logika matematika
 
1728 Bilqis If Pertemuan 3 Mat Disk 2010
1728 Bilqis If Pertemuan 3 Mat Disk 20101728 Bilqis If Pertemuan 3 Mat Disk 2010
1728 Bilqis If Pertemuan 3 Mat Disk 2010
 
Bab 3 resolusi logika ta 2019
Bab 3 resolusi logika ta 2019Bab 3 resolusi logika ta 2019
Bab 3 resolusi logika ta 2019
 
Review Mathematical Reasoning
Review Mathematical ReasoningReview Mathematical Reasoning
Review Mathematical Reasoning
 
Metode dan Strategi Pembuktian
Metode dan Strategi PembuktianMetode dan Strategi Pembuktian
Metode dan Strategi Pembuktian
 
Logika matematika
Logika matematikaLogika matematika
Logika matematika
 
Bab v-probabilitas
Bab v-probabilitasBab v-probabilitas
Bab v-probabilitas
 
Modul logika matematika
Modul logika matematikaModul logika matematika
Modul logika matematika
 
Bab 01 logika mtk diskrit
Bab 01 logika mtk diskritBab 01 logika mtk diskrit
Bab 01 logika mtk diskrit
 
02 a -kuliah math diskrit
02 a -kuliah math diskrit02 a -kuliah math diskrit
02 a -kuliah math diskrit
 

Viewers also liked

Viewers also liked (16)

08 phi2554
08 phi255408 phi2554
08 phi2554
 
04 mathsci2554
04 mathsci255404 mathsci2554
04 mathsci2554
 
Blog
BlogBlog
Blog
 
53
5353
53
 
2551
25512551
2551
 
06 chem2554
06 chem255406 chem2554
06 chem2554
 
Onet52
Onet52Onet52
Onet52
 
01 thai12554
01 thai1255401 thai12554
01 thai12554
 
Tugas uas bahasa indonesia
Tugas uas bahasa indonesiaTugas uas bahasa indonesia
Tugas uas bahasa indonesia
 
งานคอม (1)
งานคอม (1)งานคอม (1)
งานคอม (1)
 
02 soc12554
02 soc1255402 soc12554
02 soc12554
 
โครงงานคอมพิวเตอร์
โครงงานคอมพิวเตอร์โครงงานคอมพิวเตอร์
โครงงานคอมพิวเตอร์
 
Удосконалення освітнього процесу в школі засобами персонального онлайн-просто...
Удосконалення освітнього процесу в школі засобами персонального онлайн-просто...Удосконалення освітнього процесу в школі засобами персонального онлайн-просто...
Удосконалення освітнього процесу в школі засобами персонального онлайн-просто...
 
01 thai12554
01 thai1255401 thai12554
01 thai12554
 
]..
]..]..
]..
 
IoT時代到来における「薬事法」
IoT時代到来における「薬事法」IoT時代到来における「薬事法」
IoT時代到来における「薬事法」
 

Similar to Tugas uas bahasa indonesia

Induksi matematika kls xii
Induksi matematika kls xiiInduksi matematika kls xii
Induksi matematika kls xiiMedi Harja
 
Induksi Matematik beserta contoh soal dan penyelesaiannya
Induksi Matematik beserta contoh soal dan penyelesaiannyaInduksi Matematik beserta contoh soal dan penyelesaiannya
Induksi Matematik beserta contoh soal dan penyelesaiannyahestinoviyana1
 
Induksi Matematik.ppt
Induksi Matematik.pptInduksi Matematik.ppt
Induksi Matematik.pptAriyaIda
 
Induksi matematika
Induksi matematikaInduksi matematika
Induksi matematikatafrikan
 
Matemaika Diskrit - 04 induksi matematik - 03
Matemaika Diskrit - 04 induksi matematik - 03Matemaika Diskrit - 04 induksi matematik - 03
Matemaika Diskrit - 04 induksi matematik - 03KuliahKita
 
Teori bilangan (induksi matematika)
Teori bilangan (induksi matematika)Teori bilangan (induksi matematika)
Teori bilangan (induksi matematika)1724143052
 
Teori bilangan (induksi matematika)
Teori bilangan (induksi matematika)Teori bilangan (induksi matematika)
Teori bilangan (induksi matematika)1724143052
 
Matematika Diskrit - 04 induksi matematik - 01
Matematika Diskrit - 04 induksi matematik - 01Matematika Diskrit - 04 induksi matematik - 01
Matematika Diskrit - 04 induksi matematik - 01KuliahKita
 
Matematika Diskrit - 04 induksi matematik - 02
Matematika Diskrit - 04 induksi matematik - 02Matematika Diskrit - 04 induksi matematik - 02
Matematika Diskrit - 04 induksi matematik - 02KuliahKita
 
Power Point Induksi Matematika
Power Point Induksi MatematikaPower Point Induksi Matematika
Power Point Induksi Matematikananasaf
 
Induksi Matematika
Induksi MatematikaInduksi Matematika
Induksi MatematikaRiza Nafis
 
INDUKSI MATEMATIK
 INDUKSI MATEMATIK INDUKSI MATEMATIK
INDUKSI MATEMATIKT. Astari
 

Similar to Tugas uas bahasa indonesia (20)

Induksi matematika kls xii
Induksi matematika kls xiiInduksi matematika kls xii
Induksi matematika kls xii
 
Induksi matematika
Induksi matematikaInduksi matematika
Induksi matematika
 
Induksi Matematik beserta contoh soal dan penyelesaiannya
Induksi Matematik beserta contoh soal dan penyelesaiannyaInduksi Matematik beserta contoh soal dan penyelesaiannya
Induksi Matematik beserta contoh soal dan penyelesaiannya
 
Induksi Matematik.ppt
Induksi Matematik.pptInduksi Matematik.ppt
Induksi Matematik.ppt
 
11841986
1184198611841986
11841986
 
Induksi matematika
Induksi matematikaInduksi matematika
Induksi matematika
 
Matemaika Diskrit - 04 induksi matematik - 03
Matemaika Diskrit - 04 induksi matematik - 03Matemaika Diskrit - 04 induksi matematik - 03
Matemaika Diskrit - 04 induksi matematik - 03
 
induksi matematik
   induksi matematik   induksi matematik
induksi matematik
 
Induksi matematik
Induksi matematikInduksi matematik
Induksi matematik
 
Teori bilangan (induksi matematika)
Teori bilangan (induksi matematika)Teori bilangan (induksi matematika)
Teori bilangan (induksi matematika)
 
Teori bilangan (induksi matematika)
Teori bilangan (induksi matematika)Teori bilangan (induksi matematika)
Teori bilangan (induksi matematika)
 
Matematika Diskrit - 04 induksi matematik - 01
Matematika Diskrit - 04 induksi matematik - 01Matematika Diskrit - 04 induksi matematik - 01
Matematika Diskrit - 04 induksi matematik - 01
 
Matematika Diskrit - 04 induksi matematik - 02
Matematika Diskrit - 04 induksi matematik - 02Matematika Diskrit - 04 induksi matematik - 02
Matematika Diskrit - 04 induksi matematik - 02
 
Power Point Induksi Matematika
Power Point Induksi MatematikaPower Point Induksi Matematika
Power Point Induksi Matematika
 
Induksi Matematika
Induksi MatematikaInduksi Matematika
Induksi Matematika
 
Ppt
PptPpt
Ppt
 
Ppt
PptPpt
Ppt
 
INDUKSI MATEMATIK
 INDUKSI MATEMATIK INDUKSI MATEMATIK
INDUKSI MATEMATIK
 
Induksi Matematika Kelas 12
Induksi Matematika Kelas 12Induksi Matematika Kelas 12
Induksi Matematika Kelas 12
 
Induksi matematika
Induksi matematikaInduksi matematika
Induksi matematika
 

Tugas uas bahasa indonesia

  • 1. Makalah INDUKSI MATEMATIKA Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Ujian Akhir Mata Kuliah : Bahasa Indonesia Dosen Pengampu : Indriya Mulyaningsih, M.Pd Oleh : Elsa OvalianitaAnshori Fakultas /Jurusan/Kelas :Tarbiyah /Matematika C/II INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SYEKH NURJATI CIREBON 2013 Jl.PerjuanganBy Pass (0231) 480242
  • 2. BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakang Suatuhalakanmenjadifaktaapabilahaltersebutdapatdipertanggungjawabkan kebenarannyamelaluipembuktian. Membuktikanmerupakanaktivitastingkattinggi, karenamembuktikanmemerlukanpemahamanterhadapmateri, kemampuanmemilihkonsepdasar, kreativitas, tatabahasadankekonsistenan. Dalamkehidupansehari-hariterkadangterdapatsuatupertanyaan yang menggunakan kata “apakah”.Menjawabpertanyaantersebuttidakhanyadenganmenjawab “ya” atau “tidak”, akantetapidiperlukanbukti-bukti yang membawapadakesimpulanjawaban “ya” atau “tidak”. Dalammatematikaseringdituntutuntukmembuktikansuatupernyataan, baikberupateorema, konjekturdan lain-lain.Logika matematika sangat memegang peranan penting dalam menentukan langkah pembuktian yang valid. Di dalamnya terdapat beberapa metode yang dapat digunakan untuk membuktikan suatu pernyataan. Diantaranya metode pembuktian langsung, metode pembuktian tidak langsung, metode maju mundur, metode coba-coba, dan induksi matematika. Dalammakalahiniakanmembahasmengenaiinduksimatematika. B. RumusanMasalah 1. Apakah yang dimaksud dengan induksi matematika ?
  • 3. 2. Bagaimanaprinsip-prinsipinduksimatematika ? 3. Bagaimanatahapan-tahapandalaminduksimatematika ? C. ManfaatPenulisan 1. Mengetahui pembuktian dengan metode induksi matematika 2. Memahamiprinsip-prinsipinduksimatematika 3. Mengetahui tahapan-tahapan dalam induksi matematika
  • 4. BAB II PEMBAHASAN A. PengertianInduksiMatematika Induksimatematikamerupakansalahsatudaripembuktian yang digunakandalammatematikaselainpembuktianlangsungmaupunpembuktiantid aklangsung.Menurut A. Saepul (2008),induksimatematikamerupakanmetodepembuktian yang sangatpenting yangdigunakanuntukmenetapkankebenaranpernyataan yang diberikandalambentuk yang berhubungandenganbilanganasli.Adapula yang menyebutkanbahwa“Induksimatematikaadalah proses pembuktianteoremaumumataurumusdarikasus-kasuskhusus.” (Murray, 1984: 163).SedangkanmenurutSoemartojo (1983: 18) ”Induksimatematikaadalahsuatumetode yang digunakanuntukmemeriksavalidasisuatupernyataan yang diberikandalamsuku- sukubilanganasli“.MenurutErmandanTurmudi(1993)induksimatematikamerup akansalahsatuaksiomamatematika yang sangatpenting. Dari berbagaipengertian di atasdapatdisimpulkanbahwainduksimatematikamerupakansalahsatupembuktia ndalammatematika yang di dalamnyamembahaspembuktian yang berkaitandenganbilanganbulat.
  • 5. B. PrinsipInduksiMatematika Untukmembuktikanbahwasuatuhubunganberlakuuntuksetiapbilanganasli n, digunakan “DalilInduksiLengkap” yang berbunyi1 : “ Jikasuatuhubunganberlakuuntuk n=1, danjikasetelahdimisalkanberlakuuntuk n=k, dapatdibuktikanberlaku pula untuk n=k+1, makahubunganituberlakuuntuksetiapbilanganasli n”. Prinsipinduksisederhanaberbunyi2 : Misalkanp(n) adalahproporsiperihalbilanganbulatpositifdankitainginmembuktikanbahwa p(n) benaruntuksemuabilanganbulatpositif n. Untukmembuktikanproporsiini, kitahanyaperlumenunjukkanbahwa : 1. p(1) benar, dan 2. jika p(n) benar, maka p(n+1) juga benar untuk setiap n ≥ 1. 3. jika p(n) benar, maka p(n+1) juga benar untuk setiap n Sehingga p(n) benar untuk semua bilangan bulat positif n. Langkah pertama dinamakan basis induksi, sedangkan langkah kedua dinamakan langkah induksi. Langkah induksi berisi asumsi (pengandaian) 1 Soemartojo, Kalkulus (Jakarta: Erlangga 1983), hal 18. 2 Munir,Rinaldi,Matematika Diskrit Revisi ke-5(Bandung : Informatika), hal. 151.
  • 6. yang menyatakan bahwa p(n) benar. Asumsi tersebut dinamakan hipotesis induksi. Apabila sudah melaksanakan dua langkah tersebut maka suatu pernyataan sudah dapat dibuktikan kebenarannya. Basis induksi digunakan untuk memperlihatkan bahwa pernyataan tersebut benar bila n diganti dengan 1, yang merupakan bilangan bulat positif terkecil. Kemudian memperlihatkan bahwa implikasi p(n) p(n+1) benar untuk setiap bilangan bulat positif. Untuk membuktikan implikasi tersebut benar untuk setiap bilangan bulat n, maka perlu menunjukkan bahwa p(n+1) tidak mungkin salah bila p(n) benar. Hal ini diselesaikan dengan cara memperlihatkan bahwa berdasarkan hipotesis p(n) benar maka p(n+1) juga benar. Fakta bahwa langkah pertama dan kedua bersama-sama memperlihatkan p(n) benar untuk semua bilangan bulat positif adalah jelas intuitif. Dari langkah pertama dapat diketahui bahwa p(n) benar. Dari langkah kedua dapat diketahui bahwa jika p(1) benar maka p(2) juga benar. Akan tetapi, p(n) sudah ditunjukkan benar dan di sini p(2) benar maka p(3) juga benar. Karena sudah ditunjukkan bahwa p(2) benar, maka p(3) juga benar, dan seterusnya. Secara intuitif dapat dilihat bahwa langkah pertama dan langkah kedua bersama-sama memperllihatkan bahwa p(1),p(2), ……p(n) semuanya benar. Pembuktian dengan menggunakan induksi matematika memiliki kemiripan dengan efek domino. Sejumlah batu domino diletakkan berdiri dengan jarak ruang yang sama satu sama lain. Untukmerebahkansemuabatu domino, hanyadiperlukanmendorong domino satukekanan.Jika domino 1
  • 7. didorongkekanan, iaakanmendorong domino 2, domino 2 mendorong domino 3, begituseterusnyasehinggasemuabatu domino rebahkekanan. Contoh : Gunakaninduksimatematikauntukmembuktikanbahwajumlahn buahbilanganganjilpositifn pertamaadalah n2 . Penyelesaian : Misalkanp(n) adalahproposisi yang menyatakanbahwajumlahn buahbilanganganjilpositifpertamaadalahganjilpositifpertamaadalah n2 . (i) Basis induksi : p(1)benar, karenajumlahsatubuahbilanganganjilpositifpertamaadalah12 =1. (ii) Langkahinduksi:Misalkanp(n) benar, yaituasumsikanbahwa 1+2+3+5+.......+(2n-1) = n2 Adalahbenar (hipotesisinduksi) Kita harusmemperlihatkanbahwap(n+1) jugabenar, yaitu 1 + 3 + 5 +............+ (2n-1) +(2n+1)= (n+1)2 Hal ini dapat kita tunjukkan sebagai berikut : 1 + 3 + 5 +............+ (2n-1) +(2n+1)= [1+3+5+........+(2n-1)] + (2n+1) = n2 + (2n+1) = n2 + 2n+1
  • 8. = (n+1)2 PrinsipInduksi yang Dirampatkan3 Terkadangdalampembuktianpernyataanp(n)benaruntuksemuabilanganbulat ≥ n0, tidakhanyabilanganbulat yang dimulaidari 1 saja. Prinsipinduksisederhanadapatdirampatkan(generalized)untukmenunujukkanh alinisebagaiberikut : Misalkanp(n) adalahpernyataanperihalbilanganbulatdankitainginmembuktikanbahwa p(n) benaruntuksemuabilanganbulatn ≥ n0. Untukmembuktikanini, kitahanyaperlumenunjukkanbahwa : 1. p(n0) benar, dan 2. jika p(n) benar maka p(n+1) benar untuk setiap n ≥ n0 Contoh : Buktikan pernyataan “Untuk membayar biaya pos sebesar n sen ( n≥8) selalu dapat digunakan hanya perangko 3 sen dan perangko 5 sen” benar. Penyelesaian: Misalkan p(n) adalah proposisi bahwa untuk membayar biaya pos sebesar n sen ( n≥8) selalu dapat digunakan hanya perangko 3 sen dan perangko 5 sen saja. 3 Ibid, hal. 156.
  • 9. (i) Basis induksi : p(8) benar, karena untuk membayar biaya pos 8 sen dapat digunakan 1 buah perangko 3 sen dan 1 buah perangko 5 sen saja. (ii) Langkah induksi : Andaikan bahwa p(n) benar, yaitu asumsikan bahwa untuk membayar biaya pos sebesar n sen dapat digunakan perangko 3 sen dan 5 sen (hipotesis induksi). Kita harus menunjukkan bahwa p(n+1) benar, yaitu untuk membayar biaya pos sebesar n+1 sen juga dapat menggunakan perangko 3 sen dan perangko 5 sen. Ada dua kemungkinan yang perlu diperiksa. Kemungkinan pertama, misalkan kita membayar biaya pos senilai n sen dengan sedikitnya satu perangko 5 sen. Dengan mengganti satu buah perangko 5 sen dengan dua buah perangko 3 sen, akan diperoleh susunan perangko senilai n+1 sen. Kemungkinan kedua, jika tidak ada perangko 5 sen yang digunakan, biaya pos senilai n sen menggunakan perangko 3 sen semuanya. Karena n 8, setidaknya harus digunakan tiga buah perangko 3 sen. Dengan mengganti tiga buah perangko 3 sen dengan 2 buah perangko sen, akan diahsilkan nilai perangko n+1 sen. Karena langkah (i) dan (ii) sudah ditunjukkan benar, maka pernyataan “Untuk membayar biaya pos sebesar n( n≥8) sen selalu dapat digunakan hanya perangko 3 sen dan perangko 5 sen” terbukti benar. Prinsip Induksi Kuat4 4 Ibid, hal160.
  • 10. Terkadang versi induksi yang lebih kuat diperlukan untuk membuktikan pernyataan mengenai bilangan bulat. Versi induksi yang lebih kuat adalah sebagai berikut : Misalkan p(n) adalah pernyataan perihal bilangan bulat dan kita ingin membuktikan bahwa p(n) benar untuk semua bilangan bulat n ≥ n0. Untukmembuktikanini, kitahanyaperlumenunjukkanbahwa : 1. p(n0) benar, dan 2. p(n0), p(n0+1),.......,p(n) benar, maka p(n+1) juga benar untuk setiap bilangan bulat sehingga p(n) benar untuk semua bilangan bulat n ≥ n0 Contoh : Bilangan bulat positif disebut juga prima jika dan hanya jika bilangan bulat tersebut habis dibagi dengan 1 dan dirinya sendiri. Kits ingin membuktikan bahwa setiap bilangan bulat positif n(n≥2) dapat dinyatakan sebagai perkalian dari (suatu atau lebih) bilangan prima. Buktikan dengan prinsip induksi kuat. Penyelesaian : Misalkan p(n) adalah proposisi bahwa setiap bilangan bulat positif n(n≥2) dapat dinyatakan sebagai perkalian dari (satu atau lebih) bilangan prima. i. Basis Induksi : p(2) benar, karena 2 sendiri adalah bilangan prima dan di sini 2 dapat dinyatakan sebagai perkalian dari datu buah bilangan prima, yaitu dirinya sendiri. ii. Langkah Induksi. Misalkan p(n) benar, yaitu asumsikan bahwa bilangan 2,3,...,n dapat dinyatakan sebagai perkalian (satu atau lebih) bilangan
  • 11. prima (hipotesis induksi). Kita perlu menunjukkan bahwa p(n+1) benar, yaitu n+1 juga dapat dinyatakan sebagai perkalian bilangan prima. Hal ini ditunjukkan sebagai berikkut: jika n+1 sendiri bilangan prima, maka jelas ia dapat dinyatakan sebagai perkalian satu atau lebih bilangan prima. Jika n+1 bukan bilangan prima, maka terdapat bilangan bulat positif a yang membagi habis n+1 tanpa sisa. Dengan kata lain, (n+1)/a=b atau (n+1)=ab. Yang dalam hal ini, 2 ≤ a≤ b≤ n. Menurut hipotesis induksi, a dan b dapat dinyatakan sebagai perkalian satu atau lebih bilangan prima. Ini berarti, n+1 jelas dapat dinyatakan sebagai perkalian bilangan prima, karena n+1 =ab Karena langkah (i) dan (ii) sudah ditunjukkan benar, maka terbukti bahwa setiap bilangan bulat positif n (n≤2) dapat dinyatakan sebagai perkalian dari (satu atau lebih) bilangan prima. C. Tahapan-tahapandalaminduksimatematika 1. Basis Step : Tunjukkanbahwa S(1) benar 2. Inductive Step : Asumsikan S(k) benar Akan dibuktikan S(k) S(k+1) benar 3. Conclusion : S(n) adalahbenaruntuksetiap n bilangan integer positif D. BentukInduksiSecaraUmum5 5 Ibid, hal. 163.
  • 12. Bentuk umum dari induksi matematika dibuat dimaksudkan agar penerapan induksi matematika tersebut tidak hanya untuk pembuktian proposisi yang menyangkut himpunan bilangan positif, tetapi juga pembuktian yang menyangkut himpunan objek yang lebih umum. Syaratnya, himpunan objek tersebut harus mempunyai keterurutan dan mempunyai elemen terkecil. Bentuk induksi secara umum dapat dituliskan sebagai berikut : Misalkan X terurut dengan baik oleh “ Misalkan X terurut dengan baik oleh “< “, dan p(x) adalah pernyataan perihal elemen x dari X. Kita ingin membuktikan bahwa p(x) benar untuk semua xЄX . untuk membuktikan ini, kita hanya perlu menunjukkan bahwa: 1. P( x0) benar, yang dalam hal ini x0 adalah elemen terkecil di dalam X, dan 2. jika p(x) benar untuk y <x, maka p(x) juga benar untuk setiap x > x0 di dalam X, sehingga p(x) benar untuk semua x X. sehingga p(x) benar untuk semua x Є X Contoh : Tinjau barisan bilangan yang didefinisikan sebagai berikut: 0 jika m=0 dan n=0 Sm,n Sm-1,n +1 jika n=0 Sm,n-1 +1 jika n≠0
  • 13. Sebagaicontoh, S0,0= 0 S1,0=S0,0+ 1=0+1= 1 S0,1= S0,0+ 1 = 1 S1,1= S1,0+ 1= 1+1= 2 S0,2= S1,0+ 1 = 2 S2,1= S2,0+ 1=3,....... Buktikan dengan induksi matematik bahwa untuk pasangan tidak negatif m dan n, Sm,n = m+n. Penyelesaian i) Basis Induksi :karena (0,0) adalahelementerkecil di dalam X, maka S0,0= 0+0=). Inibenardefinisi S0,0 ii) Langkahinduksi. Buktikanuntuksemua (m,n) > (0,0) di dalam X bahwajikaSm,n= m+njugabenar. AndaikanbahwaSm’,n’= m’+n’ benaruntuksemua (m’,n’)<(m,n). Iniadalahhipotesisinduksi. Kita perlumenunjukkanbahwaSm,n=m+n, baikuntuk n=0 atau n≠0. Kasus 1 : jika n=0, maka dari definisi Sm,n= Sm-1,n+ 1. Karena (m-1, n) <(m,n), maka dari hipotesis induksi, Sm-1,n= (m-1)+n sehingga Sm,n= Sm-1,n+ 1 = (m-1) + n+ 1= m+n Kasus 2 : jika n≠0, maka dari definisi Sm,n= Sm-1,n+ 1. Karena (m,n-1)<(m,n), maka dari hipotesis induksi, Sm-1,n= m+ (n-1) sehingga Sm,n = Sm,n-1 +1= m+(n-1) +1=m+n Karena langkah (i) dan (ii) sudah diperlihatkan benar, maka terbukti bahwa untuk pasangan tidak negatif m dan n, Sm,n= m+n.
  • 14. BAB III PENUTUP Kesimpulan Dari pembahasan yang telah dipaparkan dapat disimpulkan : 1. Induksi matematika merupakan salah satu pembuktian dalam matematika yang hubungannya dengan bilangan bulat. 2. Prinsip-prinsipdalaminduksimatematika : a. Menunjukkandengansubstitusi yang sebenarnyabahwateoremaataurumus yang dinyatakanadalahbenaruntuksatuhargan yang bulatpositif, misalnya n=1 b. Andaikanteoremaataurumusadalahbenaruntukn=k. Kemudianbuktikanbahwateoremaataurumusadalahbenaruntukn=k+1 3.Tahapan-tahapandalaminduksi : a. Basis Step : menunjukkanbahwap(n)benaruntuk n=1 b. Inductive Step : mengasumsikanp(n) benaruntuk n=k Akan dibuktikan p(n) benar untuk n = k+1 c. Conclusion : p(n) adalah benar untuk setiap n bilangan integer
  • 15. DAFTAR PUSTAKA Antonius. 2013. “Induksi Matematika“.http://antoniuscp.files.wordpress.com/2013/02/1- induksi_matematika.pdf. Diakses pada 29 Mei 2013. Erman dan Turmudi. 1993. Perkenalan dengan Teori Bilangan. Bandung : Wijayakusuma. Kusnadi. “Handout Teori Bilangan“.http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND. MATEMATIKA/196903301993031-KUSNANDI/Handout_TeoBil.pdf. Diakses pada 29Mei 2013. Purcell, Edwin J. dan Dale Varberg. 2004. Kalkulus dan Geometri Analisis. Jakarta : Erlangga. Rinaldi, Munir. 2012.Matematika Diskrit Revisi ke-5.Bandung : Informatika. Saepul, A dkk. 2008. MatematikaEdisi I Paket 1-7. Surabaya: NidyaPustaka. Soemartojo. 1983. Kalkulus. Jakarta : Erlangga. Spiegel, Murray R. dan Kasir Iskandar. 1984. Teori dan Soal-soal Matematika Dasar Scrischaum. Jakarta : Erlangga.