Dokumen tersebut membahas tentang etika profesi IT dan cara mengatasi konflik kepentingan dalam profesi IT. Dokumen tersebut menjelaskan pengertian etika profesi dan etika profesi IT, prinsip-prinsip etika profesi, profesi-profesi yang ada dalam bidang IT, serta aturan-aturan yang mengatur etika profesi IT berdasarkan peraturan pemerintah dan aturan kelompok profesi.
BE & GG, Rachmad Hidayat, Hapzi Ali, Ethics and Business - Concept and Theory...
BE & GG, Rachmad Hidayat, Hapzi Ali, Ethics and Business - Ethics and Conflict Interest, Universitas Mercu Buana, 2017
1. P a g e 1 | 13
Judul :HAL-HAL TERKAIT DENGAN ETIKA PROFESI
DAN ETIKA PROFESI IT SERTA CARA
MENGATASI KONFLIK KEPENTINGAN DALAM
PROFESI IT
Tugas :Forum 14 BE & GG
Nama Mahasiswa :Rachmad Hidayat
Nomor Induk Mahasiswa :55117110127
Dosen Pengampu :Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA
===========================================================
Untuk bisa memahami etika profesi yang spesifik dalam tugas atau profesi yang
saya tekuni serta cara mengatasi conflict interest dalam profesi tersebut, maka
berikut disusunlah kerangka penjelasan seperti dibawah ini.
A. Pengertian
Etika
Etika berasal dari kata ethos (bahasa Yunani) yang berarti karakter, watak
kesusilaan atau adat. Sebagai suatu subyek, etika akan berkaitan dengan
konsep yang dimilki oleh individu ataupun kelompok untuk menilai apakah
tindakan-tindakan yang telah dikerjakannya itu salah atau benar, buruk atau
baik. Etika merupakan sebuah cabang filsafat yang berbicara mengenai nilai
dan norma moral yang menentukan perilaku manusia dalam hidupnya.
Profesi
Profesi menurut Kamus Besar Bahasa Indoensia merupakan suatu bidang
pekerjaan yang menuntut keahlian khusus atau tertentu. profesi juga dapat
dirumuskan sebagai pekerjaan yang dilakukan sebagai nafkah hidup dengan
mengandalkan keahlian dan ketrampilan yang tinggi dan dengan melibatkan
komitmen moral yang tinggi pula. Suatu profesi biasanya memiliki asosiasi
profesi, kode etik, serta proses sertifikasi dan lisensi yang khusus untuk bidang
profesi tersebut.
Profesi adalah kata serapan dari sebuah kata dalam bahasa Inggris “Profess”,
yang dimaknai dengan “Janji untuk memenuhi kewajiban melakukan suatu
tugas khusus secara tetap/permanen”. Sehingga pekerjaan tidaklah sama
dengan profesi.
Karakteristik profesi adalah dapat dilihat dari adanya pengetahuan khusus,
adanya kaidah dan standar moral yang sangat tinggi, mengabdi pada
kepentingan masyarakat, ada izin khusus untuk menjalankan suatu profesi,
dan kaum profesional biasanya menjadi anggota dari suatu profesi.
.
Etika Profesi
Berdasarkan beberapa pendapat, etika profesi dapat diartikan sebagai berikut:
2. P a g e 2 | 13
Etika profesi adalah sikap hidup berupa keadilan untuk memberikan
pelayanan profesional terhadap masyarakat dengan ketertiban penuh dan
keahlian sebagai pelayanan dalam rangka melaksanakan tugas berupa
kewajiban terhadap masyarakat. (Suhrawardi Lubis, 1994: 6-7)
Etika profesi adalah sebagai sikap hidup untuk memenuhi kebutuhan
pelayanan profesional dari klien dengan keterlibatan dan keahlian sebagai
pelayanan dalam rangka kewajiban masyarakat sebagai keseluruhan
terhadap para anggota masyarakat yang membutuhkannya dengan disertai
refleksi yang seksama, (Anang Usman, SH., MSi.)
Etika profesi adalah kesanggupan untuk secara seksama berupaya
memenuhi kebutuhan pelayanan profesional dengan kesungguhan,
kecermatan dan keseksamaan mengupayakan pengerahan keahlian dan
kemahiran berkeilmuan dalam rangka pelaksanaan kewajiban masyarakat
sebagai keseluruhan terhadap para warga masyarakat yang
membutuhkannya, yang bermuatan empat kaidah pokok (Qohar 2012),
B. Tujuan dan Fungsi Etika Profesi
Adapun tujuan dari etika profesi adalah:
1) Untuk menjaga dan memelihara kesejahteraan para anggota.
2) Untuk meningkatkan pengabdian para anggota profesi.
3) Untuk meningkatkan mutu profesi.
4) Untuk meningkatkan mutu organisasi profesi.
5) Meningkatkan layanan di atas keuntungan pribadi.
6) Mempunyai organisasi profesional yang kuat dan terjalin erat.
7) Menentukan baku standarnya sendiri.
Sementara fungsi dari etika profesi adalah:
1) Memberikan pedoman bagi setiap anggota profesi tentang prinsip
profesionalitas yang digariskan. Maksudnya bahwa dengan kode etik
profesi, pelaksana profesi mampu mengetahui suatu hal yang boleh
dilakukan dan yang tidak boleh dilakukan.
2) Merupakan sarana kontrol sosial bagi masyarakat atas profesi yang
bersangkutan. Maksudnya bahwa etika profesi dapat memberikan suatu
pengetahuan kepada masyarakat agar juga dapat memahami arti
pentingnya suatu profesi, sehingga memungkinkan pengontrolan terhadap
para pelaksana di lapangan kerja (kalangan sosial).
3) Mencegah campur tangan pihak di luar organisasi profesi tentang
hubungan etika dalam keanggotaan profesi. Arti tersebut dapat dijelaskan
bahwa para pelaksana profesi pada suatu instansi atau perusahaan yang
lain tidak boleh mencampuri pelaksanaan profesi di lain instansi atau
perusahaan.
3. P a g e 3 | 13
C. Prinsip Etika Profesi
Ada beberapa hal yang menjadi prinsip dari etika profesi, yaitu
1) Prinsip Tanggung Jawab. Seorang yang memiliki profesi harus mampu
bertanggung jawab atas dampak yang ditimbulkan dari profesi tersebut,
khususnya bagi orang-orang di sekitarnya.
2) Prinsip Keadilan. Prinsip ini menuntut agar seseorang mampu
menjalankan profesinya tanpa merugikan orang lain, khususnya orang yang
berkaitan dengan profesi tersebut.
3) Prinsip Otonomi. Prinsip ini didasari dari kebutuhan seorang profesional
untuk diberikan kebebasan sepenuhnya untuk menjalankan profesinya.
4) Prinsip Integritas Moral. Seorang profesional juga dituntut untuk memiliki
komitmen pribadi untuk menjaga kepentingan profesinya, dirinya, dan
masyarakat.
D. Profesi IT
Dalam bidang IT, secara umum profesi yang ada dikelompokkan dalam
menjadi:
1) Bidang perangkat lunak (Software)
a) Analysis System. Orang yang bertugas menganalisa system yang akan
diimplementasikan, mulai dari menganalisa system yang ada, kelebihan
dan kekurangannya, sampai studi kelayakan dan desain system yang
akan dikembangkan
b) Programmer. Orang yang bertugas mengimplementasikan rancangan
system analis, yaitu membuat program (baik aplikasi maupun system
operasi) sesuai system yang dianalisa sebelumnya.
c) Web Designer. Orang yang melakukan kegiatan perencanaan, termasuk
studi kelayakan, analisis dan desain terhadap suatu proyek pembuatan
aplikasi berbasis web.
d) Web Programmer. Orang yang bertugas mengimplementasikan
rancangan web designer, yaitu membuat program berbasis web sesuai
desain yang telah dirancang sebelumnya.
2) Bidang perangkat keras (Hardware)
a) Technical engineer. Sering juga disebut teknisi, yaitu orang yang
berkecimpung dalam bidang teknik, baik pemeliharaan maupun
perbaikan perangkat system computer.
b) Networking engineer. Orang yang berkecimpung dalam bidang teknis
jaringan komputer dari maintenance sampai troubleshooting-nya.
3) Bidang operasional IT
a) Operator Electronic Data Processing (EDP). Orang yang bertugas
mengoperasikan program-program yang berhubungan dengan
4. P a g e 4 | 13
electronic data processing dalam lingkungan sebuah perusahaan atau
organisasi lainnya.
b) System administrator. Merupakan orang yang bertugas melakukan
administrasi terhadap system, memiliki kewenangan menggunakan hak
akses terhadap system, serta hal-hal lain yang berhubungan dengan
peraturan operasional sebuah system.
c) Management Information System (MIS) Director. Merupakan orang yang
memiliki wewenang paling tinggi terhadap sebuah system informasi,
melakukan manajemen terhadap system tersebut secara keseluruhan
baik perangkat keras, perangkat lunak maupun sumber daya
manusianya.
4) Bidang pengembangan IT.
Dalam bidang pengembangan ini, bagi mereka yang berkecimpung di
pengembangan bisnis Teknologi Informasi. Pada bidang ini, pekerjaan
diidentifikasikan oleh pengelompokan kerja di berbagai sektor di industri
Teknologi Informasi.
E. Etika Profesi IT
Hal-hal yang terkait dengan etika profesi IT dapat dilihat dari dua sudut
pandang, yang membatasinya, yaitu didasarkan pada aturan regulasi
pemerintah dan aturan kelompok profesional.
Berdasarkan Regulasi Pemerintah
1) Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002 tentang hak cipta.
Perlindungan terhadap hak property yang dikenal dengan sebutan HAKI
(Hak Atas Kekayaan Intelektual). Kekayaan Intelektual diatur melalui 3
mekanisme yaitu hak cipta (copyright), paten, dan rahasia perdagangan
(trade secret).
Hak Cipta. Hak cipta adalah hak yang dijamin oleh kekuatan hukum yang
melarang penduplikasian kekayaan intelektual tanpa seijin pemegangnya.
Hak cipta biasa diberikan kepada pencipta buku, artikel, rancangan, ilustrasi,
foto, film, musik, perangkat lunak, dan bahkan kepingan semi konduktor.
Hak seperti ini mudah didapatkan dan diberikan kepada pemegangnya
selama masih hidup penciptanya ditambah 70 tahun.
Paten. Paten merupakan bentuk perlindungan terhadap kekayaan
intelektual yang paling sulit didapat karena hanya akan diberikan pada
penemuan-penemuan inovatif dan sangat berguna. Hukum paten
memberikan perlindungan selama 20 tahun.
Rahasia Perdagangan. Hukum rahasia perdagangan melindungi
kekayaan intelektual melalui lisensi atau kontrak. Pada lisensi perangkat
lunak, seseorang yang menandatangani kontrak menyetujui untuk tidak
5. P a g e 5 | 13
menyalin perangkat lunak tersebut untuk diserhakan pada orang lain atau
dijual.
Sehingga etika profesi IT berdasarkan undang-undang tersebut adalah
tidak melakukan semua hal-hal yang terkait dengan pelanggaran atas
ketiga hal diatas.
2) Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang informasi dan transaksi
elektronik jo Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang perubahan
Undang-Undang.
Secara umum berdasarkan undang-undang tersebut terdapat 3 hal yaitu
tindakan asusila di internet, transaksi data (pertukaran dan penyebaran
informasi) di internet dan etika penggunaan internet.
Beberapa etika profesi terkait dengan undang-undang tersebut:
a. Menghindari dan tidak mempublikasi informasi yang secara langsung
berkaitan dengan masalah pornografi dan nudisme dalam segala bentuk.
b. Menghindari dan tidak mempublikasi informasi yang memiliki tendensi
menyinggung secara langsung dan negatif masalah suku, agama dan
ras (SARA), termasuk didalamnya usaha penghinaan, pelecehan,
pendiskreditan, penyiksaan serta segala bentuk pelanggaran hak atas
perseorangan, kelompok/ lembaga/ institusi lain.
c. Menghindari dan tidak mempublikasikan informasi yang berisi instruksi
untuk melakukan perbuatan melawan hukum (illegal) positif di Indonesia
dan ketentuan internasional umumnya.
d. Tidak menampilkan segala bentuk eksploitasi terhadap anak-anak
dibawah umur.
e. Tidak mempergunakan, mempublikasikan dan atau saling bertukar
materi dan informasi yang memiliki korelasi terhadap kegiatan pirating,
hacking dan cracking.
f. Bila mempergunakan script, program, tulisan, gambar / foto, animasi,
suara atau bentuk materi dan informasi lainnya yang bukan hasil karya
sendiri harus mencantumkan identitas sumber dan pemilik hak cipta bila
ada dan bersedia untuk melakukan pencabutan bila ada yang
mengajukan keberatan serta bertanggung jawab atas segala
konsekuensi yang mungkin timbul karenanya.
g. Tidak berusaha atau melakukan serangan teknis terhadap produk,
sumberdaya (resource) dan peralatan yang dimiliki pihak lain.
h. Menghormati etika dan segala macam peraturan yang berlaku
dimasyarakat internet umumnya dan bertanggungjawab sepenuhnya
terhadap segala muatan/ isi situsnya.
i. Untuk kasus pelanggaran yang dilakukan oleh pengelola, anggota dapat
melakukan teguran secara langsung.
6. P a g e 6 | 13
Berdasarkan Aturan Kelompok Profesi
1) SRIG-PS SEARCC (Special Regional Interest Group on Professional
Standardization South East Asia Regional Computer Confederation)
Merupakan himpunan profesional IT di Asia Tenggara. Dibentuk pada bulan
Februari tahun 1978 di Negara Singapure, oleh enam ikatan computer dari
Hong Kong, Indonesia, Malaysia, Philipina, Singapore dan Thailand.
SEARCC mengadakan konferensi dua kali dalam setahun di tiap
anggotanya secara bergilir. Salah satu kegiatannya adalah SRIG-PS
(Special Regional Interest Group on Profesional Standardisation) yang
merumuskan standarisasi pekerjaan di dalam dunia Teknologi Informasi.
SRIG-PS dibentuk karena dibutuhkannya standar profesional di bidang IT,
khususnya ketika SDM di wilayah ini memiliki potensi yang cukup dalam
mengembangkan IT secara global. Hasil yang diberikan oleh SRIG-PS
antara lain kode etik untuk professional IT.
Untuk di Indonesia, yang membuat etika profesi IT adalah IPKIN (Ikatan
Profesi Komputer dan Informatika Indonesia). Dimana etika profesi IT
memenuhi prinsip-prinsip berikut ini:
a. Prinsip Standar Teknis - melaksanakan tugas secara profesional sesuai
dgn bidang profesinya
b. Prinsip Kompetensi - mengembangkan pengetahuan dan gunakan
tekhnologi mutakhir untuk berkompetensi
c. Prinsip Tanggung Jawab Profesi
d. Prinsip Kepentingan Publik
e. Prinsip Integritas - untuk meningkatkan kepercayaan publik
f. Prinsip Objektivitas - menyampingkan hal pribadi jalankan tugas
g. Prinsip Kerahasiaan
h. Prinsip perilaku profesional - reputasi baik
2) IEEE-CS/ACM Code of Ethics and Professional Practice
IEEE-CS adalah Institution of Electrical and Electronic Engineers Computer
Society sedangkan and ACM adalah Association for Computing Machinery.
IEEE-CS/ACM adalah satuan tugas bersama IEEE-CS / ACM tentang etika
dan praktik rekayasa perangkat lunak yang melahirkan etika profesi yang
terkait dengan bidang IT. Adapun etika profesi yang dimaksudkan adalah
sebagai berikut:
a. IMPERATIF MORAL UMUM
Berkontribusi pada masyarakat dan kesejahteraan manusia.
Hindari merugikan orang lain.
Jujur dan dapat dipercaya.
Jadilah adil dan beraksi untuk tidak melakukan diskriminasi.
Menghormati hak kepemilikan termasuk hak cipta dan hak paten.
Berikan kredit yang tepat untuk kekayaan intelektual.
Menghormati privasi orang lain.
Kehormatan kerahasiaan.
7. P a g e 7 | 13
b. RESPONSIBILITAS PROFESIONAL YANG LEBIH TEPAT
Berusaha untuk mencapai kualitas, keefektifan dan martabat
tertinggi baik dalam proses maupun produk kerja profesional.
Memperoleh dan mempertahankan kompetensi profesional.
Mengetahui dan menghormati undang-undang yang ada yang
berkaitan dengan pekerjaan profesional.
Menerima dan memberikan tinjauan profesional yang sesuai.
Berikan evaluasi menyeluruh dan menyeluruh tentang sistem
komputer dan dampaknya, termasuk analisis risiko yang mungkin
terjadi.
Kontrak kehormatan, kesepakatan, dan tanggung jawab yang
ditugaskan.
Meningkatkan pemahaman publik tentang komputasi dan
konsekuensinya.
Mengakses sumber daya komputasi dan komunikasi hanya jika
diizinkan melakukannya.
c. ORGANISASI KEPEMIMPINAN IMPERATIF
Mengartikulasikan tanggung jawab sosial anggota unit organisasi
dan mendorong penerimaan penuh atas tanggung jawab tersebut.
Mengelola personil dan sumber daya untuk merancang dan
membangun sistem informasi yang meningkatkan kualitas
kehidupan kerja.
Mengakui dan mendukung penggunaan sumber daya komputasi dan
komunikasi organisasi yang tepat dan berwenang.
Memastikan bahwa pengguna dan mereka yang akan terkena
dampak sistem memiliki kebutuhan mereka dengan jelas
diartikulasikan selama penilaian dan
Mengartikulasikan dan mendukung kebijakan yang melindungi
martabat pengguna dan pihak lain yang terkena dampak sistem
komputasi.
Menciptakan peluang bagi anggota organisasi untuk mempelajari
prinsip dan keterbatasan sistem komputer.
d. KEPATUHAN DENGAN KODE.
Menegakkan dan mempromosikan prinsip-prinsip Kode Etik ini.
Perlakukan pelanggaran terhadap kode ini sebagai tidak konsisten
dengan keanggotaan ACM.
F. Konsep Konflik Kepentingan (Conflict Interest)
Konflik kepentingan adalah suatu keadaan sewaktu seseorang pada posisi
yang memerlukan kepercayaan, seperti pengacara, politikus, eksekutif atau
direktur suatu perusahaan, memiliki kepentingan profesional dan pribadi yang
bersinggungan. Persinggungan kepentingan ini dapat menyulitkan orang
8. P a g e 8 | 13
tersebut untuk menjalankan tugasnya. Suatu konflik kepentingan dapat timbul
bahkan jika hal tersebut tidak menimbulkan tindakan yang tidak etis atau tidak
pantas. Suatu konflik kepentingan dapat mengurangi kepercayaan terhadap
seseorang atau suatu profesi (Wikipedia)
Konflik kepentingan dimaknai sebagai kepentingan pribadi yang tidak cocok
(incompatibility) dengan tugas publik atau tugas pegadaian. Definisi kedua
lebih spesifik ditujukan kepada penasehat hukum yang memiliki dua klien yang
berperkara diantara keduanya. Seorang penasehat hukum harus
mengundurkan diri atau menolak untuk mendampingi dua kliennya yang
berperkara diantara keduanya, apabila pendampingannya tersebut
menimbulkan kerugian salah satu klien atau para kliennya. (Kamus Hukum
Black)
Isu etis yang paling penting dihadapi oleh para profesi penjaga gerbang dan
perantara dalam konteks bisnis melibatkan konflik kepentingan. Sebuah konflik
kepentingan terjadi ketika seseorang memegang sebuah posisi dimana ia
diberikan kepercayaan untuk membuat penilaian atas nama pihak lain, namun
kepentingan dan kewajiban pribadinya bertentangan dengan
kepentingan/kewajiban pihak lainnya itu. Konflik kepentingan juga timbul ketika
kewajiban etis seseorang dalam tugas profesionalnya berbenturan dengan
kepentingan pribadi. Sebagai contoh, dalam kasus yang sangat buruk, seorang
perencana keuangan yang menerima suap dari sebuah perusahaan pialang
untuk mengarahkan klien pada investasi tertentu telah gagal dalam
tanggungjawab profesionalnya dengan mendahulukan kepentingan financial
pribadinya di atas kepentingan klien.
G. Cara Mengatasi Konflik Kepentingan dalam Profesi IT
Berdasarkan penjelasan diatas, maka kondisi konflik kepentingan (conflict of
interest) adalah suatu keadaan yang berpotensi terjadi dimanapun dan
kapanpun. Untuk mengatasi hal tersebut bisa dipandang dari 2 sisi:
1) Internal
Cara pandang yang dilakukan dari sisi pribadi dari orang yang berprofesi
sebagai IT. Dapat dilakukan beberapa hal agar bisa keluar dari kondisi
konflik internal:
a) Mengikuti berbagai pelatihan institusional sehingga mempunyai
sertifikat melalui proses sertifikasi.
b) Bergabung dengan kelompok-kelompok profesi yang ada sehingga
secara tidak langsung terikat dengan etika profesi yang dianutnya.
c) Menerapkan berbagai aturan-aturan yang terdapat dalam etika profesi
dalam lembaga / perusahaan dimana yang bersangkutan bekerja
9. P a g e 9 | 13
d) Dengan kondisi diatas maka secara personal sebagai profesi IT akan
mempunyai kekuatan moral untuk menghindari dan/atau menolak jika
terjadi keadaan yang mengarah kepada konflik kepentingan karena
pada akhirnya akan merugikan diri sendiri.
2) Eksternal
Cara pandang yang dilakukan dari lingkungan dimana orang yang
berprofesi sebagai IT. Dapat dilakukan beberapa hal agar mampu
menghindari bahkan mencegah terjadinya konflik kepentingan antara lain:
a) Menjalankan dan menerapkan regulasi pemerintah yang dapat
berakibat pada konsekuensi hukum apabila melakukan pelanggaran
melalui konflik kepentingan.
b) Mengintegrasikan regulasi pemerintah yang ada ke dalam aturan
internal dimana yang bersangkutan bekerja.
c) Diharapkan dengan kondisi tersebut, maka lingkungan diluar profesi IT
juga akan ikut merasakan mengenai aturan tersebut sehingga mereka
akan menjaga diri untuk tidak menciptakan situasi konflik kepentingan
terhadap profesi IT.
DAFTAR PUSTAKA
Yanhasiholan. 2013. Pengertian Etika, Profesi, Dan Etika Profesi. Diposting
tanggal 16 Oktober 2013. Diakses pada tanggal 13 Desember 2017 pukul
01:50. https://yanhasiholan. wordpress.com/2013/10/16/pengertian-etika-
profesi-dan-etika-profesi/
Rhinii. 2013. Etika, Profesi, dan Etika Profesi. Diposting tanggal 12 Oktober
2013. Diakses pada tanggal 13 Desember 2017 pukul 2:43. https://rhinii.word
press.com/2013/10/12/etika-profesi-dan-etika-profesi/
Anonymous. 1992. Code of Ethics. Diakses pada tanggal 13 Desember 2017
pukul 4:10. http://ethics.acm.org/code-of-ethics
Anonymous. 2016. Konflik kepentingan. Diposting pada tanggal 24 Juni 2016.
Diakses pada tanggal 13 Desember 2017 pukul 4:27. https://id.wikipedia.org/
wiki/Konflik_kepentingan
Aksi Kita. 2017. Memahami Konflik Kepentingan (Conflict of Interest). Diposting
pada tanggal 5 Januari 2017. Diakses pada tanggal 13 Desember 2017 pukul
4:35.https://www.facebook.com/aksikitabisa/photos/a.1152867231471708.107
3741828.1152798521478579/1264338826991214/?type=3
10. P a g e 10 | 13
Judul :NORMA ETHICS KAITANNYA DENGAN
PROFESI IT SERTA CONFLICT INTEREST DAN
CARA MENGATASINYA DI PERUSAHAAN
Tugas :Quiz 14 BE & GG
Nama Mahasiswa :Rachmad Hidayat
Nomor Induk Mahasiswa :55117110127
Dosen Pengampu :Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA
===========================================================
1. Norma-norma Ethics kaitannya dengan tugas saya (profesi IT) di
perusahaan
Norma-norma ethic yang ada di dalam perusahaan terangkum dalam “Kode
Etik Karyawan Panduan Etika Dan Perilaku Karyawan”. Adapun hal-hal
tersebut antara lain:
1. Meningkatkan komunikasi dengan customer.
2. Memastikan produk yang dihasilkan memiliki kualitas dan unsur
keselamatan terbaik.
3. Menyediakan informasi produk yang benar dan sesuai dengan
kebutuhan customer.
4. Mengoptimalkan cost reduction dalam setiap kegiatan usaha.
5. Melindungi HaKI Perusahaan dan tidak melanggar HaKI milik
orang lain.
6. Melindungi informasi rahasia terkait aktivitas bisnis perusahaan,
perusahaan, pribadi karyawan, dan informasi yang didapatkan
dari customer serta supplier.
7. Melakukan identifikasi dan mitigasi potensi risiko pada kegiatan
bisnis Perusahaan.
8. Merespon kondisi darurat berdasarkan rencana tanggap resiko
dengan mempertimbangkan kelangsungan bisnis Perusahaan.
9. Mematuhi hukum dan standar internasional serta hukum dan
peraturan di Indonesia.
10.Melaksanakan manajemen ekspor impor sesuai dengan hukum, tata
cara, dan prosedur yang berlaku.
11.Tidak memberikan suap dan sumbangan dana politik kepada
pejabat pemerintah.
12.Melaksanakan kegiatan bisnis dengan mematuhi kaidah-kaidah
praktek bisnis yang berlaku umum.
13.Tidak melaksanakan kegiatan bisnis jika terdapat konflik
kepentingan (conflict of interest).
14.Menghindar dari keterlibatan dengan kelompok anti-sosial.
15.Mematuhi peraturan perusahaan.
16.Pencegahan prosedur pajak / akunting yang tidak pantas.
17.Melakukan dialog dengan masyarakat sekitar perusahaan.
18.Memberikan kontribusi positif pada masyarakat sekitar perusahaan.
11. P a g e 11 | 13
19.Melaksanakan kegiatan pengelolaan lingkungan hidup.
20.Menghasilkan dan menggunakan produk yang ramah lingkungan.
21.Memberikan kontribusi dalam perlindungan lingkungan hidup secara
global.
22.Mematuhi hukum persaingan usaha dan mencegah pelanggaran
persaingan usaha.
23.Mendorong supplier untuk meningkatkan kegiatan CSR.
24.Mematuhi aturan terkait larangan keterlambatan pembayaran
kepada mitra bisnis.
25.Mengutamakan dialog antar karyawan saat melakukan pekerjaan.
26.Menghormati hak asasi manusia dan menghindari keterlibatan dalam
pelanggaran hak asasi manusia.
27.Menghargai keberagaman dan tidak melakukan diskriminasi.
28.Memastikan lingkungan kerja agar aman dan sehat.
29.Menciptakan lingkungan kerja dengan tingkat kepuasan karyawan
yang tinggi.
30.Mengembangkan kemampuan dan karakter diri.
Berdasarkan hal-hal diatas terdapat beberapa item yang secara langsung
terkait dengan profesi saya sebagai IT, yaitu pada nomor 5, 6, 9, 11, 13, 15,
30.
Dari aturan-aturan tersebut dibuatkan aturan pelaksanaan yang secara
langsung terkait dengan profesi IT, yaitu:
a) Penggunaan software dengan lisensi yang sesuai (no. 5, 9, 15)
b) Mengatur semua transaksi data yang bersifat rahasia dengan
menggunakan ekripsi (no. 6)
c) Dalam melakukan pengadaan hardware maupun software dengan
menggunakan paling sedikitnya 2 pemasok yang ditentukan oleh pihak
lain (no. 11, 13)
d) Mengembangkan kemampuan setiap personal profesi IT sehingga
memiliki kemampuan sesuai profesi dan berkarakter dengan mematuhi
setiap aturan/regulasi baik internal maupun ekternal (no. 30)
2. Tentang Conflict Interest dan cara mengatasi hal tersebut di
perusahaan
Pengertian conflict interest (konflik kepentingan) bisa digambarkan dengan
2 deskripsi dibawah ini:
a) Konflik kepentingan adalah suatu keadaan sewaktu seseorang pada
posisi yang memerlukan kepercayaan, seperti pengacara, politikus,
eksekutif atau direktur suatu perusahaan, memiliki kepentingan
profesional dan pribadi yang bersinggungan. Persinggungan
kepentingan ini dapat menyulitkan orang tersebut untuk menjalankan
tugasnya. Suatu konflik kepentingan dapat timbul bahkan jika hal
12. P a g e 12 | 13
tersebut tidak menimbulkan tindakan yang tidak etis atau tidak pantas.
Suatu konflik kepentingan dapat mengurangi kepercayaan terhadap
seseorang atau suatu profesi (Wikipedia)
b) Konflik kepentingan dimaknai sebagai kepentingan pribadi yang tidak
cocok (incompatibility) dengan tugas publik atau tugas pegadaian.
Definisi kedua lebih spesifik ditujukan kepada penasehat hukum yang
memiliki dua klien yang berperkara diantara keduanya. Seorang
penasehat hukum harus mengundurkan diri atau menolak untuk
mendampingi dua kliennya yang berperkara diantara keduanya, apabila
pendampingannya tersebut menimbulkan kerugian salah satu klien atau
para kliennya. (Kamus Hukum Black)
Berdasarkan penjelasan diatas, maka kondisi konflik kepentingan (conflict
of interest) adalah suatu keadaan yang berpotensi terjadi dimanapun dan
kapanpun. Untuk mengatasi hal tersebut bisa dipandang dari 2 sisi:
1) Internal
Cara pandang yang dilakukan dari sisi pribadi dari orang yang berprofesi
sebagai IT. Dapat dilakukan beberapa hal agar bisa keluar dari kondisi
konflik internal:
a) Mengikuti berbagai pelatihan institusional sehingga mempunyai
sertifikat melalui proses sertifikasi.
b) Bergabung dengan kelompok-kelompok profesi yang ada sehingga
secara tidak langsung terikat dengan etika profesi yang dianutnya.
c) Menerapkan berbagai aturan-aturan yang terdapat dalam etika
profesi dalam lembaga / perusahaan dimana yang bersangkutan
bekerja
Dengan kondisi diatas maka secara personal sebagai profesi IT akan
mempunyai kekuatan moral untuk menghindari dan/atau menolak jika
terjadi keadaan yang mengarah kepada konflik kepentingan karena
pada akhirnya akan merugikan diri sendiri.
2) Eksternal
Cara pandang yang dilakukan dari lingkungan dimana orang yang
berprofesi sebagai IT. Dapat dilakukan beberapa hal agar mampu
menghindari bahkan mencegah terjadinya konflik kepentingan antara
lain:
a) Menjalankan dan menerapkan regulasi pemerintah yang dapat
berakibat pada konsekuensi hukum apabila melakukan
pelanggaran melalui konflik kepentingan.
b) Mengintegrasikan regulasi pemerintah yang ada ke dalam aturan
internal dimana yang bersangkutan bekerja.
13. P a g e 13 | 13
Diharapkan dengan kondisi tersebut, maka lingkungan diluar profesi IT
juga akan ikut merasakan mengenai aturan tersebut sehingga mereka
akan menjaga diri untuk tidak menciptakan situasi konflik kepentingan
terhadap profesi IT.
Daftar Pustaka
PASI-GROUP. 2017. Buku Panduan Etika Dan Perilaku Karyawan. Edisi
Bahasa Indonesia Edisi Pertama: April 2017. Penerbit: Sekretariat Komite
Compliance PASI-G
Anonymous. 2016. Konflik kepentingan. Diposting pada tanggal 24 Juni 2016.
Diakses pada tanggal 13 Desember 2017 pukul 4:27. https://id.wikipedia.org/
wiki/Konflik_kepen tingan
Aksi Kita. 2017. Memahami Konflik Kepentingan (Conflict of Interest). Diposting
pada tanggal 5 Januari 2017. Diakses pada tanggal 13 Desember 2017 pukul
4:35.
https://www.facebook.com/aksikitabisa/photos/a.1152867231471708.1073741
828.1152798521478579/1264338826991214/?type=3