SlideShare a Scribd company logo
1 of 13
Download to read offline
Kode Etik dan Tanggung Jawab Profesi IT
Sebagai seorang IT
a. Kode Etik Seorang Profesional Teknologi Informasi (TI)
Dalam lingkup TI, kode etik profesinya memuat kajian ilmiah mengenai prinsip atau norma-norma dalam
kaitan dengan hubungan antara professional atau developer TI dengan klien, antara para professional
sendiri, antara organisasi profesi serta organisasi profesi dengan pemerintah. Salah satu bentuk
hubungan seorang profesional dengan klien (pengguna jasa) misalnya pembuatan sebuah program
aplikasi.
Seorang profesional tidak dapat membuat program semaunya, ada beberapa hal yang harus ia
perhatikan seperti untuk apa program tersebut nantinya digunakan oleh kliennya atau user dapat
menjamin keamanan (security) sistem kerja program aplikasi tersebut dari pihak-pihak yang dapat
mengacaukan sistem kerjanya (misalnya: hacker, cracker, dll).
b. Kode Etik Pengguna Internet
Adapun kode etik yang diharapkan bagi para pengguna internet adalah:
1. Menghindari dan tidak mempublikasi informasi yang secara langsung berkaitan dengan masalah
pornografi dan nudisme dalam segala bentuk.
2. Menghindari dan tidak mempublikasi informasi yang memiliki tendensi menyinggung secara
langsung dan negatif masalah suku, agama dan ras (SARA), termasuk didalamnya usaha penghinaan,
pelecehan, pendiskreditan, penyiksaan serta segala bentuk pelanggaran hak atas perseorangan,
kelompok/ lembaga/ institusi lain.
3. Menghindari dan tidak mempublikasikan informasi yang berisi instruksi untuk melakukan
perbuatan melawan hukum (illegal) positif di Indonesia dan ketentuan internasional umumnya.
4. Tidak menampilkan segala bentuk eksploitasi terhadap anak-anak dibawah umur.
5. Tidak mempergunakan, mempublikasikan dan atau saling bertukar materi dan informasi yang
memiliki korelasi terhadap kegiatan pirating, hacking dan cracking.
6. Bila mempergunakan script, program, tulisan, gambar / foto, animasi, suara atau bentuk materi
dan informasi lainnya yang bukan hasil karya sendiri harus mencantumkan identitas sumber dan pemilik
hak cipta bila ada dan bersedia untuk melakukan pencabutan bila ada yang mengajukan keberatan serta
bertanggung jawab atas segala konsekuensi yang mungkin timbul karenanya.
7. Tidak berusaha atau melakukan serangan teknis terhadap produk, sumberdaya (resource) dan
peralatan yang dimiliki pihak lain.
8. Menghormati etika dan segala macam peraturan yang berlaku dimasyarakat internet umumnya
dan bertanggungjawab sepenuhnya terhadap segala muatan/ isi situsnya.
9. Untuk kasus pelanggaran yang dilakukan oleh pengelola, anggota dapat melakukan teguran secara
langsung.
c. Etika Programmer
Adapun kode etik yang diharapkan bagi para programmer adalah:
1. Seorang programmer tidak boleh membuat atau mendistribusikan Malware.
2. Seorang programmer tidak boleh menulis kode yang sulit diikuti dengan sengaja.
3. Seorang programmer tidak boleh menulis dokumentasi yang dengan sengaja untuk membingungkan
atau tidak akurat.
4. Seorang programmer tidak boleh menggunakan ulang kode dengan hak cipta kecuali telah membeli
atau meminta ijin.
5. Tidak boleh mencari keuntungan tambahan dari proyek yang didanai oleh pihak kedua tanpa ijin.
6. Tidak boleh mencuri software khususnya development tools.
7. Tidak boleh menerima dana tambahan dari berbagai pihak eksternal dalam suatu proyek secara
bersamaan kecuali mendapat ijin.
8. Tidak boleh menulis kode yang dengan sengaja menjatuhkan kode programmer lain untuk
mengambil keunutungan dalam menaikkan status.
9. Tidak boleh membeberkan data-data penting karyawan dalam perusahaan.
10. Tidak boleh memberitahu masalah keuangan pada pekerja
11. Tidak pernah mengambil keuntungan dari pekerjaan orang lain.
12. Tidak boleh mempermalukan profesinya.
13. Tidak boleh secara asal-asalan menyangkal adanya bug dalam aplikasi.
14. Tidak boleh mengenalkan bug yang ada di dalam software yang nantinya programmer akan
mendapatkan keuntungan dalam membetulkan bug.
15. Terus mengikuti pada perkembangan ilmu komputer.
Tanggung Jawab Profesi TI
Sebagai tanggung jawab moral, perlu diciptakan ruang bagi komunitas yang akan saling menghormati di
dalamnya, Misalnya IPKIN (Ikatan Profesi Komputer & Informatika) semenjak tahun 1974.
Ciri-ciri Profesionalime yang harus dimiliki oleh seorang IT berbeda dari bidang pekerjaan yang lainnya.
Ciri-cirinya adalah sebagai berikut :
1. Memiliki kemampuan / keterampilan dalam menggunakan peralatan yang berhubungan dengan
bidang pekerjaan IT Seorang IT harus mengetahui dan mempraktekkan pengetahuan IT-nya ke dalam
pekerjaannya.
2. Punya ilmu dan pengalaman dalam menganalisa suatu software atau Program.
3. Bekerja di bawah disiplin kerja
4. Mampu melakukan pendekatan disipliner
5. Mampu bekerja sama
6. Cepat tanggap terhadap masalah client.
contoh ciri – ciri profesionalisme di bidang IT adalah :
1. Keterampilan yang berdasar pada pengetahuan teoretis Profesional diasumsikan mempunyai
pengetahuan teoretis yang ekstensif dan memiliki keterampilan yang berdasar pada pengetahuan
tersebut dan bisa diterapkan dalam praktek.
2. Asosiasi profesional Profesi biasanya memiliki badan yang diorganisasi oleh para anggotanya, yang
dimaksudkan untuk meningkatkan status para anggotanya. Organisasi profesi tersebut biasanya
memiliki persyaratan khusus untuk menjadi anggotanya.
3. Pendidikan yang ekstensif Profesi yang prestisius biasanya memerlukan pendidikan yang lama dalam
jenjang pendidikan tinggi.
4. Ujian kompetensi Sebelum memasuki organisasi profesional, biasanya ada persyaratan untuk lulus
dari suatu tes yang menguji terutama pengetahuan teoretis.
5. Pelatihan institutional Selain ujian, juga biasanya dipersyaratkan untuk mengikuti pelatihan
istitusional dimana calon profesional mendapatkan pengalaman praktis sebelum menjadi anggota penuh
organisasi. Peningkatan keterampilan melalui pengembangan profesional juga dipersyaratkan.
6. Lisensi Profesi menetapkan syarat pendaftaran dan proses sertifikasi sehingga hanya mereka yang
memiliki lisensi bisa dianggap bisa dipercaya.
7. Otonomi kerja Profesional cenderung mengendalikan kerja dan pengetahuan teoretis mereka agar
terhindar adanya intervensi dari luar.
8. Kode etik Organisasi profesi biasanya memiliki kode etik bagi para anggotanya dan prosedur
pendisiplinan bagi mereka yang melanggar aturan.
9. Mengatur diri Organisasi profesi harus bisa mengatur organisasinya sendiri tanpa campur tangan
pemerintah. Profesional diatur oleh mereka yang lebih senior, praktisi yang dihormati, atau mereka yang
berkualifikasi paling tinggi.
10. Layanan publik dan altruisme Diperolehnya penghasilan dari kerja profesinya dapat dipertahankan
selama berkaitan dengan kebutuhan publik, seperti layanan dokter berkontribusi terhadap kesehatan
masyarakat.
11. Status dan imbalan yang tinggi Profesi yang paling sukses akan meraih status yang tinggi, prestise,
dan imbalan yang layak bagi para anggotanya. Hal tersebut bisa dianggap sebagai pengakuan terhadap
layanan yang mereka berikan bagi masyarakat.
Daftar pustaka
https://hegwe.blogspot.co.id/2017/01/kode-etik-dan-tanggung-jawab-profesi-it.html
Quiz 14 :
1. Kode Etik dan Tanggung Jawab Profesi IT
Sebagai seorang Kode Etik Profesi Bidang Teknologi Informatika
a. Kode Etik Seorang Profesional Teknologi Informasi (TI)
Dalam lingkup TI, kode etik profesinya memuat kajian ilmiah mengenai prinsip atau norma-
norma dalam kaitan dengan hubungan antara professional atau developer TI dengan klien, antara
para professional sendiri, antara organisasi profesi serta organisasi profesi dengan pemerintah.
Salah satu bentuk hubungan seorang profesional dengan klien (pengguna jasa) misalnya
pembuatan sebuah program aplikasi.
Seorang profesional tidak dapat membuat program semaunya, ada beberapa hal yang harus ia
perhatikan seperti untuk apa program tersebut nantinya digunakan oleh kliennya atau user dapat
menjamin keamanan (security) sistem kerja program aplikasi tersebut dari pihak-pihak yang
dapat mengacaukan sistem kerjanya (misalnya: hacker, cracker, dll).
b. Kode Etik Pengguna Internet
Adapun kode etik yang diharapkan bagi para pengguna internet adalah:
1. Menghindari dan tidak mempublikasi informasi yang secara langsung berkaitan dengan
masalah pornografi dan nudisme dalam segala bentuk.
2. Menghindari dan tidak mempublikasi informasi yang memiliki tendensi menyinggung
secara langsung dan negatif masalah suku, agama dan ras (SARA), termasuk didalamnya usaha
penghinaan, pelecehan, pendiskreditan, penyiksaan serta segala bentuk pelanggaran hak atas
perseorangan, kelompok/ lembaga/ institusi lain.
3. Menghindari dan tidak mempublikasikan informasi yang berisi instruksi untuk melakukan
perbuatan melawan hukum (illegal) positif di Indonesia dan ketentuan internasional umumnya.
4. Tidak menampilkan segala bentuk eksploitasi terhadap anak-anak dibawah umur.
5. Tidak mempergunakan, mempublikasikan dan atau saling bertukar materi dan informasi
yang memiliki korelasi terhadap kegiatan pirating, hacking dan cracking.
6. Bila mempergunakan script, program, tulisan, gambar / foto, animasi, suara atau bentuk
materi dan informasi lainnya yang bukan hasil karya sendiri harus mencantumkan identitas
sumber dan pemilik hak cipta bila ada dan bersedia untuk melakukan pencabutan bila ada yang
mengajukan keberatan serta bertanggung jawab atas segala konsekuensi yang mungkin timbul
karenanya.
7. Tidak berusaha atau melakukan serangan teknis terhadap produk, sumberdaya (resource)
dan peralatan yang dimiliki pihak lain.
8. Menghormati etika dan segala macam peraturan yang berlaku dimasyarakat internet
umumnya dan bertanggungjawab sepenuhnya terhadap segala muatan/ isi situsnya.
9. Untuk kasus pelanggaran yang dilakukan oleh pengelola, anggota dapat melakukan
teguran secara langsung.
c. Etika Programmer
Adapun kode etik yang diharapkan bagi para programmer adalah:
1. Seorang programmer tidak boleh membuat atau mendistribusikan Malware.
2. Seorang programmer tidak boleh menulis kode yang sulit diikuti dengan sengaja.
3. Seorang programmer tidak boleh menulis dokumentasi yang dengan sengaja untuk
membingungkan atau tidak akurat.
4. Seorang programmer tidak boleh menggunakan ulang kode dengan hak cipta kecuali telah
membeli atau meminta ijin.
5. Tidak boleh mencari keuntungan tambahan dari proyek yang didanai oleh pihak kedua
tanpa ijin.
6. Tidak boleh mencuri software khususnya development tools.
7. Tidak boleh menerima dana tambahan dari berbagai pihak eksternal dalam suatu proyek
secara bersamaan kecuali mendapat ijin.
8. Tidak boleh menulis kode yang dengan sengaja menjatuhkan kode programmer lain untuk
mengambil keunutungan dalam menaikkan status.
9. Tidak boleh membeberkan data-data penting karyawan dalam perusahaan.
10. Tidak boleh memberitahu masalah keuangan pada pekerja
11. Tidak pernah mengambil keuntungan dari pekerjaan orang lain.
12. Tidak boleh mempermalukan profesinya.
13. Tidak boleh secara asal-asalan menyangkal adanya bug dalam aplikasi.
14. Tidak boleh mengenalkan bug yang ada di dalam software yang nantinya programmer akan
mendapatkan keuntungan dalam membetulkan bug.
15. Terus mengikuti pada perkembangan ilmu komputer.
Tanggung Jawab Profesi TI
Sebagai tanggung jawab moral, perlu diciptakan ruang bagi komunitas yang akan saling
menghormati di dalamnya, Misalnya IPKIN (Ikatan Profesi Komputer & Informatika) semenjak
tahun 1974.
Ciri-ciri Profesionalime yang harus dimiliki oleh seorang IT berbeda dari bidang pekerjaan yang
lainnya. Ciri-cirinya adalah sebagai berikut :
1. Memiliki kemampuan / keterampilan dalam menggunakan peralatan yang berhubungan
dengan bidang pekerjaan IT Seorang IT harus mengetahui dan mempraktekkan pengetahuan IT-
nya ke dalam pekerjaannya.
2. Punya ilmu dan pengalaman dalam menganalisa suatu software atau Program.
3. Bekerja di bawah disiplin kerja
4. Mampu melakukan pendekatan disipliner
5. Mampu bekerja sama
6. Cepat tanggap terhadap masalah client.
contoh ciri – ciri profesionalisme di bidang IT adalah :
1. Keterampilan yang berdasar pada pengetahuan teoretis Profesional diasumsikan mempunyai
pengetahuan teoretis yang ekstensif dan memiliki keterampilan yang berdasar pada pengetahuan
tersebut dan bisa diterapkan dalam praktek.
2. Asosiasi profesional Profesi biasanya memiliki badan yang diorganisasi oleh para anggotanya,
yang dimaksudkan untuk meningkatkan status para anggotanya. Organisasi profesi tersebut
biasanya memiliki persyaratan khusus untuk menjadi anggotanya.
3. Pendidikan yang ekstensif Profesi yang prestisius biasanya memerlukan pendidikan yang lama
dalam jenjang pendidikan tinggi.
4. Ujian kompetensi Sebelum memasuki organisasi profesional, biasanya ada persyaratan untuk
lulus dari suatu tes yang menguji terutama pengetahuan teoretis.
5. Pelatihan institutional Selain ujian, juga biasanya dipersyaratkan untuk mengikuti pelatihan
istitusional dimana calon profesional mendapatkan pengalaman praktis sebelum menjadi anggota
penuh organisasi. Peningkatan keterampilan melalui pengembangan profesional juga
dipersyaratkan.
6. Lisensi Profesi menetapkan syarat pendaftaran dan proses sertifikasi sehingga hanya mereka
yang memiliki lisensi bisa dianggap bisa dipercaya.
7. Otonomi kerja Profesional cenderung mengendalikan kerja dan pengetahuan teoretis mereka
agar terhindar adanya intervensi dari luar.
8. Kode etik Organisasi profesi biasanya memiliki kode etik bagi para anggotanya dan prosedur
pendisiplinan bagi mereka yang melanggar aturan.
9. Mengatur diri Organisasi profesi harus bisa mengatur organisasinya sendiri tanpa campur
tangan pemerintah. Profesional diatur oleh mereka yang lebih senior, praktisi yang dihormati,
atau mereka yang berkualifikasi paling tinggi.
10. Layanan publik dan altruisme Diperolehnya penghasilan dari kerja profesinya dapat
dipertahankan selama berkaitan dengan kebutuhan publik, seperti layanan dokter berkontribusi
terhadap kesehatan masyarakat.
11. Status dan imbalan yang tinggi Profesi yang paling sukses akan meraih status yang tinggi,
prestise, dan imbalan yang layak bagi para anggotanya. Hal tersebut bisa dianggap sebagai
pengakuan terhadap layanan yang mereka berikan bagi masyarakat.
2. KONFLIK DALAM PERUSAHAAN
Perusahaan manapun pasti pernah mengalami konflik internal. Mulai dari tingkat
individu, kelompok, sampai unit. .Mulai dari derajat dan lingkup konflik yang kecil sampai yang
besar. Yang relatif kecil seperti masalah adu mulut tentang pribadi antarkaryawan, sampai yang
relatif besar seperti beda pandangan tentang strategi bisnis di kalangan manajemen. Contoh
lainnya dari konflik yang relatif besar yakni antara karyawan dan manajemen. Secara kasat mata
kita bisa ikuti berita sehari-hari di berbagai media. Disitu tampak konflik dalam bentuk
demonstrasi dan pemogokan. Apakah hal itu karena tuntutan besarnya kompensasi,
kesejahteraan, keadilan promosi karir, ataukah karena tuntutan hak asasi manusia karyawan.
Konflik itu sendiri merupakan proses yang dimulai bila satu pihak merasakan bahwa pihak
lain telah mempengaruhi secara negatif atau akan segera mempengaruhi secara negatif. Faktor-
faktor kondisi konflik (Robbins, Sthepen ,2003, Perilaku Organisasi):
· Harus dirasakan oleh pihak terkait
· Merupakan masalah persepsi
· Ada oposisi atau ketidakcocokan tujuan, perbedaan dalam penafsiran fakta,
ketidaksepakatan pada pengharapan perilaku
· Interaksi negatif-bersilangan
· Ada peringkat konflik dari kekerasan sampai lunak.
Menurut Baden Eunson (Conflict Management, 2007,diadaptasi), terdapat beragam jenis
konflik:
· Konflik vertikal yang terjadi antara tingkat hirarki,seperti antara manajemen puncak dan
manajemen menengah, manajemen menengah dan penyelia, dan penyelia dan subordinasi.
Bentuk konflik bisa berupa bagaimana mengalokasi sumberdaya secara optimum,
mendeskripsikan tujuan, pencapaian kinerja organisasi, manajemen kompensasi dan karir.
· Konflik Horisontal, yang terjadi di antara orang-orang yang bekerja pada tingkat hirarki
yang sama di dalam perusahaan. Contoh bentuk konflik ini adalah tentang perumusan tujuan
yang tidak cocok, tentang alokasi dan efisiensi penggunaan sumberdaya, dan pemasaran.
· Konflik di antara staf lini, yang terjadi di antara orang-orang yang memiliki tugas
berbeda. Misalnya antara divisi pembelian bahan baku dan divisi keuangan. Divisi pembelian
mengganggap akan efektif apabila bahan baku dibeli dalam jumlah besar dibanding sedikit-
sedikit tetapi makan waktu berulang-ulang. Sementara divisi keuangan menghendaki jumlah
yang lebih kecil karena terbatasnya anggaran. Misal lainnya antara divisi produksi dan divisi
pemasaran. Divisi pemasaran membutuhkan produk yang beragam sesuai permintaan pasar.
Sementara divisi produksi hanya mampu memproduksi jumlah produksi secara terbatas karena
langkanya sumberdaya manusia yang akhli dan teknologi yang tepat.
· Konflik peran berupa kesalahpahaman tentang apa yang seharusnya dikerjakan oleh
seseorang. Konflik bisa terjadi antarkaryawan karena tidak lengkapnya uraian pekerjaan, pihak
karyawan memiliki lebih dari seorang manajer, dan sistem koordinasi yang tidak jelas.
k muncul.
KONFLIK DALAM SUATU PERUSAHAAN
Setiap perusahaan yang menginginkan perusahaannya berdiri dengan baik.Pasti penuh dengan
suatu tantangan yang menjanjikan,setiap perusahaan mennginginkan hal tersebut guna untuk
mencapai suatu tujuan yang telah dicari sebelumnya.
Ketika perusahaan ingin menjadi perusahaan besar,saat itulah mulai terdapat gejala- gejala dan
tantangan yang dihadapi oleh perusahaan.baik itu dari persaingan internal perusahaan.Maupun
hal lainnya yang bisa menjadikan seseorang menjadi menginginkan perusahaan
sepenuhnya.Terdapat berbagai macam pertentangan yang terjadi dalam sebuah
perusahaan.Diantaranya adalah Konflik social dalam perusahaan.Konflik itu sendiri bisa terjadi
karena perbedaan paham.Dan bisa menjadikan suatu hambatan untuk suatu perusahaan menjadi
tegak dan kokoh.Dengan adanya konflik internal perusahaan.Pegawai yang berkerja dalam suatu
perusahaan akan merasa tersaingi dan tertekan.Pengertian konflik perusahaan itu sendiri adalah
segala macam interaksi pertentangan atau antogonistik antara dua atau lebih pihak.Konflik itu
sendiri bisa berasal dari kesalahpahaman dan perselisihan pandang yang menyebabkan
pertentangan.
Didalam perusahaan tentu menginginkan suatu pemahaman dan pendapat yang bisa memajukan
perusahaan.Dalam hal ini dikatakan konflik dalam perusahaan akan mengakibatkan suatu
tantangan bagi perusahaan itu sendiri terutama bagi para pegawai yang berkerja dalam
perusahaan tersebut.Maka dalam bahasan ini akan dijelaskan berkenaan tentang konflik itu
sendiri.
Berikut ini adalah berbagai Jenis-jenis Konflik :
a. Konflik peranan yang terjadi didalam diri seseorang (person-role conflict)
b. Konflik antar peranan (inter-role conflict)
c. Konflik yang timbul karena seseorang harus memenuhi harapan beberapa orang (intesender
conflict)
d. Konflik yang timbul karena disampaikannya informasi yang saling bertentangan (intrasender
conflict).
Konflik juga dapat dibedakan menurut pihak-pihak yang saling bertentangan. Atas dasarhal ini ,
ada 5 jenis konflik , yaitu :
a. Konflik dalam diri individu.
b. Konflik antar individu.
c. Konflik antar individu dan kelompok.
d. Konflik antar kelompok dalam organisasi yang sama.
e. Konflik antar organisasi
Sumber-Sumber Konflik :
a. Kebutuhan untuk membagi (sumber daya-sumber daya) yang terbatas.
b. Perbedaan-perbedaan dalam berbagai tujuan.
c. Saling ketergantungan kegiatan-kegiatan kerja.
d. Perbedaan nilai-nilai atau persepsi.
e. Kemandirian organisasional.
f. Gaya-gaya individual.
Namun dengan adanya Konflik dalam perusahaan ini akan ada positifnya juga.Perusahaan akan
terus mencari jalan keluar yang terbaik dalam mencari keputusan bersama.Setidaknya
perusahaan akan terus mecari pendapat yang terbaik dari pihak yang berkonflik.Dan terus akan
memotivasi perusahaan untuk menjadi perusahaan yang besar.
|
Bagi seorang wirausahawan, konflik Yang sering dijumpai dan dipecahkan yaitu konflik
organisasi, konflik itu ialah Sikap saling mempertahankan diri sekurang-kurangnya diantara dua
kelompok, yang memiliki tujuan dan pandangan berbeda. ada beberapa konflik dalam kehidupan
organisasi didalam kewirausahaan ,
1. Konflik dalam diri individu, yang terjadi bila seorang individu menghadapi ketidakpastian
tentang pekerjaan yang dia harapkan untuk melaksaanakannya, bila berbagai permintaan
pekerjaan saling bertentangan, atau bila individu diharapkan untuk melakukan lebih dari
kemampuannya.
2. Konflik antarindividu, dalam organisi yang sama, dimana hal ini seing diakibatkan oleh
perbedaan-perbedaan kepribadian. Konflik ini juga bberasal dari adanya konflik antarperanan (
seperti antara manajer dan bawahan )
3. Konflik antar individu dan kelompok, yang berhubungan dengan cara individu menanggapi
tekanan untuk keseragaman yang dipaksakan oleh kelompok kerja mereka.
4. Konflik antarkelompok dalam organisasi yang sama, karena terjadi ppertentangan kepentingan
antarkelompok.
5. Konflik antarorganisasi, yaitu timbul sebagai akibat bentuk persaingan ekonomi dalam system
perekonomian suatu Negara. Konflik ini telah mengarahkan timbulnya pengembangan produk
baru, teknologi, dan jasa, harga-harga lebih rendah, dan penggunaan sumber daya lebih efisien.
penanggulangan konflik atau solusi untuk mengatasi konflik-konflik tersebut .
a. Tanggung jawab lini dan staf harus ditegaskan. Secara umum, para anggota lini beranggung
jawab atas keputusan –keputusan organisasi, atau dengan kata lain, mereka harus bebas
menerima, mengubah, atu menolak saran-saran staf. Di lain pihak , para anggota staf harus bebas
untuk memberikan saran bila mereka merasa hal itu diperlukan tidak hanya bila anggota lini
memintanya.
b. Mengintegrasikan kegiatan-kegiatan lini dan staf. Saran-saran staf akan lebih realistis bila
berkonsultasi terlebih dahulu dengan anggota lini dalam proses penyusunan saran-saran mereka.
Konsultasi staf lini ini juga akan membuat para anggota lini bersedia mengimplementasikan
gagasan-gagasan staf.
c. Mengajarkan lini untuk menggunakan staf. Manajer lini akan lebih efektif memanfaatkan
keahlian staf bila mereka mengetahui kegunaan staf spesialis bagi mereka.
d. Mendapatkan pertanggung jawaban staf atas hasil-hasil. Para anggota staf lebih bersedia
melaksanakan saran –saran staf bila para anggota staf ikut bertanggung jawab atas kegagalan
yang terjadi. Pertangungjawaban ini juga akan membuat para anggota staf lebih berhati-hati
dalam menyusun saran-saran mereka
Cara-cara penyelesaian konflik menurut Richard Y. Chang adalah sebagai berikut:
1. Mengakui adanya konflik. Langkah ini merupakan langkah awal untuk menyelesaikan
konflik secara dini. Tanpa adanya pengakuan secara sadar bahwa telah terjadi konflik
maka masalah tidak akan pernah terselesaikan. Kearifan dari semua pihak sangat
diperlukan dalam proses ini.
2. Mengidentifikasi konflik yang sebenarnya. Kita dapat menyebutnya sebagai identifikasi
masalah. Kegiatan ini sangat diperlukan dan memerlukan keahlian khusus. Konflik dapat
saja muncul dari sumber atau akar masalah tertentu, namun masalah tersebut menjadi
konflik bila tidak dikelola dengan emosi yang baik. Oleh sebab itulah, perlu dipilah mana
yang menjadi masalah inti dan mana yang menjadi masalah karena hal-hal emosional.
Masalah inti merupakan masalah yang mendasari terjadinya konflik sedangkan emosi
hanya memperkeruh masalah itu saja.
3. Mendengarkan semua pendapat atau sudut pandang dari aktor yang terlibat. Sederhananya,
lakukan dengan pendapat dan saran atau sharing dengan melibatkan semua pihak yang
terlibat konflik untuk mengungkapkan pendapatnya. Hindari menilai pendapat benar atau
salah karena hal ini hanya memperuncing masalah dan menjauhkan dari solusi. Fokuskan
pembicaraan pada fakta dan perilaku, bukan pada perasaan atau unsur-unsur
personal/pribadi.
4. Bersama-sama mencari cara terbaik untuk menyelesaikan konflik. Lakukanlah diskusi
terbuka untuk memperluas wawasan dan informasi serta alternatif solusi untuk
menumbuhkan rasa saling percaya dan hubungan yang sehat di antara semua yang terlibat
konflik.
5. Mendapatkan kesepakatan dan tanggung jawab untuk menemukan solusi. Doronglah
pihak-pihak yang terlibat konflik untuk saling bekerja sama memecahkan permasalahan
secara tepat. Buatlah seluruh pihak merasa tenang dan merasa diperlukan dan memerlukan
satu sama lain. Salah satu cara yang efektif adalah dengan saling memposisikan dirinya
pada peranan orang lain, sehingga akhirnya dapat dimengerti kenapa si A bertindak begini,
dan mengapa si B bertindak begitu, dan seterusnya.
6. Menjadwal sesi tindak lanjut untuk mengkaji solusi yang dihasilkan. Pemberian tanggung
jawab untuk melaksanakan solusi memerlukan komitmen yang kuat. Oleh sebab itu perlu
dikaji solusi yang dihasilkan untuk mengetahui tingkat kefektifan dari solusi tersebut.
Persoalan Politik, terutama ketika adanya Pakta Pertahanan atau Pakta Perdamaian
7. Pasca Perang Dunia II muncul dua blok kekuatan besar, yaitu Blok Barat dan Blok Timur.
Kedua Blok tersebut mempunyai pakta pertahanan masing-masing yang saling unjuk
kekuatan terutama dalam kepemilikan dan pengembangan persenjataan canggih.
Akibatnya sering terjadi sengketa di berbagai negara, misalnya krisi Kuba, Perang
Kamboja, Perang Vietnam, Perang Irak, Perang Korea.
8. b. Persoalan Batas Wilayah, terutama dalam penentuan kepemilikan laut teritorial dan
batas alam daratan.
9. Kasus seperti ini dapat kita lihat ketika adanya ketidaksepahaman antara Indonesia dan
Malaysia mengenai batas laut teritorial di antara kedua negara tersebut yang terletak di
Pulau Sipadan dan Ligitan.
10. a. Jasa-jasa Baik (good office), yaitu penyelesaian sengketa internasional dengan
menggunakan pihak ketiga yang membantu menyelesaikan sengketa yang
mempertemukan pihak yang bersengketa.
11. b. Konsiliasi (Consiliation), yaitu suatu usaha menyelesaikan sengketa yang ditujukan
untuk mempertemukan keinginan-keinginan dari pihak-pihak yang bersengketa demi
tercapainya suatu persetujuan bersama.
12. c. Arbitrasi (arbitration), yaitu penyelesaian sengketa dengan mengajukan permasalahan
kepada orang-orang tertentu yang dipilih secara bebas oleh pihak yang bersengketa untuk
memutuskan sengketa itu tanpa memperhatikan hukum secara ketat.
13. d. Adjudikasi (adjudication), yaitu suatu teknik hukum untuk menyelesaikan
persengketaan internasional dengan menyerahkan putusan kepada lembaga-lembaga
peradilan.
14. e. Judicial Settlement, yaitu penyelesaian masalah dengan menerapkan ketentuan hukum
badan peradilan internasional.
15. f. Negosiasi (negotiatio0n), yaitu perundingan antara pihak-pihak yang bersengketa dan
merupakan sarana untuk menetapkan penyesuaian kebijakan tentang masalah yang
dipersengketakan.
16. Kemudian dalam penyelesaian sengketa internasional dikenal beberapa istilah penting
berikut ini, yaitu :
17. a. Advisory Opinion, yaitu suatu opini hukum yang dibuat oleh pengadilan dalam
menyelaraskan permasalahan yang diajukan oleh lembaga berwenang.
18. b. Compromis, yaitu kesepakatan awal diantara pihak yang bersengketa dan menetapkan
ketentuan mengenai hal-ikhwal persengketaan yang akan diselesaikan.
19. c. Compulsory Jurisdiction, yaitu kekuasaan Mahkamah Internasional untuk mendengar
dan memutuskan kategori tertentu mengenai suatu keputusan tanpa memerlukan
kesepakatan terlebih dahulu dari pihak yang terlibat.
d. Ex Aequo et Bono, yaitu asas untuk menetapkan keputusan pengadilan internasional
atas dasar keadilan dan kebaikan. Konflik
Konflik berasal dari kata kerja Latin configere yang berarti saling memukul. Secara sosiologis,
konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih (bisa juga kelompok)
dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkannya atau
membuatnya tidak berdaya.
Tidak satu masyarakat pun yang tidak pernah mengalami konflik antar anggotanya atau dengan
kelompok masyarakat lainnya, konflik hanya akan hilang bersamaan dengan hilangnya
masyarakat itu sendiri.
Konflik dilatarbelakangi oleh perbedaan ciri-ciri yang dibawa individu dalam suatu interaksi.
perbedaan-perbedaan tersebut diantaranya adalah menyangkut ciri fisik, kepandaian,
pengetahuan, adat istiadat, keyakinan, dan lain sebagainya. Dengan dibawasertanya ciri-ciri
individual dalam interaksi sosial, konflik merupakan situasi yang wajar dalam setiap masyarakat
dan tidak satu masyarakat pun yang tidak pernah mengalami konflik antar anggotanya atau
dengan kelompok masyarakat lainnya, konflik hanya akan hilang bersamaan dengan hilangnya
masyarakat itu sendiri.
Konflik bertentangan dengan integrasi. Konflik dan Integrasi berjalan sebagai sebuah siklus di
masyarakat. Konflik yang terkontrol akan menghasilkan integrasi. sebaliknya, integrasi yang
tidak sempurna dapat menciptakan konflik.
Daftar pustaka
https://hegwe.blogspot.co.id/2017/01/kode-etik-dan-tanggung-jawab-profesi-it.html
http://diasdiari.blogspot.co.id/2013/04/cara-mengatasi-konflik-dalam-perusahaan.html
BE & GG , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA   “ BE & GG Minggu 14 Ethics and Conflict Interest ”  Universitas Mercu Buana, 2017

More Related Content

What's hot

Etika penggunaan internet
Etika penggunaan internetEtika penggunaan internet
Etika penggunaan internet
Jata Unjah
 
SIM,IVAN FADHILA, HAPZI ALI, Implikasi Etis TI, MERCUBUANA,2017
SIM,IVAN FADHILA, HAPZI ALI, Implikasi Etis TI, MERCUBUANA,2017SIM,IVAN FADHILA, HAPZI ALI, Implikasi Etis TI, MERCUBUANA,2017
SIM,IVAN FADHILA, HAPZI ALI, Implikasi Etis TI, MERCUBUANA,2017
ivanfadhila18
 
Sim 11,forum dan quiz 8,muhammad alfiqri rozebie,prof. dr. hapzi ali,implikas...
Sim 11,forum dan quiz 8,muhammad alfiqri rozebie,prof. dr. hapzi ali,implikas...Sim 11,forum dan quiz 8,muhammad alfiqri rozebie,prof. dr. hapzi ali,implikas...
Sim 11,forum dan quiz 8,muhammad alfiqri rozebie,prof. dr. hapzi ali,implikas...
Kemal Kemal
 
Etika penggunaan internet aku
Etika penggunaan internet akuEtika penggunaan internet aku
Etika penggunaan internet aku
Akasyah Ash
 

What's hot (14)

Kontrak Kuliah - Etika Profesi
Kontrak Kuliah - Etika ProfesiKontrak Kuliah - Etika Profesi
Kontrak Kuliah - Etika Profesi
 
PROFESSIONAL ETHICS, ETHICS FOR IT WORKERS AND IT USERS
PROFESSIONAL ETHICS, ETHICS FOR IT WORKERS AND IT USERSPROFESSIONAL ETHICS, ETHICS FOR IT WORKERS AND IT USERS
PROFESSIONAL ETHICS, ETHICS FOR IT WORKERS AND IT USERS
 
Etika Penggunaan Internet
Etika Penggunaan InternetEtika Penggunaan Internet
Etika Penggunaan Internet
 
Etika Profesi
Etika ProfesiEtika Profesi
Etika Profesi
 
Etika penggunaan internet
Etika penggunaan internetEtika penggunaan internet
Etika penggunaan internet
 
RPS-Etika Profesi
RPS-Etika ProfesiRPS-Etika Profesi
RPS-Etika Profesi
 
Etika profesi it dan plagiarisme
Etika profesi it dan plagiarismeEtika profesi it dan plagiarisme
Etika profesi it dan plagiarisme
 
Sim 11, ahmad fauji,41815010152,hapzi,universitas mercu buana 2017
Sim 11, ahmad fauji,41815010152,hapzi,universitas mercu buana 2017Sim 11, ahmad fauji,41815010152,hapzi,universitas mercu buana 2017
Sim 11, ahmad fauji,41815010152,hapzi,universitas mercu buana 2017
 
SIM,IVAN FADHILA, HAPZI ALI, Implikasi Etis TI, MERCUBUANA,2017
SIM,IVAN FADHILA, HAPZI ALI, Implikasi Etis TI, MERCUBUANA,2017SIM,IVAN FADHILA, HAPZI ALI, Implikasi Etis TI, MERCUBUANA,2017
SIM,IVAN FADHILA, HAPZI ALI, Implikasi Etis TI, MERCUBUANA,2017
 
Sim, yuli dwi astuti, hapzi ali, kode etik, isu pelanggaran moral, etika dan ...
Sim, yuli dwi astuti, hapzi ali, kode etik, isu pelanggaran moral, etika dan ...Sim, yuli dwi astuti, hapzi ali, kode etik, isu pelanggaran moral, etika dan ...
Sim, yuli dwi astuti, hapzi ali, kode etik, isu pelanggaran moral, etika dan ...
 
SIM, Desi Siti Aisyah, Hapzi Ali, Implikasi Etis TI, Universitas Mercu Buana,...
SIM, Desi Siti Aisyah, Hapzi Ali, Implikasi Etis TI, Universitas Mercu Buana,...SIM, Desi Siti Aisyah, Hapzi Ali, Implikasi Etis TI, Universitas Mercu Buana,...
SIM, Desi Siti Aisyah, Hapzi Ali, Implikasi Etis TI, Universitas Mercu Buana,...
 
Etika penggunaan internet (1)
Etika penggunaan internet (1)Etika penggunaan internet (1)
Etika penggunaan internet (1)
 
Sim 11,forum dan quiz 8,muhammad alfiqri rozebie,prof. dr. hapzi ali,implikas...
Sim 11,forum dan quiz 8,muhammad alfiqri rozebie,prof. dr. hapzi ali,implikas...Sim 11,forum dan quiz 8,muhammad alfiqri rozebie,prof. dr. hapzi ali,implikas...
Sim 11,forum dan quiz 8,muhammad alfiqri rozebie,prof. dr. hapzi ali,implikas...
 
Etika penggunaan internet aku
Etika penggunaan internet akuEtika penggunaan internet aku
Etika penggunaan internet aku
 

Similar to BE & GG , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA “ BE & GG Minggu 14 Ethics and Conflict Interest ” Universitas Mercu Buana, 2017

etika pemanfaatan informasi
etika pemanfaatan informasietika pemanfaatan informasi
etika pemanfaatan informasi
syafriwantoiqbal
 
SIM, Fitri Febriani, Hapzi Ali, Implikasi Etis TI, Universitas Mercu Buana, 2017
SIM, Fitri Febriani, Hapzi Ali, Implikasi Etis TI, Universitas Mercu Buana, 2017SIM, Fitri Febriani, Hapzi Ali, Implikasi Etis TI, Universitas Mercu Buana, 2017
SIM, Fitri Febriani, Hapzi Ali, Implikasi Etis TI, Universitas Mercu Buana, 2017
Fitri Febriani
 
Powerpoint etika pengunaan internet
Powerpoint etika pengunaan internetPowerpoint etika pengunaan internet
Powerpoint etika pengunaan internet
norainimie
 
Sim, aida k, hapzi ali, implikasi etis dan teknologi informasi, universitas m...
Sim, aida k, hapzi ali, implikasi etis dan teknologi informasi, universitas m...Sim, aida k, hapzi ali, implikasi etis dan teknologi informasi, universitas m...
Sim, aida k, hapzi ali, implikasi etis dan teknologi informasi, universitas m...
aida k
 
Sim, aida k, hapzi ali, implikasi etis dan teknologi informasi, universitas m...
Sim, aida k, hapzi ali, implikasi etis dan teknologi informasi, universitas m...Sim, aida k, hapzi ali, implikasi etis dan teknologi informasi, universitas m...
Sim, aida k, hapzi ali, implikasi etis dan teknologi informasi, universitas m...
aida k
 
Powerpoint bmm3105
Powerpoint bmm3105Powerpoint bmm3105
Powerpoint bmm3105
Hafiz Rawi
 
SIM, MEGA AMBAR LUTFIA, PROF Dr. HAFZI ALI, ISU PELANGGARAN ETIKA DAN HUKUM ...
SIM, MEGA AMBAR LUTFIA, PROF Dr. HAFZI ALI, ISU PELANGGARAN ETIKA DAN  HUKUM ...SIM, MEGA AMBAR LUTFIA, PROF Dr. HAFZI ALI, ISU PELANGGARAN ETIKA DAN  HUKUM ...
SIM, MEGA AMBAR LUTFIA, PROF Dr. HAFZI ALI, ISU PELANGGARAN ETIKA DAN HUKUM ...
SIM MEGA AMBAR LUTFIA
 

Similar to BE & GG , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA “ BE & GG Minggu 14 Ethics and Conflict Interest ” Universitas Mercu Buana, 2017 (20)

Tugas Presentasi Etika dan Profesi Tentang Etika Seorang Programmer
Tugas Presentasi Etika dan Profesi Tentang Etika Seorang Programmer Tugas Presentasi Etika dan Profesi Tentang Etika Seorang Programmer
Tugas Presentasi Etika dan Profesi Tentang Etika Seorang Programmer
 
6701144244 tegar jagat geni arya perkasa pis-14-06
6701144244 tegar jagat geni arya perkasa pis-14-066701144244 tegar jagat geni arya perkasa pis-14-06
6701144244 tegar jagat geni arya perkasa pis-14-06
 
etika pemanfaatan informasi
etika pemanfaatan informasietika pemanfaatan informasi
etika pemanfaatan informasi
 
MAKALAH ETIKA PROFESI REZA MAHENDRA 2019610034.pptx
MAKALAH ETIKA PROFESI REZA MAHENDRA 2019610034.pptxMAKALAH ETIKA PROFESI REZA MAHENDRA 2019610034.pptx
MAKALAH ETIKA PROFESI REZA MAHENDRA 2019610034.pptx
 
SIM, Fitri Febriani, Hapzi Ali, Implikasi Etis TI, Universitas Mercu Buana, 2017
SIM, Fitri Febriani, Hapzi Ali, Implikasi Etis TI, Universitas Mercu Buana, 2017SIM, Fitri Febriani, Hapzi Ali, Implikasi Etis TI, Universitas Mercu Buana, 2017
SIM, Fitri Febriani, Hapzi Ali, Implikasi Etis TI, Universitas Mercu Buana, 2017
 
Aplikas
AplikasAplikas
Aplikas
 
Powerpoint etika pengunaan internet
Powerpoint etika pengunaan internetPowerpoint etika pengunaan internet
Powerpoint etika pengunaan internet
 
Sim, aida k, hapzi ali, implikasi etis dan teknologi informasi, universitas m...
Sim, aida k, hapzi ali, implikasi etis dan teknologi informasi, universitas m...Sim, aida k, hapzi ali, implikasi etis dan teknologi informasi, universitas m...
Sim, aida k, hapzi ali, implikasi etis dan teknologi informasi, universitas m...
 
Sim, aida k, hapzi ali, implikasi etis dan teknologi informasi, universitas m...
Sim, aida k, hapzi ali, implikasi etis dan teknologi informasi, universitas m...Sim, aida k, hapzi ali, implikasi etis dan teknologi informasi, universitas m...
Sim, aida k, hapzi ali, implikasi etis dan teknologi informasi, universitas m...
 
BE & GG, Rachmad Hidayat, Hapzi Ali, Ethics and Business - Ethics and Conflic...
BE & GG, Rachmad Hidayat, Hapzi Ali, Ethics and Business - Ethics and Conflic...BE & GG, Rachmad Hidayat, Hapzi Ali, Ethics and Business - Ethics and Conflic...
BE & GG, Rachmad Hidayat, Hapzi Ali, Ethics and Business - Ethics and Conflic...
 
Materi Kuliah OL Etprof (6).pptx
Materi Kuliah OL Etprof (6).pptxMateri Kuliah OL Etprof (6).pptx
Materi Kuliah OL Etprof (6).pptx
 
Tugas sim, dian anggraeni, yananto mihadi putra, se, m.si, implikasi etis dar...
Tugas sim, dian anggraeni, yananto mihadi putra, se, m.si, implikasi etis dar...Tugas sim, dian anggraeni, yananto mihadi putra, se, m.si, implikasi etis dar...
Tugas sim, dian anggraeni, yananto mihadi putra, se, m.si, implikasi etis dar...
 
Etika pada teknologi sistem informasi!
Etika pada teknologi sistem informasi!Etika pada teknologi sistem informasi!
Etika pada teknologi sistem informasi!
 
Powerpoint bmm3105
Powerpoint bmm3105Powerpoint bmm3105
Powerpoint bmm3105
 
Powerpoint bmm3105
Powerpoint bmm3105Powerpoint bmm3105
Powerpoint bmm3105
 
Tugas sim, munika, yananto mihadi putra, implikasi etis dari teknologi inform...
Tugas sim, munika, yananto mihadi putra, implikasi etis dari teknologi inform...Tugas sim, munika, yananto mihadi putra, implikasi etis dari teknologi inform...
Tugas sim, munika, yananto mihadi putra, implikasi etis dari teknologi inform...
 
Fraud
FraudFraud
Fraud
 
SIM, MEGA AMBAR LUTFIA, PROF Dr. HAFZI ALI, ISU PELANGGARAN ETIKA DAN HUKUM ...
SIM, MEGA AMBAR LUTFIA, PROF Dr. HAFZI ALI, ISU PELANGGARAN ETIKA DAN  HUKUM ...SIM, MEGA AMBAR LUTFIA, PROF Dr. HAFZI ALI, ISU PELANGGARAN ETIKA DAN  HUKUM ...
SIM, MEGA AMBAR LUTFIA, PROF Dr. HAFZI ALI, ISU PELANGGARAN ETIKA DAN HUKUM ...
 
Etika pemanfaantan informasi dan teknologi informasi
Etika pemanfaantan informasi dan teknologi informasiEtika pemanfaantan informasi dan teknologi informasi
Etika pemanfaantan informasi dan teknologi informasi
 
SIM 11, Restu Artma Prayoga, Hapzi Ali, Implikasi Etis TI, Universitas Mercub...
SIM 11, Restu Artma Prayoga, Hapzi Ali, Implikasi Etis TI, Universitas Mercub...SIM 11, Restu Artma Prayoga, Hapzi Ali, Implikasi Etis TI, Universitas Mercub...
SIM 11, Restu Artma Prayoga, Hapzi Ali, Implikasi Etis TI, Universitas Mercub...
 

More from parluhutan silitonga

More from parluhutan silitonga (20)

SM,Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA Strategic Control ”Universitas Merc...
SM,Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA   Strategic Control ”Universitas Merc...SM,Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA   Strategic Control ”Universitas Merc...
SM,Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA Strategic Control ”Universitas Merc...
 
SM,Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA Tools for strategy implementations;...
SM,Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA   Tools for strategy implementations;...SM,Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA   Tools for strategy implementations;...
SM,Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA Tools for strategy implementations;...
 
SM , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA Strategic Implementation from sho...
SM , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA   Strategic Implementation from sho...SM , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA   Strategic Implementation from sho...
SM , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA Strategic Implementation from sho...
 
SM , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA Business Level Strategy ” Univer...
SM , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA   Business Level Strategy ”  Univer...SM , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA   Business Level Strategy ”  Univer...
SM , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA Business Level Strategy ” Univer...
 
SM , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, Download Ulang Materi Minggu 9” Univer...
SM , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, Download Ulang Materi Minggu 9”  Univer...SM , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, Download Ulang Materi Minggu 9”  Univer...
SM , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, Download Ulang Materi Minggu 9” Univer...
 
SM , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA Multi Business Strategy” Univers...
SM , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA   Multi Business Strategy”  Univers...SM , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA   Multi Business Strategy”  Univers...
SM , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA Multi Business Strategy” Univers...
 
SM , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA Multi Business Strategy ” Univer...
SM , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA   Multi Business Strategy ”  Univer...SM , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA   Multi Business Strategy ”  Univer...
SM , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA Multi Business Strategy ” Univer...
 
SM ,Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali,CMA Long term objective and Grand Strateg...
SM ,Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali,CMA Long term objective and Grand Strateg...SM ,Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali,CMA Long term objective and Grand Strateg...
SM ,Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali,CMA Long term objective and Grand Strateg...
 
SM , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA Tipe-tipe strategi, bentuk strategi...
SM , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA Tipe-tipe strategi, bentuk strategi...SM , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA Tipe-tipe strategi, bentuk strategi...
SM , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA Tipe-tipe strategi, bentuk strategi...
 
SM , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA Long term-objective and Generic S...
SM , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA   Long term-objective and Generic S...SM , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA   Long term-objective and Generic S...
SM , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA Long term-objective and Generic S...
 
SM , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA Mampu melakukan scanning Lingkung...
SM , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA   Mampu melakukan scanning Lingkung...SM , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA   Mampu melakukan scanning Lingkung...
SM , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA Mampu melakukan scanning Lingkung...
 
SM , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA Vision and Company Mission, Longte...
SM , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA  Vision and Company Mission, Longte...SM , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA  Vision and Company Mission, Longte...
SM , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA Vision and Company Mission, Longte...
 
SM,Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMAOverview of strategic management Unive...
SM,Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMAOverview of strategic management Unive...SM,Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMAOverview of strategic management Unive...
SM,Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMAOverview of strategic management Unive...
 
SM,Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMAOverview of strategic managementUniver...
SM,Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMAOverview of strategic managementUniver...SM,Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMAOverview of strategic managementUniver...
SM,Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMAOverview of strategic managementUniver...
 
6. parluhutan slide pp, internal environment analysis from value chain manage...
6. parluhutan slide pp, internal environment analysis from value chain manage...6. parluhutan slide pp, internal environment analysis from value chain manage...
6. parluhutan slide pp, internal environment analysis from value chain manage...
 
BE & GG , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA “ Implementasi GCG Propan R...
BE & GG , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA   “  Implementasi GCG Propan R...BE & GG , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA   “  Implementasi GCG Propan R...
BE & GG , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA “ Implementasi GCG Propan R...
 
BE & GG , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA “ BE & GG Minggu 10 Risk Ma...
BE & GG , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA   “ BE & GG Minggu 10  Risk Ma...BE & GG , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA   “ BE & GG Minggu 10  Risk Ma...
BE & GG , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA “ BE & GG Minggu 10 Risk Ma...
 
BE & GG , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA “ BE & GG Minggu 13 Corrupti...
BE & GG , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA   “ BE & GG Minggu 13 Corrupti...BE & GG , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA   “ BE & GG Minggu 13 Corrupti...
BE & GG , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA “ BE & GG Minggu 13 Corrupti...
 
BE & GG , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA “ BE & GG Minggu 13 Corrupti...
BE & GG , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA   “ BE & GG Minggu 13 Corrupti...BE & GG , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA   “ BE & GG Minggu 13 Corrupti...
BE & GG , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA “ BE & GG Minggu 13 Corrupti...
 
BE & GG , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA “ BE & GG Minggu 12 Governan...
BE & GG , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA   “ BE & GG Minggu 12 Governan...BE & GG , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA   “ BE & GG Minggu 12 Governan...
BE & GG , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA “ BE & GG Minggu 12 Governan...
 

Recently uploaded

Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
novibernadina
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
nabilafarahdiba95
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
IvvatulAini
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
pipinafindraputri1
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
dpp11tya
 

Recently uploaded (20)

PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptxPelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 

BE & GG , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA “ BE & GG Minggu 14 Ethics and Conflict Interest ” Universitas Mercu Buana, 2017

  • 1. Kode Etik dan Tanggung Jawab Profesi IT Sebagai seorang IT a. Kode Etik Seorang Profesional Teknologi Informasi (TI) Dalam lingkup TI, kode etik profesinya memuat kajian ilmiah mengenai prinsip atau norma-norma dalam kaitan dengan hubungan antara professional atau developer TI dengan klien, antara para professional sendiri, antara organisasi profesi serta organisasi profesi dengan pemerintah. Salah satu bentuk hubungan seorang profesional dengan klien (pengguna jasa) misalnya pembuatan sebuah program aplikasi. Seorang profesional tidak dapat membuat program semaunya, ada beberapa hal yang harus ia perhatikan seperti untuk apa program tersebut nantinya digunakan oleh kliennya atau user dapat menjamin keamanan (security) sistem kerja program aplikasi tersebut dari pihak-pihak yang dapat mengacaukan sistem kerjanya (misalnya: hacker, cracker, dll). b. Kode Etik Pengguna Internet Adapun kode etik yang diharapkan bagi para pengguna internet adalah: 1. Menghindari dan tidak mempublikasi informasi yang secara langsung berkaitan dengan masalah pornografi dan nudisme dalam segala bentuk. 2. Menghindari dan tidak mempublikasi informasi yang memiliki tendensi menyinggung secara langsung dan negatif masalah suku, agama dan ras (SARA), termasuk didalamnya usaha penghinaan, pelecehan, pendiskreditan, penyiksaan serta segala bentuk pelanggaran hak atas perseorangan, kelompok/ lembaga/ institusi lain. 3. Menghindari dan tidak mempublikasikan informasi yang berisi instruksi untuk melakukan perbuatan melawan hukum (illegal) positif di Indonesia dan ketentuan internasional umumnya. 4. Tidak menampilkan segala bentuk eksploitasi terhadap anak-anak dibawah umur. 5. Tidak mempergunakan, mempublikasikan dan atau saling bertukar materi dan informasi yang memiliki korelasi terhadap kegiatan pirating, hacking dan cracking. 6. Bila mempergunakan script, program, tulisan, gambar / foto, animasi, suara atau bentuk materi dan informasi lainnya yang bukan hasil karya sendiri harus mencantumkan identitas sumber dan pemilik hak cipta bila ada dan bersedia untuk melakukan pencabutan bila ada yang mengajukan keberatan serta bertanggung jawab atas segala konsekuensi yang mungkin timbul karenanya. 7. Tidak berusaha atau melakukan serangan teknis terhadap produk, sumberdaya (resource) dan peralatan yang dimiliki pihak lain. 8. Menghormati etika dan segala macam peraturan yang berlaku dimasyarakat internet umumnya dan bertanggungjawab sepenuhnya terhadap segala muatan/ isi situsnya. 9. Untuk kasus pelanggaran yang dilakukan oleh pengelola, anggota dapat melakukan teguran secara langsung.
  • 2. c. Etika Programmer Adapun kode etik yang diharapkan bagi para programmer adalah: 1. Seorang programmer tidak boleh membuat atau mendistribusikan Malware. 2. Seorang programmer tidak boleh menulis kode yang sulit diikuti dengan sengaja. 3. Seorang programmer tidak boleh menulis dokumentasi yang dengan sengaja untuk membingungkan atau tidak akurat. 4. Seorang programmer tidak boleh menggunakan ulang kode dengan hak cipta kecuali telah membeli atau meminta ijin. 5. Tidak boleh mencari keuntungan tambahan dari proyek yang didanai oleh pihak kedua tanpa ijin. 6. Tidak boleh mencuri software khususnya development tools. 7. Tidak boleh menerima dana tambahan dari berbagai pihak eksternal dalam suatu proyek secara bersamaan kecuali mendapat ijin. 8. Tidak boleh menulis kode yang dengan sengaja menjatuhkan kode programmer lain untuk mengambil keunutungan dalam menaikkan status. 9. Tidak boleh membeberkan data-data penting karyawan dalam perusahaan. 10. Tidak boleh memberitahu masalah keuangan pada pekerja 11. Tidak pernah mengambil keuntungan dari pekerjaan orang lain. 12. Tidak boleh mempermalukan profesinya. 13. Tidak boleh secara asal-asalan menyangkal adanya bug dalam aplikasi. 14. Tidak boleh mengenalkan bug yang ada di dalam software yang nantinya programmer akan mendapatkan keuntungan dalam membetulkan bug. 15. Terus mengikuti pada perkembangan ilmu komputer. Tanggung Jawab Profesi TI Sebagai tanggung jawab moral, perlu diciptakan ruang bagi komunitas yang akan saling menghormati di dalamnya, Misalnya IPKIN (Ikatan Profesi Komputer & Informatika) semenjak tahun 1974. Ciri-ciri Profesionalime yang harus dimiliki oleh seorang IT berbeda dari bidang pekerjaan yang lainnya. Ciri-cirinya adalah sebagai berikut : 1. Memiliki kemampuan / keterampilan dalam menggunakan peralatan yang berhubungan dengan bidang pekerjaan IT Seorang IT harus mengetahui dan mempraktekkan pengetahuan IT-nya ke dalam pekerjaannya.
  • 3. 2. Punya ilmu dan pengalaman dalam menganalisa suatu software atau Program. 3. Bekerja di bawah disiplin kerja 4. Mampu melakukan pendekatan disipliner 5. Mampu bekerja sama 6. Cepat tanggap terhadap masalah client. contoh ciri – ciri profesionalisme di bidang IT adalah : 1. Keterampilan yang berdasar pada pengetahuan teoretis Profesional diasumsikan mempunyai pengetahuan teoretis yang ekstensif dan memiliki keterampilan yang berdasar pada pengetahuan tersebut dan bisa diterapkan dalam praktek. 2. Asosiasi profesional Profesi biasanya memiliki badan yang diorganisasi oleh para anggotanya, yang dimaksudkan untuk meningkatkan status para anggotanya. Organisasi profesi tersebut biasanya memiliki persyaratan khusus untuk menjadi anggotanya. 3. Pendidikan yang ekstensif Profesi yang prestisius biasanya memerlukan pendidikan yang lama dalam jenjang pendidikan tinggi. 4. Ujian kompetensi Sebelum memasuki organisasi profesional, biasanya ada persyaratan untuk lulus dari suatu tes yang menguji terutama pengetahuan teoretis. 5. Pelatihan institutional Selain ujian, juga biasanya dipersyaratkan untuk mengikuti pelatihan istitusional dimana calon profesional mendapatkan pengalaman praktis sebelum menjadi anggota penuh organisasi. Peningkatan keterampilan melalui pengembangan profesional juga dipersyaratkan. 6. Lisensi Profesi menetapkan syarat pendaftaran dan proses sertifikasi sehingga hanya mereka yang memiliki lisensi bisa dianggap bisa dipercaya. 7. Otonomi kerja Profesional cenderung mengendalikan kerja dan pengetahuan teoretis mereka agar terhindar adanya intervensi dari luar. 8. Kode etik Organisasi profesi biasanya memiliki kode etik bagi para anggotanya dan prosedur pendisiplinan bagi mereka yang melanggar aturan. 9. Mengatur diri Organisasi profesi harus bisa mengatur organisasinya sendiri tanpa campur tangan pemerintah. Profesional diatur oleh mereka yang lebih senior, praktisi yang dihormati, atau mereka yang berkualifikasi paling tinggi. 10. Layanan publik dan altruisme Diperolehnya penghasilan dari kerja profesinya dapat dipertahankan selama berkaitan dengan kebutuhan publik, seperti layanan dokter berkontribusi terhadap kesehatan masyarakat. 11. Status dan imbalan yang tinggi Profesi yang paling sukses akan meraih status yang tinggi, prestise, dan imbalan yang layak bagi para anggotanya. Hal tersebut bisa dianggap sebagai pengakuan terhadap layanan yang mereka berikan bagi masyarakat.
  • 4. Daftar pustaka https://hegwe.blogspot.co.id/2017/01/kode-etik-dan-tanggung-jawab-profesi-it.html Quiz 14 : 1. Kode Etik dan Tanggung Jawab Profesi IT Sebagai seorang Kode Etik Profesi Bidang Teknologi Informatika a. Kode Etik Seorang Profesional Teknologi Informasi (TI) Dalam lingkup TI, kode etik profesinya memuat kajian ilmiah mengenai prinsip atau norma- norma dalam kaitan dengan hubungan antara professional atau developer TI dengan klien, antara para professional sendiri, antara organisasi profesi serta organisasi profesi dengan pemerintah. Salah satu bentuk hubungan seorang profesional dengan klien (pengguna jasa) misalnya pembuatan sebuah program aplikasi. Seorang profesional tidak dapat membuat program semaunya, ada beberapa hal yang harus ia perhatikan seperti untuk apa program tersebut nantinya digunakan oleh kliennya atau user dapat menjamin keamanan (security) sistem kerja program aplikasi tersebut dari pihak-pihak yang dapat mengacaukan sistem kerjanya (misalnya: hacker, cracker, dll). b. Kode Etik Pengguna Internet Adapun kode etik yang diharapkan bagi para pengguna internet adalah: 1. Menghindari dan tidak mempublikasi informasi yang secara langsung berkaitan dengan masalah pornografi dan nudisme dalam segala bentuk. 2. Menghindari dan tidak mempublikasi informasi yang memiliki tendensi menyinggung secara langsung dan negatif masalah suku, agama dan ras (SARA), termasuk didalamnya usaha penghinaan, pelecehan, pendiskreditan, penyiksaan serta segala bentuk pelanggaran hak atas perseorangan, kelompok/ lembaga/ institusi lain. 3. Menghindari dan tidak mempublikasikan informasi yang berisi instruksi untuk melakukan perbuatan melawan hukum (illegal) positif di Indonesia dan ketentuan internasional umumnya. 4. Tidak menampilkan segala bentuk eksploitasi terhadap anak-anak dibawah umur. 5. Tidak mempergunakan, mempublikasikan dan atau saling bertukar materi dan informasi yang memiliki korelasi terhadap kegiatan pirating, hacking dan cracking. 6. Bila mempergunakan script, program, tulisan, gambar / foto, animasi, suara atau bentuk materi dan informasi lainnya yang bukan hasil karya sendiri harus mencantumkan identitas sumber dan pemilik hak cipta bila ada dan bersedia untuk melakukan pencabutan bila ada yang mengajukan keberatan serta bertanggung jawab atas segala konsekuensi yang mungkin timbul karenanya.
  • 5. 7. Tidak berusaha atau melakukan serangan teknis terhadap produk, sumberdaya (resource) dan peralatan yang dimiliki pihak lain. 8. Menghormati etika dan segala macam peraturan yang berlaku dimasyarakat internet umumnya dan bertanggungjawab sepenuhnya terhadap segala muatan/ isi situsnya. 9. Untuk kasus pelanggaran yang dilakukan oleh pengelola, anggota dapat melakukan teguran secara langsung. c. Etika Programmer Adapun kode etik yang diharapkan bagi para programmer adalah: 1. Seorang programmer tidak boleh membuat atau mendistribusikan Malware. 2. Seorang programmer tidak boleh menulis kode yang sulit diikuti dengan sengaja. 3. Seorang programmer tidak boleh menulis dokumentasi yang dengan sengaja untuk membingungkan atau tidak akurat. 4. Seorang programmer tidak boleh menggunakan ulang kode dengan hak cipta kecuali telah membeli atau meminta ijin. 5. Tidak boleh mencari keuntungan tambahan dari proyek yang didanai oleh pihak kedua tanpa ijin. 6. Tidak boleh mencuri software khususnya development tools. 7. Tidak boleh menerima dana tambahan dari berbagai pihak eksternal dalam suatu proyek secara bersamaan kecuali mendapat ijin. 8. Tidak boleh menulis kode yang dengan sengaja menjatuhkan kode programmer lain untuk mengambil keunutungan dalam menaikkan status. 9. Tidak boleh membeberkan data-data penting karyawan dalam perusahaan. 10. Tidak boleh memberitahu masalah keuangan pada pekerja 11. Tidak pernah mengambil keuntungan dari pekerjaan orang lain. 12. Tidak boleh mempermalukan profesinya. 13. Tidak boleh secara asal-asalan menyangkal adanya bug dalam aplikasi. 14. Tidak boleh mengenalkan bug yang ada di dalam software yang nantinya programmer akan mendapatkan keuntungan dalam membetulkan bug. 15. Terus mengikuti pada perkembangan ilmu komputer.
  • 6. Tanggung Jawab Profesi TI Sebagai tanggung jawab moral, perlu diciptakan ruang bagi komunitas yang akan saling menghormati di dalamnya, Misalnya IPKIN (Ikatan Profesi Komputer & Informatika) semenjak tahun 1974. Ciri-ciri Profesionalime yang harus dimiliki oleh seorang IT berbeda dari bidang pekerjaan yang lainnya. Ciri-cirinya adalah sebagai berikut : 1. Memiliki kemampuan / keterampilan dalam menggunakan peralatan yang berhubungan dengan bidang pekerjaan IT Seorang IT harus mengetahui dan mempraktekkan pengetahuan IT- nya ke dalam pekerjaannya. 2. Punya ilmu dan pengalaman dalam menganalisa suatu software atau Program. 3. Bekerja di bawah disiplin kerja 4. Mampu melakukan pendekatan disipliner 5. Mampu bekerja sama 6. Cepat tanggap terhadap masalah client. contoh ciri – ciri profesionalisme di bidang IT adalah : 1. Keterampilan yang berdasar pada pengetahuan teoretis Profesional diasumsikan mempunyai pengetahuan teoretis yang ekstensif dan memiliki keterampilan yang berdasar pada pengetahuan tersebut dan bisa diterapkan dalam praktek. 2. Asosiasi profesional Profesi biasanya memiliki badan yang diorganisasi oleh para anggotanya, yang dimaksudkan untuk meningkatkan status para anggotanya. Organisasi profesi tersebut biasanya memiliki persyaratan khusus untuk menjadi anggotanya. 3. Pendidikan yang ekstensif Profesi yang prestisius biasanya memerlukan pendidikan yang lama dalam jenjang pendidikan tinggi. 4. Ujian kompetensi Sebelum memasuki organisasi profesional, biasanya ada persyaratan untuk lulus dari suatu tes yang menguji terutama pengetahuan teoretis. 5. Pelatihan institutional Selain ujian, juga biasanya dipersyaratkan untuk mengikuti pelatihan istitusional dimana calon profesional mendapatkan pengalaman praktis sebelum menjadi anggota penuh organisasi. Peningkatan keterampilan melalui pengembangan profesional juga dipersyaratkan. 6. Lisensi Profesi menetapkan syarat pendaftaran dan proses sertifikasi sehingga hanya mereka yang memiliki lisensi bisa dianggap bisa dipercaya. 7. Otonomi kerja Profesional cenderung mengendalikan kerja dan pengetahuan teoretis mereka agar terhindar adanya intervensi dari luar.
  • 7. 8. Kode etik Organisasi profesi biasanya memiliki kode etik bagi para anggotanya dan prosedur pendisiplinan bagi mereka yang melanggar aturan. 9. Mengatur diri Organisasi profesi harus bisa mengatur organisasinya sendiri tanpa campur tangan pemerintah. Profesional diatur oleh mereka yang lebih senior, praktisi yang dihormati, atau mereka yang berkualifikasi paling tinggi. 10. Layanan publik dan altruisme Diperolehnya penghasilan dari kerja profesinya dapat dipertahankan selama berkaitan dengan kebutuhan publik, seperti layanan dokter berkontribusi terhadap kesehatan masyarakat. 11. Status dan imbalan yang tinggi Profesi yang paling sukses akan meraih status yang tinggi, prestise, dan imbalan yang layak bagi para anggotanya. Hal tersebut bisa dianggap sebagai pengakuan terhadap layanan yang mereka berikan bagi masyarakat. 2. KONFLIK DALAM PERUSAHAAN Perusahaan manapun pasti pernah mengalami konflik internal. Mulai dari tingkat individu, kelompok, sampai unit. .Mulai dari derajat dan lingkup konflik yang kecil sampai yang besar. Yang relatif kecil seperti masalah adu mulut tentang pribadi antarkaryawan, sampai yang relatif besar seperti beda pandangan tentang strategi bisnis di kalangan manajemen. Contoh lainnya dari konflik yang relatif besar yakni antara karyawan dan manajemen. Secara kasat mata kita bisa ikuti berita sehari-hari di berbagai media. Disitu tampak konflik dalam bentuk demonstrasi dan pemogokan. Apakah hal itu karena tuntutan besarnya kompensasi, kesejahteraan, keadilan promosi karir, ataukah karena tuntutan hak asasi manusia karyawan. Konflik itu sendiri merupakan proses yang dimulai bila satu pihak merasakan bahwa pihak lain telah mempengaruhi secara negatif atau akan segera mempengaruhi secara negatif. Faktor- faktor kondisi konflik (Robbins, Sthepen ,2003, Perilaku Organisasi): · Harus dirasakan oleh pihak terkait · Merupakan masalah persepsi · Ada oposisi atau ketidakcocokan tujuan, perbedaan dalam penafsiran fakta, ketidaksepakatan pada pengharapan perilaku · Interaksi negatif-bersilangan · Ada peringkat konflik dari kekerasan sampai lunak. Menurut Baden Eunson (Conflict Management, 2007,diadaptasi), terdapat beragam jenis konflik: · Konflik vertikal yang terjadi antara tingkat hirarki,seperti antara manajemen puncak dan manajemen menengah, manajemen menengah dan penyelia, dan penyelia dan subordinasi.
  • 8. Bentuk konflik bisa berupa bagaimana mengalokasi sumberdaya secara optimum, mendeskripsikan tujuan, pencapaian kinerja organisasi, manajemen kompensasi dan karir. · Konflik Horisontal, yang terjadi di antara orang-orang yang bekerja pada tingkat hirarki yang sama di dalam perusahaan. Contoh bentuk konflik ini adalah tentang perumusan tujuan yang tidak cocok, tentang alokasi dan efisiensi penggunaan sumberdaya, dan pemasaran. · Konflik di antara staf lini, yang terjadi di antara orang-orang yang memiliki tugas berbeda. Misalnya antara divisi pembelian bahan baku dan divisi keuangan. Divisi pembelian mengganggap akan efektif apabila bahan baku dibeli dalam jumlah besar dibanding sedikit- sedikit tetapi makan waktu berulang-ulang. Sementara divisi keuangan menghendaki jumlah yang lebih kecil karena terbatasnya anggaran. Misal lainnya antara divisi produksi dan divisi pemasaran. Divisi pemasaran membutuhkan produk yang beragam sesuai permintaan pasar. Sementara divisi produksi hanya mampu memproduksi jumlah produksi secara terbatas karena langkanya sumberdaya manusia yang akhli dan teknologi yang tepat. · Konflik peran berupa kesalahpahaman tentang apa yang seharusnya dikerjakan oleh seseorang. Konflik bisa terjadi antarkaryawan karena tidak lengkapnya uraian pekerjaan, pihak karyawan memiliki lebih dari seorang manajer, dan sistem koordinasi yang tidak jelas. k muncul. KONFLIK DALAM SUATU PERUSAHAAN Setiap perusahaan yang menginginkan perusahaannya berdiri dengan baik.Pasti penuh dengan suatu tantangan yang menjanjikan,setiap perusahaan mennginginkan hal tersebut guna untuk mencapai suatu tujuan yang telah dicari sebelumnya. Ketika perusahaan ingin menjadi perusahaan besar,saat itulah mulai terdapat gejala- gejala dan tantangan yang dihadapi oleh perusahaan.baik itu dari persaingan internal perusahaan.Maupun hal lainnya yang bisa menjadikan seseorang menjadi menginginkan perusahaan sepenuhnya.Terdapat berbagai macam pertentangan yang terjadi dalam sebuah perusahaan.Diantaranya adalah Konflik social dalam perusahaan.Konflik itu sendiri bisa terjadi karena perbedaan paham.Dan bisa menjadikan suatu hambatan untuk suatu perusahaan menjadi tegak dan kokoh.Dengan adanya konflik internal perusahaan.Pegawai yang berkerja dalam suatu perusahaan akan merasa tersaingi dan tertekan.Pengertian konflik perusahaan itu sendiri adalah segala macam interaksi pertentangan atau antogonistik antara dua atau lebih pihak.Konflik itu sendiri bisa berasal dari kesalahpahaman dan perselisihan pandang yang menyebabkan pertentangan. Didalam perusahaan tentu menginginkan suatu pemahaman dan pendapat yang bisa memajukan perusahaan.Dalam hal ini dikatakan konflik dalam perusahaan akan mengakibatkan suatu tantangan bagi perusahaan itu sendiri terutama bagi para pegawai yang berkerja dalam perusahaan tersebut.Maka dalam bahasan ini akan dijelaskan berkenaan tentang konflik itu sendiri. Berikut ini adalah berbagai Jenis-jenis Konflik :
  • 9. a. Konflik peranan yang terjadi didalam diri seseorang (person-role conflict) b. Konflik antar peranan (inter-role conflict) c. Konflik yang timbul karena seseorang harus memenuhi harapan beberapa orang (intesender conflict) d. Konflik yang timbul karena disampaikannya informasi yang saling bertentangan (intrasender conflict). Konflik juga dapat dibedakan menurut pihak-pihak yang saling bertentangan. Atas dasarhal ini , ada 5 jenis konflik , yaitu : a. Konflik dalam diri individu. b. Konflik antar individu. c. Konflik antar individu dan kelompok. d. Konflik antar kelompok dalam organisasi yang sama. e. Konflik antar organisasi Sumber-Sumber Konflik : a. Kebutuhan untuk membagi (sumber daya-sumber daya) yang terbatas. b. Perbedaan-perbedaan dalam berbagai tujuan. c. Saling ketergantungan kegiatan-kegiatan kerja. d. Perbedaan nilai-nilai atau persepsi. e. Kemandirian organisasional. f. Gaya-gaya individual. Namun dengan adanya Konflik dalam perusahaan ini akan ada positifnya juga.Perusahaan akan terus mencari jalan keluar yang terbaik dalam mencari keputusan bersama.Setidaknya perusahaan akan terus mecari pendapat yang terbaik dari pihak yang berkonflik.Dan terus akan memotivasi perusahaan untuk menjadi perusahaan yang besar. | Bagi seorang wirausahawan, konflik Yang sering dijumpai dan dipecahkan yaitu konflik organisasi, konflik itu ialah Sikap saling mempertahankan diri sekurang-kurangnya diantara dua kelompok, yang memiliki tujuan dan pandangan berbeda. ada beberapa konflik dalam kehidupan organisasi didalam kewirausahaan , 1. Konflik dalam diri individu, yang terjadi bila seorang individu menghadapi ketidakpastian tentang pekerjaan yang dia harapkan untuk melaksaanakannya, bila berbagai permintaan pekerjaan saling bertentangan, atau bila individu diharapkan untuk melakukan lebih dari kemampuannya. 2. Konflik antarindividu, dalam organisi yang sama, dimana hal ini seing diakibatkan oleh perbedaan-perbedaan kepribadian. Konflik ini juga bberasal dari adanya konflik antarperanan ( seperti antara manajer dan bawahan ) 3. Konflik antar individu dan kelompok, yang berhubungan dengan cara individu menanggapi tekanan untuk keseragaman yang dipaksakan oleh kelompok kerja mereka. 4. Konflik antarkelompok dalam organisasi yang sama, karena terjadi ppertentangan kepentingan antarkelompok.
  • 10. 5. Konflik antarorganisasi, yaitu timbul sebagai akibat bentuk persaingan ekonomi dalam system perekonomian suatu Negara. Konflik ini telah mengarahkan timbulnya pengembangan produk baru, teknologi, dan jasa, harga-harga lebih rendah, dan penggunaan sumber daya lebih efisien. penanggulangan konflik atau solusi untuk mengatasi konflik-konflik tersebut . a. Tanggung jawab lini dan staf harus ditegaskan. Secara umum, para anggota lini beranggung jawab atas keputusan –keputusan organisasi, atau dengan kata lain, mereka harus bebas menerima, mengubah, atu menolak saran-saran staf. Di lain pihak , para anggota staf harus bebas untuk memberikan saran bila mereka merasa hal itu diperlukan tidak hanya bila anggota lini memintanya. b. Mengintegrasikan kegiatan-kegiatan lini dan staf. Saran-saran staf akan lebih realistis bila berkonsultasi terlebih dahulu dengan anggota lini dalam proses penyusunan saran-saran mereka. Konsultasi staf lini ini juga akan membuat para anggota lini bersedia mengimplementasikan gagasan-gagasan staf. c. Mengajarkan lini untuk menggunakan staf. Manajer lini akan lebih efektif memanfaatkan keahlian staf bila mereka mengetahui kegunaan staf spesialis bagi mereka. d. Mendapatkan pertanggung jawaban staf atas hasil-hasil. Para anggota staf lebih bersedia melaksanakan saran –saran staf bila para anggota staf ikut bertanggung jawab atas kegagalan yang terjadi. Pertangungjawaban ini juga akan membuat para anggota staf lebih berhati-hati dalam menyusun saran-saran mereka Cara-cara penyelesaian konflik menurut Richard Y. Chang adalah sebagai berikut: 1. Mengakui adanya konflik. Langkah ini merupakan langkah awal untuk menyelesaikan konflik secara dini. Tanpa adanya pengakuan secara sadar bahwa telah terjadi konflik maka masalah tidak akan pernah terselesaikan. Kearifan dari semua pihak sangat diperlukan dalam proses ini. 2. Mengidentifikasi konflik yang sebenarnya. Kita dapat menyebutnya sebagai identifikasi masalah. Kegiatan ini sangat diperlukan dan memerlukan keahlian khusus. Konflik dapat saja muncul dari sumber atau akar masalah tertentu, namun masalah tersebut menjadi konflik bila tidak dikelola dengan emosi yang baik. Oleh sebab itulah, perlu dipilah mana yang menjadi masalah inti dan mana yang menjadi masalah karena hal-hal emosional. Masalah inti merupakan masalah yang mendasari terjadinya konflik sedangkan emosi hanya memperkeruh masalah itu saja. 3. Mendengarkan semua pendapat atau sudut pandang dari aktor yang terlibat. Sederhananya, lakukan dengan pendapat dan saran atau sharing dengan melibatkan semua pihak yang terlibat konflik untuk mengungkapkan pendapatnya. Hindari menilai pendapat benar atau salah karena hal ini hanya memperuncing masalah dan menjauhkan dari solusi. Fokuskan pembicaraan pada fakta dan perilaku, bukan pada perasaan atau unsur-unsur personal/pribadi. 4. Bersama-sama mencari cara terbaik untuk menyelesaikan konflik. Lakukanlah diskusi terbuka untuk memperluas wawasan dan informasi serta alternatif solusi untuk menumbuhkan rasa saling percaya dan hubungan yang sehat di antara semua yang terlibat konflik.
  • 11. 5. Mendapatkan kesepakatan dan tanggung jawab untuk menemukan solusi. Doronglah pihak-pihak yang terlibat konflik untuk saling bekerja sama memecahkan permasalahan secara tepat. Buatlah seluruh pihak merasa tenang dan merasa diperlukan dan memerlukan satu sama lain. Salah satu cara yang efektif adalah dengan saling memposisikan dirinya pada peranan orang lain, sehingga akhirnya dapat dimengerti kenapa si A bertindak begini, dan mengapa si B bertindak begitu, dan seterusnya. 6. Menjadwal sesi tindak lanjut untuk mengkaji solusi yang dihasilkan. Pemberian tanggung jawab untuk melaksanakan solusi memerlukan komitmen yang kuat. Oleh sebab itu perlu dikaji solusi yang dihasilkan untuk mengetahui tingkat kefektifan dari solusi tersebut. Persoalan Politik, terutama ketika adanya Pakta Pertahanan atau Pakta Perdamaian 7. Pasca Perang Dunia II muncul dua blok kekuatan besar, yaitu Blok Barat dan Blok Timur. Kedua Blok tersebut mempunyai pakta pertahanan masing-masing yang saling unjuk kekuatan terutama dalam kepemilikan dan pengembangan persenjataan canggih. Akibatnya sering terjadi sengketa di berbagai negara, misalnya krisi Kuba, Perang Kamboja, Perang Vietnam, Perang Irak, Perang Korea. 8. b. Persoalan Batas Wilayah, terutama dalam penentuan kepemilikan laut teritorial dan batas alam daratan. 9. Kasus seperti ini dapat kita lihat ketika adanya ketidaksepahaman antara Indonesia dan Malaysia mengenai batas laut teritorial di antara kedua negara tersebut yang terletak di Pulau Sipadan dan Ligitan. 10. a. Jasa-jasa Baik (good office), yaitu penyelesaian sengketa internasional dengan menggunakan pihak ketiga yang membantu menyelesaikan sengketa yang mempertemukan pihak yang bersengketa. 11. b. Konsiliasi (Consiliation), yaitu suatu usaha menyelesaikan sengketa yang ditujukan untuk mempertemukan keinginan-keinginan dari pihak-pihak yang bersengketa demi tercapainya suatu persetujuan bersama. 12. c. Arbitrasi (arbitration), yaitu penyelesaian sengketa dengan mengajukan permasalahan kepada orang-orang tertentu yang dipilih secara bebas oleh pihak yang bersengketa untuk memutuskan sengketa itu tanpa memperhatikan hukum secara ketat. 13. d. Adjudikasi (adjudication), yaitu suatu teknik hukum untuk menyelesaikan persengketaan internasional dengan menyerahkan putusan kepada lembaga-lembaga peradilan. 14. e. Judicial Settlement, yaitu penyelesaian masalah dengan menerapkan ketentuan hukum badan peradilan internasional. 15. f. Negosiasi (negotiatio0n), yaitu perundingan antara pihak-pihak yang bersengketa dan merupakan sarana untuk menetapkan penyesuaian kebijakan tentang masalah yang dipersengketakan. 16. Kemudian dalam penyelesaian sengketa internasional dikenal beberapa istilah penting berikut ini, yaitu :
  • 12. 17. a. Advisory Opinion, yaitu suatu opini hukum yang dibuat oleh pengadilan dalam menyelaraskan permasalahan yang diajukan oleh lembaga berwenang. 18. b. Compromis, yaitu kesepakatan awal diantara pihak yang bersengketa dan menetapkan ketentuan mengenai hal-ikhwal persengketaan yang akan diselesaikan. 19. c. Compulsory Jurisdiction, yaitu kekuasaan Mahkamah Internasional untuk mendengar dan memutuskan kategori tertentu mengenai suatu keputusan tanpa memerlukan kesepakatan terlebih dahulu dari pihak yang terlibat. d. Ex Aequo et Bono, yaitu asas untuk menetapkan keputusan pengadilan internasional atas dasar keadilan dan kebaikan. Konflik Konflik berasal dari kata kerja Latin configere yang berarti saling memukul. Secara sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih (bisa juga kelompok) dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya. Tidak satu masyarakat pun yang tidak pernah mengalami konflik antar anggotanya atau dengan kelompok masyarakat lainnya, konflik hanya akan hilang bersamaan dengan hilangnya masyarakat itu sendiri. Konflik dilatarbelakangi oleh perbedaan ciri-ciri yang dibawa individu dalam suatu interaksi. perbedaan-perbedaan tersebut diantaranya adalah menyangkut ciri fisik, kepandaian, pengetahuan, adat istiadat, keyakinan, dan lain sebagainya. Dengan dibawasertanya ciri-ciri individual dalam interaksi sosial, konflik merupakan situasi yang wajar dalam setiap masyarakat dan tidak satu masyarakat pun yang tidak pernah mengalami konflik antar anggotanya atau dengan kelompok masyarakat lainnya, konflik hanya akan hilang bersamaan dengan hilangnya masyarakat itu sendiri. Konflik bertentangan dengan integrasi. Konflik dan Integrasi berjalan sebagai sebuah siklus di masyarakat. Konflik yang terkontrol akan menghasilkan integrasi. sebaliknya, integrasi yang tidak sempurna dapat menciptakan konflik. Daftar pustaka https://hegwe.blogspot.co.id/2017/01/kode-etik-dan-tanggung-jawab-profesi-it.html http://diasdiari.blogspot.co.id/2013/04/cara-mengatasi-konflik-dalam-perusahaan.html