1. Page 1
NAMA GURU : ………………….....................
NAMA SEKOLAH : ………………………….........
ALAMAT : ……………………………….
2. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan :
Kelas/ Semester : X /1
MataPelajaran : Sejarah Indonesia
Materi Pokok : Konsep berpikir kronologis (diakronik), sinkronik, ruang dan
waktu dalam sejarah
Alokasi waktu : 3 X 45 menit
Jumlah Pertemuan : 3 x
A. Kompetensi Inti:
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah
lingkungan, gotong royong, kerja sama, responsive, dan proaktif) dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan
bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta
dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan factual, konseptual, procedural dalam
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan procedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar :
1. Menghayati keteladanan para pemimpin dalam mengamalkan ajaran agamanya.
2. Menunjukkan Sikap tanggung jawab, peduli terhadap berbagai hasil budaya pada
zaman praaksara, Hindu-Buddha dan Islam
3. Berlaku jujur dan bertanggung jawab dalam mengerjakan tugas-tugas dari
pembelajaran sejarah.
4. Memahami dan menerapkan konsep berpikir kronologis (diakronik), sinkronik,
ruang dan waktu dalam sejarah
5. Menyajikan informasi mengenai keterkaitan antara konsep berpikir kronologis
(diakronik), sinkronik, ruang dan waktu dalam sejarah
C. Indikator Pencapaian kompetensi :
1. Menjelaskan Pengertian Sejarah
2. Menjelaskan pengertian diakronis dan sinkronis
3. Menerapkan berpikir diakronis dan sinkronis dalam memahami dan
Page 2
3. merekonstruksi Sejarah yang dipelajari
D. Tujuan Pembelajaran :
1. Melalui pengamatan gambar peserta didik dapat menjelaskan arti kronologi
2. Dengan membaca buku dan memanfaatkan fasilitas internet peserta didik
memiliki rasa ingin tahu konsep berfikir kronologis (diakronik), sinkronik, ruang
dan waktu.
3. Dengan mendengarkan keterangan guru peserta didik mampu bertanya tentang
peristiwa sejarah yang besifat kronolgis.
4. Melalui hasil diskusi peserta didik dapat menganalisisketerkaitan antara konsep
berpikir kronologis (diakronik), sinkronik, ruang dan waktu dalam sejarah
5. Melalui hasil diskusi peserta didik dapat memiliki ketrampilan mengolah
informasi dan menyajikan dalam bentuk tulisanketerkaitan antara konsep
berpikir kronologis (diakronik), sinkronik, ruang dan waktu dalam sejarah
E. Materi
- Pengertian sejarah
- Cara berpikir Kronologis dan sinkronik dalam mempelajari sejarah
- cara berpikir krnologis dalam mempelajari sejarah
- cara berpikir sinkronik dalam mempelajari sejarah
- konsep ruang dan waktu
MATERI PEMBELAJARAN
1. Materi Konsep
• pengertian sejarah yaitu bahwa sejarah adalah ilmu pengetahuan yang
mempelajariberbagai peristiwa atau kejadian penting yang terjadi dalam
kehidupan manusia dimasa lalu.
• Kronologi dalam sejarah
Kronologi berasal dari kata dalam bahasa Yunani, yaitu chronos = waktu, dan
logos = ilmu, sehingga secara harfiah kronologi berarti ilmu tentang waktu.
Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia (karya J.S. Badudu dkk.),kronologi
berarti berurutan sesuai waktu kejadian. Dalam ilmu sejarah, kronologi adalah
penentuan urutan waktu terjadinya suatu peristiwa.Penyusunan sejarah secara
kronologi dapat menghindarkan terjadinya kerancuan dalam pembabakan waktu
sejarah.
• Diakronik berarti sesuatu yang melintas, melalui dan melampaui dalam batasan
waktu, atau melampaui tersebut adalah peristiwa atau kejadian.
• Sinkronik adalah kajian yang lebih menitikberatkan pada meneliti gejala-gejala
yang meluas darisebuah peristiwa tetapi dengan waktu yang etrbatas.
• Contoh kronologi sejarah orang Eropa di Indonesia:.
Page 3
4. Tahun Peristiwa Sejarah Tahun Peristiwa Sejarah
1509
1510
1512
1522
1550-
an
1578
1596-7
Portugis pertama kali datang di
Pasai
Alfonso d’Albuquerque
(Portugis) menaklukkan Gowa
dan Malaka 1511
Misi Portugis dari Malaka
dipimpin Serrao menginjakkan
kaki di Ambon
Pabrik milik Portugis dibangun
di Ternate
Portugis berhasil melakukan
hubungan dagang dengan Banten
dan Palembang
Sir Francis Drake (Inggris)
mendatangi Ternate
Comelis de Houtman (Belanda)
mendarat di Banten
1730-67
1743
1745
1755
1750-61
17811-4
1796-
1816
Wabah malaria melanda Batavia
dan banyak menimbulkan korban
tewas bagi orang yang baru datang
ke Batavia
VOC mendapat kewenangan
penuh menguasai Surabaya,
Madura dan Jepara
Gubernur Jendral van Imhoff
mendirikan Karesidenan di
Buitenzorg (Bogor)
VOC berkuasa diseluruh daerah
pesisir
Di bawah Gubernur Jenderal
Mossel, kantor VOC pindah ke
Weltevreden (kini Pasar Senen
Jakarta)
Inggris menduduki Padang
Inggris menduduki Maluku
1601-3
1605
1619-
23
1621
1623
1641
1677
1682
John Lancaster (Inggris) untuk
pertama kalinya mendatangi
Aceh
VOC merebut pelabuhan
Portugis di Ambon
Jan Pieterszoon Coen sebagai
Gubernur Jendral VOC
mendirikan kota Batavia
Coen menaklukan kepulauan
Banda
Pembunuhan massal warga
Ambon
VOC menaklukkan Surabaya
dan mendapatkan daerah
Priangan
VOC menaklukan Banten dan
memaksa Inggris memindahkan
pangkalan ladanya ke Bengkulu
1808-11
1811-16
1819
1818-23
1824
1830-37
1848-9
1871
1894
1896-
1909
Daendels menguasai Jawa
Gubernur Thomas Stamford
Raffles (Inggris) menduduki jawa
Penandatanganan perjanjian antara
Raffles (Inggris) dan Sultan Jauhar
al-Alam (Aceh)
Raffles sebagai Letnan Gubernur
Bengkulu
Perjanjian London tentang
pengalihan daerah Bengkulu
Belanda menguasai seluruh
Sumatra Barat
Belanda menaklukkan Buleleng
(Bali)
Perjanjian Sumatera, Belanda
menyerang Aceh
Belanda menaklukkan Lombok
Penaklukan Nusantara secara
sistematis oleh Belanda
2. Materi Prinsip
• Cara berpikir kronologis dan sinkronik dalam sejarah
Sejarah mengajarkan kita cara berpikir kronologis, artinya berpikirlah secara
runtut, teratur, dan berkesinambungan.
F. Metode Pembelajaran
- Pendekatan pembelajaran : Scientific
- Metode Pembelajaran :Ceramah, tanya jawab, diskusi, dan penugasan
Page 4
6. G. Langkah-Langkah Pembelajaran
Pertemuan 1
KEGI-
ATAN
URAIAN KEGIATAN ALOKAS
I
WAKTU
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
P
E
N
D
A
H
U
L
U
A
N
• Guru Menyapa selanjutnya,
mengkondisikan kelas,
memeriksa kehadiran siswa
dan kesiapan siswa belajar
termasuk kebersihan ruang
belajar
• Guru menjelaskan tujuan
pembelajaran dan proses
pembelajaran secara singkat
melalui powerpoint
• Guru menjelaskan secara
garis besar materi
pembelajaran yang akan
dikaji, tujuan pembelajaran,
rambu-rambu pembelajaran
dan metode penilaian yang
akan terapkan
• Guru menginformasikan
sumber belajar berupa; buku,
ensiklopedia, artikel koran
dan sumber belajar lainnya
• Memberikan motivasi
tentang konsep sejarah
Indonesia
• Guru menggali pengetahuan
siswa dengan mengajukan
pertanyaan tentang apa itu
pengertian sejarah
• Siswa mendengarkan,
menjawab sapaan, semua siswa
bertanggung jawab menjaga
kebersihan kelas, dan
mewujudkan lingkungan kelas
yang bersih dan rapi. Dan
melanjutkan berdoa untuk
memulai pelajaran, agar diberi
kelancaran oleh Tuhan YME.
• Siswa menyimak dan
menanyakan jika ada
penjelasan yang tidak
dimengerti
• Siswa menyimak penjelasan
guru tentang materi
pembelajaran, dan mengajukan
pertanyaan untuk hal-hal yang
belum jelas
• Siswa menyiapkan buku
sumber dan sumber belajar
lainnya untuk mencapai
penguasaan kompetensi
religius, sosial, pengetahuan
dan keterampilan
• Siswa menyimak motivasi
yang disampaikan guru untuk
menghantarkan pemahaman
kepada materi pembelajaran.
• Siswa menjawab pretes dengan
jujur untuk mengaji materi
pembelajaran
20 menit
Page 6
7. I
N
T
I
• Guru mengarahkan siswa
untuk mengamati (membaca)
literatur tentang pengertian
sejarah berdasarkan
beberapa tokoh
• Guru memfasilitasi siswa
melakukan tanya-jawab
(berdiskusi) sehubungan
dengan pengertian sejarah
menurut para ahli
• Guru memfasilitasi siswa
agar menggali informasi dan
mencatat pengertian sejarah
dan pembagian waktu dalam
sejarah.
• Guru menugaskan siswa
untuk membuat laporan, dan
melaporkan hasil
pengamatan (eksplorasi)
• Guru memberikan umpan
balik berdasarkan hasil
pemaparan siswa.
• Sisiwa mengamati literatur guna
menemukan pengertian sejarah
yang menjadi topik pembelajaran
sejarah Indonesia, seperti
pengertian, metode, dan
kegunaan
• . Siswa menanyakan dan
menjawab pertanyaan-
pertanyaan tentang seputar
pengertian sejarah yang telah
dijelaskan
•Siswa mencoba untuk
mengeksplorasi dengan cara
mencatat dan mengidentifikasi
berbagai pengertian sejarah dan
pembagian waktu dalam sejarah
•Siswa mengomunikasikan
dengan cara memaparkan hasil
pengamatan dan eksplorasi
tentang pengertian sejarah dan
pemagian waktu dalam sejarah
dari sumber lain.
100 menit
Page 7
8. P
E
N
U
T
U
P
•Memberikan penguatan pada
pengertian sejarah dari
berbagai pendapat para tokoh
serta memberikan kesimpulan
tentang pembagian waktu
dalam sejarah
•Mengajukan beberapa
pertanyaan singkat untuk
menguji pemahaman siswa
tentang konsep-konsep yang
dipelajari dan prilaku apa saja
yang harus dijalankan siswa
sehubungan dengan
pencapaian kompetensi sosial
dalam materi pembelajaran
tersebut.
•Guru memberikan kesimpulan
dan evaluasi pembelajaran
•Memberikan pekerjaan rumah
individu.
• Menayakan nilai-nilai karakter
bangsa apa saja yang didapat
dari pelajaran hari ini.
•Menyimak penguatan konsep
yang disampaikan guru, dan
mencatatnya di buku catatan
harian
•Menjawab secara cepat
pertanyaan guru berkaitan dengan
konsep-konsep penting yang telah
dipahami dalam kegiatan
pembelajara ini (postes)
•Siswa menyimak evaluasi dan
kesimpulan yang dijelaskan guru
•Mendengarkan dan mencatat
pekerjaan rumah yang akan dikaji
pada kegiatan pembelajaran yang
akan datang.
•Secara jujur siswa menyampaikan
nilai karakter apa saja yang
diperoleh setelah proses
pembelajaran hari ini.
15 menit
Page 8
9. Pertemuan 2
KEGI-
ATAN
URAIAN KEGIATAN ALOKAS
I
WAKTU
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
P
E
N
D
A
H
U
L
U
A
N
• Guru menyapa selanjutnya,
mengkondisikan kelas,
memeriksa kehadiran siswa
dan kesiapan siswa belajar
termasuk kebersihan ruang
belajar
• Guru meminta siswa
merefleksi hasil pertemuan
sebelumnya
• Guru menagih dan
membahas PR yang
ditugaskan pada pertemuan
sebelumnya
• Guru menjelaskan tujuan
pembelajaran dan proses
pembelajaran secara singkat
• Guru menjelaskan secara
garis besar materi
pembelajaran yang akan
dikaji, tujuan pembelajaran,
rambu-rambu pembelajaran
dan metode penilaian yang
akan diterapkan
• Guru menginformasikan
sumber belajar berupa; buku,
ensiklopedia, artikel koran
dan sumber belajar lainnya
• Memberikan motivasi
tentang konsep diakronik
atau kronologi dan konsep
sinkronik dalam sejarah
• Guru Menggali pengetahuan
• Siswa mendengarkan,
menjawab sapaan, semua siswa
bertanggung jawab menjaga
kebersihan kelas, dan
mewujudkan lingkungan kelas
yang bersih, apik. Dan
melanjutkan berdoa untuk
memulai pelajaran, agar diberi
kelancaran oleh Tuhan YME.
• Siswa merefleksi hasil
pertemuan sebelumnya
• Memberikan hasil PR kepada
guru untuk di nilai.
• Siswa menyimak dan
menanyakan jika ada
penjelasan yang tidak
dimengerti
• Siswa menyimak penjelasan
guru tentang materi
pembelajaran, dan mengajukan
pertanyaan untuk hal-hal yang
belum jelas
• Siswa menyiapkan buku
sumber dan sumber belajar
lainnya untuk mencapai
penguasaan kompetensi
religius, sosial, pengetahuan
dan keterampilan
• Siswa menyimak motivasi
yang disampaikan guru untuk
menghantarkan pemahaman
kepada materi pembelajaran.
• Siswa menjawab pretes dengan
20 menit
Page 9
10. siswa dengan mengajukan
pertanyaan tentang apa
pengertian konsep diakronik
serta periode perkembangan
kebudayaan
jujur untuk mengaji materi
pembelajaran
I
N
T
I
• Guru mengarahkan siswa
untuk mengamati (membaca)
literatur tentang pengertian
konsep diakronik atau
kronologi dan konsep
sinkronik dalam sejarah serta
cara berpikir dalam sejarah
• Guru memfasilitasi siswa
melakukan tanya-jawab
(berdiskusi) sehubungan
dengan pengertian konsep
diakronik atau kronologi dan
konsep sinkronik dalam
sejarah serta cara berpikir
dalam sejarah
• Guru memfasilitasi siswa agar
menggali informasi dan
mencatat berbagai penerapan
berbabagai pengertian konsep
diakronik atau kronologi dan
konsep sinkronik dalam
sejarah serta cara berpikir
dalam sejarah
• Guru memberikan umpan
balik berdasarkan hasil
pemaparan siswa.
• Sisiwa mengamati literatur
tentang pengertian konsep
diakronik atau kronologi dan
konsep sinkronik dalam sejarah
serta cara berpikir dalam sejarah
• . Siswa menanyakan dan
menjawab pertanyaan-
pertanyaan tentang seputar materi
yang telah dijelaskan
• Siswa mencoba untuk
mengeksplorasi dengan cara
mencatat dan mengidentifikasi
berbagai pengertian konsep
diakronik atau kronologi dan
konsep sinkronik dalam sejarah
serta cara berpikir dalam sejarah
• Siswa mengomunikasikan
dengan cara memaparkan hasil
pengamatan dan eksplorasi
tentang pengertian konsep
diakronik atau kronologi dan
konsep sinkronik dalam sejarah
serta cara berpikir dalam sejarah
100 menit
Page 10
11. P
E
N
U
T
U
P
• Memberikan penguatan pada
pengertian konsep diakronik
atau kronologi dan konsep
sinkronik dalam sejarah serta
cara berpikir dalam sejarah
• Mengajukan beberapa
pertanyaan singkat untuk
menguji pemahaman siswa
tentang pengertian konsep
diakronik atau kronologi dan
konsep sinkronik dalam
sejarah serta cara berpikir
dalam sejarah
•Guru memberikan kesimpulan
dan evaluasi pembelajaran
•Memberikan latihan individu:
• Menayakan nilai-nilai karakter
bangsa apa saja yang didapat
dari pelajaran hari ini.
•Menyimak penguatan konsep
yang disampaikan guru, dan
mencatatnya di buku catatan
harian
•Menjawab secara cepat
pertanyaan guru berkaitan dengan
konsep-konsep penting yang telah
dipahami dalam kegiatan
pembelajara ini (postes)
•Siswa menyimak evaluasi dan
kesimpulan yang dijelaskan guru
•Mendengarkan dan mencatat
latihan untuk dikerjakan
•Secara jujur siswa menyampaikan
nilai karakter apa saja yang
diperoleh setelah proses
pembelajaran hari ini.
15 menit
Page 11
12. Pertemuan 3
Kegiatan Deskripsi Alokasi Waktu
Pendahuluan a. Mengawali pembelajaran dengan berdoa dan
memberi salam
b. Perkenalan dengan siswa, menggali informasi
tentang persepsi siswa terhadap mata pelajaran
sejarah
c. Memotivasi siswa tentang pentingnya belajar
sejarah.
d. Meyakinkan siswa bahwa belajar sejarah di MA
menyenangkan
e. Mempersiapkan kelas agar lebih kondusif untuk
memulai proses KBM (kerapian, kebersihan
ruang kelas, menyediakan media dan alat serta
buku yang diperlukan)
f. Memantau kehadiran dengan mengabsen peserta
didik
g. Menampilkan tayangan gambar perkembangan
kehidupan masyarakat praaksara, peserta didik
diminta untuk memberikan tanggapan
h. Memotifasi peserta didik untuk lebih fokus dan
semangat dalam mengikuti pembelajaran
dengan memekikkan yel-yel
i. Menginformasikan kompetensi dasar dan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai.
j. Menyampaikan cakupan materi secara garis
besar.
10 Menit
Inti (mengamati)
Peserta didik ditunjukkan gambar perkembangan
kehidupan manusia
(menanya)
Peserta didik mengajukan pertanyaan berkaitan
dengan tayangan gambar tersebut
(menalar)
- Siswa dibagi dalam 6 kelompok , masing-
masing kelompok beranggotakan 5-6 orang
- Masing-masing kelompok diminta untuk
mencari informasi materi dengan membaca
60 menit
Page 12
13. buku siswa/ mencari di internet tentang
konsep kronologis dan sinkronik
Kelompok 1
1. Apa yang dimaksud dengan konsep kronologis?
Kelompok 2
2. Berilah contoh peristiwa yang bersifat kronologis !
Kelompok 3
3. Apa yang dimaksud dengn sinkronis ?
Kelompok 4
4. Berikan contoh peristiwa yang memenuhi unsur
sinkronis
Kelompok 5
Mengapa peristiwa sejarah selalu terkait dengan
ruang dan waktu?
Kelompok 6
Bagaimana keterkitan antara konsep kronlogis dan
sinkronis dengan ruang dan waktu dalam peristiwa
sejarah ?
- Setiap kelompok diberikan tugas untuk
menganalisa permasalahan-permasalahan
yang dikaitkan dengan kondisi sekarang
sebagai berikut :
(mencoba)
- Setiap peserta didik mencatat hasil diskusi
kelompoknya
- Peserta didik membuat laporan hasil diskusi
kelompoknya.
(membuat jejaring)
- Masing - masing kelompok melaporkan/
mempresentasikan hasil diskusinya, dan
kelompok lain menanggapi
- Guru memberikan umpan balik positif dan
penguatan dalam bentuk lesan pada
kelompok-kelompok diskusi yang telah
selesai melaporkan hasil diskusinya.
Penutup - Peserta didik membuat rangkuman materi 20 Menit
Page 13
14. pelajaran
- Guru melakukan penjajagan hasil belajar
peserta didik dengan melakukan tanya
jawab materi yang telah diberikan( post tes)
- Menyampaikan rencana pembelajaran pada
pertemuan berikutnya dengan memberikan
tugas mandiri terstruktur , peserta didik
diminta mencari dokumen diri untuk
membuat deskripsi tentang perkembangan
dirinya sejak lahir sampai sekarang berupa
laporan tertulis
- Menutup pelajaran dengan salam
H. Alat dan Sumber Belajar
- Alat: LCD, Slide power point, Lembar Soal dan Lembar observasi, Lembar
intrumen tugas
- Sumber Belajar: Buku Sejarah Indonesia kelas X, Sejarah Indonesia untuk
SMA/MA Kelas X, Ratna Hapsari, Erlangga, PT. Gelora Aksara Pratama,
Jakarta .2013
I. Karakter Kebangsaan
1. Kreatif
2. Tanggung jawab
3. Gemar membaca
4. Disiplin
5. Peduli Lingkungan
6. Ingin Tahu
J. Penilaian Hasil Belajar
1. Teknik : tes dan non tes
2. Bentuk ; uraian dan observasi
3. Instrumen : soal dan lembar observasi kegiatan diskusi
Tes tertulis
Jawablah pertanyaan - pertanyaan dibawah ini dengan benar!
1. Jelaskan arti kronologi !
2. Jelaskan arti sinkronis dalam peristiwa sejarah !
3. Jelaskan mengapa dalam belajar sejarah harus memperhatikan konsep kronologis
dan sinkronis ?
4. Tunjukkan contoh kronologis dalam peristiwa sejarah di Indonesia !
Page 14
15. 5. Bagaimanakah keterkaitan antara konsep berpikir kronologis (diakronik), sinkronik,
ruang dan waktu dalam sejarah
Kunci Jawaban
1. Ilmu tentang urut-urutan peristiwa dalam waktu
2. Kesesuaian suatu peristiwa dengan peristiwa yang lain.
3. Agar tidak terjadi anakronisme (penempatan tokoh, peristiwa, objek, ataupun
kebiasaan-kebiasaan yang tidak sesui menurut keberadaan sebenarnya dalam urutan
waktu).
4. Urutan zaman di Indonesia berdasarkan hasil budayanya:
a. Zaman Batu:
- Palaeolithikum
- Mesolithikum
- Neolithikum
- Megalithikum
b. Zaman Logam
5. Peristiwa sejarah terjadi secara berurutan, suatu peristiwa terjadi pasti ada latar
belakangnya penyebabnya demikian juga dari peristiwa yang terjadi sekarang akan
menimbulkan akibat untuk peristiwa berikutnya. Masa lalu menjadi latar belakang
masa kini, masa kini berpengaruh untuk masa yang akan datang. Peristiwa terjadi
dalam ruang atau tempat tertentu dan waktu tertentu
Pedoman penilaian
1) Setiap soal apabila dijawab benar sempurna diberi nilai 25
2) Setiap soal apabila dijawab mendekati benar diberi nilai 20
3) Setiap soal apabila dijawab setengahbenar diberi nilai 15
4) Setiap soal apabila dijawab tapi salah diberi nilai 5
5) Setiap soal apabila yang tidak dijawab diberi nilai 0
LEMBAR PENGAMATAN/ OBSERVASI DISKUSI KELOMPOK
Mata Pelajaran : Sejarah
Kelas / Semester : X / 1
Kompetensi Dasar : Memahami dan menerapkan konsep berpikir kronologis
(diakronik), sinkronik, ruang dan waktu dalam sejarah
Materi Pokok : Kronologis dan sinkronis
Hari / tanggal pengamatan :
1) Penilaian dilakukan selama kegiatan diskusi
2) Hasil penilaian ini digunakan untuk mengetahui tingkat aktivitas peserta didik
3) Aspek yang dinilai:
Page 15
16. - Tanggung jawab
- Kerja sama
- Keberanian mengajukan pertanyaan
- Kemampuan menyampaikan informasi/ menjawab pertanyaa
- Menghargai pendapat orang lain
4) Keterangan Skor dan Katagori skor
Skor 1 = sangat kurang Jumlah skor 1- 5 katagori tidak aktif
Skor 2= kurang Jumlah skor 5-10 katagori kurang aktif
Skor 3= cukup Jumlah Skor11-15 katagori cukup aktif
Skor 4= baik Jumlah skor 16-20 katagori aktif
Skor 5 = baik sekali Jumlah skor 21 -25 katagori sangat aktif
Berilah skor untuk setiap aspek!
NO
NAMA PESERTA
DIDIK
ASPEK PENILAIAN JUMLAH
SKOR
KATAGORI
1 2 3 4 5
1
2
3
4
5
6
7
Dst
JUMLAH SKOR
RERATA SKOR
Penilaian Sikap
• Penilaian dilakukan selama kegiatan pembelajaran yaitu penilaian sikap,
pengetahuan dan keterampilan.
• Instrumen penilaian sikap, pengetahuan, dan keterampilan terlampir.
No Aspek yang dinilai
Teknik
Penilaian
Waktu
Penilaian
1. Sikap
a. Terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran
yang dilakukan .
b. Toleran terhadap proses pemecahan masalah
yang berbeda dan kreatif.
c. Peduli dalam kegiatan pembelajaran
d. Disiplin selama proses pembelajaran
e. Jujur dalam menjawab permasalahan yang
diberikan
Observasi Selama
pembelajaran
dan saat diskusi
Page 16
17. No Aspek yang dinilai
Teknik
Penilaian
Waktu
Penilaian
f. Tanggung jawab dalam menyelesaikan tugas
2. Pengetahuan
Menyelesaikan soal yang relevan Penugasan Penyelesaian
pribadi
3. Keterampilan
Terampil menerapkan konsep/prinsip dan
strategi pemecahan masalah yang relevan
Analika Penyelesaian
kelompok
Instrumen Penilaian hasil Belajar
1. Penilaian Sikap : Observasi
2. Penilaian Pengetahuan : Penugasan
3. Penilaian Keterampilan : Analitika
1. LEMBAR PENGAMATAN PENILAIAN SIKAP
Penilaian Observasi
Satuan Pendidikan : SMA
Mata Pelajaran : Sejarah
Kelas/ Semester : X / 1
Tahun Pelajaran :
Waktu Pengamatan : Pada saat pelaksanaan pembelajaran.
Kompetensi dasar :2.1. Memiliki motivasi internal, kemampuan bekerjasama,
konsisten,
Sikap disiplin, rasa percaya diri, dan sikap toleransi
dalam
Perbedaan strategi berpikir dalam memilih dan
menerapkan
Strategi menyelesaikan masalah.
Indikator : 1. Aktif
2. Kerjasama
3. Toleran
Rubrik:
Indikator sikap aktif dalam pembelajaran:
1. Kurang baik jika menunjukkan sama sekali tidak ambil bagian dalam pembelajaran
2. Cukup jika menunjukkan ada sedikit usaha ambil bagian dalam pembelajaran tetapi
belum ajeg/konsisten
Page 17
18. 3. Baik jika menunjukkan sudah ada usaha ambil bagian dalam pembelajaran tetapi belum
ajeg/konsisten
4. Sangat baik jika menunjukkan sudah ambil bagian dalam menyelesaikan tugas
kelompok secara terus menerus dan ajeg/konsisten
Indikator sikap bekerjasama dalam kegiatan kelompok.
1. Kurang baik jika sama sekali tidak berusaha untuk bekerjasama dalam kegiatan
kelompok.
2. Cukup jika menunjukkan ada sedikit usaha untuk bekerjasama dalam kegiatan
kelompok tetapi masih belum ajeg/konsisten.
3. Baik jika menunjukkan sudah ada usaha untuk bekerjasama dalam kegiatan kelompok
tetapi masih belum ajeg/konsisten.
4. Sangat baik jika menunjukkan adanya usaha bekerjasama dalam kegiatan kelompok
secara terus menerus dan ajeg/konsisten.
Indikator sikap toleran terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif.
1. Kurang baik jika sama sekali tidak bersikap toleran terhadap proses pemecahan
masalah yang berbeda dan kreatif.
2. Cukup jika menunjukkan ada sedikit usaha untuk bersikap toleran terhadap proses
pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif tetapi masuih belum ajeg/konsisten
3. Baik jika menunjukkan sudah ada usaha untuk bersikap toleran terhadap proses
pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif tetapi masuih belum ajeg/konsisten.
4. Sangat baik jika menunjukkansudah ada usaha untuk bersikap toleran terhadap proses
pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif secara terus menerus dan ajeg/konsisten.
Bubuhkan tanda √pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan
No Nama siswa
Sikap
Tanggung jawab Jujur Peduli Kerja sama Santun Percaya diri Disiplin
K C B BS K C B BS K C B BS K C B BS K C B BS K C B BS K C B BS
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
K : Kurang C : Cukup B : Baik BS : Baik Sekali
....................,..... 2014
Mengetahui Guru Mata Pelajaran Sejarah
Kepala SMA ....
NIP. NIP.
Catatan Kepala Sekolah
Page 18
19. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas(SMA)
Kelas / Semester :X/..
Mata Pelajaran :SEJARAH
Materi Pokok : Menelusuri Peradaban Awal di Kepulauan Indonesia
Pertemuan Ke/ Alokasi Waktu :2x 45
A. Kompetensi Inti:
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah
lingkungan, gotong royong, kerja sama, responsive, dan proaktif) dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan
bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta
dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan factual, konseptual, procedural dalam
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan procedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. KOMPETENSI DASAR
1. Menghayati keteladanan para pemimpin dalam mengamalkan ajaran agama.
2. Menunjukkan sikap tanggung jawab, peduli terhadap berbagai hasil budaya pada
masa praaksara, Hindu—Buddha, dan Islam
3. Menganalisis asal usul nenek moyang bangsa Indonesia (Proto, Deutro Melayu,
dan Melanesoid).
4. Menyajikan kesimpulan-kesimpulan dari informasi mengenai asal-usul nenek
moyang bangsa Indonesia (Proto, Deutro Melayu, dan Melanesoid) dalam
bentuk tulisan.
C. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
1. Menunjukan nilai nilai syukur terhadap tuhan Yang Maha Esa atas keteladanan
para pemimpin, berupa warisan yang ditinggalkan oleh nenek moyang bangsa
Indonesia
2. Menunjukan nilai nilai toleransi terhadap suku bangsa yang ada di Indonesia
serta peduli terhadap peninggalan hasil budaya nenek moyang bangsa Indonesia
Page 19
20. 3. Menjelaskan asal usul daerah nenek moyang bangsa Indonesia.
4. Menjelaskan migrasi, keterkaitan antara rumpun bangsa Proto Melayu, Deutro
Melayu dan Melanesoid dengan asal usul nenek moyang Indonesia
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Siswa mampu menunjukan sikap peduli terhadap nilai nilai luhur nenek moyang
bangsa Indonesia serta menunjuka rasa syukur terhadap tuhan Yang Maha Esa
2. Siswa mampu menunjukan sikap peduli terhadap asal usul nenek moyang
bangsa Indonesia
3. Setekah di pelajari siswa mampu Menganalisis migrasi dan penyebaran ras, asal
usul nenek moyang bangsa Indonesia.
4. Siswa mampu Menganalisis keterkaitan antara migrasi nenek moyang bangsa
Indonesia dengan perkembangan budaya neolitikum.
E. MATERI AJAR
1. Asal usul bumi dan perkembangan makhluk hidup
2. Asal-usul nenek moyang bangsa Indonesia
3. Persebaran ras di Indonesia
4. Latar belakang migrasi Proto dan Deutro Melayu
5. Route persebaran Proto Melayu dan Deutro Melayu
6. Nilai-nilai luhur Proto dan Deutero Melayu
MATERI AJAR
1. Materi Konsep
A. Asal usul bumi dan perkembangan makhluk hidup
Para ilmuan meyakini bahwa awal mula terbentuknya alam
semesta(termasuk bumi) adalah terjadinya apa yang disebut big bang (ledakan
dahsyat atau dentuman besar) sekitar 13,7 miliar juta tahun lalu. Ledakan tunggal ini
melontarkan materi dalam jumlah sangat banyak kesega penjuru alam semesta.
Materi-materi ini kemudian mengisi alam semesta ini dalam bentuk bintang, planet,
debu kosmis, asteroid, energi dan partikel lainnya dialam semesta ini, ringkasnya
membentuk tata surya.
Menurut terori geologi yaitu ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang
bumi secara keseluruhan, proses perkembangan bumi ini dibagi menjadi empat
tahapan masa, yaitumasa arkaekum, masa paleozoikum, masa Mesozoikum dan
masa Neozoikum.
B. Ras di Dunia
Dari mana asal nenek moyang bangsa Indonesia? Untuk menjawab
pertanyaan itu terlebih dulu kita perlu mengetahui mengenai ras-ras di
dunia.Terkadang orang menganggap ras sama degan suku bangsa padahal keduanya
berbeda. Ras itu sendiri merupakan penggolongan bangsa berdasarkan ciri-ciri fisik
rumpun bangsa. Sedangkan, Suku Bangsa merupakan kesatuan sosial yang dapat
dibedakan dari kesatuan sosial lain berdasarkan kesadaran akan identitas perbedaan
Page 20
21. kebudayaan khususnya bahasa. Ras itu sendiri menurut para ahli diturunkan secara
genetik yang akan membedakan satu kelompok dengan kelompok yang lain.
Page 21
22. Menurut Ralph Linton terdapat 4 ras besar di dunia, antara lain.
Page 22
No. Ras Utama Domisili Ciri Keterangan
1. Ras Mongoloid Asia Utara, Asia Timur,
Asia Tenggara, Madagaskar
(lepas pantai timur Afrika),
beberapa bagian India
Timur Laut, Eropa Utara,
Amerika Utara, Amerika
Selatan, dan Oseania.
Berambut hitam lurus
Mempunyai tanda lahir
(memar kebiruan pada
bayi)
Mempunyai lipatan
pada mata yang disebut
mata sipit
Kulit kuning sampai
sawo matang
Bulu badan sedikit
Ras Mongoloid diambil dari
nama Mongolia dimana
sebagian besar berkulit
kuning. Sehingga ras ini
sering disebut pula ras ”kulit
kuning”.
Tapi seperti orang Indian di
Amerika berkulit merah
bahkan orang Asia Tenggara
berkulit coklat muda sampai
coklat gelap.
2. Ras Kaukasoid Sebagian besar Eropa,
Afrika Utara, Timur
Tengah, Pakistan, dan India
Utara.
Keturunannya menetap di
daerah Australia, Amerika
Utara, Sebagian Amerika
Selatan, Afrika Selatan, dan
Selandia Baru.
Hidung Mancung
Kulit pulit
Rambut pirang sampai
coklat kehitaman
Kelompok mata lurus
Ras Kaukasoid disebut
dengan ras ”kulit putih”
tetapi orang Somalia dan
Etiopia meskipun termasuk
dalam ras Kaukasoid tetapi
memiliki kulit hitam dan
lebih mirip ras Negroid.
3. Ras Negroid Benua Afrika di sebelah
selatan Gurun Sahara.
Keturunannya mendiami
daerah Amerika Utara,
Selatan, Eropa, dan Timur
Tengah.
Berkulit hitam
Tinggi
Berambut Keriting
Bibir tebal
Kelopak mata lurus
4. Ras Austroloid India, Sri Lanka, beberapa
kelompok di Asia
Tenggara, Papua,
Kepulauan Melanesia, dan
Australia.
Berambut hitam
Keriting
Berkulit Hitam
Tetapi untuk suku Aborigin
(Australia) berambut pirang
dan lurus.
Orang Malaysia berkulit
cenderung putih.
23. 2. Materi Fakta
A. Persebaran ras di Indonesia
Menurut Sarasin bersaudara, penduduk asli Kepulauan Indonesia adalah
ras berkulit gelap dan bertubuh kecil.Mereka mulanya tinggal di Asia bagian
tenggara.Ketika zaman es mencair dan air laut naik hingga terbentuk Laut Cina
Selatan dan Laut Jawa, sehingga memisahkan pegunungan vulkanik Kepulauan
Indonesia dari daratan utama.Beberapa penduduk asli Kepulauan Indonesia
tersisa dan menetap di daerah-daerah pedalaman, sedangkan daerah pantai
dihuni oleh penduduk pendatang.Penduduk asli itu disebut sebagai suku bangsa
Vedda oleh Sarasin.Ras yang masuk dalam kelompok ini adalah suku bangsa
Hieng di Kamboja, Miaotse, Yao-Jen di Cina, dan Senoi di Semenanjung
Malaya.
Beberapa suku bangsa seperti Kubu, Lubu, Talang Mamak yang tinggal
di Sumatra dan Toala di Sulawesi merupakan penduduk tertua di Kepulauan
Indonesia.Mereka mempunyai hubungan erat dengan nenek moyang Melanesia
masa kini dan orang Vedda yang saat ini masih terdapat di Afrika, Asia Selatan,
dan Oceania.Vedda itulah manusia pertama yang datang ke pulau-pulau yang
sudah berpenghuni.Mereka membawa budaya perkakas batu.Kedua ras
Melanesia dan Vedda hidup dalam budaya mesolitik.Pendatang berikutnya
membawa budaya baru yaitu budaya neolitik.Para pendatang baru itu jumlahnya
jauh lebih banyak daripada penduduk asli.Mereka datang dalam dua
tahap.Mereka itu oleh Sarasin disebut sebagai Deutero dan
Protomelayu.Kedatangan mereka terpisah diperkirakan lebih dari 2.000 tahun
yang lalu.Protomelayu diyakini sebagai nenek moyang orang Melayu Polinesia
yang tersebar dari Madagaskar sampai pulau-pulau paling timur di
Pasifik.Mereka diperkirakan datang dari Cina bagian selatan.Dari Cina bagian
selatan itu mereka bermigrasi ke Indocina dan Siam kemudian ke Kepulauan
Indonesia.Kedatangan para imigran baru itu kemudian mendesak keberadaan
penduduk asli dan pendatang sebelumnya.
Persebaran ras di Indonesia sudah ada sejak zaman es. Pada zaman es
wilayah Indonesia bagian barat masih bersatu dengan benua Asia sedangkan
daerah bagian timur bersatu dengan benua Australia. Pada masa itu telah
tersebar 2 ras di Indonesia, yaitu :
1. Ras Mongoloid
Ras ini berasal dari daerah Asia Tengah (Mongoloid). Pada zaman es ini
ras mongoloid tersebar di daerah Indonesia bagian Barat meliputi pulau Sumatra,
Jawa, dan Kalimantan. Dengan arus persebaran sebagai berikut.
Dari Mongolia menuju ke daerah- daerah dia Asia Tenggara seperti
Vietnam, Laos, Thailand, Malaysia, Singapura, baru menuju ke Indonesia bagian
barat.
Semua ditempuh melalui jalar darat sebab saat itu bagian barat Indonesia
masih bersatu dengan benua Asia Tenggara. Pada perkembangan selanjutnya
Page 23
24. terbentuklah pulau-pulau di Indonesia bagian barat seperti Sumatra, Kalimantan
dan Jawa, daratan yang menjadi lautan disebut paparan sunda.
2. Ras Austroloid
Ras ini berpusat di Australia dan menyebar ke Indonesia bagian Timur
khususnya wilayah Papua/Irian Jaya. Persebaran ke daerah inipun dilakukan
melalui darat sebab saat itu papua masih bersatu dengan benua Australia
perkembangannya daratan yang menjadi lautan disebut paparan sahul.
Sementara itu daerah di zone Wallacea seperti Sulawesi, Nusa Tenggara,
dan Maluku merupakan daerah penyaringan bagi migrasi manusia dan fauna dari
paparan sunda ke paparan sahul maupun sebaliknya sehingga sangat terbatas
sekali ras yang dapat masuk ke wilayah ini.
Jadi awalnya ras nenek moyang bangsa Indonesia adalah ras Mongoloid
dan ras Austroloid.
Perkembangan selanjutnya pada tahun 2000 SM mulai terjadi migrasi/
perpindahan ras dari berbagai daerah ke Indonesia, yaitu :
1. Migrasi pertama, Ras Negroid
Ciri dari ras berkulit hitam, bertubuh tinggi, dan berambut keriting. Ras ini
datang ini dari Afrika. Di Indonesia ras ini sebagian besar mendiami daerah
Papua.
Keturunan ras ini terdapat di Riau (pedalaman) yaitu suku Siak (Sakai),
serta suku Papua melanesoid mendiami Pulau Papua dan Pulau Melanesia.
2. Migrasi kedua,Ras Weddoit
Ciri ras ini adalah berkulit hitam, bertubuh sedang, dan berambut
keriting. Ras ini datang dari India bagian selatan. Keturunan ras ini mendiami
kepulauan Maluku dan Nusa Tenggara Timur (Kupang).
3. Migrasi Ketiga, Ras Melayu Tua (Proto Melayu)
Ciri ras ini adalah berkulit sawo matang, bertubuh tidak terlalu tinggi,
dan berambut lurus. Ras ini termasuk dalam Ras Mongoloid (sub ras Malayan
Mongoloid) berasal dari daerah Yunan (Asia Tengah) masuk ke Indonesia
melalui Hindia Belakang (Vietnam)/ Indo Cina baru selanjutnya ke Indonesia.
Di Indonesia Ras ini menyebar melalui 2 Jalur sesuai dengan jenis
kebudayaan Neolithikum yang dibawanya, yaitu.
1) Jalur pertama, melalui jalur barat dan membawa kebudayaan berupa
kapak persegi. Dengan menempuh jalur darat dari Yunan mereka menuju ke
Semenanjung Melayu melalui Thailand selanjutnya menuju ke Sumatra, Jawa,
Bali, ada pula yang menuju Kalimantan dan berakhir di Nusa Tenggara.
Sehingga di daerah tersebut banyak ditemukan peninggalan berupa kapak
persegi/ beliung persegi.
Page 24
25. Keturunan Proto Melayu yang melalui jalur ini adalah masyarakat/
Suku Batak , Nias(Sumatra Utara), Mentawai (Sumatra Barat), Suku Dayak
(Kalimantan), dan Suku Sasak (Lombok).
2) Jalur kedua, melalui jalur timur dan membawa kebudayaan berupa
kapak lonjong. Dengan menempuh jalur laut dari Yunan (Teluk Tonkin)
menyusuri Pantai Asia Timur menuju Taiwan, Filipina, kemudian ke daerah
Sulawesi, Maluku, ke Irian selanjutnya sampai ke Australia. Peninggalan kapak
lonjong banyak ditemukan di Papua. Keturunan Proto Melayu yang melalui
jalur ini adalah suku Toraja (Sulawesi Selatan), Suku Papua (Irian), Suku
Ambon, Ternate, Tidore (Maluku).
4. Migrasi Keempat, Ras Melayu Muda (Deutro Melayu)
Sekitar 500 SM datang migrasi dari ras Deutro Melayu dari daerah Teluk
Tonkin, Vietnam selanjutnya mendesak keturunan ras Proto Melayu yang telah
menetap lebih dahulu dan masuk Indonesia menyebar keberbagai daerah baik di
pesisir pantai maupun pedalaman.
Mereka masuk membawa kebudayaan yang relatif lebih maju yaitu
kebudayaan logam terutama benda-benda dari Perunggu, seperti nekara, moko,
kapak corong, dan perhiasan. Hasil kebudayaan ras ini sangat terpengaruh
dengan kebudayaan asalnya dari Vietnam yaitu Budaya Dongson. Tampak
dengan adanya kemiripan antara artefac perunggu di Indonesia dengan di
Dongson.
Keturunan dari Deutro Melayu yaitu suku Minang (Sumatra barat),
Suku Jawa, dan Suku Bugis (Sulawesi Selatan). Ras ini pada perkembangannya
mampu melahirkan kebudayaan baru yang selanjutnya menjadi kebudayaan
bangsa Indonesia sekarang.
F. METODE PEMBELAJARAN
Metode Pembelajaran : Diskusi, Ceramah, tanya jawab
Pendekatan Pembelajaran : Scientifik/ Ilmiah
Model Pembelajaran : Problem Based Learning
G. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan 1
Kegiatan Diskripsi
Alokasi
Waktu
Pendahuluan • Mengucapkan salam dengan ramah kepada siswa
ketika memasuki ruang kelas
• Berdoa sebelum membuka pelajaran
• Menanyakan kepada peserta didik kesiapan dan
kenyamanan untuk belajar
• Menanyakan kehadiran peserta didik
• Memastikan bahwa setiap siswa datang tepat waktu
• Menegur siswa yang terlambat dengan sopan
20 Menit
Page 25
26. • Menanyakan kesiapan peserta didik untuk
mengikuti proses pembelajaran
• Merievew pelajaran yang diberikan pada minggu
sebelumya
• Menyampaikan tujuan pembelajaran dan kompetensi
yang harus dikuasai peserta didik
• Menyampaikan cakupan materi dan penjelasan
uraian kegiatan sesuai silabus
• Mempersiapkan materi ajar dan alat/ media
pembelajaran
Inti MENGAMATI
• Peserta didik membaca literatur perkembangan bumi
dan munculnya makhluk hidup
• Peserta didik membaca buku teks untuk mengetahui
perkembangan bumi dan munculnya makhluk hidup
• Peserta didik diharapkan kesungguhannya dalam
melatih kesungguhan, ketelitian dan mencari
informasi.
MENANYA
• Melalui membaca buku teks ( halaman ,,,,, ), peserta
didik diminta untuk menjawab pertanyaan,
misalnya :
- Bagaimanakah menurut pendapatmu tentang
asal-usul bumi?
- Menurut ilmu geologi sebutkan empat
tahapan masa dalam pembentukan bumi.
• Diharapkan siswa mampu Mengembangkan
kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan
merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran
kritis yang perlu untuk hidup cerdas dan belajar
sepanjang hayat.
MENALAR
• Untuk menjawab pertanyaan-pertayaan tersebut,
peserta didik diminta melakukan diskusi kelompok.
Setiap kelompok terdiri dari 5 orang anggota
• Pada saat diskusi berlangsung, peserta didik
memaparkan pemikiran masing masing kepada
kelompok diskusi masing-masing
• Peserta didik diarapkan mampu mengembangkan
sikap sopan, menghargai pendapa orang lain,
50 Menit
Page 26
27. berkomunikasi serta menerapkan kemampuan
mengnumpulkan informasi melalui berbagai cara
yang di pelajari
MENCOBA
• Peserta didik melaksanakan diskusi “berdiskusi”
• Kelas dibagi menjadi 5 kelompok jumlah masing-
masing kelompok disesuaikan dengan jumlah
rombongan belajar .
• Setiap kelompok mendapat lembaran yang berisi
pertanyaan
• Masing-masing anggota kelompok bekerjasama
menyeselaikan tugas yang telah diberikanan
• Setiap kelompok yang selesai ditulis kecepatannya
dan dihargai dengan nilai
• Setelah selesai seluruh kelompok kemudian dinilai
oleh guru, kemudian masing-masing kelompok
mempresentasikan hasil kerjasamanya, dan
ditanggapi oleh kelompok lain.
• Mengembangkan sikap teliti, jujur,sopan dan
menerapkan kemampuan mengumpulkan informasi
melalui berbagai cara yang dipelajari,
mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar
sepanjang hayat.
MEMBUAT JEJARING
• Dengan dibantu guru, peserta didik menyimpulkan
materi yang telah dibahas
• Peserta didik menyimpulkan nilai-nilai atau
manfaat apa yang didapat dari pembelajaran yang
telah selesai dibahas pada hari itu
• Mengerjakan tugas mandiri terstuktur sebagai
pekerjaan rumah guna merefleksi dari materi yang
telah dibahas
• Nilai yang dikembangkan: Mengembangkan sikap
jujur, teliti, toleransi, kemampuan berpikir
sistematis, mengungkapkan pendapat dengan singkat
dan jelas, dan mengembangkan kemampuan
berbahasa yangbaik dan benar.
Page 27
28. Penutup • Guru membimbing peserta didik untuk membuat
kesimpulan tentang pelajaran yang baru saja
berlangsung serta menanyakan kepada peserta didik
apa manfaat yang diperoleh setelah mempelajari
topik asal-usul nenek moyang di Indonesia
• Evaluasi untuk mengukur ketercapaian tujuan
pembelajaran
• Memberikan tugas sebagai pekerjaan rumah dari
materi yang telah dibahas
• Menutup dengan salam
20 enit
Pertemuan 2
Kegiatan Diskripsi
Alokasi
Waktu
Pendahuluan • Mengucapkan salam dengan ramah kepada siswa
ketika memasuki ruang kelas
• Berdoa sebelum membuka pelajaran
• Menanyakan kepada peserta didik kesiapan dan
kenyamanan untuk belajar
• Menanyakan kehadiran peserta didik
• Memastikan bahwa setiap siswa datang tepat waktu
• Menegur siswa yang terlambat dengan sopan
• Menanyakan kesiapan peserta didik untuk
mengikuti proses pembelajaran
• Merievew pelajaran yang diberikan pada minggu
sebelumya
• Menyampaikan tujuan pembelajaran dan kompetensi
yang harus dikuasai peserta didik
• Menyampaikan cakupan materi dan penjelasan
uraian kegiatan sesuai silabus
• Mempersiapkan materi ajar dan alat/ media
pembelajaran
20 Menit
Inti MENGAMATI
• Peserta didik mengamati peta jalur migrasi nenek
moyang bangsa Indonesia
• Peserta didik membaca buku teks untuk mengetahui
latar belakang migrasi Proto Melayu dan Deutero
50 Menit
Page 28
29. Melayu menuju kepulauan Indonesia
• Peserta didik diharapkan kesungguhannya dalam
melatih kesungguhan, ketelitian dan mencari
informasi.
MENANYA
• Melalui membaca buku teks ( halaman ,,,,, ), peserta
didik diminta untuk menjawab pertanyaan,
misalnya :
- Bagaimanakah menurut pendapatmu tentang
asal-usul bangsa Indonesia?
- Menurut pendapatmu faktor apa saja yang
mendorong migrasi Proto dan Deutro
Melayu?
- Jelaskan Rute Persebaran Proto dan Deutero
Melayu berdasarkan peta sejarah!
- Sebutkan contoh-contoh hasil kebudayaan
Proto Deutero Melayu!
• Diharapkan siswa mampu Mengembangkan
kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan
merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran
kritis yang perlu untuk hidup cerdas dan belajar
sepanjang hayat.
MENALAR
• Untuk menjawab pertanyaan-pertayaan tersebut,
peserta didik diminta melakukan diskusi kelompok.
Setiap kelompok terdiri dari 5 orang anggota
• Pada saat diskusi berlangsung, peserta didik
memaparkan pemikiran masing masing kepada
kelompok diskusi masing-masing
• Peserta didik diarapkan mampu mengembangkan
sikap sopan, menghargai pendapa orang lain,
berkomunikasi serta menerapkan kemampuan
mengnumpulkan informasi melalui berbagai cara
yang di pelajari
MENCOBA
• Peserta didik melaksanakan diskusi “berdiskusi”
• Kelas dibagi menjadi 5 kelompok jumlah masing-
masing kelompok disesuaikan dengan jumlah
rombongan belajar .
Page 29
30. • Setiap kelompok mendapat lembaran yang berisi
pertanyaan
• Masing-masing anggota kelompok bekerjasama
menyeselaikan tugas yang telah diberikanan
• Setiap kelompok yang selesai ditulis kecepatannya
dan dihargai dengan nilai
• Setelah selesai seluruh kelompok kemudian dinilai
oleh guru, kemudian masing-masing kelompok
mempresentasikan hasil kerjasamanya, dan
ditanggapi oleh kelompok lain.
• Mengembangkan sikap teliti, jujur,sopan dan
menerapkan kemampuan mengumpulkan informasi
melalui berbagai cara yang dipelajari,
mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar
sepanjang hayat.
MEMBUAT JEJARING
• Dengan dibantu guru, peserta didik menyimpulkan
materi yang telah dibahas
• Peserta didik menyimpulkan nilai-nilai atau
manfaat apa yang didapat dari pembelajaran yang
telah selesai dibahas pada hari itu
• Mengerjakan tugas mandiri terstuktur sebagai
pekerjaan rumah guna merefleksi dari materi yang
telah dibahas
• Nilai yang dikembangkan: Mengembangkan sikap
jujur, teliti, toleransi, kemampuan berpikir
sistematis, mengungkapkan pendapat dengan singkat
dan jelas, dan mengembangkan kemampuan
berbahasa yangbaik dan benar.
Penutup • Guru membimbing peserta didik untuk membuat
kesimpulan tentang pelajaran yang baru saja
berlangsung serta menanyakan kepada peserta didik
apa manfaat yang diperoleh setelah mempelajari
topik asal-usul nenek moyang di Indonesia
• Evaluasi untuk mengukur ketercapaian tujuan
pembelajaran
• Memberikan tugas sebagai pekerjaan rumah dari
materi yang telah dibahas
• Menutup dengan salam
21 enit
Page 30
31. Pertemuan 3
KEGI-
ATAN
URAIAN KEGIATAN ALOKAS
I
WAKTU
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
P
E
N
D
A
H
U
L
U
A
N
• Guru menyapa selanjutnya,
mengkondisikan kelas,
memeriksa kehadiran siswa
dan kesiapan siswa belajar
termasuk kebersihan ruang
belajar
• Guru meminta siswa
merefleksi hasil pertemuan
sebelumnya
• Guru menagih dan
membahas PR yang
ditugaskan pada pertemuan
sebelumnya
• Guru menjelaskan tujuan
pembelajaran dan proses
pembelajaran secara singkat
• Guru menjelaskan secara
garis besar materi
pembelajaran yang akan
dikaji, tujuan pembelajaran,
rambu-rambu pembelajaran
dan metode penilaian yang
akan diterapkan
• Guru menginformasikan
sumber belajar berupa; buku,
ensiklopedia, artikel koran
dan sumber belajar lainnya
• Memberikan motivasi
tentang terbentuknya
kepulauan Indonesia
• Guru Menggali pengetahuan
siswa dengan mengajukan
pertanyaan tentang apa
tenaga endogen, tenaga
eksogen, perubahan iklim
serta letusan gunung api.
• Siswa mendengarkan,
menjawab sapaan, semua siswa
bertanggung jawab menjaga
kebersihan kelas, dan
mewujudkan lingkungan kelas
yang bersih, apik. Dan
melanjutkan berdoa untuk
memulai pelajaran, agar diberi
kelancaran oleh Tuhan YME.
• Siswa merefleksi hasil
pertemuan sebelumnya
• Memberikan hasil PR kepada
guru untuk di nilai.
• Siswa menyimak dan
menanyakan jika ada
penjelasan yang tidak
dimengerti
• Siswa menyimak penjelasan
guru tentang materi
pembelajaran, dan mengajukan
pertanyaan untuk hal-hal yang
belum jelas
• Siswa menyiapkan buku
sumber dan sumber belajar
lainnya untuk mencapai
penguasaan kompetensi
religius, sosial, pengetahuan
dan keterampilan
• Siswa menyimak motivasi
yang disampaikan guru untuk
menghantarkan pemahaman
kepada materi pembelajaran.
• Siswa menjawab pretes dengan
jujur untuk mengaji materi
pembelajaran
20 menit
Page 31
32. I
N
T
I
• Guru mengarahkan siswa
untuk mengamati (membaca)
literatur tentang pengertian
tenaga endogen, tenaga
eksogen, perubahan iklim
serta letusan gunung api.
• Guru memfasilitasi siswa
melakukan tanya-jawab
(berdiskusi) sehubungan
dengan pengertian apa tenaga
endogen, tenaga eksogen,
perubahan iklim serta letusan
gunung api.
• Guru memfasilitasi siswa agar
menggali informasi dan
mencatat berbagai cara
terbentuknya kepulauan
Indonesia
• Guru memberikan umpan
balik berdasarkan hasil
pemaparan siswa.
Sisiwa mengamati literatur
tentang pengertian tenaga
endogen, tenaga eksogen,
perubahan iklim serta letusan
gunung api.
• . Siswa menanyakan dan
menjawab pertanyaan-
pertanyaan tentang seputar materi
yang telah dijelaskan
• Siswa mencoba untuk
mengeksplorasi dengan cara
mencatat dan mengidentifikasi
berbagai cara terbentuknya
kepulauan Indonesia
• Siswa mengomunikasikan
dengan cara memaparkan hasil
pengamatan dan eksplorasi
tentang terbentuknya kepulauan
Indonesia
100 menit
Page 32
33. P
E
N
U
T
U
P
• Memberikan penguatan pada
terbentuknya Kepulauan
Indonesia
• Mengajukan beberapa
pertanyaan singkat untuk
menguji pemahaman siswa
tentang pengertian serta
terbentuknya kepulauan
Indonesia
•Guru memberikan kesimpulan
dan evaluasi pembelajaran
•Memberikan latihan individu:
• Menayakan nilai-nilai karakter
bangsa apa saja yang didapat
dari pelajaran hari ini.
•Menyimak penguatan konsep
yang disampaikan guru, dan
mencatatnya di buku catatan
harian
•Menjawab secara cepat
pertanyaan guru berkaitan dengan
konsep-konsep penting yang telah
dipahami dalam kegiatan
pembelajara ini (postes)
•Siswa menyimak evaluasi dan
kesimpulan yang dijelaskan guru
•Mendengarkan dan mencatat
latihan untuk dikerjakan
•Secara jujur siswa menyampaikan
nilai karakter apa saja yang
diperoleh setelah proses
pembelajaran hari ini.
15 menit
ALAT/ BAHAN/SUMBER BAHAN
Alat : Gambar rute Persebaran dan gambar ras Persebaran Proto dan Deutero
Melayu
Bahan : , power point, LCD.
Sumber Belajar: Hapsari, Ratna., M. Adil. 2013. Sejarah Indonesia utuk SMA kelas
X. Jakarta: Erlangga, Internet
H. Penilaian Proses dan Hasil Belajar
- Teknik : Tes dan Non Tes
- Bentuk : Uraian dan Tugas
- Instrumen (Tes dan Non tes)
I. Tes Uraian
1. Bagaimanakah menurut pendapatmu tentang asal-usul bangsa Indonesia?
2. Jelaskan ciri-ciri ras negroid!
3. Jelaskan rutepersebaran Proto Melayu berdasarkan peta sejarah!
4. Jelaskan ciri-ciri fisik orang Indonesia!
5. Sebutkan contoh-contoh hasil kebudayaan Proto -Deutero Melayu!
Page 33
34. Jawaban :
1. Menurut Sarasin bersaudara, penduduk asli Kepulauan Indonesia adalah ras berkulit
gelap dan bertubuh kecil. Sebelum bangsa Melayu Austronesia masuk ke Indonesia,
wilayah Indonesia sudah ada suku Weddid dan Negrito. Kedua suku tersebut berasal
dari daerah Tonkin.Dari Tonkin kemudian menyebar ke Hindia Belanda, Indonesia,
hingga pulau-pulau di Samudera Pasifik.Suku Bangsa Melayu yang terdapat di
Indonesia dalam proses menetapnya dibedakan menjadi dua yaitu Bangsa Melayu
Tua (Proto Melayu) dan Bangsa Melayu Muda (DeutroMelayu)
2. Ciri dari ras berkulit hitam, bertubuh tinggi, dan berambut keriting. Ras ini datang
ini dari Afrika. Di Indonesia ras ini sebagian besar mendiami daerah Papua.
Keturunan ras ini terdapat di Riau (pedalaman) yaitu suku Siak (Sakai), serta suku
Papua melanesoid mendiami Pulau Papua dan Pulau Melanesia.
3. Di Indonesia Ras ini menyebar melalui 2 Jalur :
- Jalur pertama, melalui jalur barat dan membawa kebudayaan berupa kapak
persegi. Dengan menempuh jalur darat dari Yunan mereka menuju ke
Semenanjung Melayu melalui Thailand selanjutnya menuju ke Sumatra, Jawa,
Bali, ada pula yang menuju Kalimantan dan berakhir di Nusa Tenggara.
Keturunan Proto Melayu yang melalui jalur ini adalah masyarakat/ Suku Batak ,
Nias(Sumatra Utara), Mentawai (Sumatra Barat), Suku Dayak (Kalimantan), dan
Suku Sasak (Lombok).
- Jalur kedua, melalui jalur timur dan membawa kebudayaan berupa kapak
lonjong. Dengan menempuh jalur laut dari Yunan (Teluk Tonkin) menyusuri
Pantai Asia Timur menuju Taiwan, Filipina, kemudian ke daerah Sulawesi,
Maluku, ke Irian selanjutnya sampai ke Australia. Peninggalan kapak lonjong
banyak ditemukan di Papua. Keturunan Proto Melayu yang melalui jalur ini
adalah suku Toraja (Sulawesi Selatan), Suku Papua (Irian), Suku Ambon,
Ternate, Tidore (Maluku).
4. Tinggi badan berkisar antara 135-180 cm,
Berat badan berkisar antara 30-75 kg,
Warna kulit berkisar antara kuning langsat dan coklat hitam,
Warna rambut antara coklat dan hitam,
Bentuk rambut antara lurus dan keriting
5. Proto Melayu : kapak persegi/ beliung persegi, kapak lonjong
Duetro Melayu : kebudayaan logam terutama benda-benda dari Perunggu,
seperti nekara, moko, kapak corong, dan perhiasan.
Page 34
35. II. Non tes
Pedoman Penilaian
No
Nama
siswa
Aspek Penilaian Sikap/ketermpilan dalamdiskusi
Jumlah
Skor Nilai
Partisipasi/
Keaktifan
Kerjasama
Dalam
diskusi
Antusias
Bertanya/
menjawab
Kemampuan
mengemukakan
pendapat
1. Contoh 5 5 5 5 20 10
2.
Skor maksimum 20
Keterangan : 5 : sangat baik
4 : Baik
3 : Cukup
2 : Kurang
1 : Sangat Kurang
Hasil Penilaian : Jumlah perolehan skor X 10
Skor maksimum
INSTRUMEN PENILAIAN TUGAS
NO ASPEK PENILAIAN
Skor
1 2 3
1 Jumlah contoh yang diungkap
2 Cakupan materi
3 Ketepatan identifikasi siswa
4 Hasil analisis
5 Ketepatan simpulan kelompok
Jumlah
Jumlah total skor
Pedoman penilaian
Nilai 1 s/d 3 dengan ketentuan :
1) Jumlah < 2, cakupan materi tidak lengkap, identifikasi tidak tepat, hasil analisis
tidak ada, simpulan tidak tepat
2) Jumlah 2 s/d 3, cakupan materi kurang lengkap, identifikasi kurang tepat, hasil
amalisis kurang lengkap, simpulan kurang tepat
3) Jumlah > 3, cakupan materi lengkap, idetifikasi tepat, hasil analisis lengkap,
simpulan tepat
Skor minimal : 3
Skor maksimal : 15
Nilai Akhir ( N A ) : Jumlah skor X 100
Page 35
36. Skor maksimum
INSTRUMEN PENILAIAN PENGAMATAN ( SIKAP )
NO ASPEK PENILAIAN
Skor
1 2 3
1 Perhatian
2 Tanggung jawab
3 Ketepatan menyerahkan tugas
4 Partisipasi
5 Kemampuan menghargai pendapat lain
Jumlah
Jumlah total skor
Pedoman penilaian
Nilai 1 s/d 3 dengan ketentuan :
1) Tidak perhatian, tidak bertanggung jawab, terlambat mengumpulkan tugas, tidak
berpartisipasi dalam pembelajaran, tidak bias menghargai pendapat lain
2) Kurang perhatian, kurang bertanggung jawab, terlambat kurang dari satu mingu
dalam pengumpulan tugas, kurang berpartisipasi, kurang bias menghargai
pendapat lain
3) Sangat perhatian, sangat bertanggung jawab, tepat waktu dalam pengumpulan
tugas, parisipasi dalam pembelajaran, sangat menghargai pendapat lain
a. Skor minimal : 3
b. Skor maksimal : 15
c. Nilai Akhir ( N A ) : Jumlah skor X 100
15
....................,.....
2014
Mengetahui Guru Mata Pelajaran Sejarah
Kepala SMA ....
.................................. ...........................
.......
NIP. NIP.
Catatan Kepala Sekolah
....................................................................................................
....................................................................................................
....................................................................................................
....................................................................................................
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Page 36
37. Satuan Pendidikan :
Kelas/Semester : X/1
Mata Pelajaran : Sejarah Indonesia
Materi Pokok : Memahami corak kehidupan masyarakat pada zaman praaksara
Alokasi Waktu : 4 x 45’ (2 x pertemuan)
A. Kompetensi Inti:
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah
lingkungan, gotong royong, kerja sama, responsive, dan proaktif) dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan
bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta
dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan factual, konseptual, procedural dalam
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan procedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator
No. Kompetensi Dasar Indikator
1. Menghayati keteladanan para
pemimpin dalam toleransi antar umat
beragama dan mengamalkannya
dalam kehidupan sehari-hari.
- Memberikan kesempatan untuk beribadah bagi umat
agama lain .
- Menunjukkan rasa syukur kepada Tuhan Yang
Maha Esa dengan dirumuskannya Pancasila sebagai
dasar negara oleh para pendiri negara.
1. Menunjukkan sikap tanggung jawab,
peduli terhadap berbagai hasil budaya
pada zaman praksara, Hindu –
Buddha dan Islam.
- Memanfaatkan Museum sebagai sumber referensi
bejalar kebudayaan Praaksara.
- Menunjukkan rasa tanggung jawab dengan
memelihara dan menjaga hasil kebudayaan
Praaksara di Indonesia
2. Memahami corak kehidupan
masyarakat pada zaman praaksara
- Menjelaskan proses terbentuknya kepulauan
Indonesia
- Menjelaskan Perkembangan bumi dari masa ke
masa
- Menjelaskan Asal-usul dan migrasi Manusia
Purba ke Indonesia
- Menganalisis jenis manusia Purba
- Menganalisis corak kehidupan masyarakat
Page 37
38. Praaksara
4. 4. Menyajikan hasil penalaran mengenai
corak kehidupan masyarakat pada
zaman praaksara dalam bentuk
tulisanl
- Menganalisis perkembangan bumi dari masa ke
masa
- Mendeskripsikan Jenis-jenis Manusia Purba
- Mengkomunikasikan (mempresentasikan) kepada
kelas tentang corak kehidupan masyarakat
Praaksara
C. Tujuan Pembelajaran
Kompetensi Sikap Spiritual dan Sikap Sosial
Pertemuan 1, 2 dan 3
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik mampu:
1) Memberikan kesempatan untuk beribadah bagi umat agama lain .
2) Menunjukkan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa terbentuknya
kepulauan Indonesia
3) Memanfaatkan Museum sebagai sumber referensi bejalar kebudayaan Masa
Praaksara.
4) Menunjukkan rasa tanggung jawab dengan memelihara dan menjaga
kekayaan flora dan fauna di Indonesia
Kompetensi Pengetahuan dan Keterampilan
Pertemuan Pertama
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik mampu:
a. Mengetahui Proses terbentuknya kepulauan indonesia
b. Menjelaskan Perkembangan bumi dari masa ke masa
Pertemuan Kedua
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik mampu:
a. Mengetahui Asal-usul dan migrasi Manusia Purba ke Indonesia
b. Menjelaskan jenis-jenis manusia purba di Indonesia
Pertemuan Ketiga
a. Menganalisis corak kehidupan masyarakat praaksara
Page 38
39. D. Materi Pembelajaran
Pertemuan Pertama
1) Mengetahui Proses terbentuknya kepulauan indonesia
2) Menjelaskan Perkembangan bumi dari masa ke masa
Materi Konsep
1) Proses terbentuknya kepulauan Indonesia
a. Tenaga endogen (pergerakan lempeng tektonik) tenaga yang berasal dari
dalam bumi, pergerakan lempeng tersebut sudah mulai sejak 60 juta tahun
lalu.
b. Tenaga eksogen (tenaga yang berasal dari luar bumi) , tenaga eksogen
berasal dari 3 sumber : atmosfer, air dan organisme.
2) Perkembangan bumi dari masa ke masa
a. Masa berburu dan mengumpulkan makanan tingkat sederhana : budaya
Paleolithikum
b. Masa berburu dan mengumpulkan makanan tingkat lanjut : budaya
Mesolitikhum
c. Masa bercocok tanam : budaya neolithikum
d. Masa perundagian ; budaya megalithikum dan budaya logam
Pertemuan Kedua
1) Asal-usul dan migrasi Manusia Purba ke Indonesia
2) Jenis-jenis manusia purba di Indonesia
Materi Fakta
Pada masa berburu dan mengumpulkanmakanan tingkat sederhana,
diperkirakan terjadi sejak munculnya manusia purba pertama samapai sekitar
12.000 tahun yang lalu. Di Indonesia pada masa ini, hidup manusia purba jenis
meganthropus, pithecantropus dan homo.
Pertemuan Ketiga
1) Corak kehidupan masyarakat pra aksara
E. PENDEKATAN, MODEL, DAN METODE PEMBELAJARAN
Pendekatan : Scientific Learning
Model : Example Non Example
Metode : Ceramah Bervariasi, Dikusi, Tanya jawab, Penugasan
F. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN :
Pertemuan 1
• Pendahuluan (15 menit)
2. Peserta didik bersama guru menyampaikan salam dan berdoa
3. Guru mengkondisikan kelas
4. Guru mereview materi pelajaran yang lalu secara umum
Page 39
40. 5. Peserta didik menerima informasi mengenai topik dan
tujuanpembelajaran
6. Guru menjelaskan tentang model pembelajaran Example Non Example
7. Peserta didik membuat kelompok diskusi dengan jumlah anggota
kelompok 2-3 orang per kelompok.
• Inti (60 menit)
Mengamati
1. Peserta didik melakukan pengamatan tentang gambar jenis- jenis manusia
purba yang ditampilkan oleh guru
2. Nilai yang dikembangkan : teliti, kreatif
.
Menanya
1. Peserta didik dimotivasi untuk mengeksplorasi dan merumuskan pertanyaan-
pertanyaan yang berkaitan secara langsung maupun tidak langsung
(pertanyaan hipotetik) terkait dengan materi ajar. apa, siapa, dimana, kapan,
bagaimana, mengapa.
2. Nilai yang dikembangkan : rasa ingin tahu
Mencoba/mengumpulkan informasi
1. Peserta didik mengumpulkan informasi/data dengan membaca buku teks pelajaran,
dari gambar, penelusuran internet, dan/atau mencari di perpustakaan untuk
menganalisis gambar tersebut.
2. Peserta didik diberi tugas secara kelompok (3 orang per kelompok) untuk
Menganalisis gambar yang tersebut.
3. Nilai yang dikembangkan: berpikir kritis, kreatif
Mengasosiasi/menalar
1. Peserta didik menganalisis data dan informasi yang telah dikumpulkan dari berbagai
sumber untuk menjawab pertanyaan yang telah dirumuskan.
2. Peserta didik mendiskusikan didalam kelompok untuk merumuskan kesimpulan dari
jawaban atas pertanyaan yang telah disusun,lalu hasil diskusi ditulis didalam kertas
3. Nilai yang dikembangkan : bertanggung jawab, kerja keras
.
Mengkomunikasikan
1. Salah satu peserta didik sebagai wakil kelompok mempresentasikan hasil simpulan
yang telah dirumuskan. Kelompok lain diwajibkan memberi tanggapan.
2. Peserta didik bersama guru merumuskan simpulan hasil proses kegiatan
pembelajaran pada pertemuan pertama.
Page 40
41. 3. Nilai yang dikembangkan : kerja sama
• Penutup (10 menit)
1. Peserta didik melakukan refleksi terhadap proses pembelajaran
2. Peserta didik diberi pesan tentang nilai dan moral.
3. Peserta didik diberi tugas untuk menyempurnakan laporan berdasarkan masukan dan
saran pada saat presentasi yang telah dikonfirmasi guru.
Pertemuan Kedua
a. Pendahuluan (15 menit)
• Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai
religius).
• Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai
implementasi nilai disiplin).
• Apersepsi: Menggali pengetahuan siswa tentang materi pembentukan
kepulauan Indonesia
• Memotivasi: Guru menunjukkan gambar lempeng dunia dan proses
terbentuknya kepulauan Indonesia
• Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
b. Kegiatan Inti (100 menit)
• Guru mengajak murid untuk mengamati gambar lempeng-lempeng dunia
• Siswa secara individu mengamati gambar tradisi dan memahami
terbentuknya kepulauan Indonesia
• Siswa dimotivasi/diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa
ingin tahu.
• Eksplorasi: Salah satu kelompok melakukan presentasi tentang pergerakan
lempeng
• Elaborasi: Pembelajaran kolaboratif. Siswa lainnya bisa bertanya materi
yang belum dimengerti atau menanggapinya. Kelompok penyaji presentasi
kemudian memberikan pertanyaan dalam bentuk kuis ke forum dan
memberikan penilaian kepada teman-temannya.
• Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi bila ada pertanyaan-pertanyaan/kuis yang
tidak terjawab oleh siswa.
• Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari kelompok
untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
• Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan
siswa.
c. Penutup (20 menit)
• Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang tenaga eksogen
pembentuk kepulauan Indonesia
• Refleksi: memberikan pertanyaan tambahan berkaitan dengan terbentuknya
kepulauan Indonesia
Page 41
42. • Tindak lanjut: Penugasan kepada siswa untuk menjawab pertanyaan pada
fitur diskusi dan kuis sejarah dari buku paket.
Page 42
43. G. PENILAIAN HASIL BELAJAR
1. Sikap Spiritual
Jenis/Teknik Penilaian : Observasi
Bentuk Instrumen dan Instrumen : Lembar Observasi
Pedoman Penskoran : Lampiran 1
2. Sikap Sosial
Jenis/Teknik Penilaian : Observasi
Bentuk Instrumen dan Instrumen : Lembar Observasi
Pedoman Penskoran : Lampiran 2
3. Pengetahuan
Jenis/Teknik Penilaian : Test tertulis
Bentuk Instrumen dan Instrumen : Lembar Kerja Siswa
Pedoman Penskoran : Lampiran 3
4. Keterampilan
Jenis/Teknik Penilaian : Test tertulis dan Praktik
Bentuk Instrumen dan Instrumen : Lembar Kerja Kelompok
Pedoman Penskoran : Lampiran 4
H. SUMBER, ALAT, DAN MEDIA PEMBELAJARAN
Sumber:
1. Buku Sejarah SMA kelas X kurikulum 2013 oleh Ratna Hapsari , tahun 2013
penerbit Erlangga
2. http://sejarahkelasx.blogspot.com/2012/04/kronik-dalam-ilmu-sejarah.html
Alat:
LCD (untuk power point)
Laptop/computer
White board dan perangkatnya
Media:
Gambar
Power Point
I. Karakter Kebangsaan
2. Kreatif
3. Tanggung jawab
4. Gemar membaca
5. Disiplin
6. Peduli Lingkungan
7. Ingin Tahu
Page 43
44. Lampiran 1
Contoh Lembar Observasi: Sikap Spiritual
Petunjuk :
Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai sikap spiritual peserta didik. Berilah tanda cek
(v) pada kolom skor sesuai sikap spiritual yang ditampilkan oleh peserta didik, dengan
kriteria sebagai berikut :
4 = selalu, apabila secara terus menerus melakukan aspek yang diamati
3 = sering, apabila cenderung lebih banyak melakukan aspek yang diamati
2 = kadang-kadang, apabila cenderung lebih sedikit melakukan aspek yang diamati
1 = tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan aspek yang diamati
Nama Peserta Didik : ...
Kelas : ...
Tanggal Pengamatan : ...
Materi Pokok : ...
No Aspek Pengamatan
Skor
1 2 3 4
1 Berdoa sebelum dan sesudah melakukan sesuatu
2 Mengucapkan rasa syukur atas karunia Tuhan
3 Memberi salam sebelum dan sesudah menyampaikan pendapat/presentasi
4 Mengungkapakan kekaguman secara lisan maupun tulisan terhadap Tuhan
saat melihat kebesaran Tuhan
5 Merasakan keberadaan dan kebesaran Tuhan saat mempelajari ilmu
pengetahuan
Jumlah Skor
Petunjuk Penskoran :
Skor akhir menggunakan skala 1 sampai 4
Perhitungan skor akhir menggunakan rumus :
Contoh :
Skor diperoleh 14, skor tertinggi 4 x 5 pernyataan = 20, maka skor akhir :
Peserta didik memperoleh nilai :
Sangat Baik : apabila memperoleh skor 3,34 – 4,00
Baik : apabila memperoleh skor 2,66 – 3,33
Cukup : apabila memperoleh skor 1,66 – 2,65
Kurang : apabila memperoleh skor kurang 1,66
Page 44
45. Lampiran 2
Contoh Lembar Penilaian Diri: Sikap Sosial
Nama Peserta Didik : ………………….
Kelas : ………………….
Materi Pokok : ………………….
Tanggal : ………………….
Petunjuk
1. Bacalah pernyataan yang ada di dalam kolom dengan teliti
2. berilah tanda cek (√) sesuai dengan sesuai dengan kondisi dan keadaan kalian sehari-hari
No Pernyataan TP KD SR SL
1 2 3 4
1 Saya menyalin karya orang lain dengan menyebutkan sumbernya
pada saat mengerjakan tugas
2 Saya melaporkan kepada yang berwenang jika menemukan
barang
3 Saya mengerjakan soal ujian tanpa melihat jawaban teman yang
lain
4 Saya bertanggung jawab untuk melaksanakan tugas-tugas yang
diberikan
Jumlah Skor
Keterangan :
• SL : selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
• SR : sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang
tidak melakukan
• KD : kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak
melakukan
• TP : tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan
Petunjuk Penskoran :
Lihat petunjuk penskoran pada pedoman observasi sikap spiritual.
Page 45
46. Lampiran ke 3
Lembar Kerja Siswa :
Nama :
Kelas :..................
Hari / Tanggal :
Materi :
Kisi –kisi soal
Indikator Butir soal
Ciri-ciri manusia purba 1-3
Tempat penemuan manusia purba 4
Jenis-jenis manusia purba 5
SOAL
1. Tulislah cirri-ciri manusia purba jenis pithecanthropus !
2. Bedakan ciri fisik manusia Meganthropus dengan Pithekantropus !
3. Bagaimana ciri-ciri kehidupan manusia purba!
4. Sebutkan tempat penemuan manusia purba !
5. Setelah di analisa ada berapa jenis manusia purba yang ditemukan di Indonesia !
JAWABAN
1. Ciri Pithecanthropus :
- Hidungnya lebar dengan tulang pipi yang kuat dan menonjol
- Mengumpulkan makanan dan berburu
- Makanannya daging dan tumbuhan
- Volume otak 750-1350cc
- Badan tegap
- Alat pengunyah dan tengkuk sangat kuat
- Bentuk geraham besar dan rahang yang kuat
- Tonjolan kening tebal
- Hidung tebal
- Belakang kepala tampak menonjol
Page 46
47. 2. Meganthropus :berbadan tegap,rahang kuat.
Pithecanthropus : tegap tapi tidak setegap meganthropus.
Homo :bentuk fisik hamper sama dengan manusia sekarang.
3. Masih FOOD GATHERING , Nomaden.
4. Meganthropus di Sangiran,Pithekantropus di bengawan Solo di wilayah
Ngawi,Mojo kerto
Homo di Wajak, lembah Bengawan Solo.
5. Ada 3 jenis : meganthropus, pithecanthropus, homo
Lampiran ke 4
Lembar Kerja Kelompok :
Nama Aspek Penilaian Rata-Rata
NilaiPartisipasi Pemahaman
materi
Penampilan
Keterangan
a. Partisipasi
Peserta didik memperoleh nilai :
4 : apabila peserta didik berinteraksi dalam satu kelompok dan
3 : apabila peserta didik aktif dalam penyajian maupun saat sesi diskusi
2 : apabila peserta didik memperhatikan terhadap situasi penyajian
1 : apabila peserta didik tidak memperhatikan atau acuh terhadap situasi penyajian
b. Pemahaman Materi
Peserta didik memperoleh nilai :
4 : apabila peserta didik mampu menganalisis permasalahan dalam materi dan
mengembangkan idenya
3 : apabila peserta didik mampu menganalisis permasalahan dalam materi
2 : apabila peserta didik paham akan materi yang disajikan
1 : apabila peserta didik tidak dapat memahami materi yang disajikan
c. Penampilan
Peserta didik memperoleh nilai :
4 : apabila peserta didik mampu mempertahankan pemikirannya dan mengembangkan
idenya
3 : apabila peserta didik mampu menumbuhkan pemikiran baru dari peserta lain
2 : apabila peserta didik mampu menyajikan apa yang sudah dikerjakan
1 : apabila peserta didik kurang yakin akan hasil pekerjaan yang dikerjakan
Peserta didik memperoleh nilai :
Sangat Baik : apabila memperoleh skor 3,34 – 4,00
Baik : apabila memperoleh skor 2,66 – 3,33
Cukup : apabila memperoleh skor 1,66 – 2,65
Kurang : apabila memperoleh skor kurang 1,66
....................,..... 2014
Mengetahui Guru Mata Pelajaran Sejarah
Page 47
48. Kepala SMA ....
.................................. ...........................
.......
NIP. NIP.
Catatan Kepala Sekolah
....................................................................................................
....................................................................................................
....................................................................................................
................................
Page 48
49. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Sekolah :
Mata pelajaran : SEJARAH INDONESIA
Kelas/Semester : X/1
Materi Pokok : Hasil kebudayaan pada Masyarakat Praaksara tingkat lanjut dan
asal usul nenek moyang
Alokasi Waktu : 4X45 Menit (2 kali pertemuan)
A. Kompetensi Inti:
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun,
ramah lingkungan, gotong royong, kerja sama, responsive, dan proaktif) dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan
bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam
serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan factual, konseptual, procedural dalam
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan procedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar
KD Pada KI – 1 :
1. Menghayati keteladanan para pemimpin dalam mengamalkan ajaran
agamanya.
Indikator:
- Menunjukan rasa syukur pada ciptaan Tuhan YME berupa peninggalan
nenek Moyang bangsa Indonesia
KD Pada KI – 2 :
1. Menunjukan sikap tanggung jawab, peduli terhadap berbagai hasil
budaya pada zaman pra-aksara, Hindu – Budha dan Islam
Indikator:
- Menunjukan sikap toleransi terhadap suku bangsa yang ada di Indonesia
sebagai asal usul nenek moyang bangsa Indonesia
KD Pada KI – 3:
1. Menganalisis asal usul nenek moyang bangsa Indonesia ( Proto, Deutero
Melayu dan Melanesoid)
Page 49
50. Indikator:
- Menganalisis asal – usul nenek moyang bangsa Indonesia dan pesebarannya.
- Mengetahui bagaimana proses migrasi nenek moyang bangsa Indonesia dari
daerah asalnya ke Indonesia
KD Pada KI – 4
1. Menyajikan kesimpulan – kesimpulan dari informasi mengenai asal –
usul nenek moyang nenek moyang bangsa Indonesia (Proto, Deutero,
Melayu, dan Melanesoid) dalam bentuk tulisan.
Indikator:
- Menyajikan kerterkaitan antara Proto Melayu, Deutero Melayu, dan
Melanesoid dengan asal usul nenek moyang bangsa Indonesia
C. Tujuan Pembelajaran
Setelah Proses Pembelajaran Siswa di harapakan dapat:
1. Siswa dapat menunjukan rasa syukur pada ciptaan Tuhan YME berupa
peninggalan nenek moyang bangsa Indonesia
2. Siswa dapat menunjukan sikap toleransi terhadap suku bangsa yang ada di
Indonesia sebagai asal usul nenek moyang bangsa Indonesia
3. Siswa dapat menganalisi asal usul nenek moyang bangsa Indonesia.
4. Siswa dapat mengetahui bagaimana proses migrasi nenek moyang bangsa
Indonesia dari daerah asalnya ke Indonesia
5. Siswa dapat menyajikan kerterkaitan antara Proto Melayu, Deutero Melayu, dan
Melanesoid dengan asal usul nenek moyang bangsa Indonesia
D. Materi Pembelajaran
1. Materi Fakta
Tradisi lisan dan foklor
Jenis-jenis foklor : mitos, legenda,, dongeng, nyanyian rakyat, upacara
Upaya melestarikan tradisi lisan : wayang, wayang beber, mak yong, didong,
rabab patiaman, tanggomo.
2. Materi Konsep
Asal-usul Nenek Moyang Bangsa Indonesia
Tahukah kalian, dari mana asal-usul nenek moyang bangsa kita? Ada yang
menyebutkan nenek moyang kita berasal dari cina, ada yang bilang nenek moyang
kita berasal dari melayu, ada yang bilang berasal dari Taiwan, bahkan ada yang
bilang berasal dari afrika. Untuk lebih jelasnya, mari kita pelajari mengenai teori-
teori asal-usul nenek moyang Bangsa Indonesia dari para ahli sejarah dan
antropologi.
1. Teori Yunnan
Menurut teori ini, migrasi penduduk dari Yunnan menuju Kepulauan
Nusantara ini melalui tiga gelombang, yaitu ; perpindahan orang negrito, proto
melayu dan juga deutro nelayu.
2. Teori Nusantara
Page 50
51. Teori Nusantara menyatakan bahwa asal usul bangsa Indonesia berasal
dari Indonesia sendiri, bukan dari luar. Teori ini didukung antara lain oleh
Muhammad Yamin, Gorys Keraf, dan J.Crawford.
3. Teori Out of Taiwan
Teori ini berpandangan bahwa bangsa yang ada di Nusantara ini berasal
dari Taiwan bukan Daratan Cina. Teori ini didukung oleh Harry Truman
Simanjuntak.
4. Teori Out of Africa
Teori ini menyatakan bahwa manusia modern yang hidup sekarang
berasal dari Afrika. Dasar dari teori ini adalah berdasarkan ilmu genetika melalui
penelitian DNA mitokondria gen perempuan dan gen laki-laki..
E. Metode Pembelajaran
Pendekatan : Saintifik
Pembelajaran : Think Pair Share
Metode : ceramah, diskusi, Tanya jawab, dan penugasan.
F. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran
1. Media dan Alat Pembelajaran : White board, Power Point, LCD.
2. Sumber Belajar :
• Hapsari, Ratna dan Adil M. 2013. Sejarah Indonesia untuk SMA/MA Kelas
X. Jakarta: Erlangga
• Sejarah Indonesia : buku guru/Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.--
Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan , 2013.
• Sumber lain dari Internet
G. Karakter Kebangsaan
1. Kreatif
2. Tanggung jawab
3. Gemar membaca
4. Disiplin
5. Peduli Lingkungan
6. Ingin Tahu
H. Langkah – Langkah Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Pertama
1. Kegiatan Awal (10 menit)
• Memberi Salam
• Melakukan Absensi terhadap siswa/i
• Menyampaikan materi dan tujuan pembelajaran kepada siswa/i
2. Kegiatan Inti (70 Menit)
Mengamati
• Melihat peta migrasi nenek moyang bangsa Indonesia.
• Melihat bagan persebaran nenek moyang bangsa Indonesia
Page 51
52. • Nilai yang di kembangkan: Melatih kesungguhan
Menanya
• Peserta didik dimotivasi untuk mengeksplorasi dan merumuskan
pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan secara langsung maupun tidak
langsung (pertanyaan hipotetik) terkait dengan materi ajar. apa, siapa,
dimana, kapan, bagaimana, mengapa.
• Nilai yang dikembangkan : Mengembangkan kreativitas, rasa ingin
tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran
kritis
Mengumpulkan Informasi
• Guru menugaskan siswa untuk mendiskusikan tentang materi yang
dibahas ( asal – usul nenek moyang bangsa Indonesia dan proses
migrasinya) dalam kelompok, masing – masing kelompok terdiri dari
2 orang. Waktu diskusi 30 menit
• Nilai yang di kembangkan : Mengembangkan sikap teliti, jujur,sopan,
menghargai pendapat orang lain, kemampuan berkomunikasi,
menerapkan kemampuan mengumpulkan informasi
Menalar
• Peserta didik menganalisis data dan informasi yang telah
dikumpulkan dari berbagai sumber untuk menjawab pertanyaan yang
telah dirumuskan.
• Peserta didik mendiskusikan didalam kelompok untuk merumuskan
kesimpulan dari jawaban atas pertanyaan yang telah disusun.
• Nilai yang di kembangkan : Mengembangkan sikap jujur, teliti,
disiplin, taat aturan, kerja keras, kemampuan menerapkan prosedur
dan kemampuan berpikir induktif serta deduktif dalam
menyimpulkan materi
Mengomunikasikan
• Guru menunjuk beberapa kelompok untuk menyampaikan hasil
pekerjaannya
• Guru menerangkan lebih lanjut tentang asal – usul nenek moyang
bangsa Indonesia
• Nilai yang dikembangkan: Mengembangkan sikap jujur, teliti,
toleransi, kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat
dengan singkat dan jelas, dan mengembangkan kemampuan
berbahasa yang baik dan benar
3. Penutup (10 menit)
• Guru bersama siswa menyimpulkan hasil pembelajaran
Page 52
53. • Peserta didik diberi tugas untuk menyempurnakan laporan
berdasarkan masukan dan saran pada saat presentasi yang telah
dikonfirmasi guru.
Pertemuan Kedua
a. Pendahuluan (15 menit)
• Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai
religius).
• Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai
implementasi nilai disiplin).
• Apersepsi: Menggali pengetahuan siswa tentang materi kebudayaan pada
masyarakat pra-aksara.
• Memotivasi: Guru menunjukkan gambar hasil kebudayaan pada masyarakat
pra-aksara tingkat lanjut.
• Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
d. Kegiatan Inti (100 menit)
• Guru mengajak murid untuk mengamati gambar hasil kebudayaan
masyarakat pra aksara
• Siswa secara individu mengamati gambar tradisi, legenda, mitos serta hasil
kebudayaan.
• Siswa dimotivasi/diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa
ingin tahu.
• Eksplorasi: Salah satu kelompok melakukan presentasi tentang hasil
kebudayaan atau mitos ataupun legenda disuatu daerah
• Elaborasi: Pembelajaran kolaboratif. Siswa lainnya bisa bertanya materi
yang belum dimengerti atau menanggapinya. Kelompok penyaji presentasi
kemudian memberikan pertanyaan dalam bentuk kuis ke forum dan
memberikan penilaian kepada teman-temannya.
• Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi bila ada pertanyaan-pertanyaan/kuis yang
tidak terjawab oleh siswa.
• Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari kelompok
untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
• Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan
siswa.
e. Penutup (20 menit)
• Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang hasil kebudayaan
dan tradisi pada masyarakat
• Refleksi: memberikan pertanyaan tambahan berkaitan dengan hasil
kebudayaan pada masyarakat pra-aksara
• Tindak lanjut: Penugasan kepada siswa untuk menjawab pertanyaan pada
fitur diskusi dan kuis sejarah dari buku paket.
Page 53
54. I. Penilaian
1. Kompetensi Sikap
a) Teknik Penilaian: Observasi dan Jurnal
b) Bentuk Instrumen: Lembar Observasi dan Jurnal
No
.
Aspek yang Diamati
Skor
1 2 3 4
1. Berdoa sebelum kegiatan pembelajaran
2. Mengucapkan syukur ketika selesai melaksanakan kegiatan
pembelajaran
3. Menghargai dan menghormati guru
4. Memelihara hubungan baik dengan teman sekelas
5. Menjaga kebersihan lingkungan kelas
Total Skor
KRITERIA PENILAIAN SEBAGAI BERIKUT:
4 = selalu, apabila secara terus menerus melakukan aspek yang diamati
3 = sering, apabila cenderung lebih banyak melakukan aspek yang diamati
2 = kadang-kadang, apabila cenderung lebih sedikit melakukan aspek yang diamati
1 = tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan aspek yang diamati
PETUNJUK PENSKORAN:
Skor akhir menggunakan skala 1 sampai 4
Perhitungan skor akhir menggunakan rumus:
skor yang diperoleh
Skor akhir = -------------------------- x
4
skor maksimum
2. Kompetensi Pengetahuan
A. Teknik Penilaian
Tes : Tulis
B. Bentuk Instrumen
Soal Tulis Uraian
Page 54
55. C. Contoh Soal:
No. Instrumen Bobot Skor
Jml
skor=
bobotx10
1. 1 Jelaskan Asal – Ususl Nenek moyang bangsa
Indonesia berdasarkan Teori yunan?
• Teori ini menyatakan bahwa asal-usul nenek
moyang kita berasal dari Yunnan, China. Teori ini
didukung oleh Moh. Ali, yang berpendapat bahwa
bangsa Indonesia berasal dari daerah Mongol yang
terdesak oleh bangsa-bangsa yang lebih kuat
sehingga melakukan migrasi menuju ke selatan.
4 10
2. 2 Jelaskan asal – usul nenek moyang bangsa
Indonesia berdasarkan teori Nusantara
• Teori Nusantara menyatakan bahwa asal usul
bangsa Indonesia berasal dari Indonesia sendiri,
bukan dari luar. Teori ini didukung antara lain oleh
Muhammad Yamin, Gorys Keraf, dan J.Crawford.
Teori ini dilandasi oleh beberapa argument, antara
lain :
• Bangsa Melayu merupakan bangsa yang
berperadaban tinggi. Peradaban ini tidak
mungkin dapat dicapai apabila tidak melalui
proses perkembangan dari kebudayaan
sebelumnya.
• Bahasa Melayu memang memiliki kesamaan
dengan bahasa Champa (Kamboja), namun
persamaan ini hanyalah suatu kebetulan
saja.
• Adanya kemungkinan bahwa orang Melayu
adalah keturunan dari Homon
soloensis danHomo wjakensis.
• Adanya perbedaan bahasa antara bahasa
Austronesia yang berkembang di Nusantara
dengan bahsa Indo-eropa yang berkembang
di Asia Tengah.
4 10
3. 3 Apa yang di maksud dengan proto melayu dan
deutro melayu
2 10
Total Bobot dan Skor 10 40 100
Page 55
56. Pedoman penilaian:
Rentang Nilai: 0 -100
Skor yang diperoleh
Nilai akhir = -------------------------- x 100
Skor maksimum
3. Kompetensi Keterampilan
a) Teknik: Praktik
b) Bentuk Instrumen: Cheklist
No.
Aspek
Penilaian
Kriteria Penilaian
Skor
1 2 3 4
Isi Skor 4, apabila isi laporan memenuhi empat kriteria,
yaitu benar, rasional, runtut, dan lengkap
sistematikanya
Skor 3, apabila isi laporan memenuhi tiga dari empat
kriteria, yaitu benar, rasional, runtut,
dan lengkap sistematikanya
Skor 2, apabila isi laporan memenuhi dua dari empat
kriteria, yaitu benar, rasional, runtut,
dan lengkap sistematikanya
Skor 1, apabila isi laporan memenuhi satu dari empat
kriteria, yaitu benar, rasional, runtut,
dan lengkap sistematikanya
Penggunaan
Bahasa
Skor 4, apabila memenuhi tiga kriteria, yaitu
menggunakan bahasa baku, sesuai dengan
EYD, dan mudah dipahami
Skor 3, apabila memenuhi dua dari tiga kriteria,yaitu
menggunakan bahasa baku, sesuai dengan
EYD, dan mudah dipahami
Skor 2, apabila memenuhi satu kriteria, yaitu
menggunakan bahasa baku, sesuai dengan
EYD, dan mudah dipahami
Skor 1, apabila tidak memenuhi bahasa dan penulisan
tidak sesuai EYD dan tidak mudah dipahami
Page 56
57. Estetika Skor 4, jika memenuhi tiga kriteria
yaitu kreatif, rapi, dan menarik
Skor 3, jika memenuhi dua dari tiga kriteria yaitu
kreatif, rapi, dan menarik
Skor 2, jika memenuhi satu dari tiga kriteria yaitu
kreatif, rapi, dan menarik
Skor 1, jika tidak memenuhi tiga kriteria yaitu
kreatif, rapi, dan menarik
PresentasiSkor 4, jika mampu mempresentasikan dengan benar
secara substantif, bahasa mudah dimengerti,
dan penuh secara percaya diri
Skor 3, jika mampu mempresentasikan dengan benar
secara substantif dan disampaikan secara
percaya diri
Skor 2, jika mampu mempresentasikan dengan kurang
percaya diri
Skor 1, jika tidak mampu mempresentasikan dengan
benar secara substantif, bahasa sulit
dimengerti, dan disampaikan dengan tidak
percaya diri.
Petunjuk Penskoran
Nilai = Jumlah skor yang diperoleh x 100
Jumlah skor maksimal
....................,..... 2014
Mengetahui Guru Mata Pelajaran Sejarah
Kepala SMA ....
.................................. ...........................
.......
NIP. NIP.
Catatan Kepala Sekolah
....................................................................................................
....................................................................................................
....................................................................................................
....................................................................................................
....................................................................................................
....................................................................................................
..................................................................
Page 57
58. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP)
Sekolah :
MataPelajaran : Sejarah
Kelas/Semester : X/ 1
Materi Pokok : Menganalisis berbagai teori tentang proses masuk dan
berkembangnya agama dan kebudayaan Hindu-Budha di Indonesia.
Alokasi Waktu : 4 x 45 (2kali pertemuan)
A. Kompetensi Inti (KI)
1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
1. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun,
ramah lingkungan, gotong royong, kerja sama, responsive, dan proaktif) dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan
bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam
serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan
dunia.
2. Memahami dan menerapkan pengetahuan factual, konseptual, procedural
dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan procedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
3. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator
Kompetensi Dasar Indikator
Menghayati keteladanan para
pemimpin dalam toleransi antar umat
beragama dan mengamalkannya dalam
kehidupan sehari-hari.
Mengamalkan nilai-nilai keteladanan
pemimpin pada zaman Hindu – Budha dengan
mengambil ajaran toleransi dan saling
menghargai.
Menunjukkan sikap tanggung jawab,
peduli terhadap berbagai hasil budaya
pada masa pra aksara, Hindu-Buddha
dan Islam.
Mengamalkan sikap tanggung jawab dan sikap
peduli terhadap peninggalan hasil budaya
Hindu-Buddha di Indonesia
Page 58
59. Menganalisis berbagai teori tentang
proses masuk dan berkembangnya
agama dan kebudayaan Hindu-Budha
di Indonesia.
• Memahami proses lahir dan
berkembangannya agama dan kebudayaan
Hindu– Budha di Indonesia .
• Menganalisis proses masuknya dan
berkembangnya agama dan kebudayaan
Hindu-Budha ke Indonesia
• Menganalisis bentuk- bentuk kebudayaan
hindu – budha di Indonesia.
• Mendeskripsikanwujud akulturasi
kebudayaan Indonesia dengan kebudayaan
Hindu-Buddha.
• Menganalisiswujud akulturasi kebudayaan
asli Indonesia dengan kebudayaan Hindu-
Buddha di Indonesia berupabahasa,
ekonomi, politik, religi/kepercayaan,
organisasi sosial kemasyarakatan, sistem
pengetahuan peralatan hidup/teknologi,
kesenian.
Mengolah informasi mengenai proses
masuk dan perkembangan kerajaan
Hindu-Budha dengan menerapakan
cara berfikir kronologis dan
pengaruhnya pada kehidupan
masyarakat Indonesia masa kini serta
mengemukakannya dalam bentuk
tulisan.
Menalar proses masuknya agama Hindu-Budha
di Indonesia, serta bentuk pengaruh
peninggalan agama hindu- budha di Indonesia.
C. Tujuan pembelajaran
Kompetensi sikap spiritual dan sikap sosial
1 Siswa mampu mengamalkan nilai-nilai keteladanan pemimpin pada zaman
Hindu-Budha dengan mengambil toleransi dan saling menghargai
2 Siswa mampu mengamalkan sikap tanggung jawab, peduli terhadap peninggalan
hasil budaya Hindu-Buddha di Indonesia
Kompetensi pengetahuan dan keterampilan
1 Melalui diskusi kelompok siswa mampu menjelaskan konsep akulturasi
kebudayaan Hindu – Budha di Indonesia.
2 Melalui diskusi kelompok siswa mampu menjelaskan wujud akulturasi Hindu –
Budha berupa bahasa dan tulisan di Indonesia
3 Melalui diskusi kelompok siswa mampu menjelaskan wujud akulturasi Hindu –
Budha berupa ekonomi
4 Melalui diskusi kelompok siswa mampu menjelaskan wujud akulturasi Hindu –
Budha berupa politik dan sistem pemerintahan di Indonesia
Page 59
60. 5 Melalui diskusi kelompok siswa mampu menjelaskan wujud akulturasi hindu –
budha berupa religi/kepercayaan
6 Melalui diskusi kelompok siswa mampu menjelaskan wujud akulturasi Hindu –
Budha berupa organisasi sosial kemasyarakatan
7 Melalui diskusi kelompok siswa mampu menjelaskan wujud akulturasi Hindu –
Budha berupa sistem pengetahuan peralatan hidup/teknologi
8 Melalui diskusi kelompok siswa mampu menjelaskan wujud akulturasi Hindu –
Budha berupa kesenian.
9 Siswa mampu menyajikan hasil – hasil akulturasi agama dan kebudayaan Hindu-
Budha dengan kebudayaan lokal di Indonesia.
D. Materi Pembelajaran
Pertemuan 1
Materi fakta
a Lahir dan Berkembangnya Agama Hindu - Budha di indonesia
Ada beberapa teori terkait proses masuk dan berkembangnya agama dan
kebudayaan Hindu- Budha ke Indonesia, diantaranya: Teori Waisya, ksatria,
Brahmana, dan teori arus balik. Namun banyak orang lebih meyakini agama
hindu masuk ke Indonesia karena dibawa oleh oranng Indonesia, yang
mempelajarinya ketika mereka berada di India untuk berbagai keperluan.
Pertemuan 2
a) Proses masuknya dan berkembangnya agama dan kebudayaan Hindu-budha di
Indonesia
Sebelum masuknya pengaruh hindu-budha ke Indonesia, sistem pemerintahan
yang dianut bangsa Indonesia adalah sistem pemerintahan desa, yang dipimpin
oleh seorang kepala suku, dengan masuknya pengaruh hindu, muncul konsep
tentang dewa raja:bahwa pemimpin tertinggidalam sebuah kelompok adalah
seorang raja, raja tersebut diyakini titisan dewa.
b) Bentuk- bentuk kebudayaan hindu budha yang masuk ke Indonesia
Seperti masa-masa sebelum masuknya pengaruh hindu-budha, sistem mata
pencaharian masyarakat Indonesia adalah bertumpu pada tradisi pertanian atau
agraris. Pemahaman tentang pertanian bertambah maju ketika orang-orang india
mengenalkan sistem irigasi dan sistem pelayaran.
Pertemuan 3
a) Perwujudan akulturasikebudayaan Indonesia dengan kebudayaan Hindu-
Buddha.
Materi Konsep
Akulturasi adalah bertemunya dua kebudayaan yang berbeda melebur
menjadi satu menghasilkan kebudayaan baru tetapi tidak menghilangkan
kepribadian/sifat kebudayaan aslinya.
Hal ini berarti kebudayaan Hindu-Buddha yang masuk ke Indonesia tidak
ditema seperti apa adanya, tetapi diolah, ditelaah dandisesuaikan dengan budaya
yang dimiliki penduduk Indonesia, sehingga budaya tersebut berpadu dengan
Page 60
61. kebudayaan asli Indonesia menjadi bentuk akulturasi kebudayaan Indonesia Hindu-
Buddha.
Wujud akulturasi tersebut dapat Anda simak pada uraian materi unsur-unsur
budaya berikut ini:
• Bahasa
Wujud akulturasi dalam bidang bahasa, dapat dilihat dari adanya
penggunaan bahasa Sansekerta yang dapat ditemukan sampai sekarang.
Penggunaan bahasa Sansekerta pada awalnya banyak ditemukan pada
prasasti (batu bertulis) peninggalan kerajaan Hindu – Buddha pada abad 5 – 7 M,
contohnya prasasti Yupa dari Kutai dan prasasti peninggalan Kerajaan
Tarumanegara. Tetapi untuk perkembangan selanjutnya bahasa Sansekerta di
gantikan oleh bahasa Melayu Kuno seperti yang ditemukan pada prasasti
peninggalan kerajaan Sriwijaya 7 – 13 M. Untuk aksara, dapat dibuktikan
adanya penggunaan huruf Pallawa, kemudian berkembang menjadi huruf Jawa
Kuno (kawi) dan huruf (aksara) Bali dan Bugis. Hal ini dapat dibuktikan melalui
Prasasti Dinoyo (Malang) yang menggunakan huruf Jawa Kuno
• Kepercayaan
Sistem kepercayaan yang berkembang di Indonesia sebelum agama
Hindu-Budha masuk ke Indonesia adalah kepercayaan yang berdasarkan pada
Animisme dan Dinamisme.Anda masih ingat pengertian Animisme dan
Dinamisme? Bila Anda lupa, baca kembali modul ke-2 Anda!
Dengan masuknya agama Hindu – Budha ke Indonesia, masyarakat
Indonesia mulai menganut/mempercayai agama-agama tersebut.Agama Hindu
dan Budha yang berkembang di Indonesia sudah mengalami perpaduan dengan
kepercayaan animisme dan dinamisme, atau dengan kata lain mengalami
Sinkritisme. Tentu Anda bertanya apa yang dimaksud dengan Sinkritisme?
Sinkritisme adalah bagian dari proses akulturasi, yang berarti perpaduan dua
kepercayaan yang berbeda menjadi satu. Untuk itu agama Hindu dan Budha
yang berkembang di Indonesia, berbeda dengan agama Hindu – Budha yang
dianut oleh masyarakat India.Perbedaaan-perbedaan tersebut dapat Anda lihat
dalam upacara ritual yang diadakan oleh umat Hindu atau Budha yang ada di
Indonesia.Contohnya, upacara Nyepi yang dilaksanakan oleh umat Hindu Bali,
upacara tersebut tidak dilaksanakan oleh umat Hindu di India.
Demikianlah penjelasan tentang contoh wujud akulturasi dalam bidang
religi/kepercayaan.Selanjutnya simak uraian materi berikutnya.
• Organisasi Sosial Kemasyarakatan
Wujud akulturasi dalam bidang organisasi sosial kemasyarakatan dapat
Anda lihat dalam organisasi politik yaitu sistem pemerintahan yang berkembang
di Indonesia setelah masuknya pengaruh India.
Dengan adanya pengaruh kebudayaan India tersebut, maka sistem
pemerintahan yang berkembang di Indonesia adalah bentuk kerajaan yang
diperintah oleh seorang raja secara turun temurun.
Raja di Indonesia ada yang dipuja sebagai dewa atau dianggap keturunan
dewa yang keramat, sehingga rakyat sangat memuja Raja tersebut, hal ini dapat
dibuktikan dengan adanya raja-raja yang memerintah di Singosari seperti
Page 61
62. Kertanegara diwujudkan sebagai Bairawa dan R Wijaya Raja Majapahit
diwujudkan sebagai Harhari (dewa Syiwa dan Wisnu jadi satu).
Pemerintahan Raja di Indonesia ada yang bersifat mutlak dan turun-
temurun seperti di India dan ada juga yang menerapkan prinsip musyawarah.
Prinsip musyawarah diterapkan terutama apabila raja tidak mempunyai putra
mahkota yaitu seperti yang terjadi di kerajaan Majapahit, pada waktu
pengangkatan Wikramawardana.Wujud akulturasi di samping terlihat dalam
sistem pemerintahan juga terlihat dalam sistem kemasyarakatan, yaitu
pembagian lapisan masyarakat berdasarkan sistem kasta.
Sistem kasta menurut kepercayaan Hindu terdiri dari kasta Brahmana
(golongan Pendeta), kasta Ksatria (golongan Prajurit, Bangsawan), kasta Waisya
(golongan pedagang) dan kasta Sudra (golongan rakyat jelata). Kasta-kasta
tersebut juga berlaku atau dipercayai oleh umat Hindu Indonesia tetapi tidak
sama persis dengan kasta-kasta yang ada di India karena kasta India benar-benar
diterapkan dalam seluruh aspek kehidupan, sedangkan di Indonesia tidak
demikian, karena di Indonesia kasta hanya diterapkan untuk upacara keagamaan.
Demikianlah contoh wujud akulturasi dalam bidang organisasi sosial
kemasyarakatan untuk selanjutnya kalau Anda sudah memahaminya, Anda dapat
melanjutkan pada uraian materi wujud akulturasi berikutnya.
• Sistem Pengetahuan
Wujud akulturasi dalam bidang pengetahuan, salah satunya yaitu
perhitungan waktu berdasarkan kalender tahun saka, tahun dalam kepercayaan
Hindu. Menurut perhitungan satu tahun Saka sama dengan 365 hari dan
perbedaan tahun saka dengan tahun masehi adalah 78 tahun sebagai contoh
misalnya tahun saka 654, maka tahun masehinya 654 + 78 = 732 M
Di samping adanya pengetahuan tentang kalender Saka, juga ditemukan
perhitungan tahun Saka dengan menggunakan Candrasangkala.Apakah Anda
sebelumnya pernah mendengar istilah Candrasangkala?Candrasangkala adalah
susunan kalimat atau gambar yang dapat dibaca sebagai angka. Candrasangkala
banyak ditemukan dalam prasasti yang ditemukan di pulau Jawa, dan
menggunakan kalimat bahasa Jawa salah satu contohnya yaitu kalimat Sirna
ilang kertaning bhumi apabila diartikan sirna = 0, ilang = 0, kertaning = 4 dan
bhumi = 1, maka kalimat tersebut diartikan dan belakang sama dengan tahun
1400 saka atau sama dengan 1478 M yang merupakan tahun runtuhnya
Majapahit .
Dari uraian di atas, apakah Anda sudah paham?Kalau sudah paham
simak kembali wujud akulturasi berikutnya.
• Peralatan Hidup dan Teknologi
Salah satu wujud akulturasi dari peralatan hidup dan teknologi terlihat
dalam seni bangunan Candi. Seni bangunan Candi tersebut memang
mengandung unsur budaya India tetapi keberadaan candi-candi di Indonesia
tidak sama dengan candi-candi yang ada di India, karena candi di Indonesia
hanya mengambil unsur teknologi perbuatannya melalui dasar-dasar teoritis
yang tercantum dalam kitab Silpasastra yaitu sebuah kitab pegangan yang
memuat berbagai petunjuk untuk melaksanakan pembuatan arca dan bangunan.
Untuk itu dilihat dari bentuk dasar maupun fungsi candi tersebut terdapat
perbedaan.Bentuk dasar bangunan candi di Indonesia adalah punden berundak-
Page 62
63. undak, yang merupakan salah satu peninggalan kebudayaan Megalithikum yang
berfungsi sebagai tempat pemujaan.Sedangkan fungsi bangunan candi itu sendiri
di Indonesia sesuai dengan asal kata candi tersebut. Perkataan candi berasal dari
kata Candika yang merupakan salah satu nama dewi Durga atau dewi maut,
sehingga candi merupakan bangunan untuk memuliakan orang yang telah wafat
khususnya raja-raja dan orang-orang terkemuka.
• Candi budha
Di samping itu, dalam bahasa kawi candi berasal dari kata Cinandi
artinya yang dikuburkan.Untuk itu yang dikuburkan didalam candi bukanlah
mayat atau abu jenazah melainkan berbagai macam benda yang menyangkut
lambang jasmaniah raja yang disimpan dalam Pripih.
Dengan demikian fungsi candi Hindu di Indonesia adalah untuk
pemujaan terhadap roh nenek moyang atau dihubungkan dengan raja yang sudah
meninggal. Hal ini terlihat dari adanya lambang jasmaniah raja sedangkan fungsi
candi di India adalah untuk tempat pemujaan terhadap dewa, contohnya seperti
candi-candi yang terdapat di kota Benares merupakan tempat pemujaan terhadap
dewa Syiwa.
• Kesenian
Wujud akulturasi dalam bidang kesenian terlihat dari seni rupa, seni
sastra dan seni pertunjukan .
Dalam seni rupa contoh wujud akulturasinya dapat dilihat dari relief
dinding candi (gambar timbul), gambar timbul pada candi tersebut banyak
menggambarkan suatu kisah/cerita yang berhubungan dengan ajaran agama
Hindu ataupun Budha.
Relief Candi Borobudur
relief dari candi Borobudur yang menggambarkan Budha sedang digoda
oleh Mara yang menari-nari diiringi gendang, hal ini menunjukkan bahwa relief
tersebut mengambil kisah dalam riwayat hidup Sang Budha seperti yang terdapat
dalam kitab Lalitawistara.
Demikian pula di candi-candi Hindu, relief yang juga mengambil kisah
yang terdapat dalam kepercayaan Hindu seperti kisah Ramayana.Yang
digambarkan melalui relief candi Prambanan ataupun candi Panataran.
Dari relief-relief tersebut apabila diamati lebih lanjut, ternyata Indonesia
juga mengambil kisah asli ceritera tersebut, tetapi suasana kehidupan yang
digambarkan oleh relief tersebut adalah suasana kehidupan asli keadaan alam
ataupun masyarakat Indonesia.
Dengan demikian terbukti bahwa Indonesia tidak menerima begitu saja
budaya India, tetapi selalu berusaha menyesuaikan dengan keadaan dan suasana
di Indonesia.
Untuk wujud akulturasi dalam seni sastra dapat dibuktikan dengan
adanya suatu ceritera/kisah yang berkembang di Indonesia yang bersumber dari
• kitab Ramayana yang ditulis oleh Walmiki dan
• kitab Mahabarata yang ditulis oleh Wiyasa.
Page 63