SlideShare a Scribd company logo
1 of 48
Download to read offline
Analisis Kualitas Airtanah Dengan Statistik Multivariat
Untuk Identifikasi Sistem Hidrogeologi Kabupaten Kulon
Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta
Oleh:
Muzaimatul Musyarofah
12018020
1
Tugas Akhir B Literatur
1. Dr. Dasapta Erwin Irawan, S.T., M.T.
NIP. 19760417 200801 1 007
2. Dr. Taat Setiawan, M.T.
NIP. 19790314 200604 1 001
Dosen Pembimbing:
KERANGKA
PRESENTASI
PENDAHULUAN
GEOLOGI & HIDROGEOLOGI
ANALISIS KUALITAS AIRTANAH
SINTESIS GEOLOGI
KESIMPULAN
01
02
03
04
05
PENDAHULUAN
01
02
03
04
05
Latar Belakang
4
Laju pertumbuhan penduduk Indonesia
pada 2020-2021 adalah 1,22%.
Tabel Penduduk, Laju Pertumbuhan Penduduk, Distribusi
Persentase Penduduk, dan Kepadatan Penduduk Menurut
Kecamatan di Kabupaten Kulon Progo, 2020 dan 2021
Sumber: BPS Kab. Kulon Progo 2022
01 Pendahuluan 02 Geologi dan Hidrogeologi 03 Analisis Kualitas Airtanah 04 Sintesis Geologi 05 Kesimpulan
TPA Banyuroto, Kec. Nanggulan
Sumber: Jogjapolitan, 2019
Penambangan pasir di Kali Progo
Sumber: BPS Kab. Kulon Progo 2022
1. Mengetahui kondisi geologi Kab. Kulon Progo
2. Mengetahui kondisi hidrogeologi Kab. Kulon Progo
3. Mengetahui kualitas airtanah Kab. Kulon Progo berdasarkan parameter fisika dan kimia.
Tujuan
Batasan dalam penelitian ini hanya meliputi area kerja Kab. Kulon Progo. Data yang digunakan dalam
penelitian ini berupa data fisika pH, TDS, DHL dan data hidrokimia ion mayor meliputi kation yang diuji
adalah Na+, Ca2+, Mg2+, K+ dan anion yang diuji adalah Cl- , SO4
2-, HCO3
-, NO3
-.
Batasan Masalah
01 Pendahuluan 02 Geologi dan Hidrogeologi 03 Analisis Kualitas Airtanah 04 Sintesis Geologi 05 Kesimpulan
• Luas: 586,3 km2
• 12 kecamatan dan 88 desa.
(sumber:
Badan Informasi Geospasial, 2018
Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, 2020)
01 Pendahuluan 02 Geologi dan Hidrogeologi 03 Analisis Kualitas Airtanah 04 Sintesis Geologi 05 Kesimpulan
Diagram Alir Penelitian
Studi Pendahuluan
Pengumpulan Data
Data & Informasi
Geologi
Data Bentang Alam
Geomorfologi
Data
DEM
Citra
Landsat 8
Data Parameter
Fisika
Data
MAT
Data Hidrogeologi
Data Geologi
Analisis
Geologi
Interpolasi pH, TDS,
DHL, dan Ion Mayor
Interpolasi
Kontur MAT
Analisis Kemiringan
Lereng
Analisis
Geomorfologi
Interpolasi pH, TDS,
DHL, dan Ion Mayor
Peta Geologi
Peta
Geomorfologi
Peta sebaran
pH, TDS, DHL
Peta
Hidrogeologi
Peta Kemiringan
Lereng
Sintesis Geologi
Kesimpulan
: awal/akhir
: proses
A: Tahap Persiapan
B: Tahap Pengumpulan Data
C: Tahap Analisis Data
D: Tahap Penyusunan Laporan
A
B
C
D
Data Parameter
Kimia
Analisis Ion Mayor
Fasies Hidrokimia,
Proses Kimiawi, dan
Kualitas Airtanah
Mulai
: masukan/keluaran
Selesai
01 Pendahuluan 02 Geologi dan Hidrogeologi 03 Analisis Kualitas Airtanah 04 Sintesis Geologi 05 Kesimpulan
Tabulasi Data
8
No Data Jenis Data Sumber Data Tahun
Jumlah
Data
1 Data Singkapan Sekunder
Mughni, F. I. 2023 2
Nurhidayah, E. M. 2020 4
2 Data Geomorfologi Sekunder Darmawan, dkk. 2013 1
3
Parameter Fisik Airtanah (Elevasi
MAT, pH, TDS, dan DHL)
Sekunder
PATGTL 2022 30
Nurmasita, dkk. 2020 5
Listyani, dkk. 2020 8
Peni, dkk, 2019 10
Siri, dkk. 2019 7
DLHK D.I. Yogyakarta 2019 4
Aryani, F.D. 2017 2
Purwanto, dkk 2015 48
4 Data Hidrokimia (Ion Mayor) Sekunder PATGTL 2022 25
5 Citra Satelit Landsat 8 Sekunder
United States Geological
Survey
2019 1
6 Digital Elevation Model (DEM) Sekunder
Badan Informasi
Geospasial
2018 4
7 Peta Rupa Bumi Indonesia Sekunder
Badan Informasi
Geospasial
2018 1
01 Pendahuluan 02 Geologi dan Hidrogeologi 03 Analisis Kualitas Airtanah 04 Sintesis Geologi 05 Kesimpulan
GEOLOGI & HIDROGEOLOGI
01
02
03
04
05
Fisiografi Regional
10
Secara fisiografi, daerah Kulon Progo bagian utara masuk ke dalam Zona
Kubah dan Punggungan Zona Depresi Jawa Tengah dan bagian selatan
masuk ke Zona Depresi Jawa Tengah dan Randublatung (van Bemmelen,
(1949) dimodifikasi oleh penulis).
Skema blok diagram dome pegunungan Kulon Progo, yang digambarkan Van
Bemmelen (1945, hal.596)
Interpretasi sebaran tubuh
gunung api penyusun
Pegunungan Kulonprogo
(Widagdo, 2016)
01 Pendahuluan 02 Geologi dan Hidrogeologi 03 Analisis Kualitas Airtanah 04 Sintesis Geologi 05 Kesimpulan
11
01 Pendahuluan 02 Geologi dan Hidrogeologi 03 Analisis Kualitas Airtanah 04 Sintesis Geologi 05 Kesimpulan
Peta Hidrogeologi Regional
Kab. Kulon Progo
12
Sumber: Darmawan, dkk., 2013
01 Pendahuluan 02 Geologi dan Hidrogeologi 03 Analisis Kualitas Airtanah 04 Sintesis Geologi 05 Kesimpulan
13
01 Pendahuluan 02 Geologi dan Hidrogeologi 03 Analisis Kualitas Airtanah 04 Sintesis Geologi 05 Kesimpulan
Tahapan Geomorfik
Muda.
Lokasi: Air Terjun Kedung
Pedut, Kec. Girimulyo, Kulon
Progo (Google, 2019)
Tahapan Geomorfik
Dewasa.
Lokasi: DAS Sungai Serang,
Kec. Pengasih, Kulon Progo
(Google Maps, 2021)
Tahapan Geomorfik
Tahapan Geomorfik
Tua.
Lokasi: DAS Sungai Serang,
Perbatasan Kec. Temon-Kec.
Wates, Kulon Progo (Google
Maps, 2021)
B T B T
BL TG
01 Pendahuluan 02 Geologi dan Hidrogeologi 03 Analisis Kualitas Airtanah 04 Sintesis Geologi 05 Kesimpulan
Satuan Geomorfologi
15
B T
Dataran Aluvial
Dataran Aluvial
Perbukitan Intrusi Kulon Progo
Perbukitan Aliran Piroklastik
Dataran Aluvial
• Luas: 103.77 km2
• Kemiringan Lereng: 0%-7%
• Elevasi: 2-25 mdpl
• Litologi: Lempung-Lanau dan Pasir-Lanau
Perbukitan Intrusi Kulon Progo
• Luas: 41.54 km2
• Kemiringan Lereng: 30%-70%
• Elevasi: 50 m – 630 mdpl
• Litologi: Andesit
Perbukitan Aliran Piroklastik
• Luas: 166,86 km2
• Kemiringan Lereng: 15%-70%
• Elevasi: 300 - 500 mdpl
• Litologi: Breksi-Andesit
Punggungan Homoklin Sentolo
Lembah Homoklin Sentolo
TL
BD Punggungan Homoklin Sentolo
• Luas: 126.73 km2
• Kemiringan Lereng: 15%-50%
• Elevasi: 35 m – 90 mdpl
• Litologi: Batugamping-Batupasir Tufaan dan Batupasir Tuf dan
Tuf Napalan
Lembah Homoklin Sentolo
• Luas: 36.74 km2
• Kemiringan Lereng: 0%-15%
• Elevasi: 10 m – 40 mdpl
• Litologi: Pasir-Lanau
01 Pendahuluan 02 Geologi dan Hidrogeologi 03 Analisis Kualitas Airtanah 04 Sintesis Geologi 05 Kesimpulan
Satuan Geomorfologi
16
01 Pendahuluan 02 Geologi dan Hidrogeologi 03 Analisis Kualitas Airtanah 04 Sintesis Geologi 05 Kesimpulan
Punggungan Pantai
Punggungan Gumuk Pantai
BD
TL
Punggungan Pantai
• Luas: 13.05 km2
• Kemiringan Lereng: 0%-7%
• Elevasi: < 10 mdpl
• Litologi: Pasir
Punggungan Gumuk Pantai
• Luas: 19.55 km2
• Kemiringan Lereng: 0%-2%
• Elevasi: < 10 mdpl
• Litologi: Pasir
Plato Jonggrangan
• Luas: 8.35 km2
• Kemiringan Lereng: 7%-30%
• Elevasi: 750 mdpl
• Litologi: Batugamping-Batupasir Gampingan
TL
BD
Plato Jonggrangan
T
B
Dataran Aliran Lahar
Dataran Koluvial
Perbukitan Aliran
Piroklastik
Lembah Homoklin Sentolo
Dataran Koluvial
• Luas: 14.82 km2
• Kemiringan Lereng: 0%-7%
• Elevasi: 100 m – 125 mdpl
• Litologi: Pasir Lanauan
Dataran Aliran Lahar
• Luas: 44.12 km2
• Kemiringan Lereng: 0%-7%
• Elevasi: 2 m – 15 m dpl
• Litologi: Tuf dan Lahar
17
01 Pendahuluan 02 Geologi dan Hidrogeologi 03 Analisis Kualitas Airtanah 04 Sintesis Geologi 05 Kesimpulan
Satuan Batupasir dan
Batulempung
Satuan Lava
Satuan Andesit
Satuan Breksi Gunungapi
Sumber: Nurhidayah, 2020
Satuan Tuf dan Lahar
Sumber: Mughni, 2022
Satuan Batugamping dan
Batupasir Tufan
01 Pendahuluan 02 Geologi dan Hidrogeologi 03 Analisis Kualitas Airtanah 04 Sintesis Geologi 05 Kesimpulan
Hidrogeologi
19
• Pada daerah dataran tinggi (pegunungan dan perbukitan), berdasarkan geologi termasuk Tipologi
Sistem Akuifer Endapan Gunungapi.
• Jenis akuifer bebas berupa lapisan batu pasir jenuh airtanah tawar yang dibatasi oleh lapisan akuiklud
berupa batuan beku (Latif dkk., 2020).
Model Tipologi Akuifer Endapan Gunungapi (S. Mandel, 1981 dan Puradimaja,
1993 dalam Juanda D., 2012)
(Kruseman, 1994)
01 Pendahuluan 02 Geologi dan Hidrogeologi 03 Analisis Kualitas Airtanah 04 Sintesis Geologi 05 Kesimpulan
Hidrogeologi
20
• Pada daerah dataran rendah (dataran aluvial dan tanggul alam), berdasarkan geologi termasuk Tipologi
Sistem Akuifer Endapan Aluvial Sungai.
• Jenis akuifer bebas berupa perselingan lapisan lempung dan pasir halus dan dibatasi oleh perselingan
lapisan lempung marin dan lanau (Santosa, 2010).
Model Tipologi Akuifer Endapan Aluvial Sungai (S. Mandel, 1981dan Puradimaja, 1993
dalam Juanda D., 2012)
(Kruseman, 1994)
01 Pendahuluan 02 Geologi dan Hidrogeologi 03 Analisis Kualitas Airtanah 04 Sintesis Geologi 05 Kesimpulan
Hidrogeologi
21
• Pada daerah pesisir (satuan beting pantai dan gumuk pasir), berdasarkan geologi termasuk Tipologi
Sistem Akuifer Endapan Aluvial Pantai.
• Jenis akuifer bocor berupa lapisan pasir jenuh airtanah tawar dan dibatasi oleh lapisan akuitar
dengan endapan lempung, napal, dan pasir halus yang mengandung airtanah payau (Santosa, 2004).
Model Tipologi Akuifer Endapan Aluvial Pantai (S. Mandel, 1981dan
Puradimaja, 1993 dalam Juanda D., 2012)
(Kruseman, 1994)
01 Pendahuluan 02 Geologi dan Hidrogeologi 03 Analisis Kualitas Airtanah 04 Sintesis Geologi 05 Kesimpulan
22
Hidrogeologi
Berdasarkan Fetter (2014), daerah penelitian memiliki 3 jenis mata air yang terdiri dari mataair kontak,
mataair depresi, dan mata air rekahan.
d d d
(Sudarmadji, 2016)
(Fetter, 2014)
Tipe Pemunculan mataair
Kali Gayam (kontak), mataair
Njambe (depresi), mataair
Celah Batu (rekahan).
Sumber: Sudarmadji, dkk., 2016
01 Pendahuluan 02 Geologi dan Hidrogeologi 03 Analisis Kualitas Airtanah 04 Sintesis Geologi 05 Kesimpulan
23
Sumber:
Pola aliran sungai yang dikontrol oleh kemiringan atau
struktur (Twidale dan Campbell, 2005; dalam Huggett,
2011).
01 Pendahuluan 02 Geologi dan Hidrogeologi 03 Analisis Kualitas Airtanah 04 Sintesis Geologi 05 Kesimpulan
24
01 Pendahuluan 02 Geologi dan Hidrogeologi 03 Analisis Kualitas Airtanah 04 Sintesis Geologi 05 Kesimpulan
ANALISIS KUALITAS AIRTANAH
01
02
03
04
05
01 Pendahuluan 02 Geologi dan Hidrogeologi 03 Analisis Kualitas Airtanah 04 Sintesis Geologi 05 Kesimpulan
Lini Masa Pengambilan Data Fisika Airtanah
2022
2021
2019
2017
2015
Purwanto, dkk.
• Kec. Pengasih
• Kec. Galur
• Kec. Lendah
• Kec. Panjatan
• Kec. Wates
• Kec. Temon
Peni dan Listyani
Kec. Kalibawang
Siri, dkk
Kec. Kokap
DLHK D.I.
Yogyakarta
Kec. Sentolo
Aryani, F.D.
Kec. Nanggulan
Nurmasita, dkk.
Kec. Samigaluh
Listyani dan Peni
Kec. Girimulyo
PATGTL
Kec. Pengasih
Kec. Galur
Kec. Lendah
Kec. Panjatan
Kec. Wates
Kec. Temon
Kec. Kalibawang
Kec. Nanggulan
Kec. Girimulyo
Kec. Kokap
Kec. Sentolo
Kec. Samigaluh
Data Fisika Airtanah
27
No X Y ID Jenis Kecamatan
Elevasi MAT TDS DHL pH
mdpl mg/L µS/cm -
1 395587 9127600 SG 1 Sumur Gali Temon 26.45 212 316 7.28
2 398060 9128858 SB 1 Sumur Bor Temon Artesis + 2050 3060 7.25
3 402513 9126932 SG 2 Sumur Gali Wates 14.2 557 831 7.57
4 408286 9122122 SB 2 Sumur Bor Panjatan - 139 207 7.86
5 412746 9119659 SG 3 Sumur Gali Galur 0.9 386 576 7.35
6 411855 9127518 SB 3 Sumur Bor Sentolo 31.93 559 834 7.76
7 410374 9131579 SB 4 Sumur Bor Pengasih - 496 740 8.40
8 412985 9136144 SB 5 Sumur Bor Sentolo 80.6 467 697 7.15
9 403323 9131808 SB 6 Sumur Bor Kokap 69.87 462 690 7.20
10 399259 9134126 MA 1 Mataair Kokap 296 176 263 7.41
11 412714 9130778 SB 7 Sumur Bor Sentolo 49.65 273 408 8.10
12 412665 9130795 SG 4 Sumur Gali Sentolo 41.55 511 762 7.71
13 414911 9151592 SG 5 Sumur Gali Kalibawang 398.25 58 86 7.14
14 409931 9150341 SG 6 Sumur Gali Samigaluh 380.8 50 75 7.67
15 409124 9154027 MA 2 Mataair Puncak Suroloyo 760 151 226 7.49
16 414244 9146428 SG 7 Sumur Gali Kalibawang 99.46 130 193 7.35
17 410641 9143479 SG 8 Sumur Gali Girimulyo 186.3 134 200 7.38
18 414476 9139269 SG 9 Sumur Gali Nanggulan 88.15 212 316 7.50
19 403442 9135103 AP 1 Air Permukaan Waduk Sermo 157 120 179 7.95
20 403892 9138389 MA 3 Mataair Kokap 427 147 220 7.31
21 406622 9135721 SG 10 Sumur Gali Pengasih 69.45 373 557 7.48
22 405956 9136062 SB 11 Sumur Bor Pengasih 66.5 174 260 7.26
23 395629 9129739 SP 1 Sumur Pantek Temon 26.75 207 309 7.62
24 395585 9129788 SP 2 Sumur Pantek Temon 29.43 268 400 7.41
25 396123 9129538 SB 12 Sumur Bor Temon 10.04 516 770 7.86
26 399276 9134187 SB 8 Sumur Bor Kokap - 445 - -
27 408831 9130791 SB 9 Sumur Bor Pengasih - 312 - -
28 415187 9151317 SB 10 Sumur Bor Kalibawang - 325 - -
29 395877 9129819 SB 13 Sumur Bor Temon 24.7 315 315 7.44
30 397041 9128181 SB 14 Sumur Bor Temon - 9110 - 6.8
Sumber: PATGTL (2022)
01 Pendahuluan 02 Geologi dan Hidrogeologi 03 Analisis Kualitas Airtanah 04 Sintesis Geologi 05 Kesimpulan
28
1
15
9
2
0
2
4
6
8
10
12
14
16
6.5-7 7-7.5 7.5-8 8-8.5
Frekuensi
pH
pH (2022)
Sumber: PATGTL (2022)
Peta Persebaran pH
Berdasarkan Permenkes No.
492 Tahun 2010 Pasal 3 Ayat
1, kadar pH maksimum yang
diperbolehkan adalah 6.5 – 8.5.
01 Pendahuluan 02 Geologi dan Hidrogeologi 03 Analisis Kualitas Airtanah 04 Sintesis Geologi 05 Kesimpulan
29
Peta Persebaran Daya Hantar Listrik
Sumber: PATGTL (2022)
Klasifikasi DHL menurut Subba Rao,
dkk., (2012), yaitu:
• Tipe I (pengayaan garam rendah)
dengan nilai DHL < 1.500 µS/cm;
• Tipe II (pengayaan garam sedang)
dengan nilai DHL 1.500 – 3.000
µS/cm;
• Tipe III (pengayaan garam tinggi)
dengan nilai DHL > 3.000 µS/cm.
15
9
0 0
1
0
2
4
6
8
10
12
14
16
<500 500-1000 1000-1500 1500-3000 >3000
Frekuensi
DHL (µS/cm)
Daya Hantar Listrik
01 Pendahuluan 02 Geologi dan Hidrogeologi 03 Analisis Kualitas Airtanah 04 Sintesis Geologi 05 Kesimpulan
Peta Persebaran Total Dissolved Solid
30
13
11
4
0
2
0
2
4
6
8
10
12
14
<250 250-500 500-750 750-1000 >1000
Frekuensi
TDS (ppm)
Total Dissolved Solid (2022)
Sumber: PATGTL (2022)
Berdasarkan Permenkes No. 492
Tahun 2010 Pasal 3 Ayat 1,
kadar TDS maksimum yang
diperbolehkan adalah 500 ppm.
01 Pendahuluan 02 Geologi dan Hidrogeologi 03 Analisis Kualitas Airtanah 04 Sintesis Geologi 05 Kesimpulan
Peta Persebaran
Total Dissolved
Solid
01 Pendahuluan 02 Geologi dan Hidrogeologi 03 Analisis Kualitas Airtanah 04 Sintesis Geologi 05 Kesimpulan
01 Pendahuluan 02 Geologi dan Hidrogeologi 03 Analisis Kualitas Airtanah 04 Sintesis Geologi 05 Kesimpulan
01 Pendahuluan 02 Geologi dan Hidrogeologi 03 Analisis Kualitas Airtanah 04 Sintesis Geologi 05 Kesimpulan
• Pada tahun 2017, hanya terdapat 2
titik sampel air tanah di sekitar TPA
Banyuroto sehingga tidak dapat
dilakukan interpolasi. Kedua nilai
TDS tersebut berada dalam ambang
batas yang diperbolehkan.
• Pada tahun 2022, nilai TDS pada
Kec. Nanggulan bagian timur
memiliki nilai dalam ambang yang
diperbolehkan.
340
104
0
50
100
150
200
250
300
350
400
NG 1 NG 2
Total
Dissolved
Solid
Sampel
Nanggulan 2017
01 Pendahuluan 02 Geologi dan Hidrogeologi 03 Analisis Kualitas Airtanah 04 Sintesis Geologi 05 Kesimpulan
Data Kimia Airtanah
35
No ID Kecamatan
Na+
Ca2+
Mg2+
K+
Cl-
HCO3
-
SO4
2-
NO3
-
mg/L mg/L mg/L mg/L mg/L mg/L mg/L mg/L
1 SG 1 Temon 31.683 30.4 12.6 11.792 24.9 186.4 0.00 7.60
2 SB 1 Temon 469.615 16.8 46.3 21.114 789.2 344.0 21.20 0.00
3 SG 2 Wates 54.924 32.4 49.9 58.255 80.2 389.9 0.00 13.90
4 SB 2 Panjatan 33.253 13.3 6.4 6.102 18.2 123.0 0.00 1.50
5 SG 3 Galur 24.303 58.6 11.8 84.675 22.9 356.2 0.00 0.00
6 SB 3 Sentolo 48.957 8.9 73.4 8.679 55.9 426.5 0.00 0.30
7 SB 4 Pengasih 59.508 20.8 48.7 13.693 40.8 221.6 94.00 2.10
8 SB 5 Sentolo 36.889 8.4 72.4 4.771 10.7 468.5 1.10 0.20
9 SB 6 Kokap 88.016 13.5 27.7 2.067 10.0 443.1 0.00 1.70
10 MA 1 Kokap 27.442 35.2 10.6 2.575 9.8 202.5 0.00 0.40
11 SB 7 Sentolo 53.723 16.8 16.0 14.576 16.3 279.1 0.00 2.80
12 SG 4 Sentolo 24.379 160.7 6.0 7.245 29.4 519.2 0.00 5.80
13 SG 5 Kalibawang 13.345 12.2 3.9 1.853 9.4 70.3 0.00 2.80
14 SG 6 Samigaluh 8.406 10.5 6.2 2.278 9.8 62.5 0.00 3.40
15 MA 2 Puncak Suroloyo 18.901 33.4 6.9 6.100 6.8 166.4 0.00 0.90
16 SG 7 Kalibawang 20.760 23.0 2.4 8.651 21.0 94.7 0.00 9.20
17 SG 8 Girimulyo 18.046 28.4 6.4 3.505 10.2 139.6 0.00 0.00
18 SG 9 Nanggulan 32.602 27.0 17.5 4.285 18.4 206.9 0.00 1.00
19 AP 1 Waduk Sermo 13.839 22.7 6.4 2.821 12.1 107.4 0.00 1.50
20 MA 3 Kokap 21.906 25.4 9.0 4.938 18.7 139.1 0.00 1.25
21 SG 10 Pengasih 41.172 46.0 25.8 13.347 31.7 339.6 0.00 4.50
22 SB 11 Pengasih 23.899 33.8 8.5 5.688 19.1 162.0 0.00 3.60
23 SP 1 Temon 15.164 34.0 12.7 4.208 20.8 159.1 0.00 0.00
24 SP 2 Temon 31.790 41.0 16.7 8.279 34.2 220.6 0.00 0.20
25 SB 12 Temon 59.633 50.8 28.0 8.039 90.7 352.8 0.00 6.30
Sumber: PATGTL (2022)
01 Pendahuluan 02 Geologi dan Hidrogeologi 03 Analisis Kualitas Airtanah 04 Sintesis Geologi 05 Kesimpulan
Kualitas Airtanah untuk Irigasi
36
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
SG
1
SB
1
SG
2
SB
2
SG
3
SB
3
SB
4
SB
5
SB
6
MA
1
SB
7
SG
4
SG
5
SG
6
MA
2
SG
7
SG
8
SG
9
AP
1
MA
3
SG
10
SB
11
SP
1
SP
2
SB
12
Na %
Unsuitable
Doubtful
Permissible
Good
Excellent
-2,000
-1,000
0,000
1,000
2,000
3,000
4,000
5,000
SG
1
SB
1
SG
2
SB
2
SG
3
SB
3
SB
4
SB
5
SB
6
MA
1
SB
7
SG
4
SG
5
SG
6
MA
2
SG
7
SG
8
SG
9
AP
1
MA
3
SG
10
SB
11
SP
1
SP
2
SB
12
Residual Sodium Carbonate
Unsuitable
Doubtful
Good
01 Pendahuluan 02 Geologi dan Hidrogeologi 03 Analisis Kualitas Airtanah 04 Sintesis Geologi 05 Kesimpulan
Kualitas Airtanah untuk Irigasi
37
0
5
10
15
20
25
30 SG
1
SB
1
SG
2
SB
2
SG
3
SB
3
SB
4
SB
5
SB
6
MA
1
SB
7
SG
4
SG
5
SG
6
MA
2
SG
7
SG
8
SG
9
AP
1
MA
3
SG
10
SB
11
SP
1
SP
2
SB
12
SAR
Unsuitable
Doubtful
Good
Excellent
Diagram Klasifikasi Kesesuaian Air Irigasi Wilcox (Wilcox, 1955)
01 Pendahuluan 02 Geologi dan Hidrogeologi 03 Analisis Kualitas Airtanah 04 Sintesis Geologi 05 Kesimpulan
I
II
III
IV
V
VI
Diagram Piper
Kualitas Airtanah
01 Pendahuluan 02 Geologi dan Hidrogeologi 03 Analisis Kualitas Airtanah 04 Sintesis Geologi 05 Kesimpulan
Stiff Diagram
Kualitas Airtanah
Utara Tengah Selatan
01 Pendahuluan 02 Geologi dan Hidrogeologi 03 Analisis Kualitas Airtanah 04 Sintesis Geologi 05 Kesimpulan
Diagram Gibbs
Diagram hidrogeokimia sampel airtanah daerah penelitian (dimodifikasi
dari Chaddha, 1999)
Reaksi Kimiawi Airtanah
01 Pendahuluan 02 Geologi dan Hidrogeologi 03 Analisis Kualitas Airtanah 04 Sintesis Geologi 05 Kesimpulan
SINTESIS GEOLOGI
01
02
03
04
05
• Pada Kala Eosen Tengah-Oligosen awal, Satuan Batupasir Batulempung terendapkan pada lingkungan
transisi-laut dangkal.
• Pada awal Oligosen Akhir, terjadi pembalikan tektonik (dari rezim regangan menjadi kompresi) yang
memicu pergeseran jalur tumbukan dan busur magmatic ke arah selatan sehingga memicu aktivitas
vulkanik, pengangkatan, dan pembentukan struktur lipatan pada daerah penelitian (Proborukmi, 2007).
• Barianto, dkk., 2010, mengemukakan bahwa hasil kegiatan vulkanisme yang pertama muncul di Kulonprogo
membentuk Formasi Gajah yang berumur Oligosen. Batuan gunung api ini kemudian diintrusi oleh Formasi
Ijo pada Miosen Tengah. Selanjutnya, pada Miosen Akhir lahir vulkanisme Gunung Api Menoreh di bagian
utara Pegunungan Kulonprogo.
• Pada oligosen akhir, Satuan Breksi Gunungapi terendapkan pada lingkungan darat hingga laut dangkal.
Sintesis Geologi
01 Pendahuluan 02 Geologi dan Hidrogeologi 03 Analisis Kualitas Airtanah 04 Sintesis Geologi 05 Kesimpulan
• Pada Miosen awal, Satuan Batugamping dan Batupasir Gampingan sebagai penyusun Formasi Jonggran
terendapkan selaras di atas satuan Breksi Gunungapi. Di waktu yang sama, Satuan Batupasir Tuf-Tuf
Napalan dan Satuan Batugamping-Batupasur Tufaan sebagai penyusun Formasi Sentolo terbentuk.
Hubungan kedua formasi adalah menjari. Diperkirakan terjadi pensesaran yang membuat kedudukan
Batugamping-Batupasir Gampingan Formasi Jonggrangan menjadi lebih tinggi (Barianto, dkk. 2010)
• Di atas Formasi Sentolo, terendapkan Satuan Tuf dan Lahar, Satuan Pasir Lanauan Berkerikil-berkerakal,
Satuan Pasir-Lanau Aluvial Sungai, Satuan Lempung-Lanau Aluvial Sungai, dan Satuan Pasir Aluvial Pantai.
Sintesis Geologi
01 Pendahuluan 02 Geologi dan Hidrogeologi 03 Analisis Kualitas Airtanah 04 Sintesis Geologi 05 Kesimpulan
KESIMPULAN
01
02
03
04
05
01 Pendahuluan 02 Geologi dan Hidrogeologi 03 Analisis Kualitas Airtanah 04 Sintesis Geologi 05 Kesimpulan
1. Pada daerah penelitian, terdapat 10 satuan geomorfologi, yaitu Pegunungan Intrusi Kulon Progo, Perbukitan
Aliran Lahar Piroklastik Kulon Progo, Plato Jonggrangan, Punggungan Homoklin Sentolo, Dataran Aliran Lahar,
Dataran Koluvial, Dataran Aluvial, Punggungan Pantai Kulon Progo, dan Punggungan Gumuk Pantai Kulon Progo.
2. Stratigrafi daerah penelitian terdiri atas 12 (dua belas) satuan tidak resmi dengan urutan tua ke muda, yaitu
Satuan Batupasir dan Batulempung, Satuan Ansdesit, Satuan Breksi Gunungapi, Satuan Lava, Satuan Batugamping
dan Batupasir Gampingan, Satuan Batupasir Tuf dan Tuf Napalan, Satuan Batugamping dan Batupasir Tufaan,
Satuan Tuf dan Lahar, Satuan Pasir Lanauan Berkerikil Berkerakal, Satuan Pasir-Lanau Aluvial Sungai, Satuan
Lempung-Lanau Aluvial Sungai, dan Satuan Pasir Aluvial Pantai.
3. Daerah peneltian terbagi atas 6 (enam) satuan akuifer, yaitu Akuifer Breksi Gunungapi, Akuifer Batugamping-
Batupasir, Akuifer Tuf dan Lahar, Akuifer Lempung-Lanau, Akuifer Pasir-Lanau, dan Akuifer Pasir
Kesimpulan
3. Kualitas airtanah berdasarkan sampel tahun 2022 menunjukkan seluruh sampel memiliki kadar pH yang baik. Namun,
terdapat 5 sampel yang memiliki nilai TDS di atas standar baku mutu air minum PERMENKES RI Nomor
492/MENKES/PER/IV/2010, yaitu sampel SB 1, SG 2, SB 3, SG 4, SB 12, dan SB 14.
7. Pada penelitian sebelum tahun 2022 menunjukkan tidak ada perubahan signifikan pada nilai TDS di Zona Utara, nilai
TDS pada Zona Tengah meningkat hingga melebihi batas ambang yang diperbolehkan, dan nilai TDS pada Zona
Selatan meningkat pesat hingga melebihi batas ambang yang diperbolehkan.
6.Kualitas airtanah untuk irigasi berdasarkan sampel tahun 2022 untuk pengujian Persentases Sodium sampel SB 1
berstatus unsuitable. Dalam pengujian Sodium Adsorpstion Ratio menunjukkan sampel SB 1 berstatus good. Dalam
pengujian Residual Sodium Carbonate menunjukkan sampel SG 3 & SG 7 berstatus doubtful dan SB 6 berstatus
unsuitable. Dalam pengujian menggunakan Diagram Wilcox menunjukkan sampel SB1 berstatus unsuitable.
Kesimpulan
01 Pendahuluan 02 Geologi dan Hidrogeologi 03 Analisis Kualitas Airtanah 04 Sintesis Geologi 05 Kesimpulan
7. Fasies hidrokimia airtanah (Diagram Stiff) menunjukkan Zona Utara didominasi oleh Fasies Kalsium Bikarbonat, Zona
Tengah didominasi oleh Fasies Magnesium Bikabonat, dan Zona Selatan didominasi oleh Fasies Kalsium Bikarbonat
8. Sampel SB 2, SB 6, dan SB 7 menyimpan residu natrium karbonat dari air sisa irigasi yang dapat menyebabkan
foaming problem, dan sampel SB 1 dapat menimbulkan masalah salinitas untuk air irigasi dan air konsumsi.
Kesimpulan
01 Pendahuluan 02 Geologi dan Hidrogeologi 03 Analisis Kualitas Airtanah 04 Sintesis Geologi 05 Kesimpulan
48
TERIMA KASIH

More Related Content

What's hot

1. SILABUS GEOGRAFI KELAS X.docx
1. SILABUS GEOGRAFI KELAS X.docx1. SILABUS GEOGRAFI KELAS X.docx
1. SILABUS GEOGRAFI KELAS X.docxssuser02246b1
 
Introduction to GeoNode
Introduction to GeoNodeIntroduction to GeoNode
Introduction to GeoNodeGeoSolutions
 
Daur Hidrologi dan Ekosistem DAS
Daur Hidrologi dan Ekosistem DASDaur Hidrologi dan Ekosistem DAS
Daur Hidrologi dan Ekosistem DASReka Ardian Tika
 
Pengenalan Sistem Informasi Geografi (SIG)
Pengenalan Sistem Informasi Geografi (SIG)Pengenalan Sistem Informasi Geografi (SIG)
Pengenalan Sistem Informasi Geografi (SIG)Danang Dirgantara
 
Materi Mata Kuliah Gemorfologi Indonesia (Geomorfologi Maluku)
Materi Mata Kuliah Gemorfologi Indonesia (Geomorfologi Maluku)Materi Mata Kuliah Gemorfologi Indonesia (Geomorfologi Maluku)
Materi Mata Kuliah Gemorfologi Indonesia (Geomorfologi Maluku)Nurul Afdal Haris
 
Perka BIG No. 3 Tahun 2016 tentang Spesifikasi Teknis Penyajian Peta Desa
Perka BIG No. 3 Tahun 2016 tentang Spesifikasi Teknis Penyajian Peta DesaPerka BIG No. 3 Tahun 2016 tentang Spesifikasi Teknis Penyajian Peta Desa
Perka BIG No. 3 Tahun 2016 tentang Spesifikasi Teknis Penyajian Peta DesaJaringan Kerja Pemetaan Partisipatif
 
Laporan denudasional
Laporan denudasional Laporan denudasional
Laporan denudasional 'Oke Aflatun'
 
Buku geologi sulawesi armstrong sompotan
Buku geologi sulawesi armstrong sompotanBuku geologi sulawesi armstrong sompotan
Buku geologi sulawesi armstrong sompotanArmstrong Sompotan
 
Tugas kelompok satuan bentuk lahan vulkanik
Tugas kelompok satuan bentuk lahan vulkanikTugas kelompok satuan bentuk lahan vulkanik
Tugas kelompok satuan bentuk lahan vulkanikjariri arroah manda
 
Peralatan dasar-geologi-lapangan-docx
Peralatan dasar-geologi-lapangan-docxPeralatan dasar-geologi-lapangan-docx
Peralatan dasar-geologi-lapangan-docxGutit
 
Laporan Pembentukan Asal Vulkanik
Laporan Pembentukan Asal VulkanikLaporan Pembentukan Asal Vulkanik
Laporan Pembentukan Asal Vulkanik'Oke Aflatun'
 
Laporan fieldtrip geologi dasar
Laporan fieldtrip geologi dasarLaporan fieldtrip geologi dasar
Laporan fieldtrip geologi dasarRima Rosaliana
 
Tahapan pemetaan geologi
Tahapan pemetaan geologiTahapan pemetaan geologi
Tahapan pemetaan geologiIndahPasaribu1
 

What's hot (20)

1. SILABUS GEOGRAFI KELAS X.docx
1. SILABUS GEOGRAFI KELAS X.docx1. SILABUS GEOGRAFI KELAS X.docx
1. SILABUS GEOGRAFI KELAS X.docx
 
2.morfometri das
2.morfometri das2.morfometri das
2.morfometri das
 
Introduction to GeoNode
Introduction to GeoNodeIntroduction to GeoNode
Introduction to GeoNode
 
Bentuk asal fluvial
Bentuk asal fluvialBentuk asal fluvial
Bentuk asal fluvial
 
Pemetaan digital
Pemetaan digital Pemetaan digital
Pemetaan digital
 
CITRA SRTM
CITRA SRTM CITRA SRTM
CITRA SRTM
 
Daur Hidrologi dan Ekosistem DAS
Daur Hidrologi dan Ekosistem DASDaur Hidrologi dan Ekosistem DAS
Daur Hidrologi dan Ekosistem DAS
 
Pengenalan Sistem Informasi Geografi (SIG)
Pengenalan Sistem Informasi Geografi (SIG)Pengenalan Sistem Informasi Geografi (SIG)
Pengenalan Sistem Informasi Geografi (SIG)
 
Materi Mata Kuliah Gemorfologi Indonesia (Geomorfologi Maluku)
Materi Mata Kuliah Gemorfologi Indonesia (Geomorfologi Maluku)Materi Mata Kuliah Gemorfologi Indonesia (Geomorfologi Maluku)
Materi Mata Kuliah Gemorfologi Indonesia (Geomorfologi Maluku)
 
Perka BIG No. 3 Tahun 2016 tentang Spesifikasi Teknis Penyajian Peta Desa
Perka BIG No. 3 Tahun 2016 tentang Spesifikasi Teknis Penyajian Peta DesaPerka BIG No. 3 Tahun 2016 tentang Spesifikasi Teknis Penyajian Peta Desa
Perka BIG No. 3 Tahun 2016 tentang Spesifikasi Teknis Penyajian Peta Desa
 
Laporan denudasional
Laporan denudasional Laporan denudasional
Laporan denudasional
 
Buku geologi sulawesi armstrong sompotan
Buku geologi sulawesi armstrong sompotanBuku geologi sulawesi armstrong sompotan
Buku geologi sulawesi armstrong sompotan
 
Tugas kelompok satuan bentuk lahan vulkanik
Tugas kelompok satuan bentuk lahan vulkanikTugas kelompok satuan bentuk lahan vulkanik
Tugas kelompok satuan bentuk lahan vulkanik
 
1. geom konsep dasar)
1. geom konsep dasar)1. geom konsep dasar)
1. geom konsep dasar)
 
Batuan sedimen
Batuan sedimenBatuan sedimen
Batuan sedimen
 
Peralatan dasar-geologi-lapangan-docx
Peralatan dasar-geologi-lapangan-docxPeralatan dasar-geologi-lapangan-docx
Peralatan dasar-geologi-lapangan-docx
 
BENTUK LAHAN FLUVIAL
BENTUK LAHAN FLUVIALBENTUK LAHAN FLUVIAL
BENTUK LAHAN FLUVIAL
 
Laporan Pembentukan Asal Vulkanik
Laporan Pembentukan Asal VulkanikLaporan Pembentukan Asal Vulkanik
Laporan Pembentukan Asal Vulkanik
 
Laporan fieldtrip geologi dasar
Laporan fieldtrip geologi dasarLaporan fieldtrip geologi dasar
Laporan fieldtrip geologi dasar
 
Tahapan pemetaan geologi
Tahapan pemetaan geologiTahapan pemetaan geologi
Tahapan pemetaan geologi
 

Similar to Analisis Kualitas Airtanah Dengan Statistik Multivariat Untuk Identifikasi Sistem Hidrogeologi Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta

SEMINAR HASIL TESIS [Rapiin).pptx
SEMINAR HASIL TESIS [Rapiin).pptxSEMINAR HASIL TESIS [Rapiin).pptx
SEMINAR HASIL TESIS [Rapiin).pptxHerlina526920
 
60933503 puguh-dwi-raharjo-perubahan-penggunaan-lahan-das-kreo-terhadap-debit...
60933503 puguh-dwi-raharjo-perubahan-penggunaan-lahan-das-kreo-terhadap-debit...60933503 puguh-dwi-raharjo-perubahan-penggunaan-lahan-das-kreo-terhadap-debit...
60933503 puguh-dwi-raharjo-perubahan-penggunaan-lahan-das-kreo-terhadap-debit...borgolsaja
 
Presentasi ekskursi geologi umum 2010
Presentasi ekskursi geologi umum 2010Presentasi ekskursi geologi umum 2010
Presentasi ekskursi geologi umum 2010Ginan Ginanjar Kosim
 
Final Report Presentation
Final Report PresentationFinal Report Presentation
Final Report PresentationFarhan Helmy
 
95010301 sutiono teorisungai
95010301 sutiono teorisungai95010301 sutiono teorisungai
95010301 sutiono teorisungaiJack Lubis
 
228582-pengaruh-perubahan-distribusi-suhu-permu-a9536461.pdf
228582-pengaruh-perubahan-distribusi-suhu-permu-a9536461.pdf228582-pengaruh-perubahan-distribusi-suhu-permu-a9536461.pdf
228582-pengaruh-perubahan-distribusi-suhu-permu-a9536461.pdfadimsapersada
 
Model aliran air tanah untuk memprediksi penyebaran
Model aliran air tanah untuk memprediksi penyebaran Model aliran air tanah untuk memprediksi penyebaran
Model aliran air tanah untuk memprediksi penyebaran Azmi Zouma
 
Diskusi Akhir Tondano.pptx
Diskusi Akhir Tondano.pptxDiskusi Akhir Tondano.pptx
Diskusi Akhir Tondano.pptxdenyainur
 
38 muara kakap
38 muara kakap38 muara kakap
38 muara kakapRatna41
 
ANALISIS HIDROKIMIA SPASIAL TEMPORAL AIRTANAH BEBAS DI KOTA JAKARTA UTARA DA...
ANALISIS HIDROKIMIA SPASIAL TEMPORAL AIRTANAH BEBAS DI KOTA  JAKARTA UTARA DA...ANALISIS HIDROKIMIA SPASIAL TEMPORAL AIRTANAH BEBAS DI KOTA  JAKARTA UTARA DA...
ANALISIS HIDROKIMIA SPASIAL TEMPORAL AIRTANAH BEBAS DI KOTA JAKARTA UTARA DA...DasaptaErwinIrawan
 
Materi_1711171625.pdf pelajaran baru 2023
Materi_1711171625.pdf pelajaran baru 2023Materi_1711171625.pdf pelajaran baru 2023
Materi_1711171625.pdf pelajaran baru 2023AhmadMuhtadi11
 
Bahan Paparan 3-Kajian Bahaya Pesisir.pdf
Bahan Paparan 3-Kajian Bahaya Pesisir.pdfBahan Paparan 3-Kajian Bahaya Pesisir.pdf
Bahan Paparan 3-Kajian Bahaya Pesisir.pdfRiaPurnamasari5
 
Kajian dampak perubahan iklim pada ketersediaan air
Kajian dampak perubahan iklim pada ketersediaan airKajian dampak perubahan iklim pada ketersediaan air
Kajian dampak perubahan iklim pada ketersediaan airWillem Sidharno
 
Capaian Kerja Badan Geologi 2020 dan Rencana 2021
Capaian Kerja Badan Geologi 2020 dan Rencana 2021Capaian Kerja Badan Geologi 2020 dan Rencana 2021
Capaian Kerja Badan Geologi 2020 dan Rencana 2021CIkumparan
 
30 lean wijaya dkk 234-240_rev
30 lean wijaya dkk 234-240_rev30 lean wijaya dkk 234-240_rev
30 lean wijaya dkk 234-240_revFarid Yagami
 
Rev ppt draft akhir sungai manado
Rev ppt draft akhir sungai manadoRev ppt draft akhir sungai manado
Rev ppt draft akhir sungai manadoGremons
 
Andrew hidayat 91387-id-evaluasi-kesesuaian-tambak-garam-ditinja
 Andrew hidayat   91387-id-evaluasi-kesesuaian-tambak-garam-ditinja Andrew hidayat   91387-id-evaluasi-kesesuaian-tambak-garam-ditinja
Andrew hidayat 91387-id-evaluasi-kesesuaian-tambak-garam-ditinjaAndrew Hidayat
 
ARAHAN MITIGASI BENCANA PASCA ERUPSI GUNUNG GAMALAMA DI KOTA TERNATE
ARAHAN MITIGASI BENCANA PASCA ERUPSI GUNUNG GAMALAMA DI KOTA TERNATEARAHAN MITIGASI BENCANA PASCA ERUPSI GUNUNG GAMALAMA DI KOTA TERNATE
ARAHAN MITIGASI BENCANA PASCA ERUPSI GUNUNG GAMALAMA DI KOTA TERNATEDede Saputra
 

Similar to Analisis Kualitas Airtanah Dengan Statistik Multivariat Untuk Identifikasi Sistem Hidrogeologi Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (20)

SEMINAR HASIL TESIS [Rapiin).pptx
SEMINAR HASIL TESIS [Rapiin).pptxSEMINAR HASIL TESIS [Rapiin).pptx
SEMINAR HASIL TESIS [Rapiin).pptx
 
60933503 puguh-dwi-raharjo-perubahan-penggunaan-lahan-das-kreo-terhadap-debit...
60933503 puguh-dwi-raharjo-perubahan-penggunaan-lahan-das-kreo-terhadap-debit...60933503 puguh-dwi-raharjo-perubahan-penggunaan-lahan-das-kreo-terhadap-debit...
60933503 puguh-dwi-raharjo-perubahan-penggunaan-lahan-das-kreo-terhadap-debit...
 
Presentasi ekskursi geologi umum 2010
Presentasi ekskursi geologi umum 2010Presentasi ekskursi geologi umum 2010
Presentasi ekskursi geologi umum 2010
 
Final Report Presentation
Final Report PresentationFinal Report Presentation
Final Report Presentation
 
95010301 sutiono teorisungai
95010301 sutiono teorisungai95010301 sutiono teorisungai
95010301 sutiono teorisungai
 
228582-pengaruh-perubahan-distribusi-suhu-permu-a9536461.pdf
228582-pengaruh-perubahan-distribusi-suhu-permu-a9536461.pdf228582-pengaruh-perubahan-distribusi-suhu-permu-a9536461.pdf
228582-pengaruh-perubahan-distribusi-suhu-permu-a9536461.pdf
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Model aliran air tanah untuk memprediksi penyebaran
Model aliran air tanah untuk memprediksi penyebaran Model aliran air tanah untuk memprediksi penyebaran
Model aliran air tanah untuk memprediksi penyebaran
 
Diskusi Akhir Tondano.pptx
Diskusi Akhir Tondano.pptxDiskusi Akhir Tondano.pptx
Diskusi Akhir Tondano.pptx
 
38 muara kakap
38 muara kakap38 muara kakap
38 muara kakap
 
3. evaluasi perubahan tata guna lahan sebagai upaya menjaga keberlanjutan fun...
3. evaluasi perubahan tata guna lahan sebagai upaya menjaga keberlanjutan fun...3. evaluasi perubahan tata guna lahan sebagai upaya menjaga keberlanjutan fun...
3. evaluasi perubahan tata guna lahan sebagai upaya menjaga keberlanjutan fun...
 
ANALISIS HIDROKIMIA SPASIAL TEMPORAL AIRTANAH BEBAS DI KOTA JAKARTA UTARA DA...
ANALISIS HIDROKIMIA SPASIAL TEMPORAL AIRTANAH BEBAS DI KOTA  JAKARTA UTARA DA...ANALISIS HIDROKIMIA SPASIAL TEMPORAL AIRTANAH BEBAS DI KOTA  JAKARTA UTARA DA...
ANALISIS HIDROKIMIA SPASIAL TEMPORAL AIRTANAH BEBAS DI KOTA JAKARTA UTARA DA...
 
Materi_1711171625.pdf pelajaran baru 2023
Materi_1711171625.pdf pelajaran baru 2023Materi_1711171625.pdf pelajaran baru 2023
Materi_1711171625.pdf pelajaran baru 2023
 
Bahan Paparan 3-Kajian Bahaya Pesisir.pdf
Bahan Paparan 3-Kajian Bahaya Pesisir.pdfBahan Paparan 3-Kajian Bahaya Pesisir.pdf
Bahan Paparan 3-Kajian Bahaya Pesisir.pdf
 
Kajian dampak perubahan iklim pada ketersediaan air
Kajian dampak perubahan iklim pada ketersediaan airKajian dampak perubahan iklim pada ketersediaan air
Kajian dampak perubahan iklim pada ketersediaan air
 
Capaian Kerja Badan Geologi 2020 dan Rencana 2021
Capaian Kerja Badan Geologi 2020 dan Rencana 2021Capaian Kerja Badan Geologi 2020 dan Rencana 2021
Capaian Kerja Badan Geologi 2020 dan Rencana 2021
 
30 lean wijaya dkk 234-240_rev
30 lean wijaya dkk 234-240_rev30 lean wijaya dkk 234-240_rev
30 lean wijaya dkk 234-240_rev
 
Rev ppt draft akhir sungai manado
Rev ppt draft akhir sungai manadoRev ppt draft akhir sungai manado
Rev ppt draft akhir sungai manado
 
Andrew hidayat 91387-id-evaluasi-kesesuaian-tambak-garam-ditinja
 Andrew hidayat   91387-id-evaluasi-kesesuaian-tambak-garam-ditinja Andrew hidayat   91387-id-evaluasi-kesesuaian-tambak-garam-ditinja
Andrew hidayat 91387-id-evaluasi-kesesuaian-tambak-garam-ditinja
 
ARAHAN MITIGASI BENCANA PASCA ERUPSI GUNUNG GAMALAMA DI KOTA TERNATE
ARAHAN MITIGASI BENCANA PASCA ERUPSI GUNUNG GAMALAMA DI KOTA TERNATEARAHAN MITIGASI BENCANA PASCA ERUPSI GUNUNG GAMALAMA DI KOTA TERNATE
ARAHAN MITIGASI BENCANA PASCA ERUPSI GUNUNG GAMALAMA DI KOTA TERNATE
 

More from Dasapta Erwin Irawan

Fischer and Schminke - Pyroclastic rocks
Fischer and Schminke - Pyroclastic rocksFischer and Schminke - Pyroclastic rocks
Fischer and Schminke - Pyroclastic rocksDasapta Erwin Irawan
 
Pentingnya Berbagi Data untuk Pengembangan Prediksi dan Pemodelan Iklim
Pentingnya Berbagi Data untuk Pengembangan Prediksi dan  Pemodelan IklimPentingnya Berbagi Data untuk Pengembangan Prediksi dan  Pemodelan Iklim
Pentingnya Berbagi Data untuk Pengembangan Prediksi dan Pemodelan IklimDasapta Erwin Irawan
 
Identification of Anthropogenic Influences to Groundwater in Pangalengan High...
Identification of Anthropogenic Influences to Groundwater in Pangalengan High...Identification of Anthropogenic Influences to Groundwater in Pangalengan High...
Identification of Anthropogenic Influences to Groundwater in Pangalengan High...Dasapta Erwin Irawan
 
MODEL KESESUAIAN POLA RUANG BERBASIS GEOLOGI TERINTEGRASI SOSIOEKONOMI DI KAW...
MODEL KESESUAIAN POLA RUANG BERBASIS GEOLOGI TERINTEGRASI SOSIOEKONOMI DI KAW...MODEL KESESUAIAN POLA RUANG BERBASIS GEOLOGI TERINTEGRASI SOSIOEKONOMI DI KAW...
MODEL KESESUAIAN POLA RUANG BERBASIS GEOLOGI TERINTEGRASI SOSIOEKONOMI DI KAW...Dasapta Erwin Irawan
 
POLA INTERAKSI AIR TANAH DAN AIR PERMUKAAN SUNGAI BEJI DI WILAYAH KABUPATEN M...
POLA INTERAKSI AIR TANAH DAN AIR PERMUKAAN SUNGAI BEJI DI WILAYAH KABUPATEN M...POLA INTERAKSI AIR TANAH DAN AIR PERMUKAAN SUNGAI BEJI DI WILAYAH KABUPATEN M...
POLA INTERAKSI AIR TANAH DAN AIR PERMUKAAN SUNGAI BEJI DI WILAYAH KABUPATEN M...Dasapta Erwin Irawan
 
Rencana Induk Pengembangan ITB 2006-2025 Roadmap
Rencana Induk Pengembangan ITB 2006-2025 RoadmapRencana Induk Pengembangan ITB 2006-2025 Roadmap
Rencana Induk Pengembangan ITB 2006-2025 RoadmapDasapta Erwin Irawan
 
Peta Jalan Road Map KK Geologi Terapan FITB ITB
Peta Jalan Road Map KK Geologi Terapan FITB ITBPeta Jalan Road Map KK Geologi Terapan FITB ITB
Peta Jalan Road Map KK Geologi Terapan FITB ITBDasapta Erwin Irawan
 
Peta Jalan Road Map KK Geologi Terapan FITB ITB
Peta Jalan Road Map KK Geologi Terapan FITB ITB Peta Jalan Road Map KK Geologi Terapan FITB ITB
Peta Jalan Road Map KK Geologi Terapan FITB ITB Dasapta Erwin Irawan
 
A LandSAT-driven approach to describe meander stream phenomenon in Mahakam Wa...
A LandSAT-driven approach to describe meander stream phenomenon in Mahakam Wa...A LandSAT-driven approach to describe meander stream phenomenon in Mahakam Wa...
A LandSAT-driven approach to describe meander stream phenomenon in Mahakam Wa...Dasapta Erwin Irawan
 
DELINEATION OF FLOOD-PRONE AREAS THROUGH THE PERSPECTIVE OF RIVER HYDRAULICS
DELINEATION OF FLOOD-PRONE AREAS THROUGH THE PERSPECTIVE OF   RIVER HYDRAULICSDELINEATION OF FLOOD-PRONE AREAS THROUGH THE PERSPECTIVE OF   RIVER HYDRAULICS
DELINEATION OF FLOOD-PRONE AREAS THROUGH THE PERSPECTIVE OF RIVER HYDRAULICSDasapta Erwin Irawan
 
Analisis bibliometrik topik riset “overpressure”
Analisis bibliometrik topik riset “overpressure”Analisis bibliometrik topik riset “overpressure”
Analisis bibliometrik topik riset “overpressure”Dasapta Erwin Irawan
 
KKGT-Dokumen Kebutuhan dan Formasi Jabfung
KKGT-Dokumen Kebutuhan dan Formasi JabfungKKGT-Dokumen Kebutuhan dan Formasi Jabfung
KKGT-Dokumen Kebutuhan dan Formasi JabfungDasapta Erwin Irawan
 
Biodata Usulan Lektor Kepala - Dasapta Erwin Irawan
Biodata Usulan Lektor Kepala - Dasapta Erwin IrawanBiodata Usulan Lektor Kepala - Dasapta Erwin Irawan
Biodata Usulan Lektor Kepala - Dasapta Erwin IrawanDasapta Erwin Irawan
 
Perbaikan Keabsahan Karya Ilmiah Usulan Lektor Kepala - Dasapta Erwin Irawan
Perbaikan Keabsahan Karya Ilmiah Usulan Lektor Kepala - Dasapta Erwin IrawanPerbaikan Keabsahan Karya Ilmiah Usulan Lektor Kepala - Dasapta Erwin Irawan
Perbaikan Keabsahan Karya Ilmiah Usulan Lektor Kepala - Dasapta Erwin IrawanDasapta Erwin Irawan
 
Rekam Jejak Biodata Calon Lektor Kepala - Dasapta Erwin Irawan
Rekam Jejak Biodata Calon Lektor Kepala - Dasapta Erwin IrawanRekam Jejak Biodata Calon Lektor Kepala - Dasapta Erwin Irawan
Rekam Jejak Biodata Calon Lektor Kepala - Dasapta Erwin IrawanDasapta Erwin Irawan
 
Visi dan Misi Calon Lektor Kepala - Dasapta Erwin
Visi dan Misi Calon Lektor Kepala - Dasapta ErwinVisi dan Misi Calon Lektor Kepala - Dasapta Erwin
Visi dan Misi Calon Lektor Kepala - Dasapta ErwinDasapta Erwin Irawan
 

More from Dasapta Erwin Irawan (20)

Fischer and Schminke - Pyroclastic rocks
Fischer and Schminke - Pyroclastic rocksFischer and Schminke - Pyroclastic rocks
Fischer and Schminke - Pyroclastic rocks
 
Mcphie - Volcanic Textures
Mcphie - Volcanic TexturesMcphie - Volcanic Textures
Mcphie - Volcanic Textures
 
Pentingnya Berbagi Data untuk Pengembangan Prediksi dan Pemodelan Iklim
Pentingnya Berbagi Data untuk Pengembangan Prediksi dan  Pemodelan IklimPentingnya Berbagi Data untuk Pengembangan Prediksi dan  Pemodelan Iklim
Pentingnya Berbagi Data untuk Pengembangan Prediksi dan Pemodelan Iklim
 
KOLOKIUM | AHMAD FAIRUZ APRISNA
KOLOKIUM | AHMAD FAIRUZ APRISNAKOLOKIUM | AHMAD FAIRUZ APRISNA
KOLOKIUM | AHMAD FAIRUZ APRISNA
 
Identification of Anthropogenic Influences to Groundwater in Pangalengan High...
Identification of Anthropogenic Influences to Groundwater in Pangalengan High...Identification of Anthropogenic Influences to Groundwater in Pangalengan High...
Identification of Anthropogenic Influences to Groundwater in Pangalengan High...
 
MODEL KESESUAIAN POLA RUANG BERBASIS GEOLOGI TERINTEGRASI SOSIOEKONOMI DI KAW...
MODEL KESESUAIAN POLA RUANG BERBASIS GEOLOGI TERINTEGRASI SOSIOEKONOMI DI KAW...MODEL KESESUAIAN POLA RUANG BERBASIS GEOLOGI TERINTEGRASI SOSIOEKONOMI DI KAW...
MODEL KESESUAIAN POLA RUANG BERBASIS GEOLOGI TERINTEGRASI SOSIOEKONOMI DI KAW...
 
POLA INTERAKSI AIR TANAH DAN AIR PERMUKAAN SUNGAI BEJI DI WILAYAH KABUPATEN M...
POLA INTERAKSI AIR TANAH DAN AIR PERMUKAAN SUNGAI BEJI DI WILAYAH KABUPATEN M...POLA INTERAKSI AIR TANAH DAN AIR PERMUKAAN SUNGAI BEJI DI WILAYAH KABUPATEN M...
POLA INTERAKSI AIR TANAH DAN AIR PERMUKAAN SUNGAI BEJI DI WILAYAH KABUPATEN M...
 
Rencana Induk Pengembangan ITB 2006-2025 Roadmap
Rencana Induk Pengembangan ITB 2006-2025 RoadmapRencana Induk Pengembangan ITB 2006-2025 Roadmap
Rencana Induk Pengembangan ITB 2006-2025 Roadmap
 
Peta Jalan Road Map KK Geologi Terapan FITB ITB
Peta Jalan Road Map KK Geologi Terapan FITB ITBPeta Jalan Road Map KK Geologi Terapan FITB ITB
Peta Jalan Road Map KK Geologi Terapan FITB ITB
 
Peta Jalan Road Map KK Geologi Terapan FITB ITB
Peta Jalan Road Map KK Geologi Terapan FITB ITB Peta Jalan Road Map KK Geologi Terapan FITB ITB
Peta Jalan Road Map KK Geologi Terapan FITB ITB
 
FENOMENA DAS MAHAKAM
FENOMENA DAS MAHAKAMFENOMENA DAS MAHAKAM
FENOMENA DAS MAHAKAM
 
Curah ide pengelolaan DAS Mahakam
Curah ide pengelolaan DAS MahakamCurah ide pengelolaan DAS Mahakam
Curah ide pengelolaan DAS Mahakam
 
A LandSAT-driven approach to describe meander stream phenomenon in Mahakam Wa...
A LandSAT-driven approach to describe meander stream phenomenon in Mahakam Wa...A LandSAT-driven approach to describe meander stream phenomenon in Mahakam Wa...
A LandSAT-driven approach to describe meander stream phenomenon in Mahakam Wa...
 
DELINEATION OF FLOOD-PRONE AREAS THROUGH THE PERSPECTIVE OF RIVER HYDRAULICS
DELINEATION OF FLOOD-PRONE AREAS THROUGH THE PERSPECTIVE OF   RIVER HYDRAULICSDELINEATION OF FLOOD-PRONE AREAS THROUGH THE PERSPECTIVE OF   RIVER HYDRAULICS
DELINEATION OF FLOOD-PRONE AREAS THROUGH THE PERSPECTIVE OF RIVER HYDRAULICS
 
Analisis bibliometrik topik riset “overpressure”
Analisis bibliometrik topik riset “overpressure”Analisis bibliometrik topik riset “overpressure”
Analisis bibliometrik topik riset “overpressure”
 
KKGT-Dokumen Kebutuhan dan Formasi Jabfung
KKGT-Dokumen Kebutuhan dan Formasi JabfungKKGT-Dokumen Kebutuhan dan Formasi Jabfung
KKGT-Dokumen Kebutuhan dan Formasi Jabfung
 
Biodata Usulan Lektor Kepala - Dasapta Erwin Irawan
Biodata Usulan Lektor Kepala - Dasapta Erwin IrawanBiodata Usulan Lektor Kepala - Dasapta Erwin Irawan
Biodata Usulan Lektor Kepala - Dasapta Erwin Irawan
 
Perbaikan Keabsahan Karya Ilmiah Usulan Lektor Kepala - Dasapta Erwin Irawan
Perbaikan Keabsahan Karya Ilmiah Usulan Lektor Kepala - Dasapta Erwin IrawanPerbaikan Keabsahan Karya Ilmiah Usulan Lektor Kepala - Dasapta Erwin Irawan
Perbaikan Keabsahan Karya Ilmiah Usulan Lektor Kepala - Dasapta Erwin Irawan
 
Rekam Jejak Biodata Calon Lektor Kepala - Dasapta Erwin Irawan
Rekam Jejak Biodata Calon Lektor Kepala - Dasapta Erwin IrawanRekam Jejak Biodata Calon Lektor Kepala - Dasapta Erwin Irawan
Rekam Jejak Biodata Calon Lektor Kepala - Dasapta Erwin Irawan
 
Visi dan Misi Calon Lektor Kepala - Dasapta Erwin
Visi dan Misi Calon Lektor Kepala - Dasapta ErwinVisi dan Misi Calon Lektor Kepala - Dasapta Erwin
Visi dan Misi Calon Lektor Kepala - Dasapta Erwin
 

Recently uploaded

Presentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XI
Presentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XIPresentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XI
Presentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XIariwidiyani3
 
2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdf
2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdf2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdf
2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdfMutiaraArafah2
 
PPT Metabolisme Karbohidrat II BIOLOGI KIMIA
PPT Metabolisme Karbohidrat II BIOLOGI KIMIAPPT Metabolisme Karbohidrat II BIOLOGI KIMIA
PPT Metabolisme Karbohidrat II BIOLOGI KIMIACochipsPJW
 
Membaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdf
Membaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdfMembaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdf
Membaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdfindigobig
 
Kelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum Merdeka
Kelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum MerdekaKelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum Merdeka
Kelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum MerdekaErvina Puspita
 
Kelompok 3_Materi Hormon Fisiologi Hewan.pptx
Kelompok 3_Materi Hormon Fisiologi Hewan.pptxKelompok 3_Materi Hormon Fisiologi Hewan.pptx
Kelompok 3_Materi Hormon Fisiologi Hewan.pptxWitaadw
 

Recently uploaded (6)

Presentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XI
Presentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XIPresentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XI
Presentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XI
 
2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdf
2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdf2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdf
2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdf
 
PPT Metabolisme Karbohidrat II BIOLOGI KIMIA
PPT Metabolisme Karbohidrat II BIOLOGI KIMIAPPT Metabolisme Karbohidrat II BIOLOGI KIMIA
PPT Metabolisme Karbohidrat II BIOLOGI KIMIA
 
Membaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdf
Membaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdfMembaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdf
Membaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdf
 
Kelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum Merdeka
Kelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum MerdekaKelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum Merdeka
Kelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum Merdeka
 
Kelompok 3_Materi Hormon Fisiologi Hewan.pptx
Kelompok 3_Materi Hormon Fisiologi Hewan.pptxKelompok 3_Materi Hormon Fisiologi Hewan.pptx
Kelompok 3_Materi Hormon Fisiologi Hewan.pptx
 

Analisis Kualitas Airtanah Dengan Statistik Multivariat Untuk Identifikasi Sistem Hidrogeologi Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta

  • 1. Analisis Kualitas Airtanah Dengan Statistik Multivariat Untuk Identifikasi Sistem Hidrogeologi Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta Oleh: Muzaimatul Musyarofah 12018020 1 Tugas Akhir B Literatur 1. Dr. Dasapta Erwin Irawan, S.T., M.T. NIP. 19760417 200801 1 007 2. Dr. Taat Setiawan, M.T. NIP. 19790314 200604 1 001 Dosen Pembimbing:
  • 2. KERANGKA PRESENTASI PENDAHULUAN GEOLOGI & HIDROGEOLOGI ANALISIS KUALITAS AIRTANAH SINTESIS GEOLOGI KESIMPULAN 01 02 03 04 05
  • 4. Latar Belakang 4 Laju pertumbuhan penduduk Indonesia pada 2020-2021 adalah 1,22%. Tabel Penduduk, Laju Pertumbuhan Penduduk, Distribusi Persentase Penduduk, dan Kepadatan Penduduk Menurut Kecamatan di Kabupaten Kulon Progo, 2020 dan 2021 Sumber: BPS Kab. Kulon Progo 2022 01 Pendahuluan 02 Geologi dan Hidrogeologi 03 Analisis Kualitas Airtanah 04 Sintesis Geologi 05 Kesimpulan TPA Banyuroto, Kec. Nanggulan Sumber: Jogjapolitan, 2019 Penambangan pasir di Kali Progo Sumber: BPS Kab. Kulon Progo 2022
  • 5. 1. Mengetahui kondisi geologi Kab. Kulon Progo 2. Mengetahui kondisi hidrogeologi Kab. Kulon Progo 3. Mengetahui kualitas airtanah Kab. Kulon Progo berdasarkan parameter fisika dan kimia. Tujuan Batasan dalam penelitian ini hanya meliputi area kerja Kab. Kulon Progo. Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data fisika pH, TDS, DHL dan data hidrokimia ion mayor meliputi kation yang diuji adalah Na+, Ca2+, Mg2+, K+ dan anion yang diuji adalah Cl- , SO4 2-, HCO3 -, NO3 -. Batasan Masalah 01 Pendahuluan 02 Geologi dan Hidrogeologi 03 Analisis Kualitas Airtanah 04 Sintesis Geologi 05 Kesimpulan
  • 6. • Luas: 586,3 km2 • 12 kecamatan dan 88 desa. (sumber: Badan Informasi Geospasial, 2018 Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, 2020) 01 Pendahuluan 02 Geologi dan Hidrogeologi 03 Analisis Kualitas Airtanah 04 Sintesis Geologi 05 Kesimpulan
  • 7. Diagram Alir Penelitian Studi Pendahuluan Pengumpulan Data Data & Informasi Geologi Data Bentang Alam Geomorfologi Data DEM Citra Landsat 8 Data Parameter Fisika Data MAT Data Hidrogeologi Data Geologi Analisis Geologi Interpolasi pH, TDS, DHL, dan Ion Mayor Interpolasi Kontur MAT Analisis Kemiringan Lereng Analisis Geomorfologi Interpolasi pH, TDS, DHL, dan Ion Mayor Peta Geologi Peta Geomorfologi Peta sebaran pH, TDS, DHL Peta Hidrogeologi Peta Kemiringan Lereng Sintesis Geologi Kesimpulan : awal/akhir : proses A: Tahap Persiapan B: Tahap Pengumpulan Data C: Tahap Analisis Data D: Tahap Penyusunan Laporan A B C D Data Parameter Kimia Analisis Ion Mayor Fasies Hidrokimia, Proses Kimiawi, dan Kualitas Airtanah Mulai : masukan/keluaran Selesai 01 Pendahuluan 02 Geologi dan Hidrogeologi 03 Analisis Kualitas Airtanah 04 Sintesis Geologi 05 Kesimpulan
  • 8. Tabulasi Data 8 No Data Jenis Data Sumber Data Tahun Jumlah Data 1 Data Singkapan Sekunder Mughni, F. I. 2023 2 Nurhidayah, E. M. 2020 4 2 Data Geomorfologi Sekunder Darmawan, dkk. 2013 1 3 Parameter Fisik Airtanah (Elevasi MAT, pH, TDS, dan DHL) Sekunder PATGTL 2022 30 Nurmasita, dkk. 2020 5 Listyani, dkk. 2020 8 Peni, dkk, 2019 10 Siri, dkk. 2019 7 DLHK D.I. Yogyakarta 2019 4 Aryani, F.D. 2017 2 Purwanto, dkk 2015 48 4 Data Hidrokimia (Ion Mayor) Sekunder PATGTL 2022 25 5 Citra Satelit Landsat 8 Sekunder United States Geological Survey 2019 1 6 Digital Elevation Model (DEM) Sekunder Badan Informasi Geospasial 2018 4 7 Peta Rupa Bumi Indonesia Sekunder Badan Informasi Geospasial 2018 1 01 Pendahuluan 02 Geologi dan Hidrogeologi 03 Analisis Kualitas Airtanah 04 Sintesis Geologi 05 Kesimpulan
  • 10. Fisiografi Regional 10 Secara fisiografi, daerah Kulon Progo bagian utara masuk ke dalam Zona Kubah dan Punggungan Zona Depresi Jawa Tengah dan bagian selatan masuk ke Zona Depresi Jawa Tengah dan Randublatung (van Bemmelen, (1949) dimodifikasi oleh penulis). Skema blok diagram dome pegunungan Kulon Progo, yang digambarkan Van Bemmelen (1945, hal.596) Interpretasi sebaran tubuh gunung api penyusun Pegunungan Kulonprogo (Widagdo, 2016) 01 Pendahuluan 02 Geologi dan Hidrogeologi 03 Analisis Kualitas Airtanah 04 Sintesis Geologi 05 Kesimpulan
  • 11. 11 01 Pendahuluan 02 Geologi dan Hidrogeologi 03 Analisis Kualitas Airtanah 04 Sintesis Geologi 05 Kesimpulan
  • 12. Peta Hidrogeologi Regional Kab. Kulon Progo 12 Sumber: Darmawan, dkk., 2013 01 Pendahuluan 02 Geologi dan Hidrogeologi 03 Analisis Kualitas Airtanah 04 Sintesis Geologi 05 Kesimpulan
  • 13. 13 01 Pendahuluan 02 Geologi dan Hidrogeologi 03 Analisis Kualitas Airtanah 04 Sintesis Geologi 05 Kesimpulan
  • 14. Tahapan Geomorfik Muda. Lokasi: Air Terjun Kedung Pedut, Kec. Girimulyo, Kulon Progo (Google, 2019) Tahapan Geomorfik Dewasa. Lokasi: DAS Sungai Serang, Kec. Pengasih, Kulon Progo (Google Maps, 2021) Tahapan Geomorfik Tahapan Geomorfik Tua. Lokasi: DAS Sungai Serang, Perbatasan Kec. Temon-Kec. Wates, Kulon Progo (Google Maps, 2021) B T B T BL TG 01 Pendahuluan 02 Geologi dan Hidrogeologi 03 Analisis Kualitas Airtanah 04 Sintesis Geologi 05 Kesimpulan
  • 15. Satuan Geomorfologi 15 B T Dataran Aluvial Dataran Aluvial Perbukitan Intrusi Kulon Progo Perbukitan Aliran Piroklastik Dataran Aluvial • Luas: 103.77 km2 • Kemiringan Lereng: 0%-7% • Elevasi: 2-25 mdpl • Litologi: Lempung-Lanau dan Pasir-Lanau Perbukitan Intrusi Kulon Progo • Luas: 41.54 km2 • Kemiringan Lereng: 30%-70% • Elevasi: 50 m – 630 mdpl • Litologi: Andesit Perbukitan Aliran Piroklastik • Luas: 166,86 km2 • Kemiringan Lereng: 15%-70% • Elevasi: 300 - 500 mdpl • Litologi: Breksi-Andesit Punggungan Homoklin Sentolo Lembah Homoklin Sentolo TL BD Punggungan Homoklin Sentolo • Luas: 126.73 km2 • Kemiringan Lereng: 15%-50% • Elevasi: 35 m – 90 mdpl • Litologi: Batugamping-Batupasir Tufaan dan Batupasir Tuf dan Tuf Napalan Lembah Homoklin Sentolo • Luas: 36.74 km2 • Kemiringan Lereng: 0%-15% • Elevasi: 10 m – 40 mdpl • Litologi: Pasir-Lanau 01 Pendahuluan 02 Geologi dan Hidrogeologi 03 Analisis Kualitas Airtanah 04 Sintesis Geologi 05 Kesimpulan
  • 16. Satuan Geomorfologi 16 01 Pendahuluan 02 Geologi dan Hidrogeologi 03 Analisis Kualitas Airtanah 04 Sintesis Geologi 05 Kesimpulan Punggungan Pantai Punggungan Gumuk Pantai BD TL Punggungan Pantai • Luas: 13.05 km2 • Kemiringan Lereng: 0%-7% • Elevasi: < 10 mdpl • Litologi: Pasir Punggungan Gumuk Pantai • Luas: 19.55 km2 • Kemiringan Lereng: 0%-2% • Elevasi: < 10 mdpl • Litologi: Pasir Plato Jonggrangan • Luas: 8.35 km2 • Kemiringan Lereng: 7%-30% • Elevasi: 750 mdpl • Litologi: Batugamping-Batupasir Gampingan TL BD Plato Jonggrangan T B Dataran Aliran Lahar Dataran Koluvial Perbukitan Aliran Piroklastik Lembah Homoklin Sentolo Dataran Koluvial • Luas: 14.82 km2 • Kemiringan Lereng: 0%-7% • Elevasi: 100 m – 125 mdpl • Litologi: Pasir Lanauan Dataran Aliran Lahar • Luas: 44.12 km2 • Kemiringan Lereng: 0%-7% • Elevasi: 2 m – 15 m dpl • Litologi: Tuf dan Lahar
  • 17. 17 01 Pendahuluan 02 Geologi dan Hidrogeologi 03 Analisis Kualitas Airtanah 04 Sintesis Geologi 05 Kesimpulan
  • 18. Satuan Batupasir dan Batulempung Satuan Lava Satuan Andesit Satuan Breksi Gunungapi Sumber: Nurhidayah, 2020 Satuan Tuf dan Lahar Sumber: Mughni, 2022 Satuan Batugamping dan Batupasir Tufan 01 Pendahuluan 02 Geologi dan Hidrogeologi 03 Analisis Kualitas Airtanah 04 Sintesis Geologi 05 Kesimpulan
  • 19. Hidrogeologi 19 • Pada daerah dataran tinggi (pegunungan dan perbukitan), berdasarkan geologi termasuk Tipologi Sistem Akuifer Endapan Gunungapi. • Jenis akuifer bebas berupa lapisan batu pasir jenuh airtanah tawar yang dibatasi oleh lapisan akuiklud berupa batuan beku (Latif dkk., 2020). Model Tipologi Akuifer Endapan Gunungapi (S. Mandel, 1981 dan Puradimaja, 1993 dalam Juanda D., 2012) (Kruseman, 1994) 01 Pendahuluan 02 Geologi dan Hidrogeologi 03 Analisis Kualitas Airtanah 04 Sintesis Geologi 05 Kesimpulan
  • 20. Hidrogeologi 20 • Pada daerah dataran rendah (dataran aluvial dan tanggul alam), berdasarkan geologi termasuk Tipologi Sistem Akuifer Endapan Aluvial Sungai. • Jenis akuifer bebas berupa perselingan lapisan lempung dan pasir halus dan dibatasi oleh perselingan lapisan lempung marin dan lanau (Santosa, 2010). Model Tipologi Akuifer Endapan Aluvial Sungai (S. Mandel, 1981dan Puradimaja, 1993 dalam Juanda D., 2012) (Kruseman, 1994) 01 Pendahuluan 02 Geologi dan Hidrogeologi 03 Analisis Kualitas Airtanah 04 Sintesis Geologi 05 Kesimpulan
  • 21. Hidrogeologi 21 • Pada daerah pesisir (satuan beting pantai dan gumuk pasir), berdasarkan geologi termasuk Tipologi Sistem Akuifer Endapan Aluvial Pantai. • Jenis akuifer bocor berupa lapisan pasir jenuh airtanah tawar dan dibatasi oleh lapisan akuitar dengan endapan lempung, napal, dan pasir halus yang mengandung airtanah payau (Santosa, 2004). Model Tipologi Akuifer Endapan Aluvial Pantai (S. Mandel, 1981dan Puradimaja, 1993 dalam Juanda D., 2012) (Kruseman, 1994) 01 Pendahuluan 02 Geologi dan Hidrogeologi 03 Analisis Kualitas Airtanah 04 Sintesis Geologi 05 Kesimpulan
  • 22. 22 Hidrogeologi Berdasarkan Fetter (2014), daerah penelitian memiliki 3 jenis mata air yang terdiri dari mataair kontak, mataair depresi, dan mata air rekahan. d d d (Sudarmadji, 2016) (Fetter, 2014) Tipe Pemunculan mataair Kali Gayam (kontak), mataair Njambe (depresi), mataair Celah Batu (rekahan). Sumber: Sudarmadji, dkk., 2016 01 Pendahuluan 02 Geologi dan Hidrogeologi 03 Analisis Kualitas Airtanah 04 Sintesis Geologi 05 Kesimpulan
  • 23. 23 Sumber: Pola aliran sungai yang dikontrol oleh kemiringan atau struktur (Twidale dan Campbell, 2005; dalam Huggett, 2011). 01 Pendahuluan 02 Geologi dan Hidrogeologi 03 Analisis Kualitas Airtanah 04 Sintesis Geologi 05 Kesimpulan
  • 24. 24 01 Pendahuluan 02 Geologi dan Hidrogeologi 03 Analisis Kualitas Airtanah 04 Sintesis Geologi 05 Kesimpulan
  • 26. 01 Pendahuluan 02 Geologi dan Hidrogeologi 03 Analisis Kualitas Airtanah 04 Sintesis Geologi 05 Kesimpulan Lini Masa Pengambilan Data Fisika Airtanah 2022 2021 2019 2017 2015 Purwanto, dkk. • Kec. Pengasih • Kec. Galur • Kec. Lendah • Kec. Panjatan • Kec. Wates • Kec. Temon Peni dan Listyani Kec. Kalibawang Siri, dkk Kec. Kokap DLHK D.I. Yogyakarta Kec. Sentolo Aryani, F.D. Kec. Nanggulan Nurmasita, dkk. Kec. Samigaluh Listyani dan Peni Kec. Girimulyo PATGTL Kec. Pengasih Kec. Galur Kec. Lendah Kec. Panjatan Kec. Wates Kec. Temon Kec. Kalibawang Kec. Nanggulan Kec. Girimulyo Kec. Kokap Kec. Sentolo Kec. Samigaluh
  • 27. Data Fisika Airtanah 27 No X Y ID Jenis Kecamatan Elevasi MAT TDS DHL pH mdpl mg/L µS/cm - 1 395587 9127600 SG 1 Sumur Gali Temon 26.45 212 316 7.28 2 398060 9128858 SB 1 Sumur Bor Temon Artesis + 2050 3060 7.25 3 402513 9126932 SG 2 Sumur Gali Wates 14.2 557 831 7.57 4 408286 9122122 SB 2 Sumur Bor Panjatan - 139 207 7.86 5 412746 9119659 SG 3 Sumur Gali Galur 0.9 386 576 7.35 6 411855 9127518 SB 3 Sumur Bor Sentolo 31.93 559 834 7.76 7 410374 9131579 SB 4 Sumur Bor Pengasih - 496 740 8.40 8 412985 9136144 SB 5 Sumur Bor Sentolo 80.6 467 697 7.15 9 403323 9131808 SB 6 Sumur Bor Kokap 69.87 462 690 7.20 10 399259 9134126 MA 1 Mataair Kokap 296 176 263 7.41 11 412714 9130778 SB 7 Sumur Bor Sentolo 49.65 273 408 8.10 12 412665 9130795 SG 4 Sumur Gali Sentolo 41.55 511 762 7.71 13 414911 9151592 SG 5 Sumur Gali Kalibawang 398.25 58 86 7.14 14 409931 9150341 SG 6 Sumur Gali Samigaluh 380.8 50 75 7.67 15 409124 9154027 MA 2 Mataair Puncak Suroloyo 760 151 226 7.49 16 414244 9146428 SG 7 Sumur Gali Kalibawang 99.46 130 193 7.35 17 410641 9143479 SG 8 Sumur Gali Girimulyo 186.3 134 200 7.38 18 414476 9139269 SG 9 Sumur Gali Nanggulan 88.15 212 316 7.50 19 403442 9135103 AP 1 Air Permukaan Waduk Sermo 157 120 179 7.95 20 403892 9138389 MA 3 Mataair Kokap 427 147 220 7.31 21 406622 9135721 SG 10 Sumur Gali Pengasih 69.45 373 557 7.48 22 405956 9136062 SB 11 Sumur Bor Pengasih 66.5 174 260 7.26 23 395629 9129739 SP 1 Sumur Pantek Temon 26.75 207 309 7.62 24 395585 9129788 SP 2 Sumur Pantek Temon 29.43 268 400 7.41 25 396123 9129538 SB 12 Sumur Bor Temon 10.04 516 770 7.86 26 399276 9134187 SB 8 Sumur Bor Kokap - 445 - - 27 408831 9130791 SB 9 Sumur Bor Pengasih - 312 - - 28 415187 9151317 SB 10 Sumur Bor Kalibawang - 325 - - 29 395877 9129819 SB 13 Sumur Bor Temon 24.7 315 315 7.44 30 397041 9128181 SB 14 Sumur Bor Temon - 9110 - 6.8 Sumber: PATGTL (2022) 01 Pendahuluan 02 Geologi dan Hidrogeologi 03 Analisis Kualitas Airtanah 04 Sintesis Geologi 05 Kesimpulan
  • 28. 28 1 15 9 2 0 2 4 6 8 10 12 14 16 6.5-7 7-7.5 7.5-8 8-8.5 Frekuensi pH pH (2022) Sumber: PATGTL (2022) Peta Persebaran pH Berdasarkan Permenkes No. 492 Tahun 2010 Pasal 3 Ayat 1, kadar pH maksimum yang diperbolehkan adalah 6.5 – 8.5. 01 Pendahuluan 02 Geologi dan Hidrogeologi 03 Analisis Kualitas Airtanah 04 Sintesis Geologi 05 Kesimpulan
  • 29. 29 Peta Persebaran Daya Hantar Listrik Sumber: PATGTL (2022) Klasifikasi DHL menurut Subba Rao, dkk., (2012), yaitu: • Tipe I (pengayaan garam rendah) dengan nilai DHL < 1.500 µS/cm; • Tipe II (pengayaan garam sedang) dengan nilai DHL 1.500 – 3.000 µS/cm; • Tipe III (pengayaan garam tinggi) dengan nilai DHL > 3.000 µS/cm. 15 9 0 0 1 0 2 4 6 8 10 12 14 16 <500 500-1000 1000-1500 1500-3000 >3000 Frekuensi DHL (µS/cm) Daya Hantar Listrik 01 Pendahuluan 02 Geologi dan Hidrogeologi 03 Analisis Kualitas Airtanah 04 Sintesis Geologi 05 Kesimpulan
  • 30. Peta Persebaran Total Dissolved Solid 30 13 11 4 0 2 0 2 4 6 8 10 12 14 <250 250-500 500-750 750-1000 >1000 Frekuensi TDS (ppm) Total Dissolved Solid (2022) Sumber: PATGTL (2022) Berdasarkan Permenkes No. 492 Tahun 2010 Pasal 3 Ayat 1, kadar TDS maksimum yang diperbolehkan adalah 500 ppm. 01 Pendahuluan 02 Geologi dan Hidrogeologi 03 Analisis Kualitas Airtanah 04 Sintesis Geologi 05 Kesimpulan
  • 31. Peta Persebaran Total Dissolved Solid 01 Pendahuluan 02 Geologi dan Hidrogeologi 03 Analisis Kualitas Airtanah 04 Sintesis Geologi 05 Kesimpulan
  • 32. 01 Pendahuluan 02 Geologi dan Hidrogeologi 03 Analisis Kualitas Airtanah 04 Sintesis Geologi 05 Kesimpulan
  • 33. 01 Pendahuluan 02 Geologi dan Hidrogeologi 03 Analisis Kualitas Airtanah 04 Sintesis Geologi 05 Kesimpulan
  • 34. • Pada tahun 2017, hanya terdapat 2 titik sampel air tanah di sekitar TPA Banyuroto sehingga tidak dapat dilakukan interpolasi. Kedua nilai TDS tersebut berada dalam ambang batas yang diperbolehkan. • Pada tahun 2022, nilai TDS pada Kec. Nanggulan bagian timur memiliki nilai dalam ambang yang diperbolehkan. 340 104 0 50 100 150 200 250 300 350 400 NG 1 NG 2 Total Dissolved Solid Sampel Nanggulan 2017 01 Pendahuluan 02 Geologi dan Hidrogeologi 03 Analisis Kualitas Airtanah 04 Sintesis Geologi 05 Kesimpulan
  • 35. Data Kimia Airtanah 35 No ID Kecamatan Na+ Ca2+ Mg2+ K+ Cl- HCO3 - SO4 2- NO3 - mg/L mg/L mg/L mg/L mg/L mg/L mg/L mg/L 1 SG 1 Temon 31.683 30.4 12.6 11.792 24.9 186.4 0.00 7.60 2 SB 1 Temon 469.615 16.8 46.3 21.114 789.2 344.0 21.20 0.00 3 SG 2 Wates 54.924 32.4 49.9 58.255 80.2 389.9 0.00 13.90 4 SB 2 Panjatan 33.253 13.3 6.4 6.102 18.2 123.0 0.00 1.50 5 SG 3 Galur 24.303 58.6 11.8 84.675 22.9 356.2 0.00 0.00 6 SB 3 Sentolo 48.957 8.9 73.4 8.679 55.9 426.5 0.00 0.30 7 SB 4 Pengasih 59.508 20.8 48.7 13.693 40.8 221.6 94.00 2.10 8 SB 5 Sentolo 36.889 8.4 72.4 4.771 10.7 468.5 1.10 0.20 9 SB 6 Kokap 88.016 13.5 27.7 2.067 10.0 443.1 0.00 1.70 10 MA 1 Kokap 27.442 35.2 10.6 2.575 9.8 202.5 0.00 0.40 11 SB 7 Sentolo 53.723 16.8 16.0 14.576 16.3 279.1 0.00 2.80 12 SG 4 Sentolo 24.379 160.7 6.0 7.245 29.4 519.2 0.00 5.80 13 SG 5 Kalibawang 13.345 12.2 3.9 1.853 9.4 70.3 0.00 2.80 14 SG 6 Samigaluh 8.406 10.5 6.2 2.278 9.8 62.5 0.00 3.40 15 MA 2 Puncak Suroloyo 18.901 33.4 6.9 6.100 6.8 166.4 0.00 0.90 16 SG 7 Kalibawang 20.760 23.0 2.4 8.651 21.0 94.7 0.00 9.20 17 SG 8 Girimulyo 18.046 28.4 6.4 3.505 10.2 139.6 0.00 0.00 18 SG 9 Nanggulan 32.602 27.0 17.5 4.285 18.4 206.9 0.00 1.00 19 AP 1 Waduk Sermo 13.839 22.7 6.4 2.821 12.1 107.4 0.00 1.50 20 MA 3 Kokap 21.906 25.4 9.0 4.938 18.7 139.1 0.00 1.25 21 SG 10 Pengasih 41.172 46.0 25.8 13.347 31.7 339.6 0.00 4.50 22 SB 11 Pengasih 23.899 33.8 8.5 5.688 19.1 162.0 0.00 3.60 23 SP 1 Temon 15.164 34.0 12.7 4.208 20.8 159.1 0.00 0.00 24 SP 2 Temon 31.790 41.0 16.7 8.279 34.2 220.6 0.00 0.20 25 SB 12 Temon 59.633 50.8 28.0 8.039 90.7 352.8 0.00 6.30 Sumber: PATGTL (2022) 01 Pendahuluan 02 Geologi dan Hidrogeologi 03 Analisis Kualitas Airtanah 04 Sintesis Geologi 05 Kesimpulan
  • 36. Kualitas Airtanah untuk Irigasi 36 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 SG 1 SB 1 SG 2 SB 2 SG 3 SB 3 SB 4 SB 5 SB 6 MA 1 SB 7 SG 4 SG 5 SG 6 MA 2 SG 7 SG 8 SG 9 AP 1 MA 3 SG 10 SB 11 SP 1 SP 2 SB 12 Na % Unsuitable Doubtful Permissible Good Excellent -2,000 -1,000 0,000 1,000 2,000 3,000 4,000 5,000 SG 1 SB 1 SG 2 SB 2 SG 3 SB 3 SB 4 SB 5 SB 6 MA 1 SB 7 SG 4 SG 5 SG 6 MA 2 SG 7 SG 8 SG 9 AP 1 MA 3 SG 10 SB 11 SP 1 SP 2 SB 12 Residual Sodium Carbonate Unsuitable Doubtful Good 01 Pendahuluan 02 Geologi dan Hidrogeologi 03 Analisis Kualitas Airtanah 04 Sintesis Geologi 05 Kesimpulan
  • 37. Kualitas Airtanah untuk Irigasi 37 0 5 10 15 20 25 30 SG 1 SB 1 SG 2 SB 2 SG 3 SB 3 SB 4 SB 5 SB 6 MA 1 SB 7 SG 4 SG 5 SG 6 MA 2 SG 7 SG 8 SG 9 AP 1 MA 3 SG 10 SB 11 SP 1 SP 2 SB 12 SAR Unsuitable Doubtful Good Excellent Diagram Klasifikasi Kesesuaian Air Irigasi Wilcox (Wilcox, 1955) 01 Pendahuluan 02 Geologi dan Hidrogeologi 03 Analisis Kualitas Airtanah 04 Sintesis Geologi 05 Kesimpulan
  • 38. I II III IV V VI Diagram Piper Kualitas Airtanah 01 Pendahuluan 02 Geologi dan Hidrogeologi 03 Analisis Kualitas Airtanah 04 Sintesis Geologi 05 Kesimpulan
  • 39. Stiff Diagram Kualitas Airtanah Utara Tengah Selatan 01 Pendahuluan 02 Geologi dan Hidrogeologi 03 Analisis Kualitas Airtanah 04 Sintesis Geologi 05 Kesimpulan
  • 40. Diagram Gibbs Diagram hidrogeokimia sampel airtanah daerah penelitian (dimodifikasi dari Chaddha, 1999) Reaksi Kimiawi Airtanah 01 Pendahuluan 02 Geologi dan Hidrogeologi 03 Analisis Kualitas Airtanah 04 Sintesis Geologi 05 Kesimpulan
  • 42. • Pada Kala Eosen Tengah-Oligosen awal, Satuan Batupasir Batulempung terendapkan pada lingkungan transisi-laut dangkal. • Pada awal Oligosen Akhir, terjadi pembalikan tektonik (dari rezim regangan menjadi kompresi) yang memicu pergeseran jalur tumbukan dan busur magmatic ke arah selatan sehingga memicu aktivitas vulkanik, pengangkatan, dan pembentukan struktur lipatan pada daerah penelitian (Proborukmi, 2007). • Barianto, dkk., 2010, mengemukakan bahwa hasil kegiatan vulkanisme yang pertama muncul di Kulonprogo membentuk Formasi Gajah yang berumur Oligosen. Batuan gunung api ini kemudian diintrusi oleh Formasi Ijo pada Miosen Tengah. Selanjutnya, pada Miosen Akhir lahir vulkanisme Gunung Api Menoreh di bagian utara Pegunungan Kulonprogo. • Pada oligosen akhir, Satuan Breksi Gunungapi terendapkan pada lingkungan darat hingga laut dangkal. Sintesis Geologi 01 Pendahuluan 02 Geologi dan Hidrogeologi 03 Analisis Kualitas Airtanah 04 Sintesis Geologi 05 Kesimpulan
  • 43. • Pada Miosen awal, Satuan Batugamping dan Batupasir Gampingan sebagai penyusun Formasi Jonggran terendapkan selaras di atas satuan Breksi Gunungapi. Di waktu yang sama, Satuan Batupasir Tuf-Tuf Napalan dan Satuan Batugamping-Batupasur Tufaan sebagai penyusun Formasi Sentolo terbentuk. Hubungan kedua formasi adalah menjari. Diperkirakan terjadi pensesaran yang membuat kedudukan Batugamping-Batupasir Gampingan Formasi Jonggrangan menjadi lebih tinggi (Barianto, dkk. 2010) • Di atas Formasi Sentolo, terendapkan Satuan Tuf dan Lahar, Satuan Pasir Lanauan Berkerikil-berkerakal, Satuan Pasir-Lanau Aluvial Sungai, Satuan Lempung-Lanau Aluvial Sungai, dan Satuan Pasir Aluvial Pantai. Sintesis Geologi 01 Pendahuluan 02 Geologi dan Hidrogeologi 03 Analisis Kualitas Airtanah 04 Sintesis Geologi 05 Kesimpulan
  • 45. 01 Pendahuluan 02 Geologi dan Hidrogeologi 03 Analisis Kualitas Airtanah 04 Sintesis Geologi 05 Kesimpulan 1. Pada daerah penelitian, terdapat 10 satuan geomorfologi, yaitu Pegunungan Intrusi Kulon Progo, Perbukitan Aliran Lahar Piroklastik Kulon Progo, Plato Jonggrangan, Punggungan Homoklin Sentolo, Dataran Aliran Lahar, Dataran Koluvial, Dataran Aluvial, Punggungan Pantai Kulon Progo, dan Punggungan Gumuk Pantai Kulon Progo. 2. Stratigrafi daerah penelitian terdiri atas 12 (dua belas) satuan tidak resmi dengan urutan tua ke muda, yaitu Satuan Batupasir dan Batulempung, Satuan Ansdesit, Satuan Breksi Gunungapi, Satuan Lava, Satuan Batugamping dan Batupasir Gampingan, Satuan Batupasir Tuf dan Tuf Napalan, Satuan Batugamping dan Batupasir Tufaan, Satuan Tuf dan Lahar, Satuan Pasir Lanauan Berkerikil Berkerakal, Satuan Pasir-Lanau Aluvial Sungai, Satuan Lempung-Lanau Aluvial Sungai, dan Satuan Pasir Aluvial Pantai. 3. Daerah peneltian terbagi atas 6 (enam) satuan akuifer, yaitu Akuifer Breksi Gunungapi, Akuifer Batugamping- Batupasir, Akuifer Tuf dan Lahar, Akuifer Lempung-Lanau, Akuifer Pasir-Lanau, dan Akuifer Pasir Kesimpulan
  • 46. 3. Kualitas airtanah berdasarkan sampel tahun 2022 menunjukkan seluruh sampel memiliki kadar pH yang baik. Namun, terdapat 5 sampel yang memiliki nilai TDS di atas standar baku mutu air minum PERMENKES RI Nomor 492/MENKES/PER/IV/2010, yaitu sampel SB 1, SG 2, SB 3, SG 4, SB 12, dan SB 14. 7. Pada penelitian sebelum tahun 2022 menunjukkan tidak ada perubahan signifikan pada nilai TDS di Zona Utara, nilai TDS pada Zona Tengah meningkat hingga melebihi batas ambang yang diperbolehkan, dan nilai TDS pada Zona Selatan meningkat pesat hingga melebihi batas ambang yang diperbolehkan. 6.Kualitas airtanah untuk irigasi berdasarkan sampel tahun 2022 untuk pengujian Persentases Sodium sampel SB 1 berstatus unsuitable. Dalam pengujian Sodium Adsorpstion Ratio menunjukkan sampel SB 1 berstatus good. Dalam pengujian Residual Sodium Carbonate menunjukkan sampel SG 3 & SG 7 berstatus doubtful dan SB 6 berstatus unsuitable. Dalam pengujian menggunakan Diagram Wilcox menunjukkan sampel SB1 berstatus unsuitable. Kesimpulan 01 Pendahuluan 02 Geologi dan Hidrogeologi 03 Analisis Kualitas Airtanah 04 Sintesis Geologi 05 Kesimpulan
  • 47. 7. Fasies hidrokimia airtanah (Diagram Stiff) menunjukkan Zona Utara didominasi oleh Fasies Kalsium Bikarbonat, Zona Tengah didominasi oleh Fasies Magnesium Bikabonat, dan Zona Selatan didominasi oleh Fasies Kalsium Bikarbonat 8. Sampel SB 2, SB 6, dan SB 7 menyimpan residu natrium karbonat dari air sisa irigasi yang dapat menyebabkan foaming problem, dan sampel SB 1 dapat menimbulkan masalah salinitas untuk air irigasi dan air konsumsi. Kesimpulan 01 Pendahuluan 02 Geologi dan Hidrogeologi 03 Analisis Kualitas Airtanah 04 Sintesis Geologi 05 Kesimpulan