SlideShare a Scribd company logo
1 of 7
Download to read offline
Journal Of Marine Research. Volume 1, Nomor 2, Tahun 2012, Halaman 181-187
Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jmr
Evaluasi Kesesuaian Tambak Garam Ditinjau Dari Aspek Fisik Di Kecamatan
Juwana Kabupaten Pati
Renaldi Bahri Tambunan, Hariyadi, Adi Santoso *)
Jurusan Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro
Jl. Prof. H. Soedharto, SH, Tembalang Semarang 50275 Telp./Fax: (024) 7474698
Email:
Abstrak
Garam merupakan salah satu komoditas strategis nasional di bidang kelautan. Usaha meningkatkan
kuantitas dan kualitas produksi garam belum menjadi prioritas utama bagi petambak garam di
Kecamatan Juwana. Hal tersebut dikaji mengenai evaluasi kesesuaian tambak garam ditinjau dari
aspek fisik Di Kecamatan Juwana Kabupaten Pati dengan pendekatan beberapa faktor yaitu
klimatologi, permeabilitas tanah, bentuk jenis tanah dan topografi.
Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mengevaluasi tingkat kesesuaian lahan tambak
garam di Kecamatan Juwana Kabupaten Pati.
Penelitian ini menggunakan beberapa analisis fisik tambak garam yaitu permeabilitas tanah, bentuk
dan jenis lahan, kondisi iklim dan penilaian kesesuaian fisik tambak garam.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa penilaian kajian evaluasi kesesuaian fisik tambak garam di
Kecamatan Juwana Kabupaten Pati secara memiliki kesesuaian fisik tambak kategori kelas kesesuaian
sangat sesuai (S1) guna tambak garam nasional.
Kata kunci: garam, tanah, penilaian kesesuaian fisik, iklim.
Abstract
Salt is one of the national strategic commodities in the field of marine. Effort to increase the quantity
and quality of salt production has not been a priority for farmers in Juwana. It examined regarding
evaluated the suitability of the physical land of salt embankment in Pati Juwana to approach some of
the factors are soil permeability, climatology, soil type and topography of the form.
The purpose of this research is to know and study the suitability of the salt level land embankment in
district Juwana, Pati. This research using several physical analysis of the permeability of soil, land
forms and types, climatic conditions and scoring physical suitable of salt embankment.
The results of this study indicate that the suitability of physical salt embankment in Juwana, Pati has a
physical suitability class is very suitable (S1) to produce a national salt.
Keywords: salt, land, scoring suitability psychics, climate.
*)
Penulis penanggung jawab
Journal Of Marine Research. Volume 1, Nomor 2, Tahun 2012, Halaman 182
Pendahuluan
Garam merupakan salah satu
komoditas strategis nasional di bidang
kelautan. Luas tambak garam di
Indonesia sekitar 30.786 hektar dan
terletak di berbagai tempat di Indonesia,
terbesar di pulau Jawa dan Madura. Dari
data kementrian kelautan dan perikanan
terdapat tambak garam di pulau Jawa
seluas 10.231 ha (Jawa Timur di luar
Madura 6.904 ha, Jawa Tengah 2.168 ha
dan Jawa Barat 1.159 ha) dan di pulau
Madura 15.310 ha. Garam juga
dihasilkan di Provinsi Nusa Tenggara
Barat 1.155 ha, Sulawesi Selatan 2.205
ha, Sumatera dan lain-lainnya 1.885 ha.
Data Dinas Kelautan dan Perikanan
Provinsi Jawa Tengah luas tambak
garam di Kabupaten Pati sekitar
2.721,491 Ha dengan jumlah produksi
dari tahun 2009 hingga 2011 sekitar
292.534,28 ton. Penelitian aspek fisik
tambak garam sebagai salah satu dasar
untuk penentuan kesesuaian tambak
garam, yang merupakan proses untuk
melakukan pendugaan potensi
sumberdaya lahan dan menilai kualitas
bagi usaha pertambakan dengan
penelitian aspek fisik tambak garam.
Keberadaan tambak garam di
Kecamatan Juwana menimbulkan
pertanyaan mengenai kesesuaian lahan
dalam usaha tambak garam yang masih
berproduksi. Kecamatan Juwana
merupakan salah satu daerah penghasil
garam terbesar di Kabupaten Pati. Luas
tambak garam di Kecamatan Juwana
terus meningkat tiap tahunnya tetapi
hasil produksi tambak garam kian
fluktuatif. Permasalahan ini
menunjukan ketidak seimbangan antara
luas lahan tambak garam yang ada di
Juwana terhadap kuantitas hasil
produksi. Pembatasan masalah pada
studi ini mengevaluasi kesesuaian
tambak garam dari aspek fisik di
Kecamatan Juwana, Kabupaten Pati,
Jawa Tengah dengan menggunakan
analisis variabel yang mempengaruhi
fisik tambak garam yang mencakup
kemiringan pantai, permeabilitas tanah,
tekstur dan jenis tanah, dan didukung
keadaan iklim di wilayah Kecamatan
Juwana Kabupaten Pati.
Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk Mengkaji dan mengevaluasi
kesesuaian lahan tambak garam dan
mengetahui kondisi fisik tambak garam
di Kecamatan Juwana Kabupaten Pati.
Materi dan Metode
Materi yang digunakan dalam
penelitian ini berupa parameter fisik
tanah yang meliputi kemiringan pantai,
permeabilitas tanah, tekstur tanah, jenis
tanah, suhu udara dan iklim. Metode
penelitian ini menggunakan metode
penelitian deskriptif yaitu metode
penelitian yang bertujuan untuk
mengumpulkan informasi mengenai
status gejala yang ada saat penelitian.
Metode deskriptif tidak dimaksudkan
untuk menguji hipotesis tetapi hanya
menggambarkan hal yang ada tentang
suatu variable, gejala ataupun keadaan
(Arikunto, 1995). Penentuan lokasi
sampling dengan menggunakan
purposive sampling yaitu penentuan
lokasi sampling dengan beberapa
pertimbangan tertentu oleh peneliti
(Sudjana, 1992). Penelitian ini terdiri
dari 3 tahapan yaitu persiapan,
pengukuran dan pengamatan lapangan,
dan Tahap pasca lapangan. Persentase
kemiringan pantai diperoleh dengan
rumus:
Keterangan:
H:
Tinggi tongkat (m)
D: Panjang tali (m)
Dalam memperoleh contoh
tanah yang baik dan tanah di dalam
tabung tetap seperti keadaan lapangan
(tidak terganggu), maka perbandingan
antara luas permukaan tabung logam
bagian luar (tebal tabung) dan luas
permukaan tabung bagian dalam tidak
lebih dari 0,1. Perbandingan luas
permukaan tabung bagian dalam dan
H
x 100%
D
Journal Of Marine Research. Volume 1, Nomor 2, Tahun 2012, Halaman 183
tabung bagian luar dapat menggunakan
rumus sebagai berikut:
(Di
2
- Dd
2
) : Dd
2
< 0,1
Keterangan:
Di : diameter tabung bagian dalam
Dd : diameter tabung bagian luar
(Balitbangdeptan, 2006). Adapun rumus
untuk menghitung penilaian kelas
kesesuaian fisik tambak garam yaitu :
IKG = (∑ Ni/Nmaks) x 100%
Keterangan:
IKG : indeks kesesuaian garam
Ni : nilai parameter ke-i (bobot x skor)
N maks : nilai maksimum dari suatu
kategori fisik tambak (Yulianda, 2007).
Hasil dan Pembahasan
Kesesuaian Fisik Tambak untuk
Menghasilkan Garam
Berdasarkan pengukuran dan
analisa laboratorium didapat tekstur dan
jenis tanah yang disajikan dalam Tabel
1.
Tabel 1. Tekstur Tanah Tambak Garam Kecamatan Juwana Pati
(Hasil Penelitian, 2011).
Tabel 1 menunjukkan pada stasiun A
tekstur tanah adalah lanau berlempung
yang terdiri dari lanau dengan presentase
rata-rata 62,49 % dan lempung sebesar
31,07 % dan pasir sebesar 6,44 %. Pada
stasiun B memiliki substrat tanah lanau
dengan presentase lanau sebesar 88,81 %
dan lempung sebesar 4,71 % dan pasir
sebesar 6,48 % sedangkan pada stasiun C
memiliki substrat tanah lanau berpasir
dengan presentase lanau 72,54 % dan
lempung sebesar 3,36 % dan pasir sebesar
24,10 %.
Berdasarkan perbandingan partikel
tanah pada tabel di atas, tanah tambak
garam Desa Genengmulyo dan Desa
Bakaran Kulon Kecamatan Juwana
Kabupaten Pati tekstur lanau tidak murni,
cukup sesuai untuk dijadikan tambak
garam. Hasil pengamatan lapangan di
Kecamatan Juwana mempunyai jenis tanah
aluvial.
Tabel 2. Permeabilitas Tanah Tambak Garam Kecamatan Juwana Pati
Titik Sampling Permeabilitas Tanah (k)
A 1,03 x 10-6
B 1, 33 x 10-6
C 1,77 x 10-5
(Hasil Penelitian, 2011).
Titik sampling
Perbandingan Pertikel Tanah (%)
Pasir Lanau Lempung
A 6.44 62.49 31.07
B 6.48 88.81 4.71
C 24.1 72.54 3.36
Rata-rata 12.34 74.62 13.05
Journal Of Marine Research. Volume 1, Nomor 2, Tahun 2012, Halaman 184
Berdasarkan pengukuran dan
analisis laboratorium pengukuran
permeabilitas tanah yang disajikan dalam
Tabel 2 di Desa Genengmulyo dan Desa
Bakaran Kulon, Kecamatan Juwana,
Kabupaten Pati memiliki permeabilitas
sangat rendah yaitu pada stasiun A nilai
permeabilitas tanah 1,33 x 10-6
, stasiun B
1,77 x 10-5
dan pada Stasiun B 1,03 x 10-6
.
Berdasarkan hasil pengujian ukuran butir,
dapat disimpulkan mengenai permeabilitas
tanah secara umum wilayah penelitian yaitu
memiliki permeabilitas tanah yang sangat
rendah karena memiliki tekstur tanah lanau
tidak murni terdiri campuran pasir dan
lempung.
Tabel 3. Kelerengan Pantai Kecamatan
Juwana Pati
Titik Sampling Kelerengan (%)
A 1,30%
B 0,56%
C 0,8%
(Hasil Penelitian, 2011).
Tabel 3 menunjukkan hasil pengukuran dan
pengamatan lapangan kelerengan pantai
Kecamatan Juwana yaitu 1,30% , 0,56%
dan 0,8%.
Hasil pengukuran data suhu udara yang
tercatat di stasiun Klimatologi Semarang
pada tahun 2011 rata-rata adalah 28.8°C
dengan suhu minimum berkisar 27.2°C
terjadi pada bulan Januari, Februari dan
Desember, sedangkan suhu maksimum
berkisar 29.9°C terjadi pada bulan Juni.
Data lama penyinaran matahari Kecamatan
Juwana Kabupaten Pati yang diperoleh dari
stasiun Klimatologi semarang yang tercatat
rata-rata adalah 74,5%. Lama penyinaran
matahari maksimum terjadi pada bulan
September dengan lama penyinaran rata-
rata 89% dan lama penyinaran minimum
terjadi pada bulan Januari dengan lama
penyinaran matahari 54% (Stasiun
Klimatologi Semarang, 2011).
Data kelembaban Kecamatan
Juwana Kabupaten Pati yang diperoleh dari
stasiun Klimatologi semarang yang tercatat
rata-rata adalah 53,03 %. Kelembaban
udara maksimum terjadi pada bulan januari
dengan kelembaban rata-rata 76% dan
kelembaban udara minimum terjadi pada
bulan Agustus dan September dengan
kelembaban udara 41%.
Hasil Penilaian Kesesuaian
Kondisi persyaratan yang digunakan
dalam penilaian kondisi fisik tambak garam
berdasarkan data penelitian yang terdiri
dari 5 parameter meliputi permeabilitas
tanah, kelerengan pantai, bentuk lahan dan
jenis tanah, suhu udara. Kriteria
persyaratan yang digunakan untuk kondisi
fisik tambak garam Tersaji pada Tabel 16.
Parameter Data di Lapangan Kelas Bobot Skor Ni: B x S
Permeabilitas tanah (k) Sangat rendah S1 5 4 20
Kelerengan Pantai 0 - 2 % S1 5 4 20
Jenis lahan alluvial S1 5 4 20
Tekstur tanah Lanau tidak murni S1 5 4 20
Suhu udara (°
C) 28,8 S2 4 4 16
Lama Penyinaran
Matahari(%)
74,5 S2 4 4 16
Kelembaban Udara 53,03 S2 4 4 16
Total (∑ Ni) 32 28 128
(Hasil penelitian, 2011).
Maka didapat indeks kesesuaian fisik
tambak garam dan dapat disimpulkan
bahwa daerah penelitian ini sangat sesuai
(S1) untuk tambak garam.
Berdasarkan metode analisis
penilaian (scoring) evaluasi kesesuaian
tambak garam didapat bahwa tambak
garam di Kecamatan Juwana Kabupaten
Pati memiliki kelas kesesuaian tambak
garam sangat sesuai (S1). Hal ini
berdasarkan parameter persyaratan tambak
garam menurut Purbani (2003) untuk lokasi
tambak garam dibutuhkan kondisi tambak
garam yang terdiri dari beberapa
Journal Of Marine Research. Volume 1, Nomor 2, Tahun 2012, Halaman 185
parameter yaitu ketinggian dari permukaan
laut, topografi tanah (kemiringan pantai) ,
sifat fisis tanah, permeabilitas tanah, suhu
udara dan kondisi komponen - komponen
klimatologi seperti curah hujan, kecepatan
angin, lama penyinaran matahari dan
kelembaban udara.
Berdasarkan hasil penilaian untuk
parameter jenis tanah lahan pada lokasi
penelitian diberi bobot 5 dan skor 4
sehingga nilai indeksnya 20 dan masuk
pada kategori kelas S1 (sangat sesuai).
Jenis lahan tersebut mempunyai peranan
sangat penting untuk menentukan tanah
tersebut memenuhi syarat untuk
pertambakan, semakin kompak teksturnya
semakin baik tanah tersebut untuk
dijadikan tambak. Menurut Soeseno
(1988), tanah alluvial berasal dari endapan
lempung dan tersebar merata di dataran
aluvial. Bahan induknya berasal dari
kolovium dan aluvium, berwarna coklat
keabu-abuan, tekstur lempung dan struktur
pejal, konsistensi teguh pada waktu lembab
dan plastis jika basah serta keras jika
kering. Tanah yang baik untuk
pertambakan garam adalah liat berpasir
atau liat berlumpur yang umumnya
terbentuk dari hasil endapan (alluvial)
(Afrianto dan Liviawaty 1991).
Kualitas tanah berperan penting
dalam usaha penggaraman, bukan hanya
karena pengaruh terhadap produktivitas
maupun kualitas air yang berada diatasnya,
namun juga karena faktor kesesuaiannya
untuk konstruksi tambak garam dan
selokan disekitar tambak (Pillay dan Kutty
2005). Berdasarkan hasil penilaian untuk
parameter tekstur tanah pada lokasi
penelitian diberi bobot 5 dan skor 4
sehingga nilai indeksnya 20 dan masuk
pada kategori kelas S1 (sangat sesuai).
Menurut Acosta (1977) dalam Ghufran
(2011) bahwa tanah liat dan berlumpur
sangat baik dijadikan tambak karena tanah
yang demikian sangat keras dan akan
retak-retak bila dikeringkan sedangkan
dalam kondisi basah mempunyai
kemampuan yang baik dalam menahan air
dan tanah liat berpasir atau lempung
berpasir sangat cocok bila dijadikan tambak
garam.
Tanah terdiri dari mineral dan bahan
organik dari berbagai ukuran. Mineral
tersebut terdapat dalam pertikel tanah yang
berupa tanah liat (clay), Lumpur (silt), dan
pasir (sand), sedangkan bahan organik
terdapat sebagai bahan didalam berbagai
proses perairan. Tanah yang digunakan
untuk lokasi tambak ditentukan pada
daerah yang masih berada di daerah
pasang surut. Ketinggian seluruh tempat itu
tidak boleh melebihi tinggi permukaan air
pasang tertinggi dan juga tidak boleh
kurang (lebih rendah) dari permukaan air
surut terendah.
Berdasarkan hasil penilaian untuk
parameter permeabilitas tanah pada lokasi
penelitian diberi bobot 5 dan skor 4
sehingga nilai indeksnya 20 dan masuk
pada kategori kelas S1 (saangat sesuai).
Menurut Purbani (2003), Permeabilitas
tanah dalam tambak garam harus sangat
rendah dan retak dalam kondisi yang
lembab. Jenis tanah sangat ditentukan oleh
banyaknya komposisi pasir, lumpur dan
tanah liat. Jenis tanah yang dipilih untuk
tambak harus kedap air (tidak porous) yang
memiliki permeabilitas yang sangat rendah.
Dalam hasil penelitian ini tanah Kecamatan
Juwana memiliki permeabilitas tanah yang
sangat rendah yaitu bernilai 1,772 x 10-5
dan 1,036 x 10-6
. Permeabilitas tanah
mempengaruhi kecepatan perembesan
(kebocoran) air laut kedalam tanah tambak
saat di peminihan ataupun di meja.
Kecepatan perembesan ini lebih besar
daripada kecepatan penguapannya, apalagi
bila terjadi hujan selama pembuatan
garam, maka tidak akan dihasilkan garam.
Jenis tanah mempengaruhi pula warna dan
ketidakmurnian (impurity) yang terbawa
oleh garam yang dihasilkan
Berdasarkan hasil penilaian untuk
parameter kelerengan pantai pada lokasi
penelitian diberi bobot 5 dan skor 4
sehingga nilai indeksnya 20 dan masuk
pada kategori kelas S1 (sangat sesuai).
Kemiringan lahan pada lokasi penelitian
sangat menentukan kesesuaian lahan
tambak garam berdasarkan pengamatan
lapangan kemiringan lokasi penelitian
berkisar antara 0,56 % - 1,3% yang sangat
cocok dijadikan tambak garam. Hal ini
sangat mendukung dalam prosesn
pembuatan karena menurut Purbani
(2003), tambak garam dikehendaki tanah
landai atau kemiringan yang kecil karena
digunakan memudahkan aliran air dan
meminimalisir biaya konstruksi. Dalam
Journal Of Marine Research. Volume 1, Nomor 2, Tahun 2012, Halaman 186
membuat tambak ketinggiannya harus
disesuaikan dengan perbedaan pasang
surut. Pada umumnya pasang surut di
Indonesia adalah 1 – 2 meter, kecuali di
Jawa Timur yang mempunyai ketinggian
pasang sampai 3 meter (Hadi, 1988).
Berdasarkan hasil penilaian untuk
parameter suhu udara pada lokasi
penelitian diberi bobot 4 dan skor 4
sehingga nilai indeksnya 16 dan masuk
pada kategori kelas S2 (cukup sesuai).
Suhu udara dilokasi penelitian mempunyai
rata-rata bulanan berkisar 28,80
C hal ini
terjadi disebabkan kondisi pengukuran suhu
udara secara umum di wilayah Kabupaten
Pati. Suhu udara mempengaruhi
produktifitas tambak garam yang berguna
untuk mempercepat penguapan dalam
tambak garam air laut menjadi garam.
Menurut Purbani (2003) untuk
menghasilkan kualitas garam dibutuhkan
lokasi garam yang memiliki suhu udara
lebih dari 320
C.
Faktor pendukung syarat tambak
garam menurut Purbani (2003), yaitu
komponen-komponen klimatologi seperti
curah hujan, jumlah hari hujan dan
kecepatan angin. Hasil dari pengolahan
data curah hujan dan hari hujan pada
Kecamatan Juwana memiliki curah hujan
dan hari hujan yang sangat rendah memiliki
rata-rata bulanan pada tahun 2011 yaitu
43,621 mm hal ini diperkuat oleh peta
curah hujan RTRW Kabupaten Pati 2008-
2027. Curah hujan dan hari hujan dalam
setahun merupakan indikator saling
berkaitan erat dengan panjang kemarau
yang kesemuanya mempengaruhi daya
penguapan air laut. Menurut Ghufran
(2011), penentuan lokasi tambak garam
dapat dilihat berdasarkan curah hujan dan
ditentukan oleh bulan basah dan bulan
kering yang terjadi pada lokasi tambak
garam. Berdasarkan dengan klasifikasi iklim
dari Schimidt – Ferguson Kecamatan
Juwana termasuk dalam tipe iklim F yang
bersifat kering. Tipe iklim berpengaruh
dalam menentukan lokasi tambak garam
karena berkaitan dengan lama penyinaran
dan kelembaban suatu daerah. Pada lokasi
penelitian kelembaban dan lama penyinaran
matahari hanya mendapati kelas sesuai
karena hal ini menggambarkan kondisi iklim
secara umum di Kabupaten Pati.
Komponen-komponen iklim juga
mempengaruhi tambak garam. Menurut
Purbani (2003), syarat kelembaban udara
dan lama penyinaran matahari pada tambak
garam yaitu untuk kelembaban kurang dari
50% dan penyinaran matahari maksimal
100%. Besarnya kelembaban udara suatu
daerah merupakan faktor yang
menstimulasi curah hujan. Keadaan
kelembaban suatu daerah berbeda-beda,
pada umumnya kelembaban tinggi berada
pada khatulistiwa, sedang bentang
terendah pada lintang 400
pada daerah ini
disebut horse latitude yang memiliki curah
hujannya kecil. Kecepatan angin sangat
berpengaruh dalam penentuan lokasi
tambak garam mempengaruhi kecepatan
penguapan air, dimana makin besar
evaporasi (penguapan) maka makin besar
jumlah kristal garam yang mengendap.
Kecepatan rata-rata setahun 7,5 knots
dengan arah pergerakan arah angin
dominan ke utara. Angin berpengaruh
dalam membawa penguapan yang terjadi
disekitar tambak menuju laut. Iklim
merupakan salah satu parameter penting
untuk menilai kelas evaluasi kesesuaian
lahan tambak garam guna memperbaiki
kualitas tanah.
Lahan merupakan bagian dari
bentang alam yang mencakup pengertian
lingkungan fisik termasuk iklim, topografi,
tanah yang semuanya secara potensial
berpengaruh terhadap penggunaan lahan.
Evaluasi lahan memerlukan sifat-sifat fisik
lingkungan suatu wilayah yang dirinci
kedalam kualitas lahan. Kualitas lahan
biasanya terdiri atas satu atau lebih
karakteristk lahan. Diadopsi dari Yulianda
(2007) bahwa matriks persyaratan
parameter kesesuaian tambak garam untuk
tingkat sangat sesuai (S1) harus memiliki
Indeks Kesesuaian Garam (IKG) yaitu
bernilai 80-100%. Berdasarkan hasil
penilaian parameter-parameter di lokasi
penelitian mempunyai Indeks Kesesuaian
yaitu bernilai 91,42 %. Maka dapat
disimpulkan bahwa lokasi penelitian ini
sangat sesuai (S1) untuk tambak garam.
Hal ini didukung oleh keterkaitan antara
faktor-faktor fisik tambak garam. Menurut
Mangunsukardjo(1994), fungsi evaluasi
sumber daya lahan memberikan pengertian
tentang hubungan-hubungan antara kondisi
lahan dan penggunaannya serta
Journal Of Marine Research. Volume 1, Nomor 2, Tahun 2012, Halaman 187
memberikan informasi kepada perencana tentang berbagai perbandingan.
Kesimpulan
Berdasarkan penilaian evaluasi
kesesuaian tambak garam ditinjau dari
aspek fisik di Kecamatan Juwana Kabupaten
Pati dapat disimpulkan bahwa secara fisik
pada lokasi penelitian memiliki kesesuaian
tambak garam kategori kelas kesesuaian
sangat sesuai (S1) .
Ucapan Terima kasih
Penulis mengucapkan banyak terima
kasih kepada Bapak Ir. Hariyadi, M.T selaku
dosen pembimbing utama, Bapak Ir. Adi
Santoso, M.Sc selaku dosen pembimbing
anggota yang selalu memberikan saran dan
masukan dalam pembuatan jurnal ilmiah
ini.
Daftar Pustaka
Afrianto, E. dan E. Liviawaty. 1991.
Pengawetan dan Pengolahan
Ikan. Kanisius, Yogyakarta.
Arikunto, S. 1995. Manajemen Penelitian.
Rineka Cipta. Jakarta.
Balai Penelitian dan Pengembangan
Departemen Pertanian. 2006.
Sifat Fisik Tanah dan Metode
Analaisisnya. Balai penelitian dan
Pengembangan Departemen
Pertanian, Jakarta
Dinas Kelautan dan Perikanan Jawa
Tengah. 2011. Informasi Data
Garam Jawa Tengah. Dinas
Kelautan dan Perikanan Jawa
Tengah, Semarang.
Ghufran. 2010. Budi Daya Ikan Bandeng
untuk Umpan. Akademia,
Jakarta.
Hadi. 1988. Teknik Budidaya Bandeng di
Tambak. Panebar Swadaya,
Jakarta.
Mangunsukardjo, K. Geomorfologi dan
Terapannya. Fakultas Geografi
UGM. Yogyakarta.
Purbani, 2003. Buku Panduan Pembuatan
Garam Bermutu. Badan Riset
Kelautan dan Perikanan
Departemen Kelautan dan
Perikanan.
Soeseno, S. 1988. Bercocok Tanam Secara
Hidroponik. Jakarta : Gramedia.
Sudjana. 1992. Teknik
Analisis Regresidan Korelasi.
Tarsito. Bandung.
Yulianda, F. 2007. Buku Pedoman Wisata
Pesisir dan Laut. Jakarta.
.

More Related Content

What's hot

Struktur komunitas sumber daya ikan demersal berdasarkan kedalaman perairan d...
Struktur komunitas sumber daya ikan demersal berdasarkan kedalaman perairan d...Struktur komunitas sumber daya ikan demersal berdasarkan kedalaman perairan d...
Struktur komunitas sumber daya ikan demersal berdasarkan kedalaman perairan d...robert peranginangin
 
Metode sampling pada jenis – jenis endapan
Metode sampling pada jenis – jenis endapanMetode sampling pada jenis – jenis endapan
Metode sampling pada jenis – jenis endapankusyanto Anto
 
Proposal ta injatama
Proposal ta injatamaProposal ta injatama
Proposal ta injatamaIvanboscho
 
Materi eksplorasi sumber daya bahan galian
Materi eksplorasi sumber daya bahan galianMateri eksplorasi sumber daya bahan galian
Materi eksplorasi sumber daya bahan galianmahapatih_51
 
Penentuan Tingkat Kekedapan Air dan Kekokohan Komposit Semen dari Limbah Peng...
Penentuan Tingkat Kekedapan Air dan Kekokohan Komposit Semen dari Limbah Peng...Penentuan Tingkat Kekedapan Air dan Kekokohan Komposit Semen dari Limbah Peng...
Penentuan Tingkat Kekedapan Air dan Kekokohan Komposit Semen dari Limbah Peng...Muhammad Asyrofi
 
Eksplorasi sumber daya bahan galian
Eksplorasi sumber daya bahan galianEksplorasi sumber daya bahan galian
Eksplorasi sumber daya bahan galianIpung Noor
 
Teknik eksplorasi_chapter 1_eksplorasi langsung
Teknik eksplorasi_chapter 1_eksplorasi langsungTeknik eksplorasi_chapter 1_eksplorasi langsung
Teknik eksplorasi_chapter 1_eksplorasi langsungheny novi
 
Teknik ekplorasi
Teknik ekplorasiTeknik ekplorasi
Teknik ekplorasidhirga456
 
Tugas makalah teknik eksplorasi tambang peralatan yang digunakan alam eksplor...
Tugas makalah teknik eksplorasi tambang peralatan yang digunakan alam eksplor...Tugas makalah teknik eksplorasi tambang peralatan yang digunakan alam eksplor...
Tugas makalah teknik eksplorasi tambang peralatan yang digunakan alam eksplor...Sylvester Saragih
 
1 jurnal zainuri_1-17
1 jurnal zainuri_1-171 jurnal zainuri_1-17
1 jurnal zainuri_1-17Hotma Purba
 
Laporan ekologi perairan acara estimasi populasi gastropoda
Laporan ekologi perairan acara estimasi populasi gastropodaLaporan ekologi perairan acara estimasi populasi gastropoda
Laporan ekologi perairan acara estimasi populasi gastropodaPT. SASA
 
KAJIAN KAPASITAS ASIMILASI BEBAN PENCEMARAN ORGANIK DAN ANORGANIK DI PERAIRAN...
KAJIAN KAPASITAS ASIMILASI BEBAN PENCEMARAN ORGANIK DAN ANORGANIK DI PERAIRAN...KAJIAN KAPASITAS ASIMILASI BEBAN PENCEMARAN ORGANIK DAN ANORGANIK DI PERAIRAN...
KAJIAN KAPASITAS ASIMILASI BEBAN PENCEMARAN ORGANIK DAN ANORGANIK DI PERAIRAN...Repository Ipb
 
Mata Kuliah Pengantar Teknologi Pertambangan
Mata Kuliah Pengantar Teknologi PertambanganMata Kuliah Pengantar Teknologi Pertambangan
Mata Kuliah Pengantar Teknologi Pertambanganfridolin bin stefanus
 

What's hot (20)

Struktur komunitas sumber daya ikan demersal berdasarkan kedalaman perairan d...
Struktur komunitas sumber daya ikan demersal berdasarkan kedalaman perairan d...Struktur komunitas sumber daya ikan demersal berdasarkan kedalaman perairan d...
Struktur komunitas sumber daya ikan demersal berdasarkan kedalaman perairan d...
 
Metode sampling pada jenis – jenis endapan
Metode sampling pada jenis – jenis endapanMetode sampling pada jenis – jenis endapan
Metode sampling pada jenis – jenis endapan
 
Eksplorasi Emas
Eksplorasi EmasEksplorasi Emas
Eksplorasi Emas
 
Tambak udang
Tambak udangTambak udang
Tambak udang
 
Eksplorasi geokimia
Eksplorasi geokimiaEksplorasi geokimia
Eksplorasi geokimia
 
Proposal ta injatama
Proposal ta injatamaProposal ta injatama
Proposal ta injatama
 
Materi eksplorasi sumber daya bahan galian
Materi eksplorasi sumber daya bahan galianMateri eksplorasi sumber daya bahan galian
Materi eksplorasi sumber daya bahan galian
 
Penentuan Tingkat Kekedapan Air dan Kekokohan Komposit Semen dari Limbah Peng...
Penentuan Tingkat Kekedapan Air dan Kekokohan Komposit Semen dari Limbah Peng...Penentuan Tingkat Kekedapan Air dan Kekokohan Komposit Semen dari Limbah Peng...
Penentuan Tingkat Kekedapan Air dan Kekokohan Komposit Semen dari Limbah Peng...
 
Rencana tahap 1
Rencana tahap 1 Rencana tahap 1
Rencana tahap 1
 
5 bab iv karim
5 bab iv karim5 bab iv karim
5 bab iv karim
 
Tahapan eksplorasi
Tahapan eksplorasiTahapan eksplorasi
Tahapan eksplorasi
 
Sifat fisik tanah1
Sifat fisik tanah1Sifat fisik tanah1
Sifat fisik tanah1
 
Eksplorasi sumber daya bahan galian
Eksplorasi sumber daya bahan galianEksplorasi sumber daya bahan galian
Eksplorasi sumber daya bahan galian
 
Teknik eksplorasi_chapter 1_eksplorasi langsung
Teknik eksplorasi_chapter 1_eksplorasi langsungTeknik eksplorasi_chapter 1_eksplorasi langsung
Teknik eksplorasi_chapter 1_eksplorasi langsung
 
Teknik ekplorasi
Teknik ekplorasiTeknik ekplorasi
Teknik ekplorasi
 
Tugas makalah teknik eksplorasi tambang peralatan yang digunakan alam eksplor...
Tugas makalah teknik eksplorasi tambang peralatan yang digunakan alam eksplor...Tugas makalah teknik eksplorasi tambang peralatan yang digunakan alam eksplor...
Tugas makalah teknik eksplorasi tambang peralatan yang digunakan alam eksplor...
 
1 jurnal zainuri_1-17
1 jurnal zainuri_1-171 jurnal zainuri_1-17
1 jurnal zainuri_1-17
 
Laporan ekologi perairan acara estimasi populasi gastropoda
Laporan ekologi perairan acara estimasi populasi gastropodaLaporan ekologi perairan acara estimasi populasi gastropoda
Laporan ekologi perairan acara estimasi populasi gastropoda
 
KAJIAN KAPASITAS ASIMILASI BEBAN PENCEMARAN ORGANIK DAN ANORGANIK DI PERAIRAN...
KAJIAN KAPASITAS ASIMILASI BEBAN PENCEMARAN ORGANIK DAN ANORGANIK DI PERAIRAN...KAJIAN KAPASITAS ASIMILASI BEBAN PENCEMARAN ORGANIK DAN ANORGANIK DI PERAIRAN...
KAJIAN KAPASITAS ASIMILASI BEBAN PENCEMARAN ORGANIK DAN ANORGANIK DI PERAIRAN...
 
Mata Kuliah Pengantar Teknologi Pertambangan
Mata Kuliah Pengantar Teknologi PertambanganMata Kuliah Pengantar Teknologi Pertambangan
Mata Kuliah Pengantar Teknologi Pertambangan
 

Similar to Andrew hidayat 91387-id-evaluasi-kesesuaian-tambak-garam-ditinja

Kualitas Lahan Tambak Sinjai Timur Pasca Bencana
Kualitas Lahan Tambak Sinjai Timur Pasca BencanaKualitas Lahan Tambak Sinjai Timur Pasca Bencana
Kualitas Lahan Tambak Sinjai Timur Pasca BencanaBBAP takalar
 
18-Article Text-121-1-10-20210202.pdf
18-Article Text-121-1-10-20210202.pdf18-Article Text-121-1-10-20210202.pdf
18-Article Text-121-1-10-20210202.pdfFriscaZofanoraPramah1
 
Kuliah Umum: Hidrodinamika Laut Indonesia
Kuliah Umum: Hidrodinamika Laut IndonesiaKuliah Umum: Hidrodinamika Laut Indonesia
Kuliah Umum: Hidrodinamika Laut Indonesiawidodopranowo
 
Prosiding seminar nasional pekan pertanian
Prosiding seminar nasional pekan pertanianProsiding seminar nasional pekan pertanian
Prosiding seminar nasional pekan pertanianNurdinUng
 
ESTIMASI DAYA DUKUNG LINGKUNGAN PESISIR UNTUK PENGEMBANGAN AREAL TAMBAK BERDA...
ESTIMASI DAYA DUKUNG LINGKUNGAN PESISIR UNTUK PENGEMBANGAN AREAL TAMBAK BERDA...ESTIMASI DAYA DUKUNG LINGKUNGAN PESISIR UNTUK PENGEMBANGAN AREAL TAMBAK BERDA...
ESTIMASI DAYA DUKUNG LINGKUNGAN PESISIR UNTUK PENGEMBANGAN AREAL TAMBAK BERDA...Repository Ipb
 
Monitoring Kualitas Ikan Dan Lingkungan Kawasan Budidaya
Monitoring  Kualitas  Ikan Dan  Lingkungan  Kawasan  BudidayaMonitoring  Kualitas  Ikan Dan  Lingkungan  Kawasan  Budidaya
Monitoring Kualitas Ikan Dan Lingkungan Kawasan BudidayaBBAP takalar
 
7251-23029-1-PB.pdf
7251-23029-1-PB.pdf7251-23029-1-PB.pdf
7251-23029-1-PB.pdfUCAHFO1
 
Ppt seminar Jhon Richard Rahayaan_410017029.pptx
Ppt seminar Jhon Richard Rahayaan_410017029.pptxPpt seminar Jhon Richard Rahayaan_410017029.pptx
Ppt seminar Jhon Richard Rahayaan_410017029.pptxCorazonDeatpoll
 
Laporan Monitoring Residu 20008
Laporan Monitoring Residu 20008Laporan Monitoring Residu 20008
Laporan Monitoring Residu 20008BBAP takalar
 
Coastal Swamp in Cimandiri River as Eel Habitat
Coastal Swamp in Cimandiri River as Eel HabitatCoastal Swamp in Cimandiri River as Eel Habitat
Coastal Swamp in Cimandiri River as Eel HabitatTriyanto Trie
 
Kajian komunitas larva ikan pada ekosistem padang lamun di kawasan pulau para...
Kajian komunitas larva ikan pada ekosistem padang lamun di kawasan pulau para...Kajian komunitas larva ikan pada ekosistem padang lamun di kawasan pulau para...
Kajian komunitas larva ikan pada ekosistem padang lamun di kawasan pulau para...Mujiyanto -
 
ARTIKEL PUBLIKASI PEMANTAUAN KUALITAS AIR LAUT TAHUN 2021.docx
ARTIKEL PUBLIKASI PEMANTAUAN KUALITAS AIR LAUT TAHUN 2021.docxARTIKEL PUBLIKASI PEMANTAUAN KUALITAS AIR LAUT TAHUN 2021.docx
ARTIKEL PUBLIKASI PEMANTAUAN KUALITAS AIR LAUT TAHUN 2021.docxDianora Didi
 
ANALISIS PARAMETER FISIKA-KIMIA UNTUK KEPENTINGAN REHABILITASI EKOSISTEM MANG...
ANALISIS PARAMETER FISIKA-KIMIA UNTUK KEPENTINGAN REHABILITASI EKOSISTEM MANG...ANALISIS PARAMETER FISIKA-KIMIA UNTUK KEPENTINGAN REHABILITASI EKOSISTEM MANG...
ANALISIS PARAMETER FISIKA-KIMIA UNTUK KEPENTINGAN REHABILITASI EKOSISTEM MANG...Asramid Yasin
 
Analisis Kualitas Airtanah Dengan Statistik Multivariat Untuk Identifikasi Si...
Analisis Kualitas Airtanah Dengan Statistik Multivariat Untuk Identifikasi Si...Analisis Kualitas Airtanah Dengan Statistik Multivariat Untuk Identifikasi Si...
Analisis Kualitas Airtanah Dengan Statistik Multivariat Untuk Identifikasi Si...Dasapta Erwin Irawan
 
Serapan hara n, p dan k tanaman jagung (zea mays l.) di dutohe agustus 2012
Serapan hara n, p dan k tanaman jagung (zea mays l.) di dutohe agustus 2012Serapan hara n, p dan k tanaman jagung (zea mays l.) di dutohe agustus 2012
Serapan hara n, p dan k tanaman jagung (zea mays l.) di dutohe agustus 2012NurdinUng
 
Aplikasi metode penanaman rumput laut kappaphycus alvarezii di
Aplikasi metode penanaman rumput laut kappaphycus alvarezii diAplikasi metode penanaman rumput laut kappaphycus alvarezii di
Aplikasi metode penanaman rumput laut kappaphycus alvarezii dioji fauji
 

Similar to Andrew hidayat 91387-id-evaluasi-kesesuaian-tambak-garam-ditinja (20)

Kualitas Lahan Tambak Sinjai Timur Pasca Bencana
Kualitas Lahan Tambak Sinjai Timur Pasca BencanaKualitas Lahan Tambak Sinjai Timur Pasca Bencana
Kualitas Lahan Tambak Sinjai Timur Pasca Bencana
 
aBerenang
aBerenangaBerenang
aBerenang
 
18-Article Text-121-1-10-20210202.pdf
18-Article Text-121-1-10-20210202.pdf18-Article Text-121-1-10-20210202.pdf
18-Article Text-121-1-10-20210202.pdf
 
Kuliah Umum: Hidrodinamika Laut Indonesia
Kuliah Umum: Hidrodinamika Laut IndonesiaKuliah Umum: Hidrodinamika Laut Indonesia
Kuliah Umum: Hidrodinamika Laut Indonesia
 
1
11
1
 
Prosiding seminar nasional pekan pertanian
Prosiding seminar nasional pekan pertanianProsiding seminar nasional pekan pertanian
Prosiding seminar nasional pekan pertanian
 
ESTIMASI DAYA DUKUNG LINGKUNGAN PESISIR UNTUK PENGEMBANGAN AREAL TAMBAK BERDA...
ESTIMASI DAYA DUKUNG LINGKUNGAN PESISIR UNTUK PENGEMBANGAN AREAL TAMBAK BERDA...ESTIMASI DAYA DUKUNG LINGKUNGAN PESISIR UNTUK PENGEMBANGAN AREAL TAMBAK BERDA...
ESTIMASI DAYA DUKUNG LINGKUNGAN PESISIR UNTUK PENGEMBANGAN AREAL TAMBAK BERDA...
 
Monitoring Kualitas Ikan Dan Lingkungan Kawasan Budidaya
Monitoring  Kualitas  Ikan Dan  Lingkungan  Kawasan  BudidayaMonitoring  Kualitas  Ikan Dan  Lingkungan  Kawasan  Budidaya
Monitoring Kualitas Ikan Dan Lingkungan Kawasan Budidaya
 
7251-23029-1-PB.pdf
7251-23029-1-PB.pdf7251-23029-1-PB.pdf
7251-23029-1-PB.pdf
 
Ppt seminar Jhon Richard Rahayaan_410017029.pptx
Ppt seminar Jhon Richard Rahayaan_410017029.pptxPpt seminar Jhon Richard Rahayaan_410017029.pptx
Ppt seminar Jhon Richard Rahayaan_410017029.pptx
 
Laporan Monitoring Residu 20008
Laporan Monitoring Residu 20008Laporan Monitoring Residu 20008
Laporan Monitoring Residu 20008
 
Identifikasi kualitas lingkungan dan keragaan budidaya di desa tanjung banon,...
Identifikasi kualitas lingkungan dan keragaan budidaya di desa tanjung banon,...Identifikasi kualitas lingkungan dan keragaan budidaya di desa tanjung banon,...
Identifikasi kualitas lingkungan dan keragaan budidaya di desa tanjung banon,...
 
Coastal Swamp in Cimandiri River as Eel Habitat
Coastal Swamp in Cimandiri River as Eel HabitatCoastal Swamp in Cimandiri River as Eel Habitat
Coastal Swamp in Cimandiri River as Eel Habitat
 
Kajian komunitas larva ikan pada ekosistem padang lamun di kawasan pulau para...
Kajian komunitas larva ikan pada ekosistem padang lamun di kawasan pulau para...Kajian komunitas larva ikan pada ekosistem padang lamun di kawasan pulau para...
Kajian komunitas larva ikan pada ekosistem padang lamun di kawasan pulau para...
 
ARTIKEL PUBLIKASI PEMANTAUAN KUALITAS AIR LAUT TAHUN 2021.docx
ARTIKEL PUBLIKASI PEMANTAUAN KUALITAS AIR LAUT TAHUN 2021.docxARTIKEL PUBLIKASI PEMANTAUAN KUALITAS AIR LAUT TAHUN 2021.docx
ARTIKEL PUBLIKASI PEMANTAUAN KUALITAS AIR LAUT TAHUN 2021.docx
 
ANALISIS PARAMETER FISIKA-KIMIA UNTUK KEPENTINGAN REHABILITASI EKOSISTEM MANG...
ANALISIS PARAMETER FISIKA-KIMIA UNTUK KEPENTINGAN REHABILITASI EKOSISTEM MANG...ANALISIS PARAMETER FISIKA-KIMIA UNTUK KEPENTINGAN REHABILITASI EKOSISTEM MANG...
ANALISIS PARAMETER FISIKA-KIMIA UNTUK KEPENTINGAN REHABILITASI EKOSISTEM MANG...
 
Analisis Kualitas Airtanah Dengan Statistik Multivariat Untuk Identifikasi Si...
Analisis Kualitas Airtanah Dengan Statistik Multivariat Untuk Identifikasi Si...Analisis Kualitas Airtanah Dengan Statistik Multivariat Untuk Identifikasi Si...
Analisis Kualitas Airtanah Dengan Statistik Multivariat Untuk Identifikasi Si...
 
Serapan hara n, p dan k tanaman jagung (zea mays l.) di dutohe agustus 2012
Serapan hara n, p dan k tanaman jagung (zea mays l.) di dutohe agustus 2012Serapan hara n, p dan k tanaman jagung (zea mays l.) di dutohe agustus 2012
Serapan hara n, p dan k tanaman jagung (zea mays l.) di dutohe agustus 2012
 
jurnal limnologi
jurnal limnologijurnal limnologi
jurnal limnologi
 
Aplikasi metode penanaman rumput laut kappaphycus alvarezii di
Aplikasi metode penanaman rumput laut kappaphycus alvarezii diAplikasi metode penanaman rumput laut kappaphycus alvarezii di
Aplikasi metode penanaman rumput laut kappaphycus alvarezii di
 

More from Andrew Hidayat

Andrew hidayat prestasi membanggakan di bidang bedah syaraf
Andrew hidayat prestasi membanggakan di bidang bedah syarafAndrew hidayat prestasi membanggakan di bidang bedah syaraf
Andrew hidayat prestasi membanggakan di bidang bedah syarafAndrew Hidayat
 
Andrew hidayat penyakit jantung &amp; pembuluh darah
Andrew hidayat penyakit jantung &amp; pembuluh darahAndrew hidayat penyakit jantung &amp; pembuluh darah
Andrew hidayat penyakit jantung &amp; pembuluh darahAndrew Hidayat
 
Andrew hidayat tetap sehat di usia mapan
Andrew hidayat tetap sehat di usia mapanAndrew hidayat tetap sehat di usia mapan
Andrew hidayat tetap sehat di usia mapanAndrew Hidayat
 
Andrew hidayat bugar hingga senja menjelang
Andrew hidayat bugar hingga senja menjelangAndrew hidayat bugar hingga senja menjelang
Andrew hidayat bugar hingga senja menjelangAndrew Hidayat
 
Andrew hidayat kesehatan perempuan di segala usia
Andrew hidayat kesehatan perempuan di segala usiaAndrew hidayat kesehatan perempuan di segala usia
Andrew hidayat kesehatan perempuan di segala usiaAndrew Hidayat
 
Andrew hidayat dukungan keluarga mempercepat kesembuhan pasien
Andrew hidayat dukungan keluarga mempercepat kesembuhan pasienAndrew hidayat dukungan keluarga mempercepat kesembuhan pasien
Andrew hidayat dukungan keluarga mempercepat kesembuhan pasienAndrew Hidayat
 
Andrew hidayat imunisasi meningkatkan derajat kesehatan
Andrew hidayat imunisasi meningkatkan derajat kesehatanAndrew hidayat imunisasi meningkatkan derajat kesehatan
Andrew hidayat imunisasi meningkatkan derajat kesehatanAndrew Hidayat
 
Andrew hidayat mencapai keserasian dalam penampilan
Andrew hidayat mencapai keserasian dalam penampilanAndrew hidayat mencapai keserasian dalam penampilan
Andrew hidayat mencapai keserasian dalam penampilanAndrew Hidayat
 
Andrew hidayat tetap sehat di usia lanjut
Andrew hidayat tetap sehat di usia lanjutAndrew hidayat tetap sehat di usia lanjut
Andrew hidayat tetap sehat di usia lanjutAndrew Hidayat
 
Andrew hidayat antisipasi pada gangguan tumbuh kembang anak
Andrew hidayat antisipasi pada gangguan tumbuh kembang anakAndrew hidayat antisipasi pada gangguan tumbuh kembang anak
Andrew hidayat antisipasi pada gangguan tumbuh kembang anakAndrew Hidayat
 
Andrew hidayat bedah minimal invasif prosedur bersahabat pilihan pasien
Andrew hidayat bedah minimal invasif   prosedur bersahabat pilihan pasienAndrew hidayat bedah minimal invasif   prosedur bersahabat pilihan pasien
Andrew hidayat bedah minimal invasif prosedur bersahabat pilihan pasienAndrew Hidayat
 
Andrew hidayat memahami fase kehidupan wanita
Andrew hidayat memahami fase kehidupan wanitaAndrew hidayat memahami fase kehidupan wanita
Andrew hidayat memahami fase kehidupan wanitaAndrew Hidayat
 
Andrew hidayat cegah pjk dengan modifikasi gaya hidup
Andrew hidayat cegah pjk dengan modifikasi gaya hidupAndrew hidayat cegah pjk dengan modifikasi gaya hidup
Andrew hidayat cegah pjk dengan modifikasi gaya hidupAndrew Hidayat
 
Andrew hidayat lebih sehat saat puasa
Andrew hidayat lebih sehat saat puasaAndrew hidayat lebih sehat saat puasa
Andrew hidayat lebih sehat saat puasaAndrew Hidayat
 
Andrew hidayat mencetak bayi bayi yang sehat
Andrew hidayat mencetak bayi bayi yang sehatAndrew hidayat mencetak bayi bayi yang sehat
Andrew hidayat mencetak bayi bayi yang sehatAndrew Hidayat
 
Andrew hidayat batu empedu diagnosa cermat dengan penanganan yang cepat
Andrew hidayat batu empedu   diagnosa cermat dengan penanganan yang cepatAndrew hidayat batu empedu   diagnosa cermat dengan penanganan yang cepat
Andrew hidayat batu empedu diagnosa cermat dengan penanganan yang cepatAndrew Hidayat
 
Andrew hidayat organ kesehatan wanita dan permasalahannya
Andrew hidayat organ kesehatan wanita dan permasalahannyaAndrew hidayat organ kesehatan wanita dan permasalahannya
Andrew hidayat organ kesehatan wanita dan permasalahannyaAndrew Hidayat
 
Andrew hidayat penyakit ginjal kronik (pgk) masih bisa dicegah
Andrew hidayat penyakit ginjal kronik (pgk) masih bisa dicegahAndrew hidayat penyakit ginjal kronik (pgk) masih bisa dicegah
Andrew hidayat penyakit ginjal kronik (pgk) masih bisa dicegahAndrew Hidayat
 
Andrew hidayat diabetes mellitus tetap bisa hidup dengan nyaman
Andrew hidayat diabetes mellitus tetap bisa hidup dengan nyamanAndrew hidayat diabetes mellitus tetap bisa hidup dengan nyaman
Andrew hidayat diabetes mellitus tetap bisa hidup dengan nyamanAndrew Hidayat
 
Andrew hidayat menjadi lansia sehat
Andrew hidayat menjadi lansia sehatAndrew hidayat menjadi lansia sehat
Andrew hidayat menjadi lansia sehatAndrew Hidayat
 

More from Andrew Hidayat (20)

Andrew hidayat prestasi membanggakan di bidang bedah syaraf
Andrew hidayat prestasi membanggakan di bidang bedah syarafAndrew hidayat prestasi membanggakan di bidang bedah syaraf
Andrew hidayat prestasi membanggakan di bidang bedah syaraf
 
Andrew hidayat penyakit jantung &amp; pembuluh darah
Andrew hidayat penyakit jantung &amp; pembuluh darahAndrew hidayat penyakit jantung &amp; pembuluh darah
Andrew hidayat penyakit jantung &amp; pembuluh darah
 
Andrew hidayat tetap sehat di usia mapan
Andrew hidayat tetap sehat di usia mapanAndrew hidayat tetap sehat di usia mapan
Andrew hidayat tetap sehat di usia mapan
 
Andrew hidayat bugar hingga senja menjelang
Andrew hidayat bugar hingga senja menjelangAndrew hidayat bugar hingga senja menjelang
Andrew hidayat bugar hingga senja menjelang
 
Andrew hidayat kesehatan perempuan di segala usia
Andrew hidayat kesehatan perempuan di segala usiaAndrew hidayat kesehatan perempuan di segala usia
Andrew hidayat kesehatan perempuan di segala usia
 
Andrew hidayat dukungan keluarga mempercepat kesembuhan pasien
Andrew hidayat dukungan keluarga mempercepat kesembuhan pasienAndrew hidayat dukungan keluarga mempercepat kesembuhan pasien
Andrew hidayat dukungan keluarga mempercepat kesembuhan pasien
 
Andrew hidayat imunisasi meningkatkan derajat kesehatan
Andrew hidayat imunisasi meningkatkan derajat kesehatanAndrew hidayat imunisasi meningkatkan derajat kesehatan
Andrew hidayat imunisasi meningkatkan derajat kesehatan
 
Andrew hidayat mencapai keserasian dalam penampilan
Andrew hidayat mencapai keserasian dalam penampilanAndrew hidayat mencapai keserasian dalam penampilan
Andrew hidayat mencapai keserasian dalam penampilan
 
Andrew hidayat tetap sehat di usia lanjut
Andrew hidayat tetap sehat di usia lanjutAndrew hidayat tetap sehat di usia lanjut
Andrew hidayat tetap sehat di usia lanjut
 
Andrew hidayat antisipasi pada gangguan tumbuh kembang anak
Andrew hidayat antisipasi pada gangguan tumbuh kembang anakAndrew hidayat antisipasi pada gangguan tumbuh kembang anak
Andrew hidayat antisipasi pada gangguan tumbuh kembang anak
 
Andrew hidayat bedah minimal invasif prosedur bersahabat pilihan pasien
Andrew hidayat bedah minimal invasif   prosedur bersahabat pilihan pasienAndrew hidayat bedah minimal invasif   prosedur bersahabat pilihan pasien
Andrew hidayat bedah minimal invasif prosedur bersahabat pilihan pasien
 
Andrew hidayat memahami fase kehidupan wanita
Andrew hidayat memahami fase kehidupan wanitaAndrew hidayat memahami fase kehidupan wanita
Andrew hidayat memahami fase kehidupan wanita
 
Andrew hidayat cegah pjk dengan modifikasi gaya hidup
Andrew hidayat cegah pjk dengan modifikasi gaya hidupAndrew hidayat cegah pjk dengan modifikasi gaya hidup
Andrew hidayat cegah pjk dengan modifikasi gaya hidup
 
Andrew hidayat lebih sehat saat puasa
Andrew hidayat lebih sehat saat puasaAndrew hidayat lebih sehat saat puasa
Andrew hidayat lebih sehat saat puasa
 
Andrew hidayat mencetak bayi bayi yang sehat
Andrew hidayat mencetak bayi bayi yang sehatAndrew hidayat mencetak bayi bayi yang sehat
Andrew hidayat mencetak bayi bayi yang sehat
 
Andrew hidayat batu empedu diagnosa cermat dengan penanganan yang cepat
Andrew hidayat batu empedu   diagnosa cermat dengan penanganan yang cepatAndrew hidayat batu empedu   diagnosa cermat dengan penanganan yang cepat
Andrew hidayat batu empedu diagnosa cermat dengan penanganan yang cepat
 
Andrew hidayat organ kesehatan wanita dan permasalahannya
Andrew hidayat organ kesehatan wanita dan permasalahannyaAndrew hidayat organ kesehatan wanita dan permasalahannya
Andrew hidayat organ kesehatan wanita dan permasalahannya
 
Andrew hidayat penyakit ginjal kronik (pgk) masih bisa dicegah
Andrew hidayat penyakit ginjal kronik (pgk) masih bisa dicegahAndrew hidayat penyakit ginjal kronik (pgk) masih bisa dicegah
Andrew hidayat penyakit ginjal kronik (pgk) masih bisa dicegah
 
Andrew hidayat diabetes mellitus tetap bisa hidup dengan nyaman
Andrew hidayat diabetes mellitus tetap bisa hidup dengan nyamanAndrew hidayat diabetes mellitus tetap bisa hidup dengan nyaman
Andrew hidayat diabetes mellitus tetap bisa hidup dengan nyaman
 
Andrew hidayat menjadi lansia sehat
Andrew hidayat menjadi lansia sehatAndrew hidayat menjadi lansia sehat
Andrew hidayat menjadi lansia sehat
 

Recently uploaded

askep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
askep hiv dewasa.pptxcvbngccccccccccccccccaskep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
askep hiv dewasa.pptxcvbngccccccccccccccccanangkuniawan
 
Root cause analysis ( analisa akar masalah )
Root cause analysis ( analisa akar masalah )Root cause analysis ( analisa akar masalah )
Root cause analysis ( analisa akar masalah )ssuser4ceaef1
 
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksiTM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksihaslinahaslina3
 
seminar kasus Preaterm premature rupture of membrane.pptx
seminar kasus Preaterm premature rupture of membrane.pptxseminar kasus Preaterm premature rupture of membrane.pptx
seminar kasus Preaterm premature rupture of membrane.pptxsariakmida
 
Kartu Kembang Anak - Pemantauan Perkembangan Anak Bina Keluarga Balita (BKB)
Kartu Kembang Anak - Pemantauan Perkembangan Anak Bina Keluarga Balita (BKB)Kartu Kembang Anak - Pemantauan Perkembangan Anak Bina Keluarga Balita (BKB)
Kartu Kembang Anak - Pemantauan Perkembangan Anak Bina Keluarga Balita (BKB)Nodd Nittong
 
konsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritis
konsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritiskonsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritis
konsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritisfidel377036
 
Parasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.ppt
Parasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.pptParasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.ppt
Parasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.pptStevenSamuelBangun
 
Dasar-Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) EDIT
Dasar-Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) EDITDasar-Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) EDIT
Dasar-Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) EDITIrfanNersMaulana
 
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank MaybankUNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybankcsooyoung073
 
Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...
Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...
Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...Arif Fahmi
 
PPT Kebijakan Regulasi RME - Dir 28 -29 Feb 2024 s.d 1 Maret.pdf
PPT Kebijakan Regulasi RME - Dir 28 -29 Feb 2024 s.d 1 Maret.pdfPPT Kebijakan Regulasi RME - Dir 28 -29 Feb 2024 s.d 1 Maret.pdf
PPT Kebijakan Regulasi RME - Dir 28 -29 Feb 2024 s.d 1 Maret.pdfaguswidiyanto98
 
jenis-jenis Data dalam bidang epidemiologi
jenis-jenis Data dalam bidang epidemiologijenis-jenis Data dalam bidang epidemiologi
jenis-jenis Data dalam bidang epidemiologissuser7c01e3
 
asuhan keperawatan manajemen bencana pada pasien bencana konsep bencana
asuhan keperawatan manajemen bencana pada pasien bencana konsep bencanaasuhan keperawatan manajemen bencana pada pasien bencana konsep bencana
asuhan keperawatan manajemen bencana pada pasien bencana konsep bencanaAnnisFathia1
 
PB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptx
PB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptxPB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptx
PB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptxHikmaLavigne
 
IMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratio
IMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratioIMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratio
IMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratioSafrina Ramadhani
 
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smeardokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smearprofesibidan2
 
ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT 2023 STIKES DIAN HUSADA
ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT 2023 STIKES DIAN HUSADAASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT 2023 STIKES DIAN HUSADA
ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT 2023 STIKES DIAN HUSADARismaZulfiani
 
ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA MENJELANG AJAL PPT.pptx
ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA MENJELANG AJAL PPT.pptxASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA MENJELANG AJAL PPT.pptx
ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA MENJELANG AJAL PPT.pptxabdulmujibmgi
 
Presentasi contoh Visum et Repertum.ppt
Presentasi contoh  Visum et Repertum.pptPresentasi contoh  Visum et Repertum.ppt
Presentasi contoh Visum et Repertum.pptSuwandiKhowanto1
 
KONSEP DASAR LUKA DAN PENANGANANNYA, PROSES PENYEMBUHAN
KONSEP DASAR LUKA DAN PENANGANANNYA, PROSES PENYEMBUHANKONSEP DASAR LUKA DAN PENANGANANNYA, PROSES PENYEMBUHAN
KONSEP DASAR LUKA DAN PENANGANANNYA, PROSES PENYEMBUHANfaisalkurniawan12
 

Recently uploaded (20)

askep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
askep hiv dewasa.pptxcvbngccccccccccccccccaskep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
askep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
 
Root cause analysis ( analisa akar masalah )
Root cause analysis ( analisa akar masalah )Root cause analysis ( analisa akar masalah )
Root cause analysis ( analisa akar masalah )
 
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksiTM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
 
seminar kasus Preaterm premature rupture of membrane.pptx
seminar kasus Preaterm premature rupture of membrane.pptxseminar kasus Preaterm premature rupture of membrane.pptx
seminar kasus Preaterm premature rupture of membrane.pptx
 
Kartu Kembang Anak - Pemantauan Perkembangan Anak Bina Keluarga Balita (BKB)
Kartu Kembang Anak - Pemantauan Perkembangan Anak Bina Keluarga Balita (BKB)Kartu Kembang Anak - Pemantauan Perkembangan Anak Bina Keluarga Balita (BKB)
Kartu Kembang Anak - Pemantauan Perkembangan Anak Bina Keluarga Balita (BKB)
 
konsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritis
konsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritiskonsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritis
konsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritis
 
Parasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.ppt
Parasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.pptParasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.ppt
Parasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.ppt
 
Dasar-Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) EDIT
Dasar-Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) EDITDasar-Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) EDIT
Dasar-Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) EDIT
 
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank MaybankUNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
 
Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...
Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...
Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...
 
PPT Kebijakan Regulasi RME - Dir 28 -29 Feb 2024 s.d 1 Maret.pdf
PPT Kebijakan Regulasi RME - Dir 28 -29 Feb 2024 s.d 1 Maret.pdfPPT Kebijakan Regulasi RME - Dir 28 -29 Feb 2024 s.d 1 Maret.pdf
PPT Kebijakan Regulasi RME - Dir 28 -29 Feb 2024 s.d 1 Maret.pdf
 
jenis-jenis Data dalam bidang epidemiologi
jenis-jenis Data dalam bidang epidemiologijenis-jenis Data dalam bidang epidemiologi
jenis-jenis Data dalam bidang epidemiologi
 
asuhan keperawatan manajemen bencana pada pasien bencana konsep bencana
asuhan keperawatan manajemen bencana pada pasien bencana konsep bencanaasuhan keperawatan manajemen bencana pada pasien bencana konsep bencana
asuhan keperawatan manajemen bencana pada pasien bencana konsep bencana
 
PB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptx
PB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptxPB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptx
PB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptx
 
IMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratio
IMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratioIMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratio
IMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratio
 
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smeardokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
 
ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT 2023 STIKES DIAN HUSADA
ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT 2023 STIKES DIAN HUSADAASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT 2023 STIKES DIAN HUSADA
ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT 2023 STIKES DIAN HUSADA
 
ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA MENJELANG AJAL PPT.pptx
ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA MENJELANG AJAL PPT.pptxASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA MENJELANG AJAL PPT.pptx
ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA MENJELANG AJAL PPT.pptx
 
Presentasi contoh Visum et Repertum.ppt
Presentasi contoh  Visum et Repertum.pptPresentasi contoh  Visum et Repertum.ppt
Presentasi contoh Visum et Repertum.ppt
 
KONSEP DASAR LUKA DAN PENANGANANNYA, PROSES PENYEMBUHAN
KONSEP DASAR LUKA DAN PENANGANANNYA, PROSES PENYEMBUHANKONSEP DASAR LUKA DAN PENANGANANNYA, PROSES PENYEMBUHAN
KONSEP DASAR LUKA DAN PENANGANANNYA, PROSES PENYEMBUHAN
 

Andrew hidayat 91387-id-evaluasi-kesesuaian-tambak-garam-ditinja

  • 1. Journal Of Marine Research. Volume 1, Nomor 2, Tahun 2012, Halaman 181-187 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jmr Evaluasi Kesesuaian Tambak Garam Ditinjau Dari Aspek Fisik Di Kecamatan Juwana Kabupaten Pati Renaldi Bahri Tambunan, Hariyadi, Adi Santoso *) Jurusan Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro Jl. Prof. H. Soedharto, SH, Tembalang Semarang 50275 Telp./Fax: (024) 7474698 Email: Abstrak Garam merupakan salah satu komoditas strategis nasional di bidang kelautan. Usaha meningkatkan kuantitas dan kualitas produksi garam belum menjadi prioritas utama bagi petambak garam di Kecamatan Juwana. Hal tersebut dikaji mengenai evaluasi kesesuaian tambak garam ditinjau dari aspek fisik Di Kecamatan Juwana Kabupaten Pati dengan pendekatan beberapa faktor yaitu klimatologi, permeabilitas tanah, bentuk jenis tanah dan topografi. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mengevaluasi tingkat kesesuaian lahan tambak garam di Kecamatan Juwana Kabupaten Pati. Penelitian ini menggunakan beberapa analisis fisik tambak garam yaitu permeabilitas tanah, bentuk dan jenis lahan, kondisi iklim dan penilaian kesesuaian fisik tambak garam. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa penilaian kajian evaluasi kesesuaian fisik tambak garam di Kecamatan Juwana Kabupaten Pati secara memiliki kesesuaian fisik tambak kategori kelas kesesuaian sangat sesuai (S1) guna tambak garam nasional. Kata kunci: garam, tanah, penilaian kesesuaian fisik, iklim. Abstract Salt is one of the national strategic commodities in the field of marine. Effort to increase the quantity and quality of salt production has not been a priority for farmers in Juwana. It examined regarding evaluated the suitability of the physical land of salt embankment in Pati Juwana to approach some of the factors are soil permeability, climatology, soil type and topography of the form. The purpose of this research is to know and study the suitability of the salt level land embankment in district Juwana, Pati. This research using several physical analysis of the permeability of soil, land forms and types, climatic conditions and scoring physical suitable of salt embankment. The results of this study indicate that the suitability of physical salt embankment in Juwana, Pati has a physical suitability class is very suitable (S1) to produce a national salt. Keywords: salt, land, scoring suitability psychics, climate. *) Penulis penanggung jawab
  • 2. Journal Of Marine Research. Volume 1, Nomor 2, Tahun 2012, Halaman 182 Pendahuluan Garam merupakan salah satu komoditas strategis nasional di bidang kelautan. Luas tambak garam di Indonesia sekitar 30.786 hektar dan terletak di berbagai tempat di Indonesia, terbesar di pulau Jawa dan Madura. Dari data kementrian kelautan dan perikanan terdapat tambak garam di pulau Jawa seluas 10.231 ha (Jawa Timur di luar Madura 6.904 ha, Jawa Tengah 2.168 ha dan Jawa Barat 1.159 ha) dan di pulau Madura 15.310 ha. Garam juga dihasilkan di Provinsi Nusa Tenggara Barat 1.155 ha, Sulawesi Selatan 2.205 ha, Sumatera dan lain-lainnya 1.885 ha. Data Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Tengah luas tambak garam di Kabupaten Pati sekitar 2.721,491 Ha dengan jumlah produksi dari tahun 2009 hingga 2011 sekitar 292.534,28 ton. Penelitian aspek fisik tambak garam sebagai salah satu dasar untuk penentuan kesesuaian tambak garam, yang merupakan proses untuk melakukan pendugaan potensi sumberdaya lahan dan menilai kualitas bagi usaha pertambakan dengan penelitian aspek fisik tambak garam. Keberadaan tambak garam di Kecamatan Juwana menimbulkan pertanyaan mengenai kesesuaian lahan dalam usaha tambak garam yang masih berproduksi. Kecamatan Juwana merupakan salah satu daerah penghasil garam terbesar di Kabupaten Pati. Luas tambak garam di Kecamatan Juwana terus meningkat tiap tahunnya tetapi hasil produksi tambak garam kian fluktuatif. Permasalahan ini menunjukan ketidak seimbangan antara luas lahan tambak garam yang ada di Juwana terhadap kuantitas hasil produksi. Pembatasan masalah pada studi ini mengevaluasi kesesuaian tambak garam dari aspek fisik di Kecamatan Juwana, Kabupaten Pati, Jawa Tengah dengan menggunakan analisis variabel yang mempengaruhi fisik tambak garam yang mencakup kemiringan pantai, permeabilitas tanah, tekstur dan jenis tanah, dan didukung keadaan iklim di wilayah Kecamatan Juwana Kabupaten Pati. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk Mengkaji dan mengevaluasi kesesuaian lahan tambak garam dan mengetahui kondisi fisik tambak garam di Kecamatan Juwana Kabupaten Pati. Materi dan Metode Materi yang digunakan dalam penelitian ini berupa parameter fisik tanah yang meliputi kemiringan pantai, permeabilitas tanah, tekstur tanah, jenis tanah, suhu udara dan iklim. Metode penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif yaitu metode penelitian yang bertujuan untuk mengumpulkan informasi mengenai status gejala yang ada saat penelitian. Metode deskriptif tidak dimaksudkan untuk menguji hipotesis tetapi hanya menggambarkan hal yang ada tentang suatu variable, gejala ataupun keadaan (Arikunto, 1995). Penentuan lokasi sampling dengan menggunakan purposive sampling yaitu penentuan lokasi sampling dengan beberapa pertimbangan tertentu oleh peneliti (Sudjana, 1992). Penelitian ini terdiri dari 3 tahapan yaitu persiapan, pengukuran dan pengamatan lapangan, dan Tahap pasca lapangan. Persentase kemiringan pantai diperoleh dengan rumus: Keterangan: H: Tinggi tongkat (m) D: Panjang tali (m) Dalam memperoleh contoh tanah yang baik dan tanah di dalam tabung tetap seperti keadaan lapangan (tidak terganggu), maka perbandingan antara luas permukaan tabung logam bagian luar (tebal tabung) dan luas permukaan tabung bagian dalam tidak lebih dari 0,1. Perbandingan luas permukaan tabung bagian dalam dan H x 100% D
  • 3. Journal Of Marine Research. Volume 1, Nomor 2, Tahun 2012, Halaman 183 tabung bagian luar dapat menggunakan rumus sebagai berikut: (Di 2 - Dd 2 ) : Dd 2 < 0,1 Keterangan: Di : diameter tabung bagian dalam Dd : diameter tabung bagian luar (Balitbangdeptan, 2006). Adapun rumus untuk menghitung penilaian kelas kesesuaian fisik tambak garam yaitu : IKG = (∑ Ni/Nmaks) x 100% Keterangan: IKG : indeks kesesuaian garam Ni : nilai parameter ke-i (bobot x skor) N maks : nilai maksimum dari suatu kategori fisik tambak (Yulianda, 2007). Hasil dan Pembahasan Kesesuaian Fisik Tambak untuk Menghasilkan Garam Berdasarkan pengukuran dan analisa laboratorium didapat tekstur dan jenis tanah yang disajikan dalam Tabel 1. Tabel 1. Tekstur Tanah Tambak Garam Kecamatan Juwana Pati (Hasil Penelitian, 2011). Tabel 1 menunjukkan pada stasiun A tekstur tanah adalah lanau berlempung yang terdiri dari lanau dengan presentase rata-rata 62,49 % dan lempung sebesar 31,07 % dan pasir sebesar 6,44 %. Pada stasiun B memiliki substrat tanah lanau dengan presentase lanau sebesar 88,81 % dan lempung sebesar 4,71 % dan pasir sebesar 6,48 % sedangkan pada stasiun C memiliki substrat tanah lanau berpasir dengan presentase lanau 72,54 % dan lempung sebesar 3,36 % dan pasir sebesar 24,10 %. Berdasarkan perbandingan partikel tanah pada tabel di atas, tanah tambak garam Desa Genengmulyo dan Desa Bakaran Kulon Kecamatan Juwana Kabupaten Pati tekstur lanau tidak murni, cukup sesuai untuk dijadikan tambak garam. Hasil pengamatan lapangan di Kecamatan Juwana mempunyai jenis tanah aluvial. Tabel 2. Permeabilitas Tanah Tambak Garam Kecamatan Juwana Pati Titik Sampling Permeabilitas Tanah (k) A 1,03 x 10-6 B 1, 33 x 10-6 C 1,77 x 10-5 (Hasil Penelitian, 2011). Titik sampling Perbandingan Pertikel Tanah (%) Pasir Lanau Lempung A 6.44 62.49 31.07 B 6.48 88.81 4.71 C 24.1 72.54 3.36 Rata-rata 12.34 74.62 13.05
  • 4. Journal Of Marine Research. Volume 1, Nomor 2, Tahun 2012, Halaman 184 Berdasarkan pengukuran dan analisis laboratorium pengukuran permeabilitas tanah yang disajikan dalam Tabel 2 di Desa Genengmulyo dan Desa Bakaran Kulon, Kecamatan Juwana, Kabupaten Pati memiliki permeabilitas sangat rendah yaitu pada stasiun A nilai permeabilitas tanah 1,33 x 10-6 , stasiun B 1,77 x 10-5 dan pada Stasiun B 1,03 x 10-6 . Berdasarkan hasil pengujian ukuran butir, dapat disimpulkan mengenai permeabilitas tanah secara umum wilayah penelitian yaitu memiliki permeabilitas tanah yang sangat rendah karena memiliki tekstur tanah lanau tidak murni terdiri campuran pasir dan lempung. Tabel 3. Kelerengan Pantai Kecamatan Juwana Pati Titik Sampling Kelerengan (%) A 1,30% B 0,56% C 0,8% (Hasil Penelitian, 2011). Tabel 3 menunjukkan hasil pengukuran dan pengamatan lapangan kelerengan pantai Kecamatan Juwana yaitu 1,30% , 0,56% dan 0,8%. Hasil pengukuran data suhu udara yang tercatat di stasiun Klimatologi Semarang pada tahun 2011 rata-rata adalah 28.8°C dengan suhu minimum berkisar 27.2°C terjadi pada bulan Januari, Februari dan Desember, sedangkan suhu maksimum berkisar 29.9°C terjadi pada bulan Juni. Data lama penyinaran matahari Kecamatan Juwana Kabupaten Pati yang diperoleh dari stasiun Klimatologi semarang yang tercatat rata-rata adalah 74,5%. Lama penyinaran matahari maksimum terjadi pada bulan September dengan lama penyinaran rata- rata 89% dan lama penyinaran minimum terjadi pada bulan Januari dengan lama penyinaran matahari 54% (Stasiun Klimatologi Semarang, 2011). Data kelembaban Kecamatan Juwana Kabupaten Pati yang diperoleh dari stasiun Klimatologi semarang yang tercatat rata-rata adalah 53,03 %. Kelembaban udara maksimum terjadi pada bulan januari dengan kelembaban rata-rata 76% dan kelembaban udara minimum terjadi pada bulan Agustus dan September dengan kelembaban udara 41%. Hasil Penilaian Kesesuaian Kondisi persyaratan yang digunakan dalam penilaian kondisi fisik tambak garam berdasarkan data penelitian yang terdiri dari 5 parameter meliputi permeabilitas tanah, kelerengan pantai, bentuk lahan dan jenis tanah, suhu udara. Kriteria persyaratan yang digunakan untuk kondisi fisik tambak garam Tersaji pada Tabel 16. Parameter Data di Lapangan Kelas Bobot Skor Ni: B x S Permeabilitas tanah (k) Sangat rendah S1 5 4 20 Kelerengan Pantai 0 - 2 % S1 5 4 20 Jenis lahan alluvial S1 5 4 20 Tekstur tanah Lanau tidak murni S1 5 4 20 Suhu udara (° C) 28,8 S2 4 4 16 Lama Penyinaran Matahari(%) 74,5 S2 4 4 16 Kelembaban Udara 53,03 S2 4 4 16 Total (∑ Ni) 32 28 128 (Hasil penelitian, 2011). Maka didapat indeks kesesuaian fisik tambak garam dan dapat disimpulkan bahwa daerah penelitian ini sangat sesuai (S1) untuk tambak garam. Berdasarkan metode analisis penilaian (scoring) evaluasi kesesuaian tambak garam didapat bahwa tambak garam di Kecamatan Juwana Kabupaten Pati memiliki kelas kesesuaian tambak garam sangat sesuai (S1). Hal ini berdasarkan parameter persyaratan tambak garam menurut Purbani (2003) untuk lokasi tambak garam dibutuhkan kondisi tambak garam yang terdiri dari beberapa
  • 5. Journal Of Marine Research. Volume 1, Nomor 2, Tahun 2012, Halaman 185 parameter yaitu ketinggian dari permukaan laut, topografi tanah (kemiringan pantai) , sifat fisis tanah, permeabilitas tanah, suhu udara dan kondisi komponen - komponen klimatologi seperti curah hujan, kecepatan angin, lama penyinaran matahari dan kelembaban udara. Berdasarkan hasil penilaian untuk parameter jenis tanah lahan pada lokasi penelitian diberi bobot 5 dan skor 4 sehingga nilai indeksnya 20 dan masuk pada kategori kelas S1 (sangat sesuai). Jenis lahan tersebut mempunyai peranan sangat penting untuk menentukan tanah tersebut memenuhi syarat untuk pertambakan, semakin kompak teksturnya semakin baik tanah tersebut untuk dijadikan tambak. Menurut Soeseno (1988), tanah alluvial berasal dari endapan lempung dan tersebar merata di dataran aluvial. Bahan induknya berasal dari kolovium dan aluvium, berwarna coklat keabu-abuan, tekstur lempung dan struktur pejal, konsistensi teguh pada waktu lembab dan plastis jika basah serta keras jika kering. Tanah yang baik untuk pertambakan garam adalah liat berpasir atau liat berlumpur yang umumnya terbentuk dari hasil endapan (alluvial) (Afrianto dan Liviawaty 1991). Kualitas tanah berperan penting dalam usaha penggaraman, bukan hanya karena pengaruh terhadap produktivitas maupun kualitas air yang berada diatasnya, namun juga karena faktor kesesuaiannya untuk konstruksi tambak garam dan selokan disekitar tambak (Pillay dan Kutty 2005). Berdasarkan hasil penilaian untuk parameter tekstur tanah pada lokasi penelitian diberi bobot 5 dan skor 4 sehingga nilai indeksnya 20 dan masuk pada kategori kelas S1 (sangat sesuai). Menurut Acosta (1977) dalam Ghufran (2011) bahwa tanah liat dan berlumpur sangat baik dijadikan tambak karena tanah yang demikian sangat keras dan akan retak-retak bila dikeringkan sedangkan dalam kondisi basah mempunyai kemampuan yang baik dalam menahan air dan tanah liat berpasir atau lempung berpasir sangat cocok bila dijadikan tambak garam. Tanah terdiri dari mineral dan bahan organik dari berbagai ukuran. Mineral tersebut terdapat dalam pertikel tanah yang berupa tanah liat (clay), Lumpur (silt), dan pasir (sand), sedangkan bahan organik terdapat sebagai bahan didalam berbagai proses perairan. Tanah yang digunakan untuk lokasi tambak ditentukan pada daerah yang masih berada di daerah pasang surut. Ketinggian seluruh tempat itu tidak boleh melebihi tinggi permukaan air pasang tertinggi dan juga tidak boleh kurang (lebih rendah) dari permukaan air surut terendah. Berdasarkan hasil penilaian untuk parameter permeabilitas tanah pada lokasi penelitian diberi bobot 5 dan skor 4 sehingga nilai indeksnya 20 dan masuk pada kategori kelas S1 (saangat sesuai). Menurut Purbani (2003), Permeabilitas tanah dalam tambak garam harus sangat rendah dan retak dalam kondisi yang lembab. Jenis tanah sangat ditentukan oleh banyaknya komposisi pasir, lumpur dan tanah liat. Jenis tanah yang dipilih untuk tambak harus kedap air (tidak porous) yang memiliki permeabilitas yang sangat rendah. Dalam hasil penelitian ini tanah Kecamatan Juwana memiliki permeabilitas tanah yang sangat rendah yaitu bernilai 1,772 x 10-5 dan 1,036 x 10-6 . Permeabilitas tanah mempengaruhi kecepatan perembesan (kebocoran) air laut kedalam tanah tambak saat di peminihan ataupun di meja. Kecepatan perembesan ini lebih besar daripada kecepatan penguapannya, apalagi bila terjadi hujan selama pembuatan garam, maka tidak akan dihasilkan garam. Jenis tanah mempengaruhi pula warna dan ketidakmurnian (impurity) yang terbawa oleh garam yang dihasilkan Berdasarkan hasil penilaian untuk parameter kelerengan pantai pada lokasi penelitian diberi bobot 5 dan skor 4 sehingga nilai indeksnya 20 dan masuk pada kategori kelas S1 (sangat sesuai). Kemiringan lahan pada lokasi penelitian sangat menentukan kesesuaian lahan tambak garam berdasarkan pengamatan lapangan kemiringan lokasi penelitian berkisar antara 0,56 % - 1,3% yang sangat cocok dijadikan tambak garam. Hal ini sangat mendukung dalam prosesn pembuatan karena menurut Purbani (2003), tambak garam dikehendaki tanah landai atau kemiringan yang kecil karena digunakan memudahkan aliran air dan meminimalisir biaya konstruksi. Dalam
  • 6. Journal Of Marine Research. Volume 1, Nomor 2, Tahun 2012, Halaman 186 membuat tambak ketinggiannya harus disesuaikan dengan perbedaan pasang surut. Pada umumnya pasang surut di Indonesia adalah 1 – 2 meter, kecuali di Jawa Timur yang mempunyai ketinggian pasang sampai 3 meter (Hadi, 1988). Berdasarkan hasil penilaian untuk parameter suhu udara pada lokasi penelitian diberi bobot 4 dan skor 4 sehingga nilai indeksnya 16 dan masuk pada kategori kelas S2 (cukup sesuai). Suhu udara dilokasi penelitian mempunyai rata-rata bulanan berkisar 28,80 C hal ini terjadi disebabkan kondisi pengukuran suhu udara secara umum di wilayah Kabupaten Pati. Suhu udara mempengaruhi produktifitas tambak garam yang berguna untuk mempercepat penguapan dalam tambak garam air laut menjadi garam. Menurut Purbani (2003) untuk menghasilkan kualitas garam dibutuhkan lokasi garam yang memiliki suhu udara lebih dari 320 C. Faktor pendukung syarat tambak garam menurut Purbani (2003), yaitu komponen-komponen klimatologi seperti curah hujan, jumlah hari hujan dan kecepatan angin. Hasil dari pengolahan data curah hujan dan hari hujan pada Kecamatan Juwana memiliki curah hujan dan hari hujan yang sangat rendah memiliki rata-rata bulanan pada tahun 2011 yaitu 43,621 mm hal ini diperkuat oleh peta curah hujan RTRW Kabupaten Pati 2008- 2027. Curah hujan dan hari hujan dalam setahun merupakan indikator saling berkaitan erat dengan panjang kemarau yang kesemuanya mempengaruhi daya penguapan air laut. Menurut Ghufran (2011), penentuan lokasi tambak garam dapat dilihat berdasarkan curah hujan dan ditentukan oleh bulan basah dan bulan kering yang terjadi pada lokasi tambak garam. Berdasarkan dengan klasifikasi iklim dari Schimidt – Ferguson Kecamatan Juwana termasuk dalam tipe iklim F yang bersifat kering. Tipe iklim berpengaruh dalam menentukan lokasi tambak garam karena berkaitan dengan lama penyinaran dan kelembaban suatu daerah. Pada lokasi penelitian kelembaban dan lama penyinaran matahari hanya mendapati kelas sesuai karena hal ini menggambarkan kondisi iklim secara umum di Kabupaten Pati. Komponen-komponen iklim juga mempengaruhi tambak garam. Menurut Purbani (2003), syarat kelembaban udara dan lama penyinaran matahari pada tambak garam yaitu untuk kelembaban kurang dari 50% dan penyinaran matahari maksimal 100%. Besarnya kelembaban udara suatu daerah merupakan faktor yang menstimulasi curah hujan. Keadaan kelembaban suatu daerah berbeda-beda, pada umumnya kelembaban tinggi berada pada khatulistiwa, sedang bentang terendah pada lintang 400 pada daerah ini disebut horse latitude yang memiliki curah hujannya kecil. Kecepatan angin sangat berpengaruh dalam penentuan lokasi tambak garam mempengaruhi kecepatan penguapan air, dimana makin besar evaporasi (penguapan) maka makin besar jumlah kristal garam yang mengendap. Kecepatan rata-rata setahun 7,5 knots dengan arah pergerakan arah angin dominan ke utara. Angin berpengaruh dalam membawa penguapan yang terjadi disekitar tambak menuju laut. Iklim merupakan salah satu parameter penting untuk menilai kelas evaluasi kesesuaian lahan tambak garam guna memperbaiki kualitas tanah. Lahan merupakan bagian dari bentang alam yang mencakup pengertian lingkungan fisik termasuk iklim, topografi, tanah yang semuanya secara potensial berpengaruh terhadap penggunaan lahan. Evaluasi lahan memerlukan sifat-sifat fisik lingkungan suatu wilayah yang dirinci kedalam kualitas lahan. Kualitas lahan biasanya terdiri atas satu atau lebih karakteristk lahan. Diadopsi dari Yulianda (2007) bahwa matriks persyaratan parameter kesesuaian tambak garam untuk tingkat sangat sesuai (S1) harus memiliki Indeks Kesesuaian Garam (IKG) yaitu bernilai 80-100%. Berdasarkan hasil penilaian parameter-parameter di lokasi penelitian mempunyai Indeks Kesesuaian yaitu bernilai 91,42 %. Maka dapat disimpulkan bahwa lokasi penelitian ini sangat sesuai (S1) untuk tambak garam. Hal ini didukung oleh keterkaitan antara faktor-faktor fisik tambak garam. Menurut Mangunsukardjo(1994), fungsi evaluasi sumber daya lahan memberikan pengertian tentang hubungan-hubungan antara kondisi lahan dan penggunaannya serta
  • 7. Journal Of Marine Research. Volume 1, Nomor 2, Tahun 2012, Halaman 187 memberikan informasi kepada perencana tentang berbagai perbandingan. Kesimpulan Berdasarkan penilaian evaluasi kesesuaian tambak garam ditinjau dari aspek fisik di Kecamatan Juwana Kabupaten Pati dapat disimpulkan bahwa secara fisik pada lokasi penelitian memiliki kesesuaian tambak garam kategori kelas kesesuaian sangat sesuai (S1) . Ucapan Terima kasih Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada Bapak Ir. Hariyadi, M.T selaku dosen pembimbing utama, Bapak Ir. Adi Santoso, M.Sc selaku dosen pembimbing anggota yang selalu memberikan saran dan masukan dalam pembuatan jurnal ilmiah ini. Daftar Pustaka Afrianto, E. dan E. Liviawaty. 1991. Pengawetan dan Pengolahan Ikan. Kanisius, Yogyakarta. Arikunto, S. 1995. Manajemen Penelitian. Rineka Cipta. Jakarta. Balai Penelitian dan Pengembangan Departemen Pertanian. 2006. Sifat Fisik Tanah dan Metode Analaisisnya. Balai penelitian dan Pengembangan Departemen Pertanian, Jakarta Dinas Kelautan dan Perikanan Jawa Tengah. 2011. Informasi Data Garam Jawa Tengah. Dinas Kelautan dan Perikanan Jawa Tengah, Semarang. Ghufran. 2010. Budi Daya Ikan Bandeng untuk Umpan. Akademia, Jakarta. Hadi. 1988. Teknik Budidaya Bandeng di Tambak. Panebar Swadaya, Jakarta. Mangunsukardjo, K. Geomorfologi dan Terapannya. Fakultas Geografi UGM. Yogyakarta. Purbani, 2003. Buku Panduan Pembuatan Garam Bermutu. Badan Riset Kelautan dan Perikanan Departemen Kelautan dan Perikanan. Soeseno, S. 1988. Bercocok Tanam Secara Hidroponik. Jakarta : Gramedia. Sudjana. 1992. Teknik Analisis Regresidan Korelasi. Tarsito. Bandung. Yulianda, F. 2007. Buku Pedoman Wisata Pesisir dan Laut. Jakarta. .