SlideShare a Scribd company logo
1 of 19
i
MAKALAH ILMU PENDIDIKAN
Standar Nasional Pendidikan
Disusun Oleh :
Dwi Eti Awaliatun (1102415010)
Dedy Wiranto (1102415003)
Guntur Wahyu Suharto (1102415023)
FAKULTAS ILMU PENDIDIKN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2016
ii
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas berkat dan rahmatnya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas Ilmu Pendidikan “Standar Nasional
Pendidikan” dengan baik. Makalah ini dibuat untuk keperluan tugas Ilmu
Pendidikan.
Harapan kami semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan
manambah wawasan pembaca sehingga pembaca dapat mengetahui apa itu
pemrosesan informasi.
Semoga isi makalah ini dapat mudah dipahami, kami mengucapkan
terimakasih mengucapkan mohon maaf jika dalam penulisan makalah ini terdapat
kata-kata yang salah, kami menyadari makalah ini kurang sempurna, oleh karena
itu saran dan kritik sangat diharapkan sehingga pembuatan makalah yang akan
datang lebih baik lagi
Semarang, April 2016
iv
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................ii
DAFTAR ISI........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................1
1.1 LATAR BELAKANG..........................................................................1
1.2 RUMUSAN MASALAH.....................................................................1
1.3 TUJUAN……………………............................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................3
2.1 LANDASAN HUKUM TENTANG STANDAR NASIONAL
PENDIDIKAN....................................................................................3
2.2 LINGKUP, FUNGSI DAN TUJUAN ................................................4
2.2.1 RUANG LINGKUP SNP .........................................................4
2.2.2 FUNGSI DAN TUJUAN SNP .................................................7
2.3 PENERAPAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN..................8
2.3.1 PROSES PENERAPAN SNP...................................................8
2.3.2 KIAT PRAKTIS PENERAPAN STANDAR DAN
PENJAMIN MUTU...................................................................10
BAB III PENUTUP..............................................................................................12
3.1 SIMPULAN........................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pendidikan adalah suatu proses belajar-mengajar yang dilakukan dengan
sengaja, sadar dan berencana yang membiasakan para warga masyarakat sedini
mungkin untuk menggali, mengenal, memahami, menyadari, menguasai,
menghayati serta mengamalkan nilai-nilai yang disepakati bersama sebagai terpuji,
dikehendaki serta berguna bagi kehidupan dan perkembangan pribadi masyarakat,
bangsa dan negara.
Pendidikan nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 berfungsi mengembangkan kemampuan
dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mengemban fungsi
tersebut pemerintah menyelenggarakan suatu sistem pendidikan nasional
sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional.
Dalam UUD 1945 dinyatakan bahwa tujuan dari pembangunan adalah
memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, perdamaian
abadi dan keadilan sosial. Oleh karena itu dalam pembangunan tersebut pendidikan
memegang peranan penting untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan pemerintah
mempunyai kewajiban dalam melaksanakan setiap kebijakan pendidikan yang
diambil untuk tercapainya tujuan pendidikan nasional tersebut, sehingga arah
kebijakan pendidikan menjadi bagian dari upaya dalam melaksanakan amanat yang
terkandung dalam UUD 1945.
Kebijakan pemerintah dalam bidang pendidikan salah satunya seperti yang
telah dimuat dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional, yang di dalamnya mencakup dasar dan tujuan,
2
penyelenggaraan pendidikan termasuk wajib belajar, penjamin kualitas pendidikan
serta peran serta masyarakat dalam sistem pendidikan nasional. Kebijakan tersebut
dibuat untuk menghasilkan Pendidikan Indonesia yang baik dan lulusan berkualitas
di sector jenjang pendidikan. Untuk mendukung hal tersebut terlebih dahulu
menentukan standar yang harus menjadi acuan pelaksanaan kegiatan pendidikan,
maka untuk itu pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun
2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP) yang kemudian dibentuk pula
Badan Standar Nasional Pendidikan (BNSP) sebagai badan yang menentukan 8
(delapan) standar dan kriteria pencapaian penyelenggraaan pendidikan.
Adapun standar-standar yang menjadi dasar bagi penyelenggaraan pendidikan
sebagaimana yang diatur dalam Pasal 2 Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun
2005 tersebut yaitu: 1) Standar Isi, 2) Standar Proses, 3) Standar Kompetensi
Lulusan, 4) Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan, 5) Standar Sarana dan
Prasarana, 6) Standar Pengelolaan, 7) Standar Pembiayaan dan, 8) Standar
Penilaian Pendidikan. Namun pada makalah ini akan membahas tentang pengertian,
aturan, dan penerapan Standar Nasional Pendidikan.
1.2 Rumusan Masalah
a. Apakah yang dimaksud Standar Nasional Pendidikan?
b. Apakah saja Lingkup Standar Pendidikan Nasional?
c. Apa Tujuan Standar Pendidikan Nasional?
d. Apa Fungsi Standar Pendidikan Nasional?
e. Apa aturan dari Standar Isi Nasional Pendidikan?
f. Bagaimana penerapan Standar Isi Nasional Pendidikan?
1.3 Tujuan
Dari rumusan masalah di atas tujuan penulisan makalah ini adalah:
a. Dapat mengetahui pengertian dari Standar Isi Nasional Pendidikan.
b. Dapat mengetahui aturan dari Standar Isi Nasional Pendidikan.
c. Dapat menerapkan Standar Isi Nasional Pendidikan.
d. Menambah wawasan pembaca tentang Standardisasi Pendidikan Nasional,
e. Mengetahui apa saja Lingkup Standar Pendidikan Nasional, dan
f. Mengetahui Tujuan dan Fungsi Standar Pendidikan Nasional.
3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Landasan Hukum tentang Sistem Pendidikan Nasional
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Indonesia Nomor 19 Tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan mengamanatkan bahwa Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP) jenjang pendidikan dasar dan menengah disusun oleh
satuan pendidikan dengan mengacu kepada Standar Isi (SI) dan Standar
Kompetensi Lulusan (SKL) serta berpedoman pada panduan yang disusun oleh
Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).
Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang mengacu pada
standar nasional pendidikan dimaksudkan untuk menjamin pencapaian tujuan
pendidikan nasional. Satndar nasional pendidikan terdiri atas: standar isi, standar
proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidikan dan tenaga kependidikan,
standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar
penilaian pendidikan. Dua dari kedelapan standar nasional pendidikan tersebut,
yaitu Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) merupakan acuan
pertama bagi satuan pendidikan dalam mengembangkan kurikulum.
Untuk memenuhi amanat Undang-undang tersebut diatas dan guna mencapai
tujuan pendidikan nasional pada umumnya, serta tujuan pendidikan sekolah pada
khususnya, lembaga pendidikan tingkat menengah memandang perlu untuk
melibatkan seluruh warga sekolah dengan berkoordinasi kepada pemangku
kepentingan lingkungan sekitar sekolah.
Landasan Hukum:
 Peraturan Pemerintah RI Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan
 Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi
 Permendiknas Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan
4
 Permendiknas Nomor 24 Tahun 2006 tentang Pelaksanaan Standar Isi dan
SKL pada Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
 Permendiknas Nomor 24 Tahun 2006 tenrtang SKLpada satuan pendidikan
dasar dan menengah
 Permen Nomor 47 Tahun 2008 Tentang Standar Isi
 Permen Nomor 13 Tahun 2007 tentang Kepala Sekolah
 Permen Nomor 16 Tahun 2007 dan Nomor 32 Tahun 2008 tentang guru
 Permen Nomor 19 Tahun 2007 Tentang Standar Pengelolaan
 Permen Nomor 20 Tahun 2007 tentang Standar Penilaian
 Permen Nomor 24 Tahun 2007 dan Permen Nomor 33 Tahun 2008 tentang
standar Sarana Prasarana
 Permen Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses
 Permen Nomor 24 Tahun 2008 tentang TU
 Permen Nomor 25 Tahun 2008 tentang perpustakaan
 Permen Nomor 26 Tahun 2008 tentang Laboratorium
 Permen Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kesiswaan
2.2 Lingkup, Fungsi dan Tujuan
2.2.1 Ruang Lingkup Standar Nasional Pendidikan
Standar Nasional Pendidikan (SNP) adalah kriteria minimal tentang
sistem pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
Lingkup Standar Nasional Pendidikan meliputi:
1. Standar isi
Standar isi adalah: Ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi
yang dituangkan dalam kriteria tentang kompetensi tamatan, kompetensi
bahan kajian, kompetensi mata pelajaran, dan silabus pembelajaran yang
harus dipenuhi oleh peserta didik pada jenjang dan jenis pendidikan
tertentu.
Standar isi mencakup lingkup materi dan tingkat kompetensi untuk
mencapai kompetensi lulusan pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu.
Standar isi tersebut memuat kerangka dasar dan struktur kurikulum, beban
5
belajar, kurikulum tingkat satuan pendidikan, dan kalender
pendidikan/akademik. Dan standar isi disusun tentu saja sesuai dengan
SKL ( Standar Kompetensi Kelulusan).
2. Standar proses
Standar proses, adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan
dengan pelaksanaan pembelajaran pada satu satuan pendidikan untuk
mencapai standar kompetensi lulusan.
Dari pengertian diatas, ada beberapa hal yang perlu di garis bawahi.
Pertama, standar nasional pendidikan yang berarti standar ini berlaku
untuk setiap lembaga pendidikan formal pada jenjang pendidikan tertentu
dimanapun pendidikan itu berada secara nasional. Dengan demikian
seluruh sekolah seharusnya melaksanakan proses pembelajaran seperti
yang dirumuskan dalam standar proses pendidikan ini.
Kedua, standar proses pendidikan berkaitan dengan pelaksanaan
pembelajaran, yang berarti dalam standar proses pendidikan berisi tentang
bagaimana seharusnya proses pembelajaran berlangsung. Dengan
demikian, standar proses pendidikan tersebut bisa dijadikan pedoman bagi
guru dalam pengelolahan pembelajaran.
Ketiga,standar proses pendidikan diarahkan untuk mencapai standar
kompetensi kelulusan. Dengan demikian, standar kompetensi lulusan
merupakan sumber atau rujukan utama dalam menentukan standar proses
pendidikan.
3. Standar kompetensi lulusan
Standar kompetensi lulusan adalah kualifikasi kemampuan lulusan
yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Standar ini disusun
dan dikembangkan oleh BSNP dan ditetapkan oleh Keputusan Menteri
Pendidikan Nasional. Hal ini selanjutnya diatur dalam Permendiknas
No.23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan Untuk Satuan
Pendidikan Dasar dan Menengah.
6
4. Standar pendidik dan tenaga kependidikan
Standar pendidik dan tenaga kependidikan adalah kriteria
pendidikan prajabatan dan kelayakan maupun mental, serta pendidikan
dalam jabatan.
Guru atau pendidik ialah tenaga pendidik yang memberikan
sejumlah ilmu pengetahuan kepada anak didik di sekolah ( Saiful Bahri
Djamarah,2002).
Selanjutnya, standar pendidik akan menetukan kualifikasi setiap
guru sebagai tenaga profesional yang dapat menunjang keberhasilan
tujuan pencapaian pendidikan. Dengan demikian jabatan guru hanya dapat
dipegang oleh orang yang telah memiliki kualifikasi tertentu.
5. Standar sarana dan prasarana
Standar sarana dan prasarana adalah standar nasional pendidikan
yang berkaitan dengan kriteria minimal tentang ruang belajar, tempat
berolahraga, tempat beribadah, perpustakaan, laboratorium, bengkel kerja,
tempat bermain, tempat berkreasi dan berekreasi serta sumber belajar lain,
yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran, termasuk
penggunaan teknologi informasi dan komunikasi. Standar sarana
merupakan standar yang cukup penting karena standar proses pendidikan
hanya mungkin dapat dilakukan manakalah ada standar sarana yang
memadai.
6. Standar pengelolaan
Standar pengelolaan adalah standar nasional pendidikan yang
berkaitan dengan perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan kegiatan
pendidikan pada tingkat satuan pendidikan, kabupaten/kota, provinsi, atau
nasional agar tercapai efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan
pendidikan.
7. Standar pembiayaan
Standar pembiayaan adalah standar yang mengatur komponen dan
besarnya biaya operasi satuan pendidikan yang berlaku selama satu tahun.
7
8. Standar penilaian pendidikan.
Standar penilaian pendidikan adalah standar nasional pendidikan
yang berkaitan dengan mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian
hasil belajar peserta didik.
kedelapan lingkup standar pendidikan ini pada dasarnya tidak
berjalan sendiri-sendiri, tetapi merupakan sebuah rangkaian yang utuh
dan saling terkait.
Untuk penjaminan dan pengendalian mutu pendidikan sesuai dengan
Standar Nasional Pendidikan dilakukan evaluasi, akreditasi, dan
sertifikasi. Standar Nasional Pendidikan disempurnakan secara terencana,
terarah, dan berkelanjutan sesuai dengan tuntutan perubahan kehidupan
lokal, nasional, dan global.
2.2.2 Fungsi dan Tujuan Standar Nasional Pendidikan
Standar nasional pendidikan adalah kriteria minimal tentang sistem
pendidikan yang berlaku di seluruh wilayah hukum negara kesatuan republik
indonesia yang mencakup; stadar isi, standar proses, standar kompetensi
lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan
prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan dan standar penilaian
pendidikan. Fungsinya adalah sebagai dasar dalam perencanaan, pelaksanaan,
dan pengawasan pendidikan dalam rangka mewujudkan pendidikan nasional
yang bermutu. Tujuannya adalah untuk menjamin mutu pendidikan nasional
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan membentuk watak serta
peradaban bangsa yang bermartabat.
 Standar Nasional Pendidikan berfungsi sebagai dasar dalam perencanaan,
pelaksanaan, dan pengawasan pendidikan dalam rangka mewujudkan
pendidikan nasional yang bermutu.
 Standar Nasional Pendidikan bertujuan menjamin mutu pendidikan
nasional dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan membentuk
watak serta peradaban bangsa yang bermartabat.
 Standar Nasional Pendidikan disempurnakan secara terencana, terarah,
dan berkelanjutan sesuai dengan tuntutan perubahan kehidupan lokal,
nasional, dan global.
8
2.3 Penerapan Standar Nasional Pendidikan
Dalam pandangan banyak pendidik, “standar” adalah istilah yang
menggambarkan tentang yang harus seseorang pahami serta mampu
menerapkannya. Penggunaan “standar” selalu dipandang sebagai produk kebijakan
yang mengarahkan mekanisme pendidikan untuk mencapai hasil yang diharapkan
serta mempertanggungjawabkan hasil belajar belajar di sekolah. Persepsi ini
dirancang untuk mengukur kemajuan siswa ke arah tercapainya standar yang
ditetapkan.
Penyelenggaraan pendidikan pada prinsipnya harus menjamin bahwa siswa
mempelajari ilmu pengetahuan dan dapat mengembangkan keterampilan
menerapkan ilmu pengetahuan sesuai dengan kebutuhan kehidupan. Pendidikan
harus memenuhi kebutuhan siswa pada masa kini dan masa depannya. Oleh karena
itu, pengembangan keterampilan pribadi, keterampilan berpikir, keterampilan
sosial, keterampilan akademik, dan keterampilan vokasional yang merupakan
keniscayaan.
Kebutuhan itu meliputi pengembangan keterampilan hidup yang
mengedepankan pembenbentukan pribadi berahlak mulia, berwawasan nasional,
menumbuh-kembangkan kewirausahaan sesuai dengan perkembangan dunia kerja,
berpengetahuan, serta menjadi pengguna teknologi dan berkesenian. Pendidikan
harus mampu mengembangkan pribadi yang adaptif, kolaboratif, dan berperan aktif
dalam kerja sama dan persaingan global.
Tantangan besar itu tidak mudah untuk diurai dalam aksi yang terurai pada tiap
standar. Berdasarkan hasil pengamatan mengenai para praktisi pendidikan di
lapangan prinsip-prinsip dasar yang mengalir sepenuhnya ke dalam berbagai
peristiwa pada aktivitas sehari-hari di sekolah yang berpengaruh pada perubahan
strategi dan hasil pengajaran dan belajar siswa.
2.3.1 Proses Penerapan Standar Nasional Pendidikan
Penerapan standar nasional pendidikan dilihat dari dimensi peningkatan
mutu bertujuan memastikan bahwa prosedur dan produk pendidikan memenuhi
bahkan bisa melebihi kriteria mutu yang diharapkan. Untuk menjamin
9
itu, maka Thomas L Weelen dan David Hunger mensyaratkan proses
pengembangan meliputi empat langkah besar, yaitu;
1. Memindai lingkungan internal dan eksternal;
2. Perumusan strategi; meliputi visi, tujuan, pemilihan strategi, dan
penetapan kebijakan.
3. Implementasi strategi; meliputi, program, anggaran, dan prosedur;
4. Evaluasi dan kontrol kinerja.
Pengendalian mutu yang dipopulerkan oleh W. Edwards Deming
sehingga terkenal dengan nama siklus Deming. Deming sendiri selalu merujuk
metode ini sebagai siklus Shewhart, dari nama Walter Shewhart.
Pemikiran yang berangkat dari pendekatan yang berbeda dirumuskan
oleh Douglas B. Reeves (2002) bagi para pengambil keputusan dalam
menerapkan standar pada tujuh langkah berikut:
1. Menggunakan waktu dua jam pada tiap akhir minggu bertemu dengan
administrator atau guru untuk menghimpun data.
2. Menganalisis data dan menemukan kekuatan, gali terus dan dapatkan
peluang.
3. Mengenali yang benar-benar siswa perlukan sehingga kurikulum,
pembelajaran, dan kompetensi guru dapat memenuhi kebutuhan itu.
4. Merumuskan kembali atau merevisi tujuan yang telah ditetapkan. Tujuan
hendaknya memenuhi kriteria smart (spesifik, measurable, attainable,
realistic, and timely) dan relevan
5. Mengidentifikasi strategi khusus untuk mencapai target mutu terbaik.
6. Menetapkan indikator produk sebagai target strategi.
7. Mengembangkan perencanaan, jadwal dan menganalisis pemenuhan
prosedur dan produk.
Uraian di atas dapat dinyatakan bahwa penerapan standar pada prinsipnya
merupakan usaha untuk menerapkan berbagai indikator mutu yang kriterianya
ditentukan dalam perencanaan. Kriteria yang ditetapkan bergantung pada
10
tinggi rendahnya tujuan yang ditetapkan oleh tiap lembaga. Hal yang perlu
menjadi dasar dari penentuan kriteria yaitu memilih ruang lingkup mutu sesuai
dengan sumber daya yang lembaga miliki dan sesuai dengan target pendidikan
nasional untuk mensejajarkan dengan target mutu pendidikan dalam konteks
global.
2.3.2 Kiat Praktis Penerapan Standar dan Penjaminan Mutu
Dengan memperhatikan ketiga model dari pendekatan yang berbeda-
beda dapat dirumuskan kiat menerapkan standar dengan langkah praktis bagi
para pemimpin dinas pendidikan maupun kepala sekolah pada tingkat satuan
pendidikan sebagaimana terurai dalam langkah praktis sebagai berikut;
1. Mensosialisasikan standar agar semua pihak yang berkepentingan
memahami dan terampil menerapkan standar nasional pendidikan.
2. Menghimpun data untuk mendeskripsikan kondisi pendidikan saat ini
dengan fokus utama menghimpun data tentang kinerja pengembangan dan
penerapan kurikulum, kondisi nyata pendidik, serta hasil penilaian kinerja
belajar siswa.
3. Berdasarkan hasil pengolahan data yang menggambarkan kondisi internal
saat ini, serta dengan memperhatikan kondisi nyata eksternal saat ini, maka
dirumuskan kondisi yang diharapkan.
4. Mengembangkan rencana yang meliputi perumusan visi-misi, tujuan
pendidikan, indikator dan target pencapaian, merumuskan strategi,
memilih strategi, menetukan struktur orgnisasi pelaksana, melaksanakan
peningkatan mutu melalui penerapan standar, dan penjaminan mutu.
5. Memenerapkan SNP dengan fokus utama meningkatkan standar
kurikulum, perencanaan belajar, pemenuhan standar proses dan penilaian
untuk mewujudkan target SKL.
6. Mengembangkan instrumen penjaminan mutu untuk menilai ketercapaian
target pemenuhan prosedur dan produk kinerja.
7. Memantau dan menginvestigasi pemenuhan prosedur dan produk
penerapan standar terutama dalam bidang kurikulum, pelaksanaan
11
pembelajaran, peningkatan kompetensi pendidik, dan penilaian dengan
menggunakan instrumen yang sudah ditentukan.
8. Menghimpun data dan mengembangkan sistem informasi tentang hasil
penilaian dan hasil pemantauan pelaksanaan pengembangan kurikulum,
pembelajaran, penilaian, dan peningkatan kinerja pendidik untuk
memastikan bahwa penerapan standar berpengaruh terhadap kinerja
belajar siswa.
9. Mengidentifikasi masalah dan merumuskan rencana perbaikan prosedur
dan produk penerapan standar.
10. Melakukan perbaikan berkelanjutan dan menggunakan data untuk
merumuskan perencanaan siklus berikutnya.
Dengan demikian untuk dapat menerapan standar nasional pendidikan
diperlukan kompetensi minimal yang diturunkan dari sepuluh kiat praktis
pemenuhan dan penjaminan mutu sebagai berikut;
1. Menguasai informasi tentang standar nasioal pendikan.
2. Menghimpun data kebutuhan siswa belajar yang sesuaikan dengan
kebutuhan siswa hidup dalam konteks lokal, nasional, dan global.
3. Merumuskan visi, misi, tujuan, indikator dan target pencapaian SKL
minimal yang disandingkan dengan target pencapaian keunggulan dalam
berkompetisi dalam sistem perencanaan.
4. Menyusun struktur organisasi penyelenggaraan pemenuhan standar dalam
peningakatan mutu.
5. Memastikan berkembangnya sumber daya prioritas yaitu melaksanakan
perbaikan kurikulum dan pendidik untuk meningkatkan mutu
pembelajaran dan penilaian untuk memenuhi kebutuhan belajar siswa.
6. Memastikan bahwa prosedur dan produk pendidikan memenuhi kriteria
yang diharapkan melalui kegiatan pemantauan, pembinaan, pengawasan,
dan penilaian yang dilakukan secara berhati-hati untuk mendapatkan data
dari keterlaksanaan dan ketercapaian program.
12
7. Merumuskan masalah yang muncul dalam pelaksanaan kegiatan dan pada
hasil yang terpantau.
8. Memecahkan masalah yang didapat dari pemantauan kegiatan yang
dilanjutkan dengan perbaikan mutu berkelanjutan.
9. Mengembangkan sistem informasi tentang sistem peningkatan dan
keterpenuhan standar.
10. Menyusun program tindak lanjut perbaikan mutu agar memenuhi standar.
Ada pun sistem dokumen yang diperlukan dalam pemenuhan standar dan
peningkatan mutu sebagai berikut;
1. Data hasil pelaksanaan studi penerapan standar yang dapat difokuskan
pada data kinerja perbaikan kurikulum, pelaksanaan pembelajaran,
peningkatan kompetensi pendidik dan penilaian. Poros akuntabilitas
kebijakan adalah meningkatnya kinerja belajar siswa.
2. Dokumen program jangka menengah dan tahunan yang meliputi
perumusan visi-misi, perumusan tujuan, indikator dan target pencapaian,
perumusan strategi, rencana kegiatan, struktur organisasi pelaksana,
jadwal, dan anggaran.
3. Data pelaksanaan kegiatan sesuai dengan standar operasional prosedur
yang diperoleh melalui kegiatan penelitian, supervisi, serta menghimpun
data melalui kegiatan pertemuan rutin sesuai jadwal yang ditetapkan.
4. Instrumen pengukuran kinerja dan data hasil pelaksanaan pengukuran,
pengolahan data, penafsiran data hasil penilaian kinerja, kesimpulan dan
rekomendasi.
5. Informasi hasil evaluasi kinerja pemenuhan standar dan laporan kegiatan.
Demikian beberapa kiat praktis melakukan pembaharuan mutu sekolah,
menginvestigasi keterlaksanaan prosedur dan ketercapaian produk pemenuhan
standar yang sesuai dengan tujuan penerapan standar sebagai bagian dari
sistem penjaminan mutu pendidikan nasional.
13
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Martabat suatu bangsa pada saat ini ditentukan kehandalan ahlak,
penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta inovasi dalam menerapkan
ilmu pengetahuan dan teknologi untuk menghasilkan berbagai produk industri
yang kompetitif.
Penerapan standar isi nasional pendidikan bertujuan untuk menjamin mutu
pendidikan nasional dapat mencerdaskan kehidupan bangsa dan membentuk
watak serta peradaban bangsa yang bermartabat.
Penerapan standar menjadi isu penting dalam sistem penjaminan mutu
agar proses penggelolaan pendidikan mengarah pada tujuan dan penerapan
standar dapat memastikan bahwa pendidikan dapat meningkatkan daya
kolaborasi dan kompetisi bangsa di tengah perkembangan global. Sebelum kita
menerapkan Standar Nasional Pendidikan kita harus terlebih dahulu
memahami pengertian dan aturan tentang kedelapan Standar Nasional
Pendidikan. Dengan demikian, kita mampu menerapkan Standar Nasional
Pendidikan dengan baik.
Standar Penilaian Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) diberi
tugas untuk mengimplementasikan SNP (Standar Nasional Pendidikan) agar
dapat di jadikan sebagai kriteria minimal tentang sistem pendidikan di seluruh
wilayah hukum NKRI. Sehingga SNP berfungsi sebagai dasar dalam
perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan pendidikan dalam rangka
mewujudkan pendidikan nasional yang bermutu.
Dalam pasal 1 ayat (17) Undang – Undang nomor 20 tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 ayat 91) PP No.19 Tahun 2005 dinyatakan
bahwa lingkup dari SNP meliputi 8 standar yaitu:
a. Standar isi
b. Standar proses
c. Standar kompetensi lulusan
d. Standar pendidik dan tenaga kependidikan
14
e. Standar sarana dan prasarana
f. Standar pengolahan
g. Standar pembiayaan
h. Standar penilaian pendidikan
Dan dalam rangka pengembangan mutu pendidikan di setiap jenjang maka
perlu adanya standarisasi terhadap delapan standar nasional tersebut. Baik atau
tidaknya mutu pendidikan sebuah sekolah tergantung tersetandar atau tidaknya
sekolah tersebut.
15
DAFTAR PUSTAKA
Wikipedia. Standar- Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas.
http://id.wikipedia.org/wiki/standar
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005 Tentang Standar
Nasional Pendidikan. Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 Tentang
Standar Isi.
Dewantara, Ki Hadjar, 1945 [1963]. Karja Ki Hadjar Dewantara: Bagian Pertama:
Pendidikan. Yogjakarta: Taman Siswa.

More Related Content

What's hot

Laporan observasi Perkembangan Siswa Sekolah Dasar Negeri 04 Jaten kec.Jaten ...
Laporan observasi Perkembangan Siswa Sekolah Dasar Negeri 04 Jaten kec.Jaten ...Laporan observasi Perkembangan Siswa Sekolah Dasar Negeri 04 Jaten kec.Jaten ...
Laporan observasi Perkembangan Siswa Sekolah Dasar Negeri 04 Jaten kec.Jaten ...Arif Winahyu
 
Jelaskan dengan contoh landasan historis pada landasan pedidikan pacasila
Jelaskan dengan contoh landasan historis pada landasan pedidikan pacasilaJelaskan dengan contoh landasan historis pada landasan pedidikan pacasila
Jelaskan dengan contoh landasan historis pada landasan pedidikan pacasilaSusanti Susanti
 
Analisis Materi Pembelajaran
Analisis Materi Pembelajaran Analisis Materi Pembelajaran
Analisis Materi Pembelajaran yuni dwinovika
 
Analisis kesukaran dan daya beda soal dan distraktor
Analisis  kesukaran dan daya beda soal dan distraktorAnalisis  kesukaran dan daya beda soal dan distraktor
Analisis kesukaran dan daya beda soal dan distraktorSukiman Fitk
 
Instrumen tes kemampuan pemahaman konsep dan komunikasi matematis
Instrumen tes kemampuan pemahaman konsep dan komunikasi matematisInstrumen tes kemampuan pemahaman konsep dan komunikasi matematis
Instrumen tes kemampuan pemahaman konsep dan komunikasi matematisPreally A
 
Percobaan pemantulan cermin cekung
Percobaan pemantulan cermin cekungPercobaan pemantulan cermin cekung
Percobaan pemantulan cermin cekungKLOTILDAJENIRITA
 
13 strategi peningkatan mutu pendidikan melalui penerapan mbs konsep mbs meru...
13 strategi peningkatan mutu pendidikan melalui penerapan mbs konsep mbs meru...13 strategi peningkatan mutu pendidikan melalui penerapan mbs konsep mbs meru...
13 strategi peningkatan mutu pendidikan melalui penerapan mbs konsep mbs meru...Ummu Nihayah
 
Sintak berbagai model pembelajaran
Sintak berbagai model pembelajaranSintak berbagai model pembelajaran
Sintak berbagai model pembelajaranrestya21
 
Kegiatan Pendahuluan dan Penutup
Kegiatan Pendahuluan dan Penutup Kegiatan Pendahuluan dan Penutup
Kegiatan Pendahuluan dan Penutup Agnas Setiawan
 
Modul 2. Pengembangan Tes Hasil Belajar
Modul 2. Pengembangan Tes Hasil BelajarModul 2. Pengembangan Tes Hasil Belajar
Modul 2. Pengembangan Tes Hasil BelajarNaita Novia Sari
 
Ppt landasan perkembangan kurikulum
Ppt landasan perkembangan kurikulumPpt landasan perkembangan kurikulum
Ppt landasan perkembangan kurikulumSuci Agustina
 
Makalah Prinsip Fleksibilitas
Makalah Prinsip FleksibilitasMakalah Prinsip Fleksibilitas
Makalah Prinsip FleksibilitasDedy Wiranto
 
Teknik tes dan teknik nontes sebagai alat evaluasi hasil belajar
Teknik tes dan teknik nontes sebagai alat evaluasi hasil belajarTeknik tes dan teknik nontes sebagai alat evaluasi hasil belajar
Teknik tes dan teknik nontes sebagai alat evaluasi hasil belajarKumala Lestari
 
Powerpoint manajemen pendidikan
Powerpoint manajemen pendidikanPowerpoint manajemen pendidikan
Powerpoint manajemen pendidikangeriya
 
PENDEKATAN dalam PENGEMBANGAN KURIKULUM.
PENDEKATAN dalam PENGEMBANGAN KURIKULUM.PENDEKATAN dalam PENGEMBANGAN KURIKULUM.
PENDEKATAN dalam PENGEMBANGAN KURIKULUM.Grace Ginting
 
Pengukuran, penilaian dan evaluasi
Pengukuran, penilaian dan evaluasiPengukuran, penilaian dan evaluasi
Pengukuran, penilaian dan evaluasiPesa Desgamalia
 
Makalah Penilaian berbasis kelas
Makalah Penilaian berbasis kelasMakalah Penilaian berbasis kelas
Makalah Penilaian berbasis kelasImam181993
 

What's hot (20)

Laporan observasi Perkembangan Siswa Sekolah Dasar Negeri 04 Jaten kec.Jaten ...
Laporan observasi Perkembangan Siswa Sekolah Dasar Negeri 04 Jaten kec.Jaten ...Laporan observasi Perkembangan Siswa Sekolah Dasar Negeri 04 Jaten kec.Jaten ...
Laporan observasi Perkembangan Siswa Sekolah Dasar Negeri 04 Jaten kec.Jaten ...
 
Jelaskan dengan contoh landasan historis pada landasan pedidikan pacasila
Jelaskan dengan contoh landasan historis pada landasan pedidikan pacasilaJelaskan dengan contoh landasan historis pada landasan pedidikan pacasila
Jelaskan dengan contoh landasan historis pada landasan pedidikan pacasila
 
Analisis Materi Pembelajaran
Analisis Materi Pembelajaran Analisis Materi Pembelajaran
Analisis Materi Pembelajaran
 
4. teori-belajar
4. teori-belajar4. teori-belajar
4. teori-belajar
 
Analisis kesukaran dan daya beda soal dan distraktor
Analisis  kesukaran dan daya beda soal dan distraktorAnalisis  kesukaran dan daya beda soal dan distraktor
Analisis kesukaran dan daya beda soal dan distraktor
 
Instrumen tes kemampuan pemahaman konsep dan komunikasi matematis
Instrumen tes kemampuan pemahaman konsep dan komunikasi matematisInstrumen tes kemampuan pemahaman konsep dan komunikasi matematis
Instrumen tes kemampuan pemahaman konsep dan komunikasi matematis
 
Percobaan pemantulan cermin cekung
Percobaan pemantulan cermin cekungPercobaan pemantulan cermin cekung
Percobaan pemantulan cermin cekung
 
13 strategi peningkatan mutu pendidikan melalui penerapan mbs konsep mbs meru...
13 strategi peningkatan mutu pendidikan melalui penerapan mbs konsep mbs meru...13 strategi peningkatan mutu pendidikan melalui penerapan mbs konsep mbs meru...
13 strategi peningkatan mutu pendidikan melalui penerapan mbs konsep mbs meru...
 
Hakikat dan Substansi Kurikulum
Hakikat dan Substansi KurikulumHakikat dan Substansi Kurikulum
Hakikat dan Substansi Kurikulum
 
Sintak berbagai model pembelajaran
Sintak berbagai model pembelajaranSintak berbagai model pembelajaran
Sintak berbagai model pembelajaran
 
Kegiatan Pendahuluan dan Penutup
Kegiatan Pendahuluan dan Penutup Kegiatan Pendahuluan dan Penutup
Kegiatan Pendahuluan dan Penutup
 
Modul 2. Pengembangan Tes Hasil Belajar
Modul 2. Pengembangan Tes Hasil BelajarModul 2. Pengembangan Tes Hasil Belajar
Modul 2. Pengembangan Tes Hasil Belajar
 
Ppt landasan perkembangan kurikulum
Ppt landasan perkembangan kurikulumPpt landasan perkembangan kurikulum
Ppt landasan perkembangan kurikulum
 
Makalah Prinsip Fleksibilitas
Makalah Prinsip FleksibilitasMakalah Prinsip Fleksibilitas
Makalah Prinsip Fleksibilitas
 
Makalah kode etik guru
Makalah kode etik guruMakalah kode etik guru
Makalah kode etik guru
 
Teknik tes dan teknik nontes sebagai alat evaluasi hasil belajar
Teknik tes dan teknik nontes sebagai alat evaluasi hasil belajarTeknik tes dan teknik nontes sebagai alat evaluasi hasil belajar
Teknik tes dan teknik nontes sebagai alat evaluasi hasil belajar
 
Powerpoint manajemen pendidikan
Powerpoint manajemen pendidikanPowerpoint manajemen pendidikan
Powerpoint manajemen pendidikan
 
PENDEKATAN dalam PENGEMBANGAN KURIKULUM.
PENDEKATAN dalam PENGEMBANGAN KURIKULUM.PENDEKATAN dalam PENGEMBANGAN KURIKULUM.
PENDEKATAN dalam PENGEMBANGAN KURIKULUM.
 
Pengukuran, penilaian dan evaluasi
Pengukuran, penilaian dan evaluasiPengukuran, penilaian dan evaluasi
Pengukuran, penilaian dan evaluasi
 
Makalah Penilaian berbasis kelas
Makalah Penilaian berbasis kelasMakalah Penilaian berbasis kelas
Makalah Penilaian berbasis kelas
 

Similar to Makalah Standar Nasional Pendidikan

Makalah Sistem Pendidikan Nasional - Standar Pendidikan Nasional
Makalah Sistem Pendidikan Nasional - Standar Pendidikan NasionalMakalah Sistem Pendidikan Nasional - Standar Pendidikan Nasional
Makalah Sistem Pendidikan Nasional - Standar Pendidikan NasionalDedy Wiranto
 
Standar pengelolaan pendidikan
Standar pengelolaan pendidikanStandar pengelolaan pendidikan
Standar pengelolaan pendidikanUNIB
 
Assessmen pembelajaran
Assessmen pembelajaranAssessmen pembelajaran
Assessmen pembelajaranLuphly Bee
 
STANDAR ISI KURIKULUM 2013
STANDAR ISI KURIKULUM 2013STANDAR ISI KURIKULUM 2013
STANDAR ISI KURIKULUM 2013Jajang Nur'alim
 
Permen no. 049 2014 standar nasional pendidikan tinggi
Permen no. 049 2014 standar nasional pendidikan tinggiPermen no. 049 2014 standar nasional pendidikan tinggi
Permen no. 049 2014 standar nasional pendidikan tinggiDenny Helard
 
Permen tahun 2014 nomor 049
Permen tahun 2014 nomor 049Permen tahun 2014 nomor 049
Permen tahun 2014 nomor 049Ari Satria
 
9. permen no-19-standar-pengelolaan-pendidikan
9. permen no-19-standar-pengelolaan-pendidikan9. permen no-19-standar-pengelolaan-pendidikan
9. permen no-19-standar-pengelolaan-pendidikanSofyan Saputra
 
Permen no-19-standar-pengelolaan-pendidikan
Permen no-19-standar-pengelolaan-pendidikanPermen no-19-standar-pengelolaan-pendidikan
Permen no-19-standar-pengelolaan-pendidikanSofyan Saputra
 
Pp no. 32 tahun 2013
Pp no. 32 tahun 2013Pp no. 32 tahun 2013
Pp no. 32 tahun 2013Dani Rusdani
 
PP 19 Tahun 2005 Standar Nasional Pendidikan
PP 19 Tahun 2005 Standar Nasional PendidikanPP 19 Tahun 2005 Standar Nasional Pendidikan
PP 19 Tahun 2005 Standar Nasional PendidikanYani Pieter Pitoy
 
1.permendiknas no. 22 tahun 2006 si,180208
1.permendiknas no. 22 tahun 2006 si,1802081.permendiknas no. 22 tahun 2006 si,180208
1.permendiknas no. 22 tahun 2006 si,180208SMK YZA 2 KOTA BOGOR
 
TUJUAN DAN STANDAR KOMPETENSI MENGAJAR DAN BELAJAR DALAM STANDAR PROSES PENDI...
TUJUAN DAN STANDAR KOMPETENSI MENGAJAR DAN BELAJAR DALAM STANDAR PROSES PENDI...TUJUAN DAN STANDAR KOMPETENSI MENGAJAR DAN BELAJAR DALAM STANDAR PROSES PENDI...
TUJUAN DAN STANDAR KOMPETENSI MENGAJAR DAN BELAJAR DALAM STANDAR PROSES PENDI...Google
 

Similar to Makalah Standar Nasional Pendidikan (20)

Makalah Sistem Pendidikan Nasional - Standar Pendidikan Nasional
Makalah Sistem Pendidikan Nasional - Standar Pendidikan NasionalMakalah Sistem Pendidikan Nasional - Standar Pendidikan Nasional
Makalah Sistem Pendidikan Nasional - Standar Pendidikan Nasional
 
Standar pengelolaan pendidikan
Standar pengelolaan pendidikanStandar pengelolaan pendidikan
Standar pengelolaan pendidikan
 
Rahmi
RahmiRahmi
Rahmi
 
Makalah KTSP
Makalah KTSPMakalah KTSP
Makalah KTSP
 
Buku standar-isi-smp
Buku standar-isi-smpBuku standar-isi-smp
Buku standar-isi-smp
 
Assessmen pembelajaran
Assessmen pembelajaranAssessmen pembelajaran
Assessmen pembelajaran
 
STANDAR ISI KURIKULUM 2013
STANDAR ISI KURIKULUM 2013STANDAR ISI KURIKULUM 2013
STANDAR ISI KURIKULUM 2013
 
Permen no. 049 2014 standar nasional pendidikan tinggi
Permen no. 049 2014 standar nasional pendidikan tinggiPermen no. 049 2014 standar nasional pendidikan tinggi
Permen no. 049 2014 standar nasional pendidikan tinggi
 
Permen tahun 2014 nomor 049
Permen tahun 2014 nomor 049Permen tahun 2014 nomor 049
Permen tahun 2014 nomor 049
 
No. 49 tahun 2014
No. 49 tahun 2014No. 49 tahun 2014
No. 49 tahun 2014
 
9. permen no-19-standar-pengelolaan-pendidikan
9. permen no-19-standar-pengelolaan-pendidikan9. permen no-19-standar-pengelolaan-pendidikan
9. permen no-19-standar-pengelolaan-pendidikan
 
Permen no-19-standar-pengelolaan-pendidikan
Permen no-19-standar-pengelolaan-pendidikanPermen no-19-standar-pengelolaan-pendidikan
Permen no-19-standar-pengelolaan-pendidikan
 
Rahmi 2
Rahmi 2Rahmi 2
Rahmi 2
 
Pp no. 32 tahun 2013
Pp no. 32 tahun 2013Pp no. 32 tahun 2013
Pp no. 32 tahun 2013
 
02. pp no._32_tahun_2013
02. pp no._32_tahun_201302. pp no._32_tahun_2013
02. pp no._32_tahun_2013
 
Pp no-32-tahun-2013-tentang-perubahan-snp
Pp no-32-tahun-2013-tentang-perubahan-snpPp no-32-tahun-2013-tentang-perubahan-snp
Pp no-32-tahun-2013-tentang-perubahan-snp
 
PP 19 Tahun 2005 Standar Nasional Pendidikan
PP 19 Tahun 2005 Standar Nasional PendidikanPP 19 Tahun 2005 Standar Nasional Pendidikan
PP 19 Tahun 2005 Standar Nasional Pendidikan
 
1.permendiknas no. 22 tahun 2006 si,180208
1.permendiknas no. 22 tahun 2006 si,1802081.permendiknas no. 22 tahun 2006 si,180208
1.permendiknas no. 22 tahun 2006 si,180208
 
Analisis konteks 2010
Analisis konteks 2010Analisis konteks 2010
Analisis konteks 2010
 
TUJUAN DAN STANDAR KOMPETENSI MENGAJAR DAN BELAJAR DALAM STANDAR PROSES PENDI...
TUJUAN DAN STANDAR KOMPETENSI MENGAJAR DAN BELAJAR DALAM STANDAR PROSES PENDI...TUJUAN DAN STANDAR KOMPETENSI MENGAJAR DAN BELAJAR DALAM STANDAR PROSES PENDI...
TUJUAN DAN STANDAR KOMPETENSI MENGAJAR DAN BELAJAR DALAM STANDAR PROSES PENDI...
 

More from Dedy Wiranto

Makalah Asumsi Dasar Dan Definisi Desain Instruksional Dan Pemahaman Aplikati...
Makalah Asumsi Dasar Dan Definisi Desain Instruksional Dan Pemahaman Aplikati...Makalah Asumsi Dasar Dan Definisi Desain Instruksional Dan Pemahaman Aplikati...
Makalah Asumsi Dasar Dan Definisi Desain Instruksional Dan Pemahaman Aplikati...Dedy Wiranto
 
Makalah Pemahaman Teoritis Dan Aplikatif Model Desain Instruksional Dick and ...
Makalah Pemahaman Teoritis Dan Aplikatif Model Desain Instruksional Dick and ...Makalah Pemahaman Teoritis Dan Aplikatif Model Desain Instruksional Dick and ...
Makalah Pemahaman Teoritis Dan Aplikatif Model Desain Instruksional Dick and ...Dedy Wiranto
 
Makalah Asumsi Dasar Dan Definisi Desain Instruksional (Project Minerva Instr...
Makalah Asumsi Dasar Dan Definisi Desain Instruksional (Project Minerva Instr...Makalah Asumsi Dasar Dan Definisi Desain Instruksional (Project Minerva Instr...
Makalah Asumsi Dasar Dan Definisi Desain Instruksional (Project Minerva Instr...Dedy Wiranto
 
Makalah Kegiatan Instruksional Berbasis Kompetensi
Makalah Kegiatan Instruksional Berbasis KompetensiMakalah Kegiatan Instruksional Berbasis Kompetensi
Makalah Kegiatan Instruksional Berbasis KompetensiDedy Wiranto
 
Makalah Kegiatan Instruksional Sebagai Sistem Dilihat Dari Sudut Pandang Tekn...
Makalah Kegiatan Instruksional Sebagai Sistem Dilihat Dari Sudut Pandang Tekn...Makalah Kegiatan Instruksional Sebagai Sistem Dilihat Dari Sudut Pandang Tekn...
Makalah Kegiatan Instruksional Sebagai Sistem Dilihat Dari Sudut Pandang Tekn...Dedy Wiranto
 
Makalah Terminologi dan Implementasi Desain Intruksional
Makalah Terminologi dan Implementasi Desain IntruksionalMakalah Terminologi dan Implementasi Desain Intruksional
Makalah Terminologi dan Implementasi Desain IntruksionalDedy Wiranto
 
Analisis Dimensi Sosial “Metode Numbered Head Together (NHT)"
Analisis Dimensi Sosial “Metode Numbered Head Together (NHT)"Analisis Dimensi Sosial “Metode Numbered Head Together (NHT)"
Analisis Dimensi Sosial “Metode Numbered Head Together (NHT)"Dedy Wiranto
 
Karakteristik Media Pembelajaran
Karakteristik Media PembelajaranKarakteristik Media Pembelajaran
Karakteristik Media PembelajaranDedy Wiranto
 
Makalah Pendidikan Karakter Untuk Memajukan Negara Indonesia
Makalah Pendidikan Karakter Untuk Memajukan Negara IndonesiaMakalah Pendidikan Karakter Untuk Memajukan Negara Indonesia
Makalah Pendidikan Karakter Untuk Memajukan Negara IndonesiaDedy Wiranto
 
Makalah Teori Pembelajaran Menurut Edwin Ray Guthrie
Makalah Teori Pembelajaran Menurut Edwin Ray GuthrieMakalah Teori Pembelajaran Menurut Edwin Ray Guthrie
Makalah Teori Pembelajaran Menurut Edwin Ray GuthrieDedy Wiranto
 
Makalah Model Pengembangan Kurikulum “DEMONSTRATION”
Makalah Model Pengembangan Kurikulum “DEMONSTRATION”Makalah Model Pengembangan Kurikulum “DEMONSTRATION”
Makalah Model Pengembangan Kurikulum “DEMONSTRATION”Dedy Wiranto
 
Makalah Aliran-aliran Dalam Pendidikan
Makalah Aliran-aliran Dalam PendidikanMakalah Aliran-aliran Dalam Pendidikan
Makalah Aliran-aliran Dalam PendidikanDedy Wiranto
 
Dasar-Dasar Pengertian Moral
Dasar-Dasar Pengertian MoralDasar-Dasar Pengertian Moral
Dasar-Dasar Pengertian MoralDedy Wiranto
 
Makalah Pembelajaran Kelas Khusus
Makalah Pembelajaran Kelas KhususMakalah Pembelajaran Kelas Khusus
Makalah Pembelajaran Kelas KhususDedy Wiranto
 
Makalah Layanan Terhadap Anak Berkesulitan Kognitif/Akademik.docx
Makalah Layanan Terhadap Anak Berkesulitan Kognitif/Akademik.docxMakalah Layanan Terhadap Anak Berkesulitan Kognitif/Akademik.docx
Makalah Layanan Terhadap Anak Berkesulitan Kognitif/Akademik.docxDedy Wiranto
 
Makalah Model Pengembangan Kurikulum Adaptif Pada Pendidikan Kelas Khusus
Makalah Model Pengembangan Kurikulum Adaptif Pada Pendidikan Kelas KhususMakalah Model Pengembangan Kurikulum Adaptif Pada Pendidikan Kelas Khusus
Makalah Model Pengembangan Kurikulum Adaptif Pada Pendidikan Kelas KhususDedy Wiranto
 
Makalah Hakikat dan Fungsi Pendidikan Kelas Khusus Bagi Anak Berkebutuhan Khusus
Makalah Hakikat dan Fungsi Pendidikan Kelas Khusus Bagi Anak Berkebutuhan KhususMakalah Hakikat dan Fungsi Pendidikan Kelas Khusus Bagi Anak Berkebutuhan Khusus
Makalah Hakikat dan Fungsi Pendidikan Kelas Khusus Bagi Anak Berkebutuhan KhususDedy Wiranto
 
Makalah Standar Kompetensi Pendidikan Kelas Khusus dan Komponen Kurikulum
Makalah Standar Kompetensi Pendidikan Kelas Khusus dan Komponen KurikulumMakalah Standar Kompetensi Pendidikan Kelas Khusus dan Komponen Kurikulum
Makalah Standar Kompetensi Pendidikan Kelas Khusus dan Komponen KurikulumDedy Wiranto
 
Makalah Penyebab Anak Berkebutuhan Khusus
Makalah Penyebab Anak Berkebutuhan KhususMakalah Penyebab Anak Berkebutuhan Khusus
Makalah Penyebab Anak Berkebutuhan KhususDedy Wiranto
 
Makalah Teori Belajar - Pemrosesan Informasi
Makalah Teori Belajar - Pemrosesan InformasiMakalah Teori Belajar - Pemrosesan Informasi
Makalah Teori Belajar - Pemrosesan InformasiDedy Wiranto
 

More from Dedy Wiranto (20)

Makalah Asumsi Dasar Dan Definisi Desain Instruksional Dan Pemahaman Aplikati...
Makalah Asumsi Dasar Dan Definisi Desain Instruksional Dan Pemahaman Aplikati...Makalah Asumsi Dasar Dan Definisi Desain Instruksional Dan Pemahaman Aplikati...
Makalah Asumsi Dasar Dan Definisi Desain Instruksional Dan Pemahaman Aplikati...
 
Makalah Pemahaman Teoritis Dan Aplikatif Model Desain Instruksional Dick and ...
Makalah Pemahaman Teoritis Dan Aplikatif Model Desain Instruksional Dick and ...Makalah Pemahaman Teoritis Dan Aplikatif Model Desain Instruksional Dick and ...
Makalah Pemahaman Teoritis Dan Aplikatif Model Desain Instruksional Dick and ...
 
Makalah Asumsi Dasar Dan Definisi Desain Instruksional (Project Minerva Instr...
Makalah Asumsi Dasar Dan Definisi Desain Instruksional (Project Minerva Instr...Makalah Asumsi Dasar Dan Definisi Desain Instruksional (Project Minerva Instr...
Makalah Asumsi Dasar Dan Definisi Desain Instruksional (Project Minerva Instr...
 
Makalah Kegiatan Instruksional Berbasis Kompetensi
Makalah Kegiatan Instruksional Berbasis KompetensiMakalah Kegiatan Instruksional Berbasis Kompetensi
Makalah Kegiatan Instruksional Berbasis Kompetensi
 
Makalah Kegiatan Instruksional Sebagai Sistem Dilihat Dari Sudut Pandang Tekn...
Makalah Kegiatan Instruksional Sebagai Sistem Dilihat Dari Sudut Pandang Tekn...Makalah Kegiatan Instruksional Sebagai Sistem Dilihat Dari Sudut Pandang Tekn...
Makalah Kegiatan Instruksional Sebagai Sistem Dilihat Dari Sudut Pandang Tekn...
 
Makalah Terminologi dan Implementasi Desain Intruksional
Makalah Terminologi dan Implementasi Desain IntruksionalMakalah Terminologi dan Implementasi Desain Intruksional
Makalah Terminologi dan Implementasi Desain Intruksional
 
Analisis Dimensi Sosial “Metode Numbered Head Together (NHT)"
Analisis Dimensi Sosial “Metode Numbered Head Together (NHT)"Analisis Dimensi Sosial “Metode Numbered Head Together (NHT)"
Analisis Dimensi Sosial “Metode Numbered Head Together (NHT)"
 
Karakteristik Media Pembelajaran
Karakteristik Media PembelajaranKarakteristik Media Pembelajaran
Karakteristik Media Pembelajaran
 
Makalah Pendidikan Karakter Untuk Memajukan Negara Indonesia
Makalah Pendidikan Karakter Untuk Memajukan Negara IndonesiaMakalah Pendidikan Karakter Untuk Memajukan Negara Indonesia
Makalah Pendidikan Karakter Untuk Memajukan Negara Indonesia
 
Makalah Teori Pembelajaran Menurut Edwin Ray Guthrie
Makalah Teori Pembelajaran Menurut Edwin Ray GuthrieMakalah Teori Pembelajaran Menurut Edwin Ray Guthrie
Makalah Teori Pembelajaran Menurut Edwin Ray Guthrie
 
Makalah Model Pengembangan Kurikulum “DEMONSTRATION”
Makalah Model Pengembangan Kurikulum “DEMONSTRATION”Makalah Model Pengembangan Kurikulum “DEMONSTRATION”
Makalah Model Pengembangan Kurikulum “DEMONSTRATION”
 
Makalah Aliran-aliran Dalam Pendidikan
Makalah Aliran-aliran Dalam PendidikanMakalah Aliran-aliran Dalam Pendidikan
Makalah Aliran-aliran Dalam Pendidikan
 
Dasar-Dasar Pengertian Moral
Dasar-Dasar Pengertian MoralDasar-Dasar Pengertian Moral
Dasar-Dasar Pengertian Moral
 
Makalah Pembelajaran Kelas Khusus
Makalah Pembelajaran Kelas KhususMakalah Pembelajaran Kelas Khusus
Makalah Pembelajaran Kelas Khusus
 
Makalah Layanan Terhadap Anak Berkesulitan Kognitif/Akademik.docx
Makalah Layanan Terhadap Anak Berkesulitan Kognitif/Akademik.docxMakalah Layanan Terhadap Anak Berkesulitan Kognitif/Akademik.docx
Makalah Layanan Terhadap Anak Berkesulitan Kognitif/Akademik.docx
 
Makalah Model Pengembangan Kurikulum Adaptif Pada Pendidikan Kelas Khusus
Makalah Model Pengembangan Kurikulum Adaptif Pada Pendidikan Kelas KhususMakalah Model Pengembangan Kurikulum Adaptif Pada Pendidikan Kelas Khusus
Makalah Model Pengembangan Kurikulum Adaptif Pada Pendidikan Kelas Khusus
 
Makalah Hakikat dan Fungsi Pendidikan Kelas Khusus Bagi Anak Berkebutuhan Khusus
Makalah Hakikat dan Fungsi Pendidikan Kelas Khusus Bagi Anak Berkebutuhan KhususMakalah Hakikat dan Fungsi Pendidikan Kelas Khusus Bagi Anak Berkebutuhan Khusus
Makalah Hakikat dan Fungsi Pendidikan Kelas Khusus Bagi Anak Berkebutuhan Khusus
 
Makalah Standar Kompetensi Pendidikan Kelas Khusus dan Komponen Kurikulum
Makalah Standar Kompetensi Pendidikan Kelas Khusus dan Komponen KurikulumMakalah Standar Kompetensi Pendidikan Kelas Khusus dan Komponen Kurikulum
Makalah Standar Kompetensi Pendidikan Kelas Khusus dan Komponen Kurikulum
 
Makalah Penyebab Anak Berkebutuhan Khusus
Makalah Penyebab Anak Berkebutuhan KhususMakalah Penyebab Anak Berkebutuhan Khusus
Makalah Penyebab Anak Berkebutuhan Khusus
 
Makalah Teori Belajar - Pemrosesan Informasi
Makalah Teori Belajar - Pemrosesan InformasiMakalah Teori Belajar - Pemrosesan Informasi
Makalah Teori Belajar - Pemrosesan Informasi
 

Recently uploaded

HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptGirl38
 
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptModul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptYanseBetnaArte
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 

Recently uploaded (20)

HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
 
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptModul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 

Makalah Standar Nasional Pendidikan

  • 1. i MAKALAH ILMU PENDIDIKAN Standar Nasional Pendidikan Disusun Oleh : Dwi Eti Awaliatun (1102415010) Dedy Wiranto (1102415003) Guntur Wahyu Suharto (1102415023) FAKULTAS ILMU PENDIDIKN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2016
  • 2. ii
  • 3. iii KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas berkat dan rahmatnya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas Ilmu Pendidikan “Standar Nasional Pendidikan” dengan baik. Makalah ini dibuat untuk keperluan tugas Ilmu Pendidikan. Harapan kami semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan manambah wawasan pembaca sehingga pembaca dapat mengetahui apa itu pemrosesan informasi. Semoga isi makalah ini dapat mudah dipahami, kami mengucapkan terimakasih mengucapkan mohon maaf jika dalam penulisan makalah ini terdapat kata-kata yang salah, kami menyadari makalah ini kurang sempurna, oleh karena itu saran dan kritik sangat diharapkan sehingga pembuatan makalah yang akan datang lebih baik lagi Semarang, April 2016
  • 4. iv DAFTAR ISI KATA PENGANTAR..........................................................................................ii DAFTAR ISI........................................................................................................iii BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................1 1.1 LATAR BELAKANG..........................................................................1 1.2 RUMUSAN MASALAH.....................................................................1 1.3 TUJUAN……………………............................................................. 1 BAB II PEMBAHASAN......................................................................................3 2.1 LANDASAN HUKUM TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN....................................................................................3 2.2 LINGKUP, FUNGSI DAN TUJUAN ................................................4 2.2.1 RUANG LINGKUP SNP .........................................................4 2.2.2 FUNGSI DAN TUJUAN SNP .................................................7 2.3 PENERAPAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN..................8 2.3.1 PROSES PENERAPAN SNP...................................................8 2.3.2 KIAT PRAKTIS PENERAPAN STANDAR DAN PENJAMIN MUTU...................................................................10 BAB III PENUTUP..............................................................................................12 3.1 SIMPULAN........................................................................................12 DAFTAR PUSTAKA
  • 5. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan adalah suatu proses belajar-mengajar yang dilakukan dengan sengaja, sadar dan berencana yang membiasakan para warga masyarakat sedini mungkin untuk menggali, mengenal, memahami, menyadari, menguasai, menghayati serta mengamalkan nilai-nilai yang disepakati bersama sebagai terpuji, dikehendaki serta berguna bagi kehidupan dan perkembangan pribadi masyarakat, bangsa dan negara. Pendidikan nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mengemban fungsi tersebut pemerintah menyelenggarakan suatu sistem pendidikan nasional sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Dalam UUD 1945 dinyatakan bahwa tujuan dari pembangunan adalah memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, perdamaian abadi dan keadilan sosial. Oleh karena itu dalam pembangunan tersebut pendidikan memegang peranan penting untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan pemerintah mempunyai kewajiban dalam melaksanakan setiap kebijakan pendidikan yang diambil untuk tercapainya tujuan pendidikan nasional tersebut, sehingga arah kebijakan pendidikan menjadi bagian dari upaya dalam melaksanakan amanat yang terkandung dalam UUD 1945. Kebijakan pemerintah dalam bidang pendidikan salah satunya seperti yang telah dimuat dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yang di dalamnya mencakup dasar dan tujuan,
  • 6. 2 penyelenggaraan pendidikan termasuk wajib belajar, penjamin kualitas pendidikan serta peran serta masyarakat dalam sistem pendidikan nasional. Kebijakan tersebut dibuat untuk menghasilkan Pendidikan Indonesia yang baik dan lulusan berkualitas di sector jenjang pendidikan. Untuk mendukung hal tersebut terlebih dahulu menentukan standar yang harus menjadi acuan pelaksanaan kegiatan pendidikan, maka untuk itu pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP) yang kemudian dibentuk pula Badan Standar Nasional Pendidikan (BNSP) sebagai badan yang menentukan 8 (delapan) standar dan kriteria pencapaian penyelenggraaan pendidikan. Adapun standar-standar yang menjadi dasar bagi penyelenggaraan pendidikan sebagaimana yang diatur dalam Pasal 2 Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tersebut yaitu: 1) Standar Isi, 2) Standar Proses, 3) Standar Kompetensi Lulusan, 4) Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan, 5) Standar Sarana dan Prasarana, 6) Standar Pengelolaan, 7) Standar Pembiayaan dan, 8) Standar Penilaian Pendidikan. Namun pada makalah ini akan membahas tentang pengertian, aturan, dan penerapan Standar Nasional Pendidikan. 1.2 Rumusan Masalah a. Apakah yang dimaksud Standar Nasional Pendidikan? b. Apakah saja Lingkup Standar Pendidikan Nasional? c. Apa Tujuan Standar Pendidikan Nasional? d. Apa Fungsi Standar Pendidikan Nasional? e. Apa aturan dari Standar Isi Nasional Pendidikan? f. Bagaimana penerapan Standar Isi Nasional Pendidikan? 1.3 Tujuan Dari rumusan masalah di atas tujuan penulisan makalah ini adalah: a. Dapat mengetahui pengertian dari Standar Isi Nasional Pendidikan. b. Dapat mengetahui aturan dari Standar Isi Nasional Pendidikan. c. Dapat menerapkan Standar Isi Nasional Pendidikan. d. Menambah wawasan pembaca tentang Standardisasi Pendidikan Nasional, e. Mengetahui apa saja Lingkup Standar Pendidikan Nasional, dan f. Mengetahui Tujuan dan Fungsi Standar Pendidikan Nasional.
  • 7. 3 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Landasan Hukum tentang Sistem Pendidikan Nasional Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan mengamanatkan bahwa Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) jenjang pendidikan dasar dan menengah disusun oleh satuan pendidikan dengan mengacu kepada Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) serta berpedoman pada panduan yang disusun oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang mengacu pada standar nasional pendidikan dimaksudkan untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan nasional. Satndar nasional pendidikan terdiri atas: standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidikan dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan. Dua dari kedelapan standar nasional pendidikan tersebut, yaitu Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) merupakan acuan pertama bagi satuan pendidikan dalam mengembangkan kurikulum. Untuk memenuhi amanat Undang-undang tersebut diatas dan guna mencapai tujuan pendidikan nasional pada umumnya, serta tujuan pendidikan sekolah pada khususnya, lembaga pendidikan tingkat menengah memandang perlu untuk melibatkan seluruh warga sekolah dengan berkoordinasi kepada pemangku kepentingan lingkungan sekitar sekolah. Landasan Hukum:  Peraturan Pemerintah RI Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan  Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi  Permendiknas Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan
  • 8. 4  Permendiknas Nomor 24 Tahun 2006 tentang Pelaksanaan Standar Isi dan SKL pada Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah  Permendiknas Nomor 24 Tahun 2006 tenrtang SKLpada satuan pendidikan dasar dan menengah  Permen Nomor 47 Tahun 2008 Tentang Standar Isi  Permen Nomor 13 Tahun 2007 tentang Kepala Sekolah  Permen Nomor 16 Tahun 2007 dan Nomor 32 Tahun 2008 tentang guru  Permen Nomor 19 Tahun 2007 Tentang Standar Pengelolaan  Permen Nomor 20 Tahun 2007 tentang Standar Penilaian  Permen Nomor 24 Tahun 2007 dan Permen Nomor 33 Tahun 2008 tentang standar Sarana Prasarana  Permen Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses  Permen Nomor 24 Tahun 2008 tentang TU  Permen Nomor 25 Tahun 2008 tentang perpustakaan  Permen Nomor 26 Tahun 2008 tentang Laboratorium  Permen Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kesiswaan 2.2 Lingkup, Fungsi dan Tujuan 2.2.1 Ruang Lingkup Standar Nasional Pendidikan Standar Nasional Pendidikan (SNP) adalah kriteria minimal tentang sistem pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia. Lingkup Standar Nasional Pendidikan meliputi: 1. Standar isi Standar isi adalah: Ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi yang dituangkan dalam kriteria tentang kompetensi tamatan, kompetensi bahan kajian, kompetensi mata pelajaran, dan silabus pembelajaran yang harus dipenuhi oleh peserta didik pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Standar isi mencakup lingkup materi dan tingkat kompetensi untuk mencapai kompetensi lulusan pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Standar isi tersebut memuat kerangka dasar dan struktur kurikulum, beban
  • 9. 5 belajar, kurikulum tingkat satuan pendidikan, dan kalender pendidikan/akademik. Dan standar isi disusun tentu saja sesuai dengan SKL ( Standar Kompetensi Kelulusan). 2. Standar proses Standar proses, adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran pada satu satuan pendidikan untuk mencapai standar kompetensi lulusan. Dari pengertian diatas, ada beberapa hal yang perlu di garis bawahi. Pertama, standar nasional pendidikan yang berarti standar ini berlaku untuk setiap lembaga pendidikan formal pada jenjang pendidikan tertentu dimanapun pendidikan itu berada secara nasional. Dengan demikian seluruh sekolah seharusnya melaksanakan proses pembelajaran seperti yang dirumuskan dalam standar proses pendidikan ini. Kedua, standar proses pendidikan berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran, yang berarti dalam standar proses pendidikan berisi tentang bagaimana seharusnya proses pembelajaran berlangsung. Dengan demikian, standar proses pendidikan tersebut bisa dijadikan pedoman bagi guru dalam pengelolahan pembelajaran. Ketiga,standar proses pendidikan diarahkan untuk mencapai standar kompetensi kelulusan. Dengan demikian, standar kompetensi lulusan merupakan sumber atau rujukan utama dalam menentukan standar proses pendidikan. 3. Standar kompetensi lulusan Standar kompetensi lulusan adalah kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Standar ini disusun dan dikembangkan oleh BSNP dan ditetapkan oleh Keputusan Menteri Pendidikan Nasional. Hal ini selanjutnya diatur dalam Permendiknas No.23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.
  • 10. 6 4. Standar pendidik dan tenaga kependidikan Standar pendidik dan tenaga kependidikan adalah kriteria pendidikan prajabatan dan kelayakan maupun mental, serta pendidikan dalam jabatan. Guru atau pendidik ialah tenaga pendidik yang memberikan sejumlah ilmu pengetahuan kepada anak didik di sekolah ( Saiful Bahri Djamarah,2002). Selanjutnya, standar pendidik akan menetukan kualifikasi setiap guru sebagai tenaga profesional yang dapat menunjang keberhasilan tujuan pencapaian pendidikan. Dengan demikian jabatan guru hanya dapat dipegang oleh orang yang telah memiliki kualifikasi tertentu. 5. Standar sarana dan prasarana Standar sarana dan prasarana adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan kriteria minimal tentang ruang belajar, tempat berolahraga, tempat beribadah, perpustakaan, laboratorium, bengkel kerja, tempat bermain, tempat berkreasi dan berekreasi serta sumber belajar lain, yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran, termasuk penggunaan teknologi informasi dan komunikasi. Standar sarana merupakan standar yang cukup penting karena standar proses pendidikan hanya mungkin dapat dilakukan manakalah ada standar sarana yang memadai. 6. Standar pengelolaan Standar pengelolaan adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan kegiatan pendidikan pada tingkat satuan pendidikan, kabupaten/kota, provinsi, atau nasional agar tercapai efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan pendidikan. 7. Standar pembiayaan Standar pembiayaan adalah standar yang mengatur komponen dan besarnya biaya operasi satuan pendidikan yang berlaku selama satu tahun.
  • 11. 7 8. Standar penilaian pendidikan. Standar penilaian pendidikan adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik. kedelapan lingkup standar pendidikan ini pada dasarnya tidak berjalan sendiri-sendiri, tetapi merupakan sebuah rangkaian yang utuh dan saling terkait. Untuk penjaminan dan pengendalian mutu pendidikan sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan dilakukan evaluasi, akreditasi, dan sertifikasi. Standar Nasional Pendidikan disempurnakan secara terencana, terarah, dan berkelanjutan sesuai dengan tuntutan perubahan kehidupan lokal, nasional, dan global. 2.2.2 Fungsi dan Tujuan Standar Nasional Pendidikan Standar nasional pendidikan adalah kriteria minimal tentang sistem pendidikan yang berlaku di seluruh wilayah hukum negara kesatuan republik indonesia yang mencakup; stadar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan dan standar penilaian pendidikan. Fungsinya adalah sebagai dasar dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan pendidikan dalam rangka mewujudkan pendidikan nasional yang bermutu. Tujuannya adalah untuk menjamin mutu pendidikan nasional dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat.  Standar Nasional Pendidikan berfungsi sebagai dasar dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan pendidikan dalam rangka mewujudkan pendidikan nasional yang bermutu.  Standar Nasional Pendidikan bertujuan menjamin mutu pendidikan nasional dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat.  Standar Nasional Pendidikan disempurnakan secara terencana, terarah, dan berkelanjutan sesuai dengan tuntutan perubahan kehidupan lokal, nasional, dan global.
  • 12. 8 2.3 Penerapan Standar Nasional Pendidikan Dalam pandangan banyak pendidik, “standar” adalah istilah yang menggambarkan tentang yang harus seseorang pahami serta mampu menerapkannya. Penggunaan “standar” selalu dipandang sebagai produk kebijakan yang mengarahkan mekanisme pendidikan untuk mencapai hasil yang diharapkan serta mempertanggungjawabkan hasil belajar belajar di sekolah. Persepsi ini dirancang untuk mengukur kemajuan siswa ke arah tercapainya standar yang ditetapkan. Penyelenggaraan pendidikan pada prinsipnya harus menjamin bahwa siswa mempelajari ilmu pengetahuan dan dapat mengembangkan keterampilan menerapkan ilmu pengetahuan sesuai dengan kebutuhan kehidupan. Pendidikan harus memenuhi kebutuhan siswa pada masa kini dan masa depannya. Oleh karena itu, pengembangan keterampilan pribadi, keterampilan berpikir, keterampilan sosial, keterampilan akademik, dan keterampilan vokasional yang merupakan keniscayaan. Kebutuhan itu meliputi pengembangan keterampilan hidup yang mengedepankan pembenbentukan pribadi berahlak mulia, berwawasan nasional, menumbuh-kembangkan kewirausahaan sesuai dengan perkembangan dunia kerja, berpengetahuan, serta menjadi pengguna teknologi dan berkesenian. Pendidikan harus mampu mengembangkan pribadi yang adaptif, kolaboratif, dan berperan aktif dalam kerja sama dan persaingan global. Tantangan besar itu tidak mudah untuk diurai dalam aksi yang terurai pada tiap standar. Berdasarkan hasil pengamatan mengenai para praktisi pendidikan di lapangan prinsip-prinsip dasar yang mengalir sepenuhnya ke dalam berbagai peristiwa pada aktivitas sehari-hari di sekolah yang berpengaruh pada perubahan strategi dan hasil pengajaran dan belajar siswa. 2.3.1 Proses Penerapan Standar Nasional Pendidikan Penerapan standar nasional pendidikan dilihat dari dimensi peningkatan mutu bertujuan memastikan bahwa prosedur dan produk pendidikan memenuhi bahkan bisa melebihi kriteria mutu yang diharapkan. Untuk menjamin
  • 13. 9 itu, maka Thomas L Weelen dan David Hunger mensyaratkan proses pengembangan meliputi empat langkah besar, yaitu; 1. Memindai lingkungan internal dan eksternal; 2. Perumusan strategi; meliputi visi, tujuan, pemilihan strategi, dan penetapan kebijakan. 3. Implementasi strategi; meliputi, program, anggaran, dan prosedur; 4. Evaluasi dan kontrol kinerja. Pengendalian mutu yang dipopulerkan oleh W. Edwards Deming sehingga terkenal dengan nama siklus Deming. Deming sendiri selalu merujuk metode ini sebagai siklus Shewhart, dari nama Walter Shewhart. Pemikiran yang berangkat dari pendekatan yang berbeda dirumuskan oleh Douglas B. Reeves (2002) bagi para pengambil keputusan dalam menerapkan standar pada tujuh langkah berikut: 1. Menggunakan waktu dua jam pada tiap akhir minggu bertemu dengan administrator atau guru untuk menghimpun data. 2. Menganalisis data dan menemukan kekuatan, gali terus dan dapatkan peluang. 3. Mengenali yang benar-benar siswa perlukan sehingga kurikulum, pembelajaran, dan kompetensi guru dapat memenuhi kebutuhan itu. 4. Merumuskan kembali atau merevisi tujuan yang telah ditetapkan. Tujuan hendaknya memenuhi kriteria smart (spesifik, measurable, attainable, realistic, and timely) dan relevan 5. Mengidentifikasi strategi khusus untuk mencapai target mutu terbaik. 6. Menetapkan indikator produk sebagai target strategi. 7. Mengembangkan perencanaan, jadwal dan menganalisis pemenuhan prosedur dan produk. Uraian di atas dapat dinyatakan bahwa penerapan standar pada prinsipnya merupakan usaha untuk menerapkan berbagai indikator mutu yang kriterianya ditentukan dalam perencanaan. Kriteria yang ditetapkan bergantung pada
  • 14. 10 tinggi rendahnya tujuan yang ditetapkan oleh tiap lembaga. Hal yang perlu menjadi dasar dari penentuan kriteria yaitu memilih ruang lingkup mutu sesuai dengan sumber daya yang lembaga miliki dan sesuai dengan target pendidikan nasional untuk mensejajarkan dengan target mutu pendidikan dalam konteks global. 2.3.2 Kiat Praktis Penerapan Standar dan Penjaminan Mutu Dengan memperhatikan ketiga model dari pendekatan yang berbeda- beda dapat dirumuskan kiat menerapkan standar dengan langkah praktis bagi para pemimpin dinas pendidikan maupun kepala sekolah pada tingkat satuan pendidikan sebagaimana terurai dalam langkah praktis sebagai berikut; 1. Mensosialisasikan standar agar semua pihak yang berkepentingan memahami dan terampil menerapkan standar nasional pendidikan. 2. Menghimpun data untuk mendeskripsikan kondisi pendidikan saat ini dengan fokus utama menghimpun data tentang kinerja pengembangan dan penerapan kurikulum, kondisi nyata pendidik, serta hasil penilaian kinerja belajar siswa. 3. Berdasarkan hasil pengolahan data yang menggambarkan kondisi internal saat ini, serta dengan memperhatikan kondisi nyata eksternal saat ini, maka dirumuskan kondisi yang diharapkan. 4. Mengembangkan rencana yang meliputi perumusan visi-misi, tujuan pendidikan, indikator dan target pencapaian, merumuskan strategi, memilih strategi, menetukan struktur orgnisasi pelaksana, melaksanakan peningkatan mutu melalui penerapan standar, dan penjaminan mutu. 5. Memenerapkan SNP dengan fokus utama meningkatkan standar kurikulum, perencanaan belajar, pemenuhan standar proses dan penilaian untuk mewujudkan target SKL. 6. Mengembangkan instrumen penjaminan mutu untuk menilai ketercapaian target pemenuhan prosedur dan produk kinerja. 7. Memantau dan menginvestigasi pemenuhan prosedur dan produk penerapan standar terutama dalam bidang kurikulum, pelaksanaan
  • 15. 11 pembelajaran, peningkatan kompetensi pendidik, dan penilaian dengan menggunakan instrumen yang sudah ditentukan. 8. Menghimpun data dan mengembangkan sistem informasi tentang hasil penilaian dan hasil pemantauan pelaksanaan pengembangan kurikulum, pembelajaran, penilaian, dan peningkatan kinerja pendidik untuk memastikan bahwa penerapan standar berpengaruh terhadap kinerja belajar siswa. 9. Mengidentifikasi masalah dan merumuskan rencana perbaikan prosedur dan produk penerapan standar. 10. Melakukan perbaikan berkelanjutan dan menggunakan data untuk merumuskan perencanaan siklus berikutnya. Dengan demikian untuk dapat menerapan standar nasional pendidikan diperlukan kompetensi minimal yang diturunkan dari sepuluh kiat praktis pemenuhan dan penjaminan mutu sebagai berikut; 1. Menguasai informasi tentang standar nasioal pendikan. 2. Menghimpun data kebutuhan siswa belajar yang sesuaikan dengan kebutuhan siswa hidup dalam konteks lokal, nasional, dan global. 3. Merumuskan visi, misi, tujuan, indikator dan target pencapaian SKL minimal yang disandingkan dengan target pencapaian keunggulan dalam berkompetisi dalam sistem perencanaan. 4. Menyusun struktur organisasi penyelenggaraan pemenuhan standar dalam peningakatan mutu. 5. Memastikan berkembangnya sumber daya prioritas yaitu melaksanakan perbaikan kurikulum dan pendidik untuk meningkatkan mutu pembelajaran dan penilaian untuk memenuhi kebutuhan belajar siswa. 6. Memastikan bahwa prosedur dan produk pendidikan memenuhi kriteria yang diharapkan melalui kegiatan pemantauan, pembinaan, pengawasan, dan penilaian yang dilakukan secara berhati-hati untuk mendapatkan data dari keterlaksanaan dan ketercapaian program.
  • 16. 12 7. Merumuskan masalah yang muncul dalam pelaksanaan kegiatan dan pada hasil yang terpantau. 8. Memecahkan masalah yang didapat dari pemantauan kegiatan yang dilanjutkan dengan perbaikan mutu berkelanjutan. 9. Mengembangkan sistem informasi tentang sistem peningkatan dan keterpenuhan standar. 10. Menyusun program tindak lanjut perbaikan mutu agar memenuhi standar. Ada pun sistem dokumen yang diperlukan dalam pemenuhan standar dan peningkatan mutu sebagai berikut; 1. Data hasil pelaksanaan studi penerapan standar yang dapat difokuskan pada data kinerja perbaikan kurikulum, pelaksanaan pembelajaran, peningkatan kompetensi pendidik dan penilaian. Poros akuntabilitas kebijakan adalah meningkatnya kinerja belajar siswa. 2. Dokumen program jangka menengah dan tahunan yang meliputi perumusan visi-misi, perumusan tujuan, indikator dan target pencapaian, perumusan strategi, rencana kegiatan, struktur organisasi pelaksana, jadwal, dan anggaran. 3. Data pelaksanaan kegiatan sesuai dengan standar operasional prosedur yang diperoleh melalui kegiatan penelitian, supervisi, serta menghimpun data melalui kegiatan pertemuan rutin sesuai jadwal yang ditetapkan. 4. Instrumen pengukuran kinerja dan data hasil pelaksanaan pengukuran, pengolahan data, penafsiran data hasil penilaian kinerja, kesimpulan dan rekomendasi. 5. Informasi hasil evaluasi kinerja pemenuhan standar dan laporan kegiatan. Demikian beberapa kiat praktis melakukan pembaharuan mutu sekolah, menginvestigasi keterlaksanaan prosedur dan ketercapaian produk pemenuhan standar yang sesuai dengan tujuan penerapan standar sebagai bagian dari sistem penjaminan mutu pendidikan nasional.
  • 17. 13 BAB III PENUTUP 3.1 Simpulan Martabat suatu bangsa pada saat ini ditentukan kehandalan ahlak, penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta inovasi dalam menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk menghasilkan berbagai produk industri yang kompetitif. Penerapan standar isi nasional pendidikan bertujuan untuk menjamin mutu pendidikan nasional dapat mencerdaskan kehidupan bangsa dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat. Penerapan standar menjadi isu penting dalam sistem penjaminan mutu agar proses penggelolaan pendidikan mengarah pada tujuan dan penerapan standar dapat memastikan bahwa pendidikan dapat meningkatkan daya kolaborasi dan kompetisi bangsa di tengah perkembangan global. Sebelum kita menerapkan Standar Nasional Pendidikan kita harus terlebih dahulu memahami pengertian dan aturan tentang kedelapan Standar Nasional Pendidikan. Dengan demikian, kita mampu menerapkan Standar Nasional Pendidikan dengan baik. Standar Penilaian Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) diberi tugas untuk mengimplementasikan SNP (Standar Nasional Pendidikan) agar dapat di jadikan sebagai kriteria minimal tentang sistem pendidikan di seluruh wilayah hukum NKRI. Sehingga SNP berfungsi sebagai dasar dalam perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan pendidikan dalam rangka mewujudkan pendidikan nasional yang bermutu. Dalam pasal 1 ayat (17) Undang – Undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 ayat 91) PP No.19 Tahun 2005 dinyatakan bahwa lingkup dari SNP meliputi 8 standar yaitu: a. Standar isi b. Standar proses c. Standar kompetensi lulusan d. Standar pendidik dan tenaga kependidikan
  • 18. 14 e. Standar sarana dan prasarana f. Standar pengolahan g. Standar pembiayaan h. Standar penilaian pendidikan Dan dalam rangka pengembangan mutu pendidikan di setiap jenjang maka perlu adanya standarisasi terhadap delapan standar nasional tersebut. Baik atau tidaknya mutu pendidikan sebuah sekolah tergantung tersetandar atau tidaknya sekolah tersebut.
  • 19. 15 DAFTAR PUSTAKA Wikipedia. Standar- Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas. http://id.wikipedia.org/wiki/standar Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan. Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi. Dewantara, Ki Hadjar, 1945 [1963]. Karja Ki Hadjar Dewantara: Bagian Pertama: Pendidikan. Yogjakarta: Taman Siswa.