SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Self Assessment
Self assessment merupakan metode yang digunakan oleh suatu organisasi
untuk melakukan perbaikan dan pengembangan mutu dari suatu program
(Wardoyo et al, 2011). Pada penelitian ini self assessment dilakukan dengan
melakukan deep interview terhadap tim pelaksana penanggulangan program TB di
Puskesmas Banguntapan I. Tim ini terdiri dari seorang petugas pemegang
program TB dan dokter koordinator program TB di Puskesmas Banguntapan I.
Hasil dari deep interview telah ditranskrip dan dikoding, selanjutnya hasil
transkrip dapat dilihat dibagian lampiran 1. Beberapa kesimpulan yang diambil
diantaranya adalah Puskesmas Banguntapan I belum memiliki standar prosedur
operasional atau SPO yang berkaitan dengan kegiatan home visit terhadap
penderita TB. Selama ini home visit dilakukan hanya dalam keadaan tertentu
misal seperti pasien mangkir dari pengobatan, kondisi pasien yang bertambah
parah, ataupun bila ada orang disekitar tempat tinggal pasien yang juga dicurigai
terkena TB.
4.2. Search Literatur
Metode search literature adalah metode yang digunakan untuk menunjang
metode self assessment melalui deep interview yang telah dilakukan sebelumnya.
Terkait dengan judul penelitian yaitu “Pembuatan Standar Prosedur Operasional
Home Visit Pasien dengan TB di Puskesmas Banguntapan I” maka dilakukan
pencarian literature di puskesmas Banguntapan I, perpustakaan FK UGM,
perpustakaan FK UII, www.medscape.com, www.nejm.org,
www.libmed.ugm.ac.id, dan www.uii.ac.id. Kata kunci yang digunakan pada
pencarian literatur adalah “Home Visit” “Kunjungan Rumah” “TBC”,
“Tuberculosis”, “DOT”, “TB Surveillance”, dan “SPO”. Literatur yang berhasil
ditemukan dan digunakan sebagai dasar pembuatan standar prosedur operasonal
edukasi bagi keluarga pasien dengan tuberkulosis dapat dilihat di lampiran 2.
Kesimpulan dari search literature tersebut adalah sebagian besar literatur
tidak menyebutkan standar prosedur operasional yang tepat tentang home visit
bagi pasien tuberkulosis secara detail. Terdapat beberapa literatur mancanegara
yang menuliskan SPO home visit terhadap pasien TB namun masih perlu
disesuaikan kembali dengan kondisi di Indonesia (lampiran 3).
4.3. Penyusunan Instrumen Penanganan Pasien TB dari Segi Keluarga
Setelah dibandingkan antara pelaksanaan home visit pasien TB di
Puskesmas Banguntapan I dengan search literatur yang telah dilakukan
sebelumnya, maka dibutuhkan beberapa instrument untuk membantu dalam
pengendalian infeksi pasien TB melalui kunjungan rumah. Instrumen yang akan
dibuat oleh penulis pada penelitian ini antara lain adalah penyusunan standar
prosedur operasional, pembuatan alur pelaksanaan home visit untuk keluarga, alat
bantu berupa daftar tilik (checklist) untuk petugas, dan lembar persetujuan bagi
keluarga untuk melegalkan tindakan home visit.
4.3a. Penyusunan Standar Prosedur Operasional
Standar Prosedur Operasional adalah serangkaian instruksi tertulis yang
dibakukan mengenai berbagai proses penyelenggaraan aktivitas organisasi,
bagaimana dan kapan harus dilakukan, dimana dan oleh siapa dilakukan. Tujuan
dibentuk SPO ini adalah untuk memberikan informasi mengenai pelaksanaan
tugas yang dilakukan secara proporsional, mmenunjang kelancaran dalam proses
pelaksanaan tugas dan kemudahan pengendalian, dan mempertegas tanggung
jawab dalam pelaksanaan tugas. Penyusunan SPO pada penelitian ini bersumber
dari literatur –literatur pada lampiran 2. Sedangkan SPO yang telah dibuat
mengenai home visit terhadap pasien dengan tuberkulosis dapat dilihat di
lampiran 3. SPO alur pelaksanaan home visit terhadap pasien dengan tuberkulosis
dapat dilihat pada lampiran 4.
4.3b. Alat Bantu (Tools)
Instrumen berikutnya adalah instrument yang digunakan untuk membantu
petugas dalam melakukan home visit. Alat bantu yang dipilih oleh peneliti untuk
menunjang pelaksanaan home visit adalah daftar tilik (Checklist). Daftar tilik
yang akan digunakan disadur dari checklist yang disusun oleh USAID untuk FHI
(family health international). checklist tersebut terbagi dalam tiga bagian yaitu
checklist untuk rumah tangga, checklist untuk komunitas dan checklist untuk
organisasi. Dalam studi ini diambil checklist untuk rumah tangga. Checklist ini
nantinya dapat membantu petugas untuk melakukan komunikasi yang lebih
terarah dan efisien serta memudahkan melakukan pengamatan lingkungan rumah
pasien. Checklist dapat dilihat pada lampiran-7.
4.3c. Lembar Persetujuan
Instrumen selanjutnya adalah lembar persetujuan atau informed consent.
Persetujuan tindakan medis (informed consent) adalah pernyataan persetujuan
(consent) atau izin dari pasien yang diberikan dengan bebas, rasional, tanpa
paksaan (voluntary) tentang tindakan kedokteran yang akan dilakukan
terhadapnya sesudah mendapatkan informasi yang cukup tentang tindakan
kedokteran yang dimaksud. Persetujuan ini bisa dalam bentuk lisan maupun
tertulis. Pada hakikatnya informed consent adalah suatu proses komunikasi antara
dokter dan pasien tentang kesepakatan tindakan medis yang akan dilakukan dokter
terhadap pasien (ada kegiatan penjelasan rinci oleh dokter), sehingga kesepakatan
lisan pun sesungguhnya sudah cukup. Penandatanganan formulir informed
consent secara tertulis hanya merupakan pengukuhan atas apa yang telah
disepakati sebelumnya. Formulir ini juga merupakan suatu tanda bukti yang akan
disimpan di dalam arsip rekam medis pasien (Guwandi J, 2004). Lembar informed
consent ini digunakan untuk melegalkan persetujuan bahwa keluarga “setuju atau
tidak setuju” untuk dilakukan kunjungan rumah pada tanggal dan jam yang telah
ditetapkan. Dilampirkan pula lembar pernyataan yang menyatakan bahwa petugas
memang telah melakukan kunjungan rumah pada tanggal dan jam yang dimaksud.
Lembar informed consent yang akan diberikan kepada perwakilan keluarga pasien
dan pasien dapat dilihat di lampiran 7.
4.4. Validasi Instrumen
Validasi adalah tindakan yang dilakukan untuk mengkonfirmasi instrumen
yang telah dibuat oleh penulis, sehingga hasil penelitian ini dapat diterapkan di
masyarakat, khususnya pada keluarga. Proses validasi pada penelitian ini
dilakukan oleh profesi ahli dan oleh pelaksana lapangan.
4.4a. Hasil Validasi oleh Profesi Ahli
Validasi ahli dilakukan oleh pemegang program tuberukulosis di
puskesmas Kabupaten Bantul. Metode validasi yang dilakukan adalah metode
kuantitatif yaitu dengan menghitung CVI atau content validation index. Proses
validasi dilakukan untuk memperoleh pertimbangan atas analisis yang telah
disusun, dengan maksud mendapat keputusan yang valid atas hasil analisis,
sehingga dapat dipresentasikan hasil standar prosedur operasional yang valid dan
dapat diterapkan oleh pemberi layanan kesehatan di lingkup keluarga. Hasil
validasi oleh profesi ahli dapat dilihat pada tabel 4.1.
4.4b. Hasil Validasi oleh Pelaksana Lapangan
Validasi dilakukan oleh pelaksana lapangan yang terdiri dari dokter (5
orang dokter pelaksana) dan surveilens. Validasi ini dilakukan untuk menilai style
dan feasibilitas dari instrument edukasi. Validasi ini dilakukan untuk menilai
apakah edukasi yang diberikan dapat dipresentasikan secara baik dan mudah atau
tidak, sehingga nantinya dapat diterapkan oleh pemberi layanan kesehatan
dilingkup keluarga. Hasil validasi yang telah dilakukan oleh pelaksana lapangan
dapat dilihat pada tabel 4.2.
Tabel 4.1. Hasil Validasi oleh Tenaga Profesional TB
Apakah Unsur di Bawah Ini Penting?
No Standar Prosedur Operasional STP TP P SP S
1. Hubungi Pasien sesegera mungkin setelah diketahui
TB positif
2. Petugas membuat janji bertemu dengan pasien di
rumah
3. Petugas melakukan kunjungan ke rumah pasien
sesuai perjanjian
3a Petugas Memakai Seragam formal disertai identitas
instansi dan petugas
3b. Petugas Membawa Alat perlindungan diri bagi
petugas
3c. Petugas Membawa Pot Sputum dan screening kit
3d. Petugas Membawa Formulir persetujuan kunjungan
rumah
3e. Petugas Membawa Lembar kuesioner
4. Petugas melakukan tanya jawab singkat kepada
pasien seputar keadaan penyakitnya saat ini (aspek
fisik dan mental)
4a. Menanyakan Jenis dan ketersediaan obat pasien
4b. Menanyakan Aturan penggunaan obat
4c. Menanyakan adanya Efek samping
4d. Menanyakan adanya penanggung jawab pemberian
obat
4e. Menanyakan dukungan keluarga dan sekitar
4f. Menanyakan kesulitan pasien yang berkaitan
dengan penyakit
5. Petugas meminta izin untuk melakukan pengecekan
lingkungan tempat tinggal pasien
6. Petugas melakukan pengecekan lingkungan tempat
tinggal pasien berdasarkan kuesioner
7. Petugas melakukan screening TB terhadap anggota
keluarga atau pribadi yang sering kontak dengan
pasien
8. Petugas melakukan edukasi TB kepada pasien dan
keluarganya sesuai SPO yang ada (hanya pada
kunjungan pertama)
9. Petugas mohon pamit dan mengingatkan pasien
kapan kembali kontrol dan kunjungan rumah
berikutnya
10. Petugas melakukan kunjungan rumah minimal 1
bulan sekali terhadap pasien TB.
STP : Sangat Tidak Penting P : Penting
TP : Tidak Penting SP : Sangat Penting
Tabel 4.2. Hasil Validasi oleh Penyusun Program “BATUK”
Apakah Unsur di Bawah Ini Penting?
No Standar Prosedur Operasional STP TP P SP S
1. Hubungi Pasien sesegera mungkin setelah diketahui
TB positif
2. Petugas membuat janji bertemu dengan pasien di
rumah
3. Petugas melakukan kunjungan ke rumah pasien
sesuai perjanjian
3a Petugas Memakai Seragam formal disertai identitas
instansi dan petugas
3b. Petugas Membawa Alat perlindungan diri bagi
petugas
3c. Petugas Membawa Pot Sputum dan screening kit
3d. Petugas Membawa Formulir persetujuan kunjungan
rumah
3e. Petugas Membawa Lembar kuesioner
4. Petugas melakukan tanya jawab singkat kepada
pasien seputar keadaan penyakitnya saat ini (aspek
fisik dan mental)
4a. Menanyakan Jenis dan ketersediaan obat pasien
4b. Menanyakan Aturan penggunaan obat
4c. Menanyakan adanya Efek samping
4d. Menanyakan adanya penanggung jawab pemberian
obat
4e. Menanyakan dukungan keluarga dan sekitar
4f. Menanyakan kesulitan pasien yang berkaitan
dengan penyakit
5. Petugas meminta izin untuk melakukan pengecekan
lingkungan tempat tinggal pasien
6. Petugas melakukan pengecekan lingkungan tempat
tinggal pasien berdasarkan kuesioner
7. Petugas melakukan screening TB terhadap anggota
keluarga atau pribadi yang sering kontak dengan
pasien
8. Petugas melakukan edukasi TB kepada pasien dan
keluarganya sesuai SPO yang ada (hanya pada
kunjungan pertama)
9. Petugas mohon pamit dan mengingatkan pasien
kapan kembali kontrol dan kunjungan rumah
berikutnya
10. Petugas melakukan kunjungan rumah minimal 1
bulan sekali terhadap pasien TB.
Apakah Tools yang Diberikan Mudah Untuk Dipahami?
No Standar Prosedur Operasional STM TM M SM
1. Edukasi pentingnya peran keluarga dalam penyakit TB
2. Edukasi penyakit TB secara umum
3.a. Edukasi pengertian penyakit TB
3.b
.
Edukasi penyebab penyakit TB
3.c. Edukasi tanda dan gejala penyakit TB
4. Edukasi pengobatan penyakit TB
4.a. Edukasi pentingnya kepatuhan minum OAT
4.b
.
Edukasi cara minum OAT
4.c. Edukasi efek samping OAT
5. Edukasi pemenuhan nutrisi dan istirahat
6. Edukasi pencegahan penyakit TB
6.a. Edukasi kapan keluarga dengan gejala batuk harus
memeriksakan diri ke dokter
6.b
.
Edukasi pentingnya sirkulasi di rumah
6.c. Edukasi pemakaian masker
6.d
.
Edukasi cara batuk dan membuang dahak
6.e. Edukasi pentingnya menjemur kasur dan bantal
STP : Sangat Tidak Penting P : Penting STM :
Sangat Tidak Mudah M : Mudah
TP : Tidak Penting SP : Sangat Penting TM : Tidak
Mudah SM : Sangat Muda
Irul
Irul

More Related Content

What's hot

Instrumen akreditasi rs_-_final_des_2012-libre
Instrumen akreditasi rs_-_final_des_2012-libreInstrumen akreditasi rs_-_final_des_2012-libre
Instrumen akreditasi rs_-_final_des_2012-libreHousten de Costa
 
Prosedur Melepaskan NGT
Prosedur Melepaskan NGTProsedur Melepaskan NGT
Prosedur Melepaskan NGTpjj_kemenkes
 
Prosedur Memasang Infus
Prosedur Memasang InfusProsedur Memasang Infus
Prosedur Memasang Infuspjj_kemenkes
 
Prosedur Mengganti Cairan Infus
Prosedur Mengganti Cairan InfusProsedur Mengganti Cairan Infus
Prosedur Mengganti Cairan Infuspjj_kemenkes
 
076 skkd keperawatan
076 skkd keperawatan076 skkd keperawatan
076 skkd keperawatannursiyo
 
Indikator kinerja rs
Indikator kinerja rsIndikator kinerja rs
Indikator kinerja rsResdi Budaya
 
Instrumen akreditasi rs_-_final_des_2012
Instrumen akreditasi rs_-_final_des_2012Instrumen akreditasi rs_-_final_des_2012
Instrumen akreditasi rs_-_final_des_2012Agus Suwarni
 
Kredensial praktik keperawatan AKPER PEMKAB MUNA
Kredensial praktik keperawatan AKPER PEMKAB MUNA Kredensial praktik keperawatan AKPER PEMKAB MUNA
Kredensial praktik keperawatan AKPER PEMKAB MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
Point point akreditasi rumah sakit 2012
Point point akreditasi rumah sakit 2012Point point akreditasi rumah sakit 2012
Point point akreditasi rumah sakit 2012Jumpa Utama Amrannur
 
Manajemen mutu akreditasi kelompok 5_2015
Manajemen mutu akreditasi kelompok 5_2015Manajemen mutu akreditasi kelompok 5_2015
Manajemen mutu akreditasi kelompok 5_2015Qaainy
 
Kupdf.com form kredensial-dokter-igd-dr-andri (1)
Kupdf.com form kredensial-dokter-igd-dr-andri (1)Kupdf.com form kredensial-dokter-igd-dr-andri (1)
Kupdf.com form kredensial-dokter-igd-dr-andri (1)siti fatimah
 
Contoh program kerja pkrs
Contoh program kerja pkrsContoh program kerja pkrs
Contoh program kerja pkrskhusnuleza
 
Penyusunan rancangan rekam medis elektronik (RME)
Penyusunan rancangan rekam medis elektronik (RME)Penyusunan rancangan rekam medis elektronik (RME)
Penyusunan rancangan rekam medis elektronik (RME)Agus Mutamakin
 
7.4.3.6. check list
7.4.3.6. check list7.4.3.6. check list
7.4.3.6. check listSteal Heart
 
1 kebijakan akreditasi_versi2012-mfk_nina_sekartina
1 kebijakan akreditasi_versi2012-mfk_nina_sekartina1 kebijakan akreditasi_versi2012-mfk_nina_sekartina
1 kebijakan akreditasi_versi2012-mfk_nina_sekartinaTuti Arly
 
Buku pedoman rm
Buku pedoman rmBuku pedoman rm
Buku pedoman rm142508
 
Model dokumentasi-keperawatan
Model dokumentasi-keperawatanModel dokumentasi-keperawatan
Model dokumentasi-keperawatanBita Fadillah
 

What's hot (20)

Instrumen akreditasi rs_-_final_des_2012-libre
Instrumen akreditasi rs_-_final_des_2012-libreInstrumen akreditasi rs_-_final_des_2012-libre
Instrumen akreditasi rs_-_final_des_2012-libre
 
Prosedur Melepaskan NGT
Prosedur Melepaskan NGTProsedur Melepaskan NGT
Prosedur Melepaskan NGT
 
Prosedur Memasang Infus
Prosedur Memasang InfusProsedur Memasang Infus
Prosedur Memasang Infus
 
Prosedur Mengganti Cairan Infus
Prosedur Mengganti Cairan InfusProsedur Mengganti Cairan Infus
Prosedur Mengganti Cairan Infus
 
076 skkd keperawatan
076 skkd keperawatan076 skkd keperawatan
076 skkd keperawatan
 
Indikator kinerja rs
Indikator kinerja rsIndikator kinerja rs
Indikator kinerja rs
 
Instrumen akreditasi rs_-_final_des_2012
Instrumen akreditasi rs_-_final_des_2012Instrumen akreditasi rs_-_final_des_2012
Instrumen akreditasi rs_-_final_des_2012
 
Skp
SkpSkp
Skp
 
Tata cara survey
Tata cara surveyTata cara survey
Tata cara survey
 
Kredensial praktik keperawatan AKPER PEMKAB MUNA
Kredensial praktik keperawatan AKPER PEMKAB MUNA Kredensial praktik keperawatan AKPER PEMKAB MUNA
Kredensial praktik keperawatan AKPER PEMKAB MUNA
 
Point point akreditasi rumah sakit 2012
Point point akreditasi rumah sakit 2012Point point akreditasi rumah sakit 2012
Point point akreditasi rumah sakit 2012
 
Manajemen mutu akreditasi kelompok 5_2015
Manajemen mutu akreditasi kelompok 5_2015Manajemen mutu akreditasi kelompok 5_2015
Manajemen mutu akreditasi kelompok 5_2015
 
Kupdf.com form kredensial-dokter-igd-dr-andri (1)
Kupdf.com form kredensial-dokter-igd-dr-andri (1)Kupdf.com form kredensial-dokter-igd-dr-andri (1)
Kupdf.com form kredensial-dokter-igd-dr-andri (1)
 
Contoh program kerja pkrs
Contoh program kerja pkrsContoh program kerja pkrs
Contoh program kerja pkrs
 
Penyusunan rancangan rekam medis elektronik (RME)
Penyusunan rancangan rekam medis elektronik (RME)Penyusunan rancangan rekam medis elektronik (RME)
Penyusunan rancangan rekam medis elektronik (RME)
 
Bab I APK (Akreditasi RS)
Bab I APK (Akreditasi RS)Bab I APK (Akreditasi RS)
Bab I APK (Akreditasi RS)
 
7.4.3.6. check list
7.4.3.6. check list7.4.3.6. check list
7.4.3.6. check list
 
1 kebijakan akreditasi_versi2012-mfk_nina_sekartina
1 kebijakan akreditasi_versi2012-mfk_nina_sekartina1 kebijakan akreditasi_versi2012-mfk_nina_sekartina
1 kebijakan akreditasi_versi2012-mfk_nina_sekartina
 
Buku pedoman rm
Buku pedoman rmBuku pedoman rm
Buku pedoman rm
 
Model dokumentasi-keperawatan
Model dokumentasi-keperawatanModel dokumentasi-keperawatan
Model dokumentasi-keperawatan
 

Viewers also liked

Engineering as a career
Engineering as a careerEngineering as a career
Engineering as a careerMridul Bisht
 
Soal praktek
Soal praktekSoal praktek
Soal praktekserlyyyy
 
5 동적메모리할당
5 동적메모리할당5 동적메모리할당
5 동적메모리할당Changwon National University
 
Despedida do blog
Despedida do blogDespedida do blog
Despedida do blogcenlf
 
104資融創新比賽仁愛國小簡報
104資融創新比賽仁愛國小簡報104資融創新比賽仁愛國小簡報
104資融創新比賽仁愛國小簡報Jun-Yuan Huang
 
Brochure De leerbrief 5 te Amersfoort
Brochure De leerbrief 5 te AmersfoortBrochure De leerbrief 5 te Amersfoort
Brochure De leerbrief 5 te AmersfoortWoningadviseurs
 
Library Book Locator
Library Book LocatorLibrary Book Locator
Library Book LocatorArun Joseph
 
Pendidikan kesehatan dan ilmu perilaku resume
Pendidikan kesehatan dan ilmu perilaku resumePendidikan kesehatan dan ilmu perilaku resume
Pendidikan kesehatan dan ilmu perilaku resumeUlva Yulianti
 
Edukasi pasien dan keluarga
Edukasi pasien dan keluargaEdukasi pasien dan keluarga
Edukasi pasien dan keluargaBotel_Galiat
 
Askep keluarga tahap lansia
Askep keluarga tahap lansiaAskep keluarga tahap lansia
Askep keluarga tahap lansiaGina Anggraeni
 
2011 1 administración-de_proyectos_informáticos_tema-04_caceres_meza_jack_daniel
2011 1 administración-de_proyectos_informáticos_tema-04_caceres_meza_jack_daniel2011 1 administración-de_proyectos_informáticos_tema-04_caceres_meza_jack_daniel
2011 1 administración-de_proyectos_informáticos_tema-04_caceres_meza_jack_danielJack Daniel Cáceres Meza
 
54098757 asuhan-keperawatan-lansia
54098757 asuhan-keperawatan-lansia54098757 asuhan-keperawatan-lansia
54098757 asuhan-keperawatan-lansiaAbi Muhlies
 

Viewers also liked (20)

Bab iv
Bab ivBab iv
Bab iv
 
Ipi186703
Ipi186703Ipi186703
Ipi186703
 
Engineering as a career
Engineering as a careerEngineering as a career
Engineering as a career
 
Soal praktek
Soal praktekSoal praktek
Soal praktek
 
5 동적메모리할당
5 동적메모리할당5 동적메모리할당
5 동적메모리할당
 
Promotion Planning
Promotion PlanningPromotion Planning
Promotion Planning
 
Despedida do blog
Despedida do blogDespedida do blog
Despedida do blog
 
Chakras e os cristais
Chakras e os cristaisChakras e os cristais
Chakras e os cristais
 
ANKIT CV
ANKIT CVANKIT CV
ANKIT CV
 
104資融創新比賽仁愛國小簡報
104資融創新比賽仁愛國小簡報104資融創新比賽仁愛國小簡報
104資融創新比賽仁愛國小簡報
 
Brochure De leerbrief 5 te Amersfoort
Brochure De leerbrief 5 te AmersfoortBrochure De leerbrief 5 te Amersfoort
Brochure De leerbrief 5 te Amersfoort
 
Atresia esofágica
Atresia esofágicaAtresia esofágica
Atresia esofágica
 
System thinking in Management in Brief
System thinking in Management in BriefSystem thinking in Management in Brief
System thinking in Management in Brief
 
Library Book Locator
Library Book LocatorLibrary Book Locator
Library Book Locator
 
Pendidikan kesehatan dan ilmu perilaku resume
Pendidikan kesehatan dan ilmu perilaku resumePendidikan kesehatan dan ilmu perilaku resume
Pendidikan kesehatan dan ilmu perilaku resume
 
Edukasi pasien dan keluarga
Edukasi pasien dan keluargaEdukasi pasien dan keluarga
Edukasi pasien dan keluarga
 
Askep keluarga tahap lansia
Askep keluarga tahap lansiaAskep keluarga tahap lansia
Askep keluarga tahap lansia
 
2011 1 administración-de_proyectos_informáticos_tema-04_caceres_meza_jack_daniel
2011 1 administración-de_proyectos_informáticos_tema-04_caceres_meza_jack_daniel2011 1 administración-de_proyectos_informáticos_tema-04_caceres_meza_jack_daniel
2011 1 administración-de_proyectos_informáticos_tema-04_caceres_meza_jack_daniel
 
Startup JavaScript
Startup JavaScriptStartup JavaScript
Startup JavaScript
 
54098757 asuhan-keperawatan-lansia
54098757 asuhan-keperawatan-lansia54098757 asuhan-keperawatan-lansia
54098757 asuhan-keperawatan-lansia
 

Similar to Irul

Dokumentasi Keperawatan pada Tatanan Pelayanan Kesehetan
Dokumentasi Keperawatan pada Tatanan Pelayanan KesehetanDokumentasi Keperawatan pada Tatanan Pelayanan Kesehetan
Dokumentasi Keperawatan pada Tatanan Pelayanan Kesehetanpjj_kemenkes
 
Dokumentasi Keperawatan pada Tatanan Pelayanan Kesehetan
Dokumentasi Keperawatan pada Tatanan Pelayanan KesehetanDokumentasi Keperawatan pada Tatanan Pelayanan Kesehetan
Dokumentasi Keperawatan pada Tatanan Pelayanan Kesehetanpjj_kemenkes
 
Dokumentasi asuhan keperawatan berdasarkanmetode proses keperawatan
Dokumentasi asuhan keperawatan berdasarkanmetode proses keperawatan Dokumentasi asuhan keperawatan berdasarkanmetode proses keperawatan
Dokumentasi asuhan keperawatan berdasarkanmetode proses keperawatan pjj_kemenkes
 
Dokumentasi asuhan keperawatan berdasarkanmetode proses keperawatan
Dokumentasi asuhan keperawatan berdasarkanmetode proses keperawatan Dokumentasi asuhan keperawatan berdasarkanmetode proses keperawatan
Dokumentasi asuhan keperawatan berdasarkanmetode proses keperawatan pjj_kemenkes
 
Kb 1 konsep dasar rujukan kebidanan
Kb 1 konsep dasar rujukan kebidananKb 1 konsep dasar rujukan kebidanan
Kb 1 konsep dasar rujukan kebidananpjj_kemenkes
 
Manfaat dan Pentingnya Dokumentasi Keperawatan
Manfaat dan Pentingnya Dokumentasi KeperawatanManfaat dan Pentingnya Dokumentasi Keperawatan
Manfaat dan Pentingnya Dokumentasi Keperawatanpjj_kemenkes
 
Manfaat dan Pentingnya Dokumentasi Keperawatan
Manfaat dan Pentingnya Dokumentasi KeperawatanManfaat dan Pentingnya Dokumentasi Keperawatan
Manfaat dan Pentingnya Dokumentasi Keperawatanpjj_kemenkes
 
Modul 1 dokumen keperawatan kb3 DOK KEP
Modul 1 dokumen keperawatan kb3 DOK KEPModul 1 dokumen keperawatan kb3 DOK KEP
Modul 1 dokumen keperawatan kb3 DOK KEPIra Indriani
 
Standar Asuhan Kebidanan
Standar Asuhan KebidananStandar Asuhan Kebidanan
Standar Asuhan Kebidananpjj_kemenkes
 
5-PROGNAS Rev.pptx
5-PROGNAS Rev.pptx5-PROGNAS Rev.pptx
5-PROGNAS Rev.pptxehda2
 
Dokumentasi asuhan keperawatan AKPER PEMKAB MUNA
Dokumentasi asuhan keperawatan  AKPER PEMKAB MUNA Dokumentasi asuhan keperawatan  AKPER PEMKAB MUNA
Dokumentasi asuhan keperawatan AKPER PEMKAB MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
Disiplin dan standar pelayanan kebidanan
Disiplin dan standar pelayanan kebidananDisiplin dan standar pelayanan kebidanan
Disiplin dan standar pelayanan kebidananBayu Fijrie
 
Materi komkep analisa data
Materi komkep analisa dataMateri komkep analisa data
Materi komkep analisa dataachmad rifki
 

Similar to Irul (20)

Dokumentasi Keperawatan pada Tatanan Pelayanan Kesehetan
Dokumentasi Keperawatan pada Tatanan Pelayanan KesehetanDokumentasi Keperawatan pada Tatanan Pelayanan Kesehetan
Dokumentasi Keperawatan pada Tatanan Pelayanan Kesehetan
 
Dokumentasi Keperawatan pada Tatanan Pelayanan Kesehetan
Dokumentasi Keperawatan pada Tatanan Pelayanan KesehetanDokumentasi Keperawatan pada Tatanan Pelayanan Kesehetan
Dokumentasi Keperawatan pada Tatanan Pelayanan Kesehetan
 
Dokumentasi asuhan keperawatan berdasarkanmetode proses keperawatan
Dokumentasi asuhan keperawatan berdasarkanmetode proses keperawatan Dokumentasi asuhan keperawatan berdasarkanmetode proses keperawatan
Dokumentasi asuhan keperawatan berdasarkanmetode proses keperawatan
 
Dokumentasi asuhan keperawatan berdasarkanmetode proses keperawatan
Dokumentasi asuhan keperawatan berdasarkanmetode proses keperawatan Dokumentasi asuhan keperawatan berdasarkanmetode proses keperawatan
Dokumentasi asuhan keperawatan berdasarkanmetode proses keperawatan
 
Proses kep new
Proses kep newProses kep new
Proses kep new
 
Bab iv AKPER PEMKAB MUNA
Bab iv AKPER PEMKAB MUNA Bab iv AKPER PEMKAB MUNA
Bab iv AKPER PEMKAB MUNA
 
Kb 1 konsep dasar rujukan kebidanan
Kb 1 konsep dasar rujukan kebidananKb 1 konsep dasar rujukan kebidanan
Kb 1 konsep dasar rujukan kebidanan
 
Manfaat dan Pentingnya Dokumentasi Keperawatan
Manfaat dan Pentingnya Dokumentasi KeperawatanManfaat dan Pentingnya Dokumentasi Keperawatan
Manfaat dan Pentingnya Dokumentasi Keperawatan
 
Manfaat dan Pentingnya Dokumentasi Keperawatan
Manfaat dan Pentingnya Dokumentasi KeperawatanManfaat dan Pentingnya Dokumentasi Keperawatan
Manfaat dan Pentingnya Dokumentasi Keperawatan
 
Modul 1 dokumen keperawatan kb3 DOK KEP
Modul 1 dokumen keperawatan kb3 DOK KEPModul 1 dokumen keperawatan kb3 DOK KEP
Modul 1 dokumen keperawatan kb3 DOK KEP
 
Standar Asuhan Kebidanan
Standar Asuhan KebidananStandar Asuhan Kebidanan
Standar Asuhan Kebidanan
 
5-PROGNAS Rev.pptx
5-PROGNAS Rev.pptx5-PROGNAS Rev.pptx
5-PROGNAS Rev.pptx
 
Dokumentasi asuhan keperawatan AKPER PEMKAB MUNA
Dokumentasi asuhan keperawatan  AKPER PEMKAB MUNA Dokumentasi asuhan keperawatan  AKPER PEMKAB MUNA
Dokumentasi asuhan keperawatan AKPER PEMKAB MUNA
 
Dokep 2 (pa mursalin) AKPER PEMKAB MUNA
Dokep 2 (pa mursalin) AKPER PEMKAB MUNA Dokep 2 (pa mursalin) AKPER PEMKAB MUNA
Dokep 2 (pa mursalin) AKPER PEMKAB MUNA
 
Dokumentasi AKPER PEMKAB MUNA
Dokumentasi AKPER PEMKAB MUNA Dokumentasi AKPER PEMKAB MUNA
Dokumentasi AKPER PEMKAB MUNA
 
Dokep 2 (pa mursalin) AKPER PEMKAB MUNA
Dokep 2 (pa mursalin) AKPER PEMKAB MUNA Dokep 2 (pa mursalin) AKPER PEMKAB MUNA
Dokep 2 (pa mursalin) AKPER PEMKAB MUNA
 
Visite Pasien
Visite PasienVisite Pasien
Visite Pasien
 
Bab iv anti
Bab  iv antiBab  iv anti
Bab iv anti
 
Disiplin dan standar pelayanan kebidanan
Disiplin dan standar pelayanan kebidananDisiplin dan standar pelayanan kebidanan
Disiplin dan standar pelayanan kebidanan
 
Materi komkep analisa data
Materi komkep analisa dataMateri komkep analisa data
Materi komkep analisa data
 

Recently uploaded

PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfMeboix
 
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikaPresentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikassuser1cc42a
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxwisanggeni19
 
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdfPPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdfSeruniArdhia
 
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptxgizifik
 
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosikarbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosizahira96431
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinanDwiNormaR
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxpuspapameswari
 
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxDianaayulestari2
 
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxpenyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxagussudarmanto9
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensissuser1cc42a
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAcephasan2
 
CAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docx
CAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docxCAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docx
CAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docxPuskesmasTete
 
630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx
630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx
630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptxAyu Rahayu
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptKianSantang21
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesNadrohSitepu1
 
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa HalusinasiMateri Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasiantoniareong
 
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanWebinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanDevonneDillaElFachri
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdfMeboix
 
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxmarodotodo
 

Recently uploaded (20)

PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
 
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikaPresentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
 
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdfPPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
 
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
 
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosikarbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
 
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
 
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxpenyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensi
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
 
CAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docx
CAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docxCAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docx
CAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docx
 
630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx
630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx
630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
 
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa HalusinasiMateri Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
 
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanWebinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
 
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
 

Irul

  • 1. BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Self Assessment Self assessment merupakan metode yang digunakan oleh suatu organisasi untuk melakukan perbaikan dan pengembangan mutu dari suatu program (Wardoyo et al, 2011). Pada penelitian ini self assessment dilakukan dengan melakukan deep interview terhadap tim pelaksana penanggulangan program TB di Puskesmas Banguntapan I. Tim ini terdiri dari seorang petugas pemegang program TB dan dokter koordinator program TB di Puskesmas Banguntapan I. Hasil dari deep interview telah ditranskrip dan dikoding, selanjutnya hasil transkrip dapat dilihat dibagian lampiran 1. Beberapa kesimpulan yang diambil diantaranya adalah Puskesmas Banguntapan I belum memiliki standar prosedur operasional atau SPO yang berkaitan dengan kegiatan home visit terhadap penderita TB. Selama ini home visit dilakukan hanya dalam keadaan tertentu misal seperti pasien mangkir dari pengobatan, kondisi pasien yang bertambah parah, ataupun bila ada orang disekitar tempat tinggal pasien yang juga dicurigai terkena TB. 4.2. Search Literatur Metode search literature adalah metode yang digunakan untuk menunjang metode self assessment melalui deep interview yang telah dilakukan sebelumnya. Terkait dengan judul penelitian yaitu “Pembuatan Standar Prosedur Operasional Home Visit Pasien dengan TB di Puskesmas Banguntapan I” maka dilakukan pencarian literature di puskesmas Banguntapan I, perpustakaan FK UGM, perpustakaan FK UII, www.medscape.com, www.nejm.org, www.libmed.ugm.ac.id, dan www.uii.ac.id. Kata kunci yang digunakan pada pencarian literatur adalah “Home Visit” “Kunjungan Rumah” “TBC”, “Tuberculosis”, “DOT”, “TB Surveillance”, dan “SPO”. Literatur yang berhasil ditemukan dan digunakan sebagai dasar pembuatan standar prosedur operasonal edukasi bagi keluarga pasien dengan tuberkulosis dapat dilihat di lampiran 2.
  • 2. Kesimpulan dari search literature tersebut adalah sebagian besar literatur tidak menyebutkan standar prosedur operasional yang tepat tentang home visit bagi pasien tuberkulosis secara detail. Terdapat beberapa literatur mancanegara yang menuliskan SPO home visit terhadap pasien TB namun masih perlu disesuaikan kembali dengan kondisi di Indonesia (lampiran 3). 4.3. Penyusunan Instrumen Penanganan Pasien TB dari Segi Keluarga Setelah dibandingkan antara pelaksanaan home visit pasien TB di Puskesmas Banguntapan I dengan search literatur yang telah dilakukan sebelumnya, maka dibutuhkan beberapa instrument untuk membantu dalam pengendalian infeksi pasien TB melalui kunjungan rumah. Instrumen yang akan dibuat oleh penulis pada penelitian ini antara lain adalah penyusunan standar prosedur operasional, pembuatan alur pelaksanaan home visit untuk keluarga, alat bantu berupa daftar tilik (checklist) untuk petugas, dan lembar persetujuan bagi keluarga untuk melegalkan tindakan home visit. 4.3a. Penyusunan Standar Prosedur Operasional Standar Prosedur Operasional adalah serangkaian instruksi tertulis yang dibakukan mengenai berbagai proses penyelenggaraan aktivitas organisasi, bagaimana dan kapan harus dilakukan, dimana dan oleh siapa dilakukan. Tujuan dibentuk SPO ini adalah untuk memberikan informasi mengenai pelaksanaan tugas yang dilakukan secara proporsional, mmenunjang kelancaran dalam proses pelaksanaan tugas dan kemudahan pengendalian, dan mempertegas tanggung jawab dalam pelaksanaan tugas. Penyusunan SPO pada penelitian ini bersumber dari literatur –literatur pada lampiran 2. Sedangkan SPO yang telah dibuat mengenai home visit terhadap pasien dengan tuberkulosis dapat dilihat di lampiran 3. SPO alur pelaksanaan home visit terhadap pasien dengan tuberkulosis dapat dilihat pada lampiran 4.
  • 3. 4.3b. Alat Bantu (Tools) Instrumen berikutnya adalah instrument yang digunakan untuk membantu petugas dalam melakukan home visit. Alat bantu yang dipilih oleh peneliti untuk menunjang pelaksanaan home visit adalah daftar tilik (Checklist). Daftar tilik yang akan digunakan disadur dari checklist yang disusun oleh USAID untuk FHI (family health international). checklist tersebut terbagi dalam tiga bagian yaitu checklist untuk rumah tangga, checklist untuk komunitas dan checklist untuk organisasi. Dalam studi ini diambil checklist untuk rumah tangga. Checklist ini nantinya dapat membantu petugas untuk melakukan komunikasi yang lebih terarah dan efisien serta memudahkan melakukan pengamatan lingkungan rumah pasien. Checklist dapat dilihat pada lampiran-7. 4.3c. Lembar Persetujuan Instrumen selanjutnya adalah lembar persetujuan atau informed consent. Persetujuan tindakan medis (informed consent) adalah pernyataan persetujuan (consent) atau izin dari pasien yang diberikan dengan bebas, rasional, tanpa paksaan (voluntary) tentang tindakan kedokteran yang akan dilakukan terhadapnya sesudah mendapatkan informasi yang cukup tentang tindakan kedokteran yang dimaksud. Persetujuan ini bisa dalam bentuk lisan maupun tertulis. Pada hakikatnya informed consent adalah suatu proses komunikasi antara dokter dan pasien tentang kesepakatan tindakan medis yang akan dilakukan dokter terhadap pasien (ada kegiatan penjelasan rinci oleh dokter), sehingga kesepakatan lisan pun sesungguhnya sudah cukup. Penandatanganan formulir informed consent secara tertulis hanya merupakan pengukuhan atas apa yang telah disepakati sebelumnya. Formulir ini juga merupakan suatu tanda bukti yang akan disimpan di dalam arsip rekam medis pasien (Guwandi J, 2004). Lembar informed consent ini digunakan untuk melegalkan persetujuan bahwa keluarga “setuju atau tidak setuju” untuk dilakukan kunjungan rumah pada tanggal dan jam yang telah ditetapkan. Dilampirkan pula lembar pernyataan yang menyatakan bahwa petugas memang telah melakukan kunjungan rumah pada tanggal dan jam yang dimaksud.
  • 4. Lembar informed consent yang akan diberikan kepada perwakilan keluarga pasien dan pasien dapat dilihat di lampiran 7. 4.4. Validasi Instrumen Validasi adalah tindakan yang dilakukan untuk mengkonfirmasi instrumen yang telah dibuat oleh penulis, sehingga hasil penelitian ini dapat diterapkan di masyarakat, khususnya pada keluarga. Proses validasi pada penelitian ini dilakukan oleh profesi ahli dan oleh pelaksana lapangan. 4.4a. Hasil Validasi oleh Profesi Ahli Validasi ahli dilakukan oleh pemegang program tuberukulosis di puskesmas Kabupaten Bantul. Metode validasi yang dilakukan adalah metode kuantitatif yaitu dengan menghitung CVI atau content validation index. Proses validasi dilakukan untuk memperoleh pertimbangan atas analisis yang telah disusun, dengan maksud mendapat keputusan yang valid atas hasil analisis, sehingga dapat dipresentasikan hasil standar prosedur operasional yang valid dan dapat diterapkan oleh pemberi layanan kesehatan di lingkup keluarga. Hasil validasi oleh profesi ahli dapat dilihat pada tabel 4.1. 4.4b. Hasil Validasi oleh Pelaksana Lapangan Validasi dilakukan oleh pelaksana lapangan yang terdiri dari dokter (5 orang dokter pelaksana) dan surveilens. Validasi ini dilakukan untuk menilai style dan feasibilitas dari instrument edukasi. Validasi ini dilakukan untuk menilai apakah edukasi yang diberikan dapat dipresentasikan secara baik dan mudah atau tidak, sehingga nantinya dapat diterapkan oleh pemberi layanan kesehatan dilingkup keluarga. Hasil validasi yang telah dilakukan oleh pelaksana lapangan dapat dilihat pada tabel 4.2.
  • 5. Tabel 4.1. Hasil Validasi oleh Tenaga Profesional TB Apakah Unsur di Bawah Ini Penting? No Standar Prosedur Operasional STP TP P SP S 1. Hubungi Pasien sesegera mungkin setelah diketahui TB positif 2. Petugas membuat janji bertemu dengan pasien di rumah 3. Petugas melakukan kunjungan ke rumah pasien sesuai perjanjian 3a Petugas Memakai Seragam formal disertai identitas instansi dan petugas 3b. Petugas Membawa Alat perlindungan diri bagi petugas 3c. Petugas Membawa Pot Sputum dan screening kit 3d. Petugas Membawa Formulir persetujuan kunjungan rumah 3e. Petugas Membawa Lembar kuesioner 4. Petugas melakukan tanya jawab singkat kepada pasien seputar keadaan penyakitnya saat ini (aspek fisik dan mental) 4a. Menanyakan Jenis dan ketersediaan obat pasien 4b. Menanyakan Aturan penggunaan obat 4c. Menanyakan adanya Efek samping 4d. Menanyakan adanya penanggung jawab pemberian obat 4e. Menanyakan dukungan keluarga dan sekitar 4f. Menanyakan kesulitan pasien yang berkaitan dengan penyakit 5. Petugas meminta izin untuk melakukan pengecekan lingkungan tempat tinggal pasien 6. Petugas melakukan pengecekan lingkungan tempat tinggal pasien berdasarkan kuesioner 7. Petugas melakukan screening TB terhadap anggota keluarga atau pribadi yang sering kontak dengan
  • 6. pasien 8. Petugas melakukan edukasi TB kepada pasien dan keluarganya sesuai SPO yang ada (hanya pada kunjungan pertama) 9. Petugas mohon pamit dan mengingatkan pasien kapan kembali kontrol dan kunjungan rumah berikutnya 10. Petugas melakukan kunjungan rumah minimal 1 bulan sekali terhadap pasien TB. STP : Sangat Tidak Penting P : Penting TP : Tidak Penting SP : Sangat Penting
  • 7. Tabel 4.2. Hasil Validasi oleh Penyusun Program “BATUK” Apakah Unsur di Bawah Ini Penting? No Standar Prosedur Operasional STP TP P SP S 1. Hubungi Pasien sesegera mungkin setelah diketahui TB positif 2. Petugas membuat janji bertemu dengan pasien di rumah 3. Petugas melakukan kunjungan ke rumah pasien sesuai perjanjian 3a Petugas Memakai Seragam formal disertai identitas instansi dan petugas 3b. Petugas Membawa Alat perlindungan diri bagi petugas 3c. Petugas Membawa Pot Sputum dan screening kit 3d. Petugas Membawa Formulir persetujuan kunjungan rumah 3e. Petugas Membawa Lembar kuesioner 4. Petugas melakukan tanya jawab singkat kepada pasien seputar keadaan penyakitnya saat ini (aspek fisik dan mental) 4a. Menanyakan Jenis dan ketersediaan obat pasien 4b. Menanyakan Aturan penggunaan obat 4c. Menanyakan adanya Efek samping 4d. Menanyakan adanya penanggung jawab pemberian obat 4e. Menanyakan dukungan keluarga dan sekitar 4f. Menanyakan kesulitan pasien yang berkaitan dengan penyakit 5. Petugas meminta izin untuk melakukan pengecekan lingkungan tempat tinggal pasien 6. Petugas melakukan pengecekan lingkungan tempat tinggal pasien berdasarkan kuesioner 7. Petugas melakukan screening TB terhadap anggota keluarga atau pribadi yang sering kontak dengan
  • 8. pasien 8. Petugas melakukan edukasi TB kepada pasien dan keluarganya sesuai SPO yang ada (hanya pada kunjungan pertama) 9. Petugas mohon pamit dan mengingatkan pasien kapan kembali kontrol dan kunjungan rumah berikutnya 10. Petugas melakukan kunjungan rumah minimal 1 bulan sekali terhadap pasien TB. Apakah Tools yang Diberikan Mudah Untuk Dipahami? No Standar Prosedur Operasional STM TM M SM 1. Edukasi pentingnya peran keluarga dalam penyakit TB 2. Edukasi penyakit TB secara umum 3.a. Edukasi pengertian penyakit TB 3.b . Edukasi penyebab penyakit TB 3.c. Edukasi tanda dan gejala penyakit TB 4. Edukasi pengobatan penyakit TB 4.a. Edukasi pentingnya kepatuhan minum OAT 4.b . Edukasi cara minum OAT 4.c. Edukasi efek samping OAT 5. Edukasi pemenuhan nutrisi dan istirahat 6. Edukasi pencegahan penyakit TB 6.a. Edukasi kapan keluarga dengan gejala batuk harus memeriksakan diri ke dokter 6.b . Edukasi pentingnya sirkulasi di rumah 6.c. Edukasi pemakaian masker 6.d . Edukasi cara batuk dan membuang dahak 6.e. Edukasi pentingnya menjemur kasur dan bantal STP : Sangat Tidak Penting P : Penting STM : Sangat Tidak Mudah M : Mudah TP : Tidak Penting SP : Sangat Penting TM : Tidak Mudah SM : Sangat Muda