Dokumen tersebut membahas pembelajaran dengan pendekatan saintifik menurut Kurikulum 2013, mencakup prinsip-prinsipnya, langkah-langkahnya yang terdiri dari mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, menalar, dan mengomunikasikan, serta peran guru dalam memfasilitasi proses pembelajaran.
2. TUJUAN
Setelah mengikuti sesi ini, peserta diharapkan
dapat:
1.Menjelaskan prinsip-prinsip pembelajaran
menurut Kurikulum 2013 sesuai dengan
Permendikbud RI No. 103/2014 dan KMA RI
No. 165/2014
2.Menjelaskan langkah-langkah pembelajaran
dengan pendekatan saintifik
3.Merencanakan/mengembangkan kegiatan-
kegiatan pada setiap langkah pembelajaran
4.Menerapkan langkah-langkah pembelajaran
yang relevan dengan dengan mata pelajaran
yang diampu
3. CAKUPAN MATERI
Materi sesi ini mencakup:
1.Prinsip-prinsip pembelajaran menurut
Permendikbud RI No.103/2014 dan KMA RI
No. 165/2014
2.Konsep pembelajaran dengan pendekatan
saintifik
3.Langkah-langkah pembelajaran dan
kegiatan-kegiatannya pada setiap langkah
4.Alternatif realisasi pembelajaran beserta
kegiatannya.
4. AKTIVITAS PENDAMPINGAN
Untuk mencapai tujuan(-tujuan) sesi ini,
peserta akan:
1.Mendengarkan ceramah dan mencatat butir-
butir penting mengenai pembelajaran
dengan pendekatan saintifik;
2.Mengajukan pertanyaan untuk memperoleh
kejelasan/informasi lebih lanjut,
mengklarifikasi pemahaman, dan
mengajukan pendapat terkait penyusunan
pembelajaran dengan pendekatan saintifik;
dan
3.Megidentifikasi , menemukan, ata menambah
contoh-contoh kegiatan pada setiap langkah
pembelajaran
5. LATAR BELAKANG
Kurikulum 2013 memandang bahwa:
Peserta didik adalah subjek yang memiliki kemampuan
untuk secara aktif mencari, mengolah,
mengonstruksi, dan menggunakan pengetahuan.
Pembelajaran harus berkenaan dengan kesempatan
yang diberikan kepada peserta didik untuk
mengonstruksi pengetahuan dalam proses
kognitifnya.
6. PRINSIP-PRINSIP PEMBELAJARAN
PADA KURIKULUM 2013
(Permendikbud No. 103 Tahun 2014)
1. peserta didik difasilitasi untuk mencari tahu;
2. peserta didik belajar dari berbagai sumber belajar;
3. proses pembelajaran menggunakan pendekatan
ilmiah;
4. pembelajaran berbasis kompetensi;
5. pembelajaran terpadu;
6. pembelajaran yang menekankan pada jawaban
yang memiliki kebenaran multi dimensi;
7. pembelajaran berbasis keterampilan aplikatif;
8. peningkatan keseimbangan, kesinambungan, dan
keterkaitan antara hard-skills dan soft-skills;
7. PRINSIP-PRINSIP (Lanjutan)
9. pembelajaran yang mengutamakan pembudayaan dan
pemberdayaan peserta didik sebagai pembelajar
sepanjang hayat;
10.pembelajaran yang menerapkan nilai-nilai dengan
memberi keteladanan (ing ngarso sung tulodo),
membangun kemauan (ing madyo mangun karso), dan
mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses
pembelajaran (tut wuri handayani);
11.pembelajaran yang berlangsung di rumah, di sekolah,
dan di masyarakat;
12.pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk
meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran;
13.pengakuan atas perbedaan individual dan latar
belakang budaya peserta didik; dan
14.suasana belajar menyenangkan dan menantang.
8. Pembelajaran pada Kurikulum 2013 :
Menggunakan pendekatan saintifik atau pendekatan
berbasis proses keilmuan dan model-model
pembelajaran antara lain discovery learning, project-
based learning, problem-based learning, dan inquiry
learning.
9. Pembelajaran pada Kurikulum 2013 :
Menggunakan modus pembelajaran langsung dan
tidak langsung.
Pembelajaran langsung adalah pembelajaran yang
mengembangkan pengetahuan dan keterampilan (KD-
KD pada KI 3 dan KI 4) melalui interaksi langsung
dengan sumber belajar yang dirancang.
Pembelajaran tidak langsung berkenaan dengan
pengembangan nilai dan sikap yang terkandung dalam
KI-1 dan KI-2
10. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK
1. Mengamati
2. Menanya
3. Mengumpulkan informasi/mencoba
4. Menalar/mengasosiasi
5. Mengomunikasikan
*) (Kegiatan pembelajaran pada setiap langkah)
dapat disesuaikan dengan kekhasan masing-
masing mata pelajaran.
12. PROSES PEMBELAJARAN DENGAN
PENDEKATAN SAINTIFIK
1. Mengamati:
SISWA mengamati dengan indera
(mendengarkan, melihat, membau, meraba,
mengecap) dengan atau tanpa alat (untuk
menemukan masalah).
Mengamati tentang: kejadian/keadaan alam
(IPA), peristiwa/ situasi sosial (IPS),
interaksi/komunikasi verbal (Bahasa), dsb. –
sesuai kekhasan mata pelajaran dan
kompetensi yang dipelajari.
13. Contoh Fenomena:
IPA: lampu menyala, orbit bulan, benda jatuh, gerak
pendulum
IPS: keramaian lalu lintas, transmigrasi, tawuran
pelajar, pasar
BAHASA INGGRIS: (teks) memberi dan merespon
salam secara lisan
BAHASA INDONESIA: (teks) laporan hasil pandangan
mata
PRAKARYA: minuman segar
PJOK: …?
SENI BUDAYA: …?
MATEMATIKA: …?
PROSES PEMBELAJARAN DENGAN
PENDEKATAN SAINTIFIK
14. Fenomena di atas dapat merupakan benda, peristiwa,
atau keadaan yang sebenarnya, dapat juga yang
dikemas dalam bentuk gambar, foto, teks (berita,
iklan, puisi, cerpen), film, video klip, audio cd, dan
sebagainya (maka, siswa tidak mengamati video klip,
melainkan mengamati fenomena melalui video klip)
Hasil mengamati Masalah atau serangkaian
pengetahuan dan/atau ketrampilan yang belum
diketahui oleh peserta didik (gap of knowledge).
PROSES PEMBELAJARAN DENGAN
PENDEKATAN SAINTIFIK
15. 2. Menanya:
SISWA merumuskan pertanyaan berangkat dari
masalah yang diperoleh dari pengamatan.
CONTOH:
Bahasa Inggris: Apa makna kata-kata yang dicetak tebal
pada bacaan?
IPS/PPKn: Mengapa saat ini banyak begal motor?
IPA: Larutan apa saja yang dapat menghantarkan listrik?
PPKn: Bagaimana mengamandemen UUD?
…
Pertanyaan-pertanyaan yang dirumuskan jawabannya akan
berupa pengetahuan faktual, konseptual, prosedural,
dan/atau metakognitif – yang merupakan indikator
pencapaian kompetensi.
PROSES PEMBELAJARAN DENGAN
PENDEKATAN SAINTIFIK
16. PROSES PEMBELAJARAN DENGAN
PENDEKATAN SAINTIFIK
Contoh Pertanyaan faktual
Pertanyaan faktual adalah semua pertanyaan yang mengandung
kata tanya “siapa”, “di mana” dan “kapan”, “berapa”.dan
“apa”. Dilihat dari segi KKO, pertanyaan-pertanyaan tersebut
dapat dikategorikan dalam pertanyaan “mengingat”. Tetapi
khusus untuk “berapa” dan “apa” (dapat juga termasuk
pertanyaan konseptual ketika menyatakan penerapan rumus
atau menanyakan definisi).
Misalnya, berapa jumlah propinsi di Indonesia? (faktual - mengingat)
berapa volume bak mandi yang panjangnya 120 Cm, lebar
90 Cm, dan tinggi 80 Cm? (konseptual-memahami)
Apa yang dimaksud dengan gunung (ber) api? (konseptual-
memahami) ; Apa nama suku asli yang bermukim di Gunung
Bromo? (faktual).
17. PROSES PEMBELAJARAN DENGAN
PENDEKATAN SAINTIFIK
Contoh pertanyaan konseptual (yang paralel dengan
memahami):
Pertanyaan atau perintah yang menuntut jawaban yang berisi
informasi tentang klasifikasi, kategori, prinsip-prinsip,
rumus, struktur, model, atau teori.
Misalnya: Jelaskan dengan kata-katamu sendiri macam-macam
badan usaha secara lengkap ; Jelaskan struktur atau bagan
organisasi sekolahmu ; Berilah contoh perhitungan dalil
Pythagoras
18. PROSES PEMBELAJARAN DENGAN
PENDEKATAN SAINTIFIK
Contoh pertanyaan prosedural (yang paralel dengan
menerapkan):
Pertanyaan atau perintah yang menuntut jawaban
/tanggapan yang berisi informasi tentang cara
melakukan sesuatu. Dalam mapel matematika misalnya
algoritma.
Misalnya : Ceritakan bagaimana langkah-langkah untuk
memperoleh SIM (dapat juga rekening bank, membayar
pajak kendaraan bermotor, dll.), ceritakan bagaimana
proses produksi sepatu, minuman ringan, kain tenun,
dsb.
19. 3. Mengumpulkan informasi/mencoba:
SISWA mengumpulkan informasi/data dengan
(berbagai) teknik yang sesuai, misalnya
eksperimen, pengamatan, wawancara, survey,
dan membaca dokumen-dokumen.
CONTOH
IPS/PPKn: wawancara, membaca sumber-sumber
IPA : eksperimen
PPKn: wawancara, membaca sumber-sumber
PJOK: observasi, mencoba
PROSES PEMBELAJARAN DENGAN
PENDEKATAN SAINTIFIK
20. PROSES PEMBELAJARAN DENGAN
PENDEKATAN SAINTIFIK
CONTOH
IPS/PPKn: wawancara, membaca sumber-sumber
Kimia: eksperimen
PPKn: wawancara, membaca sumber-sumber
PJOK: observasi, mencoba
…
Hasil kegiatan ini adalah serangkaian data atau
informasi yang relevan dengan serangkaian KD.
21. PROSES PEMBELAJARAN DENGAN
PENDEKATAN SAINTIFIK
4. Mengasosiasi/Menalar:SISWA mengolah
informasi/data yang sudah dikumpulkan untuk
menjawab pertanyaan dan menarik kesimpulan.
5. Mengomunikasikan: SISWA menyampaikan jawaban
atas pertanyaan (kesimpulan) berdasarkan hasil
penalaran/asosiasi informasi/data secara lisan
dan/atau tertulis.
CATATAN: Sampai langkah 5 (mengomunikasikan)
peserta didik akan telah memperoleh pengetahuan
faktual, konseptual, prosedural.
22. Kelima langkah pembelajaran di atas TIDAK HARUS
tercakup dalam setiap atau satu pertemuan.
CONTOH:
Pertemuan 1: mengamati, menanya,
Pertemuan 2: mengumpulkan data/informasi/mencoba
Pertemuan 3: menalar/mengasosiasi data/informasi
dan mengomunikasikan
PROSES PEMBELAJARAN
DENGAN
PENDEKATAN SAINTIFIK
23. 1. Bertindak sebagai narasumber/fasilitator.
2. Menyusun kembali butir-butir pertanyaan siswa sesuai
dengan urutan indikator yang akan dieksekusi dalam
pembelajaran
3. Mengatur/mengarahkan kegiatan-kegiatan belajar.
4. Memberi umpan balik.
5. Memberikan penjelasan.
6. Memberikan penguatan/afirmasi/konfirmasi
GURU TIDAK SEKEDAR MEMBIARKAN PESERTA DIDIK
MEMPEROLEH/MENGKONSTRUK PENGETAHUAN
SENDIRI.
GURU MEMBERI SETIAP BANTUAN YANG DIPERLUKAN
OLEH PESERTA DIDIK.
PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN
DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK