Teori Z adalah pendekatan manajemen berdasarkan kombinasi manajemen Amerika dan Jepang. Teori ini menekankan peran karyawan dan membangun kepercayaan antara manajer dan karyawan untuk membuat keputusan bersama demi keuntungan perusahaan. Teori Z menganjurkan pekerjaan seumur hidup, evaluasi dan promosi lambat, jalur karir yang luas, pengambilan keputusan berdasarkan konsensus, tanggung jawab bersama, peng
1. MOTIVASI TEORI Z DARI WILLIAM OUCHI
Kelompok 7 :
1. Siti Nur’aeni
2. Wisnu Aji Saputra
3. Ahmad Faqih Fawaid
4. Nina Herlina
5. Desi Ika Putri
6. Fidya Pangestika
S1 KEPERAWATAN
STIKES AL-IRSYAD AL-ISLAMIYYAH CILACAP
2. 2015
A. PENGERTIAN TEORI Z
Teori Z adalah sebuah pendekatan manajemen berdasarkan kombinasi dari
manajemen Amerika dan manajemen Jepang. Teori Z menumbuhkan sikap saling
percaya dimana manajer mempercayai pekerja untuk membuat keputusan penting
dan terlibat dalam membuat kebijakan perusahaan karena manajer menyadari
bahwa pekerja, ingin membuat keputusan yang akan menguntungkan perusahaan;
dan pekerja mempercayai manajemen untuk memberi mereka imbalan untuk kerja
sama dan usaha mereka.
Teori Z adalah teori yang lebih menekankan pada peran dan posisi pegawai
atau karyawan dalam perusahaan yang dapat membuat para pekerja menjadi
nyaman, betah, senang dan merasa menjadi bagian penting dalam perusahaan.
Dengan demikian maka karyawan akan bekerja dengan lebih efektif dan efisien
dalam melakukan pekerjaannya. Teori Z ini pertama kali diusulkan oleh William
Ouchi (1981) . Sebagaimana konsep atau teori pada umumnya, Teori Z juga
diajukan oleh William Ouchi dari data empiris yang dirinci menjadi beberapa
prinsip dan penjelasan yang logis.
B. SYARAT DAN CIRI- CIRI TEORI Z
Berikut ini adalah syarat dan ciri dari perusahaan yang menerapkan teori z:
1. Tangung jawab diberikan secara perorangan dan mengakui prestasi individu.
2. Karena tanggung jawab bersifat individu, maka karyawan bebas bekerja
menggunakan keterampilan yang dimilikinya.
3. Karyawan dipekerjakan seumur hidup, agar terjadi rasa aman dan loyalitas
terhadap perusahaan.
4. Pengambilan keputusan dilakukan dengan cara consensus atau secara terbuka.
Walaupun akan memakan waktu yang lebih lama namun tingkat keberhasilan
pengimplementasian hasil keputusan yang didapat akan lebih tinggi karena
mendapat dukungan dari mayoritas karyawan.
3. 5. Promosi dilakukan perlahan-lahan dari bawah dan proses evaluasi prestasi dan
promosi dilakukan dengan hati-hati agar tidak menimbulkan masalah dengan
para karyawan.
C. KARAKTERISTIK TEORI Z
1. Life time employment (pemekerjaan jangka panjang)
Salah satu karakteristik perusahaan yang menerapkan teori Z adalah
kebijakan pekerjaan seumur hidup. Karyawan diberitahu bahwa mereka akan
memiliki pekerjaan seumur hidup, terlepas dari kondisi ekonomi nasional,
perubahan di pasar, dan kompetisi baru. Manfaat yang didapatkan perusahaan dari
kebijakan semacam itu antara lain tenaga kerja stabil, sehingga meningkatkan
kesetiaan pekerja perusahaan, dan pada akhirnya meningkatkan efisiensi dan
produktivitas.
Sebagai perbandingan antara perusahaan Jepang dan Amerika, perusahaan
Jepang tingkat turnover rendah. Karyawan berhenti karena pensiun dan tidak ada
PHK kecuali melakukan tindakan kriminal. Sementara perusahaan Amerika
turnover tinggi karena mereka ingin cepat mencari posisi/jabatan yang lebih baik
sehingga mereka gampang untuk resign dan pindah ke perusahaan lain yang
menawarkan posisi yang lebih baik.
2. Slow promotion and evaluation (proses promosi dan evaluasi yang relatif
lambat)
Di perusahaan Jepang, evaluasi dan promosi lambat untuk menghindari
manipulasi penilaian dan dapat melihat kinerja karyawan yang sesungguhnya.
Tidak ada pemisahan antara ruang manajer dan karyawan sehingga semua orang
tahu siapa yang memiliki kompetensi. Amerika sebaliknya, evaluasi dan promosi
cepat.
3. Nonspecialized career path (jalur karir yang luas)
Ciri lain dari penerapan teori Z adalah jenjang karir yang luas atau non
specialized. Manajer dan pekerja tidak terlatih untuk pekerjaan tunggal. Mereka
4. bergerak dari satu pekerjaan ke pekerjaan lain dalam perusahaan, terutama dalam
tahun tahun awal mereka. Gerakan ini memungkinkan karyawan untuk belajar
tentang berbagai aspek perusahaan. Hal ini juga meminimalkan krisis apabila ada,
misal: karyawan yang sakit/tidak masuk. Pekerjaan karyawan absen dapat
ditangani oleh orang lain. Paling penting, gerakan karyawan dari stasiun kerja ke
stasiun kerja yang lain menumbuhkan kerjasama antara karyawan, yang
merupakan tujuan dari teori Z manajemen.
Jalur karir di Jepang berbentuk zig zag/non specialized. Bisa jadi
perpindahan jabatan berada di level yang setingkat dulu baru bisa naik ke level
yang di atasnya. Sehingga sangat umum seorang insinyur menjadi manajer
keuangan. Fungsinya supaya mereka dapat memahami semua bidang (salah satu
alasan kenapa promosi lambat). Sisi negatifnya, mereka tidak punya pegawai yang
benar benar ahli dalam suatu bidang. Amerika, jalur karir linear/specialized. Staff
keuangan akan menjadi manajer keuangan.
4. Concentual decision making (keputusan menurut konsensus)
Dalam teori Z, pengambilan keputusan dilakukan secara participatory. Di
perusahaan perusahaan mobil Jepang, misalnya, keputusan tentang pemasaran
model baru, pembukaan pabrik baru, kebijakan mutu, dll dibuat oleh manajemen
dan pekerja. Manajer melibatkan pekerja untuk dapat memberikan masukan yang
berguna dalam keputusan keputusan perusahaan karena pekerja di tingkat
workstation memahami setiap langkah dalam proses produksi perusahaan.
Jepang menggunakan pendekatan partisipatif dalam pengambilan
keputusan. Melibatkan seluruh anggota departemen. Memang membutuhkan
waktu lama untuk membuat keputusan, tapi setelah diputuskan, dapat diterima dan
dilaksanakan oleh semua anggotanya. Amerika, cepat membuat keputusan, tapi
pelaksanaan dan implementasi dari keputusan tersebut akan lama karena tidak
semua anggota menyetujui keputusan tersebut. Contoh lain: Jepang memiliki team
yang bertanggung jawab tentang pengadaan barang. Apabila salah satu anggota
tidak masuk, keputusan dapat dibuat oleh anggota team yang lain. Amerika, hanya
satu orang yang bertanggung jawab. Sehingga apabila orang tersebut tidak masuk,
pengadaan barang akan tertunda dan merugikan banyak pihak.
5. Collective responsibility (tanggung jawab secara kelompok)
5. Pengambilan keputusan kolektif diikuti dengan tanggung jawab kolektif.
Di perusahaan yang menerapkan teori Z, tim (bukan individu), dihargai karena
semua prestasi merupakan upaya tim. Tanggung jawab kolektif juga berarti bahwa
penghargaan, pujian, dan prestasi dibagi di antara semua anggota. Dan bahwa
tidak ada satu anggota disalahkan untuk keputusan yang buruk atau penilaian.
Jepang menganut sistem nilai kolektif dimana tanggung jawab merupakan
tanggung jawab kolektif, dalam artian setiap keberhasilan bukan merupakan
keberhasilan individu tapi karena orang orang lain juga sudah melakukan
pekerjaannya dengan benar sehingga merupakan keberhasilan kelompok.
Demikian pula dengan pemberian saran/pendapat. Bukan saran/pendapat
individu/perorangan, tapi saran/pendapat kelompok.
6. Implicit control mechanism (pengawasan yang melekat)
Teori Z menunjukkan mekanisme kontrol implisit, yang berasal dari
berbagi tujuan dan nilai nilai umum. Teori dikomunikasikan melalui budaya
umum bersama dengan manajer kunci dan ke semua karyawan.
Sebagai ilustrasi, di Jepang, pengawasan itu melekat pada diri setiap orang,
sehingga sistem pengawasan dan pengendalian tidak ketat. Sementara di Amerika,
menggunakan sistem tertulis dengan pengawasan dan pengendalian yang ketat.
7. Wholistic concern (perhatian yang menyeluruh terhadap karyawan)
Menurut Ouchi, perusahaan Amerika, hanya peduli pada kinerja karyawan
di tempat kerja dan hanya peduli sedikit tentang kehidupan setelah pekerjaan
karyawannya. Teori Z mengembangkan perhatian menyeluruh kepada karyawan;
termasuk kehidupan keluarga, kehidupan sosial, kesehatan dan pensiun.
Misal ada pertandingan golf yang menempatkan manajer dan karyawan pada
posisi yang sederajat sehingga menghilangkan gap antara atasan dan bawahan.
Tujuannya supaya karyawan dapat menyampaikan unek unek yang tidak berani
mereka sampaikan dalam forum formal. Contoh lain di PT Pembangunan Jaya
Group memberikan kursus menjadi orang tua yang efektif, pelatihan waitankung
untuk karyawan dan keluarganya, pekan olah raga dalam rangka HUT perusahaan.
6. D. KELEBIHAN DAN KELEMAHAN TEORI Z
a) Kelebihan Teori Z :
Upaya perusahaan untuk mengikat karyawan dengan loyalitas tanpa batas,
sehingga karyawan bekerja dalam sikap yang penuh integritas untuk
meningkatkan kinerja perusahaan.
b) Kelemahan Teori Z :
1. Kemampuan perusahaan menurun dalam komitmennya untuk tetap
mempertahankan karyawan. Terlebih pada saat terjadi ketidakpastian ekonomi
yang merusak sector financial dan bisnis perusahaan.
2. Membutuhkan banyak pengorbanan, karena sifatnya yang holistic dan kurang
sederhana.