Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Laporan tersebut merupakan laporan praktik promosi kesehatan berupa penyuluhan "Rumah Sehat" yang dilakukan di dua padukuhan di Depok, Sleman.
2. Hasil survei menunjukkan presentase rumah tidak sehat dan kurang sehat masih cukup tinggi, yaitu 62% dan 55%.
3. Penyuluhan rumah sehat dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat, yang terlihat
1. LAPORAN PRAKTIK PROMOSI KESEHATAN
PENYULUHAN “RUMAH SEHAT” DI PADUKUHAN PONDOK
DAN PADUKUHAN GANDOK, CONDONG CATUR, DEPOK,
SLEMAN
Disusun untuk memenuhi Tugas Praktik Mata Promosi Kesehatan Semester V
Disusun oleh :
Arif Suryo Prasetyo
P07133111044
Fajar Dian Wasisti
P07133111048
Faradella Nofitasari
P07133111049
Galih Pandu Nuswantoro
P07133111053
Layly Firmansyah
P07133111058
Rizqi Karina Utami
P07133111074
NONREGULER A
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES YOGYAKARTA
JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN
2013
2. KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
Laporan Praktik” Penyuluhan Rumah Sehat” di Padukuhan Pondok dan
Padukuhan Gandok, Condong Catur, Depok, Sleman” untuk memenuhi tugas
Mata Kuliah Promosi Kesehatan semester V.
Penyusunan laporan ini tidak terlepas dari bimbingan, pengarahan, dan
dukungan dari berbagai pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, untuk
itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Dr.Hj.Lucky Herawati,SKM,M.Sc, selaku Direktur Poltekkes Kemenkes
Yogyakarta.
2. Tuntas Bagyono,SKM, M.Kes , selaku Ketua Jurusan Kesehatan
Lingkungan Poltekkes Kemenkes Yogyakarta
3. Drg. Nurhastiani, Sp. KGA selaku Kepala Puskesmas Depok II.
4. Purwan Lestari, AMKL selaku HS dan pembimbing PBL di Puskesmas
Depok II.
5. Seluruh staff dan karyawan Puskesmas Depok II.
6. Hj. Lilik Hendrarini, SKM, M.Kes. selaku dosen pembimbing PBL
Puskesmas Depok II.
7. DR. Hj. Lucky Herawati, SKM, M.Sc, ; Naris Dyah Prasetyawati, SST dan
Ibnu Rois, SST selaku dosen mata kuliah Promosi Kesehatan.
ii
3. iii
Penulis menyadari bahwa di dalam laporan ini masih banyak kekurangan
dan ketidaksempurnaan, sehingga kritik dan saran yang bersifat membangun
senantiasa penulis harapkan.
Yogyakarta, November 2013
Penulis
iii
4.
5. DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .........................................................................................
i
KATA PENGANTAR .....................................................................................
ii
DAFTAR ISI ...................................................................................................
iv
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang ...........................................................................
1
B.
Tujuan .....................................................................................
3
C.
Waktu
.....................................................................................
4
D.
Lokasi
.....................................................................................
4
A. Topik ..........................................................................................
5
B. Sasaran......................................................................................
5
C. Metode .......................................................................................
5
BAB II KEGIATAN
BAB III HASIL PRAKTIK DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Lokasi ...........................................................
7
B. Hasil Kuesioner Pengetahuan ...................................................
8
C. Analisis Data ..............................................................................
9
D. Pembahasan ..............................................................................
12
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ................................................................................
B. Saran
18
...................................................................................... 18
LAMPIRAN
iv
6.
7. BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pengertian sehat menurut UU Pokok Kesehatan No. 9 tahun 1960,
Bab I Pasal 2 adalah keadaan yang meliputi kesehatan badan (jasmani),
rohani (mental), dan sosial, serta bukan hanya keadaan bebas dari penyakit,
cacat, dan kelemahan. Pengertian sehat tersebut sejalan dengan pengertian
sehat menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tahun 1975 sebagai
berikut: Sehat adalah suatu kondisi yang terbebas dari segala jenis penyakit,
baik fisik, mental, dan sosial.
Puskesmas adalah suatu persatuan kesehatan fungsional merupakan,
pusat pengembangan kesehatan masyarakat disamping juga membina
peran serta masyarakat, memberikan pelayanan secara menyeluruh dan
terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan
pokok. Oleh karena itu puskesmas mempunyai wewenang dan tanggung
jawab atas pemeliharaan kesehatan masyarakat dalam wilayah kerjanya.
Wilayah kerja puskesmas meliputi satu kecamatan atau sebagian dari
kecamatan. Faktor kepadatan penduduk, luas daerah geografi dan keadaan
istruktur serta lainnya merupakan bahan bertimbangan dalam menentukan
wilayah kerja puskesmas.
Puskesmas merupakan perangkat Pemda Tingkat II sehingga wilayah
kerja puskesmas ditetapkan oleh Bupati/Walikota kepada Daerah Tingkat II
dengan saran Teknis dari Kepala Kantor Departemen Kesehatan Propinsi.
Pelayanan kesehatan yang diberikan di puskesmas ialah meliputi : preventif
1
8. (pencegahan
kesehatan),
promotif
(peningkatan
kesehatan),
kuratif
(pengobatan) dan rehabilitatif (pemulihan kesehatan).
Sebagai mahasiswa Kesehatan Lingkungan yang melakukan PKL
(Praktik Kerja Lapangan) di Puskesmas Depok II wajib bagi kami untuk
terjun secara langsung dan terlibat dalam kegiatan puskesmas.
Sehubungan dengan kegiatan puskesmas yang kami lakukan di
wilayah Puskesmas Depok II yaitu pemantauan rumah sehat. Karena pada
dasarnya kesehatan adalah hal yang paling mendasar bagi manusia.
Manusia yang sehat berawal dari pola hidup yang sehat dan lingkungan
yang sehat, salah satunya adalah rumah yang sehat.
Rumah merupakan kebutuhan pokok bagi setiap manusia. Rumah
yang sehat akan berpengaruh terhadap kesehatan penghuninya. Rumah
merupakan tempat hunian yang sangat penting bagi kehidupan setiap orang.
Rumah yang sehat dan layak huni tidak harus berwujud rumah mewah dan
besar. Namun rumah sehat adalah kondisi fisik, kimia, biologi di dalam
rumah dan perumahan sehingga memungkinkan penghuni atau masyarakat
memperoleh derajad kesehatan yang optimal. Untuk mewujudkan hal
tersebut maka dilakukan program pemantauan rumah sehat di perumahan /
pemukiman di wilayah kerja Puskesmas Depok II. Dari kegiatan tersebut
didapatkan hasil presentase rumah sehat di pedukuhan Pondok adalah tidak
sehat 2%, kurang sehat 62%, dan sehat 36%. Dan didapatkan hasil
presentase rumah sehat di pedukuhan Gandok adalah tidak sehat 0%,
kurang sehat 55% dan tidak sehat 45%. Dari hasil survei yang diperoleh dari
kedua dusun tersebut dapat disimpulkan bahwa masih didapatkan
2
9. 3
presentase rumah kurang sehat dan rumah tidak sehat masih belum seperti
yang diharapkan.
Sebagai ahli Kesehatan Lingkungan yang memberikan pelayanan
kesehatan secara preventif / pencegahan kami diberi kesempatan untuk
melakukan promosi kesehatan di wilayah Puskesmas Depok II.
B. Tujuan
1.
Tujuan Umum
Mahasiswa mampu menerapkan pembelajaran bidang Kesehatan
Lingkungan kepada masyarakat melalui kegiatan promosi kesehatan di
wilayah kerja Puskesmas Depok II Sleman, Yogyakarta dan mampu
menganalisis hasil kegiatan dalam bentuk laporan.
2.
Tujuan Khusus
a. Mahasiswa dapat mengetahui gambaran keadaan kesehatan
lingkungan di wilayah kerja Puskesmas Depok II
b. Mahasiswa dapat menerapkan ilmu yang didapat di tempat kuliah.
c. Mahasiswa mampu melaksanakan penyuluhan kesehatan dalam
bidang kesehatan lingkungan
d. Masyarakat dapat mencermati dan mengetahui masalah kesehatan
lingkungan yang berada dalam lingkungannya.
e. Masyarakat dapat menyadari bagaimana cara pencegahannya dan
cara penanggulangannya.
10. C. Waktu
1. Waktu pelaksanaan kegiatan di Dusun Pondok dilaksanakan pada hari
Jum’at tanggal 25 Oktober 2013, pukul 09.30 WIB
2. Waktu pelaksanaan kegiatan di Dusun gandok dilaksanakan pada hari
Kamis tanggal 21 November 2013, pukul 10.30 WIB
D. Lokasi
Lokasi pelaksanaan kegiatan dilaksanakan di Rumah Bapak Dukuh
Pondok dan rumah Bapak Dukuh Gandok.
4
11. 5
BAB II
KEGIATAN
A. Topik
Topik diambil adalah dari hasil survei dan penilaian rumah sehat di
wilayah kerja Puskesmas Depok II yaitu Dusun Pondok (diambil sampel 100
rumah secara acak ) dan Dusun Gandok (diambil sampel 20 rumah secara
acak).
B. Sasaran
Warga masyarakat Dusun Pondok dan Gandok, Condong Catur,
Depok, Sleman, Yogyakarta.
C. Metode
Metode yang digunakan yaitu kelompok besar. Penyuluhan dilakukan
dengan cara ceramah dan tanya jawab dengan media :
a.
Leaflet
b.
Elektronik : LCD, microfon, laptop, pointer, kamera digital
Pembagian materi penyuluhan bagi masing-masing anggota kelompok
adalah sebagai berikut :
13. 7
BAB III
HASIL PRAKTIK DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran umum Lokasi
a.
Dukuh Pondok
Padukuhan pondok adalah salah satu padukuhan di wilayah
administrasi desa Condong Catur, Kecamatan Depok, Kabupaten
Sleman. Disebelah utara dan timur padukuhan ini berbatasan dengan
Desa Minomartani dan di sebelah selatan berbatasan dengan Dusun
Manukan,
sementara
sebelah
barat
berbatasan
dengan
Dusun
Ganjuran. Padukuhan Pondok memiliki beberapa bagian kampung dan
perumahan yaitu Pondok, Kragilan, Perumahan Century, Sarikarya.
b.
Dukuh Gandok
Padukuhan Gandok adalah salah satu padukuhan di wilayah
administrasi desa Condong Catur, Kecamatan Depok, Kabupaten
Sleman. Disebelah utara padukuhan ini berbatasan dengan Dusun
Pikgondang, sebelah timur berbatasan dengan Dusun Soropadan dan di
sebelah selatan berbatasan dengan Dusun Karanggayam yang bukan
termasuk wilayah kerja Puskesmas Depok II, sementara sebelah barat
berbatasan dengan Dusun Karangwuni dan Kocoran yang juga bukan
termasuk wilayah kerja Puskesmas Depok II. Di wilayah Padukuhan
Gandok RT 1, mayoritas rumah yang ada adalah rumah yang disewakan
berupa kos-kosan dan kontrakan, karena lokasi Padukuhan Gandok
dekat dengan wilayah kampus.
14. B. Hasil kuesioner pengetahuan
1. Hasil pretest dan posttest warga Padukuhan Pondok tentang
Rumah Sehat
Tabel 1
Skor Pengetahuan Masyarakat Dukuh Pondok Sebelum dan Sesudah
Dilakukan Penyuluhan tentang Rumah Sehat.
Skor
Selisih
No
Nama
Peningkatan %
Pre
Post
1
Rini S
7
10
3
42,86
2
Rusmiyati
9
9
0
0
3
Hartini
7
7
0
0
4
Teguh S
7
7
0
0
5
Jumiatun
8
9
1
12,5
6
Samijo
5
5
0
0
7
Parman
5
8
3
60
8
Tri Wahyu
5
8
3
60
9
Hadi Winarno
7
8
1
14,28
10
Indarti
9
10
1
11,11
11
Sri L
7
10
3
42,86
12
Irawati
4
6
2
50
13
Risti w
7
8
1
14,28
14
Yuni Lestari
5
4
0
0
15
Susila Ningsih
9
10
1
11,11
16
Sutari
8
8
0
0
17
Srigianti
7
9
2
28,57
18
Sri Kuat Lestari
5
7
2
40
19
Suhartini
6
10
4
66,66
20
Warsiyah
6
7
1
16,66
21
Triasih
7
8
1
14,28
22
Eni Astuti
6
8
2
33,33
Jumlah
141
176
35
538,5
Rata-rata
6,41
8
1.59
24,77
8
15. 9
Tabel di atas merupakan hasil nilai pre dan post masyarakat
Padukuhan Pondok setelah dilakukan penyuluhan menunjukkan adanya
peningkatan pengetahuan dengan jumlah skor 141 menjadi 176 dengan,
selisih 35 dan dengan persentase peningkatan 538,5%. Sedangkan ratarata skor tersebut yaitu 6,41 meningkat menjadi 3, selisih 1.59 dengan
persentase rata-rata persentase 24,77%.
2. Hasil pretest dan posttest warga Padukuhan Gandok tentang
Rumah Sehat
Tabel 2
Skor pengetahuan Masyarakat Dukuh Gandok Sebelum dan Sesudah
Dilakukan Penyuluhan tentang Rumah Sehat.
Skor
Selisih
No
Nama
Peningkatan %
Pre
Post
1
Galih Wiyati
6
8
2
33,33
2
Paryati
7
7
0
0
3
Tri
7
7
0
0
4
Nuryanti
5
8
3
60
5
Yati S
5
8
3
60
6
Insmini
5
7
2
40
7
Endang SR
7
7
0
0
8
Sukini
5
7
2
40
9
Nurjarot
7
8
1
14,28
10
Sujarmi
6
7
1
16,66
11
Subiyati
4
4
0
0
12
Sumiyati
3
6
3
100
13
Partinah
6
8
2
33,33
14
Ngajiyem
6
7
1
16,66
15
Watini
6
9
3
50
16
Lasmijito
1
4
3
300
17
Nurhasanah
5
8
3
60
18
Pawiro
6
7
1
16,7
16. 19
rajiyem
1
5
4
400
98
132
34
1240,93
5,16
6,95
1.79
65,31
Jumlah
Rata-rata
Tabel di atas merupakan hasil nilai pre dan post masyarakat
Padukuhan Gandok setelah dilakukan penyuluhan menunjukkan adanya
peningkatan pengetahuan dengan jumlah skor 98 menjadi 132 dengan,
selisih 34 dan dengan persentase peningkatan 538,5%. Sedangkan
rata-rata skor tersebut yaitu 5,16 meningkat menjadi 6,95 selisih 1.79
dengan persentase rata-rata persentase 65,31%.
C. Analisis Data
Menentukan ada atau tidaknya perbedaan pengetahuan sebelum dan
sesudah mengikuti penyuluhan Rumah Sehat di Dusun Pondok dan Dusun
Gandok digunakan uji Paired Sampel T-Test untuk data yang normal dan uji
Wilcoxon untuk data yang tidak normal. Data diuji Normalitas terlebih dahulu
menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov.
1.
Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov
Berdasarkan data pada tabel 1 dan tabel 2 yang diuji
menggunakan Kolmogorov-Smirnov didapatkan hasil sebagai berikut :
Tabel. 3 Hasil Pengujian menggunakan Kolmogorov-Smirnov.
Variabel
Skor
nilai
PRE-TEST
P Value
di
Padukuhan Pondok
10
Normalitas
0.282
Normal
17. 11
Skor nilai POST-TEST di
Padukuhan Pondok
Skor nilai PRE-TEST di
Padukuhan Gandok
Skor nilai POST-TEST di
Padukuhan Gandok
0.461
Normal
0.170
Normal
0.058
Normal
Uji Kolmogorov-Smirnov ini digunakan untuk mengetahui
apakah data terdistribusi normal atau tidak normal. Berdasarkan hasil
uji Kolmogorov-Smirnov diperoleh nilai asymp.sig (2-tailed) atau P
Value. Data dinyatakan tidak normal apabila asymp.sig (2-tailed) <
0,05 dan dengan hasil tersebut maka pengujian selanjutnya
menggunakan uji Wilcoxon Rank Test. Jika hasi dari uji KolmogorovSmirnov diperoleh nilai asymp.sig (2-tailed) atau P Value > 0,05
sehingga data dinyatakan normal dan selanjutnya menggunakan uji
Paired Sampel T-Test.
Berdasarkan hasil uji SPSS yang dilakukan, dinyatakan bahwa
seluruh data terdistribusi normal, sehingga uji dilanjutkan pada uji
beda Paired Sampel T-Test.
2. Uji Paired Sampel T-Test
Tabel 4. Hasil Uji Paired Sampel T-Test
Perbedaan Skor Nilai
Perbedaan
skor
P- Value
nilai
Kemaknaan
0,000
Bermakna
0,000
Bermakna
pengetahuan sebelum dan
setelah
penyuluhan
di
Padukuhan Pondok
Perbedaan
skor
nilai
pengetahuan sebelum dan
setelah
penyuluhan
Padukuhan Gandok
di
18. Hipotesis statistika dari uji Paired Sampel T-Test sebagai
berikut:
Ho
: Tidak ada perbedaan yang bermakna pengetahuan sebelum
dan sesudah mendapatkan penyuluhan rumah sehat.
Hα
: Ada perbedaan yang bermakna pengetahuan sebelum dan
sesudah mendapatkan penyuluhan rumah sehat.
Jika sig (2-tailed) > α (0,05) maka Ho diterima dan Hα ditolak.
Jika sig (2-tailed) < α (0,05) maka Ho ditolak dan Hα diterima.
Uji Paired Sampel T-Test ini digunakan untuk mengetahui
apakah ada perbedaan selisih skor pengetahuan sebelum dan
sesudah dilakukan penyuluhan rumah sehat. Berdasarkan hasil uji
Paired Sampel T-Test diperoleh nilai Asymp.sig (2-tailed) = 000 atau
P Value 00 yang artinya ada perbedaan bermakna selisih skor nilai
pengetahuan sebelum dan sesudah dilakukan penyuluhan rumah
sehat.
D. Pembahasan
Promosi kesehatan yang kami laksanakan adalah di Padukuhan
Pondok dan Padukuhan Gandok di Desa Condong Catur, Kecamatan
Depok, Kabupaten Sleman.
Kegiatan penyuluhan di 2 lokasi tersebut diawali dengan pembukaan
oleh moderator, kemudian membagikan dan mengisi pretest. Setelah pretest
selesai dikerjakan dan dikumpulkan, selanjutnya adalah membagikan leaflet
dan dilanjutkan dengan presentasi serta penyuluhan mengenai rumah sehat.
Setelah penyuluhan selesai, dilanjutkan dengan kegiatan tanya jawab dan
pengisian posttest serta penutup.
12
19. 13
Materi yang disampaikan meliputi
pengertian rumah sehat, fungsi
rumah dan pentingnya rumah sehat, aspek rumah sehat, hasil penilaian
rumah yang telah kami lakukan, persyaratan sarana sanitasi, dan jenis-jenis
penyakit berbasis lingkungan. Materi disampaikan secara bergantian oleh
setiap anggota kelompok dengan masing-masing diberi kesempatan
menyampaikan materi selama 7 menit.
1. Penyuluhan di Padukuhan Pondok
Penyuluhan dilaksanakan di rumah Pak Teguh selaku Bapak Dukuh
Pondok pada hari Jumat, 25 Oktober 2013. Jumlah warga yang diundang
adalah 30 orang, namun yang hadir berjumlah 22 orang. Warga yang
hadir adalah pengurus Padukuhan Pondok seperti bapak dan ibu dukuh,
ketua RT, kader posyandu, serta warga masyarakat Padukuhan Pondok.
Pada kesempatan penyuluhan di Padukuhan Pondok, juga dihadiri oleh
ibu Lilik Hendrarini, SKM, M.Kes selaku pembimbing PBL Puskesmas
Depok II serta Ibu Purwan Lestari, AMKL selaku sanitarian Puskesmas
Depok II.
Materi penyuluhan rumah sehat di Padukuhan Pondok ini
berdasarkan hasil penilaian rumah sehat yang dilaksanakan pada hari
Senin sampai Rabu tanggal 21 sampai 23 Oktober 2013. Penilaian
rumah sehat di Padukuhan Pondok mengambil sampel 100 rumah
secara acak. Dari hasil penilaian rumah sehat didapatkan hasil untuk
rumah tidak sehat 2%, rumah kurang sehat 62% dan rumah sehat
sebesar 36%.
Melihat masih tingginya persentase rumah kurang sehat dan masih
ditemukan rumah tidak sehat, maka kami memilih topik penyuluhan
20. mengenai rumah sehat sebagai tindak lanjut dari kegiatan penilaian
rumah sehat di Padukuhan Pondok.
Analisa data yang digunakan untuk mengetahui beda pengetahuan
sebelum dan sesudah penyuluhan adalah dengan uji SPSS Paired
Sampel T-Test karena data terdistribusi normal. Hasil uji meperoleh P
value 0,000 (0,000 <0,05 ) yang berarti Ho ditolak dan Hα diterima, Ada
perbedaan pengetahuan
yang bermakna sebelum dan sesudah
mendapatkan penyuluhan rumah sehat.
Hasil analisis secara diskriptif menunjukkan bahwa rata-rata tingkat
pengetahuan masyarakat di Padukuhan Pondok sebelum dilakukan
penyuluhan adalah sebesar 6,41 dan sesudah dilakukan penyuluhan
menjadi 8. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan
tentang rumah sehat rata-rata peningkatannya sebesar 24,77 %.
Penyuluhan di Padukuhan Pondok berjalan dengan lancar. Pada
hari tersebut, terdapat 2 penyuluhan, yaitu penyuluhan pertama
mengenai PHBS oleh Ibu Pipit (dari Puskesmas Depok II) dan
selanjutnya adalah penyuluhan mengenai Rumah Sehat. Kegiatan
penyuluhan
berjalan
dengan
lancar
dan
kondusif.
Pada
akhir
penyuluhan, mahasiswa menghibur warga dengan menyanyikan lagu
“Rumah Kita” yang diganti liriknya menjadi lirik mengenai rumah sehat”.
Warga juga antusias mengikuti acara penyuluhan dan memperhatikan
apa yang dijelaskan oleh mahasiswa.
Pada penyuluhan di Padukuhan Pondok, ada 3 orang warga yang
bertanya. Penanya pertama menanyakan mengenai anak yang sulit
14
21. 15
untuk menggosok gigi dan penanya 2 dan 3 menanyakan mengenai
tikus. (daftar pertanyaan dan jawaban terlampir).
Kendala yang dihadapi ketika penyuluhan di Padukuhan Pondok
adalah tidak lengkapnya dokumentasi. Kamera digital yang dipasang di
sudut ruangan hanya berdurasi 20 menit, sehingga orang ke-4 hingga
orang ke-6 tidak terekam. Selain itu, kegiatan penyuluhan tidak dihadiri
oleh dosen mata kuliah promosi kesehatan, sehingga penilaian tidak
dapat dilakukan.
2. Penyuluhan di Padukuhan Gandok
Penyuluhan dilaksanakan di rumah Pak Dukuh pada hari Kamis 21
November 2013. Warga yang diundang berjumlah 30 orang, namun pada
acara penyuluhan rumah sehat dihadiri oleh 32 peserta. Hal ini karena
acara penyuluhan berbarengan dengan kegiatan pemeriksaan kesehatan
gratis yang diadakan oleh caleg partai politik, sehingga selain menghadiri
penyuluhan warga juga melakukan periksa kesehatan. Warga yang hadir
terrdiri dari pengurus Padukuhan Gandok seperti bapak dan ibu dukuh,
ketua RT, kader dan masyarakat Padukuhan Gandok. Mayoritas warga
yang hadir pada penyuluhan ini adalah lansia. Pada kesempatan
penyuluhan di Padukuhan Gandok, juga dihadiri oleh Bapak Ibnu Rois,
SST selaku dosen pembimbing mata kuliah promosi kesehatan serta Ibu
Purwan Lestari, AMKL selaku sanitarian Puskesmas Depok II.
Materi penyuluhan rumah sehat di Padukuhan Gandok ini
berdasarkan hasil penilaian rumah sehat yang dilaksanakan pada hari
Jum’at, 15 November 2013. Penilaian rumah sehat di Padukuhan
22. Gandok mengambil sampel 20 rumah secara acak. Dari hasil survei
didapatkan hasil untuk rumah sehat 45%, rumah kurang sehat 55% dan
rumah tidak sehat sebesar 0%.
Melihat
masih
tingginya
persentase
rumah
kurang
sehat
dibandingkan persentase rumah sehat, maka kami memilih topik
penyuluhan mengenai rumah sehat sebagai tindak lanjut dari kegiatan
penilaian rumah sehat di Padukuhan Gandok.
Analisa data yang digunakan untuk mengetahui beda pengetahuan
sebelum dan sesudah penyuluhan adalah dengan uji SPSS Paired
Sampel T-Test karena data terdistribusi normal. Hasil uji meperoleh P
value 0,000 (0,000 <0,05 ) yang berarti Ho ditolak dan Hα diterima, Ada
perbedaan pengetahuan
yang bermakna sebelum dan sesudah
mendapatkan penyuluhan rumah sehat.
Hasil analisis secara diskriptif menunjukkan bahwa rata-rata
tingkat pengetahuan masyarakat di Padukuhan Gandok sebelum
dilakukan penyuluhan adalah sebesar 5,16 dan sesudah dilakukan
penyuluhan menjadi 6,95. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan
pengetahuan tentang rumah sehat rata-rata peningkatannya sebesar
65,31 %.
Penyuluhan rumah sehat di Padukuhan Gandok berjalan dengan
lancar, meskipun kurang kondusif. Warga antusias dan memperhatikan
materi yang dijelaskan oleh mahasiswa.
Pada penyuluhan di Padukuhan Gandok, ada 2 orang warga yang
bertanya. Penanya pertama menanyakan mengenai pengertian drainase
16
23. 17
dan penanya 2 menanyakan penyakit chikungunya. (daftar pertanyaan
dan jawaban terlampir)
Kendala yang dihadapi ketika penyuluhan rumah sehat di
Padukuhan Gandok adalah kegiatan penyuluhan bertepatan dengan
kampanye caleg yang mengadakan pemeriksaan kesehatan gratis untuk
lansia. Hal ini mengakibatkan ketidak kondusifan acara penyuluhan yang
mahasiswa lakukan. Banyak warga yang berlalu-lalang sehingga
konsentrasi peserta menjadi terpecah akibat
warga yang ingin
melakukan pemeriksaan berdesakan. Sedangkan warga masyarakat
yang datang juga ada yang tidak bisa membaca dan menulis, sehingga
pengisian formulir kuisioner mengalami hambatan. Warga yang datang
juga sebagian pulang setelah melakukan cek kesehatan sehingga hanya
mengisi daftar hadir saja dan tidak mengisi kuisioner. Selain itu, warga
yang hadir mayoritas lansia, sehingga mahasiswa mahasiswa dituntut
untuk menggunakan bahasa sehari-hari yang mudah dipahami oleh
warga.
24. BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Peningkatan pengetahan responden di Padukuhan Pondok setelah
dilakukan penyuluhan rumah sehat adalah sebesar 24,77%
2. Peningkatan pengetahan responden di Padukuhan Gandok setelah
dilakukan penyuluhan rumah sehat adalah sebesar 65,31%
3. Ada perbedaan pengetahuan yang bermakna antara sebelum dan
setelah penyuluhan rumah sehat di Padukuhan Pondok dengan nilai
Asymp. Sig 2 tailed = 0,000
4. Ada perbedaan pengetahuan yang bermakna antara sebelum dan
setelah penyuluhan rumah sehat di Padukuhan Gandok dengan nilai
Asymp. Sig 2 tailed = 0,000
B. Saran
1. Bagi Mahasiswa PKL Puskesmas Depok II
a. Agar mahasiswa lebih mempersiapkan diri dan membekali diri
dengan materi yang cukup sehingga dapat menguasai materi yang
disampaikan.
b. Agar lebih menyederhanakan materi yang disampaikan, karena
masih terlalu teoritis.
2. Bagi Warga Padukuhan Pondok dan Padukuhan Gandok
Agar
warga
menerapkan
ilmu
penyuluhan kedalam kehidupan sehari-hari.
18
yang
disampaikan
dalam