Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Revolusi Industri 4.0 membutuhkan tenaga kerja yang memiliki keterampilan baru seperti literasi digital, literasi teknologi, kemampuan berpikir kritis, kreativitas, dan kerjasama tim.
2. Lembaga pendidikan Islam perlu menyesuaikan sistem pendidikan dan kurikulum untuk menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi yang dibutuhkan era industri 4.0 seperti pemecahan mas
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM MENYONGSONG REVOLUSI 4.pptx
1. LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM
MENYONGSONG REVOLUSI 4.0;
PENGUATAN STRATEGI MANAJEMEN
Oleh: Cepi Triatna
Disampaikan pada seminar Pendidikan yang diselenggarakan oleh MUI Kota
Bandung, 18 Mei 2019
MAJELIS ULAMA INDONESIA
KOTA BANDUNG
2. Industri 4.0 adalah transformasi
komprehensif dari keseluruhan aspek
produksi di industri melalui
penggabungan teknologi digital dan
internet dengan industri konvensional
(Kanselir Jerman, Angela Merkel, 2014)
Industri 4.0 adalah integrasi dari Cyber
Physical System (CPS) dan Internet of
Things and Services (IoT dan IoS) ke dalam
proses industri meliputi manufaktur dan
logistik serta proses lainnya.
CPS adalah teknologi untuk
menggabungkan antara dunia nyata
dengan dunia maya (Kagermann dkk.,
2013) .
Smart factory adalah pabrik modular
dengan teknologi CPS yang memonitor
proses fisik produksi kemudian
menampilkannya secara virtual dan
melakukan desentralisasi pengambilan
keputusan.
4. KONDISI PENDIDIKAN ISLAM SAAT INI
Tidak banyak lembaga-lembaga
Pendidikan pendidkan tradisional
Islam seperti pesantren yang mampu
bertahan menghadapi ekspansi
sistem pendidikan umum
Upaya mengkritisi pesantren tradisional
melahirkan pesantren modern. Upaya
mengkritisi kedua model pesantren
tersebut melahirkan pesantren kilat.
Upaya mengkritisi terhadap madrasah
tradisional yang hanya mempelajari
ilmu-ilmu agama melahirkan madrasah
modern yang mempelajari juga ilmu-
ilmu umum
Sistem pendidikan yang
digunakan pada pondok
pesantren bersifat klasik, meski
kemudian seiring
perkembangan dunia
pendidikan maka pondok
pesantren mengalami proses
pembaharuan
pendidikan Islam di Indonesia
belum mampu memberikan
tanggapan atau jawaban ketika
dituntut perannya untuk
mengatasi berbagai persoalan
moral dan mentalitas bangsa,
khususnya umat Islam di
Indonesia.
sistem pendidikan Islam
kebanyakan masih cenderung
mengorientasikan diri pada
bidang-bidang humaniora
dan ilmu-ilmu sosial
ketimbang ilmu-ilmu eksakta
semacam fisika, kimia, biologi,
dan matematika moderen
Sebahagian besar pendidikan
Islam belum dikelola secara
profesional, sehingga kalah
bersaing dengan yang lainnya
1
2
3
4
5
6
5. Pengaruh Revolusi Industri 4.0 terhadap Lembaga
Pendidikan Islam
Lima hal yang harus
dikembangkan memasuki revolusi
industry 4.0: (1) anak memiliki
kemampuan berpikir kritis, (2)
memiliki kreatifitas dan memiliki
kemampuan yang inovatif, (3)
Perlu adanya kemampuan dan
keterampilan berkomunikasi, (4)
Bekerjasama dan berkolaborasi,
(5) memiliki kepercayaan diri
(Muhajir, Mendikbud)
Pendidikan setidaknya harus mampu menyiapkan anak didiknya
menghadapi tiga hal: a) menyiapkan anak untuk bisa bekerja yang
pekerjaannya saat ini belum ada; b) menyiapkan anak untuk bisa
menyelesaikan masalah yang masalahnya saat ini belum muncul, dan c)
menyiapkan anak untuk bisa menggunakan teknologi yang sekarang
teknologinya belum ditemukan (Sukartono, 2018:3).
Industri 4.0 membutuhkan
tenaga kerja yang memiliki
keterampilan dalam literasi
digital, literasi teknologi, dan
literasi manusia.
Revolusi dalam sistem pendidikan
di Indonesia untuk menghasilkan
sumber daya manusia yang
unggul. Sistem pendidikan
menekankan pada aspek
kreativitas, inovasi, dan
kewirausahaan. Langkah tersebut
diharapkan mampu untuk
menghadapai tantangan
perubahan zaman.
Kompetensi yang dibutuhkan di era
industry 4.0: kemampuan memecah-
kan masalah, beradaptasi, kolabo-rasi,
kepemimpinan, dan kreativitas serta
inovasi.
1
2
3
4
5
6. Strategi Lembaga Pendidikan Islam dalam
Menghadapi Revolusi 4.0
Tantangan lembaga
pendidikan islam di era
revin 4.0 adalah
bagaimana
menghadirkan
keunggulan islam dalam
pendidikan islam. Perlu
penguatan kembali tujuan
Pendidikan islam.
1 Perumusan kembali profil lulusan
pendidikan islam
2
Penggambaran sistem manajemen
dengan pola complex adaptive
system (CAS)
3
Adaptasikan layanan
pokok pembelajaran
dengan berbagai
aplikasi berbasis
internet/digital
4
7. SUBSTANSI
CORE CURRICULUM
SETIAP PESERTA DIDIK BARU HARUS
MENGALAMI CORE CURRICULUM DI AWAL
MENJADI PESERTA DIDIK DALAM RENTANG
WAKTU ANTARA 2 MINGGU S.D 3 BULAN
SETELAH ITU DILAKUKAN SEBAGAI KEGIATAN
RUTIN.