SlideShare a Scribd company logo
1 of 42
LAS LISTRIK

Ahmad Faozi
Teknik Otomotif
Fakultas Teknik
Universitas Negeri Padang
2013
Prinsip Las Listrik
Las busur listrik atau pada umumnya
disebut las listrik termasuk suatu proses
penyambungan logam dengan menggunakan
tenaga listrik sebagai sumber panas. Jadi
sumber panas pada las listrik ditimbulkan
oleh busur api arus listrik, antara elektroda
las dan benda kerja.
Jenis Sambungan Las Listrik
1. Las listrik dengan elektroda karbon
2. Las listrik dengan elektroda logam
3. Las listrik MIG
Arus Listrik
1. Arus searah (DC = Direct Current)
2. Asrus bolak – balik (AC = Alternating Current)
Pengkutuban Elektroda
1. Pengkutuban langsung
2. Pengkutuban terbalik
3. Pengaruh pengkutuban pada hasil las
Peralatan Las Listrik
1.
2.
3.
4.

Pesawat las
Alat – alat bantu las
Perlengkapan keselamatan kerja
Elektroda
1. Las listrik dengan elektroda karbon
a. Las listrik dengan elektroda karbon
tunggal
b. Las listrik dengan elektroda karbon ganda
2. Las listrik dengan elektroda logam
a. Las listrik dengan elektroda berselaput
b. Las listrik TIG (Tungsten Inert Gas)
c. Las listrik submerged
3. Las listrik MIG
Seperti halnya pada las listrik TIG, pada las listrik
MIG juga panas ditimbulkan oleh busur listrik antara
ujung elektroda dan bahan dasar.
Gas yang dipakai adalah CO₂ untuk pengelasan baja
lunak dan baja. Argon atau campuran argon dan
helium untuk pengelasan aluminium dan baja tahan
karat. Prosesnya bisa secara otomatik atau semi
otomatik.
a. Las listrik dengan elektroda
berselaput
Busur listrik yang terjadi diantara ujung elektroda
dan bahan dasar akan mencairkan ujung elektroda dan
sebagian bahan dasar. Selaput elektroda yang turut
terbakar akan mencair dan menghasilkan gas yang
melindungi ujung elektroda kawah las, busur listrik
terhadap pengaruh udara luar. Selaput cairan elektroda
yang membeku akan menutupi permukaan las yang juga
berfungsi sebagai pelindung terhadap pengaruh luar.
b. Las listrik TIG
Las listrik TIG (Tungsten Inert Gas = Tungsten Gas
Mulia) menggunaan elektroda wolfram yang bukan
merupakan bahan tambah. Busur listrik yang terjadi antara
ujung elektroda wolfram dan bahan dasar merupakan
sumber panas, untuk pengelasan. Titik cair dari elektroda
wolfram sedemikian tingginya sampai 3410 °C, sehingga tidak
ikut mencair pada saat terjadi busur listrik.
Pembakar las TIG terdiri dari:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Penyedia arus
Pengembali air pendingin
Penyedia air pendingin
Penyedia gas argon
Lubang gas argon keluar
Pencekam elektroda
Moncong keramik atau logam
Elektroda tungsten
Sambungan gas pelindung
c. Las listrik submerged
Las listrik submerged yang umumnya
otomatis atau semi otomatis menggunakan fluksi
serbuk untuk pelindung dari pengaruh udara luar.
Busur listrik diantara ujung elektroda dan bahan
dasar berada didalam timbunan fluksi serbuk
sehingga tidak terjadi sinar las keluar seperti
biasanya pada las listrik lainnya. Operator las tidak
perlu menggunakan kaca pelindung mata (helm las).
1. Arus Searah (DC)
Pada arus ini, elektron-elektron bergerak sepanjang
penghantar hanya dalam satu arah.
2. Arus bolak-balik (AC)
Arah aliran arus bolak-balik merupakan
gelombang sinu-soide yang memotong garis nol
pada interval waktu 1/100 detik untuk mesin
dengan frekuensi 50 hertz (Hz). Tiap siklus
gelombang terdiri dari setengah gelombang
positif dan setengah gelombang negatif.
1. Pengkutuban langsung
Pada pengkutuban langsung ini, kabel elektroda
dipasang pada terminal negatif (-) dan kabel
massa pada terminal positif (+). Pengkutuban
langsung sering disebut sebagai sirkuit las listrik
dengan elektroda negatif (DC⁻).
2. Pengkutuban terbalik
Untuk pengkutuban terbalik, kabel elektroda
dipasang pada terminal positif dan kabel massa
dipasang pada terminal negatif. Pengkutuban
terbalik sering disebut sirkuit las listrik dengan
elektroda positif (DC⁺).
1. Pesawat las
a. Pesawat las arus bolak – balik (AC),
b. Pesawat las arus searah (DC),
c. Pesawat las arus bolak-balik dan searah
(AC-DC), yang merupakan gabungan dari
pesawat AC dan DC.
2. Alat – alat bantu las
a.
b.
c.
d.
e.
f.

Kabel las
Pemegang elektroda
Palu las
Sikat kawat
Klem massa
Penjepit
3. Perlengkapan keselamatan kerja
a.
b.
c.
d.
e.

Helm las (topeng las)
Sarung tangan
Baju las (apron)
Sepatu las
Kamar las
4. Elektroda
Elektroda yang digunakan pada las busur listrik
mempunyai perbedaan komposisi selaput maupun
kawat inti. Diantaranya adalah elektroda
berselaput.
Pada elektroda ini pelapisan fluksi pada kawat inti
dapat dengan cara destruksi, semprot atau celup.
Ukuran standar diameter kawat inti dari 1,5 sampai
7 mm dengan panjang antara 350 sampai 450
a. Jenis-jenis selaput fluksi elektroda
Bahan untuk selaput fluksi elektroda
tergantung pada kegunaannya, yaitu antara lain
selulosa, kalium-karbonat, titanikum-dioksida,
kaolin, kalium-oksida mangan, oksida besi, serbuk
besi, besi silikon, besi mangan, dan sebagainya,
dengan presentase yang berbeda-beda untuk tiap
jenis elektroda.
b. Tebal selaput
Tergantung dari jenisnya, tebal selaput elektroda
antara 10% sampai 50% dari diameter elektroda.
Pada waktu pengelasan, selaput elektroda ini
akan turut mencair dan menghasilkan gas CO₂
yang melindungi cairan las, busur listrik, dan
sebagian benda kerja terhadap udara luar.
Udara luar yang mengandung O₂ dan N akan
dapat mempengaruhi sifat mekanik dari logam
las. Cairan selaput yang disebut terak akan
terapung dan membeku melapisi permukaan las
yang masih panas.
a. Pesawat las arus bolak-balik (AC)
Pesawat las jenis ini terdiri dari transformator
yang dihubungkan dengan jala PLN atau dengan
pembangkit listrik, motor diesel atau motor bensin.
Kapasitas trafo biasanya 200 sampai 500 ampere.
Sedangkan voltage (tegangan) yang keluar dari
pesawat trafo ini antara 36 sampai 70 volt, dan ini
bervariasi menurut pabrik yang mengeluarkan
pesawat las trafo ini.
b. Pesawat las arus searah (DC)
Pesawat ini dapat berupa pesawat transformator
rectifier, pembangkit listrik motor diesel atau motor
bensin, maupun pesawat pembangkit listrik yang
digerakkan oleh motor listrik.
Salah satu jenis dari pesawat las arus searah adalah
pesawat pembangkit listrik yang degerakkan oleh
motor listrik ( motor generator).
c. Pesawat las AC-DC
Pesawat las ini merupakan gabungan dari pesawat
las bolah-balik dan arus searah. Dengan pesawat ini
akan lebih banyak kemungkinan pemakaiannya
karena arus yang keluar dapat searah maupun
bolak-balik (AC-DC).
a. Kabel las
Kabel las biasanya dibuat dari tembaga yang
dipilih dan dibungkus dengan karet isolasi.
Kabel las ada tiga macam, yaitu:
1)Kabel elektroda, yaitu kabel yang menghubungkan
pesawat las dengan elektroda.
2)Kabel massa, yaitu yang menghubungkan pesawat
las dengan benda kerja.
3)Kabel tenaga, yaitu kabel yang menghubungkan
sumber tenaga atau jaringan listrik dengan pesawat
las.
Tabel 1. Ukuran kabel las (mm²)
Kapasitas
arus pesawat
las

Jumlah panjang kabel elektroda dan kabel massa (meter)

(ampere)

Sampai 20 m

35 m

50 m

70 m

100

21

21

21

33

150

33

33

33

43

200

33

33

43

53

250

33

33

53

67

300

43

43

67

85

350

53

53

85

107

400

53

53

85

450

67

67

107

500

67

67

107

550

67

85

107

600

85

85

107
Tabel 2. Ukuran kabel tenaga untuk 3 kabel konduktor
Kuat arus masuk pesawat
Ukuran kabel tenaga
(mm²)
6

Pesawat las motor
generator atau
transformator atau
transformator 3 fase
Sampai 24

Pesawat las
transformator
Sampai 30

10

24 – 32 A

30 – 40 A

13

32 – 44 A

40 – 55 A

21

44 – 64 A

55 – 70 A

33

64 – 76 A

70 – 95 A

43

76 – 88 A

95 – 110 A

53

88 – 100 A

110 – 125 A

67

100 – 130 A

125 – 165 A

107

130 – 155 A

165 – 195 A
b. Pemegang elektroda
Ujung yang tidak berselaput dari elektroda dijepit
dengan pemegang elektroda. Ini terdiri dari mulut
penjepit dan pegangan yang dibungkus oleh bahan
penyekat (biasanya dari ebonit)
c. Palu las
Palu ini digunakan untuk melepaskan dan
mengeluarkan kerak las pada jalur las dengan jalan
memukulkan atau menggoreskan pada daerah las.
Gunakanlah kaca mata terang pada waktu
membersihkan kerak, sebab dapat memercik pada
mata.
d. Sikat kawat
Sikat kawat digunakan untuk;
1)Membersihkan benda kerja yang akan dilas
2)Membersihkan kerak las yang sudah lepas dari
jalur las oleh pukulah palu las
e. Klem massa
Ini adalah alat untuk menghubungkan kabel massa
ke benda kerja. Terbuat dari bahan yang
menghantar dengan baik (tembaga). Klem massa
dilengkapi dengan pegas yang kuat, yang dapat
menjepit benda kerja dengan baik. Tempat yang
dijepit harus bersih dari kotoran (karet, cat,
minyak dan sebagainya).
f. Penjepit (Tang)
Ini
digunakan
untuk
memegang
atau
memindahkan benda kerja yang masih panas
sehabis pengelasan.
a. Helm Las (Topeng las)
Gunanya untuk melindungi kulit muka dan mata
dari sinar las (ultra violet dan infre merah).
Sinar las yang terang itu tidak boleh dilihat dengan
mata langsung sampai jarak 15 meter. Kaca dari
helm las adalah khusus yang dapat mengurangi
sinar las tersebut.
b. Sarung tangan
Dibuat dari kulit atau asbes lunak untuk
memudahkan memegang pemegang elektroda.
Pada waktu mengelas, sarung tangan ini selalu
harus dipakai.
c. Baju las (Apron)
Dibuat dari kulit atau asbes. Baju las yang lengkap
dapat melindungi badan dan sebagian kaki.
Untuk pengelasan posisi di atas kepala harus
memakai baju las yang lengkap. Sedang pada
pengelasan posisi lainnya cukup menggunakan
apron.
d. Sepatu las
Berguna untuk melindungi kaki dari semburan
bunga api. Jika tidak ada sepatu las, pakailah
sepatu biasa yang rapat, jangan sampai mudah
kemasukan percikan bunga api las.
e. Kamar las
Kamar las dibuat dari bahan tahan api. Kamar las
penting, yaitu agar orang yang ada disekitarnya
tidak terganggu oleh bahaya las.
Untuk mengeluarkan gas, sebaiknya kamar las
dilengkapi dengan sistem ventilasi. Kamar las
dilengkapi dengan meja las yang bebas dari bahaya
kebakaran. Disekitar kamar las ditempatkan alat
pemadam kebakaran dan pasir.
TERIMA KASIH
Sumber :
Soedjono, “Buku Las Listrik”, PT. Remaja
Rosdakarya, Bandung

More Related Content

What's hot

POWDER COATING PRESENTASI
POWDER COATING PRESENTASIPOWDER COATING PRESENTASI
POWDER COATING PRESENTASIPowder Coating
 
Persentasi tanaman karet
Persentasi tanaman karetPersentasi tanaman karet
Persentasi tanaman karetHerry Mulyadie
 
[PPT] power point tentang jagung. Lengkap!!
[PPT] power point tentang jagung. Lengkap!![PPT] power point tentang jagung. Lengkap!!
[PPT] power point tentang jagung. Lengkap!!pingg0501
 
Ppt.analisis kegagalan logam
Ppt.analisis kegagalan logamPpt.analisis kegagalan logam
Ppt.analisis kegagalan logamLailatul Arofah
 
Presipitation hardening docx.
Presipitation hardening docx.Presipitation hardening docx.
Presipitation hardening docx.Vendi Supendi
 
power point Alat pelindung diri
power point Alat pelindung diripower point Alat pelindung diri
power point Alat pelindung dirigabrielirfan
 
Standar Analisis Kegagalan
Standar Analisis KegagalanStandar Analisis Kegagalan
Standar Analisis KegagalanAbrianto Akuan
 
penggunaan keramik pada komponen mesin
penggunaan keramik pada komponen mesinpenggunaan keramik pada komponen mesin
penggunaan keramik pada komponen mesinAndi Suciana Malla
 
Proses pembentukan
Proses pembentukanProses pembentukan
Proses pembentukan12luthfi
 
Proses pembuatan-semen-pada-pt-holcim-indonesia-tbk
Proses pembuatan-semen-pada-pt-holcim-indonesia-tbkProses pembuatan-semen-pada-pt-holcim-indonesia-tbk
Proses pembuatan-semen-pada-pt-holcim-indonesia-tbkrino firsa
 
Pengelasan makalah.docx
Pengelasan makalah.docxPengelasan makalah.docx
Pengelasan makalah.docxJemyBala
 
Modul pelatihan studi kelayakan pembangunan mikrohidro
Modul pelatihan studi kelayakan pembangunan mikrohidroModul pelatihan studi kelayakan pembangunan mikrohidro
Modul pelatihan studi kelayakan pembangunan mikrohidroDede Heryadi
 
Proses pembuatan keramik - bahan galian industri
Proses pembuatan keramik - bahan galian industriProses pembuatan keramik - bahan galian industri
Proses pembuatan keramik - bahan galian industriBonita Susimah
 
Proses Khusus, Pengerjaan Dingin, Pembentukan dengan Listrik dan Pelapisan Logam
Proses Khusus, Pengerjaan Dingin, Pembentukan dengan Listrik dan Pelapisan LogamProses Khusus, Pengerjaan Dingin, Pembentukan dengan Listrik dan Pelapisan Logam
Proses Khusus, Pengerjaan Dingin, Pembentukan dengan Listrik dan Pelapisan LogamEssyKarundeng
 

What's hot (20)

Dasar dasar proses pengelasan
Dasar dasar proses pengelasanDasar dasar proses pengelasan
Dasar dasar proses pengelasan
 
POWDER COATING PRESENTASI
POWDER COATING PRESENTASIPOWDER COATING PRESENTASI
POWDER COATING PRESENTASI
 
Persentasi tanaman karet
Persentasi tanaman karetPersentasi tanaman karet
Persentasi tanaman karet
 
[PPT] power point tentang jagung. Lengkap!!
[PPT] power point tentang jagung. Lengkap!![PPT] power point tentang jagung. Lengkap!!
[PPT] power point tentang jagung. Lengkap!!
 
Ppt.analisis kegagalan logam
Ppt.analisis kegagalan logamPpt.analisis kegagalan logam
Ppt.analisis kegagalan logam
 
Presipitation hardening docx.
Presipitation hardening docx.Presipitation hardening docx.
Presipitation hardening docx.
 
Manajemen pemeliharaan ternak kambing
Manajemen pemeliharaan ternak kambingManajemen pemeliharaan ternak kambing
Manajemen pemeliharaan ternak kambing
 
Laporan akhir ilmu kayu
Laporan akhir ilmu kayuLaporan akhir ilmu kayu
Laporan akhir ilmu kayu
 
power point Alat pelindung diri
power point Alat pelindung diripower point Alat pelindung diri
power point Alat pelindung diri
 
Standar Analisis Kegagalan
Standar Analisis KegagalanStandar Analisis Kegagalan
Standar Analisis Kegagalan
 
Bimtek pasca panen tp banyuasin 2018
Bimtek pasca panen tp banyuasin   2018Bimtek pasca panen tp banyuasin   2018
Bimtek pasca panen tp banyuasin 2018
 
penggunaan keramik pada komponen mesin
penggunaan keramik pada komponen mesinpenggunaan keramik pada komponen mesin
penggunaan keramik pada komponen mesin
 
Proses pembentukan
Proses pembentukanProses pembentukan
Proses pembentukan
 
Proses pembuatan-semen-pada-pt-holcim-indonesia-tbk
Proses pembuatan-semen-pada-pt-holcim-indonesia-tbkProses pembuatan-semen-pada-pt-holcim-indonesia-tbk
Proses pembuatan-semen-pada-pt-holcim-indonesia-tbk
 
Pengelasan makalah.docx
Pengelasan makalah.docxPengelasan makalah.docx
Pengelasan makalah.docx
 
Modul pelatihan studi kelayakan pembangunan mikrohidro
Modul pelatihan studi kelayakan pembangunan mikrohidroModul pelatihan studi kelayakan pembangunan mikrohidro
Modul pelatihan studi kelayakan pembangunan mikrohidro
 
Proses pembuatan keramik - bahan galian industri
Proses pembuatan keramik - bahan galian industriProses pembuatan keramik - bahan galian industri
Proses pembuatan keramik - bahan galian industri
 
Las asetilin
Las asetilinLas asetilin
Las asetilin
 
Proses Khusus, Pengerjaan Dingin, Pembentukan dengan Listrik dan Pelapisan Logam
Proses Khusus, Pengerjaan Dingin, Pembentukan dengan Listrik dan Pelapisan LogamProses Khusus, Pengerjaan Dingin, Pembentukan dengan Listrik dan Pelapisan Logam
Proses Khusus, Pengerjaan Dingin, Pembentukan dengan Listrik dan Pelapisan Logam
 
Serbuk bearing
Serbuk bearingSerbuk bearing
Serbuk bearing
 

Viewers also liked

Crankshaft Valve Lub Cooling & FO diagram katup
Crankshaft Valve Lub Cooling & FO diagram katupCrankshaft Valve Lub Cooling & FO diagram katup
Crankshaft Valve Lub Cooling & FO diagram katupAhmad Faozi
 
Tune-up Motor Bensin
Tune-up Motor BensinTune-up Motor Bensin
Tune-up Motor BensinAhmad Faozi
 
Hybrid System Overview
Hybrid System OverviewHybrid System Overview
Hybrid System OverviewAhmad Faozi
 
Bahasa Indonesia kelas XII
Bahasa Indonesia kelas XIIBahasa Indonesia kelas XII
Bahasa Indonesia kelas XIIYusuf AL-Rosyadi
 
Modul praktek-rangkaian-lampu-tanda-belok-dan-hazard1
Modul praktek-rangkaian-lampu-tanda-belok-dan-hazard1Modul praktek-rangkaian-lampu-tanda-belok-dan-hazard1
Modul praktek-rangkaian-lampu-tanda-belok-dan-hazard1Ahmad Faozi
 
Melepas memasang dan_menyetel_roda
Melepas memasang dan_menyetel_rodaMelepas memasang dan_menyetel_roda
Melepas memasang dan_menyetel_rodaAhmad Faozi
 
Modul teknologi sepeda motor (oto225 01)- sistem pengapian oleh beni setya nu...
Modul teknologi sepeda motor (oto225 01)- sistem pengapian oleh beni setya nu...Modul teknologi sepeda motor (oto225 01)- sistem pengapian oleh beni setya nu...
Modul teknologi sepeda motor (oto225 01)- sistem pengapian oleh beni setya nu...Ahmad Faozi
 
Perbaikan sistem pengapian
Perbaikan sistem pengapianPerbaikan sistem pengapian
Perbaikan sistem pengapianAhmad Faozi
 
bahasa Indonesia kelas XII
bahasa Indonesia kelas XII bahasa Indonesia kelas XII
bahasa Indonesia kelas XII Yusuf AL-Rosyadi
 
Perbaikan sistem pengapian
Perbaikan sistem pengapianPerbaikan sistem pengapian
Perbaikan sistem pengapianAhmad Faozi
 
Modul Sistem Hydraulic
Modul Sistem HydraulicModul Sistem Hydraulic
Modul Sistem HydraulicAhmad Faozi
 
Proses Pembentukan Logam
Proses Pembentukan LogamProses Pembentukan Logam
Proses Pembentukan LogamAhmad Faozi
 
Proses dan peralatan las listrik
Proses dan peralatan las listrikProses dan peralatan las listrik
Proses dan peralatan las listrikWicah
 
Teori pengelasan dan fabrikasi
Teori pengelasan dan fabrikasiTeori pengelasan dan fabrikasi
Teori pengelasan dan fabrikasiAmal Mulia
 
Electronic Control Unit(ECU)
Electronic Control Unit(ECU)Electronic Control Unit(ECU)
Electronic Control Unit(ECU)Ankul Gupta
 

Viewers also liked (20)

Toyota soluna
Toyota solunaToyota soluna
Toyota soluna
 
LAS LISTRIK
LAS LISTRIKLAS LISTRIK
LAS LISTRIK
 
Crankshaft Valve Lub Cooling & FO diagram katup
Crankshaft Valve Lub Cooling & FO diagram katupCrankshaft Valve Lub Cooling & FO diagram katup
Crankshaft Valve Lub Cooling & FO diagram katup
 
Cooling system
Cooling systemCooling system
Cooling system
 
Tune-up Motor Bensin
Tune-up Motor BensinTune-up Motor Bensin
Tune-up Motor Bensin
 
Hybrid System Overview
Hybrid System OverviewHybrid System Overview
Hybrid System Overview
 
Bahasa Indonesia kelas XII
Bahasa Indonesia kelas XIIBahasa Indonesia kelas XII
Bahasa Indonesia kelas XII
 
Modul praktek-rangkaian-lampu-tanda-belok-dan-hazard1
Modul praktek-rangkaian-lampu-tanda-belok-dan-hazard1Modul praktek-rangkaian-lampu-tanda-belok-dan-hazard1
Modul praktek-rangkaian-lampu-tanda-belok-dan-hazard1
 
Melepas memasang dan_menyetel_roda
Melepas memasang dan_menyetel_rodaMelepas memasang dan_menyetel_roda
Melepas memasang dan_menyetel_roda
 
Modul teknologi sepeda motor (oto225 01)- sistem pengapian oleh beni setya nu...
Modul teknologi sepeda motor (oto225 01)- sistem pengapian oleh beni setya nu...Modul teknologi sepeda motor (oto225 01)- sistem pengapian oleh beni setya nu...
Modul teknologi sepeda motor (oto225 01)- sistem pengapian oleh beni setya nu...
 
Perbaikan sistem pengapian
Perbaikan sistem pengapianPerbaikan sistem pengapian
Perbaikan sistem pengapian
 
bahasa Indonesia kelas XII
bahasa Indonesia kelas XII bahasa Indonesia kelas XII
bahasa Indonesia kelas XII
 
MODUL CVT
MODUL CVTMODUL CVT
MODUL CVT
 
Perbaikan sistem pengapian
Perbaikan sistem pengapianPerbaikan sistem pengapian
Perbaikan sistem pengapian
 
Modul Sistem Hydraulic
Modul Sistem HydraulicModul Sistem Hydraulic
Modul Sistem Hydraulic
 
Proses Pembentukan Logam
Proses Pembentukan LogamProses Pembentukan Logam
Proses Pembentukan Logam
 
Proses dan peralatan las listrik
Proses dan peralatan las listrikProses dan peralatan las listrik
Proses dan peralatan las listrik
 
Teknik Pengelasan
Teknik Pengelasan Teknik Pengelasan
Teknik Pengelasan
 
Teori pengelasan dan fabrikasi
Teori pengelasan dan fabrikasiTeori pengelasan dan fabrikasi
Teori pengelasan dan fabrikasi
 
Electronic Control Unit(ECU)
Electronic Control Unit(ECU)Electronic Control Unit(ECU)
Electronic Control Unit(ECU)
 

Similar to LAS

Material Konduktor
Material KonduktorMaterial Konduktor
Material KonduktorIPA 2014
 
Teori pengelasan dasar SMAW & GMAW untuk SMK kelas XI
Teori pengelasan dasar SMAW & GMAW untuk SMK kelas XITeori pengelasan dasar SMAW & GMAW untuk SMK kelas XI
Teori pengelasan dasar SMAW & GMAW untuk SMK kelas XIAnthonSalim
 
las listrik Electrode welding, Teknik Industri, Randy Suwandy
las listrik Electrode welding, Teknik Industri, Randy Suwandylas listrik Electrode welding, Teknik Industri, Randy Suwandy
las listrik Electrode welding, Teknik Industri, Randy Suwandyrandy suwandy
 
IEEE teknologi kabel oktarico susilatama pp 21060110141053
IEEE teknologi kabel oktarico susilatama pp 21060110141053IEEE teknologi kabel oktarico susilatama pp 21060110141053
IEEE teknologi kabel oktarico susilatama pp 21060110141053PT. PLN (Persero)
 
fdokumen.com_las-listrik-smaw.ppt
fdokumen.com_las-listrik-smaw.pptfdokumen.com_las-listrik-smaw.ppt
fdokumen.com_las-listrik-smaw.pptssuser0bb0d21
 
konduktor listrik
konduktor listrikkonduktor listrik
konduktor listrikfadhlykahar
 
Proses kimpalan arka UTHM/FPTV 2014
Proses kimpalan arka UTHM/FPTV 2014Proses kimpalan arka UTHM/FPTV 2014
Proses kimpalan arka UTHM/FPTV 2014ali ahmad
 
906_materi 3.pdf
906_materi 3.pdf906_materi 3.pdf
906_materi 3.pdfSatrio34563
 
Penghantar listrik
Penghantar listrikPenghantar listrik
Penghantar listrikAgus Tri
 
Jbptunikompp gdl-ferifirdia-21037-7-babivp-r
Jbptunikompp gdl-ferifirdia-21037-7-babivp-rJbptunikompp gdl-ferifirdia-21037-7-babivp-r
Jbptunikompp gdl-ferifirdia-21037-7-babivp-rAzis Nurrochma Wardana
 
Teoripengelasandanfabrikasi 140530223305-phpapp01
Teoripengelasandanfabrikasi 140530223305-phpapp01Teoripengelasandanfabrikasi 140530223305-phpapp01
Teoripengelasandanfabrikasi 140530223305-phpapp01Oktavian Kusumawardhana
 

Similar to LAS (20)

Pengelasan_SMAW.pptx
Pengelasan_SMAW.pptxPengelasan_SMAW.pptx
Pengelasan_SMAW.pptx
 
Material Konduktor
Material KonduktorMaterial Konduktor
Material Konduktor
 
Teori pengelasan dasar SMAW & GMAW untuk SMK kelas XI
Teori pengelasan dasar SMAW & GMAW untuk SMK kelas XITeori pengelasan dasar SMAW & GMAW untuk SMK kelas XI
Teori pengelasan dasar SMAW & GMAW untuk SMK kelas XI
 
Jenis jenis kawat dan kabel pengantar
Jenis   jenis kawat dan kabel pengantarJenis   jenis kawat dan kabel pengantar
Jenis jenis kawat dan kabel pengantar
 
las listrik Electrode welding, Teknik Industri, Randy Suwandy
las listrik Electrode welding, Teknik Industri, Randy Suwandylas listrik Electrode welding, Teknik Industri, Randy Suwandy
las listrik Electrode welding, Teknik Industri, Randy Suwandy
 
Konduktor dan isolator
Konduktor dan isolatorKonduktor dan isolator
Konduktor dan isolator
 
IEEE teknologi kabel oktarico susilatama pp 21060110141053
IEEE teknologi kabel oktarico susilatama pp 21060110141053IEEE teknologi kabel oktarico susilatama pp 21060110141053
IEEE teknologi kabel oktarico susilatama pp 21060110141053
 
Bab 7
Bab 7Bab 7
Bab 7
 
fdokumen.com_las-listrik-smaw.ppt
fdokumen.com_las-listrik-smaw.pptfdokumen.com_las-listrik-smaw.ppt
fdokumen.com_las-listrik-smaw.ppt
 
konduktor listrik
konduktor listrikkonduktor listrik
konduktor listrik
 
Proses kimpalan arka UTHM/FPTV 2014
Proses kimpalan arka UTHM/FPTV 2014Proses kimpalan arka UTHM/FPTV 2014
Proses kimpalan arka UTHM/FPTV 2014
 
Las smaw ok
Las smaw  okLas smaw  ok
Las smaw ok
 
906_materi 3.pdf
906_materi 3.pdf906_materi 3.pdf
906_materi 3.pdf
 
Transmisi Tenaga Listrik
Transmisi Tenaga ListrikTransmisi Tenaga Listrik
Transmisi Tenaga Listrik
 
Penghantar listrik
Penghantar listrikPenghantar listrik
Penghantar listrik
 
Jbptunikompp gdl-ferifirdia-21037-7-babivp-r
Jbptunikompp gdl-ferifirdia-21037-7-babivp-rJbptunikompp gdl-ferifirdia-21037-7-babivp-r
Jbptunikompp gdl-ferifirdia-21037-7-babivp-r
 
Transmisi Tenaga Listrik
 Transmisi Tenaga Listrik  Transmisi Tenaga Listrik
Transmisi Tenaga Listrik
 
Teoripengelasandanfabrikasi 140530223305-phpapp01
Teoripengelasandanfabrikasi 140530223305-phpapp01Teoripengelasandanfabrikasi 140530223305-phpapp01
Teoripengelasandanfabrikasi 140530223305-phpapp01
 
SMAW.pptx
SMAW.pptxSMAW.pptx
SMAW.pptx
 
las-listrik.pptx
las-listrik.pptxlas-listrik.pptx
las-listrik.pptx
 

Recently uploaded

JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 

Recently uploaded (20)

JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 

LAS

  • 1. LAS LISTRIK Ahmad Faozi Teknik Otomotif Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang 2013
  • 2. Prinsip Las Listrik Las busur listrik atau pada umumnya disebut las listrik termasuk suatu proses penyambungan logam dengan menggunakan tenaga listrik sebagai sumber panas. Jadi sumber panas pada las listrik ditimbulkan oleh busur api arus listrik, antara elektroda las dan benda kerja.
  • 3. Jenis Sambungan Las Listrik 1. Las listrik dengan elektroda karbon 2. Las listrik dengan elektroda logam 3. Las listrik MIG
  • 4. Arus Listrik 1. Arus searah (DC = Direct Current) 2. Asrus bolak – balik (AC = Alternating Current)
  • 5. Pengkutuban Elektroda 1. Pengkutuban langsung 2. Pengkutuban terbalik 3. Pengaruh pengkutuban pada hasil las
  • 6. Peralatan Las Listrik 1. 2. 3. 4. Pesawat las Alat – alat bantu las Perlengkapan keselamatan kerja Elektroda
  • 7.
  • 8. 1. Las listrik dengan elektroda karbon a. Las listrik dengan elektroda karbon tunggal b. Las listrik dengan elektroda karbon ganda
  • 9. 2. Las listrik dengan elektroda logam a. Las listrik dengan elektroda berselaput b. Las listrik TIG (Tungsten Inert Gas) c. Las listrik submerged
  • 10. 3. Las listrik MIG Seperti halnya pada las listrik TIG, pada las listrik MIG juga panas ditimbulkan oleh busur listrik antara ujung elektroda dan bahan dasar. Gas yang dipakai adalah CO₂ untuk pengelasan baja lunak dan baja. Argon atau campuran argon dan helium untuk pengelasan aluminium dan baja tahan karat. Prosesnya bisa secara otomatik atau semi otomatik.
  • 11. a. Las listrik dengan elektroda berselaput Busur listrik yang terjadi diantara ujung elektroda dan bahan dasar akan mencairkan ujung elektroda dan sebagian bahan dasar. Selaput elektroda yang turut terbakar akan mencair dan menghasilkan gas yang melindungi ujung elektroda kawah las, busur listrik terhadap pengaruh udara luar. Selaput cairan elektroda yang membeku akan menutupi permukaan las yang juga berfungsi sebagai pelindung terhadap pengaruh luar.
  • 12. b. Las listrik TIG Las listrik TIG (Tungsten Inert Gas = Tungsten Gas Mulia) menggunaan elektroda wolfram yang bukan merupakan bahan tambah. Busur listrik yang terjadi antara ujung elektroda wolfram dan bahan dasar merupakan sumber panas, untuk pengelasan. Titik cair dari elektroda wolfram sedemikian tingginya sampai 3410 °C, sehingga tidak ikut mencair pada saat terjadi busur listrik.
  • 13. Pembakar las TIG terdiri dari: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Penyedia arus Pengembali air pendingin Penyedia air pendingin Penyedia gas argon Lubang gas argon keluar Pencekam elektroda Moncong keramik atau logam Elektroda tungsten Sambungan gas pelindung
  • 14. c. Las listrik submerged Las listrik submerged yang umumnya otomatis atau semi otomatis menggunakan fluksi serbuk untuk pelindung dari pengaruh udara luar. Busur listrik diantara ujung elektroda dan bahan dasar berada didalam timbunan fluksi serbuk sehingga tidak terjadi sinar las keluar seperti biasanya pada las listrik lainnya. Operator las tidak perlu menggunakan kaca pelindung mata (helm las).
  • 15. 1. Arus Searah (DC) Pada arus ini, elektron-elektron bergerak sepanjang penghantar hanya dalam satu arah.
  • 16. 2. Arus bolak-balik (AC) Arah aliran arus bolak-balik merupakan gelombang sinu-soide yang memotong garis nol pada interval waktu 1/100 detik untuk mesin dengan frekuensi 50 hertz (Hz). Tiap siklus gelombang terdiri dari setengah gelombang positif dan setengah gelombang negatif.
  • 17. 1. Pengkutuban langsung Pada pengkutuban langsung ini, kabel elektroda dipasang pada terminal negatif (-) dan kabel massa pada terminal positif (+). Pengkutuban langsung sering disebut sebagai sirkuit las listrik dengan elektroda negatif (DC⁻).
  • 18. 2. Pengkutuban terbalik Untuk pengkutuban terbalik, kabel elektroda dipasang pada terminal positif dan kabel massa dipasang pada terminal negatif. Pengkutuban terbalik sering disebut sirkuit las listrik dengan elektroda positif (DC⁺).
  • 19. 1. Pesawat las a. Pesawat las arus bolak – balik (AC), b. Pesawat las arus searah (DC), c. Pesawat las arus bolak-balik dan searah (AC-DC), yang merupakan gabungan dari pesawat AC dan DC.
  • 20. 2. Alat – alat bantu las a. b. c. d. e. f. Kabel las Pemegang elektroda Palu las Sikat kawat Klem massa Penjepit
  • 21. 3. Perlengkapan keselamatan kerja a. b. c. d. e. Helm las (topeng las) Sarung tangan Baju las (apron) Sepatu las Kamar las
  • 22. 4. Elektroda Elektroda yang digunakan pada las busur listrik mempunyai perbedaan komposisi selaput maupun kawat inti. Diantaranya adalah elektroda berselaput. Pada elektroda ini pelapisan fluksi pada kawat inti dapat dengan cara destruksi, semprot atau celup. Ukuran standar diameter kawat inti dari 1,5 sampai 7 mm dengan panjang antara 350 sampai 450
  • 23. a. Jenis-jenis selaput fluksi elektroda Bahan untuk selaput fluksi elektroda tergantung pada kegunaannya, yaitu antara lain selulosa, kalium-karbonat, titanikum-dioksida, kaolin, kalium-oksida mangan, oksida besi, serbuk besi, besi silikon, besi mangan, dan sebagainya, dengan presentase yang berbeda-beda untuk tiap jenis elektroda.
  • 24. b. Tebal selaput Tergantung dari jenisnya, tebal selaput elektroda antara 10% sampai 50% dari diameter elektroda. Pada waktu pengelasan, selaput elektroda ini akan turut mencair dan menghasilkan gas CO₂ yang melindungi cairan las, busur listrik, dan sebagian benda kerja terhadap udara luar. Udara luar yang mengandung O₂ dan N akan dapat mempengaruhi sifat mekanik dari logam las. Cairan selaput yang disebut terak akan terapung dan membeku melapisi permukaan las yang masih panas.
  • 25. a. Pesawat las arus bolak-balik (AC) Pesawat las jenis ini terdiri dari transformator yang dihubungkan dengan jala PLN atau dengan pembangkit listrik, motor diesel atau motor bensin. Kapasitas trafo biasanya 200 sampai 500 ampere. Sedangkan voltage (tegangan) yang keluar dari pesawat trafo ini antara 36 sampai 70 volt, dan ini bervariasi menurut pabrik yang mengeluarkan pesawat las trafo ini.
  • 26. b. Pesawat las arus searah (DC) Pesawat ini dapat berupa pesawat transformator rectifier, pembangkit listrik motor diesel atau motor bensin, maupun pesawat pembangkit listrik yang digerakkan oleh motor listrik. Salah satu jenis dari pesawat las arus searah adalah pesawat pembangkit listrik yang degerakkan oleh motor listrik ( motor generator).
  • 27. c. Pesawat las AC-DC Pesawat las ini merupakan gabungan dari pesawat las bolah-balik dan arus searah. Dengan pesawat ini akan lebih banyak kemungkinan pemakaiannya karena arus yang keluar dapat searah maupun bolak-balik (AC-DC).
  • 28. a. Kabel las Kabel las biasanya dibuat dari tembaga yang dipilih dan dibungkus dengan karet isolasi. Kabel las ada tiga macam, yaitu: 1)Kabel elektroda, yaitu kabel yang menghubungkan pesawat las dengan elektroda. 2)Kabel massa, yaitu yang menghubungkan pesawat las dengan benda kerja. 3)Kabel tenaga, yaitu kabel yang menghubungkan sumber tenaga atau jaringan listrik dengan pesawat las.
  • 29. Tabel 1. Ukuran kabel las (mm²) Kapasitas arus pesawat las Jumlah panjang kabel elektroda dan kabel massa (meter) (ampere) Sampai 20 m 35 m 50 m 70 m 100 21 21 21 33 150 33 33 33 43 200 33 33 43 53 250 33 33 53 67 300 43 43 67 85 350 53 53 85 107 400 53 53 85 450 67 67 107 500 67 67 107 550 67 85 107 600 85 85 107
  • 30. Tabel 2. Ukuran kabel tenaga untuk 3 kabel konduktor Kuat arus masuk pesawat Ukuran kabel tenaga (mm²) 6 Pesawat las motor generator atau transformator atau transformator 3 fase Sampai 24 Pesawat las transformator Sampai 30 10 24 – 32 A 30 – 40 A 13 32 – 44 A 40 – 55 A 21 44 – 64 A 55 – 70 A 33 64 – 76 A 70 – 95 A 43 76 – 88 A 95 – 110 A 53 88 – 100 A 110 – 125 A 67 100 – 130 A 125 – 165 A 107 130 – 155 A 165 – 195 A
  • 31. b. Pemegang elektroda Ujung yang tidak berselaput dari elektroda dijepit dengan pemegang elektroda. Ini terdiri dari mulut penjepit dan pegangan yang dibungkus oleh bahan penyekat (biasanya dari ebonit)
  • 32. c. Palu las Palu ini digunakan untuk melepaskan dan mengeluarkan kerak las pada jalur las dengan jalan memukulkan atau menggoreskan pada daerah las. Gunakanlah kaca mata terang pada waktu membersihkan kerak, sebab dapat memercik pada mata.
  • 33. d. Sikat kawat Sikat kawat digunakan untuk; 1)Membersihkan benda kerja yang akan dilas 2)Membersihkan kerak las yang sudah lepas dari jalur las oleh pukulah palu las
  • 34. e. Klem massa Ini adalah alat untuk menghubungkan kabel massa ke benda kerja. Terbuat dari bahan yang menghantar dengan baik (tembaga). Klem massa dilengkapi dengan pegas yang kuat, yang dapat menjepit benda kerja dengan baik. Tempat yang dijepit harus bersih dari kotoran (karet, cat, minyak dan sebagainya).
  • 35. f. Penjepit (Tang) Ini digunakan untuk memegang atau memindahkan benda kerja yang masih panas sehabis pengelasan.
  • 36. a. Helm Las (Topeng las) Gunanya untuk melindungi kulit muka dan mata dari sinar las (ultra violet dan infre merah). Sinar las yang terang itu tidak boleh dilihat dengan mata langsung sampai jarak 15 meter. Kaca dari helm las adalah khusus yang dapat mengurangi sinar las tersebut.
  • 37. b. Sarung tangan Dibuat dari kulit atau asbes lunak untuk memudahkan memegang pemegang elektroda. Pada waktu mengelas, sarung tangan ini selalu harus dipakai.
  • 38. c. Baju las (Apron) Dibuat dari kulit atau asbes. Baju las yang lengkap dapat melindungi badan dan sebagian kaki. Untuk pengelasan posisi di atas kepala harus memakai baju las yang lengkap. Sedang pada pengelasan posisi lainnya cukup menggunakan apron.
  • 39. d. Sepatu las Berguna untuk melindungi kaki dari semburan bunga api. Jika tidak ada sepatu las, pakailah sepatu biasa yang rapat, jangan sampai mudah kemasukan percikan bunga api las.
  • 40. e. Kamar las Kamar las dibuat dari bahan tahan api. Kamar las penting, yaitu agar orang yang ada disekitarnya tidak terganggu oleh bahaya las. Untuk mengeluarkan gas, sebaiknya kamar las dilengkapi dengan sistem ventilasi. Kamar las dilengkapi dengan meja las yang bebas dari bahaya kebakaran. Disekitar kamar las ditempatkan alat pemadam kebakaran dan pasir.
  • 42. Sumber : Soedjono, “Buku Las Listrik”, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung