Proses las listrik memanfaatkan panas dari busur listrik untuk mencairkan logam. Terdapat beberapa jenis las listrik seperti las elektroda karbon, las elektroda terbungkus, dan las busur gas yang menggunakan gas pelindung seperti helium dan argon. Persiapan pengelasan meliputi persiapan alur las dan perakitan untuk mendapatkan hasil las yang baik.
2. BESAR PANAS YANG DIHASILKAN
Q=E.I.t
Dimana :
Q : besar panas yang dihasilkan
E : tegangan
I : kuat arus
t : waktu
3. JENIS LAS LISTRIK
LAS LISTRIK ELEKTRODA KARBON
LAS LISTRIK ELEKTRODA TERBUNGKUS
LAS BUSUR GAS : LAS TIG DAN LAS MIG
LAS BUSUR RENDAM
LAS RESISTANSI LISTRIK
4. LAS LISTRIK ELEKTRODA KARBON
Gambar 6.1 tipikal untuk pengaturan dan satu-elektroda las elektroda twin-karbon arc
Shielded
Metal Arc W
Gas Metal
Arc W
Flux Cored
Arc W
Gas
Tungsten Arc
WPlasma Arc
W
Carbon Arc
W
Submerged
Arc W
Stud Arc W
Capacitor
Discharge
Stud W
Plasma MIG
W
Resistance
Spot W
Projection W
Resistance
Seam W
Flash W
Thermite W
Electroslag
& Electrogas
WOxifuel Gas
W
Laser Beam
W
Upset W
High
Frequency
WElectron
Beam W
5. Proses SMAW adalah proses dimana elaktroda
didekatkan pada logam dasar atau benda kerja, maka
akan timbul busur listrik (las) yang akan mencairkan
elektroda dan fluks dan benda kerja. Cairan elektroda
dan benda kerja akan bersatu membentuk logas lasan,
sedangkan fluks akan membentuk gas pelingdung dan
terak yang berguna untuk melindungi logam cair dari
pengaruh udara luar . Proses dekomposisi menggunakan
fluks untuk menghasilkan shielding gas dan untuk
menyediakan unsur-unsur fluks untuk melindungi
logam las-tetesan cair dan kolam las.
9. Peralatan las listrik elektroda terbungkus
pesawat las
arus bolak
balik trafo las
pesawat las
arus rata
kabel las
pemegang
elektroda
palu las
sikat kawat
klem massa
10. Pesawat las arus bolak balik
1
2
3
4
5
6
Ket : 1. Pengatur arus (halus)
2. Pengatur arus (kasar)
3. Kontak tegangan terbuka
4. Kabel masa
5. Kabel las
6. Kabel tenaga dari jaringan listrik
11. Gambar peralatan listrik elektroda terbungkus
Sarung tangan las Pemegang elektroda
Pesawat las arus rata
Palu las Sikat baja Tang penjepit
14. Kode elektroda
JIS : Japan International Standart
AWS : American Welding Society
ASTM : American Society for Testing
Material
15. Memilih elektroda
Jenis sama
Kekuatan tarik bahan inti elektroda harus lebih
besar dari pada logam induk
Bisa di gunakan segala mesin las
Bisa di gunakan segala posis pengelasan
16. Penggolongan elektroda
Elektroda baja karbon
Elektroda baja campuran (Alloy steel)
Elektroda non fero
Elektroda besi tuang
Logam yang tidak mengandun
besi. Contoh : Alumunium,
kuningan
17. Kode elektroda
E X X X X atau E X X X X X
1 2 3 1 2 3
•Dua atau tiga angka pertama (1), kekuatan bahan
elektroda dalam ribuan psi
•Angka (2) : Posisi pengelasan
1 = Segala posisi
2 = Datar, tegak, bawah tangan
3 = Bawah tangan dan datar
•Angka (3) : Jenis arus las, Jenis fluks, Kekuatan busur,
Penembusan
18. Contoh : Elektroda
E 6013
E = AWS (American Welding Society)
60 = Kekuatan tarik 60.000 lb/in²
1 = Dapat digunakan pengelasan segala posisi
3 = Dapat digunakan untuk mesin las AC dan DC,
Jenis fluks : rutile, daya busr lemah
19. E 11013
E = AWS (American Welding Society)
110 = Kekuatan tarik 110.000 lb/in²
D 4013
D = JIS (Japan International Standart)
40 = Kekuatan tarik 40 kg/mm²
22. Persiapan Pada Bagian Yang di Las
Persiapan sisi las
Perencanaan bentuk kampuh dan pembuatan alur las
Bentuk kampuh :
Bentuk kampuh I untuk tebal benda kerja kurang dari 6 mm
Bentuk kampuh V untuk tebal benda kerja 6-20 mm
Bentuk kempuh X untuk tebal benda kerja diatas 20 mm
Pembuatan alur las dilakukan dengan cara pemotongan dengan
las potong atau mesin
23. Posisi Pengelasan dan Alat Pemegang
Gunanya untuk mendapatkan posisi pengelasan
sebanyak mungkin dengan posisi bawah tangah
Penentuan Perakit, tujuan
Mendapatkan pengelasan dengan posisi bawah tangan
Menahan terjadinya perubahan bentuk
Memudahkan pelaksanaan pengelasan
24. Las ikat dan Perakitan
Las ikat : Untuk menyetek sambungan yang akan dirakit
Perakitan : Memudahkan pelaksanaan pengelasan,
menghindari perubahan bentuk dan meminimalkan
tegangan sisa
Yang perlu diperhatikan pada saat perakitan elektroda dan
juru las harus sama dengan pada saat proses pengelasan
25. Pemeriksan dan Perbaikan alur
Pemeriksaan dan Perbaikan alur bertujuan untuk
memeriksa alur las dan memperbaiki bila ada alur
yang tidak sempurna. Perbaikan alur dilakukan
dengan gerinda tangan
Pembersihan alur
Pembersihan alur bertujuan untuk memberihkan
alur dari kotoran yang dapat mengakibatkan hasil
pengelasan kurang sempurna. Pembersihan alur
dilakukan dengan sikat kawat, mesin penyemprot
pasir dan zat kimia
26. CARA MENYALAKAN DAN MEMATIKAN
BUSUR LAS
Penyalaan busur listrik dilakukan dengan
menghubungkan singkat elektroda (unjungnya)
dengan logam induk dan akan mati bila ujung
elektroda di jauhkan dari logam induk
Cara menyalakan dan mematikan dapat
mempengaruhi hasil las
28. PAREMETER YANG MEMPENGARUHI HASIL
PENGELASAN
Tegangan busur las
Besarnya arus las
Kecepatan pengelasan
Jarak pengelasan
Sudut pengelasan
Gerakan elektroda
Polaritas listrik
Besarnya penembusan atau penetrasi (tegangan busur arus)
30. LAS BUSUR GAS
Sumber tenaga
dari listrik
Gas di hembuskan
kedaerah lasan untuk
melindungi busur
listrik dan logam cair
dari pengaruh
atmosfer
Gas yang
digunakan
Helium(He)”,
Argon (Ar) dan
CO2
31. Pengelompokan Las Busur Gas
Las Busur Gas Elektroda terumpan :
Elektrodanya berupa kawat las yang ikut mencair,
elektroda diumpankan secara terus menerus lewat
rol pengumpan. Elektroda berfungsi sebagai
penghantar listrik dan kawat pengisi
Gas pelindung : He, Ar, dan CO2
Las Busur Gas Elektroda tak terumpan :
Elektroda batang wolfram yang tidak ikut mencair.
Elektroda hanya berfungsi sebagai penghantar listrik
gas pelindung : He dan Ar.