SlideShare a Scribd company logo
1 of 14
Page | 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Selama hidupnya, manusia senantiasa mempelajari dan melakukan perubahan-
perubahan terhadap kebudayaannya sesuai dengan kebutuhan dan kondisi
lingkungan. Hal ini adalah sesuatu yang wajar sebab kebudayaan diciptakan dan
diajarkan dari satu generasi ke generasi berikutnya untuk memenuhi kebutuhan
manusia itu sendiri, baik secara perorangan maupun berkelompok. Dari kenyataan
ini, tidak ada satupun kebudayaan dan perwujudan kebudayaan yang bersifat statis
(tidak mengalami perubahan).
Pengertian perubahan sosial budaya adalah perubahan yang terjadi akibat
ketidaksaman atau ketidaksesuaian diantara unsur-unsur sosial dan kebudayaan yang
saling berbeda.
Menurut para ahli sosiologi dan antropologi antara lain :
John Lewin Gillin dan John Phillip Gillin
Perubahan sosial adalah suatu variasi dari cara-cara hidup yang diterima yang
disebabkan oleh perubahan-perubahan kondisi geografis, kebudayaan materiil,
komposisi penduduk, ideologi, maupun karena difusi dan penemuan baru dalam
masyarakat.
Samuel Koening
Perubahan sosial menunjukkan pada modifikasi-modifikasi yang terjadi dalam pola-
pola kehidupan manusia. Modifikasi-modifikasi tersebut terjadi karena sebab-sebab
internal maupun eksternal.
Koentjaraningrat
Kebudayaan merupakan keseluruhan gagasan dan karya manusia yang harus
dibiasakan dengan belajar, serta keseluruhan hasil budi dan karya tersebut.
Kebudayaan memiliki tiga wujud yaitu :
 Ide-ide, nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan sebagainya yang abstrak.
 Kompleks aktivitas kelakuan berpola dari manusia dalam masyarakat (sistem
sosial).
 Benda-benda hasil karya manusia yang berupa fisik.
Page | 2
Selo Soemardjan
Perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan dalam suatu masyarakat yang
mempengaruhi sistem sosialnya, termasuk didalam nilai-nilai, sikap dan pola perilaku
diantara kelompok–kelompok dalam masyarakat.
Hubungan perubahan sosial dengan perubahan kebudayaan yang menyangkut
perubahan masyarakat dan kebudayaannya, seringkali kesulitan memisahkan antara
perubahan sosial dengan perubahan budaya. Sebab tidak ada masyarakat yang tidak
mempunyai kebudayaan dan sebaliknya. Perubahan sosial dan budaya mempunyai
satu aspek yang sama. Dari bentuk perubahan dibedakan dari segi perubahan sosial
lambat dan cepat, perubahan sosial kecil dan perubahan sosial direncanakan dan
tidak direncanakan.
1.2 Rumusan Masalah
Dari uraian tersebut, dapat ditarik rumusan masalah sebagai berikut :
1) Faktor-faktor apa saja yang bisa mempengaruhi perubahan sosial budaya di
masyarakat ?
2) Bagaimana perubahan sosial budaya terhadap perkembangan masyarakat?
3) Bagaimana pengaruh modernisasi dan globalisasi terhadap perkembangan
tentang pengetahuan dan teknologi ?
1.3 Tujuan dan Manfaat
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui perubahan sosial
budaya pada perkembangan masyarakat Indonesia untuk menghadapi modernisasi
dan globalisasi dengan mengetahui :
1) Dampak perubahan sosial budaya pada modernisasi dan globalisasi.
2) Perkembangan masyarakat dengan adanya kemajuan teknologi.
3) Manfaat dari modernisasi dan globalisasi di masyarakat.
Manfaat penulisan makalah ini adalah untuk kepentingan praktis, yaitu
sebagai referensi untuk membantu pengambilan keputusan bagi pembuat kebijakan
tentang perubahan sosial budaya yang terjadi pada masyarakat Indonesia sehingga
bisa dilakukan langkah-langkah agar perubahan sosial budaya yang diharapkan bisa
dilakukan dan dilaksanakan terutama pada perkembangan masyarakat.
Page | 3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Faktor-faktorYang Mempengaruhi Proses Perubahan Sosial dan Budaya
Perubahan sosial dan budaya dipengaruhi oleh berbagai faktor. Faktor-faktor
yang mempengaruhi perubahan kebudayaan terdiri dari faktor yang mendorong dan
faktor yang menghambat terjadinya perubahan sosial budaya seperti telah dijelaskan
pada bagian sebelumnya. Faktor-faktor itu bisa berasal dari dalam maupun dari luar
masyarakat. Berikut diuraikan faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan sosial
budaya.
Diantara berbagai faktor yang mendorong terjadinya perubahan sosial budaya :
1) Kontak dengan kebudayaan lain. Masyarakat yang sering melakukan
kontak dengan kebudayaan lain akan mengalami perubahan yang cepat.
Kontak dengan kebudayaan lain ini berhubungan dengan difusi, yaitu
proses penyebaran unsur-unsur kebudayaan dari individu ke individu lain
atau dari satu masyarakat ke masyarakat lain.
2) Sistem pendidikan formal yang maju. Pada jaman modern sekolah
semakin memegang peran penting dalam melakukan perubahan-
perubahan pada para murid yang juga merupakan anggota masyarakat
secara keseluruhan. Melalui pendidikan, seseorang diajarkan berbagai
kemampuan dan nilai-nilai yang berguna bagi manusia, terutama untuk
membuka pikirannya terhadap hal-hal baru.
3) Toleransi. Perubahan sosial budaya yang cepat akan terjadi pada
masyarakat yang sangat toleran terhadap perbuatan atau masyarakat yang
berperilaku menyimpang, baik yang positif maupun negatif, dengan catatan
bukan merupakan pelanggaran hukum. Masyarakat yang memiliki
toleransi cenderung lebih mudah menerima hal-hal yang baru.
4) Sistem stratifikasi terbuka. Sistem pelapisan sosial terbuka pada
masyarakat akan memberikan peluang sebesar-besarnya kepada individu
untuk naik ke kelas sosial yang lebih tinggi melalui berbagai usaha yang
diperbolehkan oleh kebudayaannya.
Page | 4
5) Penduduk yang heterogen. Pada masyarakat yang heterogen atau
masyarakat yang berbasis latar belakang kebudayaan, ras, dan ideologi
yang beragam akan mudah mengalami pertentangan-pertentangan yang
mengundang perubahan. Keadaan ini akan mendorong terjadinya
perubahan dalam masyarakat.
6) Ketidakpuasan masyarakat terhadap berbagai bidang kehidupan.
Ketidakpuasan ini, baik dalam sistem kemasyarakatan, ekonomi, politik,
dan keamanan, akan mendorong masyarakat melakukan perubahan sistem
yang ada dengan cara menciptakan sistem baru agar sesuai dengan
kebutuhan-kebutuhannya.
7) Orientasi ke masa depan. Umumnya masyarakat beranggapan bahwa
masa yang akan datang berbeda dengan masa sekarang, sehingga mereka
berusaha menyesuaikan diri, baik yang sesuai dengan keinginannya,
maupun keadaan yang buruk sekalipun. Untuk itu, perubahan-perubahan
harus dilakukan agar dapat menerima masa depan.
8) Pandangan bahwa manusia harus senantiasa berusaha untuk
memperbaiki hidupnya. Terdapat suatu ajaran atau keyakinan di
masyarakat yang menyebutkan bahwa yang dapat mengubah atau
memperbaiki keadaan nasib manusia adalah manusia itu sendiri, dengan
bimbingan Tuhan. Jika seseorang ingin berubah niscaya ia harus berusaha.
Usaha ini ke arah penemuan-penemuan baru dalam bentuk cara-cara
hidup atau pun pola interaksi di masyarakat.
Selain dari itu faktor-faktor yang bisa menghambat perkembangan di
masyarakat dari perubahan sosial budaya diantaranya :
1) Kurang berhubungandenganmasyarakatlain.Masyarakat yang kurang
memiliki hubungan dengan masyarakat lain umumnya adalah masyarakat
terasing atau terpencil. Dengan keadaan seperti ini, mereka tidak
mengetahui perkembangan-perkembangan yang terjadi pada masyarakat
lain.
2) Perkembangan ilmu pengetahuan yang terlambat. Keterlambatan
perkembangan ilmu pengetahuan di suatu kelompok masyarakat dapat
disebabkan karena masyarakat tersebut berada di wilayah yang terasing,
Page | 5
sengaja mengasingkan diri atau lama dikuasai (dijajah) oleh bangsa lain
sehingga mendapat pembatasan-pembatasan dalam segala bidang.
3) Sikap masyarakat yang sangat tradisional. Suatu sikap yang
mengagung-agungkan tradisi lama serta anggapan bahwa tradisi tidak
dapat diubah akan sangat menghambat jalannya proses perubahan,
keadaan tersebut akan menjadi lebih parah apabila masyarakat yang
bersangkutan dikuasai oleh golongan konservatif.
4) Adanya kepentingan-kepentingan yang telah tertanam kuat. Dalam
suatu masyarakat, selalu terdapat kelompok-kelompok yang menikmati
kedudukan tertentu. Biasanya, dari kedudukan itu mereka mendapatkan
keuntungan-keuntungan tertentu dan hak-hak istimewa.
5) Rasa takut akan terjadi kegoyahan pada integrasi sosial yang telah
ada. Integrasi sosial mempunyai derajat yang berbeda. Unsur-unsur luar
dikhawatirkan akan menggoyahkan integrasi sosial dan menyebabkan
perubahan-perubahan pada aspek tertentu dalam masyarakat.
6) Hambatan-hambatan yang bersifat ideologis. Di dalam masyarakat
menganggap pandangan hidup atau keyakinan yang telah menjadi ideologi
dan dasar integrasi mereka dalam waktu lama dapat terancam oleh setiap
usaha perubahan unsur-unsur kebudayaan.
7) Prasangka pada hal-hal baru atau asing (sikap tertutup). Prasangka
seperti ini umumnya terdapat pada masyarakat yang pernah dijajah oleh
bangsa-bangsa asing, mereka menjadi sangat curiga terhadap hal-hal yang
datang dari luar sebab memiliki pengalaman pahit sebagai bangsa yang
pernah dijajah, umumnya unsur-unsur baru yang masuk berasal dari dunia
barat.
8) Adat istiadat (kebiasaan). Adat istiadat atau kebiasaan merupakan pola
perilaku anggota masyarakat dalam memenuhi semua kebutuhan
pokoknya. Jika kemudian pola-pola perilaku tidak lagi efektif memenuhi
kebutuhan pokok, maka akan muncul krisis adat atau kebiasaan, yang
mencakup bidang kepercayaan, sistem pencaharian, pembuatan rumah dan
cara berpakaian.
Page | 6
2.2 Perubahan Sosial dan Budaya terhadap perkembangan masyarakat.
Kebudayaan merupakan suatu sistem. Artinya, bagian-bagian dari kebudh itu
saling berkaitan satu dengan lainnya. Perubahan satu unsur kebudayaan akan
mempengaruhi unsur-unsur yang lainnya. Hal ini bisa kita lihat contohnya ketika
program listrik masuk desa mula-mula dijalankan. Masuknya listrik ke pedesaan yang
sebelumnya tidak ada listrik, membawa perubahan besar dalam kehidupan penduduk
desa yang sebagian besar bermata pencaharian sebagai petani atau pengrajin
tradisional. Perubahan itu begitu terasa pada peningkatan beragam kebutuhan akan
barang-barang elektronik (radio, televisi, kulkas).
Dengan memiliki perangkat elektronik tersebut, pola hidup mereka mengalami
perubahan. Waktu tidur berubah menjadi semakin larut, pranata-pranata hiburan
juga ikut mengalami perubahan. Ikatan-ikatan sosial masyarakat desa menjadi
semakin mengendur, karena mereka lebih banyak menghabiskan waktunya di depan
pesawat televisi dibandingkan dahulu yang lebih banyak berinteraksi di luar dengan
sesama warga. Pertunjukan seni tradisional lebih banyak ditonton di televisi dari
pada melalui pertunjukan langsung di panggung-panggung. Selain itu juga, dengan
adanya penerangan lampu. Dari kenyataan ini, perubahan-perubahan lainnya akan
semakin terbuka dan berlangsung secara beruntun.
Menurut Gillin dan Koenig, perubahan kebudayaan disebabkan oleh beberapa
faktor internal maupun eksternal sebagai berikut :
1) Faktor-faktor internal antara lain :
 Adanya kejenuhan atau ketidakpuasan individu terhadap sistem nilai
yang berlaku di masyarakat.
 Adanya individu yang menyimpang dari sistem sosial yang berlaku.
Apabila hal ini dibiarkan, maka akan diikuti oleh individu-individu
lainnya sehingga mendorong perubahan.
 Adanya perubahan dalam jumlah dan komposisi penduduk.
Pertumbuhan penduduk akan menyebabkan terjadinya perubahan
unsur penduduk lainnya, seperti rasio jenis kelamin dan beban
tanggungan hidup. Banyaknya pendatang dari etnis dan budaya lain
juga akan merubah struktur sosial karena penduduk menjadi lebih
heterogen.
Page | 7
2) Faktor-faktor eksternal antara lain :
 Bencana alam antara lain gunung meletus, banjir, gempa bumi, atau
tsunami. Bencana alam dapat menyebabkan terjadinya perubahan
lingkungan fisik sehingga menuntut manusia melakukan adaptasi
terhadap lingkungan yang telah berubah tersebut. Biasanya untuk
bertahan ataupun mengalami suatu bencana alam, manusia terkadang
terlupa atau mungkin terpaksa melanggar nilai-nilai dan norma sosial
yang telah ada. Hal ini dilakukan semata-mata untuk tetap bertahan
dalam menghadapi perubahan lingkungan akibat bencana alam
tersebut.
 Peperangan selalu berdampak pada tingginya angka kematian,
rusaknya berbagai sarana dan prasarana kebutuhan hidup sehari-hari,
terjadinya kekacauan ekonomi dan sosial, serta tergoncangnya mental
penduduk sehingga merasa frustasi dan tidak berdaya. Dalam
kenyataan yang lebih memprihatinkan, peperangan seringkali diakhiri
dengan penaklukan yang diikuti pemaksaan ideologi dan kebudayaan
oleh pihak atau negara yang menang. Semua ini akan mengubah
kehidupan masyarakat dan kebudayaannya.
 Kontak dengan masyarakat lain yang berbeda kebudayaannya. Kontak
dapat terjadi antar etnis di dalam suatu kawasan atau yang berasal dari
tempat yang berjauhan. Interaksi antara orang atau kelompok yang
berbeda etnis dan kebudayaan yang tinggi akan memperluas
pengetahuan dan wawasan tentang budaya masing-masing, sehingga
dapat menimbulkan sikap toleransi dan penyesuaian diri terhadap
budaya lain tersebut. Sikap toleransi dan penyesuaian diri ini pada
akhirnya akan mendorong terjadinya perubahan kebudayaan.
2.3 Pengaruh Globalisasi Terhadap Kehidupan Berbangsa dan Bernegara
Globalisasi memiliki pengaruh yang positif, yaitu membawa kemajuan,
kesejahteraan, dan keselamatan bangsa dan negara. Namun globalisasi juga
membawa pengaruh negatif, seperti adanya budaya hedonisme, pendewaan pikiran
nasionalisme, ilmu dan teknologi, sekularisme, dan tipisnya iman.
Page | 8
Kita menyadari bahwa pengaruh globalisasi tidak mungkin dapat dihindari,
kecuali kita dengan sengaja menghindari interaksi dan komunikasi dengan pihak
yang lain. Ketika seseorang masih membaca surat kabar, menonton televisi, atau
menggunakan alat lainnya, terlebih lagi dengan menggunakan internet, ia tetap akan
terperangkap dalam proses dan model pergaulan global.
Dalam era globalisasi telah terjadi pertemuan dan gesekan nilai-nilai budaya
dan agama di seluruh dunia yang memanfaatkan jasa telekomunikasi, transformasi
dan informasi sebagai hasil dari modernisasi teknologi. Pertemuan dan gesekan
tersebut akan menghasilkan kompetisi liar yang berarti saling mempengaruhi dan
dipengaruhi, saling bertentangan dan bertabrakannya nilai-nilai yang berbeda yang
berakhir dengan kalah atau menang, saling bekerja sama yang akan menghasilkan
sintesa dan antitesa baru.
Pengertian globalisasi dapat dibedakan atas dua hal yaitu :
1) Sebagai Alat
Globalisasi merupakan wujud keberhasilan ilmu dan teknologi, terutama di
bidang komunikasi. Globalisasi sebagai alat juga mengandung hal-hal yang positif
apabila dipergunakan untuk tujuan yang baik. Namun hal tersebut juga dapat
mengandung hal-hal negatif bila dipergunakan untuk tujuan yang tidak baik. Jadi
tergantung siapa yang menggunakan dan apa tujuannya.
2) Sebagai Ideologi
Globalisasi sebagai ideologi berarti sudah mempunyai arti tersendiri dan
netralitasnya sangat sedikit. Globalisasi sebagai ideologi pasti memihak suatu
kepentingan sehingga akan menimbulkan akibat, baik yang setuju maupun yang tidak
setuju. Disinilah timbulnya benturan dan pertentangan.
a) Ancaman
Dengan alat komunikasi seperti TV, parabola, telepon, VCD, DVD, dan
internet, kita dapat berhubungan dengan dunia luar. Dengan parabola atau
internet, kita dapat menyaksikan hiburan porno dari kamar tidur. Kita dapat
terpengaruh oleh segala macam bentuk yang sangat konsumtif. Anak-anak kita
dapat terpengaruh oleh segala macam film kartun dan film-film yang seharusnya
tidak dilihat. Kita pun dapat dengan mudah terpengaruh oleh gaya hidup seperti
yang terjadi di sinetron-sinetron kita (terutama sekali yang bertemakan
Page | 9
keluarga) yang lebih dari 90% menebar nilai-nilai negatif dengan ukuran
keberagaman dari setiap agama. Meskipun harus disadari pula bahwa televisi
juga banyak menayangkan program-program pengajian, ceramah, diskusi, dan
berita yang mengandung nilai positif bahkan agamis. Adegan kekerasan
(violence) akan lebih berkesan di benak anak-anak dibandingkan dengan petuah
agama.
b) Tantangan
Pengaruh globalisasi yang memberikan nilai-nilai positif wajib kita serap,
terutama yang tidak menyebabkan benturan dengan budaya kita, misalnya
disiplin, kerja keras, menghargai orang lain, rasa kemanusiaan, demokrasi dan
kejujuran. Kita wajib menyaring yang baik dan sesuai dengan kepribadian dan
moral bangsa kita terima, sebaliknya yang buruk kit atolak.
2.4 Aspek-aspek Positif dan Negatif dari Globalisasi
Pengaruh globalisasi harus kita hadapi dan direspons. Ada tiga sikap dalam
merespons globalisasi.
1. Respons dengan sikap anti modernisasi atau anti barat. Kita menolak semua
pengaruh barat. Bahkan ada pandangan ekstrem yang menganggap
kebudayaan barat sebagai musuh.
2. Respons yang menjadikan kebudayaan barat menjadi kiblat dan “role
model” untuk masa depan, bahkan menjadikannya way of life mereka.
3. Respons yang bersikap selektif, artinya tidak secara otomatis menerima
atau menolak kebudayaan barat, mereka dapat menerima kebudayaan
barat selama tidak harus mengorbankan agama, kepribadian, dan
kebudayaan yang ada. Sebaliknya mereka akan menolak kebudayaan barat
yang tidak sesuai dengan kebudayaan yang dimiliki.
Berdasarkan hal tersebut, akhirnya kita dapat menentukan sikap sebagai
berikut :
a. Aspek-aspek positif yang diterima
1) Di bidang sosial budaya
Perkembangan yang demikian cepat dalam ilmu dan teknologi, terutama di
bidang komunikasi, transportasi, dan informasi akan dapat menebus batas-batas
Page | 10
wilayah, budaya dan waktu. Di era globalisasi ini berarti terjadi pertemuan dan
gesekan nilai-nilai sosial budaya. Melalui proses seleksi nilai-nilai sosial budaya
yang positif wajib kita terima, seperti kerja keras, disiplin, kejujuran,
penghargaan terhadap karya atau kerja orang lain, optimistis, kemandirian,
kesungguhan, tanggung jawab, law enforcement, ketaatan terhadap aturan, dan
nilai-nilai agama. Nilai-nilai yang diterima akan diserap sehingga memperkaya
budaya kita.
2) Di bidang ilmu dan teknologi
Kita menyadari bahwa di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi masih
tertinggal jauh dari negara-negara yang telah maju. Justru era globalisasi ini
merupakan peluang baik untuk dapat menyerap ilmu dan teknologi, sehingga
kita akan dapat bersaing (berkompetisi) dalam menghasilkan barang-barang
yang berkualitas dengan harga murah.
3) Di bidang mental
Sikap mental seperti pasrah, menyerah, ketergantungan, kongkow-
kongkow, dan santai wajib kita ubah menjadi sikap kerja keras, disiplin dalam
segala hal, serta menghargai dan menggunakan waktu sebaik-baiknya. Hal
tersebut merupakan kunci kemajuan dan keberhasilan dalam pembangunan
bangsa, bangsa yang maju pasti mempunyai sikap mental tersebut. Sebagai
contoh negara Jepang, Korea, Hongkong, dan Singapura.
4) Di Bidang Ekonomi
Kompetisi atau persaingan bebas adalah kunci, seperti AFTA (Asean Free
Trade Agreement) atau perjanjian kawasan perdagangan bebas ASEAN yang
berlaku di tahun 2003 dan APEC (Asian Pacific Economy Cooperation) atau kerja
sama ekonomi Asia Pasifik yang berlaku di tahun 2020. Lalu timbul pertanyaan :
sudah siapkah kita menghadapi era liberalisme perdagangan tersebut ? jika
sudah, berarti kita akan tetap survive (hidup) akan dicukupi dari produksi luar
negeri. Akibatnya bangsa kita akan tergantung sepenuhnya pada bangsa kita.
5) Di Bidang Ideologi (politik)
Salah satu konsekuensi dari era globalisasi adalah keharusan untuk
berhubungan dengan bangsa lain. Kita akan dihadapkan dengan berbagai
ideologi bangsa lain, seperti separatisme. Oleh sebab itu, harus mempunyai
Page | 11
ketahanan ideologi dan kesaktian Pancasila melalui sejarah. Pancasila
merupakan ideologi nasional, pandangan hidup bangsa (falsafah bangsa), dan
dasar negara yang harus dipertahankan. Sejarah telah membuktikan bahwa
menyimpang dari Pancasila akan membawa bencana bagi bangsa dan negara,
seperti pada tahun 1949 – 1959 (masa liberalisme) dan pada tahun 1959 – 1965
(masa demorasi terpimpin).
6) Di bidang Pertahanan dan Keamanan
Persatuan dan kesatuan akan membawa kejayaan bangsa, sebaliknya
perpecahan akan membawa kehancuran terhadap negara ini. Persatuan dan
kesatuan akan membawa rasa aman, damai, tentram dan sejahtera. Banyak
faktor di era globalisasi yang akan menimbulkan benturan dan gesekan dengan
budaya lain, seperti individualistis, sekularisme, dan gaya hidup serba bebas
(dalam arti negatif). Oleh sebab itu kita harus waspada, kita harus dapat
mengatasi setiap hambatan, ancaman, gangguan, dan tantangan.
b. Aspek-aspek Negatif yang wajib ditolak
Kita telah masuk pada era globalisasi, dimana dunia seolah-olah tidak memiliki
lagi batas-batas wilayah, waktu dan budaya. Apa yang terjadi di sana, terjadi juga di
sini dalam waktu yang sama dan tidak ada sensor. Kita dihadapkan pada suatu
pilihan, menerima atau menolak. Dalam menentukan pilihan wajib mempunyai filter
(penyaring), yaitu agama (iman), Pancasila, norma-norma budaya, dan kepribadian
bangsa. Apabila tidak, maka nilai-nilai kemaksiatan akan masuk dan merusak bangsa
kita.
1) Di bidang sosial budaya
Dalam era globalisasi pergesekan dan saling mempengaruhi antar nilai budaya
tidak mungkin dihindari. Apabila kita bertahan, maka akan menimbulkan sikap
isolasi, ketertutupan, eksklusif, dan inferior (rasa rendah diri). Tetapi apabila kita
berperan aktif berarti akan menghasilkan keterbukaan dan rasa lebih. Paling tidak
kita dapat bersikap akomodatif terhadap hal-hal yang masih bisa ditolerir.
Kita harus waspada karena imperialisme budaya jauh lebih berbahaya, akibat
prosesnya yang lama dan apabila sudah termakan akan menghilangkan nilai-nilai dan
identitas bangsa.
Page | 12
2) Di bidang ilmu dan teknologi
Kita menyadari ilmu dan teknologi dari dunia barat memang lebih maju
daripada yang kita miliki. Namun kita harus selektif, apakah ilmu dan teknologi itu
sesuai dengan norma-norma, kondisi, dan situasi bangsa kita. Misalnya apakah
penerapannya akan berdampak negatif terhadap lingkungan dan menimbulkan
pengangguran? Semua itu perlu pengkajian lebih lanjut.
3) Di bidang mental
Gaya hidup kebarat-baratan wajib kita tolak, meskipun dikatakan “modern”,
seperti pengaruh model pakaian, rambut, makanan, dan minuman tanpa
memperhatikan yang halal atau yang haram.
4) Di bidang ekonomi
Salah satu ciri era globalisasi adalah adanya kompetisi (persaingan) secara
sehat, artinya berdasarkan peraturan yang berlaku. Kompetisi dapat berlaku dalam
kualitas, harga (murah), dan pelayanan (cepat, tepat, dan sopan). Dengan kompetisi
akan terjadi pengelompokan perusahaan, yang kuat dan baik tetap hidup, yang lemah
dan tidak baik akan mati (gulung tikar). Terjadilah kesenjangan ekonomi dan sosial
yang semakin lebar dan dalam, sehingga sistem ekonomi dan sosial berdasarkan UUD
1945 Pasal 33 tidak mungkin tercapai. Pertanyaan adalah kemana perekonomian
Indonesia akan dibawa dan oleh siapa?
5) Di bidang ideologi politik
Pergeseran akan terjadi di bidang ideologi (politik) dalam era globalisasi,
karena maraknya paham-paham lain masuk ke bumi Indonesia, seperti liberalisme,
komunisme, sekularisme, individualisme, egoisme, dan sebagainya. Semua ideologi
asing tersebut tentu bertentangan dengan ideologi Pancasila yang berdasarkan
Ketuhanan Yang Maha Esa, kekeluargaan, gotongroyong, musyawarah untuk mufakat,
dan lain sebagainya.
6) Di bidang pertahanan dan keamanan
Era globalisasi juga membawa budaya kekerasan dan tindakan kejahatan yang
makin meningkat, baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya, sehingga pendidikan
agama perlu kita tingkatkan pula. Pendidikan agama bukan hanya dalam segi
pengetahuan, tetapi lebih menekankan pada pengalaman yang dimulai sejak sedini
mungkin.
Page | 13
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 Kesimpulan
Dari uraian pembahasan diatas dapat saya simpulkan sebagai berikut :
1) Globalisasi merupakan suatu tatanan mendunia yang tercipta akibat adanya
kemajuan teknologi informasi dan komunikasi, sehingga unsur-unsur
budaya suatu kelompok masyarakat bisa dikenal dan diterima oleh
kelompok masyarakat lainnya.
2) Globalisasi diambil dari kata globe, yang berarti bola dunia. Globalisasi
merupakan suatu gejala terbentuknya sistem organisasi dan komunikasi
yang mengikuti sistem nilai dan kaidah yang sama antara masyarakat di
seluruh dunia karena adanya kemajuan transportasi memperlancar
interaksi antar warga dunia.
3) Pengaruh globalisasi yang memberi nilai-nilai positif wajib kita serap,
terutama yang tidak menyebabkan benturan dengan budaya kita, misalnya
disiplin, kerja keras, menghargai orang lain, rasa kemanusiaan, demokrasi.
4) Tidak semuanya pengaruh globalisasi dan modernisasi membawa
keburukan tetapi juga ada sisi praktis yang bisa diambil dari itu.
3.2 Saran
1) Filter (penyaring) yang paling mendasar adalah kita kembali kepada ajaran
agama. Keimanan dan ketakwaan yang teguh akan menyaring pengaruh
kebudayaan barat dan kebudayaan bangsa lain. Hal ini harus dilakukan oleh
segenap tokoh agama, masyarakat, pendidik dan para pemimpin.
2) Dengan penguasaan Iptek, kita tidak akan tertinggal dari negara-negara
maju. Bahkan kita sejajar/sederajat dalam percaturan internasional.
3) Dengan Iptek akan membawa efisiensi tenaga dan biaya.
4) Dengan adanya Iptek, kita akan lebih mudah mengoperasikan peralatan.
Page | 14
DAFTAR PUSTAKA
Azizy, A. Qodri, MA. 2003. Melawan Globalisasi – Reinterpretasi Ajaran Islam.
Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Mu’in, Idianto. 2005. Sosiologi Jilid III. Jakarta : PT. Erlangga.
Samsudin. 2006. Kewarganegaraan. Surakarta : PT. Widya Duta Grafika.
Soekanto, Soerjono. 1990. Sosiologi : Suatu Pengantar. Jakarta : Raja Grafindo.
Susanto, Phil, Astrid. 1978. Pengantar Sosiologi dan Perubahan Sosial. Bandung :
Bina Cipta.

More Related Content

What's hot

Perang tondano lengkap banget
Perang tondano lengkap bangetPerang tondano lengkap banget
Perang tondano lengkap bangetttanitaaprilia
 
Makalah globalisasi dalam budaya
Makalah globalisasi dalam budayaMakalah globalisasi dalam budaya
Makalah globalisasi dalam budayaWarnet Raha
 
Dinamika ekonomi masa demokrasi terpimpin era 1959 1966
Dinamika ekonomi masa demokrasi terpimpin era 1959 1966Dinamika ekonomi masa demokrasi terpimpin era 1959 1966
Dinamika ekonomi masa demokrasi terpimpin era 1959 1966Aang Gustaffi
 
RUTE PERJALANAN SPANYOL KE INDONESIA (MAGELLHANS DAN DEL CANO)
RUTE PERJALANAN SPANYOL KE INDONESIA (MAGELLHANS DAN DEL CANO)RUTE PERJALANAN SPANYOL KE INDONESIA (MAGELLHANS DAN DEL CANO)
RUTE PERJALANAN SPANYOL KE INDONESIA (MAGELLHANS DAN DEL CANO)rachmacitrax
 
Kehidupan Sosial dan Ekonomi Masa Demokrasi Liberal
Kehidupan Sosial  dan Ekonomi  Masa Demokrasi Liberal Kehidupan Sosial  dan Ekonomi  Masa Demokrasi Liberal
Kehidupan Sosial dan Ekonomi Masa Demokrasi Liberal annisa berliana
 
Pendidikan Kewarganegaraan - Demokrasi Pancasila Era Reformasi 1998-sekarang
Pendidikan Kewarganegaraan - Demokrasi Pancasila Era Reformasi 1998-sekarangPendidikan Kewarganegaraan - Demokrasi Pancasila Era Reformasi 1998-sekarang
Pendidikan Kewarganegaraan - Demokrasi Pancasila Era Reformasi 1998-sekarangRosyida Fatma
 
Latar Belakang Jepang Menjadi Negara Imperialis
Latar Belakang Jepang Menjadi Negara ImperialisLatar Belakang Jepang Menjadi Negara Imperialis
Latar Belakang Jepang Menjadi Negara ImperialisIifPramesti
 
MAKALAH SEJARAH : SISTEM DAN STRUKTUR POLITIK DAN EKONOMI MASA DEMOKRASI TERP...
MAKALAH SEJARAH : SISTEM DAN STRUKTUR POLITIK DAN EKONOMI MASA DEMOKRASI TERP...MAKALAH SEJARAH : SISTEM DAN STRUKTUR POLITIK DAN EKONOMI MASA DEMOKRASI TERP...
MAKALAH SEJARAH : SISTEM DAN STRUKTUR POLITIK DAN EKONOMI MASA DEMOKRASI TERP...inka -chan
 
Landasan dan asas pendidikan
Landasan dan asas pendidikanLandasan dan asas pendidikan
Landasan dan asas pendidikanSiwi Danar
 
Wawasan nusantara sebagai geopolitik indonesia
Wawasan nusantara sebagai geopolitik indonesiaWawasan nusantara sebagai geopolitik indonesia
Wawasan nusantara sebagai geopolitik indonesiaLana Karyatna
 
PPT SEJARAH INDONESIA - Perkembangan Politik Masa Demokrasi Liberal
PPT SEJARAH INDONESIA - Perkembangan Politik Masa Demokrasi LiberalPPT SEJARAH INDONESIA - Perkembangan Politik Masa Demokrasi Liberal
PPT SEJARAH INDONESIA - Perkembangan Politik Masa Demokrasi LiberalErika N. D
 
Dualisme kepemimpinan nasional.pptx
Dualisme kepemimpinan nasional.pptxDualisme kepemimpinan nasional.pptx
Dualisme kepemimpinan nasional.pptxAndreKH1
 
Krisis Multidimensional
Krisis MultidimensionalKrisis Multidimensional
Krisis MultidimensionalNabilla Aulia
 
Makalah kelangkaan bbm (hukum politik)
Makalah kelangkaan bbm (hukum politik)Makalah kelangkaan bbm (hukum politik)
Makalah kelangkaan bbm (hukum politik)DELA ASFARINA
 

What's hot (20)

Perang tondano lengkap banget
Perang tondano lengkap bangetPerang tondano lengkap banget
Perang tondano lengkap banget
 
Permesta
PermestaPermesta
Permesta
 
Makalah globalisasi dalam budaya
Makalah globalisasi dalam budayaMakalah globalisasi dalam budaya
Makalah globalisasi dalam budaya
 
Dinamika ekonomi masa demokrasi terpimpin era 1959 1966
Dinamika ekonomi masa demokrasi terpimpin era 1959 1966Dinamika ekonomi masa demokrasi terpimpin era 1959 1966
Dinamika ekonomi masa demokrasi terpimpin era 1959 1966
 
Konstitusi RIS
Konstitusi RISKonstitusi RIS
Konstitusi RIS
 
RUTE PERJALANAN SPANYOL KE INDONESIA (MAGELLHANS DAN DEL CANO)
RUTE PERJALANAN SPANYOL KE INDONESIA (MAGELLHANS DAN DEL CANO)RUTE PERJALANAN SPANYOL KE INDONESIA (MAGELLHANS DAN DEL CANO)
RUTE PERJALANAN SPANYOL KE INDONESIA (MAGELLHANS DAN DEL CANO)
 
Kehidupan Sosial dan Ekonomi Masa Demokrasi Liberal
Kehidupan Sosial  dan Ekonomi  Masa Demokrasi Liberal Kehidupan Sosial  dan Ekonomi  Masa Demokrasi Liberal
Kehidupan Sosial dan Ekonomi Masa Demokrasi Liberal
 
Pendidikan Kewarganegaraan - Demokrasi Pancasila Era Reformasi 1998-sekarang
Pendidikan Kewarganegaraan - Demokrasi Pancasila Era Reformasi 1998-sekarangPendidikan Kewarganegaraan - Demokrasi Pancasila Era Reformasi 1998-sekarang
Pendidikan Kewarganegaraan - Demokrasi Pancasila Era Reformasi 1998-sekarang
 
Latar Belakang Jepang Menjadi Negara Imperialis
Latar Belakang Jepang Menjadi Negara ImperialisLatar Belakang Jepang Menjadi Negara Imperialis
Latar Belakang Jepang Menjadi Negara Imperialis
 
Makalah cerpen
Makalah cerpenMakalah cerpen
Makalah cerpen
 
MAKALAH SEJARAH : SISTEM DAN STRUKTUR POLITIK DAN EKONOMI MASA DEMOKRASI TERP...
MAKALAH SEJARAH : SISTEM DAN STRUKTUR POLITIK DAN EKONOMI MASA DEMOKRASI TERP...MAKALAH SEJARAH : SISTEM DAN STRUKTUR POLITIK DAN EKONOMI MASA DEMOKRASI TERP...
MAKALAH SEJARAH : SISTEM DAN STRUKTUR POLITIK DAN EKONOMI MASA DEMOKRASI TERP...
 
Landasan dan asas pendidikan
Landasan dan asas pendidikanLandasan dan asas pendidikan
Landasan dan asas pendidikan
 
Wawasan nusantara sebagai geopolitik indonesia
Wawasan nusantara sebagai geopolitik indonesiaWawasan nusantara sebagai geopolitik indonesia
Wawasan nusantara sebagai geopolitik indonesia
 
demokrasi parlementer
demokrasi parlementerdemokrasi parlementer
demokrasi parlementer
 
PPT SEJARAH INDONESIA - Perkembangan Politik Masa Demokrasi Liberal
PPT SEJARAH INDONESIA - Perkembangan Politik Masa Demokrasi LiberalPPT SEJARAH INDONESIA - Perkembangan Politik Masa Demokrasi Liberal
PPT SEJARAH INDONESIA - Perkembangan Politik Masa Demokrasi Liberal
 
Dualisme kepemimpinan nasional.pptx
Dualisme kepemimpinan nasional.pptxDualisme kepemimpinan nasional.pptx
Dualisme kepemimpinan nasional.pptx
 
Resensi novel hujan
Resensi novel hujanResensi novel hujan
Resensi novel hujan
 
Krisis Multidimensional
Krisis MultidimensionalKrisis Multidimensional
Krisis Multidimensional
 
Artikel olahraga bulu tangkis
Artikel olahraga bulu tangkisArtikel olahraga bulu tangkis
Artikel olahraga bulu tangkis
 
Makalah kelangkaan bbm (hukum politik)
Makalah kelangkaan bbm (hukum politik)Makalah kelangkaan bbm (hukum politik)
Makalah kelangkaan bbm (hukum politik)
 

Similar to Pengaruh penemuan baru (discovery)

faktor penghambat perubahan sosial budaya
faktor penghambat perubahan sosial budayafaktor penghambat perubahan sosial budaya
faktor penghambat perubahan sosial budayaNamaku Merah
 
PERUBAHAN SOSIAL,BUDAYA DAN KOMUNIKASI ANTAR BANGSA
PERUBAHAN SOSIAL,BUDAYA DAN KOMUNIKASI ANTAR BANGSAPERUBAHAN SOSIAL,BUDAYA DAN KOMUNIKASI ANTAR BANGSA
PERUBAHAN SOSIAL,BUDAYA DAN KOMUNIKASI ANTAR BANGSAriritifani
 
Variasi cara hidup
Variasi cara hidupVariasi cara hidup
Variasi cara hiduplely_cimoet
 
Faktor-faktor-pendorong-dan-penghambat perubahan sosial.pptx
Faktor-faktor-pendorong-dan-penghambat perubahan sosial.pptxFaktor-faktor-pendorong-dan-penghambat perubahan sosial.pptx
Faktor-faktor-pendorong-dan-penghambat perubahan sosial.pptxDindaSabtiti
 
Universitas Djuanda
Universitas DjuandaUniversitas Djuanda
Universitas DjuandaWira Lesmana
 
Perubahan sosial budaya
Perubahan sosial budayaPerubahan sosial budaya
Perubahan sosial budayaCatur Prasetyo
 
perubahansosial budaya budaya dan globalisasi
perubahansosial budaya budaya dan globalisasiperubahansosial budaya budaya dan globalisasi
perubahansosial budaya budaya dan globalisasimartinitini12
 
PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA_Jernianti Aguatina Manurung.pptx
PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA_Jernianti Aguatina Manurung.pptxPERUBAHAN SOSIAL BUDAYA_Jernianti Aguatina Manurung.pptx
PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA_Jernianti Aguatina Manurung.pptxJerniantiagustinaMan
 
5_6289794436066969593.pptx
5_6289794436066969593.pptx5_6289794436066969593.pptx
5_6289794436066969593.pptxDolRohman
 
PERUBAHAN_SOSIAL_BUDAYA_supriyadi.ppt
PERUBAHAN_SOSIAL_BUDAYA_supriyadi.pptPERUBAHAN_SOSIAL_BUDAYA_supriyadi.ppt
PERUBAHAN_SOSIAL_BUDAYA_supriyadi.pptMYTVDANFILM
 
PERUBAHAN_SOSIAL_BUDAYA_supriyadi.ppt
PERUBAHAN_SOSIAL_BUDAYA_supriyadi.pptPERUBAHAN_SOSIAL_BUDAYA_supriyadi.ppt
PERUBAHAN_SOSIAL_BUDAYA_supriyadi.pptEnggiPratama3
 
Makalahlingkungansosial 131104103726-phpapp01
Makalahlingkungansosial 131104103726-phpapp01Makalahlingkungansosial 131104103726-phpapp01
Makalahlingkungansosial 131104103726-phpapp01Angriady Bubel
 

Similar to Pengaruh penemuan baru (discovery) (20)

faktor penghambat perubahan sosial budaya
faktor penghambat perubahan sosial budayafaktor penghambat perubahan sosial budaya
faktor penghambat perubahan sosial budaya
 
PERUBAHAN SOSIAL,BUDAYA DAN KOMUNIKASI ANTAR BANGSA
PERUBAHAN SOSIAL,BUDAYA DAN KOMUNIKASI ANTAR BANGSAPERUBAHAN SOSIAL,BUDAYA DAN KOMUNIKASI ANTAR BANGSA
PERUBAHAN SOSIAL,BUDAYA DAN KOMUNIKASI ANTAR BANGSA
 
Variasi cara hidup
Variasi cara hidupVariasi cara hidup
Variasi cara hidup
 
Makalah plsbt
Makalah plsbtMakalah plsbt
Makalah plsbt
 
Perubahan sosial
Perubahan sosialPerubahan sosial
Perubahan sosial
 
Faktor-faktor-pendorong-dan-penghambat perubahan sosial.pptx
Faktor-faktor-pendorong-dan-penghambat perubahan sosial.pptxFaktor-faktor-pendorong-dan-penghambat perubahan sosial.pptx
Faktor-faktor-pendorong-dan-penghambat perubahan sosial.pptx
 
Universitas Djuanda
Universitas DjuandaUniversitas Djuanda
Universitas Djuanda
 
Perubahan budaya
Perubahan budayaPerubahan budaya
Perubahan budaya
 
Perubahan sosial budaya
Perubahan sosial budayaPerubahan sosial budaya
Perubahan sosial budaya
 
perubahansosial budaya budaya dan globalisasi
perubahansosial budaya budaya dan globalisasiperubahansosial budaya budaya dan globalisasi
perubahansosial budaya budaya dan globalisasi
 
PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA_Jernianti Aguatina Manurung.pptx
PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA_Jernianti Aguatina Manurung.pptxPERUBAHAN SOSIAL BUDAYA_Jernianti Aguatina Manurung.pptx
PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA_Jernianti Aguatina Manurung.pptx
 
5_6289794436066969593.pptx
5_6289794436066969593.pptx5_6289794436066969593.pptx
5_6289794436066969593.pptx
 
PERUBAHAN_SOSIAL_BUDAYA_supriyadi.ppt
PERUBAHAN_SOSIAL_BUDAYA_supriyadi.pptPERUBAHAN_SOSIAL_BUDAYA_supriyadi.ppt
PERUBAHAN_SOSIAL_BUDAYA_supriyadi.ppt
 
Perubahan Sosial Budaya
Perubahan Sosial BudayaPerubahan Sosial Budaya
Perubahan Sosial Budaya
 
PERUBAHAN_SOSIAL_BUDAYA_supriyadi.ppt
PERUBAHAN_SOSIAL_BUDAYA_supriyadi.pptPERUBAHAN_SOSIAL_BUDAYA_supriyadi.ppt
PERUBAHAN_SOSIAL_BUDAYA_supriyadi.ppt
 
Perubahan Sosial.pptx
Perubahan Sosial.pptxPerubahan Sosial.pptx
Perubahan Sosial.pptx
 
Makalah lingkungan sosial STIP WUNA
Makalah lingkungan sosial STIP WUNA Makalah lingkungan sosial STIP WUNA
Makalah lingkungan sosial STIP WUNA
 
Makalah lingkungan sosial
Makalah lingkungan sosialMakalah lingkungan sosial
Makalah lingkungan sosial
 
Makalah lingkungan sosial
Makalah lingkungan sosialMakalah lingkungan sosial
Makalah lingkungan sosial
 
Makalahlingkungansosial 131104103726-phpapp01
Makalahlingkungansosial 131104103726-phpapp01Makalahlingkungansosial 131104103726-phpapp01
Makalahlingkungansosial 131104103726-phpapp01
 

More from Namaku Merah

Makalah revormasi di indonesia
Makalah revormasi di indonesiaMakalah revormasi di indonesia
Makalah revormasi di indonesiaNamaku Merah
 
RAHMAD ISLAM BAGI NUSANTARA
RAHMAD ISLAM BAGI NUSANTARARAHMAD ISLAM BAGI NUSANTARA
RAHMAD ISLAM BAGI NUSANTARANamaku Merah
 
Globalisasi ekonomi lengkap
Globalisasi ekonomi lengkap Globalisasi ekonomi lengkap
Globalisasi ekonomi lengkap Namaku Merah
 
Aquran dan hadis adalah pedoman hidup
Aquran dan hadis adalah pedoman hidupAquran dan hadis adalah pedoman hidup
Aquran dan hadis adalah pedoman hidupNamaku Merah
 
PRINSIP DAN PRAKTIK EKONOMI DALAM ISLAM
PRINSIP DAN PRAKTIK EKONOMI DALAM ISLAMPRINSIP DAN PRAKTIK EKONOMI DALAM ISLAM
PRINSIP DAN PRAKTIK EKONOMI DALAM ISLAMNamaku Merah
 
Lembaga pendidikan
Lembaga pendidikanLembaga pendidikan
Lembaga pendidikanNamaku Merah
 
KEBERAGAMAN BUDAYA
KEBERAGAMAN BUDAYA KEBERAGAMAN BUDAYA
KEBERAGAMAN BUDAYA Namaku Merah
 
Alquran sebagai pedoman hidup
Alquran sebagai pedoman hidup Alquran sebagai pedoman hidup
Alquran sebagai pedoman hidup Namaku Merah
 
Cerahkan nurani dengan saling menasehati
Cerahkan nurani dengan saling menasehatiCerahkan nurani dengan saling menasehati
Cerahkan nurani dengan saling menasehatiNamaku Merah
 

More from Namaku Merah (15)

Makalah revormasi di indonesia
Makalah revormasi di indonesiaMakalah revormasi di indonesia
Makalah revormasi di indonesia
 
Powerpoint akte
Powerpoint aktePowerpoint akte
Powerpoint akte
 
Cpns
CpnsCpns
Cpns
 
E ktp
E ktpE ktp
E ktp
 
RAHMAD ISLAM BAGI NUSANTARA
RAHMAD ISLAM BAGI NUSANTARARAHMAD ISLAM BAGI NUSANTARA
RAHMAD ISLAM BAGI NUSANTARA
 
Senam irama
Senam iramaSenam irama
Senam irama
 
Globalisasi ekonomi lengkap
Globalisasi ekonomi lengkap Globalisasi ekonomi lengkap
Globalisasi ekonomi lengkap
 
Aquran dan hadis adalah pedoman hidup
Aquran dan hadis adalah pedoman hidupAquran dan hadis adalah pedoman hidup
Aquran dan hadis adalah pedoman hidup
 
PRINSIP DAN PRAKTIK EKONOMI DALAM ISLAM
PRINSIP DAN PRAKTIK EKONOMI DALAM ISLAMPRINSIP DAN PRAKTIK EKONOMI DALAM ISLAM
PRINSIP DAN PRAKTIK EKONOMI DALAM ISLAM
 
Lembaga pendidikan
Lembaga pendidikanLembaga pendidikan
Lembaga pendidikan
 
KEBERAGAMAN BUDAYA
KEBERAGAMAN BUDAYA KEBERAGAMAN BUDAYA
KEBERAGAMAN BUDAYA
 
Alquran sebagai pedoman hidup
Alquran sebagai pedoman hidup Alquran sebagai pedoman hidup
Alquran sebagai pedoman hidup
 
Cerahkan nurani dengan saling menasehati
Cerahkan nurani dengan saling menasehatiCerahkan nurani dengan saling menasehati
Cerahkan nurani dengan saling menasehati
 
[4] rpp smp bina
[4] rpp smp bina[4] rpp smp bina
[4] rpp smp bina
 
Ukg sd
Ukg sdUkg sd
Ukg sd
 

Recently uploaded

Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 

Recently uploaded (20)

Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 

Pengaruh penemuan baru (discovery)

  • 1. Page | 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Selama hidupnya, manusia senantiasa mempelajari dan melakukan perubahan- perubahan terhadap kebudayaannya sesuai dengan kebutuhan dan kondisi lingkungan. Hal ini adalah sesuatu yang wajar sebab kebudayaan diciptakan dan diajarkan dari satu generasi ke generasi berikutnya untuk memenuhi kebutuhan manusia itu sendiri, baik secara perorangan maupun berkelompok. Dari kenyataan ini, tidak ada satupun kebudayaan dan perwujudan kebudayaan yang bersifat statis (tidak mengalami perubahan). Pengertian perubahan sosial budaya adalah perubahan yang terjadi akibat ketidaksaman atau ketidaksesuaian diantara unsur-unsur sosial dan kebudayaan yang saling berbeda. Menurut para ahli sosiologi dan antropologi antara lain : John Lewin Gillin dan John Phillip Gillin Perubahan sosial adalah suatu variasi dari cara-cara hidup yang diterima yang disebabkan oleh perubahan-perubahan kondisi geografis, kebudayaan materiil, komposisi penduduk, ideologi, maupun karena difusi dan penemuan baru dalam masyarakat. Samuel Koening Perubahan sosial menunjukkan pada modifikasi-modifikasi yang terjadi dalam pola- pola kehidupan manusia. Modifikasi-modifikasi tersebut terjadi karena sebab-sebab internal maupun eksternal. Koentjaraningrat Kebudayaan merupakan keseluruhan gagasan dan karya manusia yang harus dibiasakan dengan belajar, serta keseluruhan hasil budi dan karya tersebut. Kebudayaan memiliki tiga wujud yaitu :  Ide-ide, nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan sebagainya yang abstrak.  Kompleks aktivitas kelakuan berpola dari manusia dalam masyarakat (sistem sosial).  Benda-benda hasil karya manusia yang berupa fisik.
  • 2. Page | 2 Selo Soemardjan Perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan dalam suatu masyarakat yang mempengaruhi sistem sosialnya, termasuk didalam nilai-nilai, sikap dan pola perilaku diantara kelompok–kelompok dalam masyarakat. Hubungan perubahan sosial dengan perubahan kebudayaan yang menyangkut perubahan masyarakat dan kebudayaannya, seringkali kesulitan memisahkan antara perubahan sosial dengan perubahan budaya. Sebab tidak ada masyarakat yang tidak mempunyai kebudayaan dan sebaliknya. Perubahan sosial dan budaya mempunyai satu aspek yang sama. Dari bentuk perubahan dibedakan dari segi perubahan sosial lambat dan cepat, perubahan sosial kecil dan perubahan sosial direncanakan dan tidak direncanakan. 1.2 Rumusan Masalah Dari uraian tersebut, dapat ditarik rumusan masalah sebagai berikut : 1) Faktor-faktor apa saja yang bisa mempengaruhi perubahan sosial budaya di masyarakat ? 2) Bagaimana perubahan sosial budaya terhadap perkembangan masyarakat? 3) Bagaimana pengaruh modernisasi dan globalisasi terhadap perkembangan tentang pengetahuan dan teknologi ? 1.3 Tujuan dan Manfaat Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui perubahan sosial budaya pada perkembangan masyarakat Indonesia untuk menghadapi modernisasi dan globalisasi dengan mengetahui : 1) Dampak perubahan sosial budaya pada modernisasi dan globalisasi. 2) Perkembangan masyarakat dengan adanya kemajuan teknologi. 3) Manfaat dari modernisasi dan globalisasi di masyarakat. Manfaat penulisan makalah ini adalah untuk kepentingan praktis, yaitu sebagai referensi untuk membantu pengambilan keputusan bagi pembuat kebijakan tentang perubahan sosial budaya yang terjadi pada masyarakat Indonesia sehingga bisa dilakukan langkah-langkah agar perubahan sosial budaya yang diharapkan bisa dilakukan dan dilaksanakan terutama pada perkembangan masyarakat.
  • 3. Page | 3 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Faktor-faktorYang Mempengaruhi Proses Perubahan Sosial dan Budaya Perubahan sosial dan budaya dipengaruhi oleh berbagai faktor. Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan kebudayaan terdiri dari faktor yang mendorong dan faktor yang menghambat terjadinya perubahan sosial budaya seperti telah dijelaskan pada bagian sebelumnya. Faktor-faktor itu bisa berasal dari dalam maupun dari luar masyarakat. Berikut diuraikan faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan sosial budaya. Diantara berbagai faktor yang mendorong terjadinya perubahan sosial budaya : 1) Kontak dengan kebudayaan lain. Masyarakat yang sering melakukan kontak dengan kebudayaan lain akan mengalami perubahan yang cepat. Kontak dengan kebudayaan lain ini berhubungan dengan difusi, yaitu proses penyebaran unsur-unsur kebudayaan dari individu ke individu lain atau dari satu masyarakat ke masyarakat lain. 2) Sistem pendidikan formal yang maju. Pada jaman modern sekolah semakin memegang peran penting dalam melakukan perubahan- perubahan pada para murid yang juga merupakan anggota masyarakat secara keseluruhan. Melalui pendidikan, seseorang diajarkan berbagai kemampuan dan nilai-nilai yang berguna bagi manusia, terutama untuk membuka pikirannya terhadap hal-hal baru. 3) Toleransi. Perubahan sosial budaya yang cepat akan terjadi pada masyarakat yang sangat toleran terhadap perbuatan atau masyarakat yang berperilaku menyimpang, baik yang positif maupun negatif, dengan catatan bukan merupakan pelanggaran hukum. Masyarakat yang memiliki toleransi cenderung lebih mudah menerima hal-hal yang baru. 4) Sistem stratifikasi terbuka. Sistem pelapisan sosial terbuka pada masyarakat akan memberikan peluang sebesar-besarnya kepada individu untuk naik ke kelas sosial yang lebih tinggi melalui berbagai usaha yang diperbolehkan oleh kebudayaannya.
  • 4. Page | 4 5) Penduduk yang heterogen. Pada masyarakat yang heterogen atau masyarakat yang berbasis latar belakang kebudayaan, ras, dan ideologi yang beragam akan mudah mengalami pertentangan-pertentangan yang mengundang perubahan. Keadaan ini akan mendorong terjadinya perubahan dalam masyarakat. 6) Ketidakpuasan masyarakat terhadap berbagai bidang kehidupan. Ketidakpuasan ini, baik dalam sistem kemasyarakatan, ekonomi, politik, dan keamanan, akan mendorong masyarakat melakukan perubahan sistem yang ada dengan cara menciptakan sistem baru agar sesuai dengan kebutuhan-kebutuhannya. 7) Orientasi ke masa depan. Umumnya masyarakat beranggapan bahwa masa yang akan datang berbeda dengan masa sekarang, sehingga mereka berusaha menyesuaikan diri, baik yang sesuai dengan keinginannya, maupun keadaan yang buruk sekalipun. Untuk itu, perubahan-perubahan harus dilakukan agar dapat menerima masa depan. 8) Pandangan bahwa manusia harus senantiasa berusaha untuk memperbaiki hidupnya. Terdapat suatu ajaran atau keyakinan di masyarakat yang menyebutkan bahwa yang dapat mengubah atau memperbaiki keadaan nasib manusia adalah manusia itu sendiri, dengan bimbingan Tuhan. Jika seseorang ingin berubah niscaya ia harus berusaha. Usaha ini ke arah penemuan-penemuan baru dalam bentuk cara-cara hidup atau pun pola interaksi di masyarakat. Selain dari itu faktor-faktor yang bisa menghambat perkembangan di masyarakat dari perubahan sosial budaya diantaranya : 1) Kurang berhubungandenganmasyarakatlain.Masyarakat yang kurang memiliki hubungan dengan masyarakat lain umumnya adalah masyarakat terasing atau terpencil. Dengan keadaan seperti ini, mereka tidak mengetahui perkembangan-perkembangan yang terjadi pada masyarakat lain. 2) Perkembangan ilmu pengetahuan yang terlambat. Keterlambatan perkembangan ilmu pengetahuan di suatu kelompok masyarakat dapat disebabkan karena masyarakat tersebut berada di wilayah yang terasing,
  • 5. Page | 5 sengaja mengasingkan diri atau lama dikuasai (dijajah) oleh bangsa lain sehingga mendapat pembatasan-pembatasan dalam segala bidang. 3) Sikap masyarakat yang sangat tradisional. Suatu sikap yang mengagung-agungkan tradisi lama serta anggapan bahwa tradisi tidak dapat diubah akan sangat menghambat jalannya proses perubahan, keadaan tersebut akan menjadi lebih parah apabila masyarakat yang bersangkutan dikuasai oleh golongan konservatif. 4) Adanya kepentingan-kepentingan yang telah tertanam kuat. Dalam suatu masyarakat, selalu terdapat kelompok-kelompok yang menikmati kedudukan tertentu. Biasanya, dari kedudukan itu mereka mendapatkan keuntungan-keuntungan tertentu dan hak-hak istimewa. 5) Rasa takut akan terjadi kegoyahan pada integrasi sosial yang telah ada. Integrasi sosial mempunyai derajat yang berbeda. Unsur-unsur luar dikhawatirkan akan menggoyahkan integrasi sosial dan menyebabkan perubahan-perubahan pada aspek tertentu dalam masyarakat. 6) Hambatan-hambatan yang bersifat ideologis. Di dalam masyarakat menganggap pandangan hidup atau keyakinan yang telah menjadi ideologi dan dasar integrasi mereka dalam waktu lama dapat terancam oleh setiap usaha perubahan unsur-unsur kebudayaan. 7) Prasangka pada hal-hal baru atau asing (sikap tertutup). Prasangka seperti ini umumnya terdapat pada masyarakat yang pernah dijajah oleh bangsa-bangsa asing, mereka menjadi sangat curiga terhadap hal-hal yang datang dari luar sebab memiliki pengalaman pahit sebagai bangsa yang pernah dijajah, umumnya unsur-unsur baru yang masuk berasal dari dunia barat. 8) Adat istiadat (kebiasaan). Adat istiadat atau kebiasaan merupakan pola perilaku anggota masyarakat dalam memenuhi semua kebutuhan pokoknya. Jika kemudian pola-pola perilaku tidak lagi efektif memenuhi kebutuhan pokok, maka akan muncul krisis adat atau kebiasaan, yang mencakup bidang kepercayaan, sistem pencaharian, pembuatan rumah dan cara berpakaian.
  • 6. Page | 6 2.2 Perubahan Sosial dan Budaya terhadap perkembangan masyarakat. Kebudayaan merupakan suatu sistem. Artinya, bagian-bagian dari kebudh itu saling berkaitan satu dengan lainnya. Perubahan satu unsur kebudayaan akan mempengaruhi unsur-unsur yang lainnya. Hal ini bisa kita lihat contohnya ketika program listrik masuk desa mula-mula dijalankan. Masuknya listrik ke pedesaan yang sebelumnya tidak ada listrik, membawa perubahan besar dalam kehidupan penduduk desa yang sebagian besar bermata pencaharian sebagai petani atau pengrajin tradisional. Perubahan itu begitu terasa pada peningkatan beragam kebutuhan akan barang-barang elektronik (radio, televisi, kulkas). Dengan memiliki perangkat elektronik tersebut, pola hidup mereka mengalami perubahan. Waktu tidur berubah menjadi semakin larut, pranata-pranata hiburan juga ikut mengalami perubahan. Ikatan-ikatan sosial masyarakat desa menjadi semakin mengendur, karena mereka lebih banyak menghabiskan waktunya di depan pesawat televisi dibandingkan dahulu yang lebih banyak berinteraksi di luar dengan sesama warga. Pertunjukan seni tradisional lebih banyak ditonton di televisi dari pada melalui pertunjukan langsung di panggung-panggung. Selain itu juga, dengan adanya penerangan lampu. Dari kenyataan ini, perubahan-perubahan lainnya akan semakin terbuka dan berlangsung secara beruntun. Menurut Gillin dan Koenig, perubahan kebudayaan disebabkan oleh beberapa faktor internal maupun eksternal sebagai berikut : 1) Faktor-faktor internal antara lain :  Adanya kejenuhan atau ketidakpuasan individu terhadap sistem nilai yang berlaku di masyarakat.  Adanya individu yang menyimpang dari sistem sosial yang berlaku. Apabila hal ini dibiarkan, maka akan diikuti oleh individu-individu lainnya sehingga mendorong perubahan.  Adanya perubahan dalam jumlah dan komposisi penduduk. Pertumbuhan penduduk akan menyebabkan terjadinya perubahan unsur penduduk lainnya, seperti rasio jenis kelamin dan beban tanggungan hidup. Banyaknya pendatang dari etnis dan budaya lain juga akan merubah struktur sosial karena penduduk menjadi lebih heterogen.
  • 7. Page | 7 2) Faktor-faktor eksternal antara lain :  Bencana alam antara lain gunung meletus, banjir, gempa bumi, atau tsunami. Bencana alam dapat menyebabkan terjadinya perubahan lingkungan fisik sehingga menuntut manusia melakukan adaptasi terhadap lingkungan yang telah berubah tersebut. Biasanya untuk bertahan ataupun mengalami suatu bencana alam, manusia terkadang terlupa atau mungkin terpaksa melanggar nilai-nilai dan norma sosial yang telah ada. Hal ini dilakukan semata-mata untuk tetap bertahan dalam menghadapi perubahan lingkungan akibat bencana alam tersebut.  Peperangan selalu berdampak pada tingginya angka kematian, rusaknya berbagai sarana dan prasarana kebutuhan hidup sehari-hari, terjadinya kekacauan ekonomi dan sosial, serta tergoncangnya mental penduduk sehingga merasa frustasi dan tidak berdaya. Dalam kenyataan yang lebih memprihatinkan, peperangan seringkali diakhiri dengan penaklukan yang diikuti pemaksaan ideologi dan kebudayaan oleh pihak atau negara yang menang. Semua ini akan mengubah kehidupan masyarakat dan kebudayaannya.  Kontak dengan masyarakat lain yang berbeda kebudayaannya. Kontak dapat terjadi antar etnis di dalam suatu kawasan atau yang berasal dari tempat yang berjauhan. Interaksi antara orang atau kelompok yang berbeda etnis dan kebudayaan yang tinggi akan memperluas pengetahuan dan wawasan tentang budaya masing-masing, sehingga dapat menimbulkan sikap toleransi dan penyesuaian diri terhadap budaya lain tersebut. Sikap toleransi dan penyesuaian diri ini pada akhirnya akan mendorong terjadinya perubahan kebudayaan. 2.3 Pengaruh Globalisasi Terhadap Kehidupan Berbangsa dan Bernegara Globalisasi memiliki pengaruh yang positif, yaitu membawa kemajuan, kesejahteraan, dan keselamatan bangsa dan negara. Namun globalisasi juga membawa pengaruh negatif, seperti adanya budaya hedonisme, pendewaan pikiran nasionalisme, ilmu dan teknologi, sekularisme, dan tipisnya iman.
  • 8. Page | 8 Kita menyadari bahwa pengaruh globalisasi tidak mungkin dapat dihindari, kecuali kita dengan sengaja menghindari interaksi dan komunikasi dengan pihak yang lain. Ketika seseorang masih membaca surat kabar, menonton televisi, atau menggunakan alat lainnya, terlebih lagi dengan menggunakan internet, ia tetap akan terperangkap dalam proses dan model pergaulan global. Dalam era globalisasi telah terjadi pertemuan dan gesekan nilai-nilai budaya dan agama di seluruh dunia yang memanfaatkan jasa telekomunikasi, transformasi dan informasi sebagai hasil dari modernisasi teknologi. Pertemuan dan gesekan tersebut akan menghasilkan kompetisi liar yang berarti saling mempengaruhi dan dipengaruhi, saling bertentangan dan bertabrakannya nilai-nilai yang berbeda yang berakhir dengan kalah atau menang, saling bekerja sama yang akan menghasilkan sintesa dan antitesa baru. Pengertian globalisasi dapat dibedakan atas dua hal yaitu : 1) Sebagai Alat Globalisasi merupakan wujud keberhasilan ilmu dan teknologi, terutama di bidang komunikasi. Globalisasi sebagai alat juga mengandung hal-hal yang positif apabila dipergunakan untuk tujuan yang baik. Namun hal tersebut juga dapat mengandung hal-hal negatif bila dipergunakan untuk tujuan yang tidak baik. Jadi tergantung siapa yang menggunakan dan apa tujuannya. 2) Sebagai Ideologi Globalisasi sebagai ideologi berarti sudah mempunyai arti tersendiri dan netralitasnya sangat sedikit. Globalisasi sebagai ideologi pasti memihak suatu kepentingan sehingga akan menimbulkan akibat, baik yang setuju maupun yang tidak setuju. Disinilah timbulnya benturan dan pertentangan. a) Ancaman Dengan alat komunikasi seperti TV, parabola, telepon, VCD, DVD, dan internet, kita dapat berhubungan dengan dunia luar. Dengan parabola atau internet, kita dapat menyaksikan hiburan porno dari kamar tidur. Kita dapat terpengaruh oleh segala macam bentuk yang sangat konsumtif. Anak-anak kita dapat terpengaruh oleh segala macam film kartun dan film-film yang seharusnya tidak dilihat. Kita pun dapat dengan mudah terpengaruh oleh gaya hidup seperti yang terjadi di sinetron-sinetron kita (terutama sekali yang bertemakan
  • 9. Page | 9 keluarga) yang lebih dari 90% menebar nilai-nilai negatif dengan ukuran keberagaman dari setiap agama. Meskipun harus disadari pula bahwa televisi juga banyak menayangkan program-program pengajian, ceramah, diskusi, dan berita yang mengandung nilai positif bahkan agamis. Adegan kekerasan (violence) akan lebih berkesan di benak anak-anak dibandingkan dengan petuah agama. b) Tantangan Pengaruh globalisasi yang memberikan nilai-nilai positif wajib kita serap, terutama yang tidak menyebabkan benturan dengan budaya kita, misalnya disiplin, kerja keras, menghargai orang lain, rasa kemanusiaan, demokrasi dan kejujuran. Kita wajib menyaring yang baik dan sesuai dengan kepribadian dan moral bangsa kita terima, sebaliknya yang buruk kit atolak. 2.4 Aspek-aspek Positif dan Negatif dari Globalisasi Pengaruh globalisasi harus kita hadapi dan direspons. Ada tiga sikap dalam merespons globalisasi. 1. Respons dengan sikap anti modernisasi atau anti barat. Kita menolak semua pengaruh barat. Bahkan ada pandangan ekstrem yang menganggap kebudayaan barat sebagai musuh. 2. Respons yang menjadikan kebudayaan barat menjadi kiblat dan “role model” untuk masa depan, bahkan menjadikannya way of life mereka. 3. Respons yang bersikap selektif, artinya tidak secara otomatis menerima atau menolak kebudayaan barat, mereka dapat menerima kebudayaan barat selama tidak harus mengorbankan agama, kepribadian, dan kebudayaan yang ada. Sebaliknya mereka akan menolak kebudayaan barat yang tidak sesuai dengan kebudayaan yang dimiliki. Berdasarkan hal tersebut, akhirnya kita dapat menentukan sikap sebagai berikut : a. Aspek-aspek positif yang diterima 1) Di bidang sosial budaya Perkembangan yang demikian cepat dalam ilmu dan teknologi, terutama di bidang komunikasi, transportasi, dan informasi akan dapat menebus batas-batas
  • 10. Page | 10 wilayah, budaya dan waktu. Di era globalisasi ini berarti terjadi pertemuan dan gesekan nilai-nilai sosial budaya. Melalui proses seleksi nilai-nilai sosial budaya yang positif wajib kita terima, seperti kerja keras, disiplin, kejujuran, penghargaan terhadap karya atau kerja orang lain, optimistis, kemandirian, kesungguhan, tanggung jawab, law enforcement, ketaatan terhadap aturan, dan nilai-nilai agama. Nilai-nilai yang diterima akan diserap sehingga memperkaya budaya kita. 2) Di bidang ilmu dan teknologi Kita menyadari bahwa di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi masih tertinggal jauh dari negara-negara yang telah maju. Justru era globalisasi ini merupakan peluang baik untuk dapat menyerap ilmu dan teknologi, sehingga kita akan dapat bersaing (berkompetisi) dalam menghasilkan barang-barang yang berkualitas dengan harga murah. 3) Di bidang mental Sikap mental seperti pasrah, menyerah, ketergantungan, kongkow- kongkow, dan santai wajib kita ubah menjadi sikap kerja keras, disiplin dalam segala hal, serta menghargai dan menggunakan waktu sebaik-baiknya. Hal tersebut merupakan kunci kemajuan dan keberhasilan dalam pembangunan bangsa, bangsa yang maju pasti mempunyai sikap mental tersebut. Sebagai contoh negara Jepang, Korea, Hongkong, dan Singapura. 4) Di Bidang Ekonomi Kompetisi atau persaingan bebas adalah kunci, seperti AFTA (Asean Free Trade Agreement) atau perjanjian kawasan perdagangan bebas ASEAN yang berlaku di tahun 2003 dan APEC (Asian Pacific Economy Cooperation) atau kerja sama ekonomi Asia Pasifik yang berlaku di tahun 2020. Lalu timbul pertanyaan : sudah siapkah kita menghadapi era liberalisme perdagangan tersebut ? jika sudah, berarti kita akan tetap survive (hidup) akan dicukupi dari produksi luar negeri. Akibatnya bangsa kita akan tergantung sepenuhnya pada bangsa kita. 5) Di Bidang Ideologi (politik) Salah satu konsekuensi dari era globalisasi adalah keharusan untuk berhubungan dengan bangsa lain. Kita akan dihadapkan dengan berbagai ideologi bangsa lain, seperti separatisme. Oleh sebab itu, harus mempunyai
  • 11. Page | 11 ketahanan ideologi dan kesaktian Pancasila melalui sejarah. Pancasila merupakan ideologi nasional, pandangan hidup bangsa (falsafah bangsa), dan dasar negara yang harus dipertahankan. Sejarah telah membuktikan bahwa menyimpang dari Pancasila akan membawa bencana bagi bangsa dan negara, seperti pada tahun 1949 – 1959 (masa liberalisme) dan pada tahun 1959 – 1965 (masa demorasi terpimpin). 6) Di bidang Pertahanan dan Keamanan Persatuan dan kesatuan akan membawa kejayaan bangsa, sebaliknya perpecahan akan membawa kehancuran terhadap negara ini. Persatuan dan kesatuan akan membawa rasa aman, damai, tentram dan sejahtera. Banyak faktor di era globalisasi yang akan menimbulkan benturan dan gesekan dengan budaya lain, seperti individualistis, sekularisme, dan gaya hidup serba bebas (dalam arti negatif). Oleh sebab itu kita harus waspada, kita harus dapat mengatasi setiap hambatan, ancaman, gangguan, dan tantangan. b. Aspek-aspek Negatif yang wajib ditolak Kita telah masuk pada era globalisasi, dimana dunia seolah-olah tidak memiliki lagi batas-batas wilayah, waktu dan budaya. Apa yang terjadi di sana, terjadi juga di sini dalam waktu yang sama dan tidak ada sensor. Kita dihadapkan pada suatu pilihan, menerima atau menolak. Dalam menentukan pilihan wajib mempunyai filter (penyaring), yaitu agama (iman), Pancasila, norma-norma budaya, dan kepribadian bangsa. Apabila tidak, maka nilai-nilai kemaksiatan akan masuk dan merusak bangsa kita. 1) Di bidang sosial budaya Dalam era globalisasi pergesekan dan saling mempengaruhi antar nilai budaya tidak mungkin dihindari. Apabila kita bertahan, maka akan menimbulkan sikap isolasi, ketertutupan, eksklusif, dan inferior (rasa rendah diri). Tetapi apabila kita berperan aktif berarti akan menghasilkan keterbukaan dan rasa lebih. Paling tidak kita dapat bersikap akomodatif terhadap hal-hal yang masih bisa ditolerir. Kita harus waspada karena imperialisme budaya jauh lebih berbahaya, akibat prosesnya yang lama dan apabila sudah termakan akan menghilangkan nilai-nilai dan identitas bangsa.
  • 12. Page | 12 2) Di bidang ilmu dan teknologi Kita menyadari ilmu dan teknologi dari dunia barat memang lebih maju daripada yang kita miliki. Namun kita harus selektif, apakah ilmu dan teknologi itu sesuai dengan norma-norma, kondisi, dan situasi bangsa kita. Misalnya apakah penerapannya akan berdampak negatif terhadap lingkungan dan menimbulkan pengangguran? Semua itu perlu pengkajian lebih lanjut. 3) Di bidang mental Gaya hidup kebarat-baratan wajib kita tolak, meskipun dikatakan “modern”, seperti pengaruh model pakaian, rambut, makanan, dan minuman tanpa memperhatikan yang halal atau yang haram. 4) Di bidang ekonomi Salah satu ciri era globalisasi adalah adanya kompetisi (persaingan) secara sehat, artinya berdasarkan peraturan yang berlaku. Kompetisi dapat berlaku dalam kualitas, harga (murah), dan pelayanan (cepat, tepat, dan sopan). Dengan kompetisi akan terjadi pengelompokan perusahaan, yang kuat dan baik tetap hidup, yang lemah dan tidak baik akan mati (gulung tikar). Terjadilah kesenjangan ekonomi dan sosial yang semakin lebar dan dalam, sehingga sistem ekonomi dan sosial berdasarkan UUD 1945 Pasal 33 tidak mungkin tercapai. Pertanyaan adalah kemana perekonomian Indonesia akan dibawa dan oleh siapa? 5) Di bidang ideologi politik Pergeseran akan terjadi di bidang ideologi (politik) dalam era globalisasi, karena maraknya paham-paham lain masuk ke bumi Indonesia, seperti liberalisme, komunisme, sekularisme, individualisme, egoisme, dan sebagainya. Semua ideologi asing tersebut tentu bertentangan dengan ideologi Pancasila yang berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa, kekeluargaan, gotongroyong, musyawarah untuk mufakat, dan lain sebagainya. 6) Di bidang pertahanan dan keamanan Era globalisasi juga membawa budaya kekerasan dan tindakan kejahatan yang makin meningkat, baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya, sehingga pendidikan agama perlu kita tingkatkan pula. Pendidikan agama bukan hanya dalam segi pengetahuan, tetapi lebih menekankan pada pengalaman yang dimulai sejak sedini mungkin.
  • 13. Page | 13 BAB III KESIMPULAN DAN SARAN 3.1 Kesimpulan Dari uraian pembahasan diatas dapat saya simpulkan sebagai berikut : 1) Globalisasi merupakan suatu tatanan mendunia yang tercipta akibat adanya kemajuan teknologi informasi dan komunikasi, sehingga unsur-unsur budaya suatu kelompok masyarakat bisa dikenal dan diterima oleh kelompok masyarakat lainnya. 2) Globalisasi diambil dari kata globe, yang berarti bola dunia. Globalisasi merupakan suatu gejala terbentuknya sistem organisasi dan komunikasi yang mengikuti sistem nilai dan kaidah yang sama antara masyarakat di seluruh dunia karena adanya kemajuan transportasi memperlancar interaksi antar warga dunia. 3) Pengaruh globalisasi yang memberi nilai-nilai positif wajib kita serap, terutama yang tidak menyebabkan benturan dengan budaya kita, misalnya disiplin, kerja keras, menghargai orang lain, rasa kemanusiaan, demokrasi. 4) Tidak semuanya pengaruh globalisasi dan modernisasi membawa keburukan tetapi juga ada sisi praktis yang bisa diambil dari itu. 3.2 Saran 1) Filter (penyaring) yang paling mendasar adalah kita kembali kepada ajaran agama. Keimanan dan ketakwaan yang teguh akan menyaring pengaruh kebudayaan barat dan kebudayaan bangsa lain. Hal ini harus dilakukan oleh segenap tokoh agama, masyarakat, pendidik dan para pemimpin. 2) Dengan penguasaan Iptek, kita tidak akan tertinggal dari negara-negara maju. Bahkan kita sejajar/sederajat dalam percaturan internasional. 3) Dengan Iptek akan membawa efisiensi tenaga dan biaya. 4) Dengan adanya Iptek, kita akan lebih mudah mengoperasikan peralatan.
  • 14. Page | 14 DAFTAR PUSTAKA Azizy, A. Qodri, MA. 2003. Melawan Globalisasi – Reinterpretasi Ajaran Islam. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Mu’in, Idianto. 2005. Sosiologi Jilid III. Jakarta : PT. Erlangga. Samsudin. 2006. Kewarganegaraan. Surakarta : PT. Widya Duta Grafika. Soekanto, Soerjono. 1990. Sosiologi : Suatu Pengantar. Jakarta : Raja Grafindo. Susanto, Phil, Astrid. 1978. Pengantar Sosiologi dan Perubahan Sosial. Bandung : Bina Cipta.