SlideShare a Scribd company logo
1 of 5
Download to read offline
87
TTTIIINNNJJJAAAUUUAAANNN PPPUUUSSSTTTAAAKKKAAA
PENGUKURAN KINERJA RUMAH SAKIT DENGAN
BALANCED SCORECARD
Siti Khadijah Nasution
Departemen Administrasi dan Kebijakan Kesehatan
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara
Jl.Universitas No.21 Kampus USU Medan, 20155
ABSTRACT
Continuity of health service efforts was very important to increase community
health status. One of health facilities was hospital which had principal function to
supply and to organize health efforts with curative and rehabilitative
characteristics. To predict their survival, hospitals need to evaluate their
performance all the time. X hospital could improve and increase its quality if it was
known their performance as a whole. Balanced Scorecard was a comprehensive
performance evaluation tool which had 4 perspective, namely financial, customer,
internal business process, growth and learning. Hospital, especially, needs to be
added service performance as hospital characteristic performance measurement.
Keywords: Balanced scorecard, Performance measurement, Hospital performance
PENDAHULUAN
Survive-nya suatu rumah sakit sangat
penting dalam usaha meningkatkan status
kesehatan masyarakat, untuk masa yang akan
datang diharapkan rumah sakit bukan hanya
melaksanakan upaya kuratif dan rehabilitatif
saja tetapi juga upaya preventif dan promotif.
Survive-nya suatu rumah sakit menjadi
sedemikian penting dengan diberlakukannya
otonomi daerah, dimana rumah sakit akan
berubah bentuk menjadi perusahaan jawatan
yang berarti mempunyai motif profit.
Berubahnya status rumah sakit menjadi
perjan dan merupakan Badan Usaha Milik
Daerah, menuntut kemandirian dan kinerja
yang tinggi dari rumah sakit. Tetapi,
walaupun demikian diharapkan fungsi sosial
rumah sakit tetap diwajibkan.
Untuk dapat meramalkan survive-nya
suatu rumah sakit dapat dilihat dari hasil
kinerja rumah sakit selama ini. Penilaian
Kinerja atau evaluasi kinerja dapat
didefinisikan sebagai “ suatu proses untuk
menyediakan informasi tentang sejauh mana
suatu kegiatan tertentu telah dicapai,
bagaimana perbedaan pencapaian itu dengan
suatu standar tertentu untuk mengetahui
apakah ada selisih diantara keduanya, serta
bagaimana manfaat yang telah dikerjakan itu
bila dibandingkan dengan harapan-harapan
yang ingin diperoleh”. (Umar, 2002:36)
Melalui bagan di bawah ini, model
evaluasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
(Umar, 2002:38)
B D G I
A gap F
C E H
Gambar 1.1. Sebuah Model Evaluasi
A = faktor yang akan dievaluasi
AB = apa yang diharapkan dari faktor A
BD = rentetan mengenai harapan-harapan atas faktor
A, jika ada
AC = fakta-fakta mengenai A
CE = proses analisis data AC sehingga menghasilkan
nilai E
DE = adalah gap, yaitu besar perbedaan antara
harapan (D) dan kenyataan (E)
F = suatu tolak ukur untuk menilai gap
G = adalah hasil evaluasi menggunakan tolak ukur
F, bahwa faktor A memang bermasalah
H = adalah hasil evaluasi menggunakan tolak ukur
F, bahwa faktor A tidak bermasalah
GI = tindak lanjut hasil evaluasi.
Universitas Sumatera Utara
Pengukuran Kinerja Rumah Sakit dangan Balanced Scorecard (87–91)
Siti Khadijah Nasution
88
Pada model akutansi keuangan
tradisional, pengukuran kinerja suatu
perusahaan hanya berdasarkan kinerja
finansial saja yang hanya menggambarkan
kinerja jangka pendek sehingga tidak dapat
meramalkan survive-nya suatu perusahaan.
Dengan munculnya abad informasi,
masuknya industri jasa dari luar maka
persaingan akan semakin ketat. Untuk itu
dibutuhkan suatu pengukuran kinerja yang
baru yang dapat meramalkan survive-nya
suatu perusahaan. Pengukuran kinerja rumah
sakit tersebut dengan menggunakan
Balanced Scorecard.
Penerapan Pengukuran Kinerja Secara
Balanced Scorecard di Organisasi
Balanced Scorecard merupakan hasil
eksperimen yang dilakukan oleh divisi riset
kantor akuntan publik KPMG di U.S.A. dan
Nolan Norton Institute pada tahun 1990
sampai dengan 1995. Pendekatan ini
dikatakan oleh Huseini (1997) sebagai suatu
measurement system yang mencoba untuk
menyeimbangkan alat ukur lama yang hanya
berorientasi pada profitabilitas dengan
dimensi-dimensi yang baru seperti aspek
kualitas yang memiliki elemen-elemen
penyeimbangnya. Dengan scorecard yang di
balanced katanya lebih lanjut diharapkan
dapat mengintegrasikan energi, kemampuan
dan pengetahuan organisasi yang spesifik
(specific knowledge and assets specificity)
dari organisasi agar dapat mencapai long-
term strategic goals.
Di Amerika Serikat sendiri, Balanced
Scorecard telah diadopsi oleh banyak
perusahaan. Diantaranya dapat disebutkan
adalah Cigna Property & Casualty
(Richard,1996), Mobil Corp.
(McWilliams,1996), Apple Computer,
Advanced Micro Device, Rockwater (Kaplan
& Norton,1993) dan FMC Corp.
(Kaplan,1993). Untuk memberikan gambaran
secara makro sejauh mana penerapan
Balanced Scorecard di Negara Paman Sam
tersebut, berikut ini akan disampaikan
ringkasan hasil survei yang dilakukan oleh
Schiemenn & Associates Inc. dengan
responden para eksekutif perusahaan (Lingle
& Schiemenn,1996).
Pertama, para responden
mengidentifikasi enam macam kinerja yang
umum dilakukan dalam Balanced Scorecard,
yaitu kepuasan pelanggan, keuangan,
karyawan, efisiensi operasi, lingkungan dan
inovasi. Oleh Kaplan dan Norton tiga kinerja
terakhir digabung menjadi kinerja proses
internal.
Kedua, diantara ke-6 kinerja di atas,
kinerja keuanganlah yang paling banyak
diukur (98% responden) disusul berturut-
turut oleh kinerja-kinerja efisiensi operasi
(82%), kepuasan pelanggan (76%), karyawan
(57%), lingkungan (44%) dan Inovasi (33%).
Ini menunjukkan bahwa para eksekutif
sesungguhnya masih bergantung pada tolak
ukur keuangan untuk mengukur kinerja
bisnis perusahaan mereka. Jadi yang
namanya Balanced Scorecard ternyata belum
benar- benar balance (seimbang).
Ketiga, namun kenyataannya hanya
82% responden menganggap informasi
keuangan sebagai informasi yang sangat
berharga, angka tersebut masih rendah
ketimbang kepuasan pelanggan yang
mencapai 85%. Urutan berikutnya berturut-
turut adalah efisiensi operasi (79%),
karyawan (67%), Lingkungan (53%), dan
Inovasi (52%).
Keempat, ironisnya hanya 29%
responden yang menganggap informasi
kepuasan pelanggan yang diperoleh benar-
benar berkualitas, sementara informasi
keuangan mencapai 61%. Empat kinerja
lainnya (efisiensi opersi, karyawan,
lingkungan dan inovasi) masing-masing
sebesar 41%,16%,25%, dan 15%. Ini
menunjukkan bahwa penerapan Balanced
Scorecard masih menghadap kendala akurasi
informasi yang diperoleh.
Kelima, jika ditelusuri lebih lanjut,
maka penyebab utamanya adalah
ketidakjelasan rumusan tolak ukur. Diantara
seluruh responden hanya 48% beranggapan
bahwa tolak ukur kepuasan pelanggan
memiliki rumusan yang jelas. Angka tersebut
masih rendah jika dibandingkan keuangan
(92%) dan efisiensi operasi (68%) sedangkan
kinerja karyawan, inovasi dan lingkungan
masing-masing hanya mencapai 17%,13%,
dan 25%.
Wijaya (1997) melalui tesis-nya,
Pengukuran Kinerja BUMN, “Studi Kasus
Pada PT (Persero) JIEP dengan pendekatan
Balanced Scorecard” menghasilkan adanya
keterkaitan antar indikator kinerja yang
dilihat dari empat perspektif. Pada tahun
1999, Idrus (1999) dalam tesis-nya, Strategi
Pengukuran Kinerja BUMN Melalui
Universitas Sumatera Utara
Pengukuran Kinerja Rumah Sakit dangan Balanced Scorecard (87–91)
Siti Khadijah Nasution
89
Pendekatan Balanced Scorecard, studi kasus
Pada PT.Semen Tonasa juga melakukan
penelitian yang menghasilkan adanya
keterkaitan antar indikator kinerja, dimana
kinerja aktiva tak berwujud yang baik akan
berdampak pada kinerja aktiva berwujudnya.
Jika dilihat dari studi-studi kasus di
atas, maka hampir seluruh penelitian
diadakan pada organisasi yang menghasilkan
produk/barang. Padahal, seperti dikatakan
Robert.S.Kaplan & David P.Norton, dampak
revolusioner abad informasi lebih dirasakan
oleh perusahaan jasa. Banyak perusahaan
jasa, terutama yang bergerak di bidang
transportasi, kebutuhan umum, komunikasi,
keuangan, dan industri perawatan kesehatan,
selama puluhan tahun tumbuh dalam
lingkungan yang nyaman dan tidak
kompetitif. Mereka hanya mempunyai sedikit
kebebasan dalam memasuki usaha baru dan
dalam menetapkan harga produk. Sebagai
imbalannya, berbagai peraturan pemerintah
melindungi perusahaan dari para pesaing
yang lebih efisisen dan inovatif, dan
menetapkan harga pada suatu tingkat yang
memungkinkan pengembalian yang cukup
atas investasi dan biaya yang telah
dikeluarkan. Dua dekade terakhir ini telah
menyaksikan munculnya berbagai inisiatif
deregulasi dan privatisasi penting perusahaan
jasa di seluruh dunia ketika teknologi
informasi menciptakan “benih-benih
penghancuran” perusahaan jasa yang dalam
abad industri sebelumnya banyak mendapat
perlindungan dari pemerintah. Untuk
mencapai keberhasilan kompetitif,
lingkungan abad informasi mensyaratkan
adanya kemampuan baru yang harus dimiliki
oleh perusahaan manufaktur maupun jasa.
Kemampuan sebuah perusahaan untuk
memobilisasi dan mengeksploitasi aktiva tak
berwujudnya menjadi jauh lebih menentukan
daripada melakukan investasi dan mengelola
aktiva fisik yang berwujud. (Kaplan &
Norton, 1996:3)
Penerapan Pengukuran Kinerja Secara
Balanced Scorecard di Rumah Sakit
Walaupun pengukuran kinerja dengan
menggunakan Balanced Scorecard ini lebih
banyak digunakan di perusahaan-perusahaan
bisnis yang menghasilkan barang/produk,
tetapi dapat juga diterapkan pada rumah sakit
yang bergerak dalam usaha jasa. Sehingga
dapat diketahui kemampuan rumah sakit
dalam memobilisasi dan mengeksploitasi
aktiva tak berwujudnya. Sebagai contoh Peel
Memorial Hospital Vancouver Canada
menggunakan Balanced Scorecard sebagai
kerangka pengukuran kinerja dan evaluasi
serta menerapkannya ke dalam perencanaan
strategik organisasi untuk meningkatkan
kinerja-nya. Mayo Clinic, sebuah intitusi
kesehatan di United States juga
mengembangkan sistem pengukuran kinerja
dengan menggunakan Balanced Scorecard
untuk unit bisnis rawat jalan. John R Griffith,
John G King dalam Journal of Healthcare
Management edisi Jan/Feb 2000 dan Chee W
Chow et. al dalam Journal yang sama edisi
Mei 1998 juga menganjurkan penggunaan
Balanced Scorecard dalam organisasi
kesehatan.
Balanced Scorecard sendiri dipelopori
oleh Robert S.Kaplan dan David P.Norton,
Balanced Scorecard terdiri dari dua kata: (1)
kartu skor (scorecard) dan (2) berimbang
(balanced). Kartu skor adalah kartu yang
digunakan untuk mencatat skor hasil kinerja
seseorang. Kata berimbang dimaksudkan
untuk menunjukkan bahwa kinerja personel
diukur secara berimbang dari dua aspek:
keuangan dan non keuangan, jangka pendek
dan jangka panjang, intern dan ekstern.
Balanced Scorecard menyediakan rerangka
komprehensif dan koheren untuk menilai
kinerja organisasi.
Balanced Scorecard mengukur kinerja
rumah sakit melalui 4 perspektif, yaitu:
finansial, pelanggan, proses bisnis internal,
serta pembelajaran dan pertumbuhan. Dari
segi pembelajaran dan pertumbuhan, ukuran-
ukuran yang digunakan adalah kapabilitas
pekerja (kepuasan kerja pegawai, turnover,
produktivitas pegawai), kapabilitas sistem
informasi, dan motivasi, pemberdayaan dan
keselarasan (empowering). Selanjutnya
perspektif pertumbuhan dan pembelajaran ini
akan berpengaruh terhadap proses bisnis
internal, ukuran-ukuran yang digunakan
dalam perspektif ini adalah inovasi, proses,
dan layanan purna jual. Kinerja proses bisnis
internal akan berpengaruh terhadap kinerja
pelanggan, yang diukur dari: pangsa pasar,
kepuasan pelanggan, retensi dan akuisisi
pelanggan. Pada akhirnya ke-3 perspektif
kinerja akan bermuara kepada kinerja
keuangan, yang dapat diukur dari likuiditas,
solvabilitas, rentabilitas, dan
performance.(Kaplan & Norton, 1996) Untuk
Universitas Sumatera Utara
Pengukuran Kinerja Rumah Sakit dangan Balanced Scorecard (87–91)
Siti Khadijah Nasution
90
kinerja rumah sakit dapat juga diukur melalui
kinerja pelayanan berupa BOR, ALOS, BTO,
TOI, NDR, GDR, Rata-rata Kunjungan
Poliklinik per hari, (Wijono, 1999).
Berdasarkan bagan evaluasi penilaian kinerja
di atas, maka selain akan diukur fakta-fakta
kinerja rumah sakit yang ada, hasil
pengukuran kinerja akan dibandingkan
dengan target rumah sakit sendiri serta
ukuran-ukuran standar dari industri rumah
sakit.
Dengan diketahuinya gambaran kinerja
rumah sakit melalui 4 perspektif tersebut,
maka dapat dilakukan proses-proses
perbaikan yang dibutuhkan untuk membuat
rumah sakit dapat survive.
Berikut ini, akan digambarkan bagan
indikator pengukuran kinerja rumah sakit:
Kinerja Keuangan:
1. Analisis Rasio
• Rentabilitas
• Likuiditas
• Solvabilitas
• Performance
2. Analisis Metode
Du Pont
3. Analisis Diskriminan
Altman
Kinerja Pelanggan
1. Tingkat Kepuasan pelanggan
2. Kemampuan mempertahankan
pelanggan lama
3. Pangsa pasar
4. Kemampuan menarik pelanggan
baru
Kinerja Pertumbuhan dan
pembelajaran
1. Tingkat kemampuan pegawai
(Tingkat kepuasan kerja,
turnover pegawai, tingkat
pendapatan perusahaan per
pegawai)
2. Kemampuan sistem informasi
3. Motivasi dan Empowering
Kinerja Proses Bisnis
Internal
1. Inovasi
2. Operasi
3. Layanan Purna Jual
Kinerja RS X
Tujuan & Sasaran
Kinerja RS X
Ukuran Baku Kinerja
Keuangan/pelayanan
Industri RS
Gap Gap
Penilaian Kinerja RS X
Kinerja Pelayanan:
1. BOR
2. ALOS
3. BTO
4. TOI
5. NDR
6. GDR
7. Rata-rata Kunjungan
Poliklinik per hari
Universitas Sumatera Utara
Pengukuran Kinerja Rumah Sakit dangan Balanced Scorecard (87–91)
Siti Khadijah Nasution
91
DAFTAR PUSTAKA
Chow, Chee W., et al., 1998, The Balanced
Scorecard; A Potent Tool for
Energizing and Focusing Healthcare
Organization Management, Journal of
Healthcare Management Vol 43 May
(263-280)
Curtright, Jonathan W., et al., 2000, Strategic
Performance Management;
Development of a Performance
Measurement System at The Mayo
Clinic, Journal of Healthcare
Management Vol 45 Jan/Feb 2000 (58)
Griffith, John R & King, John G, 2000,
Championship Management for
Healthcare Organization, Journal of
Healthcare Management, Vol 45
Jan/Feb (17)
Harber, Bruce W, 2000, Working Together
for Success; The Balanced Scorecard
Solution at Peel Memorial Hospital
Vancouver Canada, Hospital
Quarterly, August
Huseini, Martani, 1997, Balanced Scorecard:
Penyeimbang Pengukuran Kinerja
Organisasi, Usahawan, No.06 TH
XXVI Juni 19-20
Idrus, Muhammad, 1999, Strategi
Pengukuran Kinerja BUMN Melalui
Pendekatan Balanced Scorecard, Studi
Kasus PT.Semen Tonasa, Tesis, PPS
Bidang Ilmu Sosial UI, Jakarta
Kaplan, Robert S & Norton, David P, 1996,
Balanced Scorecard: Menerapkan
Strategi Menjadi Aksi, Alih bahasa;
Peter R. Yosi Pasla, Erlangga
Lingle & Schiemenn, 1996, Hasil Survei
WM. Schiemenn & Associates Inc,
Dalam: Wijaya, Chandra, 1997,
Pengukuran Kinerja BUMN; Studi
Kasus Pada PT.JIEP Dengan
Pendekatan Balanced Scorecard,
Thesis, PPS Bidang Ilmu Sosial UI
Umar, Husein, 2002, Evaluasi Kinerja
Perusahaan, Gramedia
Wijaya, Chandra, 1997, Pengukuran Kinerja
BUMN; Studi Kasus Pada PT.JIEP
Dengan Pendekatan Balanced
Scorecard, Tesis, PPS Bidang Ilmu
Sosial UI, Jakarta
Wijono, Djoko, 1999, Organisasi dan
Manajemen Kesehatan, Airlangga
University Press.
Universitas Sumatera Utara

More Related Content

What's hot

Jurnal Hadri Kusuma Tentang Ukuran Perusahaan
Jurnal Hadri Kusuma Tentang Ukuran PerusahaanJurnal Hadri Kusuma Tentang Ukuran Perusahaan
Jurnal Hadri Kusuma Tentang Ukuran PerusahaanTrisnadi Wijaya
 
Manajemen biaya dan produktivitas
Manajemen biaya dan produktivitasManajemen biaya dan produktivitas
Manajemen biaya dan produktivitasTito Ruliarsa
 
Yunia fitri 7 c msdm tugas framework 1 14
Yunia fitri 7 c msdm tugas framework 1 14Yunia fitri 7 c msdm tugas framework 1 14
Yunia fitri 7 c msdm tugas framework 1 14YuniaFitri2
 
Aminullah assagaf proposal disertasi
Aminullah assagaf proposal disertasiAminullah assagaf proposal disertasi
Aminullah assagaf proposal disertasiAminullah Assagaf
 
Penelitian yeni alfiana
Penelitian yeni alfianaPenelitian yeni alfiana
Penelitian yeni alfianaAries Veronica
 
BMP EKMA4413 Riset Operasi
BMP EKMA4413 Riset OperasiBMP EKMA4413 Riset Operasi
BMP EKMA4413 Riset OperasiMang Engkus
 
[Kpb] Epb.00 Pendahuluan
[Kpb] Epb.00 Pendahuluan[Kpb] Epb.00 Pendahuluan
[Kpb] Epb.00 PendahuluanDhimas kasep
 
BMP EKMA4265 Manajemen Kualitas
BMP EKMA4265 Manajemen KualitasBMP EKMA4265 Manajemen Kualitas
BMP EKMA4265 Manajemen KualitasMang Engkus
 
External Macro Environment Analysis
External Macro Environment AnalysisExternal Macro Environment Analysis
External Macro Environment AnalysisAlfrianty Sauran
 
Sm,winarsih,hapzi ali, strategic control,universitas mercu buana,2018,
Sm,winarsih,hapzi ali, strategic control,universitas mercu buana,2018,Sm,winarsih,hapzi ali, strategic control,universitas mercu buana,2018,
Sm,winarsih,hapzi ali, strategic control,universitas mercu buana,2018,Wina Winarsih
 
Dukungan manajemen puncak terhadap strategi purchasing dalam berkomunikasi de...
Dukungan manajemen puncak terhadap strategi purchasing dalam berkomunikasi de...Dukungan manajemen puncak terhadap strategi purchasing dalam berkomunikasi de...
Dukungan manajemen puncak terhadap strategi purchasing dalam berkomunikasi de...www.didiarsandi.com
 

What's hot (13)

Jurnal Hadri Kusuma Tentang Ukuran Perusahaan
Jurnal Hadri Kusuma Tentang Ukuran PerusahaanJurnal Hadri Kusuma Tentang Ukuran Perusahaan
Jurnal Hadri Kusuma Tentang Ukuran Perusahaan
 
Manajemen biaya dan produktivitas
Manajemen biaya dan produktivitasManajemen biaya dan produktivitas
Manajemen biaya dan produktivitas
 
Yunia fitri 7 c msdm tugas framework 1 14
Yunia fitri 7 c msdm tugas framework 1 14Yunia fitri 7 c msdm tugas framework 1 14
Yunia fitri 7 c msdm tugas framework 1 14
 
Aminullah assagaf proposal disertasi
Aminullah assagaf proposal disertasiAminullah assagaf proposal disertasi
Aminullah assagaf proposal disertasi
 
Penelitian yeni alfiana
Penelitian yeni alfianaPenelitian yeni alfiana
Penelitian yeni alfiana
 
BMP EKMA4413 Riset Operasi
BMP EKMA4413 Riset OperasiBMP EKMA4413 Riset Operasi
BMP EKMA4413 Riset Operasi
 
Lap
Lap Lap
Lap
 
[Kpb] Epb.00 Pendahuluan
[Kpb] Epb.00 Pendahuluan[Kpb] Epb.00 Pendahuluan
[Kpb] Epb.00 Pendahuluan
 
BMP EKMA4265 Manajemen Kualitas
BMP EKMA4265 Manajemen KualitasBMP EKMA4265 Manajemen Kualitas
BMP EKMA4265 Manajemen Kualitas
 
Analisis swot
Analisis swotAnalisis swot
Analisis swot
 
External Macro Environment Analysis
External Macro Environment AnalysisExternal Macro Environment Analysis
External Macro Environment Analysis
 
Sm,winarsih,hapzi ali, strategic control,universitas mercu buana,2018,
Sm,winarsih,hapzi ali, strategic control,universitas mercu buana,2018,Sm,winarsih,hapzi ali, strategic control,universitas mercu buana,2018,
Sm,winarsih,hapzi ali, strategic control,universitas mercu buana,2018,
 
Dukungan manajemen puncak terhadap strategi purchasing dalam berkomunikasi de...
Dukungan manajemen puncak terhadap strategi purchasing dalam berkomunikasi de...Dukungan manajemen puncak terhadap strategi purchasing dalam berkomunikasi de...
Dukungan manajemen puncak terhadap strategi purchasing dalam berkomunikasi de...
 

Similar to 87-Rumah Sakit dan Balanced Scorecard

Chapter 10 Buku The Health care Quality Book
Chapter 10 Buku The Health care Quality BookChapter 10 Buku The Health care Quality Book
Chapter 10 Buku The Health care Quality BookNasiatul Salim
 
220204-penerapan-balanced-scorecard-sebagai-ala.pdf
220204-penerapan-balanced-scorecard-sebagai-ala.pdf220204-penerapan-balanced-scorecard-sebagai-ala.pdf
220204-penerapan-balanced-scorecard-sebagai-ala.pdfSriyaniWindarti1
 
SM, Linda Fitria Adi Winata, Hapzi Ali, Control Strategic, Universitas Mercu ...
SM, Linda Fitria Adi Winata, Hapzi Ali, Control Strategic, Universitas Mercu ...SM, Linda Fitria Adi Winata, Hapzi Ali, Control Strategic, Universitas Mercu ...
SM, Linda Fitria Adi Winata, Hapzi Ali, Control Strategic, Universitas Mercu ...lindawinata
 
Materi manajemen kinerja sektor publik.docx
Materi manajemen kinerja sektor publik.docxMateri manajemen kinerja sektor publik.docx
Materi manajemen kinerja sektor publik.docxWulanSriRahayu1
 
Penerapan balanced scorecard dalam pengukuran sistem kinerja organisasi dan...
Penerapan balanced scorecard dalam pengukuran sistem kinerja organisasi   dan...Penerapan balanced scorecard dalam pengukuran sistem kinerja organisasi   dan...
Penerapan balanced scorecard dalam pengukuran sistem kinerja organisasi dan...Daniel Panuturi Marbun
 
Jurnal implementasi bsc pada organisasi publik
Jurnal   implementasi bsc pada organisasi publikJurnal   implementasi bsc pada organisasi publik
Jurnal implementasi bsc pada organisasi publikRatzman III
 
makalah balancd scorecard
makalah balancd scorecardmakalah balancd scorecard
makalah balancd scorecardmeidya
 
9, sm, siti rohmawati, strategic management canvas business model, diversifi...
9, sm, siti rohmawati, strategic management  canvas business model, diversifi...9, sm, siti rohmawati, strategic management  canvas business model, diversifi...
9, sm, siti rohmawati, strategic management canvas business model, diversifi...Siti Rohmawati
 
tugas makalah 1 evaluasi kinerja dan kompensasi
tugas makalah 1 evaluasi kinerja dan kompensasitugas makalah 1 evaluasi kinerja dan kompensasi
tugas makalah 1 evaluasi kinerja dan kompensasimulyati_12
 
B alance scorecard
B alance scorecardB alance scorecard
B alance scorecardIndri Sari
 
Definisi dan sejarah perkembangan balanced scorecard
Definisi dan sejarah perkembangan balanced scorecardDefinisi dan sejarah perkembangan balanced scorecard
Definisi dan sejarah perkembangan balanced scorecardHelni Santia Kelana
 

Similar to 87-Rumah Sakit dan Balanced Scorecard (20)

PPT ASP FIX.pptx
PPT ASP FIX.pptxPPT ASP FIX.pptx
PPT ASP FIX.pptx
 
Taufiq (framework)
Taufiq (framework)Taufiq (framework)
Taufiq (framework)
 
Chapter 10 Buku The Health care Quality Book
Chapter 10 Buku The Health care Quality BookChapter 10 Buku The Health care Quality Book
Chapter 10 Buku The Health care Quality Book
 
220204-penerapan-balanced-scorecard-sebagai-ala.pdf
220204-penerapan-balanced-scorecard-sebagai-ala.pdf220204-penerapan-balanced-scorecard-sebagai-ala.pdf
220204-penerapan-balanced-scorecard-sebagai-ala.pdf
 
SM, Linda Fitria Adi Winata, Hapzi Ali, Control Strategic, Universitas Mercu ...
SM, Linda Fitria Adi Winata, Hapzi Ali, Control Strategic, Universitas Mercu ...SM, Linda Fitria Adi Winata, Hapzi Ali, Control Strategic, Universitas Mercu ...
SM, Linda Fitria Adi Winata, Hapzi Ali, Control Strategic, Universitas Mercu ...
 
Materi manajemen kinerja sektor publik.docx
Materi manajemen kinerja sektor publik.docxMateri manajemen kinerja sektor publik.docx
Materi manajemen kinerja sektor publik.docx
 
Balanced Scorecard
Balanced ScorecardBalanced Scorecard
Balanced Scorecard
 
Penerapan balanced scorecard dalam pengukuran sistem kinerja organisasi dan...
Penerapan balanced scorecard dalam pengukuran sistem kinerja organisasi   dan...Penerapan balanced scorecard dalam pengukuran sistem kinerja organisasi   dan...
Penerapan balanced scorecard dalam pengukuran sistem kinerja organisasi dan...
 
PP_Sektor_Publik.pptx
PP_Sektor_Publik.pptxPP_Sektor_Publik.pptx
PP_Sektor_Publik.pptx
 
2691 6997-1-pb
2691 6997-1-pb2691 6997-1-pb
2691 6997-1-pb
 
Jurnal implementasi bsc pada organisasi publik
Jurnal   implementasi bsc pada organisasi publikJurnal   implementasi bsc pada organisasi publik
Jurnal implementasi bsc pada organisasi publik
 
Bsc, at, and cg
Bsc, at, and cgBsc, at, and cg
Bsc, at, and cg
 
makalah balancd scorecard
makalah balancd scorecardmakalah balancd scorecard
makalah balancd scorecard
 
1 dermawan
1 dermawan1 dermawan
1 dermawan
 
9, sm, siti rohmawati, strategic management canvas business model, diversifi...
9, sm, siti rohmawati, strategic management  canvas business model, diversifi...9, sm, siti rohmawati, strategic management  canvas business model, diversifi...
9, sm, siti rohmawati, strategic management canvas business model, diversifi...
 
Proposal rosy
Proposal rosyProposal rosy
Proposal rosy
 
tugas makalah 1 evaluasi kinerja dan kompensasi
tugas makalah 1 evaluasi kinerja dan kompensasitugas makalah 1 evaluasi kinerja dan kompensasi
tugas makalah 1 evaluasi kinerja dan kompensasi
 
B alance scorecard
B alance scorecardB alance scorecard
B alance scorecard
 
Definisi dan sejarah perkembangan balanced scorecard
Definisi dan sejarah perkembangan balanced scorecardDefinisi dan sejarah perkembangan balanced scorecard
Definisi dan sejarah perkembangan balanced scorecard
 
Balanced scorecard
Balanced scorecardBalanced scorecard
Balanced scorecard
 

More from bjahboi

152111645 kepmenkes-856-2009-ttg-standar-igd-rumah-sakit
152111645 kepmenkes-856-2009-ttg-standar-igd-rumah-sakit152111645 kepmenkes-856-2009-ttg-standar-igd-rumah-sakit
152111645 kepmenkes-856-2009-ttg-standar-igd-rumah-sakitbjahboi
 
Balanced scorecard pada rumah sakit umum daerah (rsud)
Balanced scorecard pada rumah sakit umum daerah (rsud) Balanced scorecard pada rumah sakit umum daerah (rsud)
Balanced scorecard pada rumah sakit umum daerah (rsud) bjahboi
 
Balancing score card 4
Balancing score card 4Balancing score card 4
Balancing score card 4bjahboi
 
6. pedoman-bangunan-igd
6. pedoman-bangunan-igd6. pedoman-bangunan-igd
6. pedoman-bangunan-igdbjahboi
 
Chapter ii
Chapter iiChapter ii
Chapter iibjahboi
 
Jbptunikompp gdl-muhammadik-25683-2-bab2-muh-d
Jbptunikompp gdl-muhammadik-25683-2-bab2-muh-dJbptunikompp gdl-muhammadik-25683-2-bab2-muh-d
Jbptunikompp gdl-muhammadik-25683-2-bab2-muh-dbjahboi
 
152111645 kepmenkes-856-2009-ttg-standar-igd-rumah-sakit
152111645 kepmenkes-856-2009-ttg-standar-igd-rumah-sakit152111645 kepmenkes-856-2009-ttg-standar-igd-rumah-sakit
152111645 kepmenkes-856-2009-ttg-standar-igd-rumah-sakitbjahboi
 
1758 chapter i
1758 chapter i1758 chapter i
1758 chapter ibjahboi
 
Tbc epid
Tbc  epidTbc  epid
Tbc epidbjahboi
 
Core concepts-of-marketing
Core concepts-of-marketingCore concepts-of-marketing
Core concepts-of-marketingbjahboi
 
Summaryofkotler.unlocked libre
Summaryofkotler.unlocked libreSummaryofkotler.unlocked libre
Summaryofkotler.unlocked librebjahboi
 
Core concepts-of-marketing
Core concepts-of-marketingCore concepts-of-marketing
Core concepts-of-marketingbjahboi
 
Hospital marketing _management_-_septo_pawelas_arso
Hospital marketing _management_-_septo_pawelas_arsoHospital marketing _management_-_septo_pawelas_arso
Hospital marketing _management_-_septo_pawelas_arsobjahboi
 
What are nursing sensitive quality indicators anyway
What are nursing sensitive quality indicators anywayWhat are nursing sensitive quality indicators anyway
What are nursing sensitive quality indicators anywaybjahboi
 
Communicating nursing’s excellence and value
Communicating nursing’s excellence and valueCommunicating nursing’s excellence and value
Communicating nursing’s excellence and valuebjahboi
 

More from bjahboi (15)

152111645 kepmenkes-856-2009-ttg-standar-igd-rumah-sakit
152111645 kepmenkes-856-2009-ttg-standar-igd-rumah-sakit152111645 kepmenkes-856-2009-ttg-standar-igd-rumah-sakit
152111645 kepmenkes-856-2009-ttg-standar-igd-rumah-sakit
 
Balanced scorecard pada rumah sakit umum daerah (rsud)
Balanced scorecard pada rumah sakit umum daerah (rsud) Balanced scorecard pada rumah sakit umum daerah (rsud)
Balanced scorecard pada rumah sakit umum daerah (rsud)
 
Balancing score card 4
Balancing score card 4Balancing score card 4
Balancing score card 4
 
6. pedoman-bangunan-igd
6. pedoman-bangunan-igd6. pedoman-bangunan-igd
6. pedoman-bangunan-igd
 
Chapter ii
Chapter iiChapter ii
Chapter ii
 
Jbptunikompp gdl-muhammadik-25683-2-bab2-muh-d
Jbptunikompp gdl-muhammadik-25683-2-bab2-muh-dJbptunikompp gdl-muhammadik-25683-2-bab2-muh-d
Jbptunikompp gdl-muhammadik-25683-2-bab2-muh-d
 
152111645 kepmenkes-856-2009-ttg-standar-igd-rumah-sakit
152111645 kepmenkes-856-2009-ttg-standar-igd-rumah-sakit152111645 kepmenkes-856-2009-ttg-standar-igd-rumah-sakit
152111645 kepmenkes-856-2009-ttg-standar-igd-rumah-sakit
 
1758 chapter i
1758 chapter i1758 chapter i
1758 chapter i
 
Tbc epid
Tbc  epidTbc  epid
Tbc epid
 
Core concepts-of-marketing
Core concepts-of-marketingCore concepts-of-marketing
Core concepts-of-marketing
 
Summaryofkotler.unlocked libre
Summaryofkotler.unlocked libreSummaryofkotler.unlocked libre
Summaryofkotler.unlocked libre
 
Core concepts-of-marketing
Core concepts-of-marketingCore concepts-of-marketing
Core concepts-of-marketing
 
Hospital marketing _management_-_septo_pawelas_arso
Hospital marketing _management_-_septo_pawelas_arsoHospital marketing _management_-_septo_pawelas_arso
Hospital marketing _management_-_septo_pawelas_arso
 
What are nursing sensitive quality indicators anyway
What are nursing sensitive quality indicators anywayWhat are nursing sensitive quality indicators anyway
What are nursing sensitive quality indicators anyway
 
Communicating nursing’s excellence and value
Communicating nursing’s excellence and valueCommunicating nursing’s excellence and value
Communicating nursing’s excellence and value
 

Recently uploaded

Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfhsetraining040
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptxrachmatpawelloi
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptika291990
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannandyyusrizal2
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANYayahKodariyah
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxkaiba5
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusiastvitania08
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxrittafarmaraflesia
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptbekamalayniasinta
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfFatimaZalamatulInzan
 
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...AdekKhazelia
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALMayangWulan3
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.pptDesiskaPricilia1
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxISKANDARSYAPARI
 
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikPPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikSavitriIndrasari1
 
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3spenyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3smwk57khb29
 

Recently uploaded (18)

Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusia
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
 
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
 
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikPPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
 
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3spenyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
 

87-Rumah Sakit dan Balanced Scorecard

  • 1. 87 TTTIIINNNJJJAAAUUUAAANNN PPPUUUSSSTTTAAAKKKAAA PENGUKURAN KINERJA RUMAH SAKIT DENGAN BALANCED SCORECARD Siti Khadijah Nasution Departemen Administrasi dan Kebijakan Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara Jl.Universitas No.21 Kampus USU Medan, 20155 ABSTRACT Continuity of health service efforts was very important to increase community health status. One of health facilities was hospital which had principal function to supply and to organize health efforts with curative and rehabilitative characteristics. To predict their survival, hospitals need to evaluate their performance all the time. X hospital could improve and increase its quality if it was known their performance as a whole. Balanced Scorecard was a comprehensive performance evaluation tool which had 4 perspective, namely financial, customer, internal business process, growth and learning. Hospital, especially, needs to be added service performance as hospital characteristic performance measurement. Keywords: Balanced scorecard, Performance measurement, Hospital performance PENDAHULUAN Survive-nya suatu rumah sakit sangat penting dalam usaha meningkatkan status kesehatan masyarakat, untuk masa yang akan datang diharapkan rumah sakit bukan hanya melaksanakan upaya kuratif dan rehabilitatif saja tetapi juga upaya preventif dan promotif. Survive-nya suatu rumah sakit menjadi sedemikian penting dengan diberlakukannya otonomi daerah, dimana rumah sakit akan berubah bentuk menjadi perusahaan jawatan yang berarti mempunyai motif profit. Berubahnya status rumah sakit menjadi perjan dan merupakan Badan Usaha Milik Daerah, menuntut kemandirian dan kinerja yang tinggi dari rumah sakit. Tetapi, walaupun demikian diharapkan fungsi sosial rumah sakit tetap diwajibkan. Untuk dapat meramalkan survive-nya suatu rumah sakit dapat dilihat dari hasil kinerja rumah sakit selama ini. Penilaian Kinerja atau evaluasi kinerja dapat didefinisikan sebagai “ suatu proses untuk menyediakan informasi tentang sejauh mana suatu kegiatan tertentu telah dicapai, bagaimana perbedaan pencapaian itu dengan suatu standar tertentu untuk mengetahui apakah ada selisih diantara keduanya, serta bagaimana manfaat yang telah dikerjakan itu bila dibandingkan dengan harapan-harapan yang ingin diperoleh”. (Umar, 2002:36) Melalui bagan di bawah ini, model evaluasi dapat dijelaskan sebagai berikut: (Umar, 2002:38) B D G I A gap F C E H Gambar 1.1. Sebuah Model Evaluasi A = faktor yang akan dievaluasi AB = apa yang diharapkan dari faktor A BD = rentetan mengenai harapan-harapan atas faktor A, jika ada AC = fakta-fakta mengenai A CE = proses analisis data AC sehingga menghasilkan nilai E DE = adalah gap, yaitu besar perbedaan antara harapan (D) dan kenyataan (E) F = suatu tolak ukur untuk menilai gap G = adalah hasil evaluasi menggunakan tolak ukur F, bahwa faktor A memang bermasalah H = adalah hasil evaluasi menggunakan tolak ukur F, bahwa faktor A tidak bermasalah GI = tindak lanjut hasil evaluasi. Universitas Sumatera Utara
  • 2. Pengukuran Kinerja Rumah Sakit dangan Balanced Scorecard (87–91) Siti Khadijah Nasution 88 Pada model akutansi keuangan tradisional, pengukuran kinerja suatu perusahaan hanya berdasarkan kinerja finansial saja yang hanya menggambarkan kinerja jangka pendek sehingga tidak dapat meramalkan survive-nya suatu perusahaan. Dengan munculnya abad informasi, masuknya industri jasa dari luar maka persaingan akan semakin ketat. Untuk itu dibutuhkan suatu pengukuran kinerja yang baru yang dapat meramalkan survive-nya suatu perusahaan. Pengukuran kinerja rumah sakit tersebut dengan menggunakan Balanced Scorecard. Penerapan Pengukuran Kinerja Secara Balanced Scorecard di Organisasi Balanced Scorecard merupakan hasil eksperimen yang dilakukan oleh divisi riset kantor akuntan publik KPMG di U.S.A. dan Nolan Norton Institute pada tahun 1990 sampai dengan 1995. Pendekatan ini dikatakan oleh Huseini (1997) sebagai suatu measurement system yang mencoba untuk menyeimbangkan alat ukur lama yang hanya berorientasi pada profitabilitas dengan dimensi-dimensi yang baru seperti aspek kualitas yang memiliki elemen-elemen penyeimbangnya. Dengan scorecard yang di balanced katanya lebih lanjut diharapkan dapat mengintegrasikan energi, kemampuan dan pengetahuan organisasi yang spesifik (specific knowledge and assets specificity) dari organisasi agar dapat mencapai long- term strategic goals. Di Amerika Serikat sendiri, Balanced Scorecard telah diadopsi oleh banyak perusahaan. Diantaranya dapat disebutkan adalah Cigna Property & Casualty (Richard,1996), Mobil Corp. (McWilliams,1996), Apple Computer, Advanced Micro Device, Rockwater (Kaplan & Norton,1993) dan FMC Corp. (Kaplan,1993). Untuk memberikan gambaran secara makro sejauh mana penerapan Balanced Scorecard di Negara Paman Sam tersebut, berikut ini akan disampaikan ringkasan hasil survei yang dilakukan oleh Schiemenn & Associates Inc. dengan responden para eksekutif perusahaan (Lingle & Schiemenn,1996). Pertama, para responden mengidentifikasi enam macam kinerja yang umum dilakukan dalam Balanced Scorecard, yaitu kepuasan pelanggan, keuangan, karyawan, efisiensi operasi, lingkungan dan inovasi. Oleh Kaplan dan Norton tiga kinerja terakhir digabung menjadi kinerja proses internal. Kedua, diantara ke-6 kinerja di atas, kinerja keuanganlah yang paling banyak diukur (98% responden) disusul berturut- turut oleh kinerja-kinerja efisiensi operasi (82%), kepuasan pelanggan (76%), karyawan (57%), lingkungan (44%) dan Inovasi (33%). Ini menunjukkan bahwa para eksekutif sesungguhnya masih bergantung pada tolak ukur keuangan untuk mengukur kinerja bisnis perusahaan mereka. Jadi yang namanya Balanced Scorecard ternyata belum benar- benar balance (seimbang). Ketiga, namun kenyataannya hanya 82% responden menganggap informasi keuangan sebagai informasi yang sangat berharga, angka tersebut masih rendah ketimbang kepuasan pelanggan yang mencapai 85%. Urutan berikutnya berturut- turut adalah efisiensi operasi (79%), karyawan (67%), Lingkungan (53%), dan Inovasi (52%). Keempat, ironisnya hanya 29% responden yang menganggap informasi kepuasan pelanggan yang diperoleh benar- benar berkualitas, sementara informasi keuangan mencapai 61%. Empat kinerja lainnya (efisiensi opersi, karyawan, lingkungan dan inovasi) masing-masing sebesar 41%,16%,25%, dan 15%. Ini menunjukkan bahwa penerapan Balanced Scorecard masih menghadap kendala akurasi informasi yang diperoleh. Kelima, jika ditelusuri lebih lanjut, maka penyebab utamanya adalah ketidakjelasan rumusan tolak ukur. Diantara seluruh responden hanya 48% beranggapan bahwa tolak ukur kepuasan pelanggan memiliki rumusan yang jelas. Angka tersebut masih rendah jika dibandingkan keuangan (92%) dan efisiensi operasi (68%) sedangkan kinerja karyawan, inovasi dan lingkungan masing-masing hanya mencapai 17%,13%, dan 25%. Wijaya (1997) melalui tesis-nya, Pengukuran Kinerja BUMN, “Studi Kasus Pada PT (Persero) JIEP dengan pendekatan Balanced Scorecard” menghasilkan adanya keterkaitan antar indikator kinerja yang dilihat dari empat perspektif. Pada tahun 1999, Idrus (1999) dalam tesis-nya, Strategi Pengukuran Kinerja BUMN Melalui Universitas Sumatera Utara
  • 3. Pengukuran Kinerja Rumah Sakit dangan Balanced Scorecard (87–91) Siti Khadijah Nasution 89 Pendekatan Balanced Scorecard, studi kasus Pada PT.Semen Tonasa juga melakukan penelitian yang menghasilkan adanya keterkaitan antar indikator kinerja, dimana kinerja aktiva tak berwujud yang baik akan berdampak pada kinerja aktiva berwujudnya. Jika dilihat dari studi-studi kasus di atas, maka hampir seluruh penelitian diadakan pada organisasi yang menghasilkan produk/barang. Padahal, seperti dikatakan Robert.S.Kaplan & David P.Norton, dampak revolusioner abad informasi lebih dirasakan oleh perusahaan jasa. Banyak perusahaan jasa, terutama yang bergerak di bidang transportasi, kebutuhan umum, komunikasi, keuangan, dan industri perawatan kesehatan, selama puluhan tahun tumbuh dalam lingkungan yang nyaman dan tidak kompetitif. Mereka hanya mempunyai sedikit kebebasan dalam memasuki usaha baru dan dalam menetapkan harga produk. Sebagai imbalannya, berbagai peraturan pemerintah melindungi perusahaan dari para pesaing yang lebih efisisen dan inovatif, dan menetapkan harga pada suatu tingkat yang memungkinkan pengembalian yang cukup atas investasi dan biaya yang telah dikeluarkan. Dua dekade terakhir ini telah menyaksikan munculnya berbagai inisiatif deregulasi dan privatisasi penting perusahaan jasa di seluruh dunia ketika teknologi informasi menciptakan “benih-benih penghancuran” perusahaan jasa yang dalam abad industri sebelumnya banyak mendapat perlindungan dari pemerintah. Untuk mencapai keberhasilan kompetitif, lingkungan abad informasi mensyaratkan adanya kemampuan baru yang harus dimiliki oleh perusahaan manufaktur maupun jasa. Kemampuan sebuah perusahaan untuk memobilisasi dan mengeksploitasi aktiva tak berwujudnya menjadi jauh lebih menentukan daripada melakukan investasi dan mengelola aktiva fisik yang berwujud. (Kaplan & Norton, 1996:3) Penerapan Pengukuran Kinerja Secara Balanced Scorecard di Rumah Sakit Walaupun pengukuran kinerja dengan menggunakan Balanced Scorecard ini lebih banyak digunakan di perusahaan-perusahaan bisnis yang menghasilkan barang/produk, tetapi dapat juga diterapkan pada rumah sakit yang bergerak dalam usaha jasa. Sehingga dapat diketahui kemampuan rumah sakit dalam memobilisasi dan mengeksploitasi aktiva tak berwujudnya. Sebagai contoh Peel Memorial Hospital Vancouver Canada menggunakan Balanced Scorecard sebagai kerangka pengukuran kinerja dan evaluasi serta menerapkannya ke dalam perencanaan strategik organisasi untuk meningkatkan kinerja-nya. Mayo Clinic, sebuah intitusi kesehatan di United States juga mengembangkan sistem pengukuran kinerja dengan menggunakan Balanced Scorecard untuk unit bisnis rawat jalan. John R Griffith, John G King dalam Journal of Healthcare Management edisi Jan/Feb 2000 dan Chee W Chow et. al dalam Journal yang sama edisi Mei 1998 juga menganjurkan penggunaan Balanced Scorecard dalam organisasi kesehatan. Balanced Scorecard sendiri dipelopori oleh Robert S.Kaplan dan David P.Norton, Balanced Scorecard terdiri dari dua kata: (1) kartu skor (scorecard) dan (2) berimbang (balanced). Kartu skor adalah kartu yang digunakan untuk mencatat skor hasil kinerja seseorang. Kata berimbang dimaksudkan untuk menunjukkan bahwa kinerja personel diukur secara berimbang dari dua aspek: keuangan dan non keuangan, jangka pendek dan jangka panjang, intern dan ekstern. Balanced Scorecard menyediakan rerangka komprehensif dan koheren untuk menilai kinerja organisasi. Balanced Scorecard mengukur kinerja rumah sakit melalui 4 perspektif, yaitu: finansial, pelanggan, proses bisnis internal, serta pembelajaran dan pertumbuhan. Dari segi pembelajaran dan pertumbuhan, ukuran- ukuran yang digunakan adalah kapabilitas pekerja (kepuasan kerja pegawai, turnover, produktivitas pegawai), kapabilitas sistem informasi, dan motivasi, pemberdayaan dan keselarasan (empowering). Selanjutnya perspektif pertumbuhan dan pembelajaran ini akan berpengaruh terhadap proses bisnis internal, ukuran-ukuran yang digunakan dalam perspektif ini adalah inovasi, proses, dan layanan purna jual. Kinerja proses bisnis internal akan berpengaruh terhadap kinerja pelanggan, yang diukur dari: pangsa pasar, kepuasan pelanggan, retensi dan akuisisi pelanggan. Pada akhirnya ke-3 perspektif kinerja akan bermuara kepada kinerja keuangan, yang dapat diukur dari likuiditas, solvabilitas, rentabilitas, dan performance.(Kaplan & Norton, 1996) Untuk Universitas Sumatera Utara
  • 4. Pengukuran Kinerja Rumah Sakit dangan Balanced Scorecard (87–91) Siti Khadijah Nasution 90 kinerja rumah sakit dapat juga diukur melalui kinerja pelayanan berupa BOR, ALOS, BTO, TOI, NDR, GDR, Rata-rata Kunjungan Poliklinik per hari, (Wijono, 1999). Berdasarkan bagan evaluasi penilaian kinerja di atas, maka selain akan diukur fakta-fakta kinerja rumah sakit yang ada, hasil pengukuran kinerja akan dibandingkan dengan target rumah sakit sendiri serta ukuran-ukuran standar dari industri rumah sakit. Dengan diketahuinya gambaran kinerja rumah sakit melalui 4 perspektif tersebut, maka dapat dilakukan proses-proses perbaikan yang dibutuhkan untuk membuat rumah sakit dapat survive. Berikut ini, akan digambarkan bagan indikator pengukuran kinerja rumah sakit: Kinerja Keuangan: 1. Analisis Rasio • Rentabilitas • Likuiditas • Solvabilitas • Performance 2. Analisis Metode Du Pont 3. Analisis Diskriminan Altman Kinerja Pelanggan 1. Tingkat Kepuasan pelanggan 2. Kemampuan mempertahankan pelanggan lama 3. Pangsa pasar 4. Kemampuan menarik pelanggan baru Kinerja Pertumbuhan dan pembelajaran 1. Tingkat kemampuan pegawai (Tingkat kepuasan kerja, turnover pegawai, tingkat pendapatan perusahaan per pegawai) 2. Kemampuan sistem informasi 3. Motivasi dan Empowering Kinerja Proses Bisnis Internal 1. Inovasi 2. Operasi 3. Layanan Purna Jual Kinerja RS X Tujuan & Sasaran Kinerja RS X Ukuran Baku Kinerja Keuangan/pelayanan Industri RS Gap Gap Penilaian Kinerja RS X Kinerja Pelayanan: 1. BOR 2. ALOS 3. BTO 4. TOI 5. NDR 6. GDR 7. Rata-rata Kunjungan Poliklinik per hari Universitas Sumatera Utara
  • 5. Pengukuran Kinerja Rumah Sakit dangan Balanced Scorecard (87–91) Siti Khadijah Nasution 91 DAFTAR PUSTAKA Chow, Chee W., et al., 1998, The Balanced Scorecard; A Potent Tool for Energizing and Focusing Healthcare Organization Management, Journal of Healthcare Management Vol 43 May (263-280) Curtright, Jonathan W., et al., 2000, Strategic Performance Management; Development of a Performance Measurement System at The Mayo Clinic, Journal of Healthcare Management Vol 45 Jan/Feb 2000 (58) Griffith, John R & King, John G, 2000, Championship Management for Healthcare Organization, Journal of Healthcare Management, Vol 45 Jan/Feb (17) Harber, Bruce W, 2000, Working Together for Success; The Balanced Scorecard Solution at Peel Memorial Hospital Vancouver Canada, Hospital Quarterly, August Huseini, Martani, 1997, Balanced Scorecard: Penyeimbang Pengukuran Kinerja Organisasi, Usahawan, No.06 TH XXVI Juni 19-20 Idrus, Muhammad, 1999, Strategi Pengukuran Kinerja BUMN Melalui Pendekatan Balanced Scorecard, Studi Kasus PT.Semen Tonasa, Tesis, PPS Bidang Ilmu Sosial UI, Jakarta Kaplan, Robert S & Norton, David P, 1996, Balanced Scorecard: Menerapkan Strategi Menjadi Aksi, Alih bahasa; Peter R. Yosi Pasla, Erlangga Lingle & Schiemenn, 1996, Hasil Survei WM. Schiemenn & Associates Inc, Dalam: Wijaya, Chandra, 1997, Pengukuran Kinerja BUMN; Studi Kasus Pada PT.JIEP Dengan Pendekatan Balanced Scorecard, Thesis, PPS Bidang Ilmu Sosial UI Umar, Husein, 2002, Evaluasi Kinerja Perusahaan, Gramedia Wijaya, Chandra, 1997, Pengukuran Kinerja BUMN; Studi Kasus Pada PT.JIEP Dengan Pendekatan Balanced Scorecard, Tesis, PPS Bidang Ilmu Sosial UI, Jakarta Wijono, Djoko, 1999, Organisasi dan Manajemen Kesehatan, Airlangga University Press. Universitas Sumatera Utara