Makalah ini membahas tentang manajemen mutu dan sistem ISO serta manajemen produktivitas. Secara ringkas, makalah ini menjelaskan pengertian produktivitas, cara mengukur produktivitas, faktor yang mempengaruhi produktivitas, dan teknik peningkatan produktivitas."
1. TUGAS MANAJEMEN MUTU DAN SISTEM ISO
Materi : MANAJEMEN PRODUKTIVITAS
Kelas : 5D Manajemen
Kelompok : 2 (Dua)
Anggota : Amelia Fidhayanti (C1180177)
Jihan Nuraziza (C1180171)
Linda Andhara (C1180175)
Syofian (C1180166)
Widi Nurohman (C1180170)
Institut Manajemen Koperasi Indonesia
2020
2. i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami ucapkan kepada Allah SWT atas segala taufik dan hidayah-
Nyalah makalah mengenai Manajemen Produktivitas dapat di selesaikan. Makalah ini
merupakan hasil penyusunan kelompok 2 dengan dibantu oleh penunjang teknologi dan
berbagai literatur. Manfaat dari penulisan makalah ini adalah sebagai pembuka cakrawala
untuk pembaca khususnya untuk para pelaku usaha agar mengetahui apa yang perlu di aplikasi
kan untuk meningkatkan produktivitas dalam perusahaan, seiring dengan persaingan yang
sangat ketat sehingga perusahaa harus mampu berinovasi dan menigkatkan kualitas perusahaan
agar mampu bersaing.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, yang masih
banyak kekurangan dan kelemahan. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun dari
rekan-rekan pembaca sangat saya butuhkan untuk penyempurnaan makalah ini. Akhir kata,
semoga Penulisan ini dapat memberi manfaat dan kebaikan dan semoga ilmu yang ada di
penulisan ini dapat terus tumbuh dan berkembang dalam ridho dan berkah dari-Nya.
Bandung, 21 Desember 2020
Penulis
3. ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1
1.1 LATAR BELAKANG................................................................................................1
1.2 RUMUSAN MASALAH............................................................................................1
1.3 TUJUAN .....................................................................................................................1
BAB II LANDASAN TEORI...................................................................................................2
2.1 PENGERTIAN PRODUKTIVITAS............................................................................2
2.2 PENGUKURAN PRODUKTIVITAS ........................................................................3
2.3 FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIVITAS......................................5
2.4 TEKNIK PENINGKATAN PRODUKTIVITAS .......................................................7
BAB III PENUTUP ...................................................................................................................8
3.1 KESIMPULAN...........................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................9
4. 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Produktivitas sangat penting dalam suatu proses administrasi, dalam suatu
kontrol prodktivitas terdapat pengukuran kerja untuk mengukur aktivitas atau pekerja
yang dilakukan dengan membandingkan hasil kerja aktual yang di harapkan.
Pengukuran kerja juga dapat membantu menentukan tingkat efisiensi dari
metode dan proses kerja yang dilakukan saat ini. Pengukuran kerja juga memberikan
dasar bagi keputusan perusahaan untuk menambah pegawai baru dengan metode yang
tepat.
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Apa Pengertian Produktivitas?
2. Bagaimana Cara Mengukur Produktivitas?
3. Apa Saja Faktor yang mempengaruhi Produktivitas?
4. Bagaimana Teknik Peningkatan Produktivitas?
1.3 TUJUAN
1. Untuk Mengetahui Pengertian Produktivitas
2. Untuk Mengeahui Bagaimana Cara Mengukur Produktivitas
3. Untuk Mngetahui Faktor yang mempengaruhi Produktivitas
4. Untuk Mengetahui Teknik Peningkatan Produktivitas
5. 2
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 PENGERTIAN PRODUKTIVITAS
Produktivitas merupakan istilah dalam kegiatan produksi sebagai perbandingan
antara luaran (output) dengan masukan (input). Menurut Herjanto, produktivitas
merupakan suatu ukuran yang menyatakan bagaimana baiknya sumber daya diatur dan
dimanfaatkan untuk mencapai hasil yang optimal. Produktivitas dapat digunakan
sebagai tolak ukur keberhasilan suatu industri atau UKM dalam menghasilkan barang
atau jasa. Sehingga semakin tinggi perbandingannya, berarti semakin tinggi produk
yang dihasilkan. Ukuran-ukuran produktivitas bisa bervariasi, tergantung pada aspek-
aspek output atau input yang digunakan sebagai agregat dasar, misalnya: indeks
produktivitas buruh, produktivitas biaya langsung, produktivitas biaya total,
produktivitas energi, produktivitas bahan mentah, dan lain-lain.
Secara Filosofi pengertian produktivitas yaitu “sikap mental yang selalu
memiliki pandangan bahwa hari ini lebih baik dari kemarin dan hari esok lebih
baik dari hari ini”
Secara Teknis produktivitas dapat diartikan sebagai perbandingan antara apa
yang dihasilkan (output) dengan apa yang dimasukkan (input).
Secara Ekonomis produktivitas adalah perolehan hasil yang dicapai (output)
sebesar-besarnya dengan pengorbanan yang sekecil-kecilnya.
Menurut L. Greenberg definisi produktivitas merupakan perbandingan antara
totalitas pengeluaran pada waktu tertentu dibagi totalitas masukan selama periode
tersebut.
1. Perbandingan ukuran harga bagi masukan dan hasil.
2. Perbedaan antara kumpulan jumlah pengeluaran dan masukan yang dinyatakan
dalam satuan-satuan (meter) umum (Sinaungan, 1997:12).
Menurut Herjanto, produktivitas merupakan suatu ukuran yang menyatakan
bagaimana baiknya sumber daya diatur dan dimanfaatkan untuk mencapai hasil yang
optimal. Produktivitas yang diperhitungkan hanya produk bagus yang dihasilkan saja,
jika suatu work center banyak mengeluarkan barang cacat dapat dikatakan work center
tersebut tidak produktif. Keempat kegiatan tersebut sudah menjadi dasar industri dalam
melakukan peningkatan produktivitas. Siklus produktivitas digunakan sebagai dasar
6. 3
perbaikan masalah produksi terutama pada skala industri. Beberapa permasalahan yang
menyebabkan penurunan produktivitas perusahaan adalah:
1. Tidak ada evaluasi produktivitas
2. Keterlambatan pengambilan keputusan oleh manajemen
3. Motivasi rendah dalam pekerjaan.
4. Perusahaan tidak mampu berkompetisi dan beradaptasi pada kemajuan
teknologi dan informasi.
Upaya peningkatan produktivitas membutuhkan beberapa indikator sebagai
evaluasi. Salah satu diantaranya adalah metode Overall Equipment Effectiveness.
Sementara identifikasi permasalahan dapat dilakukan dengan pendekatan lean
production. Produktivitas dapat digunakan sebagai tolok ukur keberhasilan suatu
industri atau UKM dalam menghasilkan barang atau jasa. Sehingga semakin tinggi
perbandingannya, berarti semakin tinggi produk yang dihasilkan. Ukuran-ukuran
produktivitas bisa bervariasi, tergantung pada aspek-aspek output atau input yang
digunakan sebagai agregat dasar, misalnya: indeks produktivitas buruh, produktivitas
biaya langsung, produktivitas biaya total, produktivitas energi, produktivitas bahan
mentah, dan lain-lain.
2.2 PENGUKURAN PRODUKTIVITAS
Sejak awal perkembangan sampai sekarang telah banyak definisi produktivitas
yang dikembangkan, tetapi rumus dasar yang tetap berlaku sejak dulu sampai sekarang
adalah:
produktivitas = Keluaran (output)
Masukan (input)
Selain itu, ada banyak cara untuk mengukur produktivitas. Berikut merupakan
daftar cara mengukurnya. Perlu diketahui bahwa daftar ini tidak menyeluruh dan sangat
bergantung pada jenis bidang tugas dalam pekerjaan.
1. Produktivitas penjualan (sales)
Cara paling logis untuk mengukur produktivitas adalah dengan penjualan. Pada
akhirnya, penjualan adalah hal yang mengendalikan organisasi. Akan tetapi,
waspadalah; metode ini mungkin berhasil untuk karyawan front liner seperti
eksekutif penjualan yang pekerjaannya adalah untuk menghasilkan pemasukan.
7. 4
Akan tetapi menerapkan cara ini untuk staf pendukung seperti eksekutif IT
mungkin akan menghambat produktivitas. Staff pendukung seharusnya tidak
memiliki kendali akan penjualan. Target penjualan adalah yang paling sering
digunakan, tetapi juga dapat menggunakan jumlah penjualan dalam jangka
waktu tertentu, jumlah konsumen baru yang didapatkan dan juga biaya per
konsumen baru.
2. Profitabilitas
Walaupun penjualan meningkat, profitabilitas/keuntungan mungkin saja
menurun. Hal ini dikarenakan biaya-biaya yang terus bertambah. Oleh karena
itu, organisasi yang mengukur produktivitas penjualan harus juga
mempertimbangkan untuk mengukur produktivitas dalam hal keuntungan.
Produktivitas penjualan dapat diterapkan untuk para individu sementara
profitabilitas dapat diterapkan untuk tim/ divisi. Hal ini merupakan cara
mengukur seberapa banyak yang bisa dicapai dengan sumber daya/ biaya
minimal. Beberapa standar penilaian mencakup margin keuntungan (profit
margin), biaya per karyawan dan rasio pendapatan dengan biaya (income-to-
cost ratio).
3. Kuantitatif
Standar penilaian yang sering diterapkan untuk tugas yang relatif hanya
membutuhkan keahlian minimal, seperti pengepakan dan pembungkusan
produk, mendistribusikan voucher/kupon kepada para konsumen dan juga
jumlah pengiriman produk yang dilakukan ke gudang atau ke para pelanggan.
Akan tetapi selalu ada pengecualian. Cara ini juga bisa diterapkan untuk
akademik dengan mengukur jumah publikasi penelitian per tahun. Publikasi
ditujukan untuk pengecekan tingkat tinggi untuk para professor; sehingga
penilaian secara kualitas sudah terukur dengan sendirinya.
4. Kualitatif
Cara ini paling tepat diterapkan untuk para staf yang tugasnya sangat penting
yang berkaitan dengan produk, jasa, dan dalam kasus tertentu operasional.
Bagian penjaminan mutu (quality assurance) tentu saja masuk ke dalam
penilaian ini, sama halnya dengan staf manufaktur dan insinyur yang merawat
bagian mesin. Penilaian-penilaian seperti jumlah kesalahan per jumlah output
atau jumlah pelanggan yang puas per minggu/bulan dapat diterapkan. Untuk
8. 5
pekerjaan-pekerjaan yang membutuhkan analisis dan perkiraan, tingkat
ketepatan/akurasi dapat diterapkan untuk mengukur produktivitas.
5. Target Manajemen (management objective)
Mengukur produktivitas berdasarkan tujuan manajemen merupakan cara yang
lebih rumit dikarenakan cara ini membutuhkan lebih banyak strategi dan
rencana untuk jangka waktu yang lebih panjang. Beberapa contoh misalnya
menurunkan biaya sampai 10% sebelum kurun waktu tertentu, memperluas
bisnis ke wilayah geografis tertentu, dan meningkatkan kontribusi pendapatan
dari suatu bisnis tertentu menjadi 15% dari 5%. Sekilas hal-hal tersebut terlihat
seperti hasil kerja yang menentukan penilaian kinerja (performance appraisal).
Akan tetapi, semakin tinggi tingkatannya dalam hirarki organisasi, tugas dan
cara mengukurnya akan menjadi semakin makro.
2.3 FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIVITAS
Faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja, antara lain :
1. Pendidikan
Pada umumnya seseorang yang mempunyai pendidikan yang lebih tinggi akan
mempunyai produktivitas kerja yang lebih baik. Dengan demikian pendidikan
merupakan syarat yang penting dalam meningkatkan produktivitas kerja karyawan.
Tanpa bekal pendidikan mustahil orang akan mudah dalam mempelajari hal-hal
yang bersifat baru.
2. Motivasi
Pimpinan perusahaan perlu mengetahui dan memahami motivasi kerja dari setiap
karyawannya. Dengan mengetahui motivasi itu, maka pimpinan dapat membimbing
dan mendorong karyawan untuk bekerja lebih baik.
3. Disiplin kerja
Disiplin kerja adalah sikap kejiwaan seseorang atau kelompok yang senantiasa
berkehendak untuk mengikuti dan memahami segala peraturan yang telah
ditentukan. Disiplin kerja mempunyai hubungan yang erat dengan motivasi.
Kedisiplinan dapat dibina melalui latihan-latihan antara lain dengan bekerja
menghargai waktu dan biaya yang akan memberikan pengaruh positif terhadap
produktivitas karyawan.
9. 6
4. Ketrampilan merupakan faktor penting Produktivitas Kerja
Ketrampilan banyak pengaruhnya terhadap produktivitas kerja karyawan.
Ketrampilan kerja karyawan dalam perusahaan dapat ditingkatkan melalui kursus-
kursus atau latihan kerja.
5. Sikap dan etika kerja
Sikap seseorang atau kelompok orang dalam membina hubungan yang serasi,
selaras dan seimbang di dalam kelompok itu sendiri maupun dengan kelompok lain
dan etika dalam hubungan kerja sangat penting artinya, dengan tercapainya
hubungan dalam proses produksi akan meningkatkan produktivitas.
6. Gizi dan kesehatan
Daya tahan tubuh seseorang biasanya dipengaruhi oleh gizi dan makanan yang
dikonsumsi setiap hari. Gizi yang baik akan mempengaruhi kesehatan karyawan
dan semua itu akan berpengaruh terhadap produktivitas karyawan.
7. Tingkat penghasilan
Semakin tinggi prestasi kerja karyawan akan semakin besar upah yang diterima.
Dengan penghasilan yang cukup akan memberikan kepuasan terhadap karyawan
yang menjadi karyawan tersebut mempunyai semangat kerja.
8. Lingkungan kerja dan iklim kerja
Lingkungan kerja dari karyawan disini termasuk hubungan antar karyawan,
hubungan dengan pimpinan, lingkungan kerja, penerangan dan lain-lain. Hal ini
sangat penting untuk mendapatkan perhatian perusahaan karena karyawan enggan
bekerja karena tidak ada kekompakan kerja atau ruang kerja yang tidak
menyenangkan. Hal ini dapat mengganggu kerja karyawan.
9. Tekhnologi
Adanya kemajuan tekhnologi meliputi peralatan yang semakin otomatis dan
canggih yang dapat mendukung tingkat produksi dan mempermudah manusia
dalam melaksanakan pekerjaan.
10. Sarana produksi
Faktor-faktor produksi harus memadai dan saling mendukung dalam proses
produksi.
11. Jaminan social
Perhatian dan pelayanan perusahaan kepada setiap karyawan menunjang kesehatan
dan pelayanan keselamatan. Dengan harapan supaya karyawan semakin bergairah
dan mempunyai semangat kerja.
10. 7
12. Manajemen, adanya manajemen yang baik, maka karyawan akan terorganisasi
dengan baik pula. Dengan demikian produktivitas kerja akan maximum.
13. Kesempatan berprestasi, setiap orang dapat mengembangkan potensi yang ada
dalam dirinya, dengan diberikan kesempatan berprestasi maka karyawan akan
meningkatkan produktivitasnya.
2.4 TEKNIK PENINGKATAN PRODUKTIVITAS
Meningkatkan produktivitas lebih berkaitan dengan meningkatkan produktivitas
melalui dorongan eksternal seperti langkah pencegahan, negative reinforcement, dan
penerapan teknologi untuk menggantikan tenaga kerja manusia. Mendorong
produktivitas lebih merupakan usaha-usaha yang dilakukan oleh para pekerja.
1. Mengelompokkan Pekerja Terbaik
Perusahaan-perusahaan top cenderung mengelompokkan karyawan terbaiknya
untuk bekerja sama dalam proyek-proyek yang penting bagi perusahaan. Pertama,
produktivitas didorong di area-area yang memiliki dampak paling besar bagi
organisasi. Kedua, pekerja terbaik cenderung lebih kompetitif sehingga suatu
lingkungan yang kompetitif pun terbentuk dengan sendirinya yang mendukung
produktivitas secara positif.
2. Memberikan keuntungan dan penghargaan yang kreatif (selain dalam bentuk uang)
Bukan rahasia lagi bahwa karyawan yang bahagia dan puas lebih produktif daripada
mereka yang digaji tinggi. Oleh karenanya, dengan menyediakan keuntungan dan
penghargaan yang kreatif, para pekerja akan dengan senang hati membalas
kebaikan/penghargaan yang diberikan perusahaan.
3. Menumbuhkan budaya perusahaan yang produktif
Cara lain adalah dengan menumbuhkan budaya kerja yang produktif. Dengan
memilih dan merekrut pekerja terbaik yang sangat termotivasi dan berpikiran
objektif, hal ini meningkatkan jumlah pekerja produktif di tempat kerja dan
menciptakan lingkungan yang menghargai produktivitas.
Mengukur produktivitas setidaknya sama pentingnya atau lebih penting dari
meningkatkan produktivitas. Pengukuran produktivitas yang akurat merupakan bentuk
dorongan/dukungan bagi para pekerja. Dengan menyediakan target yang objektif dan
dapat diukur, mereka tahu bahwa mereka dinilai dengan adil, dan hasil yang mereka
tunjukkan pun sepadan.
11. 8
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Produktivitas merupakan perbandingan antara biaya hasil keluaran (output) dengan
pemasukan, penjualan atau pendapatan (input). Produktivitas suatu kegiatan dikatakan
meningkat apabila pengembangan program memberikan hasil tambahan sebagai produk
sampingan atau by-product. Pendapat lain mengemukakan bahwa suatu organisasi dikatakan
produktif apabila mencapai tujuannya dan itu terjadi dengan mengubah masukan menjadi
pengeluran dengan biaya terendah. Produktivitas merupakan ukuran kinerja termasuk
efektivitas dan efesiensi.
Produktivitas ditentukan oleh beberapa faktor penentu diantaranya sikap kerja
karyawan, manajemen produktivitas, efisiensi tenaga kerja, pengetahuan, keterampilan,
kemampuan dan kebiasaan karyawan. Diharapkan faktor-faktor terebut dapat menentukan
tingkat produktivitas karyawan, dalam hal ini fungsi manajemen sangat berperan dalam
menentukan produktivitas yaitu dengan cara melaksanakan program atau aktivitas manajemen
sesuai dengan prosedur yang diterapkan.
12. 9
DAFTAR PUSTAKA
Mustofa, H. (1945). Perencanaan produktivitas kerja dari hasil evaluasi produktivitas dengan
metode fishbone di perusahaan percetakan kemasan PT.X. Jurnal Teknik Industri heuristic,
Vol 11 No 1 April 2014.
https://rigarinsen.wordpress.com/2016/09/07/produktivitas/
https://id.wikipedia.org/wiki/Produktivitas
https://www.jobstreet.co.id/id/cms/employer/bagaimana-cara-mengukur-produktivitas-dalam-
pekerjaan-secara-efektif/
https://ilmumanajemenindustri.com/pengertian-produktivitas-productivity-faktor-faktor-
yang-mempengaruhi-produktivitas/