Riset ini menguji hubungan rasio keuangan bank seperti CAR, LDR, dan DPK terhadap pertumbuhan perbankan. Hasilnya menunjukkan bahwa secara bersamaan ketiga rasio tersebut berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan perbankan, meskipun secara individu hanya LDR dan DPK yang berpengaruh positif. Riset ini bermanfaat bagi investor dan pengambil kebijakan perbankan.
1. 1
ANALISIS STABILITAS SISTEM KEUANGAN
DENGAN INDIKATOR UTAMA FINANCIAL RATIOS BANK:
CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR), LOAN TO DEPOSITE RATIO
(LDR) DAN DANA PIHAK KETIGA (DPK)
YANG MEMPENGARUHI GROWTH PERBANKAN
Bisowarno Sejati
Manajemen Keuangan, Universitas Islam 45
BEKASI, 2016
bisow7@gmail.com
Abstrak
Riset ini bertujuan untuk menguji hubungan rasio-rasio keuangan pada Stabilitas
Sistem Keuangan dengan Indikator Utama Financial Ratios Bank: Capital Adequacy Ratio
(CAR), Loan to Deposite Ratio (LDR) dan Dana Pihak Ketiga (DPK) terhadap Growth
Perbankan. Data yang digunakan bank yang go public dan terdaftar (listing) di Bank
Indonesia (BI) dalam kurun waktu 7 tahun periode 2008-2015 dalam bentuk data bulanan.
Metode analisis yang digunakan metode analisis kuantitatif dan analisis diskriptif yaitu uji
asumsi klasik yang dilanjutkan dengan regresi linear berganda dengan tingkat signifikansi
sebesar 5%. Hasil pengujian menunjukkan bahwa secara bersama-sama variabel CAR, LDR
dan DPK yang telah diuji dengan uji F secara simultan berpengaruh positif dan signifikan
terhadap Growth Perbankan. Hasil secara parsial dengan uji t menunjukkan bahwa variabel
dalam riset yaitu CAR mempunyai pengaruh negatif dan signifikan terhadap Growth
Perbankan sedang LDR dan DPK mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap
Growth Perbankan. Berdasarkan uji koefisien determinasi dapat diketahui bahwa model riset
dapat menerangkan variabel dependen dengan baik yang dapat dilihat dari nilai Adjusted R
Square sebesar 0,080 atau sebesar 8,0%.
Kata kunci: CAR, LDR, DPK dan Growth Perbankan
1. Pendahuluan
Sistem keuangan memegang peranan
penting dalam perekonomian. Sebagai
bagian dari sistem perekonomian, sistem
keuangan berfungsi mengalokasikan dana
dari pihak yang mengalami surplus kepada
yang mengalami defisit.
Stabilitas sistem keuangan pada mekanisme
ekonomi dalam penetapan harga, alokasi
dana dan pengelolaan risiko berfungsi
secara baik mendukung growth perbankan.
Industri perbankan masih mampu menjaga
profitabilitas tetap tumbuh. Pada rasio
modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) yang
tinggi dan risiko yang terjaga, peningkatan
CAR merupakan cerminan upaya bank
untuk memperkuat struktur permodalannya.
Langkah antisipatif Bank Indonesia dengan
menerbitkan kebijakan tentang pengaturan
Giro Wajib Minimum (GWM) sesuai Loan
to Deposit Ratio (LDR) berhasil
memperlambat laju pertumbuhan kredit dan
kemampuan bank yang baik dalam
membayar hutang-hutangnya memberikan
ﷲ
2. 2
kepercayaan pada masyarakat yang
menyebabkan peningkatan likuiditas bank.
Keseluruhan dana yang dialokasikan oleh
bank, berarti menjadi kekayaan bank, dana
yang dihimpun dalam bentuk giro, tabungan
dan deposito.
1.1 Perumusan Masalah
1. Apakah indikator utama CAR
mempengaruhi Growth Perbankan?
2. Apakah indikator utama LDR
mempengaruhi Growth Perbankan?
3. Apakah indikator utama DPK
mempengaruhi Growth Perbankan?
1.2 Tujuan Riset
1. Untuk mengetahui Financial Ratios
Bank dengan Indikator Utama CAR
mempunyai pengaruh terhadap growth
perbankan.
2. Untuk mengetahui Financial Ratios
Bank dengan Indikator Utama LDR
mempunyai pengaruh terhadap growth
perbankan.
3. Untuk mengetahui Financial Ratios
Bank dengan Indikator Utama DPK
mempunyai pengaruh terhadap growth
perbankan.
4. Untuk memberikan penjelasan kepada
masyarakat luas mengenai berbagai
pertimbangan yang melandasi
keputusan kebijakan moneter yang
ditempuh Bank Indonesia serta
meningkatkan wawasan publik dalam
memahami stabilitas sistem keuangan.
1.3 Manfaat Riset
1. Sangat relevan bagi shareholders/
investor karena dapat dijadikan dasar
untuk penyusunan kebijakan perbankan
dan pengambilan keputusan strategis.
2. Sebagai bahan pertimbangan dan
pengendalian bagi bankir.
3. Sebagai referensi riset selanjutnya
khususnya mengenai Growth
Perbankan.
2. Financial Ratios Bank
Industri perbankan mempunyai indikator
utama rasio keuangan yang mempunyai
peran penting pada kinerja Growth
perbankan pada umumnya.
a. Capital Adequacy Ratio (CAR)
CAR merupakan rasio kecukupan modal
proporsi pembentuk modal perbankan
berasal dari modal pinjaman. Semakin
meningkat CAR maka bank cenderung lebih
memperhatikan nasabah, CAR tinggi berarti
kecukupan modal untuk nasabah baik dan
bank cenderung melindungi investor, aset
tidak tumbuh sehingga growth perbankan
turun.
b. Loan to Deposite Ratio (LDR)
Kemampuan perbankan dalam menyalurkan
dana kepada kreditur. Semakin tinggi LDR
memberikan indikasi menurun kemampuan
3. 3
likuiditas growth perbankan, karena jumlah
dana yang diperlukan menjadi semakin
besar.
c. Dana Pihak Ketiga (DPK)
DPK sebagai sumber dana selain dana
utama bank, meningkatnya dana yang
dialokasikan untuk pemberian kredit, maka
profitabilitas atau laba mengalami
pertumbuhan yang berpengaruh pada
meningkatnya Growth Perbankan.
2.1 Hipotesis
Ho1 : β1>0, CAR berpengaruh negatif dan
signifikan terhadap growth
perbankan.
Ho2 : β2>0, LDR berpengaruh positif dan
signifikan terhadap growth
perbankan.
Ho3 : β3>0, DPK berpengaruh positif dan
signifikan terhadap growth
perbankan.
3. Objek Riset
Bank Umum berjumlah 120 bank, dengan
komposisi 109 Bank Umum Konvensional
(BUK) dan 11 Bank Umum Syariah (BUS).
3.1 Data Periode Observasi
Data periode observasi tahun 2008 s.d 2015
variabel besaran perbankan sebanyak data
Growth (%) dan data DPK (%) sebanyak 95
data observasi yang telah diolah, data CAR
(%) dan data LDR (%) sebanyak 96 data
mentah observasi.
3.2 Definisi Oprasional
1. Variabel Y Growth Perbankan
Growth perbankan merupakan keadaan
dimana data total aset awal bulan
observasi lebih rendah atau lebih tinggi dari
data total aset bulan selanjutnya sehingga
terdapat selisih dalam % yang akan
berlanjut pada masa berikutnya.
2. Variabel X1 - CAR
Pendapatan non bunga yaitu mendapatkan
tingkat kerugian operasional yang wajar
yang ditimbulkan dari operasional bank.
3. Variabel X2 - LDR
Pendapatan bunga bersih perbandingan
antara pembiayaan yang terjadi di suatu
bank dengan dana yang dimiliki bank.
4. Variabel X3 - DPK
Utuk mengukur seberapa besar modal
perbankan
4. 4
3.3 Metode Analisis Data
a. Analisis Deskriptif
Mendikripsikan data variabel sampel riset
tanpa uji signifikansi pada hasil grafik.
b. Uji Kualitas Data
Menggunakan Uji Normalitas, Uji
Multikolineaitas, Uji Autokorelasi dan Uji
Heterokedastisitas/Homokedastisitas.
c. Uji Regresi Linear Berganda
Untuk menganalisis hubungan asosiatif
antara variabel independen dan dependen
menggunakan model regresi linier berganda
sebagai berikut:
Yt = β0 + β1X1t + β2 X2t + β3 X3t +U
Sumber: Gujarati (2004:169).
Dimana:
Yt = Growth perbankan periode tertentu.
β0 = konstanta.
β1, β2, β3 = koefisien parameter (koefisien
regresi).
X1t = variabel CAR pada periode tertentu.
X2t = variabel LDR pada periode tertentu.
X3t = variabel DPK pada periode tertentu.
U = disturbance error (error term waktu
t/variabel residual).
Dan Koefisien Determinasi
Regresi Berganda digunakan untuk
mengukur seberapa besar variabel bebas
dapat mempengaruhi variabel terikat.
d. Uji Hipotesis
Uji F-hitung untuk mengetahui dan
menganalisa pengaruh variabel independen
terhadap variabel dependen secara
bersamaan (simultan).
Uji t-hitung untuk mengetahui dan
menganalisa pengaruh variabel independen
terhadap variabel dependen secara individu
(parsial) dalam model riset.
4. Hasil dan Pembahasan
a. Uji Deskriptif
Growth dan DPK relatif stabil sedangkan
CAR mengalami pertumbuhan ini
mencerminkan daya tahan perbankan cukup
tinggi dalam mengatasi tekanan dan gejolak
perekonomian dan LDR di tahun 2008
mengalami pertumbuhan hingga mencapai
80.00% sedangkan pada tahun 2009
mengalami perlambatan pertumbuhan
hingga tahun 2010, tahun 2010 s.d 2013
beranjak meningkat melewati batas 80.00%,
pada tahun 2013 s.d 2015 stabil di sekitar
90.00%.
b. Uji Kualitas Data
1. Uji Normalitas
1.a One-Sample Kolmogorov-Smirnov
5. 5
Data terdistribusi normal karena data > 0.05.
1.b P-P Plot
Sebaran data berada di sekitar garis dan
mengikuti garis diagonal (quadrat) sehingga
asumsi normalitas nilai residual dapat
dipenuhi.
1.c Histogram
Jumlah data riset observasi sebanyak 95,
dengan standart deviasi sebesar 0,984
daerah penolakan H nol dan Mean sesuai t
hitung sebesar 3.96E-16 daerah yang
penerimaan H nol mengindikasikan bahwa
data berdistribusi normal.
2. Uji Multikolinearitas
Secara berurutan untuk melihat nilai VIF
yaitu 1 dibagi CAR sebesar 0.586, 1 dibagi
LDR sebesar 0.639 dan 1 dibagi DPK
sebesar 0.896 sehingga hasil nilai Tolerance
CAR sebesar 1.706, LDR sebesar 1.564 dan
DPK sebesar 1.116 tidak ada variabel
independen yang memiliki VIF lebih dari 10.
Jadi tidak ada multikolinearitas antar
variabel independen dalam model regresi.
3. Uji Asumsi Autokorelasi
Hasil uji Durbin-Watson menunjukkan nilai
sebesar 2.234 dengan pengaruh signifikan α
= 5%, k = jumlah parameter sebanyak 3 dan
n = jumlah observasi sebanyak 95,
berdasarkan nilai tabel Durbin-Watson
diperoleh dl sebesar 1.6015 dan du sebesar
1.7316.
Nilai d sebesar 2.234 tersebut terletak
diantara du sebesar 1.7316 dan 4 - du
6. 6
sebesar 2.2684 maka koefisien autokorelasi
sama dengan nol maka dapat disimpulkan
tidak terjadi autokorelasi baik positif atau
negatif, hasil estimasi du < d < 4 - du yang
berarti diterima karena tidak ada
autokorelasi.
4. Uji Heterokedastisitas/Homokedastisitas
Noktah-noktah terpencar tidak membentuk
pola, di atas dan di bawah angka 0 pada
sumbu Y sehingga dinyatakan bahwa pada
model regresi dalam riset ini terjadi
heteroskedastisitas.
c. Uji Regresi Linear Berganda
Kuadrat dari R sebesar 0.330 x 0.330 =
0.109, jadi R² adalah 0.109, yang berarti
nilai jauh dari angka 1 berarti variabel
independen memberikan informasi untuk
memprediksi variasi variabel dependen
sangat lemah. R² sama dengan 0.109 atau
Growth dapat dijelaskan oleh ketiga
variabel independen CAR, LDR dan DPK
sebesar 10,9% sedangkan 80,1% sisanya
dijelaskan oleh variabel lainnya, untuk
menghilangkan bias jumlah data observasi
maka meggunakan Adjusted R² yaitu
sebesar 0.080, yang berarti Growth
terdeteksi dapat dijelaskan oleh variabel
independen sebesar 8,0% sedangkan 92,0%
dijelaskan oleh variabel lain.
c. Uji Hipotesis
1. Uji F
F = Mean Square Regression dibagi Mean
Square Residual yaitu 6.998/1.882 diperoleh
nilai F-hitung sebesar 3.718, sedang F-tabel
dengan derajat bebas (df) Residual (sisa)
yaitu 91 sebagai df penyebut dan df
Regression (perlakuan) yaitu 3 sebagai df
pembilang dengan tarap siginifikan 0,05,
sehingga diperoleh nilai F-tabel yaitu 2,70.
Nilai F-hitung 3.718 lebih besar dari F-tabel
2,70, dengan nilai probabilitas (sig) sama
dengan 0,014 lebih kecil dari 0,05 karena
probabilitas lebih kecil maka model regresi
dapat digunakan untuk memprediksi nilai
Growth Perbankan, maka:
Ho: ditolak karena F-hitung > F-tabel
Ho: ditolak dan H1: diterima yang berarti
variabel bebas mempengaruh variabel tidak
bebas, secara bersama-sama (simultan)
CAR, LDR dan DPK berpengaruh positif
dan signifikan terhadap Growth perbankan.
2. Uji t
7. 7
Y = 2.581 - 0.306*X1 + 0.049*X2 +
0.146*X3 + 1.37202
1. CAR: Berdasarkan tabel diatas, dapat
dilihat bahwa nilai t hitung untuk CAR
yaitu -2.306, pada t tabel dengan df 91
dan taraf signifikan 0,05 diperoleh
1.662, karena -2.306 < 1.662 maka Ho
diterima, H1 ditolak berarti variabel
bebas memengaruhi negatif variabel
tidak bebas. Sedangkan sig pada tabel
B adalah 0.023 yang berarti
probabilitas 0.023, karena probabilitas
lebih kecil dari 0,05 maka ditolak
artinya B diramalkan tidak melalui titik
(0,0).
2. LDR: Berdasarkan tabel diatas, dapat
dilihat bahwa nilai t-hitung untuk LDR
yaitu 1.611, pada t-tabel dengan df 91
dan taraf signifikan 0,05 diperoleh
1,662, karena 1.611 < 1.662 maka Ho
diterima, H1 ditolak berarti variabel
bebas memengaruhi positif variabel
tidak bebas. Sedangkan sig pada tabel
B adalah 0,111 yang berarti
probabilitas 0,111, karena probabilitas
lebih besar dari 0,05 maka diterima
artinya B diramalkan melalui titik (0,0).
3. DPK: Berdasarkan tabel diatas, dapat
dilihat bahwa nilai t-hitung untuk DPK
yaitu 1.564, pada t-tabel dengan df 91
dan taraf signifikan 0,05 diperoleh
1,662, karena 1.564 < 1.662 maka Ho
diterima, H1 ditolak berarti variabel
bebas memengaruhi positif variabel
tidak bebas. Sedangkan sig pada tabel
B adalah 0,121 yang berarti
probabilitas 0,121, karena probabilitas
lebih besar dari 0,05 maka diterima
artinya B diramalkan melalui titik (0,0).
5. Kesimpulan dan Saran
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan riset ini menunjukkan
bahwa variabel financial ratios bank dengan
indikator utama LDR dan DPK yang paling
berpengaruh signifikan positif terhadap
Growth Perbankan sedangkan CAR
berpengaruh signifikan negatif. Berdasarkan
hal tersebut maka:
1. Hipotesis pertama dalam riset ini
diterima dikarenakan indikator utama
financial ratios bank yaitu CAR
(Capital Adequacy Ratio) berpengaruh
negatif dan signifikan terhadap Growth
Perbankan hasil tersebut sejalan dengan
riset yang dilakukan oleh T.
Thirunavukkarasu (2015) yang
menggunakan analisis Camel (posisi
peringkat).
2. Hipotesis kedua dalam riset ini diterima
dikarenakan indikator utama financial
ratios bank yaitu LDR berpengaruh
positif dan signifikan terhadap Growth
Perbankan hasil tersebut sejalan dengan
riset yang dilakukan oleh Almazari
(2014) yang terkait dengan LDR (Loan
to Deposit Ratio) yaitu CDR (Net
Credit Facilities to Total Deposits
Ratio) berpengaruh positif dan
signifikan terhadap Growth Perbankan
3. Hipotesis ketiga dalam riset ini
diterima dikarenakan indikator utama
yaitu DPK berpengaruh positif
8. 8
terhadap Growth Perbankan hasil
tersebut sejalan dengan riset yang
dilakukan oleh T. Thirunavukkarasu
(2015) yang terkait dengan Dana Pihak
Ketiga (DPK) yaitu Liquidity Asset to
Total Deposit yang menggunakan
analisis Camel (posisi peringkat).
5.2 Saran:
1) Disarankan CAR pada rasio
permodalan, harus ditingkatkan
dengan cara memberikan kridit
lunak pada Usaha Kecil Menengah
(UMK) dan investor, agar
perbankan mendapat tingkat
kerugian oprasional yang wajar,
karena berdasarkan hasil riset
regresi linear berganda CAR
terkoreksi -0.306 yang berarti rasio
keuangan perbankan kurang stabil
dalam memperkuat struktur
permodalannya.
2) Disarankan meningkatkan
penyerapan dana pihak ketiga
sehingga LDR perbankan dapat
menjadi lebih baik lagi, karena
berdasarkan hasil riset regresi linear
berganda LDR terkoreksi 0.049
rasio keuangan perbankan relatif
stabil maka perbankan perlu dana
yang lebih besar lagi untuk
menyalurkan dana kepada kreditur.
3) Disarankan sosialisasi strategi
manajemen industri perbankan
untuk menarik minat nasabah dan
Dana Pihak Ketiga (DPK), karena
berdasarkan hasil riset regresi linear
berganda DPK terkoreksi 0.146
rasio keuangan perbankan relatif
stabil dalam menghimpun dana.
4) Disarankan agar perbankan mampu
meningkatkan pendapatan bunga
sebagai pendapatan utama dengan
mengelola aset yang merupakan
growth perbankan, karena
berdasarkan hasil riset regresi linear
berganda growth perbankan
mengalami peningkatan sebesar
3.55466 dan relatif stabil dalam
alokasi dana.
Y = 2.581 - 0.306*X1 + 0.049*X2 +
0.146*X3 + 1.37202
Y = 2.581 - (-0.306 * -2.306) + (0.049
* 1.611) + (0.146 * 1.564) +
1.37202
Y = 2.581 - 0.70564 + 0.07894 +
0.22834 + 1.37202
Y = (2.581 + 0.07894 + 0.22834 +
1.37202) - 0.70564
Y = 4.2603 - 0.70564
Y = 3.55466
DAFTAR PUSTAKA
Ang. Robert, 1997 Buku Pintar: Pasar
Modal Indonesia, Jakarta:
Mediasoft Indonesia.
Almazari. Ahmed A, 2012. Financial
Performance Analysis of the
9. 9
Jordanian Arab Bank by Using
the DuPont System of
Financial Analysis. Riyadh:
King Saud University-RCC.
ISSN: 1916-971X E-ISSN
1916-9728.
2014. Impact of Internal
Factor on Bank Profitability:
Comparative Study between
Saudi Arabia and Jordan.
Riyadh: King Saud
University-RCC. ISSN:
1792-6580 (print version),
1792-6599 (online).
Bank Indonesia. 2001. Pedoman
Perhitungan Rasio Keuangan.
Lampiran 14 Surat Edaran
Nomer 3/30/DPNP. Jakarta:
Bank Indonesia.
2013. Laporan Pengawasan
Perbankan. Jakarta: Bank
Indonesia.
Baridwan, Zaki. 1997. Intermediate
Accouting. edisi 7, Yokyakarta:
BPFE.
Bastian, S. 2006. Akuntansi Perbankan 1.
Jakata: Salemba Empat.
Dendawijaya, Lukman. 2005. Manajemen
Perbankan, Edisi Kedua.
Bogor: Ghalia Indonesia.
Firdaus, Rachmat. (2004). Manajemen
Perkreditan, Bank Umum,
Teori, Masalah, Kebijakan dan
Aplikasinya Lengkap dengan
Analisis Kredit. Bandung:
Alfabeta.
Gitman, Lawrence J. 1997. Principles of
Managerial Finance. 8th
Edition, Addison Wesley
Longman, Inc.
Gujarati, Damodar. 2004. Basic
Econometrics, 4th
Edition, The
McGraw−Hill Companies.
Jumingan, 2006. Analisis Laporan
Keuangan, Jakarta: Bumi
Aksara.
Kasmir. 2002. Manajemen Perbankan.
Jakarta: PT. Ghalia Indonesia.
Kuncoro, Mudrajad. & Suhardjono. 2011.
Manajemen Perbankan.
Yogyakarta: BPFE.
2002. Manajemen Perbankan.
Teori dan Aplikasi. Yogyakarta:
BPFE.
Latumaerissa, Julius R. 2011. Bank dan
Lembaga Keuangan Lain.
Jakarta: Salemba Empat.
1999. Mengenai Aspek-aspek
Operasi Bank Umum. Jakarta :
Bumi Akasra.
Muljono, 1996. Bank Bageting Profit
Planning and Control, Buku
Petunjuk Tentang Penyusunan
Anggaran Bank Terutama
Dalam Rangka Perencanaan
Laba Serta Pengendaliannya.
Yogyakarta: BPFE.
Naja, H. R. Daeng. 2005. Hukum Kredit dan
Bank Garansi, Bandung: PT.
Citra Aditya Bakti.
Sundjaja, Ridwan S. dan Inge Barlian. 2003.
Manajemen Keuangan 2.
Bandung: Literatas Lintas
Media.
Sutarno. 2005. Aspek-aspek Hukum
Perkreditan Pada Bank.
Bandung: Penerbit Alfabeta.
Santoso, Singgih. 1999. SPSS (Statistical
Produst and Service Solutions).
Jakarta: Kelompok Gramedia,
Penerbit PT Elex Media
Komputindo.
Sinungan, Muchdarsyah. 2000. Manajemen
Dana Bank. Jakarta: PT Budi
Aksara.
10. 10
Soumadi, Mustafa M. and Bassam Fathi
Aldaibat. 2013. Growth
Strategy and bank
Profitability : Case of Housing
Bank for Trade and Finance.
Jordan: Al-Balqa Alplied
University. ISSN 1857-7881
(print), ISSN 1857-7431.
Stice, Earl K. James D. Stice and K. Fred
Skousen. 2004. Intermediate
Accounting. 15th
Edition.
South-Western: Thomson
Learning.
Thirunavukkarasu. T, and E. Parthiban.
2015. A Camel Model Analysis
of Selected Public and
Private Sector Banks. Tamil
Nadu: Kalaignar Karunanidhi
Institute of Technology. ISSN:
3394-5702.
Zikmund, William G. 2003. Business
Research Methods. 7th
Edition.
South-Western: Thomson.
Website:
http.narotama.ac.idwp-contentuploads2013
Chapter-9-Ratio-Analysis1