2. Indonesia termasuk sebagai negara berkembang. Sebagai negara yang
sedang berkembang, tentunya masih dalam tahap untuk membangun
perekonomian yang lebih maju. Pembangunan ekonomi ini bertujuan untuk
kesejahteraan rakyat. Dalam tahap pembangunan ekonomi selalu ada masalah
perekonomian, seperti permasalahan makro ekonomi yang tentunya harus
diselesaikan oleh pemerintah. Salah satu masalah pokok ekonomi yang dihadapi
negara Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang, dikelompokan
berdasarkan tingkat kesejahteraan masyarakat adalah
pengangguran.Pengangguran umumnya disebabkan oleh jumlah angkatan kerja
yang tidak sebanding dengan jumlah lapangan kerja yang mampu menyerap
tenaga kerja. Hal ini sering terjadi di Indonesia yang termasuk negara
berkembang, setiap tahunnya jumlah penduduk terus meningkat lebih cepat dari
pada jumlah lapangan
pekerjaan.
BAB 1
PENDAHULUAN
3. Analisis rasio keuangan yang digunakan dalam penelitian ini
ialah variabel financing to deposit ratio ( FDR), capital
adequacy ratio (CAR), dan non performing financing (NPF).
financing to deposit ratio (FDR) merupakan kemampuan suatu
bank untuk membayar kembali penarikan dana yang dilakukan
deposan dengan mengandalkan kredit yang diberikan sebagai
sumber likuiditasnya. Bank jika dapat menyalurkan seluruh
dana yang dihimpun memang akan menguntungkan, namun
hal ini terkait risiko apabila sewaktu-waktu pemilik dana
menarik dananya atau pemakai dana tidak dapat
mengembalikan dana yang dipinjamnya. FDR dapat dijelaskan
sebagai rasio antara seluruh jumlah kredit yang diberikan bank
dengan dana yang diterima bank. Rasio ini menunjukkan salah
satu penilaian likuiditas bank (Almunawwaroh & Marliana,
2018).
4. Rumusan Masalah
1. Apakah financing to deposit ratio berpengaruh terhadap profitabilitas pada
perusahaan Perbankan di LQ 45 Periode 2017-2022?
2. Apakah capital adequacy ratio berpengaruh terhadap profitabilitas pada
perusahaan Perbankan di LQ 45 Periode 2017-2022?
3. Apakah non performing financing berpengaruh terhadap profitabilitas pada
perusahaan Perbankan di LQ 45 Periode 2017-2022?
4. Apakah financing to deposit ratio, capital adequacy ratio dan non
performing financing berpengaruh terhadap profitabilitas pada perusahaan
Perbankan di LQ 45 Periode 2017-2022?
Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui pengaruh financing to deposit ratio terhadap
profitabilitas pada perusahaan Perbankan di LQ 45 Periode 2017-2022
2. Untuk mengetahui pengaruh capital adequacy ratio terhadap profitabilitas
pada perusahaan Perbankan di LQ 45 Periode 2017-2022
3. Untuk mengetahui pengaruh non performing financing terhadap
profitabilitas pada perusahaan Perbankan di LQ 45 Periode 2017-2022
4. Untuk mengetahui pengaruh financing to deposit ratio, capital adequacy
ratio dan non performing financing terhadap profitabilitas pada perusahaan
Perbankan di LQ 45 Periode 2017-2022
5. Profitabilitas
Menurut Hery (2016:192) profitabilitas merupakan rasio yang digunakan untuk
mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dari aktivitas
normal bisnisnya.
Financing to deposit ratio (FDR)
Financing to deposit ratio (FDR) atau yang dikenal Loan to Deposit Ratio
(LDR) pada bank konvensional adalah rasio yang digunakan untuk mengukur
tingkat likuiditas bank yang menunjukkan kemampuan bank untuk memenuhi
permintaan kredit dengan menggunakan total aset yang dimiliki oleh bank.
BAB 2
6. capital adequacy ratio (CAR)
Menurut Kasmir (2018:46), CAR adalah perbandingan rasio tersebutantara rasio
modal terhadap Aktiva Tertimbang Menurut Resiko dan sesuai ketentuan
pemerintah.
Non Performing Financing (NPF)
NPL menurut Kasmir (2018) merupakan kredit bermasalah yang disebabkan
oleh adanya hambatan baik dari pihak manajemen bank dalam menganalisis
terkait penyaluran kredit maupun dari pihak nasabah yang dengan sengaja atau
tidak sengaja tidak melaksanakan kewajiban pengembalian pinjaman.
8. HIPOTESIS
Berdasarkan kerangka konseptual diatas dan dengan memperhatikan hasil
penelitian terdahulu yang pernah diteliti sebelumnya, maka penulis jabarkan
hipotesis penelitian ini sebagai berikut:
H1 : Diduga Financial to Deposit Ratio Berpengaruh signifikan Terhadap
Profitabilitas pada Perusahaan Perbankan pada LQ 45 Periode 2017-2022
H2 : Diduga Capital Adequacy Ratio Berpengaruh signifikan Terhadap
Profitabilitas pada Perusahaan Perbankan pada LQ 45 Periode 2017-2022
H3 : Diduga Non Performing Financing Berpengaruh signifikan Terhadap
Profitabilitas pada Perbankan pada LQ 45 Periode 2017-2022
H4 : Diduga Financing to Deposit Ratio, Capital Adequacy Ratio dan Non
Performing Financing berpengaruh signifikan Terhadap Profitabilitas pada
Perusahaan Perbankan pada LQ 45 Periode 2017-2022
9. BAB 3
METODOLOGI PENELITIAN
Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada perusahan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, dimana data diperoleh dari
berbagai sumber informasi antara lain, ICMD (Indonesian Capital Market Directory) yang tersedia di pojok BEI
Universitas Negeri Padang, media elektronik dan media cetak lainnya yang mendukung perolehan data untuk
penelitian ini.
Metode Pengumpulan Data
Menurut Sugiyono (2017) metode pengumpulan data yang digunakan adalah teknik dokumentasi yaitu dengan
mengumpulkan data-data dari laporan keuangan perusahaan yang telah tercatat atau dipublikaskan secara resmi,
berbentuk Annual Report yang dikeluarkan oleh website resmi laporan keuangan pada Perusahaan Perbankan pada
LQ 45 Periode 2017-2022
Teknik Pengumpulan Data
Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik dokumentasi. Penulis
mengumpulkan data yang didapatkan dari berbagai sumber antara lain data yang tercatat di Bursa Efek Indonesia
periode 2017-2022, dari literatur, jurnal-jurnal dan sumber lain yang terkait dengan permasalahan dalam
penelitian.
10. Populasi dan Sampel
Populasi
Menurut Sugiyono (2017), definisi populasi adalah sebagai berikut: "Populasi adalah wilayah
generalisasi yang terdiri atas; obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya". Populasi
dalam penelitian ini perusahaan Perbankan pada LQ 45 Periode 2017-2022. Populasi dalam
penelitian ini adalah Perusahaan Perbankan pada LQ 45 Periode 2017-2022. Jumlah populasi adalah
sebanyak 5 perusahaan
SAMPEL
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.
Berdasarkan kreteria diatas, maka jumlah data perusahaan sebanyak 5 selama 6 tahun (2017-2022),
sehingga diperoleh sampel akhir sebanyak 30 data observasi.
11. Uji Asumsi Klasik
1. Uji Normalitas
uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal.
Dalam penelitian ini dilakukan dengan metode Jarque-Bera (J-B), dapat dikatakan data berdistribusi normal jika probabilitas statistic
sama dengan nol atau mendekati nol dapat dikatakan data tersebut berdistribusis ecara normal dengan menggunakan program Eviews
dapat diperoleh nilai dari Jarque-Bera (J-B).
2. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas dilakukan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Metode
untuk mendeteksi ada atau tidaknya masalah multikolinearitas dapat melihat matriks korelasi dari variabel bebas, jika terjadi
koefisien korelasi lebih dari 0,80 maka terdapat multikolinearitas
3. Uji Heterokedastisitas
uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual suatu
pengamatan ke pengamatan lain
4. Uji autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk mengetahui apakah ada korelasi antar anggota serangkaian data observasi yang diurutkan waktu atau
ruang
Metode Pengujian Hipotesis
1. Uji t, Uji t dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara individual dalam
menerangkan variasi-variasi independen. Uji t juga dilakukan untuk menguji kebenaran koefisien regresi dan melihat apakah
koefifien regresi yang diperoleh signifikan atau tidak.
2. Uji F
Uji statistik F dilakukan dengan tujuan untuk menunjukkan semua variabel bebas dimasukkan dalam model yang memiliki pengaruh
secara bersama terhadap variabel terikat. apakah koefifien regresi yang diperoleh signifikan atau tidak
12. BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
dapat dilihat nilai nilai probability 0,643387. Maka
dapat disimpulkan model pada penelitian ini
berdistribusi normal, karena nilai probability
0,643387 lebih besar dari 0,05
dapat dilihat nilai probability chi-square dari lebih besar dari 0,05 dari
setiap variabel. Maka dapat disimpulkan pada model ini tidak terjadi
heteroskedastisitas.
Hasil Uji Heteroskedastisitas Hasil Uji Normalitas
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C 0.842506 0.325113 2.591425 0.0128
FDR 0.028566 0.036824 0.775734 0.4419
CAR 0.122275 0.053262 2.295708 0.6263
NPF 0.010750 0.031346 0.342953 0.7332
13. Hasil Uji Multikolinearitas
R-squared 0.530003 Mean dependent var 7.90E-16
Adjusted R-squared 0.476594 S.D. dependent var 1.175343
S.E. of regression 0.850323 Akaike info criterion 2.625766
Sum squared resid 31.81419 Schwarz criterion 2.855209
Log likelihood -59.64416 Hannan-Quinn criter. 2.713139
F-statistic 9.923513 Durbin-Watson stat 1.953235
Prob(F-statistic) 0.000002
Hasil Uji autokorelasi
dapat dilihat nilai probability chi-square
sebesar 1,953235 lebih besar dari 0,05.
Artinya pada model regresi yang
digunakan tidak terjadi autokorelasi
FDR CAR NPF
FDR 1.000000 0.029683 0.464365
CAR 0.029683 1.000000 0.212429
NPF 0.464365 0.212429 0.245188
dapat dilihat semua korelasi antara
variabel independen tidak ada yang
memiliki nilai lebih kecil dari 0,8.
Artinya pada model regresi ini tidak
terjadi multikolinieritas atau dalam
model ini tidak terdapat korelasi
antara variabel independen.
14. Analisa Regresi Linear
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C 7.543341 0.326834 23.08002 0.0000
FDR 0.048410 0.056058 1.577117 0.1233
CAR 0.060434 0.033166 1.822192 0.0765
NPF 0.067537 0.026210 2.576723 0.0141
1. Konstanta sebesar 7.543 artinya menyatakan bahwa jika variabel independen tetap maka variabel
dependen profitabilitas pada perusahaan Perbankan pada LQ 45 Periode 2017-2022 adalah sebesar
7.543.
2. Koefisien regresi financing to deposit ratio sebesar 0.048 artinya berpengaruh positif terhadap
profitabilitas pada perusahaan Perbankan pada LQ 45 Periode 2017-2022 dimana jika financing to
deposit ratio naik satu satuan maka profitabilitas pada perusahaan Perbankan pada LQ 45 Periode
2017-2022 akan naik sebesar 0.088 satuan dimana variabel lainnya konstans.
3. Koefisien regresi capital adequacy ratio sebesar 0.060434 artinya berpengaruh positif terhadap
profitabilitas pada perusahaan Perbankan pada LQ 45 Periode 2017-2022 dimana jika capital
adequacy ratio naik satu satuan maka profitabilitas pada perusahaan Perbankan pada LQ 45
Periode 2017-2022 akan naik sebesar 0.0604 satuan dimana variabel lainnya konstans.
4. Koefisien regresi non performing financing sebesar 0.067 artinya berpengaruh positif terhadap
profitabilitas pada perusahaan Perbankan pada LQ 45 Periode 2017-2022 dimana jika non
performing financing naik satu satuan maka profitabilitas pada perusahaan Perbankan pada LQ 45
Periode 2017-2022 akan naik sebesar 0.067 satuan dimana variabel lainnya konstans.
15. Uji-t
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C 7.543341 0.326834 23.08002 0.0000
FDR 0.048410 0.056058 1.577117 0.1233
CAR 0.060434 0.033166 1.822192 0.0765
NPF 0.067537 0.026210 2.576723 0.0141
1. Nilai probability financing to deposit ratio sebesar 0.1233 lebih besar dari 0,05 dan nilai t-
hitung sebesar 1,577117 lebih kecil dari t-tabel 2,05183. Artinya financing to deposit ratio
tidak berpengaruh signifikan terhadap % profitabilitas pada perusahaan Perbankan pada LQ
45 Periode 2017-2022, dengan derajat keberartian 95% (α= 0,05).
2. Nilai probability capital adequacy ratio sebesar 0.0765 lebih besar dari 0,05 dan nilai t-hitung
sebesar 1.822192 lebih kecil dari t-tabel 2,05183. Artinya capital adequacy ratio tidak
berpengaruh signifikan terhadap % profitabilitas pada perusahaan Perbankan pada LQ 45
Periode 2017-2022, dengan derajat keberartian 95% (α= 0,05).
3. Nilai probability non performing financing sebesar 0.0141 lebih kecil dari 0,05 dan nilai t-
hitung sebesar 2.576723 lebih besar dari t-tabel 2,05183. Artinya non performing financing
berpengaruh signifikan terhadap % profitabilitas pada perusahaan Perbankan pada LQ 45
Periode 2017-2022 dengan derajat keberartian 95% (α= 0,05).
16. Uji-f
1. Pada hasil tabel 4.12 nilai F hitung sebesar 214.1420 lebih besar dari F tabel sebesar 2,98.
Artinya financing to deposit ratio, capital adequacy ratio dan non performing financing
berpengaruh signifikan secara simultan terhadap profitabilitas pada perusahaan Perbankan
pada LQ 45 Periode 2017-2022 dimana H4 diterima dan H0 ditolak.
R-squared 0.985806 Mean dependent var 7.592400
Adjusted R-squared 0.981202 S.D. dependent var 1.610777
S.E. of regression 0.220845 Akaike info criterion 0.036183
Sum squared resid 1.804582 Schwarz criterion 0.533309
Log likelihood 12.09542 Hannan-Quinn criter. 0.225492
F-statistic 214.1420 Durbin-Watson stat 1.188417
Prob(F-statistic) 0.000000
17. BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
1. Variabel financing to deposit ratio memiliki berpengaruh tidak signifikan
terhadap profitabilitas pada perusahaan Perbankan LQ 45 Periode 2017-2022.
2. Variabel capital adequacy ratio memiliki berpengaruh tidak signifikan
terhadap profitabilitas pada perusahaan Perbankan LQ 45 Periode 2017-2022.
3. Variabel non performing financing memiliki berpengaruh signifikan terhadap
profitabilitas pada perusahaan Perbankan LQ 45 Periode 2017-2022.
4. Variabel financing to deposit ratio, capital adequacy ratio dan non
performing financing berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas pada
perusahaan Perbankan LQ 45 Periode 2017-2022.
18. SARAN
1. Bank hendaknya melakukan pengawasan atas pelaksanaan prinsip kehatihatian dalam pemberian
fasilitas kredit yang di berikan ke nasabah karena apabila nilai Non Performing Loan (NPL) yang
tinggi akan membutuhkan modal yang tinggi pula untuk menyetorkan modal untuk menutupi kredit
2. Non performing financing (NPF) memiliki hubungan yang cukup besar terhadap profitabilitas.
Sebaiknya perusahaan Perbankan LQ 45 tidak membuat cadangan kerugian piutang yang besar untuk
meminimalisir rasio pembiayaan bermasalah
3. Bagi peneliti selanjutnya yang mengambil judul yang sama, diharapkan menambah sampel
penelitiannya, dengan harapan bisa memperoleh hasil yang lebih signifikan terhadap variabel terikat
4. Diharapkan bisa menambah sumbangan pemikiran dan referensi dalam pengembangan ilmu
akuntansi keuangan khususnya bidang akuntansi syariah mengenai non performing financing (NPF),
financing to deposit ratio (FDR) , dan return on asset (ROA) dan dapat memberikan bukti empiris
dari konsep yang telah dikaji bahwa return on asset (ROA) dipengaruhi oleh non performing
financing (NPF) dan financing to deposit ratio (FDR)