Analisis pengaruh kualitas aset, likuiditas, efisiensi
1. ANALISIS PENGARUH KUALITAS ASET,
LIKUIDITAS, EFISIENSI DAN SOLVABILITAS
TERHADAP PROFITABILITAS (ROA) Pada Bank
Pemerintah yang Terdaftar di BEI Periode 2009-
2013
Disusun oleh:
Ahmad Syukrin Kartolo
0110421611
2. PENDAHULUAN
• 1 Latar Belakang
Lembaga perbankan merupakan salah satu lembaga keuangan yang
mempunyai fungsi penting dari jalannya suatu perekonomian negara,
karena memiliki fungsi intermediasi atau sebagai perantara antara pemilik
modal (fund supplier) dengan penguna dana (fund user),Menurut undang-
undang Perbankan Nomor 10 tahun 1998 bank didefenisikan sebagai
badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk
simpanan dan menyalurkan dana tersebut kembali kepada masyarakat
dalam bentuk kredit atau bentuk lain dalam rangka meningkatkan taraf
hidup rakyat banyak, yang disebut dengan fungsi intermediasi sehingga
peranan bank dalam hal ini adalah sebagai perantara antara pemilik modal
dan pengguna modal.
Kualitas Aktiva adalah tingkat kemampuan dari aktiva yang dimiliki
bank baik aktiva produktif maupun aktiva non produktif untuk
memberikan manfaat bagi bank. Kualitas aktiva berpengaruh besar
terhadap laba yang diterima dimana kegiatan operasional sehari-hari
bank. Untuk menghitung tingkat kualitas aktiva dapat dihitung
menggunakan Non Performing Loan (NPL).
3. Lanjutan...
• Pengendalian likuiditas bank dilakukan setiap hari berupa
penjagaan agar semua alat-alat likud yang ada dapat dikuasai oleh
bank (Uang tunai Kas, saldo giro pada Bank Sentral) dapat
digunakan untuk memenuhi munculnya tagihan dari nasabah atau
masyarakat yang datang sewaktu-waktu. Salah satu ukuran untuk
menghitung likuiditas Bank adalah dengan menggunakan Cash
Ratio(CR) (Muchdarsyah sinungan;1992;99).
• efisiensi adalah kemampuan kinerja manajemen bank yang
bersangkutan dalam menggunakan semua faktor produksinya
dengan tepat guna dan berhasil guna. Tingkat efisiensi bank dapat
dihitung dengan menggunakan BOPO .
• Solvabilitas adalah kesanggupan perusaahaan untuk membayar
semua utang dari aktiva yang dimiliki. Untuk mengukur tingkat
solvabilitas bank dapat dihitung dengan menggunakan Capital
adequacy ratio(CAR).
4. Rumusan Masalah
1) Apakah NPL, Cash Ratio (CR), BOPO dan CAR secara simultan
berpengaruh secara signifikan terhadap ROA pada Bank milik
Pemerintah
2) Apakah Non Performing Loan (NPL) mempunyai pengaruh terhadap ROA
pada Bank Pemerintah.
3) Apakah Cash Ratio (CR) mempunyai pengaruh terhadap ROA pada Bank
Pemerintah.
4) Apakah BOPO mempunyai pengaruh terhadap ROA pada Bank
Pemerintah.
5) Apakah (Capital Adequacy Ratio) CAR mempunyai pengaruh terhadap
ROA pada Bank Pemerintah.
6) Diantara Rasio NPL, Cash Ratio (CR),BOPO dan CAR manakah yang paling
berpengaruh terhadap ROA.
7) Seberapa besar pengaruh Rasio NPL, Cash Ratio (CR),BOPO dan CAR
terhadap ROA.
5. Tujuan Penelitian
1) Untuk mengetahui Apakah NPL, Cash Ratio (CR), BOPO dan CAR
secara simultan dapat berpengaruh secara signifikan terhadap
ROA pada Bank milik Pemerintah.
2) Untuk mengetahui Apakah Non Performing Loan (NPL)
mempunyai pengaruh terhadap ROA pada Bank Pemerintah
3) .Untuk mengetahui Apakah Cash Rtio (CR) mempunyai pengaruh
terhadap ROA pada Bank Pemerintah
4) Untuk mengetahui Apakah BOPO mempunyai pengaruh terhadap
ROA pada Bank Pemerintah.
5) Untuk mengetahui apakah CAR mempunyai pengaruh terhadap
ROA pada Bank Pemerintah.
6) Untuk mengetahui Diantara Rasio NPL, Cash Ratio (CR),BOPO dan
CAR manakah yang paling berpengaruh terhadap ROA.
7) Untuk mengetahui Seberapa besar pengaruh Rasio NPL, Cash
Ratio (CR),BOPO dan CAR, terhadap ROA.
6. Rasio yang Digunakan Untuk Menilai Tingkat Kesehatan Bank
Variabel Pengertian Skala Pengukuran
ROA ROA adalah Rasio
perbandingan antara laba
setelah pajak terhadap total
aset
Rasio ROA = laba setelah pajak
total aset
NPL NPL adalah rasio
perbandingan antara kredit
bermasalah terhadap total
kredit
Rasio NPL = Kredit Bermasalah
Total kredit yang disalurkan
CR Cash Ratio (CR) yaitu
perbandingan antara alat
likud terhadap kewajiban
segera dibayar
Rasio CR = Alat likuid
Kewajiban segera dibayar
BOPO BOPO adalah rasio
perbandingan antara biaya
oprasional terhadap
pendapatan oprasional
Rasio BOPO = Biaya oprasional
pendapatan oprasional
CAR CAR adalah perbandingan
antara modal bank terhadap
aktiva tertimbang menurut
resiko(ATMR)
Rasio CAR = Modal Bank
Total ATMR
8. Hipotesis
Berdasarkan rumusan masalah, tujuan, Teori penelitian terdahulu dan
kerangka pemikiran, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
• H1 = Non Performing Loan (NPL), Cash Ratio (CR), (BOPO), Capital
Adequacy Ratio (CAR) mempunyai pengaruh secara signifikan
terhadap Retrun On Asset (ROA)
• H2 = Non Performing Loan (NPL) mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap Retrun On Asset (ROA).
• H3 = Cash Ratio (CR) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
Retrun On Asset (ROA).
• H4 = Biaya Oprasi Terhadap Pendapatan Oprasi (BOPO) mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap Retrun On Asset (ROA).
• H5 = Capital Adequacy Ratio (CAR) mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap Retrun On Asset (ROA).
9. METODOLOGI PENELITIAN
• Jenis Dan Objek Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian
korelasional (pengaruh atau hubungan), bertujuan
untuk melihat keterkaitan antara variabel penelitian
baik dalam arti hubungan atau pengaruh dan kemudian
peneliti akan menilai makna dari keterkaitan tersebut
(Siti Nurhayati, 2014) Objek dalam penelitian ini adalah
perusahaan yang bergerak dibidang perbankan milik
pemerintah yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia,
pengkajian penelitian ini dengan menggunakan laporan
keuangan tahunan dari tahun 2009-2013.
10. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling
Populasi dalam peniltian ini adalah bank milik pemerintah yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia( BEI) kurun waktu selama 5 tahun
(periode tahun 2009-2013). Metode yang digunakan dalama
pengambilan sampel dengan menggunakan metode purposive
sampling dikarenakan untuk mendapatkan sampel yang sesuai
dengan tujuan penelitian.
Adapun kreteria dalam pengambilan sampel sebagai berikut:
a. Bank yang seluruh sahamnya dimiliki oleh Pemerintah Republik
Indonesia.
b. Tersedianya data laporan keuangan dan dipublikasikan selama kurun
waktu selama lima tahun 2009-2013
NO KODE NAMA BANK
1 BBNI Bank Negara Indonesia
2 BBRI Bank Rakyat Indonesia
3 BMRI Bank Mandiri
4 BBTN Bank Tabungan Negara
11. Teknik Analisis Data
Analisis Data adalah proses penyederhanaan
data kedalam bentuk yang mudah dibaca dan
diinterprestasikan. Prosedur dalam penelitian
ini dimulai dengan memisahkan data kedalam
variabel-variabel yang digunakan di dalam
penelitian ini. Dari hasil oprasional yang akan
diuji, nilai variabel diolah dengan program
software SPSS for windows.
12. Uji Asumsi Klasik
1). Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah model
regresi,variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi
normal. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi normal
atau mendekati normal, untuk mengetahui model regresi normal
atau tidak, dapat dilakukan analisis statistik non parametrik
kolmogorov smirnov (K-S) dengan ketentuan jika nilai signifikansi
Kolmogorov Smirnov pada variabel lebih kecil dari nilai signifikansi
(α = 0,05)
2). Uji Multikolinieritas
Uji multikoloniaritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen).
Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara
variabel independen, adanya suatu hubungan linier yang sempurna
antara beberapa atau semua variabel independet. multikoloniaritas
dideteksi dengan menggunakan nilai tolerance dan variancen
inflation factor (VIF). Jika nilai tolerance ≥ 0,10 maka tidak terjadi
multikolinearitas. Atau dengan melihat nilai VIF, jika nilai VIF ≤ 10,
maka tidak terjadi multikolinearitas.(Ghozali; 2013; 106)
13. 3). Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu
pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual
satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut
Homoskedesitas dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas.Uji
heteskedastisitas dilakukan dengan menggunakan uji Glajser, Uji
Glejser dilakukan dengan cara meregresikan antara variabel
independen dengan nilai absolut residualnya. Jika nilai signifikan
antara variabel independen dengan absolut residual lebih dari 0,05
maka tidak terjadi masalah heteroskedastisitas. (Ghozali ; 2013 ;
139)
4). Uji Autokorelasi
Uji Autokorelasi Bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu
model regresi linier berganda terdapat korelasi antara residul pada
periode t dengan residual periode t-1 (sebelumnya). Model regresi
yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi.Untuk
mendeksi autokorelasi, dapat dilakukan dengan Uji Durbin Watson
(DW test), Dasar pengambilan keputusan ada atau tidaknya
autokorelasi adalah sebagai berikut: Jika DL < DW < DU
14. Analisis Regresi linier Berganda
• Analisis regresi linier berganda adalah hubungan secara linier antara dua
atau lebih variabel independen (X1,X2, Xn) dengan variabel dependen (Y).
Persamaan regresi linear berganda sebagai berikut:
Y’ = a + b1X1+ b2X2+b3X3+b4X4+e
Keterangan:
Y’ = Variabel dependen (ROA)
X1 = NPL
X2 = CR
X3 = BOPO
X4 = CAR
a = Konstanta (nilai Y’ apabila X1, X2…..Xn = 0)
b = Koefisien regresi (nilai peningkatan ataupun penurunan)
E = variabel residual
15. Pengujian Hipotesis
1. Uji F (Uji Secara Simultan)
Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah secara bersama-sama
serentak variabel independent berpengaruh terhadap variabel dependent.
( Ghozali ; 2013)
dalam hal ini hipotesis yang digunakan adalah:
• H0 = variabel bebas secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap
variabel tidak bebas.
• H1 = variabel bebas secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel
tidak bebas.
2. Uji t (uji secara parsial)
Uji statistik t ini pada dasarnya menunjukan seberapa jauh pengaruh
variabel penjelas (independent) secara individual dalam menerangkan
variasi variabel dependent.langkah-langkahnya sebagai berikut:
Menentukan formulasi Ho dan Ha
• Ho : diduga bahwa variabel independent secara parsial tidak berpengaruh
secara signifikan terhadap variabel dependent.
• Ha : diduga ada pengaruh antara variabel independent terhadap variabel
dependent.
16. Analisis Koefisiensi Determinasi (R2 )
• Dalam analisis ini digunakan koefisiensi determinasi (R2) untuk
mengetahui seberapa besar pengaruh antara variabel ROA (Y)
dijelaskan kombinasi variabel NPL(X1), CR(X2), BOPO(X3),
CAR(X4). Koefisien diterminasi terletak antara nol sampai
dengan 1, atau 0 < R2 < 1, yang memiliki bahwa:
Bila R2 mendekati nol, berarti tidak ada kontribusi variabel
bebas (X1.X2.X3.X4.) terhadap variabel (Y). Hal ini berfeti
variabel NPL, CR, BOPO dan CAR tidak mampu menjelaskan
variabel ROA (Y)
Bila R2 mendekati satu, berarti kontribusi variabel bebas
(X1,X2,X3,X4) terhadap variabel terikat (Y) adalah 100% dan
pendekatan model regresi yang digunakan pada penelitian ini
adalah tepat. Hal ini berarti bahwa variabel NPL, CR, BOPO
dan CAR mampu menjelaskan variabel ROA (Y)