SlideShare a Scribd company logo
1 of 19
Download to read offline
MENYIKAPI PP NO. 46 TAHUN 2013
TENTANG PAJAK PENGHASILAN ATAS
PENGHASILAN DARI USAHA YANG DITERIMA ATAU
DIPEROLEH WAJIB
PAJAK YANG MEMILIKI PEREDARAN BRUTO
TERTENTU
bimo@smartcolaw.com
@bprasetio
Bimo Prasetio
Jakarta,
30 November 2013+ 6 2 8 1 1 8 1 9 0 5 1
+ 6 2 8 1 7 8 1 9 0 5 1
Apa dampak dari
penerapan dari PP46/2013
terhadap pengusaha yang
memiliki omset di bawah
4,8% per tahun ?
REAKSI PARA PELAKU BISNIS PASCA TERBITNYA PP 46
X Tidak membayar Pajak sama sekali;
√ Membayar sesuai PP 46;
X Membayar sesuai peraturan sebelum PP 46 dan
mengabaikan PP 46;
√ Merger (penggabungan) dan peleburan;
√ Penambahan bisnis baru ke CV;
√ Peningkatan Omzet Usaha.
X Tidak membayar Pajak sama
sekali
Terdapat Sanksi berupa:
Pasal 32
Tata cara pengenaan pajak dan sanksi-sanksi berkenaan dengan pelaksanaan Undang-Undang ini
dilakukan sesuai dengan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan
Tata Cara Perpajakan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang
Nomor 28 Tahun 2007 tentang Perubahan Ketiga atas Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983
tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (“KUP”).
Sanksi – Sanksinya:
• Sanksi Administratif
(Sanksi Denda, Bunga, dan kenaikan); dan
• Sanksi Pidana.
SANKSI ADMINISTRATIF (Denda)
Pasal 7 KUP
Dikarenakan sifat penilaian pajak berupa self asessment, apabila Wajib Pajak
tidak memberitahukan Surat Pemberitahuannya, maka dikenakan sanksi
denda:
1. Rp500.000,00 (lima ratus ribu rupiah) untuk Surat Pemberitahuan Masa
Pajak Pertambahan Nilai;
2. Rp100.000,00 (seratus ribu rupiah) untuk Surat Pemberitahuan Masa
lainnya, dan sebesar Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah) untuk Surat
Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan Wajib Pajak badan; dan
3. serta sebesar Rp100.000,00 (seratus ribu rupiah) untuk Surat
Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan Wajib Pajak orang pribadi.
SANKSI ADMINISTRATIF (Bunga)
Pasal 8 KUP
1. Wajib Pajak membetulkan sendiri Surat Pemberitahuan Tahunan yang
mengakibatkan utang pajak menjadi lebih besar, kepadanya dikenai
sanksi administrasi berupa bunga sebesar 2% (dua persen) per bulan
atas jumlah pajak yang kurang dibayar; dan
2. Dalam hal Wajib Pajak membetulkan sendiri Surat Pemberitahuan
Masa yang mengakibatkan utang pajak menjadi lebih besar, kepadanya
dikenai sanksi administrasi berupa bunga sebesar 2% (dua persen)
perbulan atas jumlah pajak yang kurang dibayar.
SANKSI ADMINISTRATIF (Kenaikan)
Pasal 8 ayat (5) KUP
Pajak yang kurang dibayar yang timbul sebagai akibat dari
pengungkapan ketidakbenaran pengisian Surat Pemberitahuan
sebagaimana dimaksud pada ayat (4) beserta sanksi administrasi
berupa kenaikan sebesar 50% (lima puluh persen) dari pajak yang
kurang dibayar, harus dilunasi oleh Wajib Pajak sebelum laporan
tersendiri dimaksud disampaikan.
SANKSI PIDANA
Pasal 38 KUP
Setiap orang yang karena kealpaannya:
a. tidak menyampaikan Surat Pemberitahuan; atau
b. menyampaikan Surat Pemberitahuan, tetapi isinya tidak benar atau tidak
lengkap, atau melampirkan keterangan yang isinya tidak benar sehingga
dapat menimbulkan kerugian pada pendapatan negara dan perbuatan
tersebut merupakan perbuatan setelah perbuatan yang pertama kali
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13A, didenda paling sedikit 1 (satu)
kali jumlah pajak terutang yang tidak atau kurang dibayar dan paling
banyak 2 (dua) kali jumlah pajak terutang yang tidak atau kurang dibayar,
atau dipidana kurungan paling singkat 3 (tiga) bulan atau paling lama 1
(satu) tahun.
X Membayar sesuai peraturan sebelum PP
46 dan mengabaikan PP 46;
Berdasarkan asas lex superior derogat legi
inferiori yang memiliki arti:
“aturan lebih tinggi mengesampingkan aturan lebih rendah, asas ini
hanya berlaku terhadap dua peraturan yang bertentangan tetapi secara
hierarki tidak sederajat”
Dalam hal ini, apabila UU tentang Pajak Penghasilan,
mengatur berbeda dengan PP maka, UU yang lebih
memiliki kekuatan lebih tinggi, oleh karena itu dengan
tetap mengikuti peraturan sebelumnya tetap tidak
bertentangan.
√ MERGER (Penggabungan) / Peleburan
Merger adalah gabungan dari dua atau lebih perusahaan melalui pemusatan kepentingan yang
perkiraannya digabungkan suatu pembelian yang jumlahnya dibayar melebihi dan di atas nilai
buku perusahaan yang diambilalih, dicatat dalam pembukuan pembeli sebagai goodwill
Merger atau penggabungan adalah perbuatan hukum yang dilakukan oleh salah satu perseroan
yang telah ada yang mengakibatkan aktiva dan pasiva dari Perseroan yang menggabungkan diri
beralih karena hukum kepada Perseroan yang menerima penggabungan dan selanjutnya status
badan hukum Perseroan yang menggabungkan diri berakhir karena hukum (UU no 40 tahun
2007)
PT (A) PT (B)
PT (A)
PT (A) CV
PT (A)
CV (A) CV (B)
CV (A)
√ Peleburan
“Peleburan adalah perbuatan hukum yang dilakukan oleh dua
Perseroan atau lebih untuk meleburkan diri dengan cara
mendirikan satu Perseroan Baru yang karena hukum memperoleh
aktiva dan pasiva dari Perseroan yang meleburkan diri dan status
badan hukum yang meleburkan diri dan status badan hukum yang
meleburkan diri berakhir karena hukum.” (Pasal 1 angka 10 UU no
40 tahun 2007)
PT (A) PT (B)
PT (C)
Prosedur
Singkat
1. Rancangan
Penggabungan;
(beberapa diantaranya 
penilaian konvensi saham
yang menggabungkan diri,
Laporan keuangan, dll);
2. Pengumuman pada Surat
Kabar;
3. Keputusan RUPS; dan
4. Persetujuan Menteri
terkait Akta
Penggabungan Perseroan
MERGER SESAMA PT
Yang perlu diperhatikan:
1. Pemegang Saham:
(Perjanjian Pemegang Saham, Pemegang
Saham minoritas);
2. Aktiva dan pasiva;
3. Legal compliance
(Surat Keterangan Domisili, Izin
Usaha Toko Modern, TDP);
4. Kepentingan Kreditor (Utang);
5. Tenaga Kerja;
6. Perjanjian – Perjanjian;
(terutama perjanjian franchise)
Prosedur
Singkat
1. Pengalihan Asset, Utang dan Piutang
CV kepada PT; (termasuk izin)
dan penyatuan Laporan Keuangan
melalui persetujuan persero;
2. Penutupan CV (akta pembubaran
CV)
3. Pengumuman Surat Kabar;
4. Pendaftaran Pengadilan setempat;
ATAU
Membiarkan CV Idle, dengan
pengalihan seluruh Aset, Utang,
Piutang dan penyatuan laporan
keuangan melalui persetujuan
persero dalam CV.
MERGER PT dengan CV
Yang perlu diperhatikan:
1. Tanggung Jawab Persero (tanggung renteng):
2. Aktiva dan pasiva;
3. Legal compliance
(Surat Keterangan Domisili, Izin Usaha
Toko Modern, TDP);
4. Kepentingan Kreditor (Utang);
5. Tenaga Kerja;
6. Perjanjian – Perjanjian;
(terutama perjanjian franchise)
Prosedur
Singkat
1. Pengalihan Asset CV kepada PT;
(termasuk Pengalihan Asset, Utang
dan Piutang CV kepada PT;
(termasuk izin) dan penyatuan
Laporan Keuangan melalui
persetujuan persero;
2. Penutupan CV (akta pembubaran
CV)
3. Pengumuman Surat Kabar;
4. Pendaftaran Pengadilan setempat;
ATAU
Membiarkan CV Idle, dengan
pengalihan seluruh Aset, Utang, Piutang
dan penyatuan laporan keuangan
melalui persetujuan persero dalam CV.
Merger CV dengan CV
Yang perlu diperhatikan:
1. Tanggung Jawab Persero (tanggung
renteng):
2. Aktiva dan pasiva;
3. Legal compliance
(Surat Keterangan Domisili, Izin
Usaha Toko Modern, TDP);
4. Kepentingan Kreditor (Utang);
5. Tenaga Kerja;
6. Perjanjian – Perjanjian;
(terutama perjanjian franchise)
FRANCHISE AGREEMENT (Klausul yang
perlu diperhatikan)
Melalui pembaharuan Utang dan/atau Novasi – penggantian
Debitor.
√ Menambah bidang usaha pada CV
“Pada dasarnya satu CV dapat
menjalankan beberapa bidang usaha,
kecuali hal-hal yang diatur lain, seperti
contoh Rumah makan yang memiliki
Tanda Daftar Usaha Pariwisata untuk
Restauran hanya menerima satu bidang
usaha dalam satu badan usaha”
BELAJAR DARI PENGALAMAN
www.strategihukum.net
Gedung Aneka Tambang, 4th Floor (Pilar Corp.)
Jl. TB. Simatupang No. 1, Lingkar Selatan
,Tanjung Barat, Jakarta 12530, Indonesia
Phone : +6221 – 7591 6692
Fax : +6221 – 766 3283
www.legal4ukm.com www.strategihukum.net
Konsultasi hukum bisnis & investasi:
info@smartcolaw.com
Mitra Legalitas bisnis anda:
info@legal4ukm.com

More Related Content

What's hot

3.KUP...Surat Pemberitahuan (SPTt)
3.KUP...Surat Pemberitahuan (SPTt)3.KUP...Surat Pemberitahuan (SPTt)
3.KUP...Surat Pemberitahuan (SPTt)KhairilJaa
 
Perpajakan pph pasal 21 dan atau 26
Perpajakan pph pasal 21 dan atau 26Perpajakan pph pasal 21 dan atau 26
Perpajakan pph pasal 21 dan atau 26Nova Ardila
 
Kewajiban PPh PPN dari seorang Bendaharawan
Kewajiban PPh PPN dari seorang BendaharawanKewajiban PPh PPN dari seorang Bendaharawan
Kewajiban PPh PPN dari seorang BendaharawanRoko Subagya
 
Dasar Hukum Ketentuan Umum Perpajakan
Dasar Hukum Ketentuan Umum PerpajakanDasar Hukum Ketentuan Umum Perpajakan
Dasar Hukum Ketentuan Umum PerpajakanFair Nurfachrizi
 
Seri KUP :: Tindak Pidana Di Bidang Perpajakan
Seri KUP :: Tindak Pidana Di Bidang PerpajakanSeri KUP :: Tindak Pidana Di Bidang Perpajakan
Seri KUP :: Tindak Pidana Di Bidang PerpajakanRoko Subagya
 
Administrasi pajak materi_kedua
Administrasi pajak materi_keduaAdministrasi pajak materi_kedua
Administrasi pajak materi_keduaYuliawanti Ginaris
 
Norma penghitungan khusus
Norma penghitungan khususNorma penghitungan khusus
Norma penghitungan khususkaromah95
 
Seri kup tindak pidana di bidang perpajakan
Seri kup   tindak pidana di bidang perpajakanSeri kup   tindak pidana di bidang perpajakan
Seri kup tindak pidana di bidang perpajakanRoko Subagya
 
Uu no.36 tahun 2008 tentang pph
Uu no.36 tahun 2008 tentang  pphUu no.36 tahun 2008 tentang  pph
Uu no.36 tahun 2008 tentang pphRoko Subagya
 
wajib pajak dan npwp
wajib pajak dan npwpwajib pajak dan npwp
wajib pajak dan npwpYan Chen
 
::Per:21/pj/2016 :: TATA CARA PENCABUTAN ATAS SURAT PERNYATAAN
::Per:21/pj/2016 :: TATA CARA PENCABUTAN ATAS SURAT PERNYATAAN::Per:21/pj/2016 :: TATA CARA PENCABUTAN ATAS SURAT PERNYATAAN
::Per:21/pj/2016 :: TATA CARA PENCABUTAN ATAS SURAT PERNYATAANRoko Subagya
 
Pengertian, Hak, dan Kewajiban Wajib Pajak
Pengertian, Hak, dan Kewajiban Wajib PajakPengertian, Hak, dan Kewajiban Wajib Pajak
Pengertian, Hak, dan Kewajiban Wajib PajakAzizah Azizah
 

What's hot (19)

3.KUP...Surat Pemberitahuan (SPTt)
3.KUP...Surat Pemberitahuan (SPTt)3.KUP...Surat Pemberitahuan (SPTt)
3.KUP...Surat Pemberitahuan (SPTt)
 
Perpajakan pph pasal 21 dan atau 26
Perpajakan pph pasal 21 dan atau 26Perpajakan pph pasal 21 dan atau 26
Perpajakan pph pasal 21 dan atau 26
 
Kewajiban PPh PPN dari seorang Bendaharawan
Kewajiban PPh PPN dari seorang BendaharawanKewajiban PPh PPN dari seorang Bendaharawan
Kewajiban PPh PPN dari seorang Bendaharawan
 
Dasar Hukum Ketentuan Umum Perpajakan
Dasar Hukum Ketentuan Umum PerpajakanDasar Hukum Ketentuan Umum Perpajakan
Dasar Hukum Ketentuan Umum Perpajakan
 
Seri KUP :: Tindak Pidana Di Bidang Perpajakan
Seri KUP :: Tindak Pidana Di Bidang PerpajakanSeri KUP :: Tindak Pidana Di Bidang Perpajakan
Seri KUP :: Tindak Pidana Di Bidang Perpajakan
 
Pmk 29.pmk03.2015
Pmk   29.pmk03.2015Pmk   29.pmk03.2015
Pmk 29.pmk03.2015
 
Spt
SptSpt
Spt
 
Administrasi pajak materi_kedua
Administrasi pajak materi_keduaAdministrasi pajak materi_kedua
Administrasi pajak materi_kedua
 
Pajak bab 19 20
Pajak bab 19 20Pajak bab 19 20
Pajak bab 19 20
 
KUP A kelompok 1
KUP A kelompok 1KUP A kelompok 1
KUP A kelompok 1
 
PPh pasal 4 ayat 2
PPh pasal 4 ayat 2PPh pasal 4 ayat 2
PPh pasal 4 ayat 2
 
Akuntansi perpajakan ppt
Akuntansi perpajakan pptAkuntansi perpajakan ppt
Akuntansi perpajakan ppt
 
2.KUP...NPWP
2.KUP...NPWP2.KUP...NPWP
2.KUP...NPWP
 
Norma penghitungan khusus
Norma penghitungan khususNorma penghitungan khusus
Norma penghitungan khusus
 
Seri kup tindak pidana di bidang perpajakan
Seri kup   tindak pidana di bidang perpajakanSeri kup   tindak pidana di bidang perpajakan
Seri kup tindak pidana di bidang perpajakan
 
Uu no.36 tahun 2008 tentang pph
Uu no.36 tahun 2008 tentang  pphUu no.36 tahun 2008 tentang  pph
Uu no.36 tahun 2008 tentang pph
 
wajib pajak dan npwp
wajib pajak dan npwpwajib pajak dan npwp
wajib pajak dan npwp
 
::Per:21/pj/2016 :: TATA CARA PENCABUTAN ATAS SURAT PERNYATAAN
::Per:21/pj/2016 :: TATA CARA PENCABUTAN ATAS SURAT PERNYATAAN::Per:21/pj/2016 :: TATA CARA PENCABUTAN ATAS SURAT PERNYATAAN
::Per:21/pj/2016 :: TATA CARA PENCABUTAN ATAS SURAT PERNYATAAN
 
Pengertian, Hak, dan Kewajiban Wajib Pajak
Pengertian, Hak, dan Kewajiban Wajib PajakPengertian, Hak, dan Kewajiban Wajib Pajak
Pengertian, Hak, dan Kewajiban Wajib Pajak
 

Similar to Strategi menghadapi PP No. 46/2013 (PPh Final 1%)

Slide-9-KUP (1).pptx
Slide-9-KUP (1).pptxSlide-9-KUP (1).pptx
Slide-9-KUP (1).pptxRizanaAlia
 
Perpajakan-2-Pertemuan-2-02092019.pptx
Perpajakan-2-Pertemuan-2-02092019.pptxPerpajakan-2-Pertemuan-2-02092019.pptx
Perpajakan-2-Pertemuan-2-02092019.pptxAtikaSitiAminah1
 
PPH BADAN ( MUH AKHYAR).pptx
PPH BADAN ( MUH AKHYAR).pptxPPH BADAN ( MUH AKHYAR).pptx
PPH BADAN ( MUH AKHYAR).pptxEridaniFernando
 
PPT_TENTANG_KUP_HAK_DAN_KEWAJIBAN_WAJIB.pptx
PPT_TENTANG_KUP_HAK_DAN_KEWAJIBAN_WAJIB.pptxPPT_TENTANG_KUP_HAK_DAN_KEWAJIBAN_WAJIB.pptx
PPT_TENTANG_KUP_HAK_DAN_KEWAJIBAN_WAJIB.pptxDonnyEmanuel
 
TUGAS PAPER ADMINISTRASI PERPAJAKAN
TUGAS PAPER ADMINISTRASI PERPAJAKAN TUGAS PAPER ADMINISTRASI PERPAJAKAN
TUGAS PAPER ADMINISTRASI PERPAJAKAN Fazaekaputra
 
NPWP DAN NPPKP SERTA SPT
NPWP DAN NPPKP SERTA SPTNPWP DAN NPPKP SERTA SPT
NPWP DAN NPPKP SERTA SPTsaidah2323
 
Kewajiban perpajakan karyawan
Kewajiban perpajakan karyawanKewajiban perpajakan karyawan
Kewajiban perpajakan karyawanGuruh Agustinus
 
Kewajiban perpajakan karyawan
Kewajiban perpajakan karyawanKewajiban perpajakan karyawan
Kewajiban perpajakan karyawanGuruh Agustinus
 
Materi Kup I Suwardi
Materi Kup I SuwardiMateri Kup I Suwardi
Materi Kup I SuwardiBayu Prasetyo
 
Kup standar-setelah-uu-no-28 2007-edisi-1
Kup standar-setelah-uu-no-28 2007-edisi-1Kup standar-setelah-uu-no-28 2007-edisi-1
Kup standar-setelah-uu-no-28 2007-edisi-1Thin DunXpiet
 
Slide_6_Rekonsiliasi_Fiskal.pptx
Slide_6_Rekonsiliasi_Fiskal.pptxSlide_6_Rekonsiliasi_Fiskal.pptx
Slide_6_Rekonsiliasi_Fiskal.pptxEviDewigc
 
Buku kup edit 04112013 upload
Buku kup edit 04112013 uploadBuku kup edit 04112013 upload
Buku kup edit 04112013 uploadalverawaty
 
PENETAPAN PAJAK, KEBERATAN dan BANDING
PENETAPAN PAJAK, KEBERATAN dan BANDINGPENETAPAN PAJAK, KEBERATAN dan BANDING
PENETAPAN PAJAK, KEBERATAN dan BANDINGsischayank
 
Tax Planning atas PPN
Tax Planning atas PPNTax Planning atas PPN
Tax Planning atas PPNpuspa
 

Similar to Strategi menghadapi PP No. 46/2013 (PPh Final 1%) (20)

Slide-9-KUP (1).pptx
Slide-9-KUP (1).pptxSlide-9-KUP (1).pptx
Slide-9-KUP (1).pptx
 
Perpajakan-2-Pertemuan-2-02092019.pptx
Perpajakan-2-Pertemuan-2-02092019.pptxPerpajakan-2-Pertemuan-2-02092019.pptx
Perpajakan-2-Pertemuan-2-02092019.pptx
 
Perpajakan
PerpajakanPerpajakan
Perpajakan
 
Kup I
Kup IKup I
Kup I
 
PPH BADAN ( MUH AKHYAR).pptx
PPH BADAN ( MUH AKHYAR).pptxPPH BADAN ( MUH AKHYAR).pptx
PPH BADAN ( MUH AKHYAR).pptx
 
PPT_TENTANG_KUP_HAK_DAN_KEWAJIBAN_WAJIB.pptx
PPT_TENTANG_KUP_HAK_DAN_KEWAJIBAN_WAJIB.pptxPPT_TENTANG_KUP_HAK_DAN_KEWAJIBAN_WAJIB.pptx
PPT_TENTANG_KUP_HAK_DAN_KEWAJIBAN_WAJIB.pptx
 
Update Perpajakan MUC - II
Update Perpajakan MUC - IIUpdate Perpajakan MUC - II
Update Perpajakan MUC - II
 
PAPER Adm perpajakan
PAPER Adm perpajakanPAPER Adm perpajakan
PAPER Adm perpajakan
 
TUGAS PAPER ADMINISTRASI PERPAJAKAN
TUGAS PAPER ADMINISTRASI PERPAJAKAN TUGAS PAPER ADMINISTRASI PERPAJAKAN
TUGAS PAPER ADMINISTRASI PERPAJAKAN
 
NPWP DAN NPPKP SERTA SPT
NPWP DAN NPPKP SERTA SPTNPWP DAN NPPKP SERTA SPT
NPWP DAN NPPKP SERTA SPT
 
Kewajiban perpajakan karyawan
Kewajiban perpajakan karyawanKewajiban perpajakan karyawan
Kewajiban perpajakan karyawan
 
Kewajiban perpajakan karyawan
Kewajiban perpajakan karyawanKewajiban perpajakan karyawan
Kewajiban perpajakan karyawan
 
pp
pppp
pp
 
Materi Kup I Suwardi
Materi Kup I SuwardiMateri Kup I Suwardi
Materi Kup I Suwardi
 
Booklet KUP
Booklet KUPBooklet KUP
Booklet KUP
 
Kup standar-setelah-uu-no-28 2007-edisi-1
Kup standar-setelah-uu-no-28 2007-edisi-1Kup standar-setelah-uu-no-28 2007-edisi-1
Kup standar-setelah-uu-no-28 2007-edisi-1
 
Slide_6_Rekonsiliasi_Fiskal.pptx
Slide_6_Rekonsiliasi_Fiskal.pptxSlide_6_Rekonsiliasi_Fiskal.pptx
Slide_6_Rekonsiliasi_Fiskal.pptx
 
Buku kup edit 04112013 upload
Buku kup edit 04112013 uploadBuku kup edit 04112013 upload
Buku kup edit 04112013 upload
 
PENETAPAN PAJAK, KEBERATAN dan BANDING
PENETAPAN PAJAK, KEBERATAN dan BANDINGPENETAPAN PAJAK, KEBERATAN dan BANDING
PENETAPAN PAJAK, KEBERATAN dan BANDING
 
Tax Planning atas PPN
Tax Planning atas PPNTax Planning atas PPN
Tax Planning atas PPN
 

More from Bimo Prasetio

Legal Compliance Guide - SMART -200116
Legal Compliance Guide - SMART -200116Legal Compliance Guide - SMART -200116
Legal Compliance Guide - SMART -200116Bimo Prasetio
 
Bagaimana mengetahui izin usaha untuk bisnis
Bagaimana mengetahui izin usaha untuk bisnisBagaimana mengetahui izin usaha untuk bisnis
Bagaimana mengetahui izin usaha untuk bisnisBimo Prasetio
 
BPL Foundation Profile
BPL Foundation ProfileBPL Foundation Profile
BPL Foundation ProfileBimo Prasetio
 
BPL Foundation inforaphc
BPL Foundation inforaphcBPL Foundation inforaphc
BPL Foundation inforaphcBimo Prasetio
 
Menangkan gugatan dari aspek formil
Menangkan gugatan dari aspek formilMenangkan gugatan dari aspek formil
Menangkan gugatan dari aspek formilBimo Prasetio
 
Memahami kontrak hukum bagi pengusaha
Memahami kontrak hukum bagi pengusahaMemahami kontrak hukum bagi pengusaha
Memahami kontrak hukum bagi pengusahaBimo Prasetio
 
Penanganan terhadap fraud internal rumah sakit
Penanganan terhadap fraud internal rumah sakitPenanganan terhadap fraud internal rumah sakit
Penanganan terhadap fraud internal rumah sakitBimo Prasetio
 
Menjamin industri halal melalui UU JPH
Menjamin industri halal melalui UU JPHMenjamin industri halal melalui UU JPH
Menjamin industri halal melalui UU JPHBimo Prasetio
 
Company overview - SMART Consulting
Company overview - SMART ConsultingCompany overview - SMART Consulting
Company overview - SMART ConsultingBimo Prasetio
 
Memilih badan usaha untuk bisnis
Memilih badan usaha untuk bisnis Memilih badan usaha untuk bisnis
Memilih badan usaha untuk bisnis Bimo Prasetio
 

More from Bimo Prasetio (11)

Legal Compliance Guide - SMART -200116
Legal Compliance Guide - SMART -200116Legal Compliance Guide - SMART -200116
Legal Compliance Guide - SMART -200116
 
Bagaimana mengetahui izin usaha untuk bisnis
Bagaimana mengetahui izin usaha untuk bisnisBagaimana mengetahui izin usaha untuk bisnis
Bagaimana mengetahui izin usaha untuk bisnis
 
BPL Foundation Profile
BPL Foundation ProfileBPL Foundation Profile
BPL Foundation Profile
 
BPL Foundation inforaphc
BPL Foundation inforaphcBPL Foundation inforaphc
BPL Foundation inforaphc
 
Menangkan gugatan dari aspek formil
Menangkan gugatan dari aspek formilMenangkan gugatan dari aspek formil
Menangkan gugatan dari aspek formil
 
Memahami kontrak hukum bagi pengusaha
Memahami kontrak hukum bagi pengusahaMemahami kontrak hukum bagi pengusaha
Memahami kontrak hukum bagi pengusaha
 
Penanganan terhadap fraud internal rumah sakit
Penanganan terhadap fraud internal rumah sakitPenanganan terhadap fraud internal rumah sakit
Penanganan terhadap fraud internal rumah sakit
 
Menjamin industri halal melalui UU JPH
Menjamin industri halal melalui UU JPHMenjamin industri halal melalui UU JPH
Menjamin industri halal melalui UU JPH
 
Company overview - SMART Consulting
Company overview - SMART ConsultingCompany overview - SMART Consulting
Company overview - SMART Consulting
 
Memilih badan usaha untuk bisnis
Memilih badan usaha untuk bisnis Memilih badan usaha untuk bisnis
Memilih badan usaha untuk bisnis
 
Melek Hukum Merk
Melek Hukum MerkMelek Hukum Merk
Melek Hukum Merk
 

Recently uploaded

pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan pptpembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan pptJhonatanMuram
 
file power point Hukum acara PERDATA.pdf
file power point Hukum acara PERDATA.pdffile power point Hukum acara PERDATA.pdf
file power point Hukum acara PERDATA.pdfAgungIstri3
 
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptxPengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptxEkoPriadi3
 
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptxKelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptxbinsar17
 
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertamaLuqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertamaIndra Wardhana
 
MAQASHID SYARI'AH DALAM DISPENSASI NIKAH.pptx
MAQASHID SYARI'AH DALAM DISPENSASI NIKAH.pptxMAQASHID SYARI'AH DALAM DISPENSASI NIKAH.pptx
MAQASHID SYARI'AH DALAM DISPENSASI NIKAH.pptxadesofyanelabqory
 
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptxYudisHaqqiPrasetya
 
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptx
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptxKel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptx
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptxFeniannisa
 
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptx
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptxSistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptx
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptxFucekBoy5
 
materi penkum kec. mowewe mengenai jaga desa
materi penkum kec. mowewe mengenai jaga desamateri penkum kec. mowewe mengenai jaga desa
materi penkum kec. mowewe mengenai jaga desassuser274be0
 

Recently uploaded (10)

pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan pptpembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
 
file power point Hukum acara PERDATA.pdf
file power point Hukum acara PERDATA.pdffile power point Hukum acara PERDATA.pdf
file power point Hukum acara PERDATA.pdf
 
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptxPengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
 
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptxKelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
 
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertamaLuqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
 
MAQASHID SYARI'AH DALAM DISPENSASI NIKAH.pptx
MAQASHID SYARI'AH DALAM DISPENSASI NIKAH.pptxMAQASHID SYARI'AH DALAM DISPENSASI NIKAH.pptx
MAQASHID SYARI'AH DALAM DISPENSASI NIKAH.pptx
 
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx
 
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptx
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptxKel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptx
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptx
 
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptx
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptxSistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptx
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptx
 
materi penkum kec. mowewe mengenai jaga desa
materi penkum kec. mowewe mengenai jaga desamateri penkum kec. mowewe mengenai jaga desa
materi penkum kec. mowewe mengenai jaga desa
 

Strategi menghadapi PP No. 46/2013 (PPh Final 1%)

  • 1. MENYIKAPI PP NO. 46 TAHUN 2013 TENTANG PAJAK PENGHASILAN ATAS PENGHASILAN DARI USAHA YANG DITERIMA ATAU DIPEROLEH WAJIB PAJAK YANG MEMILIKI PEREDARAN BRUTO TERTENTU bimo@smartcolaw.com @bprasetio Bimo Prasetio Jakarta, 30 November 2013+ 6 2 8 1 1 8 1 9 0 5 1 + 6 2 8 1 7 8 1 9 0 5 1
  • 2. Apa dampak dari penerapan dari PP46/2013 terhadap pengusaha yang memiliki omset di bawah 4,8% per tahun ?
  • 3. REAKSI PARA PELAKU BISNIS PASCA TERBITNYA PP 46 X Tidak membayar Pajak sama sekali; √ Membayar sesuai PP 46; X Membayar sesuai peraturan sebelum PP 46 dan mengabaikan PP 46; √ Merger (penggabungan) dan peleburan; √ Penambahan bisnis baru ke CV; √ Peningkatan Omzet Usaha.
  • 4. X Tidak membayar Pajak sama sekali Terdapat Sanksi berupa: Pasal 32 Tata cara pengenaan pajak dan sanksi-sanksi berkenaan dengan pelaksanaan Undang-Undang ini dilakukan sesuai dengan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007 tentang Perubahan Ketiga atas Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (“KUP”). Sanksi – Sanksinya: • Sanksi Administratif (Sanksi Denda, Bunga, dan kenaikan); dan • Sanksi Pidana.
  • 5. SANKSI ADMINISTRATIF (Denda) Pasal 7 KUP Dikarenakan sifat penilaian pajak berupa self asessment, apabila Wajib Pajak tidak memberitahukan Surat Pemberitahuannya, maka dikenakan sanksi denda: 1. Rp500.000,00 (lima ratus ribu rupiah) untuk Surat Pemberitahuan Masa Pajak Pertambahan Nilai; 2. Rp100.000,00 (seratus ribu rupiah) untuk Surat Pemberitahuan Masa lainnya, dan sebesar Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah) untuk Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan Wajib Pajak badan; dan 3. serta sebesar Rp100.000,00 (seratus ribu rupiah) untuk Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan Wajib Pajak orang pribadi.
  • 6. SANKSI ADMINISTRATIF (Bunga) Pasal 8 KUP 1. Wajib Pajak membetulkan sendiri Surat Pemberitahuan Tahunan yang mengakibatkan utang pajak menjadi lebih besar, kepadanya dikenai sanksi administrasi berupa bunga sebesar 2% (dua persen) per bulan atas jumlah pajak yang kurang dibayar; dan 2. Dalam hal Wajib Pajak membetulkan sendiri Surat Pemberitahuan Masa yang mengakibatkan utang pajak menjadi lebih besar, kepadanya dikenai sanksi administrasi berupa bunga sebesar 2% (dua persen) perbulan atas jumlah pajak yang kurang dibayar.
  • 7. SANKSI ADMINISTRATIF (Kenaikan) Pasal 8 ayat (5) KUP Pajak yang kurang dibayar yang timbul sebagai akibat dari pengungkapan ketidakbenaran pengisian Surat Pemberitahuan sebagaimana dimaksud pada ayat (4) beserta sanksi administrasi berupa kenaikan sebesar 50% (lima puluh persen) dari pajak yang kurang dibayar, harus dilunasi oleh Wajib Pajak sebelum laporan tersendiri dimaksud disampaikan.
  • 8. SANKSI PIDANA Pasal 38 KUP Setiap orang yang karena kealpaannya: a. tidak menyampaikan Surat Pemberitahuan; atau b. menyampaikan Surat Pemberitahuan, tetapi isinya tidak benar atau tidak lengkap, atau melampirkan keterangan yang isinya tidak benar sehingga dapat menimbulkan kerugian pada pendapatan negara dan perbuatan tersebut merupakan perbuatan setelah perbuatan yang pertama kali sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13A, didenda paling sedikit 1 (satu) kali jumlah pajak terutang yang tidak atau kurang dibayar dan paling banyak 2 (dua) kali jumlah pajak terutang yang tidak atau kurang dibayar, atau dipidana kurungan paling singkat 3 (tiga) bulan atau paling lama 1 (satu) tahun.
  • 9. X Membayar sesuai peraturan sebelum PP 46 dan mengabaikan PP 46; Berdasarkan asas lex superior derogat legi inferiori yang memiliki arti: “aturan lebih tinggi mengesampingkan aturan lebih rendah, asas ini hanya berlaku terhadap dua peraturan yang bertentangan tetapi secara hierarki tidak sederajat” Dalam hal ini, apabila UU tentang Pajak Penghasilan, mengatur berbeda dengan PP maka, UU yang lebih memiliki kekuatan lebih tinggi, oleh karena itu dengan tetap mengikuti peraturan sebelumnya tetap tidak bertentangan.
  • 10. √ MERGER (Penggabungan) / Peleburan Merger adalah gabungan dari dua atau lebih perusahaan melalui pemusatan kepentingan yang perkiraannya digabungkan suatu pembelian yang jumlahnya dibayar melebihi dan di atas nilai buku perusahaan yang diambilalih, dicatat dalam pembukuan pembeli sebagai goodwill Merger atau penggabungan adalah perbuatan hukum yang dilakukan oleh salah satu perseroan yang telah ada yang mengakibatkan aktiva dan pasiva dari Perseroan yang menggabungkan diri beralih karena hukum kepada Perseroan yang menerima penggabungan dan selanjutnya status badan hukum Perseroan yang menggabungkan diri berakhir karena hukum (UU no 40 tahun 2007) PT (A) PT (B) PT (A) PT (A) CV PT (A) CV (A) CV (B) CV (A)
  • 11. √ Peleburan “Peleburan adalah perbuatan hukum yang dilakukan oleh dua Perseroan atau lebih untuk meleburkan diri dengan cara mendirikan satu Perseroan Baru yang karena hukum memperoleh aktiva dan pasiva dari Perseroan yang meleburkan diri dan status badan hukum yang meleburkan diri dan status badan hukum yang meleburkan diri berakhir karena hukum.” (Pasal 1 angka 10 UU no 40 tahun 2007) PT (A) PT (B) PT (C)
  • 12. Prosedur Singkat 1. Rancangan Penggabungan; (beberapa diantaranya  penilaian konvensi saham yang menggabungkan diri, Laporan keuangan, dll); 2. Pengumuman pada Surat Kabar; 3. Keputusan RUPS; dan 4. Persetujuan Menteri terkait Akta Penggabungan Perseroan MERGER SESAMA PT Yang perlu diperhatikan: 1. Pemegang Saham: (Perjanjian Pemegang Saham, Pemegang Saham minoritas); 2. Aktiva dan pasiva; 3. Legal compliance (Surat Keterangan Domisili, Izin Usaha Toko Modern, TDP); 4. Kepentingan Kreditor (Utang); 5. Tenaga Kerja; 6. Perjanjian – Perjanjian; (terutama perjanjian franchise)
  • 13. Prosedur Singkat 1. Pengalihan Asset, Utang dan Piutang CV kepada PT; (termasuk izin) dan penyatuan Laporan Keuangan melalui persetujuan persero; 2. Penutupan CV (akta pembubaran CV) 3. Pengumuman Surat Kabar; 4. Pendaftaran Pengadilan setempat; ATAU Membiarkan CV Idle, dengan pengalihan seluruh Aset, Utang, Piutang dan penyatuan laporan keuangan melalui persetujuan persero dalam CV. MERGER PT dengan CV Yang perlu diperhatikan: 1. Tanggung Jawab Persero (tanggung renteng): 2. Aktiva dan pasiva; 3. Legal compliance (Surat Keterangan Domisili, Izin Usaha Toko Modern, TDP); 4. Kepentingan Kreditor (Utang); 5. Tenaga Kerja; 6. Perjanjian – Perjanjian; (terutama perjanjian franchise)
  • 14. Prosedur Singkat 1. Pengalihan Asset CV kepada PT; (termasuk Pengalihan Asset, Utang dan Piutang CV kepada PT; (termasuk izin) dan penyatuan Laporan Keuangan melalui persetujuan persero; 2. Penutupan CV (akta pembubaran CV) 3. Pengumuman Surat Kabar; 4. Pendaftaran Pengadilan setempat; ATAU Membiarkan CV Idle, dengan pengalihan seluruh Aset, Utang, Piutang dan penyatuan laporan keuangan melalui persetujuan persero dalam CV. Merger CV dengan CV Yang perlu diperhatikan: 1. Tanggung Jawab Persero (tanggung renteng): 2. Aktiva dan pasiva; 3. Legal compliance (Surat Keterangan Domisili, Izin Usaha Toko Modern, TDP); 4. Kepentingan Kreditor (Utang); 5. Tenaga Kerja; 6. Perjanjian – Perjanjian; (terutama perjanjian franchise)
  • 15. FRANCHISE AGREEMENT (Klausul yang perlu diperhatikan) Melalui pembaharuan Utang dan/atau Novasi – penggantian Debitor.
  • 16. √ Menambah bidang usaha pada CV “Pada dasarnya satu CV dapat menjalankan beberapa bidang usaha, kecuali hal-hal yang diatur lain, seperti contoh Rumah makan yang memiliki Tanda Daftar Usaha Pariwisata untuk Restauran hanya menerima satu bidang usaha dalam satu badan usaha”
  • 18.
  • 19. Gedung Aneka Tambang, 4th Floor (Pilar Corp.) Jl. TB. Simatupang No. 1, Lingkar Selatan ,Tanjung Barat, Jakarta 12530, Indonesia Phone : +6221 – 7591 6692 Fax : +6221 – 766 3283 www.legal4ukm.com www.strategihukum.net Konsultasi hukum bisnis & investasi: info@smartcolaw.com Mitra Legalitas bisnis anda: info@legal4ukm.com