SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
PENGUKURAN FLASH POINT BAHAN BAKAR
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Minyak bumi merupakan sumber kekayaan alam yang sangat penting dan tidak
dapat diperbaharui. perminyakan mengkaji atas sumber daya kekayaan alam yang
mempengaruhi peradaan manusia ini. Dalam proses produksi perlu mengetahui dasar
kajian perminyakan agar menemukan nilai keenomisan dan nilai kekormesillan. Untuk
mengamati segala suatu perubahan dan nilai ekonomis suatu fluida perlu dilakukan nya
pengamatan, percobaan, riset dan penelitian tentyang sifat fisik fluida reservoir atau
dengan kata lain analisa fluida reservoir. Salah satunya dengan mengetahui flash point
pada suatu bahan bakar tertentu,
Minyak bumi yang mempunyai flash point terendah akan membahayakan, karena
minyak tersebut mudah terbakar. Apabila minyak tersebut mempunyai titik nyala tinggi
juga kurang baik, karena akan susah mengalami pembakaran. Tetapi kalau ditinjau dari
segi keselamatan maka minyak yang baik mempunyai flash point yang tinggi karena
tidak mudah terbakar.
Dengan adanya permasalahan diatas dimana Minyak bumi yang mempunyai flash
point terendah akan membahayakan, karena minyak tersebut mudah terbakar maka di
lakukan praktikum FlASH POINT agar mengetahui titik nyala suatu bahan bakar, untuk
mengurangi kecelakaan kerja dikemudian hari.
B. TUJUAN PRAKTIKUM
Untuk Mengukur Flash Point bahan bakar, pada temperature dan tekanan yang terjadi
C. MANFAAT PRAKTIKUM
Untuk mengetahui titik nyala suatu bahan bakar
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
FLASH POINT
flash point bahan bakar adalah titik atau temperature dimana bahan bakar mulai terbakar,
flash point masing-masing bahan bakar berbeda-beda sesuai dengan karakteristik masing-masing
bahan bakar tersebut
flash point ditentukan dengan cara memanaskan sample dengan pemanasan yang tetap,
setelah tercapai suhu tertentu maka minyak mentah akan menguap. Uap tersebut akan menyala
jika test flame diarahkan pada uap tersebut sehingga akan terjadi semacam letupan kecil
Klasifikasi Flash point adalah :
1. Mudah terbakar (Titik Nyala Kurang dari 60,5 ° C / 140,9 ° F)
2. Tidak mudah terbakar (Titik Nyala Lebih dari 60,5 ° C / 140,9 ° F)
Flash Point sering digunakan sebagai karakteristik deskriptif bahan bakar cair, dan juga
digunakan untuk membantu mencirikan bahaya api dari cairan, selain itu Flash point berfungsi
untuk :
1. Pelumas Baru
a. Mengindikasikan API / kinerja dari pelumas
b. SAE / tingkat kekentalan dari pelumas
c. Jenis pelumas tersebut (Mineral, Semi synthetic atau synthetic).
2. Pelumas Sudah pakai
a. memberikan informasi hubungan kerja mesin dengan pelumas
b. Usia pakai pelumas
Apabila pelumas sudah terkontaminan dengan bahan bakar yang masuk ke sistim pelumasan
(Flash point akan rendah / mudah terbakar ) dan apabila pelumas sudah terkontaminan dengan air
dari sistim pendinginan/pelumas yang terkena jelaga atau kerak didalam mesin (Flash point akan
tinggi / tidak mudah terbakar ).
Dalam pengujian Produk minyak bumi flash point perlu diperhatikan yaitu :
a. Jika flash point < 230 °F /110 °C gunakan nyala uji pada suhu 30-50 °F / 17-28 °C agar
setiap kelipatan suhu 2 °F berada dibawah flash
b. Jika flash point > 230 °F /110 °C gunakan nyala uji pada suhu 30-50 °F / 17-28 °C agar
setiap kelipatan suhu 5 °F berada dibawah flash
Flash point dapat diukur dengan metode wadah terbuka atau wadah tertutup. Nilai yang
diukur pada wadah terbuka biasanya lebih tinggi dari yang diukut dengan metoda wadah
tertutup
Ketelitian Flash point cawan tertutup meliputi :
1. Repitibilitas
a, Flash point sampai 220 °F /104 °C 4 °F / 2°C
b. Flash point diatas 220 °F /104 °C 10°F /5,5°C
2. Reprodusibilitas
a. Flash point sampai 220 °F /104 °C 6 °F / 3,5 °C
b. Flash point diatas 220 °F /104 °C 15°F / 8,5°C
BAB III
METODE PRAKTIKUM
A. BAHAN :
- Barbagai macam bahan bakar alternatif/biodiesel yang mengandung minyak nabati
yang sudah diubah senyawanya menjadi methyl ester, bahan yang digunakan yaitu
ethanol 96%
- Misalnya bahan bakar biodiesel dari biji jarak, biodiesel dari biji nyamplung, biji
karet
B. ALAT :
- Bajana penampung bahan bakar
- Tabung LPG beserta isinya sebagai pemanasan dari bahan bakar
- Stop kontak
- Switc on/off untuk menghidupkan dan mematikan mesin
- Termo kontrol digital
- Termo couple sebagai sensor sushu bahan bakar yang akan diukur
- Busi pijar sebagai pemantik untuk membakar bahan bakar
C. RANGKAIAN PERALATAN DALAM PRAKTIKUM
D. PROSEDUR PRAKTIKUM
1. Siapkan bahan bakar yang akan diuji flash point atau titik bakar
2. Masukkan bahan bakar yang mau diukur ke dalam bejana/tabung atau cleaveland
3. Persiapkan pemantik bahan bakar yang disuplai oleh arus DC 12 Volt
4. Termokontrol dimasukkan dalam tabung cleaveland di atas permukaan bahan
bakar
5. Arus untuk menghidupkan pemantik diujicoba diujung pull aki
6. Pemantik di On-kan terhadap aki, tunggu sampai terjadi ledakan dari bahan bakar
yang sudah mulai terbakar
7. Catat angka yang tertera pada termokontrol saat mula terjadi ledakan.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan di dapatkan:
Pada saat percobaan dilakukan alat – alat yang akan digunakan harus dalam keadaan
dingin atau setara dengan suhu ruangan rata-rata 30˚ C. Bahan bakar bakar yang di uji yaitu
menggunakan ethanol 96%, setelah kurang lebih menit didapatkan titik nyala atau flash point
pada suhu 78˚ C menggunakan Termo kontrol digital. Penetuan Flash point atau nyala api
dengan ditandai dengan adanya percikan api yang berasal dari busi dan kemudian membakar
ethanol.
BAB V
KESIMPULAN
Dari percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa:
1. Didapatkan flash point dari bahan bakar ethanol 96% yaitu pada suhu 78˚ C
2. Suhu awal peralatan flash point harus di samakan dengan suhu ruangan
3. Penentuan titi k nyal a atau flash point dimaksudkan untuk
keamana n,untuk mengetahui sampai suhu berapa orang masih dapat bekerja dengan
aman dengan suatu bahan bakar tanpa timbul suatu bahaya kebakaran
4. S e m a k i n t i n g g i f l a s h p o i n t m a k a s a f e t y n y a s e m a k i n
b a g u s , s e m a k i n rendah flash point maka nilai ekonomisnya semakin baik
Lampiran
Laporan flash point
Laporan flash point

More Related Content

What's hot

ITP UNS SEMESTER 2 Mikum acara 1 Pengenalan alat dan teknik aseptis
ITP UNS SEMESTER 2 Mikum acara 1 Pengenalan alat dan teknik aseptisITP UNS SEMESTER 2 Mikum acara 1 Pengenalan alat dan teknik aseptis
ITP UNS SEMESTER 2 Mikum acara 1 Pengenalan alat dan teknik aseptisFransiska Puteri
 
kumpulan soal hukum-hukum gas
kumpulan soal hukum-hukum gaskumpulan soal hukum-hukum gas
kumpulan soal hukum-hukum gasRfebiola
 
Laporan pembuatandan analisa vco
Laporan pembuatandan analisa vcoLaporan pembuatandan analisa vco
Laporan pembuatandan analisa vcoPoetra Chebhungsu
 
Laporan praktikum kelembaban udara
Laporan praktikum kelembaban udaraLaporan praktikum kelembaban udara
Laporan praktikum kelembaban udaraDiajeng Ramadhan
 
Laporan 1 fisdas teori ketidakpastian
Laporan 1 fisdas teori ketidakpastianLaporan 1 fisdas teori ketidakpastian
Laporan 1 fisdas teori ketidakpastianWidya arsy
 
Analisis gravimetri
Analisis gravimetriAnalisis gravimetri
Analisis gravimetriTillapia
 
laporan kimia fisik - Proses adsorpsi isoterm larutan
laporan kimia fisik - Proses adsorpsi isoterm larutanlaporan kimia fisik - Proses adsorpsi isoterm larutan
laporan kimia fisik - Proses adsorpsi isoterm larutanqlp
 
Kereaktifan logam alkali
Kereaktifan logam alkaliKereaktifan logam alkali
Kereaktifan logam alkaliLolla Mustafa
 
Praktek Kalorimeter Fisika Dasar
Praktek Kalorimeter Fisika DasarPraktek Kalorimeter Fisika Dasar
Praktek Kalorimeter Fisika DasarWidya arsy
 
Metode Analisis Gravimetri
Metode Analisis Gravimetri Metode Analisis Gravimetri
Metode Analisis Gravimetri Awal Rahmad
 
Laporan praktikum kimia dasar
Laporan praktikum kimia dasarLaporan praktikum kimia dasar
Laporan praktikum kimia dasarilmanafia13
 
ITP UNS SEMESTER 2 Cairan newtonian dan non newtonian
ITP UNS SEMESTER 2 Cairan newtonian dan non newtonianITP UNS SEMESTER 2 Cairan newtonian dan non newtonian
ITP UNS SEMESTER 2 Cairan newtonian dan non newtonianFransiska Puteri
 
Perubahan Fasa
Perubahan FasaPerubahan Fasa
Perubahan FasaPTIK BB
 
Reaksi, Aplikasi, dan Titrasi Asam Basa (Kimia Kelas XI)
Reaksi, Aplikasi, dan Titrasi Asam Basa (Kimia Kelas XI)Reaksi, Aplikasi, dan Titrasi Asam Basa (Kimia Kelas XI)
Reaksi, Aplikasi, dan Titrasi Asam Basa (Kimia Kelas XI)Rifki Ristiovan
 
Laporan Spektrofotometri UV-Visible
Laporan Spektrofotometri UV-VisibleLaporan Spektrofotometri UV-Visible
Laporan Spektrofotometri UV-VisibleDila Adila
 

What's hot (20)

spektrofotometri serapan atom
spektrofotometri serapan atomspektrofotometri serapan atom
spektrofotometri serapan atom
 
Analisa Kimia Parfum
Analisa Kimia ParfumAnalisa Kimia Parfum
Analisa Kimia Parfum
 
ITP UNS SEMESTER 2 Mikum acara 1 Pengenalan alat dan teknik aseptis
ITP UNS SEMESTER 2 Mikum acara 1 Pengenalan alat dan teknik aseptisITP UNS SEMESTER 2 Mikum acara 1 Pengenalan alat dan teknik aseptis
ITP UNS SEMESTER 2 Mikum acara 1 Pengenalan alat dan teknik aseptis
 
viskositas
viskositasviskositas
viskositas
 
kumpulan soal hukum-hukum gas
kumpulan soal hukum-hukum gaskumpulan soal hukum-hukum gas
kumpulan soal hukum-hukum gas
 
Laporan pembuatandan analisa vco
Laporan pembuatandan analisa vcoLaporan pembuatandan analisa vco
Laporan pembuatandan analisa vco
 
Laporan praktikum kelembaban udara
Laporan praktikum kelembaban udaraLaporan praktikum kelembaban udara
Laporan praktikum kelembaban udara
 
Laporan 1 fisdas teori ketidakpastian
Laporan 1 fisdas teori ketidakpastianLaporan 1 fisdas teori ketidakpastian
Laporan 1 fisdas teori ketidakpastian
 
Analisis gravimetri
Analisis gravimetriAnalisis gravimetri
Analisis gravimetri
 
laporan kimia fisik - Proses adsorpsi isoterm larutan
laporan kimia fisik - Proses adsorpsi isoterm larutanlaporan kimia fisik - Proses adsorpsi isoterm larutan
laporan kimia fisik - Proses adsorpsi isoterm larutan
 
Kereaktifan logam alkali
Kereaktifan logam alkaliKereaktifan logam alkali
Kereaktifan logam alkali
 
Gravimetri
GravimetriGravimetri
Gravimetri
 
Praktek Kalorimeter Fisika Dasar
Praktek Kalorimeter Fisika DasarPraktek Kalorimeter Fisika Dasar
Praktek Kalorimeter Fisika Dasar
 
Metode Analisis Gravimetri
Metode Analisis Gravimetri Metode Analisis Gravimetri
Metode Analisis Gravimetri
 
Laporan praktikum kimia analisa (ANALISA KUALITATIF)
Laporan praktikum kimia analisa (ANALISA KUALITATIF)Laporan praktikum kimia analisa (ANALISA KUALITATIF)
Laporan praktikum kimia analisa (ANALISA KUALITATIF)
 
Laporan praktikum kimia dasar
Laporan praktikum kimia dasarLaporan praktikum kimia dasar
Laporan praktikum kimia dasar
 
ITP UNS SEMESTER 2 Cairan newtonian dan non newtonian
ITP UNS SEMESTER 2 Cairan newtonian dan non newtonianITP UNS SEMESTER 2 Cairan newtonian dan non newtonian
ITP UNS SEMESTER 2 Cairan newtonian dan non newtonian
 
Perubahan Fasa
Perubahan FasaPerubahan Fasa
Perubahan Fasa
 
Reaksi, Aplikasi, dan Titrasi Asam Basa (Kimia Kelas XI)
Reaksi, Aplikasi, dan Titrasi Asam Basa (Kimia Kelas XI)Reaksi, Aplikasi, dan Titrasi Asam Basa (Kimia Kelas XI)
Reaksi, Aplikasi, dan Titrasi Asam Basa (Kimia Kelas XI)
 
Laporan Spektrofotometri UV-Visible
Laporan Spektrofotometri UV-VisibleLaporan Spektrofotometri UV-Visible
Laporan Spektrofotometri UV-Visible
 

Viewers also liked

Analisa patahan lembang
Analisa patahan lembangAnalisa patahan lembang
Analisa patahan lembangAwang Deswari
 
Tugas Kimdas (Hukum 3 termodinamika)
Tugas Kimdas (Hukum 3 termodinamika)Tugas Kimdas (Hukum 3 termodinamika)
Tugas Kimdas (Hukum 3 termodinamika)Chaed Al Habibah
 
Laporan resmi Mekanika Tanah
Laporan resmi Mekanika TanahLaporan resmi Mekanika Tanah
Laporan resmi Mekanika TanahReza Bae
 
Bahan kimia mudah terbakar
Bahan kimia mudah terbakarBahan kimia mudah terbakar
Bahan kimia mudah terbakaridmawan
 
Bahan mudah terbakar (flammable)
Bahan mudah terbakar (flammable)Bahan mudah terbakar (flammable)
Bahan mudah terbakar (flammable)Alvinura Fajrin
 
metode pengujian sifat fisika minyak bumi 2014
metode pengujian sifat fisika minyak bumi 2014metode pengujian sifat fisika minyak bumi 2014
metode pengujian sifat fisika minyak bumi 2014ebenezerskl
 
Contoh persentasi laporan PKL
Contoh persentasi laporan PKLContoh persentasi laporan PKL
Contoh persentasi laporan PKLFirman Sufiana
 
Laporan praktikum kerusakan b. pangan bu arin
Laporan praktikum kerusakan b. pangan bu arinLaporan praktikum kerusakan b. pangan bu arin
Laporan praktikum kerusakan b. pangan bu arinramdhanisari
 

Viewers also liked (10)

Analisa patahan lembang
Analisa patahan lembangAnalisa patahan lembang
Analisa patahan lembang
 
5 bab ii
5 bab ii5 bab ii
5 bab ii
 
Tugas Kimdas (Hukum 3 termodinamika)
Tugas Kimdas (Hukum 3 termodinamika)Tugas Kimdas (Hukum 3 termodinamika)
Tugas Kimdas (Hukum 3 termodinamika)
 
Laporan resmi Mekanika Tanah
Laporan resmi Mekanika TanahLaporan resmi Mekanika Tanah
Laporan resmi Mekanika Tanah
 
Abere J O_MEng_2010
Abere J O_MEng_2010Abere J O_MEng_2010
Abere J O_MEng_2010
 
Bahan kimia mudah terbakar
Bahan kimia mudah terbakarBahan kimia mudah terbakar
Bahan kimia mudah terbakar
 
Bahan mudah terbakar (flammable)
Bahan mudah terbakar (flammable)Bahan mudah terbakar (flammable)
Bahan mudah terbakar (flammable)
 
metode pengujian sifat fisika minyak bumi 2014
metode pengujian sifat fisika minyak bumi 2014metode pengujian sifat fisika minyak bumi 2014
metode pengujian sifat fisika minyak bumi 2014
 
Contoh persentasi laporan PKL
Contoh persentasi laporan PKLContoh persentasi laporan PKL
Contoh persentasi laporan PKL
 
Laporan praktikum kerusakan b. pangan bu arin
Laporan praktikum kerusakan b. pangan bu arinLaporan praktikum kerusakan b. pangan bu arin
Laporan praktikum kerusakan b. pangan bu arin
 

Similar to Laporan flash point

PPT Titik Nyala, TItik Api dan Titik Asap.pptx
PPT Titik Nyala, TItik Api dan Titik Asap.pptxPPT Titik Nyala, TItik Api dan Titik Asap.pptx
PPT Titik Nyala, TItik Api dan Titik Asap.pptxDandyFaiqDzakiIrawan
 
PPT LAPORAN PKL RU III.pptx
PPT LAPORAN PKL RU III.pptxPPT LAPORAN PKL RU III.pptx
PPT LAPORAN PKL RU III.pptxEgaAryaPangestu
 
FIRE PROTECTION & FIGHTING AWARENESS.ppt
FIRE PROTECTION & FIGHTING AWARENESS.pptFIRE PROTECTION & FIGHTING AWARENESS.ppt
FIRE PROTECTION & FIGHTING AWARENESS.pptRachmanLintang
 
PENANGANAN BAHAN MUDAH TERBAKAR & MELEDAK.ppt
PENANGANAN BAHAN MUDAH TERBAKAR & MELEDAK.pptPENANGANAN BAHAN MUDAH TERBAKAR & MELEDAK.ppt
PENANGANAN BAHAN MUDAH TERBAKAR & MELEDAK.pptEdward Banjarnahor
 
teknik cara Pemadaman kebakaran tahap awal
teknik cara Pemadaman kebakaran tahap awalteknik cara Pemadaman kebakaran tahap awal
teknik cara Pemadaman kebakaran tahap awalAnggi762512
 
Standard of prosedur furnace
Standard of prosedur furnaceStandard of prosedur furnace
Standard of prosedur furnacePhity Nakul
 
Bahan Bakar Cair dan Gas
Bahan Bakar Cair dan GasBahan Bakar Cair dan Gas
Bahan Bakar Cair dan GasDewi Izza
 
Yoel immanuella ~ makalah minyak bumi
Yoel immanuella ~ makalah minyak bumiYoel immanuella ~ makalah minyak bumi
Yoel immanuella ~ makalah minyak bumiYoel Immanuella
 
Contoh Helaian Amali Freezer
Contoh Helaian Amali FreezerContoh Helaian Amali Freezer
Contoh Helaian Amali FreezerMuhadzirMatZin
 
materi pompa ulir kompresor udara ulir.pdf
materi pompa ulir kompresor udara ulir.pdfmateri pompa ulir kompresor udara ulir.pdf
materi pompa ulir kompresor udara ulir.pdfzhonghe512
 
jhbubjnk,O.pptx
jhbubjnk,O.pptxjhbubjnk,O.pptx
jhbubjnk,O.pptxDoniDony
 

Similar to Laporan flash point (20)

PPT Titik Nyala, TItik Api dan Titik Asap.pptx
PPT Titik Nyala, TItik Api dan Titik Asap.pptxPPT Titik Nyala, TItik Api dan Titik Asap.pptx
PPT Titik Nyala, TItik Api dan Titik Asap.pptx
 
PPT LAPORAN PKL RU III.pptx
PPT LAPORAN PKL RU III.pptxPPT LAPORAN PKL RU III.pptx
PPT LAPORAN PKL RU III.pptx
 
Analisa Fluida Reservoir
Analisa Fluida Reservoir Analisa Fluida Reservoir
Analisa Fluida Reservoir
 
FIRE PROTECTION & FIGHTING AWARENESS.ppt
FIRE PROTECTION & FIGHTING AWARENESS.pptFIRE PROTECTION & FIGHTING AWARENESS.ppt
FIRE PROTECTION & FIGHTING AWARENESS.ppt
 
PENANGANAN BAHAN MUDAH TERBAKAR & MELEDAK.ppt
PENANGANAN BAHAN MUDAH TERBAKAR & MELEDAK.pptPENANGANAN BAHAN MUDAH TERBAKAR & MELEDAK.ppt
PENANGANAN BAHAN MUDAH TERBAKAR & MELEDAK.ppt
 
teknik cara Pemadaman kebakaran tahap awal
teknik cara Pemadaman kebakaran tahap awalteknik cara Pemadaman kebakaran tahap awal
teknik cara Pemadaman kebakaran tahap awal
 
Standard of prosedur furnace
Standard of prosedur furnaceStandard of prosedur furnace
Standard of prosedur furnace
 
Bahan Bakar Cair dan Gas
Bahan Bakar Cair dan GasBahan Bakar Cair dan Gas
Bahan Bakar Cair dan Gas
 
Yoel immanuella ~ makalah minyak bumi
Yoel immanuella ~ makalah minyak bumiYoel immanuella ~ makalah minyak bumi
Yoel immanuella ~ makalah minyak bumi
 
artikel ilmiah
artikel ilmiahartikel ilmiah
artikel ilmiah
 
A1 c112031 artikel
A1 c112031 artikelA1 c112031 artikel
A1 c112031 artikel
 
artikel ilmiah
artikel ilmiahartikel ilmiah
artikel ilmiah
 
Contoh Helaian Amali Freezer
Contoh Helaian Amali FreezerContoh Helaian Amali Freezer
Contoh Helaian Amali Freezer
 
6 corelab
6 corelab6 corelab
6 corelab
 
laporan praktikum motor bakar
laporan praktikum motor bakarlaporan praktikum motor bakar
laporan praktikum motor bakar
 
materi pompa ulir kompresor udara ulir.pdf
materi pompa ulir kompresor udara ulir.pdfmateri pompa ulir kompresor udara ulir.pdf
materi pompa ulir kompresor udara ulir.pdf
 
Boiler sop 20100217
Boiler sop 20100217Boiler sop 20100217
Boiler sop 20100217
 
380638268 oil-analysis-training
380638268 oil-analysis-training380638268 oil-analysis-training
380638268 oil-analysis-training
 
Otomotif
OtomotifOtomotif
Otomotif
 
jhbubjnk,O.pptx
jhbubjnk,O.pptxjhbubjnk,O.pptx
jhbubjnk,O.pptx
 

Recently uploaded

Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxmuhammadrizky331164
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++FujiAdam
 
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptxMuhararAhmad
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaRenaYunita2
 
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studiossuser52d6bf
 
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.pptSonyGobang1
 

Recently uploaded (6)

Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
 
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
 
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
 
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
 

Laporan flash point

  • 1. PENGUKURAN FLASH POINT BAHAN BAKAR BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Minyak bumi merupakan sumber kekayaan alam yang sangat penting dan tidak dapat diperbaharui. perminyakan mengkaji atas sumber daya kekayaan alam yang mempengaruhi peradaan manusia ini. Dalam proses produksi perlu mengetahui dasar kajian perminyakan agar menemukan nilai keenomisan dan nilai kekormesillan. Untuk mengamati segala suatu perubahan dan nilai ekonomis suatu fluida perlu dilakukan nya pengamatan, percobaan, riset dan penelitian tentyang sifat fisik fluida reservoir atau dengan kata lain analisa fluida reservoir. Salah satunya dengan mengetahui flash point pada suatu bahan bakar tertentu, Minyak bumi yang mempunyai flash point terendah akan membahayakan, karena minyak tersebut mudah terbakar. Apabila minyak tersebut mempunyai titik nyala tinggi juga kurang baik, karena akan susah mengalami pembakaran. Tetapi kalau ditinjau dari segi keselamatan maka minyak yang baik mempunyai flash point yang tinggi karena tidak mudah terbakar. Dengan adanya permasalahan diatas dimana Minyak bumi yang mempunyai flash point terendah akan membahayakan, karena minyak tersebut mudah terbakar maka di lakukan praktikum FlASH POINT agar mengetahui titik nyala suatu bahan bakar, untuk mengurangi kecelakaan kerja dikemudian hari. B. TUJUAN PRAKTIKUM Untuk Mengukur Flash Point bahan bakar, pada temperature dan tekanan yang terjadi C. MANFAAT PRAKTIKUM Untuk mengetahui titik nyala suatu bahan bakar
  • 2. BAB II TINJAUAN PUSTAKA FLASH POINT flash point bahan bakar adalah titik atau temperature dimana bahan bakar mulai terbakar, flash point masing-masing bahan bakar berbeda-beda sesuai dengan karakteristik masing-masing bahan bakar tersebut flash point ditentukan dengan cara memanaskan sample dengan pemanasan yang tetap, setelah tercapai suhu tertentu maka minyak mentah akan menguap. Uap tersebut akan menyala jika test flame diarahkan pada uap tersebut sehingga akan terjadi semacam letupan kecil Klasifikasi Flash point adalah : 1. Mudah terbakar (Titik Nyala Kurang dari 60,5 ° C / 140,9 ° F) 2. Tidak mudah terbakar (Titik Nyala Lebih dari 60,5 ° C / 140,9 ° F) Flash Point sering digunakan sebagai karakteristik deskriptif bahan bakar cair, dan juga digunakan untuk membantu mencirikan bahaya api dari cairan, selain itu Flash point berfungsi untuk : 1. Pelumas Baru a. Mengindikasikan API / kinerja dari pelumas b. SAE / tingkat kekentalan dari pelumas c. Jenis pelumas tersebut (Mineral, Semi synthetic atau synthetic). 2. Pelumas Sudah pakai a. memberikan informasi hubungan kerja mesin dengan pelumas b. Usia pakai pelumas Apabila pelumas sudah terkontaminan dengan bahan bakar yang masuk ke sistim pelumasan (Flash point akan rendah / mudah terbakar ) dan apabila pelumas sudah terkontaminan dengan air
  • 3. dari sistim pendinginan/pelumas yang terkena jelaga atau kerak didalam mesin (Flash point akan tinggi / tidak mudah terbakar ). Dalam pengujian Produk minyak bumi flash point perlu diperhatikan yaitu : a. Jika flash point < 230 °F /110 °C gunakan nyala uji pada suhu 30-50 °F / 17-28 °C agar setiap kelipatan suhu 2 °F berada dibawah flash b. Jika flash point > 230 °F /110 °C gunakan nyala uji pada suhu 30-50 °F / 17-28 °C agar setiap kelipatan suhu 5 °F berada dibawah flash Flash point dapat diukur dengan metode wadah terbuka atau wadah tertutup. Nilai yang diukur pada wadah terbuka biasanya lebih tinggi dari yang diukut dengan metoda wadah tertutup Ketelitian Flash point cawan tertutup meliputi : 1. Repitibilitas a, Flash point sampai 220 °F /104 °C 4 °F / 2°C b. Flash point diatas 220 °F /104 °C 10°F /5,5°C 2. Reprodusibilitas a. Flash point sampai 220 °F /104 °C 6 °F / 3,5 °C b. Flash point diatas 220 °F /104 °C 15°F / 8,5°C
  • 4. BAB III METODE PRAKTIKUM A. BAHAN : - Barbagai macam bahan bakar alternatif/biodiesel yang mengandung minyak nabati yang sudah diubah senyawanya menjadi methyl ester, bahan yang digunakan yaitu ethanol 96% - Misalnya bahan bakar biodiesel dari biji jarak, biodiesel dari biji nyamplung, biji karet B. ALAT : - Bajana penampung bahan bakar - Tabung LPG beserta isinya sebagai pemanasan dari bahan bakar - Stop kontak - Switc on/off untuk menghidupkan dan mematikan mesin - Termo kontrol digital - Termo couple sebagai sensor sushu bahan bakar yang akan diukur - Busi pijar sebagai pemantik untuk membakar bahan bakar C. RANGKAIAN PERALATAN DALAM PRAKTIKUM
  • 5. D. PROSEDUR PRAKTIKUM 1. Siapkan bahan bakar yang akan diuji flash point atau titik bakar 2. Masukkan bahan bakar yang mau diukur ke dalam bejana/tabung atau cleaveland 3. Persiapkan pemantik bahan bakar yang disuplai oleh arus DC 12 Volt 4. Termokontrol dimasukkan dalam tabung cleaveland di atas permukaan bahan bakar 5. Arus untuk menghidupkan pemantik diujicoba diujung pull aki 6. Pemantik di On-kan terhadap aki, tunggu sampai terjadi ledakan dari bahan bakar yang sudah mulai terbakar 7. Catat angka yang tertera pada termokontrol saat mula terjadi ledakan.
  • 6. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan di dapatkan: Pada saat percobaan dilakukan alat – alat yang akan digunakan harus dalam keadaan dingin atau setara dengan suhu ruangan rata-rata 30˚ C. Bahan bakar bakar yang di uji yaitu menggunakan ethanol 96%, setelah kurang lebih menit didapatkan titik nyala atau flash point pada suhu 78˚ C menggunakan Termo kontrol digital. Penetuan Flash point atau nyala api dengan ditandai dengan adanya percikan api yang berasal dari busi dan kemudian membakar ethanol.
  • 7. BAB V KESIMPULAN Dari percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa: 1. Didapatkan flash point dari bahan bakar ethanol 96% yaitu pada suhu 78˚ C 2. Suhu awal peralatan flash point harus di samakan dengan suhu ruangan 3. Penentuan titi k nyal a atau flash point dimaksudkan untuk keamana n,untuk mengetahui sampai suhu berapa orang masih dapat bekerja dengan aman dengan suatu bahan bakar tanpa timbul suatu bahaya kebakaran 4. S e m a k i n t i n g g i f l a s h p o i n t m a k a s a f e t y n y a s e m a k i n b a g u s , s e m a k i n rendah flash point maka nilai ekonomisnya semakin baik