2. Tujuan
• Mampu menjelaskan serta dapat memahami pengertian
tentang konsep dasar api.
• Mengetahui dan mampu melakukan antisipasi pencegahan
dan pemadaman kebakaran pada tempat-tempat kerja di
kantor dan workshop), bila terjadi kebakaran dengan
menggunakan prinsip konsep dasar api.
4. PEMBAKARAN
( METODE NYALA API )
Pandangan Datar Limas ( Tetra-hedron )
Bahan Reduksi
( Bahan Bakar )
Bahan
Oksidasi
Panas
Reaksi Rantai
Kimia
5. Suatu reaksikimia berupa proses oksidasiyang diikuti oleh
proses pengeluaran cahaya dan panas
API?
6. TITIK NYALA(flash point)
Adalah suhu minimal yang
diperlukan untuk menghasilkan
sejumlah uap minimal dari bahan
bakar dan apabila uap tersebut diberi
sumber nyala akan terbakar sesaat,
karena jumlah uap yang terbentuk
belum cukup untuk terus menyala.
(Ingat: makin rendah titik nyala suatu bahan
bakar, semakin mudah ia terbakar)
8. FLASH POINT
Titik nyala/ flash point adalah kondisi
dimana bahan bakar ( fuel ) pada suhu
terendahnya mulai membentuk uap dan
selanjutnya dalam jumlah yang cukup
untuk siap terbakar
9. BATAS BISA TERBAKAR
(flammable/combustible range)
Batas konsentrasi campuran antara uap
bahan bakar dengan udara yang dapat
terbakar (menyala) bila dikenai sumber
panas
Dibatasi oleh:
Batas Bisa Terbakar Atas (UEL/UFL)
Batas Bisa Terbakar Bawah (LEL/LFL)
10. BENSIN
Daerah bisa terbakar
Daerah jenuh/ gemuk
Daerah kurang
zat asam
Batas bisa terbakar atas
7,4%
Batas bisa terbakar
bawah 1,4%
Daerah kurus
21% 10% Kadar Oksigen Di udara
Konsentrasi
uap
minyak
mentah
11. Daerah bisa terbakar sebagian bahan
(% vol. Uap di udara)
LEL UEL
Bensin 1,4 - 7,4
Kerosin 0,7 - 5,0
Jet Fuel 0,6 - 3,7
Propan 2,3 - 9,5
Butan 1,9 - 8,5
Asetelin 2,5 - 8,2
Spiritus 4,3 - 19,0
12. SUHU PENYALAAN SENDIRI
(auto ignition temperature)
Suhu dimana suhu terendah dari suatu
zat dapat menyala dengan sendirinya
tanpa ada perlakuan (treatment) dari
luar.
13. Suhu penyalaan sendiri untuk beberapa
jenis bahan bakar
• Bensin 257,2oC
• Kerosin 228oC
• Parafin 316oC
• Asetelin 335oC
• Propan 467oC
• Butan 405oC
• Arang 125oC
• Kertas Koran 185oC
• Kapas 225oC
• Jerami 170oC
• Serbuk Gergaji 195oC
14. TITIK BAKAR
(Fire Point)
Hubungan segitiga api dan siklus panas
yang membuat nyala api dapat
berlangsung terus menerus sepanjang
masih dalam keseimbangan yang tepat.
Keseimbangan siklus panas yang
sanggup membangkitkan generasi uap
secara terus menerus disebut “fire
point“.
15. A. : BAHAN PADAT KECUALI LOGAM
Membara, meninggalkan arang
dan abu
B. : BAHAN CAIR DAN GAS
Cairan terbakar pada permukaan
Gas terbakar pada mulut pancar
C. : APARAT LISTRIK BERTEGANGAN
Beresiko induksi
D. : LOGAM
Suhu sangat tinggi
17. Pencegahan Kebakaran adalah
tugas kita
Pelajari apa yang dapat dilakukan agar
tempat kerja kita aman dari kebakaran
• Api terbuka: kompor
• Penyalaan Spontan: tempat sampah
• Permukaan yang panas: pipa, solder
• Percikan mechanic: mesin-mesin
• Alat listrik: motor, lampu, kabel
• Gesekan: belt, tidak adanya pelumasan
• Listrik statis
18. Pencegahan Kebakaran
• Prinsip pencegahan kebakaran adalah
mengendalikan faktor-faktor terjadinya api yaitu:
oksigen, bahan dan sumber penyalaan
• Faktor bahan perlu diatur pelaksanaannya meliputi;
– penyimpanan
– pengangkutan
– pemakaian
19. Kebersihan
Kebersihan lingkungan adalah bagian dari pekerjaan
rutin tiap hari:
• Lantai; harus bersih dari sampah dan ceceran cairan
• Tempat sampah: buang sampah pada tempatnya
• Perkakas dan peralatan: bersih dan rapih.
• Alat pemadam: sedekat mungkin
dan di inspeksi
• Alat listrik: terlindungi dengan baik
• Area penyimpanan barang: bersih
• Pakaian: bersih dan dalam
keadaan baik
20. Pencegahan Kebakaran
Pada Kegiatan Kerja
• Larangan merokok di fasilitas dan tempat kerja yang
tertera rambu Larangan Merokok.
• Kegiatan pengelasan dilakukan pada area yang
diijinkan.
• Dilarang menyimpan bahan bakar di store yang
bercampur dengan material lainnya.
• Semua peralatan listrik dan kabel-kabel dipasang
menurut standarnya.
• Inspeksi Alat-alat Pemdamam Kebakaran dan Pompa
Pemadam, yakinkan berfungsi baik.
25. Alat Pemadam Api Ringan (APAR)
1
2
Keterangan ;
1. Gas Cartridge
2. Nozzle
3. Tabung
3
APAR dengan media tepung kimia kering
APAR dengan Media gas CO2
APAR dengan media Air
26. Langkah-langkah segera bila
terjadi api / kebakaran
A. Melihat api/ menemukan kebakaran
• Tetap tenang/ jangan panik
• Padamkan segera, apabila anda sanggup
Dengan cara:
- Tutup dengan karung/ bahan basah.
- Gunakan Alat Pemadam Api Ringan (APAR)
27. PETUNJUK PRAKTSI MENGGUNAKAN APAR
P
A
S
S
ull - Tarik pin (dan tekan pengaktif
cartridge untuk tipe Ansul).
im – Arahkan nozzle pada
permukaan api.
queeze – Tekan pelatuk sambil
memegang APAR posisi tegak.
weep – Sapukan dari samping ke
samping menutup daerah terbakar
dengan media.
28. Langkah-langkah segera bila
terjadi api/ kebakaran
B. Menemukan kebakaran
besar (anda tak sanggup)
• Segera minta pertolongan
• Bunyikan alarm dengan
memecah kaca dan
menekan tombol
• Tutuplah pintu-pintu yang berdekatan dengan
tempat kebakaran guna menghindari meluasnya
api
• Evakuasi orang-orang ke tempat yang telah
ditentukan/ aman (muster point)
29. Langkah-langkah segera bila
terjadi api/ kebakaran (2)
C. Mendengar alarm kebakaran
• Keluar dari daerah kebakaran melalui pintu-
pintu darurat yang telah ditentukan.
Biasanya pintu-pintu dirancang/dibuat anti
bakar dan berventilasi.
30. Langkah-langkah segera bila
terjadi api/ kebakaran (3)
D. Pakaian yang dipakai
terbakar
• Jatuhkan badan dan
berguling di lantai
• Pada orang lain, selimuti
api dengan karung/ kain/
bahan lain yang dibasahi
32. • Tabung – tekanan hingga 300 bar
( bar = satuan tekanan udara )
• Gendongan di belakang dilengkapi sabuk / tali
pengikat – untuk menahan tabung. Setiap kali
dipakai, semua sabuk / tali pengikat ke tubuh /
kepala harus dalam keadaan kendor agar dapat
dikenakan ukuran badan siapapun
• Regulator – alat yang mengubah udara dari
tekanan tinggi ke tekanan yang dibutuhkan
• Katup pengatur tarikan nafas – atau katup positif
untuk mengalirkan udara konstan
• Masker tembus pandang – dilengkapi, mangkuk
hidung dan mulut, membran untuk berbicara,
serta tali / sabuk pengerat di kepala
COMPONENTS
33. ATURAN PENGGUNAAN
1. Periksa isi tabung harus diatas 250
bar atau 5/6 dari maksimum daya isi
2. Kenakan di ruang berudara segar
3. Minimum 2 orang dalam kelompok
yang mengenakan BA
4. Satu orang keluar, semua juga harus
keluar
5. Pemberian tanda bahaya menjadi
prioritas utama
6. Selalu mengontrol saat memasuki
ruangan-ruangan baru
34. PERTIMBANGAN KESELAMATAN
( LAMP )
L – Local Knowledge
Mengetahui situasi dan kondisi
A – Ample air
Memiliki cadangan udara lebih
M – Make a mental note of entry point
Memastikan tanda-tanda fisik titik masuk
P – Prior to going in, make a PLAN
Susun rencana sebelum masuk
35. MEMERIKSA PERALATAN
• Kendorkan semua sabuk / perangkat
sebelum / sesudah digunakan
• Periksa katup negatif ( katup udara keluar
jika menarik nafas )
• Periksa tekanan udara tabung
• Periksa tanda udara minim ( suara /
getaran )
36. PERAWATAN
( KHUSUS OPERATOR )
Katup masker dan bagian mulut – hidung:
Dibersihkan dengan air sabun desinfektan,
bilas dengan bersih dan dikeringkan
38. Misalnya :
DRAGER PA90 dengan tabung 6 liter diisi
hingga 300 Bar
Isi = Kapasitas x tekanan
= 6 liter x 300 Bar
= 1800 liter
39. Rata-rata konsumsi udara terpakai dengan
asumsi 40 liter/menit, maka durasi
pemakaian adalah sebagai berikut :
Durasi pemakaian = isi tabung dalam liter
Konsumsi rata-rata
= 1800 liter
40
= 45 menit
40. Durasi penuh – adalah waktu dari saat
perangkat BA itu di isi dan dipakai
hingga habisnya udara seluruhnya dari
isi tabung
41. Durasi pemakaian – adalah waktu dari
saat perangkat diperiksa sebelum
dipakai hingga isi tabung mencapai
waktu yang ditandai dengan bunyi alat
peringatan udara minim mulai bekerja.
42. Batas aman – adalah waktu dari tanda
bunyi peringatan udara minim hingga
isi udara tabung benar-benar habis