SlideShare a Scribd company logo
1 of 42
FIRE PROTECTION AND
FIGHTING
INDUSTRIALindo KONSULTRAIN SERVICES
IKS Safetyplus
Tujuan
• Mampu menjelaskan serta dapat memahami pengertian
tentang konsep dasar api.
• Mengetahui dan mampu melakukan antisipasi pencegahan
dan pemadaman kebakaran pada tempat-tempat kerja di
kantor dan workshop), bila terjadi kebakaran dengan
menggunakan prinsip konsep dasar api.
CHEMICAL CHAIN REACTION
Fuel side
Chemical
PEMBAKARAN
( METODE NYALA API )
Pandangan Datar Limas ( Tetra-hedron )
Bahan Reduksi
( Bahan Bakar )
Bahan
Oksidasi
Panas
Reaksi Rantai
Kimia
Suatu reaksikimia berupa proses oksidasiyang diikuti oleh
proses pengeluaran cahaya dan panas
API?
TITIK NYALA(flash point)
Adalah suhu minimal yang
diperlukan untuk menghasilkan
sejumlah uap minimal dari bahan
bakar dan apabila uap tersebut diberi
sumber nyala akan terbakar sesaat,
karena jumlah uap yang terbentuk
belum cukup untuk terus menyala.
(Ingat: makin rendah titik nyala suatu bahan
bakar, semakin mudah ia terbakar)
Titik nyala sebagian bahan
• Bensin -43oC
• Parafin 38oC
• ADO 38oC
• Butan -60oC
• Spiritus 13oC
• Kerosin 40 - 70oC
• Jet Fuel 38oC
• Propan -104oC
• Asetelin -18oC
• Belerang 307oC
FLASH POINT
Titik nyala/ flash point adalah kondisi
dimana bahan bakar ( fuel ) pada suhu
terendahnya mulai membentuk uap dan
selanjutnya dalam jumlah yang cukup
untuk siap terbakar
BATAS BISA TERBAKAR
(flammable/combustible range)
Batas konsentrasi campuran antara uap
bahan bakar dengan udara yang dapat
terbakar (menyala) bila dikenai sumber
panas
Dibatasi oleh:
 Batas Bisa Terbakar Atas (UEL/UFL)
 Batas Bisa Terbakar Bawah (LEL/LFL)
BENSIN
Daerah bisa terbakar
Daerah jenuh/ gemuk
Daerah kurang
zat asam
Batas bisa terbakar atas
7,4%
Batas bisa terbakar
bawah 1,4%
Daerah kurus
21% 10% Kadar Oksigen Di udara
Konsentrasi
uap
minyak
mentah
Daerah bisa terbakar sebagian bahan
(% vol. Uap di udara)
LEL UEL
 Bensin 1,4 - 7,4
 Kerosin 0,7 - 5,0
 Jet Fuel 0,6 - 3,7
 Propan 2,3 - 9,5
 Butan 1,9 - 8,5
 Asetelin 2,5 - 8,2
 Spiritus 4,3 - 19,0
SUHU PENYALAAN SENDIRI
(auto ignition temperature)
Suhu dimana suhu terendah dari suatu
zat dapat menyala dengan sendirinya
tanpa ada perlakuan (treatment) dari
luar.
Suhu penyalaan sendiri untuk beberapa
jenis bahan bakar
• Bensin 257,2oC
• Kerosin 228oC
• Parafin 316oC
• Asetelin 335oC
• Propan 467oC
• Butan 405oC
• Arang 125oC
• Kertas Koran 185oC
• Kapas 225oC
• Jerami 170oC
• Serbuk Gergaji 195oC
TITIK BAKAR
(Fire Point)
Hubungan segitiga api dan siklus panas
yang membuat nyala api dapat
berlangsung terus menerus sepanjang
masih dalam keseimbangan yang tepat.
Keseimbangan siklus panas yang
sanggup membangkitkan generasi uap
secara terus menerus disebut “fire
point“.
A. : BAHAN PADAT KECUALI LOGAM
Membara, meninggalkan arang
dan abu
B. : BAHAN CAIR DAN GAS
Cairan terbakar pada permukaan
Gas terbakar pada mulut pancar
C. : APARAT LISTRIK BERTEGANGAN
Beresiko induksi
D. : LOGAM
Suhu sangat tinggi
Pencegahan Kebakaran
Penyebab kebakaran:
• Kesalahan manusia
• Pandangan yang keliru
• Ketidaktahuan
• Gagal dalam mengikuti instruksi
Pencegahan Kebakaran adalah
tugas kita
Pelajari apa yang dapat dilakukan agar
tempat kerja kita aman dari kebakaran
• Api terbuka: kompor
• Penyalaan Spontan: tempat sampah
• Permukaan yang panas: pipa, solder
• Percikan mechanic: mesin-mesin
• Alat listrik: motor, lampu, kabel
• Gesekan: belt, tidak adanya pelumasan
• Listrik statis
Pencegahan Kebakaran
• Prinsip pencegahan kebakaran adalah
mengendalikan faktor-faktor terjadinya api yaitu:
oksigen, bahan dan sumber penyalaan
• Faktor bahan perlu diatur pelaksanaannya meliputi;
– penyimpanan
– pengangkutan
– pemakaian
Kebersihan
Kebersihan lingkungan adalah bagian dari pekerjaan
rutin tiap hari:
• Lantai; harus bersih dari sampah dan ceceran cairan
• Tempat sampah: buang sampah pada tempatnya
• Perkakas dan peralatan: bersih dan rapih.
• Alat pemadam: sedekat mungkin
dan di inspeksi
• Alat listrik: terlindungi dengan baik
• Area penyimpanan barang: bersih
• Pakaian: bersih dan dalam
keadaan baik
Pencegahan Kebakaran
Pada Kegiatan Kerja
• Larangan merokok di fasilitas dan tempat kerja yang
tertera rambu Larangan Merokok.
• Kegiatan pengelasan dilakukan pada area yang
diijinkan.
• Dilarang menyimpan bahan bakar di store yang
bercampur dengan material lainnya.
• Semua peralatan listrik dan kabel-kabel dipasang
menurut standarnya.
• Inspeksi Alat-alat Pemdamam Kebakaran dan Pompa
Pemadam, yakinkan berfungsi baik.
BASIC FIRE RESPONSE
Penanggulangan Kebakaran
Bila terjadi kebakaran
• Jangan Panik
• Bersikaplah dengan tenang
Ukuran selimut terpanjang umumnya
minimal 1,8 meter dan untuk tipe biasa
minimal panjangnya tidak boleh
berkurang dari 90 sentimeter
FIRE BLANKETS
MACAM-MACAM APAR
WATER FOAM DPC HALON CO2
Alat Pemadam Api Ringan (APAR)
1
2
Keterangan ;
1. Gas Cartridge
2. Nozzle
3. Tabung
3
APAR dengan media tepung kimia kering
APAR dengan Media gas CO2
APAR dengan media Air
Langkah-langkah segera bila
terjadi api / kebakaran
A. Melihat api/ menemukan kebakaran
• Tetap tenang/ jangan panik
• Padamkan segera, apabila anda sanggup
Dengan cara:
- Tutup dengan karung/ bahan basah.
- Gunakan Alat Pemadam Api Ringan (APAR)
PETUNJUK PRAKTSI MENGGUNAKAN APAR
P
A
S
S
ull - Tarik pin (dan tekan pengaktif
cartridge untuk tipe Ansul).
im – Arahkan nozzle pada
permukaan api.
queeze – Tekan pelatuk sambil
memegang APAR posisi tegak.
weep – Sapukan dari samping ke
samping menutup daerah terbakar
dengan media.
Langkah-langkah segera bila
terjadi api/ kebakaran
B. Menemukan kebakaran
besar (anda tak sanggup)
• Segera minta pertolongan
• Bunyikan alarm dengan
memecah kaca dan
menekan tombol
• Tutuplah pintu-pintu yang berdekatan dengan
tempat kebakaran guna menghindari meluasnya
api
• Evakuasi orang-orang ke tempat yang telah
ditentukan/ aman (muster point)
Langkah-langkah segera bila
terjadi api/ kebakaran (2)
C. Mendengar alarm kebakaran
• Keluar dari daerah kebakaran melalui pintu-
pintu darurat yang telah ditentukan.
Biasanya pintu-pintu dirancang/dibuat anti
bakar dan berventilasi.
Langkah-langkah segera bila
terjadi api/ kebakaran (3)
D. Pakaian yang dipakai
terbakar
• Jatuhkan badan dan
berguling di lantai
• Pada orang lain, selimuti
api dengan karung/ kain/
bahan lain yang dibasahi
BREATHING APPARATUS
• Tabung – tekanan hingga 300 bar
( bar = satuan tekanan udara )
• Gendongan di belakang dilengkapi sabuk / tali
pengikat – untuk menahan tabung. Setiap kali
dipakai, semua sabuk / tali pengikat ke tubuh /
kepala harus dalam keadaan kendor agar dapat
dikenakan ukuran badan siapapun
• Regulator – alat yang mengubah udara dari
tekanan tinggi ke tekanan yang dibutuhkan
• Katup pengatur tarikan nafas – atau katup positif
untuk mengalirkan udara konstan
• Masker tembus pandang – dilengkapi, mangkuk
hidung dan mulut, membran untuk berbicara,
serta tali / sabuk pengerat di kepala
COMPONENTS
ATURAN PENGGUNAAN
1. Periksa isi tabung harus diatas 250
bar atau 5/6 dari maksimum daya isi
2. Kenakan di ruang berudara segar
3. Minimum 2 orang dalam kelompok
yang mengenakan BA
4. Satu orang keluar, semua juga harus
keluar
5. Pemberian tanda bahaya menjadi
prioritas utama
6. Selalu mengontrol saat memasuki
ruangan-ruangan baru
PERTIMBANGAN KESELAMATAN
( LAMP )
L – Local Knowledge
Mengetahui situasi dan kondisi
A – Ample air
Memiliki cadangan udara lebih
M – Make a mental note of entry point
Memastikan tanda-tanda fisik titik masuk
P – Prior to going in, make a PLAN
Susun rencana sebelum masuk
MEMERIKSA PERALATAN
• Kendorkan semua sabuk / perangkat
sebelum / sesudah digunakan
• Periksa katup negatif ( katup udara keluar
jika menarik nafas )
• Periksa tekanan udara tabung
• Periksa tanda udara minim ( suara /
getaran )
PERAWATAN
( KHUSUS OPERATOR )
Katup masker dan bagian mulut – hidung:
Dibersihkan dengan air sabun desinfektan,
bilas dengan bersih dan dikeringkan
MENGHITUNG DURASI
PEMAKAIAN
Kapasitas dalam liter x Tekanan kerja
dalam Bar =
isi dalam liter
Misalnya :
DRAGER PA90 dengan tabung 6 liter diisi
hingga 300 Bar
Isi = Kapasitas x tekanan
= 6 liter x 300 Bar
= 1800 liter
Rata-rata konsumsi udara terpakai dengan
asumsi 40 liter/menit, maka durasi
pemakaian adalah sebagai berikut :
Durasi pemakaian = isi tabung dalam liter
Konsumsi rata-rata
= 1800 liter
40
= 45 menit
Durasi penuh – adalah waktu dari saat
perangkat BA itu di isi dan dipakai
hingga habisnya udara seluruhnya dari
isi tabung
Durasi pemakaian – adalah waktu dari
saat perangkat diperiksa sebelum
dipakai hingga isi tabung mencapai
waktu yang ditandai dengan bunyi alat
peringatan udara minim mulai bekerja.
Batas aman – adalah waktu dari tanda
bunyi peringatan udara minim hingga
isi udara tabung benar-benar habis

More Related Content

Similar to FIRE PROTECTION & FIGHTING AWARENESS.ppt

teknik cara Pemadaman kebakaran tahap awal
teknik cara Pemadaman kebakaran tahap awalteknik cara Pemadaman kebakaran tahap awal
teknik cara Pemadaman kebakaran tahap awalAnggi762512
 
TEORI API_NITA.pptx
TEORI API_NITA.pptxTEORI API_NITA.pptx
TEORI API_NITA.pptxJhonManroe1
 
Apar dan evakuasi 2020.pptx
Apar dan evakuasi 2020.pptxApar dan evakuasi 2020.pptx
Apar dan evakuasi 2020.pptxPungkyDwiHapsari
 
Materi pelatihan apar 1
Materi pelatihan apar 1Materi pelatihan apar 1
Materi pelatihan apar 1Eko Kiswanto
 
2 Makmal Sains Anda.pptx
2 Makmal Sains Anda.pptx2 Makmal Sains Anda.pptx
2 Makmal Sains Anda.pptxAnisAbdWahab1
 
Pengenalan kebakaran dan tindakan (Asnan Alias)
Pengenalan kebakaran dan tindakan (Asnan Alias)Pengenalan kebakaran dan tindakan (Asnan Alias)
Pengenalan kebakaran dan tindakan (Asnan Alias)Asnan Alias Enterprise
 
Ar101pencegahankebakaran 120207190044-phpapp02
Ar101pencegahankebakaran 120207190044-phpapp02Ar101pencegahankebakaran 120207190044-phpapp02
Ar101pencegahankebakaran 120207190044-phpapp02SheraShahira
 
BAB 1 KIMIA DI SEKITAR KITA (IPA KIMIA X KurMer).pdf
BAB 1 KIMIA DI SEKITAR KITA (IPA KIMIA X KurMer).pdfBAB 1 KIMIA DI SEKITAR KITA (IPA KIMIA X KurMer).pdf
BAB 1 KIMIA DI SEKITAR KITA (IPA KIMIA X KurMer).pdfRaniPutri29
 
Pencegahan-dan-Penanggulangan-Kebakaran-ppt.ppt
Pencegahan-dan-Penanggulangan-Kebakaran-ppt.pptPencegahan-dan-Penanggulangan-Kebakaran-ppt.ppt
Pencegahan-dan-Penanggulangan-Kebakaran-ppt.pptAhmad Fauzi
 
Fire Fighting (Muh.Napiah).ppt
Fire Fighting (Muh.Napiah).pptFire Fighting (Muh.Napiah).ppt
Fire Fighting (Muh.Napiah).pptBachrulUlum16
 
Materi K3 di Lab lingk.ppt
Materi K3 di Lab lingk.pptMateri K3 di Lab lingk.ppt
Materi K3 di Lab lingk.pptIchahusaini
 
2 Makmal Sains Anda.pdf
2 Makmal Sains Anda.pdf2 Makmal Sains Anda.pdf
2 Makmal Sains Anda.pdfSCHOOL
 
rt_apar (1).ppt
rt_apar (1).pptrt_apar (1).ppt
rt_apar (1).pptYogi_EC
 
scribfree.com_pencegahan-dan-penanggulangan-kebakaran.pdf
scribfree.com_pencegahan-dan-penanggulangan-kebakaran.pdfscribfree.com_pencegahan-dan-penanggulangan-kebakaran.pdf
scribfree.com_pencegahan-dan-penanggulangan-kebakaran.pdfkhoirilanwar17
 
PPT Titik Nyala, TItik Api dan Titik Asap.pptx
PPT Titik Nyala, TItik Api dan Titik Asap.pptxPPT Titik Nyala, TItik Api dan Titik Asap.pptx
PPT Titik Nyala, TItik Api dan Titik Asap.pptxDandyFaiqDzakiIrawan
 

Similar to FIRE PROTECTION & FIGHTING AWARENESS.ppt (20)

teknik cara Pemadaman kebakaran tahap awal
teknik cara Pemadaman kebakaran tahap awalteknik cara Pemadaman kebakaran tahap awal
teknik cara Pemadaman kebakaran tahap awal
 
AR101 Pencegahan Kebakaran
AR101 Pencegahan KebakaranAR101 Pencegahan Kebakaran
AR101 Pencegahan Kebakaran
 
TEORI API_NITA.pptx
TEORI API_NITA.pptxTEORI API_NITA.pptx
TEORI API_NITA.pptx
 
Apar dan evakuasi 2020.pptx
Apar dan evakuasi 2020.pptxApar dan evakuasi 2020.pptx
Apar dan evakuasi 2020.pptx
 
Materi pelatihan teori api
Materi pelatihan teori apiMateri pelatihan teori api
Materi pelatihan teori api
 
Materi pelatihan apar 1
Materi pelatihan apar 1Materi pelatihan apar 1
Materi pelatihan apar 1
 
Basic fire fighting
Basic fire fightingBasic fire fighting
Basic fire fighting
 
2 Makmal Sains Anda.pptx
2 Makmal Sains Anda.pptx2 Makmal Sains Anda.pptx
2 Makmal Sains Anda.pptx
 
Pengenalan kebakaran dan tindakan (Asnan Alias)
Pengenalan kebakaran dan tindakan (Asnan Alias)Pengenalan kebakaran dan tindakan (Asnan Alias)
Pengenalan kebakaran dan tindakan (Asnan Alias)
 
Ar101pencegahankebakaran 120207190044-phpapp02
Ar101pencegahankebakaran 120207190044-phpapp02Ar101pencegahankebakaran 120207190044-phpapp02
Ar101pencegahankebakaran 120207190044-phpapp02
 
BAB 1 KIMIA DI SEKITAR KITA (IPA KIMIA X KurMer).pdf
BAB 1 KIMIA DI SEKITAR KITA (IPA KIMIA X KurMer).pdfBAB 1 KIMIA DI SEKITAR KITA (IPA KIMIA X KurMer).pdf
BAB 1 KIMIA DI SEKITAR KITA (IPA KIMIA X KurMer).pdf
 
Laporan flash point
Laporan flash pointLaporan flash point
Laporan flash point
 
Pencegahan-dan-Penanggulangan-Kebakaran-ppt.ppt
Pencegahan-dan-Penanggulangan-Kebakaran-ppt.pptPencegahan-dan-Penanggulangan-Kebakaran-ppt.ppt
Pencegahan-dan-Penanggulangan-Kebakaran-ppt.ppt
 
Fire Fighting (Muh.Napiah).ppt
Fire Fighting (Muh.Napiah).pptFire Fighting (Muh.Napiah).ppt
Fire Fighting (Muh.Napiah).ppt
 
Materi K3 di Lab lingk.ppt
Materi K3 di Lab lingk.pptMateri K3 di Lab lingk.ppt
Materi K3 di Lab lingk.ppt
 
2 Makmal Sains Anda.pdf
2 Makmal Sains Anda.pdf2 Makmal Sains Anda.pdf
2 Makmal Sains Anda.pdf
 
rt_apar (1).ppt
rt_apar (1).pptrt_apar (1).ppt
rt_apar (1).ppt
 
Pengenalan fumigasi
Pengenalan fumigasiPengenalan fumigasi
Pengenalan fumigasi
 
scribfree.com_pencegahan-dan-penanggulangan-kebakaran.pdf
scribfree.com_pencegahan-dan-penanggulangan-kebakaran.pdfscribfree.com_pencegahan-dan-penanggulangan-kebakaran.pdf
scribfree.com_pencegahan-dan-penanggulangan-kebakaran.pdf
 
PPT Titik Nyala, TItik Api dan Titik Asap.pptx
PPT Titik Nyala, TItik Api dan Titik Asap.pptxPPT Titik Nyala, TItik Api dan Titik Asap.pptx
PPT Titik Nyala, TItik Api dan Titik Asap.pptx
 

Recently uploaded

PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 

Recently uploaded (20)

PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 

FIRE PROTECTION & FIGHTING AWARENESS.ppt

  • 1. FIRE PROTECTION AND FIGHTING INDUSTRIALindo KONSULTRAIN SERVICES IKS Safetyplus
  • 2. Tujuan • Mampu menjelaskan serta dapat memahami pengertian tentang konsep dasar api. • Mengetahui dan mampu melakukan antisipasi pencegahan dan pemadaman kebakaran pada tempat-tempat kerja di kantor dan workshop), bila terjadi kebakaran dengan menggunakan prinsip konsep dasar api.
  • 4. PEMBAKARAN ( METODE NYALA API ) Pandangan Datar Limas ( Tetra-hedron ) Bahan Reduksi ( Bahan Bakar ) Bahan Oksidasi Panas Reaksi Rantai Kimia
  • 5. Suatu reaksikimia berupa proses oksidasiyang diikuti oleh proses pengeluaran cahaya dan panas API?
  • 6. TITIK NYALA(flash point) Adalah suhu minimal yang diperlukan untuk menghasilkan sejumlah uap minimal dari bahan bakar dan apabila uap tersebut diberi sumber nyala akan terbakar sesaat, karena jumlah uap yang terbentuk belum cukup untuk terus menyala. (Ingat: makin rendah titik nyala suatu bahan bakar, semakin mudah ia terbakar)
  • 7. Titik nyala sebagian bahan • Bensin -43oC • Parafin 38oC • ADO 38oC • Butan -60oC • Spiritus 13oC • Kerosin 40 - 70oC • Jet Fuel 38oC • Propan -104oC • Asetelin -18oC • Belerang 307oC
  • 8. FLASH POINT Titik nyala/ flash point adalah kondisi dimana bahan bakar ( fuel ) pada suhu terendahnya mulai membentuk uap dan selanjutnya dalam jumlah yang cukup untuk siap terbakar
  • 9. BATAS BISA TERBAKAR (flammable/combustible range) Batas konsentrasi campuran antara uap bahan bakar dengan udara yang dapat terbakar (menyala) bila dikenai sumber panas Dibatasi oleh:  Batas Bisa Terbakar Atas (UEL/UFL)  Batas Bisa Terbakar Bawah (LEL/LFL)
  • 10. BENSIN Daerah bisa terbakar Daerah jenuh/ gemuk Daerah kurang zat asam Batas bisa terbakar atas 7,4% Batas bisa terbakar bawah 1,4% Daerah kurus 21% 10% Kadar Oksigen Di udara Konsentrasi uap minyak mentah
  • 11. Daerah bisa terbakar sebagian bahan (% vol. Uap di udara) LEL UEL  Bensin 1,4 - 7,4  Kerosin 0,7 - 5,0  Jet Fuel 0,6 - 3,7  Propan 2,3 - 9,5  Butan 1,9 - 8,5  Asetelin 2,5 - 8,2  Spiritus 4,3 - 19,0
  • 12. SUHU PENYALAAN SENDIRI (auto ignition temperature) Suhu dimana suhu terendah dari suatu zat dapat menyala dengan sendirinya tanpa ada perlakuan (treatment) dari luar.
  • 13. Suhu penyalaan sendiri untuk beberapa jenis bahan bakar • Bensin 257,2oC • Kerosin 228oC • Parafin 316oC • Asetelin 335oC • Propan 467oC • Butan 405oC • Arang 125oC • Kertas Koran 185oC • Kapas 225oC • Jerami 170oC • Serbuk Gergaji 195oC
  • 14. TITIK BAKAR (Fire Point) Hubungan segitiga api dan siklus panas yang membuat nyala api dapat berlangsung terus menerus sepanjang masih dalam keseimbangan yang tepat. Keseimbangan siklus panas yang sanggup membangkitkan generasi uap secara terus menerus disebut “fire point“.
  • 15. A. : BAHAN PADAT KECUALI LOGAM Membara, meninggalkan arang dan abu B. : BAHAN CAIR DAN GAS Cairan terbakar pada permukaan Gas terbakar pada mulut pancar C. : APARAT LISTRIK BERTEGANGAN Beresiko induksi D. : LOGAM Suhu sangat tinggi
  • 16. Pencegahan Kebakaran Penyebab kebakaran: • Kesalahan manusia • Pandangan yang keliru • Ketidaktahuan • Gagal dalam mengikuti instruksi
  • 17. Pencegahan Kebakaran adalah tugas kita Pelajari apa yang dapat dilakukan agar tempat kerja kita aman dari kebakaran • Api terbuka: kompor • Penyalaan Spontan: tempat sampah • Permukaan yang panas: pipa, solder • Percikan mechanic: mesin-mesin • Alat listrik: motor, lampu, kabel • Gesekan: belt, tidak adanya pelumasan • Listrik statis
  • 18. Pencegahan Kebakaran • Prinsip pencegahan kebakaran adalah mengendalikan faktor-faktor terjadinya api yaitu: oksigen, bahan dan sumber penyalaan • Faktor bahan perlu diatur pelaksanaannya meliputi; – penyimpanan – pengangkutan – pemakaian
  • 19. Kebersihan Kebersihan lingkungan adalah bagian dari pekerjaan rutin tiap hari: • Lantai; harus bersih dari sampah dan ceceran cairan • Tempat sampah: buang sampah pada tempatnya • Perkakas dan peralatan: bersih dan rapih. • Alat pemadam: sedekat mungkin dan di inspeksi • Alat listrik: terlindungi dengan baik • Area penyimpanan barang: bersih • Pakaian: bersih dan dalam keadaan baik
  • 20. Pencegahan Kebakaran Pada Kegiatan Kerja • Larangan merokok di fasilitas dan tempat kerja yang tertera rambu Larangan Merokok. • Kegiatan pengelasan dilakukan pada area yang diijinkan. • Dilarang menyimpan bahan bakar di store yang bercampur dengan material lainnya. • Semua peralatan listrik dan kabel-kabel dipasang menurut standarnya. • Inspeksi Alat-alat Pemdamam Kebakaran dan Pompa Pemadam, yakinkan berfungsi baik.
  • 22. Penanggulangan Kebakaran Bila terjadi kebakaran • Jangan Panik • Bersikaplah dengan tenang
  • 23. Ukuran selimut terpanjang umumnya minimal 1,8 meter dan untuk tipe biasa minimal panjangnya tidak boleh berkurang dari 90 sentimeter FIRE BLANKETS
  • 25. Alat Pemadam Api Ringan (APAR) 1 2 Keterangan ; 1. Gas Cartridge 2. Nozzle 3. Tabung 3 APAR dengan media tepung kimia kering APAR dengan Media gas CO2 APAR dengan media Air
  • 26. Langkah-langkah segera bila terjadi api / kebakaran A. Melihat api/ menemukan kebakaran • Tetap tenang/ jangan panik • Padamkan segera, apabila anda sanggup Dengan cara: - Tutup dengan karung/ bahan basah. - Gunakan Alat Pemadam Api Ringan (APAR)
  • 27. PETUNJUK PRAKTSI MENGGUNAKAN APAR P A S S ull - Tarik pin (dan tekan pengaktif cartridge untuk tipe Ansul). im – Arahkan nozzle pada permukaan api. queeze – Tekan pelatuk sambil memegang APAR posisi tegak. weep – Sapukan dari samping ke samping menutup daerah terbakar dengan media.
  • 28. Langkah-langkah segera bila terjadi api/ kebakaran B. Menemukan kebakaran besar (anda tak sanggup) • Segera minta pertolongan • Bunyikan alarm dengan memecah kaca dan menekan tombol • Tutuplah pintu-pintu yang berdekatan dengan tempat kebakaran guna menghindari meluasnya api • Evakuasi orang-orang ke tempat yang telah ditentukan/ aman (muster point)
  • 29. Langkah-langkah segera bila terjadi api/ kebakaran (2) C. Mendengar alarm kebakaran • Keluar dari daerah kebakaran melalui pintu- pintu darurat yang telah ditentukan. Biasanya pintu-pintu dirancang/dibuat anti bakar dan berventilasi.
  • 30. Langkah-langkah segera bila terjadi api/ kebakaran (3) D. Pakaian yang dipakai terbakar • Jatuhkan badan dan berguling di lantai • Pada orang lain, selimuti api dengan karung/ kain/ bahan lain yang dibasahi
  • 32. • Tabung – tekanan hingga 300 bar ( bar = satuan tekanan udara ) • Gendongan di belakang dilengkapi sabuk / tali pengikat – untuk menahan tabung. Setiap kali dipakai, semua sabuk / tali pengikat ke tubuh / kepala harus dalam keadaan kendor agar dapat dikenakan ukuran badan siapapun • Regulator – alat yang mengubah udara dari tekanan tinggi ke tekanan yang dibutuhkan • Katup pengatur tarikan nafas – atau katup positif untuk mengalirkan udara konstan • Masker tembus pandang – dilengkapi, mangkuk hidung dan mulut, membran untuk berbicara, serta tali / sabuk pengerat di kepala COMPONENTS
  • 33. ATURAN PENGGUNAAN 1. Periksa isi tabung harus diatas 250 bar atau 5/6 dari maksimum daya isi 2. Kenakan di ruang berudara segar 3. Minimum 2 orang dalam kelompok yang mengenakan BA 4. Satu orang keluar, semua juga harus keluar 5. Pemberian tanda bahaya menjadi prioritas utama 6. Selalu mengontrol saat memasuki ruangan-ruangan baru
  • 34. PERTIMBANGAN KESELAMATAN ( LAMP ) L – Local Knowledge Mengetahui situasi dan kondisi A – Ample air Memiliki cadangan udara lebih M – Make a mental note of entry point Memastikan tanda-tanda fisik titik masuk P – Prior to going in, make a PLAN Susun rencana sebelum masuk
  • 35. MEMERIKSA PERALATAN • Kendorkan semua sabuk / perangkat sebelum / sesudah digunakan • Periksa katup negatif ( katup udara keluar jika menarik nafas ) • Periksa tekanan udara tabung • Periksa tanda udara minim ( suara / getaran )
  • 36. PERAWATAN ( KHUSUS OPERATOR ) Katup masker dan bagian mulut – hidung: Dibersihkan dengan air sabun desinfektan, bilas dengan bersih dan dikeringkan
  • 37. MENGHITUNG DURASI PEMAKAIAN Kapasitas dalam liter x Tekanan kerja dalam Bar = isi dalam liter
  • 38. Misalnya : DRAGER PA90 dengan tabung 6 liter diisi hingga 300 Bar Isi = Kapasitas x tekanan = 6 liter x 300 Bar = 1800 liter
  • 39. Rata-rata konsumsi udara terpakai dengan asumsi 40 liter/menit, maka durasi pemakaian adalah sebagai berikut : Durasi pemakaian = isi tabung dalam liter Konsumsi rata-rata = 1800 liter 40 = 45 menit
  • 40. Durasi penuh – adalah waktu dari saat perangkat BA itu di isi dan dipakai hingga habisnya udara seluruhnya dari isi tabung
  • 41. Durasi pemakaian – adalah waktu dari saat perangkat diperiksa sebelum dipakai hingga isi tabung mencapai waktu yang ditandai dengan bunyi alat peringatan udara minim mulai bekerja.
  • 42. Batas aman – adalah waktu dari tanda bunyi peringatan udara minim hingga isi udara tabung benar-benar habis