SlideShare a Scribd company logo
1 of 5
StandardOf Procedure
Furnace(Carbolite)
PRODI FISIKA
1
Standard Of Procedure
Furnace (Carbolite)
Doc. number
Prepared by Revised by
Signature Date
Name
/FMF/ Fitriyanti Nakul
I. Tujuan
Dokumen berikut menjelaskan prosedur operasi dari peralatan furnace (carbolite).
II. Fungsi
Instrumen ini digunakan untuk melelehkan logam, memanaskan objek pada suhu tinggi
serta merubah sifat-sifat dari objek (melalui perlakuan panas).
III. Tanggung Jawab
1. Penanggung jawab instrumen ini wajib melatih setiap mahasiswa atau pengguna lain
yang akan menggunakannya saat pertama kali.
2. Hanya pengguna yang telah dilatih yang boleh menggunakan instrumen ini secara
mandiri.
3. Pengguna wajib membaca dan mengikuti prosedur yang tertulis dalam SOP ini. Jika
terjadi permasalahan terkait instrumen, yang mengakibatkan instrumen ini tidak
berfungsi sebagaimana mestinya, pengguna wajib melaporkan ke penanggung jawab
instrumen ini.
4. Pengguna wajib merujuk ke buku manual instrumen ini untuk mendapatkan informasi
lebih detailnya.
StandardOf Procedure
Furnace(Carbolite)
PRODI FISIKA
2
IV. Referensi
Modul Safety Manual MF01 3.31, Carbolite- Installation, Operation, & Maintenance
Instructions 1100°C Chamber Furnaces ELF models.
http://www.carbolite.com/downloads/operating-manuals/
V. Hal-hal penting yang harus diperhatikan
1. Letakkan furnace dalam ruang yang memiliki keadaan ventilasi yang baik, jauh dari
sumber panas, dan pada permukaan yang tidak mudah terbakar atau tahan panas bila
terjadi kecelakaan tertumpahnya bahan secara tidak sengaja. Pastikan bahwa terdapat
ruang kosong paling tidak 50 mm di sekitar furnace.
2. Berhati-hatilah ketika memindahkan kemasan material/sampel dari chamber furnace.
Jangan merusak area sekitar pengisolasi ketika membersihkan bahan dari chamber
furnace.
3. Jangan memisahkan atau menghilangkan ubin keramik dari furnace.
4. Jangan memasukkan material yang mudah terbakar ke dalam furnace.
5. Panaskan sampel dalam waktu singkat dengan suhu mendekati suhu maksimum. Jangan
meninggalkan furnace pada suhu tinggi ketika tidak diperlukan. Suhu maksimum yang
ditetapkan untuk model EFL adalah 1100oC (2012oF)
6. Periksalah range tegangan yang sesuai dengan label pada furnace dan suplai tegangan
yang sesungguhnya dalam range yang sama (200-240V atau 100-120V).
7. Operator suplai listrik harus di ground (di tanahkan).
8. Pot gangang dan sarung tangan tahan panas harus selalu digunakan ketika mengambil
bahan dari furnace. Jika diperlukan, gunakan pelindung wajah.
9. Jangan mengutak atik atau melakukan penyesuaian atau perbaikan pintu, control flame
panel atau bagian lain dari furnace yang dapat menyebabkan kebocoran pada furnace.
Perbaikan furnace harus dilakukan oleh teknisi atau orang yang sudah ahli.
10. Untuk praktikan pemula jangan menggunakan furnace sendiri, damping dengan
petugas lab ataupun dengan member lainnya. Baca petunjuk penggunaan furnace
sebelum digunakan.
StandardOf Procedure
Furnace(Carbolite)
PRODI FISIKA
3
VI. Konfigurasi, definisi dan symbol
Gambar 1. Tampilan Furnace
A
B
Page key
Timer key
Arrow keys
301
Home
Display
Output
Indicator
StandardOf Procedure
Furnace(Carbolite)
PRODI FISIKA
4
VII. Cara penggunaan:
1. Hubungkan furnace dengan sumber listrik
2. Buka pintu dan tempatkan muatan sampel dalam chamber furnace
3. Tutup pintu hingga terdengar bunyi “klik” sebagai tanda pintu telah tertutup
sempurna
4. Tekan tombol power A (green switch)
5. Tekan page key hingga muncul tulisan “SPoC” pada home display (artinya kita akan
atur set point untuk temperatur)
6. Atur temperatur dengan menekan arrow keys
7. Tekan page key hingga muncul “SPrr” pada home display, artinya akan mengatur
kenaikan temperature tiap menit (variasi 0-100oC)
8. Tekan lagi page key agak lama (3-5 detik) hingga muncul “t.typ” pada home
display. Atur dan pilih tipe waktu t1, t2, t3, 34, atau t5 dengan menggunakan arrow
key
9. Set waktu sesuai dengan yang dibutuhkan
10. Furnace sudah mulai bekerja.
11. Untuk mematikan furnace, atur switch pada posisi off. Tampilan pada display
menjadi kosong. Jika hendak meninggalkan furnace, pastikan sumber listrik sudah
terisolasi dengan baik.
 Kondisi dari sinyal lampu:
1. Lampu B menyala saat alat beroperasi dan temperatur mulai naik.
2. Output indicator akan menyala saat beroperasi.
3. Untuk temperatur set point rendah (saat temperature < 40oC) sebaiknya gunakan
“SPrr” kurang dari 50oC agar temperatur cepat stabil saat mencapai set point.
4. Lampu timer indicator akan menyala saat waktu mulai menghitung mundur. Artinya
perhitungan waktu sudah dimulai.
StandardOf Procedure
Furnace(Carbolite)
PRODI FISIKA
5
5. Lampu B akan menyala hanya pada saat temperatur naik, saat proses kenaikan
temperatur sudah selesai maka lampu akan mati, heating element sudah tidak
berfungsi dan mulai dilakukan penurunan temperatur secara otomatis.
 Klasifikasi pemilihan “t.typ”
1. t1 (harus menekan timer) artinya waktu akan menghitung mundur secara otomatis saat
temperatur sudah mencapai set point, dan akan berhenti secara otomatis lalu
temperature dimulai saat waktu sudah selesai.
2. t2 artinya saat temperatur sudah stabil mencapai set point tekan timer key untuk
memulai waktu hitung mundur. Sistem akan berhenti secara otomatis saat waktu
sudah habis.
3. t3 hampir mirip t2 hanya pada home display yang muncul adalah waktu.
4. t4 dan t5 mirip t1, tapi setelah waktu selesai maka furnace akan kembali ke mode
normal.
VIII. Incident Respon
1. Jika cedera terjadi lakukan pertolongan pertama, atau jika perlu mencari bantuan
medis. Atau segera hubungi satuan/pihak yang tertera pada “Emergency Contact Info”
untuk memperoleh penanganan lebih lanjut.
2. Semua insiden non-darurat lainnya harus dilaporkan kepada K3L.

More Related Content

What's hot

SNI 16-7062-2004 tentang Pengukuran Intensitas Penerangan di Tempat Kerja
SNI 16-7062-2004 tentang Pengukuran Intensitas Penerangan di Tempat KerjaSNI 16-7062-2004 tentang Pengukuran Intensitas Penerangan di Tempat Kerja
SNI 16-7062-2004 tentang Pengukuran Intensitas Penerangan di Tempat KerjaMuhamad Imam Khairy
 
Laporan ikb acara 5
Laporan ikb acara 5Laporan ikb acara 5
Laporan ikb acara 5Yuwan Kilmi
 
3 termodinamika gas ideal dan gas nyata - copy
3 termodinamika  gas ideal  dan gas nyata - copy3 termodinamika  gas ideal  dan gas nyata - copy
3 termodinamika gas ideal dan gas nyata - copyMahammad Khadafi
 
Contoh soal perancangan dan pengukuran kerja
Contoh soal perancangan dan pengukuran kerjaContoh soal perancangan dan pengukuran kerja
Contoh soal perancangan dan pengukuran kerjaAriIsmawan
 
Termodinamika 1 lanjutan
Termodinamika 1 lanjutanTermodinamika 1 lanjutan
Termodinamika 1 lanjutanAPRIL
 
Pengukuran waktu kerja tidak langsung
Pengukuran waktu kerja tidak langsungPengukuran waktu kerja tidak langsung
Pengukuran waktu kerja tidak langsungISTA
 
Pengelasan Bawah Air ( Underwater Welding )
Pengelasan Bawah Air ( Underwater Welding )Pengelasan Bawah Air ( Underwater Welding )
Pengelasan Bawah Air ( Underwater Welding )Adhitya Wisnu Perdana
 
Pengukuran kerja tidak langsung
Pengukuran kerja tidak langsungPengukuran kerja tidak langsung
Pengukuran kerja tidak langsungDeni Irawan
 
Laporan praktikum statistik deskriptif
Laporan praktikum statistik deskriptif Laporan praktikum statistik deskriptif
Laporan praktikum statistik deskriptif EnvaPya
 
Transformasi fasa
Transformasi fasaTransformasi fasa
Transformasi fasarombang
 
Mesin pendingin (refrigerator) merupakan suatu rangkaian mesin yang mampu bek...
Mesin pendingin (refrigerator) merupakan suatu rangkaian mesin yang mampu bek...Mesin pendingin (refrigerator) merupakan suatu rangkaian mesin yang mampu bek...
Mesin pendingin (refrigerator) merupakan suatu rangkaian mesin yang mampu bek...Ir. Najamudin, MT
 
95652732 major-losses-adalah-kerugian-pada-aliran-dalam-pipa-yang-disebabkan-...
95652732 major-losses-adalah-kerugian-pada-aliran-dalam-pipa-yang-disebabkan-...95652732 major-losses-adalah-kerugian-pada-aliran-dalam-pipa-yang-disebabkan-...
95652732 major-losses-adalah-kerugian-pada-aliran-dalam-pipa-yang-disebabkan-...wahyuddin S.T
 

What's hot (20)

makalah-termokopel
makalah-termokopelmakalah-termokopel
makalah-termokopel
 
ERGONOMI: PERANCANGAN DISPLAY & KONTROL
ERGONOMI: PERANCANGAN DISPLAY & KONTROL ERGONOMI: PERANCANGAN DISPLAY & KONTROL
ERGONOMI: PERANCANGAN DISPLAY & KONTROL
 
SNI 16-7062-2004 tentang Pengukuran Intensitas Penerangan di Tempat Kerja
SNI 16-7062-2004 tentang Pengukuran Intensitas Penerangan di Tempat KerjaSNI 16-7062-2004 tentang Pengukuran Intensitas Penerangan di Tempat Kerja
SNI 16-7062-2004 tentang Pengukuran Intensitas Penerangan di Tempat Kerja
 
Termodinamika dan mesin kalor
Termodinamika dan mesin kalorTermodinamika dan mesin kalor
Termodinamika dan mesin kalor
 
Laporan ikb acara 5
Laporan ikb acara 5Laporan ikb acara 5
Laporan ikb acara 5
 
3 termodinamika gas ideal dan gas nyata - copy
3 termodinamika  gas ideal  dan gas nyata - copy3 termodinamika  gas ideal  dan gas nyata - copy
3 termodinamika gas ideal dan gas nyata - copy
 
Contoh soal perancangan dan pengukuran kerja
Contoh soal perancangan dan pengukuran kerjaContoh soal perancangan dan pengukuran kerja
Contoh soal perancangan dan pengukuran kerja
 
Termodinamika 1 lanjutan
Termodinamika 1 lanjutanTermodinamika 1 lanjutan
Termodinamika 1 lanjutan
 
Pengukuran waktu kerja tidak langsung
Pengukuran waktu kerja tidak langsungPengukuran waktu kerja tidak langsung
Pengukuran waktu kerja tidak langsung
 
Makalah Motor DC
Makalah Motor DCMakalah Motor DC
Makalah Motor DC
 
Ohm-meter
Ohm-meterOhm-meter
Ohm-meter
 
Pengelasan Bawah Air ( Underwater Welding )
Pengelasan Bawah Air ( Underwater Welding )Pengelasan Bawah Air ( Underwater Welding )
Pengelasan Bawah Air ( Underwater Welding )
 
Makalah bandul fisis
Makalah bandul fisisMakalah bandul fisis
Makalah bandul fisis
 
Pengukuran kerja tidak langsung
Pengukuran kerja tidak langsungPengukuran kerja tidak langsung
Pengukuran kerja tidak langsung
 
Laporan praktikum statistik deskriptif
Laporan praktikum statistik deskriptif Laporan praktikum statistik deskriptif
Laporan praktikum statistik deskriptif
 
Transformasi fasa
Transformasi fasaTransformasi fasa
Transformasi fasa
 
Mesin pendingin (refrigerator) merupakan suatu rangkaian mesin yang mampu bek...
Mesin pendingin (refrigerator) merupakan suatu rangkaian mesin yang mampu bek...Mesin pendingin (refrigerator) merupakan suatu rangkaian mesin yang mampu bek...
Mesin pendingin (refrigerator) merupakan suatu rangkaian mesin yang mampu bek...
 
95652732 major-losses-adalah-kerugian-pada-aliran-dalam-pipa-yang-disebabkan-...
95652732 major-losses-adalah-kerugian-pada-aliran-dalam-pipa-yang-disebabkan-...95652732 major-losses-adalah-kerugian-pada-aliran-dalam-pipa-yang-disebabkan-...
95652732 major-losses-adalah-kerugian-pada-aliran-dalam-pipa-yang-disebabkan-...
 
Dasar sistem kontrol
Dasar sistem kontrolDasar sistem kontrol
Dasar sistem kontrol
 
Acceptance sampling
Acceptance samplingAcceptance sampling
Acceptance sampling
 

Similar to Standard of prosedur furnace

Contoh Helaian Amali Freezer
Contoh Helaian Amali FreezerContoh Helaian Amali Freezer
Contoh Helaian Amali FreezerMuhadzirMatZin
 
Incubator sop
Incubator sopIncubator sop
Incubator sopNur Aini
 
Incubator sop
Incubator sopIncubator sop
Incubator sopNur Aini
 
BIOUnnes_Furnace
BIOUnnes_FurnaceBIOUnnes_Furnace
BIOUnnes_FurnaceNur Aini
 
485614122-04-Seterika-Elektrik.pdf
485614122-04-Seterika-Elektrik.pdf485614122-04-Seterika-Elektrik.pdf
485614122-04-Seterika-Elektrik.pdfMUHAMMADHIZAMIBINMOH
 
Logam mesin forging 3
Logam mesin forging 3Logam mesin forging 3
Logam mesin forging 3Eko Supriyadi
 
Logam mesin maintenance and diagnostic refrigeration & ac 18 (1)
Logam mesin maintenance and diagnostic refrigeration & ac 18 (1)Logam mesin maintenance and diagnostic refrigeration & ac 18 (1)
Logam mesin maintenance and diagnostic refrigeration & ac 18 (1)Eko Supriyadi
 
111340060 job-sheet-gardan fit
111340060 job-sheet-gardan fit111340060 job-sheet-gardan fit
111340060 job-sheet-gardan fitLholo Ismunasib
 
Modul Praktikum Pembentukan Logam (AA)
Modul Praktikum Pembentukan Logam (AA) Modul Praktikum Pembentukan Logam (AA)
Modul Praktikum Pembentukan Logam (AA) Abrianto Akuan
 
259900734-EFI-pdf.pdf
259900734-EFI-pdf.pdf259900734-EFI-pdf.pdf
259900734-EFI-pdf.pdfMoebasir
 
Presentation kulkas no frost.pptx
Presentation kulkas no frost.pptxPresentation kulkas no frost.pptx
Presentation kulkas no frost.pptxRizkiAshari7
 
STUDI SERTIFIKASI SISTEM PENDETEKSI API DAN PANAS BERLEBIH DENGAN SISTEM PNEU...
STUDI SERTIFIKASI SISTEM PENDETEKSI API DAN PANAS BERLEBIH DENGAN SISTEM PNEU...STUDI SERTIFIKASI SISTEM PENDETEKSI API DAN PANAS BERLEBIH DENGAN SISTEM PNEU...
STUDI SERTIFIKASI SISTEM PENDETEKSI API DAN PANAS BERLEBIH DENGAN SISTEM PNEU...KalvinTanoyo
 
Alat uji mutu benih
Alat uji mutu benihAlat uji mutu benih
Alat uji mutu benihYudha Has
 
Logam mesin machine and process operation 7.18 a, v1 rev (13)
Logam mesin machine and process operation 7.18 a, v1 rev (13)Logam mesin machine and process operation 7.18 a, v1 rev (13)
Logam mesin machine and process operation 7.18 a, v1 rev (13)Eko Supriyadi
 

Similar to Standard of prosedur furnace (20)

Contoh Helaian Amali Freezer
Contoh Helaian Amali FreezerContoh Helaian Amali Freezer
Contoh Helaian Amali Freezer
 
Incubator sop
Incubator sopIncubator sop
Incubator sop
 
Incubator sop
Incubator sopIncubator sop
Incubator sop
 
BIOUnnes_Furnace
BIOUnnes_FurnaceBIOUnnes_Furnace
BIOUnnes_Furnace
 
485614122-04-Seterika-Elektrik.pdf
485614122-04-Seterika-Elektrik.pdf485614122-04-Seterika-Elektrik.pdf
485614122-04-Seterika-Elektrik.pdf
 
Drying oven kel.6
Drying oven kel.6Drying oven kel.6
Drying oven kel.6
 
Logam mesin forging 3
Logam mesin forging 3Logam mesin forging 3
Logam mesin forging 3
 
Boiler sop 20100217
Boiler sop 20100217Boiler sop 20100217
Boiler sop 20100217
 
Logam mesin maintenance and diagnostic refrigeration & ac 18 (1)
Logam mesin maintenance and diagnostic refrigeration & ac 18 (1)Logam mesin maintenance and diagnostic refrigeration & ac 18 (1)
Logam mesin maintenance and diagnostic refrigeration & ac 18 (1)
 
Laporan flash point
Laporan flash pointLaporan flash point
Laporan flash point
 
111340060 job-sheet-gardan fit
111340060 job-sheet-gardan fit111340060 job-sheet-gardan fit
111340060 job-sheet-gardan fit
 
Modul Praktikum Pembentukan Logam (AA)
Modul Praktikum Pembentukan Logam (AA) Modul Praktikum Pembentukan Logam (AA)
Modul Praktikum Pembentukan Logam (AA)
 
259900734-EFI-pdf.pdf
259900734-EFI-pdf.pdf259900734-EFI-pdf.pdf
259900734-EFI-pdf.pdf
 
Presentasi 7
Presentasi 7Presentasi 7
Presentasi 7
 
Presentation kulkas no frost.pptx
Presentation kulkas no frost.pptxPresentation kulkas no frost.pptx
Presentation kulkas no frost.pptx
 
STUDI SERTIFIKASI SISTEM PENDETEKSI API DAN PANAS BERLEBIH DENGAN SISTEM PNEU...
STUDI SERTIFIKASI SISTEM PENDETEKSI API DAN PANAS BERLEBIH DENGAN SISTEM PNEU...STUDI SERTIFIKASI SISTEM PENDETEKSI API DAN PANAS BERLEBIH DENGAN SISTEM PNEU...
STUDI SERTIFIKASI SISTEM PENDETEKSI API DAN PANAS BERLEBIH DENGAN SISTEM PNEU...
 
Hydrant
HydrantHydrant
Hydrant
 
OTOMASI pada rice cooker
OTOMASI pada rice cookerOTOMASI pada rice cooker
OTOMASI pada rice cooker
 
Alat uji mutu benih
Alat uji mutu benihAlat uji mutu benih
Alat uji mutu benih
 
Logam mesin machine and process operation 7.18 a, v1 rev (13)
Logam mesin machine and process operation 7.18 a, v1 rev (13)Logam mesin machine and process operation 7.18 a, v1 rev (13)
Logam mesin machine and process operation 7.18 a, v1 rev (13)
 

Recently uploaded

10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppttaniaalda710
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaRenaYunita2
 
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfTEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfYogiCahyoPurnomo
 
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdfAnonymous6yIobha8QY
 
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdfMetode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdfArvinThamsir1
 
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxManual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxRemigius1984
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++FujiAdam
 
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdfMODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdfihsan386426
 

Recently uploaded (8)

10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
 
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfTEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
 
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
 
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdfMetode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
 
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxManual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
 
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdfMODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
 

Standard of prosedur furnace

  • 1. StandardOf Procedure Furnace(Carbolite) PRODI FISIKA 1 Standard Of Procedure Furnace (Carbolite) Doc. number Prepared by Revised by Signature Date Name /FMF/ Fitriyanti Nakul I. Tujuan Dokumen berikut menjelaskan prosedur operasi dari peralatan furnace (carbolite). II. Fungsi Instrumen ini digunakan untuk melelehkan logam, memanaskan objek pada suhu tinggi serta merubah sifat-sifat dari objek (melalui perlakuan panas). III. Tanggung Jawab 1. Penanggung jawab instrumen ini wajib melatih setiap mahasiswa atau pengguna lain yang akan menggunakannya saat pertama kali. 2. Hanya pengguna yang telah dilatih yang boleh menggunakan instrumen ini secara mandiri. 3. Pengguna wajib membaca dan mengikuti prosedur yang tertulis dalam SOP ini. Jika terjadi permasalahan terkait instrumen, yang mengakibatkan instrumen ini tidak berfungsi sebagaimana mestinya, pengguna wajib melaporkan ke penanggung jawab instrumen ini. 4. Pengguna wajib merujuk ke buku manual instrumen ini untuk mendapatkan informasi lebih detailnya.
  • 2. StandardOf Procedure Furnace(Carbolite) PRODI FISIKA 2 IV. Referensi Modul Safety Manual MF01 3.31, Carbolite- Installation, Operation, & Maintenance Instructions 1100°C Chamber Furnaces ELF models. http://www.carbolite.com/downloads/operating-manuals/ V. Hal-hal penting yang harus diperhatikan 1. Letakkan furnace dalam ruang yang memiliki keadaan ventilasi yang baik, jauh dari sumber panas, dan pada permukaan yang tidak mudah terbakar atau tahan panas bila terjadi kecelakaan tertumpahnya bahan secara tidak sengaja. Pastikan bahwa terdapat ruang kosong paling tidak 50 mm di sekitar furnace. 2. Berhati-hatilah ketika memindahkan kemasan material/sampel dari chamber furnace. Jangan merusak area sekitar pengisolasi ketika membersihkan bahan dari chamber furnace. 3. Jangan memisahkan atau menghilangkan ubin keramik dari furnace. 4. Jangan memasukkan material yang mudah terbakar ke dalam furnace. 5. Panaskan sampel dalam waktu singkat dengan suhu mendekati suhu maksimum. Jangan meninggalkan furnace pada suhu tinggi ketika tidak diperlukan. Suhu maksimum yang ditetapkan untuk model EFL adalah 1100oC (2012oF) 6. Periksalah range tegangan yang sesuai dengan label pada furnace dan suplai tegangan yang sesungguhnya dalam range yang sama (200-240V atau 100-120V). 7. Operator suplai listrik harus di ground (di tanahkan). 8. Pot gangang dan sarung tangan tahan panas harus selalu digunakan ketika mengambil bahan dari furnace. Jika diperlukan, gunakan pelindung wajah. 9. Jangan mengutak atik atau melakukan penyesuaian atau perbaikan pintu, control flame panel atau bagian lain dari furnace yang dapat menyebabkan kebocoran pada furnace. Perbaikan furnace harus dilakukan oleh teknisi atau orang yang sudah ahli. 10. Untuk praktikan pemula jangan menggunakan furnace sendiri, damping dengan petugas lab ataupun dengan member lainnya. Baca petunjuk penggunaan furnace sebelum digunakan.
  • 3. StandardOf Procedure Furnace(Carbolite) PRODI FISIKA 3 VI. Konfigurasi, definisi dan symbol Gambar 1. Tampilan Furnace A B Page key Timer key Arrow keys 301 Home Display Output Indicator
  • 4. StandardOf Procedure Furnace(Carbolite) PRODI FISIKA 4 VII. Cara penggunaan: 1. Hubungkan furnace dengan sumber listrik 2. Buka pintu dan tempatkan muatan sampel dalam chamber furnace 3. Tutup pintu hingga terdengar bunyi “klik” sebagai tanda pintu telah tertutup sempurna 4. Tekan tombol power A (green switch) 5. Tekan page key hingga muncul tulisan “SPoC” pada home display (artinya kita akan atur set point untuk temperatur) 6. Atur temperatur dengan menekan arrow keys 7. Tekan page key hingga muncul “SPrr” pada home display, artinya akan mengatur kenaikan temperature tiap menit (variasi 0-100oC) 8. Tekan lagi page key agak lama (3-5 detik) hingga muncul “t.typ” pada home display. Atur dan pilih tipe waktu t1, t2, t3, 34, atau t5 dengan menggunakan arrow key 9. Set waktu sesuai dengan yang dibutuhkan 10. Furnace sudah mulai bekerja. 11. Untuk mematikan furnace, atur switch pada posisi off. Tampilan pada display menjadi kosong. Jika hendak meninggalkan furnace, pastikan sumber listrik sudah terisolasi dengan baik.  Kondisi dari sinyal lampu: 1. Lampu B menyala saat alat beroperasi dan temperatur mulai naik. 2. Output indicator akan menyala saat beroperasi. 3. Untuk temperatur set point rendah (saat temperature < 40oC) sebaiknya gunakan “SPrr” kurang dari 50oC agar temperatur cepat stabil saat mencapai set point. 4. Lampu timer indicator akan menyala saat waktu mulai menghitung mundur. Artinya perhitungan waktu sudah dimulai.
  • 5. StandardOf Procedure Furnace(Carbolite) PRODI FISIKA 5 5. Lampu B akan menyala hanya pada saat temperatur naik, saat proses kenaikan temperatur sudah selesai maka lampu akan mati, heating element sudah tidak berfungsi dan mulai dilakukan penurunan temperatur secara otomatis.  Klasifikasi pemilihan “t.typ” 1. t1 (harus menekan timer) artinya waktu akan menghitung mundur secara otomatis saat temperatur sudah mencapai set point, dan akan berhenti secara otomatis lalu temperature dimulai saat waktu sudah selesai. 2. t2 artinya saat temperatur sudah stabil mencapai set point tekan timer key untuk memulai waktu hitung mundur. Sistem akan berhenti secara otomatis saat waktu sudah habis. 3. t3 hampir mirip t2 hanya pada home display yang muncul adalah waktu. 4. t4 dan t5 mirip t1, tapi setelah waktu selesai maka furnace akan kembali ke mode normal. VIII. Incident Respon 1. Jika cedera terjadi lakukan pertolongan pertama, atau jika perlu mencari bantuan medis. Atau segera hubungi satuan/pihak yang tertera pada “Emergency Contact Info” untuk memperoleh penanganan lebih lanjut. 2. Semua insiden non-darurat lainnya harus dilaporkan kepada K3L.