Dokumen tersebut membahas sejarah terbentuknya negara Indonesia, termasuk teori-teori terjadinya negara, bentuk-bentuk negara, perjuangan para pahlawan nasional melawan penjajahan Belanda sebelum abad ke-20, serta Sumpah Pemuda.
2. LANDASAN DAN TUJUAN PENDIDIKAN
PANCASILA
A. Landasan Pendidikan Pancasila
1. Landasan Historis
Terbentuknya bangsa Indonesia melalui proses sejarah
dimana pada kehidupan bangsa Indonesia tersebut
prinsip hidup yang tersimpul di dalam pandangan hidup
atau fisafat hidup bangsa (jati diri) yang oleh para
pendiri bangsa/Negara dirumuskan dalam rumusan
sederhana namun mendalam yang meliputi lima prinsip,
yaitu Pancasila.
Nilai-nilai Pancasila berasal dari bangsa Indonesia sendiri
kemudian dirumuskan dalam sidang-sidang BPUPKI.
Ditetapkan sebagai Dasar Negara dan dalam sidang
Pleno PPKI tanggal 18 Agustus 1945.
3. 2. Landasan Kultural
Pancasila adalah nilai-nilai sosial budaya bangsa Indonesia.
Sebagai nilai sosial budaya, pancasila berwujud
sebagai :
Kepribadian bangsa Indonesia.
Jiwa bangsa Indonesia.
Moralitas bangsa Indonesia
3. Landasan Yuridis
Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun
1945
Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Thn
2003 tentang sistem pendidikan nasional.
UU No. 2 Thn 1989 dan UU No. 2 thn 2003
“Jenjang pendidikan tinggi memuat mata kuliah
pengembangan kepribadian”
4. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik
Indonesia No. 045/U/2002 tentang Kurikulum Inti
Pendidikan Tinggi.
Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik
Indonesia No. 232/U/2000 tentang Pedoman
Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan
Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa.
Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi
No. 38/DIKTI/2002 tentang Rambu-rambu
Pelaksanaan Matakuliah Pengembangan
Kepribadian di Perguruan Tinggi.
5. 4. Landasan Filosofi
Pancasila adalah sistem filsafat bangsa Indonesia.
Filsafat Secara etimologis berasal dari bahasa Yunani
“philein” (cinta) ,
“sophos” (hikmah) kebijaksanaan,
Filsafat Cinta kebijaksanaan.
Sistem adalah suatu kesatuan bagian-bagian yang :
saling berhubungan, saling bekerja sama, untuk
suatu tujuan tertentu, dan secara keseluruhan
merupakan suatu kesatuan yang utuh.
6. B. Tujuan Pendidikan Pancasila
1. Tujuan Nasional
Pembukaan UUD 1945 alinea keempat:
a) Melindungi segenap bangsa Indonesia dan
seluruh tumpah darah Indonesia
b) Memajukan kesejahteraan umum
c) Mencerdaskan kehidupan bangsa
d) Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang
berdasarkan keerdekaan, perdamaian abadi
dan keadilan sosial.
7. TUJUAN PENDIDIKAN PANCASILA
Mengarahkan perhatian pada moral yang diharapkan
terwujud dalam kehidupan sehari-hari, yaitu perilaku
yang memancarkan iman dan taqwa terhadap Tuhan
YME dalam masyarakat yang terdiri atas berbagai
golongan agama kebudayaan dan beraneka ragam
kepentingan , perilaku yang mendukung kerakyatan
yang mengutamakan kepentingan bersama di atas
kepentingan perorangan dan golongan sehingga
perbedaan pemikiran, diarahkan pada perilaku yang
mendukung upaya mewujudkan keadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia(SK Ditjen Dikti No.
265/DIKTI/Kep./200)
8. Pendidikan Pancasila bertujuan menghasilkan peserta
didik bersikap dan berperilaku :
1. Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME
2. Berperikemanusian yang adil dan beradab
3. Mendukung persatuan bangsa
4. Mendukung kerakyatan yang mengutamakan
kepentingan bersama di atas kepentingan
individu maupun golongan
5. Mendukung upaya untuk mewujudkan suatu
keadilan sosial dalam masyarakat
9. SEJARAH, TEORI SERTA BENTUK-BENTUK
NEGARA
A. SEJARAH TERJADI NEGARA
Asal mula terjadinya negara berdasarkan fakta sejarah yaitu
berdasarkan kenyataan terjadinya negara-negara di dunia.
Proses terjadinya negara ini antara lain:
1. Pendudukan (Occupatie)
2. Peleburan (Fusi)
3. Penyerahan (Cessie)
4. Penaikan (Accesie)
5. Pengumuman (Proklamasi)
10. Sebelum terbentuknya negara ada hal yang harus
dipenuhi :
1. Ada persatuan yang terwujud sebagai rakyat
2. Adanya pemerintah
3. Adanya wilayah
4. De facto dan De yure
11. B. TEORI TERJADINYA NEGARA
1. Teori Hukum Alam
Pemikiran pada masa Plato &Aristoteles. Kondisi
alam ----------- Tumbuhnya manusia --------------
berkembangnya negara
2. Teori Ketuhanan
Segala sesuatu adalah ciptaan tuhan
3. Teori Perjanjian (Thomas Hobbes)
Manusia menghadapi kondisi alam dan timbullah
kekerasan. Manusia akan musnah bila tidak
mengubah cara-caranya.
12. C.BENTUK-BENTUK NEGARA
1. Negara Kesatuan
Kedaulatan negara kesatuan terletak pada
negara. Negara kesatuan dibedakan dalam
dua bentuk :
a) Negara kesatuan dengan sistem sentralisasi
b) Negara kesatuan dengan sistem desentralisai
13. 2. Negara Federal
Negara federal terbentuk dari beberapa negara atau
wilayah yang independen, yang sejak awal
memiliki kedaulatan sendiri kemudian sepakat
membentuk sebuah federal.
3. Negara Konfederasi
Setiap negara yang tergabung dalam konfederasi
tetap merdeka dan berdaulat.
14. D. KOMPARATIF DENGAN NEGARA INDONESIA
Menurut Fred Isjwara, negara kesatuan adalah bentuk
kenegaraan yang paling kokoh, jika dibandingkan
dengan federal. Dalam negara kesatuan, pemerintah
pusat menjalankan kedaulatan tertinggi negara.
16. MAKNA SILA – SILA PANCASILA
1. Arti dan Makna Sila Ketuhanan Yang Maha Esa
a) Mengandung arti pengakuan adanya kuasa prima yaitu
Tuhan Yang Maha Esa
b) Menjamin penduduk untuk memluk agama masing-
masing dan beribadah menurut agamanya
c) Tidak memaksa warga negara untuk beragama
d) Menjamin berkembang dan tumbuh suburnya
kehidupan beragama
e) Bertoleransi alam kehidupan beragama
f) Negara memberi fasilitator bagi tumbuh kembangnya
agama dan iman warganya
17. 2. Arti dan Makna Sila Kemanusiaan yang Adil dan
Beradab
a) Menempatkan manusia sesuai dengan hakikatnya
sebagai makhluk Tuhan
b) Menjunjung tinggi kemerdekaan sebagai hak segala
bangsa
c) Mewujudkan keadilan dan peradaban yang tidak lemah
Manusia ditempatkan sesuai dengan harkatnya. Hal ini
berarti bahwa manusia mempunyai derajat yang sama di
hadapan hukum. Sejalan dengan sifat universal bahwa
kemanusiaan itu dimiliki oleh semua bangsa, maka hal
itupun juga kita terapkan dalam kehidupan bangsa
Indonesia.
18. 3. Arti dan Makna Sila Persatuan Indonesia
Nasionalisme, cinta bangsa dan tanah air, menggalang
persatuan dan kesatuan bangsa, menghilangkan
penonjolan kekuatan atau kekuasaan maupun warna
kulit dan keturunan, menumbuhkan rasa senasib
sepenanggungan. Makna persatuan hakekatnya
adalah satu, yang artinya bulat, tidak terpecah.
19. 4. Arti dan Makna Sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh
Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan.
Pada hakikatnya sila ini adalah demokrasi. Perbedaan
secara umum demokrasi di barat dan di Indonesia
yaitu terletak pada permusyawaratan.
Permusyawaratan artinya mengusahakan putusan
bersama secara bulat, baru sesudah itu diadakan
tindakan bersama. Kebijaksaan ini merupakan suatu
prinsip bahwa yang diputuskan itu memang
bermanfaat bagi kepentingan rakyat banyak. Dalam
melaksanakan keputusan dibutuhkan kejujuran
bersama
20. 5. Arti dan Makna Sila Keadila Sosial Bagi Seluruh
Rakyat Indonesia
Keadilan berarti adanya persamaan dan saling menghargai
karya orang lain. Jadi seseorang bertindak adil apabila
dia memberikan sesuatu kepada orang lain sesuai
dengan haknya.
Kemakmuran yang merata bagi seluruh rakyat dalam arti
dinamis dan meningkat. Seluruh kekayaan alam dan
sebagainya dipergunakan bagi kebahagian bersama
menurut potensi masing-masing. Melindungi yang
lemah agar kelompok warga masyarakat dapat bekerja
sesuai dengan bidangnya.
21.
22. PERJUANGAN SEBELUM ABAD KE XX
Pada abad ke-16 berlayarlah bangsa-bangsa Eropa ke
wilayah Timur. Diantaranya adalah Portugis, Spanyol,
Inggris, dan Belanda.
Tujuannya :
GOLD
GLORY
GOSPEL
Diantara mereka yang paling lama menguasai dan menjajah
Indonesia adalah bangsa Belanda.
23. Tahun 1596 Belanda di bawah pimpinan Cornelis de
Houtman, pertama kali mendarat di Banten. Tahun 1602
Belanda mendirikan kongsi dagang VOC (Verenigde Oost
Indische Compagnie ) di Batavia untuk memperkuat
kedudukannya.
24. VOC ingin menguasai pusat-pusat perdagangan, seperti
Batavia, Banten, Selat Sunda, Makasar, Maluku, Mataram
(Jawa), dan berbagai daerah strategis lain. Belanda mudah
menguasai nusantara karena politik adu domba.
Akhir abad ke-18 VOC bangkrut dan dibubarkan tanggal
31 Desember 1799. Indonesia diperintah oleh Kolonial
Belanda dengan gubernur jendral pertama Daendels yang
sangat kejam, Rakyat dipaksa kerja rodi membuat jalan
sepanjang 1.000 km (dari Anyer–Panarukan), mendirikan
pabrik senjata di Semarang dan Surabaya juga membangun
Pelabuhan Merak.
Daendels digantikan Jansens yang kemudian dikalahkan
Inggris. Tahun 1816 Indonesia dikembalikan ke Belanda,
dengan Van den Bosch sebagai gubernur. Ia menerapkan
politik tanam paksa.
25.
26. 3. Sultan Hasanudin dari Makasar ( SUL-SEL ) mendapat
julukan ayam jantan dari timur oleh belanda pada masa
pemerintahan Sultan Hasanudin. Kerajaan makasar
mencapai masa kejayaan. Cita-citanya menguasai jalur
perdagangan nusantara.
4. Pattimura ( Thomas Matulesi ) dari Maluku, pada
tanggal 16 mei 1817 Rakyat maluku di bawah
pimpinan Pattimura mengadakan penyerbuan ke pos
Belanda dan berhasil merebut benteng Duurstede.
5. Imam Bonjol dari Sumatera Barat. Rakyat
Minangkabau bersatu melawan belanda di bawah
pimpinan Tuanku Imam Bonjol pada tahun 1830 –
1837.
29. 7. Pangeran Antasari dari Banjarmasin
Perlawanan terhadap Belanda berlangsung dari tahun
1859 – 1863.
30. 8. Sisingamangaraja XII dari Tapanuli Sumatra Utara
Sisingamangaraja lahir di Baakara, Tapanuli pada
1849 dan menjadi raja pada tahun 1867. Saat
bertahta, ia sangat menentang penjajah dan
melakukan perlawanan, akibatnya ia dikejar-kejar
oleh penjajah.
31.
32. Permulaan abad ke-XX bentuk perlawanan thd penjajahan
belanda ialah membangkitkan ksadaran bangsa Indonesia
akan pentingnya bernegara.
Usaha-usaha yang dilakukan adalah mendirikan berbagai
macam organisasi antara lain :
1.Budi Utomo (20 mei 1908) pelopornya adalah dr.
Wahidin Sudirohusodo, pendirinya para mahasiswa
Sekolah Dokter Pribumi, antara lain Sutomo, Suradji, dan
Gunawan Mangun Kusuma pada tanggal 20 Mei 1908 di
Jakarta.
33.
34. 3. Indische Parti (1913) dengan pemimpin Douwes
Dekker, Ciptomangunkusumo, dan Ki Hadjar
Dewantara.
4. Partai Nasional Indonesia (1927) yang dipelopori
oleh Ir. Soekarno.
35. SUMPAH PEMUDA
A. Kongres Pemuda ( 1926 ) penyatuan organisasi-
organisai yang telah ada. Organisasi bersifat nasional
seperti Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia (PPI) dan
Pemuda Indonesia.
B. Kongres Pemuda 1 pd Tgl 30 April-2 Mei 1926 di
Jakarta. Kongres ini menekankan pentingnya persatuan
dan kesatuan para pemuda untuk mencapai Indonesia
merdeka.
C. Kongres Pemuda II diselenggarakan pada tanggal 26-28
Oktober 1928 di Jakarta. Kongres yang dihadiri oleh
Organisasi Pemuda dan sejumlah tokoh politik seperti
Sukarno, Sartono, Surnayo.
36. Para utusan yang datang mengucapkan sumpah yang
berbunyi sebagai berikut :
a) Kami Putera dan Puteri Indonesia mengaku
bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.
b) Kami Putera dan Puteri Indonesia mengaku
berbangsa satu, bangasa Indonesia.
c) Kami Putera dan Puteri Indonesia menjunjung
bahasa persatuan, bahasa Indonesia.
Keputusan yang dicetuskan pada tanggal 28 Oktober 1928
ini dikenal dengan nama Sumpah Pemuda.
37. Perjuangan Bangsa Indonesia Pada Masa
Penjajahan Jepang
Pada tanggal 7 Desember 1941 meletuslah Perang Pasifik,
dengan dibomnya Pearl Harbour oleh Jepang. Pada
tanggal 8 Maret 1942 Jepang masuk ke Indonesia
menghalau penjajah Belanda, Jepang mengetahui
keinginan bangsa Indonesia, yaitu kemerdekaan bangsa
dan tanah air Indonesia. Pada masa kekuasaannya rakyat
mengalami penderitaan dan Pada tanggal 17 september
1944, Perdana Menteri Jepang Koiso mengemukakan
akan memberi kemerdekaan kepada bangsa indonesia.
Seminggu sebelum menyerah jepang menjanjikan
kemerdekaan dengan di bentuknya BPUPKI (29 april 45)
atau Dokuritsu Zunbi Choosakai dengan ketua Dr.K.R.T.
Radjiman
Wedyodiningrat
38. NILAI SEJARAH PERJUANGAN BANGSA
INDONESIA
A.Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945
Proklamasi kemerdekaan ini tidak lepas dari rentetan
peristiwa sebelumnya, terutama ketika pihak tentara
Jepang terdesak dari pihak sekutu dalam peperangan Asia
Timur Raya.
Pada tanggal 17 Agustus 1945 pukul 10.00 pagi di Jalan
Pegangsaan Timur 55, atas nama bangsa Indonesia
Soekarno-Hatta memproklamirkan kemerdekaan
Indonesia.
39. B. Proses perumusan Pancasila dan UUD 1945
Kronologis perumusan Pancasila
Perumusan 1 :
Sidang BPUPKI Pertama ( 29 Mei – 1 Juni 1945)
Menyampaikan usul dasar negara : Asas dan Dasar
Negara Kebangsaan Republik
a). Muh. Yamin (29 Mei 1945)
Dalam Pidatonya ia mengusulkan :
Peri Kebangsaan
Peri Kemanusiaan
Peri Ketuhanan
Peri Kerakyatan ( a.Permusyawaratan, b. Perwakilan,
c. Kebijaksanaan)
Kesejahteraan Rakyat (Keadilan Sosial)
40. b) Mr. Supomo ( 31 Mei 1945 )
Nama rumusannya : Negara integralistik
Persatuan, Kekeluargaan, Keseimbangan lahir dan batin,
Musyawarah dan Keadilan Sosial.
Usulan tertulis yang disampaikan kepada BPUPKI oleh
Muh Yamin yaitu :
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kebangsaan Persatuan Indonesia
3. Rasa Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmat kebijaksanaan
dalam permusyawaratan perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
41. c)Ir. Sukarno ( 1 Juni 1945 ) rumusan dasar : Pancasila
Rumusan Pancasila
1. Kebangsaan Indonesia;
2. Internasionalisme atau perikemanusiaan;
3. Mufakat atau demokrasi;
4. Kesejahteraan sosial;
5. Ketuhanan Yang Maha Esa.
Rumusan Trisila
1.Socio-nationalisme
2.Socio-demokratie
3.ke-Tuhanan
Rumusan Ekasila : Gotong-Royong
42. d) Piagam Jakarta ( 22 Juni 1945 )
BPUPKI membentuk panitia perumus dasar negara yang
beranggotakan sembilan orang sehingga disebut Panitia
Sembilanyangterdiri atas Ir. Sukarno (ketua), Abdulkahar
Muzakir, Drs. Moh. Hatta, K.H. Abdul Wachid Hasyim,
Mr. Moh. Yamin, H. Agus Salim, Ahmad Subarjo,
Abikusno Cokrosuryo, dan A. A. Maramis.
43. Sidang Kedua BPUPKI( 10 - 16 Juli 1945 )
BPUPKI membahas rancangan UUD, dibentuk Panitia
Perancang UUD yang diketuai Ir. Sukarno. Panitia tersebut
membentuk kelompok kecil yang beranggotakan tujuh
orang yang khusus merumuskan rancangan UUD.
Kelompok kecil ini diketuai Mr. Supomo dengan anggota
Wongsonegoro, Ahmad Subarjo, Singgih, H. Agus Salim,
dan Sukiman.
Ir. Sukarno melaporkan hasil kerja Panitia Perancang
Undang-Undang pada sidang BPUPKI tanggal 14 Juli
1945 Yaitu pernyataan Indonesia merdeka, pembukaan
undang-undang dasar, dan undang-undang dasar .
44. Pada tanggal 15 dan 16 Juli 1945 diadakan sidang
untuk menyusun UUD berdasarkan hasil kerja
Panitia Perancang Undang-Undang Dasar. Pada
tanggal 17 Juli 1945 dilaporkan hasil kerja
penyusunan UUD. Laporan diterima sidang pleno
BPUPKI
45. 16 Agustus 1945 :
Hasil kerjanya disempurnakan kebahasaannya oleh
Panitia Penghalus Bahasa yang terdiri
HuseinJayadiningrat, H. Agus Salim, dan Mr. Supomo.
Perumusan terakhir materi pancasila disahkan oleh
PPKI sebagai bagian dari pembukaan UUD 1945.
Sidang pertama PPKI ( 18 Agustus 1945 )
Mengesahkan berlakunya UUD 1945
Memilih Presiden dan Wakil Presiden
46. Proklamasi Kemerdekaan & Maknanya
Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945
mempunyai arti yang sangat penting bagi Bangsa
Indonesia. Secara garis besarnya arti penting proklamasi
kemerdekaan bagi bangsa Indonesia adalah sebagai
berikut :
Bahwa Proklamasi kemerdekaan sebagai puncak
perjuangan bangsa Indonesia.
kedua bahwa Proklamasi kemerdekaan Indonesia 17
Agustus 1945 merupakan sumber hukum bagi
pembentukan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang
terbentang dari Sabang sampai Merauke.
47. ketiga, Titik tolak dari pelaksanaan Amanat
Penderitaan Rakyat.
terakhir keempat, Proklamasi kemerdekaan sebagai
titik tolak perubahan dari tata hukum colonial
menjadi tata hukum nasional.
48. SISTEM KETATANEGARAAN RI BERDASARKAN
PANCASILA DAN UUD 1945
1.Pengertian Kedudukan, Sifat Dan Fungsi
a)Pengertian Hukum Dasar
Hukum dasar adalah aturan-aturan dasar yang dipakai
sebagai landasan dan sumber bagi berlakunya seluruh
hukum atau peraturan atau perundang-undangan dalam
penyelenggaraan pemerintahan negara pada suatu negara.
Hukum dasar meliputi :
tertulis dan
tidak tertulis ( konvensi ).
49. Peraturan Perundang-undangan yang berlaku di INA
1.UUD 45
2.Tap MPR
3.UU
4.Peraturan pemerintah ( PP )
5.Keppres
6.Inpres
7.Permen
8.Kepmen
9.Inmen
50. b) Kedudukan UUD 1945
Merupakan hukum dasar tertulis negara RI yang ditetapkan
pada tanggal 18 agustus 1945 oleh PPKI, yang berarti
landasan bagi peraturan perundang-undangan yang
berlaku di Indonesia.
c) Pembukaan ( Preambule) UUD memiliki arti pokok-
pokok pikiran dan bermakna pernyataan kemerdekaan
yang terperinci.
51. d) UUD bersifat singkat dan supel.
Singkat artinya hanya memuat aturan-aturan pokok saja
Supel artinya sesuai perkembangan jaman.
e) Fungsi UUD 1945
Sumber hukum bagi produk-produk hukum &
kebijaksanaan- kebijaksanan pemerintah,
Sarana / alat pengawasan (kontrol) berlakunya semua
peraturan dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia
yang berlaku sesuai atau tidak dengan ketentuan UUD
1945.
52. 2. Pembukaan UUD 1945
a. Makna pembukaan UUD
Pernyataan kemerdekaan yang terperinci
b. Makna Alinea-Alinea
Ada 4 makna alinea-alinea pada pembukaan UUD 45 yaitu :
a) Alinea pertama
“bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala
bangsa…….”, makna nya pernyataan hak kemerdekaan
segala bangsa.
53. b) Alinea kedua
“ dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah
sampailah kepada saat yang berbahagia….. “ ,
maknanya adalah pernyataan perjuangan
kemerdekaan Indonesia.
c) Alinea ketiga
“ atas berkat rahmat allah yang maha kuasa dan dengan
didorong oleh keinginan luhur, supaya …. “ ,
maknanya adalah pernyataan kemerdekaan rakyat
indonesia yang merupakan berkah dan karunia
tuhan.
54. d) Alinea keempat
“ Kemudian dari pada itu untuk membentuk suatu
pemerintahan negara Indonesia yang melindungi
segenap bangsa….. , ….negara RI yang berkedaulatan
rakyat yang berdasarkan kepada : Ketuhanan YME, …”
, maknanya adalah pernyataan mengenai cita-cita
yang harus dicapai oleh bangsa Indonesia melalui
wadah NKRI.
55. c. Pokok-Pokok Pikiran
Ada empat pokok pikiran dalam pembukaan UUD 45 :
a) Pokok pikiran pertama
Negara persatuan meliputi seluruh bangsa Indonesia. Setiap
warga negara wajib mengutamakan kepentingan umum
diatas kepentingan pribadi dan golongan.
b) Pokok pikiran kedua
Negara hendak mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh
rakyat.
c) Pokok pikiran ketiga
Negara yang berkedaulatan rakyat
d) Pokok pikiran keempat
Negara berdasar atas ketuhanan yang maha esa menuru dasar
kemanusiaan yang adil dan beradab.
56. d. Hubungan pokok pikiran dengan batang tubuh
Pembukaan dan batang tubuh berhubungan langsung,
pokok-pokok pikiran yang terdapat pada
pembukaan dijelaskan dalam pasal-pasal yang
terdapat pada batang tubuh.
57. 3. Batang tubuh dan penjelasan UUD 1945
Pancasila tersurat dalam pembukaan dan tersirat dalam
batang tubuh yang terdiri dari 16 bab yaitu :
1. Bentuk dan Kedaulatan ( Ps. 1 )
2. MPR ( Ps. 2-3 )
3. Kekuasaan pemerintah negara ( Ps. 4-15 )
4. DPA ( dihapus )
5. Kementerian negara ( Ps. 17 )
6. PEMDA ( Ps. 18 )
7. DPR ( Ps. 19-22 )
8. Hal Keuangan ( ps.23)
58. 9. Kekuasaan Kehakiman ( Ps. 24-25 )
10. Warga negara ( Ps. 26-28 )
11. Agama ( Ps. 29 )
12. Pertahanan&Keamanan Negara ( Ps. 30 )
13. Pendidikan&Kebudayaan ( Ps. 31-32 )
14. Perekonomian nasional & kesejahteraan sosial ( Ps.
33-34 )
15. Bendera dan Bahasa ( Ps. 35-36 )
16. Perubahan UUD ( Ps. 37 )
59. Sistem Pemerintahan Negara
1. Negara Indonesia adalah negara hukum
2. Sistem Konstitusional
3. Kekuasaan negara yg tertinggi di tangan Rakyat
4. Pres. penyelengg. Pem neg yg tertinggi di samping
MPR dan DPR
5. Presiden tidak bertanggung jawab kepada DPR
6. Menteri Negara ialah pembantu Presiden
7. Kekuasaan Kepala Negara tidak tak terbatas.
60. Lambang Negara
Lambang negara Indonesia ialah :
Seekor burung garuda yang berdiri tegak dgn
mengembangkan sayap kekanan dan kekiri dan kepala
menghadap kekanan. Burung garuda berwarna kuning
keemasan.
Pada dada burung digantung perisai yg dibagi 5 ruang
satu ditengah berwarna hitam dan empat ditepi dengan
warna merah putih.
Kaki burung mencengkeram sebuah pita yg sedikit
melengkung keatas dg tulisan “Bhineka Tunggal ika”
Burung melambangkan kekuasaan dan kekuatan.
61. Hak Asasi Warga Negara Dalam UUD 45
pasal 27 ayat (1) warga negara bersamaan
kedudukannya dalam hukum dan pemerintahan dan wajib
menjunjungnya ( 2) warga negara berhak atas pekerjaan
dan penghidupan yang layak
Pasal 28 yaitu berserikat, berkumpul, mengeluarkan
pikiran lisan dan tulisan
Pasal 29 ayat 2 “ negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap
penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan
utk beribadat menurut agamanya”
Pasal 30 ayat 1 “ tiap-tiap warga negara berhak dan wajib
ikut serta dalam usaha pembelaan negara.
Pasal 33 tentang hak di bidang kesejahteraan
62. DINAMIKA PELAKSANAAN UUD 45
Periode 1945 - 1949
Pada tanggal 18 agustus 1945 UUD disahkan oleh PPKI
dan dinyatakan berlaku diseluruh Wil INA.
Sistematika UUD terdapat aturan tambahan yang
menetapkan bahwa setelah 6 bulan MPR terbentuk
untuk bersidang menetapkan UUD RI, dr aturan tsb
disimpulkan bahwa UUD hanya sementara.
63. Periode 1949–1950
Suasana politik tidak memungkinkan pelaksanaan
rencana tsb.
Negara Federasi Republik Indonesia Serikat 1949-1950
Pada periode 27 Desember 1949 – 15 Agustus 1950, RI
bergabung dalam negara federasi
Republik Indonesia Serikat dengan kedudukan
sebagai negara bagian.
Konstitusi yang berlaku adalah konstitusi RIS 49
sedangkan konstitusi UUD 45 hanya berlaku di
negara bagian RI.
64. Republik Indonesia Serikat terdiri beberapa
negara bagian, yaitu:
1.Negara Republik Indonesia (RIS)
2.Negara Indonesia Timur
3.Negara Pasundan, termasuk Distrik Federal
Jakarta
4.Negara Jawa Timur
5.Negara Madura
6.Negara Sumatera Timur
7.Negara Sumatera Selatan
65. Periode 1950–1959
RI dan RIS mencapai kesepakatan pada 19 Mei 1950 untuk
kembali ke bentuk negara kesatuan. Pada 15 Agustus 1950,
di hadapan sidang DPR dan Senat, diproklamasikan
berdirinya negara kesatuan Republik Indonesia
menggantikan negara federasi Republik Indonesia Serikat.
Konstitusi RIS diubah menjadi Undang-Undang Dasar
Sementara Republik Indonesia (yang selanjutnya dikenal
sebagai UUDS 1950).
66. Periode 1959–1999
Masa republik keempat adalah periode diberlakukannya
kembali konstitusi yang disahkan PPKI pada 18
Agustus 1945 dengan sebutan UUD 1945. Secara
tepatnya periode ini berlangsung antara 5 Juli 1959 –
19 Oktober 1999.
67. Periode 1999–2002
Masa republik kelima adalah periode transisi
ketatanegaraan akibat proses perubahan konstitusi
“UUD 1945” secara fundamental. Secara tepatnya
periode ini berlangsung antara 19 Oktober 1999 – 10
Agustus 2002. Periode ini muncul sebagai akibat dari
gelombang people power yang dikenal dengan
reformasi 1998.
68. Periode 2002 – Sekarang
Masa Republik keenam adalah periode
perubahan UUD.
69. PANCASILA SEBAGAI SISTEM
FILSAFAT
1. Cara berfikir filsafat
Berpikir dengan sedalam-dalamnya secara
radikal dan menyeluruh.
Radikal : Secara mendasar atau maju dalam
berpikir dan bertindak
Menyeluruh : berpikir sedalamnya dari awal
sampai saat ini di semua aspek kehidupan
70. 2. Pengertian filsafat pancasila yaitu hasil
berpikir yang sedalam dalamnya dari bangsa
Indonesia yang dipercaya sebagai sesuatu
yang paling benar paling bijaksana dan paling
sesuai bagi bangsa Indonesia.
3. Nilai-nilai pancasila sebagai dasar arah dan
keseimbangan antara hak dan kewajiban asasi
manusia
71. PANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA
1. Pengertian Nilai, Moral Dan Norma
Nilai adalah suatu ide atau konsep tentang sesuatu
yang dianggap penting oleh seseorang dalam
hidupnya.
Moral adalah ajaran tentang hal yang baik dan buruk,
yang menyangkut tingkah laku dan perbuatan manusia.
Norma adalah petunjuk tingkah laku yang harus
dijalankan dalam kehidupan sehari-hari berdasarkan
motivasi tertentu.
72. 2. Nilai Dasar, Nilai Intrumental Dan Nilai Praktis
Nilai dasar yaitu berupa hakikat, esensi, intisari atau
makna yang dalam dari nilai-nilai tersebut.
Nilai instrumental adalah nilai yang menjadi
pedoman pelaksanaan dari nilai dasar.
Nilai praksis merupakan penjabaran lebih lanjut dari
nilai instrumental dalam kehidupan yang lebih nyata
dengan demikian nilai praksis merupakan
pelaksanaan secara nyata dari nilai-nilai dasar dan
nilai-nilai instrumental.
73. 3. Pancasia Sebagai Nilai Dasar Fundamental Bagi
Bangsa Dan Negara RI
Nilai pancasila dianggap nilai dasar budaya bangsa
indonesia yang diyakini sebagai jiwa dan
kepribadian bangsa dan menjadi pandangan hidup
bangsa indonesia dalam hubungannya dengan
sumber kesemestaan yakni Tuhan Maha Pencipta.
74. 4. Makna Nilai Setiap Sila Pancasila
a) Nilai Ketuhanan Yang Maha Esa
Keyakinan adanya Tuhan Yang Maha Esa berpangkal dari
kesadaran manusia sebagai makhluk Tuhan. Atas
keyakinan demikian maka negara indonesia berdasarkan
Ketuhanan Yang Maha Esa dan negara memberi
jaminan untuk beribadat menurut agama dan
kepercayaannya itu. Bagi bangsa indonesia tidak boleh
ada pertentangan dan anti dalam hal ketuhanan serta anti
kehidupan beragama.
Tercakup nilai religi dalam sila ketuhanan yang maha esa
yang mengatur hubungan negara dan agama, mamusia
dengan sang pencipta serta hak asasi yang paling asasi.
75. b) Nilai Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab
Sila kemanusiaan merupakan norma untuk menilai apa pun
yang menyangkut kepentingan manusia sebagai
makhluk Tuhan dan menyadari harkat dan martabatnya.
Di dalamnya mengandung nilai cinta kasih yang harus
dikembangkan; nilai etis yang menghargai keberanian
untuk membela kebenaran, santun dan menghormati
harkat kemanusiaan.
c) Nilai Persatuan Indonesia
Persatuan meliputi makna persatuan dan kesatuan dalam
arti ideologis, ekonomi, politik, sosial budaya dan
keamanan. Nilai persatuan ini dikembangkan dari
pengalaman sejarah bangsa indonesia, yang senasib.
76. d) Nilai Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat
Kebijaksanaan Dalam
Permusyawaratan/Perwakilan
Negara RI menganut asas demokrasi yang berwujud pada
kedaulatan rakyat, penghargaan yang tinggi pada
musyawarah yang mengutamakan kepentingan negara
dan masyarakat yang harus didahulukan serta
menunaikan tanggung jawab.
77. e) Nilai Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat
Indonesia
Nilai - nilai yang terkandung dalam sila ini mencakup
bahwa keadilan sosial berarti keadilan yang berlaku
dalam masyarakat di segala bidang kehidupan baik
materiil maupun spiritual.
Seluruh rakyat Indonesia berarti setiap orang yang
berdiam di tanah air, maupun yang bertempat tinggal
di negara asing.
78. PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI
1. Pengertian Ideologi
Ideologi adalah seperangkat nilai,ide dan cita-cita
beserta pedoman dan metode
melaksanakan/mewujudkannya.
2. Makna Ideologi Bagi Negara
Ideologi menjadi suatu yang sangat penting dan vital
bagi kelangsungan hidup suatu kelompok atau
sebuah bangsa.
Dengan Ideologi, suatu negara akan memiliki pegangan
dan pedoman bagaimana mengenal dan
memecahkan masalah politik, ekonomi, sosial,
budaya dan hankam yang timbul dalam gerak
masyarakat yang makin maju.
79. 3. Perbandingan Ideologi Pancasila, Liberalisme
Dan Sosialisme
Ideologi Pancasila
a. Hubungan antara warga Negara dengan Negara
adalah seimbang
b. Kepentingan Negara dan warganegara sama-sama di
pentingkan.
c. Agama erat hubungannya dengan Negara. Setiap
orang harus beragama, tetapi agama yang dipilih di
serahkan kepada masing-masing warganegara.
Atheis tidak diperbolehkan.
80. Ideologi Liberalisme
a.Rakyat atau warganya mempunyai kebebasan untuk
berbuat atau bertindak apa saja asal tidak melanggar
tata tertib hukum .
b.Kepentingan dan hak warga negara lebih diutamakan
daripada kepentingan Negara . Negara didirikan untuk
menjamin kebebasan dan kepentingan warga Negara.
c.Negara tidak mencampuri urusan agama . Agama
menjadi urusan pribadi setiap warganegaranya .Negara
terpisah dengan agama . Warganegara bebas beragama ,
tetapi bebas juga tidak beragama.
81. Ideologi Sosialisme
a.Mementingkan kekuasaan dari kepentingan Negara
b.Kepentingan Negara lebih diutamakan daripada
kepentingan warga Negara.
c.Kebebasan atau kepentingan warga negara dikalahkan
untuk kepentingan Negara
d.Kehidupan agama juga terpisah dengan Negara .warga
negara bebas beragama , bebas tidak beragama dan
bebas pula untuk propaganda (anti-agama) .
82. 4. Pancasila sebagai ideologi terbuka
Pancasila sebagai ideologi terbuka adalah Pancasila
merupakan ideologi yang mampu menyesuaikan diri
dengan perkembangan jaman tanpa pengubahan nilai
dasarnya.
Indonesia menganut ideologi terbuka karena Indonesia
menggunakan sistem pemerintahan demokrasi yang
didalamnya membebaskan setiap masyarakat untuk
berpendapat dan melaksanakan sesuatu sesuai
keinginannya masing-masing.
83. Pancasila Sebagai Paradigma Kehidupan
Bermasyarakat, Bangsa Dan Negara
1.Pengertian Paradigma
Paradigma dalam disiplin intelektual adalah cara
pandang seseorang terhadap diri dan lingkungannya
yang akan mempengaruhinya dalam berpikir (kognitif),
bersikap (afektif), dan bertingkah laku (konatif).
Secara luas, paradigma memiliki arti kata, yakni :
a) Pandangan mendasar dari para ilmuwan tentang apa
yang menjadi pokok persoalan suatu cabang ilmu
pengetahuan.
b) Suatu asumsi – asumsi dasar dan asumsi – asumsi
teoretis yang umum
84. 2. Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan IPTEK
IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi) merupakan
suatu hasil kreativitas rohani manusia (unsur jiwa)
yang meliputi aspek asal, rasa, dan kehendak.
Setiap sila pancasila merupakan kesatuan yang
sistematis yang dapat mengatur sistem etika dalam
pengembangan IPTEK.
Sila 1 : KETUHANAN YANG MAHA ESA
IPTEK tidak hanya memikirkan apa yang di temukan,
yang di ciptakan tetapi juga dipertimbangkan
maksudnya dan akibatnya.
85. Sila 2 : KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB
IPTEK haruslah bersifat BERADAB !
IPTEK harus di dasarkan pada hakikat tujuan demi
kesejahteraan umat manusia, bukan kesombongan,
bukan untuk kecongkakkan, dan keserakahan manusia,
tapi diabdikan untuk meningkatkan harkat dan martabat
manusia.
Sila 3 = PERSATUAN INDONESIA
IPTEK diarahkan demi kesejahteraan umat manusia
termasuk bangsa Indonesia.
IPTEK diharapkan mengembangkan rasa nasionalisme.
86. Sila 4 : KERAKYATAN YANG DIPIMPIN OLEH
HIKMAT KEBIJAKSANAAN DALAM
PERMUSYAWARATAN PERWAKILAN.
IPTEK dikembangkan secara demokratis.
Seorang ilmuwan memiliki kebebasan untuk
mengembangkan IPTEK dan harus menghargai dan
menghormati kebebasan orang lain, dan memiliki sikap
terbuka untuk dikritik dan di kaji ulang.
Sila 5 : KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH
RAKYAT INDONESIA
IPTEK harus menjaga keseimbangan keadilan dalam
kehidupan kemanusiaan, dalam hubungannya dengan
sesama, Tuhan, masyarakat, dan bangsa.
87. Aktualisasi Pancasila Dalam Kehidupan
Bermasyarakat, Berbangsa Dan Negara
1.Tridarma Perguruan Tinggi
a.Pendidikan
b.Penelitian
c.pengabdian kepada masyarakat
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa perguruan
tinggi berkewajiban menyelenggarakan pendidikan,
penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat (Pasal 20
Ayat 2).
88. 2. Budaya Akademik
Budaya akademik sebenarnya adalah budaya universal.
Artinya, dimiliki oleh setiap orang yang melibatkan
dirinya dalam aktivitas akademik.
ciri masyarakat ilmiah sebagai budaya akademik. Yaitu
kritis, kreatif, objektif, analitis, konstruktif, dinamis,
dialogis, menerima kritik, menghargai, prestasi
ilmiah/akademik, bebas dari prasangka, menghargai
waktu, memiliki dan menjunjung tinggi tradisi ilmiah,
berorientasi ke masa depan serta
kesejawatan/kemitraan.
89. 3. Kampus Sebagai Moral Force Pengembangan
Hukum dan HAM
Kampus merupakan wadah perkembangan nilai-nilai
moral, di mana seluruh warganya diharapkan
menjunjung tinggi sikap yang menjiwai moralitas yang
tinggi dan dijiwai oleh pancasila.
Kampus merupakan wadah membentuk sikap yang dapat
memberikan kekuatan moral yang mendukung lahir dan
berkembangnya sikap mencintai kebenaran dan keadilan
dan menjunjung tinggi hak asasi manusia.