SlideShare a Scribd company logo
1 of 7
Download to read offline
SEBUAH RENUNGAN KEBANGSAAN
DIKLAT KEPEMIMPINAN IV TAHUN 2016
PILAR-PILAR KEBANGSAAN
TUGAS INDIVIDU
ROSA AMELIA
No. URUT : 23
Negara Republik Indonesia ini bukan milik suatu golongan, bukan milik suatu agama, bukan milik
suatu suku, bukan milik suatu golongan adat-istiadat, tetapi milik kita semua dari Sabang sampai
Merauke
~ Ir. Soekarno ~
Setapak Perjalanan Perjuangan Bangsa
Tanggal 20 Mei 1908, merupakan tonggak bangkitnya semangat persatuan, kesatuan dan nasionalisme
serta merupakan momentum awal tumbuhnya keinginan untuk segera merdeka bagi bangsa Indonesia.
Rasa kebersamaan karena kepentingan dan berada dalam satu tempat tinggal antara para perintis
kemerdekaan, mereka tidak lagi berpikir berjuang untuk satu daerah tertentu . Sejak hari kebangkitan
tersebut timbullah kesadaran politik dari para founding fathers bangsa Indonesia untuk berserikat dengan
cara mendirikan partai atau organisasi kemasyarakatan / keagamaan seperti Indische Partij, Partai Serikat
Dagang Islam, Muhammadiyah, dan lain sebagainya. Hingga pada tanggal 28 Oktober 1928 digagaslah
pertemuan di Batavia (Jakarta) oleh pemuda-pemuda dari penjuru nusantara yang berikrar tentang
“tanah air Indonesia”, “bangsa Indonesia” dan “bahasa Indonesia”. Sumpah Pemuda dianggap sebagai
kristalisasi semangat untuk menegaskan cita-cita berdirinya negara Indonesia.
Cita-cita bangsa Indonesia harus merdeka terus bergulir, disebarkan di dalam maupun di luar negeri.
Bola salju ini bergerak lebih cepat disebabkan para pendahulu kita memiliki perasaan yang sama, yaitu
rasa ingin segera terlepas dari belenggu penjajahan. Pada tanggal 17 Agustus 1945, Ir. Soekarno dan
Moh. Hatta memproklamirkan Kemerdekaan Indonesia memanfaatkan kekosongan pemerintahan
karena menyerahnya Jepang kepada sekutu.
Kurang lebih dua bulan sebelum proklamasi kemerdekaan Indonesia, Konsep Pancasila telah
diperkenalkan oleh Ir. Soekarno, Mr. Supomo dan Moh. Yamin beberapa bulan sebelumnya. Konsep
dasar negara dari tiga tokoh bangsa tersebut kemudian disidangkan oleh panitia kecil yang disebut
Panitia Sembila, anggota dari BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia).
Panitia Sembilan terdiri dari Ir. Soekarno, Abdul Kahar Muzakir, Dr. Mohammad Hatta, K.H. Wahid
Hasyim, Mr. Mohammad Yamin, H. Agus Salim, Ahmad Soebardjo, Abikoesno Tjokrosoejoso, dan
A. A. Maramis bertugas menetapkan dasar negara dengan merangkum usulan-usulan yang muncul
dalam sidang BPUPKI. Pancasila sebagai falsafah hidup bangsa Indonesia bukanlah Ideologi sambil
lalu, tetapi merupakan “Kesatria Pemersatu” bagi kemajemukan bangsa yang tak lekang oleh waktu.
Dengan “Ketuhanan Yang Maha Esa” akan melahirkan jiwa “Kemanusiaan yang adil dan beradab”,
Dan terciptalah dari keadilan itu sikap untuk “Persatuan dan Kesatuan”. “Kebangsaan harus tumbuh
subur di tamansarinya Peri Kemanusiaan”, kata Bung Karno. Lalu sistem pemerintahan kita bukan
ditujukan untuk kepentingan monarkhi, tetapi menganut sistem yang merakyat yaitu “kerakyatan” demi
tercapainya misi “Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”. Nilai-nilai yang kemudia dianut oleh
bangsa Indonesia seyogyanya tidak terlepas dari Pancasila yang mana sila kesatu-nya adalah sebab
munculnya keempat sila lainnya yang mana sila-silanya ini tidak dapat diantitesiskan.
Para pendiri bangsa menyadari bahwa untuk melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah
Indonesia dibutuhkan suatu aturan yang jelas demi terwujudnya visi bangsa yakni memajukan
kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia. Saat
awal-awal kemerdekaan, mereka disibukkan dengan memikirkan persatuan bangsa ini, ego-ego sektoral
dan segala perbedaan berhasil diredam sehingga tidak menimbulkan perpecahan. “Bhinneka Tunggal
Ika” ditetapkan sebagai semboyan negara pada tanggal 17 Agustus 1950 oleh Prof.Moh. Yamin. Frase
Bhinneka Tunggal Ika berasal dari Kitab Sutasoma karya Mpu Tantular yang bermakna “berbeda-beda
namun satu”. Bhinneka tunggal ika dianggap dapat mengakomodir kondisi bangsa indonesia yang
terdiri dari banyak suku, agama, dan tersebar di banyak pulau yang terpisah-pisah dalam Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
Mempertahankan kemerdekaan tidaklah mudah, setelah mempoklamasikan kemerdekannya
perjuangan bangsa Indonesia belum selesai. Bangsa Indonesia kemudian dihadapkan dua masalah
antara harus berjuang mempertahankan kemerdekaan dari ancaman Sekutu dan NICA dan juga harus
menghadapi tindakan makar dari gerakan separatis. Menghadapi tentara Belanda kembali kata
“MERDEKA”, walaupun dengan peralatan pertempuran yang sederhana, rasa pengorbanan dengan
mendahulukan kepentingan bangsa di atas kepentingan pribadi dan golongan, tekad untuk
berkehidupan kebangsaan yang merdeka dan bersatu menjadi penyemangat bagi para pejuang.
Pertempuran-pertempuran di beberapa daerah seperti di Ambarawa, Surabaya, pertempuran 5 hari di
Semarang, dan pertempuran di Bandung yang dikenal dengan sebutan Bandung Lautan Api merenggut
tidak sedikit nyawa dan harta. Sedangkan gerakan separatis seperti pemberontakan DI/TII, PRRI, dan
semacamnya juga berhasil ditumpas dengan kemanunggalan TNI dan rakyat.
Pilar-pilar Kebangsaan : Aktualisasi dan Internalisasi
Dalam bukunya “Empat Pilar untuk Satu Indonesia: Visi Kebangsaan dan Pluralisme” Taufiq Kiemas, yang
diluncurkan di Jakarta pada 22 Februari 2012 konsep Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka
Tunggal Ika dicetuskan sebagai Empat Pilar Kebangsaan yang mana ibarat sebuah rumah, bangsa
Indonesia tidak akan berdiri tegak jika tidak disokong oleh keempat pilar ini. Pendahulu kita sudah
menemukannya dan sudah teruji dalam perjalanan waktu ketika bangsa ini terjajah.
Wacana mengangkat gagasan mengenai empat pilar kehidupan berbangsa dan bernegara di tengah
hiruk pikuk reformasi Indonesia yang seolah kehilangan arah merupakan sebuah kesadaran dan
keprihatinan. Dapat dirasakan bahwa reformasi yang didengungkan 18 tahun yang lalu berjalan di luar
rel dari yang dicita-citakan. Sikap egoisme, ekstrimisme, primordialisme, korupsi, kebebasan
berpendapat yang kebablasan menjadi tontonan sehari-hari. Seolah-olah aturan sudah tidak dapat
ditegakkan. Menyadari pengalaman reformasi tidak menunjukkan arah sebagaimana kehendak rakyat,
maka timbullah gagasan untuk menggali kembali nilai-nilai yang terkandung dalam keempat pilar
tersebut.
Pilar-pilar Kebangsaan yang telah diaktualisasikan dan diinternalisasikan oleh para pendiri bangsa tentu
saja dapat diterapkan di dalam organisasi BMKG khususnya di tingkat UPT. Peran para pemimpin
UPT dalam menginternalisasi dan mengaktualisasikan nilai dan jiwa kebangsaan antara lain adalah :
1. Mendahulukan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi.
2. Menghindari sifat merasa yang paling benar dengan menghalalkan segala cara untuk mencapai
tujuan pribadi.
3. Selalu berusaha menyebarkan rasa aman dan kondusif di dalam kantor dan masyarakat dengan
cara tidak menciptakan suasana kepanikan dan ketidaknyamanan.
4. Fokus kepada tujuan, tidak menilai kinerja seseorang karena latar belakang, agama, suku, ras,
dan perbedaan lainnya.
Gagasan implementasi Pancasila dalam kehidupan sehari-hari telah dilakukan pada Orde Lama dan
Orde Baru. Di era orde lama dikenal dengan istilah Nasakom (Nasionalis – Agama – Komunis).
Konsep ini diperkenalkan oleh Bung Karno, sebagai Presiden Pertama Republik Indonesia yang
menekankan adanya persatuan dari segala macam ideologi Nusantara untuk melawan penjajah yang
ingin kembali ke Indonesia, dan sebagai pemersatu bangsa dalam upaya membasmi kolonialisme di
bumi Indonesia. Sedangkan pada saat Orde Baru lebih teknis digagas oleh Soeharto, Presiden Kedua
Republik Indonesia yang dikenal dengan Eka Prasetya Pancakarsa yang lebih populer disebut
Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (P4). P4 pada masa itu menjadi kegiatan yang wajib
dilakukan dari Pimpinan Lembaga Tertinggi/tinggi negara, Pejabat Tingkat
Pusat/Daerah/Orpol/Ormas/Tokoh Keagamaan sampai ke masyarakat awam (Tap MPR Nomor
II/MPR/1978). Kegiatan ini juga disandingkan dengan kegiatan orientasi untuk siswa hingga
mahasiswa perguruan tinggi. Di era reformasi ini metode pembelajaran pilar-pilar kebangsaan yang
dapat diberikan adalah dengan menanamkan semangat perjuangan kepada generasi muda dan dengan
memberikan kesadaran akan pentingnya rasa persatuan dan kesatuan untuk keberlangsungan bangsa.
Selain dengan memberikan pemahaman di dalam ruangan, metode pembelajaran juga dapat dilakukan
dengan melakukan napak tilas di tempat-tempat bersejarah.
Demikian empat pilar kehidupan berbangsa dan bernegara yang harus dijaga, dipahami, hayati dan
dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari. Pancasila sebagai ideologi negara, UUD 1945 sebagai aturan
yang semestinya ditaati, Bhinneka Tunggal Ika sebagai perekat bangsa dan NKRI adalah harga mati.
Sumber :
1. www.id.wikipedia.org
2. www.kaskus.co.id
3. www.academia.edu
4. www.esoeroto.blogspot.co.id
Tugas individu ppk

More Related Content

What's hot

Perjuangan bangsa Indonesia melawan VOC
Perjuangan bangsa Indonesia melawan VOCPerjuangan bangsa Indonesia melawan VOC
Perjuangan bangsa Indonesia melawan VOCLikamp
 
Power point nasionalisme
Power point nasionalismePower point nasionalisme
Power point nasionalismeRizal Komarudin
 
Bab ii pancasila dalam arus sejarah bangsa indonesia
Bab ii pancasila dalam arus sejarah bangsa indonesiaBab ii pancasila dalam arus sejarah bangsa indonesia
Bab ii pancasila dalam arus sejarah bangsa indonesiaSyaiful Ahdan
 
Jelaskan dengan contoh landasan historis pada landasan pedidikan pacasila
Jelaskan dengan contoh landasan historis pada landasan pedidikan pacasilaJelaskan dengan contoh landasan historis pada landasan pedidikan pacasila
Jelaskan dengan contoh landasan historis pada landasan pedidikan pacasilaSusanti Susanti
 
Sejarah Lahirnya Pancasila
Sejarah Lahirnya PancasilaSejarah Lahirnya Pancasila
Sejarah Lahirnya PancasilaDwi Ayu
 
Akar akar nasionalisme di indonesia
Akar akar nasionalisme di indonesiaAkar akar nasionalisme di indonesia
Akar akar nasionalisme di indonesiaAntarBudiarto1
 
Pancasila dan pergergerakan pemuda tahun 1908 by emillia ardhiana w. unesa
Pancasila dan pergergerakan pemuda tahun 1908 by emillia ardhiana w. unesaPancasila dan pergergerakan pemuda tahun 1908 by emillia ardhiana w. unesa
Pancasila dan pergergerakan pemuda tahun 1908 by emillia ardhiana w. unesaEmillia Ardhiana
 
Sejarah lahirnya pancasila sebagai ideologi dan dasar negara
Sejarah lahirnya pancasila sebagai ideologi dan dasar negaraSejarah lahirnya pancasila sebagai ideologi dan dasar negara
Sejarah lahirnya pancasila sebagai ideologi dan dasar negaraKetut Swandana
 
Nasionalisme di Indonesia
Nasionalisme di IndonesiaNasionalisme di Indonesia
Nasionalisme di IndonesiaIfan Islami
 
Ppt menghargai nilai-nilai juang dalam proses perumusan pancasila sebagai da...
Ppt menghargai nilai-nilai juang dalam proses  perumusan pancasila sebagai da...Ppt menghargai nilai-nilai juang dalam proses  perumusan pancasila sebagai da...
Ppt menghargai nilai-nilai juang dalam proses perumusan pancasila sebagai da...Cha-cha Taulanys
 
Pancasila Dalam Sejarah Bangsa Indonesia
Pancasila Dalam Sejarah Bangsa IndonesiaPancasila Dalam Sejarah Bangsa Indonesia
Pancasila Dalam Sejarah Bangsa Indonesiapjj_kemenkes
 
Materi pendidikan pancasila
Materi pendidikan pancasilaMateri pendidikan pancasila
Materi pendidikan pancasilaKhairunnisaIcha9
 
Pancasila pertemuan ke 2 sejarah
Pancasila pertemuan ke 2 sejarahPancasila pertemuan ke 2 sejarah
Pancasila pertemuan ke 2 sejarahdzakiaziz
 

What's hot (20)

PANCASILA
PANCASILAPANCASILA
PANCASILA
 
Hanjar nasionalisme
Hanjar nasionalismeHanjar nasionalisme
Hanjar nasionalisme
 
Perjuangan bangsa Indonesia melawan VOC
Perjuangan bangsa Indonesia melawan VOCPerjuangan bangsa Indonesia melawan VOC
Perjuangan bangsa Indonesia melawan VOC
 
Iwan pancasila
Iwan pancasilaIwan pancasila
Iwan pancasila
 
Power point nasionalisme
Power point nasionalismePower point nasionalisme
Power point nasionalisme
 
Bab ii pancasila dalam arus sejarah bangsa indonesia
Bab ii pancasila dalam arus sejarah bangsa indonesiaBab ii pancasila dalam arus sejarah bangsa indonesia
Bab ii pancasila dalam arus sejarah bangsa indonesia
 
Jelaskan dengan contoh landasan historis pada landasan pedidikan pacasila
Jelaskan dengan contoh landasan historis pada landasan pedidikan pacasilaJelaskan dengan contoh landasan historis pada landasan pedidikan pacasila
Jelaskan dengan contoh landasan historis pada landasan pedidikan pacasila
 
Sejarah Lahirnya Pancasila
Sejarah Lahirnya PancasilaSejarah Lahirnya Pancasila
Sejarah Lahirnya Pancasila
 
Modul 1 kb 2
Modul 1 kb 2Modul 1 kb 2
Modul 1 kb 2
 
Bab 1 kelas 9
Bab 1 kelas 9Bab 1 kelas 9
Bab 1 kelas 9
 
Akar akar nasionalisme di indonesia
Akar akar nasionalisme di indonesiaAkar akar nasionalisme di indonesia
Akar akar nasionalisme di indonesia
 
Pancasila dan pergergerakan pemuda tahun 1908 by emillia ardhiana w. unesa
Pancasila dan pergergerakan pemuda tahun 1908 by emillia ardhiana w. unesaPancasila dan pergergerakan pemuda tahun 1908 by emillia ardhiana w. unesa
Pancasila dan pergergerakan pemuda tahun 1908 by emillia ardhiana w. unesa
 
Pancasila sebagai Ideologi Negara
Pancasila sebagai Ideologi NegaraPancasila sebagai Ideologi Negara
Pancasila sebagai Ideologi Negara
 
Sejarah lahirnya pancasila sebagai ideologi dan dasar negara
Sejarah lahirnya pancasila sebagai ideologi dan dasar negaraSejarah lahirnya pancasila sebagai ideologi dan dasar negara
Sejarah lahirnya pancasila sebagai ideologi dan dasar negara
 
Nasionalisme di Indonesia
Nasionalisme di IndonesiaNasionalisme di Indonesia
Nasionalisme di Indonesia
 
Ppt menghargai nilai-nilai juang dalam proses perumusan pancasila sebagai da...
Ppt menghargai nilai-nilai juang dalam proses  perumusan pancasila sebagai da...Ppt menghargai nilai-nilai juang dalam proses  perumusan pancasila sebagai da...
Ppt menghargai nilai-nilai juang dalam proses perumusan pancasila sebagai da...
 
SEJARAH PANCASILA
SEJARAH PANCASILASEJARAH PANCASILA
SEJARAH PANCASILA
 
Pancasila Dalam Sejarah Bangsa Indonesia
Pancasila Dalam Sejarah Bangsa IndonesiaPancasila Dalam Sejarah Bangsa Indonesia
Pancasila Dalam Sejarah Bangsa Indonesia
 
Materi pendidikan pancasila
Materi pendidikan pancasilaMateri pendidikan pancasila
Materi pendidikan pancasila
 
Pancasila pertemuan ke 2 sejarah
Pancasila pertemuan ke 2 sejarahPancasila pertemuan ke 2 sejarah
Pancasila pertemuan ke 2 sejarah
 

Viewers also liked

How to Strenghten Nationalism
How to Strenghten NationalismHow to Strenghten Nationalism
How to Strenghten NationalismSoya Odut
 
Bahan ajar pilar kebangsaan pim 4
Bahan ajar pilar kebangsaan pim 4Bahan ajar pilar kebangsaan pim 4
Bahan ajar pilar kebangsaan pim 4Khamdan Muhammad
 
Pilar kehidupan berbangsa dan bernegara
Pilar kehidupan berbangsa dan bernegaraPilar kehidupan berbangsa dan bernegara
Pilar kehidupan berbangsa dan bernegaraDino Zeta
 
Nasionalisme
NasionalismeNasionalisme
Nasionalisme27matheus
 
4 Pilar kebangsaan
4 Pilar kebangsaan4 Pilar kebangsaan
4 Pilar kebangsaanSyaiful Anam
 
Cinta tanah air dan patriotisme power point
Cinta tanah air dan patriotisme power pointCinta tanah air dan patriotisme power point
Cinta tanah air dan patriotisme power pointhasan_dr
 
Presentasi Pernikahan Beda Agama
Presentasi Pernikahan Beda AgamaPresentasi Pernikahan Beda Agama
Presentasi Pernikahan Beda AgamaRachman B. Prasetyo
 

Viewers also liked (9)

How to Strenghten Nationalism
How to Strenghten NationalismHow to Strenghten Nationalism
How to Strenghten Nationalism
 
Bahan ajar pilar kebangsaan pim 4
Bahan ajar pilar kebangsaan pim 4Bahan ajar pilar kebangsaan pim 4
Bahan ajar pilar kebangsaan pim 4
 
Pilar kehidupan berbangsa dan bernegara
Pilar kehidupan berbangsa dan bernegaraPilar kehidupan berbangsa dan bernegara
Pilar kehidupan berbangsa dan bernegara
 
Nasionalisme
NasionalismeNasionalisme
Nasionalisme
 
Pilar pilar kebangsaan pim4
Pilar pilar kebangsaan pim4Pilar pilar kebangsaan pim4
Pilar pilar kebangsaan pim4
 
4 Pilar kebangsaan
4 Pilar kebangsaan4 Pilar kebangsaan
4 Pilar kebangsaan
 
Nasionalisme
Nasionalisme Nasionalisme
Nasionalisme
 
Cinta tanah air dan patriotisme power point
Cinta tanah air dan patriotisme power pointCinta tanah air dan patriotisme power point
Cinta tanah air dan patriotisme power point
 
Presentasi Pernikahan Beda Agama
Presentasi Pernikahan Beda AgamaPresentasi Pernikahan Beda Agama
Presentasi Pernikahan Beda Agama
 

Similar to Tugas individu ppk

PANCASILA DALAM KAJIAN SEJARAH BANGSA INDONESIA
PANCASILA DALAM KAJIAN SEJARAH BANGSA INDONESIAPANCASILA DALAM KAJIAN SEJARAH BANGSA INDONESIA
PANCASILA DALAM KAJIAN SEJARAH BANGSA INDONESIAtugas_tripuspitaps
 
Pancasila dan gerakan mahasiswa atau pemuda tahun 1928
Pancasila dan gerakan mahasiswa atau pemuda tahun 1928Pancasila dan gerakan mahasiswa atau pemuda tahun 1928
Pancasila dan gerakan mahasiswa atau pemuda tahun 1928radja nauval
 
Sesi 3 - Materi Identitas Nasional Indonesia
Sesi 3 - Materi Identitas Nasional IndonesiaSesi 3 - Materi Identitas Nasional Indonesia
Sesi 3 - Materi Identitas Nasional IndonesiaLockonStratos20
 
Tugas pendidikan pancasila dan kewarganegaraan
Tugas pendidikan pancasila dan kewarganegaraanTugas pendidikan pancasila dan kewarganegaraan
Tugas pendidikan pancasila dan kewarganegaraansiti sangidah
 
Sejarah laahirnya ps
Sejarah laahirnya psSejarah laahirnya ps
Sejarah laahirnya psari saputra
 
Makalahpancasila 130831072946-phpapp02
Makalahpancasila 130831072946-phpapp02Makalahpancasila 130831072946-phpapp02
Makalahpancasila 130831072946-phpapp02Muflii Hana
 
Makalah Pancasila dan Gerakan Mahasiswa/Pemuda '08
Makalah Pancasila dan Gerakan Mahasiswa/Pemuda '08Makalah Pancasila dan Gerakan Mahasiswa/Pemuda '08
Makalah Pancasila dan Gerakan Mahasiswa/Pemuda '08hasbicahyadi
 
Pancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa Indonesia
Pancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa IndonesiaPancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa Indonesia
Pancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa IndonesiaRiska Yuliatiningsih
 
Pancasila dan Gerakan Mahasiswa/Pemuda '08
Pancasila dan Gerakan Mahasiswa/Pemuda '08Pancasila dan Gerakan Mahasiswa/Pemuda '08
Pancasila dan Gerakan Mahasiswa/Pemuda '08ShafiraAzekiya
 
Power point PPKn XI menggali gagasan pendiri bangsa 2023.pptx
Power point PPKn XI menggali gagasan pendiri bangsa 2023.pptxPower point PPKn XI menggali gagasan pendiri bangsa 2023.pptx
Power point PPKn XI menggali gagasan pendiri bangsa 2023.pptxMuhamadSidik24
 
Pancasila 2 sejarah.pptx
Pancasila 2 sejarah.pptxPancasila 2 sejarah.pptx
Pancasila 2 sejarah.pptxNoviandiHarahap
 
Peranan Penting Pemuda Pada Tahun 1928 Dalam Mewujudkan Ideologi Pancasila
Peranan Penting Pemuda Pada Tahun 1928 Dalam Mewujudkan Ideologi PancasilaPeranan Penting Pemuda Pada Tahun 1928 Dalam Mewujudkan Ideologi Pancasila
Peranan Penting Pemuda Pada Tahun 1928 Dalam Mewujudkan Ideologi PancasilaPutri Yonicha Sari
 
Pancasila dalam arus sejarah bangsa Indonesia.pptx
Pancasila dalam arus sejarah bangsa Indonesia.pptxPancasila dalam arus sejarah bangsa Indonesia.pptx
Pancasila dalam arus sejarah bangsa Indonesia.pptxAyudiPermana
 
PPT BAGIAN 1 PANCASILA.ppt
PPT BAGIAN 1 PANCASILA.pptPPT BAGIAN 1 PANCASILA.ppt
PPT BAGIAN 1 PANCASILA.pptMuhamad Yogi
 
pptbagian1pancasila-221123161221-5b48be27 (1).pdf
pptbagian1pancasila-221123161221-5b48be27 (1).pdfpptbagian1pancasila-221123161221-5b48be27 (1).pdf
pptbagian1pancasila-221123161221-5b48be27 (1).pdfAdlafn19
 
pptbagian1pancasila-221123161221-5b48be27 (2).pptx
pptbagian1pancasila-221123161221-5b48be27 (2).pptxpptbagian1pancasila-221123161221-5b48be27 (2).pptx
pptbagian1pancasila-221123161221-5b48be27 (2).pptxMuhamadSidik24
 
pptbagian1pancasila-221123161221-5b48be27.pptx
pptbagian1pancasila-221123161221-5b48be27.pptxpptbagian1pancasila-221123161221-5b48be27.pptx
pptbagian1pancasila-221123161221-5b48be27.pptxNurulyDybala1
 

Similar to Tugas individu ppk (20)

PANCASILA DALAM KAJIAN SEJARAH BANGSA INDONESIA
PANCASILA DALAM KAJIAN SEJARAH BANGSA INDONESIAPANCASILA DALAM KAJIAN SEJARAH BANGSA INDONESIA
PANCASILA DALAM KAJIAN SEJARAH BANGSA INDONESIA
 
Pancasila dan gerakan mahasiswa atau pemuda tahun 1928
Pancasila dan gerakan mahasiswa atau pemuda tahun 1928Pancasila dan gerakan mahasiswa atau pemuda tahun 1928
Pancasila dan gerakan mahasiswa atau pemuda tahun 1928
 
Pengertian pancasila
Pengertian pancasilaPengertian pancasila
Pengertian pancasila
 
Sesi 3 - Materi Identitas Nasional Indonesia
Sesi 3 - Materi Identitas Nasional IndonesiaSesi 3 - Materi Identitas Nasional Indonesia
Sesi 3 - Materi Identitas Nasional Indonesia
 
Tugas pendidikan pancasila dan kewarganegaraan
Tugas pendidikan pancasila dan kewarganegaraanTugas pendidikan pancasila dan kewarganegaraan
Tugas pendidikan pancasila dan kewarganegaraan
 
Sejarah laahirnya ps
Sejarah laahirnya psSejarah laahirnya ps
Sejarah laahirnya ps
 
Makalahpancasila 130831072946-phpapp02
Makalahpancasila 130831072946-phpapp02Makalahpancasila 130831072946-phpapp02
Makalahpancasila 130831072946-phpapp02
 
Makalah Pancasila dan Gerakan Mahasiswa/Pemuda '08
Makalah Pancasila dan Gerakan Mahasiswa/Pemuda '08Makalah Pancasila dan Gerakan Mahasiswa/Pemuda '08
Makalah Pancasila dan Gerakan Mahasiswa/Pemuda '08
 
Pancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa Indonesia
Pancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa IndonesiaPancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa Indonesia
Pancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa Indonesia
 
Tugas imam izwa khudorii
Tugas imam izwa khudoriiTugas imam izwa khudorii
Tugas imam izwa khudorii
 
Pancasila dan Gerakan Mahasiswa/Pemuda '08
Pancasila dan Gerakan Mahasiswa/Pemuda '08Pancasila dan Gerakan Mahasiswa/Pemuda '08
Pancasila dan Gerakan Mahasiswa/Pemuda '08
 
Power point PPKn XI menggali gagasan pendiri bangsa 2023.pptx
Power point PPKn XI menggali gagasan pendiri bangsa 2023.pptxPower point PPKn XI menggali gagasan pendiri bangsa 2023.pptx
Power point PPKn XI menggali gagasan pendiri bangsa 2023.pptx
 
Pancasila 2 sejarah.pptx
Pancasila 2 sejarah.pptxPancasila 2 sejarah.pptx
Pancasila 2 sejarah.pptx
 
Pendidikan pancasila
Pendidikan pancasilaPendidikan pancasila
Pendidikan pancasila
 
Peranan Penting Pemuda Pada Tahun 1928 Dalam Mewujudkan Ideologi Pancasila
Peranan Penting Pemuda Pada Tahun 1928 Dalam Mewujudkan Ideologi PancasilaPeranan Penting Pemuda Pada Tahun 1928 Dalam Mewujudkan Ideologi Pancasila
Peranan Penting Pemuda Pada Tahun 1928 Dalam Mewujudkan Ideologi Pancasila
 
Pancasila dalam arus sejarah bangsa Indonesia.pptx
Pancasila dalam arus sejarah bangsa Indonesia.pptxPancasila dalam arus sejarah bangsa Indonesia.pptx
Pancasila dalam arus sejarah bangsa Indonesia.pptx
 
PPT BAGIAN 1 PANCASILA.ppt
PPT BAGIAN 1 PANCASILA.pptPPT BAGIAN 1 PANCASILA.ppt
PPT BAGIAN 1 PANCASILA.ppt
 
pptbagian1pancasila-221123161221-5b48be27 (1).pdf
pptbagian1pancasila-221123161221-5b48be27 (1).pdfpptbagian1pancasila-221123161221-5b48be27 (1).pdf
pptbagian1pancasila-221123161221-5b48be27 (1).pdf
 
pptbagian1pancasila-221123161221-5b48be27 (2).pptx
pptbagian1pancasila-221123161221-5b48be27 (2).pptxpptbagian1pancasila-221123161221-5b48be27 (2).pptx
pptbagian1pancasila-221123161221-5b48be27 (2).pptx
 
pptbagian1pancasila-221123161221-5b48be27.pptx
pptbagian1pancasila-221123161221-5b48be27.pptxpptbagian1pancasila-221123161221-5b48be27.pptx
pptbagian1pancasila-221123161221-5b48be27.pptx
 

Recently uploaded

Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptxKonsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptxBudyHermawan3
 
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptxPB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptxBudyHermawan3
 
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptxPB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptxBudyHermawan3
 
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptxTata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptxBudyHermawan3
 
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptxPengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptxBudyHermawan3
 
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptxInovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptxBudyHermawan3
 
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptxMembangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptxBudyHermawan3
 
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama Desapptx
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama DesapptxPB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama Desapptx
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama DesapptxBudyHermawan3
 
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdfPemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdfHarisKunaifi2
 
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditPermen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditYOSUAGETMIRAJAGUKGUK1
 
Perencanaan Pembangunan Desa berbasis akuntabel.pptx
Perencanaan Pembangunan Desa berbasis akuntabel.pptxPerencanaan Pembangunan Desa berbasis akuntabel.pptx
Perencanaan Pembangunan Desa berbasis akuntabel.pptxBudyHermawan3
 
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptxAparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptxBudyHermawan3
 
PPT Seminar Kinerja Keuangan Provinsi Sulawesi tengah.pptx
PPT Seminar Kinerja Keuangan Provinsi Sulawesi tengah.pptxPPT Seminar Kinerja Keuangan Provinsi Sulawesi tengah.pptx
PPT Seminar Kinerja Keuangan Provinsi Sulawesi tengah.pptxssuser8905b3
 
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptxLAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptxBudyHermawan3
 

Recently uploaded (14)

Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptxKonsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
 
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptxPB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
 
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptxPB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
 
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptxTata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
 
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptxPengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
 
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptxInovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
 
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptxMembangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
 
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama Desapptx
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama DesapptxPB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama Desapptx
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama Desapptx
 
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdfPemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdf
 
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditPermen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
 
Perencanaan Pembangunan Desa berbasis akuntabel.pptx
Perencanaan Pembangunan Desa berbasis akuntabel.pptxPerencanaan Pembangunan Desa berbasis akuntabel.pptx
Perencanaan Pembangunan Desa berbasis akuntabel.pptx
 
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptxAparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
 
PPT Seminar Kinerja Keuangan Provinsi Sulawesi tengah.pptx
PPT Seminar Kinerja Keuangan Provinsi Sulawesi tengah.pptxPPT Seminar Kinerja Keuangan Provinsi Sulawesi tengah.pptx
PPT Seminar Kinerja Keuangan Provinsi Sulawesi tengah.pptx
 
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptxLAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
 

Tugas individu ppk

  • 1. SEBUAH RENUNGAN KEBANGSAAN DIKLAT KEPEMIMPINAN IV TAHUN 2016 PILAR-PILAR KEBANGSAAN TUGAS INDIVIDU ROSA AMELIA No. URUT : 23
  • 2. Negara Republik Indonesia ini bukan milik suatu golongan, bukan milik suatu agama, bukan milik suatu suku, bukan milik suatu golongan adat-istiadat, tetapi milik kita semua dari Sabang sampai Merauke ~ Ir. Soekarno ~ Setapak Perjalanan Perjuangan Bangsa Tanggal 20 Mei 1908, merupakan tonggak bangkitnya semangat persatuan, kesatuan dan nasionalisme serta merupakan momentum awal tumbuhnya keinginan untuk segera merdeka bagi bangsa Indonesia. Rasa kebersamaan karena kepentingan dan berada dalam satu tempat tinggal antara para perintis kemerdekaan, mereka tidak lagi berpikir berjuang untuk satu daerah tertentu . Sejak hari kebangkitan tersebut timbullah kesadaran politik dari para founding fathers bangsa Indonesia untuk berserikat dengan cara mendirikan partai atau organisasi kemasyarakatan / keagamaan seperti Indische Partij, Partai Serikat Dagang Islam, Muhammadiyah, dan lain sebagainya. Hingga pada tanggal 28 Oktober 1928 digagaslah pertemuan di Batavia (Jakarta) oleh pemuda-pemuda dari penjuru nusantara yang berikrar tentang “tanah air Indonesia”, “bangsa Indonesia” dan “bahasa Indonesia”. Sumpah Pemuda dianggap sebagai kristalisasi semangat untuk menegaskan cita-cita berdirinya negara Indonesia. Cita-cita bangsa Indonesia harus merdeka terus bergulir, disebarkan di dalam maupun di luar negeri. Bola salju ini bergerak lebih cepat disebabkan para pendahulu kita memiliki perasaan yang sama, yaitu rasa ingin segera terlepas dari belenggu penjajahan. Pada tanggal 17 Agustus 1945, Ir. Soekarno dan Moh. Hatta memproklamirkan Kemerdekaan Indonesia memanfaatkan kekosongan pemerintahan karena menyerahnya Jepang kepada sekutu.
  • 3. Kurang lebih dua bulan sebelum proklamasi kemerdekaan Indonesia, Konsep Pancasila telah diperkenalkan oleh Ir. Soekarno, Mr. Supomo dan Moh. Yamin beberapa bulan sebelumnya. Konsep dasar negara dari tiga tokoh bangsa tersebut kemudian disidangkan oleh panitia kecil yang disebut Panitia Sembila, anggota dari BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia). Panitia Sembilan terdiri dari Ir. Soekarno, Abdul Kahar Muzakir, Dr. Mohammad Hatta, K.H. Wahid Hasyim, Mr. Mohammad Yamin, H. Agus Salim, Ahmad Soebardjo, Abikoesno Tjokrosoejoso, dan A. A. Maramis bertugas menetapkan dasar negara dengan merangkum usulan-usulan yang muncul dalam sidang BPUPKI. Pancasila sebagai falsafah hidup bangsa Indonesia bukanlah Ideologi sambil lalu, tetapi merupakan “Kesatria Pemersatu” bagi kemajemukan bangsa yang tak lekang oleh waktu. Dengan “Ketuhanan Yang Maha Esa” akan melahirkan jiwa “Kemanusiaan yang adil dan beradab”, Dan terciptalah dari keadilan itu sikap untuk “Persatuan dan Kesatuan”. “Kebangsaan harus tumbuh subur di tamansarinya Peri Kemanusiaan”, kata Bung Karno. Lalu sistem pemerintahan kita bukan ditujukan untuk kepentingan monarkhi, tetapi menganut sistem yang merakyat yaitu “kerakyatan” demi tercapainya misi “Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”. Nilai-nilai yang kemudia dianut oleh bangsa Indonesia seyogyanya tidak terlepas dari Pancasila yang mana sila kesatu-nya adalah sebab munculnya keempat sila lainnya yang mana sila-silanya ini tidak dapat diantitesiskan. Para pendiri bangsa menyadari bahwa untuk melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia dibutuhkan suatu aturan yang jelas demi terwujudnya visi bangsa yakni memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia. Saat awal-awal kemerdekaan, mereka disibukkan dengan memikirkan persatuan bangsa ini, ego-ego sektoral dan segala perbedaan berhasil diredam sehingga tidak menimbulkan perpecahan. “Bhinneka Tunggal Ika” ditetapkan sebagai semboyan negara pada tanggal 17 Agustus 1950 oleh Prof.Moh. Yamin. Frase Bhinneka Tunggal Ika berasal dari Kitab Sutasoma karya Mpu Tantular yang bermakna “berbeda-beda namun satu”. Bhinneka tunggal ika dianggap dapat mengakomodir kondisi bangsa indonesia yang
  • 4. terdiri dari banyak suku, agama, dan tersebar di banyak pulau yang terpisah-pisah dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia. Mempertahankan kemerdekaan tidaklah mudah, setelah mempoklamasikan kemerdekannya perjuangan bangsa Indonesia belum selesai. Bangsa Indonesia kemudian dihadapkan dua masalah antara harus berjuang mempertahankan kemerdekaan dari ancaman Sekutu dan NICA dan juga harus menghadapi tindakan makar dari gerakan separatis. Menghadapi tentara Belanda kembali kata “MERDEKA”, walaupun dengan peralatan pertempuran yang sederhana, rasa pengorbanan dengan mendahulukan kepentingan bangsa di atas kepentingan pribadi dan golongan, tekad untuk berkehidupan kebangsaan yang merdeka dan bersatu menjadi penyemangat bagi para pejuang. Pertempuran-pertempuran di beberapa daerah seperti di Ambarawa, Surabaya, pertempuran 5 hari di Semarang, dan pertempuran di Bandung yang dikenal dengan sebutan Bandung Lautan Api merenggut tidak sedikit nyawa dan harta. Sedangkan gerakan separatis seperti pemberontakan DI/TII, PRRI, dan semacamnya juga berhasil ditumpas dengan kemanunggalan TNI dan rakyat. Pilar-pilar Kebangsaan : Aktualisasi dan Internalisasi Dalam bukunya “Empat Pilar untuk Satu Indonesia: Visi Kebangsaan dan Pluralisme” Taufiq Kiemas, yang diluncurkan di Jakarta pada 22 Februari 2012 konsep Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika dicetuskan sebagai Empat Pilar Kebangsaan yang mana ibarat sebuah rumah, bangsa Indonesia tidak akan berdiri tegak jika tidak disokong oleh keempat pilar ini. Pendahulu kita sudah menemukannya dan sudah teruji dalam perjalanan waktu ketika bangsa ini terjajah. Wacana mengangkat gagasan mengenai empat pilar kehidupan berbangsa dan bernegara di tengah hiruk pikuk reformasi Indonesia yang seolah kehilangan arah merupakan sebuah kesadaran dan keprihatinan. Dapat dirasakan bahwa reformasi yang didengungkan 18 tahun yang lalu berjalan di luar
  • 5. rel dari yang dicita-citakan. Sikap egoisme, ekstrimisme, primordialisme, korupsi, kebebasan berpendapat yang kebablasan menjadi tontonan sehari-hari. Seolah-olah aturan sudah tidak dapat ditegakkan. Menyadari pengalaman reformasi tidak menunjukkan arah sebagaimana kehendak rakyat, maka timbullah gagasan untuk menggali kembali nilai-nilai yang terkandung dalam keempat pilar tersebut. Pilar-pilar Kebangsaan yang telah diaktualisasikan dan diinternalisasikan oleh para pendiri bangsa tentu saja dapat diterapkan di dalam organisasi BMKG khususnya di tingkat UPT. Peran para pemimpin UPT dalam menginternalisasi dan mengaktualisasikan nilai dan jiwa kebangsaan antara lain adalah : 1. Mendahulukan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi. 2. Menghindari sifat merasa yang paling benar dengan menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan pribadi. 3. Selalu berusaha menyebarkan rasa aman dan kondusif di dalam kantor dan masyarakat dengan cara tidak menciptakan suasana kepanikan dan ketidaknyamanan. 4. Fokus kepada tujuan, tidak menilai kinerja seseorang karena latar belakang, agama, suku, ras, dan perbedaan lainnya. Gagasan implementasi Pancasila dalam kehidupan sehari-hari telah dilakukan pada Orde Lama dan Orde Baru. Di era orde lama dikenal dengan istilah Nasakom (Nasionalis – Agama – Komunis). Konsep ini diperkenalkan oleh Bung Karno, sebagai Presiden Pertama Republik Indonesia yang menekankan adanya persatuan dari segala macam ideologi Nusantara untuk melawan penjajah yang ingin kembali ke Indonesia, dan sebagai pemersatu bangsa dalam upaya membasmi kolonialisme di bumi Indonesia. Sedangkan pada saat Orde Baru lebih teknis digagas oleh Soeharto, Presiden Kedua Republik Indonesia yang dikenal dengan Eka Prasetya Pancakarsa yang lebih populer disebut
  • 6. Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (P4). P4 pada masa itu menjadi kegiatan yang wajib dilakukan dari Pimpinan Lembaga Tertinggi/tinggi negara, Pejabat Tingkat Pusat/Daerah/Orpol/Ormas/Tokoh Keagamaan sampai ke masyarakat awam (Tap MPR Nomor II/MPR/1978). Kegiatan ini juga disandingkan dengan kegiatan orientasi untuk siswa hingga mahasiswa perguruan tinggi. Di era reformasi ini metode pembelajaran pilar-pilar kebangsaan yang dapat diberikan adalah dengan menanamkan semangat perjuangan kepada generasi muda dan dengan memberikan kesadaran akan pentingnya rasa persatuan dan kesatuan untuk keberlangsungan bangsa. Selain dengan memberikan pemahaman di dalam ruangan, metode pembelajaran juga dapat dilakukan dengan melakukan napak tilas di tempat-tempat bersejarah. Demikian empat pilar kehidupan berbangsa dan bernegara yang harus dijaga, dipahami, hayati dan dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari. Pancasila sebagai ideologi negara, UUD 1945 sebagai aturan yang semestinya ditaati, Bhinneka Tunggal Ika sebagai perekat bangsa dan NKRI adalah harga mati. Sumber : 1. www.id.wikipedia.org 2. www.kaskus.co.id 3. www.academia.edu 4. www.esoeroto.blogspot.co.id