PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
Leaflet Polio
1. PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
STIKes FALETEHAN
Serang-Banten
2013
Gejala-gejala dari polio
disebabkan oleh poliovirus, yang
adalah virus RNA kecil yang
menyebar melalui kontak dengan
lendir oral (mulut, hidung, dll).
Paling umum, virus melekat pada dan menginfeksi
sel-sel usus, berlipatganda, dan dikeluarkan dalam
feces dari individu yang terinfeksi. Jarang, pada 2%
dari kasus-kasus, virus menyebar dari sistim
pnrcernaan ke sistim syaraf dan menyebabkan
penyakit kelumpuhan.
Polio disebar dalam cara "oral-fecal". Infeksi dari
orang ke orang terjadi dengan kontak lendir, dahak,
feces, yang terinfeksi atau dengan makanan dan air
yang terkontaminasi oleh feces dari individu lain
yang terinfeksi.
Masa inkubasi virus polio biasanya berkisar 3-35
hari. Gejala umum serangannya adalah pengidap
mendadak lumpuh pada salah satu anggota gerak
setelah demam selama 2-5 hari. Penyakit polio
dibedakan menjadi 3 jenis, maka masing – masing
dari jenis penyakit polio tersebut memiliki gejala
/ tanda – tanda sendiri.
Polio non-paralisis: Polio non-paralisis
menyebabkan demam, muntah, sakit perut, lesu,
dan sensitif. Terjadi kram otot pada leher dan
punggung, otot terasa lembek jika disentuh.
Polio disebabkan oleh virus dan
telah ada beribu-ribu tahun. Bahkan
ada benda-benda Mesir yang
melukiskan individu-individu
dengan fitur-fitur khusus dari
kelumpuhan setelah polio. Polio
telah disebut dengan banyak nama-
nama yang berbeda, termasuk
kelumpuhan anak-anak, kelemahan
dari anggota-anggota tubuh bagian
bawah (kaki-kaki dan tangan-
tangan), dan spinal paralytic
paralysis.
Kita sekarang merujuk pada virus
dan penyakit sebagai polio, yang
adalah kependekan
untuk poliomyelitis dan mempunyai
asal usul Yunani: polios (abu-abu),
myelos (sumsum), dan itis
(peradangan).
Penyebab Polio Tanda-Tanda Dan Gejala-Gejala Dari Polio
2. Polio paralisis spinal: Strain poliovirus ini
menyerang saraf tulang belakang, menghancurkan
sel tanduk anterior yang mengontrol pergerakan
pada batang tubuh dan otot tungkai. Pada
penderita yang tidak memiliki kekebalan atau
belum divaksinasi, virus ini biasanya akan
menyerang seluruh bagian batang saraf tulang
belakang dan batang otak. Namun penderita yang
sudah memiliki kekebalan biasanya terjadi
kelumpuhan pada kaki.
Polio bulbar: Polio jenis ini disebabkan oleh tidak
adanya kekebalan alami sehingga batang otak ikut
terserang. Batang otak mengandung syaraf
motorik yang mengatur pernapasan dan saraf
kranial, yang mengirim sinyal ke berbagai syaraf
yang mengontrol pergerakan bola mata; saraf
trigeminal dan saraf muka yang berhubungan
dengan pipi, kelenjar air mata, gusi, dan otot
muka; saraf auditori yang mengatur pendengaran;
saraf
Virus polio sangat menular dan tak bisa
disembuhkan. Virus ini menyerang seluruh tubuh
(termasuk otot dan sistem saraf) dan bisa
menyebabkan kelemahan otot yang sifatnya
permanen dan kelumpuhan total dalam hitungan
jam saja. Penularan virus polio bisa dari mulut
yaitu percikan air liur, bisa juga dari tinja penderita
polio.
Beberapa cara pencegahan penyakit polio:
Imunisasi polio yang biasanya dilakukan
saat bayi atau anak-anak. Vaksin polio ada
2 jenis yaitu vaksin salk (vaksin virus polio
yang tidak aktif), dan vaksin sabin (vaksin
virus polio yang aktif). Pada penderita
gangguan system kekebalan vaksin sabin
bisa menyebabkan polio.
Bila memasak air harus mendidih dengan
sempurna. Dengan suhu yang tinggi dapat
cepat mematikan virus polio, sebaliknya
bila keadaan beku atau suhu yang rendah
virus ini bisa bertahan hidup bertahun-
tahun.
Biasakan menjalani pola hidup yang sehat.
Sanitasi yang baik dan bersih
Merawat Orang yang terkena Polio
Tidak ada penyembuhan untuk polio, jadi
pencegahan adalah sangat penting. Pasien-pasien
dengan polio
non-paralytic
perlu dimonitor
untuk kemajuan
pada polio
paralytic. Pasien-
pasien dengan
polio paralytic
perlu dimonitor untuk tanda-tanda dan gejala-
gejala dari kegagalan pernapasan, yang mungkin
memerlukan terapi-terapi penyelamatan nyawa
seperti dukungan pernapasan. Sebagai tambahan,
sejumlah perawatan-perawatan tersedia untuk
mengurangi beberapa dari gejala-gejala yang
kurang parah. Ada obat-obat untuk merawat
infeksi-infeksi urin dan retensi urin dan rencana-
rencana manajemen nyeri untuk kejang-kejang
otot. Sayangnya, hanya ada tindakan-tindakan
pendukung yang tersedia untuk merawat gejala-
gejala dari polio paralytic. Pasien-pasien yang pulih
dari polio mungkin memerlukan terapi fisik,
penunjang-penunjang tungkai, atau bahkan operasi
orthopedic untuk memperbaiki fungsi fisik.