SlideShare a Scribd company logo
1 of 22
BIOLOGI
BEBERAPA PENYAKIT YANG DISEBABKAN VIRUS

DISUSUN OLEH

HAFIDZ SETIYADI (14)
X IPA 3

SMA NEGERI 7 PURWOREJO
JALAN KI. MANGUNSARKORO1 PURWOREJO
TAHUN PELAJARAN 2013/2014

1
BEBERAPA PENYAKIT YANG DISEBABKAN VIRUS

I.

POLIO
Penyakit polio atau poliomyelitis adalah penyakit paralisis atau kelumpuhan yang

disebabkan oleh virus. Penyakit polio sudah tidak asing lagi dikalangan masyarakat. Biasanya
kasus terbanyak penyakit polio menyerang anak-anak, namun bukan berarti orang dewasa
bisa bebas dari penyakit polio.
Penyebab penyakit polio
Penyebab penyakit polio adalah poliovirus (PV). Virus ini masuk melalui mulut dan
hidung, kemudian berkembangbiak di dalam tenggorokan dan saluran pencernaan. Virus ini
dapat memasuki aliran darah dan mengalir ke sistem saraf pusat menyebabkan melemahnya
otot dan kadang kelumpuhan (paralisis).

Gambar poliovirus (PV)
Resiko terjadinya poliomyelitis:
Belum mendapat imunisasi polio
Bepergian ke daerah yang masih banyak terjangkit polio
Usia yang sangat lanjut atau sangat muda
Luka di mulut, hidung atau tenggorokan
Stress dan kelelahan fisik yang luar biasa sehingga melemahkan system kekebalan
tubuh.

2
Ciri-ciri dan Gejala penyakit polio
Masa inkubasi virus polio biasanya berkisar 3-35 hari. Gejala umum serangannya adalah
pengidap mendadak lumpuh pada salah satu anggota gerak setelah demam selama 2-5 hari.
Penyakit polio dibedakan menjadi 3 jenis, maka masing – masing dari jenis penyakit polio
tersebut memiliki gejala / tanda – tanda sendiri.
Polio non-paralisis: Polio non-paralisis menyebabkan demam, muntah, sakit perut,
lesu, dan sensitif. Terjadi kram otot pada leher dan punggung, otot terasa lembek jika
disentuh.
Polio paralisis spinal: Strain poliovirus ini menyerang saraf tulang belakang,
menghancurkan sel tanduk anterior yang mengontrol pergerakan pada batang tubuh
dan otot tungkai. Pada penderita yang tidak memiliki kekebalan atau belum
divaksinasi, virus ini biasanya akan menyerang seluruh bagian batang saraf tulang
belakang dan batang otak. Namun penderita yang sudah memiliki kekebalan biasanya
terjadi kelumpuhan pada kaki.
Polio bulbar: Polio jenis ini disebabkan oleh tidak adanya kekebalan alami sehingga
batang otak ikut terserang. Batang otak mengandung syaraf motorik yang mengatur
pernapasan dan saraf kranial, yang mengirim sinyal ke berbagai syaraf yang
mengontrol pergerakan bola mata; saraf trigeminal dan saraf muka yang berhubungan
dengan pipi, kelenjar air mata, gusi, dan otot muka; saraf auditori yang mengatur
pendengaran; saraf glossofaringeal yang membantu proses menelan dan berbagai
fungsi di kerongkongan; pergerakan lidah dan rasa; dan saraf yang mengirim sinyal ke
jantung, usus, paru-paru, dan saraf tambahan yang mengatur pergerakan leher. Sudah
bisa dibayangkan jenis polio ini menyebabkan kematian.
Pencegahan penyakit polio
Virus polio sangat menular dan tak bisa disembuhkan. Virus ini menyerang seluruh tubuh
(termasuk otot dan sistem saraf) dan bisa menyebabkan kelemahan otot yang sifatnya
permanen dan kelumpuhan total dalam hitungan jam saja. Penularan virus polio bisa dari
mulut yaitu percikan air liur, bisa juga dari tinja penderita polio. Beberapa cara pencegahan
penyakit polio:

3
Imunisasi polio yang biasanya dilakukan saat bayi atau anak-anak. Vaksin polio ada 2
jenis yaitu vaksin salk (vaksin virus polio yang tidak aktif), dan vaksin sabin (vaksin
virus polio yang aktif). Pada penderita gangguan system kekebalan vaksin sabin bisa
menyebabkan polio.
Bila memasak air harus mendidih dengan sempurna. Dengan suhu yang tinggi dapat
cepat mematikan virus polio, sebaliknya bila keadaan beku atau suhu yang rendah
virus ini bisa bertahan hidup bertahun-tahun.
Biasakan menjalani pola hidup yang sehat
Sanitasi yang baik dan bersih
II. RABIES
Rabies adalah penyakit infeksi tingkat akut pada susunan saraf pusat yang disebabkan
oleh virus rabies.Penyakit ini bersifat zoonotik, yaitu dapat ditularkan dari hewan ke manusia.
Virus rabies ditularkan ke manusia melalu gigitan hewan misalnya oleh anjing, kucing, kera,
rakun, dan kelelawar. Rabies disebut juga penyakit anjing gila.

Gambar virus rabies
Penyebab
Rabies disebabkan oleh virus rabies yang masuk ke keluarga Rhabdoviridae dan
genus Lysavirus. Karakteristik utama virus keluarga Rhabdoviridae adalah hanya memiliki
satu utas negatif RNA yang tidak bersegmen. Virus ini hidup pada beberapa jenis hewan
yang berperan sebagai perantara penularan. Spesies hewan perantara bervariasi pada berbagai
letak geografis. Hewan-hewan yang diketahui dapat menjadi perantara rabies antara lain
rakun (Procyon lotor) dan sigung (Memphitis memphitis) di Amerika Utara, rubah merah
(Vulpes vulpes) di Eropa, dan anjing di Afrika, Asia, dan Amerika Latin. Afrika, Asia, dan
Amerika Latin memiliki tingkat rabies yang masih tinggi. Hewan perantara menginfeksi
inang yang bisa berupa hewan lain atau manusia melalui gigitan. Infeksi juga dapat terjadi
4
melalui jilatan hewan perantara pada kulit yang terluka. Setelah infeksi, virus akan masuk
melalui saraf-saraf menuju ke sumsum tulang belakang dan otak dan bereplikasi di sana.
Selanjutnya virus akan berpindah lagi melalui saraf ke jaringan non saraf, misalnya kelenjar
liur dan masuk ke dalam air liur. Hewan yang terinfeksi bisa mengalami rabies buas/ ganas
ataupun rabies jinak/ tenang. Pada rabies buas/ ganas, hewan yang terinfeksi tampak galak,
agresif, menggigit dan menelan segala macam barang, air liur terus menetes, meraung-raung
gelisah kemudian menjadi lumpuh dan mati. Pada rabies jinak/tenang, hewan yang terinfeksi
mengalami kelumpuhan lokal atau kelumpuhan total, suka bersembunyi di tempat gelap,
mengalami kejang dan sulit bernapas, serta menunjukkan kegalakan.
Meskipun sangat jarang terjadi, rabies bisa ditularkan melalui penghirupan udara yang
tercemar virus rabies. Dua pekerja laboratorium telah mengkonfirmasi hal ini setelah mereka
terekspos udara yang mengandung virus rabies. Pada tahun 1950, dilaporkan dua kasus rabies
terjadi pada penjelajah gua di Frio Cave, Texas yang menghirup udara di mana ada jutaan
kelelawar hidup di tempat tersebut. Mereka diduga tertular lewat udara karena tidak
ditemukan sama sekali adanya tanda-tanda bekas gigitan kelelawar.
Manifestasi Klinis
Gejala rabies biasanya mulai timbul dalam waktu 30-50 hari setelah terinfeksi. Masa
inkubasi virus hingga munculnya penyakit adalah 10-14 hari pada anjing tetapi bisa mencapai
9 bulan pada manusia. Bila disebabkan oleh gigitan anjing, luka yang memiliki risiko tinggi
meliputi infeksi pada mukosa, luka di atas daerah bahu (kepala, muka, leher), luka pada jari
tangan atau kaki, luka pada kelamin, luka yang lebar atau dalam, dan luka yang banyak.
Sedangkan luka dengan risiko rendah meliputi jilatan pada kulit yang luka, garukan atau
lecet, serta luka kecil di sekitar tangan, badan, dan kaki.
Gejala sakit yang akan dialami seseorang yang terinfeksi rabies meliputi 4 stadium:
Stadium prodromal
Dalam stadium prodomal sakit yang timbul pada penderita tidak khas, menyerupai infeksi
virus pada umumnya yang meliputi demam, sulit makan yang menuju taraf anoreksia, pusing
dan pening (nausea), dan lain sebagainya.

5
Stadium sensoris
Dalam stadium sensori penderita umumnya akan mengalami rasa nyeri pada daerah luka
gigitan, panas, gugup, kebingungan, keluar banyak air liur (hipersalivasi), dilatasi pupil,
hiperhidrosis, hiperlakrimasi.
Stadium eksitasi
Pada stadium eksitasi penderita menjadi gelisah, mudah kaget, kejang-kejang setiap ada
rangsangan dari luar sehingga terjadi ketakutan pada udara (aerofobia), ketakutan pada
cahaya (fotofobia), dan ketakutan air (hidrofobia). Kejang-kejang terjadi akibat adanya
gangguan daerah otak yang mengatur proses menelan dan pernapasan. Hidrofobia yang
terjadi pada penderita rabies terutama karena adanya rasa sakit yang luar biasa di kala
berusaha menelan air [8]
Stadium paralitik
Pada stadium paralitik setelah melalui ketiga stadium sebelumnya, penderita memasuki
stadium paralitik ini menunjukkan tanda kelumpuhan dari bagian atas tubuh ke bawah yang
progresif.
Karena durasi penyebaran penyakit yang cukup cepat maka umumnya keempat stadium
di atas tidak dapat dibedakan dengan jelas. Gejala-gejala yang tampak jelas pada penderita di
antaranya adanya nyeri pada luka bekas gigitan dan ketakutan pada air, udara, dan cahaya,
serta suara yang keras. Sedangkan pada hewan yang terinfeksi, gelaja yang tampak adalah
dari jinak menjadi ganas, hewan-hewan peliharaan menjadi liar dan lupa jalan pulang, serta
ekor dilengkungkan di bawah perut.
Penanganan
Bila terinfeksi rabies, segera cari pertolongan medis.Rabies dapat diobati, namun
harus dilakukan sedini mungkin sebelum menginfeksi otak dan menimbulkan gejala.Bila
gejala mulai terlihat, tidak ada pengobatan untuk menyembuhkan penyakit ini.Kematian
biasanya terjadi beberapa hari setelah terjadinya gejala pertama.Jika terjadi kasus gigitan oleh
hewan yang diduga terinfeksi rabies atau berpotensi rabies (anjing, sigung, rakun, rubah,
kelelawar) segera cuci luka dengan sabun atau pelarut lemak lain di bawah air mengalir
selama 10-15 menit lalu beri antiseptik alkohol 70% atau betadin. Orang-orang yang belum
6
diimunisasi selama 10 tahun terakhir akan diberikan suntikan tetanus. Orang-orang yang
belum pernah mendapat vaksin rabies akan diberikan suntikan globulin imun rabies yang
dikombinasikan dengan vaksin. Separuh dari dosisnya disuntikkan di tempat gigitan dan
separuhnya disuntikan ke otot, biasanya di daerah pinggang. Dalam periode 28 hari diberikan
5 kali suntikan. Suntikan pertama untuk menentukan risiko adanya virus rabies akibat bekas
gigitan. Sisa suntikan diberikan pada hari ke 3, 7, 14, dan 28. Kadang-kadang terjadi rasa
sakit, kemerahan, bengkak, atau gatal pada tempat penyuntikan vaksin.
Pencegahan
Pencegahan rabies pada manusia harus dilakukan sesegera mungkin setelah terjadi
gigitan oleh hewan yang berpotensi rabies, karena bila tidak dapat mematikan (letal).
Langkah-langkah untuk mencegah rabies bisa diambil sebelum terjangkit virus atau
segera setelah terkena gigitan. Sebagai contoh, vaksinasi bisa diberikan kapada orang-orang
yang berisiko tinggi terhadap terjangkitnya virus, yaitu:
Dokter hewan.
Petugas laboratorium yang menangani hewan-hewan yang terinfeksi.
Orang-orang yang menetap atau tinggal lebih dari 30 hari di daerah yang rabies pada
anjing banyak ditemukan
Para penjelajah gua kelelawar.
Vaksinasi idealnya dapat memberikan perlindungan seumur hidup. Tetapi seiring berjalannya
waktu kadar antibodi akan menurun, sehingga orang yang berisiko tinggi terhadap rabies
harus mendapatkan dosis booster vaksinasi setiap 3 tahun. Pentingnya vaksinasi rabies
terhadap hewan peliharaan seperti anjing juga merupakan salah satu cara pencegahan yang
harus diperhatikan.
III. AIDS
Acquired Immunodeficiency Syndrome atau Acquired Immune Deficiency
Syndrome (disingkat AIDS) adalah sekumpulan gejala dan infeksi (atau: sindrom) yang
timbul karena rusaknya sistem kekebalan tubuh manusia akibat infeksi virus HIV atau infeksi
virus-virus lain yang mirip yang menyerang spesies lainnya (SIV, FIV, dan lain-lain).

7
Virusnya sendiri bernama Human Immunodeficiency Virus (atau disingkat HIV) yaitu
virus yang memperlemah kekebalan pada tubuh manusia. Orang yang terkena virus ini akan
menjadi rentan terhadap infeksi oportunistik ataupun mudah terkena tumor. Meskipun
penanganan yang telah ada dapat memperlambat laju perkembangan virus, namun penyakit
ini belum benar-benar bisa disembuhkan.
HIV dan virus-virus sejenisnya umumnya ditularkan melalui kontak langsung antara
lapisan kulit dalam (membran mukosa) atau aliran darah, dengan cairan tubuh yang
mengandung HIV, seperti darah, air mani, cairan vagina, cairan preseminal, dan air susu
ibu.Penularan dapat terjadi melalui hubungan intim (vaginal, anal, ataupun oral), transfusi
darah, jarum suntik yang terkontaminasi, antara ibu dan bayi selama kehamilan, bersalin, atau
menyusui, serta bentuk kontak lainnya dengan cairan-cairan tubuh tersebut.

Gambar virus HIV
Berikut beberapa tanda gejala HIV AIDS yang perlu kita waspadai :
1. Penurunan Berat Badan Dengan Cepat. Penurunan berat badan ini biasanya tanpa ada
sebab yang jelas. Hal ini karena biasanya pada penderita penyakit ini akan mulai
kehilangan selera makannya. Walaupun makan dengan banyak kalori, karbohidrat,
bergizi tetapi berat badan akan tetap menurun.
2. Diare Yang Tak Kunjung Sembuh. Bila kita menjumpai seseorang yang mengalami
diare berkepanjangan dan telah mendapatkan berbagai macam pemberian obat atau
pun antibiotik belum juga sembuh, maka hal ini patut kita curigai dan waspadai
bahwasannya seseorang tersebut tengah menderita salah satu gejala HIV. Apalagi bila
faktor resiko banyak terdapat pada seseorang tersebut.

8
3. Demam dan flu yang tidak kunjung sembuh. Seseorang tersebut akan mengalami
demam yang berkelanjutan dan hilang timbul dan biasanya demam mencapai lebih
dari 39 derajat celcius dan tak sembuh setelah kita berikan beberapa jenis obat
antipiretika (penurun panas).
4. Cepat Merasa Lelah. Karena jenis virus menyerang sistem kekebalan tubuh maka
penderita HIV AIDS ini akan cepat merasakan lelah walaupun dalam aktifitas yang
tak terlalu banyak.
Hanya saja tanda ciri di atas bila terdapat pada diri seseorang kita juga tak boleh langsung
memvonis bahwa seseorang tersebut mengidap penyakit AIDS, harus ada beberapa
pemeriksaan lebih lanjut untuk bisa membuktikan kebenaran akan diagnosa penyakit yang
satu ini.

Ada beberapa cara penularan penyakit ini. Cara penularannya bisa melalui perantara sebagai
berikut :
1. Seks bebas dengan penderita yang positif mengidap HIV. Maka bagi para pelaku seks
bebas biasanya akan menggunakan salah satu alat kontrasepsi yaitu kondom. Maka
ketika menteri kesehatan baru Indonesia yang dilantik menggantikan Endang Rahayu
Sedyaningsih pada tanggal 14 Juni 2012 lalu ketika mengkampanyekan pemakaian
kondom ini menuai kontroversial. Karena banyak juga masyarakat yang menilai
bahwa kampanye pemakai kondom kontroversial tersebut akan bisa membuat persepsi
bahwa hal tersebut menghalalkan akan adanya seks bebas pula.
2. Mendapatkan transfusi darah yang tercemar akan virus HIV.
3. Penggunaan jarum suntik yang bergantian, penggunaan jarum tindik atau pun
pembuatan tatto yang telah tercemar virus HIV. Dalam hal penggunaan jarum suntik,
maka para pemakai narkoba yang menggunakan jarum suntik sebagai medianya
adalah termasuk dalam golongan orang yang mempunyai resiko tinggi tertular
penyakit AIDS ini.
4. Penularan dari ibu hamil yang positif HIV AIDS kepada janin yang dikandungnya.
Sehingga bila bayi tersebut lahir maka sang bayi akan bisa mengidap pula penyakit
yang serupa.
Ada beberapa hal yang bisa kita lakukan dalam mencegah penyakit HIV AIDS ini. Langkahlangkah pencegahan HIV AIDS yang bisa dilakukan adalah dengan cara :
9
Setia terhadap pasangan kita (pasangan suami istri). Jangan sampai kita melakukan
seks bebas. Karena selain hal tersebut dilarang agama dan termasuk perbuatan dosa
besar, dampak negatif dari seks bebas salah satunya adalah penyebaran penyakit ini
yang dari tahun ke tahun jumlah penderitanya semakin meningkat. Fenomena gunung
es juga menggambarkan bahwa banyak penderita AIDS yang tidak terdeteksi.
Bagi para tenaga kesehatan yang berhubungan erat dengan pasien, maka kewaspadaan
ekstra harus tetap dilakukan. Karena penularan penyakit HIV AIDS adalah melalui
perantara produk darah dan cairan tubuh, maka harus dilakukan dengan cara
Kewaspadaan Universal (Universal Precaution). Kewaspadaan Universal adalah
panduan mengenai pengendalian infeksi yang dikembangkan untuk melindungi para
pekerja di bidang kesehatan dan para pasiennya sehingga dapat terhindar dari
berbagai penyakit yang disebarkan melalui darah dan cairan tubuh tertentu. Bisa
dilakukan dengan cara hand hygiene, melakukan desinfeksi instrumen kerja dan
peralatan yang terkontaminasi, cara penanganan dan pembuangan barang-barang
tajam dengan benar.
IV. INFLUENZA
Influenza, yang lebih dikenal dengan sebutan flu, merupakan penyakit menular yang
disebabkan oleh virus RNA dari famili Orthomyxoviridae (virus influenza), yang menyerang
unggas dan mamalia. Gejala yang paling umum dari penyakit ini adalah menggigil, demam,
nyeri tenggorok, nyeri otot, nyeri kepala berat, batuk, kelemahan, dan rasa tidak nyaman
secara umum.

Gambar virus influenza
Biasanya, influenza ditularkan melalui udara lewat batuk atau bersin, yang akan
menimbulkan aerosol yang mengandung virus. Influenza juga dapat ditularkan melalui
kontak langsung dengan tinja burung atau ingus, atau melalui kontak dengan permukaan yang
10
telah terkontaminasi. Aerosol yang terbawa oleh udara (airborne aerosols) diduga
menimbulkan sebagian besar infeksi, walaupun jalur penularan mana yang paling berperan
dalam penyakin ini belum jelas betul. Virus influenza dapat diinaktivasi oleh sinar matahari,
disinfektan, dan deterjen. Sering mencuci tangan akan mengurangi risiko infeksi karena virus
dapat diinaktivasi dengan sabun.
Klasifikasi
Jenis-jenis virus
Dalam klasifikasi virus, virus influenza termasuk virus RNA yang merupakan tiga dari lima
genera dalam famili Oethomyxoviridae:
Virus influenza A
Virus influenza B
Virus influenza C
Virus-virus tersebut memiliki kekerabatan yang jauh dengan virus parainfluenza manusia,
yang merupakan virus RNA yang merupakan bagian dari famili paramyxovirus yang
merupakan

penyebab

umum

dari infeksi

pernapasan

pada

anak, seperti

croup

(laryngotracheobronchitis), namun dapat juga menimbulkan penyakit yang serupa dengan
influenza pada orang dewasa.
Virus influenza A
Genus ini memiliki satu spesies, virus influenza A. Unggas akuatik liar merupakan
inang alamiah untuk sejumlah besar varietas influenza A. Kadangkala, virus dapat ditularkan
pada spesies lain dan dapat menimbulkan wabah yang berdampak besar pada peternakan
unggas domestik atau menimbulkan suatu pandemi influenza manusia.
Virus tipe A merupakan patogen manusia paling virulen di antara ketiga tipe influenza
dan menimbulkan penyakit yang paling berat. Virus influenza A dapat dibagi lagi menjadi
subdivisi berupa serotipe-serotipe yang berbeda berdasarkan tanggapan antibodi terhadap
virus ini. Serotipe yang telah dikonfirmasi pada manusia, diurutkan berdasarkan jumlah
kematian pandemi pada manusia, adalah:

11
H1N1, yang menimbulkan Flu Spanyol pada tahun 1918, dan Flu Babi pada tahun
2009
H2N2, yang menimbulkan Flu Asia pada tahun 1957
H3N2, yang menimbulkan Flu Hongkong pada tahun 1968
H5N1, yang menimbulkan Flu Burung pada tahun 2004
H7N7, yang memiliki potensi zoonotik yang tidak biasa[23]
H1N2, endemik pada manusia, babi, dan unggas
H9N2
H7N2
H7N3
H10N7
Virus influenza B
Genus ini memiliki satu spesies, yaitu virus influenza B. influenza B hampir secara
eksklusif hanya menyerang manusia dan lebih jarang dibandingkan dengan influenza A.
Hewan lain yang diketahui dapat terinfeksi oleh infeksi influenza B adalah anjing laut dan
musang. Jenis influenza ini mengalami mutasi 2-3 kali lebih lambat dibandingkan tipe A dan
oleh karenanya keragaman genetiknya lebih sedikit, hanya terdapat satu serotipe influenza B.
Karena tidak terdapat keragaman antigenik, beberapa tingkat kekebalan terhadap influenza B
biasanya diperoleh pada usia muda. Namun, mutasi yang terjadi pada virus influenza B cukup
untuk membuat kekebalan permanen menjadi tidak mungkin. Perubahan antigen yang lambat,
dikombinasikan dengan jumlah inang yang terbatas (tidak memungkinkan perpindahan
antigen antarspesies), membuat pandemi influenza B tidak terjadi.
Virus influenza C
Genus ini memiliki satu spesies, virus influenza C, yang menginfeksi manusia, anjing,
dan babi, kadangkala menimbulkan penyakit yang berat dan epidemi lokal. Namun, influenza
C lebih jarang terjadi dibandingkan dengan jenis lain dan biasanya hanya menimbulkan
penyakit ringan pada anak-anak

12
Tanda dan gejala
Gejala influenza dapat dimulai dengan cepat, satu sampai dua hari setelah infeksi.
Biasanya gejala pertama adalah menggigil atau perasaan dingin, namun demam juga sering
terjadi pada awal infeksi, dengan temperatur tubuh berkisar 38-39 °C (kurang lebih 100103 °F).

[52]

Banyak orang merasa begitu sakit sehingga mereka tidak dapat bangun dari

tempati tidur selama beberapa hari, dengan rasa sakit dan nyeri sekujur tubuh, yang terasa
lebih berat pada daerah punggung dan kaki.[1] Gejala influenza dapat meliputi:
Demam dan perasaan dingin yang ekstrem (menggigil, gemetar)
Batuk
Hidung tersumbat
Nyeri tubuh, terutama sendi dan tenggorok
Kelelahan
Nyeri kepala
Iritasi mata, mata berair
Mata merah, kulit merah (terutama wajah), serta kemerahan pada mulut, tenggorok,
dan hidung
Ruam petechiae [53]
Pada anak, gejala gastrointestinal seperti diare dan nyeri abdomen,

[54][55]

(dapat

menjadi parah pada anak dengan influenza B) [56]
Penularan
Shedding virus influenza (waktu di mana seseorang dapat menularkan virus pada
orang lain) dimulai satu hari sebelum gejala muncul dan virus akan dilepaskan selama antara
5 sampai 7 hari, walaupun sebagian orang mungkin melepaskan virus selama periode yang
lebih lama. Orang yang tertular influenza paling infektif pada hari kedua dan ketiga setelah
infeksi. Jumlah virus yang dilepaskan nampaknya berhubungan dengan demam, jumlah virus
yang dilepaskan lebih besar saat temperaturnya lebih tinggi. Anak-anak jauh lebih infeksius
dibandingkan orang dewasa dan mereka melepaskan virus sebelum mereka mengalami gejala
hingga dua minggu setelah infeksi. Penularan influenza dapat dimodelkan secara matematis,
yang akan membantu dalam prediksi bagaimana virus menyebar dalam populasi.

13
influenza dapat disebarkan dalam tiga cara utama melalui penularan langsung (saat
orang yang terinfeksi bersin, terdapat lendir hidung yang masuk secara langsung pada mata,
hidung, dan mulut dari orang lain); melalui udara (saat seseorang menghirup aerosol (butiran
cairan kecil dalam udara) yang dihasilkan saat orang yang terinfeksi batuk, bersin, atau
meludah), dan melalui penularan tangan-ke-mata, tangan-ke-hidung, atau tangan-ke-mulut,
baik dari permukaan yang terkontaminasi atau dari kontak personal langsung seperti
bersalaman. Moda penularan mana yang terpenting masih belum jelas, namun semuanya
memiliki kontribusi dalam penyebaran virus. Pada rute penularan udara, ukuran droplet yang
cukup kecil untuk dihirup berdiameter 0,5 sampai 5 μm dan inhalasi satu droplet mungkin
cukup untuk menimbulkan infeksi. Walaupun satu kali bersin dapat melepaskan sampai
40.000 droplet, sebagian besar dari droplet tersebut cukup besar dan akan hilang dari udara
dengan cepat. Seberapa lama virus influenza dapat bertahan dalam droplet udara nampaknya
dipengaruhi oleh kadar kelembaban dan radiasi ultraviolet: kelembaban rendah dan
kurangnya cahaya matahari pada musim dingin membantu kebertahanan virus ini.
Karena virus influenza dapat bertahan di luar tubuh, virus ini juga dapat ditularkan
lewat permukaan yang terkontaminasi seperti lembaran uang, gagang pintu, saklar lampu, dan
benda-benda rumah tangga lainnya. Lamanya waktu virus dapat bertahan pada suatu
permukaan beragam, virus dapat bertahan selama satu atau dua hari pada permukaan yang
keras dan tidak berpori seperti plastik atau metal, selama kurang lebih lima belas menit pada
kertas tissue kering, dan hanya lima menit pada kulit. Namun, apabila virus terdapat dalam
mukus/lendir, lendir tersebut dapat melindungi virus sehingga bertahan dalam waktu yang
lama (sampai 17 hari pada uang kertas). Virus flu burung dapat bertahan dalam waktu yang
belum diketahui saat berada dalam keadaan beku. Virus mengalami inaktivasi oleh
pemanasan sampai 56 °C (133 °F) selama minimun 60 menit, dan juga oleh asam (pada pH
<2).
Pencegahan
1. Sering mencuci tangan

14
V. CAMPAK
Penyakit Campak (Rubeola, Campak 9 hari, measles) adalah suatu infeksi virus yang
sangat menular, yang ditandai dengan demam, batuk, konjungtivitis (peradangan selaput ikat
mata/konjungtiva) dan ruam kulit. Penyakit ini disebabkan karena infeksi virus campak
golongan Paramixovirus.

gambar virus campak
Penularan infeksi terjadi karena menghirup percikan ludah penderita campak.
Penderita bisa menularkan infeksi ini dalam waktu 2-4 hari sebelum rimbulnya ruam kulit
dan 4 hari setelah ruam kulit ada.
Sebelum vaksinasi campak digunakan secara meluas, wabah campak terjadi setiap 2-3
tahun, terutama pada anak-anak usia pra-sekolah dan anak-anak SD. Jika seseorang pernah
menderita campak, maka seumur hidupnya biasanya dia akan kebal terhadap penyakit ini.
Tidak ada pengobatan khusus untuk campak. Anak sebaiknya menjalani istirahat. Untuk
menurunkan demam, diberikan asetaminofen atau ibuprofen. Jika terjadi infeksi bakteri,
diberikan antibiotik. maka dari itu harus berjaga-jaga

Penyebab
Campak, rubeola, atau measles adalah penyakit infeksi yang menular atau infeksius
sejak awal masa prodromal, yaitu kisaran 4 hari pertama sejak munculnya ruam. Campak
disebabkan oleh paramiksovirus ( virus campak). Penularan terjadi melalui percikan ludah
dari hidung, mulut maupun tenggorokan penderita campak (air borne disease). Masa inkubasi
adalah 10-14 hari sebelum gejala muncul.
Kekebalan terhadap campak diperoleh setelah vaksinasi, infeksi aktif dan kekebalan
pasif pada seorang bayi yang lahir ibu yang telah kebal (berlangsung selama 1 tahun). Orangorang yang rentan terhadap campak adalah: - bayi berumur lebih dari 1 tahun - bayi yang
tidak mendapatkan imunisasi - remaja dan dewasa muda yang belum mendapatkan imunisasi
kedua. Karena penyebabnya adalah sejenis virus, maka hal ini berkaitan erat dengan
ketahanan daya tahan tubuh. Bila tubuh kita sedang lemah dan daya tahan tubuh menurun
15
akan mudah sekali tertular penyakit campak ini. Morbili pada anak ini pada akhirnya juga
akan meningkatkan daya kekebalan bila telah terkena penyakit ini. Itulah sebabnya setelah
sekali anak terkena penyakit menular, ia akan memiliki kekebalan terhadap penyakit tersebut
sepanjang hidupnya. Termasuk penyakit rubeola/campak ini.
Waktu Inkubasi
Waktu terpapar sampai kena penyakit: Kira-kira 10 sampai 12 hari sehingga gejala
pertama, dan 14 hari sehingga ruam muncul. Imunisasi (MMR) pada usia 12 bulan dan 4
tahun. Orang yang dekat dan tidak mempunyai kekebalan seharusnya tidak menghadiri
sekolah atau bekerja selama 14 hari.
Gejala
Gejala mulai timbul dalam waktu 7-14 hari setelah terinfeksi, yaitu berupa: - Panas
badan - nyeri tenggorokan] - hidung meler ( Coryza ) - batuk ( Cough ) - Bercak Koplik nyeri otot - mata merah ( conjuctivitis )
2-4 hari kemudian muncul bintik putih kecil di mulut bagian dalam (bintik Koplik). Ruam
(kemerahan di kulit) yang terasa agak gatal muncul 3-5 hari setelah timbulnya gejala diatas.
Ruam ini bisa berbentuk makula (ruam kemerahan yang mendatar) maupun papula (ruam
kemerahan yang menonjol). Pada awalnya ruam tampak di wajah, yaitu di depan dan di
bawah telinga serta di leher sebelah samping. Dalam waktu 1-2 hari, ruam menyebar ke
batang tubuh, lengan dan kaki, sedangkan ruam di wajah mulai memudar.
Pada puncak penyakit, penderita merasa sangat sakit, ruamnya meluas serta suhu tubuhnya
mencapai 40° Celsius. 3-5 hari kemudian suhu tubuhnya turun, penderita mulai merasa baik
dan ruam yang tersisa segera menghilang.
Demam, kecapaian, pilek, batuk dan mata yang radang dan merah selama beberapa
haridiikuti dengan ruam jerawat merah yang mulai pada muka dan merebak ke tubuh dan ada
selama 4 hari hingga 7 hari.

Pencegahan
Vaksin campak merupakan bagian dari imunisasi rutin pada anak-anak. Vaksin
biasanya diberikan dalam bentuk kombinasi dengan gondongan dan campak Jerman (vaksin
MMR/mumps, measles, rubella), disuntikkan pada otot paha atau lengan atas.

16
Jika hanya mengandung campak, vaksin dibeirkan pada umur 9 bulan. Dalam bentuk
MMR, dosis pertama diberikan pada usia 12-15 bulan, dosis kedua diberikan pada usia 4-6
tahun.
Selain itu penderita juga harus disarankan untuk istirahat minimal 10 hari dan makan
makanan yang bergizi agar kekebalan tubuh meningkat.
Ada beberapa komplikasi campak yang bisa terjadi. Diantaranya yaitu infeksi telinga
dan paru-paru, muntah dan diare dapat terjadi dua hari setelah ruam muncul. Penyakit ini juga
beresiko kecil menyebabkan pneumonia atau ensepalitas, gangguan pada paru-paru atau
telinga.

VI. HERPES
Herpes zoster adalah penyakit yang disebabkan oleh virus yang bernama varicellazoster.

Apabila seseorang mengalami penurunan imunitas seluler maka virus tersebut dapat
aktif kembali dan menyebar melalui saraf tepi ke kulit sehingga menimbulkan penyakit
herpes zoster. Virus penyebab penyakit Herpes zoster ini dapat memperbanyak diri dengan
wujud bintil-bintil kecil berwarna merah, berisi cairan, dan menggembung pada daerah
sekitar kulit.
Ciri Ciri Penyakit Herpes zoster
Biasanya penyakit Herpes ini mempunyai ciri ciri yang di tandai dengan adanya kulit
melepuh dan terasa sakit pada otot di sekitar daerah yang terjangkit bisa mulut, kulit atau alat
kelamin.

17
Penyebab Penyakit Herpes zoster
Penyebab Penyakit Herpes zoster adalah virus Varicella zoster, yaitu virus yang juga
menyebabkan cacar air. Pada virus ini memiliki gejala yaitu timbul gelembung-gelembung
kecil, biasanya di daerah punggung, hanya pada satu sisi, dan meliputi daerah persyarafan
tertentu.
Penyakit Herpes yang disebabkan oleh virus herpes simpleks tipe 1 adalah penyebab
umum untuk luka-luka demam (cold sore) di sekeliling mulut. Herpes simpleks-2 biasanya
menyebabkan herpes kelamin.
Dan perlu anda ketahui biasanya Penyakit Herpes ini berpotensi menyebabkan
kematian pada bayi yang terinfeksi. Bila seorang perempuan mempunyai herpes kelamin aktif
disaat melahirkan maka dianjurkan melahirkan dengan bedah caesar.
Pencegahan Penyakit Herpes zoster
Perlu ada ketahui cara mencegahan herper zoster, salah satu cara yang dapat ditempuh
adalah pemberian vaksinasi. Mengapa vaksinasi?? yak, Vaksin berfungsi untuk
meningkatkan respon spesifik limfosit sitotoksik terhadap virus tersebut pada pasien
seropositif usia lanjut.
Vaksin herpes zoster dapat berupa virus herpes zoster yang telah di lemahkan atau
komponen selular virus tersebut yangberperan sebagai antigen. Virus yang telah dilemahkan
ini jelas terbukti bisa mencegah seseorang terkena penyakit Herpes.
VII. HEPATITIS
Hepatitis adalah peradangan pada hati karena toxin, seperti
kimia atau obat ataupun agen penyebab infeksi. Hepatitis yang
berlangsung kurang dari 6 bulan disebut "hepatitis akut", hepatitis
yang berlangsung lebih dari 6 bulan disebut "hepatitis kronis".
Hepatitis biasanya terjadi karena virus, terutama salah satu dari kelima virus hepatitis,
yaitu A, B, C, D atau E. Hepatitis juga bisa terjadi karena infeksi virus lainnya, seperti
mononukleosis infeksiosa, demam kuning dan infeksi sitomegalovirus. Beberapa virus-virus

18
ini terdapat pada makanan yang tidak bersih dan hubungan seks yang tidak sehat dan tidak
normal. Penyebab hepatitis non-virus yang utama adalah alkohol dan obat-obatan.
Jenis Virus Hepatitis
Virus hepatitis A
Virus hepatitis A terutama menyebar melalui vecal oral.
Penyebaran ini terjadi akibat buruknya tingkat kebersihan. Di negaranegara berkembang sering terjadi wabah yang penyebarannya terjadi
melalui air dan makanan.
Gejala Hepatitis A biasanya tidak muncul sampai penderita memiliki virus selama
beberapa minggu. Hepatitis A sangat terkait dengan pola hidup bersih. Dalam banyak kasus,
infeksi Hepatitis A tidak pernah berkembang hingga menyebabkan kanker hati. Meski
demikian, Hepatitis A tetap harus diobati dengan baik karena mengurangi produktivitas bagi
yang harus dirawat di rumah sakit.
Waktu terekspos sampai kena penyakit kira-kira 2 sampai 6 minggu. Penderita akan
mengalami gejala-gejala seperti demam, lemah, letih, dan lesu, pada beberapa kasus,
seringkali terjadi muntah-muntah yang terus menerus sehingga menyebabkan seluruh badan
terasa lemas. Demam yang terjadi adalah demam yang terus menerus, tidak seperti demam
yang lainnya yaitu pada demam berdarah, tbc, thypus, dll.
Virus hepatitis B
Hepatitis B adalah suatu penyakit hati yang disebabkan oleh "Virus
Hepatitis B" (VHB), suatu anggota famili Hepadnavirus yang dapat
menyebabkan peradangan hati akut atau menahun yang pada sebagian
kecil kasus dapat berlanjut menjadi sirosi hati atau kanker hati.
Penularannya tidak semudah virus hepatitis A. Virus hepatitis B ditularkan melalui darah
atau produk darah. Penularan biasanya terjadi di antara para pemakai obat yang
menggunakan jarum suntik bersama-sama, atau di antara mitra seksual (baik heteroseksual
maupun pria homoseksual). Ibu hamil yang terinfeksi oleh hepatitis B bisa menularkan virus
kepada bayi selama proses persalinan.
19
Ada beberapa hal yang dapat menyebabkan virus Hepatitis B ini menular.
Secara vertikal, cara penularan vertikal terjadi dari Ibu yang mengidap virus Hepatitis
B kepada bayi yang dilahirkan yaitu pada saat persalinan atau segera setelah
persalinan.
Secara horisontal, dapat terjadi akibat penggunaan alat suntik yang tercemar, tindik
telinga, tusuk jarum, transfusi darah, penggunaan pisau cukur dan sikat gigi secara
bersama-sama (Hanya jika penderita memiliki penyakit mulut (sariawan, gusi
berdarah,dll), lendir (berciuman) atau luka yang mengeluarkan darah serta hubungan
seksual dengan penderita.

Virus hepatitis C
Hepatitis C adalah infeksi yang terutama menyerang organ hati.
Penyakit ini disebabkan oleh virus hepatitis C (HCV). Hepatitis C
seringkali tidak memberikan gejala, namun infeksi kronis dapat
menyebabkan parut (eskar) pada hati, dan setelah menahun
menyebabkan sirosis.
Menyebabkan minimal 80% kasus hepatitis akibat transfusi darah. Virus hepatitis C ini
paling sering ditularkan melalui pemakai obat yang menggunakan jarum bersama-sama.
Jarang terjadi penularan melalui hubungan seksual. Untuk alasan yang masih belum jelas,
penderita "penyakit hati alkoholik" seringkali menderita hepatitis C.
Metode utama penularan di negara maju adalah melalui penggunaan narkoba suntik (IDU).
Di negara berkembang metode penularan utamanya adalah melalui transfusi darah dan
prosedur medis yang tidak aman. Penyebab penularan ini belum diketahui pada 20% kasus
namun banyak di antara kasus-kasus ini yang kemungkinan besar disebabkan oleh IDU.
Virus hepatitis D
Hanya terjadi sebagai rekan-infeksi dari virus hepatitis B dan virus hepatitis D ini
menyebabkan infeksi hepatitis B menjadi lebih berat. Yang memiliki risiko tinggi terhadap
virus ini adalah pecandu obat.
20
Virus hepatitis E
Virus hepatitis E kadang menyebabkan wabah yang menyerupai hepatitis A, yang hanya
terjadi di negara-negara terbelakang.
Virus hepatitis G
Jenis baru dari virus hepatitis yang telah terdeteksi baru-baru ini. namun belum terlalu
diketahui.
Virus-virus lain yang dapat menyebabkan hepatitis :
Virus Mumps
Virus Rubella
Virus Cytomegalovirus
Virus Epstein-Barr
Virus Herpes
Gejala-Gejala Hepatitis
Gangguan hati pada umumnya tidak terlihat jelas pada penderitanya kecuali jika
kondisinya sudah sangat parah. Ini terjadi karena organ hati diciptakan dengan sangat
mengagumkan, dimana sel hati dapat beregenerasi dengan cepat.
Namun berikut ini beberapa gejala yang umum ditemui pada penderita peradangan hati:
Warna kekuningan pada kulit atau putih mata.
Air seni berwarna kecoklatan seperti teh.
Berat badan berkurang drastis.
Kurang nafsu makan.
Diare.
Warna tinja pucat.
Cepat lelah.
Kadar gula rendah.
Nyeri perut bagian atas.

21
Pencegahan
1. memakan makanan yang bersih.
2. tidak hubungan seks yang tidak sehat dan normal.
3. Hindari pemakaian alkohol dan obat-obatan yang berlebihan.

VIII. GONDONG
Karakteristik
Gondong adalah penyakit menular akut yang biasanya terjadi ada anak usia 5-15 tahun.
Penyakit gondong biasanya terjadi di seluruh dunia, terutama di kota besar. Penyebabnya
adalah virus gondong dengan masa inkubasi virus atar 2-3 minggu.

Gambar virus gondong
Gejala
Virus menginfeksi kelenjar dan jaringan saraf yang mengakibatkan gejala berupa sakit
dan kaku saat membuka mulut senhingga sulit menggerakan rahang. Gejala lainnya adalah
menyebabkan kelenjar (parotid) membengkak, terkadang organ seperti testis, pankreas,
sistem saraf pusaat dapat terpengaruh.
Transmisi
Penularan virus dapat melalui kotak langsung dengan pasien yang mengidap gondong
dan melalui infeksi droplet (lewat bersin, batuk, dan ludah).
Pencegahan dan pengendalian
Pencegahan dilakukan dengan imunisasi vaksin gondong, yaitu vaksin MMR-Measle
(campak), Mumps (gondong), dan Rubella yang telah tersedia. Jika telah terinfeksi virus
gondong, maka pasien diisolasi dan dilakukan desinfeksi terhadap materi yang
terkontaminasi.

22

More Related Content

What's hot (20)

Penyakit Rabies
Penyakit RabiesPenyakit Rabies
Penyakit Rabies
 
Askep influensa
Askep influensaAskep influensa
Askep influensa
 
Makalah Rabies
Makalah RabiesMakalah Rabies
Makalah Rabies
 
Peranan virus dalam kehidupan manusia
Peranan virus dalam kehidupan manusiaPeranan virus dalam kehidupan manusia
Peranan virus dalam kehidupan manusia
 
Virus polio. bag 12
Virus polio.  bag 12Virus polio.  bag 12
Virus polio. bag 12
 
Asuhan keperawatan pada klien flu burung a
Asuhan keperawatan pada klien flu burung aAsuhan keperawatan pada klien flu burung a
Asuhan keperawatan pada klien flu burung a
 
BAB 4 POLIO
BAB 4 POLIOBAB 4 POLIO
BAB 4 POLIO
 
Flubio by Biofarma
Flubio by BiofarmaFlubio by Biofarma
Flubio by Biofarma
 
Data auvar !!!
Data auvar !!!Data auvar !!!
Data auvar !!!
 
Askep polio mielitis
Askep polio mielitisAskep polio mielitis
Askep polio mielitis
 
Makalah malaria fatin
Makalah malaria fatinMakalah malaria fatin
Makalah malaria fatin
 
RABIES
RABIESRABIES
RABIES
 
Penyakit rabies.PPT
Penyakit rabies.PPTPenyakit rabies.PPT
Penyakit rabies.PPT
 
Rabies veteriner
Rabies veterinerRabies veteriner
Rabies veteriner
 
Hazardous ! Polio !!!
Hazardous ! Polio !!!Hazardous ! Polio !!!
Hazardous ! Polio !!!
 
BAB 13 Epidemiologi Penyakit Menular Ebola
BAB 13 Epidemiologi Penyakit Menular EbolaBAB 13 Epidemiologi Penyakit Menular Ebola
BAB 13 Epidemiologi Penyakit Menular Ebola
 
Influenza
InfluenzaInfluenza
Influenza
 
1 o penyakit yang menyebabkan wabah
1 o penyakit yang menyebabkan wabah1 o penyakit yang menyebabkan wabah
1 o penyakit yang menyebabkan wabah
 
Rabies
RabiesRabies
Rabies
 
Virus h5 n1
Virus h5 n1Virus h5 n1
Virus h5 n1
 

Similar to Peyakit yang disebabkan oleh virus

Virus yang merugikan manusia hewan dan tumbuhan
Virus yang merugikan manusia hewan dan tumbuhanVirus yang merugikan manusia hewan dan tumbuhan
Virus yang merugikan manusia hewan dan tumbuhanIyens Syeikhbu
 
Virus yang merugikan manusia hewan dan tumbuhan 2
Virus yang merugikan manusia hewan dan tumbuhan 2Virus yang merugikan manusia hewan dan tumbuhan 2
Virus yang merugikan manusia hewan dan tumbuhan 2Iyens Syeikhbu
 
Khoiriil mikvir rabies dan cacar jinak
Khoiriil mikvir rabies dan cacar jinakKhoiriil mikvir rabies dan cacar jinak
Khoiriil mikvir rabies dan cacar jinakkhoirilliana12
 
Analisis Situasi Berdasarkan Evidence Besed Dengan Pendekatan Ilmu Kesehatan ...
Analisis Situasi Berdasarkan Evidence Besed Dengan Pendekatan Ilmu Kesehatan ...Analisis Situasi Berdasarkan Evidence Besed Dengan Pendekatan Ilmu Kesehatan ...
Analisis Situasi Berdasarkan Evidence Besed Dengan Pendekatan Ilmu Kesehatan ...AlbarFirdaus
 
Ilmu penyakit unggas
Ilmu penyakit unggasIlmu penyakit unggas
Ilmu penyakit unggasHidayatmaskar
 
environment pollution topic 1-public health
environment pollution topic 1-public healthenvironment pollution topic 1-public health
environment pollution topic 1-public healthNatalie Ulza
 
@Media interaktif peranan virus
@Media interaktif peranan virus@Media interaktif peranan virus
@Media interaktif peranan virusFiveti Pratiwi
 
Zoonosis Pada Hewan Peliharaan dan Cara Pencegahannya - World Zoonosis Day, D...
Zoonosis Pada Hewan Peliharaan dan Cara Pencegahannya - World Zoonosis Day, D...Zoonosis Pada Hewan Peliharaan dan Cara Pencegahannya - World Zoonosis Day, D...
Zoonosis Pada Hewan Peliharaan dan Cara Pencegahannya - World Zoonosis Day, D...Tata Naipospos
 
kajian penyakit berjangkit vs tak berjangkit.docx
kajian penyakit berjangkit vs tak berjangkit.docxkajian penyakit berjangkit vs tak berjangkit.docx
kajian penyakit berjangkit vs tak berjangkit.docxNURUL AIRIN DZILWANI
 
Mikrobiologi virus
Mikrobiologi  virusMikrobiologi  virus
Mikrobiologi virusEfa farmasi
 
Presentasi mikrobiologi virus
Presentasi mikrobiologi virusPresentasi mikrobiologi virus
Presentasi mikrobiologi virusEfa farmasi
 
virus polio.pdf
virus polio.pdfvirus polio.pdf
virus polio.pdfNOVAcica
 

Similar to Peyakit yang disebabkan oleh virus (20)

Virus yang merugikan manusia hewan dan tumbuhan
Virus yang merugikan manusia hewan dan tumbuhanVirus yang merugikan manusia hewan dan tumbuhan
Virus yang merugikan manusia hewan dan tumbuhan
 
Virus yang merugikan manusia hewan dan tumbuhan 2
Virus yang merugikan manusia hewan dan tumbuhan 2Virus yang merugikan manusia hewan dan tumbuhan 2
Virus yang merugikan manusia hewan dan tumbuhan 2
 
Khoiriil mikvir rabies dan cacar jinak
Khoiriil mikvir rabies dan cacar jinakKhoiriil mikvir rabies dan cacar jinak
Khoiriil mikvir rabies dan cacar jinak
 
Nakalah
NakalahNakalah
Nakalah
 
Analisis Situasi Berdasarkan Evidence Besed Dengan Pendekatan Ilmu Kesehatan ...
Analisis Situasi Berdasarkan Evidence Besed Dengan Pendekatan Ilmu Kesehatan ...Analisis Situasi Berdasarkan Evidence Besed Dengan Pendekatan Ilmu Kesehatan ...
Analisis Situasi Berdasarkan Evidence Besed Dengan Pendekatan Ilmu Kesehatan ...
 
Ilmu penyakit unggas
Ilmu penyakit unggasIlmu penyakit unggas
Ilmu penyakit unggas
 
environment pollution topic 1-public health
environment pollution topic 1-public healthenvironment pollution topic 1-public health
environment pollution topic 1-public health
 
@Media interaktif peranan virus
@Media interaktif peranan virus@Media interaktif peranan virus
@Media interaktif peranan virus
 
RABIES MAT UGM 2021.pptx
RABIES MAT UGM 2021.pptxRABIES MAT UGM 2021.pptx
RABIES MAT UGM 2021.pptx
 
Zoonosis Pada Hewan Peliharaan dan Cara Pencegahannya - World Zoonosis Day, D...
Zoonosis Pada Hewan Peliharaan dan Cara Pencegahannya - World Zoonosis Day, D...Zoonosis Pada Hewan Peliharaan dan Cara Pencegahannya - World Zoonosis Day, D...
Zoonosis Pada Hewan Peliharaan dan Cara Pencegahannya - World Zoonosis Day, D...
 
kajian penyakit berjangkit vs tak berjangkit.docx
kajian penyakit berjangkit vs tak berjangkit.docxkajian penyakit berjangkit vs tak berjangkit.docx
kajian penyakit berjangkit vs tak berjangkit.docx
 
Poliomielitis
PoliomielitisPoliomielitis
Poliomielitis
 
Makalah hiv
Makalah hivMakalah hiv
Makalah hiv
 
Mikrobiologi virus
Mikrobiologi  virusMikrobiologi  virus
Mikrobiologi virus
 
Presentasi mikrobiologi virus
Presentasi mikrobiologi virusPresentasi mikrobiologi virus
Presentasi mikrobiologi virus
 
ISPA
ISPAISPA
ISPA
 
Rabies veteriner
Rabies veterinerRabies veteriner
Rabies veteriner
 
TUGAS POWERPOINT.pptx
TUGAS POWERPOINT.pptxTUGAS POWERPOINT.pptx
TUGAS POWERPOINT.pptx
 
Materi 1 Kls X.pptx
Materi 1 Kls X.pptxMateri 1 Kls X.pptx
Materi 1 Kls X.pptx
 
virus polio.pdf
virus polio.pdfvirus polio.pdf
virus polio.pdf
 

More from Hafidz Setiyadi

Geografi (Persebaran Flora dan Fauna Di Dunia)
Geografi (Persebaran Flora dan Fauna Di Dunia)Geografi (Persebaran Flora dan Fauna Di Dunia)
Geografi (Persebaran Flora dan Fauna Di Dunia)Hafidz Setiyadi
 
Pengaruh hindu budha di indonesia
Pengaruh hindu budha di indonesiaPengaruh hindu budha di indonesia
Pengaruh hindu budha di indonesiaHafidz Setiyadi
 
Laporan hasil observasi tentang wifi
Laporan hasil observasi tentang wifiLaporan hasil observasi tentang wifi
Laporan hasil observasi tentang wifiHafidz Setiyadi
 
DAKWAH NABI MUHAMMAD SAW DI MEDINAH DAN MEKAH
DAKWAH NABI MUHAMMAD SAW DI MEDINAH DAN MEKAHDAKWAH NABI MUHAMMAD SAW DI MEDINAH DAN MEKAH
DAKWAH NABI MUHAMMAD SAW DI MEDINAH DAN MEKAHHafidz Setiyadi
 
PERMINTAAN, PENAWARAN, FUNGSI KONSUMSI
PERMINTAAN, PENAWARAN, FUNGSI KONSUMSIPERMINTAAN, PENAWARAN, FUNGSI KONSUMSI
PERMINTAAN, PENAWARAN, FUNGSI KONSUMSIHafidz Setiyadi
 
Manfaat binatang yang halal
Manfaat binatang yang halalManfaat binatang yang halal
Manfaat binatang yang halalHafidz Setiyadi
 

More from Hafidz Setiyadi (7)

Geografi (Persebaran Flora dan Fauna Di Dunia)
Geografi (Persebaran Flora dan Fauna Di Dunia)Geografi (Persebaran Flora dan Fauna Di Dunia)
Geografi (Persebaran Flora dan Fauna Di Dunia)
 
Pengaruh hindu budha di indonesia
Pengaruh hindu budha di indonesiaPengaruh hindu budha di indonesia
Pengaruh hindu budha di indonesia
 
Laporan hasil observasi tentang wifi
Laporan hasil observasi tentang wifiLaporan hasil observasi tentang wifi
Laporan hasil observasi tentang wifi
 
DAKWAH NABI MUHAMMAD SAW DI MEDINAH DAN MEKAH
DAKWAH NABI MUHAMMAD SAW DI MEDINAH DAN MEKAHDAKWAH NABI MUHAMMAD SAW DI MEDINAH DAN MEKAH
DAKWAH NABI MUHAMMAD SAW DI MEDINAH DAN MEKAH
 
PERMINTAAN, PENAWARAN, FUNGSI KONSUMSI
PERMINTAAN, PENAWARAN, FUNGSI KONSUMSIPERMINTAAN, PENAWARAN, FUNGSI KONSUMSI
PERMINTAAN, PENAWARAN, FUNGSI KONSUMSI
 
MAKALAH BIOPORI
MAKALAH BIOPORIMAKALAH BIOPORI
MAKALAH BIOPORI
 
Manfaat binatang yang halal
Manfaat binatang yang halalManfaat binatang yang halal
Manfaat binatang yang halal
 

Peyakit yang disebabkan oleh virus

  • 1. BIOLOGI BEBERAPA PENYAKIT YANG DISEBABKAN VIRUS DISUSUN OLEH HAFIDZ SETIYADI (14) X IPA 3 SMA NEGERI 7 PURWOREJO JALAN KI. MANGUNSARKORO1 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2013/2014 1
  • 2. BEBERAPA PENYAKIT YANG DISEBABKAN VIRUS I. POLIO Penyakit polio atau poliomyelitis adalah penyakit paralisis atau kelumpuhan yang disebabkan oleh virus. Penyakit polio sudah tidak asing lagi dikalangan masyarakat. Biasanya kasus terbanyak penyakit polio menyerang anak-anak, namun bukan berarti orang dewasa bisa bebas dari penyakit polio. Penyebab penyakit polio Penyebab penyakit polio adalah poliovirus (PV). Virus ini masuk melalui mulut dan hidung, kemudian berkembangbiak di dalam tenggorokan dan saluran pencernaan. Virus ini dapat memasuki aliran darah dan mengalir ke sistem saraf pusat menyebabkan melemahnya otot dan kadang kelumpuhan (paralisis). Gambar poliovirus (PV) Resiko terjadinya poliomyelitis: Belum mendapat imunisasi polio Bepergian ke daerah yang masih banyak terjangkit polio Usia yang sangat lanjut atau sangat muda Luka di mulut, hidung atau tenggorokan Stress dan kelelahan fisik yang luar biasa sehingga melemahkan system kekebalan tubuh. 2
  • 3. Ciri-ciri dan Gejala penyakit polio Masa inkubasi virus polio biasanya berkisar 3-35 hari. Gejala umum serangannya adalah pengidap mendadak lumpuh pada salah satu anggota gerak setelah demam selama 2-5 hari. Penyakit polio dibedakan menjadi 3 jenis, maka masing – masing dari jenis penyakit polio tersebut memiliki gejala / tanda – tanda sendiri. Polio non-paralisis: Polio non-paralisis menyebabkan demam, muntah, sakit perut, lesu, dan sensitif. Terjadi kram otot pada leher dan punggung, otot terasa lembek jika disentuh. Polio paralisis spinal: Strain poliovirus ini menyerang saraf tulang belakang, menghancurkan sel tanduk anterior yang mengontrol pergerakan pada batang tubuh dan otot tungkai. Pada penderita yang tidak memiliki kekebalan atau belum divaksinasi, virus ini biasanya akan menyerang seluruh bagian batang saraf tulang belakang dan batang otak. Namun penderita yang sudah memiliki kekebalan biasanya terjadi kelumpuhan pada kaki. Polio bulbar: Polio jenis ini disebabkan oleh tidak adanya kekebalan alami sehingga batang otak ikut terserang. Batang otak mengandung syaraf motorik yang mengatur pernapasan dan saraf kranial, yang mengirim sinyal ke berbagai syaraf yang mengontrol pergerakan bola mata; saraf trigeminal dan saraf muka yang berhubungan dengan pipi, kelenjar air mata, gusi, dan otot muka; saraf auditori yang mengatur pendengaran; saraf glossofaringeal yang membantu proses menelan dan berbagai fungsi di kerongkongan; pergerakan lidah dan rasa; dan saraf yang mengirim sinyal ke jantung, usus, paru-paru, dan saraf tambahan yang mengatur pergerakan leher. Sudah bisa dibayangkan jenis polio ini menyebabkan kematian. Pencegahan penyakit polio Virus polio sangat menular dan tak bisa disembuhkan. Virus ini menyerang seluruh tubuh (termasuk otot dan sistem saraf) dan bisa menyebabkan kelemahan otot yang sifatnya permanen dan kelumpuhan total dalam hitungan jam saja. Penularan virus polio bisa dari mulut yaitu percikan air liur, bisa juga dari tinja penderita polio. Beberapa cara pencegahan penyakit polio: 3
  • 4. Imunisasi polio yang biasanya dilakukan saat bayi atau anak-anak. Vaksin polio ada 2 jenis yaitu vaksin salk (vaksin virus polio yang tidak aktif), dan vaksin sabin (vaksin virus polio yang aktif). Pada penderita gangguan system kekebalan vaksin sabin bisa menyebabkan polio. Bila memasak air harus mendidih dengan sempurna. Dengan suhu yang tinggi dapat cepat mematikan virus polio, sebaliknya bila keadaan beku atau suhu yang rendah virus ini bisa bertahan hidup bertahun-tahun. Biasakan menjalani pola hidup yang sehat Sanitasi yang baik dan bersih II. RABIES Rabies adalah penyakit infeksi tingkat akut pada susunan saraf pusat yang disebabkan oleh virus rabies.Penyakit ini bersifat zoonotik, yaitu dapat ditularkan dari hewan ke manusia. Virus rabies ditularkan ke manusia melalu gigitan hewan misalnya oleh anjing, kucing, kera, rakun, dan kelelawar. Rabies disebut juga penyakit anjing gila. Gambar virus rabies Penyebab Rabies disebabkan oleh virus rabies yang masuk ke keluarga Rhabdoviridae dan genus Lysavirus. Karakteristik utama virus keluarga Rhabdoviridae adalah hanya memiliki satu utas negatif RNA yang tidak bersegmen. Virus ini hidup pada beberapa jenis hewan yang berperan sebagai perantara penularan. Spesies hewan perantara bervariasi pada berbagai letak geografis. Hewan-hewan yang diketahui dapat menjadi perantara rabies antara lain rakun (Procyon lotor) dan sigung (Memphitis memphitis) di Amerika Utara, rubah merah (Vulpes vulpes) di Eropa, dan anjing di Afrika, Asia, dan Amerika Latin. Afrika, Asia, dan Amerika Latin memiliki tingkat rabies yang masih tinggi. Hewan perantara menginfeksi inang yang bisa berupa hewan lain atau manusia melalui gigitan. Infeksi juga dapat terjadi 4
  • 5. melalui jilatan hewan perantara pada kulit yang terluka. Setelah infeksi, virus akan masuk melalui saraf-saraf menuju ke sumsum tulang belakang dan otak dan bereplikasi di sana. Selanjutnya virus akan berpindah lagi melalui saraf ke jaringan non saraf, misalnya kelenjar liur dan masuk ke dalam air liur. Hewan yang terinfeksi bisa mengalami rabies buas/ ganas ataupun rabies jinak/ tenang. Pada rabies buas/ ganas, hewan yang terinfeksi tampak galak, agresif, menggigit dan menelan segala macam barang, air liur terus menetes, meraung-raung gelisah kemudian menjadi lumpuh dan mati. Pada rabies jinak/tenang, hewan yang terinfeksi mengalami kelumpuhan lokal atau kelumpuhan total, suka bersembunyi di tempat gelap, mengalami kejang dan sulit bernapas, serta menunjukkan kegalakan. Meskipun sangat jarang terjadi, rabies bisa ditularkan melalui penghirupan udara yang tercemar virus rabies. Dua pekerja laboratorium telah mengkonfirmasi hal ini setelah mereka terekspos udara yang mengandung virus rabies. Pada tahun 1950, dilaporkan dua kasus rabies terjadi pada penjelajah gua di Frio Cave, Texas yang menghirup udara di mana ada jutaan kelelawar hidup di tempat tersebut. Mereka diduga tertular lewat udara karena tidak ditemukan sama sekali adanya tanda-tanda bekas gigitan kelelawar. Manifestasi Klinis Gejala rabies biasanya mulai timbul dalam waktu 30-50 hari setelah terinfeksi. Masa inkubasi virus hingga munculnya penyakit adalah 10-14 hari pada anjing tetapi bisa mencapai 9 bulan pada manusia. Bila disebabkan oleh gigitan anjing, luka yang memiliki risiko tinggi meliputi infeksi pada mukosa, luka di atas daerah bahu (kepala, muka, leher), luka pada jari tangan atau kaki, luka pada kelamin, luka yang lebar atau dalam, dan luka yang banyak. Sedangkan luka dengan risiko rendah meliputi jilatan pada kulit yang luka, garukan atau lecet, serta luka kecil di sekitar tangan, badan, dan kaki. Gejala sakit yang akan dialami seseorang yang terinfeksi rabies meliputi 4 stadium: Stadium prodromal Dalam stadium prodomal sakit yang timbul pada penderita tidak khas, menyerupai infeksi virus pada umumnya yang meliputi demam, sulit makan yang menuju taraf anoreksia, pusing dan pening (nausea), dan lain sebagainya. 5
  • 6. Stadium sensoris Dalam stadium sensori penderita umumnya akan mengalami rasa nyeri pada daerah luka gigitan, panas, gugup, kebingungan, keluar banyak air liur (hipersalivasi), dilatasi pupil, hiperhidrosis, hiperlakrimasi. Stadium eksitasi Pada stadium eksitasi penderita menjadi gelisah, mudah kaget, kejang-kejang setiap ada rangsangan dari luar sehingga terjadi ketakutan pada udara (aerofobia), ketakutan pada cahaya (fotofobia), dan ketakutan air (hidrofobia). Kejang-kejang terjadi akibat adanya gangguan daerah otak yang mengatur proses menelan dan pernapasan. Hidrofobia yang terjadi pada penderita rabies terutama karena adanya rasa sakit yang luar biasa di kala berusaha menelan air [8] Stadium paralitik Pada stadium paralitik setelah melalui ketiga stadium sebelumnya, penderita memasuki stadium paralitik ini menunjukkan tanda kelumpuhan dari bagian atas tubuh ke bawah yang progresif. Karena durasi penyebaran penyakit yang cukup cepat maka umumnya keempat stadium di atas tidak dapat dibedakan dengan jelas. Gejala-gejala yang tampak jelas pada penderita di antaranya adanya nyeri pada luka bekas gigitan dan ketakutan pada air, udara, dan cahaya, serta suara yang keras. Sedangkan pada hewan yang terinfeksi, gelaja yang tampak adalah dari jinak menjadi ganas, hewan-hewan peliharaan menjadi liar dan lupa jalan pulang, serta ekor dilengkungkan di bawah perut. Penanganan Bila terinfeksi rabies, segera cari pertolongan medis.Rabies dapat diobati, namun harus dilakukan sedini mungkin sebelum menginfeksi otak dan menimbulkan gejala.Bila gejala mulai terlihat, tidak ada pengobatan untuk menyembuhkan penyakit ini.Kematian biasanya terjadi beberapa hari setelah terjadinya gejala pertama.Jika terjadi kasus gigitan oleh hewan yang diduga terinfeksi rabies atau berpotensi rabies (anjing, sigung, rakun, rubah, kelelawar) segera cuci luka dengan sabun atau pelarut lemak lain di bawah air mengalir selama 10-15 menit lalu beri antiseptik alkohol 70% atau betadin. Orang-orang yang belum 6
  • 7. diimunisasi selama 10 tahun terakhir akan diberikan suntikan tetanus. Orang-orang yang belum pernah mendapat vaksin rabies akan diberikan suntikan globulin imun rabies yang dikombinasikan dengan vaksin. Separuh dari dosisnya disuntikkan di tempat gigitan dan separuhnya disuntikan ke otot, biasanya di daerah pinggang. Dalam periode 28 hari diberikan 5 kali suntikan. Suntikan pertama untuk menentukan risiko adanya virus rabies akibat bekas gigitan. Sisa suntikan diberikan pada hari ke 3, 7, 14, dan 28. Kadang-kadang terjadi rasa sakit, kemerahan, bengkak, atau gatal pada tempat penyuntikan vaksin. Pencegahan Pencegahan rabies pada manusia harus dilakukan sesegera mungkin setelah terjadi gigitan oleh hewan yang berpotensi rabies, karena bila tidak dapat mematikan (letal). Langkah-langkah untuk mencegah rabies bisa diambil sebelum terjangkit virus atau segera setelah terkena gigitan. Sebagai contoh, vaksinasi bisa diberikan kapada orang-orang yang berisiko tinggi terhadap terjangkitnya virus, yaitu: Dokter hewan. Petugas laboratorium yang menangani hewan-hewan yang terinfeksi. Orang-orang yang menetap atau tinggal lebih dari 30 hari di daerah yang rabies pada anjing banyak ditemukan Para penjelajah gua kelelawar. Vaksinasi idealnya dapat memberikan perlindungan seumur hidup. Tetapi seiring berjalannya waktu kadar antibodi akan menurun, sehingga orang yang berisiko tinggi terhadap rabies harus mendapatkan dosis booster vaksinasi setiap 3 tahun. Pentingnya vaksinasi rabies terhadap hewan peliharaan seperti anjing juga merupakan salah satu cara pencegahan yang harus diperhatikan. III. AIDS Acquired Immunodeficiency Syndrome atau Acquired Immune Deficiency Syndrome (disingkat AIDS) adalah sekumpulan gejala dan infeksi (atau: sindrom) yang timbul karena rusaknya sistem kekebalan tubuh manusia akibat infeksi virus HIV atau infeksi virus-virus lain yang mirip yang menyerang spesies lainnya (SIV, FIV, dan lain-lain). 7
  • 8. Virusnya sendiri bernama Human Immunodeficiency Virus (atau disingkat HIV) yaitu virus yang memperlemah kekebalan pada tubuh manusia. Orang yang terkena virus ini akan menjadi rentan terhadap infeksi oportunistik ataupun mudah terkena tumor. Meskipun penanganan yang telah ada dapat memperlambat laju perkembangan virus, namun penyakit ini belum benar-benar bisa disembuhkan. HIV dan virus-virus sejenisnya umumnya ditularkan melalui kontak langsung antara lapisan kulit dalam (membran mukosa) atau aliran darah, dengan cairan tubuh yang mengandung HIV, seperti darah, air mani, cairan vagina, cairan preseminal, dan air susu ibu.Penularan dapat terjadi melalui hubungan intim (vaginal, anal, ataupun oral), transfusi darah, jarum suntik yang terkontaminasi, antara ibu dan bayi selama kehamilan, bersalin, atau menyusui, serta bentuk kontak lainnya dengan cairan-cairan tubuh tersebut. Gambar virus HIV Berikut beberapa tanda gejala HIV AIDS yang perlu kita waspadai : 1. Penurunan Berat Badan Dengan Cepat. Penurunan berat badan ini biasanya tanpa ada sebab yang jelas. Hal ini karena biasanya pada penderita penyakit ini akan mulai kehilangan selera makannya. Walaupun makan dengan banyak kalori, karbohidrat, bergizi tetapi berat badan akan tetap menurun. 2. Diare Yang Tak Kunjung Sembuh. Bila kita menjumpai seseorang yang mengalami diare berkepanjangan dan telah mendapatkan berbagai macam pemberian obat atau pun antibiotik belum juga sembuh, maka hal ini patut kita curigai dan waspadai bahwasannya seseorang tersebut tengah menderita salah satu gejala HIV. Apalagi bila faktor resiko banyak terdapat pada seseorang tersebut. 8
  • 9. 3. Demam dan flu yang tidak kunjung sembuh. Seseorang tersebut akan mengalami demam yang berkelanjutan dan hilang timbul dan biasanya demam mencapai lebih dari 39 derajat celcius dan tak sembuh setelah kita berikan beberapa jenis obat antipiretika (penurun panas). 4. Cepat Merasa Lelah. Karena jenis virus menyerang sistem kekebalan tubuh maka penderita HIV AIDS ini akan cepat merasakan lelah walaupun dalam aktifitas yang tak terlalu banyak. Hanya saja tanda ciri di atas bila terdapat pada diri seseorang kita juga tak boleh langsung memvonis bahwa seseorang tersebut mengidap penyakit AIDS, harus ada beberapa pemeriksaan lebih lanjut untuk bisa membuktikan kebenaran akan diagnosa penyakit yang satu ini. Ada beberapa cara penularan penyakit ini. Cara penularannya bisa melalui perantara sebagai berikut : 1. Seks bebas dengan penderita yang positif mengidap HIV. Maka bagi para pelaku seks bebas biasanya akan menggunakan salah satu alat kontrasepsi yaitu kondom. Maka ketika menteri kesehatan baru Indonesia yang dilantik menggantikan Endang Rahayu Sedyaningsih pada tanggal 14 Juni 2012 lalu ketika mengkampanyekan pemakaian kondom ini menuai kontroversial. Karena banyak juga masyarakat yang menilai bahwa kampanye pemakai kondom kontroversial tersebut akan bisa membuat persepsi bahwa hal tersebut menghalalkan akan adanya seks bebas pula. 2. Mendapatkan transfusi darah yang tercemar akan virus HIV. 3. Penggunaan jarum suntik yang bergantian, penggunaan jarum tindik atau pun pembuatan tatto yang telah tercemar virus HIV. Dalam hal penggunaan jarum suntik, maka para pemakai narkoba yang menggunakan jarum suntik sebagai medianya adalah termasuk dalam golongan orang yang mempunyai resiko tinggi tertular penyakit AIDS ini. 4. Penularan dari ibu hamil yang positif HIV AIDS kepada janin yang dikandungnya. Sehingga bila bayi tersebut lahir maka sang bayi akan bisa mengidap pula penyakit yang serupa. Ada beberapa hal yang bisa kita lakukan dalam mencegah penyakit HIV AIDS ini. Langkahlangkah pencegahan HIV AIDS yang bisa dilakukan adalah dengan cara : 9
  • 10. Setia terhadap pasangan kita (pasangan suami istri). Jangan sampai kita melakukan seks bebas. Karena selain hal tersebut dilarang agama dan termasuk perbuatan dosa besar, dampak negatif dari seks bebas salah satunya adalah penyebaran penyakit ini yang dari tahun ke tahun jumlah penderitanya semakin meningkat. Fenomena gunung es juga menggambarkan bahwa banyak penderita AIDS yang tidak terdeteksi. Bagi para tenaga kesehatan yang berhubungan erat dengan pasien, maka kewaspadaan ekstra harus tetap dilakukan. Karena penularan penyakit HIV AIDS adalah melalui perantara produk darah dan cairan tubuh, maka harus dilakukan dengan cara Kewaspadaan Universal (Universal Precaution). Kewaspadaan Universal adalah panduan mengenai pengendalian infeksi yang dikembangkan untuk melindungi para pekerja di bidang kesehatan dan para pasiennya sehingga dapat terhindar dari berbagai penyakit yang disebarkan melalui darah dan cairan tubuh tertentu. Bisa dilakukan dengan cara hand hygiene, melakukan desinfeksi instrumen kerja dan peralatan yang terkontaminasi, cara penanganan dan pembuangan barang-barang tajam dengan benar. IV. INFLUENZA Influenza, yang lebih dikenal dengan sebutan flu, merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus RNA dari famili Orthomyxoviridae (virus influenza), yang menyerang unggas dan mamalia. Gejala yang paling umum dari penyakit ini adalah menggigil, demam, nyeri tenggorok, nyeri otot, nyeri kepala berat, batuk, kelemahan, dan rasa tidak nyaman secara umum. Gambar virus influenza Biasanya, influenza ditularkan melalui udara lewat batuk atau bersin, yang akan menimbulkan aerosol yang mengandung virus. Influenza juga dapat ditularkan melalui kontak langsung dengan tinja burung atau ingus, atau melalui kontak dengan permukaan yang 10
  • 11. telah terkontaminasi. Aerosol yang terbawa oleh udara (airborne aerosols) diduga menimbulkan sebagian besar infeksi, walaupun jalur penularan mana yang paling berperan dalam penyakin ini belum jelas betul. Virus influenza dapat diinaktivasi oleh sinar matahari, disinfektan, dan deterjen. Sering mencuci tangan akan mengurangi risiko infeksi karena virus dapat diinaktivasi dengan sabun. Klasifikasi Jenis-jenis virus Dalam klasifikasi virus, virus influenza termasuk virus RNA yang merupakan tiga dari lima genera dalam famili Oethomyxoviridae: Virus influenza A Virus influenza B Virus influenza C Virus-virus tersebut memiliki kekerabatan yang jauh dengan virus parainfluenza manusia, yang merupakan virus RNA yang merupakan bagian dari famili paramyxovirus yang merupakan penyebab umum dari infeksi pernapasan pada anak, seperti croup (laryngotracheobronchitis), namun dapat juga menimbulkan penyakit yang serupa dengan influenza pada orang dewasa. Virus influenza A Genus ini memiliki satu spesies, virus influenza A. Unggas akuatik liar merupakan inang alamiah untuk sejumlah besar varietas influenza A. Kadangkala, virus dapat ditularkan pada spesies lain dan dapat menimbulkan wabah yang berdampak besar pada peternakan unggas domestik atau menimbulkan suatu pandemi influenza manusia. Virus tipe A merupakan patogen manusia paling virulen di antara ketiga tipe influenza dan menimbulkan penyakit yang paling berat. Virus influenza A dapat dibagi lagi menjadi subdivisi berupa serotipe-serotipe yang berbeda berdasarkan tanggapan antibodi terhadap virus ini. Serotipe yang telah dikonfirmasi pada manusia, diurutkan berdasarkan jumlah kematian pandemi pada manusia, adalah: 11
  • 12. H1N1, yang menimbulkan Flu Spanyol pada tahun 1918, dan Flu Babi pada tahun 2009 H2N2, yang menimbulkan Flu Asia pada tahun 1957 H3N2, yang menimbulkan Flu Hongkong pada tahun 1968 H5N1, yang menimbulkan Flu Burung pada tahun 2004 H7N7, yang memiliki potensi zoonotik yang tidak biasa[23] H1N2, endemik pada manusia, babi, dan unggas H9N2 H7N2 H7N3 H10N7 Virus influenza B Genus ini memiliki satu spesies, yaitu virus influenza B. influenza B hampir secara eksklusif hanya menyerang manusia dan lebih jarang dibandingkan dengan influenza A. Hewan lain yang diketahui dapat terinfeksi oleh infeksi influenza B adalah anjing laut dan musang. Jenis influenza ini mengalami mutasi 2-3 kali lebih lambat dibandingkan tipe A dan oleh karenanya keragaman genetiknya lebih sedikit, hanya terdapat satu serotipe influenza B. Karena tidak terdapat keragaman antigenik, beberapa tingkat kekebalan terhadap influenza B biasanya diperoleh pada usia muda. Namun, mutasi yang terjadi pada virus influenza B cukup untuk membuat kekebalan permanen menjadi tidak mungkin. Perubahan antigen yang lambat, dikombinasikan dengan jumlah inang yang terbatas (tidak memungkinkan perpindahan antigen antarspesies), membuat pandemi influenza B tidak terjadi. Virus influenza C Genus ini memiliki satu spesies, virus influenza C, yang menginfeksi manusia, anjing, dan babi, kadangkala menimbulkan penyakit yang berat dan epidemi lokal. Namun, influenza C lebih jarang terjadi dibandingkan dengan jenis lain dan biasanya hanya menimbulkan penyakit ringan pada anak-anak 12
  • 13. Tanda dan gejala Gejala influenza dapat dimulai dengan cepat, satu sampai dua hari setelah infeksi. Biasanya gejala pertama adalah menggigil atau perasaan dingin, namun demam juga sering terjadi pada awal infeksi, dengan temperatur tubuh berkisar 38-39 °C (kurang lebih 100103 °F). [52] Banyak orang merasa begitu sakit sehingga mereka tidak dapat bangun dari tempati tidur selama beberapa hari, dengan rasa sakit dan nyeri sekujur tubuh, yang terasa lebih berat pada daerah punggung dan kaki.[1] Gejala influenza dapat meliputi: Demam dan perasaan dingin yang ekstrem (menggigil, gemetar) Batuk Hidung tersumbat Nyeri tubuh, terutama sendi dan tenggorok Kelelahan Nyeri kepala Iritasi mata, mata berair Mata merah, kulit merah (terutama wajah), serta kemerahan pada mulut, tenggorok, dan hidung Ruam petechiae [53] Pada anak, gejala gastrointestinal seperti diare dan nyeri abdomen, [54][55] (dapat menjadi parah pada anak dengan influenza B) [56] Penularan Shedding virus influenza (waktu di mana seseorang dapat menularkan virus pada orang lain) dimulai satu hari sebelum gejala muncul dan virus akan dilepaskan selama antara 5 sampai 7 hari, walaupun sebagian orang mungkin melepaskan virus selama periode yang lebih lama. Orang yang tertular influenza paling infektif pada hari kedua dan ketiga setelah infeksi. Jumlah virus yang dilepaskan nampaknya berhubungan dengan demam, jumlah virus yang dilepaskan lebih besar saat temperaturnya lebih tinggi. Anak-anak jauh lebih infeksius dibandingkan orang dewasa dan mereka melepaskan virus sebelum mereka mengalami gejala hingga dua minggu setelah infeksi. Penularan influenza dapat dimodelkan secara matematis, yang akan membantu dalam prediksi bagaimana virus menyebar dalam populasi. 13
  • 14. influenza dapat disebarkan dalam tiga cara utama melalui penularan langsung (saat orang yang terinfeksi bersin, terdapat lendir hidung yang masuk secara langsung pada mata, hidung, dan mulut dari orang lain); melalui udara (saat seseorang menghirup aerosol (butiran cairan kecil dalam udara) yang dihasilkan saat orang yang terinfeksi batuk, bersin, atau meludah), dan melalui penularan tangan-ke-mata, tangan-ke-hidung, atau tangan-ke-mulut, baik dari permukaan yang terkontaminasi atau dari kontak personal langsung seperti bersalaman. Moda penularan mana yang terpenting masih belum jelas, namun semuanya memiliki kontribusi dalam penyebaran virus. Pada rute penularan udara, ukuran droplet yang cukup kecil untuk dihirup berdiameter 0,5 sampai 5 μm dan inhalasi satu droplet mungkin cukup untuk menimbulkan infeksi. Walaupun satu kali bersin dapat melepaskan sampai 40.000 droplet, sebagian besar dari droplet tersebut cukup besar dan akan hilang dari udara dengan cepat. Seberapa lama virus influenza dapat bertahan dalam droplet udara nampaknya dipengaruhi oleh kadar kelembaban dan radiasi ultraviolet: kelembaban rendah dan kurangnya cahaya matahari pada musim dingin membantu kebertahanan virus ini. Karena virus influenza dapat bertahan di luar tubuh, virus ini juga dapat ditularkan lewat permukaan yang terkontaminasi seperti lembaran uang, gagang pintu, saklar lampu, dan benda-benda rumah tangga lainnya. Lamanya waktu virus dapat bertahan pada suatu permukaan beragam, virus dapat bertahan selama satu atau dua hari pada permukaan yang keras dan tidak berpori seperti plastik atau metal, selama kurang lebih lima belas menit pada kertas tissue kering, dan hanya lima menit pada kulit. Namun, apabila virus terdapat dalam mukus/lendir, lendir tersebut dapat melindungi virus sehingga bertahan dalam waktu yang lama (sampai 17 hari pada uang kertas). Virus flu burung dapat bertahan dalam waktu yang belum diketahui saat berada dalam keadaan beku. Virus mengalami inaktivasi oleh pemanasan sampai 56 °C (133 °F) selama minimun 60 menit, dan juga oleh asam (pada pH <2). Pencegahan 1. Sering mencuci tangan 14
  • 15. V. CAMPAK Penyakit Campak (Rubeola, Campak 9 hari, measles) adalah suatu infeksi virus yang sangat menular, yang ditandai dengan demam, batuk, konjungtivitis (peradangan selaput ikat mata/konjungtiva) dan ruam kulit. Penyakit ini disebabkan karena infeksi virus campak golongan Paramixovirus. gambar virus campak Penularan infeksi terjadi karena menghirup percikan ludah penderita campak. Penderita bisa menularkan infeksi ini dalam waktu 2-4 hari sebelum rimbulnya ruam kulit dan 4 hari setelah ruam kulit ada. Sebelum vaksinasi campak digunakan secara meluas, wabah campak terjadi setiap 2-3 tahun, terutama pada anak-anak usia pra-sekolah dan anak-anak SD. Jika seseorang pernah menderita campak, maka seumur hidupnya biasanya dia akan kebal terhadap penyakit ini. Tidak ada pengobatan khusus untuk campak. Anak sebaiknya menjalani istirahat. Untuk menurunkan demam, diberikan asetaminofen atau ibuprofen. Jika terjadi infeksi bakteri, diberikan antibiotik. maka dari itu harus berjaga-jaga Penyebab Campak, rubeola, atau measles adalah penyakit infeksi yang menular atau infeksius sejak awal masa prodromal, yaitu kisaran 4 hari pertama sejak munculnya ruam. Campak disebabkan oleh paramiksovirus ( virus campak). Penularan terjadi melalui percikan ludah dari hidung, mulut maupun tenggorokan penderita campak (air borne disease). Masa inkubasi adalah 10-14 hari sebelum gejala muncul. Kekebalan terhadap campak diperoleh setelah vaksinasi, infeksi aktif dan kekebalan pasif pada seorang bayi yang lahir ibu yang telah kebal (berlangsung selama 1 tahun). Orangorang yang rentan terhadap campak adalah: - bayi berumur lebih dari 1 tahun - bayi yang tidak mendapatkan imunisasi - remaja dan dewasa muda yang belum mendapatkan imunisasi kedua. Karena penyebabnya adalah sejenis virus, maka hal ini berkaitan erat dengan ketahanan daya tahan tubuh. Bila tubuh kita sedang lemah dan daya tahan tubuh menurun 15
  • 16. akan mudah sekali tertular penyakit campak ini. Morbili pada anak ini pada akhirnya juga akan meningkatkan daya kekebalan bila telah terkena penyakit ini. Itulah sebabnya setelah sekali anak terkena penyakit menular, ia akan memiliki kekebalan terhadap penyakit tersebut sepanjang hidupnya. Termasuk penyakit rubeola/campak ini. Waktu Inkubasi Waktu terpapar sampai kena penyakit: Kira-kira 10 sampai 12 hari sehingga gejala pertama, dan 14 hari sehingga ruam muncul. Imunisasi (MMR) pada usia 12 bulan dan 4 tahun. Orang yang dekat dan tidak mempunyai kekebalan seharusnya tidak menghadiri sekolah atau bekerja selama 14 hari. Gejala Gejala mulai timbul dalam waktu 7-14 hari setelah terinfeksi, yaitu berupa: - Panas badan - nyeri tenggorokan] - hidung meler ( Coryza ) - batuk ( Cough ) - Bercak Koplik nyeri otot - mata merah ( conjuctivitis ) 2-4 hari kemudian muncul bintik putih kecil di mulut bagian dalam (bintik Koplik). Ruam (kemerahan di kulit) yang terasa agak gatal muncul 3-5 hari setelah timbulnya gejala diatas. Ruam ini bisa berbentuk makula (ruam kemerahan yang mendatar) maupun papula (ruam kemerahan yang menonjol). Pada awalnya ruam tampak di wajah, yaitu di depan dan di bawah telinga serta di leher sebelah samping. Dalam waktu 1-2 hari, ruam menyebar ke batang tubuh, lengan dan kaki, sedangkan ruam di wajah mulai memudar. Pada puncak penyakit, penderita merasa sangat sakit, ruamnya meluas serta suhu tubuhnya mencapai 40° Celsius. 3-5 hari kemudian suhu tubuhnya turun, penderita mulai merasa baik dan ruam yang tersisa segera menghilang. Demam, kecapaian, pilek, batuk dan mata yang radang dan merah selama beberapa haridiikuti dengan ruam jerawat merah yang mulai pada muka dan merebak ke tubuh dan ada selama 4 hari hingga 7 hari. Pencegahan Vaksin campak merupakan bagian dari imunisasi rutin pada anak-anak. Vaksin biasanya diberikan dalam bentuk kombinasi dengan gondongan dan campak Jerman (vaksin MMR/mumps, measles, rubella), disuntikkan pada otot paha atau lengan atas. 16
  • 17. Jika hanya mengandung campak, vaksin dibeirkan pada umur 9 bulan. Dalam bentuk MMR, dosis pertama diberikan pada usia 12-15 bulan, dosis kedua diberikan pada usia 4-6 tahun. Selain itu penderita juga harus disarankan untuk istirahat minimal 10 hari dan makan makanan yang bergizi agar kekebalan tubuh meningkat. Ada beberapa komplikasi campak yang bisa terjadi. Diantaranya yaitu infeksi telinga dan paru-paru, muntah dan diare dapat terjadi dua hari setelah ruam muncul. Penyakit ini juga beresiko kecil menyebabkan pneumonia atau ensepalitas, gangguan pada paru-paru atau telinga. VI. HERPES Herpes zoster adalah penyakit yang disebabkan oleh virus yang bernama varicellazoster. Apabila seseorang mengalami penurunan imunitas seluler maka virus tersebut dapat aktif kembali dan menyebar melalui saraf tepi ke kulit sehingga menimbulkan penyakit herpes zoster. Virus penyebab penyakit Herpes zoster ini dapat memperbanyak diri dengan wujud bintil-bintil kecil berwarna merah, berisi cairan, dan menggembung pada daerah sekitar kulit. Ciri Ciri Penyakit Herpes zoster Biasanya penyakit Herpes ini mempunyai ciri ciri yang di tandai dengan adanya kulit melepuh dan terasa sakit pada otot di sekitar daerah yang terjangkit bisa mulut, kulit atau alat kelamin. 17
  • 18. Penyebab Penyakit Herpes zoster Penyebab Penyakit Herpes zoster adalah virus Varicella zoster, yaitu virus yang juga menyebabkan cacar air. Pada virus ini memiliki gejala yaitu timbul gelembung-gelembung kecil, biasanya di daerah punggung, hanya pada satu sisi, dan meliputi daerah persyarafan tertentu. Penyakit Herpes yang disebabkan oleh virus herpes simpleks tipe 1 adalah penyebab umum untuk luka-luka demam (cold sore) di sekeliling mulut. Herpes simpleks-2 biasanya menyebabkan herpes kelamin. Dan perlu anda ketahui biasanya Penyakit Herpes ini berpotensi menyebabkan kematian pada bayi yang terinfeksi. Bila seorang perempuan mempunyai herpes kelamin aktif disaat melahirkan maka dianjurkan melahirkan dengan bedah caesar. Pencegahan Penyakit Herpes zoster Perlu ada ketahui cara mencegahan herper zoster, salah satu cara yang dapat ditempuh adalah pemberian vaksinasi. Mengapa vaksinasi?? yak, Vaksin berfungsi untuk meningkatkan respon spesifik limfosit sitotoksik terhadap virus tersebut pada pasien seropositif usia lanjut. Vaksin herpes zoster dapat berupa virus herpes zoster yang telah di lemahkan atau komponen selular virus tersebut yangberperan sebagai antigen. Virus yang telah dilemahkan ini jelas terbukti bisa mencegah seseorang terkena penyakit Herpes. VII. HEPATITIS Hepatitis adalah peradangan pada hati karena toxin, seperti kimia atau obat ataupun agen penyebab infeksi. Hepatitis yang berlangsung kurang dari 6 bulan disebut "hepatitis akut", hepatitis yang berlangsung lebih dari 6 bulan disebut "hepatitis kronis". Hepatitis biasanya terjadi karena virus, terutama salah satu dari kelima virus hepatitis, yaitu A, B, C, D atau E. Hepatitis juga bisa terjadi karena infeksi virus lainnya, seperti mononukleosis infeksiosa, demam kuning dan infeksi sitomegalovirus. Beberapa virus-virus 18
  • 19. ini terdapat pada makanan yang tidak bersih dan hubungan seks yang tidak sehat dan tidak normal. Penyebab hepatitis non-virus yang utama adalah alkohol dan obat-obatan. Jenis Virus Hepatitis Virus hepatitis A Virus hepatitis A terutama menyebar melalui vecal oral. Penyebaran ini terjadi akibat buruknya tingkat kebersihan. Di negaranegara berkembang sering terjadi wabah yang penyebarannya terjadi melalui air dan makanan. Gejala Hepatitis A biasanya tidak muncul sampai penderita memiliki virus selama beberapa minggu. Hepatitis A sangat terkait dengan pola hidup bersih. Dalam banyak kasus, infeksi Hepatitis A tidak pernah berkembang hingga menyebabkan kanker hati. Meski demikian, Hepatitis A tetap harus diobati dengan baik karena mengurangi produktivitas bagi yang harus dirawat di rumah sakit. Waktu terekspos sampai kena penyakit kira-kira 2 sampai 6 minggu. Penderita akan mengalami gejala-gejala seperti demam, lemah, letih, dan lesu, pada beberapa kasus, seringkali terjadi muntah-muntah yang terus menerus sehingga menyebabkan seluruh badan terasa lemas. Demam yang terjadi adalah demam yang terus menerus, tidak seperti demam yang lainnya yaitu pada demam berdarah, tbc, thypus, dll. Virus hepatitis B Hepatitis B adalah suatu penyakit hati yang disebabkan oleh "Virus Hepatitis B" (VHB), suatu anggota famili Hepadnavirus yang dapat menyebabkan peradangan hati akut atau menahun yang pada sebagian kecil kasus dapat berlanjut menjadi sirosi hati atau kanker hati. Penularannya tidak semudah virus hepatitis A. Virus hepatitis B ditularkan melalui darah atau produk darah. Penularan biasanya terjadi di antara para pemakai obat yang menggunakan jarum suntik bersama-sama, atau di antara mitra seksual (baik heteroseksual maupun pria homoseksual). Ibu hamil yang terinfeksi oleh hepatitis B bisa menularkan virus kepada bayi selama proses persalinan. 19
  • 20. Ada beberapa hal yang dapat menyebabkan virus Hepatitis B ini menular. Secara vertikal, cara penularan vertikal terjadi dari Ibu yang mengidap virus Hepatitis B kepada bayi yang dilahirkan yaitu pada saat persalinan atau segera setelah persalinan. Secara horisontal, dapat terjadi akibat penggunaan alat suntik yang tercemar, tindik telinga, tusuk jarum, transfusi darah, penggunaan pisau cukur dan sikat gigi secara bersama-sama (Hanya jika penderita memiliki penyakit mulut (sariawan, gusi berdarah,dll), lendir (berciuman) atau luka yang mengeluarkan darah serta hubungan seksual dengan penderita. Virus hepatitis C Hepatitis C adalah infeksi yang terutama menyerang organ hati. Penyakit ini disebabkan oleh virus hepatitis C (HCV). Hepatitis C seringkali tidak memberikan gejala, namun infeksi kronis dapat menyebabkan parut (eskar) pada hati, dan setelah menahun menyebabkan sirosis. Menyebabkan minimal 80% kasus hepatitis akibat transfusi darah. Virus hepatitis C ini paling sering ditularkan melalui pemakai obat yang menggunakan jarum bersama-sama. Jarang terjadi penularan melalui hubungan seksual. Untuk alasan yang masih belum jelas, penderita "penyakit hati alkoholik" seringkali menderita hepatitis C. Metode utama penularan di negara maju adalah melalui penggunaan narkoba suntik (IDU). Di negara berkembang metode penularan utamanya adalah melalui transfusi darah dan prosedur medis yang tidak aman. Penyebab penularan ini belum diketahui pada 20% kasus namun banyak di antara kasus-kasus ini yang kemungkinan besar disebabkan oleh IDU. Virus hepatitis D Hanya terjadi sebagai rekan-infeksi dari virus hepatitis B dan virus hepatitis D ini menyebabkan infeksi hepatitis B menjadi lebih berat. Yang memiliki risiko tinggi terhadap virus ini adalah pecandu obat. 20
  • 21. Virus hepatitis E Virus hepatitis E kadang menyebabkan wabah yang menyerupai hepatitis A, yang hanya terjadi di negara-negara terbelakang. Virus hepatitis G Jenis baru dari virus hepatitis yang telah terdeteksi baru-baru ini. namun belum terlalu diketahui. Virus-virus lain yang dapat menyebabkan hepatitis : Virus Mumps Virus Rubella Virus Cytomegalovirus Virus Epstein-Barr Virus Herpes Gejala-Gejala Hepatitis Gangguan hati pada umumnya tidak terlihat jelas pada penderitanya kecuali jika kondisinya sudah sangat parah. Ini terjadi karena organ hati diciptakan dengan sangat mengagumkan, dimana sel hati dapat beregenerasi dengan cepat. Namun berikut ini beberapa gejala yang umum ditemui pada penderita peradangan hati: Warna kekuningan pada kulit atau putih mata. Air seni berwarna kecoklatan seperti teh. Berat badan berkurang drastis. Kurang nafsu makan. Diare. Warna tinja pucat. Cepat lelah. Kadar gula rendah. Nyeri perut bagian atas. 21
  • 22. Pencegahan 1. memakan makanan yang bersih. 2. tidak hubungan seks yang tidak sehat dan normal. 3. Hindari pemakaian alkohol dan obat-obatan yang berlebihan. VIII. GONDONG Karakteristik Gondong adalah penyakit menular akut yang biasanya terjadi ada anak usia 5-15 tahun. Penyakit gondong biasanya terjadi di seluruh dunia, terutama di kota besar. Penyebabnya adalah virus gondong dengan masa inkubasi virus atar 2-3 minggu. Gambar virus gondong Gejala Virus menginfeksi kelenjar dan jaringan saraf yang mengakibatkan gejala berupa sakit dan kaku saat membuka mulut senhingga sulit menggerakan rahang. Gejala lainnya adalah menyebabkan kelenjar (parotid) membengkak, terkadang organ seperti testis, pankreas, sistem saraf pusaat dapat terpengaruh. Transmisi Penularan virus dapat melalui kotak langsung dengan pasien yang mengidap gondong dan melalui infeksi droplet (lewat bersin, batuk, dan ludah). Pencegahan dan pengendalian Pencegahan dilakukan dengan imunisasi vaksin gondong, yaitu vaksin MMR-Measle (campak), Mumps (gondong), dan Rubella yang telah tersedia. Jika telah terinfeksi virus gondong, maka pasien diisolasi dan dilakukan desinfeksi terhadap materi yang terkontaminasi. 22