SlideShare a Scribd company logo
1 of 5
March 13, 2015 LATIHAN PKN KLS 9 – SUMBER : BSE
Judith Sekar Dyah Ayu Widyasari Page 1
OTONOMI DAERAH
1. Jelaskan pengertian otonomi daerah !
2. Sebutkan dan jelaskan prinsip-prinsip dalam penyelenggaraan
otonomi daerah!
3. Jelaskan bagaimana prinsip sistem sentralisasi !
4. Jelaskan apa yang dimaksud dengan asas dekonsentrasi !
5. Apa yang menjadi faktor internal dalam rumusan kebijakan
publik ?
6. Apa alasan bangsaIndonesia melaksanakan otonomi daerah ?
7. Apa saja yang menjadi latar belakang kebijakan otonomi
daerah ?
8. Apa yang bukan menjadi kewenangan pemerintah daerah
kota/kabupaten ?
9. Apa tujuan otonomi daerah ?
10. Di Negara Indonesia penyelenggaraan pemerintahan
dituangkan dalam pasal……
11. Pemerintah daerah berhak menetapkan peraturan daerah dan
peraturan-peraturan lainnya. Untuk apakah pemerintah
menetapkan hal tersebut ?
12. Siapakah pejabat yang paling bertanggung jawab dalam
pelaksaan kebijakan publik didaerah ?
13. Kebijakan yang pada hakekatnya merupakan suatu keputusan
yang telah siambil oleh seseorang atau badan yang
memegang kekuatan yang diperuntukkan untuk……
14. Negara NKRI dibagi atas daerah-daerah provinsi dan daerah
itu dibagi atas kabupaten/kota yang tiap-tiap
provinsi/kabupaten/kota mempunyai pemerintahan daerah.
Pernyataan ini merupakan bunyi UUD 1945 pasal……
15. Aspirasi rakyat dapat disalurkan melalui lembaga-lembaga
perwakilan rakyat secara……
16. Apa fungsi badan perwakilan daerah ?
17. Masyarakat madani adalah masyarakat yang terdiri dari
berbagai kelompok masyarakat……
18. Badan eksekutif didaerah tingkat satu ?
19. Jika pengambilan kebijakan tidak disertai partisipasi warga
masyarakatmaka apakah yangterjadi didalammasyarakat itu
sendiri
20. Jelaskan pengertian :
a. Otonomi daerah
b. Daerah otonom
c. Sentralisasi
d. Desentralisasi
e. Dekonsentrasi
f. Asas pembantuan
g. Bunyi pasal 18 ayat 1 sampai dengan 6
h. Sebutkan peraturan otonomi daerah (dasar hukum)
i. Prinsip-prinsip otonomi daerah
j. Asas otonomi daerah
k. Syarat-syarat otonomi daerah
JAWABAN:
1. Otonomi daerah berarti hak, kewajiban, dan wewenang
daerah otonom untuk mengatur serta mengurus kepentingan
masyarakat setempat atau menurut prakarsa sendiri
berdasarkan aspirasi masyarakat sesuai dengan perundang-
undangan.
2. Prinsip-prinsip otonomi daerah
a. Prinsip otonomi seluas-luasnya, artinya pemberian
kewenangan atau keleluasaan daerah untuk
menyelenggarakan pemerintah yang mencakup
kewenangan dibeberapa bidang, untuk kepentingan
masyarakat.
b. Otonomi nyata, yang dimaksud dengan otonomi nyata
adalah keleluasaan pemerintah daerah untuk
menyelenggarakan kewenangan pemerintah dibidang
tertentu yang secara nyata ada dan diperlukan serta
tumbuh dan berkembang di daerah.
c. Otonomi bertanggung jawab adalah segala perwujudan
dari rasa pertanggung jawaban sebagai konsekuensi
pemberian hak dan kewenangan kepada pemerintah
daerah dalam wujud tugas dan kewajiban yang harus
dipikul oleh pemerintah daerah dalam mencapai tujuan
pemberian otonomi.
3. Sitem sentralisasi memiliki prinsip-prinsip sebagai berikut :
a. Terpusat, yang artinya seluruh dan segala kebijakan yang
ada diambil oleh pemerintah pusat.
March 13, 2015 LATIHAN PKN KLS 9 – SUMBER : BSE
Judith Sekar Dyah Ayu Widyasari Page 2
b. Pelimpahan kewenangan, ini berarti pelimpahan
kewengangan daerah otonomi semata-mata untuk
membantu terlaksananya kebijakan dari pemerintah usat.
4. Yang dimaksud asas dekonsentrasi yaitu pelimpahan
wewenang dari pemerintah (pusat) kepada gubernur sebagai
wakil pemerintah dan atau perangkat pusat di daerah.
5. Yang menjadi faktor internal dalamrumusan kebijakan publik
:
a. Masyarakat telah terbiasa pada pola lama yaitu
pembuatan peraturan tanpa partisipasi warga.
b. Masyarakat tidak tahu adanya kesempatan untuk
berpatisipasi.
c. Masyarakat tidak tahu prosedur berpatisipasi.
d. Masyarakat tidak mau tahu.
6. Karena Negara Indonesia berbentuk negara kesatuan, dan
pemerintahannya berbentuk republik yang terdiri dari
pemerintahan gubernur dan kabupaten/kota, selain itu
amanat pasal 18 UUd 1945 dan UU No. 32 tahun 2004 juga
ikut memperkuat alasan mengapa bangsa Indonesia
melaksanakan otonomi daerah.
7. Yang menjadi latar belakangkebijakan otonomi daerah adalah
:
a. Bentuk Negara Indonesia, yang merupakan negara
kesatuan.
b. Bentuk pemerintahan Indonesia, yakni republik, yang
terdiri dari pemerintahan tingkat I (provinsi) dan
pemeintahantingkat II (kabupaten/kota) dan dalam
pengelolaannya pemerintah provinsi dan kabupaten/kota
mempunyai kewengangan untuk mengatur dan mengurus
sendiri pemerintahannya.
8. Yang bukan menjadi kewenangan pemerintah daerah
kota/kabupaten :
a. Kebijakan fiscal.
b. Kebijan hubungan luar negeri.
9. Otonomi daerah bertujuan untuk :
a. Peningkatan pelayanan dan kesejahteraan masyarakat
yang semakin baik.
b. Pengembangan hidup demokrasi.
c. Keadilan.
d. Pemerataan.
e. Pemeliharaan hubungan yang serasi antara pusat dan
daerah serta antar daerah dalam rangka keutuhan NKRI.
f. Mendorong untuk memberdayakan masyarakat.
g. Menumbuhkan prakarsa dan kreatifitas, meningkatkan
peran serta seluruh masyarakat, mengembangkan dan
memaksimalkan peran dan fungsi DPRD.
10. UUd 1945 pasal 18 ayat (1) sampai dengan ayat (7) dan UU
No. 32 tahun 2004.
11. Untuk mengatur dan mengurus kepentingan dan keperluan
pemerintah daerah dalam rangka untuk mencapai dan
mewujudkan tujuan otonomi daerah.
12. Pemerintah daerah, diantaranya :
a. Gubernur.
b. Bupati/ wali kota.
c. DPRD tingkat I dan II.
13. Untuk mewujudkan dan mencapai tujuan bagi kepentingan
dan keperluan publik dan masyarakat luas.
14. UUD 1945 pasal 18 ayat (1)
15. Secara langsungdalampilkada legislatif dan secara langsung
dalam pilkada pemerintah daerah.
16. Sebagai suatu lembaga yang memiliki fungsi untuk
menyalurkan seluruh aspirasi-aspirasi masyarakat di tingkat
daerah kepada pemerintah pusat.
17. Suatu kelompok masyarakatyangterdiri dari suku,agama,ras
dan suku bangsa.
18. Gubernur.
19. Akan terjadi suatu penentangan atau ketidak setujuan dan
sikap apatis dari masyarakat, selain itu hal tersebut akan
memicu tindakan-tindakan tertentu dari masyarakat yang
merasa tidak puas.
20. Pengertian dari :
a. Otonomi daerah berarti hak, kewajiban dan wewenang
daerah otonom untuk mengatur serta mengurus
kepentingan masyarakat setempat atau menurut
prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat sesuai
dengan perundang-undangan.
b. Daerah otonom dapat diartikan sebagai suatu kesatuan
masyarakat hukum yang mempunyai batas daerah
tertentu berwenang mengatur dan mengurus
kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa
March 13, 2015 LATIHAN PKN KLS 9 – SUMBER : BSE
Judith Sekar Dyah Ayu Widyasari Page 3
sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat dalam ikatan
Negara kesatuan Republik Indonesia.
c. Sentralisasi memiliki pengertian :
1) Terpusat, yang artinya seluruh dan segala kebijakan
yang ada diambil oleh pemerintah pusat.
2) Pelimpahan kewenangan, ini berarti pelimpahan
kewengangan daerah otonomi semata-mata untuk
membantu terlaksananya kebijakan dari pemerintah
pusat.
d. Desentralisasi yaitu penyerehaan wewengang
pemerintahan oleh pemerintah pusat kepada daerah
otonom untuk mengatur dan mengurus urusan
pemerintahan dalam kerangka Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
e. Dekonsentrasi adalah pelimpahan wewenang dari
pemerintah pusat kepada gubernur sebagai wakil
pemerintah dan atau perangkat pusat di daerah.
f. Asas pembantuan merupakan penugasan dari pemerintah
pusat kepada daerah atau desa, dan dari pemerintah
provinsi kepada kabupaten/kota dan desa serta dari
pemerintah kabupaten/kota kepada desa untuk
melaksanakan tugas tertentu.
g. Bunyi pasal 18 ayat (1) sampai dengan ayat (6)
 Ayat (1) :
Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas
daerah-daerah provinsi dan daerah-daerah provinsi
itu dibagi atas kabupaten dan kota yang tiap-tiap
provinsi, kabupaten dan kota itu mempunyai
pemerintahan daerah yang diatur dengan undang-
undang.
 Ayat (2) :
Pemerintahan daerah provinsi, daerah kabupaten,
dan kota mengatur dan mengurus sendiri urusan
pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas
pembantuan.
 Ayat (3) :
Pemerintahan daerah provinsi, daerah kabupaten,
dan kota memiliki dewan Perwakilan Rakyat yang
anggota-anggotanya dipilih melalui pemilihan umum.
 Ayat (4) :
Gubernur, Bupati dan Wali Kota masing-masing
sebagai kepala pemerintah daerah provinsi,
kabupaten dan kota dipilih secara demokrasi.
 Ayat (5) :
Pemerintah daerah menjalankan otonomi seluas-
luasnya kecuali urusan pemerintahan yang oleh UU
ditentukan sebagai urusan pemerintah pusat.
 Ayat (6) :
Pemerintah daerah berhak menetapkan peraturan
daerah dan peraturan-peraturan lain untuk
melaksanakan otonomi dan tugas pembantuan.
h. Dasar hukum otonomi daerah :
1) UU No.32 tahun 2004.
2) UU No.33 tahun 2004
3) UUD 1945 pasal 18:
 Ayat (1)
Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas
daerah-daerah provinsi dan daerah-daerah
provinsi itu dibagi atas kabupaten dan kota yang
tiap-tiap provinsi, kabupaten dan kota itu
mempunyai pemerintahan daerah yang diatur
dengan undang-undang.
 Ayat (2)
Pemerintahan daerah provinsi, daerah
kabupaten, dan kota mengatur dan mengurus
sendiri urusan pemerintahan menurut asas
otonomi dan tugas pembantuan.
 Ayat (3)
Pemerintahan daerah provinsi, daerah
kabupaten, dan kota memiliki dewan Perwakilan
March 13, 2015 LATIHAN PKN KLS 9 – SUMBER : BSE
Judith Sekar Dyah Ayu Widyasari Page 4
Rakyat yang anggota-anggotanya dipilih melalui
pemilihan umum.
 Ayat (4)
Gubernur, Bupati dan Wali Kota masing-masing
sebagai kepala pemerintah daerah provinsi,
kabupaten dan kota dipilih secara demokrasi.
 Ayat (5)
Pemerintah daerah menjalankan otonomi
seluas-luasnya kecuali urusan pemerintahan
yang oleh UU ditentukan sebagai urusan
pemerintah pusat.
 Ayat (6)
Pemerintah daerah berhak menetapkan
peraturan daerah dan peraturan-peraturan lain
untuk melak-sanakan otonomi dan tugas
pembantuan.
 Ayat (7)
Susunan dan tata cara penyelenggaraan
pemerintah-daerah diaturdalam undang-undang.
i. Prinsip-prinsip otonomi daerah
a. Prinsip otonomi seluas-luasnya, artinya pemberian
kewenangan atau keleluasaan daerah untuk
menyelenggarakan pemerintah yang mencakup
kewenangan dibeberapa bidang, untuk kepentingan
masyarakat.
b. Otonomi nyata, yang dimaksud dengan otonomi
nyata adalah keleluasaan pemerintah daerah untuk
menyelenggarakan kewenangan pemerintah
dibidang tertentu yang secara nyata ada dan
diperlukan serta tumbuh dan berkembang di daerah.
c. Otonomi bertanggugng jawab adalah perwujudan
dari pertang-gung jawaban sebagai konsekuensi
pemberian hak dan kewe-nangan pada pemerintah
daerah dalam wujud tugas dan kewa-jiban yang
dipikul pemerintah daerah dalam tujuan pemberian
otonomi.
j. Asas-asas otonomi daerah :
1) Asas desentralisasi yaitu penyerehaan
wewengang pemerin-tahan oleh pemerintah
pusat kepada daerah otonom untuk mengatur
urusan pemerintahan dalam kerangka Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
2) Asas dekonsentrasi yaitu pelimpahan wewenang
dari peme-rintah (pusat) kepada gubernur
sebagai wakil pemerintah dan atau perangkat
pusat di daerah.
3) Asas pembantuan yaitupenugasan dari
pemerintah pusat kepada daerah atau desa, dan
dari pemerintah provinsi kepada kabupaten/kota
dan desa serta dari pemerintah kabupaten/kota
kepada desa untuk melaksanakan tugas tertentu.
k. Syarat-syarat otonomi daerah :
1) Kemampuan ekonomi dilihat dari potensi yang ada
didaerah tertentu tentu saja tidak sama, sehingga
untuk menjadi daerah otonom, suatu daerah harus
memiliki kemampuan ekonomi yang memadai agar
jalannya pemerintahan tidak tersendat-sendat dan
pembangunan disegala bidang dapat terlaksana
dengan baik.
2) Luas daerah untuk menjadikan daerah otonom
diperlukan luas wilayah tertentu untuk menjaga
keamanan dan kestabilan serta pengawasan dari
pemerintah dapat terlaksana dengan baik.
3) Pertahanan dan Keamanan Nasional merupakan
syarat mutlak dalam pembentukan daerah otonom
Hankam suatu daerah sangat berpengaruh terhadap
jalannya pemerintahan.
4) Syarat-syarat lain, adalah segala sesuatu yang
memungkinkan suatu daerah melaksanakan
pembangunan dan kestabilan politik dan juga
menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dalam
March 13, 2015 LATIHAN PKN KLS 9 – SUMBER : BSE
Judith Sekar Dyah Ayu Widyasari Page 5
pelaksanaan otonomi daerah yang nyata dan
bertanggung –jawab.

More Related Content

What's hot

Hubungan Fungsional Pemerintahan Pusat dan Daerah
Hubungan Fungsional Pemerintahan Pusat dan DaerahHubungan Fungsional Pemerintahan Pusat dan Daerah
Hubungan Fungsional Pemerintahan Pusat dan Daerahani anjaswati
 
Hubugan struktural dan fungsional pemerintah pusat dan daerah menurut UUD 1945
Hubugan struktural dan fungsional pemerintah pusat dan daerah menurut UUD 1945Hubugan struktural dan fungsional pemerintah pusat dan daerah menurut UUD 1945
Hubugan struktural dan fungsional pemerintah pusat dan daerah menurut UUD 1945Titania Intan Permatasari
 
Harmonisasi pemerintah pusat dan daerah ( kelas X bab 4 )
Harmonisasi pemerintah pusat dan daerah ( kelas X bab 4 )Harmonisasi pemerintah pusat dan daerah ( kelas X bab 4 )
Harmonisasi pemerintah pusat dan daerah ( kelas X bab 4 )Muna Muna
 
presentasi PKN Kelas animasi (yola)
presentasi PKN Kelas animasi (yola)presentasi PKN Kelas animasi (yola)
presentasi PKN Kelas animasi (yola)apotek agam farma
 
Pemerintahan daerah di indonesia
Pemerintahan daerah di indonesiaPemerintahan daerah di indonesia
Pemerintahan daerah di indonesiaAgus Saadie
 
Isu dan Kebijakan otonomi daerah
Isu dan Kebijakan otonomi daerahIsu dan Kebijakan otonomi daerah
Isu dan Kebijakan otonomi daerahAfiif Anshori
 
Hubungan pemerintah pusat dengan pemerintah daerah
Hubungan pemerintah pusat dengan pemerintah daerahHubungan pemerintah pusat dengan pemerintah daerah
Hubungan pemerintah pusat dengan pemerintah daerahnatal kristiono
 
Kebijakan dan perkembangan otonomi daerah di indonesia
Kebijakan dan perkembangan otonomi daerah di indonesiaKebijakan dan perkembangan otonomi daerah di indonesia
Kebijakan dan perkembangan otonomi daerah di indonesiaSyaifOer
 
Peranan otonomi daerah terhadap pertumbuhan ekonomi daerah STIP WUNA
Peranan otonomi daerah terhadap pertumbuhan ekonomi daerah STIP WUNA Peranan otonomi daerah terhadap pertumbuhan ekonomi daerah STIP WUNA
Peranan otonomi daerah terhadap pertumbuhan ekonomi daerah STIP WUNA Operator Warnet Vast Raha
 
Pkn, Hubungan Pemerintahan Pusat dan Daerah
Pkn, Hubungan Pemerintahan Pusat dan DaerahPkn, Hubungan Pemerintahan Pusat dan Daerah
Pkn, Hubungan Pemerintahan Pusat dan DaerahLisa Tri Setiawati
 
Peranan Otonomi Daerah
Peranan Otonomi Daerah Peranan Otonomi Daerah
Peranan Otonomi Daerah Rizki Gumilar
 
Otonomi Daerah - Makalah
Otonomi Daerah - MakalahOtonomi Daerah - Makalah
Otonomi Daerah - MakalahAmalia Dekata
 
Hubungan Pemerintah Pusat dan Daerah
Hubungan Pemerintah Pusat dan DaerahHubungan Pemerintah Pusat dan Daerah
Hubungan Pemerintah Pusat dan DaerahErica Nursanti
 
Otonomi Daerah
Otonomi DaerahOtonomi Daerah
Otonomi DaerahAZA Zulfi
 
Makalah Desentralisasi dan Otonomi Daerah. FISIP Unmer Malang
Makalah Desentralisasi dan Otonomi Daerah. FISIP Unmer MalangMakalah Desentralisasi dan Otonomi Daerah. FISIP Unmer Malang
Makalah Desentralisasi dan Otonomi Daerah. FISIP Unmer MalangAulia Hamunta
 

What's hot (20)

Hubungan Fungsional Pemerintahan Pusat dan Daerah
Hubungan Fungsional Pemerintahan Pusat dan DaerahHubungan Fungsional Pemerintahan Pusat dan Daerah
Hubungan Fungsional Pemerintahan Pusat dan Daerah
 
Makalah otonomi daerah lengkap
Makalah otonomi daerah lengkapMakalah otonomi daerah lengkap
Makalah otonomi daerah lengkap
 
Hubugan struktural dan fungsional pemerintah pusat dan daerah menurut UUD 1945
Hubugan struktural dan fungsional pemerintah pusat dan daerah menurut UUD 1945Hubugan struktural dan fungsional pemerintah pusat dan daerah menurut UUD 1945
Hubugan struktural dan fungsional pemerintah pusat dan daerah menurut UUD 1945
 
Harmonisasi pemerintah pusat dan daerah ( kelas X bab 4 )
Harmonisasi pemerintah pusat dan daerah ( kelas X bab 4 )Harmonisasi pemerintah pusat dan daerah ( kelas X bab 4 )
Harmonisasi pemerintah pusat dan daerah ( kelas X bab 4 )
 
Otonomi daerah
Otonomi daerahOtonomi daerah
Otonomi daerah
 
presentasi PKN Kelas animasi (yola)
presentasi PKN Kelas animasi (yola)presentasi PKN Kelas animasi (yola)
presentasi PKN Kelas animasi (yola)
 
MS. Power Point PKN (Otonomi Daerah)
MS. Power Point PKN (Otonomi Daerah)MS. Power Point PKN (Otonomi Daerah)
MS. Power Point PKN (Otonomi Daerah)
 
Pemerintahan daerah di indonesia
Pemerintahan daerah di indonesiaPemerintahan daerah di indonesia
Pemerintahan daerah di indonesia
 
Makalah sistem pemerintahan daerah
Makalah sistem pemerintahan daerahMakalah sistem pemerintahan daerah
Makalah sistem pemerintahan daerah
 
Isu dan Kebijakan otonomi daerah
Isu dan Kebijakan otonomi daerahIsu dan Kebijakan otonomi daerah
Isu dan Kebijakan otonomi daerah
 
Hubungan pemerintah pusat dengan pemerintah daerah
Hubungan pemerintah pusat dengan pemerintah daerahHubungan pemerintah pusat dengan pemerintah daerah
Hubungan pemerintah pusat dengan pemerintah daerah
 
Kebijakan dan perkembangan otonomi daerah di indonesia
Kebijakan dan perkembangan otonomi daerah di indonesiaKebijakan dan perkembangan otonomi daerah di indonesia
Kebijakan dan perkembangan otonomi daerah di indonesia
 
06 otonomi daerah 1
06 otonomi daerah 106 otonomi daerah 1
06 otonomi daerah 1
 
Peranan otonomi daerah terhadap pertumbuhan ekonomi daerah STIP WUNA
Peranan otonomi daerah terhadap pertumbuhan ekonomi daerah STIP WUNA Peranan otonomi daerah terhadap pertumbuhan ekonomi daerah STIP WUNA
Peranan otonomi daerah terhadap pertumbuhan ekonomi daerah STIP WUNA
 
Pkn, Hubungan Pemerintahan Pusat dan Daerah
Pkn, Hubungan Pemerintahan Pusat dan DaerahPkn, Hubungan Pemerintahan Pusat dan Daerah
Pkn, Hubungan Pemerintahan Pusat dan Daerah
 
Peranan Otonomi Daerah
Peranan Otonomi Daerah Peranan Otonomi Daerah
Peranan Otonomi Daerah
 
Otonomi Daerah - Makalah
Otonomi Daerah - MakalahOtonomi Daerah - Makalah
Otonomi Daerah - Makalah
 
Hubungan Pemerintah Pusat dan Daerah
Hubungan Pemerintah Pusat dan DaerahHubungan Pemerintah Pusat dan Daerah
Hubungan Pemerintah Pusat dan Daerah
 
Otonomi Daerah
Otonomi DaerahOtonomi Daerah
Otonomi Daerah
 
Makalah Desentralisasi dan Otonomi Daerah. FISIP Unmer Malang
Makalah Desentralisasi dan Otonomi Daerah. FISIP Unmer MalangMakalah Desentralisasi dan Otonomi Daerah. FISIP Unmer Malang
Makalah Desentralisasi dan Otonomi Daerah. FISIP Unmer Malang
 

Similar to Otonomi daerah uraian

Hubunganstrukturaldanfungsionalantarapemerintahpusatdandaerah
HubunganstrukturaldanfungsionalantarapemerintahpusatdandaerahHubunganstrukturaldanfungsionalantarapemerintahpusatdandaerah
HubunganstrukturaldanfungsionalantarapemerintahpusatdandaerahEga Putra
 
12629167.ppt
12629167.ppt12629167.ppt
12629167.pptAsuKina
 
presentasi PKN kel.Fatonah X Perawat
presentasi PKN kel.Fatonah X Perawatpresentasi PKN kel.Fatonah X Perawat
presentasi PKN kel.Fatonah X Perawatapotek agam farma
 
Hubungan struktural dan fungsional pemerintah pusat
Hubungan struktural dan fungsional pemerintah pusat  Hubungan struktural dan fungsional pemerintah pusat
Hubungan struktural dan fungsional pemerintah pusat apotek agam farma
 
Otonomi daerah dan demokrasi
Otonomi daerah dan demokrasiOtonomi daerah dan demokrasi
Otonomi daerah dan demokrasimaneicon22
 
Harmonisasi Pemerintah Pusat dan Daerah
Harmonisasi Pemerintah Pusat dan DaerahHarmonisasi Pemerintah Pusat dan Daerah
Harmonisasi Pemerintah Pusat dan DaerahPuji Zuaini
 
Otonomi Daerah di Indonesia
Otonomi Daerah di IndonesiaOtonomi Daerah di Indonesia
Otonomi Daerah di IndonesiaHIA Class.
 
Makalah Hak dan Kewajiban Warga Negara
Makalah Hak dan Kewajiban Warga NegaraMakalah Hak dan Kewajiban Warga Negara
Makalah Hak dan Kewajiban Warga NegaraDewi Zulaeva
 

Similar to Otonomi daerah uraian (20)

Otonomi daerah
Otonomi daerahOtonomi daerah
Otonomi daerah
 
Otonomi daerah
Otonomi daerahOtonomi daerah
Otonomi daerah
 
Otoda
OtodaOtoda
Otoda
 
Hubunganstrukturaldanfungsionalantarapemerintahpusatdandaerah
HubunganstrukturaldanfungsionalantarapemerintahpusatdandaerahHubunganstrukturaldanfungsionalantarapemerintahpusatdandaerah
Hubunganstrukturaldanfungsionalantarapemerintahpusatdandaerah
 
12629167.ppt
12629167.ppt12629167.ppt
12629167.ppt
 
12629167.ppt
12629167.ppt12629167.ppt
12629167.ppt
 
presentasi PKN kel.Titin
presentasi PKN kel.Titinpresentasi PKN kel.Titin
presentasi PKN kel.Titin
 
SOAL TWK OTONOMI DAERAH (1).pptx
SOAL TWK OTONOMI DAERAH (1).pptxSOAL TWK OTONOMI DAERAH (1).pptx
SOAL TWK OTONOMI DAERAH (1).pptx
 
presentasi PKN kel.Fatonah X Perawat
presentasi PKN kel.Fatonah X Perawatpresentasi PKN kel.Fatonah X Perawat
presentasi PKN kel.Fatonah X Perawat
 
Hubungan struktural dan fungsional pemerintah pusat
Hubungan struktural dan fungsional pemerintah pusat  Hubungan struktural dan fungsional pemerintah pusat
Hubungan struktural dan fungsional pemerintah pusat
 
Otonomi Daerah
Otonomi DaerahOtonomi Daerah
Otonomi Daerah
 
Otonomi daerah
Otonomi daerahOtonomi daerah
Otonomi daerah
 
Otonomi daerah dan demokrasi
Otonomi daerah dan demokrasiOtonomi daerah dan demokrasi
Otonomi daerah dan demokrasi
 
Harmonisasi Pemerintah Pusat dan Daerah
Harmonisasi Pemerintah Pusat dan DaerahHarmonisasi Pemerintah Pusat dan Daerah
Harmonisasi Pemerintah Pusat dan Daerah
 
Makalah sistem pemerintahan daerah
Makalah sistem pemerintahan daerahMakalah sistem pemerintahan daerah
Makalah sistem pemerintahan daerah
 
Otonomi Daerah di Indonesia
Otonomi Daerah di IndonesiaOtonomi Daerah di Indonesia
Otonomi Daerah di Indonesia
 
Makalah pkn
Makalah pknMakalah pkn
Makalah pkn
 
Makalah Hak dan Kewajiban Warga Negara
Makalah Hak dan Kewajiban Warga NegaraMakalah Hak dan Kewajiban Warga Negara
Makalah Hak dan Kewajiban Warga Negara
 
Otonomi daerah
Otonomi daerahOtonomi daerah
Otonomi daerah
 
2784873.ppt
2784873.ppt2784873.ppt
2784873.ppt
 

More from Atanasia Widihartanti

Soal dan jawaban kegiatan pokok ekonomi
Soal dan jawaban kegiatan pokok ekonomiSoal dan jawaban kegiatan pokok ekonomi
Soal dan jawaban kegiatan pokok ekonomiAtanasia Widihartanti
 
HUBUNGAN SOSIAL DAN PRANATA SOSIAL - PG
HUBUNGAN SOSIAL DAN PRANATA SOSIAL - PGHUBUNGAN SOSIAL DAN PRANATA SOSIAL - PG
HUBUNGAN SOSIAL DAN PRANATA SOSIAL - PGAtanasia Widihartanti
 
HUBUNGAN SOSIAL DAN PRANATA SOSIAL - URAIAN
HUBUNGAN SOSIAL DAN PRANATA SOSIAL - URAIANHUBUNGAN SOSIAL DAN PRANATA SOSIAL - URAIAN
HUBUNGAN SOSIAL DAN PRANATA SOSIAL - URAIANAtanasia Widihartanti
 
RPP IPS KELAS VII - SEMESTER 1_ BERBASIS PPR
RPP IPS KELAS VII - SEMESTER 1_ BERBASIS PPR RPP IPS KELAS VII - SEMESTER 1_ BERBASIS PPR
RPP IPS KELAS VII - SEMESTER 1_ BERBASIS PPR Atanasia Widihartanti
 
BAB I - KONDISI FISIK WILAYAH INDONESIA - PART 3
BAB I - KONDISI FISIK WILAYAH INDONESIA - PART 3BAB I - KONDISI FISIK WILAYAH INDONESIA - PART 3
BAB I - KONDISI FISIK WILAYAH INDONESIA - PART 3Atanasia Widihartanti
 
BAB I - KONDISI FISIK WILAYAH INDONESIA - PART 2
BAB I - KONDISI FISIK WILAYAH INDONESIA - PART 2BAB I - KONDISI FISIK WILAYAH INDONESIA - PART 2
BAB I - KONDISI FISIK WILAYAH INDONESIA - PART 2Atanasia Widihartanti
 
BAB I - KONDISI FISIK WILAYAH INDONESIA - PART 1
BAB I - KONDISI FISIK WILAYAH INDONESIA - PART 1BAB I - KONDISI FISIK WILAYAH INDONESIA - PART 1
BAB I - KONDISI FISIK WILAYAH INDONESIA - PART 1Atanasia Widihartanti
 
Bab 1 kondisi fisik wilayah indonesia e
Bab 1   kondisi fisik wilayah indonesia   eBab 1   kondisi fisik wilayah indonesia   e
Bab 1 kondisi fisik wilayah indonesia eAtanasia Widihartanti
 
Bab 1 kondisi fisik wilayah indonesia d
Bab 1   kondisi fisik wilayah indonesia   dBab 1   kondisi fisik wilayah indonesia   d
Bab 1 kondisi fisik wilayah indonesia dAtanasia Widihartanti
 
Bab 1 kondisi fisik wilayah indonesia c
Bab 1   kondisi fisik wilayah indonesia   cBab 1   kondisi fisik wilayah indonesia   c
Bab 1 kondisi fisik wilayah indonesia cAtanasia Widihartanti
 
Bab 1 kondisi fisik wilayah indonesia b
Bab 1   kondisi fisik wilayah indonesia   bBab 1   kondisi fisik wilayah indonesia   b
Bab 1 kondisi fisik wilayah indonesia bAtanasia Widihartanti
 
Bab 1 kondisi fisik wilayah indonesia a
Bab 1   kondisi fisik wilayah indonesia   aBab 1   kondisi fisik wilayah indonesia   a
Bab 1 kondisi fisik wilayah indonesia aAtanasia Widihartanti
 
Bab 5 kedaulatan - bagian a - pertemuan pertama
Bab 5   kedaulatan - bagian a - pertemuan pertamaBab 5   kedaulatan - bagian a - pertemuan pertama
Bab 5 kedaulatan - bagian a - pertemuan pertamaAtanasia Widihartanti
 

More from Atanasia Widihartanti (16)

Soal dan jawaban kegiatan pokok ekonomi
Soal dan jawaban kegiatan pokok ekonomiSoal dan jawaban kegiatan pokok ekonomi
Soal dan jawaban kegiatan pokok ekonomi
 
HUBUNGAN SOSIAL DAN PRANATA SOSIAL - PG
HUBUNGAN SOSIAL DAN PRANATA SOSIAL - PGHUBUNGAN SOSIAL DAN PRANATA SOSIAL - PG
HUBUNGAN SOSIAL DAN PRANATA SOSIAL - PG
 
HUBUNGAN SOSIAL DAN PRANATA SOSIAL - URAIAN
HUBUNGAN SOSIAL DAN PRANATA SOSIAL - URAIANHUBUNGAN SOSIAL DAN PRANATA SOSIAL - URAIAN
HUBUNGAN SOSIAL DAN PRANATA SOSIAL - URAIAN
 
KETENAGAKERJAAN DI INDONESIA - PG
KETENAGAKERJAAN DI INDONESIA - PGKETENAGAKERJAAN DI INDONESIA - PG
KETENAGAKERJAAN DI INDONESIA - PG
 
Latihan ujian sekolah part 6
Latihan ujian sekolah   part 6Latihan ujian sekolah   part 6
Latihan ujian sekolah part 6
 
RPP IPS KELAS VII - SEMESTER 1_ BERBASIS PPR
RPP IPS KELAS VII - SEMESTER 1_ BERBASIS PPR RPP IPS KELAS VII - SEMESTER 1_ BERBASIS PPR
RPP IPS KELAS VII - SEMESTER 1_ BERBASIS PPR
 
BAB I - KONDISI FISIK WILAYAH INDONESIA - PART 3
BAB I - KONDISI FISIK WILAYAH INDONESIA - PART 3BAB I - KONDISI FISIK WILAYAH INDONESIA - PART 3
BAB I - KONDISI FISIK WILAYAH INDONESIA - PART 3
 
BAB I - KONDISI FISIK WILAYAH INDONESIA - PART 2
BAB I - KONDISI FISIK WILAYAH INDONESIA - PART 2BAB I - KONDISI FISIK WILAYAH INDONESIA - PART 2
BAB I - KONDISI FISIK WILAYAH INDONESIA - PART 2
 
BAB I - KONDISI FISIK WILAYAH INDONESIA - PART 1
BAB I - KONDISI FISIK WILAYAH INDONESIA - PART 1BAB I - KONDISI FISIK WILAYAH INDONESIA - PART 1
BAB I - KONDISI FISIK WILAYAH INDONESIA - PART 1
 
Bab 6 penyimpangan sosial - a
Bab 6   penyimpangan sosial - aBab 6   penyimpangan sosial - a
Bab 6 penyimpangan sosial - a
 
Bab 1 kondisi fisik wilayah indonesia e
Bab 1   kondisi fisik wilayah indonesia   eBab 1   kondisi fisik wilayah indonesia   e
Bab 1 kondisi fisik wilayah indonesia e
 
Bab 1 kondisi fisik wilayah indonesia d
Bab 1   kondisi fisik wilayah indonesia   dBab 1   kondisi fisik wilayah indonesia   d
Bab 1 kondisi fisik wilayah indonesia d
 
Bab 1 kondisi fisik wilayah indonesia c
Bab 1   kondisi fisik wilayah indonesia   cBab 1   kondisi fisik wilayah indonesia   c
Bab 1 kondisi fisik wilayah indonesia c
 
Bab 1 kondisi fisik wilayah indonesia b
Bab 1   kondisi fisik wilayah indonesia   bBab 1   kondisi fisik wilayah indonesia   b
Bab 1 kondisi fisik wilayah indonesia b
 
Bab 1 kondisi fisik wilayah indonesia a
Bab 1   kondisi fisik wilayah indonesia   aBab 1   kondisi fisik wilayah indonesia   a
Bab 1 kondisi fisik wilayah indonesia a
 
Bab 5 kedaulatan - bagian a - pertemuan pertama
Bab 5   kedaulatan - bagian a - pertemuan pertamaBab 5   kedaulatan - bagian a - pertemuan pertama
Bab 5 kedaulatan - bagian a - pertemuan pertama
 

Recently uploaded

Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanNiKomangRaiVerawati
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfmaulanayazid
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...Kanaidi ken
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 

Recently uploaded (20)

Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 

Otonomi daerah uraian

  • 1. March 13, 2015 LATIHAN PKN KLS 9 – SUMBER : BSE Judith Sekar Dyah Ayu Widyasari Page 1 OTONOMI DAERAH 1. Jelaskan pengertian otonomi daerah ! 2. Sebutkan dan jelaskan prinsip-prinsip dalam penyelenggaraan otonomi daerah! 3. Jelaskan bagaimana prinsip sistem sentralisasi ! 4. Jelaskan apa yang dimaksud dengan asas dekonsentrasi ! 5. Apa yang menjadi faktor internal dalam rumusan kebijakan publik ? 6. Apa alasan bangsaIndonesia melaksanakan otonomi daerah ? 7. Apa saja yang menjadi latar belakang kebijakan otonomi daerah ? 8. Apa yang bukan menjadi kewenangan pemerintah daerah kota/kabupaten ? 9. Apa tujuan otonomi daerah ? 10. Di Negara Indonesia penyelenggaraan pemerintahan dituangkan dalam pasal…… 11. Pemerintah daerah berhak menetapkan peraturan daerah dan peraturan-peraturan lainnya. Untuk apakah pemerintah menetapkan hal tersebut ? 12. Siapakah pejabat yang paling bertanggung jawab dalam pelaksaan kebijakan publik didaerah ? 13. Kebijakan yang pada hakekatnya merupakan suatu keputusan yang telah siambil oleh seseorang atau badan yang memegang kekuatan yang diperuntukkan untuk…… 14. Negara NKRI dibagi atas daerah-daerah provinsi dan daerah itu dibagi atas kabupaten/kota yang tiap-tiap provinsi/kabupaten/kota mempunyai pemerintahan daerah. Pernyataan ini merupakan bunyi UUD 1945 pasal…… 15. Aspirasi rakyat dapat disalurkan melalui lembaga-lembaga perwakilan rakyat secara…… 16. Apa fungsi badan perwakilan daerah ? 17. Masyarakat madani adalah masyarakat yang terdiri dari berbagai kelompok masyarakat…… 18. Badan eksekutif didaerah tingkat satu ? 19. Jika pengambilan kebijakan tidak disertai partisipasi warga masyarakatmaka apakah yangterjadi didalammasyarakat itu sendiri 20. Jelaskan pengertian : a. Otonomi daerah b. Daerah otonom c. Sentralisasi d. Desentralisasi e. Dekonsentrasi f. Asas pembantuan g. Bunyi pasal 18 ayat 1 sampai dengan 6 h. Sebutkan peraturan otonomi daerah (dasar hukum) i. Prinsip-prinsip otonomi daerah j. Asas otonomi daerah k. Syarat-syarat otonomi daerah JAWABAN: 1. Otonomi daerah berarti hak, kewajiban, dan wewenang daerah otonom untuk mengatur serta mengurus kepentingan masyarakat setempat atau menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat sesuai dengan perundang- undangan. 2. Prinsip-prinsip otonomi daerah a. Prinsip otonomi seluas-luasnya, artinya pemberian kewenangan atau keleluasaan daerah untuk menyelenggarakan pemerintah yang mencakup kewenangan dibeberapa bidang, untuk kepentingan masyarakat. b. Otonomi nyata, yang dimaksud dengan otonomi nyata adalah keleluasaan pemerintah daerah untuk menyelenggarakan kewenangan pemerintah dibidang tertentu yang secara nyata ada dan diperlukan serta tumbuh dan berkembang di daerah. c. Otonomi bertanggung jawab adalah segala perwujudan dari rasa pertanggung jawaban sebagai konsekuensi pemberian hak dan kewenangan kepada pemerintah daerah dalam wujud tugas dan kewajiban yang harus dipikul oleh pemerintah daerah dalam mencapai tujuan pemberian otonomi. 3. Sitem sentralisasi memiliki prinsip-prinsip sebagai berikut : a. Terpusat, yang artinya seluruh dan segala kebijakan yang ada diambil oleh pemerintah pusat.
  • 2. March 13, 2015 LATIHAN PKN KLS 9 – SUMBER : BSE Judith Sekar Dyah Ayu Widyasari Page 2 b. Pelimpahan kewenangan, ini berarti pelimpahan kewengangan daerah otonomi semata-mata untuk membantu terlaksananya kebijakan dari pemerintah usat. 4. Yang dimaksud asas dekonsentrasi yaitu pelimpahan wewenang dari pemerintah (pusat) kepada gubernur sebagai wakil pemerintah dan atau perangkat pusat di daerah. 5. Yang menjadi faktor internal dalamrumusan kebijakan publik : a. Masyarakat telah terbiasa pada pola lama yaitu pembuatan peraturan tanpa partisipasi warga. b. Masyarakat tidak tahu adanya kesempatan untuk berpatisipasi. c. Masyarakat tidak tahu prosedur berpatisipasi. d. Masyarakat tidak mau tahu. 6. Karena Negara Indonesia berbentuk negara kesatuan, dan pemerintahannya berbentuk republik yang terdiri dari pemerintahan gubernur dan kabupaten/kota, selain itu amanat pasal 18 UUd 1945 dan UU No. 32 tahun 2004 juga ikut memperkuat alasan mengapa bangsa Indonesia melaksanakan otonomi daerah. 7. Yang menjadi latar belakangkebijakan otonomi daerah adalah : a. Bentuk Negara Indonesia, yang merupakan negara kesatuan. b. Bentuk pemerintahan Indonesia, yakni republik, yang terdiri dari pemerintahan tingkat I (provinsi) dan pemeintahantingkat II (kabupaten/kota) dan dalam pengelolaannya pemerintah provinsi dan kabupaten/kota mempunyai kewengangan untuk mengatur dan mengurus sendiri pemerintahannya. 8. Yang bukan menjadi kewenangan pemerintah daerah kota/kabupaten : a. Kebijakan fiscal. b. Kebijan hubungan luar negeri. 9. Otonomi daerah bertujuan untuk : a. Peningkatan pelayanan dan kesejahteraan masyarakat yang semakin baik. b. Pengembangan hidup demokrasi. c. Keadilan. d. Pemerataan. e. Pemeliharaan hubungan yang serasi antara pusat dan daerah serta antar daerah dalam rangka keutuhan NKRI. f. Mendorong untuk memberdayakan masyarakat. g. Menumbuhkan prakarsa dan kreatifitas, meningkatkan peran serta seluruh masyarakat, mengembangkan dan memaksimalkan peran dan fungsi DPRD. 10. UUd 1945 pasal 18 ayat (1) sampai dengan ayat (7) dan UU No. 32 tahun 2004. 11. Untuk mengatur dan mengurus kepentingan dan keperluan pemerintah daerah dalam rangka untuk mencapai dan mewujudkan tujuan otonomi daerah. 12. Pemerintah daerah, diantaranya : a. Gubernur. b. Bupati/ wali kota. c. DPRD tingkat I dan II. 13. Untuk mewujudkan dan mencapai tujuan bagi kepentingan dan keperluan publik dan masyarakat luas. 14. UUD 1945 pasal 18 ayat (1) 15. Secara langsungdalampilkada legislatif dan secara langsung dalam pilkada pemerintah daerah. 16. Sebagai suatu lembaga yang memiliki fungsi untuk menyalurkan seluruh aspirasi-aspirasi masyarakat di tingkat daerah kepada pemerintah pusat. 17. Suatu kelompok masyarakatyangterdiri dari suku,agama,ras dan suku bangsa. 18. Gubernur. 19. Akan terjadi suatu penentangan atau ketidak setujuan dan sikap apatis dari masyarakat, selain itu hal tersebut akan memicu tindakan-tindakan tertentu dari masyarakat yang merasa tidak puas. 20. Pengertian dari : a. Otonomi daerah berarti hak, kewajiban dan wewenang daerah otonom untuk mengatur serta mengurus kepentingan masyarakat setempat atau menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat sesuai dengan perundang-undangan. b. Daerah otonom dapat diartikan sebagai suatu kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai batas daerah tertentu berwenang mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa
  • 3. March 13, 2015 LATIHAN PKN KLS 9 – SUMBER : BSE Judith Sekar Dyah Ayu Widyasari Page 3 sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat dalam ikatan Negara kesatuan Republik Indonesia. c. Sentralisasi memiliki pengertian : 1) Terpusat, yang artinya seluruh dan segala kebijakan yang ada diambil oleh pemerintah pusat. 2) Pelimpahan kewenangan, ini berarti pelimpahan kewengangan daerah otonomi semata-mata untuk membantu terlaksananya kebijakan dari pemerintah pusat. d. Desentralisasi yaitu penyerehaan wewengang pemerintahan oleh pemerintah pusat kepada daerah otonom untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia. e. Dekonsentrasi adalah pelimpahan wewenang dari pemerintah pusat kepada gubernur sebagai wakil pemerintah dan atau perangkat pusat di daerah. f. Asas pembantuan merupakan penugasan dari pemerintah pusat kepada daerah atau desa, dan dari pemerintah provinsi kepada kabupaten/kota dan desa serta dari pemerintah kabupaten/kota kepada desa untuk melaksanakan tugas tertentu. g. Bunyi pasal 18 ayat (1) sampai dengan ayat (6)  Ayat (1) : Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas daerah-daerah provinsi dan daerah-daerah provinsi itu dibagi atas kabupaten dan kota yang tiap-tiap provinsi, kabupaten dan kota itu mempunyai pemerintahan daerah yang diatur dengan undang- undang.  Ayat (2) : Pemerintahan daerah provinsi, daerah kabupaten, dan kota mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas pembantuan.  Ayat (3) : Pemerintahan daerah provinsi, daerah kabupaten, dan kota memiliki dewan Perwakilan Rakyat yang anggota-anggotanya dipilih melalui pemilihan umum.  Ayat (4) : Gubernur, Bupati dan Wali Kota masing-masing sebagai kepala pemerintah daerah provinsi, kabupaten dan kota dipilih secara demokrasi.  Ayat (5) : Pemerintah daerah menjalankan otonomi seluas- luasnya kecuali urusan pemerintahan yang oleh UU ditentukan sebagai urusan pemerintah pusat.  Ayat (6) : Pemerintah daerah berhak menetapkan peraturan daerah dan peraturan-peraturan lain untuk melaksanakan otonomi dan tugas pembantuan. h. Dasar hukum otonomi daerah : 1) UU No.32 tahun 2004. 2) UU No.33 tahun 2004 3) UUD 1945 pasal 18:  Ayat (1) Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas daerah-daerah provinsi dan daerah-daerah provinsi itu dibagi atas kabupaten dan kota yang tiap-tiap provinsi, kabupaten dan kota itu mempunyai pemerintahan daerah yang diatur dengan undang-undang.  Ayat (2) Pemerintahan daerah provinsi, daerah kabupaten, dan kota mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas pembantuan.  Ayat (3) Pemerintahan daerah provinsi, daerah kabupaten, dan kota memiliki dewan Perwakilan
  • 4. March 13, 2015 LATIHAN PKN KLS 9 – SUMBER : BSE Judith Sekar Dyah Ayu Widyasari Page 4 Rakyat yang anggota-anggotanya dipilih melalui pemilihan umum.  Ayat (4) Gubernur, Bupati dan Wali Kota masing-masing sebagai kepala pemerintah daerah provinsi, kabupaten dan kota dipilih secara demokrasi.  Ayat (5) Pemerintah daerah menjalankan otonomi seluas-luasnya kecuali urusan pemerintahan yang oleh UU ditentukan sebagai urusan pemerintah pusat.  Ayat (6) Pemerintah daerah berhak menetapkan peraturan daerah dan peraturan-peraturan lain untuk melak-sanakan otonomi dan tugas pembantuan.  Ayat (7) Susunan dan tata cara penyelenggaraan pemerintah-daerah diaturdalam undang-undang. i. Prinsip-prinsip otonomi daerah a. Prinsip otonomi seluas-luasnya, artinya pemberian kewenangan atau keleluasaan daerah untuk menyelenggarakan pemerintah yang mencakup kewenangan dibeberapa bidang, untuk kepentingan masyarakat. b. Otonomi nyata, yang dimaksud dengan otonomi nyata adalah keleluasaan pemerintah daerah untuk menyelenggarakan kewenangan pemerintah dibidang tertentu yang secara nyata ada dan diperlukan serta tumbuh dan berkembang di daerah. c. Otonomi bertanggugng jawab adalah perwujudan dari pertang-gung jawaban sebagai konsekuensi pemberian hak dan kewe-nangan pada pemerintah daerah dalam wujud tugas dan kewa-jiban yang dipikul pemerintah daerah dalam tujuan pemberian otonomi. j. Asas-asas otonomi daerah : 1) Asas desentralisasi yaitu penyerehaan wewengang pemerin-tahan oleh pemerintah pusat kepada daerah otonom untuk mengatur urusan pemerintahan dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia. 2) Asas dekonsentrasi yaitu pelimpahan wewenang dari peme-rintah (pusat) kepada gubernur sebagai wakil pemerintah dan atau perangkat pusat di daerah. 3) Asas pembantuan yaitupenugasan dari pemerintah pusat kepada daerah atau desa, dan dari pemerintah provinsi kepada kabupaten/kota dan desa serta dari pemerintah kabupaten/kota kepada desa untuk melaksanakan tugas tertentu. k. Syarat-syarat otonomi daerah : 1) Kemampuan ekonomi dilihat dari potensi yang ada didaerah tertentu tentu saja tidak sama, sehingga untuk menjadi daerah otonom, suatu daerah harus memiliki kemampuan ekonomi yang memadai agar jalannya pemerintahan tidak tersendat-sendat dan pembangunan disegala bidang dapat terlaksana dengan baik. 2) Luas daerah untuk menjadikan daerah otonom diperlukan luas wilayah tertentu untuk menjaga keamanan dan kestabilan serta pengawasan dari pemerintah dapat terlaksana dengan baik. 3) Pertahanan dan Keamanan Nasional merupakan syarat mutlak dalam pembentukan daerah otonom Hankam suatu daerah sangat berpengaruh terhadap jalannya pemerintahan. 4) Syarat-syarat lain, adalah segala sesuatu yang memungkinkan suatu daerah melaksanakan pembangunan dan kestabilan politik dan juga menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dalam
  • 5. March 13, 2015 LATIHAN PKN KLS 9 – SUMBER : BSE Judith Sekar Dyah Ayu Widyasari Page 5 pelaksanaan otonomi daerah yang nyata dan bertanggung –jawab.