SlideShare a Scribd company logo
1 of 22
Download to read offline
Meliputi:
 Konformitas (conformity):
berperilaku yg wajar, dpt
diterima oleh
kelompok/masyarakat.
 Kesepakatan ( compliance):
usaha utk membuat orang lain
memenuhi permintaan kita.
 Kepatuhan (obedience): usaha
untuk membuat orang lain
melakukan perintah kita.
 Adalah bentuk pengaruh sosial di mana individu
mengubah sikap dan perilakunya agar sesuai
dengan norma sosial yang ada.
detail & eksplisit
 Norma sosial
tidak diucapkan / implisit
 Efek konformitas:
◦ Mengikuti harapan masyarakat  penerimaan sosial.
◦ Keteraturan / mengindari kekacauan.
◦ Membatasi kebebasan pribadi.
1 2 3
Garis standar garis pembanding
Hasil:
 Mayoritas subjek melakukan konformitas: 76%
subjek mengikuti jawaban kelompok yg salah
paling tidak sekali.
 5 % pada kelompok kontrol melakukan kesalahan
tsb
 Ketika jawaban diberikan secara tertulis
konformitas turun.
 Kohesivitas kelompok: derajat ketertarikan individu thd
kelompok. ketika kita suka dan mengagumi kelompok
orang tertentu  tekanan untuk konform smk besar.
 Ukuran kelompok, konformitas meningkat sejalan
dengan bertambahnya anggota kelompok.
 Norma sosial deskriptif (himbauan: norma yg
mendeskripsikan apa yg sebagian besar orang lakukan
pada situasi tertentu) dan norma injungtif/perintah
(norma yg menetapkan apa yg harus dilakukan)
Teori fokus normatif: norma akan mempengaruhi
perilaku hanya bila norma tsb menjadi fokus dari
orang yg terlibat pada saat perilaku tsb muncul.
 Kultur
◦ Konformitas lebih rendah pada masyarakat yang
orientasi individualisnya tinggi (Eropa, Amerika
Utara)
◦ “Konformitas” mengandung makna negatif
◦ Pada masyarakat dengan orientasi kolektivis kuat
(masyarakat Asia), konformitas cenderung tinggi
◦ Konformitas dimaknai sebagai toleransi, kontrol
diri, kematangan
 Keinginan untuk disukai dan rasa
takut akan penolakan
 pengaruh sosial normatif
(normative social influence)
Janes & Olson (2000) jeer pressure
(tekanan dengan olok-olok)
meningkatkan kecenderungan
untuk konform.
 keinginan untuk merasa benar 
pengaruh sosial informasional /
informational social influence
 Melakukan konformitas cenderung
utk dibenarkan.
 Kebutuhan untuk
mempertahankan individualitas.
jika motif utk mempertahankan
individualitas rendah,
konformitas cenderung tinggi.
 Kebutuhan untuk
mempertahankan kontrol atas
kehidupan kita.
 Orang tdk dpt melakukan
konformitas krn suatu alasan
(fisik, psikologis, hukum).
 Sigmun Freud
 Kaum enviromentalist
Kapan pengaruh minoritas terjadi:
 Konsisten dlm menentang opini mayoritas
 Tidak kaku dan dogmatis (fleksibel)
 Sesuai dg konteks sosial (mendukung posisi yg
konsisten dg kecenderungan sosial /trend yg
sedang terjadi)
Prinsip dasar kesepakatan menurut Cialdini:
1. pertemanan/rasa suka.
2. Komitmen/konsistensi.
3. Kelangkaan.
4. Timbal balik/resiprositas.
5. Validasi sosial.
6. Kekuasaan.
Prinsip dasar tsb mendasari beberapa teknik yang
biasa digunakan untuk memperoleh kesepakatan
dari orang lain.
 Ingratiation: membuat orang lain menyukai kita
shg mereka bersedia memenuhi pemintaan kita.
Caranya:
 Rayuan: memuji orang lain denga cara-cara
tertentu
 Memperindah penampilan diri
 Menampilkan tanda nonverbal positif
 Melakukan kebaikan-kebaikan bagi orang yg
dituju.
 Teknik foot-in-the-door
 memulai dg permintaan kecil (mis: sampel
gratis)
 mengajukan permintaan lebih besar yg
diinginkan sejak awal.
 Teknik lowball
penawaran atau persetujuan diubah (menjadi tdk
menarik) setelah orang yg menjadi target
menerimanya.
 The-door-in-the-face
diajukan permintaan yg besar (yg tdk mungkin
dipenuhi)
diajukan permintaan yg lebih kecil (permintaan
yg sebenarnya).
 That’s-not-all.
pemohon menawarkan keuntungan tambahan
kepada orang yg menjadi target sebelum mereka
memutuskan apakah mereka mau menuruti atau
menolak permintaan spesifik yg mereka ajukan.
 Jual mahal (playing hard to get)
 memberikan kesan bahwa seseorang atau
suatu objek adalah langka dan sulit diperoleh.
 Teknik deadline
 target memiliki waktu terbatas untuk
mengambil keuntungan dari berbagai tawaran
untuk memperoleh suatu barang.
 Teknik Pique
 minat orang yg menjadi target distimulasi
dengan permintaan yg tidak umum shg mereka
tidak
menolak permintaan secara otomatis spt yg
sering
terjadi.
contoh: minta sumbangan 17 sen, 37 sen lebih
berhasil dari pada jumlah yg diajukan 25 sen.
 Menempatkan orang lain dalam suasana hati positif
contoh: pelayan restoran yg menggambar wajah
tersenyum pada nota yg diberikan pada konsumen
menerima tips yg lebih besar.
 Seseorang pada posisi yg berkuasa mengatakan
atau memerintahkan orang lain untuk melakukan
sesuatu – dan mereka melakukannya.
 Terjadi di berbagai seting.
 Studi Millgram ttg kepatuhan yg merusak: 65%
subjek menunjukkan kepatuhan total, bersedia
memberi strum listrik hingga tingkat akhir (450
volt) pada orang yg telah melakukan kesalahan.
 Orang yg berkuasa membebaskan orang-orang yg
patuh dari tanggung jawab  saya hanya
menjalankan perintah.
 Orang-orang yg berkuasa memiliki lencana atau
tanda nyata yg menunjukkan status mereka 
patuhilah orang yg memegang kendali.
 Adanya peningkatan perintah dari figur otoritas
secara bertahap, mulai dari yang ringan berlanjut
ke yg berat.
(melibatkan teknik foot-in-the-door)
 Situasi yg melibatkan kepatuhan yg merusak dapat
berubah dengan sangat cepat.
Misal: demonstrasi berubah mjd huru-hara.
 Menyadari bhw merekalah yg bertanggung
jawab atas perbuatannya bukan figur
otoritas.
 Individu dilengkapi dg indikasi yang jelas
bahwa benar-benar menuruti perintah yang
merusak adalah tidak layak. ditunjukkan
dengan model yg tidak patuh.
 Individu mudah melawan pengaruh figur
otoritas jika mengetahui keahlian dan motif
dari figur tersebut.
 Mengetahui kekuatan dari figur otoritas
untuk dapat memerintahkan kepatuhan
buta bisa membantu melawan pengaruh itu.
 Kekuatan figur otoritas untuk
memerintahkan kepatuhan memang besar,
namun bukan berarti tidak dapat dilawan
Pada kondisi yg tepat hal tsb dapat dilawan
atau dikurangi.
 Adl suatu proses yg dilalui individu untuk
menjadi anggota kelompok ekstrim dan
menerima belief serta aturan kelompok disertai
komitmen yg tinggi.
Tahapan indoktrinasi:
1. Melunakkan (softening-up):
◦ Anggota baru diisolasi, dibuat bingung dan tdk
memiliki orientasi dan terstimulasi secara
emosional  untuk menempatkan mereka pd
keadaan di mana mereka mau menerima
pesan-pesan kelompok.
2. Kesepakatan (compliance)
anggota diminta mengiyakan permintaan dan
belief kelompok dan aktif mencoba peran
sbg anggota
3. Internalisasi : menerima pandangan
kelompok
4. Konsolidasi: membuat mereka sulit
mundur, mau melakukan apapun untuk
kelompok.
 Kelompok ekstrim menggunakan beragam taktik
utk membuat anggota baru tidak mampu berpikir
secara hati-hati/sistematis (kondisi berkurangnya
kapasitas perhatian).
 Cara: dibuat kelelahan, secara emosional
terangsang, diisolasi dari kehidupan sebelumnya.
 Terjadi internalisasi thd pandangan kelompok,
kurang dpt berpikir secara sistematis tingkatkan
konformitas
 Pada tahap konsolidasi – sudah ada pernyataan
mendukung kelompok – terjadi disonansi kuat
disertai motif kuat untuk membenarkan
tindakannya.
1. Carilah contoh-contoh penerapan berbagai
teknik (masing-masing teknik) untuk
menciptakan “compliance” baik di bidang
pemasaran maupun bidang lain.
2. Carilah hasil penelitian dari jurnal tentang
salah satu bentuk pengaruh sosial bisa
konformitas/compliance/obedience.
Tuliskan tujuan penelitian, subjek, dan
hasilnya)
3. Tugas diketik pada kertas A4 spasi 1,5

More Related Content

What's hot

Psikometri1
Psikometri1 Psikometri1
Psikometri1 sititalib
 
Pedoman wawancara pi PENYEBAB SCHIZOPHRENIA PADA ANAK DILIHAT DARI POLA ASUH...
Pedoman wawancara pi PENYEBAB SCHIZOPHRENIA PADA ANAK DILIHAT  DARI POLA ASUH...Pedoman wawancara pi PENYEBAB SCHIZOPHRENIA PADA ANAK DILIHAT  DARI POLA ASUH...
Pedoman wawancara pi PENYEBAB SCHIZOPHRENIA PADA ANAK DILIHAT DARI POLA ASUH...Tyaseta Sardjono
 
SELF dari Sudut Pandang Psikologi Sosial
SELF dari Sudut Pandang Psikologi SosialSELF dari Sudut Pandang Psikologi Sosial
SELF dari Sudut Pandang Psikologi Sosialajengseptiana
 
Teknologi Informasi sebagai keunggulan kompetitif
Teknologi Informasi sebagai keunggulan kompetitifTeknologi Informasi sebagai keunggulan kompetitif
Teknologi Informasi sebagai keunggulan kompetitifuniversitas indraprasta
 
Perkembangan moral dan spritual peserta didik
Perkembangan moral dan spritual peserta didikPerkembangan moral dan spritual peserta didik
Perkembangan moral dan spritual peserta didikLala DrealMinoz
 
Integrasi dalam perusahaan (Psikologi Sumber Daya Manusia)
Integrasi dalam perusahaan (Psikologi Sumber Daya Manusia)Integrasi dalam perusahaan (Psikologi Sumber Daya Manusia)
Integrasi dalam perusahaan (Psikologi Sumber Daya Manusia)riditata
 
DASAR-DASAR PERILAKU KELOMPOK
DASAR-DASAR PERILAKU KELOMPOKDASAR-DASAR PERILAKU KELOMPOK
DASAR-DASAR PERILAKU KELOMPOK9elevenStarUnila
 
Faktor faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen dalam pembelian suatu produk
Faktor faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen dalam pembelian suatu produkFaktor faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen dalam pembelian suatu produk
Faktor faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen dalam pembelian suatu produkheribertusdwi
 
Perkembangan Masa Dewasa Tengah
Perkembangan Masa Dewasa TengahPerkembangan Masa Dewasa Tengah
Perkembangan Masa Dewasa TengahSatrianto Ariardi
 
Perkembangan Peserta Didik - Perkembangan dan Pertumbuhan
Perkembangan Peserta Didik - Perkembangan dan PertumbuhanPerkembangan Peserta Didik - Perkembangan dan Pertumbuhan
Perkembangan Peserta Didik - Perkembangan dan PertumbuhanDewi Atin Surya
 
Perbedaan pertumbuhan dan perkembangan 1
Perbedaan pertumbuhan dan perkembangan 1Perbedaan pertumbuhan dan perkembangan 1
Perbedaan pertumbuhan dan perkembangan 1Ir. Zakaria, M.M
 
Ppt 05. teori social cognitive bandura 1
Ppt 05. teori social cognitive bandura 1Ppt 05. teori social cognitive bandura 1
Ppt 05. teori social cognitive bandura 1elmakrufi
 
Intelegensi dan Kreativitas
Intelegensi dan KreativitasIntelegensi dan Kreativitas
Intelegensi dan Kreativitaspjj_kemenkes
 
Self diagnose-diagnosis diri - perspektif sosial
Self diagnose-diagnosis diri - perspektif sosialSelf diagnose-diagnosis diri - perspektif sosial
Self diagnose-diagnosis diri - perspektif sosialJuneman Abraham
 
Bisnis konvensional, waralaba, e commerce (pertemuan 5)
Bisnis konvensional, waralaba, e commerce (pertemuan 5)Bisnis konvensional, waralaba, e commerce (pertemuan 5)
Bisnis konvensional, waralaba, e commerce (pertemuan 5)syafii_ahmad
 
Contoh RPP Pelaksanaan Micro Teaching PGMI UIN Jakarta
Contoh RPP Pelaksanaan Micro Teaching PGMI UIN JakartaContoh RPP Pelaksanaan Micro Teaching PGMI UIN Jakarta
Contoh RPP Pelaksanaan Micro Teaching PGMI UIN JakartaUIN Jakarta
 
PPT. Perkembangan masa dewasa dan lanjut usia
PPT. Perkembangan masa dewasa dan lanjut usiaPPT. Perkembangan masa dewasa dan lanjut usia
PPT. Perkembangan masa dewasa dan lanjut usiaROSIDAKUSFAJARINI
 
Konsep diri remaja
Konsep diri remajaKonsep diri remaja
Konsep diri remajadantirm
 

What's hot (20)

Percaya diri
Percaya diri Percaya diri
Percaya diri
 
Psikometri1
Psikometri1 Psikometri1
Psikometri1
 
Pedoman wawancara pi PENYEBAB SCHIZOPHRENIA PADA ANAK DILIHAT DARI POLA ASUH...
Pedoman wawancara pi PENYEBAB SCHIZOPHRENIA PADA ANAK DILIHAT  DARI POLA ASUH...Pedoman wawancara pi PENYEBAB SCHIZOPHRENIA PADA ANAK DILIHAT  DARI POLA ASUH...
Pedoman wawancara pi PENYEBAB SCHIZOPHRENIA PADA ANAK DILIHAT DARI POLA ASUH...
 
SELF dari Sudut Pandang Psikologi Sosial
SELF dari Sudut Pandang Psikologi SosialSELF dari Sudut Pandang Psikologi Sosial
SELF dari Sudut Pandang Psikologi Sosial
 
Gordon Allport
Gordon AllportGordon Allport
Gordon Allport
 
Teknologi Informasi sebagai keunggulan kompetitif
Teknologi Informasi sebagai keunggulan kompetitifTeknologi Informasi sebagai keunggulan kompetitif
Teknologi Informasi sebagai keunggulan kompetitif
 
Perkembangan moral dan spritual peserta didik
Perkembangan moral dan spritual peserta didikPerkembangan moral dan spritual peserta didik
Perkembangan moral dan spritual peserta didik
 
Integrasi dalam perusahaan (Psikologi Sumber Daya Manusia)
Integrasi dalam perusahaan (Psikologi Sumber Daya Manusia)Integrasi dalam perusahaan (Psikologi Sumber Daya Manusia)
Integrasi dalam perusahaan (Psikologi Sumber Daya Manusia)
 
DASAR-DASAR PERILAKU KELOMPOK
DASAR-DASAR PERILAKU KELOMPOKDASAR-DASAR PERILAKU KELOMPOK
DASAR-DASAR PERILAKU KELOMPOK
 
Faktor faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen dalam pembelian suatu produk
Faktor faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen dalam pembelian suatu produkFaktor faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen dalam pembelian suatu produk
Faktor faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen dalam pembelian suatu produk
 
Perkembangan Masa Dewasa Tengah
Perkembangan Masa Dewasa TengahPerkembangan Masa Dewasa Tengah
Perkembangan Masa Dewasa Tengah
 
Perkembangan Peserta Didik - Perkembangan dan Pertumbuhan
Perkembangan Peserta Didik - Perkembangan dan PertumbuhanPerkembangan Peserta Didik - Perkembangan dan Pertumbuhan
Perkembangan Peserta Didik - Perkembangan dan Pertumbuhan
 
Perbedaan pertumbuhan dan perkembangan 1
Perbedaan pertumbuhan dan perkembangan 1Perbedaan pertumbuhan dan perkembangan 1
Perbedaan pertumbuhan dan perkembangan 1
 
Ppt 05. teori social cognitive bandura 1
Ppt 05. teori social cognitive bandura 1Ppt 05. teori social cognitive bandura 1
Ppt 05. teori social cognitive bandura 1
 
Intelegensi dan Kreativitas
Intelegensi dan KreativitasIntelegensi dan Kreativitas
Intelegensi dan Kreativitas
 
Self diagnose-diagnosis diri - perspektif sosial
Self diagnose-diagnosis diri - perspektif sosialSelf diagnose-diagnosis diri - perspektif sosial
Self diagnose-diagnosis diri - perspektif sosial
 
Bisnis konvensional, waralaba, e commerce (pertemuan 5)
Bisnis konvensional, waralaba, e commerce (pertemuan 5)Bisnis konvensional, waralaba, e commerce (pertemuan 5)
Bisnis konvensional, waralaba, e commerce (pertemuan 5)
 
Contoh RPP Pelaksanaan Micro Teaching PGMI UIN Jakarta
Contoh RPP Pelaksanaan Micro Teaching PGMI UIN JakartaContoh RPP Pelaksanaan Micro Teaching PGMI UIN Jakarta
Contoh RPP Pelaksanaan Micro Teaching PGMI UIN Jakarta
 
PPT. Perkembangan masa dewasa dan lanjut usia
PPT. Perkembangan masa dewasa dan lanjut usiaPPT. Perkembangan masa dewasa dan lanjut usia
PPT. Perkembangan masa dewasa dan lanjut usia
 
Konsep diri remaja
Konsep diri remajaKonsep diri remaja
Konsep diri remaja
 

Similar to KONFORMITAS

Pengaruh Sosial dalam psikologi sosial masyarakat
Pengaruh Sosial dalam psikologi sosial masyarakatPengaruh Sosial dalam psikologi sosial masyarakat
Pengaruh Sosial dalam psikologi sosial masyarakatssuser9df8d0
 
Kelompok Konformitas dan Obideinces.pptx
Kelompok Konformitas dan Obideinces.pptxKelompok Konformitas dan Obideinces.pptx
Kelompok Konformitas dan Obideinces.pptxMaurentAlanErlinda
 
Mempengaruhi Perubahan Tingkah Laku Orang Lain (Pengaruh Sosial) Psikologi So...
Mempengaruhi Perubahan Tingkah Laku Orang Lain (Pengaruh Sosial) Psikologi So...Mempengaruhi Perubahan Tingkah Laku Orang Lain (Pengaruh Sosial) Psikologi So...
Mempengaruhi Perubahan Tingkah Laku Orang Lain (Pengaruh Sosial) Psikologi So...atone_lotus
 
PPT sosiologi Perilaku menyimpang dan sikap antisosial
PPT sosiologi Perilaku menyimpang dan sikap antisosialPPT sosiologi Perilaku menyimpang dan sikap antisosial
PPT sosiologi Perilaku menyimpang dan sikap antisosialDheea Resta
 
08. Perubahan Perilaku Individu & Komunitas.pptx
08. Perubahan Perilaku Individu & Komunitas.pptx08. Perubahan Perilaku Individu & Komunitas.pptx
08. Perubahan Perilaku Individu & Komunitas.pptxsunardi21
 
Sosiologi - Penyimpangan sosial
Sosiologi - Penyimpangan sosialSosiologi - Penyimpangan sosial
Sosiologi - Penyimpangan sosialdionadya p
 
Perilaku menyimpang dan sikap anti sosial
Perilaku menyimpang dan sikap anti sosialPerilaku menyimpang dan sikap anti sosial
Perilaku menyimpang dan sikap anti sosialLiananda Indri Putri
 
Perilaku menyimpang dan sikap anti sosial
Perilaku menyimpang dan sikap anti sosialPerilaku menyimpang dan sikap anti sosial
Perilaku menyimpang dan sikap anti sosialLiananda Indri Putri
 
PSIKOLOGI SOSIAL pengaruh soaial
PSIKOLOGI SOSIAL pengaruh soaialPSIKOLOGI SOSIAL pengaruh soaial
PSIKOLOGI SOSIAL pengaruh soaialAmin Upsi
 
Faktor Individu dalam Organiasasi
Faktor Individu dalam OrganiasasiFaktor Individu dalam Organiasasi
Faktor Individu dalam OrganiasasiSatya Pranata
 
Sosiologi SMA - Bab Penyimpangan & pengendalian sosial
Sosiologi SMA - Bab Penyimpangan & pengendalian sosialSosiologi SMA - Bab Penyimpangan & pengendalian sosial
Sosiologi SMA - Bab Penyimpangan & pengendalian sosialnurul limsun
 
PPT - Pengendalian Sosial.pptx
PPT - Pengendalian Sosial.pptxPPT - Pengendalian Sosial.pptx
PPT - Pengendalian Sosial.pptxFelineSalsabilla
 

Similar to KONFORMITAS (20)

Pengaruh Sosial dalam psikologi sosial masyarakat
Pengaruh Sosial dalam psikologi sosial masyarakatPengaruh Sosial dalam psikologi sosial masyarakat
Pengaruh Sosial dalam psikologi sosial masyarakat
 
Conformity
Conformity Conformity
Conformity
 
Kelompok Konformitas dan Obideinces.pptx
Kelompok Konformitas dan Obideinces.pptxKelompok Konformitas dan Obideinces.pptx
Kelompok Konformitas dan Obideinces.pptx
 
Mempengaruhi Perubahan Tingkah Laku Orang Lain (Pengaruh Sosial) Psikologi So...
Mempengaruhi Perubahan Tingkah Laku Orang Lain (Pengaruh Sosial) Psikologi So...Mempengaruhi Perubahan Tingkah Laku Orang Lain (Pengaruh Sosial) Psikologi So...
Mempengaruhi Perubahan Tingkah Laku Orang Lain (Pengaruh Sosial) Psikologi So...
 
pengaruh-sosial.pptx
pengaruh-sosial.pptxpengaruh-sosial.pptx
pengaruh-sosial.pptx
 
PPT sosiologi Perilaku menyimpang dan sikap antisosial
PPT sosiologi Perilaku menyimpang dan sikap antisosialPPT sosiologi Perilaku menyimpang dan sikap antisosial
PPT sosiologi Perilaku menyimpang dan sikap antisosial
 
08. Perubahan Perilaku Individu & Komunitas.pptx
08. Perubahan Perilaku Individu & Komunitas.pptx08. Perubahan Perilaku Individu & Komunitas.pptx
08. Perubahan Perilaku Individu & Komunitas.pptx
 
Sosiologi
SosiologiSosiologi
Sosiologi
 
Sosiologi
SosiologiSosiologi
Sosiologi
 
Sosiologi
SosiologiSosiologi
Sosiologi
 
Sosiologi - Penyimpangan sosial
Sosiologi - Penyimpangan sosialSosiologi - Penyimpangan sosial
Sosiologi - Penyimpangan sosial
 
Perilaku menyimpang dan sikap anti sosial
Perilaku menyimpang dan sikap anti sosialPerilaku menyimpang dan sikap anti sosial
Perilaku menyimpang dan sikap anti sosial
 
Perilaku menyimpang dan sikap anti sosial
Perilaku menyimpang dan sikap anti sosialPerilaku menyimpang dan sikap anti sosial
Perilaku menyimpang dan sikap anti sosial
 
PSIKOLOGI SOSIAL pengaruh soaial
PSIKOLOGI SOSIAL pengaruh soaialPSIKOLOGI SOSIAL pengaruh soaial
PSIKOLOGI SOSIAL pengaruh soaial
 
Faktor interkasi sosial
Faktor interkasi sosialFaktor interkasi sosial
Faktor interkasi sosial
 
Faktor Individu dalam Organiasasi
Faktor Individu dalam OrganiasasiFaktor Individu dalam Organiasasi
Faktor Individu dalam Organiasasi
 
Sosiologi SMA - Bab Penyimpangan & pengendalian sosial
Sosiologi SMA - Bab Penyimpangan & pengendalian sosialSosiologi SMA - Bab Penyimpangan & pengendalian sosial
Sosiologi SMA - Bab Penyimpangan & pengendalian sosial
 
Tugas peruu cetak
Tugas peruu cetakTugas peruu cetak
Tugas peruu cetak
 
Perilaku konsumen2
Perilaku konsumen2Perilaku konsumen2
Perilaku konsumen2
 
PPT - Pengendalian Sosial.pptx
PPT - Pengendalian Sosial.pptxPPT - Pengendalian Sosial.pptx
PPT - Pengendalian Sosial.pptx
 

More from ashrafkhairulAzam

meledakkan personal branding lewat-digital-marketing.pptx
meledakkan personal branding lewat-digital-marketing.pptxmeledakkan personal branding lewat-digital-marketing.pptx
meledakkan personal branding lewat-digital-marketing.pptxashrafkhairulAzam
 
SEJARAH PSIKOLOGI ABNORMAL.ppt
SEJARAH PSIKOLOGI ABNORMAL.pptSEJARAH PSIKOLOGI ABNORMAL.ppt
SEJARAH PSIKOLOGI ABNORMAL.pptashrafkhairulAzam
 
PERSPEKTIF HISTORIS PERILAKU ABNORMAL.pptx
PERSPEKTIF HISTORIS PERILAKU ABNORMAL.pptxPERSPEKTIF HISTORIS PERILAKU ABNORMAL.pptx
PERSPEKTIF HISTORIS PERILAKU ABNORMAL.pptxashrafkhairulAzam
 
AZ-EFEKTIVITAS KOMUNIKASI INTERPERSONAL.pdf
AZ-EFEKTIVITAS KOMUNIKASI INTERPERSONAL.pdfAZ-EFEKTIVITAS KOMUNIKASI INTERPERSONAL.pdf
AZ-EFEKTIVITAS KOMUNIKASI INTERPERSONAL.pdfashrafkhairulAzam
 
AZ-TEORI-TEORI KOMUNIKASI MASSA.pdf
AZ-TEORI-TEORI KOMUNIKASI MASSA.pdfAZ-TEORI-TEORI KOMUNIKASI MASSA.pdf
AZ-TEORI-TEORI KOMUNIKASI MASSA.pdfashrafkhairulAzam
 
AZ-KOMUNIKASI MASSA DAN EFEK MEDIA TERHADAP INDIVIDU.pdf
AZ-KOMUNIKASI MASSA DAN EFEK MEDIA TERHADAP INDIVIDU.pdfAZ-KOMUNIKASI MASSA DAN EFEK MEDIA TERHADAP INDIVIDU.pdf
AZ-KOMUNIKASI MASSA DAN EFEK MEDIA TERHADAP INDIVIDU.pdfashrafkhairulAzam
 
AZ- KOMUNIKASI INTRAPERSONAL.ppt
AZ- KOMUNIKASI INTRAPERSONAL.pptAZ- KOMUNIKASI INTRAPERSONAL.ppt
AZ- KOMUNIKASI INTRAPERSONAL.pptashrafkhairulAzam
 
Efektivitas Kepemimpinan.ppt
Efektivitas Kepemimpinan.pptEfektivitas Kepemimpinan.ppt
Efektivitas Kepemimpinan.pptashrafkhairulAzam
 
Keterampilan Pemimpin Memotivasi dan Melatih Anggota.pptx
Keterampilan Pemimpin Memotivasi dan Melatih Anggota.pptxKeterampilan Pemimpin Memotivasi dan Melatih Anggota.pptx
Keterampilan Pemimpin Memotivasi dan Melatih Anggota.pptxashrafkhairulAzam
 
AZ-PENGANTAR KOMUNIKASI MASSA.pdf
AZ-PENGANTAR KOMUNIKASI MASSA.pdfAZ-PENGANTAR KOMUNIKASI MASSA.pdf
AZ-PENGANTAR KOMUNIKASI MASSA.pdfashrafkhairulAzam
 
memulai-kampanye-kampanyepdfjelajah-indie-komunikasi-jlkom-brings-idea-for.pdf
memulai-kampanye-kampanyepdfjelajah-indie-komunikasi-jlkom-brings-idea-for.pdfmemulai-kampanye-kampanyepdfjelajah-indie-komunikasi-jlkom-brings-idea-for.pdf
memulai-kampanye-kampanyepdfjelajah-indie-komunikasi-jlkom-brings-idea-for.pdfashrafkhairulAzam
 
memenangkan pemilu dengan political marketing.pptx
memenangkan pemilu dengan political marketing.pptxmemenangkan pemilu dengan political marketing.pptx
memenangkan pemilu dengan political marketing.pptxashrafkhairulAzam
 
prinsip-dan-strategi-kepemimpinan.ppt
prinsip-dan-strategi-kepemimpinan.pptprinsip-dan-strategi-kepemimpinan.ppt
prinsip-dan-strategi-kepemimpinan.pptashrafkhairulAzam
 

More from ashrafkhairulAzam (20)

meledakkan personal branding lewat-digital-marketing.pptx
meledakkan personal branding lewat-digital-marketing.pptxmeledakkan personal branding lewat-digital-marketing.pptx
meledakkan personal branding lewat-digital-marketing.pptx
 
Anxiety-Disorder.ppt
Anxiety-Disorder.pptAnxiety-Disorder.ppt
Anxiety-Disorder.ppt
 
marketing and branding.pptx
marketing and branding.pptxmarketing and branding.pptx
marketing and branding.pptx
 
SEJARAH PSIKOLOGI ABNORMAL.ppt
SEJARAH PSIKOLOGI ABNORMAL.pptSEJARAH PSIKOLOGI ABNORMAL.ppt
SEJARAH PSIKOLOGI ABNORMAL.ppt
 
PERSPEKTIF HISTORIS PERILAKU ABNORMAL.pptx
PERSPEKTIF HISTORIS PERILAKU ABNORMAL.pptxPERSPEKTIF HISTORIS PERILAKU ABNORMAL.pptx
PERSPEKTIF HISTORIS PERILAKU ABNORMAL.pptx
 
AZ-EFEKTIVITAS KOMUNIKASI INTERPERSONAL.pdf
AZ-EFEKTIVITAS KOMUNIKASI INTERPERSONAL.pdfAZ-EFEKTIVITAS KOMUNIKASI INTERPERSONAL.pdf
AZ-EFEKTIVITAS KOMUNIKASI INTERPERSONAL.pdf
 
AZ-TEORI-TEORI KOMUNIKASI MASSA.pdf
AZ-TEORI-TEORI KOMUNIKASI MASSA.pdfAZ-TEORI-TEORI KOMUNIKASI MASSA.pdf
AZ-TEORI-TEORI KOMUNIKASI MASSA.pdf
 
AZ-KOMUNIKASI MASSA DAN EFEK MEDIA TERHADAP INDIVIDU.pdf
AZ-KOMUNIKASI MASSA DAN EFEK MEDIA TERHADAP INDIVIDU.pdfAZ-KOMUNIKASI MASSA DAN EFEK MEDIA TERHADAP INDIVIDU.pdf
AZ-KOMUNIKASI MASSA DAN EFEK MEDIA TERHADAP INDIVIDU.pdf
 
AZ- KOMUNIKASI INTRAPERSONAL.ppt
AZ- KOMUNIKASI INTRAPERSONAL.pptAZ- KOMUNIKASI INTRAPERSONAL.ppt
AZ- KOMUNIKASI INTRAPERSONAL.ppt
 
AGRESI DAN ALTRUISME.ppt
AGRESI DAN ALTRUISME.pptAGRESI DAN ALTRUISME.ppt
AGRESI DAN ALTRUISME.ppt
 
Efektivitas Kepemimpinan.ppt
Efektivitas Kepemimpinan.pptEfektivitas Kepemimpinan.ppt
Efektivitas Kepemimpinan.ppt
 
Keterampilan Pemimpin Memotivasi dan Melatih Anggota.pptx
Keterampilan Pemimpin Memotivasi dan Melatih Anggota.pptxKeterampilan Pemimpin Memotivasi dan Melatih Anggota.pptx
Keterampilan Pemimpin Memotivasi dan Melatih Anggota.pptx
 
kepemimpinan-1.ppt
kepemimpinan-1.pptkepemimpinan-1.ppt
kepemimpinan-1.ppt
 
KEPEMIMPINAN.pptx
KEPEMIMPINAN.pptxKEPEMIMPINAN.pptx
KEPEMIMPINAN.pptx
 
Branding.pptx
Branding.pptxBranding.pptx
Branding.pptx
 
AZ-PENGANTAR KOMUNIKASI MASSA.pdf
AZ-PENGANTAR KOMUNIKASI MASSA.pdfAZ-PENGANTAR KOMUNIKASI MASSA.pdf
AZ-PENGANTAR KOMUNIKASI MASSA.pdf
 
memulai-kampanye-kampanyepdfjelajah-indie-komunikasi-jlkom-brings-idea-for.pdf
memulai-kampanye-kampanyepdfjelajah-indie-komunikasi-jlkom-brings-idea-for.pdfmemulai-kampanye-kampanyepdfjelajah-indie-komunikasi-jlkom-brings-idea-for.pdf
memulai-kampanye-kampanyepdfjelajah-indie-komunikasi-jlkom-brings-idea-for.pdf
 
memenangkan pemilu dengan political marketing.pptx
memenangkan pemilu dengan political marketing.pptxmemenangkan pemilu dengan political marketing.pptx
memenangkan pemilu dengan political marketing.pptx
 
prinsip-dan-strategi-kepemimpinan.ppt
prinsip-dan-strategi-kepemimpinan.pptprinsip-dan-strategi-kepemimpinan.ppt
prinsip-dan-strategi-kepemimpinan.ppt
 
the winning election.pptx
the winning election.pptxthe winning election.pptx
the winning election.pptx
 

Recently uploaded

Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanNiKomangRaiVerawati
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmeunikekambe10
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 

Recently uploaded (20)

Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 

KONFORMITAS

  • 1. Meliputi:  Konformitas (conformity): berperilaku yg wajar, dpt diterima oleh kelompok/masyarakat.  Kesepakatan ( compliance): usaha utk membuat orang lain memenuhi permintaan kita.  Kepatuhan (obedience): usaha untuk membuat orang lain melakukan perintah kita.
  • 2.  Adalah bentuk pengaruh sosial di mana individu mengubah sikap dan perilakunya agar sesuai dengan norma sosial yang ada. detail & eksplisit  Norma sosial tidak diucapkan / implisit  Efek konformitas: ◦ Mengikuti harapan masyarakat  penerimaan sosial. ◦ Keteraturan / mengindari kekacauan. ◦ Membatasi kebebasan pribadi.
  • 3. 1 2 3 Garis standar garis pembanding Hasil:  Mayoritas subjek melakukan konformitas: 76% subjek mengikuti jawaban kelompok yg salah paling tidak sekali.  5 % pada kelompok kontrol melakukan kesalahan tsb  Ketika jawaban diberikan secara tertulis konformitas turun.
  • 4.  Kohesivitas kelompok: derajat ketertarikan individu thd kelompok. ketika kita suka dan mengagumi kelompok orang tertentu  tekanan untuk konform smk besar.  Ukuran kelompok, konformitas meningkat sejalan dengan bertambahnya anggota kelompok.  Norma sosial deskriptif (himbauan: norma yg mendeskripsikan apa yg sebagian besar orang lakukan pada situasi tertentu) dan norma injungtif/perintah (norma yg menetapkan apa yg harus dilakukan) Teori fokus normatif: norma akan mempengaruhi perilaku hanya bila norma tsb menjadi fokus dari orang yg terlibat pada saat perilaku tsb muncul.
  • 5.  Kultur ◦ Konformitas lebih rendah pada masyarakat yang orientasi individualisnya tinggi (Eropa, Amerika Utara) ◦ “Konformitas” mengandung makna negatif ◦ Pada masyarakat dengan orientasi kolektivis kuat (masyarakat Asia), konformitas cenderung tinggi ◦ Konformitas dimaknai sebagai toleransi, kontrol diri, kematangan
  • 6.  Keinginan untuk disukai dan rasa takut akan penolakan  pengaruh sosial normatif (normative social influence) Janes & Olson (2000) jeer pressure (tekanan dengan olok-olok) meningkatkan kecenderungan untuk konform.  keinginan untuk merasa benar  pengaruh sosial informasional / informational social influence  Melakukan konformitas cenderung utk dibenarkan.
  • 7.  Kebutuhan untuk mempertahankan individualitas. jika motif utk mempertahankan individualitas rendah, konformitas cenderung tinggi.  Kebutuhan untuk mempertahankan kontrol atas kehidupan kita.  Orang tdk dpt melakukan konformitas krn suatu alasan (fisik, psikologis, hukum).
  • 8.  Sigmun Freud  Kaum enviromentalist Kapan pengaruh minoritas terjadi:  Konsisten dlm menentang opini mayoritas  Tidak kaku dan dogmatis (fleksibel)  Sesuai dg konteks sosial (mendukung posisi yg konsisten dg kecenderungan sosial /trend yg sedang terjadi)
  • 9. Prinsip dasar kesepakatan menurut Cialdini: 1. pertemanan/rasa suka. 2. Komitmen/konsistensi. 3. Kelangkaan. 4. Timbal balik/resiprositas. 5. Validasi sosial. 6. Kekuasaan. Prinsip dasar tsb mendasari beberapa teknik yang biasa digunakan untuk memperoleh kesepakatan dari orang lain.
  • 10.  Ingratiation: membuat orang lain menyukai kita shg mereka bersedia memenuhi pemintaan kita. Caranya:  Rayuan: memuji orang lain denga cara-cara tertentu  Memperindah penampilan diri  Menampilkan tanda nonverbal positif  Melakukan kebaikan-kebaikan bagi orang yg dituju.
  • 11.  Teknik foot-in-the-door  memulai dg permintaan kecil (mis: sampel gratis)  mengajukan permintaan lebih besar yg diinginkan sejak awal.  Teknik lowball penawaran atau persetujuan diubah (menjadi tdk menarik) setelah orang yg menjadi target menerimanya.
  • 12.  The-door-in-the-face diajukan permintaan yg besar (yg tdk mungkin dipenuhi) diajukan permintaan yg lebih kecil (permintaan yg sebenarnya).  That’s-not-all. pemohon menawarkan keuntungan tambahan kepada orang yg menjadi target sebelum mereka memutuskan apakah mereka mau menuruti atau menolak permintaan spesifik yg mereka ajukan.
  • 13.  Jual mahal (playing hard to get)  memberikan kesan bahwa seseorang atau suatu objek adalah langka dan sulit diperoleh.  Teknik deadline  target memiliki waktu terbatas untuk mengambil keuntungan dari berbagai tawaran untuk memperoleh suatu barang.
  • 14.  Teknik Pique  minat orang yg menjadi target distimulasi dengan permintaan yg tidak umum shg mereka tidak menolak permintaan secara otomatis spt yg sering terjadi. contoh: minta sumbangan 17 sen, 37 sen lebih berhasil dari pada jumlah yg diajukan 25 sen.  Menempatkan orang lain dalam suasana hati positif contoh: pelayan restoran yg menggambar wajah tersenyum pada nota yg diberikan pada konsumen menerima tips yg lebih besar.
  • 15.  Seseorang pada posisi yg berkuasa mengatakan atau memerintahkan orang lain untuk melakukan sesuatu – dan mereka melakukannya.  Terjadi di berbagai seting.  Studi Millgram ttg kepatuhan yg merusak: 65% subjek menunjukkan kepatuhan total, bersedia memberi strum listrik hingga tingkat akhir (450 volt) pada orang yg telah melakukan kesalahan.
  • 16.  Orang yg berkuasa membebaskan orang-orang yg patuh dari tanggung jawab  saya hanya menjalankan perintah.  Orang-orang yg berkuasa memiliki lencana atau tanda nyata yg menunjukkan status mereka  patuhilah orang yg memegang kendali.  Adanya peningkatan perintah dari figur otoritas secara bertahap, mulai dari yang ringan berlanjut ke yg berat. (melibatkan teknik foot-in-the-door)  Situasi yg melibatkan kepatuhan yg merusak dapat berubah dengan sangat cepat. Misal: demonstrasi berubah mjd huru-hara.
  • 17.  Menyadari bhw merekalah yg bertanggung jawab atas perbuatannya bukan figur otoritas.  Individu dilengkapi dg indikasi yang jelas bahwa benar-benar menuruti perintah yang merusak adalah tidak layak. ditunjukkan dengan model yg tidak patuh.  Individu mudah melawan pengaruh figur otoritas jika mengetahui keahlian dan motif dari figur tersebut.
  • 18.  Mengetahui kekuatan dari figur otoritas untuk dapat memerintahkan kepatuhan buta bisa membantu melawan pengaruh itu.  Kekuatan figur otoritas untuk memerintahkan kepatuhan memang besar, namun bukan berarti tidak dapat dilawan Pada kondisi yg tepat hal tsb dapat dilawan atau dikurangi.
  • 19.  Adl suatu proses yg dilalui individu untuk menjadi anggota kelompok ekstrim dan menerima belief serta aturan kelompok disertai komitmen yg tinggi. Tahapan indoktrinasi: 1. Melunakkan (softening-up): ◦ Anggota baru diisolasi, dibuat bingung dan tdk memiliki orientasi dan terstimulasi secara emosional  untuk menempatkan mereka pd keadaan di mana mereka mau menerima pesan-pesan kelompok. 2. Kesepakatan (compliance) anggota diminta mengiyakan permintaan dan belief kelompok dan aktif mencoba peran sbg anggota
  • 20. 3. Internalisasi : menerima pandangan kelompok 4. Konsolidasi: membuat mereka sulit mundur, mau melakukan apapun untuk kelompok.
  • 21.  Kelompok ekstrim menggunakan beragam taktik utk membuat anggota baru tidak mampu berpikir secara hati-hati/sistematis (kondisi berkurangnya kapasitas perhatian).  Cara: dibuat kelelahan, secara emosional terangsang, diisolasi dari kehidupan sebelumnya.  Terjadi internalisasi thd pandangan kelompok, kurang dpt berpikir secara sistematis tingkatkan konformitas  Pada tahap konsolidasi – sudah ada pernyataan mendukung kelompok – terjadi disonansi kuat disertai motif kuat untuk membenarkan tindakannya.
  • 22. 1. Carilah contoh-contoh penerapan berbagai teknik (masing-masing teknik) untuk menciptakan “compliance” baik di bidang pemasaran maupun bidang lain. 2. Carilah hasil penelitian dari jurnal tentang salah satu bentuk pengaruh sosial bisa konformitas/compliance/obedience. Tuliskan tujuan penelitian, subjek, dan hasilnya) 3. Tugas diketik pada kertas A4 spasi 1,5