SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Proses sosialisasi yang tidak sempurna atau tidak berhasil karena seseorang mengalami
kesulitan dalam hal komunikasi ketika bersosialisasi. Artinya individu tersebut tidak
mampu mendalami norma- norma masyarakat yang berlaku. Penyimpangan juga dapat
terjadi apabila seseorang sejak masih kecil mengamati bahkan meniru perilaku
menyimpang yang dilakukan oleh orang-orang dewasa. Terbentuknya perilaku
menyimpang juga merupakan hasil sosialisasi nilai sub kebudayaan menyimpang yang
di pengaruhi oleh beberapa faktor seperti faktor ekonomi dan faktor agama.
Pertentangan antar agen sosialisasi juga merupakan suatu factor, pesan-pesan yang
disampaikan antara agen sosialisasi yang satu dengan agen sosialisasi yang lain kadang
bertentangan. Salah satu tindakan yang dapat di katagorikan sebagai perilaku
menyimpang antara lain seperti korupsi. Korupsi adalah perilaku yang merupakan
tindakan sosial yang menyimpang dimana seseorang melakukan tindakan untuk
memperkaya diri sendiri dengan cara tidak halal atau sembunyi-sembunyi menimbun
harta kekayaan yang bukan hak miliknya. Tindakan yang secara terus menerus ini
tentu tidak dapat dilakukan sendiri, karena memerlukan suatu jaringan yang transparan
dalam melancarkan aksi ini. Dalam pemerintahan misalnya, jika korupsi tersebut
secara gampang dilakukan oleh seorang pemimpin misal dalam perusahaan, jika
tindakan ini diketahui oleh bawahannya dan bawahannya juga memiliki kesempatan
dalam melakukan korupsi, tentu hal ini akan membuat budaya korupsi tersebut akan
ditiru oleh sang bawahan jika sang bawahan memiliki moral yang tidak baik seperti
atasannya. Melihat uraian yang kami jelaskan ini, maka dapat dikatakan perilaku

1
meniru tindakan yang menyimpang dilakukan karena adanya kesempatan dan moral
yang tidak baik, sehingga tindakan meniru perilaku menyimpang ini dapat dilakukan.
Dalam contoh inilah kami akan membahas mengenai tindakan meniru perilaku
menyimpang ini.
1.2 Tujuan
Adapun tujuan-tujuan yang ingin dicapai dalam pembuatan makalah ini adalah
sebagai berikut.
a.

Memenuhi tugas yang diberikan pada mata kuliah Hukum PerundangUndangan.

b.

Sebagai bentuk perhatian Mahasiswa dalam menyikapi permasalahan
masyarakat yang tidak patuh dan taat terhadap undang-undang.

1.3 Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian perilaku menyimpang itu ?
2. Faktor-faktor apakah yang mengakibatkan masyarakat meniru perilaku menyimpang,
beserta

bagaimana

kaitannya

mengenai

masyarakat

yang

meniru

perilaku

menyimpang?
1.4 Manfaat Penulisan Makalah
Berikut inikan dijabarkan mengenai manfaat-manfaat yang dapat diambil dari
penulisan makalah ini.
a. Memberikan kejelasan suatu penyimpangan itu seperti apa dan mengapa bisa
terjadi.
b. Menelaah masalah-masalah penyimpangan yang dihadapi masyarakat, sehingga
masyarakat tidak patuh dan taat terhadap undang-undang.
c. Batu loncatan untuk pendidikan moral yang lebih baik untuk tidak meniru
tindakan-tindakan yang menyimpang.

2
BAB II
PEMBAHASAN

Dalam kehidupan sehari-hari seseorang akan selalu berhadapan dengan segala hal yang
terjadi di masyarakat. Hal ini akan selalu berkaitan dengan sesuatu yang diterima oleh
masyarakat atau yang tidak diterima oleh masyarakat. Sehingga akan ada perilaku yang
tidak sesuai dengan nilai dan norma masyarakat.

2.1 Teori-Teori Perilaku Menyimpang
a. Teori Differential Association, oleh Edwin H. Sutherland
Menurut teori ini penyimpangan terjadi akibat pergaulan yang berbeda.
Penyimpangan dipelajari melalui proses ahli budaya. Melalui proses ini
seseorang mempelajari suatu budaya menyimpang.
b. Teori Labelling oleh Edwin M. Lemert
Menurut teori ini seseorang yang telah melakukan penyimpangan pada tahap
primer (pertama), tetapi oleh masyarakat sudah diberi cap sebagai penyimpang,
maka si pelaku akan terdorong untuk melakukan penyimpangan sekunder (tahap
lanjut) dengan alasan bahwa dirinya sudah terlanjur basah, dan masyarakat sudah
memberi cap kepadanya.
c. Teori Merton oleh Robert K. Merton
Menurut teori ini bahwa perilaku menyimpang merupakan bentuk adaptasi
terhadap situasi tertentu.
d. Teori Fungsi dari Robert K. Durkheim
Menurut Durkheim tercapainya kesadaran moral dari semua anggota masyarakat
karena faktor keturunan, perbedaan lingkungan fisik dan lingkungan sosial.

3
Artinya kejahatan itu akan selalu ada sebab orang berwatak jahat pun akan selalu
ada. Bahkan Durkheim berpendapat bahwa kejahatan itu perlu, agar moralitas
dan hukum dapat berkembang secara normal.

2.1 Pengertian Perilaku Menyimpang
Apabila dalam suatu lingkungan masyarakat setiap anggotanya mematuhi segala
norma dan nilai serta aturan-aturan yang ada dengan sebaik-baiknya, niscaya
perilaku menyimpang itu tidak akan pernah ditemukan. Tetapi dalam kenyataannya
dapat kita lihat begitu banyaknya anggota masyarakat yang berperilaku tidak sesuai
dengan norma dan aturan-aturan yang mestinya dijunjung tinggi.
Suatu perilaku dikatakan menyimpang hanya berlaku dalam suatu masyarakat yang
terbatas, artinya suatu tindakan mungkin dalam suatu masyarakat dianggap sebagai
penyimpangan namun dalam masyarakat yang lain tindakan tersebut dianggap suatu
hal yang biasa.
Menurut Robert MZ Lawang perilaku menyimpang adalah semua tindakan yang
menyimpang dari norma-norma yang berlaku dalam sistem sosial dan menimbulkan
usaha dari mereka yang berwenang dalam sistem sosial dan menimbulkan usaha dari
mereka yang berwenang dalam sistem itu untuk memperbaiki yang menyimpang.
Menurut Kartini Kartono. Perilaku menyimpang yaitu tingkah laku yang
menyimpang dari tendensi sentra atau ciri-ciri karakteristik rata-rata dari rakyat
kebanyakan.
2.2 Faktor-Faktor Penyebab Perilaku Menyimpang
Wilnes mengatakan dalam bukunya “Punishment and Reformation” , sebab-sebab
penyimpangan/kejahatan dibagi menjadi dua, yaitu sebagai berikut:

4
a. Faktor subyektif, adalah faktor yang berasal dari seseorang itu sediri (sifat
pembawaan yang dibawa sejak lahir).
b. Faktor objektif, adalah faktor yang berasal dari luar (lingkungan). Antara
lain:
1) Ketidaksanggupan menyerap norma-norma kebudayaan.
Seseorang yang tidak sanggup menyerap norma-norma kebudayaan ke
dalam kepribadiannya, ia tidak dapat membedakan hal yang pantas dan
tidak pantas. Keadaan ini terjadi akibat dari proses sosialisasi yang tidak
sempurna, Misalnya, karena seseorang tumbuh dalam keluarga yang retak
(broken home).
2) Proses belajar yang menyimpang
Seseorang yang melakukan tindakan menyimpang karena seringnya
membaca atau melhat tayangan tentang perilaku menyimpang. Misalnya,
seorang anak yang melakukan tindakan kejahatan setelah melihat
tayangan rekonstruksi cara melakukan kejahatan atau membaca artikel
yang memuat tindak criminal.
3) Ketegangan antara kebudayaan dan struktur sosial
Hal itu terjadi jika dalam upaya mecapai suatu tujuan seseorang tidak
memperoleh peluang, sehingga ia mengupayakan peluang itu sendiri,
maka terjadilah perilaku menyimpang. Misalnya, jika setiap pengusa
terhadap rakyat makin menindas maka lama-kelamaan rakyat akan berani
memberontak untuk mewalan kesewenangan tersebut.

5
4) Ikatan sosial yang berlainan
Setiap orang umumnya berhubungan dengan beberapa kelompok. Jika
pergaulan itu mempunyai pola-pola perilaku yang menyimpang, maka
kemungkinan ia juga akan mencontoh pola-pola perilaku menyimpang.
2.3 Hubungan antara landasan teori dengan meniru perilaku menyimpang oleh
masyarakat
Melihat dari penjelasan ini, salah satu faktor dari masyarakat tidak taat dan patuh
terhadap peraturan perundang-undangan yaitu karena masyarakat meniru perilaku
menyimpang ini. Masyakat beranggapan bahwa perilaku menyimpang yang
dilakukan tersebut merupakan hal yang wajar dan memang sudah menjadi
kebiasaan dalam kehidupan sehari-harinya walaupun dirinya tau bahwa perilaku
tersebut melanggar peraturan perundang-undangan. Hal ini lebih banyak
diakibatkan dari lingkungan sekitar seperti Teori Differential Association, oleh
Edwin H. Sutherland yang dimana karena perilaku tersebut ada dalam
lingkungannya, dan secara tidak langsung ia mempelajari dalam waktu yang lama
dari kelompok yang melakukan perilaku menyimpang, sehingga ia pun meniru
perilaku menyimpang tersebut. Dari factor-faktor tersebut tindakan meniru
perilaku

menyimpang

berdasarkan

Faktor

subyektif

dan

objektif

dapat

diklasifikasikan dalam factor subyektif bahwa memang individu tersebut sudah
terbiasa melakukan perilaku menyimpang yang dimana bertentangan atau
melanggar perundang-undangan, sedangkan meniru perilaku menyimpang menurut
kami terjadi karena adanya factor objektif yang dimana faktor tersebut berasal dari
(lingkungan), dan hubungan interaksi kelompok, sehingga individu tersebut akan
meniru ,contohnya seperti perbuatan korupsi, hal ini biasanya dilakukan oleh para

6
pejabat dalam menjalankan peranan fungsinya 1, keadaan keuangan yang relatif
kuat memungkinkan mereka untuk melakukan korupsi yang oleh masyarakat
umum dikualifikasikan sebagai kejahatan. Golongan tersebut menganggap dirinya
kebal terhadap hukum dan sarana-sarana

pengendalian sosial lainnya karena

kekuasaan dan keuangan yang dimilikinya dengan individu, kelompok-kelompok
tertentu saling bekerja sama dan saling melindungi. hal ini sesuai dengan salah satu
bentuk

dari

perilaku

menyimpang

kelompok (group

deviation)

dimana

Penyimpangan kelompok adalah tindakan yang dilakukan oleh sekelompok orang
yang tunduk pada norma kelompok yang bertentangan dengan norma masyarakat
yang berlaku2

BAB III
1

Soerjono Soekanto, Sosiologi suatu pengantar, RajaGrafindo Persada,Jakarta: 2012, hal.322
http://curahanhatiyunira.wordpress.com/2012/04/01/perilaku-menyimpang-jilid-2/ diakses pada
tanggal 5 Januari 2014
2

7
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dari uraian diatas maka dapat kami simpulkan sebagai berikut :
Perilaku individu atau sekelompok individu yang tidak sesuai dengan nilai dan norma
yang berlaku secara umum dalam masyarakat sering terjadi dalam kehidupan kita . Teori
ini dikemukakan oleh Edwin M.Lemert, menurutnya seseorang berperilaku menyimpang
karena proses labeling yang diberikan masyarakat kepadanya. Labeling adalah
pemberian julukan, cap, etiket, ataupun kepada seseorang. Pada awalnya seseorang
melakukan “penyimpangan primer” karena itu sang pelaku penyimpangan mendapatkan
cap (labeling) dari masyarakat. Karena adanya label tersebut, maka sang pelaku
mengidentifikasikan dirinya sebagai penyimpang dan mengulangi lagi penyimpangan
itupun menjadi suatu kebiasaan atau gaya hidup bagi pelakunya sehari-hari. Sehingga
bagi masyarakat yang memiliki kesadaran yang kurang, ketika melihat hal ini pasti akan
berpikir mengapa dia jg tidak ikt melakukan hal tersebut apabila orang laen bisa
mengapa dia tidak. Inilah yang akan memicu seseorang meniru perilaku menyimpang
yang telah ia lihat sebelumnya. Hal ini adalah faktor dari dalam diri si pelaku yang
meniru tindakan menyimpang, sedangkan apabila dilihat dari faktor eksternal atau diluar
pelaku, bisa saja disangkut pautkan dengan proses penrimaan ato pembelajaran yang
kurang atau menyimpang, sehingga dengan mudahnya masyarakat meniru tindakan
menyimpang ini.

3.2 Saran

8
Adapun saran-saran dalam makalah ini adalah sebagai berikut.
1. Perlu dilakukan perubahan dengan sosialisasi mengenai tindakan-tindakan yang
melanggar perundang-undangan dan melalui sosialisasi yang baik ini pasti
diharapkan terjadinya suatu kepatuhan dan ketaatan masyarakat akan penegakan
undang-undang yang berlaku.
2. Perlunya ditingkatkan kualitas pendidik baik jasmani maupun rohani, yang
meliputi moral, dimana dengan peningkatan moral ini, tentu msyarakat akan
selektif dalam menilai suatu tindakan sehingga mencegah timbulnya keinginan
untuk meniru suatu tindakan atau perilaku yang menyimpang.

DAFTAR PUSTAKA

9
Soekanto, Soerjono. 1985. Sosiologi Ruang Lingkup dan Aplikasinya. Bandung:
Remadja Karya.
Soekanto, Soerjono. 2012. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali Pers.
http://curahanhatiyunira.wordpress.com/2012/04/01/perilaku-menyimpang-jilid-2/

10

More Related Content

What's hot

Sosiologi kelas X "Perilaku Menyimpang"
Sosiologi kelas X "Perilaku Menyimpang"Sosiologi kelas X "Perilaku Menyimpang"
Sosiologi kelas X "Perilaku Menyimpang"Listya Angreni
 
Eka nur fitriyani x.2 (penyimpangan sosial dan anti sosial)
Eka nur fitriyani x.2 (penyimpangan sosial dan anti sosial)Eka nur fitriyani x.2 (penyimpangan sosial dan anti sosial)
Eka nur fitriyani x.2 (penyimpangan sosial dan anti sosial)Eka Nur Fitriyani
 
Bagas yudi septiadi (penyimpangan sosia0 l
Bagas yudi septiadi (penyimpangan sosia0 lBagas yudi septiadi (penyimpangan sosia0 l
Bagas yudi septiadi (penyimpangan sosia0 lEka Nur Fitriyani
 
Perilaku menyimpang dan pengendalian sosial dalam masyarakat
Perilaku menyimpang dan pengendalian sosial dalam masyarakatPerilaku menyimpang dan pengendalian sosial dalam masyarakat
Perilaku menyimpang dan pengendalian sosial dalam masyarakatelnestl
 
Perilaku Menyimpang dan Pengendalian Sosial
Perilaku Menyimpang dan Pengendalian SosialPerilaku Menyimpang dan Pengendalian Sosial
Perilaku Menyimpang dan Pengendalian SosialSam Michael
 
Penyimpangan sosial
Penyimpangan sosialPenyimpangan sosial
Penyimpangan sosialBlpt Thomas
 
Perilaku menyimpang dan sikap antisosial
Perilaku menyimpang dan sikap antisosialPerilaku menyimpang dan sikap antisosial
Perilaku menyimpang dan sikap antisosialCornelia Riasdita
 
Sosiologi - Penyimpangan sosial
Sosiologi - Penyimpangan sosialSosiologi - Penyimpangan sosial
Sosiologi - Penyimpangan sosialdionadya p
 
Penyimpangan Sosial - Tugas Sosiologi Kelas X 10 SMA -
Penyimpangan Sosial - Tugas Sosiologi Kelas X 10 SMA - Penyimpangan Sosial - Tugas Sosiologi Kelas X 10 SMA -
Penyimpangan Sosial - Tugas Sosiologi Kelas X 10 SMA - Adam Sufi Ibrahim Rangkuti
 
Perilaku menyimpang dan sikap anti sosial
Perilaku menyimpang dan sikap anti sosialPerilaku menyimpang dan sikap anti sosial
Perilaku menyimpang dan sikap anti sosialLiananda Indri Putri
 
PPT sosiologi Perilaku menyimpang dan sikap antisosial
PPT sosiologi Perilaku menyimpang dan sikap antisosialPPT sosiologi Perilaku menyimpang dan sikap antisosial
PPT sosiologi Perilaku menyimpang dan sikap antisosialDheea Resta
 
Bab 5 penyimpangan dan peradilan sosial
Bab 5 penyimpangan dan peradilan sosialBab 5 penyimpangan dan peradilan sosial
Bab 5 penyimpangan dan peradilan sosialSilvester Nyawai
 
Sosiologi (Perilaku Menyimpang)
Sosiologi (Perilaku Menyimpang)Sosiologi (Perilaku Menyimpang)
Sosiologi (Perilaku Menyimpang)ieffaa
 
Penyimpangan dan pengendalian sosial
Penyimpangan dan pengendalian sosialPenyimpangan dan pengendalian sosial
Penyimpangan dan pengendalian sosialKhairun Najmi
 
Sosiologi penyimpangan sosial
Sosiologi penyimpangan sosialSosiologi penyimpangan sosial
Sosiologi penyimpangan sosialAbi Hutomo
 
Tugas tik mariatul husna & st. maryam xii ips 3
Tugas tik mariatul husna & st. maryam xii ips 3Tugas tik mariatul husna & st. maryam xii ips 3
Tugas tik mariatul husna & st. maryam xii ips 3Paarief Udin
 

What's hot (20)

Sosiologi kelas X "Perilaku Menyimpang"
Sosiologi kelas X "Perilaku Menyimpang"Sosiologi kelas X "Perilaku Menyimpang"
Sosiologi kelas X "Perilaku Menyimpang"
 
Penyimpangan sosial
Penyimpangan sosialPenyimpangan sosial
Penyimpangan sosial
 
Eka nur fitriyani x.2 (penyimpangan sosial dan anti sosial)
Eka nur fitriyani x.2 (penyimpangan sosial dan anti sosial)Eka nur fitriyani x.2 (penyimpangan sosial dan anti sosial)
Eka nur fitriyani x.2 (penyimpangan sosial dan anti sosial)
 
Bagas yudi septiadi (penyimpangan sosia0 l
Bagas yudi septiadi (penyimpangan sosia0 lBagas yudi septiadi (penyimpangan sosia0 l
Bagas yudi septiadi (penyimpangan sosia0 l
 
Perilaku menyimpang dan pengendalian sosial dalam masyarakat
Perilaku menyimpang dan pengendalian sosial dalam masyarakatPerilaku menyimpang dan pengendalian sosial dalam masyarakat
Perilaku menyimpang dan pengendalian sosial dalam masyarakat
 
Perilaku Menyimpang dan Pengendalian Sosial
Perilaku Menyimpang dan Pengendalian SosialPerilaku Menyimpang dan Pengendalian Sosial
Perilaku Menyimpang dan Pengendalian Sosial
 
Presentasi sosiologi
Presentasi sosiologiPresentasi sosiologi
Presentasi sosiologi
 
Penyimpangan sosial
Penyimpangan sosialPenyimpangan sosial
Penyimpangan sosial
 
Perilaku menyimpang dan sikap antisosial
Perilaku menyimpang dan sikap antisosialPerilaku menyimpang dan sikap antisosial
Perilaku menyimpang dan sikap antisosial
 
Penyimpangan sosial
Penyimpangan sosialPenyimpangan sosial
Penyimpangan sosial
 
Sosiologi - Penyimpangan sosial
Sosiologi - Penyimpangan sosialSosiologi - Penyimpangan sosial
Sosiologi - Penyimpangan sosial
 
Penyimpangan Sosial - Tugas Sosiologi Kelas X 10 SMA -
Penyimpangan Sosial - Tugas Sosiologi Kelas X 10 SMA - Penyimpangan Sosial - Tugas Sosiologi Kelas X 10 SMA -
Penyimpangan Sosial - Tugas Sosiologi Kelas X 10 SMA -
 
Perilaku menyimpang dan sikap anti sosial
Perilaku menyimpang dan sikap anti sosialPerilaku menyimpang dan sikap anti sosial
Perilaku menyimpang dan sikap anti sosial
 
Perilaku menyimpang
Perilaku menyimpangPerilaku menyimpang
Perilaku menyimpang
 
PPT sosiologi Perilaku menyimpang dan sikap antisosial
PPT sosiologi Perilaku menyimpang dan sikap antisosialPPT sosiologi Perilaku menyimpang dan sikap antisosial
PPT sosiologi Perilaku menyimpang dan sikap antisosial
 
Bab 5 penyimpangan dan peradilan sosial
Bab 5 penyimpangan dan peradilan sosialBab 5 penyimpangan dan peradilan sosial
Bab 5 penyimpangan dan peradilan sosial
 
Sosiologi (Perilaku Menyimpang)
Sosiologi (Perilaku Menyimpang)Sosiologi (Perilaku Menyimpang)
Sosiologi (Perilaku Menyimpang)
 
Penyimpangan dan pengendalian sosial
Penyimpangan dan pengendalian sosialPenyimpangan dan pengendalian sosial
Penyimpangan dan pengendalian sosial
 
Sosiologi penyimpangan sosial
Sosiologi penyimpangan sosialSosiologi penyimpangan sosial
Sosiologi penyimpangan sosial
 
Tugas tik mariatul husna & st. maryam xii ips 3
Tugas tik mariatul husna & st. maryam xii ips 3Tugas tik mariatul husna & st. maryam xii ips 3
Tugas tik mariatul husna & st. maryam xii ips 3
 

Viewers also liked

กิจกรรมการแข่งขัน
กิจกรรมการแข่งขันกิจกรรมการแข่งขัน
กิจกรรมการแข่งขันMaJi' Pischana
 
กิจกรรมการแข่งขัน
กิจกรรมการแข่งขันกิจกรรมการแข่งขัน
กิจกรรมการแข่งขันMaJi' Pischana
 
กิจกรรมการแข่งขัน
กิจกรรมการแข่งขันกิจกรรมการแข่งขัน
กิจกรรมการแข่งขันMaJi' Pischana
 
การสร้างงานโปรแกรมด้วยภาษาคอมพิวเตอร์
การสร้างงานโปรแกรมด้วยภาษาคอมพิวเตอร์การสร้างงานโปรแกรมด้วยภาษาคอมพิวเตอร์
การสร้างงานโปรแกรมด้วยภาษาคอมพิวเตอร์MaJi' Pischana
 
Masalah kesihatan dan diet
Masalah kesihatan dan dietMasalah kesihatan dan diet
Masalah kesihatan dan dietAinon Hadim
 

Viewers also liked (9)

กิจกรรมการแข่งขัน
กิจกรรมการแข่งขันกิจกรรมการแข่งขัน
กิจกรรมการแข่งขัน
 
IT news
IT newsIT news
IT news
 
กิจกรรมการแข่งขัน
กิจกรรมการแข่งขันกิจกรรมการแข่งขัน
กิจกรรมการแข่งขัน
 
กิจกรรมการแข่งขัน
กิจกรรมการแข่งขันกิจกรรมการแข่งขัน
กิจกรรมการแข่งขัน
 
Cde
CdeCde
Cde
 
Disney resort
Disney resortDisney resort
Disney resort
 
IT NEWS
IT NEWSIT NEWS
IT NEWS
 
การสร้างงานโปรแกรมด้วยภาษาคอมพิวเตอร์
การสร้างงานโปรแกรมด้วยภาษาคอมพิวเตอร์การสร้างงานโปรแกรมด้วยภาษาคอมพิวเตอร์
การสร้างงานโปรแกรมด้วยภาษาคอมพิวเตอร์
 
Masalah kesihatan dan diet
Masalah kesihatan dan dietMasalah kesihatan dan diet
Masalah kesihatan dan diet
 

Similar to Tugas peruu cetak

Perilaku menyimpang dan sikap anti sosial
Perilaku menyimpang dan sikap anti sosialPerilaku menyimpang dan sikap anti sosial
Perilaku menyimpang dan sikap anti sosialLiananda Indri Putri
 
Perilaku menyimpang pada_remaja
Perilaku menyimpang pada_remajaPerilaku menyimpang pada_remaja
Perilaku menyimpang pada_remajaAris Pratama
 
Perilaku menyimpang dan pengendalian sosial
Perilaku menyimpang dan pengendalian sosialPerilaku menyimpang dan pengendalian sosial
Perilaku menyimpang dan pengendalian sosialYuca Siahaan
 
Perilaku Menyimpang dan Pengendalian Sosial.pptx
Perilaku Menyimpang dan Pengendalian Sosial.pptxPerilaku Menyimpang dan Pengendalian Sosial.pptx
Perilaku Menyimpang dan Pengendalian Sosial.pptxsekar776918
 
PPT - Pengendalian Sosial.pptx
PPT - Pengendalian Sosial.pptxPPT - Pengendalian Sosial.pptx
PPT - Pengendalian Sosial.pptxFelineSalsabilla
 
Makalah interaksi sosial
Makalah  interaksi sosialMakalah  interaksi sosial
Makalah interaksi sosialWarnet Raha
 
Report crime & devian muhammad b abdullah
Report crime & devian muhammad b abdullahReport crime & devian muhammad b abdullah
Report crime & devian muhammad b abdullahUbaidillah Muhammad
 
Penyimpangan Sosial
Penyimpangan SosialPenyimpangan Sosial
Penyimpangan Sosialpjj_kemenkes
 
Perilaku menyimpang-dan-pengendalian-sosial
Perilaku menyimpang-dan-pengendalian-sosialPerilaku menyimpang-dan-pengendalian-sosial
Perilaku menyimpang-dan-pengendalian-sosialFathur Marah
 
X Bab 3 Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikulum 2013 2).pptx
X Bab 3 Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikulum 2013 2).pptxX Bab 3 Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikulum 2013 2).pptx
X Bab 3 Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikulum 2013 2).pptxchristin84
 

Similar to Tugas peruu cetak (20)

Perilaku menyimpang dan sikap anti sosial
Perilaku menyimpang dan sikap anti sosialPerilaku menyimpang dan sikap anti sosial
Perilaku menyimpang dan sikap anti sosial
 
Perilaku menyimpang pada_remaja
Perilaku menyimpang pada_remajaPerilaku menyimpang pada_remaja
Perilaku menyimpang pada_remaja
 
Sosiologi
SosiologiSosiologi
Sosiologi
 
Sosiologi
SosiologiSosiologi
Sosiologi
 
Sosiologi
SosiologiSosiologi
Sosiologi
 
Penyimpangan sosial
Penyimpangan sosialPenyimpangan sosial
Penyimpangan sosial
 
Perilaku menyimpang dan pengendalian sosial
Perilaku menyimpang dan pengendalian sosialPerilaku menyimpang dan pengendalian sosial
Perilaku menyimpang dan pengendalian sosial
 
Makalah interaksi sosial
Makalah  interaksi sosialMakalah  interaksi sosial
Makalah interaksi sosial
 
F 20025 3o
F 20025 3oF 20025 3o
F 20025 3o
 
Penyimpangan sosial
Penyimpangan sosialPenyimpangan sosial
Penyimpangan sosial
 
Makalah kontrol sosial
Makalah kontrol sosialMakalah kontrol sosial
Makalah kontrol sosial
 
Perilaku Menyimpang dan Pengendalian Sosial.pptx
Perilaku Menyimpang dan Pengendalian Sosial.pptxPerilaku Menyimpang dan Pengendalian Sosial.pptx
Perilaku Menyimpang dan Pengendalian Sosial.pptx
 
Perilaku menyimpang
Perilaku menyimpangPerilaku menyimpang
Perilaku menyimpang
 
PPT - Pengendalian Sosial.pptx
PPT - Pengendalian Sosial.pptxPPT - Pengendalian Sosial.pptx
PPT - Pengendalian Sosial.pptx
 
Makalah interaksi sosial
Makalah  interaksi sosialMakalah  interaksi sosial
Makalah interaksi sosial
 
Makalah interaksi sosial
Makalah  interaksi sosialMakalah  interaksi sosial
Makalah interaksi sosial
 
Report crime & devian muhammad b abdullah
Report crime & devian muhammad b abdullahReport crime & devian muhammad b abdullah
Report crime & devian muhammad b abdullah
 
Penyimpangan Sosial
Penyimpangan SosialPenyimpangan Sosial
Penyimpangan Sosial
 
Perilaku menyimpang-dan-pengendalian-sosial
Perilaku menyimpang-dan-pengendalian-sosialPerilaku menyimpang-dan-pengendalian-sosial
Perilaku menyimpang-dan-pengendalian-sosial
 
X Bab 3 Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikulum 2013 2).pptx
X Bab 3 Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikulum 2013 2).pptxX Bab 3 Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikulum 2013 2).pptx
X Bab 3 Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikulum 2013 2).pptx
 

Recently uploaded

DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 

Recently uploaded (20)

DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 

Tugas peruu cetak

  • 1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proses sosialisasi yang tidak sempurna atau tidak berhasil karena seseorang mengalami kesulitan dalam hal komunikasi ketika bersosialisasi. Artinya individu tersebut tidak mampu mendalami norma- norma masyarakat yang berlaku. Penyimpangan juga dapat terjadi apabila seseorang sejak masih kecil mengamati bahkan meniru perilaku menyimpang yang dilakukan oleh orang-orang dewasa. Terbentuknya perilaku menyimpang juga merupakan hasil sosialisasi nilai sub kebudayaan menyimpang yang di pengaruhi oleh beberapa faktor seperti faktor ekonomi dan faktor agama. Pertentangan antar agen sosialisasi juga merupakan suatu factor, pesan-pesan yang disampaikan antara agen sosialisasi yang satu dengan agen sosialisasi yang lain kadang bertentangan. Salah satu tindakan yang dapat di katagorikan sebagai perilaku menyimpang antara lain seperti korupsi. Korupsi adalah perilaku yang merupakan tindakan sosial yang menyimpang dimana seseorang melakukan tindakan untuk memperkaya diri sendiri dengan cara tidak halal atau sembunyi-sembunyi menimbun harta kekayaan yang bukan hak miliknya. Tindakan yang secara terus menerus ini tentu tidak dapat dilakukan sendiri, karena memerlukan suatu jaringan yang transparan dalam melancarkan aksi ini. Dalam pemerintahan misalnya, jika korupsi tersebut secara gampang dilakukan oleh seorang pemimpin misal dalam perusahaan, jika tindakan ini diketahui oleh bawahannya dan bawahannya juga memiliki kesempatan dalam melakukan korupsi, tentu hal ini akan membuat budaya korupsi tersebut akan ditiru oleh sang bawahan jika sang bawahan memiliki moral yang tidak baik seperti atasannya. Melihat uraian yang kami jelaskan ini, maka dapat dikatakan perilaku 1
  • 2. meniru tindakan yang menyimpang dilakukan karena adanya kesempatan dan moral yang tidak baik, sehingga tindakan meniru perilaku menyimpang ini dapat dilakukan. Dalam contoh inilah kami akan membahas mengenai tindakan meniru perilaku menyimpang ini. 1.2 Tujuan Adapun tujuan-tujuan yang ingin dicapai dalam pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut. a. Memenuhi tugas yang diberikan pada mata kuliah Hukum PerundangUndangan. b. Sebagai bentuk perhatian Mahasiswa dalam menyikapi permasalahan masyarakat yang tidak patuh dan taat terhadap undang-undang. 1.3 Rumusan Masalah 1. Apakah pengertian perilaku menyimpang itu ? 2. Faktor-faktor apakah yang mengakibatkan masyarakat meniru perilaku menyimpang, beserta bagaimana kaitannya mengenai masyarakat yang meniru perilaku menyimpang? 1.4 Manfaat Penulisan Makalah Berikut inikan dijabarkan mengenai manfaat-manfaat yang dapat diambil dari penulisan makalah ini. a. Memberikan kejelasan suatu penyimpangan itu seperti apa dan mengapa bisa terjadi. b. Menelaah masalah-masalah penyimpangan yang dihadapi masyarakat, sehingga masyarakat tidak patuh dan taat terhadap undang-undang. c. Batu loncatan untuk pendidikan moral yang lebih baik untuk tidak meniru tindakan-tindakan yang menyimpang. 2
  • 3. BAB II PEMBAHASAN Dalam kehidupan sehari-hari seseorang akan selalu berhadapan dengan segala hal yang terjadi di masyarakat. Hal ini akan selalu berkaitan dengan sesuatu yang diterima oleh masyarakat atau yang tidak diterima oleh masyarakat. Sehingga akan ada perilaku yang tidak sesuai dengan nilai dan norma masyarakat. 2.1 Teori-Teori Perilaku Menyimpang a. Teori Differential Association, oleh Edwin H. Sutherland Menurut teori ini penyimpangan terjadi akibat pergaulan yang berbeda. Penyimpangan dipelajari melalui proses ahli budaya. Melalui proses ini seseorang mempelajari suatu budaya menyimpang. b. Teori Labelling oleh Edwin M. Lemert Menurut teori ini seseorang yang telah melakukan penyimpangan pada tahap primer (pertama), tetapi oleh masyarakat sudah diberi cap sebagai penyimpang, maka si pelaku akan terdorong untuk melakukan penyimpangan sekunder (tahap lanjut) dengan alasan bahwa dirinya sudah terlanjur basah, dan masyarakat sudah memberi cap kepadanya. c. Teori Merton oleh Robert K. Merton Menurut teori ini bahwa perilaku menyimpang merupakan bentuk adaptasi terhadap situasi tertentu. d. Teori Fungsi dari Robert K. Durkheim Menurut Durkheim tercapainya kesadaran moral dari semua anggota masyarakat karena faktor keturunan, perbedaan lingkungan fisik dan lingkungan sosial. 3
  • 4. Artinya kejahatan itu akan selalu ada sebab orang berwatak jahat pun akan selalu ada. Bahkan Durkheim berpendapat bahwa kejahatan itu perlu, agar moralitas dan hukum dapat berkembang secara normal. 2.1 Pengertian Perilaku Menyimpang Apabila dalam suatu lingkungan masyarakat setiap anggotanya mematuhi segala norma dan nilai serta aturan-aturan yang ada dengan sebaik-baiknya, niscaya perilaku menyimpang itu tidak akan pernah ditemukan. Tetapi dalam kenyataannya dapat kita lihat begitu banyaknya anggota masyarakat yang berperilaku tidak sesuai dengan norma dan aturan-aturan yang mestinya dijunjung tinggi. Suatu perilaku dikatakan menyimpang hanya berlaku dalam suatu masyarakat yang terbatas, artinya suatu tindakan mungkin dalam suatu masyarakat dianggap sebagai penyimpangan namun dalam masyarakat yang lain tindakan tersebut dianggap suatu hal yang biasa. Menurut Robert MZ Lawang perilaku menyimpang adalah semua tindakan yang menyimpang dari norma-norma yang berlaku dalam sistem sosial dan menimbulkan usaha dari mereka yang berwenang dalam sistem sosial dan menimbulkan usaha dari mereka yang berwenang dalam sistem itu untuk memperbaiki yang menyimpang. Menurut Kartini Kartono. Perilaku menyimpang yaitu tingkah laku yang menyimpang dari tendensi sentra atau ciri-ciri karakteristik rata-rata dari rakyat kebanyakan. 2.2 Faktor-Faktor Penyebab Perilaku Menyimpang Wilnes mengatakan dalam bukunya “Punishment and Reformation” , sebab-sebab penyimpangan/kejahatan dibagi menjadi dua, yaitu sebagai berikut: 4
  • 5. a. Faktor subyektif, adalah faktor yang berasal dari seseorang itu sediri (sifat pembawaan yang dibawa sejak lahir). b. Faktor objektif, adalah faktor yang berasal dari luar (lingkungan). Antara lain: 1) Ketidaksanggupan menyerap norma-norma kebudayaan. Seseorang yang tidak sanggup menyerap norma-norma kebudayaan ke dalam kepribadiannya, ia tidak dapat membedakan hal yang pantas dan tidak pantas. Keadaan ini terjadi akibat dari proses sosialisasi yang tidak sempurna, Misalnya, karena seseorang tumbuh dalam keluarga yang retak (broken home). 2) Proses belajar yang menyimpang Seseorang yang melakukan tindakan menyimpang karena seringnya membaca atau melhat tayangan tentang perilaku menyimpang. Misalnya, seorang anak yang melakukan tindakan kejahatan setelah melihat tayangan rekonstruksi cara melakukan kejahatan atau membaca artikel yang memuat tindak criminal. 3) Ketegangan antara kebudayaan dan struktur sosial Hal itu terjadi jika dalam upaya mecapai suatu tujuan seseorang tidak memperoleh peluang, sehingga ia mengupayakan peluang itu sendiri, maka terjadilah perilaku menyimpang. Misalnya, jika setiap pengusa terhadap rakyat makin menindas maka lama-kelamaan rakyat akan berani memberontak untuk mewalan kesewenangan tersebut. 5
  • 6. 4) Ikatan sosial yang berlainan Setiap orang umumnya berhubungan dengan beberapa kelompok. Jika pergaulan itu mempunyai pola-pola perilaku yang menyimpang, maka kemungkinan ia juga akan mencontoh pola-pola perilaku menyimpang. 2.3 Hubungan antara landasan teori dengan meniru perilaku menyimpang oleh masyarakat Melihat dari penjelasan ini, salah satu faktor dari masyarakat tidak taat dan patuh terhadap peraturan perundang-undangan yaitu karena masyarakat meniru perilaku menyimpang ini. Masyakat beranggapan bahwa perilaku menyimpang yang dilakukan tersebut merupakan hal yang wajar dan memang sudah menjadi kebiasaan dalam kehidupan sehari-harinya walaupun dirinya tau bahwa perilaku tersebut melanggar peraturan perundang-undangan. Hal ini lebih banyak diakibatkan dari lingkungan sekitar seperti Teori Differential Association, oleh Edwin H. Sutherland yang dimana karena perilaku tersebut ada dalam lingkungannya, dan secara tidak langsung ia mempelajari dalam waktu yang lama dari kelompok yang melakukan perilaku menyimpang, sehingga ia pun meniru perilaku menyimpang tersebut. Dari factor-faktor tersebut tindakan meniru perilaku menyimpang berdasarkan Faktor subyektif dan objektif dapat diklasifikasikan dalam factor subyektif bahwa memang individu tersebut sudah terbiasa melakukan perilaku menyimpang yang dimana bertentangan atau melanggar perundang-undangan, sedangkan meniru perilaku menyimpang menurut kami terjadi karena adanya factor objektif yang dimana faktor tersebut berasal dari (lingkungan), dan hubungan interaksi kelompok, sehingga individu tersebut akan meniru ,contohnya seperti perbuatan korupsi, hal ini biasanya dilakukan oleh para 6
  • 7. pejabat dalam menjalankan peranan fungsinya 1, keadaan keuangan yang relatif kuat memungkinkan mereka untuk melakukan korupsi yang oleh masyarakat umum dikualifikasikan sebagai kejahatan. Golongan tersebut menganggap dirinya kebal terhadap hukum dan sarana-sarana pengendalian sosial lainnya karena kekuasaan dan keuangan yang dimilikinya dengan individu, kelompok-kelompok tertentu saling bekerja sama dan saling melindungi. hal ini sesuai dengan salah satu bentuk dari perilaku menyimpang kelompok (group deviation) dimana Penyimpangan kelompok adalah tindakan yang dilakukan oleh sekelompok orang yang tunduk pada norma kelompok yang bertentangan dengan norma masyarakat yang berlaku2 BAB III 1 Soerjono Soekanto, Sosiologi suatu pengantar, RajaGrafindo Persada,Jakarta: 2012, hal.322 http://curahanhatiyunira.wordpress.com/2012/04/01/perilaku-menyimpang-jilid-2/ diakses pada tanggal 5 Januari 2014 2 7
  • 8. PENUTUP 3.1 Kesimpulan Dari uraian diatas maka dapat kami simpulkan sebagai berikut : Perilaku individu atau sekelompok individu yang tidak sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku secara umum dalam masyarakat sering terjadi dalam kehidupan kita . Teori ini dikemukakan oleh Edwin M.Lemert, menurutnya seseorang berperilaku menyimpang karena proses labeling yang diberikan masyarakat kepadanya. Labeling adalah pemberian julukan, cap, etiket, ataupun kepada seseorang. Pada awalnya seseorang melakukan “penyimpangan primer” karena itu sang pelaku penyimpangan mendapatkan cap (labeling) dari masyarakat. Karena adanya label tersebut, maka sang pelaku mengidentifikasikan dirinya sebagai penyimpang dan mengulangi lagi penyimpangan itupun menjadi suatu kebiasaan atau gaya hidup bagi pelakunya sehari-hari. Sehingga bagi masyarakat yang memiliki kesadaran yang kurang, ketika melihat hal ini pasti akan berpikir mengapa dia jg tidak ikt melakukan hal tersebut apabila orang laen bisa mengapa dia tidak. Inilah yang akan memicu seseorang meniru perilaku menyimpang yang telah ia lihat sebelumnya. Hal ini adalah faktor dari dalam diri si pelaku yang meniru tindakan menyimpang, sedangkan apabila dilihat dari faktor eksternal atau diluar pelaku, bisa saja disangkut pautkan dengan proses penrimaan ato pembelajaran yang kurang atau menyimpang, sehingga dengan mudahnya masyarakat meniru tindakan menyimpang ini. 3.2 Saran 8
  • 9. Adapun saran-saran dalam makalah ini adalah sebagai berikut. 1. Perlu dilakukan perubahan dengan sosialisasi mengenai tindakan-tindakan yang melanggar perundang-undangan dan melalui sosialisasi yang baik ini pasti diharapkan terjadinya suatu kepatuhan dan ketaatan masyarakat akan penegakan undang-undang yang berlaku. 2. Perlunya ditingkatkan kualitas pendidik baik jasmani maupun rohani, yang meliputi moral, dimana dengan peningkatan moral ini, tentu msyarakat akan selektif dalam menilai suatu tindakan sehingga mencegah timbulnya keinginan untuk meniru suatu tindakan atau perilaku yang menyimpang. DAFTAR PUSTAKA 9
  • 10. Soekanto, Soerjono. 1985. Sosiologi Ruang Lingkup dan Aplikasinya. Bandung: Remadja Karya. Soekanto, Soerjono. 2012. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali Pers. http://curahanhatiyunira.wordpress.com/2012/04/01/perilaku-menyimpang-jilid-2/ 10