2. Pengaruh Sosial
❑Pengaruh sosial (social influence) merupakan upaya yang dilakukan
oleh seseorang atau lebih untuk mengubah sikap, keyakinan
(belief), persepsi, dan tingkah laku orang lain.
❑Pengaruh sosial terjadi ketika satu orang (sumber) terlibat dalam
beberapa perilaku (seperti membujuk, mengancam atau
menjanjikan, atau mengeluarkan perintah) yang menyebabkan
orang lain (target) berperilaku berbeda dari bagaimana seharusnya
berperilaku
(Delamater & Myers, 2011)
3. 3 Bentuk Pengaruh Sosial
Konformitas (Conformity)
Pemenuhan permintaan (Compliance)
Kepatuhan (Obediance)
Ketiga bentuk menunjukkan derajat pengaruhnya pada individu atau kelompok (Suryanto, et al, 2012).
4. Konformitas - Pengaruh Sosial
❑ Menurut para ahli psikologi sosial, konformitas merujuk pada kecenderungan
orang untuk mengubah persepsi, pendapat, dan perilaku dengan cara-cara
yang konsisten menurut norma-norma kelompok (Kassin et al.,2011).
❑ Suatu bentuk pengaruh social dimana individu mengubah sikap, dan tingkah
lakunya agar sesuai dengan norma social ( Baron, Byrne, Branscombe, 2008)
❑ Norma social ialah aturan yang mengatur tentang bagaiman sebaiknya
seseorang bertingkah laku.
❑ Contoh : Seseorang ASN yang menunjukkan disiplin waktu di unit kerja saat
masuk dan pulang dari kantor.
5. Konformitas - Pengaruh Sosial
Proses Konformitas yang terjadi diakibatkan karena 2 hal :
A. Adanya pembentukan norma didalam komunitas atau kelompok
▪ Norma-norma adalah pedoman berperilaku yang membentuk dan mempengaruhi
tindakan kita. Norma dapat dan akan berubah, dan kita dengan individu lainya harus
terus belajar dan memprediksi norma apa yang harus kita jalani dalam kehidupan
sehari-hari.
Contoh, ketika seseorang ingin membeli pakaian, secara tidak langsung orang tersebut
akan memilih pakaian yang tren saat ini atau yang paling sering dipakai orang.
Sebenarnya bisa saja dia memilih pakaian yang diinginkannya, namun dia lebih
memilih pakain yang sedang tren di lingkungannya.
B. Tekanan kelompok (Group pressure)
6. Permintaan pemenuhan - Pengaruh Sosial
❑ Permintaan pemenuhan (Compliance) yaitu perubahan dalam perilaku yang
ditimbulkan oleh permintaan langsung.
❑ Situasi yang menuntut compliance seperti permohonan pertolongan kepada
teman, dengan malu-malu diawali dengan pertanyaan "Bisakah Anda
membantu saya?“
❑ Permintaan itu disampaikan di depan dan langsung, dan hal tersebut
merupakan bagian dari manipulasi yang halus dan rumit (Kassin et al., 2011)
❑ Biasanya seseorang yang memilih bentuk pengaruh social seperti ini antara
lain seperti pengiklan (advertiser), penggalangan dana, politisi, dan pemimpin
bisnis.
7. Prinsip dasar Compliance
1. Pertemanan dan rasa suka
Pada umumnya, individu akan lebih bersedia memenuhi permintaan dari teman atau orang-
orang yang disukai daripada permintaan orang asing atau orang-orang yang tidak disukai.
2. Komitmen dan konsistensi
Komitmen akan menyebabkan individu lebih bersedia untuk memenuhi permintaan mengenai
tingkah laku yang konsisten dengan posisi atau tindakan tersebut daripada permintaan yang
tidak konsisten dengan posisi atau tindakan tersebut.
3. Kelangkaan
Pada umumnya individu menghargai dan berusaha untuk mempertahankan hasil atau objek
yang langka atau yang ketersediaanya terus berkurang. Sebagai akibatnya, akan lebih
memungkinkan bagi individu untuk memenuhi permintaan yang berpusat pada kelangkaan
daripada terhadap permintaan yang sama sekali tidak terkait dengan isu tersebut
8. Prinsip dasar Compliance
4. Timbal balik atau resiprositas
Pada umumnya, individu lebih bersedia dalam memenuhi permintaan dari orang yang
sebelumnya telah memberikan bantuan atau kemudahan bagi dirinya daripada menuruti
seseorang yang tidak berbuat baik kepadanya. Dengan kata lain, individu merasa harus
membayar apa yang telah dilakukan oleh orang lain kepada dirinya.
5. Validasi sosial
Individu pada umumnya lebih bersedia dalam memenuhi permintaan untuk melakukan
beberapa tindakan jika tindakan tersebut konsisten dengan apa yang dia percaya dilakukan
atau dipikirkan oleh orang lain yang mirip dengannya. Individu ingin menjadi benar, dan salah
satu caranya adalah dengan berpikir dan bertindak seperti orang lain.
6. Kekuasaan
Pada umumnya, individu lebih bersedia untuk memenuhi permintaan dari seseorang yang
memiliki kekuasaan sah atau seseorang yang tampaknya memiliki kekuasaan semacam itu.
9. Kepatuhan - Pengaruh Sosial
❑ Kepatuhan (Obedience) ialah bentuk pengaruh sosial di mana seseorang
mematuhi perintah langsung orang lain untuk melakukan tindakan tertentu.
❑ Kepatuhan ialah salah satu jenis pengaruh social dimana seseorang mentaaati
dan mematuhi permintaan orang lain untuk melakukan tingkah laku tertentu
karena adanya unsur POWER (Kekuasaan) --- Destructive Obedience
❑ Penelitian Stanford Milgram (1963) membuktikan bahwa power memainkan
peranan penting dalam kepatuhan seseorang
❑ Biasanya, orang yang mengeluarkan perintah mempunyai sarana untuk
memaksa orang lain mematuhi (punya kekuasaan yang lebih besar dibanding
orang yang diberi perintah).
10. Faktor yang mempengaruhi Kepatuhan
Menurut Soekanto (1992), terdapat empat faktor yang dianggap dapat mempengaruhi
kepatuhan pada diri seseorang, yaitu sebagai berikut:
1. Indoctrination. Sejak kecil manusia telah dididik agar mematuhi kaidah-kaidah yang
berlaku dalam masyarakat. Melalui proses sosialisasi manusia dididik untuk mengenal,
mengetahui serta mematuhi kaidah-kaidah tersebut.
2. Habituation. Proses sosialisasi telah dialami sejak kecil, lama-kelamaan menjadi suatu
kebiasaan untuk mematuhi kaidah-kaidah yang berlaku.
3. Utility. Pada dasarnya manusia mempunyai kecenderungan untuk hidup pantas dan
teratur. Akan tetapi apa yang pantas dan teratur untuk seseorang, belum tentu pantas
dan teratur bagi orang lain. Oleh karena itu, diperlukan suatu patokan tentang kepantasan
dan keteraturan tersebut, yang dinamakan kaidah. Dengan demikian, maka salah satu
faktor yang menyebabkan orang taat pada kaidah adalah karena kegunaan kaidah
tersebut.
4. Group identification. Salah satu sebab seseorang patuh pada kaidah adalah karena
kepatuhan tersebut merupakan salah satu sarana untuk mengadakan identifikasi dengan
kelompok.