Bioteknologi terbagi menjadi konvensional dan modern. Bioteknologi konvensional menggunakan organisme alami untuk menghasilkan produk seperti tempe dan kecap, sedangkan bioteknologi modern memanfaatkan rekayasa genetika untuk menghasilkan produk baru seperti tanaman transgenik.
3. Bioteknologi Konvensional
Bioteknologi yang menggunakan
organisme atau mikroba untuk
menghasilkan suatu senyawa kimia atau
produk dengan aktivitas-aktivitas
mikroba dan belum menggunakan enzim.
Ciri-ciri:
• Dikenal sejak awal peradaban manusia.
• Menggunakan secara langsung hasil
yang diproduksi organisme atau
mikroorganisme berupa senyawa kimia
atau bahan pangan tertentu yang
bermanfaat bagi manusia.
• Peralatan yang digunakan sederhana.
• Pemanfaatan mikroorganisme terbatas.
4. Bioteknologi Konvensional
Beberapa mikroorganisme yang berperan
dalam pembuatan produk makanan:
• Rhizopus oligospurus (pembuatan
tempe)
• Acetobacter xylinum (pembuatan nata
de coco)
• Saccharomyces cerevisiae (pembuatan
roti dan tape)
• Penecilium camemberti dan Penecillium
requeforti (keju)
• Aspergillus wentii (pembuatan kecap)
• Lactobacillus bulgaricus (keju dan
yoghurt)
6. Bioteknologi Modern
Bioteknologi yang memanfaatkan biologi
molekuler dan sel untuk menghasilkan
produk yang bermanfaat bagi manusia.
Ciri-ciri:
• Mulai berkembang sejak ditemukan
DNA.
• Organisme atau mikroorganisme
digunakan untuk memperbaiki serta
meningkatkan kinerja genetik suatu
organisme yang bermanfaat bagi
manusia.
• Peralatan yang digunakan sudah
modern.
• Pemanfaatan mikroorganisme ditambah
dengan teknologi modern.
7. Bioteknologi Modern
Bioteknologi modern dalam produksi
pangan dilakukan dengan menerapkan
teknik rekayasa genetika.
• Rekayasa genetika adalah kegiatan
manipulasi gen untuk mendapatkan
produk baru dengan cara membuat
DNA baru. Manipulasi materi genetik
dilakukan dengan cara menambah atau
menghilangkan gen tertentu. Salah satu
produk hasil rekayasa genetik adalah
dengan membuat organisme
transgenik.
9. Bioteknologi Modern
Protoplas bisa difusikan (digabungkan) dengan protoplas dari spesies lain, sehingga
dihasilkan suatu sel yang dapat tumbuh menjadi sebuah tanaman hibrida. Metode
fusi protoplas telah digunakan pada broccoflower yang merupakan tanaman hasil fusi
brokoli dan kol.
10. Bioteknologi Modern
Peristiwa kloning adalah
seperti menyalin satu
individu menjadi individu
lain yang sama persis dan
identik secara genetik.
Kloning merupakan
reproduksi aseksual yang
bertujuan untuk
menghasilkan individu baru
yang seragam. Kloning
juga dimanfaatkan manusia
untuk memperoleh jenis-
jenis tanaman dan hewan
unggul.
11. Perkembangan Penerapan Bioteknologi
No Tahun Penerapan Bioteknologi
1 1750-
1850
Orang telah menggunakan cara penanaman kacang-kacangan secara
bergantian sehingga tanah menjadi subur.
2 1850 Makanan hewan dan baja kimia telah dihasilkan.
3 1856 Gregor Mendel berhasil menyilangkan sifat-sifat tanaman kacang kapri.
4 1864 Louis Pasteur menemukan bahwa mikroorganisme bisa dimatikan.
5 1893 Robert Koch menciptakan teknik mengkultur bakteri.
6 1928 Alexander Fleming menemukan penisilin.
7 1953 Watson dan Crick mengemukakan struktur DNA.
8 1973 Gen diambil dan dipisahkan dari sel.
9 1996 Ian Wilmut dan teman-teman berhasil mengkloning hewan.
12. Dampak Negatif Penerapan Bioteknologi
1. Produk bioteknologi hasil rekayasa genetika dapat menyingkirkan plasma nutfah.
2. Produk makanan beralkohol menimbulkan dampak buruk bagi kesehatan bila
dikonsumsi.