2. TRANSMISSION IMPAIRMANTS (GANGGUAN TRANSMISI)
1. Atteunation (Pelemahan)
Kekuatan sinyal akan melemah karena jarak yang jauh
melalui medium transmisi apapun baik hardwire maupun
softwire. Pelemahan pada hardwire biasanya konstan
dan berbentuk logaritma sedangkan softwire lebih
kompleks.
Rumus untuk mencari nilai pelemahan (pelemahan relatif
dalam desibel) adalah
Nf = 10 log 10 Pf/P100
Yang diukur relatif terhadap atteunation (pelemahan)
pada 100 Hz. Dengan Pf = tenaga tone/nada sebagai
masukan dan P100 = tenaga pada keluaran.
3. 2. Distorsi delay (keterlambatan distorsi/penyimpangan)
Distorsi biasanya terjadi pada transmisi dengan
menggunakan medium hardwire.
Kecepatan perambatan sinyal melalui medium hardwire
bervariasi sehingga dapat mengakibatkan sinyal tiba
pada penerima dengan waktu yang berbeda.
Contoh: suara berisik yang dikeluarkan oleh speaker
yang rusak.
3. Noise (derau)
Suatu sinyal baik yang bersifat akuistik (suara), elektris
maupun elektronis yang hadir dalam suatu sistem
(rangkaian listrik) dalam bentuk gangguan yang bukan
merupakan sinyal yang diinginkan.
4. Noise terbagi menjadi 4: thermal noise, intermodulasi noise,
crosstalk, impuls noise.
Thermal noise
Penyebabnya adalah panas elektron dalam konduktor
sehingga tidak dapat dihapus atau dilenyapkan
Intermodulasi noise
Penyebabnya adalah sinyal-sinyal dengan frekuensi berbeda
bersamaan memakai medium transmisi yang sama sehingga
menghasilkan sinyal-sinyal pada suatu frekuensi yang
merupakan penjumlahan atau pengalian dari frekuensi
asalnya.
5. Crosstalk
Biasanya disebabkan oleh adanya kopling konduktif antara
satu saluran dengan lainnya atau adanya komponen
kapasitif, induktif dan komponen lainnya yang tidak
diinginkan dalam suatu sistem.
Fenomena ini dikenal sebagai gangguan dalam pembicaraan
berupa adanya suara orang yang bukan lawan bicara atau
berupa isyarat nada bocor dari koneksi lain dalam hubungan
komunikasi.
Impuls noise
Gangguan akibat masuknya sinyal yang memiliki level
tegangan yang cukup tinggi secara tiba-tiba ke saluran
komunikasi.
7. TWISTED PAIR CABLE
Gambaran Fisik
1. Terdiri dari dua kawat yang disekat dengan pola spiral beraturan.
2. Pasangan-pasangan dibundel menjadi satu sehingga bisa
menyebabkan interferensi crosstalk.
3. Pada jarak jauh panjang gulungan biasanya dari 5 sampai 15 cm.
4. Ketebalan 0,4 sampai 0.9 mm.
8. TWISTED PAIR CABLE
Aplikasi Penggunaan
1. Medium yang paling banyak digunakan telephone network.
2. Antara rumah dan kantor telkom di dalam bangunan.
3. Untuk private branch exchange (PBX), data ratenya biasanya 64
kbps.
4. Untuk local area networks (LAN), kecepatan 10 Mbps atau 100
Mbps.
5. Bahkan sekarang sampai 1 Gbps.
9. TWISTED PAIR CABLE
Twisted pair cable terbagi menjadi 2:
1. Unshielded twisted pair (UTP)
Kabel telepon biasa.
Lebih murah.
Lebih mudah diinstalasi.
Subjek untuk interferensi elektromagnetik external.
2. Shielded twisted pair (STP)
Menggunakan pelindung metal untuk melapisinya agar
mengurangi interferensi.
Lebih mahal.
Tidak mudah diinstalasi (padat dan berat).
11. COAXIAL CABLE
Gambaran Fisik
1. Terdiri dari dua konduktor dengan susunan yang berbeda
dengan twisted pair.
2. Diameter 1 sampai 2,5 cm.
3. Lebih tahan terhadap interferensi dan crosstalk dari twisted pair.
4. Dapat digunakan untuk jarak jauh.
12. COAXIAL CABLE
Aplikasi Penggunaan
1. TV kabel.
2. Antena pemancar radio FM.
3. Transmisi telepon jarak jauh.
4. Dapat membawa panggilan suara 10.000 secara bersama sama.
5. Untuk hubungan sistem komputer jarak pendek.
6. Local area network (LAN).
14. FIBER OPTIC
Gambaran Fisik
1. Terdapat serabut kaca.
2. Dilapisi clading.
3. Pelindung luar.
4. Ukuran relatif kecil.
5. Ringan
15. FIBER OPTIC
Aplikasi Penggunaan
1. Long-haul trunks, umum pada jalur telepon, panjang jalur rata-
rata 1500 km, kapasitas 20.000 sampai 60.000.
2. Metropolitan trunks, jaringan ini panjangnya 12 km dengan
channel suara 100.000.
3. Rural exchange trunks (pada jalur antar pedesaan), panjang 40
sampai 160 km, channel suara 5000.
4. Subscriber loops (pelanggan), langsung dari sentral ke
pelanggan.
5. LAN
16. Perbandingan antara coaxial cable, twisted pair dan fiber optik
KARAKTERISTIK THINNET THICKNET TWISTED PAIR FIBER OPTIC
Biaya/Harga
Lebih mahal dari
Twisted
Lebih mahal dari
Thinnet Paling murah Paling mahal
Jangkauan 185 meter 500 meter 100 meter 2000 meter
Transmisi 10 Mbps 10 Mbps 1 Gbps > Gbps
Fleksibilitas Cukup fleksibel Kurang fleksibel Paling fleksibel Tidak fleksibel
Kemudahan
Instalasi
Gampang
instalasinya
Gampang
instalasinya
Sangat Gampang Sulit
Ketahanan
terhadap
Interferensi
Baik/resistence
terhadap
interferensi
Baik/resitance
terhadap
interferensi
Rentang
terhadap
interferensi
Tidak
terpengaruh
interferensi
17. MICROWAVE TERESTERIAL
1. 1 GHz sampai 40 GHz.
2. Parabolic dish, diameter 3 m.
3. antena difokuskan segaris ke antena penerima.
4. Untuk telekomunikasi long haul.
5. Frekuensi lebih tinggi memberikan data rate lebih tinggi.
18. SATELLITE MICROWAVE
1. Satellite sebagai station relay.
2. Satellite menerima diatas satu band frekuensi, signal
direfleksikan (sbg repater) dan mentransmisikan pada
frekuensi yang lain.
3. Memerlukan orbit geo-stationary dengan ketinggian 35,784km.
4. Untuk televisi.
5. Telepon jarak jauh.
6. Jaringan bisnis swasta.
19. BROADCAST RADIO
1. Dipancarkan segala arah.
2. Radio FM.
3. Televisi UHF dan VHF.
4. Frekuensi 30 MHz sampai 1 GHz.
5. Berada pada jalur pandang.
6. Terjadinya gangguan karena interferensi multi jalur,dan adanya
pantulan