SlideShare a Scribd company logo
1 of 44
BIOTEKNOLOGI 
Disusun oleh : 
-Diana Astuti 
-Faqur Rahman 
-Hildegardis 
-Maya arditia 
-Supriyadi Yusuf 
-Tina Dwi Rahayu
Penerapan prinsip-prinsip biologi, biokimia, 
dan rekayasa dalam mengolah suatu bahan 
dengan memanfaatkan organisme hidup dan 
komponen-komponennya untuk menghasilkan 
barang dan jasa yang bermanfaat bagi 
manusia
Bioteknologi Tradisional (Konvensional) 
Apabila kita kaji bersama, sebenarnya bioteknologi 
sudah diterapkan sejak dahulu, misalnya adanya 
minuman sejenis bir dan anggur. Minuman ini 
merupakan minuman yang berasal dari proses 
fermentasi (peragian) dari penggunaan jasad hidup 
seperti bakteri dan jamur. Penggunaan bakteri dan 
jamur ini dimanfaatkan dengan kemampuan 
metabolismenya untuk mensintesis suatu produk 
tertentu yang bermanfaat bagi manusia.
Pengertiannya 
Bioteknologi tradisional merupakan bioteknologi 
yang memanfaatkan mikroba, proses biokimia 
dan proses genetik secara alami, misalnya 
mutasi dan rekombinasi genetik. 
Tahukah Anda bahwa aplikasi bioteknologi 
tradisional mencakup berbagai aspek 
kehidupan manusia, yaitu aspek pangan, 
peternakan, pertanian, dan kesehatan.
Pangan 
Berikut ini contoh dari bioteknologi tradisional di bidang 
pangan, antara lain sebagai berikut. 
a. Tempe, bahan dasar dari kedelai, merupakan hasil 
fermentasi dari jamur Rhizopus. 
b. Tape, bahan dasarnya singkong atau beras ketan, 
merupakan hasil fermentasi dari Saccharomyces 
cereviceae. 
c. Kecap, bahan dasarnya kacang kedelai hasil, 
fermentasi dari jamur Aspergillus.
Tape singkong
Peternakan 
Pada bidang peternakan misalnya: 
a. hasil mutasi alam yang menghasilkan domba 
ankon, yaitu domba yang berkaki pendek dan 
bengkok; 
b. sapi Jersey yang dapat menghasilkan susu 
dan kandungan krim yang lebih bagus.
sapi Jersey
Pertanian 
Beberapa contoh bioteknologi tradisional di bidang 
pertanian adalah: 
a. hidroponik, tentu Anda sudah mengetahui hidroponik 
merupakan cara bercocok tanam tanpa menggunakan 
tanah, tetapi dengan media air sebagai pengganti tanah 
untuk pertumbuhan tanaman, 
b. tanaman jenis mustard alami yang diteliti yang dapat 
menghasilkan tanaman, kubis, kembang kol, dan lain 
sebagainya.
Skema hidroponik 
Contoh bercocok tanam menggunakan sistem hidroponik
1. Memakai makhluk 
hidup secara 
langsung 
2. Tanpa didasari prinsip 
ilmiah 
3. Berdasarkan keteram-pilan 
yg diwariskan 
turun-temurun 
4. Tidak diproduksi 
secara masal 
1. Memakai makhluk hi-dup 
dan komponen-nya 
secara langsung 
2. Menggunakan 
prinsip-prinsip ilmiah 
3. Hasil pengkajian 
berbagi disiplin ilmu 
yang mendalam 
4. Diproduksi secara 
masal
Bioteknologi dalam Produksi Pangan 
Di sekitar kita banyak sekali kita jumpai jenis makanan dan 
minuman 
yang prosesnya dibantu oleh mikroorganisme. Perhatikan tabel 
di bawah! 
No. Nama Produk Nama Mikroorganisme 
1. 
2. 
3. 
4. 
5. 
6. 
7. 
8. 
Kecap 
Tempe 
Oncom 
Tapai 
Yoghurt 
Nata de coco 
Mentega 
Keju 
Aspergillus wentii 
Rhizopus oryzae 
Neurospora sitophila 
Saccharomyces cerevisiae 
Streptococcus thermophillus 
Lactobacillus bulgaricus 
Acetobacter xylinum 
Streptococcus lactis 
Leuconostoc cremoris 
Lactobacillus lactis 
Lactobacillus casei 
Propionibacterium
Bioteknologi dalam Bidang Pertanian 
Aplikasi bioteknologi dalam bidang pertanian: 
1. Telah ditemukannya berbagai varietas bibit tahan hama serta tanaman yang 
tahan terhadap hama. Misalnya, bibit padi IR64 yang memiliki umur pendek 
dan daya produksi tinggi. Varietas ini diperoleh dari radiasi dan seleksi biji 
padi. 
2. Adanya pola tanam hidroponik, yaitu sistem tanam tanpa menggunakan 
media tanah. 
3. Adanya tanaman yang tahan hama.Misalnya, tanaman tembakau yang tahan 
terhadap penyakit TMV (Tobacco Mozaik Virus) dengan cara rekayasa genetik. 
4. Dihasilkannya bioinsektisida dari mikroba, Bacillus thuringensis (Bt) 
merupkan salah satu jenis bakteri yang mampu menghasilkan racun atau toksin 
yang mampu membunuh serangga.
Bioteknologi dalam Bidang Pertambangan 
Penggunaan mikroorganisme dalam pemisahan logam dari bijihnya, 
misalnya oleh Thiobacillus oxidans dan Thiobacillus ferrooxidans. 
Skema pemurnian logam
Bioteknologi Bahan Alternatif 
Gas bio dihasilkan dari penguraian senyawa organik oleh bakteri metan 
(Methanobacter) yang dilakukan secara anaerob. 
gas metan 
Dengan melalui reaksi di atas 
penguraian glukosa dihasilkan 
gas bio dalam bentuk gas metan 
yang dapat dijadikan sebagai 
bahan bakar pengganti 
kayu dan minyak tanah. 
Fermentor gas bio
Bioteknologi dalam pembuatan Antibiotik 
Antibiotik: senyawa atau zat yang dihasilkan suatu organisme yang mampu 
menghambat pertumbuhan organisme lain. 
Orang yang pertama kali menemukan antibiotik adalah Alexander Flemming yang 
menemukan penicilin dari jamur Penicillium notatum. 
Berikut adalah beberapa contoh antibiotik
Pembuatan Vaksin 
Vaksin: mikroorganisme 
atau bagian dari suatu 
mikroorganisme yang telah 
dilemahkan sehingga tidak 
membahayakan. 
Vaksin bisa berasal 
dari mikroorganisme 
yang telah dilemahkan atau 
dimatikan bahkan berasal dari 
zat yang dihasilkan mikro– 
organisme tersebut kemudian 
dilemahkan.
Proses Pembuatan Insulin 
Tahap-tahapnya adalah sebagai berikut: 
Pembuatan 
Insulin 
1. Tahap pertama dalam membuat bakteria yang bisa menghasilkan insulin 
adalah dengan mengisolasi plasmid pada bakteri tersebut yang akan 
direkayasa. Plasmid adalah materi genetik berupa DNA yang terdapat pada 
bakteria namun tidak tergantung pada kromosom karena tidak berada di 
dalam kromosom. 
2. Kemudian plasmid tersebut dipotong dengan menggunakan enzim di tempat 
tertentu sebagai calon tempat gen baru yang nantinya dapat membuat insulin. 
3. Gen yang dapat mengatur sekresi (pembuatan) insulin diambil dari kromosom 
yang berasal dari sel manusia. 
4. Gen yang telah dipotong dari kromosom sel manusia itu kemudian ‘direkatkan’ 
di plasmid tadi tepatnya di tempat bolong yang tersedia setelah dipotong tadi. 
5. Plasmid yang sudah disisipi gen manusia itu kemudian dimasukkan kembali ke 
dalam bakteria. 
6. Bakteria yang telah mengandung gen manusia itu selanjutnya berkembang 
biak dan menghasilkan insulin yang dibutuhkan.
Bioteknologi modern 
Adalah praktik bioteknologi yang diperkaya dengan teknik 
rekayasa genetika ( suatu teknik manipulasi materi genetikal 
Cirinya berkebalikan dengan biotek tradisional ditambah dengan 
menerapkan teknik Aseptis. 
Teknik Aseptis adalah suatu cara kita pada waktu bekerja 
(praktik) yang selalu menjaga sterilitas ketika menangani 
pengkulturan mikroorganisme untuk mencegah kontaminasi 
terhadap kultur mikroorganisme yang diinginkan. 
Contoh dari bioteknologi modern ini yaitu tumbuhan yang kuat 
atau tahan terhadap hama dan penyakit serta buahnya 
sifatnya tahan lama, bakteri penghasil antibiotik ataupun 
insulin.
Macam-macam Bioteknologi 
Modern 
Fermentasi 
Kultur Jaringan 
Rekayasa genetika 
Teknik Rekombinansi DNA/fusi gen 
Teknik Fusi protoplasma 
Kloning 
Hidroponik 
Aeroponik 
Kawin suntik
Bioteknologi Modern 
Kelebihan 
Perbaikan sifat genetik dilakukan secara terarah 
Dapat mengatasi kendala ketidaksesuaian genetik 
Hasil dapat diperhitungan 
Dapat menghasilkan jasad baru dengan sifat baru yang tidak ada 
pada jasad alami 
Dapat memperpendek jangka waktu pengembangan galur tanaman 
baru 
Dapat meningkatkan kualitas 
Kekurangan 
Relatif mahal 
Memerlukan kecanggihan teknologi 
Pengaruh jangka panjang belum diketahui
REKAYASA GENETIKA 
1 
2 
3
Teknologi rekayasa genetika merupakan 
transplantasi atau pencangkokan satu gen 
lainnya dimana dapat bersifat antar gen 
dan dapat pula lintas gen yang bertujuan 
untuk mendapatkan produk baru yang 
unggul dengan membuat DNA 
rekombinan. Rekayasa genetika juga 
diartikan sebagai perpindahan gen.
Ada dua komponen yang terlibat dalam rekaya 
genetika, antara lain: 
a. Plasmid adalah gen yang melingkar 
menyerupai cincin yang terdapat dalam sel, tak 
terikat pada kromosom. Keuntungan 
penggunaan plasmid adalah dapat di pindahkan 
dari satu sel ke sel yang lain, misalnya melalui 
cara transformasi
b. Enzim 
Dalam rekayasa genetika dikenal dua macam bahan kimia 
yang berperan penting. Kedua macam bahan kimia tersebut 
adalah enzim pemutus (retriksi endonuklease) dan 
enzimperekat (ligase). 
Enzim retriksi endonuklease merupakan enzim khusus dari 
bakteri yang berguna sebagai alat pertahanan tubuh. 
Misalnya untuk melawan DNA asing yang menyusup masuk, 
seperti yang berasal dari virus. Dalam dunia rekayasa 
genetika, enzim tersebut bertindak sebagai gunting biologi 
yang berfungsi untuk memotong/ menggunting rantai DNA 
pada tempat- tempat khusus.
Teknik Plasmid 
melalui teknik plasmid dalam rekayasa 
genetika tersebut, para ahli di bidang 
bioteknologi dapat mengembangkan 
tanaman transgenik yang resisten 
terhadap hama dan penyakit, adaptif 
terhadap kekeringan dan kondisi tanah 
yang tidak subur dan lain-lain.
Teknik hibridoma 
Tenik hibridoma adalah teknik pembuatan sel 
yang dihasilkan dari fusi antara sel limfosit B 
yang menghasilkan antibodi) dengan sel 
kanker yang memiliki karakter cepat 
membelah. Sifat dari sel hibridoma ini adalah 
imortal. 
Contoh : dalam pembuatan antibiotik 
monoknal.
Tahap-tahap : 
1. Menginjeksikan antigen ke tubuh kelinci 
atau tikus, kemudian limpanya dipisahkan 
2. Dilakukan peleburan sel-sel limpa 
dengan mieloma (sel kanker), sehingga 
sel limpa ini akan menghasilkan sel 
plasma higga sel antibiotik 
3. Kemudian sel antibiotik ini dikembangkan 
dan disuntikkan kembali pada hewan 
yang akan dikembangkan dengan kultur 
agar dihasilkan lebih banyak antibiotik
Terapi gen 
Terapi gen adalah teknik untuk mengoreksi gen-gen 
yang cacat yang bertanggung jawab 
terhadap suatu penyakit atau perbaikan kelainan 
genetik yang terjadi karena mutasi pada satu 
gen, seperti penyakit fibrosis sistik, dengan 
mempernaiki gennya.Penggunaan terapi gen 
pada penyakit tersebut dilakukan dengan 
memasukkan gen normal yang spesifik ke 
dalam sel yang memiliki gen mutan.
1. Menambahkan gen-gen normal ke dalam sel 
yang mengalami ketidaknormalan. 
2. Melenyapkan gen abnormal dengan gen normal 
dengan melakukan rekombinasi homolog. 
3. Mereparasi gen abnormal dengan cara mutasi 
balik selektif, sedemikian rupa sehingga akan 
mengembalikan fungsi normal gen tersebut. 
4. Mengendalikan regulasi ekspresi gen abnormal 
tersebut, lebih kea rah gagasan mencegah 
diekspresikannya gen-gen yang jelek atau 
abnormal, dikenal dengan istilah gene 
silencing.
Terapi Gen
Kloning (pengklonan) 
Kloning berasal dari kata Yunani kuno, 
clone yang berati ranting atau 
cangkokan. Dlaam bahasa inggris clone 
digunakan untuk menyebutkan 
sekelompok makhluk hidup yang 
dilahirkan tanpa proses seksual.
Tahap-tahap dalam kloning 
Mentransplantasikan inti sel kulit kedalam sel telur 
yang terlebih dahulu udah dibuang intinya/ 
dikeluarkan. 
Inti sel yang dimasukkan kedalam sel yang tidak 
memiliki inti, inti itu akan mengalami perkembangan 
menjadi embrio 
Kemudian memisahkan sel-sel embrio itu (fase 
bastula) dan tranplantasikan ke dalam sel telur katak 
lain yang inti selnya sudah dihilangkan atau dibuang. 
Maka akan lahir individu kloning tumbuh dari sel-sel 
telur itu
Transfer dalam rekayasa genetika 
1. Transfer Gen 
Kloning ini dilakukan dengan menyisipkan potongan gen yang 
dikehendaki dari suatu spesies lain sehingga spesies ke spesies 
lain sehingga spesies yang di klon tadi akan memiliki sifat 
tambahan sesuai dengan gen yang telah di sisipkan ke dalam 
sel tubuhnya. 
2. Transfer Embrio 
Transfer embrio ini dilakukan dengan jalan mengambil ovum 
kemudian membuahinya dengan sperma, setelah terjadi zigot 
yang akan berkembang menjadi embrio, embrio- embrio ini di 
transfer atau ditanam dalam rahim individu betina sampai lahir 
menjadi individu dewasa. 
3. Transfer Inti 
Prinsip dari transfer inti yaitu dengan memasukkan inti sel 
(nukleus) dari satu spesies ke dalam sel spesies lain yang 
sebelumnya inti selnya telah dibuang atau dikosongkan.
Contoh penerapan rekayasan genetika 
Proses PCR 1 
1 Pembuatan Insulin
PCR 
Polymerase chain reaction (PCR) merupakan teknik yang 
sangat berguna dalam membuat salinan DNA. PCR disebut 
juga suatu teknik perbanyakan (amplifikasi) potongan DNA 
secara in vitro pada daerah spesifik yang dibatasi oleh dua buah 
primer oligonukleotida.PCR memungkinkan sejum)lah kecil 
sekuens DNA tertentu(DNA rantai tunggal dan DNA 
templatnyadisalin (jutaan kali) untuk diperbanyak (ssehingga 
dapat dianalisis) atau dimodifikasi secara tertentu.
Tahap-tahap PCR 
 Tahap peleburan (melting) atau denaturasi. DNA untai ganda akan membuka menjadi dua 
untai tunggal. Hal ini disebabkan karena suhu denaturasi yang tinggi menyebabkan 
putusnya ikatan hidrogen diantara basa-basa yang komplemen. 
 Tahap penempelan atau annealing 
primer akan menuju daerah yang spesifik yang komplemen dengan urutan primer. Pada 
proses annealing ini, ikatan hidrogen akan terbentuk antara primer dengan urutan 
komplemen pada templat. Proses ini biasanya dilakukan pada suhu 50C – 60C. 
Selanjutnya, DNA polymerase akan berikatan sehingga ikatan hidrogen tersebut akan 
menjadi sangat kuat dan tidak akan putus kembali apabila dilakukan reaksi polimerisasi 
selanjutnya 
 Tahap pemanjangan atau elongasi 
Umumnya, reaksi polimerisasi atau perpanjangan rantai ini, terjadi pada suhu 72oC. Primer 
yang telah menempel tadi akan mengalami perpanjangan pada sisi 3’nya dengan 
penambahan dNTP yang komplemen dengan templat oleh DNA polimerase. 
Lepas tahap 3, siklus diulang kembali mulai tahap 1, proses terjadi secara berulang-ulang 
dan berkelanjutan
5` 3` 
3` 5` 
5` 3` 
3` 5` 
3` 
5` 
5` 
3` 
5` 
5` 
3` 
3` 
5` 3` 
3` 5` 
5` 3` 
3` 5` 
3` 5` 
5` 3` 
5` 3` 
3` 5` 
5` 3` 
3` 5` 
5` 3` 
3` 5` 
1 
2 
3 
4 
RNA polymerase 
primer 
DNA polymerase 
RNA polymerase 
DNA
Pembentukan 
Dalam pembuatan insuilinn asdaulalhi n 
hormon yang mengubah gklukosa 
menjadi glikogen yang berfungsi 
untuk mengatur kadar gula bersama 
hormon glukagon. Pembentukan 
insulin dengan menggunakan 
bakteri E. Coli (Escherrichia coli)

More Related Content

What's hot

Bioteknologi konvensional
Bioteknologi konvensionalBioteknologi konvensional
Bioteknologi konvensionalAlfi Yuliyanti
 
Sejarah perkembangan-bioteknologi
Sejarah perkembangan-bioteknologiSejarah perkembangan-bioteknologi
Sejarah perkembangan-bioteknologiAdy Setiawan
 
MUTASI KELAS XII-IPA
MUTASI KELAS XII-IPAMUTASI KELAS XII-IPA
MUTASI KELAS XII-IPAIrhuel_Abal2
 
Bab 4 reproduksi sel kelas XII SMA IPA
Bab 4  reproduksi sel kelas XII SMA IPABab 4  reproduksi sel kelas XII SMA IPA
Bab 4 reproduksi sel kelas XII SMA IPATezzara Clara Sutjipto
 
Perkembangbiakan pada manusia dan hewan
Perkembangbiakan pada manusia dan hewanPerkembangbiakan pada manusia dan hewan
Perkembangbiakan pada manusia dan hewanAhmad Ilhami
 
Penyimpangan Semu Hukum Mendel
Penyimpangan Semu Hukum MendelPenyimpangan Semu Hukum Mendel
Penyimpangan Semu Hukum Mendelevarahma70
 
Bioteknologi dalam bidang obat-obatan
Bioteknologi dalam bidang obat-obatanBioteknologi dalam bidang obat-obatan
Bioteknologi dalam bidang obat-obatanYunita Sari
 
Hereditas pada mansia
Hereditas pada mansiaHereditas pada mansia
Hereditas pada mansiaMey Sari
 
Biologi: Bakteri
Biologi: BakteriBiologi: Bakteri
Biologi: BakteriGian Angelo
 
Jalur metabolisme pada fungi
Jalur metabolisme pada fungiJalur metabolisme pada fungi
Jalur metabolisme pada fungiLaily Mastika
 
Bioteknologi pangan
Bioteknologi panganBioteknologi pangan
Bioteknologi panganYunita Sari
 
Metabolisme mikroba mikroorganisme
Metabolisme mikroba mikroorganismeMetabolisme mikroba mikroorganisme
Metabolisme mikroba mikroorganismeJun Mahardika
 
Contoh soal latihan biologi dan jawabannya
Contoh soal latihan biologi dan jawabannyaContoh soal latihan biologi dan jawabannya
Contoh soal latihan biologi dan jawabannyaRisca Wentiari
 
Rpp Project Based Learning Bioteknologi
Rpp Project Based Learning BioteknologiRpp Project Based Learning Bioteknologi
Rpp Project Based Learning BioteknologiSelly Noviyanty Yunus
 

What's hot (20)

Bioteknologi konvensional
Bioteknologi konvensionalBioteknologi konvensional
Bioteknologi konvensional
 
Sejarah perkembangan-bioteknologi
Sejarah perkembangan-bioteknologiSejarah perkembangan-bioteknologi
Sejarah perkembangan-bioteknologi
 
MUTASI KELAS XII-IPA
MUTASI KELAS XII-IPAMUTASI KELAS XII-IPA
MUTASI KELAS XII-IPA
 
Tugas ipa bioteknologi. 9 h
Tugas ipa bioteknologi. 9 hTugas ipa bioteknologi. 9 h
Tugas ipa bioteknologi. 9 h
 
Bab 4 reproduksi sel kelas XII SMA IPA
Bab 4  reproduksi sel kelas XII SMA IPABab 4  reproduksi sel kelas XII SMA IPA
Bab 4 reproduksi sel kelas XII SMA IPA
 
Perkembangbiakan pada manusia dan hewan
Perkembangbiakan pada manusia dan hewanPerkembangbiakan pada manusia dan hewan
Perkembangbiakan pada manusia dan hewan
 
Penyimpangan Semu Hukum Mendel
Penyimpangan Semu Hukum MendelPenyimpangan Semu Hukum Mendel
Penyimpangan Semu Hukum Mendel
 
Bioteknologi dalam bidang obat-obatan
Bioteknologi dalam bidang obat-obatanBioteknologi dalam bidang obat-obatan
Bioteknologi dalam bidang obat-obatan
 
Ppt. sel
Ppt. selPpt. sel
Ppt. sel
 
Hewan Transgenik
Hewan Transgenik Hewan Transgenik
Hewan Transgenik
 
Bab 7 evolusi XII SMA IPA
Bab 7 evolusi XII SMA IPABab 7 evolusi XII SMA IPA
Bab 7 evolusi XII SMA IPA
 
Hereditas pada mansia
Hereditas pada mansiaHereditas pada mansia
Hereditas pada mansia
 
Biologi: Bakteri
Biologi: BakteriBiologi: Bakteri
Biologi: Bakteri
 
Jalur metabolisme pada fungi
Jalur metabolisme pada fungiJalur metabolisme pada fungi
Jalur metabolisme pada fungi
 
Rekayasa genetika
Rekayasa genetikaRekayasa genetika
Rekayasa genetika
 
Bioteknologi pangan
Bioteknologi panganBioteknologi pangan
Bioteknologi pangan
 
Metabolisme mikroba mikroorganisme
Metabolisme mikroba mikroorganismeMetabolisme mikroba mikroorganisme
Metabolisme mikroba mikroorganisme
 
Contoh soal latihan biologi dan jawabannya
Contoh soal latihan biologi dan jawabannyaContoh soal latihan biologi dan jawabannya
Contoh soal latihan biologi dan jawabannya
 
Rpp Project Based Learning Bioteknologi
Rpp Project Based Learning BioteknologiRpp Project Based Learning Bioteknologi
Rpp Project Based Learning Bioteknologi
 
Bab 8 bioteknologi kelas XII SMA IPA
Bab 8 bioteknologi kelas XII SMA IPABab 8 bioteknologi kelas XII SMA IPA
Bab 8 bioteknologi kelas XII SMA IPA
 

Viewers also liked

pertanian organik_ Novia Anjani
pertanian organik_ Novia Anjanipertanian organik_ Novia Anjani
pertanian organik_ Novia AnjaniNovia Anjani
 
Sistem pertanian terpadu
Sistem pertanian terpaduSistem pertanian terpadu
Sistem pertanian terpaduIeke Ayu
 
Pertanian Organik
Pertanian OrganikPertanian Organik
Pertanian Organikdita wahyu
 
B i o t e k n o l o g y Kesya SMP Kristen Petra Jombang
B i o t e k n o l o g y Kesya SMP Kristen Petra JombangB i o t e k n o l o g y Kesya SMP Kristen Petra Jombang
B i o t e k n o l o g y Kesya SMP Kristen Petra Jombangjecqeline
 
Bioteknologi (2)
Bioteknologi (2)Bioteknologi (2)
Bioteknologi (2)astutirisa
 
Bioteknologi modern
Bioteknologi modernBioteknologi modern
Bioteknologi modernRio SapuTra
 
Bioteknologi
BioteknologiBioteknologi
Bioteknologihome
 

Viewers also liked (9)

pertanian organik_ Novia Anjani
pertanian organik_ Novia Anjanipertanian organik_ Novia Anjani
pertanian organik_ Novia Anjani
 
Sistem pertanian terpadu
Sistem pertanian terpaduSistem pertanian terpadu
Sistem pertanian terpadu
 
Pertanian Organik
Pertanian OrganikPertanian Organik
Pertanian Organik
 
B i o t e k n o l o g y Kesya SMP Kristen Petra Jombang
B i o t e k n o l o g y Kesya SMP Kristen Petra JombangB i o t e k n o l o g y Kesya SMP Kristen Petra Jombang
B i o t e k n o l o g y Kesya SMP Kristen Petra Jombang
 
Bioteknologi (2)
Bioteknologi (2)Bioteknologi (2)
Bioteknologi (2)
 
Bioteknologi modern
Bioteknologi modernBioteknologi modern
Bioteknologi modern
 
Bioteknologi
BioteknologiBioteknologi
Bioteknologi
 
Bioteknologi
Bioteknologi Bioteknologi
Bioteknologi
 
Bioteknologi
BioteknologiBioteknologi
Bioteknologi
 

Similar to Bioteknologi tradisional (konvensional)

Kelas 9G smp negeri 264 jakarta " bioteknologi bab6"
Kelas 9G  smp negeri 264 jakarta " bioteknologi bab6"Kelas 9G  smp negeri 264 jakarta " bioteknologi bab6"
Kelas 9G smp negeri 264 jakarta " bioteknologi bab6"Liana Susanti SMPN 248
 
"BAB 6 BIOTEKNOLOGI " Materi IPA SMPN 264 Jakarta
"BAB 6 BIOTEKNOLOGI " Materi IPA  SMPN 264 Jakarta  "BAB 6 BIOTEKNOLOGI " Materi IPA  SMPN 264 Jakarta
"BAB 6 BIOTEKNOLOGI " Materi IPA SMPN 264 Jakarta Liana Susanti SMPN 248
 
ppt bioteknologi.pptx semester dua kelas 9
ppt bioteknologi.pptx semester dua kelas 9ppt bioteknologi.pptx semester dua kelas 9
ppt bioteknologi.pptx semester dua kelas 9dewisartika6260
 
Bioteknologi IPA Kelas 9 SMP Ibrahimy 1 Sukorejo
Bioteknologi IPA Kelas 9  SMP Ibrahimy 1 SukorejoBioteknologi IPA Kelas 9  SMP Ibrahimy 1 Sukorejo
Bioteknologi IPA Kelas 9 SMP Ibrahimy 1 SukorejoZainulHasan13
 
kelas9bioteknologi-221217115700-9e0bccb5.pdf
kelas9bioteknologi-221217115700-9e0bccb5.pdfkelas9bioteknologi-221217115700-9e0bccb5.pdf
kelas9bioteknologi-221217115700-9e0bccb5.pdfKelasBiologi2
 
Bioteknologipptk Materi IPA Bab 6 by Desi Lola Rika Kelas 9H SMPN264 JAKARTA
Bioteknologipptk Materi IPA Bab 6 by Desi Lola Rika Kelas 9H SMPN264 JAKARTABioteknologipptk Materi IPA Bab 6 by Desi Lola Rika Kelas 9H SMPN264 JAKARTA
Bioteknologipptk Materi IPA Bab 6 by Desi Lola Rika Kelas 9H SMPN264 JAKARTALiana Susanti SMPN 248
 
Kelompok edelwis 9iSMPN 264 Jakarta "BAB 6 BIOTEKNOLOGI"
Kelompok edelwis 9iSMPN 264 Jakarta "BAB 6 BIOTEKNOLOGI"Kelompok edelwis 9iSMPN 264 Jakarta "BAB 6 BIOTEKNOLOGI"
Kelompok edelwis 9iSMPN 264 Jakarta "BAB 6 BIOTEKNOLOGI"Liana Susanti SMPN 248
 
Kelompok edelwis 9i kelas 9i smpn264 jakarta
Kelompok edelwis 9i kelas 9i smpn264 jakartaKelompok edelwis 9i kelas 9i smpn264 jakarta
Kelompok edelwis 9i kelas 9i smpn264 jakartaLiana Susanti SMPN 248
 
Kelompok 5 (1).pptx
Kelompok 5 (1).pptxKelompok 5 (1).pptx
Kelompok 5 (1).pptxDosmaHombing
 
BIOTEKNOLOGI-MAKALAH.docx
BIOTEKNOLOGI-MAKALAH.docxBIOTEKNOLOGI-MAKALAH.docx
BIOTEKNOLOGI-MAKALAH.docxIska Nangin
 
bab8-bioteknologi-150613043730-lva1-app6892.pptx
bab8-bioteknologi-150613043730-lva1-app6892.pptxbab8-bioteknologi-150613043730-lva1-app6892.pptx
bab8-bioteknologi-150613043730-lva1-app6892.pptxestereni
 
Presentation 2 biologi
Presentation 2 biologiPresentation 2 biologi
Presentation 2 biologisembarangwes
 
Ipa biologi (bioteknologi) kel.1 kelas ix a SMPN 264 Jaarta
Ipa biologi (bioteknologi) kel.1 kelas ix a SMPN 264 JaartaIpa biologi (bioteknologi) kel.1 kelas ix a SMPN 264 Jaarta
Ipa biologi (bioteknologi) kel.1 kelas ix a SMPN 264 JaartaLiana Susanti SMPN 248
 
Bioteknologi (1)
Bioteknologi (1)Bioteknologi (1)
Bioteknologi (1)astutirisa
 
Makalah Bioteknologi
Makalah BioteknologiMakalah Bioteknologi
Makalah BioteknologiFirdika Arini
 
BIOTEKNOLOGI TANAMAN PANGAN(1).docx
BIOTEKNOLOGI TANAMAN PANGAN(1).docxBIOTEKNOLOGI TANAMAN PANGAN(1).docx
BIOTEKNOLOGI TANAMAN PANGAN(1).docxssuser04c576
 

Similar to Bioteknologi tradisional (konvensional) (20)

Kelas 9G smp negeri 264 jakarta " bioteknologi bab6"
Kelas 9G  smp negeri 264 jakarta " bioteknologi bab6"Kelas 9G  smp negeri 264 jakarta " bioteknologi bab6"
Kelas 9G smp negeri 264 jakarta " bioteknologi bab6"
 
"BAB 6 BIOTEKNOLOGI " Materi IPA SMPN 264 Jakarta
"BAB 6 BIOTEKNOLOGI " Materi IPA  SMPN 264 Jakarta  "BAB 6 BIOTEKNOLOGI " Materi IPA  SMPN 264 Jakarta
"BAB 6 BIOTEKNOLOGI " Materi IPA SMPN 264 Jakarta
 
ppt bioteknologi.pptx semester dua kelas 9
ppt bioteknologi.pptx semester dua kelas 9ppt bioteknologi.pptx semester dua kelas 9
ppt bioteknologi.pptx semester dua kelas 9
 
Bioteknologi IPA Kelas 9 SMP Ibrahimy 1 Sukorejo
Bioteknologi IPA Kelas 9  SMP Ibrahimy 1 SukorejoBioteknologi IPA Kelas 9  SMP Ibrahimy 1 Sukorejo
Bioteknologi IPA Kelas 9 SMP Ibrahimy 1 Sukorejo
 
kelas9bioteknologi-221217115700-9e0bccb5.pdf
kelas9bioteknologi-221217115700-9e0bccb5.pdfkelas9bioteknologi-221217115700-9e0bccb5.pdf
kelas9bioteknologi-221217115700-9e0bccb5.pdf
 
Bioteknologi
BioteknologiBioteknologi
Bioteknologi
 
Bioteknologipptk Materi IPA Bab 6 by Desi Lola Rika Kelas 9H SMPN264 JAKARTA
Bioteknologipptk Materi IPA Bab 6 by Desi Lola Rika Kelas 9H SMPN264 JAKARTABioteknologipptk Materi IPA Bab 6 by Desi Lola Rika Kelas 9H SMPN264 JAKARTA
Bioteknologipptk Materi IPA Bab 6 by Desi Lola Rika Kelas 9H SMPN264 JAKARTA
 
Bioteknologi kel 3
Bioteknologi kel 3Bioteknologi kel 3
Bioteknologi kel 3
 
Kelompok edelwis 9iSMPN 264 Jakarta "BAB 6 BIOTEKNOLOGI"
Kelompok edelwis 9iSMPN 264 Jakarta "BAB 6 BIOTEKNOLOGI"Kelompok edelwis 9iSMPN 264 Jakarta "BAB 6 BIOTEKNOLOGI"
Kelompok edelwis 9iSMPN 264 Jakarta "BAB 6 BIOTEKNOLOGI"
 
Kelompok edelwis 9i kelas 9i smpn264 jakarta
Kelompok edelwis 9i kelas 9i smpn264 jakartaKelompok edelwis 9i kelas 9i smpn264 jakarta
Kelompok edelwis 9i kelas 9i smpn264 jakarta
 
Kelompok 5 (1).pptx
Kelompok 5 (1).pptxKelompok 5 (1).pptx
Kelompok 5 (1).pptx
 
Ipa bioteknologi ix h new
Ipa bioteknologi ix h newIpa bioteknologi ix h new
Ipa bioteknologi ix h new
 
BIOTEKNOLOGI-MAKALAH.docx
BIOTEKNOLOGI-MAKALAH.docxBIOTEKNOLOGI-MAKALAH.docx
BIOTEKNOLOGI-MAKALAH.docx
 
bab8-bioteknologi-150613043730-lva1-app6892.pptx
bab8-bioteknologi-150613043730-lva1-app6892.pptxbab8-bioteknologi-150613043730-lva1-app6892.pptx
bab8-bioteknologi-150613043730-lva1-app6892.pptx
 
Presentation 2 biologi
Presentation 2 biologiPresentation 2 biologi
Presentation 2 biologi
 
Ipa biologi (bioteknologi) kel.1 kelas ix a SMPN 264 Jaarta
Ipa biologi (bioteknologi) kel.1 kelas ix a SMPN 264 JaartaIpa biologi (bioteknologi) kel.1 kelas ix a SMPN 264 Jaarta
Ipa biologi (bioteknologi) kel.1 kelas ix a SMPN 264 Jaarta
 
Bioteknologi (1)
Bioteknologi (1)Bioteknologi (1)
Bioteknologi (1)
 
Makalah Bioteknologi
Makalah BioteknologiMakalah Bioteknologi
Makalah Bioteknologi
 
BIOTEKNOLOGI TANAMAN PANGAN(1).docx
BIOTEKNOLOGI TANAMAN PANGAN(1).docxBIOTEKNOLOGI TANAMAN PANGAN(1).docx
BIOTEKNOLOGI TANAMAN PANGAN(1).docx
 
bioteknologi
bioteknologibioteknologi
bioteknologi
 

Recently uploaded

PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024budimoko2
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 

Recently uploaded (20)

PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 

Bioteknologi tradisional (konvensional)

  • 1. BIOTEKNOLOGI Disusun oleh : -Diana Astuti -Faqur Rahman -Hildegardis -Maya arditia -Supriyadi Yusuf -Tina Dwi Rahayu
  • 2. Penerapan prinsip-prinsip biologi, biokimia, dan rekayasa dalam mengolah suatu bahan dengan memanfaatkan organisme hidup dan komponen-komponennya untuk menghasilkan barang dan jasa yang bermanfaat bagi manusia
  • 3. Bioteknologi Tradisional (Konvensional) Apabila kita kaji bersama, sebenarnya bioteknologi sudah diterapkan sejak dahulu, misalnya adanya minuman sejenis bir dan anggur. Minuman ini merupakan minuman yang berasal dari proses fermentasi (peragian) dari penggunaan jasad hidup seperti bakteri dan jamur. Penggunaan bakteri dan jamur ini dimanfaatkan dengan kemampuan metabolismenya untuk mensintesis suatu produk tertentu yang bermanfaat bagi manusia.
  • 4. Pengertiannya Bioteknologi tradisional merupakan bioteknologi yang memanfaatkan mikroba, proses biokimia dan proses genetik secara alami, misalnya mutasi dan rekombinasi genetik. Tahukah Anda bahwa aplikasi bioteknologi tradisional mencakup berbagai aspek kehidupan manusia, yaitu aspek pangan, peternakan, pertanian, dan kesehatan.
  • 5. Pangan Berikut ini contoh dari bioteknologi tradisional di bidang pangan, antara lain sebagai berikut. a. Tempe, bahan dasar dari kedelai, merupakan hasil fermentasi dari jamur Rhizopus. b. Tape, bahan dasarnya singkong atau beras ketan, merupakan hasil fermentasi dari Saccharomyces cereviceae. c. Kecap, bahan dasarnya kacang kedelai hasil, fermentasi dari jamur Aspergillus.
  • 7. Peternakan Pada bidang peternakan misalnya: a. hasil mutasi alam yang menghasilkan domba ankon, yaitu domba yang berkaki pendek dan bengkok; b. sapi Jersey yang dapat menghasilkan susu dan kandungan krim yang lebih bagus.
  • 9. Pertanian Beberapa contoh bioteknologi tradisional di bidang pertanian adalah: a. hidroponik, tentu Anda sudah mengetahui hidroponik merupakan cara bercocok tanam tanpa menggunakan tanah, tetapi dengan media air sebagai pengganti tanah untuk pertumbuhan tanaman, b. tanaman jenis mustard alami yang diteliti yang dapat menghasilkan tanaman, kubis, kembang kol, dan lain sebagainya.
  • 10. Skema hidroponik Contoh bercocok tanam menggunakan sistem hidroponik
  • 11. 1. Memakai makhluk hidup secara langsung 2. Tanpa didasari prinsip ilmiah 3. Berdasarkan keteram-pilan yg diwariskan turun-temurun 4. Tidak diproduksi secara masal 1. Memakai makhluk hi-dup dan komponen-nya secara langsung 2. Menggunakan prinsip-prinsip ilmiah 3. Hasil pengkajian berbagi disiplin ilmu yang mendalam 4. Diproduksi secara masal
  • 12. Bioteknologi dalam Produksi Pangan Di sekitar kita banyak sekali kita jumpai jenis makanan dan minuman yang prosesnya dibantu oleh mikroorganisme. Perhatikan tabel di bawah! No. Nama Produk Nama Mikroorganisme 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Kecap Tempe Oncom Tapai Yoghurt Nata de coco Mentega Keju Aspergillus wentii Rhizopus oryzae Neurospora sitophila Saccharomyces cerevisiae Streptococcus thermophillus Lactobacillus bulgaricus Acetobacter xylinum Streptococcus lactis Leuconostoc cremoris Lactobacillus lactis Lactobacillus casei Propionibacterium
  • 13. Bioteknologi dalam Bidang Pertanian Aplikasi bioteknologi dalam bidang pertanian: 1. Telah ditemukannya berbagai varietas bibit tahan hama serta tanaman yang tahan terhadap hama. Misalnya, bibit padi IR64 yang memiliki umur pendek dan daya produksi tinggi. Varietas ini diperoleh dari radiasi dan seleksi biji padi. 2. Adanya pola tanam hidroponik, yaitu sistem tanam tanpa menggunakan media tanah. 3. Adanya tanaman yang tahan hama.Misalnya, tanaman tembakau yang tahan terhadap penyakit TMV (Tobacco Mozaik Virus) dengan cara rekayasa genetik. 4. Dihasilkannya bioinsektisida dari mikroba, Bacillus thuringensis (Bt) merupkan salah satu jenis bakteri yang mampu menghasilkan racun atau toksin yang mampu membunuh serangga.
  • 14. Bioteknologi dalam Bidang Pertambangan Penggunaan mikroorganisme dalam pemisahan logam dari bijihnya, misalnya oleh Thiobacillus oxidans dan Thiobacillus ferrooxidans. Skema pemurnian logam
  • 15. Bioteknologi Bahan Alternatif Gas bio dihasilkan dari penguraian senyawa organik oleh bakteri metan (Methanobacter) yang dilakukan secara anaerob. gas metan Dengan melalui reaksi di atas penguraian glukosa dihasilkan gas bio dalam bentuk gas metan yang dapat dijadikan sebagai bahan bakar pengganti kayu dan minyak tanah. Fermentor gas bio
  • 16. Bioteknologi dalam pembuatan Antibiotik Antibiotik: senyawa atau zat yang dihasilkan suatu organisme yang mampu menghambat pertumbuhan organisme lain. Orang yang pertama kali menemukan antibiotik adalah Alexander Flemming yang menemukan penicilin dari jamur Penicillium notatum. Berikut adalah beberapa contoh antibiotik
  • 17. Pembuatan Vaksin Vaksin: mikroorganisme atau bagian dari suatu mikroorganisme yang telah dilemahkan sehingga tidak membahayakan. Vaksin bisa berasal dari mikroorganisme yang telah dilemahkan atau dimatikan bahkan berasal dari zat yang dihasilkan mikro– organisme tersebut kemudian dilemahkan.
  • 18. Proses Pembuatan Insulin Tahap-tahapnya adalah sebagai berikut: Pembuatan Insulin 1. Tahap pertama dalam membuat bakteria yang bisa menghasilkan insulin adalah dengan mengisolasi plasmid pada bakteri tersebut yang akan direkayasa. Plasmid adalah materi genetik berupa DNA yang terdapat pada bakteria namun tidak tergantung pada kromosom karena tidak berada di dalam kromosom. 2. Kemudian plasmid tersebut dipotong dengan menggunakan enzim di tempat tertentu sebagai calon tempat gen baru yang nantinya dapat membuat insulin. 3. Gen yang dapat mengatur sekresi (pembuatan) insulin diambil dari kromosom yang berasal dari sel manusia. 4. Gen yang telah dipotong dari kromosom sel manusia itu kemudian ‘direkatkan’ di plasmid tadi tepatnya di tempat bolong yang tersedia setelah dipotong tadi. 5. Plasmid yang sudah disisipi gen manusia itu kemudian dimasukkan kembali ke dalam bakteria. 6. Bakteria yang telah mengandung gen manusia itu selanjutnya berkembang biak dan menghasilkan insulin yang dibutuhkan.
  • 19. Bioteknologi modern Adalah praktik bioteknologi yang diperkaya dengan teknik rekayasa genetika ( suatu teknik manipulasi materi genetikal Cirinya berkebalikan dengan biotek tradisional ditambah dengan menerapkan teknik Aseptis. Teknik Aseptis adalah suatu cara kita pada waktu bekerja (praktik) yang selalu menjaga sterilitas ketika menangani pengkulturan mikroorganisme untuk mencegah kontaminasi terhadap kultur mikroorganisme yang diinginkan. Contoh dari bioteknologi modern ini yaitu tumbuhan yang kuat atau tahan terhadap hama dan penyakit serta buahnya sifatnya tahan lama, bakteri penghasil antibiotik ataupun insulin.
  • 20. Macam-macam Bioteknologi Modern Fermentasi Kultur Jaringan Rekayasa genetika Teknik Rekombinansi DNA/fusi gen Teknik Fusi protoplasma Kloning Hidroponik Aeroponik Kawin suntik
  • 21. Bioteknologi Modern Kelebihan Perbaikan sifat genetik dilakukan secara terarah Dapat mengatasi kendala ketidaksesuaian genetik Hasil dapat diperhitungan Dapat menghasilkan jasad baru dengan sifat baru yang tidak ada pada jasad alami Dapat memperpendek jangka waktu pengembangan galur tanaman baru Dapat meningkatkan kualitas Kekurangan Relatif mahal Memerlukan kecanggihan teknologi Pengaruh jangka panjang belum diketahui
  • 23. Teknologi rekayasa genetika merupakan transplantasi atau pencangkokan satu gen lainnya dimana dapat bersifat antar gen dan dapat pula lintas gen yang bertujuan untuk mendapatkan produk baru yang unggul dengan membuat DNA rekombinan. Rekayasa genetika juga diartikan sebagai perpindahan gen.
  • 24. Ada dua komponen yang terlibat dalam rekaya genetika, antara lain: a. Plasmid adalah gen yang melingkar menyerupai cincin yang terdapat dalam sel, tak terikat pada kromosom. Keuntungan penggunaan plasmid adalah dapat di pindahkan dari satu sel ke sel yang lain, misalnya melalui cara transformasi
  • 25. b. Enzim Dalam rekayasa genetika dikenal dua macam bahan kimia yang berperan penting. Kedua macam bahan kimia tersebut adalah enzim pemutus (retriksi endonuklease) dan enzimperekat (ligase). Enzim retriksi endonuklease merupakan enzim khusus dari bakteri yang berguna sebagai alat pertahanan tubuh. Misalnya untuk melawan DNA asing yang menyusup masuk, seperti yang berasal dari virus. Dalam dunia rekayasa genetika, enzim tersebut bertindak sebagai gunting biologi yang berfungsi untuk memotong/ menggunting rantai DNA pada tempat- tempat khusus.
  • 26.
  • 27. Teknik Plasmid melalui teknik plasmid dalam rekayasa genetika tersebut, para ahli di bidang bioteknologi dapat mengembangkan tanaman transgenik yang resisten terhadap hama dan penyakit, adaptif terhadap kekeringan dan kondisi tanah yang tidak subur dan lain-lain.
  • 28.
  • 29. Teknik hibridoma Tenik hibridoma adalah teknik pembuatan sel yang dihasilkan dari fusi antara sel limfosit B yang menghasilkan antibodi) dengan sel kanker yang memiliki karakter cepat membelah. Sifat dari sel hibridoma ini adalah imortal. Contoh : dalam pembuatan antibiotik monoknal.
  • 30. Tahap-tahap : 1. Menginjeksikan antigen ke tubuh kelinci atau tikus, kemudian limpanya dipisahkan 2. Dilakukan peleburan sel-sel limpa dengan mieloma (sel kanker), sehingga sel limpa ini akan menghasilkan sel plasma higga sel antibiotik 3. Kemudian sel antibiotik ini dikembangkan dan disuntikkan kembali pada hewan yang akan dikembangkan dengan kultur agar dihasilkan lebih banyak antibiotik
  • 31.
  • 32. Terapi gen Terapi gen adalah teknik untuk mengoreksi gen-gen yang cacat yang bertanggung jawab terhadap suatu penyakit atau perbaikan kelainan genetik yang terjadi karena mutasi pada satu gen, seperti penyakit fibrosis sistik, dengan mempernaiki gennya.Penggunaan terapi gen pada penyakit tersebut dilakukan dengan memasukkan gen normal yang spesifik ke dalam sel yang memiliki gen mutan.
  • 33. 1. Menambahkan gen-gen normal ke dalam sel yang mengalami ketidaknormalan. 2. Melenyapkan gen abnormal dengan gen normal dengan melakukan rekombinasi homolog. 3. Mereparasi gen abnormal dengan cara mutasi balik selektif, sedemikian rupa sehingga akan mengembalikan fungsi normal gen tersebut. 4. Mengendalikan regulasi ekspresi gen abnormal tersebut, lebih kea rah gagasan mencegah diekspresikannya gen-gen yang jelek atau abnormal, dikenal dengan istilah gene silencing.
  • 35.
  • 36. Kloning (pengklonan) Kloning berasal dari kata Yunani kuno, clone yang berati ranting atau cangkokan. Dlaam bahasa inggris clone digunakan untuk menyebutkan sekelompok makhluk hidup yang dilahirkan tanpa proses seksual.
  • 37. Tahap-tahap dalam kloning Mentransplantasikan inti sel kulit kedalam sel telur yang terlebih dahulu udah dibuang intinya/ dikeluarkan. Inti sel yang dimasukkan kedalam sel yang tidak memiliki inti, inti itu akan mengalami perkembangan menjadi embrio Kemudian memisahkan sel-sel embrio itu (fase bastula) dan tranplantasikan ke dalam sel telur katak lain yang inti selnya sudah dihilangkan atau dibuang. Maka akan lahir individu kloning tumbuh dari sel-sel telur itu
  • 38.
  • 39. Transfer dalam rekayasa genetika 1. Transfer Gen Kloning ini dilakukan dengan menyisipkan potongan gen yang dikehendaki dari suatu spesies lain sehingga spesies ke spesies lain sehingga spesies yang di klon tadi akan memiliki sifat tambahan sesuai dengan gen yang telah di sisipkan ke dalam sel tubuhnya. 2. Transfer Embrio Transfer embrio ini dilakukan dengan jalan mengambil ovum kemudian membuahinya dengan sperma, setelah terjadi zigot yang akan berkembang menjadi embrio, embrio- embrio ini di transfer atau ditanam dalam rahim individu betina sampai lahir menjadi individu dewasa. 3. Transfer Inti Prinsip dari transfer inti yaitu dengan memasukkan inti sel (nukleus) dari satu spesies ke dalam sel spesies lain yang sebelumnya inti selnya telah dibuang atau dikosongkan.
  • 40. Contoh penerapan rekayasan genetika Proses PCR 1 1 Pembuatan Insulin
  • 41. PCR Polymerase chain reaction (PCR) merupakan teknik yang sangat berguna dalam membuat salinan DNA. PCR disebut juga suatu teknik perbanyakan (amplifikasi) potongan DNA secara in vitro pada daerah spesifik yang dibatasi oleh dua buah primer oligonukleotida.PCR memungkinkan sejum)lah kecil sekuens DNA tertentu(DNA rantai tunggal dan DNA templatnyadisalin (jutaan kali) untuk diperbanyak (ssehingga dapat dianalisis) atau dimodifikasi secara tertentu.
  • 42. Tahap-tahap PCR  Tahap peleburan (melting) atau denaturasi. DNA untai ganda akan membuka menjadi dua untai tunggal. Hal ini disebabkan karena suhu denaturasi yang tinggi menyebabkan putusnya ikatan hidrogen diantara basa-basa yang komplemen.  Tahap penempelan atau annealing primer akan menuju daerah yang spesifik yang komplemen dengan urutan primer. Pada proses annealing ini, ikatan hidrogen akan terbentuk antara primer dengan urutan komplemen pada templat. Proses ini biasanya dilakukan pada suhu 50C – 60C. Selanjutnya, DNA polymerase akan berikatan sehingga ikatan hidrogen tersebut akan menjadi sangat kuat dan tidak akan putus kembali apabila dilakukan reaksi polimerisasi selanjutnya  Tahap pemanjangan atau elongasi Umumnya, reaksi polimerisasi atau perpanjangan rantai ini, terjadi pada suhu 72oC. Primer yang telah menempel tadi akan mengalami perpanjangan pada sisi 3’nya dengan penambahan dNTP yang komplemen dengan templat oleh DNA polimerase. Lepas tahap 3, siklus diulang kembali mulai tahap 1, proses terjadi secara berulang-ulang dan berkelanjutan
  • 43. 5` 3` 3` 5` 5` 3` 3` 5` 3` 5` 5` 3` 5` 5` 3` 3` 5` 3` 3` 5` 5` 3` 3` 5` 3` 5` 5` 3` 5` 3` 3` 5` 5` 3` 3` 5` 5` 3` 3` 5` 1 2 3 4 RNA polymerase primer DNA polymerase RNA polymerase DNA
  • 44. Pembentukan Dalam pembuatan insuilinn asdaulalhi n hormon yang mengubah gklukosa menjadi glikogen yang berfungsi untuk mengatur kadar gula bersama hormon glukagon. Pembentukan insulin dengan menggunakan bakteri E. Coli (Escherrichia coli)