Berdasarkan literature review 14 artikel tentang hubungan pola makan dan peran orang tua dengan stunting pada balita di Indonesia, didapatkan hasil bahwa sebagian besar artikel menunjukkan adanya hubungan antara pola makan dan peran orang tua dengan stunting, meskipun beberapa artikel tidak menemukan hubungan tersebut.
1. LITERATURE REVIEW : HUBUNGAN POLA MAKAN DAN PERAN
ORANG TUA DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA DI
INDONESIA
SAHARAN
0101180042
PROGRAM STUDI S1 KESEHATAN MASYARAKAT
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATANRESPATI
TASIKMALAY
A 2022
2. BAB II
TINJAUANPUST
AKA
A. Stunting
B. Alur Pikir Penelitian
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
D. Manfaat
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Desain Penelitian
B. Tahapan dan
Teknik Penelitian
BAB IV
HASIL PENELITIAN
BAB VI
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
B. Saran
BAB V
PEMBAHASAN
A. Hubungan Pola Makan dengan Kejadian Stunting
B. Hubungan Peran Orang Tua dengan Kejadian Stunting
3. A
Latar
Belakang
Persentase Stunting
di Indonesia
Pemerintah Indonesia berupaya menurunkan jumlah
stunting dengan melaksanakan program nasional
pengurangan stunting
24,1%
Target persentase stunting
di Indonesia pada 2020
Target Penurunan Stunting
27,5%
PENDAHULUAN
Pada tahun 2017 sebanyak 22,2% atau sekitar
150,8 juta balitadi dunia mengalamistunting
30,8%
29,6%
29%
27,67%
Tahun Tahun
Tahun Tahun
2015 2016 2017 2018
Tahun
2019
4. Lanjutan …
Rumusan
Masalah
B Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah
bagaimana hubungan pola makan dan peran
orang tua dengan kejadian stunting pada balita
di Indonesia?
C
Tujuan
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
hubungan pola makan dan peran orang tua dengan
kejadian stunting pada balita di Indonesia
5. D
Manfaat
1. ManfaatTeoritis
2. ManfaatPraktis
a. BagiMasyarakat
b. Bagi Pemegang
Program
Kesehatan
c. BagiInstitusi
1. Manfaat T
eoritis
Hasil penelitian ini akan berkontribusi terhadap pengembangan ilmu
pengetahuan kesehatan masyarakat dalam bidang gizi yang berkaitan
dengan kejadian stunting.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Masyarakat
Penelitian Literature review ini diharapkan dapat menjadi informasi
kesehatan dan pengetahuan pada masyarakat mengenai hubungan pola
makan dan peran orang tua dengan kejadian stunting pada balita di
Indonesia, sehingga ibu melakukan upaya pencegahan stunting pada
balita.
b. Bagi Pemegang Program Kesehatan
Dapat dijadikan sebagai bahan dasar dalam penyusunan program
perencanaan kegiatan pencegahan stunting.
c. Bagi Institusi
Bagi STIKes Respati hasil penelitian ini sebagai wujud pelaksanaan Tri
Dharma perguruan tinggi melalui kegiatan tugas akhir mahasiswa dan
menambah pustaka bacaan khususnya dalam bidang ilmu gizi
kesehatan masyarakat.
6. BAB II
TINJAUAN PUST
AKA
DefinisiStunting
“Stunting adalah suatu keadaan pertumbuhan yang gagal terhadap anak
berumur kurang dari lima tahun karena gizi kronis yang tidak cukup dan
terjadinya infeksi yang sering terjadi terutama sekali dalam waktu 1.000
Hari Pertama Kehidupan, yaitu mulai dari sebuah bakal bayi/janin ke
umur dua puluh tiga bulan anak. Stunting (kerdil) merupakan gangguan
tumbuh di anak-anak antara umur, tinggi badan, dan berat badan tidak
seimbang.
—TNP2K, 2018
7. “Dampak Stunting”
1
a. Terganggunya Perkembangan Otak
b. Pertumbuhan Fisik
c. Kecerdasan dan Gangguan Metabolisme pada Tubuh
2
a. Mudah Sakit
b. Postur Tubuh Yang Tidak Optimal Saat Dewasa
c. Munculnya Penyakit Diabetes, Penyakit
Kardiovaskuler
d. Kualitas Kerja Yang Kurang Baik Sehingga Membuat
Produktivitas Menjadi Rendah
e. Menurunnya Kesehatan Reproduksi Fungsional
Dampak Jangka Pendek Dampak Jangka Panjang
Sumber : Kemenkes RI, 2018
8. Alur Pikir Penelitian
Stunting
Faktor-faktor yang mempengaruhi
terjadinya stunting
8.
Pola makan
1. Pendapatankeluarga
2. Tingkatpendidikanorang tua
3. ASI eksklusif
4. Berat badanlahir
5.
6. Pelayanankesehatandan kesehatan
lingkungan
7. Penyakitinfeksi
Peranorangtua
9. BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Desain Penelitian
Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian
kuantitatif dengan desain Literature review.
A
B T
ahapandan T
eknik Penelitian
TempatPenelitian
Artikel dengan tempat penelitian ini
dilaksanakan di Indonesia
Waktu Penelitian
Artikel yang akan direview memiliki rentang
waktu 5 tahun terakhir, yaitu tahun 2018-2022
Penelusuran
Jurnal
Database Online Google
Scholar
KalimatKunci HubunganPola MakanDan
Peran Orang Tua Dengan
KejadianStunting
Jurnal
Berbahasa
BahasaIndonesia
BatasanTahun 2018 – 2022
Jurnal Yang Artikel Penelitian Original
Dianalisis (Bukan Review Penelitian)
Diakses Fulltext Dalam Format
Pdf
SubjekPenelitian Ibu yang memiliki balita di
Indonesia
JenisPenelitian Kuantitatif
Crossectional
control
Dengan
dan
Desain
Case
Lokasi Penelitian Indonesia
1
2
10. Pemilihan literature dilakukan dengan beberapa tahap,
yaitu:
a. Peneliti membuka halaman database online google scholar
kemudian mencari artikel dengan kalimat kunci: hubungan pola
makan dan peran orang tua dengan kejadian stunting
b. Peneliti membatasi tahun penelitian artikel dari tahun 2018-
2022.
c. Peneliti kemudian melakukan screening (menyaring) artikel
berdasarkanjuduldan abstrak.
d. Peneliti kemudian menyaring artikel dengan membaca teks
secarakeseluruhan.
e. Kemudian peneliti mengelompokkan artikel yang sesuai
dengan kriteria yangdiinginkan
Artikel penelitian yang sesuai dengan kriteria inklusi dibuat
ringkasan menggunakan matriks sintesis (synthesis matrix)
berbentuk tabel/diagram yang digunakan peneliti untuk
mengelompokkan dan mengklasifikasi argumen dari beberapa artikel
dan mengkombinasikan berbagai elemen untuk
mendapatkan kesan/simpulan terhadap keseluruhan artikel secara
umum.
Selanjutnya melakukan analisis terhadap data yang sudah
terkumpul dan dibuat ringkasan kemudian dicari persamaan
(compare) dan perbedaannya (contrast) untuk selanjutnya dibahas
untuk menarik kesimpulan (criticize) berdasarkan artikel yang dibaca.
3 PemilihanLiterature
11. Hasil penelusuran artikel dengan search Google Scholar dengan
memasukkan kata kunci “pola makan, peran orang tua,
stunting”
(n=4.290)
Hasil penelusuran artikel dengan search Google Scholar dengan
menambahkan kategori “di Indonesia”
(n=4.190)
Hasil penelusuran artikel dengan search Google Scholar dengan
menambahkanrentang waktu Tahun 2018-2022
(n=3.430)
Hasil penelusuran artikel dengan search Google Scholar yang dapat
diakses secara Full texts
(n=32 )
Dipilih dan dibaca metode yang sesuai dengan kriteria inklusi (bukan
literature review, jenis penelitian kuantitatif analitik dengan pendekatan case
control, dan cross sectional serta sasaran penelitian Ibu yang memiliki Balita)
(n=14 )
12. BAB IV
HASIL PENELITIAN
Berdasarkan hasil analisis didapatkanbahwa dari 14 artikel yangakan direview, terdapat:
5 buahartikel yangmenyatakan terdapat hubungan antarapola makandengan kejadianstunting pada balita
1 buah artikel yang menyatakan tidak terdapat hubungan antara pola makan dengan kejadian stunting pada balita
5 buahartikel yang menyatakan terdapat hubungan antara peran orang tua dengan kejadian stunting pada balita
3 buah artikel yang menyatakan tidak terdapat hubungan antara peran orang tua dengan kejadian stunting pada balita
13. A
Hubungan
PolaMakan
dengan
Kejadian
Stunting
Pola makan pada balita sangat berperan dalam proses pertumbuhan pada balita, karena
dalam makanan banyak mengandung gizi. Gizi bagian yang sangat penting dalam pertumbuhan
berkaitan dengan kesehatan dan kecerdasan. Jika pola makan pada balita tidak tercapai
dengan baik, maka pertumbuhan balita juga akan terganggu, tubuh kurus, gizi buruk dan
bahkan bisa terjadi balita stunting, sehingga pola makan yang baik juga perlu dikembangkan
untuk menghindari zat gizi kurang.
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Ni’matul Lailiyah, dkk (2021)
yang menyatakan bahwa faktor pola makan merupakan faktor yang berhubungan dengan
kejadian stunting pada balita dengan (p=0.013). Penelitian lain juga yang
dilakukan oleh Farras Hanin Lubna Widanti, dkk (2019) menyatakan bahwa b a l i t a yang
memiliki pola makan kurang tentang gizi berisiko 9,5 kali lebih besar akan berisiko mengalami
stunting.
BAB V PEMBAHASAN
14. Diketahui bahwa hubungan pola makan pada anak usia balita dengan kejadian stunting di wilayah kerja Puskesmas Baki
(p value 0,192). Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Fitri (2018) menunjukkan tidak adanya hubungan
yang bermakna antara pola makan pada anak dengan kejadian stunting pada anak usia 6-24 bulan (p value 0,861).
6 responden balita stunting (18,8%) di Desa Ngrombo mengalami pola makan tepat. Sedangkan balita stunting yang
mengalami pola makan tidak tepat sebanyak 26 responden (81,3%).
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Fatonah (2020) yang dilakukan di wilayah kerja Puskesmas
Leuwigajah Cimahi Selatan sebagian orang tua memiliki pola pemberian makan kategori kurang baik sebesar 63,9% dan
pola pemberian makan kategori baik sebesar 29,4%.
Hal ini tidak sejalan dengan hasil penelitian oleh Wahyu (2018) yang dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Air Dingin
Padang bahwa pola pemberian makan sebagian besar pada kategori baik sebesar 58,4% sedangkan pada kategori kurang
sebesar 41,6%.
15. D
Hubungan
Peran
Orang Tua
dengan
Kejadian
Stunting
Peran orang tua sangat penting dalam pemenuhan gizi pada balita dengan
memperhatikan frekuensi kuantitas dan kualitas makanan yang dikonsumsi balita. Dapat
dikatakan bahwa jika peran orang tua baik, maka pola makan anak akan terpantau dengan
baik serta persepsi tentang kesehatan terutama untuk pola makan pun menjadi baik pula.
Sejalan dengan penelitian Tasnim dan Dian Muslimin (2022) peran orang tua
berhubungan dengan kejadian stunting di Kabupaten Poso dengan OR=0,1 artinya orang
tua yang memiliki peran kurang baik berisiko untuk menderita stunting sebesar 0,1
dibandingkan dengan orang tua yang memiliki peran yang baik.
16. Peran orang tua menjadi masalah besar di wilayah kerja Puskesmas Reubee dimana proporsi para ibu yang tidak memberikan
peran baik lebih besar pada kelompok kasus yaitu 71,1% dibandingkan dengan kelompok kontrol sebesar 55,6%, sedangkan
para ibu yang memberikan peran baik lebih besar pada kelompok kontrol yaitu 44,4% dibandingkan dengan kelompok kasus
yaitu sebesar 28,9%.
Hasil perhitungan diperoleh Odds Ratio 0,50 (95% CI; 0,21-1,21). Ini menunjukkan bahwa peran orang tua tidak baik berisiko
0,50 kali terhadap Kejadian stunting dibandingkan dengan balita yang mendapat peran baik pada balita di wilayah kerja
Puskesmas Reubee kabupaten Pidie Tahun 2018. Tidak ada hubungan peran orang tua dengan kejadian stunting pada balita
di wilayah kerja Puskesmas Reubee kabupaten Pidie tahun 2018 dengan p-value (0,189) dan OR (0,508).
17. BAB VI
SIMPULAN
&
SARAN
1. Dari 14 artikel dilakukan literature review dengan hasil
variabel pola makan anak balita dengan kejadian stunting.
Didapatkan 6 artikel tersebut, 5 artikel yang menunjukkan
terdapat hubungan pola makan dengan kejadian stunting
pada balita sedangkan 1 artikel menunjukkan hasil bahwa
tidak terdapat hubungan pola makan dengan kejadian
stunting pada balita.
2. Didapatkan 8 artikel tersebut, 5 artikel yang
menunjukkan terdapat hubungan peran orang tua dengan
kejadian stunting pada balita sedangkan 3 artikel
menunjukkan hasil bahwa tidak terdapat hubungan peran
orang tua dengan kejadian stunting pada balita.
A
Simpulan
1. Bagi Masyarakat
2. BagiPetugasKesehatan
B
Saran